Upload
laris-manik
View
17
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
99
Citation preview
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan desain Pre Experiment
dengan menggunakan One Group Pre-Post Test Design yaitu ekperimen yang
dilakukan pada suatu kelompok saja tanpa kelompok pembanding atau
kelompok kontrol (Arikunto, 2002). One group Pre-Prost Test Design
merupakan jenis penelitian yang dilakukan pre test dahulu sebelum diberikan
intervensi kemudian setelah diberi intervensi lalu dilakukan post test (Alimul,
2003). Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Pretest Perlakuan Post Test
O1 X O2
Gambar 3.1. Desain Penelitian
Keterangan :
O1 : Diadakan pengukuran kecemasan sebelum diberi terapi
O2 : Diadakan pengukuran kecemasan setelah diberi terapi
X : Perlakuan (Mendongeng)
Untuk mengetahui efek sebelum dan setelah perlakuan terapi
terhadap kecemasan akan diuji dengan membandingkan hasil nilai pada
sampel penelitian.
29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di ruang Cempaka RSUD Dr. R Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga dan dilaksanakan pada bulan Maret-April 2012.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah adalah seluruh pasien anak
usia 4-6 tahun dirawat di ruang Cempaka RSUD dr. R Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga yang rata-ratanya sebanyak 120 anak
perbulan.
2. Jumlah Sampel dan Teknik Sampling
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara
Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan ciri
atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo,
2003). Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah
ditentukan (Sugiono, 2007).
Sesuai penjelasan Arikunto (2002) bahwa jika subjeknya kurang
dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Akan tetapi jika jumlah subjeknya besar dapat diambil
antara 10-15 % atau 20- 25 % atau lebih. Karena jumlah populasi lebih
dari 100 yaitu 120 anak maka besarnya sampel yang akan peneliti ambil
sebanyak 30 anak sebagai responden yaitu diambil 25% dari 120. Jadi
30
jumlah sampel penelitian ini yaitu sebanyak 30 anak yang dirawat di ruang
Cempaka RSUD Dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
Adapun kriteria pengambilan sampel diantaranya:
a. Kriteria inklusi
Adapun kriteria inklusinya dalam penelitian ini adalah:
1) Orang tua setuju anaknya menjadi responden
2) Anak usia 4-6 tahun dan belum masuk SD
3) Anak yang sedang dalam perawatan minimal 1 hari dan maksimal
3 hari.
4) Anak minimal sudah mendapatkan injeksi 1x
5) Anak dapat mendengar dengan baik
b. Kriteria eksklusi
Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Anak dengan perlakuan khusus (anak dengan autisme, anak dengan
hiperaktif, anak yang berada di ruang isolasi)
2) Anak tidak dapat mendengar dengan baik
3) Dirawat atau mendapat perawatan > 3 hari.
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda yang di miliki oleh kelompok lain
(Saryono, 2008).
1. Variabel bebas (Independen variable)
31
Penelitian ini variabel bebasnya adalah mendongeng.
2. Variabel terikat (Dependen variable)
Penelitian ini variabel terkaitnya adalah kecemasan
E. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Definisi operasional Cara ukur Hasil Ukur Skala
1 Mendongeng Menceritakan tentang sesuatu
dongeng, yaitu kisah yang tidak
benar-benar terjadi.
- - -
2 Kecemasan Reaksi anak terhadap tindakan
injeksi.
Lembar
observasi
Skor <0-56 Rasio
F. Alat Pengumpulan Data
Menurut Hawari (2001) untuk mengetahui tingkat kecemasan anak
dari ringan, sedang, berat, dan sangat berat digunakan alat ukur Hamiltin
Rating Scale-Anxiety (HRS-A) yang dikembangkan oleh Hamilton dengan
skor 0-56. Format check list untuk mengisi kecemasan sampel penelitian.
Jumlah pertanyaan sebanyak 14 item. Skor 0 : tidak ada gejala, skor 1 : gejala
ringan, skor 2 : gejala sedang, skor 3 : gejala berat, skor 4 : gejala berat sekali.
G. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data sebagai berikut:
1. Cara pengumpulan data dilakukan di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga setelah mendapat ijin dari Direktur, Kepala Instalasi Rawat
Inap dan Kepala Ruang Rawat Cempaka.
32
2. Memilih data responden yang memenuhi kriteria inklusi untuk dipilih
menjadi sampel.
3. Memberikan penjelasan kepada responden dan orang tua tentang tujuan
dari mendongeng.
4. Memberikan lembar Informed consent sebagai bentuk persetujuan dengan
orang tua responden, dan meminta orang tua responden untuk memberikan
tanda tangannya pada lembar persetujuan tersebut.
5. Melakukan observasi kecemasan yang pertama (pretest)
6. Melakukan kegiatan mendongeng, dilakukan setelah responden
diobservasi kecemasan yang pertama (pretest).
7. Melakukan observasi yang kedua (posttest) diberikan setelah perlakuan
mendongeng dan injeksi.
H. Analisa Data
1. Pengolahan Data
Menurut Narbuko dan Achmadi (2002) terdiri dari:
a. Editing
Mengedit adalah memeriksa pernyataan yang telah diserahkan
oleh para pengumpul data. Editing bertujuan untuk mengurangi
kesalahan dan kekurangan yang ada dalam lembar pertanyaan. Dalam
penelitian ini peneliti memeriksa data yang diperoleh baik mengenai
kelengkapan identitas dan memeriksa data tentang hasil dari kuisioner
kecemasan pada anak.
33
b. Koding
Koding adalah mengklasifikasikan jawaban dari para
responden ke dalam kategori-kategori. Klasifikasi dilakukan dengan
cara memberi kode berupa angka pada masing-masing hasil kuisioner
sesuai dengan kecemasan guna mempermudah membacanya dan
memungkinkan untuk di olah dengan komputer.
c. Tabulasi
Tabulasi adalah membuat tabel semua jawaban yang sudah di
beri sekor dimasukan ke dalam tabel untuk memudahkan dalam
analisis. Semua hasil diperlakukan yang telah diberi kode kemudian
dimasukan ke dalam tabel untuk memudahkan dalam analisis.
d. Entri Data
Setelah data penelitian diperoleh peneliti memasukan data yang
telah ditabulasi ke dalam program komputer dan dianalisis secara
statistik.
2. Analisis data
a. Analisis Univariat
Pada analisis univariat, data yang diperoleh dari hasil
pengumpulan dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,
ukuran tendensi sentral atau grafik. Analisis univariat dilakukan
terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis ini menghasilkan
distribusi frekuensi mengenai karakteristik responden dan persentase
dari tiap variabel. Pada penelitian ini akan diketahui distribusi
34
frekuensi mengenai karakteristik umur responden, jenis kelamin
responden, lama hari rawat responden dan jenis penyakit responden.
b. Analisa Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
Paired Sample T-Test atau dikenal juga istilah uji beda sampel
berpasangan, karena data yang dikumpulkan dari dua sampel yang
saling berhubungan, artinya bahwa satu sampel akan mempunyai dua
data (Handoko, 2006).
Seluruh proses data yang dilakukan pada penelitian ini
menggunakan perangkat lunak pengolahan data komputer. Rumus uji
Paired Sample T-Test adalah sebagai berikut :
)(N
SD
Dt
Keterangan :
T = Nilai t hitung
D = Rata-rata selisih pengukuran 1 & 2
SD = Standar deviasi selisih pengukuran 1 & 2
N = Jumlah sample
Kriteria pengujian :
Apabila nilai derajat probabilitas signifikansi atau p value < 0,05 atau
5%, maka hipotesis dapat diterima, sebaliknya apabila nilai p value >
0,05 maka hipotesis akan ditolak.
35
I. Etika Penelitian
Persoalan penelitian akan muncul manakala peneliti tidak memahami
atau tidak mempunyai latar belakang yang sama dengan responden penelitian.
Untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan etika
penelitian, maka peneliti berusaha untuk menggali berbagai latar belakang
psiko-sosio-kultur responden penelitian dengan berbagai interaksi dan
komunikasi yang dilakukan oleh peneliti kepada responden penelitian. Dalam
penelitian ini peneliti selalu berpedoman pada norma dan etika.
Menurut Hidayat (2007), dalam penelitian dimana subyeknya adalah
manusia maka dikenal 3 prinsip penelitian, yaitu:
1) Prinsip manfaat
Penelitian yang dilakukan bermanfaat bagi kepentingan manusia.
Hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip ini antara lain: penulisan tidak
menimbulkan kekerasan pada manusia, penelitian tidak berbahaya bagi
manusia karena tidak akan mengancam dan merugikan manusia.
2) Prinsip menghormati manusia
Manusia memiliki hak untuk menentukan pilihan antara mau dan
tidak, untuk disertakan menjadi subyek penelitian. Sebelum melakukan
penelitian, terlebih dahulu peneliti mengajukan surat permohonan kesedian
menjadi responden dan apabila sewaktu-waktu atau ditengah jalan ingin
berhenti menjadi responden peneliti tidak berhak untuk memaksa tetap
menjadi responden.
36
3) Prinsip keadilan
Prinsip ini bertujuan menjunjung tinggi keadilan manusia, keadilan yang
dimaksud antara lain :
a) Prinsip ini bertujuan menjunjung tinggi keadilan manusia. Keadilan
yang dimaksud antara lain: menghargai hak asai manusia, memberikan
pengobatan secara adil, hak menjaga privasi manusia, tidak berpihak
dalam perlakuan pada manusia.
b) Peneliti akan menjaga data yang diperoleh dari responden dan akan
menghormati responden selayaknya menghormati orang lain.
Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan
untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian dalam teknik pengambilan
data yang digunakan dalam penelitian menekankan pada masalah etika
yang meliputi:
1) Informed consent
Lembar persetujuan dan kesediaan menjadi responden penelitian, yang
diberikan kepada orang tua responde dengan tujuan responden
mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti
selama penelitian.
2) Anonimity (tanpa nama), yaitu untuk menjaga kerahasiaan identitas
subyek penelitian, peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek
pada lembar check list pengumpulan data.
3) Confidentiality, yaitu kerahasiaan tentang data yang diperoleh dari
subyek penelitian dijamin oleh peneliti.