Bahan Abrasi Dan Polish

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    1/21

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Bahan Abrasif

    Menurut Philips R.W, abrasi dalam makna denotasinya adalah pemakaian

    dari satu permukaan yang berulang-ulang oleh karena gesekan.

    2.1.1 Jenisjenis Bahan Abrasif

    A.Menurut Sumbernya

    1. Abrasif Alamiah

    a. Batu Arkansas; adalah batu endapan silika yang berwarna abu-abu muda

    dan semi translusen yang ditambang di Arkansas. Mengandung quarzt

    mikrokristal dan mempunyai corak yang keras, padat, serta seragam.

    Potongan kecil pada mineral ini dicekatkan pada sebatang logam dan di

    truing ke berbagai bentuk untuk mengasah email gigi dan logam campur.

    b. Kapur; adalah abrasif putih yang terdiri atas kalsium karbonat.

    Digunakan sebagai pasta abrasif ringan untuk memoles email gigi,

    lembaran emas, amalgam, dan bahan plastis.

    c. Korundum; adalah mineral dari oksida aluminium yang biasanya

    berwarna putih dan sifatnya lebih rendah dari pada oksida alfa-

    aluminium. Korundum digunakan terutama untuk mengasah logam

    campur dan tersedia dalam bentuk abrasif bonding dengan bermacam

    bentuk. Paling umum digunakan dalam instrumen yang disebut white

    stone.

    d. Intan; adalah mineral tidak berwarna / transparan yang terdiri atas

    karbon. Senyawa ini paling keras dan dapat juga disebut superabrasi

    karena kemampuannya untuk mengasah substansi apapun. Abrasif intan

    dipasok dalam berbagai bentuk, termasuk instrumen abrasif bonding

    yang berputar, ampelas abrasif yang mempunyai backing logam lentur,

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    2/21

    dan pasta poles intan. Digunakan pada bahan keramik dan resin

    komposit.

    e. Amril; berupa korundum yang berwarna hitam keabuan yang dibuat

    dalam bentuk butiran halus. Amril digunakan khususnya dalam bentuk

    disk abrasive dan tersedia dalam berbagai ukuran kekasaran. Dapat

    digunakan untuk memoles logam campuran atau bahan plastis.

    f. Akik; adalah silika dari aluminium, kobalt, besi, magnesium, dan

    mangan. Abrasif akik yang digunakan dalam kedokteran gigi biasanya

    berwarna merah gelap. Akik memiliki sifat yang sangat keras dan sangat

    efektif. Akik tersedia dalam betuk disk dan pipa panjang. Digunakan

    untuk mengasah logam campur dan bahan plastik.

    g. Pumis; adalah bahan silika berwarna abu-abu muda, digunakan terutama

    dalam bentuk pasir tetapi juga dapat ditemukan pada abrasif karet. Kedua

    bentuk tersebut digunakan pada bahan plastik. Tepung pumis adalah

    derivat batu vulkanik yang sangat halus dari Italia dan digunakan untuk

    memoles email gigi, lempeng emas, amalgam gigi, dan resin akrilik.

    h.

    Quartz; bentuk mineral yang sangat banyak dan tersebar luas, tidak

    berwarna atau transparan, serta yang paling sering digunakan yang sangat

    keras. Digunakan terutama untuk merapikan logam campur dan untuk

    mengasah email gigi.

    i. Pasir; adalah campuran partikel kecil yang terutama terdiri atas silika.

    Partikel ini berwarna-warni membuat abrasif pasir mempunyai tampilan

    yang khas. Partikel pasir mempunyai bentuk bulat atau angular.

    Diaplikasikan dengan tekanan udara untuk menghilangkan bahan tanam

    dari logam campur pengecoran. Juga dapat diaplikasikan pada disk kertas

    untuk mengasah logam campur dan bahan plastik.

    j. Tripoli; adalah endapan batu silika yang ringan dan rapuh serta berwarna

    abu-abu, pink, putih, merah atau kuning. Jenis yang berwarna abu-abu

    dan merah yang paling sering digunakan dalam kedokteran gigi. Batu ini

    digiling menjadi partikel yang sangat halus dan dibentuk dengan pengikat

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    3/21

    lunak menjadi batang senyawa pemoles. Digunakan untuk memoles

    beberapa logam campur dan beberapa bahan plastik.

    k. Zirkonium Silikat; adalah mineral berwarna putih kekuningan. Bahan ini

    digiling menjadi partikel dengan berbagai ukuran dan digunakan untuk

    melapisi disk abrasif serta ampelas. Sering digunakan sebagai komponen

    pasta profilaksis gigi.

    l. Cuttle; merupakan bubuk putih calcareus yang terbuat dari bagian dalam

    rumah kerang laut Mediterania dari genus Sepia. Tersedia sebagai abrasif

    lapisan dan digunakan untuk prosedur abrasi yang halus seperti memoles

    tepi logam dan restorasi amalgam gigi.

    m.Kieselguhr; merupakan abrasif yang sangat halus. Digunakan sebagai

    bahan pengisi pada beberapa bahan gigi seperti bahan cetak hirokoloid

    (Anusavice, 2003)

    2. Abrasif Buatan Pabrik atau Abrasif Sintetik

    a)Silikon Karbid, adalah abrasif yang sangat keras dan rapuh. Memiliki

    warna hijau atau hitam-biru yang sifat fisiknya setara dalam bentuk

    disk dan instrument bonding vitreous serta karet. Silikon karbid

    menghasilkan efisiensi pemotongan yang sangat tinggi untuk berbagai

    bahan, termasuk logam campur, keramik dan bahan plastik.

    b)Oksida Aluminium, berupa bubuk berwarna putih seperti white stone

    yang digunakan untuk merapikan email gigi, logam campur, maupun

    bahan keramik. Abrasif oksida aluminium ada juga yang berwarna

    pink dan merah delima dibuat dengan menambahkan kronium pada

    bahan asli. Variasi ini dipasarkan dalam bentuk bonding vitreous

    sebagai batu tidak berkontaminasi untuk preparasi logam campur

    logam keramik sebelum menerima porselen.

    c)

    Abrasif Intan Sintetik, dibuat lima kali lebih besar dari tingkat abrasif

    intan alami. Abrasif intan digunakan terutama untuk struktur gigi,

    bahan keramik, dan bahan resin komposit.

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    4/21

    d)

    Rouge, oksida besi adalah senyawa abrasif yang halus dan berwarna

    merah dalam rouge. Bahan ini dipadukan seperti tripoli, dengan

    berbagai pengikat lunak menjadi bentuk bedak. Digunakan untuk

    memoles logam campur mulia yang berkadar tinggi.

    e)Oksida Timah, adalah abrasif yang sangat halus digunakan secara luas

    sebagai bahan pemoles untuk gigi dan restorasi logam di dalam mulut.

    Bahan ini dicampur dengan air, alkohol, atau gliserin untuk

    membentuk pasta abrasif ringan (Anusavice, 2003)

    B.

    Berdasarkan kegunaan dari bahan abrasif

    a. Bahan abrasif finishing

    Merupakan bahan abrasif yang umumnya keras, kasar yang digunakan

    pada permulaan untuk suatu kontur/bentuk dari sebuah restorasi atau

    preparasi gigi dan unutk membuang segala komponen permukaan yang

    tidak teratur.

    Contoh : sand/pasir, carbides, zirkonium silikat, emery.

    b. Bahan abrasif polishing

    Mempunyai ukuran partikel yang lebih halus dan bahan abrasif yang

    digunakan umumnya kurang kekerasannya daripada bahan abrasif yang

    digunakan untuk finishing. Bahan abrasif polishing imi digunakan untuk

    permukaan yang lebih halus yang telah diasah terlebih dahulu oleh bahan

    abrasi finishing.

    Contoh : emery, aluminium oksid, garnet, pumice, cuttle, rouge, kalsit.

    c. Bahan abrasif cleansing

    Merupakan bahan yang halus dengan partikel yang berukuran kecil,dan

    diharapkan mampu menghilangkan deposit-deposit halus yang melekat di

    enamel atau pada suatu bahan restorasi.

    Contoh : kieselguhr, kaolin.

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    5/21

    C.

    Berdasarkan jenis dan komposisi yang dinilai menurut kekerasan dan

    ukuran dari partikel bahan abrasif.

    a. Bahan abrasif keras

    Diamond

    Carbides : boron, tungsten, silikon (carborundum).

    Oxide : silikon (silika, sand/pasir, quartz/kuarsa), aluminium

    (alumina), aluminium/besi (emery-alami; aluminium akside yang

    tidak murni, yang dikenal dengan corundum).

    b. Bahan abrasif sedang

    Silikat : magnesium/aluminium (gamet); pumice; tripoli

    Zircates : zirconium silikat

    Kieselguhr : diatomaceus silika; juga digunakan sebagai filler pada

    impression materials.

    2.1.2 Manfaat Bahan Abrasif

    Restorasi gigi diselesaikan sebelum dipasang di dalam rongga mulut untuk

    mendapatkan tiga manfaat dari perawatan gigi, antara lain: kesehatan mulut,

    fungsi, dan estetika.

    Restorasi dengan kontur dan pemolesan yang baik akan meningkatkan

    kesehatan mulut dengan jalan mencegah akumulasi sisa makanan dan bakteri

    patogen. Ini diperoleh melalui reduksi daerah permukaan total dan mengurangi

    kekasaran permukaan restorasi. Permukaan yang lebih mulus akan lebih mudah

    dijaga kebersihannya dengan tindakan pembersihan preventif yang biasa

    dilakukan sehari-hari karena benang gigi dan sikat gigi akan mendapat jalan

    masuk yang lebih baik ke semua permukaan dan daerah tepi. Dengan beberapa

    bahan gigi tertentu, aktivitas karat dan korosi dapat dikurangi cukup besar jika

    seluruh restorasi dipoles dengan baik.

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    6/21

    Fungsi rongga mulut akan meningkat jika restorasi dipoles dengan baik

    karena makanan akan meluncur lebih bebas pada permukaan oklusal dan

    embrasur selama mastikasi. Yang lebih penting lagi, daerah kontak restorasi

    yang halus akan mengurangi tingkat keausan pada gigi tetangga maupun

    antagonisnya. Ini khususnya berlaku untuk bahan restorasi seperti keramik yang

    mengandung fase yang lebih keras daripada email gigi dan dentin. Permukaan

    yang kasar menyebabkan terjadinya tekanan kontak yang tinggi yang dapat

    menimbulkan hilangnya kontak fungsional dan stabilisasi antara gigi-gigi.

    Akhirnya, kebutuhan estetik dapat membuat dokter gigi menangani permukaan

    restorasi yang tampak jelas dengan cara berbeda daripada permukaan yang sulit

    dijangkau. Walaupun pemolesan yang mirip cermin diinginkan demi alasan di

    atas, jenis permukaan ini mungkin secara estetik kurang baik karena tidak cocok

    dengan gigi-gigi di sebelahnya bila berada di daerah yang mudah kelihatan

    seperti permukaan labial dari gigi-gigi aterior atas. Meskipun demikian,

    permukaan ini tidak terkena tekanan kontak yang tinggi dan mudah dibersihkan.

    Ciri dan corak anatomi yang samar dapat ditambahkan pada daerah ini tanpa

    mempengaruhi kesehatan maupun fungsi rongga mulut (Anusavice, 2003).

    2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Abrasi

    Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi proses abrasif dalam

    kedokteran gigi, antara lain:

    a. Kekerasan partikel abrasif

    Bahan abrasif seharusnya lebih keras dari permukaan untuk bisa

    mengabrasi.

    b. Bentuk partikel bahan abrasif

    Partikel yang mempunyai tepi tajam akan lebih efisien daripada partikel

    yang bersudut tumpul, namun cenderung mengasilkan goresan yang lebih

    dalam daripada yang tumpul.

    c. Besar partikel bahan abrasif

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    7/21

    Partikel abrasif yang lebih besar akan mengabrasif permukaan lebih cepat

    daripada partikel yang lebih kecil.

    d. Sifat-sifat mekanis bahan abrasif

    Bila bahan abrasif pecah, hendaknya dihasilkan tepi baru yang tajam. Jadi

    kerapuhan suatu bahan abrasif dapat merupakan suatu keuntungan.

    e.Kecepatan gerak menggosok

    Gerakan partikel abrasif yang perlahan menghasilkan goresan yang lebih

    dalam.

    f.Tekanan yang diberikan sewaktu menggosok

    Lebih banyak tekanan yang diberikan maka goresan akan semakin dalam.

    Tekanan yang terlalu besar dapat membuat partikel abrasif pecah dan

    meningkatkan panas yang tImbul karena gesekan.

    g.

    Sifatsifat bahan yang akan digosok

    Bahan yang rapuh dapat digosok dengan cepat, sedangkan bahan yang lunak

    dan kenyal (misal, emas murni) akan mengalir dan bukannya terasah oleh

    bahan abrasif.

    2.1.4 Proses Abrasif

    Proses abrasif dapat dibedakan menjadi:

    1) Proses abrasif pada gigi tiruan

    Aksi pada bahan abrasi pada dasarnya merupakan aksi pengasahan.

    Pada aksi pengasahan struktur gigi dapat dilakukan dengan sebuah

    instrumen tangan atau dengan sejumlah instrumen berputar, sebuah bur

    gigi dalam sebuah handpiece.

    Sumbu bilah bor berkontak dengan gigi menekan permukaan dan

    memotong beberapa struktur gigi. Selanjutnya bilah melakukan hal yang

    sama pada bagian gigi berikutnya. Jika bilah tajam, permukaan bahan

    dibuang dengan lebih mudah dan efisien, tetapi tetap dilakukan dengan

    hati-hati karena jika tidak akan dapat terjadi penetrasi yang dalam dan

    besar. Pola dari pembuangan gigi berhubungan erat dalam penyusunan

    bilah bur dengan gigi yang telah dipotong.

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    8/21

    Beberapa hal yang di harapkan dari aksi pemotongan:

    1. Jumlah faktor yang mempengaruhi tingkat pemotongan

    Misalnya: kecepatan perjalanan bur menyilang permukaan gigi,

    kecepatan rotasi bur, dan besarnya jumlah pemotongan.

    2. Besarnya tekanan yang diberikan oleh bur pada gigi, seperti yang

    dilakukan oleh operator, akan menjadi dasar pada besarnya

    pembuangan struktur gigi.

    3. Desain dari bur atau bilah

    Pada saat dental bur menjadi tumpul maka sudut ketajaman akan

    membualat sehingga akan lama memotong secara efisien.

    Dalam menggosok logam, struktur kristal dari permukaan dapat

    menjadi rusak. Butiran-butiran yang tidak diharapkan dan tekanan yang

    kuat dapat terjadi, dan abrasi yang berlebihan seperti ini tidak diinginkan.

    Namun tekanan yang terlalu kuat kadang juga diharapkan karena dapat

    menyebabkan kekerasan superfisial dari permukaan bertambah dan

    beberapa pecahan atau fraktur kristal dan partikel kemungkinan juga

    masih tertinggal. Partikel yang kecil dan banyak tersebut disingkirkan

    dengan sabun dan air. Tindakan pembersihan yang demikian itu selalu

    dilakukan sebelum pemolesan. Pada gigi tiruan resin, abrasi yang terlalu

    keras dapat menimbulkan stres.

    2) Proses abrasi pada gigi asli

    Proses abrasi di sini dipengaruhi oleh penambahan fisik dan

    mekanis dari bahan yang mengabrasi. Penambahan seperti kekerasan,

    kekuatan, kelenturan dan penghantaran panas adalah penting. Panas yang

    dihasilkan dari karena abrasi sebagian besar dapat mengurangi tekanan,

    tetapi bila terlalu panas dapat mengurangi proses penekanan sehingga

    menyebabkan pelengkungan atau pembengkokan, dan akhirnya terjadi

    pemuaian resin karena itu kadang-kadang dibutuhkan pendinginan,

    misal:

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    9/21

    1.

    Pada pengasahan jaringan gigi dengan kecepatan tinggi, dibutuhkan

    semprotan air.

    2. Dalam pengasahan bahan polimer harus dicegah timbulnya panas

    yang berlebih, karena dapat menyebabkan lepasnya stres dan

    terjadi perubahan bentuk.

    Selama dilakukannya prosedur abrasi, kemungkinan terjadi luka-

    luka pada mukosa mulut akibat kekerasan mekanik dimana ada

    pemutusan kontinuitas membran mukosa.

    Dalam polishing, finishing, dan cleaning menggunakan bahan

    abrasif. Permukaan yang tidak teratur akan dibuang dengan bahan abrasif

    yang lebih kasar dan selanjutnya menggunakan bahan abrasif yang

    semakin halus menyesuaikan dengan keteraturan permukaan yang

    diabrasi.

    2.1.5 Teknik Finishing dan Polishing

    Teknik finishing dan polishing merupakan suatu teknik untuk membuang

    bahan yang berlebih dan menghaluskan permukaan yang kasar. Bahan-bahan

    yang digunakan untuk finishing adalah terutama bahan abrasif.

    Proses penyelesaian biasanya membuang bahan-bahan seperti:

    1. Noda permukaan dan ketidak seempurnaan

    2. Pembentukan ke bentuk ideal

    3.

    Permukaan paling luar dari restorasi dibentuk sesuai yang diinginkan.

    Proses penyelesaian (finishing) mengubah bahan dari bentuk kasar ke

    bentuk yang lebih rapi, hasil penyelesaian dapat berarti diperolehnya permukaan

    akhir atau diaplikasikannya permukaan tersebut pada bahan.

    Prosedur finishing yang tepat antara lain:

    1. Tekstur permukaan yang halus yang akan memantulkan cahaya dengan

    cara yang sama pada enamel gigi yang berdekatan

    2.

    Kontur atau bentuk suatu restorasi secara psikologi cocok untuk

    menyangga jaringan

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    10/21

    3.

    Hubungan oklusal yang memperkecil penggunaan stress dalam semua

    fungsi pergerakan mandibula

    4. Ketepatan batas adaptasi dan resin pada batas cavosurface

    5.

    Bentuk umum yang serasi dengan bentuk gigi sehingga meningkatkan

    estetis

    Alat dan bahan yang biasa digunbakan dalam proses finishing :

    1. Straight dan contra (hand piece)

    2. Material mata bur

    3.

    Logam

    4. Stainless steel

    5. Karbid wolfram

    6.

    Almunium oksida

    7. Intan

    8. stone

    Prosedur pemolesan (polishing) bertujuan untuk menghasilkan

    permukaan partikel yang paling halus dan bekerja pada region permukaan yang

    sangat tipis diantaranya sepertiabrasif karet, ampelas, dan partikel halus.

    Prosedur polishing (penghalusan) yang tepat adalah:

    1.

    Alat-alat polis harus di bersihkan dari semua partikel abrasif yang lebih

    besar

    2. Bahan yang digunakan merupakan tingkatan yang paling halus dan juga

    sangat efektif dari pumice

    Alat dan bahan yang biasa digunakan adalah:

    1.

    Disk carborundum

    2. Brush

    3. Stone

    4.

    Rubber cup (Naibaho, 2004)

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    11/21

    2.2 Pasta Gigi

    Pasta gigi didefinisikan sebagai bahan semiaqueous yang digunakan

    bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh

    permukaan gigi. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi

    untuk mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies,

    membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi

    bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan

    gingiva. Di Indonesia pasta gigi sering juga disebut odol, yaitu salah satu merk

    pasta gigi. Walaupun merk ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di

    Indonesia, nama odol telah menjadi nama generik (Syamsuni, 2006).

    Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden Chemical Laboratory

    Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG. Pada tahun 1892

    sebagai cairan pencuci mulut/ mouthwash odol, mouthwash pada tahun 1900-an

    adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaanya di hampir seluruh

    daratan Eropa (Syamsuni, 2006).

    Karl August Lingner adalah orang yang menciptakan mouthwash dan diaadalah orang yang giat mengkampanyekan hidup higienis. Dia juga dikenal

    sebagai orang pertama yang mengadakan International Hygiene Exhibition pada

    tahun 1911. Dia mendirikan museum The German Hygiene (Syamsuni, 2006).

    2.2.1 Fungsi Pasta Gigi

    1. Fungsi Kosmetik

    Menyingkirkan materi alba, plak, sisa makanan dan pewarnaan

    pada permukaan gigi serta untuk penyegaran pernafasan (Syamsuni,

    2006).

    2. Fungsi Terapeutik

    Dengan pemakaian obat-oabatan dalam pasta gigi hasil nya terlihat

    dalam pengurangan plak, kalkulus, karies dan penyakit gingiva. Adapun

    pasta gigi terapeutik dibagi dalam dua kelompok yaitu pasta gigi

    terapeutik yang tidak mengandung fluor seperti pasta gigi yang

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    12/21

    mengandung klorofil, antibiotik ammonium dan enzim inhibitor dan

    pasta gigi therapeutik yang mengandung fluor untuk mencegah terjadinya

    karies gigi seperti :

    a.

    Sodiun fluoride 0,22%

    b. Stannous fluoride 0,4%

    c. Monofloro phospatase 0,76% (Syamsuni, 2006).

    2.2.2 Sifat-sifat Pasta Gigi

    1. Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel

    asing, substansi makanan, plak dan membersihkan gigi.

    2. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan

    meninggalkan mulut dalam keadaan segar setelah penggunaannya

    (Wasitaatmadja, 1997).

    2.2.3 Komposisi Pasta Gigi

    Sebuah pasta gigi pada umumnya tersusun atas :

    1.

    AgenPolishing(penggosok).

    Merupakan salah satu bahan terpenting pasta gigi yang berfungsi

    untuk menghilangkan partikel makanan yang menempel pada gigi dan juga

    membantu menghilangkan diskolorisasi pada gigi. Pada umumnya, hampir

    separuh dari total berat pasta gigi adalah agen ini. Agen yang seringdigunakan adalah : kapur presipitasi, trikalsium fosfat, alumunium fosfat,

    magnesium trisilikat (Syamsuni, 2006).

    2.AgenMoistener(pelembab)

    Biasanya ditambahkan ke dalam pasta gigi untuk menghindarkan

    terjadinya pengeringan dan pengerasan pasta. Yang sering digunakan

    adalah : gliserin, sorbitol, propilen glikol (Syamsuni, 2006).

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    13/21

    3.Agen deterjen danfoaming(pembuat busa)

    Berfungsi untuk membantu aksi agen polishing dengan membasahi

    gigi dan partikel makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk

    mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah deterjen yang digunakan bervariasi

    antara 1.5 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan deterjen yang paling

    sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat.

    Berfungsi untuk membantu aksi agen dengan membasahi gigi dan partikel

    makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan

    lemak. Jumlah deterjen yang digunakan bervariasi antara 1.5 5 % dari

    total berat pasta gigi. Bahan deterjen yang paling sering digunakan adalah :

    sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat (Syamsuni, 2006).

    4.Agen Pengikat

    Agen ini sangat esensial untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan

    pasta. Yang lazim digunakan adalah:

    - Pati (Starch)

    - Gum tragacanth.

    - Sodium alginat (Manucol SA).

    -Modified Irish Moss(Sangat bagus dan menjadikan pasta sangat stabil).

    - Sintetik seperti : Propilen glukol (Syamsuni, 2006).

    5.Pemanis

    Untuk memberikan rasa manis pada pasta. Yang sering digunakan

    adalah sakarin dengan konsentrasi antara 0.1 1.3 %. Gula juga dapat

    digunakan namun sayangnya cenderung mengkristal (Syamsuni, 2006).

    6.Flavour(Pemberi rasa)

    Untuk memberikan aroma atau rasa pada pasta dan menghindarkan

    terjadinya rasa enegatau mual. Selain itu juga untuk menambah kesegaran

    pasta. Yang sering digunakan adalah minyak peppermint (Syamsuni, 2006).

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    14/21

    7.

    Pengawet

    Bahan pengawet haruslah bersifat non toksik dan berfungsi untuk

    menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta. Misalnya adalah sodium

    benzoat atau sodium hidroxibenzoat (Syamsuni, 2006).

    8. Bahan abrasif

    Komponen bahan abrasif pada pasta dan pasta gigi berbentuk gel

    adalah 50-75% lebih rendah dari bubuk. Oleh karena itu, bubuk lebih

    jarang digunakan dan digunakan dengan lebih hati-hati oleh pasien

    (khususnya bila sementum dan dentin terbuka) untuk menghindari

    terabrasinya dentin dan sensitivitas pulpa.

    Definisi Abrasif

    Kalsium karbonat dibasik kalsium fosfat dihidrat alumina hidrat

    silika hidrat natrium bikarbonat campuran dari dua bahan abrasi

    tersebut.

    Daya Abrasi

    Pembersih gigi yang ideal memberikan kemungkinan terbesar

    dalam membersihkan permukaan gigi dengan tingkat abrasi yang

    serendah mungkin. Pembersih gigi tidak perlu terlalu abrasif untuk

    dapat membersihkan gigi secara efektif. Ini merupakan sesuatu yang

    menguntungkan karena sementum dan dentin pada permukaan akar

    yang terbuka terabrasi dengan kecepatan 35 dan 25 kali dibanding

    email. Uji laboratorium standar sudah dikembangkan untuk mengukur

    kemampuan pembersihan dan daya abrasi dari pembersih gigi. Hanya

    uji daya abrasi yang akan dibicarakan dalam bagian ini. Akhir-akhir

    ini, cara yang lebih disukai untuk mengevaluasi daya abrasi

    pembersih gigi adalah menggunakan potongan dentin yang sudah

    diradiasi dan di sikat selama beberapa menit dengan bahan pembersih

    yang diuji dan bahan pembersih acuan.

    Fungsi Bahan abrasif

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    15/21

    Menghilangkan plak / noda warna, memoles permukaan gigi

    (Syamsuni, 2006).

    9.

    Baking soda

    Baking soda atau natrium bikarbonat adalah kristal putih halus yang

    tidak berbau, bersifat abrasif dan alkalis. Penggunaan baking soda pada

    pasta gigi karena mampu menyerap bau, dan juga mempunyai sifat

    antibakteri dengan cara membentuk air dan oksigen yang dapat melepaskan

    perlekatan bakteri plak. baking soda dalam pasta gigi akan terhidrolisa

    menghasilkan basa yang dapat menetralisir asam dalam mulut (Syamsuni,

    2006).

    10.Fluor

    Secara detail, fluor merupakan salah satu bahan pasta gigi berfungsi

    memberikan efek deterjen sebagai satu dari tiga bahan utamanya di

    samping bahan abrasi sebagai pembersih mekanik permukaan gigi dan

    pemberi rasa segar pada mulut (Herdiyati dan Sasmita, 2010).

    Penambahan fluor pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan

    cara membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat bakteri untuk

    memproduksi asam. Jenis fluor yang terdapat dalam pasta gigi adalah

    stannous fluoride, Sodium fluoride dan sodium monofluorofosfat. Stannous

    fluoride atau tin fluor merupakan fluor yang pertama ditambahkan dalam

    pasta gigi yang digunakan secara bersamaan dengan bahan abrasif (kalsium

    fosfat). Fluor ini bersifat antibakterial namun kelemahannya dapat

    membuat stein abu-abu pada gigi. Sodium fluoride atau NaF merupakan

    fluor yang paling sering ditambahkan dalam pasta gigi, tapi tidak dapat

    digunakan bersamaan dengan bahan abrasif (Herdiyati dan Sasmita, 2010).

    a. Manfaat flour

    Pra Erupsi

    1. Selama pembentukan gigi, fluor melindungi enamel dari

    pengurangan sejumlah matriks yang dibentuk

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    16/21

    2.

    Pembentukan enamel yang lebih baik dengan kristal yang

    lebih resisten terhadap asam

    3. Pemberian yang optimal, kristal lebih besar, kandungan

    karbonat lebih rendah kelarutan terhadap asam berkurang

    4. Pengurangan jumlah dan ukuran daerah yang menyebabkan

    akumulasi makanan dan plak (Herdiyati dan Sasmita, 2010).

    Setelah Erupsi

    Fluoroapatit menurunkan kelarutan enamel dalam asam

    Fluoroapatit lebih padat dan membentuk kristal sedang

    daerah permukaan yang bereaksi dengan asam lebih sedikit

    Pembentukan kalsium fluorida pada permukaan kristal

    (lapisan pelindung karena sedikit larut dalam asam)

    Fluor menggantikan ion karbonat dalam struktur apatit.

    Kristal apatit dg karbonat rendah lebih stabil dan kurang

    larut dibanding karbonat tinggi

    Fluoride menghambat banyak sistem enzim. Hambatan

    terhadap enzim yang terlibat dalam pembentukan asam serta

    pengangkutan dan penyimpanan glukosa dalam

    streptokokus oral dan juga membatasi penyediaan bahan

    cadangan untuk pembuatan asam dalam sintesa polisakarida

    (Herdiyati dan Sasmita, 2010).

    b. Macam-macam flour

    Penambahan fluor pada pasta gigi dapat memperkuat enamel

    dengan cara membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat

    bakteri untuk memproduksi asam. Adapun macam- macam fluor

    yang terdapat dalam pasta gigi adalah sebagai berikut:

    Stannous fluor

    Tin fluor merupakan fluor yang pertama ditambahkan

    dalam pasta gigi yang digunakan secara bersamaan dengan

    bahan abrasif (kalsium fosfat). Fluor ini bersifat antibakterial

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    17/21

    namun kelemahanya dapat membuat stein abu-abu pada gigi

    (Herdiyati dan Sasmita, 2010).

    Sodium fluoride

    NaF merupakan fluor yang paling sering ditambahkan

    dalam pasta gigi, tapi tidak dapat digunakan bersamaan dengan

    bahan abrasif (Herdiyati dan Sasmita, 2010).

    Sodium monofluorofosfat (Herdiyati dan Sasmita, 2010).

    c. Penggunaan Fluor secara Topikal

    Tujuan penggunaan fluor adalah untuk melindungi gigi dari

    karies, fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri

    plak yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan

    hidroksil apatit pada enamel menjadi fluor apatit yang lebih stabil

    dan lebih tahan terhadap pelarutan asam. Reaksi kimia:

    Ca10(PO4)6(OH)2+F Ca10(PO4)6(OHF) menghasilkan enamel

    yang lebih tahan asam sehingga dapat menghambat proses

    demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi (Herdiyati dan

    Sasmita, 2010).

    Remineralisasi adalah proses perbaikan kristal hidroksiapatit

    dengan cara penempatan mineral anorganik pada permukaan gigi

    yang telah kehilangan mineral tersebut. Demineralisasi adalah proses

    pelarutan kristal hidroksiapatit email gigi, yang terutama disusun

    oleh mineral anorganik yaitu kalsium dan fosfat, karena penurunan

    pH plak sampai mencapai pH kritis (pH 5) oleh bakteri yangmenghasilkan asam (Herdiyati dan Sasmita, 2010).

    Penggunaan fluor sebagai bahan topikal aplikasi telah

    dilakukan sejak lama dan telah terbukti menghambat pembentukan

    asam dan pertumbuhan mikroorganisme sehingga menghasilkan

    peningkatan yang signifikan dalam mempertahankan permukaan gigi

    dari proses karies (Herdiyati dan Sasmita, 2010).

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    18/21

    Penggunaan fluor secara topikal untuk gigi yang sudah erupsi,

    dilakukan dengan beberapa cara:

    1. Topikal aplikasi yang mengandung fluor

    Yang dimaksud dengan topikal aplikasi fluor adalah

    pengolesan langsung fluor pada enamel. Setelah gigi dioleskan

    fluor lalu dibiarkan kering selama 5 menit, dan selama 1 jam

    tidak boleh makan, minum atau berkumur.

    2. Kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fluor.

    3.

    Menyikat gigi dengan pasta yang mengandung fluor (Herdiyati

    dan Sasmita, 2010).

    d.

    Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan Fluor

    A. Indikasi

    1. Pasien anak di bawah 5 tahun yang memiliki resiko karies

    sedang sampai tinggi

    2. Gigi dengan permukaan akar yang terbuka

    3. Gigi yang sensitif

    4. Anak-anak dengan kelainan motorik, sehingga sulit untuk

    membersihkan gigi (contoh:Down syndrome)

    5. Pasien yang sedang dalam perawatan orthodontik

    B. Kontraindikasi

    1. Pasien anak dengan resiko karies rendah

    2. Pasien yang tinggal di kawasan dengan air minum berfluor

    3. Ada kavitas besar yang terbuka (Herdiyati dan Sasmita,

    2010).

    e. Efek Samping Penggunaan Fluor

    Kadar penggunaan fluor memiliki ambang batas yang bisa

    membahayakan dari efek paparan bila digunakan berlebihan dan

    tidak sesuai anjuran. Fluor dalam kadar berlebihan berakibat

    sebaliknya dan harus diawasi terutama pemberian terhadap anak-

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    19/21

    anak yang cenderung menelan odol pada waktu menyikat gigi karena

    rasa segar yang didapat apalagi bila ditambah perasa tertentu.

    Keadaan terhambatnya penyerapan kalsium sebagai salah satu

    manifestasi efek sampingnya juga dikenal dengan istilah fluorosis

    yang bisa berakibat lanjut pada penurunan IQ, gangguan sistem saraf

    dan kekebalan tubuh serta kerapuhan tulang dan terhambatnya

    pertumbuhan. Padahal semakin besar kandungan fluor dalam pasta

    gigi anak, maka makin besar pula risiko kesehatan yang akan

    dideritanya kelak. kelebihan fluoride pada anak dapat dilihat dari

    tanda-tanda fisik anak banyak mengeluarkan ludah, indera perasa

    jadi tumpul, badan gemetar, pernapasan berat dan anak jadi cepat

    lelah (Herdiyati dan Sasmita, 2010).

    11.Bahan Desensitasi

    Bahan desensitasi yang digunakan dalam pasta gigi adalah sebagai berikut :

    Potassium nitrat dapat memblok transmisi nyeri di antar sel-sel

    syaraf.

    Stronsium chloride dapat memblok tubulus dentin (Herdiyati dan

    Sasmita, 2010).

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    20/21

  • 8/10/2019 Bahan Abrasi Dan Polish

    21/21