17
0 DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) Makalah Gelombang Yudha Arie Wibowo 09.02.4.0011 PROGRAM STUDI / JURUSAN OSEANOGRAFI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA 2012

DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

0

DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi)

Makalah Gelombang

Yudha Arie Wibowo 09.02.4.0011

PROGRAM STUDI / JURUSAN OSEANOGRAFI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HANG TUAH

SURABAYA

2012

Page 2: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah perairan laut

lebih dari 75% yang mencapai 5.8 juta kilometer persegi, terdapat lebih dari 17.500

pulau dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada, yaitu sekitar

81.000 km (Murdianto, 2004). Secara geologi, kepulauan termasuk kepulauan

Indonesia terbentuk oleh berbagai proses geologi yang sangat kuat sehingga

berpengaruh pada pembentukan pantai disana.

Kawasan pantai merupakan kawasan yang sangat dinamis dengan berbagai

ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang

lainnya. Perubahan garis pantai merupakan salah satu bentuk dinamisasi kawasan

pantai yang terjadi secara terus menerus. Perubahan garis pantai yang terjadi di

kawasan pantai berupa pengikisan badan pantai (abrasi) dan penambahan badan

pantai (sedimentasi atau akresi). Proses-preses tersebut terjadi sebagai akibat dari

pergerakan sedimen, arus, dan gelombang yang berinteraksi dengan kawasan

pantai secara langsung. Selain faktor-faktor tersebut, perubahan garis pantai dapat

terjadi akibat faktor antropogenik, seperti aktivitas manusia di sekitarnya.

Maka dari itu, studi mengenai perubahan garis pantai sangatlah penting

untuk ditingkatkan karena kawasan pantai merupakan kawasan yang banyak

menyimpan potensi kekayaan alam yang perlu untuk dipertahankan. Selain itu

banyaknya infrastruktur dan pemukiman yang berdiri di kawasan pantai yang

terancam bahaya abrasi akan membuat banyak pihak akan merasa khawatir akan

kehilangan dan kerusakan fasilitas tersebut.

Berdasarkan latar belakang persoalan di atas, maka dalam penulisan kali ini

akan dijelaskan mengenai proses-proses dinamika pantai seperti abrasi dan

sedimentasi itu terjadi di suatu kawasan pantai dengan berbagai kondisi yang ada di

sekitarnya.

Page 3: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pantai

Pantai merupakan batas antara wilayah daratan dengan wilayah lautan.

Dimana daerah daratan adalah daerah yang terletak diatas dan dibawah permukaan

daratan dimulai dari batas garis pasang tertinggi. Sedangkan daerah lautan adalah

daerah yang terletak diatas dan dibawah permukaan laut dimulai dari sisi laut pada

garis surut terendah, termasuk dasar laut dan bagian bumi dibawahnya

(Triadmodjo,1999). Beberapa istilah kepantaian yang perlu diketahui diantaranya :

Gambar 2.1a Terminologi pantai untuk keperluan pengelolaan pantai (Yuwono, 2005).

Daerah pantai atau pesisir adalah suatu daratan beserta perairannya

dimana pada daerah tersebut masih dipengaruhi baik oleh aktivitas darat

maupun oleh aktivitas marine.

Pantai adalah daerah di tepi perairan sebatas antara surut terendah dan

pasang tertinggi.

Garis Pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan lautan.

Daratan Pantai adalah daerah ditepi laut yang masih dipengaruhi oleh

aktivitas marine.

Perairan Pantai adalah perairan yang masih dipengaruhi oleh aktivitas

daratan.

Page 4: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

3

Sempadan Pantai adalah daerah sepanjang pantai yang diperuntukkan bagi

pengamanan dan pelestarian pantai.

Sedangkan untuk kepentingan rekayasa atau teknik pantai, Triadmodjo

(1999) mendefinisikan pantai sebagai berikut :

Gambar 2.1b Terminologi pantai untuk keperluan rekayasa pantai (Triadmodjo, 1999).

Surf zone adalah daerah yang terbentang antara bagian dalam dari

gelombang pecah sampai batas naik-turunnya gelombang di pantai.

Breaker zone adalah daerah dimana terjadi gelombang pecah.

Swash zone adalah daerah yang dibatasi oleh garis batas tertinggi naiknya

gelombang dan batas terendah turunnya gelombang di pantai.

Offshore adalah daerah dari gelombang (mulai) pecah sampai ke laut lepas.

Foreshore adalah daerah yang terbentang dari garis pantai pada saat surut

terendah sampai batas atas dari uprush pada saat air pasang tertinggi.

Inshore adalah daerah antara offshore dan foreshore.

Backshore adalah daerah yang dibatasi oleh foreshore dan garis pantai

yang terbentuk pada saat terjadi gelombang badai bersamaan dengan muka

air tertinggi.

Coast adalah daratan pantai yang masih terpengaruh laut secara langsung,

misalnya pengaruh pasang surut, angin laut, dan ekosistem pantai (hutan

bakau, sand dunes ).

Page 5: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

4

Coastal area adalah daratan pantai dan perairan pantai sampai kedalaman

100 atau 150 m (Sibayama, 1992).

2.2 Perubahan Garis Pantai

Secara umum Sutikno (1993) menjelaskan bahwa pantai merupakan suatu

daerah yang meluas dari titik terendah air laut pada saat surut hingga ke arah

daratan sampai mencapai batas efektif dari gelombang. Sedangkan garis pantai

adalah garis pertemuan antara air laut dengan daratan yang kedudukannya

berubah-ubah sesuai dengan kedudukan pada saat pasang-surut, pengaruh

gelombang dan arus laut.

Gambar 2.2a Pantai sebagai kawasan yang rentan mengalami abrasi dan akresi.

Lingkungan pantai merupakan daerah yang selalu mengalami perubahan.

Perubahan lingkungan pantai dapat terjadi secara lambat hingga cepat, tergantung

pada imbang daya antara topografi, batuan dan sifat-sifatnya dengan gelombang,

pasut, dan angin. Sutikno (1993) kembali menyatakan bahwa secara garis besar

proses geomorfologi yang bekerja pada mintakat pantai dapat dibedakan menjadi

proses destruksional dan konstruksional. Proses destruksional adalah proses yang

cenderung merubah/ merusak bentuk lahan yang ada sebelumnya, sedangkan

proses konstruksional adalah proses yang menghasilkan bentuk lahan baru.

Adapun faktor-faktor utama yang mempengaruhi terjadinya perubahan garis

pantai adalah :

Page 6: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

5

- Faktor Hidro-Oseanografi

Perubahan garis pantai berlangsung manakala proses geomorfologi yang

terjadi pada setiap bagian pantai melebihi proses yang biasanya terjadi.

Proses geomorfologi yang dimaksud antara lain adalah :

1. Gelombang : Gelombang terjadi melalui proses pergerakan massa air

yang dibentuk secara umum oleh hembusan angin secara tegak lurus

terhadap garis pantai (Open University, 1993). Dahuri, et al. (2001)

menyatakan bahwa gelombang yang pecah di daerah pantai merupakan

salah satu penyebab utama terjadinya proses erosi dan sedimentasi di

pantai.

Gambar 2.2b Konvergensi & divergensi energi gelombang di badan pantai.

2. Arus : Hutabarat dan Evans (1985) menyatakan, arus merupakan salah

satu faktor yang berperan dalam pengangkutan sedimen di daerah

pantai. Arus berfungsi sebagai media transpor sedimen dan sebagai

agen pengerosi yaitu arus yang dipengaruhi oleh hempasan gelombang.

Gelombang yang datang menuju pantai dapat menimbulkan arus pantai

(nearshore current) yang berpengaruh terhadap proses sedimentasi/

abrasi di pantai. Arus pantai ini ditentukan terutama oleh besarnya sudut

yang dibentuk antara gelombang yang datang dengan garis pantai. Jika

gelombang datang membentuk sudut, maka akan terbentuk arus susur

Page 7: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

6

pantai (longshore current) yaitu arus yang bergerak sejajar dengan garis

pantai akibat perbedaan tekanan hidrostatik (Pethick, 1997).

Gambar 2.2c Longshore current faktor penyebab abrasi dan akresi pantai.

3. Pasut : Menurut Nontji (2002) pasut adalah gerakan naik turunnya muka

laut secara berirama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan

matahari. Arus pasut ini berperan terhadap proses-proses di pantai

seperti penyebaran sedimen dan abrasi pantai. Pasang naik akan

menyebarkan sedimen ke dekat pantai, sedangkan bila surut akan

menyebabkan majunya sedimentasi ke arah laut lepas. Arus pasut

umumnya tidak terlalu kuat sehingga tidak dapat mengangkut sedimen

yang berukuran besar.

- Faktor Antropogenik

Proses anthropogenik adalah proses geomorfologi yang diakibatkan oleh

aktivitas manusia. Aktivitas manusia di pantai dapat mengganggu kestabilan

lingkungan pantai. Gangguan terhadap lingkungan pantai dapat dibedakan

menjadi gangguan yang disengaja dan gangguan yang tidak disengaja.

Gangguan yang disengaja bersifat protektif terhadap garis pantai dan

lingkungan pantai, misalnya dengan membangun jetti, groin, pemecah

gelombang atau reklamasi pantai. Aktivitas manusia yang tidak disengaja

menimbulkan gangguan negatif terhadap garis pantai dan lingkungan pantai,

Page 8: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

7

misalnya pembabatan hutan bakau untuk dikonversi sebagai tambak

(Sutikno, 1993).

Gambar 2.2d Aktifitas penambangan pasir laut mempercepat proses erosi pantai.

2.3 Proses Litoral, Abrasi, dan Sedimentasi

Sorensen (1978) dalam Supriyatno (2003) menjelaskan bahwa proses litoral

merupakan proses yang terjadi di daerah pantai akibat interaksi dari angin,

gelombang, arus, pasang-surut, sedimen, dan lain-lain seperti aktivitas manusia.

Dinamika litoral yang berdampak pada morfologi daerah nearshore utamanya

disebabkan oleh litoral transport. Litoral transport merupakan gerakan sedimen di

daerah nearshore yang disebabkan oleh gelombang dan arus. Material atau

sedimen yang dimaksud disebut dengan litoral drift (Triatmodjo, 1999). Sorensen

(1978) mengklasifikasikan litoral transport menjadi dua jenis, yaitu :

Onshore-Offshore transport, adalah perpindahan sedimen pantai yang

menuju dan meninggalkan pantai atau arah perpindahan sedimennya tegak

lurus pantai.

Longshore transport, adalah perpindahan sedimen yang mempunyai arah

rata-rata sejajar garis pantai. Arah perpindahan bergantung dari arah arus

sejajar pantai.

Page 9: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

8

Gambar 2.3a Proses littoral transport di area nearshore.

Sedangkan abrasi pantai adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga

gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak (Setiyono, 1996). Yuwono

(2005) membedakan antara erosi pantai dengan abrasi pantai. Erosi pantai

diartikannya sebagai proses mundurnya garis pantai dari kedudukan semula yang

disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pasokan dan kapasitas

angkutan sedimen. Sedang abrasi pantai diartikan dengan proses terkikisnya batuan

atau material keras seperti dinding atau tebing batu yang biasanya diikuti oleh

longsoran dan runtuhan material.

Akresi atau sedimentasi adalah pendangkalan atau penambahan daratan

pantai akibat adanya pengendapan sedimen yang dibawa oleh air laut. Akresi juga

dapat merugikan masyarakat pesisir, karena selain mempengaruhi ketidak stabilan

garis pantai, akresi juga dapat menyebabkan pendangkalan muara sungai tempat

lalu lintas perahu-perahu nelayan yang hendak melaut.

Page 10: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

9

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Arus Laut Terhadap Abrasi dan Sedimentasi

Seperti dijelaskan sebelumnya, dinamika pantai merupakan suatu proses

pembentukan pantai yang sangat dipengaruhi oleh litoral transport. Dimana dalam

proses tersebut gerakan massa air membawa material berupa sedimen-sedimen

dengan berbagai bentuk menuju maupun menjauhi pantai. Dalam proses litoral

transport tersebut, faktor arus, gelombang, pasang-surut mempunyai peran yang

sangat signifikan.

Nontji (2002) mendefinisikan arus laut dengan gerakan massa air yang

disebabkan oleh radiasi matahari, tiupan angin, pasut air laut, hempasan

gelombang, dan adanya perbedaan densitas laut. Dalam proses pantai, arus

berfungsi sebagai media transport sedimen. Akibat interaksi gelombang laut dengan

morfologi pantai akan menghasilkan arus laut seperti longshore current and rip

current. Di beberapa bagian badan pantai, area-area yang mengalami arus susur

pantai seperti ditunjukkan oleh lingkaran hitam, cenderung mengalami abrasi pantai

karena sedimen disana bergerak akibat terbawa oleh arus susur pantai.

Gambar 3.1a Abrasi dan sedimentasi akibat arus longshore current.

Page 11: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

10

Selanjutnya, material yang terangkut oleh arus susur pantai akan dibawa ke

suatu lokasi dimana pengaruh arus susur pantai akan berkurang dan akhirnya

hilang. Sehingga sedimen yang terbawa akan terendapkan dan akan mengalami

sedimentasi. Pada gambar diatas, lingkaran merah menunjukkan lokasi sedimentasi

yang berada diantara dua daratan dan daerah pengendapan tersebut dikenal

dengan nama tombolo. Pembentukan tombolo ini merupakan sebuah reaksi dari

pertemuan dua arus susur pantai yang saling bertemu yang disebut dengan rip

current. Pada gambar diatas, lokasi rip current terjadi diantara dua daratan seperti

ditunjukkan oleh lingkaran merah.

3.2 Pengaruh Gelombang Laut Terhadap Abrasi dan Sedimentasi

Gambar 3.2a Abrasi pantai akibat gempuran gelombang.

Pada penjelasan sebelumnya, dikatakan bahwa gelombang merupakan

pergerakan massa air yang dibentuk secara umum oleh hembusan angin secara

tegak lurus terhadap garis pantai (Open University, 1993). Dengan kata lain bahwa

besar kecilnya energi gelombang yang terjadi di suatu perairan bergantung pada

seberapa besar faktor kecepatan dan arah angin yang terjadi disana. Olehkarena itu,

data meteorologi meski berupa peramalan sangatlah perlu untuk diperhitungkan

A

C D

B

Page 12: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

11

karena dengan begitu pola angin sebagai gaya pembangkit gelombang dan arus

dapat terpantau.

Berdasarkan sifatnya, gelombang dibagi menjadi dua jenis, yakni yang

bersifat merusak (destructive) dan membangun (constructive). Destructive wave

merupakan gelombang yang menyebabkan terjadinya abrasi pantai karena memiliki

tinggi dan kecepatan rambat gelombang yang sangat besar. Dan pecahnya

gelombang akan menimbulkan arus dan turbulensi yang sangat besar dan dapat

menggerakkan sedimen dasar. Laju transport sedimen sepanjang pantai bergantung

pada arah sudut datang gelombang, durasi, dan besar energi gelombang yang

datang. Apabila gelombang yang terjadi membentuk sudut terhadap garis pantai,

maka akan terjadi dua proses angkutan sedimen yang bekerja secara bersama,

yakni komponen tegak lurus (onshore-offshore transport) dan sejajar garis pantai

(longshore transport). Suatu pantai mengalami abrasi atau sedimentasi bergantung

pada volume sedimen yang masuk dan juga keluar dari pantai.

Gambar 3.2b Abrasi pantai akibat gempuran gelombang badai.

Selain gelombang yang terbentuk dari bangkitan angin, terdapat gelombang

yang terbentuk dari badai atau tsunami. Gelombang ini termasuk dalam gelombang

dengan kekuatan yang besar dan menjadi faktor alam penyebab abrasi pantai.

Akibat gelombang badai sedimen akan tererosi dan kemudian mengendap menuju

daerah lain membentuk longshore bar. Setelah badai reda maka gelombang normal

Page 13: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

12

akan terjadi seperti biasa dan berangsur-angsur akan mengembalikan kondisi pantai

yang tererosi seperti sediakala. Namun terkadang gelombang normal tidak dapat

mengembalikan kondisi pantai seperti semula karena material yang tererosi akibat

gelombang badai sudah hilang.

3.3 Pengaruh Pasang Surut Laut Terhadap Abrasi dan Sedimentasi

Sedangkan pengaruh pasang surut laut dalam dinamika pantai tidak terlalu

besar namun juga tidak dapat diabaikan. Karena pasang surut merupakan gerak

naik dan turunnya muka air laut secara berirama. Sehingga pada saat pasut terjadi

akan menimbulkan arus pasut meski tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan

arus yang terjadi di laut lepas. Namun arus pasut ini juga dapat menjadi media

transport bagi sedimen-sedimen berukuran kecil seperti pasir halus dan lempung

seperti yang biasa ditemui di muara-muara sungai. Pada saat pasang, arus pasut

akan membawa sedimen mendekat ke arah pantai atau sedimentasi dan sebaliknya

pada saat surut arus pasut akan membawa material menjauh dari pantai atau abrasi.

Gambar 3.3a Sedimentasi pantai akibat pasang suruut di Pantai Kenjeran.

Terkait dengan perubahan garis pantai, beberapa hal yang perlu diketahui

terkait dengan pasang surut di sekitar pantai atau wilayah pesisir adalah jenis pasut,

seberapa tinggi tunggang pasutnya, bagaimana kondisi geomorfologi dan

topografinya, dan bagaimana kondisi pada saat pasang purnama. Sebab, wilayah

pesisir dengan tipe pasut yang bertipe harian ganda atau campuran cenderung

ganda berpotensi tinggi terjadinya perubahan garis pantai baik berupa abrasi

Page 14: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

13

maupun sedimentasi karena pergerakan arus pasut juga akan lebih sering terjadi.

Tunggang pasut yang tinggi, topografi yang landai, serta keberadaan muara sungai

menyebabkan transport sedimen semakin luas. Informasi mengenai kondisi pasang

purnama pun perlu diketahui karena dengan semakin tingginya muka air laut yang

naik maka ancaman abrasi pantai akan semakin tinggi.

Page 15: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

14

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan ulasan diatas, dapat disimpulkan bahwa proses dinamika pantai

baik berupa abrasi maupun sedimentasi merupakan hasil dari proses litoral yang

terjadi di area nearshore. Proses litoral merupakan proses litoral transport yang

terjadi di daerah pantai akibat interaksi dari angin, gelombang, arus, pasang-surut,

sedimen, dan lain-lain seperti aktivitas manusia. Litoral transport sendiri merupakan

gerakan sedimen di daerah nearshore yang disebabkan oleh gelombang dan arus.

Gerakan sedimen ini yang menjadi sebab terjadinya perubahan garis pantai seperti

abrasi dan sedimentasi.

Abrasi pantai adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut

dan arus laut yang bersifat merusak (Setiyono, 1996). Sedangkan sedimentasi

merupakan pendangkalan atau penambahan daratan pantai akibat adanya

pengendapan sedimen yang dibawa oleh air laut. Faktor utama yang mempengaruhi

terjadinya kedua proses tersebut adalah faktor hidro-oseanografi, seperti

gelombang, arus, pasang-surut, topografi, meteorologi, dan kondisi geomorfologi

sekitarnya. Selain itu faktor antropogenik seperti pembangunan groin, jetty, dinding

laut, dan aktivitas-aktifitas manusia di sekitar pantai seperti penambangan juga

berpengaruh dalam perubahan garis pantai.

Dalam persoalan abrasi dan sedimentasi, gelombang adalah pergerakan

massa air yang dibentuk secara umum oleh hembusan angin secara tegak lurus

terhadap garis pantai. Berdasarkan sifatnya, gelombang dibagi menjadi dua jenis,

yakni yang bersifat merusak (destructive) dan membangun (constructive). Namun

besar kecilnya energi gelombang yang terjadi di suatu perairan bergantung pada

seberapa besar faktor kecepatan dan arah angin yang terjadi disana. Pecahnya

gelombang di area nearshore akan menimbulkan arus dan turbulensi yang sangat

besar dan dapat menggerakkan sedimen dasar. Laju transport sedimen sepanjang

pantai bergantung pada arah sudut datang gelombang, durasi, dan besar energi

gelombang yang datang. Hasilnya akan terbentuk dua proses angkutan sedimen

Page 16: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

15

yang terjadi secara bersama, yakni komponen tegak lurus (onshore-offshore

transport) dan sejajar garis pantai (longshore transport).

Dalam proses pantai lainnya, arus berfungsi sebagai media transport

sedimen. Akibat interaksi gelombang laut dengan morfologi pantai akan

menghasilkan arus laut seperti longshore current and rip current. Di beberapa

bagian badan pantai, area-area yang mengalami arus susur pantai cenderung

mengalami abrasi pantai karena sedimen disana bergerak akibat terbawa oleh arus

susur pantai. Selanjutnya, material yang terangkut oleh arus susur pantai akan

dibawa ke suatu lokasi dimana pengaruh arus susur pantai akan berkurang dan

akhirnya hilang. Sehingga sedimen yang terbawa akan terendapkan dan akan

mengalami sedimentasi.

Sedangkan pengaruh pasang surut laut dalam dinamika pantai tidak terlalu

signifikan namun juga tidak dapat diabaikan. Karena pasang surut merupakan gerak

naik dan turunnya muka air laut secara berirama. Sehingga pada saat pasut terjadi

akan menimbulkan arus pasut meski tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan

arus yang terjadi di laut lepas. Pada saat pasang, arus pasut akan membawa

sedimen mendekat ke arah pantai atau sedimentasi dan sebaliknya pada saat surut

arus pasut akan membawa material menjauh dari pantai atau abrasi. Beberapa hal

yang perlu diketahui kaitan antara perubahan garis pantai dengan pasang surut di

wilayah pesisir adalah jenis pasut, seberapa tinggi tunggang pasutnya, bagaimana

kondisi geomorfologi dan topografinya, dan bagaimana kondisi pada saat pasang

purnama.

Page 17: DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) · PDF fileMakalah Gelombang ... ekosistem hidup disana dan saling mempunyai keterkaitan satu dengan yang ... akresi juga dapat menyebabkan

16

DAFTAR PUSTAKA

Esry T. Opa, 2011. Perubahan Garis Pantai Desa Bentenan Kecamatan Pusomen,

Minahasa Tenggara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis Vol. VII-3.

Manado.

Agus Supriyatno, 2003. Analisis Abrasi Pantai dan Alternatif Penanggulangannya

di Perairan Pesisir Perbatasan Kabupaten Kendal Kota Semarang. Tesis

Program Magister Ilmu Lingkungan Undip. Semarang.

Sakka, Mulia P., I Wayan N., Hidayat, & Siregar, 2011. Studi Perubahan Garis Pa-

ntai di Delta Sungai Jeneberang, Makassar. Jurnal Ilmu dan Teknologi

Kelautan Tropis. Bogor.

Esther S. Manapa, 2010. Profil Dunia Kelautan dalam Perspektif Siswa Indonesia di

Tingkat sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. II-1.

Inventarisasi Lahan Kritis Akibat Abrasi di Wilayah Pesisir Kabupaten

Karawang. Laporan Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan, dan

Energi 2008. Kabupaten Karawang.

Gathot W., Haris Joko, & Samsul Arifin. Kajian Penggunaan Data Inderaja Untuk

Pemetaan Garis Pantai (Studi Kasus Pantai Utara Jakarta). Jakarta..