Upload
andi-herdiana
View
349
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
_____________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Hal-hal yang ditulis dalam Latar Belakang Masalah adalah gambaran
singkat tentang hal-hal menarik dan perlu dikemukakan sehingga topik dan judul
tesis yang dipilih untuk dikaji lebih mendalam.
1.2. Identifikasi Masalah
_____________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Hal-hal yang ditulis dalam Identifikasi Masalah adalah semua problematika
yang relevan dan sudah dikemukakan sebelumnya pada sub Bab Latar Belakang.
1.3. Batasan Masalah
_____________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Tesis yang baik adalah tesis yang dibuat dengan analisis yang tajam. Agar
analisis dapat tajam, maka dari beberapa masalah yang dikemukakan tidak seluruh
2
masalah dapat dieksplor (dikaji) secara mendalam. Untuk itu maka perlu dibatasi
persoalan yang paling dominan (mengarah pada tiga variabel penelitian).
1.4. Rumusan Masalah
_____________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Dari batasan masalah tersebut selanjutnya semua permasalahan yang hendak
dieksplor dirumuskan secara eksplisit. Dalam perumusan masalah sedapat
mungkin digunakan formula matematika, atau dalam bentuk kalimat tanya yang
mengarah kepada hipotesis yang dibuat.
Contoh kalimat rumusan masalah:
1. Apakah terdapat hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y?
2. Apakah terdapat hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y?
3. Apakah terdapat hubungan antara variabel X1 dan X2 (Secara Bersama-sama)
dengan variabel Y?
1.5. Tujuan Penelitian
_____________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Tujuan harus sejalan dengan judul yang dibuat. Tujuan penelitian secara
implisit dapat digambarkan dari judul Tesis, atau judul Tesis dapat memberi
gambaran jelas tentang Tujuan yang hendak dicapai peneliti.
3
Secara empiris tujuan penelitian dapat dikemukakan:
1. Mendapat gambaran tentang variabel X1 di tempat penelitian
2. Mendapat gambaran tentang variabel X2 di tempat penelitian
3. Mendapat gambaran tentang variabel Y di tempat penelitian
4. Mengetahui hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y di tempat
penelitian
5. Mengetahui hubungan antara variabel X1 dan X2 (Secara Bersama-sama)
dengan variabel Y.
1.6. Manfaat Penelitian
_____________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Hal-hal yang dikemukakan dalam sub Bab ini terutama difokuskan pada
manfaat bagi (1) Penulis (peneliti/mahasiswa yang bersangkutan), (2) institusi
atau organisasi tempat mahasiswa bekerja (bagi yang sudah bekerja)/tempat
dilakukan penelitian, dan (3) Dunia ilmu pengetahuan secara umum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teoritis
2.1.1. Hakikat Variabel Y ……
…… (teori yang relevan berkenaan dengan variabel Y)
2.1.2. Hakikat Variabel X1 ……
…… (teori yang relevan berkenaan dengan variabel X1)
2.1.3. Hakikat Variabel X2 ……
…… (teori yang relevan berkenaan dengan variabel X2)
2.2. Kerangka Berpikir
2.2.1. Hubungan variabel X1 dengan variabel Y
Sebagaimana telah diuraikan dalam Bab II Sub Bab 2.1. ……
(sintesa penulis berkenaan dengan variabel X1 dan variabel Y).
Dengan demikian patut diduga bahwa terdapat hubungan
positif antara variabel X1 dengan variabel Y. Dugaan ini memiliki
arti bahwa bilamana variabel X1 yang ditunjukkkan semakin
membaik, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel Y.
2.2.2. Hubungan variabel X2 dengan variabel Y
Sebagaimana telah diuraikan dalam Bab II Sub Bab 2.1. ……
(sintesa penulis berkenaan dengan variabel X2 dan variabel Y).
Dengan demikian patut diduga bahwa terdapat hubungan
positif antara variabel X2 dengan variabel Y. Dugaan ini memiliki
5
arti bahwa bilamana variabel X2 yang ditunjukkkan semakin
membaik, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel Y.
2.2.3. Hubungan variabel X1 dan variabel X2 (secara bersama-sama)
dengan variabel Y
Bertolak dari pemikiran tersebut dalam butir 1 dan 2 sub bab
2.2 ini maka secara terpisah patut diduga bahwa terdapat hubungan
positif antara variabel X1 dan variabel X2 (secara bersama-sama)
dengan variabel Y. Selanjutnya bilamana variabel X1 yang baik ini
secara bersama-sama didukung dengan variabel X2, maka variabel
Y akan semakin membaik. Bertolak dari pemikiran ini, selanjutnya
dapat diduga bahwa terdapat hubungan positif antara variabel X1 dan
variabel X2 (secara bersama-sama) dengan variabel Y.
2.3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teoritis (2.1.) dan kerangka berpikir (2.2.) maka dapat
diajukan hipotesis penelitiannya adalah:
1. Terdapat hubungan positif antara variabel X1 dengan variabel Y.
2. Terdapat hubungan positif antara variabel X2 dengan variabel Y.
3. Terdapat hubungan positif antara variabel X1 dan variabel X2 (secara bersama-
sama) dengan variabel Y.
Bila digambarkan dengan konstelasi hubungan ketiga variabel dapat dilihat
pada gambar 1 di bawah ini :
Variabel Bebas (X1)
Variabel Bebas (X2)
Variabel Terikat (Y)R
r
ry2
6
ry1
Ry12
ry2
Gambar 1. Konstelasi Hubungan Antar Variabel
Keterangan:
ry1 Koefisien korelasi antara variabel X1 dengan variabel Yry2 Koefisien korelasi antara variabel X2 dengan variabel YRy12 Koefisien korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama
dengan variabel Y
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di …………. Waktu penelitian
dilaksanakan dalam waktu …… bulan (…… s.d. …… 20…).
Gambaran tentang tempat penelitian dapat dilihat pada table 1 sebagai
berikut :
Tabel 1. Profil Tempat Penelitian
Nomor Profil Data
1 Nama Instansi
2 Alamat
3 Pimpinan
4 Status Instansi
5 Status Akreditasi
6 Jumlah Pegawai
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah kumpulan objek penelitian. Objek penelitian dapat berupa
orang, organisasi, kelompok lembaga, buku, kata-kata, surat kabar, dan lain-lain.
Dalam penelitian, objek penelitian disebut unsur-unsur penelitian. Populasi
mengandung pengertian sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek
penelitian. Unsur populasi biasanya merupakan satuan analisa. Populasi adalah
penduduk yang dimaksud untuk diselidiki, penduduk individu itu paling sedikit
mempunyai sifat yang sama. Dijelaskan Sugiyono (2006 : 297) “Populasi
diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
8
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik”.
Dalam penelitian ini kita dapat menduga sifat-sifat suatu kumpulan objek
penelitian selain mempelajari dan mengamati dari kumpulan itu. Bagian yang
diamati ini disebut sampel.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Keabsahan sampel
terletak pada sifat dan karakteristikyang mendekati atau tidaknya populasi. Jadi,
kunci teknik samping adalah keterwakilan populasi. Artinya, anggota, unsur, atau
elemen dalam sampel dapat dianggap menggambarkan keadaan atau ciri
populasinya.
Populasi terdiri dari seluruh …… berjumlah …… orang yang selanjutnya
disebut sebagai reponden. Pengambilan sampel dilakukan dua kali, yaitu untuk :
1. Uji coba penelitian
Dilakukan dengan mengambil sampel sescara acak sederhana (Simple Random
Sampling) sebanyak …… orang untuk kepentingan uji validitas dan reabilitas
instrument penelitian.
2. Uji Hipotesis
Tahap kedua adalah melakukan uji hipotesis dengan mengambil sampel
sebanyak …… orang secara acak sederhana. Sampel sebanyak …… orang ini
diambil dari responden yang berbeda dengan sampel untuk Uji Validitas dan
Uji Reabilitas Instrumen Penelitian.
Beberapa teori pengambilan sampel tersebut antara lain adalah :
1. Teori Slovin
9
Slovin sebagaimana dikutip oleh Husein Umar dalam bukunya Sumber Daya
Manusia dalam Organisasi (1998) menyebutkan bahwa dalam menentukan
sampel untuk penelitian yang diambil dari populasi adalah mengikuti rumus
berikut ini.
n =
n = ukuran sampel;
N = jumlah populasi dan
e = derajad kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditoleransi, misalnya 2 %.
2. Teori Gay
Ukuran minimal sampel yang dapat diterima tergantung pada disain penelitian
yang akan digunakan, yaitu :
a. Metode deskriptif
Dalam metode ini besarnya Sampel minimal 10 % dari jumlah
populasi. Bilamana populasi terlalu kecil (N < 60) maka jumlah sampel
minimal adalah 20 % dari jumlah populasinya.
b. Metode Deskriptif korelasional, minimal 30 subyek
c. Metode ex post facto minimal 15 subyek per kelompok
d. Metode eksperiental, minimal 15 subyek per kelompok
3. Teori Masri Singarimbun
Bilamana jumlah populasi lebih besar dari 100, maka jumlah sampel yang
diambil adalah 10 % sampai dengan 15 % dari jumlah populasinya. Bilamana
populasi kurang atau sama dengan 100, maka jumlah sampel minimal yang
diambil adalah keseluruhan populasi.
10
Jumlah sampel yang digunakan untuk keperluan uji hipotesis mengacu pada
teori yang dikemukakan oleh …… (sesuaikan dengan menulis nama tokoh yang
menjelaskan teori.
3.3. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan penelitian survai, yaitu penelitian dengan
mengambil sampel dari populasi yang ada. Data diperoleh dengan menggunakan
kuestioner untuk menentukan kejadian relatif, distribusi, dan hubngan antar
variabel. Analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif dan analisa kuantitatif.
Analisa deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik responden,
sedangkan analisa kuantitatif dilakukan untuk mengetahui tingkat kedalaman
hubungan ketiga variabel tersebut.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Sub Bab 3.2 analisis kuantitatif
dilakukan dua tahap, yaitu pada tahap 1 melakukan uji validitas dan reliabilitas
data terhadap instrument penelitian yang berupa kuestioner. Seluruh materi
kuestioner diberikan kepada responden untuk dilakukan uji validitas dan uji
reliabilitas. Pertanyaan-pertanyaan yang dinyatakan valid dan Reliable selanjutnya
dipergunakan sebagai instrumen pengumpulan data guna analisis lebih lanjut,
yaitu uji normalitas dan uji hipotesis. Pertanyaan-pertanyaan yang dinyatakan
tidak valid dan tidak reliable, tidak lagi digunakan sebagai instrumen
pengumpulan data.
Dalam membuktikan kebenaran hipotesis menggunakan teknik regresi dan
korelasi dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan menurut kaidah hipotesis
statistic, regresi sederhana dan regresi berganda. Untuk analisis statistik ini
11
menggunakan piranti lunak Statistical Program Sosial Sciences (SPSS) Release
17.0.
3.4. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat pencari data yang berupa angket
(pertanyaan) dari variabel yang hendak diukur. Dalam hal ini variabel X1 ……,
variabel X2 …… dan variabel Y ……. Instrumen penelitian dibuat berdasarkan
definisi konseptual dan definisi operasional dari setiap variabel yang hendak
diukur. Definisi konseptual merupakan dasar untuk menentukan indikator variabel
penelitian yang digunakan, untuk menjelaskan arti pokok meteri penelitian yang
menggambarkan makna dari variabel yang diteliti. Sedangkan definisi operasional
merupakan petunjuk pengukuran suatu variabel, dari kriteria kualitatif menjadi
kuantitatif, karena analisisnya menggunakan Statistik Kuantitatif.
3.4.1.Langkah-langkah Membuat Instrumen Penelitian
Pendapat dari beberapa ahli tentag variabel penelitian sebagaimana
telah dikutip dalam Bab II, selanjutnya dibanding-bandingkan untuk
dievaluasi, dan dipergunakan sebagai dasar dalam membuat sintesa,
yaitu konsepsi yang paling sesuai untuk penelitian ini. Hasil sintesa ini
berupa definisi konseptual dari setiap variabel. Atas dasar definisi
konseptual maka dioperasionalisasikan dalam bentuk Definisi
Operasional ini merupakan uraian dari konseptual, yang menguraikan
indikator-indikator variabel yang bersangkutan dan dicerminkan
dalam suatu ukuran sesuai dengan makna yang terkandung dalam
indikator. Indikator yang merupakan ciri (sifat khas) yang terkandung
12
atau yang dimiliki oleh suatu variabel. Pertanyaan atau pernyataan
dapat bersifat positif atau negatif, sehingga satu makna dalam
indikator dapat dibuat 2 (dua) pernyataan atau 2 (dua) pertanyaan.
Suatu variabel dapat memiliki beberapa indikator. Dengan demikian
maka butir-butir pernyataan atau pertanyaan juga terdiri dari beberapa
(banyak) butir.
3.4.2. Instrumen penelitian variabel X1 ……
1. Definisi Konseptual
Variabel X1 adalah …… (definisi berdasarkan landasan teoritis).
2. Definisi Operasional
Variabel X1 diukur dengan menggunakan indikator variabel X1
yang dituangkan maknanya dalam bentuk pertanyaan dengan
jawabannya berbentuk skala 5 (Skala Likert) yang terdiri dari
…… butir pertanyaan dari …… butir pertanyaan yang dinyatakan
sahih dan handal hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen yang
mencerminkan faktor yang berpengaruh terhadap variabel X1.
Selanjutnya Instrumen yang berupa pertanyaan tersebut disusun
dalam Kisi-kisi Instrumen Penelitian.
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen awal dengan Indikator Variabel X1 Sebelum Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
No Dimensi Indikator Butir Jumlah
… …… … …… … …
… …… … …… … …
… …… … …… … …
Jumlah Kuestioner Awal …
13
Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari ……
butir partanyaan terdapat …… butir yang tidak dinyatakan valid
dan relilabel. Ke…… butir pertanyaan tersebut masing-masing
butir …, …, dst. Dengan demikian Instrumen Penelitian final yang
digunakan untuk pengambilan data guna uji hipotesis adalah
sebagai berikut :
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen akhir dengan Indikator Variabel X1 Setelah Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
No Dimensi Indikator Butir Jumlah
… …… … …… … …
… …… … …… … …
… …… … …… … …
Jumlah Kuestioner Akhir …
3.4.3. Instrumen penelitian variabel X2 ……
1. Definisi Konseptual
Variabel X2 adalah …… (definisi berdasarkan landasan teoritis).
2. Definisi Operasional
Variabel X2 diukur dengan menggunakan indikator variabel X2
yang dituangkan maknanya dalam bentuk pertanyaan dengan
jawabannya berbentuk skala 5 (Skala Likert) yang terdiri dari
…… butir pertanyaan dari …… butir pertanyaan yang dinyatakan
sahih dan handal hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen yang
mencerminkan faktor yang berpengaruh terhadap variabel X2.
14
Selanjutnya Instrumen yang berupa pertanyaan tersebut disusun
dalam Kisi-kisi Instrumen Penelitian.
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen awal dengan Indikator Variabel X2 Sebelum Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
No Dimensi Indikator Butir Jumlah
… …… … …… … …
… …… … …… … …
… …… … …… … …
Jumlah Kuestioner Awal …
Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari ……
butir partanyaan terdapat …… butir yang tidak dinyatakan valid
dan relilabel. Ke…… butir pertanyaan tersebut masing-masing
butir …, …, dst. Dengan demikian Instrumen Penelitian final yang
digunakan untuk pengambilan data guna uji hipotesis adalah
sebagai berikut :
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen akhir dengan Indikator Variabel X2 Setelah Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
NNo
Dimensi Indikator Butir Jumlah
… …… … …… … …
… …… … …… … …
… …… … …… … …
Jumlah Kuestioner Akhir …
3.4.4. Instrumen penelitian variabel Y ……
1. Definisi Konseptual
Variabel Y adalah …… (definisi berdasarkan landasan teoritis).
15
2. Definisi Operasional
Variabel Y diukur dengan menggunakan indikator variabel Y yang
dituangkan maknanya dalam bentuk pertanyaan dengan
jawabannya berbentuk skala 5 (Skala Likert) yang terdiri dari
…… butir pertanyaan dari …… butir pertanyaan yang dinyatakan
sahih dan handal hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen yang
mencerminkan faktor yang berpengaruh terhadap variabel Y.
Selanjutnya Instrumen yang berupa pertanyaan tersebut disusun
dalam Kisi-kisi Instrumen Penelitian.
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen awal dengan Indikator Variabel Y Sebelum Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
No Dimensi Indikator Butir Jumlah
… …… … …… … …
… …… … …… … …
… …… … …… … …
Jumlah Kuestioner Awal …
Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari
…… butir partanyaan terdapat …… butir yang tidak dinyatakan
valid dan relilabel. Ke…… butir pertanyaan tersebut masing-
masing butir …, …, dst. Dengan demikian Instrumen Penelitian
final yang digunakan untuk pengambilan data guna uji hipotesis
adalah sebagai berikut :
16
Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen akhir dengan Indikator Variabel Y Setelah Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
NNo
Dimensi Indikator Butir Jumlah
… …… … …… … …
… …… … …… … …
… …… … …… … …
Jumlah Kuestioner Akhir …
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuestioner kepada
responden dalam sampel yang telah ditentukan dalam Sub Bab 3.2.
Daftar pertanyaan yang diajukan meliputi pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan Citra Kepemimpinan, komunikasi dan kinerja pegawai. Untuk
kepentingan analisis kuantitatif atas hasil pengumpulan data, dibuatkan skala
ordinal (berurutan) yaitu Likert Scale (skala likert). Pada skala Likert ini
responden diberi 5 pilihan jawaban dengan klasifikasi dari sangat positif (sangat
setuju) sampai sangat negative (sangat tidak setuju). Kategori pertanyaan jawaban
disimbolkan dengan pilihan ganda dengan abjad, sebagaimana terlihat dalam
Tabel 8 berikut:
Tabel 8. Kategori Jawaban Kuisioner
KATEGORI PERTANYAAN
SKOR SEBUTAN
a 5 Sangat Positifb 4 Positifc 3 Netrald 2 Negatife 1 Sangat negatif
17
3.6. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data dilakukan dengan analisis statistika dengan tiga
tahapan, yaitu :
3.6.1.Analisis awal atau pendahuluan dengan melakukan uji validitas
dan reliabilitas butir instrumen
Butir-butir pertanyaan yang terangkum dalam instrument penelitian
ini, sebelum dipergunakan untuk mencari data yang dipergunakan
untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu harus diuji validitas
(ketepatan) dan reliabilitas (kehandalannya). Uji validitas dan
reliabilitas instrument ini dipergunakan untuk menghindari adanya
bias penelitian karena subyektivitas peneliti.
Uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian dilakukan sebelum
uji hipotesis dilakukan. Hasil uji validitas instumen berupa instrument
yang benar-benar valid (tepat) dan memiliki hasil pengukuran yang
reliable (dapat dipercaya) karena angka-angka hasil penelitian ini
hasilnya relative tetap. Uji Reliabilitas instrument ini pada hakekatnya
adalah mengkalibrasi instrument yang telah diuji validitasnya. Uji
validitas instrument penelitian dilakukan dengan metode pearson
product moment yaitu menguji validitas koefisien korelasi internal
setiap butir. Koefisien Korelasi Internal merupakan koefisien korelasi
antara nilai skor jawaban tiap butir pertanyaan dengan nilai skor
totalnya.
18
Untuk menghitung besarnya koefisien korelasi internal digunakan
rumus Product Moment dari Pearson sebagai berikut :
rit =
Keterangan :
rit = Koefisien korelasi internal
n = jumlah sampel
Xi = nilai skor jawaban
Xt = nilai skor total
Dengan membandingkan nilai rit dengan rtabel maka diperoleh
insatrumen penelitian yang berupa pertanyaan yang sudah dinyatakan
valid sebagai alat pencari data (instrumen penelitian).
Bilamana rit > rtabel maka instrument penelitian dinyatakan valid.
Sebaliknya bilamana rit < rtabel maka Instrumen Penelitian tidak valid,
dan dinyatakan dikeluarkan dari instrumen penelitian (tidak
dipergunakan).
Langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas terhadap
instrumen yang sudah dinyatakan valid tersebut dalam bentuk Uji
Reliabilitas Instrumen.
Selanjutnya butir pertanyaan atau pernyataan yang valid diuji
reliabilitasnya dengan cara uji α Cronbach. Apabila nilai α hitung
lebih besar dari nilai tabelnya berarti signifikan yang bermakna
reliabel, sedang sebaliknya apabila nilai α hitung lebih kecil dari nilai
tabelnya berarti non / tidak signifikan yang bermakna tidak reliable.
19
Berlakunya butir angket (pernyataan atau petanyaan) dapat dijadikan
alat untuk mengukur variabel penelitian. Butir-butir angket ini harus
memiliki sifat yang valid dan yang reliabel. Formula yang digunakan
untuk menguji validiatas butir adalah koefisien korelasi internal yaitu
koefisien korelasi antara nilai skor jawaban setiap butir pertanyaan
dengan nilai skor totalnya. Apabila nilai koefisien korelasi internal
terhitung lebih besar dari nilai tabelnya berarti signifikan yang
berakna valid. Sebaliknya apabila nilai koefisien korelasi hitung lebih
kecil dari nilai tabelnya berarti non (tidak) signifikan yang bermakna
tidak valid. Selanjutnya butir pertanyaan atau pernyataan yang valid
diuji reliabilitasnya denga cara uji α Cronbach.
Rumus yang dipergunakan untuk menghitung besarnya nilai α
Cronbach adalah
α =
keterangan :
α = koefisien reliabilitas
k = jumlah butir pertanyaan/pernyataan yang valid
= varians butir = varians total
Apabila nilai α hitung lebih besar dari nilai tabelnya berarti
signifikan dan memiliki arti reliabel
Apabila nilai α hitung lebih kecil dari nilai tabelnya berarti
non/tidak signifikan yang bermakna tidak reliable.
20
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas, diperoleh hasil pertanyaan final
yang dinyatakan valid (sahih/tepat) dan reliabel (handal/dapat
dipercaya) untuk dapat dipergunakan sebagai instrumen penelitian.
Untuk pertanyaan-pertanyaan yang dinyatakan tidak sahih dan tidak
handal selanjutnya dikeluarkan dari daftar kuestioner untuk tidak
dipergunakan lagi.
3.6.2.Persyaratan Uji Statistik
Sebelum melakukan uji hipotesis, mengingat bahwa dalam korelasi
dan regresi memerlukan persyaratan yaitu data yang berasal dari
sampel harus mempunyai distribusi (sebaran) normal, maka sebelum
dilakukan analisis, maka data yang akan diolah harus diuji
normalitasnya dahulu. Uji normalitas dimaksud untuk memperoleh
kepastian bahwa populasi tersebar secara normal. Bilamana tersebar
normal, berarti sampel yang diambil mewakili populasi. Dalam
penelitian ini pengujian terhadap normalitas data dilakukan dengan
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan
bantuan program SPSS pada komputer. Data akan tersebar normal
bilamana Nilai sebaran SIG terhitung lebih besar dari nilai SIG yang
dipergunakan untuk penelitian (0,05). Bilamana data tersebar normal,
maka sampel yang diambil benar-benar mewakili populasinya.
3.6.3.Model dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Hipotesis Untuk Hipotesis Pertama dan Kedua dengan
Regresi Sederhana
21
Pengujian terhadap hipotesis pertama dan kedua akan dilakukan
dengan menggunakan analisis korelasi sederhana dan regresi
sederhana. Model matematis yang menyatakan hubungan antara
Variabel Bebas …… (X1) dengan Variabel Terikat …… (Y) dan
hubungan antara Variabel Bebas …… (X2) dengan Variabel
Terikat …… (Y) dinyatakan dengan persamaan regresi sederhana
sebagai berikut :
Hipotesis Pertama Ŷ = a + b X1
Hipotesis Kedua Ŷ = a + b X2
a = konstanta, b = koefisien arah regresi, X1 = variabel bebas ……
X2 = variabel bebas ……, dan Ŷ = variabel terikat …… dan n =
banyaknya sampel. Besarnya nilai konstanta a dan koefisien regresi
b dapat dihitung melalui persamaan berikut :
a =
b =
untuk mengetahui kebenaran hipotesis hubungan variabel X1
terhadap Variabel Y, maka perlu dilakukan pengujian terhadap
nilai koefisien korelasi sederhana dengan melihat besarnya nilai
koefisien korelasi terhitung ryx. Besarnya koefisien korelasi
sederhana terhitung ini dapat dilakukan dengan menggunkan rumus
Product Moment dari Pearson.
22
Menurut Sugiyono (2006) klasifikasi tingkat kekuatan hubungan
antar variabel tersebut distratifikasikan dan didefinisikan
sebagaimana terlihat dalam Tabel 8, berikut :
Tabel 9. Pedoman Tingkat Kekuatan Hubungan Antar Variabel
INTERVALKOEF KORELASI
TINGKAT KEKUATANHUBUNGAN ANTAR VARABEL
< 0,199 Sangat Lemah0,200 – 0,499 Lemah0,500 – 0,599 Sedang0,600 – 0,899 Kuat
> 0,800 Sangat Kuat
Untuk melihat tingkat signifikansi hubungan dilakukan dengan uji
t. dengan menggunakan aras nyata atau significant level α = 0,05
dan derajat kebebasan (dk) = n – 2 didapatkan ttabel = ……. Apabila
thitung > ttabel maka berarti bahwa variabel bebas (X1) mempengaruhi
variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X2) mempengaruhi variabel
terikat (Y), keduanya memiliki hubungan nyata.
2. Uji Hipotesis Untuk Hipotesis Ketiga dengan Regresi Ganda
Pengujian terhadap hipotesis ketiga akan dilakukan dengan
menggunakan analisis korelasi berganda dan regresi berganda.
Model matematis yang menyatakan hubungan antara Variabel
Bebas …… (X1) dan Variabel Bebas …… (X2) secara bersama-
sama dengan Variabel Terikat …… (Y) dinyatakan dengan
persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Ŷ = a + b1 X1 + b2 X2
23
Sedangkan untuk mengetahui tingkat kesalahan estimasi yang
dikandungnya, perlu dilakukan perhitungan Standard Error
Estimate. Semakin kecil besarnya Standard Error Estimate berarti
peramalannya semakin akurat. Demikian pula halnya kondisi
sebaliknya.
Perhitungan Standard Error Estimate (Galat Baku) menggunakan
rumus :
Syx =
Keterangan :
a = konstanta; b = koefisien arah regresi; X1 = Variabel Bebas
……; X2 = Variabel Bebas ……; Y = Variabel terikat ……; dan n
= banyaknya sampel.
Besarnya nilai koefisien korelasi pada regresi berganda ini adalah
sebagai berikut :
Ry12 =
Uji signifikansi koefisien korelasi Ry12 dilakukan dengan
membandingkan besarnya Fhitung dengan Ftabel. Besarnya Fhitung
dihitung melalui persamaan berikut ini.
F =
Keterangan :
R = Koefisien Korelasi Berganda; n = jumlah sampel, dan k =
jumlah varibel.
24
Untuk mengetahui kebermaknaan hubungan antar variabel maka
hipotesisnya adalah :
Bilamana nilai Fhitung > Ftabel menunjukkan bahwa persamaan
regresi memiliki kebermaknaan atau keberartian.
Bilamana Fhitung < Ftabel menunjukkan bahwa persamaan regresi
tidak memiliki kebermaknan atau keberartian.
Nilai Ftabel dibaca dari tabel F dengan selang kepercayaan 95 % uji
satu ekor (one tailed test) dengan k = 2 dan pada n – 2. Baik pada
uji regresi sederhana maupun uji regresi berganda besarnya
koefisien determinasi yang dihasilkan mengandung makna besaran
yang menunjukkan prosentasi kekuatan prediktor yang dapat
memperoleh kriteria. Yang dapat dilihat besarnya r square pada
masing-masing hasil analisis dengan menggunakan SPSS.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.1.Variabel X1 ……
Dari data hasil penelitian variabel …… (X1) diperoleh skor tertinggi
adalah …, skor terendah adalah …, rentangan sebesar …, Mean
sebesar …, Median sebesar …, Modus sebesar … dan Standar Deviasi
sebesar ….
Jika digambarkan dalam grafik histogram dengan kurva normal dapat
dilihat pada gambar 2 di bawah ini :
…… (tampilan gambar)
4.1.2.Variabel X2 ……
Dari data hasil penelitian variabel …… (X2) diperoleh skor tertinggi
adalah …, skor terendah adalah …, rentangan sebesar …, Mean
sebesar …, Median sebesar …, Modus sebesar … dan Standar Deviasi
sebesar ….
Jika digambarkan dalam grafik histogram dengan kurva normal dapat
dilihat pada gambar 2 di bawah ini :
…… (tampilan gambar)
4.1.3.Variabel Y ……
Dari data hasil penelitian variabel …… (X1) diperoleh skor tertinggi
adalah …, skor terendah adalah …, rentangan sebesar …, Mean
26
sebesar …, Median sebesar …, Modus sebesar … dan Standar Deviasi
sebesar ….
Jika digambarkan dalam grafik histogram dengan kurva normal dapat
dilihat pada gambar 2 di bawah ini :
…… (tampilan gambar)
4.2. Analisis Statistik Hasil Penelitian
4.2.1.Analisis Regresi Sederhana Variabel X1 Dengan Variabel Y
Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana variabel X1 …… dengan
variabel Y …… diperoleh data :
Nilai rhitung sebesar ……, R-Square/koefisien determinasi sebesar ……,
Fhitung sebesar …… dengan nilai persamaan Y = a + bX1 = …… +
……X1 dan nilai thitung sebesar ……
4.2.2.Analisis Regresi Sederhana Variabel X2 Dengan Variabel Y
Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana variabel X2 …… dengan
variabel Y …… diperoleh data :
Nilai rhitung sebesar ……, R-Square/koefisien determinasi sebesar ……,
Fhitung sebesar …… dengan nilai persamaan Y = a + bX2 = …… +
……X2 dan nilai thitung sebesar ……
4.2.3.Regresi Linier Berganda Variabel X1 dan Variabel X2 (secara
bersama-sama) Dengan Variabel Y
Berdasarkan hasil analisis regresi ganda variabel X1 …… dan variabel
X2 …… dengan variabel Y …… diperoleh data :
27
Nilai rhitung sebesar ……, R-Square/koefisien determinasi sebesar ……,
Fhitung sebesar …… dengan nilai persamaan Y = a + bX1 + bX2 = ……
+ ……X1 + ……X2 dan nilai thitung sebesar ……
4.3. Pembahasan
Berdasarkan analisis hasil penelitian sub-Bab 4.2. dapat diinterpretasikan
sebagai berikut :
4.3.1. Interpretasi Analisis Regresi Sederhana Variabel X1 Dengan
Variabel Y
Nilai rhitung sebesar ……; Angka tersebut menunjukkan terjadi korelasi
yang …… (lihat tabel interpretasi angka korelasi) antara variabel X1
dengan variabel Y. Hubungan bersifat positif correlation, artinya
semakin tinggi/baik variabel X1 akan diikuti peningkatan variabel Y.
Koefisien determinasi menerangkan seberapa besar variasi Y yang
disebabkan oleh X1. Dari tabel dapat dibaca nilai R Square (R2)
sebesar ……; artinya bahwa variasi yang terjadi terhadap peningkatan
mutu pendidikan sebesar ……% disebabkan oleh variabel X1 dan
sisanya hanya sebesar ……% dipengaruhi oleh hal-hal lain diluar
persamaan ini.
F hitung sebesar …….
Untuk menguji apakah model linier Y = a + bX1 sudah tepat atau
belum, maka Fhitung pada tabel anova dibandingkan dengan F tabel.
Fhitung = ……
Ftabel dilihat pada:
Taraf signifikansi 5%
28
dfpembilang = jumlah variabel – 1 = (2 – 1) = 1
dfpenyebut = jumlah data – jumlah variabel = (…… – 2) = ……
Ftabel = ……
Karena Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan bahwa model linier.
Y = a + bX1 sudah tepat dan dapat digunakan.
Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi (b), apakah
variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak.
Hipotesis
Ho = variabel X1 tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y
Ha = variabel X1 berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y
Pengambilan Keputusan
Jika – ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima.
Jika thitung < – ttabel atau thitung < ttabel, maka Ho ditolak.
thitung sebesar ……
ttabel
- tingkat signifikansi 0,05
- derajat bebas = jumlah sampel – jumlah variabel = (…– 2) = …
dimana dilakukan 2 sisi (2 tailed).
- ttabel (α 0,05 ; ……) = ……
karena thitung > ttabel maka Ho ditolak, artinya bahwa …… berpengaruh
secara nyata (signifikan) terhadap …….
Jika batas penerimaan hipotesis dapat dilihat pada gambar hipotesis di
bawah ini :
29
……. - …… 0 + ……
Gambar 2. Hipotesis Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel Y
Adapun grafik penyebaran data antara variabel X1 …… dengan
variabel Y …… dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini :
Gambar 3. Graph/Grafik (scatter/dot) Probabilitas ry1
4.3.2. Interpretasi Analisis Regresi Sederhana Variabel X2 Dengan
Variabel Y.
Nilai rhitung sebesar ……; Angka tersebut menunjukkan terjadi korelasi
yang …… (lihat tabel interpretasi angka korelasi) antara variabel X1
dengan variabel Y. Hubungan bersifat positif correlation, artinya
semakin tinggi/baik variabel X2 akan diikuti peningkatan variabel Y.
30
Koefisien determinasi menerangkan seberapa besar variasi Y yang
disebabkan oleh X2. Dari tabel dapat dibaca nilai R Square (R2)
sebesar ……; artinya bahwa variasi yang terjadi terhadap peningkatan
mutu pendidikan sebesar ……% disebabkan oleh variabel X2 dan
sisanya hanya sebesar ……% dipengaruhi oleh hal-hal lain diluar
persamaan ini.
F hitung sebesar …….
Untuk menguji apakah model linier Y = a + bX2 sudah tepat atau
belum, maka Fhitung pada tabel anova dibandingkan dengan F tabel.
Fhitung = ……
Ftabel dilihat pada:
Taraf signifikansi 5%
dfpembilang = jumlah variabel – 1 = (2 – 1) = 1
dfpenyebut = jumlah data – jumlah variabel = (…… – 2) = ……
Ftabel = ……
Karena Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan bahwa model linier.
Y = a + bX2 sudah tepat dan dapat digunakan.
Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi (b), apakah
variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak.
Hipotesis
Ho = variabel X2 tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y
Ha = variabel X2 berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y
Pengambilan Keputusan
Jika – ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima.
31
Jika thitung < – ttabel atau thitung < ttabel, maka Ho ditolak.
thitung sebesar ……
ttabel
- tingkat signifikansi 0,05
- derajat bebas = jumlah sampel – jumlah variabel = (…– 2) = …
dimana dilakukan 2 sisi (2 tailed).
- ttabel (α 0,05 ; ……) = ……
karena thitung > ttabel maka Ho ditolak, artinya bahwa …… berpengaruh
secara nyata (signifikan) terhadap …….
Jika batas penerimaan hipotesis dapat dilihat pada gambar hipotesis di
bawah ini :
……. - …… 0 + ……
Gambar 4. Hipotesis Pengaruh Variabel X1 Terhadap Variabel Y
Adapun grafik penyebaran data antara variabel X2 …… dengan
variabel Y …… dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini :
32
Gambar 5. Graph/Grafik (scatter/dot) Probabilitas ry2
4.3.3. Interpretasi Regresi Linier Berganda Variabel X1 dan Variabel
X2 (secara bersama-sama) Dengan Variabel Y
Nilai rhitung sebesar ……; Angka tersebut menunjukkan terjadi korelasi
yang …… (lihat tabel interpretasi angka korelasi) antara variabel X1
dengan variabel Y. Hubungan bersifat positif correlation, artinya
semakin tinggi/baik variabel X1 dan X2 (secara bersama-sama) akan
diikuti peningkatan variabel Y.
Koefisien determinasi menerangkan seberapa besar variasi Y yang
disebabkan oleh X1 dan X2. Dari tabel dapat dibaca nilai R Square (R2)
sebesar ……; artinya bahwa variasi yang terjadi terhadap peningkatan
mutu pendidikan sebesar ……% disebabkan oleh variabel X1 dan X2
(secara bersama-sama) dan sisanya hanya sebesar ……% dipengaruhi
oleh hal-hal lain diluar persamaan ini.
F hitung sebesar …….
33
Untuk menguji apakah model linier Y = a + bX1 + bX2 sudah tepat
atau belum, maka Fhitung pada tabel anova dibandingkan dengan F
tabel.
Fhitung = ……
Ftabel dilihat pada:
Taraf signifikansi 5%
dfpembilang = jumlah variabel – 1 = (3 – 1) = 2
dfpenyebut = jumlah data – jumlah variabel = (…… – 3) = ……
Ftabel = ……
Karena Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan bahwa model linier.
Y = a + bX1 + bX2 sudah tepat dan dapat digunakan.
Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi (b), apakah
variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak.
Hipotesis
Ho = variabel X1 dan X2 (secara bersama-sama) tidak berpengaruh
secara nyata terhadap variabel Y
Ha = variabel X1 dan X2 (secara bersama-sama) berpengaruh secara
nyata terhadap variabel Y
Pengambilan Keputusan
Jika – ttabel < thitung < ttabel, maka Ho diterima.
Jika thitung < – ttabel atau thitung < ttabel, maka Ho ditolak.
thitung sebesar ……
ttabel
- tingkat signifikansi 0,05
34
- derajat bebas = jumlah sampel – jumlah variabel = (…– 2) = …
dimana dilakukan 2 sisi (2 tailed).
- ttabel (α 0,05 ; ……) = ……
karena thitung > ttabel maka Ho ditolak, artinya bahwa …… berpengaruh
secara nyata (signifikan) terhadap …….
……. - …… 0 + ……
Gambar 6. Hipotesis Pengaruh Variabel X1 dan X2 (secara bersama-sama) Terhadap Variabel Y
Adapun grafik penyebaran data antara variabel X2 …… dengan
variabel Y …… dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini :
Gambar 7. Graph/Grafik (scatter/dot) Probabilitas Ry12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada sub-bab 4.3. pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan positif antara …… dengan
……
2. Terdapat hubungan positif antara …… dengan
……
3. Terdapat hubungan positif antara …… dan ……
(secara bersama-sama) dengan ……
5.2. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran-saran yang dapat penulis
kemukakan adalah:
1. ……
2. ……
3. …… dst.
36
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………
…………………………………………….
………………………………………………………………………………………
…………………………………………….
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfa Beta, 2006).
Sugiyono, Statistika, (Bandung: Alfa Beta, 2004).
Syafa’at Ismail Moch., Sistematika Penulisan Tesis STIE Ganesha Jakarta,
(Jakarta: Pustaka Ganesha, Edisi Ketiga, 2010)
………………………………………………………………………………………
…………………………………………….