30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada remaja ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang. Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan pemeriksaan darah. Antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT) direkomendasikan sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi remaja. Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, resiko melahirkan bayi dengan BBLR, penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah menunjukkan kelompok remaja mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain Anemi dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi Anemi berkisar antara 40%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%. Banyak faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi masalah gizi tersebut membantu upaya penanggulangannya dan lebih terpengaruh dan terfokus. Tubuh yang berubah cepat pada masa remeja membutuhkan masukan energi, protein dan vitamin dalam jumlah besar. Energi diperlukan sebagai sumber tenaga sel-sel tubuh yang bekerja lebih keras untuk berkembang dan berubah cepat. Energi ini diperoleh dari 1

Gizi Seimbang Bagi Anak Remaja Dan Dewasa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

wegtwrgwwrgwrdgwgw

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada remaja ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.

Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan pemeriksaan darah. Antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT) direkomendasikan sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi remaja.

Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, resiko melahirkan bayi dengan BBLR, penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah menunjukkan kelompok remaja mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain Anemi dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi Anemi berkisar antara 40%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%. Banyak faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi masalah gizi tersebut membantu upaya penanggulangannya dan lebih terpengaruh dan terfokus.

Tubuh yang berubah cepat pada masa remeja membutuhkan masukan energi, protein dan vitamin dalam jumlah besar. Energi diperlukan sebagai sumber tenaga sel-sel tubuh yang bekerja lebih keras untuk berkembang dan berubah cepat. Energi ini diperoleh dari kebanyakan biji-bijian seperti beras, jagung, kentang, dan bahan makanan lain yang mengandung karbohidrat.

Nasi, bubur, Jagung, roti, biskuit, adalah makanan olahan biji-bijian yang menyumbang energi paling banyak bagi tubuh kita. Karena itu makanan ini menjadi makanan pokok bagi tubuh kita. Karbohidrat adalah bahan bakar bagi tubuh kita. Protein diperlukan sel untuk membangun diri dan berkembang. Tanpa protein pertumbuhan tidak dapat berlangsung sempurna. Protein didapat dari hewan dan pertumbuhan. Protein yang didapat dari hewan disebut protein hewani, dan protein yang didapat dari tumbuhan disebut protein nabati.

Vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh sebagai zat pengatur. Sel-sel tubuh membutuhkan vitamin dan mineral untuk metabolisme sel. Tanpa vitamin dan mineral, sel-sel tubuh tidak dapat bekerja dengan baik. Sel-sel lensa mata, misalnya, tidak dapat menyesuaikan fokus dengan baik apabila kekurangan vitamin A.

Tanpa vitanim C metabolisme tubuh dapat terganggu dan menjadi mudah terserang penyakit. Agar kebutuhan gizi ini terpenuhi, kita perlu makan makanan dengan gizi seimbang supaya cerdas. Makanan dengan gizi seimbang terdiri dari karbohidrat sebagai pemasok tenaga, protein sebagai zat pembangun dan vitamin serta mineral sebagai zat pengatur. Inilah yang disebut sebagai makanan.

B. Rumusan Masalah1. Apa saja masalah gizi pada remaja?2. Apa yang menybabkan masalah gizi pada remaja bisa terjadi?3. Bagaimana pola makan dan kebutuhan energi pada masa remaja?4. Bagaimana cara mengatasi supaya masalah gizi pada remaja tidak terjadi?

C. TujuanTujuan dari membuat makalah adalah :1. Menjelaskan, memberitahukan pengertian gizi.2. Pentingnya gizi seimbang yang diperlukan oleh remaja dan dewasa.3. Menanamkan gaya hidup sehat kepada remaja agar mencegah timbulnya penyakit-penyakit pada gizi remaja.

D. Manfaat penulisan makalah1. Bagi penulisMembantu penulis mengetahui dan memahami secara mendalam tentang kebutuhan gizi remaja.2. Bagi RemajaMembantu remaja untuk mengetahui betapa pentingnya pemenuhan gizi dalam kehidupannya sehari-hari.

BAB IIA. Pengertian GiziGizi adalah suatu proses organisme mengunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi dari organ-organ, serta menghasilkan energi.Tak satupun jenis makanan yang menggandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kebang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan, kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.Makanan sumber tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti, dan mie. Mnyak, margarin dan santan yangmengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber tenaga menunjang aktifitas sehar-hari.Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangan yang berasal dari hewani adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran buah-buahan. Makanan ini mengandung bebagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja dan DewasaFaktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa:1. Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi2. PekerjaanData terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasi, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30% dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. Selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.

C. Masalah Gizi Pada Remaja1. ObesitasWalaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja daripada dewasa, tetapi ada remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya sehinga menjadi gemuk. Aktif berolahraga dan melakukan pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang melakukan penurunan berat badan. Pada umumnya makanan yang serat tinggi mengandung sedikit energi, degan demikian dapat membantu menurunkan berat badan, selain itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang sehingga dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue.2. Kurang Energi KronisPara remaja badan kurus disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu berupa akibat terlalu banyak olahraga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis erat hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.3. AnemiaAnemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama pada perempuan. Zar besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen.Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan makanan yang tinggi vitamin C membantu penyerapan zat besi.4. Pendidikan Gizi Pada Remaja an DewasaPendidikan gizi pada remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah

D.Pola Makan dan Kebutuhan Energi pada Masa Remaja1. Pola makan masa remajaa. Pengalaman baru, kegembiraan di sekolah, rasa takut terlambat sekolah. Mengakibatkan anak sering menyimpang dari kebiasaan makannya.b. Anak lebih aktif memilih makanan yang disukainya.c. Anak yng memiliki aktivitas tinggi di luar rumah cenderung melupakan waktu makan.d. Masa remaja merupakan masa adoloseence growth spurt (buth zat gizi yang relative tinggi).2. Kebutuhan energi untuk remajaa. PutraUsia 16 tahun memerlukan energi 3.470 kkalUsia 16-19 thun menurunkan menjadi 2.900 kkalb. PutriUsia 12 tahun memerlukan energi 2.550 kkalUsia 18 tahun menurunkn mejadi 2.200 kkalc. Perhitungan sederhana untuk kebutuhan energi pada remajaWanita=BBI x 25 kkalPria=BBI x 30 kkalBI=(TB-100) 10% (TB-100)d. Penilaian status gizi untuk usia