6
DIAGNOSA STATUS PENYAKIT CANINE DISTEMPER Distemper adalah penyakit flu yang disebabkan oleh virus yang menyerang anjing dan karnivora lainnya. Virus ini dapat menimbulkan penyakit apa bila masuk kedalam tubuh anjing melalui persentuhan dengan seekor anjing yang menderita sakit, melalui udara atau melalui benda benda mati. Biasanya timbul pada anjing yang masih muda yang daya tahan tubuhnya kurang kuat. Pada anjing anjing tua yang daya tahan tubuhnya kurang kuat, penyakit ini juga bisa mengganas. Etiologi Disebabkan oleh Morbilivirus Digolongkan ke dalam keluarga besar Paramyxoviridae Tersusun atas RNA, bentuk simmetri helical, beramplop, agak labil Patogenesa Masa inkubasi sampai munculnya gejala klinis distemper akut biasanya 14-18 hari Infeksi melalui saluran pernafasan bagian atas karena menghirup udara yang terkontaminasi virus distemper, dan dapat juga terjadi karena menelan materi yang sudah terinfeksi virus Virus yang masuk melalui saluran pernafasan bagian atas, akan menginfeksi kelenjar pertahanan sistem pernafasan dan akan terjadi replikasi virus, virus kemudian masuk ke

DIAGNOSA STATUS PENYAKIT CANINE DISTEMPER.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIAGNOSA STATUS PENYAKIT CANINE DISTEMPER.docx

DIAGNOSA STATUS PENYAKIT CANINE DISTEMPER

Distemper adalah penyakit flu yang disebabkan oleh virus yang menyerang anjing dan

karnivora lainnya. Virus ini dapat menimbulkan penyakit apa bila masuk kedalam tubuh

anjing melalui persentuhan dengan seekor anjing yang menderita sakit, melalui udara atau

melalui benda benda mati. Biasanya timbul pada anjing yang masih muda yang daya tahan

tubuhnya kurang kuat. Pada anjing anjing tua yang daya tahan tubuhnya kurang kuat,

penyakit ini juga bisa mengganas.

Etiologi

Disebabkan oleh Morbilivirus

Digolongkan ke dalam keluarga besar Paramyxoviridae

Tersusun atas RNA, bentuk simmetri helical, beramplop, agak labil

Patogenesa

Masa inkubasi sampai munculnya gejala klinis distemper akut biasanya 14-18 hari

Infeksi melalui saluran pernafasan bagian atas karena menghirup udara yang

terkontaminasi virus distemper, dan dapat juga terjadi karena menelan materi yang sudah

terinfeksi virus

Virus yang masuk melalui saluran pernafasan bagian atas, akan menginfeksi kelenjar

pertahanan sistem pernafasan dan akan terjadi replikasi virus, virus kemudian masuk ke

aliran darah dan berjalan ke sel-sel epitel di seluruh tubuh

Hari 3-6 setelah hewan terinfeksi, suhu badan akan meninggi dan virus mulai masuk ke

dalam peredaran darah

Minggu kedua dan ketiga setelah infeksi, anjing mulai membentuk imun untuk merespon

infeksi

Anjing yang tahan terhadap virus akan sembuh tanpa menunjukkan gejala klinis

sedangkan yang tidak akan memperlihatkan penyakit baik dalam bentuk akut atau

subakut

Derajat viremia dan kemampuan penyebaran virus dipengaruhi oleh tingkat kekebalan

yang terdapat pada tubuh anjing

Page 2: DIAGNOSA STATUS PENYAKIT CANINE DISTEMPER.docx

Diagnosa

Canine distemper virus dapat didiagnosa berdasarkan gejala klinis yang tampak pada

anjing dan hasil pemeriksaan laboratorium.

a. Diagnosa berdasarkan gejala klinis :

Kenaikan suhu pada hari 1-3, diikuti penurunan selama beberapa hari

Naik lagi selama 1 minggu atau lebih

Awal infeksi akan diikuti dengan leukopenia dan limfopenia selanjutnya terjadi

netrofilia selama beberapa minggu

Gangguan pada saluran pernafasan berupa keluarnya leleran hidung kental

Leleran mata yang terus meningkat dan lama-lama bersifat mukopurulen

Anjing tampak lesu, depresi, batuk-batuk, anoreksi dan mungkin diikuti diare

dengan tinja yang berbau busuk

Telapak kaki mengeras karena kekurangan cairan

Anjing yang terserang menunjukkan bau yang khas

Gejala dehidrasi sangat menonjol dan kemungkinan penderita mengalami

kematian dan gagal ginjal akibat dehidrasi

Penyakit ini lama kelamaan dapat menyerang bagian saraf dan gejalanya

berlangsung selama beberapa minggu atau bulan

Anjing tidak mampu mengontrol mikturisi (pengeluaran kemih)

Pada stadium terminal, moribund, terlihat adanya kejang dengan bola mata

mengalami nystagmus

b. Diagnosa berdasarkan pemeriksaan laboratorium

Pertama-tama pemeriksaan antemortem antara lain : tes hematology, imunofluresensi,

dan tes ELISA untuk antibody spesifik distemper. Pada tes hematology dalam keadaan akut

limfopenia dan thrombositopenia dapat ditemukan dan monosit bertambah. Disamping itu

jumlah IgG dan IgA berkurang sedangkan level IgM masih normal. Jika keadaan subakut

atau kronis jumlah immunoglobulin tersebut masih normal.

Kedua pemeriksaan postmortem antara lain: tes imunofluoresensi, histopatologi, serta

isolasi virus dan PCR. Pemeriksaan postmortem diantaranya : tes imunofluoresensi,

histopatologi, serta isolasi virus dan PCR. Diagnosa berdasarkan histopatologi dengan

menggunakan lesi yang terdapat pada jaringan limfe dan CNS bersama adanya badan inklusi

dalam CNS, paru, lambung, epitel kandung kemih.

Page 3: DIAGNOSA STATUS PENYAKIT CANINE DISTEMPER.docx

Diagnosa Akhir

Diagnosa dapat di tegakkan berdasarkan gejala klinis yang di temukan dan banyaknya

jumlah penderita yang biasanya lebih dari seekor dalam sekelompok hewan yang

memperkuat dugaan adanya penyakit distemper.

Diagnosa Banding

• infeksi Adenovirus 2

• infeksi Bordetella broncoseptica

• mikoplasma

• toxoplasmosis

• koksidiosis

• cacingan

• hepatitis virus

Status dan Tindakan

A. True positif (benar-benar sakit) : di isolasi dan obati anjing yang terinfeksi

B. False Negatif (negative palsu) : pengobatan dan berikan sanitasi yang baik

C. False Positif (positif palsu) : pengobatan berdasarkan gejala yang timbul

D. True Negatif (benar- benar sehat) : vaksinasi

Prognosa

Pada infeksi ringan, terutama pada anjing yang telah divaksin, prognosanya baik.

Sedang lainnya meragukan sampai infausta.

Terapi dan Pencegahan

Terapi yang dapat dilakukan antara lain :

1) Pemberian antibiotik untuk mengatasi terjadinya infeksi sekunder

2) Terapi cairan dan elektrolit untuk mengganti cairan yang hilang dan mengatasi dehidrasi

akibat diare atau muntah

3) Pemberian obat-obat sedativa dan anti konvulsi bila anjing menunjukkan gejala sarafi

4) Vaksinasi dengan vaksin hidup dapat memberikan imunitas yang cukup dan berdurasi

lama sesuai prosedur penggunaan

5) Memberikan gizi yang baik  agar nutrisi yang diperlukan anjing dapat terpenuhi

Page 4: DIAGNOSA STATUS PENYAKIT CANINE DISTEMPER.docx

6) Kontrol terhadap adanya endoparasit dan ektoparasit

Sedangkan untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan cara :

1) Pemberian gizi yang baik dan benar

2) Control terhadap adanya parasit (ekto dan endo)

3) Vaksinasi yang teratur menurut prosedur

4) Vaksinasi dengan menggunakan vaksin aktif (hidup) dapat memberikan imunitas yang

cukup dan berdurasi kurang lebih 1 tahun dan untuk anjing dengan kondisi prima dapat

berdurasi beberapa tahun (2-3 tahun)

Pengobatan

Tidak ada obat spesifik yang dapat digunakan untuk membunuh virus distemper yang

sudah menginfeksi seekor anjing. Tindakan yang dapat dilakukan ialah untuk mencegah

infeksi sekunder, mengendalikan muntah, diare dan gejala syaraf yang muncul, menangani

kondis dehidrasi dengan memberikan cairan infus. Anjing yang terinfeksi distemper harus

dijaga supaya tetap hangat, mendapatkan nutrisi yang cukup serta dipisahkan dari anjing-

anjing lainnya.