BAB I-IV contoh

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    1/48

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar BelakangKerusakan jalan yang terjadi di berbagai daerah saat ini merupakan permasalah yang

    sangat kompleks dan kerugian yang diderita sungguh besar terutama bagi pengguna jalan,

    seperti terjadinya waktu tempuh yang lama, kemacetan, kecelakaan lalu-lintas, dan lain-

    lain. Kerugian secara individu tersebut akan menjadi akumulasi kerugian ekonomi global

     bagi daerah tersebut. Banyak kritik yang telah dikirimkan kepada institusi pemerintahan

    dalam upaya penanganan dan pengelolaan jalan, agar berbagai kerusakan yang terjadi

    segera diatasi. Secara umum penyebab kerusakan jalan ada berbagai sebab yakni umur 

    rencana jalan yang telah dilewati, genangan air pada permukaan jalan yang tidak dapat

    mengalir akibat drainase yang kurang baik, beban lalu lintas berulang yang berebihan

    (overloaded) yang menyebabkan umur pakai jalan lebih pendek dari perencanaan.

    erencanaan yang tidak tepat, pengawasaan yang kurang baik dan pelaksanaan yang tidak 

    sesuai dengan rencana yang ada. Selain itu minimnya biaya pemeliharaan, keterlambatan

     pengeluaran anggaran serta prioritas penanganan yang kurang tepat juga menjadi

     penyebab. anas dan suhu udara, air dan hujan, serta mutu awal produk jalan yang jelek 

     juga sangat mempengaruhi. !leh sebab itu disamping direncanakan secara tepat jalan

    harus dipelihara dengan baik agar dapat melayani pertumbuhan lalulintas selama umur 

    rencana. Survey kondisi jalan perlu dilakukan secara periodik baik struktural maupun non-

    struktural untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan yang ada. emeriksaan non-struktural

    ("ungsional) antara lain bertujuan untuk memeriksa kerataan (roughness), kekasaran

    (te#ture), dan kekesatan (skid resitance). Kualitas jalan yang ada maupun yang akan

    dibangun harus sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku. Syarat utama jalan

    yang baik adalah kuat, rata, kedap air, tahan lama dan ekonomis sepanjang umur yang

    direncanakan. $ntuk memenuhi syarat-syarat tersebut perlu dilakukan monitoring dan

    evaluation secara periodik atau berkala sehingga dapat ditentukan metode perbaikan

    konstruksi yang tepat dan sesuai. berdasarkan pengamatan kondisi jalan meliputi

    kerusakan-kerusakan seperti retak-retak, alur, lubang, lendutan pada lajur roda, kekasaran

     permukaan dan sebagainya yang terjadi selama umur pelayanan.

     

    1 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    2/48

    1.2. Permasalahan

    ermasalahan yang dapat timbul akibat kerusakan jalan adalah

    - %aktu tempuh yang lebih lama dari biasanya,

    - &awan kecelakaan saat malam hari khusus nya saat hujan turun dapat berpotensi dan

    rawan akan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

    - Berpotensi rawan tindak kriminal saat malam hari karna pengguna jalan mengurangi

    kecepatan dan kondisi jalan sepi saat malam hari.

    1.3. Maksud dan Tujuan

    1.3.1. Maksud

    'aksud dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting

    dan kerusakan di wilayah studi.

    1.3.2. Tujuan

    ujuan dari penulisan makalah ini adalah

    - $ntuk mengetahui cara penanganan atas kerusakan dalam wilayah studi yang

    kami ambil.- apat mengetahui solusi dari permasalahan dari kerusakan jalan di wilayah

    studi yang diambil

    - apat menentukan langkah penanganan dari adanya kerusakan kembali setelah

    dilakukan perbaikan.

    1.4. !stemat!ka Penul!san

    $ntuk mempermudah pembahasan, maka dibuat suatu sistematika penulisan yang

    terdiri dari * bab. +dapun masing-masing bab tersebut mengandung pokok-pokok 

     pembahasan sebagai berikut

     

    B+B /+0$1$+/

    Berisikan uraian yang bersi"at umum pada masalah yang akan dibahas, meliputi 1atar 

    2elakang, ermasalahan, 'aksud dan ujuan, serta Sistematika enulisan

    • B+B ++

    Berisikan landasan tinjauan pustaka berisikan tentang data-data dimana didalamnya

    terdapat data-data menngenai lokasi atau wilayah studi yang diambil dimana

    didalamnya terdapat 2ambaran %ilayah Studi dimana didalamnya berisikan lokasi,

     peta wilayah trase jalan serta sistem transportasi dan ata yang berisikan kondisi

    geometrik jalan, survey lalu lintas serta data kerusakan yang terdapat dalam wilayah

    atau lokasi yang kita ambil.

    • B+B 'B+0+S+/

    Bab ini berisikan analisa sekaligus pembahasan mengenai kerusakan yang terdapat

    wilayah studi beserta penanganannya berdasarkan teori yang ada serta analisis

    kendaraan yang melalui jalan tersebut, sehingga dapat ditarik kesimpulan berdasarkan

    data yang ada.

    2 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    3/48

    • B+B 3 /$$

    'erupakan bab yang terakhir dari keseluruhan penulisan makalah yang akan

    menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang diberikan.

    3 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    4/48

    BAB 2

    DATA

    2.1. "am#aran $!la%ah tud!2.2.1. Peta $!la%ah

    2.2.2. L&kas!

    4alan Kota Kembang &aya yang digunakan sebagai jalan alternati" menuju

    Bogor dari epok atau sebaliknya, dijalan ini sering dilalui karna pertimbangan

     jarak yang lebih dekat dibandingkan apabila menggunakan jalan arteri, yaitu jalan

    raya Bogor 

    "am#ar 2.1. eta 4aringan 4alan

    Sumber google earth

    4 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    5/48

    2.2.3. Trase 'alan

    1okasi studi berada di jalan Kota Kembang &aya yang mempunyai batasan

    sebagai berikut.

    "am#ar 2.2. Batasan wilayah awal

    Sumber okumentasi pribadi penulis

    "am#ar 2.3. Batasan wilayah akhir 

    Sumber dokumentasi pribadi penulis

    1okasi wilayah kelompok kami berbatasan langsung dengan jalan &aya

    5itayam disebelah utara dengan jalan arung Serab disebelah selatan.

    5 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    6/48

    2.2.4. (&nd!s! Lalu L!ntas

    Kondisi lalu lintas yang dilalui oleh jalan tersebut adalah tidak terlalu padat

    karena merupakan jalan yang digunakan sebagai jalan alternati" akan tetapi pada

    waktu tertentu jalan tersebut dilalui oleh kendaraan dengan kapasitas yang tidak 

    ringan karna pada malam hari sering dilalui oleh truck dengan kapasitas yang

     besar, pada dasarnya jalan tersebur mayoritas dilaui oleh kendaraan pribadi berada

    empat yang masih dikategorikan bermuatan ringan dengan intensitas yang tidak 

    terlalu padat, serta terdapat beberapa titik konsentrasi dimana kendaraan berat

     berlalu lalang di daerah tersebut, karna adanya proyek pembangunan sekolah dan

    adanya proyek pengembangan perumahan.

    2.2. Data

    2.2.1. "e&metr!k 'alan2.2.1.1 truktur Perkerasan

    iwilayah studi ini pada jalan Kota Kembang &aya menggunakan

    struktur perkerasan lentur, akan tetapi dibeberapa segmen penulis

    menemukan adanya struktur perkerasan kaku pada jalan tersebut.

    "am#ar 2.). Kondisi ksisting

    Sumber okumentasi enulis

    6 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    7/48

    1okasi wilayah studi kelompok kami yakni 4alan Kota Kembang &aya

    memiliki

    1ebar 4alan 6 7 meter  

    anjang 4alan 6 8 km

    "am#ar 2.*. otongan 'elintang 4alan

    Sumber okumentasi enulis

    2.2.1.2 Data L!ngkungan

    alam wilayah studi ini memiliki data lingkungan yang cukup baik karna

    sepanjang jalan memiliki garis sepadan yang sesuai dengan syarat

    sebagaimana mestinya.

    "am#ar 2.+. Kondisi 1ingkungan

    Sumber okumentasi enulis

    7 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    8/48

    "am#ar 2.1,. inas emadam KebakaranSumber okumentasi ribadi enulis

    "am#ar 2.11. royek embagunan Sekolah

    Sumber okumentasi ribadi enulis

    8 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    9/48

    "am#ar 2.12. royek engembangan erumahan

    Sumber okumentasi ribadi enulis

    Dra!nase

    "am#ar 2.13. rainase 8

    Sumber okumentasi enulis

    ada konsep drainase seperti ini, merupakan konsep drainase

    konvensional menggunakan tipe saluran tertutup, dimana air dialirkan

    langsung kedalam saluran dibawah tanah yang nantinya langsung dialirkan

    seepat-cepatnya menuju badan air, atau sungai.

    9 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    10/48

    "am#ar 2.14. rainase 9

    Sumber okumentasi ribadi enulis

    Saluran ini berada tetap didepan pusat pertokoan.

    10 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    11/48

    2.2.2. ur-e% Lalu L!ntas

    Kendaraan mayoritas yang melalui 4alan tersebut mayoritas adalah kendaraan

     pribadi, akan tetapi kondisi lingkungan yang telah dibahas sebelumnya bahwa

    terdapat beberapa titik dimana terdapat inas emadam Kebakaran Kota epok,

    royek embangunan Sekolah, serta royek pengembangan erumahan yang

     berada di wilayah studi tersebut yang memungkinkan adanya kendaraan berat yang

    melalui jalan tersebut pada waktu tertentu.

    resentase lalu lintas

    - Kendaraan Sepeda motor :; <

    - Kendaraan pribadi beroda empat 7; <

    - Kendaraan Bermuatan Besar 9; <

    11 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    12/48

    2.2.3. (erusakan

    Ta#el 2.1. Kerusakan erkerasan 1entur dan erkerasan Kaku

    N 'en!s (erusakan (E/UA(AN PE/(E/AAN LENTU/  

    1 /ETA(  

    a. /ETA( /AMBUT DE(/0P0• &etak rambut ini terdapat pada hampir disetiap

     permukaan perkerasan lentur diwilayah studi yang

    kelompok kami ambil

    • &etak jenis ini cenderung diabaikan karena tidak 

    terlalu berpengaruh dalam tingkat kenyamanan

     berkendara bagi pengguna jalan

    • &etak jenis ini memiliki celah lebih kecil atau

    sama dengan : mm

    #./ETA( (UL0T BUAA DE(/0P0

    • &etak jenis ini adalah tingkat lanjut dari

    diabaikannya retak halus, retak halus dapat

    menyebabkan retak jenis ini

    • +pabila masih diabaikan akan mengakibatkan

    kerusakan yang lebih parah lagi

    • &etak jenis ini mulai mengganggu pengguna

     jalan baik pengendara roda dua, maupun

     pengendara roda empat

    . /ETA( P0N""0/ DE(/0P0

    12 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    13/48

     

    &etak pinggir ini diwilayah studi yang

    kelompok kami ambil berada di tikungan

    dimana beban kendaraan tidak dapat

    terdistribusi secara menyeruh menyebabkan

    terbentuknya retak jenis ini 

    &etak jenis ini apabila dibiarkan akan

     berdampak lebih besar akan kenyamanan

     berkendara, akan timbul masalah yang lebih

     besar seperti jembul dan lainnya

    d. /ETA( UUT DE(/0P0

    • &etak jenis ini saling bersambungan membentuk kotak 

     besar

    •&etak jenis ini dapat menyebabkan lubang apabila

    dibiarkan

    • &etak jenis ini dapat menyerap air sehingga kestabilan

    tanah akan terganggu

    e. /ETA( AMB. PELEBA/AN DE/(/0P0

    13 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    14/48

    • &etak ini terdapat diwilayah studi dengan

    kondisi yang sangat memperhatinkan karna

    sudah membentuk lubang

    • Kerusakan ini sangat berbahaya karena

    terdapat lubang diantara keretakan yang ada• +pabila dibiarkan maka kerusakan dapat

    menyebar ke segmen yang lainnya

    2 PE/UBAHAN BENTU(  

    a. 'EMBUL DE(/0P0

    • erubahan bentuk berupa jembul ini terdapat

     pada tikungan diwilayah studi yang kami ambil

    Kerusakan yang timbul sangatmemperhatinkan karna dibiarkan begitu saja

    • Kerusakan ini sangat berbahaya bagi

     pengendara yang melalui jalan tersebut karena

    terdapat ditikungan, bagi pengendara yang

     baru melintasi jalan tersebut rawan mengalami

    kecelakaan

    #. LUBAN" DE(/0P0

    14 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    15/48

    • Kerusakan kenis ini diwilayah studi yang kami

    ambil terdapat dibeberappa tempat memiliki

    dimensi seperti mangkok 

    • Kerusakan ini dapat menampung air, dan cepat

    atau lambat dapat meyerap ketanah danmengganggu tanah dasar 

    • Kerusakan ini menggaggu kendaraan yang

    melewati jalan

    3 (EAUAN

    a. (EAUAN DE(/0P0

    • elepasan butiran adalah parameter dimana tingkat

    keausan jalan terjadi disertai tanda-tanda yaitu

    terdapat butiran material dipinggir jalan

    • Butiran jenis ini dapat membahayakan pengendara

    karena sistem pengeremanan kendaraan dapat

     berkurang saat dilakukan pengereman di wilayah

    ini

    • +pabila dibiarkan jalan tersebut akan memiliki

    tekstur jalan yang bergelombang menyebabkankan

     berkurangnya tingkat kenyamanan pengguna jalan

    • Kerusakan jenis ini cenderung diabaikan

    N 'en!s (erusakan (E/UA(AN PE/(E/AAN (A(U

    1 /ETA( 

    15 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    16/48

    a. /ETA( /AMBUT DE(/0P0

    • ada perkerasan kaku retak ini paling sering

    ditemui, karena cenderung diabaikan akan

    tetapi apabila dibiarkan terus menerus dapat

    menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada

    kondisi jalan tersebut

     

    Kerusakan jenis ini tidak terlalu mengganggu

     pengguna jalan

    #. /ETA( BUAA DE(/0P0

     

    &etak jenis ini mempuyai bentuk persegi

     

    alam wilayah studi kerusakan ini terjadi di

    wilayah yang mempunyai sistem drainase yang

    kurang baik sehingga sering tergenang oleh air 

    saat hujan turun

     

    'emiliki rongga yang dapat menyerap air 

    . /ETA( UDUT DE(/0P0

    16 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    17/48

    • iwilayah studi yang kelompok kami ambil

    retak jenis ini terdapat di sudut-sudut di

     beberapa segmen perkerasan kaku

    d. /ETA( MEMAN'AN" DE(/0P0

    • &etakan ini sangat berbahaya karna memiliki

    dimensi yang cukup panjang dan memiliki

    retakan yang cukup lebar 

    • Kondisi lingkungan terdapat beberapa proyek 

     pengembangan perumahan yang secara

    langsung berdampak akan kerusakan yang

    timbul disekitar proyek tersebut

    • Kondisi sistem drainase diwilayah ini cukup

     baik 

    17 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    18/48

    e. /ETA( AMBUN"AN DE(/0P0

    • Kondisi ini terdapat di sembungan antara

     perkerasan lentur dan perkerasan kaku, dimana

    awalnya perkerasan lentur ini sering terjadi

    kerusakan kemudian dilakukan perbaikan

     berupa menambahkan lapisan perkerasan kaku

    diatasnya akan tetapi tidak memperhatikan

    sambungan akan keduanya sehingga

    menyebabkan keretakan diantaranya

    • Kendaraan yang melalui segmen tersebut akan

    mengalami bumping atau guncangan yang

    dapat mengganggu tingkat kenyamanan

     penguna jalan

    . PE/MU(AAN AU Bentuk !at T!ngkat

    • elepasan butiran di perkerasan kaku dalam

    wilayah studi yang kami ambil mayoritas telah

    mengalami pelepasan butiran, ditandai dengan

    timbulnya batuan-batuan material penyusun

     perkerasan kaku tersebut

    • Kondisi drainase cukup baik 

    • Serta kondisi lingkungan tidak memiliki

     potensi akan menyebabkan kerusakan

    18 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    19/48

    BAB 3

    PEMBAHAAN

    3.1. TE/0

    erkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang merupakan lapis

    konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan, kekuatan, dan kekakuan, serta kestabilan

    tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas diatasnya ke tanah dengan secara aman.

    erkerasan jalan juga merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah

    dasar dan roda kendaraan, yang ber"ungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi,

    dan selama masa pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan yang berarti. +gar 

     perkerasan jalan yang sesuai dengan mutu yang diharapkan, maka pengetahuan tentang si"at,

     pengadaan dan pengolahan dari bahan penyusun perkerasan jalan sangat diperlukan.8 

    +gregat yang dipakai adalah batuan pecah atau batu belah ataupun bahan lainnya.

    Bahan ikat ang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat. +papun jenis perkerasan lalu

    lintas, harus dapat mem"asilitasi sejumlah pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa angkutan

    lalu lintas, berupa jasa angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa seluruh

    komoditas yang diijinkan untuk berlalu lalang disitu. engan beragam jenis kendaraan

    dengan angkutan barangnya, akan memberikan variasi beban ringan, sedang sampai berat.

    4enis kendaraan penumpang akan memberikan pula sejumlah variasi. an hal itu harus

    didukung oleh perkerasan jalan, daya dukung perkerasan jalan raya ini akan menentukan

    kelas jalan yang bersangkutan, misalnya jalan kelas 8 akan menerima beban besar dibanding

     jalan kelas 9.

    'aka dilihat dari mutu perkerasan jalan sudah jelas berbeda. ersyaratan umum dari

    suatu jalan adalah dapatnya menyediakan lapisan permukaan yang selalu rata dan kuat, serta

    menjamin keamanan yang tinggi untuk masa hidup yang cukup lama, dan yang memerlukan

     pemeliharaan yang sekecil-kecilnya dalam berbagai cuaca. ingkatan sampai dimana kita

    akan memenuhi persyaratan tersebut tergantung dari imbangan antara tingkat kebutuhan lalu

    lintas, keadaan tanah serta iklim yang bersangkutan. Sebagaimana telah dipahami bahwa yang

    1 http://zanius.blogspot.co/2012/03/pe!"e!asan#$alan.htl

    19 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    20/48

    dimaksud dengan perkerasan adalah lapisan atas dari badan jalan yang dibuat dari bahan-

     bahan khusus yang bersi"at baik=konstrukti" dari badan jalannya sendiri. Berdasarkan bahan

     pengikat yang menyusunnya, konstruksi perkerasan jalan dibedakan atas beberapa jenis.9

    3.1.1. 'EN0 5 'EN0 (NT/U(0 PE/(E/AAN3

    +dapun bahan ikat yang dipakai antara lain semen, aspal dan tanah liat. Berdasarkan

     bahan pengikatnya, konstruksi perkerasan jalan dapat dibedakan atas

    a. Konstruksi erkerasan 1entur (>le#ible avement)

    ?aitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya, yang si"atnya

    lentur terutama pada saat panas. +spal dan agregat ditebar dijalan pada suhu tinggi

    (sekitar 8;; ;5). 1apisan-lapisan perkerasan bersi"at memikul dan menyebarkan

     beban lalu lintas ke tanah dasar.

     b. Konstruksi erkerasan Kaku (&igid avement)

    ?aitu perkerasan yang menggunakan semen (ortland 5ement) sebagai bahan

     pengikatnya. elat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasar 

    dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh

     pelat beton.

    c. Konstruksi erkerasan Komposit (5omposite avement)

    ?aitu gabungan konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement) dan lapisan perkerasan

    lentur ("le#ible pavement) di atasnya, dimana kedua jenis perkerasan ini bekerja

    sama dalam memilkul beban lalu lintas. erkerasan kaku yang dikombinasikan

    dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur diatas perkerasan kaku atau

     perkerasan kaku diatas perkerasan lentur.

    ibawah ini adalah gambar dari lapisan-lapisan perkerasan lentur, perkerasan rigid, dan

     perkerasan komposit.

    2 http://clici%il.blogspot.co/2012/10/a"alah#"e!usa"an#pe!"e!asan#$alan.htl

    3 http://ep!ints.un&ip.ac.i&/34022/6/1893'()*P+,-'.p& 

    20 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    21/48

    "am#ar 3.1. 1apisan-lapisan erkerasaan lentur, erkerasan kaku, dan erkerasan komposit

    Sumber : http://eprints.undip.ac.id/34022/6/1893_CH!"#$_%%.pd& 

    +dapun perbedaan utama antara perkerasan kaku dan perkerasan lentur diberikan pada

    tabel 8 dan tabel 9 di bawah ini

    Ta#el 3.1. erbedaan antara perkerasan lentur dan perkerasan kaku

      erkerasaan 1entur erkerasan Kaku

    8 Bahan engikat +spal Semen

    9 &epitisi Beban imbul &utting (lendutan pada jalu roda) imbul retak-retak pada permukaan

    : enurunan anah asar 4alan bergelombang

    (mengikuti tanah dasar)

    Bersi"at sebagai balok

    diatas perletakan

    * erubahan emperatur 

    'odulus kekakuan

     berubah. imbul tegangan

    dalam yang kecil

    'odulus kekakuan tidak

     berubah. imbul tegangan

    dalam yang besar 

    Sumber : Su'irman( S.( )1992*( !er'erasan +entur ,a-an $aa( !enerbit a( andung 

    Ta#el 3.2. erbedaan antara perkerasan lentur dan perkerasan kaku

     /o erkerasaan Kaku erkersaan 1entur 

    21 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    22/48

    8 esain sederhana namun pada bagian

    sambungan perlu perhitungan lebih teliti.

    Kebanyakan digunakan hanya pada jalan-

     jalan dengan volume lalu lintas tinggi, serta

     pada perkesaan lapangan terbang.

    erencanaan sederhana dan dapat digunakan

    untuk semua tingkat volume lalu lintas dan

    semua jenis jalan berdasarkan klasi"ikasi

    "ungsi jalan raya.

    9 &ancangan 4ob 'i# lebih mudah untuk 

    dikendalikan kualitasnya. 'odulus

    lastisitas antara lapisan permukaan dan

     pondasi sangat berbeda.

    Kendalikan kualitas untuk 4ob 'i# agak rumit

    karena harus diteliti baik di laboratorium

    sebelum dihampar, maupun seelah dihampar di

    lapangan.

    : &ongga udara di dalam beton tidak dapat

    mengurangi tegangan yang timbul akibat

     perubahan volume beton. ada umumnya

    diperlukaan sambungan untuk mengurangi

    tegangan akibat perubahan temperatur.

    apat lebih bertahan terhadap kondisi yang

    lebih buruk.

    &ongga udara dapat meengurangi tegangan

    yang timbul akibat perubahan volume

    campuran aspal. !leh karena itu tidak 

    diperlukan sambungan. Sulit untuk bertahan

    terhadap kondisi drainase yang buruk.

    * $mur rencana dapat mencapai 87 @ *;

    tahun. 4ika terjadi kerusakan maka kersakan

    tersebut cepat dan dalam waktu singkatdapat meluas.

    $mur rencana relati" pendek 7 @ 8; tahun.

    Kerusakan tidak merambat ke bagian

    konstruksi yang lain, kecuali jika perkerasanterendam air.

    7 ndeks elayanan tetap baik hampir selama

    umur rencana, terutama jika sambungan

    melintang (transversal joints) dikerjakan dan

    dipelihara dengan baik.

    ndeks elayanan yang terbaik hanya pada saat

    selesai pelaksanaan konstruksi, setelah itu

     berkurang seiring dengan waktu dan "rekuensi

     beban lalu lintasnya.

    A ada umumnya biaya awal konstruksi tinggi ada umumnya biaya awal konstruksi rendah,

    terutama untuk jalan lokal dengan volume lalu

    lintas rendah. etapi biaya awal hampir sama

    untuk jenis konstruksi jalan berkualitas tinggi

    yaitu jalan dengan volume lalu lintas tinggi.

    elaksanaan relati" sederhana kecuali pada

    sambungan-sambungan.

    elaksanaan cukup rumit disebabkan kendali

    kualitas harus dipertahankan pada sejumlah parameter, termasuk kendali terhadap

    temperatur.

    C Sangat penting untuk melaksanakan

     pemeliharaan terhadap sambungan-

    sambungan secara rutin.

    Biaya pemeliharaan yang dikeluarkan

    mencapai lebih kurang dua kali lebih besar dari

     pada perkerasan kaku.

    D +gak sulit untuk menetapkan saat yang tetap

    untuk melakukan pelapisan ulang. +pabila

    lapisan permukaan akan dilapis ulang, maka

    untuk mencegah terjadinya retak re"leksi

     biasanya dibuat tebal perkerasan E 8; cm.

    elapisan ulang dapat dilaksanakan pada

    semuua tingkat ketebalan perkerasan yang

    diperlukan lebih mudah menentukan perkiraan

    saat pelapisan ulang harus dilakukan.

    8; Kekuatan konstruksi perkerasan kaku

    ditentukan oleh kekuatan lapisan beton

    sendiri (tanah dasar tidak begitu

    menentukan).

    Kekuatan konstruksi perkerasan lentur 

    dientukan oleh kemampuan penyebaran

    tegangan setiap lapisan dan ditentukan oleh

    tebal setiap lapisan dan kekuatan tanah dasar 

    yang dipadatkan.

    88 ?ang dimaksud dengan tebal konstruksi

     perkerasaan kaku adalah tebal lapisan beton

    tidak termasuk pondasi.

    ?ang dimaksud dengan tebal konstruksi

     perkerasan lentur adalah tebal seluruh lapisan

    yang ada diatas tanah dasar dipadatkan

    termasuk pondasi.

    Sumber: http://cii-engineerunsri08.rdpress.cm/2009/03/1/5enis5enisper'erasan5a-an/ 

    3.1.2. LAP0AN PADA (NT/U(0 'ALAN4

    4 http://!eposito!.usu.ac.i&/bitst!ea/123456789/25672/3/(hapte!20.p& 

    22 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    23/48

    ada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang

    tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut

    • 1apisan ermukaan (sur"ace course)

    • 1apisan ondasi +tas (base course)

    • 1apisan ondasi Bawah (sub base course)

    • 1apisan anah asar (subgrade)

    "am#ar 3.2. 1apisan Konstruksi erkerasan

    Sumber : http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd& 

    a. 1apisan permukaan (Sur"ace 5ourse)

    1apis permukaan struktur pekerasan lentur terdiri atas campuran mineral agregat dan

     bahan pengikat yang ditempatkan sebagai lapisan paling atas dan biasanya terletak di

    atas lapis pondasi.

    >ungsi lapis permukaan antara lain

    • Sebagai bagian perkerasan untuk menahan beban roda.

    • Sebagai lapisan tidak tembus air untuk melindungi badan jalan dari kerusakan

    akibat cuaca.

    • Sebagai lapisan aus (wearing course)

    Bahan untuk lapis permukaan umumnya sama dengan bahan untuk lapis pondasi

    dengan persyaratan yang lebih tinggi. enggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan

    dapat bersi"at kedap air, disamping itu bahan aspal sendiri memberikan bantuan

    tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda.

    emilihan bahan untuk lapis permukaan perlu mempertimbangkan kegunaan, umur 

    rencana serta pentahapan konstruksi agar dicapai man"aat sebesar-besarnya dari biaya

    yang dikeluarkan.

     b. 1apisan pondasi atas (Base 5ourse)

    23 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    24/48

    1apis pondasi adalah bagian dari struktur perkerasan lentur yang terletak langsung di

     bawah lapis permukaan. 1apis pondasi dibangun di atas lapis pondasi bawah atau, jika

    tidak menggunakan lapis pondasi bawah, langsung di atas tanah dasar.

    >ungsi lapis pondasi antara lain

    • Sebagai bagian konstruksi perkerasan yang menahan beban roda.

    • Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

    Bahan-bahan untuk lapis pondasi harus cukup kuat dan awet sehingga dapat

    menahan beban-beban roda. Sebelum menentukan suatu bahan untuk digunakan sebagai

     bahan pondasi, hendaknya dilakukan penyelidikan dan pertimbangan sebaik-baiknya

    sehubungan dengan persyaratan teknik. Bermacam-macam bahan alam=setempat (5B& 

    E 7;

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    25/48

     beberapa hal sangat dianjurkan agar diperoleh bantuan yang e"ekti" terhadap kestabilan

    konstruksi perkerasan.

    d. 1apisan tanah dasar (Subgrade)

    Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung pada si"at-si"at

    dan daya dukung tanah dasar. alam pedoman ini diperkenalkan modulus resilien ('&)

    sebagai parameter tanah dasar yang digunakan dalam perencanaan 'odulus resilien

    ('&) tanah dasar juga dapat diperkirakan dari 5B& standar dan hasil atau nilai tes soil

    inde#. Korelasi 'odulus &esilien dengan nilai 5B& (0eukelom I Klomp) berikut ini

    dapat digunakan untuk tanah berbutir halus ("ine-grained soil) dengan nilai 5B& 

    terendam 8; atau lebih kecil.

    '& (psi) 6 8.7;; # 5B& 

    ersoalan tanah dasar yang sering ditemui antara lain

    • erubahan bentuk tetap (de"ormasi permanen) dari jenis tanah tertentu

    sebagai akibat beban lalu-lintas.

    • Si"at mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar 

    air.

    • aya dukung tanah tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada

    daerah dan jenis tanah yang sangat berbeda si"at dan kedudukannya, atau

    akibat pelaksanaan konstruksi.

    H 1endutan dan lendutan balik selama dan sesudah pembebanan lalu-lintas

    untuk jenis tanah tertentu.

    H ambahan pemadatan akibat pembebanan lalu-lintas dan penurunan yang

    diakibatkannya, yaitu pada tanah berbutir (granular soil) yang tidak 

    dipadatkan secara baik pada saat pelaksanaan konstruksi.

    3.1.3. 'EN0 5 'EN0 (E/UA(AN)

    5 http://pute!abangsa.o!&p!ess.co/2013/07/31/$enis#$enis#"e!usa"an#pa&a#

    pe!"e!asan#lentu!#eible#pa%eent/

    25 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    26/48

    alam konstruksi jalan raya, kerusukan jalan di bagi 9 menurut tipe perkersaan yaitu

    kerusakan pekerasaan "le#ible dan kerusakan perkerasan rigid, yaitu sebagai berikut

    8. Kerusakan konstruksi perkerasan "le#ible (lentur)

    a. &etak (5racking)

    &etak adalah suatu gejala kerusakan permukaan perkerasan sehingga akan

    menyebabkan air pada permukaan perkerasan masuk ke lapisan dibawahnya

    dan hal ini merupakan salah satu "aktor yang akan membuat luas=parah suatu

    (epartemen ekerjaan $mum, 9;;). i dalam pendekatan mekanika retak 

    diasumsikan ada bagian yang lemah pada setiap material. Ketika pembebanan

    terjadi, ada konsentrasi tegangan yang lebih tinggi disekitar bagian tersebut,

    sehingga material tersebut tidak lagi memiliki distribusi tegangan yangseragam

    dan terjadilah kerusakan= retak pada bagian tersebut dan berkembang ke bagian

    yang lainnya. 'ekanika retak juga menggambarkan perkembangan retak 

    tergantung pada si"at material tersebut (&oJue, 9;8;). &etak=craking yang

    umum diikenal dapat dibedakan atas

    • &etak halus (hair cracking) lebar celah lebih kecil atau sama dengan :

    mm, penyebab adalah bahan perkerasan yang kurang baik, tanah dasar 

    atau bagian perkerasan di bawah lapis permukaan kurang stabil. &etak 

    halus ini dapat meresapkan air ke dalam permukaan dan dapat

    menimbulkan kerusakan yang lebih parah seperti retak kulit buaya

     bahkan kerusakan seperti lubang dan amblas. &etak ini dapat berbentuk 

    melintang dan memanjang, dimana retak memanjang terjadi pada arah

    sejajar dengan sumbu jalan, biasanya pada jalur roda kendaraan atau

    sepanjang tepi perkerasan atau pelebaran, sedangkan untuk retak 

    melintang terjadi pada arah memotong sumbu jalan, dapat terjadi pada

    sebagian atau seluruh lebar jalan.

    26 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    27/48

    "am#ar 3.3. &etak 0alus

    Sumber :

    http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd& 

    • &etak kulit buaya (alligator crack) lebar celah lebih besar atau sama

    dengan : mm. Saling berangkai membentuk serangkaian kotak-kotak 

    kecil yang menyerupai kulit buaya. &etak ini disebabkan oleh bahan

     perkerasan yang kurang baik, pelapukan permukaan, tanah dasar atau

     bagian perkerasan di bawah lapisan permukaan kurang stabil, atau bahan

     pelapis pondasi dalam keadaan jenuh air (air tanah naik). $mumnya

    daerah dimana terjadi retak kulit buaya tidak luas. 4ika daerah dimana

    terjadi retak kulit buaya luas, mungkin hal ini disebabkan oleh repetisi

     beban lalu lintas yang melampaui beban yang dapat dipikul oleh lapisan

     permukaan tersebut. &etak kulit buaya dapat diresapi oleh air sehingga

    lama kelamaan akan menimbulkan lubang-lubang akibat terlepasnya

     butir-butir.

    "am#ar 3.4. &etak Kulit Buaya

    Sumber :

    http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd& 

    27 | P a g e

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    28/48

    • &etak pinggir (edge crack) retak memanjang jalan, dengan atau tanpa

    cabang yang mengarah ke bahu dan terletak dekat bahu. &etak ini

    disebabkan oleh tidak baiknya sokongan dari arah samping, drainase

    kurang baik, terjadinya penyusutan tanah, atau terjadinya  sett-ement di

     bawah daerah tersebut. +kar tanaman yang tumbuh di tepi perkerasan

    dapat pula menjadi sebab terjadinya retak pinggir ini. i lokasi retak, air 

    dapat meresap yang dapat semakin merusak lapisan permukaan. &etak 

    dapat diperbaiki dengan mengisi celah dengan campuran aspal cair dan

     pasir. erbaikan drainase harus dilakukan, bahu diperlebar dan

    dipadatkan. 4ika pinggir perkerasan mengalami penurunan, elevasi dapat

    diperbaiki dengan mempergunakan htmi. &etak ini lama kelamaan

    akan bertambah besar disertai dengan terjadinya lubang-lubang.

    "am#ar 3.). &etak Kulit Buaya

    Sumber :

    http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd& 

    • &etak sambungan bahu I perkersaan (edge joint crack) retak 

    memanjang, umumnya terjadi pada sambungan bahu dengan perkerasan.

    &etak dapat disebabkan oleh kondisi drainase di bawah bahu jalan lebih

     buruk daripada di bawah perkerasan, terjadinya  sett-ement di bahu jalan,

     penyusutan material bahu atau perkerasan jalan, atau akibat lintasan

    truk=kendaraan berat dibahu jalan. erbaikan dapat dilakukan seperti

     perbaikan retak re"leksi.

    28 | P a g e

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    29/48

    "am#ar 3.*. &etak Sambungan Bahu

    Sumber :

    http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd& 

    • &etak sambungan jalan (lane joint crack) retak memanjang, yang terjadi

     pada sambungan 9 lajur lalu lintas. 0al ini disebabkan tidak baiknya

    ikatan sambungan kedua lajur. erbaikan dapat dilakukan dengan

    memasukkan campuran aspal cair dan pasir ke dalam celah-celah yang

    terjadi. 4ika tidak diperbaiki, retak dapat berkembang menjadi lebar 

    karena terlepasnya butir-butir pada tepi retak dan meresapnya air ke

    dalam lapisan.

    "am#ar 3.6. &etak Sambungan 4alan

    Sumber :

    http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd& 

    • &etak re"leksi (re"lection crack) retak memanjang, melintang, diagonal

    atau membentuk kotak. erjadi pada lapis tambahan (er-a) yang

    menggambarkan pola retakan dibawahnya. &etak re"leksi dapat terjadi

     jika retak pada perkerasan lama tidak diperbaiki secara baik sebelum

    29 | P a g e

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    30/48

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    31/48

    • &etak selip (slippage crack) retak yang bentuknya melengkung seperti

     bulan sabit. 0al ini terjadi disebabkan oleh kurang baiknya ikatan antar 

    lapis permukaan dan lapis dibawahnya. Kurang baiknya ikatan dapat

    disebabkan oleh adanya debu, minyak air, atau benda nn adhesie

    lainnya, atau akibat tidak diberinya tac' cat sebagai bahan pengikat

    antar kedua lapisan. &etak selip pun dapat terjadi akibat terlalu

     banyaknya pasir dalam campuran lapisan permukaan, atau kurang

     baiknya pemadatan lapisan permukaan. erbaikan dapat dilakukan

    dengan membongkar bagian yang rusak dengan dan menggantikannya

    dengan lapisan yang lebih baik.

    "am#ar 3.1,. &etak Selip

    Sumber : http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter 

    20%%.pd& 

     b. istorsi (istortion)

    4enis kerusakan lentur atau "le#ible berupa distorsi dapat terjadi atas

    lemahnyatanah dasar, pemadatan yang kurang pada lapis pondasi sehingga

    terjadi tambahan pemadatan akibat beban lalu lintas. $ntuk kerusakan jalan

    yang satu ini dibagi atas beberapa jenis diantaranya

    • +lur (ruts), yang terjadi pada lintasan roda sejajar dengan as jalan. +lur 

    dapat merupakan tempat menggenangnya air hujan yang jatuh di atas

     permukaan jalan, mengurangi tingkat kenyamanan, dan akhirnya dapat

    timbul retak-retak. erjadinya alur disebabkan oleh lapis perkerasan yang

    kurang padat, dengan demikian terjadi tambahan pemadatan akibat

    repetisi beban lalu lintas pada lintasan roda. 5ampuran aspal dengan

    stabilitas rendah dapat pula menimbulkan de"ormasi plastis.

    31 | P a g e

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    32/48

    "am#ar 3.11. +lur 

    Sumber :

    http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd& 

    • Keriting (corrugation) alur yang terjadi melintang jalan. engan

    timbulnya lapisan permukaan yang berkeriting ini pengemudi akan

    merasakan ketidaknyamanan dalam mengemudi. enyebab kerusakan ini

    adalah rendahnya stabilitas campuran yang dapat berasal dari terlalu

    tingginya kadar aspal, terlalu banyak menggunakan agregat halus,

    agregat berbentuk butiran dan berpermukaan licin, atau aspal yang

    dipergunakan mempunyai penetrasi yang tinggi. Keriting dapat juga

    terjadi jika lalu lintas dibuka sebelum perkerasan mantap (untuk 

     perkerasan yang menggunakan aspal cair).

    "am#ar 2.12. Keriting

    Sumber : http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter 

    20%%.pd& 

    • Sungkur (shoving) de"ormasi plastis yang terjadi setempat, ditempat

    kendaraan sering berhenti, kelandaian curam, dan tikungan tajam.

    32 | P a g e

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    33/48

    Kerusakan terjadi dengan atau tanpa retak. enyebab kerusakan sama

    dengan kerusakan keriting.

    "am#ar 2.13. Sungkur 

    Sumber : http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter 

    20%%.pd& 

    • +mblas (grade depressions) terjadi setempat, dengan atau tanpa retak.

    +mblas dapat terdeteksi dengan adanya air yang tergenang. +ir yang

    tergenang ini dapat meresap ke dalam lapisan permukaan yang akhirnya

    menimbulkan lobang. enyebab amblas adalah beban kendaraan yang

    melebihi apa yang direncanakan, pelaksanaan yang kurang baik, atau

     penurunan bagian perkerasan dikarenakan tanah dasar mengalami

     sett-ement . erbaikan dapat dilakukan dengan

    a. $ntuk amblas yang F 7cm, lakukan metode perbaikan A (perataan).

     b. $ntuk amblas yang E 7 cm, lakukan metode perbaikan 7 (penambalan

    lubang).c. eriksa dan perbaiki selokan dan gorong-gorong agar air lancar 

    mengalir.

    d. eriksa dan perbaiki bahu jalan yang mengalami kerusakan.

    "am#ar 2.14. +mblas

    Sumber :

    http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd& 

    • 4embul (upleavel) terjadi setempat, dengan atau tanpa retak. 0al ini terjadi

    akibat adanya pengembangan tanah dasar pada tanah yang ekspansi".

    33 | P a g e

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    34/48

    erbaikan dilakukan dengan membongkar bagian yang rusak dan

    melapisnya kembali.

    c. 5acat ermukaan (esintegration)

    4enis kerusakan yang satu ini mengarah pada kerusakan secara kimiawi

    Imekanis dari lapisan permukaan, yang termasuk cacat permukaan adalah

    sebagai berikut

    • 1ubang (potholes)  berupa mangkuk, ukuran bervariasi dari kecil sampai

     besar. 1ubang-lubang ini menampung dan meresapkan air ke dalam lapis

     permukaan yang menyebabkan semakin parahnya kerusakan jalan.

    "am#ar 2.1). 1ubangSumber : http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter 

    20%%.pd& 

    • elepasan butir (raveling) dapat terjadi secara meluas dan mempunyai e"ek 

    serta disebabkan oleh hal yang sama dengan lubang. apat diperbaiki

    dengan memberikan lapisan tambahan diatas lapisan yang mengalami

     pelepasan butir setelah lapisan tersebut dibersihkan, dan dikeringkan.

    "am#ar 2.1*. elepasan butiran

    Sumber :

    http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd& 

    34 | P a g e

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    35/48

    • engelupasan (stripping) dapat disebabkan oleh kurangnya ikatan antar 

    lapisan permukaan dan lapis dibawahnya, atau terlalu tipisnya lapis

     permukaan. apat diperbaiki dengan cara digarus, diratakan dan dipadatkan.

    Setelah itu dilapis dengan buras.

    35 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    36/48

    d. engausan (olished +ggregat)

    engausan terjadi karena agregat berasal dari material yang tidak tahan aus

    terhadap roda kendaraan = agregat yang digunakan berbentuk bulat dan licin.

    apat diatasi dengan latasir, buras, latasbum.

    "am#ar 2.16. engausan

    Sumber :

    http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd& 

    e. Kegemukan (Bleeding !r >lushing)

    ada temperature tinggi, aspal menjadi lunak, dan akan terjadi jejak roda,

    dapatdisebabkan pemakaian kadar aspal yang tinggi pada campuran aspal,

     pemakaian terlalu banyak aspal pada pengerjaan prime coat = teak coat. apat

    diatasi dengan menaburkan agregat panas dan kemudian dipadatkan, atau lapis

    aspal diangkat dan diberi lapisan penutup.

    "am#ar 2.17. Kegemukan

    Sumber :

    http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd& 

    4. ANAL00

    Ta#el ).1. +nalisa Kerusakan erkerasan 1entur dan erkerasan Kaku

    N 'en!s (erusakan (E/UA(AN PE/(E/AAN LENTU/ 1 /ETA( 

    36 | P a g e

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    37/48

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    38/48

     

    $mur rencana yang telah mendekati waktunya

     

    Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsi

    P/TE(0

    d. /ETA( UUT Bentuk !at T!ngkat

      1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

     

    idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a#

     

    $mur rencana yang telah mendekati waktunya

     

    Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsi•

    P/TE(0

    e. /ETA( P0N""0/  Bentuk !at T!ngkat

     

    1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

     

    idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a#

    38 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    39/48

     

    $mur rencana yang telah mendekati waktunya

     

    Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsi

    P/TE(0

    e. /ETA( AMB. PELEBA/AN Bentuk !at T!ngkat

      1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

     

    idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a#

     

    $mur rencana yang telah mendekati waktunya 

    Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsi

    P/TE(0

    2 PE/UBAHAN BENTU(  

    a. 'EMBUL Bentuk !at T!ngkat

     

    1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

     

    idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a#

    39 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    40/48

     

    $mur rencana yang telah mendekati waktunya

     

    Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsi

    P/TE(0

    #. DE9/MA0 Bentuk !at T!ngkat

     

    1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

     

    idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a#

      $mur rencana yang telah mendekati waktunya

      Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsi

    • P/TE(0

    #. LUBAN" Bentuk !at T!ngkat

     

    1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

     

    idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a#

    40 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    41/48

     

    $mur rencana yang telah mendekati waktunya

     

    Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsi

    P/TE(0

    3 (EAUAN

    a. PELEPAAN BUT0/AN Bentuk !at T!ngkat

     

    1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

      idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a# 

    $mur rencana yang telah mendekati waktunya

     

    Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsi•

    P/TE(0

    41 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    42/48

    N 'en!s (erusakan (E/UA(AN PE/(E/AAN (A(U

    1 /ETA( 

    a. /ETA( /AMBUT Bentuk !at T!ngkat

     

    1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

     

    idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a#

     

    $mur rencana yang telah mendekati waktunya

     

    Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsiP/TE(0

    #. /ETA( (UL0T BUAA Bentuk !at T!ngkat

     

    +gak mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran beberapa sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a#

     

    $mur rencana yang telah mendekati waktunya

      Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

      1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsiP/TE(0

    . /ETA( UDUT Bentuk !at T!ngkat

    42 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    43/48

     

    1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

     

    idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a#

     

    $mur rencana yang telah mendekati waktunya  Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsi

    P/TE(0

    d. /ETA( MEMAN'AN" Bentuk !at T!ngkat

     

    1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

     

    idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a#

      $mur rencana yang telah mendekati waktunya

      Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsiP/TE(0

    43 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    44/48

    e. /ETA( AMBUN"AN Bentuk !at T!ngkat

      1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

     

    idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a# 

    $mur rencana yang telah mendekati waktunya

      Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsiP/TE(0

    . PELEPAAN BUT0/AN Bentuk !at T!ngkat

     

    1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

     

    idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a#

      $mur rencana yang telah mendekati waktunya

     

    Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsi

    P/TE(0

    44 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    45/48

    g. PE/MU(AAN AU Bentuk !at T!ngkat

      1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen

     

    idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara

    enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada

    wilayah studi yang diambil

    Pen%e#a# 

    $mur rencana yang telah mendekati waktunya

      Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna

    lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu

    tertentu

     

    +danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat

    diserap atau dialirkan secara maksimal

    8ara Penanganan 8atatan

     

    1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau

    mengisi dengan aspal emulsiP/TE(0

    45 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    46/48

    BAB 4

    PENUTUP

    4.1. (es!m:ulanari hasil penelitian yang dilakukan pada ruas 4l. 'oh. Kah"i Kel. Srengseng Sawah

    setelah dilakukan analisa dan pembahasan, maka kami menyimpulkan

    8. 4enis kerusakan-kerusakan yang terjadi pada jalan ini adalah kerusakan 5acat

    ermukaan (esintegration) yang sudah sangat parah, jenis kerusakan yang satu ini

    mengarah pada kerusakan secara kimiawi I mekanis dari lapisan permukaan.

    9. Kerusakan pada konstruksi perkerasan jalan disebabkan oleh

    • 1alu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban dan repetisi beban. 'akin

     banyak beban berulang yang terjadi, makin besar tingkat kerusakan jalan.

    • +ir, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak baik,

    dan naiknya air akibat si"at kapilaritas.

    • 'aterial konstruksi perkerasan, dalam hal ini dapat disebabkan oleh si"at

    material itu sendiri atau oleh sistem pengolahan bahan yang tidak baik.

    • klim dan cuaca, ndonesia beriklim tropis dimana suhu udara dan curah hujan

    umumnya tinggi, yang dapat merupakan salah satu penyebab kerusakan jalan.• Kondisi tanah dasar yang tidak stabil, kemungkinan disebabkan oleh sistim

     pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh si"at tanah

    dasarnya yang kurang baik.

    • roses pemadatan lapisan perkerasan diatas tanah dasar kurang baik 

    :. +lternati" erbaikan menurut tim

     

    er-a  atau lapis ulang dengan menggunakan  $igid !aement  dan pondasi

    tetap menggunakan perkerasan yang lama, karena kerusakan yang terjadi pada

     jalan ini sudah rusak parah. elaksanaan er-a dilakukan setelah jalan yang

    rusak diperbaiki terlebih dahulu.

    • erbaikan sistem drainase agar air dapat mengalir dengan baik dan tidak 

    menggangu struktur jalan

    4.2. aran

    46 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    47/48

    ari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang ada maka dapat disampaikan

     beberapa saran untuk perbaikan pada &uas 4alan 'oh. Kah"i agar lebih e"ekti" dan

    e"isien antara lain

    8. erbaikan pada &uas 4alan 4alan 'oh. Kah"i sebaiknya tidak hanya dipusatkan

     pada perbaikan perkerasannya saja tetapi juga melakukan usaha peningkatan

    kapasitas jalan dan perbaikan sistem transportasi secara integral dengan beberapa

    cara, misalnya menambah lebar perkerasan jalan, mengurangi beban yang masuk, dan

    mengurangi hambatan samping jalan.

    9. iperlukan pemantauan dan pengamatan kerusakan secara rutin apabila ada

    kemungkinan jalan rusak maka segera diadakan perbaikan dengan metode perbaikan

    yang sesuai agar kerusakan dikemudian hari tidak bertambah luas.

    :. erlu adanya pengelolaan data base  jalan secara lengkap dan tertib meliputi data

    kerusakan, data teknis jalan dan data-data lalu-lintas oleh inas terkait yang sewaktu-

    waktu sangat diperlukan sebagai dasar kegiatan rutin tahunan penanganan jalan.

    47 | P a g e

  • 8/19/2019 BAB I-IV contoh

    48/48

    DA9TA/ PUTA(A

    http==civilengineerunsri;C.wordpress.com=9;;D=;:=8=jenis-jenis-perkerasan-jalan

    http==Ganius.blogspot.com=9;89=;:=perkerasan-jalan.html

    http==climcivil.blogspot.com=9;89=8;=makalah-kerusakan-perkerasan-jalan.html

    http==eprints.undip.ac.id=:*;99=A=8CD:50+&.pd" 

    http==repository.usu.ac.id=bitstream=89:*7ACD=97A9=:=5hapter