37
MO FORENSIK KELOMPOK 9 0302007249 STEPHANIE CITRA SARI Y 0302007250 STEVEN TIRTA PUTRA 0302007261 VANIA ZAMBRI 0302007265 VIRA RIEZKY YANWIKA 0302007266 VITTA KUSMA 0302007267 VIVI RIZKI HENSMIT 0302007310 NIK MUHD FARIS BIN NIK MAT 0302007321 NUR ATIQAH BT MOH NASIR 0302007322 NUR FAIRUZ BT MD TERIDI 0302007323 NUR FARAHA BT DAUD 0302007324 NUR HAFIZAH BT MANSOR 0302007325 NUR HIDAYAH BT KASIM 0302007326 NUR NAQIBAH BT IDERIS 0302007327 NUR SHARAFINA BT SAFIEE 0302007328 NURHAFIZA BT SATIN

contoh makalah forensik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh makalah

Citation preview

Page 1: contoh makalah forensik

MO FORENSIK

KELOMPOK 9

0302007249 STEPHANIE CITRA SARI Y

0302007250 STEVEN TIRTA PUTRA

0302007261 VANIA ZAMBRI

0302007265 VIRA RIEZKY YANWIKA

0302007266 VITTA KUSMA

0302007267 VIVI RIZKI HENSMIT

0302007310 NIK MUHD FARIS BIN NIK MAT

0302007321 NUR ATIQAH BT MOH NASIR

0302007322 NUR FAIRUZ BT MD TERIDI

0302007323 NUR FARAHA BT DAUD

0302007324 NUR HAFIZAH BT MANSOR

0302007325 NUR HIDAYAH BT KASIM

0302007326 NUR NAQIBAH BT IDERIS

0302007327 NUR SHARAFINA BT SAFIEE

0302007328 NURHAFIZA BT SATIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

17 APRIL 2010

Page 2: contoh makalah forensik

BAB I

PENDAHULUAN

Ilmu Kedokteran Forensik adalah satu cabang spesialistik yang mempelajari

pemanfaatan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan hokum serta keadilan. Ilmu

kedokteran forensic telah dikenal sejak zaman Babilonia, yang mencatat ketentuan bahwa

dokter saat itu mempunyai kewajiban untuk memberi kesembuhan bagi para pasiennya

dengan ketentuan ganti rugi bila hal itu tidak dicapai.

Dalam perkembangannya lebih lanjut, ternyata ilmu kedokteran 2Forensik tidak

semata-mata bermanfaat dalam urusan penegakan hukum dan keadilan di lingkup pengadilan

saja,tetapi juga bermanfaat dalam segi kehidupan bermasyarakat lain. Untuk data memberi

bantuan yang maksimal bagi pelbagai keperluan tersebut di atas, seorang dokter dituntut

untuk dapat memanfaatkan ilmu kedokteran yang dimilikinya secara optimal.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai dokter yang diminta untuk membantu dalam

pemeriksaan kedokteran forensik oleh penyidik, dokter tersebut dituntut oleh undang-undang

untuk melakukannya dengan sejujur-jujurnya serta menggunakan pengetahuan yang sebaik-

baiknya.

Oleh itu, dalam bidang ini dipelajari tata laksana mediko-legal, tanatologi,

traumatologi, toksikologi, teknik pemeriksaan dan segala sesuatu yang terkait, agr semua

dokter dalam memenuhi kewajibannya membantu penyidik, dapat benar-benar memanfaatkan

segala pengetahuan kedokterannya untuk kepentingan peradilan sera kepentingan lain yang

bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat.

2

Page 3: contoh makalah forensik

BAB II

PEMBAHASAN KASUS

KASUS

Sesosok mayat bayi ditemukan di suatu tempat sampah. Masyarakat melaporkannya

kepada polisi. Mereka juga melaporkan bahwa semalam mereka melihat seorang perempuan

yang menghentikan mobilnya di dekat tempat sampah dan berada di sana cukup lama.

Seorang dari anggota masyarakat setempat mencatat nomor mobil perempuan tersebut.

Polisi mengambil mayat bayi tersebut dan menyerahkannya kepada anda sebagai

dokter direktur rumah sakit. Polisi juga mengatakan bahwa sebentar lagi si perempuan yang

dicurigai sebagai pelakunya akan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Anda harus

mengatur segalanya agar semua pemeriksaan dapat berjalan dengan baik dan akan

membriefing para dokter yang akan menjadi pemeriksa.

Pada pemeriksaan luar jenazah, dapat dipastikan jenazah adalah bayi laki-laki dengan

adanya alat kelamin laki-laki. Pada saat ditemukan, polisi melaporkan bayi dibungkus dengan

kain, dengan tali pusat masih melekat pada plasenta, dan keadaan tersebut masih sama

sewaktu dibawa ke rumah sakit. Selain itu, ditemukan tanda sianosis di ujung jari, kuku dan

mulut. Terdapat juga Tardieu’s spot pada konjungtiva bulbi,palpebra dan kulit wajah

sedangkan pada mulut tidak ditemukan benda asing. Pada permukaan dalam bibir ditemukan

luka memar. Selain itu, tidak ditemukan luka lecet atau tanda kekerasan lain pada tubuh dan

wajah bayi.

Pada pemeriksaan bedah bayi, ditemukan Tardieu’s spot pada jantung dan paru.

Selain itu, diafragama pada bayi ini sudah turun sampai sela iga 4-5. Paru berwarna merah

muda, tidak merata dengan pleura yang tegang. Uji apung paru memberikan hasil positif.3

Page 4: contoh makalah forensik

I. Interpretasi Temuan Mayat Bayi

Pada pemeriksaan jenazah didapatkan:

1. Organ genetalia eksterna yang ditemukan pada bayi ini menunjukkan bayi ini seorang

laki-laki

2. Tali pusat masih melekat pada plasenta

- ini menunjukkan bahwa bayi ini tidak pernah dirawat.

3. Tanda sianosis di ujung jari, kuku dan mulut

- tanda sianosis yang didapatkan pada korban menujukkan ia mengalami

kematian disebabkan oleh asfiksia

4. Tardieu’s spot pada konjungtiva bulbi,palpebra dan kulit wajah

- ini adalah tanda khas pada kasus asfiksia

- bintik-bintik kemerahan ini disebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh

darah kapiler karena hipoksia

5. Pada mulut tidak ditemukan benda asing

- hal ini dapat menyingkirkan kemungkinan kematian akibat tercekik benda

asing

6. permukaan dalam bibir ditemukan luka memar

- luka memar ini menujukkan adanya kekerasan tumpul atau terjadi

pembekapan

Pada pemeriksaan bedah jenazah bayi didapatkan:

1. Tardieu’s spot pada jantung dan paru

- Tardieu’s spot yang didapatkan menunjukkan berlakunya asfiksia pada korban

2. Diafragama pada bayi ini sudah turun sampai sela iga 4-5

4

Page 5: contoh makalah forensik

- diafragma yang turun menunjukkan dada sudah mengembang dan bayi lahir hidup

3. Paru berwarna merah muda, tidak merata dengan pleura yang tegang

- ini menunjukkan bayi lahir hidup

4. Uji apung paru memberikan hasil positif.

- hasil uji apung paru yang positif menunjukkan bayi ini lahir hidup

II. Sebab Kematian

Pada kasus ini, berdasarkan tanda-tanda yang didapatkan menunjukkan kemungkinan

kematian akibat asfiksia mekanik. Asfiksia mekanik adalah mati lemas yang terjadi bila udara

pernafasan terhalau memasuki saluran pernafasan.

III. Kemungkinan Cara Kematian

Kemungkinan cara kematian korban ini adalah kematian tidak wajar, yaitu

pembunuhan anak sendiri. Oleh karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain seperti

luka lecet, dan hanya ditemukan luka memar, bayi ini paling mungkin mati akibat

pembekapan dengan bahan lunak.

5

Page 6: contoh makalah forensik

IV Visum Et Repertum

Bagian Ilmu Kedokteran Forensik

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Jl. Salembar Raya 6 Telp: 3106197, Fax : 3154626 Jakarta 10430

------------------------------------------------------------------------------------------------

VISUM ET REPERTUM

( JENAZAH )

Nomor: 3456-SK III/2345/2-95 Jakarta,15 April 2010

Lamp.: satu sampul tersegel------------------------------------------------------------------------

Perihal: Hasil pemeriksaan Pembedahan----------------------------------------------------------

Atas jenazah-----------------------------------------------------------------------------

PROJUSTITIA

Visum Et Repertum

Yang bertanda tangan di bawah ini,---------------,dokter ahli kedokteran forensic pada

Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta,

menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari kepolisian Resort polisi Jakarta Selatan

No.Pol.:B/789/VR/XII/95/Serse teretanggal 14 April 2010,maka pada tanggal lima belas

April tahun dua ribu sepuluh, pukul delapan lewat tiga puluh menit Waktu Indonesia bagian

Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Bagian Forensik Fakultas Kedokteran Universitas

6

Page 7: contoh makalah forensik

Indonesia telah melakukan pemeriksaan atas jenazah yang menurut surat permintaan tersebut

adalah:

Nama: --------------------------------------------------------------------------------------------

Jenis kelamin: laki-laki---------------------------------------------------------------------------

Umur:--------------------------------------------------------------------------------------------

Kebangsaan:--------------------------------------------------------------------------------------

Agama;--------------------------------------------------------------------------------------------

Pekerjaan:----------------------------------------------------------------------------------------

Alamat:----------------------------------------------------------------------------------------------

HASIL PEMERIKSAAN

I.PEMERIKSAAN LUAR :

1. Organ genetalia yang ditemukan pada bayi ini menunjukkan bayi ini seorang laki-laki

2. Tali pusat masih melekat pada plasenta

3. Tanda sianosis di ujung jari, kuku dan mulut

4. Tardieu’s spot pada konjungtiva bulbi,palpebra dan kulit wajah

5. Pada mulut tidak ditemukan benda asing

6. Permukaan dalam bibir ditemukan luka memar

II.PEMERIKSAAN DALAM :

1. Tardieu’s spot pada jantung dan paru

2. Diafragama pada bayi ini sudah turun sampai sela iga 4-5

3. Paru berwarna merah muda, tidak merata dengan pleura yang tegang

7

Page 8: contoh makalah forensik

4. Uji apung paru memberikan hasil positif

KESIMPULAN :

Pada mayat bayi laki-laki ini ditemukan luka memar pada permukaan dalam bibir

yang dapat disebabkan oleh pembekapan bahan lunak dengan sebab kematian asfiksia

mekanik.

Pada mayat bayi laki-lai ini juga ditemukan Tardieu’s spot pada pada konjungtiva

bulbi,palpebra, paru, jantung dan kulit wajah kerana pecahnya pembuluh darah

kapiler yang disebabkan poleh asfiksia

Demikian saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang

sebaik-baiknya mengingat sumpah sesuai dengan KUHAP……………………………

Dokter yang memeriksa,

Dr. Kelompok 9

Nip 130……..

8

Page 9: contoh makalah forensik

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

ASPEK HUKUM

Pasal 341 KUHP

Seorang ibu dengan sengaja menghilangkan jiwa anaknya pada ketika dilahirkan atau

tidak berapa lama sesudah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia sudah melahirkan

anak, dihukum, karena makar mati terhadap anak , dengan hukuman penjara selama-

lamanya 7 tahun.

Pasal 342 KUHP

Seorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputuan yang diambilnya sebab

takut ketahuan bahwa ia tidak lama lagi akan melahirkan anak, menghilangkan jiwa

anaknya itu pada ketika dilahirkan atau tidak lama kemudian dari pada itu, dihukum

karena pembunuhan anak yang direncanakan dengan hukuman penjara selama-lamanya 9

tahun.

Pasal 342 KUHP

Bagi orang lain yang turut campur dalam kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341

dan 342 dianggap kejahatan itu sebagai makar mati atau pembunuhan

Pasal 181 KUHP

Barang siapa mengubur, menyembunyikan, mengangkut atau menghilangkan mayat

dengan maksug hendak menyembunyikan kematian dan kelahiran orang itu, dihukum

9

Page 10: contoh makalah forensik

penjara selama-lamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya empat ribu lima ratus

rupiah.

Pasal 304 KUHP

Barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau membiarkan orang dalam kesengsaraan,

sedang ia wajib memberi kehidupan perawatan atau pemeliharaan pada orang itu karena

hukum yang berlaku atasnya atau karena menurut perjanjian, dihukum penjara selama 2

tahun 8 bulan atau denda sebanyak-banyaknya empat ribu lima ratus rupiah.

Pasal 305 KUHP

Barang siapa menaruhkan anak yang dibawah umur 7 tahun disuatu tempat supaya

dipungut oleh orang lain, atau dengan maksud akan terbebas dari pada pemeliharaan anak

itu , meninggalkannya , dihukum penjara sebanyak-banyaknya 5 tahun 6 bulan.

Pasal 306 KUHP

(1) Kalau salah satu perbuatan yang diterangkan dalam pasal 304 dan 306 itu

menyebabkan luka berat , maka si tersalah dihukum penjara selama-lamanya 7 tahun

6 bulan.

(2) Kalau salah satu perbuatan ini menyebabkan orang lain mati, sitersalah itu dihukum

penjara selama-lamanya 9 tahun.

Pasal 307 KUHP

Kalau sitersalah karena kejahatab yang diterangkan dalam pasal 305 adalah bapa atau ibu

anak itu, maka baginya hukuman yang ditentukan dalam pasal 305 dan 306 dapat

ditambah dengan sepertiganya.

10

Page 11: contoh makalah forensik

Pasal 308 KUHP

Kalau ibu menaruh anaknya disuatu tempat supaya dipungut oleh orang lain tidak lama

sesudah anak itu dilahirkan oleh karena takut akan diketahui orang ia melahirkan anak

atau dengan maksud akan terbebas dari pemeliharaan anak itu, meninggalkannya , maka

hukuman maksimum yang tersebut dalam pasal 305 dan 306 dikurangi sehingga

seperduanya.

PROSEDUR MEDIKO-LEGAL

1. Penemuan dan pelaporan

o Dilakukan oleh warga masyarakat yang melihat, mengetahui atau mengalami

suatu kejadian yang diduga merupakan suatu tindak pidana.

o Pelaporan dilakukan ke pihak yang berwajib,dalam hal ini Kepolisian RI dan

lain-lain.

2. Penyelidikan

o Dilakukan oleh penyelidik untuk mengetahui apakah benar ada kejadian

seperti yang dilaporkan.

o Menurut Pasal 4 KUHAP, penyelidik adalah setiap pejabat polisi negara

Republik Indonesia.

3. Penyidikan

o Dilakukan oleh penyidik

o Tindak lanjut setelah diketahui benar-benar terjadi suatu kejadian.

o Penyidik dapat meminta bantuan seorang ahli.

11

Page 12: contoh makalah forensik

o Menurut pasal 2 PP No 27/1983, penyidik adalah Pejabat Polisi Negara

Republik Indonesia dengan pangkat serendah-rendahnya Pembantu Letnan

Dua, dan pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus

oleh undang-undang sekurang-kurangnya Pengatur Muda Tingkat 1(golongan

II/b).

4. Pemberkasan perkara

o Dilakukan oleh penyidik, menghimpun semua hasil penyidikannya dan

diteruskan ke penuntut umum.

5. Penuntutan

o Dilakukan oleh penuntut umum di siding pengadilan setelah berkas perkara

yang lengkap diajukan ke pengadilan.

6. Persidangan

o Persidangan pengadilan dipimpin oleh hakim atau majelis hakim.

o Dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa, para saksi dan juga para ahli.

o Dokter dapat dihadirkan di sidang pengadilan untuk bertindak selaku saksi ahli

atau selaku dokter pemeriksa.

7. Putusan pengadilan

o Vonis dijatuhkan oleh hakim dengan ketentuan, yaitu keyakinan pada diri

hakim bahwa memang telah terjadi suatu tindak pidana dan bahwa terdakwa

memang bersalah. Keyakinan hakim harus ditunjang oleh sekurang-kurangnya

dua dari lima alat bukti yang sah, yaitu keterangan saksi, keterangan terdakwa,

keterangan ahli, surat dan petunjuk.

12

Page 13: contoh makalah forensik

PEMERIKSAAN BAYI

Diantara masalah-masalah yang perlu dijawab oleh seorang dokter adalah:

1. Apakah bayi dilahirkan hidup atau mati?

2. Berapakah umur bayi tersebut?

3. Apakah bayi tersebut sudah dirawat?

4. Apakah sebab kematian?

Penentuan lahir mati atau lahir hidup

Tanda-tanda Lahir hidup Lahir mati

Tanda-tanda maserasi - - Baru terlihat setelah

8-10 hari kematian

inutero.

- Bila kematian baru

terjadi 3 atau 4 hari:

Perubahan berupa

vesikel atau bula yang

berisi cairan

kemerahan, epidermis

bewarna putih dan

berkeriput, bau

tengik, dan tubuh

mengalami

perlunakan.

13

Page 14: contoh makalah forensik

- Organ-organ tampak

basah tetapi tidak

berbau busuk

Pengembangan dada - Dada sudah

mengembang

- Diafragma sudah

turun sampai sela iga

4-5

- Iga masih mendatar

dan diafragma masih

setinggi iga 3-4.

Pemeriksaan makroskopik

paru

- Paru sudah mengisi

rongga dada dan

menutupi sebahagian

kandung jantung.

- Paru berwarna merah

muda tidak merata

dengan pleura tegang.

- Menunjukkan

gambaran mosaic

kerana alveoli telah

berisi udara.

- Gambaran marmer

akibat pembuluh

daran interstitial

berisi darah

- Konsistensi seperti

- Paru-paru masih

tersembunyi

dibelakang kandung

jantung atau telah

mengisi rongga dada.

- Paru-paru bewarna

kelabu ungu merata

seperti hati,

konsistensi

padat,tidak teraba

derik udara dan

pleura yang longgar

14

Page 15: contoh makalah forensik

spons dan teraba

derik udara.

- Pengirisan paru

dalam air : terlihat

jelas keluarnya

gelembung udara dan

darah.

- Berat paru bertambah

2 kali kerana

berfungsinya sirkulasi

darah jantung paru.

Uji apung paru - Hasil positip - -Hasil negatip

Pemeriksaan mikroskopik

paru

- Alveoli paru

mengembang

sempurna dengan

atau tanpa emfisema

obstruktif

- Tidak terlihat

projection.

- Perwarnaan Gomori

atau Ladewig: serabut

retikulin tampak

tegang.

- Tanda khas untuk

paru bayi yang belum

bernafas adalah

adanya tonjolan yang

berbentuk seperti

bantal yang akan

bertambah tinggi dan

dasar menipis

sehingga tampak

seperti dada (club –

like)

- Pada paru bayi yang

belum bernafas dan 15

Page 16: contoh makalah forensik

sudah membusuk

dengan pewarnaan

Gomori atau

Ladewig: Tapak

serabut retikulin pada

permukaan dinding

alveoli berkelok-

kelok seperti rambut

yang kerinting

Penentuan Umur Bayi

Penentuan umur janin atau embrio dalam kandungan rumus De Haas adalah untuk 5 bulan

pertama, panjang kepala tumit(cm)=kuadrat umur gestasi (bulan) dan selanjutnya = umur

gestasi(bulan) x 5.

Penentuan sudah atau belum dirawat

Tali pusat

- Telah terikat,diputuskan dengan gunting atau pisau lebih kurang 5cm dari pusat bayi

dan diberi obatt antiseptic

- Pada kasus pembunuhan tali pusat terputus dekat perlekatannya pada uri atau pusat

bayi dengan ujung yang tidak rata.

Verniks Kaseosa(Lemak Bayi)

16

Page 17: contoh makalah forensik

- Pada yang telah dirawat ia telah dibersihkan demikian pua bekas-bekas darah

- Pada bayi yang dibuang ke dalam air, verniks tidak akan hilang selluruhnya dan dapat

ditemukan didaerah lipatan kulit,ketiak,belakang telinga,lipat paha dan lipat leher.

Pakaian

- Pada bayi yang teah dirawat bayi akan dipakaikan baju atau penutup seluruh tubuh

pada bayi.

Penentuan Sebab Kematian

Penyebab kematian tersering pada pembunuhan anak sendiri adalah mati lemas (asfiksia).

Kematian dapat pula diakibatkan oleh proses persalian (trauma lahir), kecelakaan,

pembunuhan atau alamiah.

Trauma lahir

- Kaput subsedaneum

- Sefal hematom

- Perdarahan intracranial

- Perdarahan subaraknoid atau interventrikuler

- Perdarahan epidural

Pembunuhan

- Cara tersering dijadikan adalah yang menimbulkan asfiksia: pembekapan,

penyumbatan jalan nafas, penjeratan, pencekikkan dan penenggelaman

17

Page 18: contoh makalah forensik

- Pembunuhan dengan kekerasan tumpul jarang dijumpai sekiranya ada menyebabkan

patah atau retak tulang tengkorak dan memar jaringan otak.

- Pembunuhan dengan senjata tajam jarang ditemukan. Sekiranya ada, akan ditemukan

tusukan didaerah palatum mole melalui foramen magnum dan merusak medulla

oblongata.

- Pembunuhan dengan jalan membakar menyiramkan cairan panas, memberikan racun

dan memuntir kepala sangat jarang terjadi.

PEMERIKSAAN MAYAT BAYI

Pemeriksaan luar Tanda

Kulit - Sudah dibersihkan atau belum

- Keadaan verniks kaseosa

- Warna

- Berkeriput atau tidak

Mulut - Kehadiran benda asing

Tali pusat - Sudah terputus atau masih melekat

pada uri

- Potongan rata atau tidak

- Tanda sudah diberi antiseptic atau

belum

- Tanda-tanda kekerasan pada tali pusat

hematoma tau Wharton ‘s Jelly

berpindah tempat.

18

Page 19: contoh makalah forensik

Kepala - Apakah terdapat kaput suksedaneum

atau molase tulang-tulang tengkorak.

Tanda-tanda Kekerasan - Ada atau tidak tanda pembekapan di

sekitar mulut dan hidung.

- Tanda memar pada mukosa bibir dan

pipi.

- Tanda pencekikan atau jerat pada

leher

- Memar atau lecet pada tengkuk

Mulut - Apakah terdapat benda asing

- Perhatikan palatum mole tedapat

robekan atau tidak

Tanda asfiksia - Tardieu’s Spot pada permukaan

paru,jantung,thymus dan epiglottis

Tulang belakang - Apakah terdapat kelainan congenital

dan tanda-tanda kekerasan.

Kepala - Perhatikan apakah terdapat

perdarahan subdural atau

subaraknoid.

- Perhatikan keadaan falks serebri dan

tentorium cerebri.

19

Page 20: contoh makalah forensik

PEMERIKSAAN IBU

Pemeriksaan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara mayat bayi dengan si

perempuan tersebut:

o Tes DNA mitokondria

Mitokondria memiliki molekul DNA sendiri yang disebut sebagai DNA

mitokondria. Pada manusia genom mitokondria DNA mengandung sekitar 16.000 pasang

basa DNA, dimana ini hanya mewakili sebagian dari total pasang basa DNA yang

terdapat pada inti sel. Yang membuat DNA ini istimewa, tidak seperti DNA nukleus yang

diwarisi secara seimbang dari ayah dan ibu, DNA ini diwarisi hanya dari sang ibu, karena

semua mitokondria manusia diturunkan dari mitokondria sel telur ibu. Sehingga, kita bisa

melakukan tes untuk membandingkan mitokondria anak dan ibu untuk menentukan

hubungan mereka.(adanya kemiripan)Karena mitokondria merupakan struktur yang kuat

dan melindungi DNA yang dikandungnya, DNA mitokondria sangat berguna juga untuk

mengidentifikasi korban-korban bencana alam dimana DNA nukleus sudah terdegradasi

ataupun rusak. Sebagian besar sel di tubuh kita mengandung antara 500 sampai 1000

copy dari molekul DNA mitokondria yang membuatnya lebih mudah untuk ditemukan

dan diekstrak daripada DNA nukleus.

Cara pengambilan sampel: Sampel darah diambil sebanyak 2 ml dengan

menggunakan tabung EDTA kemudian diberi label yang jelas, dan tanggal pengambilan

sampel. Sampel disimpan pada suhu 4°C.

20

Page 21: contoh makalah forensik

o Tes golongan darah

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan

jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis

penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).

Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya

saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat

menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal,

syok, dan kematian.

Cara yang biasa dilakukan adalah absorpsi elusi dengan prosedur sebagai berikut :

- 2-3 helai benang mengandung bercak darah kering difiksasi dengan metil alkohol

selama 15 menit. Benang diangkat dan dibiarkan mengering. Selanjutnya dilakukan

penguraian benang tersebut menjadi serat-serat halus dengan mengguakan dua buah

jarum.

- Lakukan juga pada darah yang tidak mengandung bercak darah sebagai kontrol

negatif.

- Serat benang dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi. Ke dalam tabung pertama yang

mengandung golongan darah A diteteskan serum anti-A dan pada tabung kedua yang

mengandung golongan darah B diberi serum anti-B hingga serabut benang terendam

seluruhnya. Kemudian tabung-tabung disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu

4˚C selama satu malam.

- Kemudian dilakukan pencucian dengan menggunakan larutan garam faal dingin (4˚C)

sebanyak 5 - 6 kali, lalu tambahkan 2 tetes suspensi 2% sel indikator, pusing dengan

kecepatan 1000 RPM selama 1 menit. Bila tidak terjadi aglutinasi, cuci sekali lagi dan

kemudian tambahkan 1-2 tetes garam faal. Panaskan pada suhu 56˚C selama 10 menit

dn pindahkan pada tabung lain. Tambahkan 1 tetes suspensi sel indikator ke dalam

masing-masing tabung, biarkan selama 5 menit pada kecepatan 1000 RPM.

- Pembacaan hasil dilakukan secara makroskopik. Bila terjadi aglutinasi bererti darah

mengandung antigen yang sesuai dengan antigen sel indikator.

21

Page 22: contoh makalah forensik

Dari tes bisa diketemukan kemungkinan adanya hubungan ibu dan anak, sehinga

hasilnya tidak mutlak menunjukkan si pelaku.

Pemeriksaan terhadap tersangka ibu:

- Tes DNA mitokondria

- Tes golongan darah

- Pemeriksaan kejiwaan

Dilakukan untuk mengetahui keadaan psikis sang ibu saat melakukan

kejahatan. Pasal 44 ayat 1 KUHP berbunyi : Barangsiapa melakukan perbuatan

yang tidak dapat dipertanggungjawabkan padanya disebabkan karena jiwanya

cacat dalam tumbuhnya (gebrekkige ontwikkeling) atau terganggu karena

22

Page 23: contoh makalah forensik

penyakit (ziekelijke storing), tidak dipidana. Apabila psikosis ditemukan, maka

harus dibuktikan apakah penyakit itu telah ada sewaktu tindak pidana dilakukan.

- Tanda-tanda baru melahirkan :

1. Perlukaan pada vagina oleh karena proses kelahiran

2. Kadar prolaktin yang tinggi

3. Tubuh yang gemuk

4. Perubahan Pada Vulva, Vagina dan Perineum.

Selama proses persalinan vulva dan vagina mengalami penekanan serta

peregangan, setelah beberapa hari persalinan kedua organ ini kembali dalam

keadaan kendor. Rugae timbul kembali pada minggu ke tiga. Himen tampak

sebagai tonjolan kecil dan dalam proses pembentukan berubah menjadi

karankulae mitiformis yang khas bagi wanita multipara. Ukuran vagina akan

selalu lebih besar dibandingkan keadaan saat sebelum persalinan pertama.

Perubahan pada perineum pasca melahirkan terjadi pada saat perineum

mengalami robekan. Robekan jalan lahir dapat terjadi secara spontan ataupun

dilakukan episiotomi dengan indikasi tertentu. Meskipun demikian, latihan

otot perineum dapat mengembalikan tonus tersebut dan dapat mengencangkan

vagina hingga tingkat tertentu. Hal ini dapat dilakukan pada akhir puerperium

dengan latihan harian.

5. Ukuran uterus pada masa nifas akan mengecil seperti sebelum hamil.

Perubahan-perubahan normal pada uterus selama postpartum adalah sebagai

berikut:

23

Page 24: contoh makalah forensik

Involusi Uteri Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus Diameter Uterus

Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm

7 hari (minggu 1) Pertengahan pusat dan

simpisis

500 gram 7,5 cm

14 hari (minggu 2) Tidak teraba 350 gram 5 cm

6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm

Gambar. Tinggi fundus uteri pada masa nifas

24

Page 25: contoh makalah forensik

DAFTAR PUSTAKA

1) Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S et al. Ilmu Kedokteran

Forensik:pembunuhan anak sendiri. Jakarta:Bagian Kedokteran Forensik Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia; 1997. p. 165-77.

2) Anonymous. Peraturan Perundang-undangan Bidang Kedokteran:hukum pidana yang

berkaitan dengan profesi dokter. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia; 1994. p. 40-41

3) Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik:visum et repertum. 1 st ed. Jakarta:

Binarupa Aksara: 1997. p. 72-74.

4) Anonymous. Teknik Autopsi Forensik. Jakarta: Bagian kedokteran Forensik Fakultas

Kedokteran UI; 2000.

5) Tanatologi Forensik.2009. Available at:

http://klinikindonesia.com/forensik/tanatologi.php, Accessed, April 16, 2010.

6) Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sisitem Endokrin. February 28, 2010.

Available: http://www.lusa.web.id/perubahan-fisiologis-masa-nifas-pada-sistem-

endokrin/#more-725. Accessed, April 16, 2010.

25