Upload
ibnu-fajar
View
37
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PKMK
Citation preview
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
USAHA BUDIDAYA TIKUS HIAS SEBAGAI SARANA
PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA
BIDANG KEGIATAN :PKM-K
Diusulkan oleh:
Eko Yasin Prasetyo Muslim 09/285648/PT/05753Ala Tariq Bagazi 06/197472/PA/11235 Fariz Ahmad Fadilah 07/257293/PT/05422Dwi Septian Erwinsyah 09/285016/PT/05684Galih Tantyo Yuwono 10/302046/PT/05924
UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA
i
2010
ii
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul kegiatan : Usaha budidaya tikus hias sebagai sarana pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P (√) PKM-K( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Bidang Imu : (√) Pertanian ( ) Kesehatan ( ) MIPA( ) Teknologi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan( ) Sosial Ekonomi
4. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama : Eko Yasin Prasetyo Muslimb. NIM : 09/285648/PT/05753c. Jurusan : Ilmu dan Industri Peternakand. Universitas : Universitas Gadjah Madae. Alamat Rumah : Bendungan, Kedawung, Sragen Telepon/mobile : 085729621304f. Alamat e-mail : [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Edi Suryanto, M.Sc., Ph.D.b. Alamat Rumah : Perum sukoharjo indah K134, ngaglik, sleman Telepon/mobile : 08157950960c. Alamat e-mail : [email protected]
7. Biaya Kegiatan Totala. DIKTI : Rp. 8.000.000,00b. Sumber lain : Rp. -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulanYogyakarta, 10 Oktober 2010
Menyetujui, Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan,
alumni, dan pengembangan usahaFakultas Peternakan UGM
(Ir. Edi Suryanto, M.Sc., Ph.D.)NIP 196007071986031003
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Eko Yasin Prasetyo Muslim)NIM 09/285648/PT/05753
Direktur Kemahasiswaan UGM
(Drs. Haryanto, M.Si)NIP 195805021987031002
Dosen Pendamping
( Ir. Edi Suryanto, M.Sc., Ph.D. ) NIP 196007071986031003
iii
1
A. JUDUL PROGRAM
Usaha budidaya tikus hias sebagai sarana pengembangan jiwa
kewirausahaan mahasiswa.
B. LATAR BELAKANG
Hewan sudah sejak lama hidup berdampingan dengan manusia, bahkan
sejak manusia pertama diturunkan ke muka bumi pun sudah banyak terdapat
berbagai macam hewan di bumi ini. Melalui proses yang cukup panjang, manusia
mulai mengenal hewan dan menggunakan jasa hewan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya. Tercatat dalam lembaran sejarah bahwa manusia mulai memiliki
hewan pada masa prasejarah, yakni hewan peliharaan yang berfungsi untuk
membantu berburu, kemudian berlanjut pada awal abad masehi dimana Cleopatra,
sang ratu mesir, memiliki hobi memelihara kucing, hingga pada era zaman ini.
Hobi memelihara hewan dilatarbelakangi dengan beragam tujuan,
diantaranya adalah sebagai hewan ternak, hewan penjaga, hewan pembantu, dan
hewan kesayangan/hias. Contoh hewan yang biasa dipelihara: anjing, kucing,
ternak (sapi, kambing, ayam), reptil, kera/monyet, marmut, dll. Manfaat yang
diperoleh dari hobi memelihara hewan pun bermacan-macam misalnya
mendapatkan keuntungan/profit, meningkatkan kesehatan dan kondisi jiwa,
menghilangkan stress, serta sebagai hiasan hidup. Menurut para ahli, memelihara
hewan di rumah bisa menyebabkan orang menjadi lebih rileks. Saat orang
mengelus hewan piaraan, misalnya, tekanan darah menjadi turun. Inilah yang
terjadi di balik hubungan antara memelihara hewan dengan berkurangnya resiko
penyakit jantung. Secara mental, memelihara hewan mengenyahkan rasa kesepian
dalam diri manusia. Hewan, walaupun tidak bisa membalas ucapan, untuk
sebagian orang merupakan “teman bicara” yang menyenangkan. Hewan
peliharaan akan setia menemani dan menyayangi sang majikan tanpa pamrih.
Secara mental, memelihara hewan mengenyahkan rasa kesepian dalam diri
manusia. Hewan, walaupun tidak bisa membalas ucapan, untuk sebagian orang
merupakan “teman bicara” yang menyenangkan. Hewan peliharaan akan setia
2
menemani dan menyayangi sang majikan tanpa pamrih. Memelihara hewan
piaraan juga bermanfaat bagi perkembangan anak yaitu mengajarkan tanggung
jawab, mengembangkan sisi empati, dan kemampuan pengasuhan pada diri anak.
Selama ini, tikus dikenal sebagai hewan penggangu dan perusak, baik di
areal tempat tinggal ataupun sebagai hama di areal pertanian-perkebuanan. Hewan
bertubuh kecil berekor ini tampak menjijikan karena bentuknya yang kusam,
kotor, dan bau, serta dikenal sebagai hewan yang memakan segala apapun,
termasuk barang-barang kesayangan anda. Akhir-akhir ini, sedang muncul tren
memelihara tikus hias. Tentu saja jangan samakan tikus hias dengan tikus liar
yang berkeliaran di rumah-rumah atau hutan. Tikus hias yang sedang berkembang
ialah tikus ras jepang, yang secara penampakan lebih mirip mencit (Mus
musculus) kareana ukuran tubuhnya lebih kecil dibandingkan tikus (Rattus rattus).
Selain menjadi tikus hias, tikus terlebih dahulu dikenal sebagai hewan uji coba
laboratorium (Rattus norvegicus). Biasanya tikus/mencit yang digunakan sebagai
hewan uji coba adalah tikus dengan rambut berwarna putih, berbeda dengan tikus
rumahan. Sedangkan perbedaan tikus hias dengan tikus laboratorium terletak pada
corak warna pada rambut yang lebih variatif dibanding tikus laboratorium, corak
warnanya diantaranya: hitam-putih, emas, belang-belang, pink, dll. Tikus hias
juga jinak dan tidak menggigit, karena tikus ini merupakan hasil domestikasi dari
tikus liar selama kurun waktu lebih dari 800 tahun. Sehingga sifatnya berbeda
dengan tikus liar. Sifatnya yang jinak, gerakannya yang lincah, dan corak warna
yang variatif itulah yang menjadi daya tarik bagi orang-orang untuk menjadikan
tikus sebagai hewan kesayangan.
Berangkat dari hal tersebut, maka tikus hias memiliki peluang/potensi
yang besar untuk menjadi alternatif hewan kesayangan bagi masyarakat. Dan
bahkan sekarang ini dapat menggantikan posisi hamster sebagai hewan
kesayangan. Serta melalui usaha budidaya tikus hias dapat mengembangkan jiwa
wirausaha mahasiswa.
3
C. PERUMUSAN MASALAH
Tikus hias memiliki kelebihan-kelebihan yang disukai para pecinta hewan
kecil, diantanya sifatnya yang jinak, gerakannya yang lincah, dan corak warna
yang variatif. Hal ini peluang/potensi yang besar bagi tikus hias untuk menjadi
alternatif hewan kesayangan bagi masyarakat. Dan bahkan sekarang ini dapat
menggantikan posisi hamster sebagai hewan kesayangan.
Usaha budidaya tikus hias ini hadir untuk memudahkan para pecinta
hewan di Yogyakrta untuk memperoleh tikus hias yang jumlahnya dan
keberadaanya masih terbatas/sedikit. Sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada para pecinta hewan dan juga dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan
mahasiswa.
D. TUJUAN PROGRAM
Program ini bertujuan untuk:
1. Menciptakan tren baru, tikus hias sebagai hewan peliharaan alternatif di
Yogyakarta.
2. Meningkatkan wawasan masyarakat mengenai tikus, sehingga tidak hanya
sisi negatif tikus yang dikenal.
3. Menyosialisasikan tikus hias pada masyarakat Yogyakarta
4. Melatih sejak dini untuk menjadi seorang entrepreneur yang handal, yang
dapat memberikan nilai tambah lain pada bakso sehingga menjadi produk
yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
5. Membentuk mahasiswa yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang
seluas-luasnya (job maker) bagi masyarakat sekitar, sehingga tidak hanya
menjadi mahasiswa pencari pekerjaan (job seeker).
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Usaha budidaya tikus hias ini hadir untuk memudahkan para pecinta
hewan di Yogyakrta untuk memperoleh tikus hias yang jumlahnya dan
keberadaanya masih terbatas/sedikit. Sehingga dapat memberikan kepuasan
4
kepada para pecinta hewan dan juga dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan
mahasiswa.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegunaan dan manfaat dari program ini adalah:
1. Untuk meningkatkan kepekaan dan kreativitas mahasiswa dalam
mengatasi masalah yang sedang berkembang di tengah masyarakat
sekaligus mencari solusi yang tepat.
2. Membuka peluang usaha baru melalui inovasi yang dapat mendatangkan
keuntungan besar.
3. Untuk mencetak entrepreneur- entrepreneur muda yang dapat membuka
lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
1. Pasar dan Persaingan
a. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar didasarkan pada dua faktor yaitu faktor
demografi dan faktor psikografis. Faktor demografi didasarkan pada
segmen kelompok anak-anak, remaja, dan ibu-ibu. Faktor psikografisnya,
bahwa sekarang hewan peliharaan / pet sudah menjadi gaya hidup (trend)
dikalangan masyarakat, sehingga sudah tidak dianggap sesuatu yang
mahal.
b. Target pasar
Target pasar dari usaha bududaya tikus hias ini adalah anak-anak,
remaja, dan ibu-ibu yang umumnya tinggal di wilayah Yogyakarta, karena
tikus hias lebih digemari pada golongan pasar tersebut.
c. Positioning
Usaha budidaya tikus hias ini diharapkan menjadi pioneer dan
leader usaha budidaya tikus hias di Yogyakarta. Sehingga nantinya dapat
5
menjadi perusahaan yang dapat menyediakan permintaan pasar secara
nasional.
d. Potensi Pasar
Yogyakarta merupakan kota yang padat penduduk. Struktur
warganya terdiri atas anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Jumlah
anak-anak, remaja, dan ibu-ibu lebih banyak daripada komposisi lainnya
merupakan potensi yang sangat besar bagi pasar tikus hias. Karena
kelompok tersebut memiliki tingkat preferensi yang lebih besar kepada
tikus hias dibanding kelompok usia lain.
Pola pikir masyarakat yang sudah modern membuat pikiran mereka
menjadi lebih terbuka. Masyarakat sudah bisa menerima bahwa hewan
peliharaan merupakan bagian dari hidup bersosial. Dan bahkan sudah tidak
mempersalahkan hewan peliharaan yang dipandang tidak umum atau
lazim. Sehingga membuka potensi tikus hias sebagai hewan peliharaan.
Dari analisis diatas menunjukan bahwa usaha budidaya tikus hias
memiliki potensi yang sangat besar. Selama ini masyarakat mengenal tikus
merupakan hewan yang menjijikan, kotor, dan jorok. Namun dengan
munculnya tikus hias yang lucu dan menggemaskan diharapkan dapat
mengurangi persepsi negatif dan membuka peluang usaha baru.
Melihat potensi pasar yang sangat besar dan tidak adanya usaha
yang sejenis di Yogyakarta, tentunya menjadikan usaha budidaya tikus
hias ini trend setter di masyrakat Yogyakarta.
2. Pemasaran dan Penjualan
a. Produk
Produk yang dihasilkan adalah tikus hias yang lucu dan
menggemaskan. Sifatnya yang jinak dan gerakannya yang lincah menjadi
daya tarik bagi para penggemar hewan. Selain itu juga terdapat berbagai
variasi warna rambut tikus hias yang makin mempercantik tampilan tikus
hias.
6
b. Price
Sebagai suatu usaha yang baru dan tidak ada usaha serupa di
Yogyakarta, usaha budidaya ini memiki keuntungan dalam menentukan
harga. Harga masih bisa dikendalikan oleh produsen, sehingga margin
keuntungan yang nantinya didapat nilainya besar. Harga satu ekor tikus
hias dewasa adalah Rp.15.000,00.
c. Place
Lokasi usaha budidaya tikus hias ini nantinya akan berada di
daerah Kabupaten Sleman. Karena target pasar banyak terdapat di Sleman.
Area distribusi meliputi daerah sekitar kampus dan sekolah sebagai area
utama.
d. Promotion
Untuk tahap awal pemasaran produk maka promosi akan dilakukan
dengan pengiklanan melalui beberapa cara:
Launching dan sosialisasi produk
Pembukaan stand
Penyebaran leaflet, pamflet
Kerjasama dengan pet shop
Mengadakan seminar mengenai tikus hias
Langkah tersebut dilakukan untuk mempermudah penerimaan
produk ke tengah masyarakat.
3. Model Bisnis dan Perusahaan
a. Profil Perusahaan
Perusahaan ini nantinya akan dinamakan “MOUSE AMANTES”
yang artinya pecinta tikus dalam bahasa latin. Untuk tahap awal maka
perusahaan ini akan mencoba bejualan di pasar tumpah UGM setiap hari
minggu atau yang lebih dikenal sebagai pasar sunmor. Struktur
perusahaan:
i. Eko Yasin : Direktur
ii. Ala Tariq : Manajer Bahan baku
7
iii. Fariz Ahmad : Manajer Keuangan
iv. Dwi Septian : Manajer Produksi
v. Galih Tantyo : Manajer Pemasaran
b. Analisis Usaha
A BIAYA
1 investasi jumlah satuan harga satuan totalperalatan 12 bulan Rp.3.360.000Total Rp.3.360.000
2 biaya tetap jumlah satuan harga satuan totaladministrasi Rp.249.000pemasaran Rp.500.000transportasi Rp.400.000sewa bangunan Rp.580.000penyusutan peralatan Rp.3.360.000/10 Rp.336.000Total Rp.2.065.000
3 biaya variabel jumlah satuan harga satuan totalindukan tikus 40 ekor Rp.30.000 Rp.1.200.000pejantan tikus 10 ekor Rp.30.000 Rp.300.000pakan pejantan + indukan 7 Kg Rp.5.000 Rp.35.000pakan anakan 4 Kg Rp.5.000 Rp.20.000Sekam 10 karung Rp.8.000 Rp.80.000Vaksin 1 Rp.30.000Obat 1 Rp.30.000Suplemen 1 Rp.20.000Listrik Rp.80.000Air Rp.30.000Kebersihan Rp.30.000upah pegawai 1 orang Rp.20.000 Rp.700.000kotak packing 5 unit Rp.3.000 Rp.15.000Total Rp.2.575.000
4 total biaya 2 + 3 Rp.4.640.0005 modal usaha 1+2+3 Rp.8.000.000
8
B PENERIMAAN1 Penerimaan jumlah satuan harga satuan total
penjualan anakan 392 ekor Rp.15.000 Rp.5.880.000Total Rp.5.880.000
C KEUNTUNGANPenerimaan - biaya B1-A4 Rp.1.240.000
D. ANALISIS KELAYAKAN
Break even point (BEP)
BEP =Biaya produksi
Harga jual produk
BEP =Rp2.065.000+Rp2.575.000
Rp15.000BEP = 309,3
Artinya, akan mencapai titik impas apabila produk yang terjual sebanyak
310 ekor.
Benefit cost ratio (B/C)
B/C =Penerimaan
Biaya produksi
B/C =Rp5.880.000Rp4.640.000
B/C = 1,267Artinya, nilai B/C lebih dari (>) 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan
karena menghasilkan keuntungan.
Payback period (PP)
Payback period adalah indikator untuk melihat jangka waktu yang
dibutuhkan terhadap pengembalian modal yang dikeluarkan. Untuk mengetahui
lamanya modal kembali, bisa dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
PP =Total investasi
Profit
PP = Rp8.000.000 Rp1.240.000
PP = 6,45
9
Artinya, total investasi akan kembali setalah jangka waktu 7 kali periode
produksi.
H. H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
a. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah
indukan dan pejantan tikus hias, pakan tikus, vaksin, obat-obatan, vitamin,
sekam/serbuk gergaji.
b. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah unit
kandang, tempat pakan, tempat minum, rak kandang, rak penyimpanan, ember,
sapu, selang, pengki, kardus packing.
c. Metode Pelaksanaan Program
1. Persiapan Program
Persiapan pelaksanaan program dilakukan meliputi persiapan personil dan
peninjauan terhadap penyedia indukan dan pejantan tikus hias serta bahan
penunjang lainnya.
2. Pemilihan Indukan dan Pejantan Tikus Hias
Tetua yang baik kualitasnya akan menghasilkan anakan yang baik. Maka
agar didapatkan anakan yang kualitasnya baik harus berasal dari tetua dengan
kriteria khusus. Kriteria indukan yang baik: meta cerah, rambut kulit halus dan
bersinar, kaki kokoh, tidak ada cacat fisik, ada catatan kelahiran (recording).
3. Inventarisasi Alat dan Bahan Penunjang
Pengadaan alat dan bahan yang digunakan dalam melaksanakan program
ini. Pembelian indukan dan pejantan tikus, pakan tikus, vaksin, obat-obatan,
vitamin, sekam/serbuk gergaji. Pembuatan unit kandang, tempat pakan, tempat
minum, rak kandang, rak penyimpanan, ember, sapu, selang, pengki, kardus
packing.
4. Produksi / Budidaya Tikus Hias
10
Tahapan budidaya tikus hias:
a. perkawinan indukan dan pejantan
pejantan dan indukan dengan perbandingan 1:4 diletakkan dalam satu
kandang. Proses adaptasi yang dibutuhkan pejantan dan indukan sampai
induka mengalami kebuntingan adalah satu pekan.
b. pemisahan induk setelah bunting
setelah induk bunting, jantan segera dipisah/dipindah ke kandang lain
karena pejantan bisa dikawinkan dengan betina produktif lainnya. Selain
itu agar induk yang sudah bunting tidak saling berkelahi.
c. pemberian pakan dan minum
pemberian pakan dengan metode ad libitum terukur pada tempat pakan
tiap harinya. Sedangkan pemberian minum bisa diberikan melalui dot
minum yang biasa dijual.
d. pembersihan kandang
pembersihan kandang bertujuan untuk mengurangi kontaminasi
bakteri/mikroorganisme lainnya di kandang, sehingga tikus tetap sehat dan
bersih. Pembersihan kandang bisa dengan penggantian litter / alas kandang
tiap pekannya.
e. beranak dan prasapih
ketika induk beranak, maka harus disiapkan alas/tempat khusus untuk
anakan tikus/cindil agar cindil tidak kedinginan. Setelah cindil umur 10
hari maka bisa dipisahkan dengan induknya.
f. cindil lepas sapih
cindil yang sudah lepas sapih dipelihara sampai umur 35 hari atau setelah
mencapai dewasa. Setelah mencapai dewasa bisa dipanen dan siap
dipasarkan.
5. Sosialisasi dan Pemasaran
Sosialisasi tikus hias ini dilakukan pembukaan stand, pembuatan media
publikasi seperti x-banner, pamflet, leaflet, mengadakan seminar mengenai tikus
hias, dan bekerja sama dengan pet shop. Dalam sosilaisasi ini diharapkan produk
11
yang terbilang baru ini cepat dikenal dan akrab di telinga konsumen. Setelah
sosialisasi produk berjalan, maka dilanjutkan dengan pemasaran.
6. Evaluasi
Evaluasi didasarkan atas hasil penjualan produk selama jangka waktu satu
periode panen (35 hari). Untuk memperbaiki dan meningkatkan volume penjualan
diperlukan stratgi khusus yang dirapatkan oleh semua anggota usaha budidaya
tikus hias.
12
Gambar 1. Diagram alur metode pelaksanaan budidaya tikus hias.
Persiapan Program
Perkawinan induk dan pejantanPemisahan induk setelah buntingPemberian pakan dan minumPembersihan kandangBeranak dan prasapihCindil lepas sapih
Pemilihan indukan dan pejantan tikus hias
Inventarisasi alat dan bahan penunjang program
Produksi/budidaya tikus hias
Sosialisai dan pemasaran
evaluasi
13
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tabel 1. Jadwal kegiatan program
KegiatanBulan
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
Ke-5
Pra produksi Survei lokasi dan pasar √ Pembelian alat dan perlengkapan √ Pembelian tikus √ Trial pemeliharaan √ Pembuatan sarana promosi √ Promosi √ √ √ √ √
Produksi √ √ √ √ √Pasca produksi
Evaluasi usaha √ Analisis usaha √ Laporan usaha √
J. RANCANGAN BIAYA
Tabel 2. Anggaran biaya
No. Jenis Pengeluaran Jumlah Anggaran yang Diusulkan
A. Bahan habis pakai Rp 2.575.000
B. Peralatan penunjang PKM Rp 3.360.000
C. Lain-lain Rp 2.065.000
TOTAL (A+B+C) Rp 8.000.000
14
K. LAMPIRAN
Biodata Ketua Pelaksana KegiatanNama Lengkap : Eko Yasin Prasetyo MuslimJenis Kelamin : Laki-lakiTempat/Tanggal Lahir : Sragen, 23 januari 1992Hobi : Membaca buku Motto : Jadilah yang terbaik dan jadilah orang yang
bermanfaatCita-cita : Pengusaha sukses Alamat : Bendungan, Kedawung, SragenNo. Telp/Handphone : +6285729621304Email : [email protected]
Ketua Pelaksana Kegiatan
Eko Yasin PM
Biodata Anggota Pelaksana KegiatanNama Lengkap : Fariz AhmadJenis Kelamin : Laki-LakiTempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Desember 1989Hobi : Desain, main komputer, berkudaMotto : Hiduplah untuk memberi
Cita-cita : PengusahaAlamat : Gang lindung, kranggan kulon RT/RW 005/009 kec
Jatisampurna, Kota BekasiNo. Telp/Handphone : +6285697464751Email : [email protected]
Anggota Pelaksana Kegiatan
Fariz Ahmad
15
Biodata Anggota Pelaksana KegiatanNama Lengkap : Ala Tariq BagaziJenis Kelamin : Laki-laki Tempat/Tanggal Lahir : Riyadh, 3 November 1987Hobi : Membaca, sepakbola, travellingMotto : Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekaliCita-cita : PengusahaAlamat : Jalan Pandean I No.44 Gandok, Sleman No. Telp/Handphone : +6281932622637Email : [email protected]
Anggota Pelaksana Kegiatan
Ala Tariq Bagazi
Biodata Anggota Pelaksana KegiatanNama Lengkap : Dwi Septian ErwinsyahJenis Kelamin : Laki-lakiTempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 29 september 1989Hobi : Olah RagaMotto : Menjadi insan yang berguna bagi diri sendiri dan
orang lainCita-cita : Ingin Menjadi PresidenAlamat : Jln. Weeling 83 A / VIII Depok SlemanNo. Telp/Handphone : +6285693742740Email : dwi _ septie2000 @yahoo.co.id
Anggota Pelaksana Kegiatan
Dwi Septian Erwinsyah
16
Biodata Anggota Pelaksana KegiatanNama Lengkap : Galih Tantyo YuwonoJenis Kelamin : Laki-lakiTempat/Tanggal Lahir : Malang, 17 Agustus 1992Hobi : SkateboardMotto : Esok harus lebih baik dari hari iniCita-cita : PengusahaAlamat : Tamansari Persada B4/17 BogorNo. Telp/Handphone : 085691945245Email : [email protected]
Anggota Pelaksana Kegiatan
Galih Tantyo Yuwono
Biodata Dosen PendampingNama Lengkap : Ir. Edi Suryanto, M.Sc., Ph.DNIP : 196007071986031003Golongan Pangkat : IV AJabatan Fungsional : Lektor kepalaJabatan Struktural : Wakil dekan bidang kemahasiswaan, Alumni, dan
Pengembangan usahaFakultas/Program Studi : Peternakan/Teknologi hasil ternakPerguruan Tinggi : Universitas Gadjah MadaBidang Keahlian : Teknologi dagingAlamat : Perum sukoharjo indah K134, ngaglik, slemanNo. Telp/Handphone : 08157950960Email : [email protected]
Dosen Pendamping
Ir. Edi Suryanto, M.Sc., Ph.D
17
Justifikasi Anggaran Pembiayaan PKM
No Kegiatan Jumlah Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)1 Bahan habis pakai
a. Tikus indukan 40 ekor 30.000,00 1.200.000,00
b. Tikus pejantan 10 ekor 30.000,00 300.000,00
c. Pakan tikus tetua 7 kg 5.000,00 35.000,00
d. Pakan tikus anakan 4 kg 5.000,00 20.000,00
e. Sekam 10 karung 8.000,00 80.000,00
f. Vaksin 1 set 30.000,00 30.000,00
g. Obat 1 set 30.000,00 30.000,00
h. Suplemen 1 set 20.000,00 20.000,00
i. Listrik 80.000,00
j. Air 30.000,00
k. Kebersihan 30.000,00
l. Upah pegawai 1 orang 20.000,00 700.000,00
m. Kotak pakcing 5 buah 3.000,00 15.000,00
Sub Total 2.575.000,002 Peralatan penunjang PKMK
a. Kandang 15 unit 75.000,00 1.125.000,00
b. Tempat pakan 30 unit 6.000,00 180.000,00
c. Tempat minum 30 unit 5.000,00 150.000,00
d. Rak peyimpanan alat 2 unit 500.000,00 1.000.000,00
e. Rak kandang 1 unit 700.000,00 700.000,00
f. Ember 3 unit 30.000,00 90.000,00
g. Selang 5 meter 9.000,00 45.000,00
h. Sapu 2 unit 25.000,00 50.000,00
i. Pengki 1 unit 20.000,00 20.000,00
Sub Total Rp. 3.360.000,003 Lain-lain
a. Administrasi 249.000,00b. Pemasaran 500.000,00c. Transportasi 400.000,00d. Sewa tempat 580.000,00e. Penyusutan peralatan 336.000,00
Sub Total Rp. 2.065.000,00Total Keseluruhan Rp. 8.000.000,00