24
TUGAS KELOMPOK 4 ETIKA BISNIS DAN PROFESI “ETIKA DALAM PRAKTIK INVESTASI DAN PASAR MODAL” Oleh: Henry Handoko Wijaya Edi Ira Miranty Lisdawati Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAk) Fakultas Ekonomi UNLAM Banjarmasin

Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Etika Bisnis dan Profesi

Citation preview

Page 1: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

TUGAS KELOMPOK 4

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

“ETIKA DALAM PRAKTIK INVESTASI DAN PASAR MODAL”

Oleh:

Henry Handoko Wijaya Edi

Ira Miranty

Lisdawati

Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAk)

Fakultas Ekonomi UNLAM

Banjarmasin

2014

Page 2: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan

”kebaikan (rightness)” atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia.

Dalam pengertian ini, etika diartikan sebagai aturan-aturan yang tidak dapat

dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai baik atau buruk.

Sedangkan Penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah.

Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan

manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan

mengoperasikan bisnis yang etik. Perilaku etik sangat diperlukan untuk

mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.

Praktik-praktik tidak terpuji di industri pasar modal ini memiliki

sejumlah konsekuensi. Yang pertama tentu saja kerugian pemodal atau

investor, terutama investor berskala menengah ke bawah, yang dirugikan

dengan aksi manipulatif tersebut. Yang kedua, jika praktik-praktik tidak

terpuji ini terus berlangsung tanpa ada sistem yang mampu mendominasi

dan membongkarnya, penetrasi industri pasar modal akan semakin lamban.

Masyarakat akan semakin tidakut dan ragu untuk berinvestasi di pasar

modal jika aksi manipulatif masih saja terjadi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan tentang etika dalam praktik investasi dan pasar modal.

2. Mendiskripsikan kasus yang terjadi mengenai etika dalam praktik

investasi dan pasar modal.

Page 3: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Etika Dalam Praktik Investasi

Pengertian Investasi adalah kegiatan menanam modal baik langsung

maupun tidak langsung dengan harapan pada waktunya pemilik modal

mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modalnya.

Adapun tujuan investasi itu seperti menghasilkan sejumlah uang untuk

mendapatkan kehidupan yang layak di masa datang, mengurangi tekanan

inflasi, dan dorongan untuk menghemat pajak.

Etika dalam praktik investasi didasarkan pada nilai-nilai dasar yang

mendorong proses investment. Investasi bukan hanya sarana untuk

memaksimalkan keuntungan saja, tetapi dapat juga sebagai alat untuk

melayani masyarakat dalam hal mencari pekerjaan yang menghasilkan

keuntungan, melindungi lingkungan, mempromosikan hak asasi dan

demokratisasi. Investasi yang etis memerlukan transparansi, tanggung jawab

sosial yang sesungguhnya, dan dalam proses mencari yang adil kembali

pada investasi tersebut.

Etika dalam praktik investasi bukan hanya tentang keuangan saja,

tetapi melibatkan investasi dalam waktu, sumber daya, ide dan proses yang

lebih besar untuk umum baik dari manusia dan lingkungan. Selain itu,

investasi juga dapat menambah penghasilan seseorang juga membawa

resiko keuangan bilamana investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi

disebabkan oleh banyak hal seperti faktor keamanan (baik dari bencana

alam atau yang diakibatkan oleh manusia), ketertiban hukum dan lain-lain.

Perkembangan berbagai produk di pasar global, dimana salah satu

produk tumbuh dengan pesat, produk ini diidentifikasikan dengan produk

investasi yang lebih bermoral atau etis (dapat disebut dengan etical

investment). Secara umum investasi yang etis itu malakukan alokasi atau

investasi uang yang memberikan kontribusi positif kepada dunia dan

Page 4: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

meninggalkan perusahaan yang merusak dunia (baik masyarakat maupun

lingkungan). Permasalahan yang sering kali sulit bagi seorang investor

untuk menentukan apakah investasi tersebut etis atau tidak. Oleh karena itu,

investasi yang etis biasanya dikelola oleh sebuah perusahaan sekuritas.

Beberapa perusahaan yang mengelola investasi etis itu, akan

menghindari perusahaan industri yang memiliki aktivitas seperti rokok, judi,

minuman beralkohol, penggundulan hutan, atau jual beli senjata. Perusahaan

yang mengelola investasi etis akan lebih mengutamakan pendekatan yang

proaktif seperti dengan memilih investasi yang terlibat dengan masalah

perbaikan lingkungan (misal energy alternatif ramah lingkungan) atau bisnis

yang mengutamakan hubungan sosial masyarakat.Ada beberapa perusahaan

yang melakukan pemilihan investasi hanya berdasarkan geografis dan

keuangan, serta mereka menyarankan agar perusahaan sebaiknya melakukan

bisnis dengan tingkat etika yang tinggi. Namun ada juga investasi etis yang

melakukan pemilihan investasi berdasarkan kombinasi karakteristik positif

dan negatif dari investasi tersebut. Dalam menentukan karakteristik positif

dan negatif investasi, perusahaan tersebut melakukan evaluasi secara regular

karena banyak hal yang masih menjadi perdebatan dalam menentukan baik

atau buruknya investasi. Adapun karakteristik investasi :

a. Positif seperti :

Perusahaan atau investasi yang menyuplai kebutuhan dasar bagi

kehidupan masyarakat.

Perusahaan yang menjaga ketersediaan energi bagi kebutuhan

masyarakat.

Perusahaan yang menjaga kelangsungan kehidupan lingkungan

disekitarnya dan mengontrol polusi yag mungkin terjadi akibat

pembuangan limbah.

Memiliki hubungan baik dengan penyedia barang dan memberlakukan

pegawai dengan baik tanpa adanya diskriminasi.

Perusahaan yang terlibat langsung dengan komunitas masyarakat.

Page 5: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

b. Negatif seperti :

Perusahaan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan atau

mengakibatkan polusi.

Mengeksploitasi penggunaan binatang untuk keperluan yang tidak

penting.

Perusahaan manufaktur senjata maupun perusahaan yang menjualnya.

Perusahaan rokok dan produk beralkohol.

Perusahaan perjudian maupun pornografi.

Etika Bagi Investor

Dalam melakukan investasi di pasar modal kebanyakan investor

mencari dan memfokuskan perhatiannya terhadap investasi yang aman dan

menjanjikan keuntungan yang tinggi, hanya sedikit yang memperhatikan

investasi yang beretika. Apabila investor akan melakukan investasi yang

berdasar etika, hendaklah perhatian utamanya ditujukan kepada produk dan

jasa perusahaan tersebut. Misalnya, jangan melakukan investasi di

perusahaan yang memproduksi bahan-bahan yang mengakibatkan penyakit

atau merusak lingkungan. Selanjutnya, memperhatikan bagaimana dana

yang diperoleh perusahaan tersebut disalurkan, misalnya investasi di

reksadana dapat menjadi investasi yang tidak beretika apabila dana yang

dihimpun diinvestasikan di perusahaan-perusahaan yang produksinya

mengakibatkan penyakit atau merusak lingkungan. Bagi investor yang tidak

aktif menjalankan bisnis itu sendiri terdapat 3 pendekatan yang dapat

digunakan yaitu:

a) Pendekatan Negatif

Pendekatan negatif ini disebut juga teori penghindaran, di mana para

investor yang beretika, akan menghindari investasi di bidang atau

perusahaan yang tidak disukainya, atau bertentangan dengan prinsip etika

bisnis yang dianutnya atau juga melakukan kegiatan bisnis di bidang-

bidang yang melanggar ketentuan lingkungan, produksi zat kimia yang

Page 6: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

berbahaya, produksi senjata, atau melakukan investasi di negara-negara

yang melakukan pelanggaran hak-hak azasi manusia.

b) Pendekatan Positif

Dalam hal ini para investor hanya akan melakukan investasi pada

bidang usaha atau bisnis yang sesuai dengan etika bisnis yang dianutnya.

Dalam penerapannya investor dapat menyusun daftar perusahaan atau

bidang bisnis yang dipandang sesuai dengan etika bisnis yang umum.

c) Pendekatan Aktif

Dengan pendekatan ini para investor akan melakukan investasi di

bidang bisnis yang menurutnya tidak sesuai dengan etika bisnis yang

umum dianut, dan dalam melakukan investasi di bidang itu terkandung

tujuan untuk mengambilalih kontrol terhadap perusahaan tersebut untuk

selanjutnya melakukan perubahan agar perusahaan tersebut menjalankan

bisnis sesuai dengan etika bisnis yang umum.

Etika Bagi Emiten

Dalam menanamkan dana, investor menilai kondisi dan kinerja

perusahaan. Untuk itulah informasi yang menggambarkan kondisi dan

kinerja emiten menjadi hal yang sangat krusial dalam pasar modal. Dengan

posisinya sebagai pihak yang pasif dan tidak mengetahui secara detail seluk-

beluk perusahaan, investor berpotensi menjadi pihak yang dirugikan dalam

kaitannya dengan keandalan informasi. Untuk itulah, pemerintah melalui

Bapepam-LK melindungi kepentingan investor melalui aturan-aturan, salah

satunya adalah Undang-Undang yang mengatur mengenai pasar modal di

Indonesia adalah UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Dalam menanamkan dana, investor menilai kondisi dan kinerja

perusahaan. Untuk itulah informasi yang menggambarkan kondisi dan

kinerja emiten menjadi hal yang sangat krusial dalam pasar modal. Dengan

posisinya sebagai pihak yang pasif dan tidak mengetahui secara detail seluk-

beluk perusahaan, investor berpotensi menjadi pihak yang dirugikan dalam

Page 7: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

kaitannya dengan keandalan informasi. Untuk itulah, pemerintah melalui

Bapepam-LK melindungi kepentingan investor melalui aturan-aturan

Terkait dengan penyajian laporan keuangan, Bapepam-LK

mewajibkan emiten untuk menyerahkan laporan keuangan tahunan dan

laporan keuangan triwulanan. Laporan keuangan tahunan wajib diaudit oleh

akuntan publik yang terdaftar di Bapepam-LK. Sedangkan laporan

keuangan triwulanan tidak wajib diaudit. Makalah ini tidak membahas

secara mendetail etika akuntan publik, sehingga diasumsikan bahwa akuntan

publik telah menjalankan tugasnya dengan etis dan penuh profesionalisme.

2.1 Etika Dalam Praktik Pasar Modal

Akhir-akhir ini makin banyak dan makin sering terdengar berita

tentang isu atau skandal pelanggaran etika di bidang pasar modal, antara lain

: transaksi saham ilegal, merekayasa laporan keuangan untuk mendongkrak

harga saham. Para profesional di bidang keuangan di AS telah lama

mempunyai organisasi profesi yang disebut Association for Investment

Management dan Research (AIMR). AIMR juga telah mempunyai kode etik

yang dapat dijadikan acuan perilaku bagi semua anggotanya.

Kode Etik Association For Investment Management dan Research (AIMR),

anggota AIMR akan :

1. Bertindak berdasarkan integritas, kompetensi, martabat, dan bertindak

etis dalam berhubungan dengan publik, pelanggan, calon pelanggan,

atasan, karyawan, dan sesama anggota profesi.

2. Menjalankan dan mendorong pihak lain untuk bertindak etis dan

profesional yang akan mencerminkan kepercayaan anggota profesi dan

profesi mereka.

3. Berusaha keras untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi dan

kompetensi pihak lain dalam profesi ini.

4. Menerapkan kehati-hatian dan menjalankan penilaian profesional yang

bersifat independen.

Page 8: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

Prinsip Keterbukaan Dalam Pasar Modal

Dalam kegiatan pasar modal adalah kewajiban pihak-pihak dalam

suatu penawaran umum untuk memperhatikan dan memenuhi prinsip

keterbukaan. Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar

modal dalam pasal1 angka 25 disebutkan yang dimaksud dengan

keterbukaan (Disclosure) adalah pedoman umum yang mensyaratkan

emiten, perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada Undang-

Undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang

tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang

dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan

atauharga dari efek tersebut.

Keterbukaan informasi tidak saja diwajibkan pada waktu perusahaan

tersebut menawarkan efeknya kepada masyarakat pertama kali, akan tetapi

juga selama efek perusahaan tersebut diperdagangkan di pasar sekunder.

Menurut Bismar Nasution setidaknya ada tiga tujuan Keterbukaan

(Disclosure) dalam Pasar Modal yang antara lain adalah :

1. Untuk memelihara kepercayaan publik terhadap pasar.

Dalam hal ini kepercayaan investor sangat relevan ketika munculnya

ketidakpercayaan public terhadap pasar modal yang pada gilirannya

mengakibatkan pelarian modal (capital flight) secara besar-besaran dan

seterusnya dapat mengakibatkan kehancuran pasar modal (bursa

saham).

2. Menciptakan mekanisme pasar yang efisien.

Pasar yang efisien berkaitan dengan sistem keterbukaan (Disclosure)

wajib. Sistem keterbukaan (Disclosure) wajib berusaha menyediakan

informasi teknis bagi anggota saham dan professional pasar.

3. Memberi perlindungan terhadap investor.

Dengan adanya keterbukaan (Disclosure) maka secara tidak langsung

akan memberi perlindungan kepada investor yang apabila dalam

membuat perjanjian pembelian saham oleh investor kemudian terdapat

penipuan dalam bentuk perbuatan yang menyesatkan, misalnya

Page 9: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

pernyatan(missrepresentation) informasi, maka perlindungan investor

tersebut dilihat dari sisi ketentuan perjanjian sebagai mana diatur dalam

K.U.H. Perdata hanya sebatas pembatalan perjanjian transaksi saham.

Banyak orang ketika membahas atas prilaku emitri yang tidak mau

menjalankan prinsip-prinsip transparansi di pasar modal, seolah-olah sangat

sulit untuk menterjemahkan prilaku tersebut kedalam sebuah penjelasan

yang masuk akal dan dapat diterima oleh semua orang, tentang kesalahan

apakah yang dilakukan oleh emiten yang tidak transparan. Sebenarnya soal

transparansi bukan100% milik dunia pasar modal, tetapi disetiap aspek dan

dimensi kehidupan ini, transparansi adalah bagian yang selalu dituntut untuk

dilaksanakan. Tindakan melakukan transparansi direfleksikan dalam

pemenuhan kewajiban pelaporan laporan keuangan, fakta atau kejadian

yang bersifat material atau kewajiban pelaporan lainnya.

Hubungan Etika Dengan Perilaku Bisnis

Dalam kegiatan bisnis sehari-hari sangat mudah untuk menyebut etika

bisnis, namun sulit sekali untuk menerapkannya. Dalam lingkungan bisnis

yang semakin kompetitif, sering etika bisnis ditinggalkan semata-mata

untuk mengejar keuntungan yang besar dan mengumpulkan uang sebanyak-

banyaknya, atau untuk mendapatkan promosi jabatan. Untuk

mempertimbangkan etika dalam mengambil keputusan, merupakan proses

kegiatan pemikiran etika yang sangat mirip dengan suatu studi produktif.

Kerangka yang ditawarkan oleh teori-teori etika menantang para

manager untuk mencari alternative-alternatif dan untuk meyusun alasan-

alasan untuk mendukung alternative tersebut. Hal tersebut merupakan

langkah yang terpenting dan krusial dalam lingkungan bisnis yang semakin

kompleks akhir-akhir ini. Dimana pengambilan keputusan yang baik akan

berdampak financial secara langsung dari tindakan yang dilakukan, namun

juga terhadap kepentingan bisnis jangka panjang yang tidak terlihat dengan

jelas ataupun dampaknya terhadap masyarakat.

Page 10: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

Bapepam LK mengeluarkan prinsip agar terbina tata kelola yang sehat pada

semua lembaga penunjang pasar modal, antara lain :

1. Prinsip Transparansi : baik dalam pengungkapan informasi penting

seperti hak memesan efek terlebih dahulu, benturan kepentingan maupun

tentang keterbukaan informasi bagi emiten atau perusahaan publik yang

dimohonkan pernyataan pailit.

2. Prinsip Keadilan : dalam memesan efek terlebih dahulu, kepentingan

pemegang saham minoritas agar tidak diperlakukan secara tidak adil oleh

pemegang sahan mayoritas dalam RUPS.

3. Prinsip Akuntabilitas dan tanggung jawab dalam penyusunan laporan

keuangan.

4. Prinsip Tata Kelola dan Aturan Main Pokok Perusahaan, untuk

meningkatkan profesionalisme dan tanggung jawab para anggota direksi

dan komisaris, dan perusahaan yang akan menerbitkan ekuitas di bursa.

Kejahatan dalam pasar modal, misalnya :

1. Penipuan, dimana membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta

material atau tidak mengungkapkan fakta material dengan tujuan

menguntungkan atau menghindarikan kerugian untuk diri sendiri atau

pihak lain dan mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual

efek.

2. Manipulasi pasar, seperti : menciptakan ”gambaran semu” atau

menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar atau harga

efek di bursa. Merekayasa harga efek di bursa, Insider Trading.

Jenis Manipulasi Pasar Modal

Secara bebas pengertian manipulasi adalah kegiatan yang melibatkan

serangkaian transaksi sehingga menyebabkan harga efek di bursa naik, tetap

atau turun bahkan menimbulkan kesan terciptanya perdagangan yang aktif

Page 11: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

dan kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi pihak

lain untuk membeli, menjual atau menahan efek. Jenis - jenis Manipulasi :

a) Miss information / false information

Penyebarluasan informasi palsu untuk mempengaruhi harga di pasar.

Kegiatan ini biasanya dipergunakan untuk mendukung upaya market

rigging yang akan diuraikan di bawah ini.

b) Market Rigging

Serangkaian kegiatan transaksi dengan menggunakan berbagai teknik dan

alat dengan tujuan untuk manipulasi. Misal :

Wash Trading: Transaksi yang dilakukan untuk memberi kesan

bahwa ada perdagangan yang aktif untuk efek tertentu. Di sini

penjual atau pembeli pertama sama dengan penjual atau pembeli

terakhir.

Matching Orders: Suatu proses yang memadukan 2 perintah

investor yang serupa dan saling melengkapi untuk jumlah dan

jenis efek yang sama dan pada saat yang bersamaan. Kegiatan ini

dilakukan untuk menciptakan kesan adanya perdagangan aktif

(yang sebenarnya semu), dan untuk menaikkan harga. Bedanya

dengan wash trading yaitu matching orders harus dilakukan

dalam waktu yang bersamaan.

Pump-Dump Manipulation (pooling): Kegiatan ini dilakukan

dengan cara menguasai sejumlah besar efek, kemudian

menjualnya pada saat yang tepat berdasarkan harga yang telah

diciptakannya karena penguasaan efek tersebut. Cara tambahan

yang dipakai bisa dengan wash sales, matching order menguasai

market maker dan bahkan mempengaruhi security analis untuk

membuat analisis di media yang dapat mendorong harga efek

tersebut untuk naik. Pooling ini dapat juga digunakan untuk

menurunkan harga dari suatu efek.

Page 12: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

c) Churning

Biasanya terjadi dalam discretionary di mana Perantara Pedagang Efek

melakukan transaksi secara berlebihan atas biaya nasabah, guna

mendapatkan komisi berlipat ganda, tanpa memperhatikan kebutuhan dan

tujuan investasi nasabah yang bersangkutan.

d) Missrepresentation

Perbuatan ini biasanya ditandai dengan adanya keterangan (baik dalam

bentuk pernyataan lisan ataupun dalam dokumen tertulis) yang secara

material tidak benar atau menyesatkan.

Praktik-praktik tidak terpuji di industri pasar modal ini memiliki sejumlah

konsekuensi:

1. Kerugian pemodal atau investor, terutama investor berskala menengah ke

bawah, yang dirugikan dengan aksi manipulatif.

2. Jika praktik-praktik tidak terpuji tersebut berlangsung terus menerus

tanpa ada sistem yang mampu mendominasi dan membongkarnya,

penetrasi industri pasar modal akan semakin lamban. Masyarakat akan

semakin takut dan ragu untuk berinvestasi di pasar modal jika aksi

manipulatif masih terus terjadi.

Harus menjadi catatan bersama bahwa dalam berbagai kasus

pelanggaran di industri pasar modal, kerugian yang dialami investor

bukanlah bagian dari risiko investasi. Praktik penipuan atau penggelapan

dana nasabah, misalnya, tentu tidak masuk dalam risiko investasi yang

dipikirkan investor sebelum memutuskan untuk menaruh dananya pada

produk investasi tertentu. Apa yang terjadi dalam sejumlah kasus di sektor

finansial tanah air yang menyita perhatian publik dewasa ini adalah risiko di

luar lingkup investasi. Sehingga, berbagai pelanggaran itu harus diusut

sampai tuntas, sampai ke akar-akarnya. Setelah semuanya tuntas, habitus

baru industri pasar modal harus dibentuk dengan landasan etika bisnis yang

Page 13: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

kuat agar tak ada lagi aksi manipulasi yang merugikan pada masa

mendatang.

Pasar modal yang kuat dan menjanjikan adalah industri pasar modal

yang menyuburkan etika bisnis. Carroll dan Buchholtz dalam Business &

Society: Ethics and Stakeholder Management (2008) menyebutkan bahwa

etika adalah sebuah disiplin yang secara jelas mengatur tentang apa yang

baik dan apa yang buruk serta apa yang sesuai dengan moralitas dan yang

tak sesuai moralitas.

Page 14: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

Contoh Kasus Etika Dalam Praktik Investasi dan Pasar Modal :

Kasus Sari Husada

Kasus ini terjadi baru mencuat ke permukaan umum pada tahun 2005. Diduga

tellah terjadi indikasi praktek insider trading yang dilakukan oleh direksi Sari

Husada. Akar dari kasus ini adalah ketika manajemen Sari Husada mengeluarkan

kebijakan ESOP (Empoyee Stock Option Program, yaitu kebijakan penjualan

saham perusahaan kepada karyawan dengan harga yang lebih murah) sebesar 5%

(94 juta lembar) dari keseluruhan sahamnya. Saham dari ESOP yang seharusnya

dibeli oleh  karyawan, malah mayoritas dibeli pihak komisaris, direksi, dan

manajer senior (dengan rincian 3 komisaris (44,8%), 5 direksi (42,5%), dan para

manajer (12,7%)).  Namun, selang berapa waktu kemudian manajemen sari

Husada mengeluakan kebijakan Share Buy Back (pembelian kembali) sebesar

10%  dari saham yang diterbitkan. Dari dua kebijakan yang saling bertolak

belakang tersebut timbul celah yang menguntungkan bagi pembeli saham ESOP

kerena harga pembelian kembali lebih  tinggi daripada harga penjualan (selisih

tersebut sebesar Rp365,6 per lembar saham). Dari kasus ini, Bapepam hanya

memberikan sanksi administratif sebesar 2.885 miliar kepada 9 pihak orang dalam

yang memperoleh keuntungan dari praktek tersebut.

Pembahasan

Insider trading secara harafiah berarti perdagangan orang dalam. Dalam

istilah hukum pasar modal, Insider trading adalah perdagangan efek yang

dilakukan oleh mereka yang tergolong “orang dalam” perusahaan (dalam

arti luas), dimana perdagangan efek tersebut didasarkan karena adanya

suatu “informasi orang dalam” (inside information) yang penting dan

mengandung fakta material, dimana pelaku Insider Trading ( Inside

Trader) mengharapkan keuntungan ekonomi, secara langsung atau tidak

langsung.

Page 15: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

Praktek insider trading merupakan salah satu praktek yang melanggar

prinsip keterbukaan dalam pasar modal. Selain itu, praktek tersebut juga

merupakan praktek perdagangan saham yang tidak adil (unfair trading)

karena posisi inside trader yang lebih baik ( dalam kepemilikan

informational advantages) dibandingkan dengan investor lain.

Prinsip keterbukaan menjadi persoalan inti dalam pasar modal dan

sekaligus merupakan jiwa pasar modal itu sendiri. Keterbukaan tentang

fakta materiel sebagai jiwa pasar modal didasarkan pada keberadaan

prinsip keterbukaan yang memungkinkan tersedianya bahan pertimbangan

bagi investor, sehingga ia secara rasional dapat mengambil keputusan

untuk melakukan pembelian atau penjualan saham.

Dari contoh kasus di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Pihak manajemen Sari Husada telah melanggar etika dalam pasar modal

dengan melakukan manipulasi (insider trading) yaitu dengan membeli

saham perusahaan yang seharusnya dibeli oleh karyawan dan kemudian

mengeluarkan kebijakan Share Buy Back (pembelian kembali) sehingga

menguntungkan bagi pembeli saham ESOP karena harga pembelian

kembali lebih  tinggi daripada harga penjualan.

Bapepam-LK sebagai otoritas dan regulator pasar modal kita  kurang tegas

dalam menindaklanjuti berbagai kasus insider trading. Kebanyakan kasus

di atas hanya diselesaikan dengan pengenaan sanksi  adaministratif yang

kurang bisa menimbulkan efek jera bagi para pelaku tindak pidana pasar

modal tesebut.

Page 16: Etika Dalam Prakti Investasi dan Pasar Modal

DAFTAR PUSTAKA

http://dexsuar.wordpress.com/2013/10/29/etika-dalam-praktik-pasar-modal-dan-

investasi/

http://fatahirul.blogspot.com/2013/11/etika-dalam-praktik-investasi-di-

pasar_22.html

Insider Trading. http://rusydianuar.multiply.com

Katijo. Pasar Modal Tinjauan Dari ASPEC Yuridis. http://digilib.usu.ac.id