18
RESEP DAN OBAT – OBATAN LAIN SERTA VITAMIN Oleh: KELOMPOK 6 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2015

definisi resep.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: definisi resep.doc

RESEP DAN OBAT – OBATAN LAIN SERTA VITAMIN

Oleh:

KELOMPOK 6

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2015

Page 2: definisi resep.doc

A. RESEP

Definisi resepResep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuat dan menyerahkan obat kepada pasien.Yang berhak menulis resep adalah :

1. Dokter2. Dokter gigi, terbatas pd pengobatan gigi & mulut.3. Dokter hewan, terbatas pengobatan hewan.

Kelengkapan Suatu ResepDalam resep harus memuat :

1. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi dan dokter hewan.2. Tanggal penulisan resep (inscriptio)3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep. Nama setiap obat atau

komposisi obat (invocatio)4. Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)5. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dgn UU yg berlaku

(subscriptio)6. Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan.7. Tanda seru & paraf dokter utk resep yg mengandung obat yg jumlahnya melebihi

dosis maksimal.

Ketentuan Lainnya dalam peresepan :1. Resep dokter hewan hanya ditujukan untuk penggunaan pd hewan.2. Resep yg mengandung narkotika tidak boleh ada iterasi (ulangan) ; ditulis nama

pasien tdk boleh m.i. = mihi ipsi = untuk dipakai sendiri; alamat pasien dan aturan pakai (signa) yg jelas, tidak boleh ditulis sudah tahu aturan pakainya (usus cognitus).

3. Untuk penderita yg segera memerlukan obatnya, dokter menulis bagian kanan atas resep: Cito, Statim, urgent, P.I.M.= periculum in mora = berbahaya bila ditunda, RESEP INI HARUS DILAYANI DAHULU.

4. Bila  dokter tidak ingin resepnya yg mengandung obat keras tanpa sepengetahuan diulang, dokter akan menulis tanda N.I. = Ne iteratur = tidak boleh diulang.

5. Resep yg tidak boleh diulang adalah resep yg mengandung narkotika atau obat lain yg ditentukan oleh Menkes melalui Kepala Badan POM.

Pelayanan Resep di Apotek1. Apotek wajib melayani resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan.2. Pelayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab apoteker pengelola apotek.3. Apoteker wajib melayani resep sesuai dgn tanggung jawab dan keahlian

profesinya yg dilandasi pd kepentingan masyarakat.4. Apoteker tidak diizinkan mengganti obat generik yg ditulis di dalam resep dgn

obat paten.

Page 3: definisi resep.doc

5. Bila pasien tidak mampu menebus obat yg tertulis dlm resep, apoteker dpt mengganti obat paten dgn obat generik atas persetujuan pasien.

COPIE RESEP1. Kopi resep  salinan tertulis dari suatu resep.2. Copie resep = apograph, exemplum atau afschrift.3.  Salinan resep selain memuat semua keterangan yg termuat dlm resep asli, harus

memuat pula informasi sbb : Nama & alamat apotek Nama & nomor S.I.K. apoteker pengelola apotek Tanda tangan / paraf apoteker pengelola apotek  Tanda det. = detur utk obat yg sudah diserahkan, atau tanda ne det = ne

detur utk obat yg belum diserahkan. Nomor resep & tanggal pembuatan.

Ketentuan tambahan1. Salinan resep harus ditandatangani  apoteker. Apabila berhalangan,

penandatanganan atau paraf pd salinan resep dapat dilakukan oleh apoteker pendamping atau apoteker pengganti dgn mencantumkan nama terang dan status yg bersangkutan.

2. Resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek dgn baik selama 3 tahun.3.  Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep,

pasien yg bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yg berwenang menurut peraturan UU yg berlaku.

4.  Apoteker pengelola apotek, apoteker pendamping atau pengganti diizinkan untuk menjual obat keras yang disebut obat wajib apotek (OWA).

5. OWA ditetapkan oleh menteri kesehatan.6. OWA  obat keras yg dpt diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotek

tanpa resep dokter.7.  Pelaksanaan OWA tersebut oleh apoteker harus sesuai yg diwajibkan pd diktum

kedua  SK. Menteri Kesehatan Nomor : 347/Menkes/SK/VII/1990 ttg OWA yaitu sbb :

Memenuhi ketentuan & batasan tiap jenis obat per pasien yg disebutkan dlm OWA yg bersangkutan.

Membuat catatan pasien serta obat yg telah diserahkan. Memberikan informasi ttg obat yg diperlukan pasien.

Pengelolaan Resep1. Resep yg telah dikerjakan, disimpan menurut urutan tanggal dan nomor

penerimaan / pembuatan resep.2. Resep yg mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya, tandai

garis merah di bawah nama obatnya.3. Resep yg telah disimpan melebihi 3 tahun dapat dimusnahkan dan cara

pemusnahannya adalah dgn cara dibakar atau dgn cara lain yg memadai4. Pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker pengelola bersama dgn sekurang-

kurangnya seorang petugas apotek.

Page 4: definisi resep.doc

5. Pada saat pemusnahan harus dibuat berita acar pemusnahan yang mencantumkan :

Hari & tanggal pemusnahan Tanggal yang terawal dan terakhir dari resep Berat resep yg dimusnahkan dlm kilogram.

B. OBAT – OBATAN LAIN

1. Salep

Pengertian  SalepMenurut FI. IV, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikalpada kulit atau selaput lendir. Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau narkotika adalah 10 %.

Penggolongan Salep Menurut  konsistensinya salep dibagi menjadi :

(a) Unguenta              : adalah salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan tanpa memakai tenaga.

(b) Cream                   : adalah salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit. Suatu tipe yang dapat dicuci dengan air.

(c) Pasta                     : adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk). Suatu salep tebal karena merupakan penutup atau pelindung bagian kulit yang diberi.

(d) Cerata                   : adalah suatu salep berlemak yang mengandung persentase tinggi lilin (waxes), sehingga konsistensinya lebih keras.

(e) Gelones Spumae : (Jelly)

adalah suatu salep yang lebih halus. Umumnya cair dan mengandung sedikit atau tanpa lilin digunakan terutama pada membran mukosa sebagai pelicin atau basis. Biasanya terdiri dari campuran sederhana minyak dan lemak dengan titik lebur yang rendah.

Menurut Efek Terapinya, salep dibagi atas :a. Salep Epidermic (Salep Penutup)

Digunakan pada permukaan kulit yang berfungsi hanya untuk melindungi kulit dan menghasilkan efek lokal, karena bahan obat tidak diabsorbsi. Kadang-kadang ditambahkan antiseptik, astringen untuk meredakan rangsangan. Dasar salep yang terbaik adalah senyawa hidrokarbon (vaselin).

Page 5: definisi resep.doc

b. Salep EndodermicSalep dimana bahan obatnya menembus ke dalam tetapi tidak melalui kulit dan terabsorbsi sebagian. Untuk melunakkan kulit atau selaput lendir diberi lokal iritan. Dasar salep yang baik adalah minyak lemak.

c. Salep Diadermic (Salep Serap).Salep dimana bahan obatnya menembus ke dalam melalui kulit dan mencapai efek yang diinginkan karena diabsorbsi seluruhnya, misalnya pada salep yang mengandung senyawa Mercuri, Iodida, Belladonnae. Dasar salep yang baik adalah adeps lanae dan oleum cacao.

Menurut Dasar Salepnya, salep dibagi atas :(a) Salep hydrophobic yaitu salep-salep dengan bahan dasar berlemak, misalnya:

campuran dari lemak-lemak, minyak lemak, malam yang tak tercuci dengan air.

(b) Salep hydrophillic yaitu salep yang kuat menarik air, biasanya dasar salep tipe o/w atau seperti dasar hydrophobic tetapi konsistensinya lebih lembek, kemungkinan juga tipe w/o antara lain campuran sterol dan petrolatum.

Dasar SalepMenurut FI. IV, dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok, yaitu dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dasar salep larut dalam air. Setiap salep obat menggunakan salah satu dasar salep tersebut.

a. Dasar Salep HidrokarbonDasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak, antara lain vaselin putih dan salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair yang dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, sukar dicuci, tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.

b. Dasar Salep SerapDasar salep serap ini  dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak (parafin hidrofilik dan lanolin anhidrat), dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (lanolin). Dasar salep ini juga berfungsi sebagai emolien.

c. Dasar Salep yang dapat dicuci dengan air.Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air, antara lain salep hidrofilik (krim). Dasar salep ini dinyatakan juga sebagai  dapat dicuci dengan air, karena mudah dicuci dari kulit atau dilap basah sehingga lebih dapat diterima untuk dasar kosmetika. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif  menggunakan dasar salep ini dari pada dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini adalah dapat

Page 6: definisi resep.doc

diencerkan dengan air dan mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik.

d. Dasar Salep Larut Dalam AirKelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air.

Dasar salep jenis ini memberikan banyak keuntungannya seperti dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung bahan tak larut dalam air, seperti paraffin, lanolin anhidrat atau malam. Dasar salep ini lebih tepat disebut gel.

         Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor yaitu khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat-obat yang cepat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbon daripada dasar salep yang mengandung air, meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mangandung air.

Beberapa contoh – contoh dasar salep :1 Dasar salep hidrokarbon Vaselin putih ( = white petrolatum = whitwe soft paraffin),

vaselin kuning (=yellow petrolatum = yellow soft paraffin), campuran vaselin dengan cera, paraffin cair, paraffin padat, minyak nabati.

2 Dasar salep serap(dasar salep absorbsi)

Adeps lanae, unguentum simpleks (cera flava : oleum sesami          = 30 : 70), hydrophilic petrolatum ( vaselin alba : cera alba : stearyl alkohol : kolesterol = 86 : 8 : 3 : 3 )

3 Dasar salep dapatdicuci dengan air

Dasar salep emulsi tipe m/a (seperti vanishing cream), emulsifying ointment B.P., emulsifying wax, hydrophilic ointment.

4 Dasar salep larut air Poly Ethylen Glycol (PEG), campuran PEG, tragacanth, gummi arabicum

Kualitas dasar salep yang baik adalah:1. Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan

kelembaban kamar.2. Lunak, semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, dan seluruh produk harus

lunak dan homogen.3. Mudah dipakai4. Dasar salep yang cocok5. Dapat terdistribusi merata

Page 7: definisi resep.doc

Ketentuan Umum cara Pembuatan Salep

1. Peraturan Salep PertamaZat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan.

2. Peraturan Salep Kedua3. Bahan-bahan yang dapat larut dalam air, jika tidak ada peraturan-peraturan lain

dilarutkan lebih dahulu dalam air, asalkan air yang digunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep. Jumlah air yang dipakai dikurangi dari basis.

4. Peraturan Salep Ketiga.Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam lemak dan air, harus diserbuk lebih dahulu kemudian diayak dengan pengayak B40.

5. Peraturan Salep Keempat Salep-salep yang dibuat dengan jalan mencairkan, campurannya harus digerus sampai dingin.

Bahan Yang Ditambahkan Terakhir Pada Suatu Massa  Salep Ichtyol, sebab jika ditambahkan pada masa salep yang panas atau digilas terlalu

lama dapat terjadi pemisahan. Balsem-balsem dan minyak atsiri, balsem merupakan campuran dari damar dan

minyak atsiri, jika digerus terlalu lama akan keluar damarnya sedangkan minyak atsiri  akan menguap.

Air, berfungsi sebagai pendingin dan untuk mencegah permukaan mortir menjadi licin.

Gliserin, harus ditambahkan kedalam dasar salep yang dingin, sebab tidak bias campur dengan bahan dasar salep yang sedang mencair dan ditambahkan sedikit-sedikit sebab tidak bias diserap dengan mudah oleh dasar salep.

Page 8: definisi resep.doc

2. OBAT CREAM

DefinisiMenurut Farmakope Indonesia III definisi Cream adalah sediaan setengah padat berupa

emulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Dan menurut Farmakope Indonesia IV, Cream adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Sedangkan menurut Formularium Nasional Cream adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60 % dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.

Penggolongan KrimKrim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau disperse mikrokristal asam–asam lemak atau

alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk pemakain kosmetika dan estetika. Krim dapat juga digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal. Ada 2 tipe krim yaitu krim tipe minyak dalam air (m/a) dan krim tipe air dalam minyak (a/m). Pemilihan zat pengemulsi harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang dikehendaki. Untuk krim tipe a/m digunakan sabun polivalen, span, adeps lanae, kolsterol dan cera. Sedangkan untuk krim tipe m/a digunakan sabun monovalen, seperti trietanolamin, natrium stearat, kalium stearat dan ammonium stearat. Selain itu juga dipakai tween, natrium lauryl sulfat, kuning telur, gelatinum, caseinum, cmc dan emulygidum. Kestabilan krim akan terganggu/rusak jika sistem campurannya terganggu, terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi yang disebabkan perubahan salah satu fase secara berlebihan atau zat pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain. Pengenceran krim hanya dapat dilakukan jika diketahui pengencernya yang cocok dan dilakukan dengan teknik aseptic. Krim yang sudah diencerkan harus digunakan dalam jangka waktu 1 bulan. Sebagai pengawet pada krim umumnya digunakan metil paraben (nipagin) dengan kadar 0,12% hingga 0,18% atau propil paraben (nipasol) dengan kadar 0,02% hingga 0,05%. Penyimpanan krim dilakukan dalam wadah tertutup baik atau tube ditempat sejuk, penandaan pada etiket harus juga tertera ’’obat luar’’. Cream M/A Biasanya digunakan pada kulit, mudah dicuci, sebagai pembawa dipakai pengemulsi campuran surfaktan. Sistem surfaktan ini juga bisa mengatur konsistensi.  Campuran Pengemulsi Yang Sering Dipakai :Sifat Emulsi M/A Untuk Basis Cream : Dapat diencerkan dengan air. Mudah dicuci dan tidak berbekas. Untuk mencegah terjadinya pengendapan zat maka ditambahkan zat yang mudah bercampur dengan air tetapi tidak menguap (propilen glikol). Formulasi yang baik adalah cream yang dapat mendeposit lemak dan senyawa pelembab lain sehingga membantu hidrasi kulit.    Cream A/M Konsistensi dapat bervariasi, sangat tergantung pada komposisi fasa minyak & fasa cair. Cream ini mengandung zat pengemulsi A/M yang spesisifik, seperti : Ester asam lemak dengan sorbitol. Garam– garam dari asam lemak dengan logam bevalensi.

Alasan Pembuatan Sediaan Krim

Page 9: definisi resep.doc

Alasan Pembuatan  Alasan pembuatan preparat ini untuk mendapatkan efek emolien atau pelembut jaringan dari preparat tersebut dan keadaan permukaan kulit. Karena emulsi yang dipakai pada kulit sebagai obat luar bisa dibuat sebagai emulsi m/a ( minyak dalam air ) atau emulsi a/m ( air dalam minyak ), tergantung pada berbagai faktor seperti sifat zat terapeutik yang akan dimasukan ke dalam emulsi. Zat obat yang akan mengiritasi kulit umumnya kurang mengiritasi jika ada dalam fase luar yang mengalami kontak langsung dengan kulit. Tentu saja dapat bercampurnya dan kelarutan dalam air dan dalam minyak dari zat obat yang digunakan dalam preparat yang di emulsikan menentukan banyaknya pelarut yang harus ada dan sifatnya yang meramalkan fase emulsi yang dihasilkan . Pada kulit yang tidak luka, suatu emulsi air dalam minyak biasanya dapat dipakai lebih rata karena kulit diselaputi oleh suatu lapisan tipis dari sabun dan permukaan ini lebih mudah dibasahi oleh minyak daripada oleh air. Suatu emulsi air dalam minyak juga lebih lembut ke kulit, karena ia mencegah mengeringnya kulit dan tidak mudah hilang bila kena air. Sebaliknya jika diinginkan preparat yang mudah dihilangkan dari kulit dengan air, harus dipilih suatu emulsi minyak dalam air, harus dipilih suatu emulsi minyak dalam air. Seperti untuk absorpsi, abnsorpsi melalui kulit ( absorpsi perkutan ) bisa ditambah dengan mengurangi ukuran partikel dari fase dalam.

Kelebihan menggunakan sediaan cream adalah:·      mudah menyebar rata·      Praktis·      lebih mudah dibersihkan atau dicuci dengan air terutama tipe m/a (minyak dalam air)·      cara kerja langsung pada jaringan setempat·      tidak lengket, terutama pada tipe m/a ( minyak dalam air )·      bahan untuk pemakaian topical jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun, sehingga

pengaruh aborpsi biasanya tidak diketahui pasien.·      aman digunakan dewasa maupun anak– anak.·      Memberikan rasa dingin, terutama pada tipe a/m ( air dalam minyak )·      Bisa digunakan untuk mencegah lecet pada lipatan kulit terutama pada bayi, pada fase a/m

( air dalam minyak ) karena kadar lemaknya cukup tinggi.·      Bisa digunakan untuk kosmetik, misalnya mascara, krim mata, krim kuku, dan deodorant.·      Bisa meningkatkan rasa lembut dan lentur pada kulit, tetapi tidak menyebabkan kulit

berminyak.

Kekurangan menggunakan Sediaan Krim adalah :

·         mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m ( air dalam minyak ) karena terganggu system campuran terutama disebabkan karena perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan atau pencampuran 2 tipe crem jika zat pengemulsinya tidak tersatukan.

·         susah dalam pembuatannya, karena pembuatan cream mesti dalam keadaan panas.·         mudah lengket, terutama tipe a/m ( air dalam minyak )·         gampang pecah, disebabkan dalam pembuatan formulanya tidak pas.·         pembuatannya harus secara aseptic

Page 10: definisi resep.doc

·         Pada kulit yang tidak luka, suatu emulsi air dalam minyak biasanya dapat dipakai lebih rata karena kulit diselaputi oleh suatu lapisan tipis dari sabun dan permukaan ini lebih mudah dibasahi oleh minyak daripada oleh air. Suatu emulsi air dalam minyak juga lebih lembut ke kulit, karena ia mencegah mengeringnya kulit dan tidak mudah hilang bila kena air. Sebaliknya jika diinginkan preparat yang mudah dihilangkan dari kulit dengan air, harus dipilih suatu emulsi minyak dalam air, harus dipilih suatu emulsi minyak dalam air. Seperti untuk absorpsi, abnsorpsi melalui kulit ( absorpsi perkutan ) bisa ditambah dengan mengurangi ukuran partikel dari fase dalam.

3. Obat Cair

Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk lainnya. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topical.Formula obat berbentuk cair tidak hanya mudah ditelan tapi juga bisa diberi tambahan rasa. Kebanyakan formula obat untuk anak dibuat dalam bentuk ini. Beberapa jenis suplemen (seperti vitamin E) juga dibuat dalam bentuk cair agar lebih mudah dipakai di kulit. Tetes mata atau obat batuk merupakan jenis lain dari obat bentuk cair.a. EmulsiMerupakan sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.b. Guttae (Obat Tetes)Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes beku yang disebutkan Farmacope Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain: Guttae (obat dalam), Guttae Oris (tets mulut), Guttae Auriculares (tetes telinga), Guttae Nasales (tetes hidung), Guttae Ophtalmicae (tetes mata).c. SuspensiMerupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain: suspensi oral (juga termasuk susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi sirup kering.d. Injectiones (Injeksi)Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya yaitu kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.

Kelebihan dan Kekurangan Obat Cair Kelebihan

Page 11: definisi resep.doc

1. bentuk obat ini juga lebih mudah diserap di dalam saluran pencernaan2. mudah ditelan3. Kerja obat lebih cepat4. Penyerapan obat hampir sempurna5. Bioavailabilitas tinggi6. Mudah bercampur dengan cairan biologis (getah lambung saluran cerna)7. Merupakan campuran homogen.8. Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan.9. Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorpsi.10. Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna dan hal ini cocok untuk pemberian obat pada anak-anak.11. Untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah digunakan. Kekurangan :1. Stabilitas larutan kurang dibanding sediaan padat, contoh vitamin C2. Kurang dapat menutupi rasa obat tidak enak, contoh garam ferro3. Merepotkan penderita, karena harus menyiapkan sendok4. Relatif lebih mahal daripada sediaan padat

4. VitaminVitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.

Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK.

1. Vitamin A- sumber vitamin A =susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A =rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.

2. Vitamin B1- sumber yang mengandung vitamin B1 =gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 =kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.

3. Vitamin B2- sumber yang mengandung vitamin B2 =sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.

Page 12: definisi resep.doc

- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 =turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.

4. Vitamin B3- sumber yang mengandung vitamin B3 =buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 =terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain

5. Vitamin B5- sumber yang mengandung vitamin B5 =daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 =otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain

6. Vitamin B6- sumber yang mengandung vitamin B6 =kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 =pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.

7. Vitamin B12- sumber yang mengandung vitamin B12 =telur, hati, daging, dan lainnya- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 =kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya

8. Vitamin C- sumber yang mengandung vitamin C =jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C =mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain

9. Vitamin D- sumber yang mengandung vitamin D =minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D =gigi akan lebih mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.

10. Vitamin E- sumber yang mengandung vitamin E =

Page 13: definisi resep.doc

ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E =bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll11. Vitamin K- sumber yang mengandung vitamin K =susu, kuning telur, sayuran segar, dkk- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K =darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya

DAFTAR PUSTAKAhttp://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-dan-definisi-vitamin-fungsi-guna-sumber-akibat-kekurangan-macam-dan-jenis-vitamin.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://nurhikmaalbasir.blogspot.com/2012/09/definisi-resep.htmlhttp://restiduabelasa.blogspot.com/2012/12/salep_9.htmlhttp://analismuslim.blogspot.com/2012/02/krim-cream-atau-lotion.htmlhttps://ndezzndezz.wordpress.com/2011/06/29/bentuk-obat-tablet-kapsul-kaplet-dan-cair/