54
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ___________________________________________________ _______________________________________________________ _______________________________________________________ ________________________________ Hal-hal yang ditulis dalam Latar Belakang Masalah adalah gambaran singkat tentang hal-hal menarik dan perlu dikemukakan sehingga topik dan judul tesis yang dipilih untuk dikaji lebih mendalam. 1.2. Identifikasi Masalah ___________________________________________________ _______________________________________________________ _______________________________________________________ ________________________________ Hal-hal yang ditulis dalam Identifikasi Masalah adalah semua problematika yang relevan dan sudah dikemukakan sebelumnya pada sub Bab Latar Belakang.

Contoh ISI BAB

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh ISI BAB

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

_____________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Hal-hal yang ditulis dalam Latar Belakang Masalah adalah gambaran

singkat tentang hal-hal menarik dan perlu dikemukakan sehingga topik dan judul

tesis yang dipilih untuk dikaji lebih mendalam.

1.2. Identifikasi Masalah

_____________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Hal-hal yang ditulis dalam Identifikasi Masalah adalah semua problematika

yang relevan dan sudah dikemukakan sebelumnya pada sub Bab Latar Belakang.

1.3. Batasan Masalah

_____________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Tesis yang baik adalah tesis yang dibuat dengan analisis yang tajam. Agar

analisis dapat tajam, maka dari beberapa masalah yang dikemukakan tidak seluruh

Page 2: Contoh ISI BAB

2

masalah dapat dieksplor (dikaji) secara mendalam. Untuk itu maka perlu dibatasi

persoalan yang paling dominan (mengarah pada tiga variabel penelitian).

1.4. Rumusan Masalah

_____________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Dari batasan masalah tersebut selanjutnya semua permasalahan yang hendak

dieksplor dirumuskan secara eksplisit. Dalam perumusan masalah sedapat

mungkin digunakan formula matematika, atau dalam bentuk kalimat tanya yang

mengarah kepada hipotesis yang dibuat.

Contoh kalimat rumusan masalah:

1. Apakah terdapat hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y?

2. Apakah terdapat hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y?

3. Apakah terdapat hubungan antara variabel X1 dan X2 (Secara Bersama-sama)

dengan variabel Y?

1.5. Tujuan Penelitian

_____________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Tujuan harus sejalan dengan judul yang dibuat. Tujuan penelitian secara

implisit dapat digambarkan dari judul Tesis, atau judul Tesis dapat memberi

gambaran jelas tentang Tujuan yang hendak dicapai peneliti.

Page 3: Contoh ISI BAB

3

Secara empiris tujuan penelitian dapat dikemukakan:

1. Mendapat gambaran tentang variabel X1 di tempat penelitian

2. Mendapat gambaran tentang variabel X2 di tempat penelitian

3. Mendapat gambaran tentang variabel Y di tempat penelitian

4. Mengetahui hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y di tempat

penelitian

5. Mengetahui hubungan antara variabel X1 dan X2 (Secara Bersama-sama)

dengan variabel Y.

1.6. Manfaat Penelitian

_____________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Hal-hal yang dikemukakan dalam sub Bab ini terutama difokuskan pada

manfaat bagi (1) Penulis (peneliti/mahasiswa yang bersangkutan), (2) institusi

atau organisasi tempat mahasiswa bekerja (bagi yang sudah bekerja)/tempat

dilakukan penelitian, dan (3) Dunia ilmu pengetahuan secara umum.

Page 4: Contoh ISI BAB

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teoritis

2.1.1. Hakikat Variabel Y ……

…… (teori yang relevan berkenaan dengan variabel Y)

2.1.2. Hakikat Variabel X1 ……

…… (teori yang relevan berkenaan dengan variabel X1)

2.1.3. Hakikat Variabel X2 ……

…… (teori yang relevan berkenaan dengan variabel X2)

2.2. Kerangka Berpikir

2.2.1. Hubungan variabel X1 dengan variabel Y

Sebagaimana telah diuraikan dalam Bab II Sub Bab 2.1. ……

(sintesa penulis berkenaan dengan variabel X1 dan variabel Y).

Dengan demikian patut diduga bahwa terdapat hubungan

positif antara variabel X1 dengan variabel Y. Dugaan ini memiliki

arti bahwa bilamana variabel X1 yang ditunjukkkan semakin

membaik, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel Y.

2.2.2. Hubungan variabel X2 dengan variabel Y

Sebagaimana telah diuraikan dalam Bab II Sub Bab 2.1. ……

(sintesa penulis berkenaan dengan variabel X2 dan variabel Y).

Dengan demikian patut diduga bahwa terdapat hubungan

positif antara variabel X2 dengan variabel Y. Dugaan ini memiliki

Page 5: Contoh ISI BAB

5

arti bahwa bilamana variabel X2 yang ditunjukkkan semakin

membaik, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel Y.

2.2.3. Hubungan variabel X1 dan variabel X2 (secara bersama-sama)

dengan variabel Y

Bertolak dari pemikiran tersebut dalam butir 1 dan 2 sub bab

2.2 ini maka secara terpisah patut diduga bahwa terdapat hubungan

positif antara variabel X1 dan variabel X2 (secara bersama-sama)

dengan variabel Y. Selanjutnya bilamana variabel X1 yang baik ini

secara bersama-sama didukung dengan variabel X2, maka variabel

Y akan semakin membaik. Bertolak dari pemikiran ini, selanjutnya

dapat diduga bahwa terdapat hubungan positif antara variabel X1 dan

variabel X2 (secara bersama-sama) dengan variabel Y.

2.3. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teoritis (2.1.) dan kerangka berpikir (2.2.) maka dapat

diajukan hipotesis penelitiannya adalah:

1. Terdapat hubungan positif antara variabel X1 dengan variabel Y.

2. Terdapat hubungan positif antara variabel X2 dengan variabel Y.

3. Terdapat hubungan positif antara variabel X1 dan variabel X2 (secara bersama-

sama) dengan variabel Y.

Bila digambarkan dengan konstelasi hubungan ketiga variabel dapat dilihat

pada gambar 1 di bawah ini :

Page 6: Contoh ISI BAB

Variabel Bebas (X1)

Variabel Bebas (X2)

Variabel Terikat (Y)R

r

ry2

6

ry1

Ry12

ry2

Gambar 1. Konstelasi Hubungan Antar Variabel

Keterangan:

ry1 Koefisien korelasi antara variabel X1 dengan variabel Yry2 Koefisien korelasi antara variabel X2 dengan variabel YRy12 Koefisien korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama

dengan variabel Y

Page 7: Contoh ISI BAB

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di …………. Waktu penelitian

dilaksanakan dalam waktu …… bulan (…… s.d. …… 20…).

Gambaran tentang tempat penelitian dapat dilihat pada table 1 sebagai

berikut :

Tabel 1. Profil Tempat Penelitian

Nomor Profil Data

1 Nama Instansi

2 Alamat

3 Pimpinan

4 Status Instansi

5 Status Akreditasi

6 Jumlah Pegawai

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah kumpulan objek penelitian. Objek penelitian dapat berupa

orang, organisasi, kelompok lembaga, buku, kata-kata, surat kabar, dan lain-lain.

Dalam penelitian, objek penelitian disebut unsur-unsur penelitian. Populasi

mengandung pengertian sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek

penelitian. Unsur populasi biasanya merupakan satuan analisa. Populasi adalah

penduduk yang dimaksud untuk diselidiki, penduduk individu itu paling sedikit

mempunyai sifat yang sama. Dijelaskan Sugiyono (2006 : 297) “Populasi

diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

Page 8: Contoh ISI BAB

8

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik”.

Dalam penelitian ini kita dapat menduga sifat-sifat suatu kumpulan objek

penelitian selain mempelajari dan mengamati dari kumpulan itu. Bagian yang

diamati ini disebut sampel.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Keabsahan sampel

terletak pada sifat dan karakteristikyang mendekati atau tidaknya populasi. Jadi,

kunci teknik samping adalah keterwakilan populasi. Artinya, anggota, unsur, atau

elemen dalam sampel dapat dianggap menggambarkan keadaan atau ciri

populasinya.

Populasi terdiri dari seluruh …… berjumlah …… orang yang selanjutnya

disebut sebagai reponden. Pengambilan sampel dilakukan dua kali, yaitu untuk :

1. Uji coba penelitian

Dilakukan dengan mengambil sampel sescara acak sederhana (Simple Random

Sampling) sebanyak …… orang untuk kepentingan uji validitas dan reabilitas

instrument penelitian.

2. Uji Hipotesis

Tahap kedua adalah melakukan uji hipotesis dengan mengambil sampel

sebanyak …… orang secara acak sederhana. Sampel sebanyak …… orang ini

diambil dari responden yang berbeda dengan sampel untuk Uji Validitas dan

Uji Reabilitas Instrumen Penelitian.

Beberapa teori pengambilan sampel tersebut antara lain adalah :

1. Teori Slovin

Page 9: Contoh ISI BAB

9

Slovin sebagaimana dikutip oleh Husein Umar dalam bukunya Sumber Daya

Manusia dalam Organisasi (1998) menyebutkan bahwa dalam menentukan

sampel untuk penelitian yang diambil dari populasi adalah mengikuti rumus

berikut ini.

n =

n = ukuran sampel;

N = jumlah populasi dan

e = derajad kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditoleransi, misalnya 2 %.

2. Teori Gay

Ukuran minimal sampel yang dapat diterima tergantung pada disain penelitian

yang akan digunakan, yaitu :

a. Metode deskriptif

Dalam metode ini besarnya Sampel minimal 10 % dari jumlah

populasi. Bilamana populasi terlalu kecil (N < 60) maka jumlah sampel

minimal adalah 20 % dari jumlah populasinya.

b. Metode Deskriptif korelasional, minimal 30 subyek

c. Metode ex post facto minimal 15 subyek per kelompok

d. Metode eksperiental, minimal 15 subyek per kelompok

3. Teori Masri Singarimbun

Bilamana jumlah populasi lebih besar dari 100, maka jumlah sampel yang

diambil adalah 10 % sampai dengan 15 % dari jumlah populasinya. Bilamana

populasi kurang atau sama dengan 100, maka jumlah sampel minimal yang

diambil adalah keseluruhan populasi.

Page 10: Contoh ISI BAB

10

Jumlah sampel yang digunakan untuk keperluan uji hipotesis mengacu pada

teori yang dikemukakan oleh …… (sesuaikan dengan menulis nama tokoh yang

menjelaskan teori.

3.3. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan penelitian survai, yaitu penelitian dengan

mengambil sampel dari populasi yang ada. Data diperoleh dengan menggunakan

kuestioner untuk menentukan kejadian relatif, distribusi, dan hubngan antar

variabel. Analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif dan analisa kuantitatif.

Analisa deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik responden,

sedangkan analisa kuantitatif dilakukan untuk mengetahui tingkat kedalaman

hubungan ketiga variabel tersebut.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam Sub Bab 3.2 analisis kuantitatif

dilakukan dua tahap, yaitu pada tahap 1 melakukan uji validitas dan reliabilitas

data terhadap instrument penelitian yang berupa kuestioner. Seluruh materi

kuestioner diberikan kepada responden untuk dilakukan uji validitas dan uji

reliabilitas. Pertanyaan-pertanyaan yang dinyatakan valid dan Reliable selanjutnya

dipergunakan sebagai instrumen pengumpulan data guna analisis lebih lanjut,

yaitu uji normalitas dan uji hipotesis. Pertanyaan-pertanyaan yang dinyatakan

tidak valid dan tidak reliable, tidak lagi digunakan sebagai instrumen

pengumpulan data.

Dalam membuktikan kebenaran hipotesis menggunakan teknik regresi dan

korelasi dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan menurut kaidah hipotesis

statistic, regresi sederhana dan regresi berganda. Untuk analisis statistik ini

Page 11: Contoh ISI BAB

11

menggunakan piranti lunak Statistical Program Sosial Sciences (SPSS) Release

17.0.

3.4. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat pencari data yang berupa angket

(pertanyaan) dari variabel yang hendak diukur. Dalam hal ini variabel X1 ……,

variabel X2 …… dan variabel Y ……. Instrumen penelitian dibuat berdasarkan

definisi konseptual dan definisi operasional dari setiap variabel yang hendak

diukur. Definisi konseptual merupakan dasar untuk menentukan indikator variabel

penelitian yang digunakan, untuk menjelaskan arti pokok meteri penelitian yang

menggambarkan makna dari variabel yang diteliti. Sedangkan definisi operasional

merupakan petunjuk pengukuran suatu variabel, dari kriteria kualitatif menjadi

kuantitatif, karena analisisnya menggunakan Statistik Kuantitatif.

3.4.1.Langkah-langkah Membuat Instrumen Penelitian

Pendapat dari beberapa ahli tentag variabel penelitian sebagaimana

telah dikutip dalam Bab II, selanjutnya dibanding-bandingkan untuk

dievaluasi, dan dipergunakan sebagai dasar dalam membuat sintesa,

yaitu konsepsi yang paling sesuai untuk penelitian ini. Hasil sintesa ini

berupa definisi konseptual dari setiap variabel. Atas dasar definisi

konseptual maka dioperasionalisasikan dalam bentuk Definisi

Operasional ini merupakan uraian dari konseptual, yang menguraikan

indikator-indikator variabel yang bersangkutan dan dicerminkan

dalam suatu ukuran sesuai dengan makna yang terkandung dalam

indikator. Indikator yang merupakan ciri (sifat khas) yang terkandung

Page 12: Contoh ISI BAB

12

atau yang dimiliki oleh suatu variabel. Pertanyaan atau pernyataan

dapat bersifat positif atau negatif, sehingga satu makna dalam

indikator dapat dibuat 2 (dua) pernyataan atau 2 (dua) pertanyaan.

Suatu variabel dapat memiliki beberapa indikator. Dengan demikian

maka butir-butir pernyataan atau pertanyaan juga terdiri dari beberapa

(banyak) butir.

3.4.2. Instrumen penelitian variabel X1 ……

1. Definisi Konseptual

Variabel X1 adalah …… (definisi berdasarkan landasan teoritis).

2. Definisi Operasional

Variabel X1 diukur dengan menggunakan indikator variabel X1

yang dituangkan maknanya dalam bentuk pertanyaan dengan

jawabannya berbentuk skala 5 (Skala Likert) yang terdiri dari

…… butir pertanyaan dari …… butir pertanyaan yang dinyatakan

sahih dan handal hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen yang

mencerminkan faktor yang berpengaruh terhadap variabel X1.

Selanjutnya Instrumen yang berupa pertanyaan tersebut disusun

dalam Kisi-kisi Instrumen Penelitian.

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen awal dengan Indikator Variabel X1 Sebelum Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

No Dimensi Indikator Butir Jumlah

… …… … …… … …

… …… … …… … …

… …… … …… … …

Jumlah Kuestioner Awal …

Page 13: Contoh ISI BAB

13

Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari ……

butir partanyaan terdapat …… butir yang tidak dinyatakan valid

dan relilabel. Ke…… butir pertanyaan tersebut masing-masing

butir …, …, dst. Dengan demikian Instrumen Penelitian final yang

digunakan untuk pengambilan data guna uji hipotesis adalah

sebagai berikut :

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen akhir dengan Indikator Variabel X1 Setelah Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

No Dimensi Indikator Butir Jumlah

… …… … …… … …

… …… … …… … …

… …… … …… … …

Jumlah Kuestioner Akhir …

3.4.3. Instrumen penelitian variabel X2 ……

1. Definisi Konseptual

Variabel X2 adalah …… (definisi berdasarkan landasan teoritis).

2. Definisi Operasional

Variabel X2 diukur dengan menggunakan indikator variabel X2

yang dituangkan maknanya dalam bentuk pertanyaan dengan

jawabannya berbentuk skala 5 (Skala Likert) yang terdiri dari

…… butir pertanyaan dari …… butir pertanyaan yang dinyatakan

sahih dan handal hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen yang

mencerminkan faktor yang berpengaruh terhadap variabel X2.

Page 14: Contoh ISI BAB

14

Selanjutnya Instrumen yang berupa pertanyaan tersebut disusun

dalam Kisi-kisi Instrumen Penelitian.

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen awal dengan Indikator Variabel X2 Sebelum Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

No Dimensi Indikator Butir Jumlah

… …… … …… … …

… …… … …… … …

… …… … …… … …

Jumlah Kuestioner Awal …

Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari ……

butir partanyaan terdapat …… butir yang tidak dinyatakan valid

dan relilabel. Ke…… butir pertanyaan tersebut masing-masing

butir …, …, dst. Dengan demikian Instrumen Penelitian final yang

digunakan untuk pengambilan data guna uji hipotesis adalah

sebagai berikut :

Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen akhir dengan Indikator Variabel X2 Setelah Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

NNo

Dimensi Indikator Butir Jumlah

… …… … …… … …

… …… … …… … …

… …… … …… … …

Jumlah Kuestioner Akhir …

3.4.4. Instrumen penelitian variabel Y ……

1. Definisi Konseptual

Variabel Y adalah …… (definisi berdasarkan landasan teoritis).

Page 15: Contoh ISI BAB

15

2. Definisi Operasional

Variabel Y diukur dengan menggunakan indikator variabel Y yang

dituangkan maknanya dalam bentuk pertanyaan dengan

jawabannya berbentuk skala 5 (Skala Likert) yang terdiri dari

…… butir pertanyaan dari …… butir pertanyaan yang dinyatakan

sahih dan handal hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen yang

mencerminkan faktor yang berpengaruh terhadap variabel Y.

Selanjutnya Instrumen yang berupa pertanyaan tersebut disusun

dalam Kisi-kisi Instrumen Penelitian.

Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen awal dengan Indikator Variabel Y Sebelum Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

No Dimensi Indikator Butir Jumlah

… …… … …… … …

… …… … …… … …

… …… … …… … …

Jumlah Kuestioner Awal …

Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari

…… butir partanyaan terdapat …… butir yang tidak dinyatakan

valid dan relilabel. Ke…… butir pertanyaan tersebut masing-

masing butir …, …, dst. Dengan demikian Instrumen Penelitian

final yang digunakan untuk pengambilan data guna uji hipotesis

adalah sebagai berikut :

Page 16: Contoh ISI BAB

16

Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen akhir dengan Indikator Variabel Y Setelah Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

NNo

Dimensi Indikator Butir Jumlah

… …… … …… … …

… …… … …… … …

… …… … …… … …

Jumlah Kuestioner Akhir …

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuestioner kepada

responden dalam sampel yang telah ditentukan dalam Sub Bab 3.2.

Daftar pertanyaan yang diajukan meliputi pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan Citra Kepemimpinan, komunikasi dan kinerja pegawai. Untuk

kepentingan analisis kuantitatif atas hasil pengumpulan data, dibuatkan skala

ordinal (berurutan) yaitu Likert Scale (skala likert). Pada skala Likert ini

responden diberi 5 pilihan jawaban dengan klasifikasi dari sangat positif (sangat

setuju) sampai sangat negative (sangat tidak setuju). Kategori pertanyaan jawaban

disimbolkan dengan pilihan ganda dengan abjad, sebagaimana terlihat dalam

Tabel 8 berikut:

Tabel 8. Kategori Jawaban Kuisioner

KATEGORI PERTANYAAN

SKOR SEBUTAN

a 5 Sangat Positifb 4 Positifc 3 Netrald 2 Negatife 1 Sangat negatif

Page 17: Contoh ISI BAB

17

3.6. Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis data dilakukan dengan analisis statistika dengan tiga

tahapan, yaitu :

3.6.1.Analisis awal atau pendahuluan dengan melakukan uji validitas

dan reliabilitas butir instrumen

Butir-butir pertanyaan yang terangkum dalam instrument penelitian

ini, sebelum dipergunakan untuk mencari data yang dipergunakan

untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu harus diuji validitas

(ketepatan) dan reliabilitas (kehandalannya). Uji validitas dan

reliabilitas instrument ini dipergunakan untuk menghindari adanya

bias penelitian karena subyektivitas peneliti.

Uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian dilakukan sebelum

uji hipotesis dilakukan. Hasil uji validitas instumen berupa instrument

yang benar-benar valid (tepat) dan memiliki hasil pengukuran yang

reliable (dapat dipercaya) karena angka-angka hasil penelitian ini

hasilnya relative tetap. Uji Reliabilitas instrument ini pada hakekatnya

adalah mengkalibrasi instrument yang telah diuji validitasnya. Uji

validitas instrument penelitian dilakukan dengan metode pearson

product moment yaitu menguji validitas koefisien korelasi internal

setiap butir. Koefisien Korelasi Internal merupakan koefisien korelasi

antara nilai skor jawaban tiap butir pertanyaan dengan nilai skor

totalnya.

Page 18: Contoh ISI BAB

18

Untuk menghitung besarnya koefisien korelasi internal digunakan

rumus Product Moment dari Pearson sebagai berikut :

rit =

Keterangan :

rit = Koefisien korelasi internal

n = jumlah sampel

Xi = nilai skor jawaban

Xt = nilai skor total

Dengan membandingkan nilai rit dengan rtabel maka diperoleh

insatrumen penelitian yang berupa pertanyaan yang sudah dinyatakan

valid sebagai alat pencari data (instrumen penelitian).

Bilamana rit > rtabel maka instrument penelitian dinyatakan valid.

Sebaliknya bilamana rit < rtabel maka Instrumen Penelitian tidak valid,

dan dinyatakan dikeluarkan dari instrumen penelitian (tidak

dipergunakan).

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas terhadap

instrumen yang sudah dinyatakan valid tersebut dalam bentuk Uji

Reliabilitas Instrumen.

Selanjutnya butir pertanyaan atau pernyataan yang valid diuji

reliabilitasnya dengan cara uji α Cronbach. Apabila nilai α hitung

lebih besar dari nilai tabelnya berarti signifikan yang bermakna

reliabel, sedang sebaliknya apabila nilai α hitung lebih kecil dari nilai

tabelnya berarti non / tidak signifikan yang bermakna tidak reliable.

Page 19: Contoh ISI BAB

19

Berlakunya butir angket (pernyataan atau petanyaan) dapat dijadikan

alat untuk mengukur variabel penelitian. Butir-butir angket ini harus

memiliki sifat yang valid dan yang reliabel. Formula yang digunakan

untuk menguji validiatas butir adalah koefisien korelasi internal yaitu

koefisien korelasi antara nilai skor jawaban setiap butir pertanyaan

dengan nilai skor totalnya. Apabila nilai koefisien korelasi internal

terhitung lebih besar dari nilai tabelnya berarti signifikan yang

berakna valid. Sebaliknya apabila nilai koefisien korelasi hitung lebih

kecil dari nilai tabelnya berarti non (tidak) signifikan yang bermakna

tidak valid. Selanjutnya butir pertanyaan atau pernyataan yang valid

diuji reliabilitasnya denga cara uji α Cronbach.

Rumus yang dipergunakan untuk menghitung besarnya nilai α

Cronbach adalah

α =

keterangan :

α = koefisien reliabilitas

k = jumlah butir pertanyaan/pernyataan yang valid

= varians butir = varians total

Apabila nilai α hitung lebih besar dari nilai tabelnya berarti

signifikan dan memiliki arti reliabel

Apabila nilai α hitung lebih kecil dari nilai tabelnya berarti

non/tidak signifikan yang bermakna tidak reliable.

Page 20: Contoh ISI BAB

20

Dari hasil uji validitas dan reliabilitas, diperoleh hasil pertanyaan final

yang dinyatakan valid (sahih/tepat) dan reliabel (handal/dapat

dipercaya) untuk dapat dipergunakan sebagai instrumen penelitian.

Untuk pertanyaan-pertanyaan yang dinyatakan tidak sahih dan tidak

handal selanjutnya dikeluarkan dari daftar kuestioner untuk tidak

dipergunakan lagi.

3.6.2.Persyaratan Uji Statistik

Sebelum melakukan uji hipotesis, mengingat bahwa dalam korelasi

dan regresi memerlukan persyaratan yaitu data yang berasal dari

sampel harus mempunyai distribusi (sebaran) normal, maka sebelum

dilakukan analisis, maka data yang akan diolah harus diuji

normalitasnya dahulu. Uji normalitas dimaksud untuk memperoleh

kepastian bahwa populasi tersebar secara normal. Bilamana tersebar

normal, berarti sampel yang diambil mewakili populasi. Dalam

penelitian ini pengujian terhadap normalitas data dilakukan dengan

menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan

bantuan program SPSS pada komputer. Data akan tersebar normal

bilamana Nilai sebaran SIG terhitung lebih besar dari nilai SIG yang

dipergunakan untuk penelitian (0,05). Bilamana data tersebar normal,

maka sampel yang diambil benar-benar mewakili populasinya.

3.6.3.Model dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Hipotesis Untuk Hipotesis Pertama dan Kedua dengan

Regresi Sederhana

Page 21: Contoh ISI BAB

21

Pengujian terhadap hipotesis pertama dan kedua akan dilakukan

dengan menggunakan analisis korelasi sederhana dan regresi

sederhana. Model matematis yang menyatakan hubungan antara

Variabel Bebas …… (X1) dengan Variabel Terikat …… (Y) dan

hubungan antara Variabel Bebas …… (X2) dengan Variabel

Terikat …… (Y) dinyatakan dengan persamaan regresi sederhana

sebagai berikut :

Hipotesis Pertama Ŷ = a + b X1

Hipotesis Kedua Ŷ = a + b X2

a = konstanta, b = koefisien arah regresi, X1 = variabel bebas ……

X2 = variabel bebas ……, dan Ŷ = variabel terikat …… dan n =

banyaknya sampel. Besarnya nilai konstanta a dan koefisien regresi

b dapat dihitung melalui persamaan berikut :

a =

b =

untuk mengetahui kebenaran hipotesis hubungan variabel X1

terhadap Variabel Y, maka perlu dilakukan pengujian terhadap

nilai koefisien korelasi sederhana dengan melihat besarnya nilai

koefisien korelasi terhitung ryx. Besarnya koefisien korelasi

sederhana terhitung ini dapat dilakukan dengan menggunkan rumus

Product Moment dari Pearson.

Page 22: Contoh ISI BAB

22

Menurut Sugiyono (2006) klasifikasi tingkat kekuatan hubungan

antar variabel tersebut distratifikasikan dan didefinisikan

sebagaimana terlihat dalam Tabel 8, berikut :

Tabel 9. Pedoman Tingkat Kekuatan Hubungan Antar Variabel

INTERVALKOEF KORELASI

TINGKAT KEKUATANHUBUNGAN ANTAR VARABEL

< 0,199 Sangat Lemah0,200 – 0,499 Lemah0,500 – 0,599 Sedang0,600 – 0,899 Kuat

> 0,800 Sangat Kuat

Untuk melihat tingkat signifikansi hubungan dilakukan dengan uji

t. dengan menggunakan aras nyata atau significant level α = 0,05

dan derajat kebebasan (dk) = n – 2 didapatkan ttabel = ……. Apabila

thitung > ttabel maka berarti bahwa variabel bebas (X1) mempengaruhi

variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X2) mempengaruhi variabel

terikat (Y), keduanya memiliki hubungan nyata.

2. Uji Hipotesis Untuk Hipotesis Ketiga dengan Regresi Ganda

Pengujian terhadap hipotesis ketiga akan dilakukan dengan

menggunakan analisis korelasi berganda dan regresi berganda.

Model matematis yang menyatakan hubungan antara Variabel

Bebas …… (X1) dan Variabel Bebas …… (X2) secara bersama-

sama dengan Variabel Terikat …… (Y) dinyatakan dengan

persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Ŷ = a + b1 X1 + b2 X2

Page 23: Contoh ISI BAB

23

Sedangkan untuk mengetahui tingkat kesalahan estimasi yang

dikandungnya, perlu dilakukan perhitungan Standard Error

Estimate. Semakin kecil besarnya Standard Error Estimate berarti

peramalannya semakin akurat. Demikian pula halnya kondisi

sebaliknya.

Perhitungan Standard Error Estimate (Galat Baku) menggunakan

rumus :

Syx =

Keterangan :

a = konstanta; b = koefisien arah regresi; X1 = Variabel Bebas

……; X2 = Variabel Bebas ……; Y = Variabel terikat ……; dan n

= banyaknya sampel.

Besarnya nilai koefisien korelasi pada regresi berganda ini adalah

sebagai berikut :

Ry12 =

Uji signifikansi koefisien korelasi Ry12 dilakukan dengan

membandingkan besarnya Fhitung dengan Ftabel. Besarnya Fhitung

dihitung melalui persamaan berikut ini.

F =

Keterangan :

R = Koefisien Korelasi Berganda; n = jumlah sampel, dan k =

jumlah varibel.

Page 24: Contoh ISI BAB

24

Untuk mengetahui kebermaknaan hubungan antar variabel maka

hipotesisnya adalah :

Bilamana nilai Fhitung > Ftabel menunjukkan bahwa persamaan

regresi memiliki kebermaknaan atau keberartian.

Bilamana Fhitung < Ftabel menunjukkan bahwa persamaan regresi

tidak memiliki kebermaknan atau keberartian.

Nilai Ftabel dibaca dari tabel F dengan selang kepercayaan 95 % uji

satu ekor (one tailed test) dengan k = 2 dan pada n – 2. Baik pada

uji regresi sederhana maupun uji regresi berganda besarnya

koefisien determinasi yang dihasilkan mengandung makna besaran

yang menunjukkan prosentasi kekuatan prediktor yang dapat

memperoleh kriteria. Yang dapat dilihat besarnya r square pada

masing-masing hasil analisis dengan menggunakan SPSS.

Page 25: Contoh ISI BAB

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian

4.1.1.Variabel X1 ……

Dari data hasil penelitian variabel …… (X1) diperoleh skor tertinggi

adalah …, skor terendah adalah …, rentangan sebesar …, Mean

sebesar …, Median sebesar …, Modus sebesar … dan Standar Deviasi

sebesar ….

Jika digambarkan dalam grafik histogram dengan kurva normal dapat

dilihat pada gambar 2 di bawah ini :

…… (tampilan gambar)

4.1.2.Variabel X2 ……

Dari data hasil penelitian variabel …… (X2) diperoleh skor tertinggi

adalah …, skor terendah adalah …, rentangan sebesar …, Mean

sebesar …, Median sebesar …, Modus sebesar … dan Standar Deviasi

sebesar ….

Jika digambarkan dalam grafik histogram dengan kurva normal dapat

dilihat pada gambar 2 di bawah ini :

…… (tampilan gambar)

4.1.3.Variabel Y ……

Dari data hasil penelitian variabel …… (X1) diperoleh skor tertinggi

adalah …, skor terendah adalah …, rentangan sebesar …, Mean

Page 26: Contoh ISI BAB

26

sebesar …, Median sebesar …, Modus sebesar … dan Standar Deviasi

sebesar ….

Jika digambarkan dalam grafik histogram dengan kurva normal dapat

dilihat pada gambar 2 di bawah ini :

…… (tampilan gambar)

4.2. Analisis Statistik Hasil Penelitian

4.2.1.Analisis Regresi Sederhana Variabel X1 Dengan Variabel Y

Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana variabel X1 …… dengan

variabel Y …… diperoleh data :

Nilai rhitung sebesar ……, R-Square/koefisien determinasi sebesar ……,

Fhitung sebesar …… dengan nilai persamaan Y = a + bX1 = …… +

……X1 dan nilai thitung sebesar ……

4.2.2.Analisis Regresi Sederhana Variabel X2 Dengan Variabel Y

Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana variabel X2 …… dengan

variabel Y …… diperoleh data :

Nilai rhitung sebesar ……, R-Square/koefisien determinasi sebesar ……,

Fhitung sebesar …… dengan nilai persamaan Y = a + bX2 = …… +

……X2 dan nilai thitung sebesar ……

4.2.3.Regresi Linier Berganda Variabel X1 dan Variabel X2 (secara

bersama-sama) Dengan Variabel Y

Berdasarkan hasil analisis regresi ganda variabel X1 …… dan variabel

X2 …… dengan variabel Y …… diperoleh data :

Page 27: Contoh ISI BAB

27

Nilai rhitung sebesar ……, R-Square/koefisien determinasi sebesar ……,

Fhitung sebesar …… dengan nilai persamaan Y = a + bX1 + bX2 = ……

+ ……X1 + ……X2 dan nilai thitung sebesar ……

4.3. Pembahasan

Berdasarkan analisis hasil penelitian sub-Bab 4.2. dapat diinterpretasikan

sebagai berikut :

4.3.1. Interpretasi Analisis Regresi Sederhana Variabel X1 Dengan

Variabel Y

Nilai rhitung sebesar ……; Angka tersebut menunjukkan terjadi korelasi

yang …… (lihat tabel interpretasi angka korelasi) antara variabel X1

dengan variabel Y. Hubungan bersifat positif correlation, artinya

semakin tinggi/baik variabel X1 akan diikuti peningkatan variabel Y.

Koefisien determinasi menerangkan seberapa besar variasi Y yang

disebabkan oleh X1. Dari tabel dapat dibaca nilai R Square (R2)

sebesar ……; artinya bahwa variasi yang terjadi terhadap peningkatan

mutu pendidikan sebesar ……% disebabkan oleh variabel X1 dan

sisanya hanya sebesar ……% dipengaruhi oleh hal-hal lain diluar

persamaan ini.

F hitung sebesar …….

Untuk menguji apakah model linier Y = a + bX1 sudah tepat atau

belum, maka Fhitung pada tabel anova dibandingkan dengan F tabel.

Fhitung = ……

Ftabel dilihat pada:

Taraf signifikansi 5%

Page 28: Contoh ISI BAB

28

dfpembilang = jumlah variabel – 1 = (2 – 1) = 1

dfpenyebut = jumlah data – jumlah variabel = (…… – 2) = ……

Ftabel = ……

Karena Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan bahwa model linier.

Y = a + bX1 sudah tepat dan dapat digunakan.

Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi (b), apakah

variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak.

Hipotesis

Ho = variabel X1 tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y

Ha = variabel X1 berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y

Pengambilan Keputusan

Jika – ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima.

Jika thitung < – ttabel atau thitung < ttabel, maka Ho ditolak.

thitung sebesar ……

ttabel

- tingkat signifikansi 0,05

- derajat bebas = jumlah sampel – jumlah variabel = (…– 2) = …

dimana dilakukan 2 sisi (2 tailed).

- ttabel (α 0,05 ; ……) = ……

karena thitung > ttabel maka Ho ditolak, artinya bahwa …… berpengaruh

secara nyata (signifikan) terhadap …….

Jika batas penerimaan hipotesis dapat dilihat pada gambar hipotesis di

bawah ini :

Page 29: Contoh ISI BAB

29

……. - …… 0 + ……

Gambar 2. Hipotesis Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel Y

Adapun grafik penyebaran data antara variabel X1 …… dengan

variabel Y …… dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini :

Gambar 3. Graph/Grafik (scatter/dot) Probabilitas ry1

4.3.2. Interpretasi Analisis Regresi Sederhana Variabel X2 Dengan

Variabel Y.

Nilai rhitung sebesar ……; Angka tersebut menunjukkan terjadi korelasi

yang …… (lihat tabel interpretasi angka korelasi) antara variabel X1

dengan variabel Y. Hubungan bersifat positif correlation, artinya

semakin tinggi/baik variabel X2 akan diikuti peningkatan variabel Y.

Page 30: Contoh ISI BAB

30

Koefisien determinasi menerangkan seberapa besar variasi Y yang

disebabkan oleh X2. Dari tabel dapat dibaca nilai R Square (R2)

sebesar ……; artinya bahwa variasi yang terjadi terhadap peningkatan

mutu pendidikan sebesar ……% disebabkan oleh variabel X2 dan

sisanya hanya sebesar ……% dipengaruhi oleh hal-hal lain diluar

persamaan ini.

F hitung sebesar …….

Untuk menguji apakah model linier Y = a + bX2 sudah tepat atau

belum, maka Fhitung pada tabel anova dibandingkan dengan F tabel.

Fhitung = ……

Ftabel dilihat pada:

Taraf signifikansi 5%

dfpembilang = jumlah variabel – 1 = (2 – 1) = 1

dfpenyebut = jumlah data – jumlah variabel = (…… – 2) = ……

Ftabel = ……

Karena Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan bahwa model linier.

Y = a + bX2 sudah tepat dan dapat digunakan.

Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi (b), apakah

variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak.

Hipotesis

Ho = variabel X2 tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y

Ha = variabel X2 berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y

Pengambilan Keputusan

Jika – ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima.

Page 31: Contoh ISI BAB

31

Jika thitung < – ttabel atau thitung < ttabel, maka Ho ditolak.

thitung sebesar ……

ttabel

- tingkat signifikansi 0,05

- derajat bebas = jumlah sampel – jumlah variabel = (…– 2) = …

dimana dilakukan 2 sisi (2 tailed).

- ttabel (α 0,05 ; ……) = ……

karena thitung > ttabel maka Ho ditolak, artinya bahwa …… berpengaruh

secara nyata (signifikan) terhadap …….

Jika batas penerimaan hipotesis dapat dilihat pada gambar hipotesis di

bawah ini :

……. - …… 0 + ……

Gambar 4. Hipotesis Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel Y

Adapun grafik penyebaran data antara variabel X2 …… dengan

variabel Y …… dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini :

Page 32: Contoh ISI BAB

32

Gambar 5. Graph/Grafik (scatter/dot) Probabilitas ry2

4.3.3. Interpretasi Regresi Linier Berganda Variabel X1 dan Variabel

X2 (secara bersama-sama) Dengan Variabel Y

Nilai rhitung sebesar ……; Angka tersebut menunjukkan terjadi korelasi

yang …… (lihat tabel interpretasi angka korelasi) antara variabel X1

dengan variabel Y. Hubungan bersifat positif correlation, artinya

semakin tinggi/baik variabel X1 dan X2 (secara bersama-sama) akan

diikuti peningkatan variabel Y.

Koefisien determinasi menerangkan seberapa besar variasi Y yang

disebabkan oleh X1 dan X2. Dari tabel dapat dibaca nilai R Square (R2)

sebesar ……; artinya bahwa variasi yang terjadi terhadap peningkatan

mutu pendidikan sebesar ……% disebabkan oleh variabel X1 dan X2

(secara bersama-sama) dan sisanya hanya sebesar ……% dipengaruhi

oleh hal-hal lain diluar persamaan ini.

F hitung sebesar …….

Page 33: Contoh ISI BAB

33

Untuk menguji apakah model linier Y = a + bX1 + bX2 sudah tepat

atau belum, maka Fhitung pada tabel anova dibandingkan dengan F

tabel.

Fhitung = ……

Ftabel dilihat pada:

Taraf signifikansi 5%

dfpembilang = jumlah variabel – 1 = (3 – 1) = 2

dfpenyebut = jumlah data – jumlah variabel = (…… – 3) = ……

Ftabel = ……

Karena Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan bahwa model linier.

Y = a + bX1 + bX2 sudah tepat dan dapat digunakan.

Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi (b), apakah

variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak.

Hipotesis

Ho = variabel X1 dan X2 (secara bersama-sama) tidak berpengaruh

secara nyata terhadap variabel Y

Ha = variabel X1 dan X2 (secara bersama-sama) berpengaruh secara

nyata terhadap variabel Y

Pengambilan Keputusan

Jika – ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima.

Jika thitung < – ttabel atau thitung < ttabel, maka Ho ditolak.

thitung sebesar ……

ttabel

- tingkat signifikansi 0,05

Page 34: Contoh ISI BAB

34

- derajat bebas = jumlah sampel – jumlah variabel = (…– 2) = …

dimana dilakukan 2 sisi (2 tailed).

- ttabel (α 0,05 ; ……) = ……

karena thitung > ttabel maka Ho ditolak, artinya bahwa …… berpengaruh

secara nyata (signifikan) terhadap …….

……. - …… 0 + ……

Gambar 6. Hipotesis Pengaruh Variabel X1 dan X2 (secara bersama-sama) Terhadap Variabel Y

Adapun grafik penyebaran data antara variabel X2 …… dengan

variabel Y …… dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini :

Gambar 7. Graph/Grafik (scatter/dot) Probabilitas Ry12

Page 35: Contoh ISI BAB

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada sub-bab 4.3. pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan positif antara …… dengan

……

2. Terdapat hubungan positif antara …… dengan

……

3. Terdapat hubungan positif antara …… dan ……

(secara bersama-sama) dengan ……

5.2. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran-saran yang dapat penulis

kemukakan adalah:

1. ……

2. ……

3. …… dst.

Page 36: Contoh ISI BAB

36

DAFTAR PUSTAKA

………………………………………………………………………………………

…………………………………………….

………………………………………………………………………………………

…………………………………………….

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfa Beta, 2006).

Sugiyono, Statistika, (Bandung: Alfa Beta, 2004).

Syafa’at Ismail Moch., Sistematika Penulisan Tesis STIE Ganesha Jakarta,

(Jakarta: Pustaka Ganesha, Edisi Ketiga, 2010)

………………………………………………………………………………………

…………………………………………….