23
SUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hanna Suryadika M. R. Siahaan Mahfud Anshori Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Batak tribe is one of thousands of tribes living side by side in Indonesia. The communication process happened in plural society of Indonesia, usually related with structure, layers, diversity of culture, and social process existed in the said society. Kompas News survey said that the stereotype for Batak people are honesty, open-minded, persistent, articulate, and have a strong cultural solidarity. Horas Magazine is one of printed media that cover about Batak for more than 10 years. Horas Magazine is a magazine that was published to reach Batak people as their target reader and contained with news about Batak, from the custom, culture, figures, to news from Batak people’s home in North Sumatera. This research was conducted for Horas Magazine April to June 2013 editions. This research aims to understand how Horas Magazine framed the news about Batak tribe. Type of research used is qualitative research using framing analysis as the analysis technic. The news are analyzed with framing analysis model of Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki by analyzing the syntactic structure, scripts, thematic, and rhetoric of the news text to understand the frame wanted to be shaped by Horas Magazine. 1

JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

SUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS

(Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode

April- Juni 2013)

Hanna Suryadika M. R. Siahaan

Mahfud Anshori

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

Batak tribe is one of thousands of tribes living side by side in Indonesia. The communication process happened in plural society of Indonesia, usually related with structure, layers, diversity of culture, and social process existed in the said society. Kompas News survey said that the stereotype for Batak people are honesty, open-minded, persistent, articulate, and have a strong cultural solidarity.

Horas Magazine is one of printed media that cover about Batak for more than 10 years. Horas Magazine is a magazine that was published to reach Batak people as their target reader and contained with news about Batak, from the custom, culture, figures, to news from Batak people’s home in North Sumatera.

This research was conducted for Horas Magazine April to June 2013 editions. This research aims to understand how Horas Magazine framed the news about Batak tribe. Type of research used is qualitative research using framing analysis as the analysis technic. The news are analyzed with framing analysis model of Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki by analyzing the syntactic structure, scripts, thematic, and rhetoric of the news text to understand the frame wanted to be shaped by Horas Magazine. Keywords: framing analysis, Batak, media.

Pendahuluan

Suku Batak merupakan salah satu diantara ratusan suku bangsa yang ada

di Indonesia. Dari hasil sensus penduduk Indonesia yang dilakukan pada tahun

2010, suku Batak menempati posisi ke-6 dalam jumlah populasi masyarakat

Indonesia. Suku Batak sendiri berdasarkan data tersebut memiliki populasi

1

Page 2: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

sebanyak 6,1 juta jiwa atau setara dengan 3% jumlah total penduduk Indonesia

saat itu. (http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia diakses pada 23

Oktober 2013).

Dari sensus tahun 2010 tersebut diperoleh 17 suku besar yang ada di Indonesia.

Sementara itu, untuk urutan dengan jumlah populasi terbesar adalah Jawa, Sunda,

Tionghoa- Indonesia, Melayu, dan Madura yang menempati posisi 5 besar.

Sama seperti suku lainnya di Indonesia, orang Batak pun hidup begitu erat

dengan budayanya. Meski sudah tidak tinggal di tanah asalnya, orang Batak kerap

tidak melupakan adat dan kebiasaan sepertidi kampung halamannya. Terkait

kehidupan orang Batak ini, Tinambunan dan L. Toruan (2010: 145) menyebutkan

bahwa orang Batak memiliki 7 falsafah utama hidup yang dipegangnya, yaitu:

1. Mardebata (punya Tuhan)

2. Marpinompar (punya keturunan)

3. Martutur (punya kekerabatan). Dalam kebiasan berkerabat dan

beradat, orang Batak memiliki falsafah yang disebut Dalihan Na Tolu

(Tungku Berpilar Tiga).

4. Maradat (beradat). Hal ini diperkuat juga oleh Dalihan Na Tolu

5. Marparkirimon (berpengharapan)

6. Marpatik (punya aturan)

7. Maruhum (mempunyai hukum)

Media massa lokal memegang peranan penting dalam penyebaran

informasi di Indonesia. Terlebih sejak munculnya otonomi daerah, maka

pemerintah daerah diperkuat keberadaannya. Demikian pula hal nya dengan

media- media di daerah, maka kebutuhan informasi lokal seputar kedaerahan tidak

bisa dipenuhi seluruhnya oleh media nasional.

. Majalah HORAS merupakan salah satu media yang bersifat kedaerahan.

Majalah Horas yang pertama kali diterbitkan di Jakarta ini intens membahas orang

Batak. Setelah berdiri selama kurang lebih 11 tahun, majalah HORAS mampu

bertahan sebagai salah satu media yang khusus menuliskan berita dan informasi

seputar orang Batak dan budaya Batak.

2

Page 3: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

Berita dalam Majalah Horas periode April- Juni 2013 akan dianalisis

menggunakan analisis framing. Menurut Sobur (2001: 3), analisis framing

merupakan sebuah analisis yang difokuskan pada komentar- komentar yang

bersifat menginterpretasi sebuah konten sebuah teks komunikasi. Dengan analisis

framing, penulis hendak mencari konstruksi yang dibentuk oleh Majalah Horas

mengenai suku Batak. Analisis ini digunakan untuk menemukan penekanan dan

penonjolan pada berita yang dilakukan dalam Majalah Horas.

Rumusan Masalah

Bagaimanakah Majalah HORAS periode April- Juni 2013 membingkai

pemberitaan seputar orang Batak?

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana Majalah HORAS membingkai pemberitaan

mengenai orang- orang Batak.

Tinjauan Pustaka

1. Teori Komunikasi Antarbudaya

Ada dua aspek dalam komunikasi antarbudaya, yaitu komunikasi dan

budaya. Saat mempelajari budaya, maka seseorang akan melalui komunikasi,

begitupun sebaliknya, saat mempelajari komunikasi maka komunikasi

merupakan refleksi dari budaya itu sendiri. Keduanya tidak dapat dipisahkan,

dan dijelaskan manakah yang menjadi topik utama dan yang mana hanya

sekedar topik pengikutnya (Samovar, 2010: 25).

Ada 4 pokok bahasan dari komunikasi antarbudaya, yaitu: keunikan dari

setiap individu, bahaya stereotip, perlunya objektivitas, dan komunikasi tidak

selalu dapat mengatasi masalah (Samovar, 2010: 49).

3

Page 4: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

2. Jurnalistik

Jurnalistik dapat diartikan sebagai sebuah pengetahuan mengenai dunia

berita serta mempelajari segala hal tentang suatu kejadian, peristiwa, hingga

sebuah gagasan yang bertujuan untuk dapat diterima oleh khalayak umum

dan heterogen (Barus, 2010:1).

3. Berita

Berita dapat diartikan sebagai peristiwa, kejadian, gagasan, atau fakta yang

bersifat terkini, menarik serta memiliki nilai kepentingan tinggi yang

disampaikan kepada khalayak umum (Barus, 2010: 27). Barus (2010:33)

menuliskan unsur- unsur berita yaitu antara lain: penting, besaran, kebaruan,

kedekatan, ketermukaan, dan manusiawi. Andreas Harsono (2010: 16)

merangkum sembilan elemen jurnalisme yang diambilnya dari buku he

Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and The Public

should Expect (2011) karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel. Kesembilan

elemen jurnalisme tersebut merupakan: kebenaran, loyalitas wartawan,

disiplin dan verifikasi, independensi wartawan, memantau kekuasaan dengan

investigasi, jurnalisme sebagai forum publik, jurnalisme harus menarik dan

relevan, berita harus proporsional dan komprehensif, wartawan harus

mendengar kata hatinya.

4. Framing Sebagai Sebuah Teknik Analisis

Analisis framing adalah hasil perkembangan terbaru dari analisis wacana,

terutama dalam hal menganalisis teks media. Framing merupakan analisis

yang digunakan untuk membedah perspektif atau cara yang dipilih wartawan

saat menyeleksi isu yang diangkat menjadi berita. Dari cara pandang tersebut

akan diketahui nantinya fakta apa yang ditekan dan yang mana yang lebih

menonjol.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Dalam menganalisis data,

peneliti melakukan validasi data dengan teknik triangulasi data. Triangulasi

merupakan teknik validitas data ini menggunakan sesuatu yang ada di luar data

4

Page 5: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

penelitian untuk pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data

penelitian.

Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik purposive

sampling. Penggunaan jenis sampling ini karena sampel dipilih sesuai dengan

karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai kaitan dengan karakteristik

populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Ruslan, 2006: 157). Dalam hal ini,

peneliti Majalah Horas periode April- Juni 2013, dan kemudian menyeleksi

berita- berita seputar suku Batak. Pemilihan Majalah Horas sebagai objek

penelitian dikarenakan Majalah Horas merupakan media yang bersifat lokal dan

kedaerahan.

Berita yang sudah diseleksi dipilih dan dikategorikan sesuai dengan tema

masing- masing berita. Dari hasil seleksi berita tersebut, maka muncullah sampel

berita sebanyak 16 dan terbagi ke dalam 5 kategori tema. Kemudian berita di

analisis menggunakan analisis framing model Pan- Kosicki dengan membedah 4

strukturnya yaitu: sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.

tabel Sajian dan Analisis Data

Berikut adalah daftar seluruh berita dalam Majalah Horas periode April-

Juni 2013 yang dianalisis:

Tabel 1

Daftar Berita Majalah Horas yang Dianalisis

Halaman (edisi)

Judul Rubrik Tema

18-19 (April)

Bona Taon Toga Samosir Siraja Sonang: Kalahkan Kejahatan dengan Kebaikan

Bona Taon Persatuan orang Batak

20-21 (April)

Pesta Bona Taon Raja Silahisabungan: Tercatat dalam Sejarah

Bona Taon

12-14 (Mei)

LKMB Kalteng Dikukuhkan Budaya

34-35 (Juni)

Monumen Bona Pasogit Borsak Sirumonggur Sihombing Lumbantoruan:Diresmikan di Tipang 5 Juli

Budaya

5

Page 6: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

201336-39(April)

Zindarkar Marbun: Mengedepankan Kebenaran, Kejujuran, dan Keadilan

Sosok

Orang Batak dalam Pemerintahan46-47

(April)Saul Situmorang: Sekda Humbahas yang Baru

Bona Pasogit

28-35 (Mei)

Ir. Leo Nababan: Konsisten Mengemban Aspirasi Rakyat

Profile

22-27 (Mei)

10 Besar Kabupaten Berprestasi Sangat Tinggi: Bupati Maddin Sihombing Ukir Sejarah

Laporan Utama

Sosok Kuat di balik Prestasi Daerah

25-27 (Juni)

Sere Nauli Hotel Meningkatkan Status Laguboti

Laporan Khusus

48-49(Juni)

Tiga Tahun di Bawah Pimpinan Kasmin- Liberty: Pembangunan Toba Samosir Maju Pesat

Bona Pasogit

12-15 (April)

Bonataon Ikatan Keluarga Batak Kalsel: Menggalang Kebersamaan

Cover Story

Budaya Batak10-11 (Mei)

YCBB Dideklarasikan: Meningkatkan Kehidupan Artis Batak

Budaya

21 (Juni) Pertunjukan Opera Batak Meriahkan PRSU

Sumatera Utara

42-43 (April)

Memenuhi amanat dan Aspirasi Rakyat Taput: Toluto Memilih Jalur Independen

Bona Pasogit

Kepemimpinan16-17 (Mei)

Seminar Pilkada Taput: Pemimpin Harus Memiliki Sahala Harajaon

Pilkada

45 (Mei) Jelang Pileg Warga Paranginan Jangan Salah Pilih

Bona Pasogit

Sumber: olahan peneliti

1. Analisis Keseluruhan Berita dalam Majalah Horas mengenai Persatuan

Orang Batak

a. Struktur Sintaksis: Lead memegang peran penting untuk menggambarkan

perisitwa keseluruhan maupun penyebabnya.

b. Struktur skrip: Unsur what menjelaskan perisitiwa apa yang sedang terjadi

dalam berita seputar persatuan orang Batak.

6

Page 7: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

c. Struktur Tematik: Penggunaan detail panjang untuk menjabarkan sebab-

akibat, dan latar belakang dari berita tentang perkumpulan keluarga.

d. Struktur Retoris: Leksikon digunakan untuk menekankan makna pentingnya

menjaga kesatuan dalam keluarga. Penggunaan label untuk menunjukkan

kuasa atau sosok orang penting yang menjadi narasumber.

Keempat berita yang bertema persatuan orang Batak dalam Majalah Horas ini

memperlihatkan Majalah Horas mengkonstruksikan persatuan sebagai hal yang

sakral. Persatuan dikonstruksikan sebagai hal yang penting dalam setiap punguan

(perkumpulan keluarga besar dari suatu marga). Sebagai sebuah keluarga besar,

orang Batak rawan pertikaian yang terjadi dalam internal keluarga atau punguan.

Meskipun memiliki ikatan darah, namun hal tersebut rupanya belum menjamin

bahwa proses penciptaan persatuan berjalan dengan lancar. Setiap punguan

keluarga Batak dalam keempat berita ini menggarisbawahi betapa mereka

menginginkan punguannya bersatu dan tak mudah diguncang perdebatan akan

suatu hal sepele. Dari keempat berita ini pun terlihat bahwa orang Batak akan

selalu membentuk perkumpulan keluarga besar dan biasanya mengupayakan

segala upaya agar keluarga besarnya semakin akrab dan bersatu.

2. Analisis Keseluruhan Berita dalam Majalah Horas mengenai Orang

Batak dalam Pemerintahan

a. Struktur Sintaksis: Lead menuliskan gambaran singkat hidup sang tokoh,

sementara latas jelaskan sosok tokoh di mata orang lain juga kisah hidup

lengkap dari sejak kecil hingga sekarang.

b. Struktur skrip: Unsur who penting karena membahas tokoh dan sosok utama

dalam berita yang diprofilkan.

c. Struktur Tematik: Koherensi penjelas untuk menggambarkan harapan warga

akan pimpinan barunya, sementara penggunaan detail untuk menuliskan

rincian alur hidup sang tokoh dari dulu hingga sekarang.

d. Struktur Retoris: Label jabatan paling sering digunakan dalam tema ini untuk

menunjukkan sikap dan pernyataan dari narasumber yang merupakan orang

penting dan terkemuka.

7

Page 8: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

Dalam majalah Horas periode April- Juni 2013, terdapat 3 berita seputar

orang Batak dalam pemerintahan. Dalam berita ini, diangkat 3 sosok yaitu

Zindarkar Marbun, Saul Situmorang, dan Leo Nababan. Ketiga sosok ini

dikonstruksikan Majalah Horas dengan cara berbeda. Dalam berita Zindarkar,

sosok orang Batak digambarkan sebagai seorang perantau yang pantang

menyerah. Kepandaian dan kerja keras Zindarkar selama di Jakarta

dikonstruksikan menjadi sebuah motivasi hidup bagi para khalayak Majalah

Horas. Selain itu, pada berita mengenai Saul dikonstruksikan majalah Horas

sebagai sosok orang Batak, dalam hal ini pemimpin suatu daerah, yang

didambakan oleh masyarakatnya. Dalam berita ini, disoroti pula sosok Saul yang

mendapat dukungan dari beberapa pihak karena ia merupakan putera daerah.

Alasan karena seseorang merupakan asli anak daerah tersebut biasanya lebih

dapat diterima menjadi tokoh berpengaruh pada daerah tersebut. Selanjutnya

sosok Leo Nababan dikonstruksikan sebagai sosok inspiratif yang juga pekerja

keras. Akibat kerja keras dan sikap tegasnya, seperti mayoritas sifat orang Batak,

kini ia mampu menepati posisi penting di pemerintahan.

3. Analisis Keseluruhan Berita dalam Majalah Horas mengenai Sosok Kuat

dibalik Prestasi Daerah

a. Struktur Sintaksis: Penggunaan judul yang merangkum isi serta lead yang

menunjukkan keberhasilan tokoh yang dibahas serta proses pembanguna

hotel megah Sere Nauli.

b. Struktur Skrip: unsur who sosok sentral yang menjadi pembahasan utama

dalam berita.

c. Struktur Tematik: koherensi pembeda untuk membandingkan dengan wilayah

yang sudah lama berdiri, detail panjang untuk menceritakan kemegahan hotel

juga prestasi sosok bupati dan wakil bupati.

d. Struktur Retoris: Penggunaan label jabatan menunjukkan dukungan yang

ditujukan kepada prestasi Maddin oleh beberapa jajaran petinggi dan

menunjukkan pujian diberikan oleh orang yang kompeten, leksikon untuk

menekankan pembangunan hotel Sere Nauli menguntungkan.

8

Page 9: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

Dalam Majalah Horas, terdapat 3 berita seputar sosok kuat dibalik prestasi

daerah. Ketiga berita tersebut mengangkat seputar keberhasilan maupun

pembangunan sebuah daerah akibat kerja keras orang- orang tertentu.

Pembangunan dan kemajuan sebuah daerah dikonstruksikan oleh Majalah Horas

sebagai sebuah hasil kerja keras orang – orang di belakangnya.

Dalam tema ini, Majalah Horas menuliskan dua berita seputar sosok

pemimpin di humbang Hasundutan dan Toba Samosir yang sukses membawa

daerah yang mereka pimpin menjadi berprestasi dan maju pesat. Kedua berita ini

mengkonstruksikan bahwa sosok pemimpin di wilayah tersebut terbukti nyata

membawa perubahan pada daerahnya. Bahkan rakyat dan pihak- pihak tertentu di

wilayah tersebut juga diwawancarai menjadi narasumber untuk menanggapi

prestasi ini. Sosok pemimpin yang terbukti mampu mengangkat nama baik dan

prestasi wilayah ini terbukti dicintai rakyatnya. Majalah Horas pun menampilkan

beberapa data terkait perubahan wilayah setelah dipimpin oleh si pemimpin

tersebut.

Sementara itu, pada berita Hotel Sere Nauli, Majalah Horas

mengkosntruksikan bahwa pasangan Cristopel- Duma merupakan dalang dibalik

meningkatnya status Laguboti. Laguboti yang dulunya dianggap sebelah mata,

kini telah memiliki daya tarik baru yaitu sebuah hotel bintang tiga. Dalam berita

ini, pasangan tersebut dikonstruksikan ingin membangun tanah kelahirannya

sehingga memiliki nilai lebih dibanding derah sekitarnya. Majalah Horas

mengkonstruksikan bahwa orang Batak pada dasarnya akan kembali ke kampung

halamannya dan disanalah akan membangun tanah kelahirannya menjadi lebih

baik.

4. Analisis Keseluruhan Berita dalam majalah Horas mengenai Budaya

Batak

a. Struktur Sintaksis: Judul menunjukkan IKB Kalimantan Selatan adalah media

untuk menguatkan kebersamaan keluarga Batak, latar mengenai usaha

pengembangan budaya Batak.

9

Page 10: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

b. Struktur Skrip: Unsur what menjelaskan rasa persatuan orang Batak yang

dinilai makin tipis dan perlunya menjaga kelestarian budaya Batak, unsur

what penjelas peristiwa dalam berita.

c. Struktur Tematik: detail menjelaskan persatuan orang Batak yang semakin

menipis.

d. Struktur Retoris: leksikon menekankan beberapa kata mengenai persatuan

yang harus ditegakkan, penggunaan unsur grafis untuk menunjang fakta

seputar pelantikan pengurus YCBB.

Ada 3 berita dalam majalah Horas periode April- Juni 2013 seputar budaya

Batak. Ketiga berita tersebut mengkonstruksikan bahwa orang Batak memang tak

bisa lepas dari kehidupan berbudayanya. Selain itu, orang Batak ditampilkan ingin

melestarikan warisan budaya Batak yang ada, mengingat saat ini semakin sedikit

pula generasi muda yang mengenal budaya Batak.

Pelestarian budaya Batak ini ditampilkan dalam cara membangun monumen,

membangun organisasi sebagai wadah pelestarian budaya dan artis berkarya, serta

pementasan opera Batak. Budaya Batak belakangan ini mulai pudar di kalangan

generasi mudanya, oleh karena itu, masyarakat Batak berusaha menjaga dan

melakukan berbagai hal agar budaya tersebut tetap lestari. Bahkan usaha tersebut

juga diupayakan agar masyarakat etnis lain semakin banyak yang mengenal

budaya.

5. Analisis Keseluruhan Berita dalam majalah Horas mengenai

Kepemimpinan

a. Struktur Sintaksis: Latar menunjang lead menjelaskan masyarakat yang

mendukung pencalonan kembali pasangan Toluto, Judul membahas kriteria

pemimpin yang memiliki wibawa raja, Latar membahas penyebab keresahan

caleg yang dari luar Paranginan.

b. Struktur Skrip: unsur what meliputi peristiwa pernyataan Torang

Lumbantobing yang menyatakan pencalonan dirinya kembali dalam Pilkada

10

Page 11: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

2013, unsur what membahas kriteria calon pemimpin, why menjelaskan

alasan warga Paranginan dihimbau mencermati caleg dari luar desa.

c. Struktur Tematik: Detail mendalam seputar latar belakang pencalonan Toluto

juga seputar calon yang layak dipilih masyarakat, koherensi penjelas

menyatakan arahan bagi masyarakat Tapanuli Utara supaya lebih jeli

memilih.

d. Struktur Retoris: Leksikon untuk beberapa kata yang ditekankan seputar pro-

kontra pencalonan kembali Toluto, label keilmuan menjelaskan pernyataan

dari sumber yang kompeten, dengan koherensi penjelas menuliskan kondisi di

desa Paranginan serta harapan masyarakat akan calon legislatif.

Sosok pemimpin dalam kehidupan orang Batak dijabarkan dalam banyak kata

sifat. Pada majalah Horas periode April- Juni 2013, terdapat 3 berita yang

menjabarkan sifat kepemimpinan bagi orang Batak. Majalah Horas

mengkonstruksikan bahwa sosok pemimpin yang diimpikan oleh orang Batak

adalah pemimpin yang memiliki sahala harajaon, atau yang memiliki kharisma

seorang raja.

Selain itu, sosok pemimpin yang lebih disukai, dalam Majalah Horas

dikonstruksikan bahwa putra asli dari daerah tersebut akan lebih diprioritaskan

dan disukai ketimbang yang dari luar daerah. Bahkan dalam dua berita pada tema

ini dihimbau bagi masyarakat untuk lebih memilih pemimpin yang berasal dari

daerah tersebut, bukan pendatang. Hal ini mengartikan bahwa pada dasarnya

orang Batak lebih percaya terhadap seseorang yang sudah dikenal dan dekat

secara personal terhadap masyarakat Batak.

Kesimpulan

Dari hasil analisis 16 berita mengenai pemberitaan seputar orang Batak dalam

Majalah Horas periode April- Juni 2013, diperoleh hasil sebagai berikut:

11

Page 12: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

1. Dari berita- berita yang dianalisis, menunjukkan bahwa Majalah Horas

berideologi chauvinisme. Chauvinisme merupakan salah satu terminologi dari

paham nasionalisme. Chauvinisme merupakan sebuah sikap cinta tanah air.

Sedikit berbeda dengan nasionalisme, chauvinisme disini amat menekankan

persatuan sebuah negara, dalam hal ini ke- Indonesiaan dan cenderung sikap

cinta tanah air yang berlebihan. Sikap cinta tanah air ini terlihat dari cara

Majalah Horas mengkonstruksikan berita seputar Batak dengan cara halus

atau menghindari untuk timbulnya pertentangan. Arrochman Mardiansyah

dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik bertajuk “Negara Bangsa dan

Konflik Etnis: Nasionalisme vs Etno- Nasionalisme” menjelaskan bahwa

konsep nasionalisme yang berpaham kebangsaan dengan sentimen etnis bisa

disebut juga sebagai etno- nasionalisme.

2. 7 Falsafah hidup orang Batak yang telah menjadi pegangan dan dasar hidup

orang Batak diturunkan dalam berita- berita yang ada di Majalah Horas

sebagai berikut:

a. Mardebata (punya Tuhan). Konsep bertuhan ini ditunjukkan Majalah

Horas pada berita Bona Taon Toga Samosir Siraja Sonang: Kalahkan

Kejahatan dengan Kebaikan, Pesta Bonataon Raja Silahisabungan:

Tercatat dalam Sejarah, LKMB Kalteng Dikukuhkan, 10 Besar

Kabupaten Berprestasi Sangat Tinggi Secara Nasional; Bupati Maddin

Sihombing Ukir Sejarah yang menunjukkan adanya kebiasaan untuk

memulai kegiatan dengan beribadah bersama atau yang biasa disebut

dengan kebaktian. Sementara pada berita Zindarkar Marbun:

Mengedepankan Kebenaran, Kejujuran, dan Keadilan, Ir. Leo Nababan

Konsisten Mengemban Aspirasi Rakyat, Sere Nauli Hotel Meningkatkan

Status Laguboti dituliskan bahwa sosok ini merupakan seorang yang

relijius,aktif dalam kegiatan keagamaan dan selalu mengingat Tuhan di

saat mengucap syukur maupun waktu sulitnya.

b. Marpinompar (punya keturunan) adalah salah satu pegangan hidup yang

menekankan betapa pentingnya keturunan dan generasi penerus bagi

orang Batak. Majalah Horas menuliskan hal ini dalam berita Pesta Bona

12

Page 13: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

Taon Raja Silahisabungan: Tercatat dalam Sejarah yang menuliskan

bahwa keturunan maupun generasi penerus adalah generasi yang harus

dijaga kesatuannya, kebanggaan akan marganya, serta sebagai generasi

penerus yang akan melestarikan budaya Batak nantinya. Karena begitu

berharganya seorang keturunan ini, terkadang orang Batak rela

mengupayakan apapun demi anaknya juga pendidikannya, hal ini seperti

terlihat dalam berita Ir. Leo Nababan: Konsisten Mengemban Aspirasi

Rakyat dimana sosok orang tuanya dituliskan rela menjual hartanya untuk

sekolah anaknya. Pada berita Sere Nauli Hotel Meningkatkan Status

Laguboti, sosok orang tua dituliskan sebagai orang tua yang benar- benar

memperhatikan asupan gizi kesepuluh anaknya. Pada berita Bonataon

Ikatan Keluarga Batak Kalsel: Menggalang Kebersamaan pendidikan,

pembinaan dan pengkaderan generasi muda Batak diperhatikan dengan

cermat sehingga diharapkan dapat menjadi penerus yang mampu

melestarikan budaya dan menjaga eksistensi orang Batak di tanah rantau.

c. Martutur (punya kekerabatan). Sistem kekerabatan Batak ini mewajibkan

setiap orang Batak untuk mengikuti adat kekerabatan dengan sebutan

yang berbeda- beda. Sistem ini disesuaikan posisi setiap orang Batak

dalam silsilah keluarganya masing- masing. Sistem kekerabatan ini dapat

dilihat pada penulisan berita Pesta Bona Taon Raja Silahisabungan:

Tercatat dalam Sejarah. Dalam berita tersebut, Majalah Horas menuliskan

bahwa hubungan kekerabatan dalam Batak memang begitu terlihat, dalam

sistem ini terkadang juga menimbulkan konflik akibat adanya perbedaan

jenjang dalam silsilah keluarga.

d. Maradat (punya adat). Eratnya kehidupan orang Batak dengan adatnya

dituliskan oleh Majalah Horas pada berita Bona Taon Toga Samosir

Siraja Sonang: Kalahkan Kejahatan dengan Kebaikan, Pesta Bona Taon

Raja Silahisabungan: Tercatat dalam Sejarah, Bonataon Ikatan Keluarga

Batak Kalsel: Menggalang Kebersamaan, dalam ketiga berita ini

dikonstruksikan bahwa orang Batak sering mengadakan berbagai acara

adat misalnya seperti acara syukuran awal tahun atau yang biasa disebut

13

Page 14: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

sebagai bona taon. Acara- acara adat yang dimiliki oleh suku Batak

memang beragam, setiap momen biasanya memiliki jenis acara adatnay

sendiri, seperti acara kelahiran, pernikahan, lamaran, hingga kematian.

Sementara itu pada berita Monumen Bona Pasogit Borsak Sirumonggur

Sihombing Lumbantoruan: Diresmikan di Tipang 5 Juli 2013 dituliskan

bahwa dalam adat Batak pun ditegaskan bahwa orang Batak haruslah

membangun dan senantiasa mengingat kampung halamannya. Dalam

berita ini, pendirian monumen dilakukan dengan tujuan mengingat

keberadaan kampungnya melalui sebuah acara adat resmi.

e. Marpangkirimon (punya pengharapan). Dalam hal pengharapan ini,

terbagi lagi ke dalam 3 konsep yaitu hagabeon (punya keturunan laki-laki

dan perempuan), hasangapon (terpandang dan dihormati), dan hamoraon

(kekayaan). Hal ini terlihat jelas dalam berita Seminar Pilkada Taput:

Pemimpin Harus Memiliki Sahala Harajaon. Dalam berita ini, dituliskan

bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang benar, dalam adat Batak

memiliki kriteria tersendiri yaitu seorang yang mempunyai sahala

harajaon. Kriteria sahala harajaon (wibawa raja) yaitu habolonon

(kebesaran), hamoraon (kekayaan), habisuhon (kebijakan) atau

parpollungon (seni membahas), habeguon (keperkasaan dalam perang

dan ketegasan terhadap bawahan), dan hadatuon (keterampilan dalam

ilmu datu). Seorang pemimpin diharapkan adalah sosok yang terpandang

dan makmur hidupnya.

f. Marpatik dan maruhum (punya aturan dan hukum). Dalam berita LKMB

Kalteng Dikukuhkan, ada tertulis aturan yang berlaku bagi orang Batak

yaitu Sidapot solup do na ro yang berarti ketika salah satu pihak datang

ke daerah pihak lain maka adat setempatlah yang berlaku.

Saran

1. Memerlukan lebih banyak lagi contoh penelitian yang menggunakan analisis

framing, karena hingga saat ini analisis framing masih jarang digunakan

untuk menganalisis teks.

14

Page 15: JURNAL ONLINE HANNA.docx · Web viewSUKU BATAK DAN MAJALAH HORAS (Analisis Framing Pemberitaan Suku Batak dalam Majalah Horas Periode April- Juni 2013) Hann a Suryadika M. R. Siahaan

2. Memperhatikan detail berita, mulai dari struktur hingga diksi karena

seringkali terjadi beberapa kesalahan tulis yang akan menghambat interpretasi

konten berita.

Daftar Pustaka

Barus, Sedia Willing. (2010). Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga.Harsono, Andreas. 2010. Agama Saya adalah Jurnalisme. Yogyakarta:

Kanisisus.Tinambunan, Djapiter dan Rayendra L. Toruan. (2010). Orang Batak Kasar? :

Membangun Citra& Karakter : Gunakan 7 Falsafah Batak Merestorasi Jati Diri, Hubungan Seks, Sosial, Budaya, Demokrasi , Bisnis, dan Melibas Dosa, Korupsi& Mafia Hukum. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Ruslan, Rosady. (2006). Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sobur, Alex. (2001). Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Samovar, dkk. (2010). Komunikasi Lintas Budaya (edisi terjemahan). Jakarta:Salemba Humanika.

http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia diakses pada 23 Oktober 2013

15