Upload
dwi-wulan-dani
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 BAB I-IV contoh
1/48
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangKerusakan jalan yang terjadi di berbagai daerah saat ini merupakan permasalah yang
sangat kompleks dan kerugian yang diderita sungguh besar terutama bagi pengguna jalan,
seperti terjadinya waktu tempuh yang lama, kemacetan, kecelakaan lalu-lintas, dan lain-
lain. Kerugian secara individu tersebut akan menjadi akumulasi kerugian ekonomi global
bagi daerah tersebut. Banyak kritik yang telah dikirimkan kepada institusi pemerintahan
dalam upaya penanganan dan pengelolaan jalan, agar berbagai kerusakan yang terjadi
segera diatasi. Secara umum penyebab kerusakan jalan ada berbagai sebab yakni umur
rencana jalan yang telah dilewati, genangan air pada permukaan jalan yang tidak dapat
mengalir akibat drainase yang kurang baik, beban lalu lintas berulang yang berebihan
(overloaded) yang menyebabkan umur pakai jalan lebih pendek dari perencanaan.
erencanaan yang tidak tepat, pengawasaan yang kurang baik dan pelaksanaan yang tidak
sesuai dengan rencana yang ada. Selain itu minimnya biaya pemeliharaan, keterlambatan
pengeluaran anggaran serta prioritas penanganan yang kurang tepat juga menjadi
penyebab. anas dan suhu udara, air dan hujan, serta mutu awal produk jalan yang jelek
juga sangat mempengaruhi. !leh sebab itu disamping direncanakan secara tepat jalan
harus dipelihara dengan baik agar dapat melayani pertumbuhan lalulintas selama umur
rencana. Survey kondisi jalan perlu dilakukan secara periodik baik struktural maupun non-
struktural untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan yang ada. emeriksaan non-struktural
("ungsional) antara lain bertujuan untuk memeriksa kerataan (roughness), kekasaran
(te#ture), dan kekesatan (skid resitance). Kualitas jalan yang ada maupun yang akan
dibangun harus sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku. Syarat utama jalan
yang baik adalah kuat, rata, kedap air, tahan lama dan ekonomis sepanjang umur yang
direncanakan. $ntuk memenuhi syarat-syarat tersebut perlu dilakukan monitoring dan
evaluation secara periodik atau berkala sehingga dapat ditentukan metode perbaikan
konstruksi yang tepat dan sesuai. berdasarkan pengamatan kondisi jalan meliputi
kerusakan-kerusakan seperti retak-retak, alur, lubang, lendutan pada lajur roda, kekasaran
permukaan dan sebagainya yang terjadi selama umur pelayanan.
1 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
2/48
1.2. Permasalahan
ermasalahan yang dapat timbul akibat kerusakan jalan adalah
- %aktu tempuh yang lebih lama dari biasanya,
- &awan kecelakaan saat malam hari khusus nya saat hujan turun dapat berpotensi dan
rawan akan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
- Berpotensi rawan tindak kriminal saat malam hari karna pengguna jalan mengurangi
kecepatan dan kondisi jalan sepi saat malam hari.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
'aksud dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting
dan kerusakan di wilayah studi.
1.3.2. Tujuan
ujuan dari penulisan makalah ini adalah
- $ntuk mengetahui cara penanganan atas kerusakan dalam wilayah studi yang
kami ambil.- apat mengetahui solusi dari permasalahan dari kerusakan jalan di wilayah
studi yang diambil
- apat menentukan langkah penanganan dari adanya kerusakan kembali setelah
dilakukan perbaikan.
1.4. !stemat!ka Penul!san
$ntuk mempermudah pembahasan, maka dibuat suatu sistematika penulisan yang
terdiri dari * bab. +dapun masing-masing bab tersebut mengandung pokok-pokok
pembahasan sebagai berikut
B+B /+0$1$+/
Berisikan uraian yang bersi"at umum pada masalah yang akan dibahas, meliputi 1atar
2elakang, ermasalahan, 'aksud dan ujuan, serta Sistematika enulisan
• B+B ++
Berisikan landasan tinjauan pustaka berisikan tentang data-data dimana didalamnya
terdapat data-data menngenai lokasi atau wilayah studi yang diambil dimana
didalamnya terdapat 2ambaran %ilayah Studi dimana didalamnya berisikan lokasi,
peta wilayah trase jalan serta sistem transportasi dan ata yang berisikan kondisi
geometrik jalan, survey lalu lintas serta data kerusakan yang terdapat dalam wilayah
atau lokasi yang kita ambil.
• B+B 'B+0+S+/
Bab ini berisikan analisa sekaligus pembahasan mengenai kerusakan yang terdapat
wilayah studi beserta penanganannya berdasarkan teori yang ada serta analisis
kendaraan yang melalui jalan tersebut, sehingga dapat ditarik kesimpulan berdasarkan
data yang ada.
2 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
3/48
• B+B 3 /$$
'erupakan bab yang terakhir dari keseluruhan penulisan makalah yang akan
menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang diberikan.
3 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
4/48
BAB 2
DATA
2.1. "am#aran $!la%ah tud!2.2.1. Peta $!la%ah
2.2.2. L&kas!
4alan Kota Kembang &aya yang digunakan sebagai jalan alternati" menuju
Bogor dari epok atau sebaliknya, dijalan ini sering dilalui karna pertimbangan
jarak yang lebih dekat dibandingkan apabila menggunakan jalan arteri, yaitu jalan
raya Bogor
"am#ar 2.1. eta 4aringan 4alan
Sumber google earth
4 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
5/48
2.2.3. Trase 'alan
1okasi studi berada di jalan Kota Kembang &aya yang mempunyai batasan
sebagai berikut.
"am#ar 2.2. Batasan wilayah awal
Sumber okumentasi pribadi penulis
"am#ar 2.3. Batasan wilayah akhir
Sumber dokumentasi pribadi penulis
1okasi wilayah kelompok kami berbatasan langsung dengan jalan &aya
5itayam disebelah utara dengan jalan arung Serab disebelah selatan.
5 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
6/48
2.2.4. (&nd!s! Lalu L!ntas
Kondisi lalu lintas yang dilalui oleh jalan tersebut adalah tidak terlalu padat
karena merupakan jalan yang digunakan sebagai jalan alternati" akan tetapi pada
waktu tertentu jalan tersebut dilalui oleh kendaraan dengan kapasitas yang tidak
ringan karna pada malam hari sering dilalui oleh truck dengan kapasitas yang
besar, pada dasarnya jalan tersebur mayoritas dilaui oleh kendaraan pribadi berada
empat yang masih dikategorikan bermuatan ringan dengan intensitas yang tidak
terlalu padat, serta terdapat beberapa titik konsentrasi dimana kendaraan berat
berlalu lalang di daerah tersebut, karna adanya proyek pembangunan sekolah dan
adanya proyek pengembangan perumahan.
2.2. Data
2.2.1. "e&metr!k 'alan2.2.1.1 truktur Perkerasan
iwilayah studi ini pada jalan Kota Kembang &aya menggunakan
struktur perkerasan lentur, akan tetapi dibeberapa segmen penulis
menemukan adanya struktur perkerasan kaku pada jalan tersebut.
"am#ar 2.). Kondisi ksisting
Sumber okumentasi enulis
6 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
7/48
1okasi wilayah studi kelompok kami yakni 4alan Kota Kembang &aya
memiliki
1ebar 4alan 6 7 meter
anjang 4alan 6 8 km
"am#ar 2.*. otongan 'elintang 4alan
Sumber okumentasi enulis
2.2.1.2 Data L!ngkungan
alam wilayah studi ini memiliki data lingkungan yang cukup baik karna
sepanjang jalan memiliki garis sepadan yang sesuai dengan syarat
sebagaimana mestinya.
"am#ar 2.+. Kondisi 1ingkungan
Sumber okumentasi enulis
7 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
8/48
"am#ar 2.1,. inas emadam KebakaranSumber okumentasi ribadi enulis
"am#ar 2.11. royek embagunan Sekolah
Sumber okumentasi ribadi enulis
8 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
9/48
"am#ar 2.12. royek engembangan erumahan
Sumber okumentasi ribadi enulis
Dra!nase
"am#ar 2.13. rainase 8
Sumber okumentasi enulis
ada konsep drainase seperti ini, merupakan konsep drainase
konvensional menggunakan tipe saluran tertutup, dimana air dialirkan
langsung kedalam saluran dibawah tanah yang nantinya langsung dialirkan
seepat-cepatnya menuju badan air, atau sungai.
9 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
10/48
"am#ar 2.14. rainase 9
Sumber okumentasi ribadi enulis
Saluran ini berada tetap didepan pusat pertokoan.
10 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
11/48
2.2.2. ur-e% Lalu L!ntas
Kendaraan mayoritas yang melalui 4alan tersebut mayoritas adalah kendaraan
pribadi, akan tetapi kondisi lingkungan yang telah dibahas sebelumnya bahwa
terdapat beberapa titik dimana terdapat inas emadam Kebakaran Kota epok,
royek embangunan Sekolah, serta royek pengembangan erumahan yang
berada di wilayah studi tersebut yang memungkinkan adanya kendaraan berat yang
melalui jalan tersebut pada waktu tertentu.
resentase lalu lintas
- Kendaraan Sepeda motor :; <
- Kendaraan pribadi beroda empat 7; <
- Kendaraan Bermuatan Besar 9; <
11 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
12/48
2.2.3. (erusakan
Ta#el 2.1. Kerusakan erkerasan 1entur dan erkerasan Kaku
N 'en!s (erusakan (E/UA(AN PE/(E/AAN LENTU/
1 /ETA(
a. /ETA( /AMBUT DE(/0P0• &etak rambut ini terdapat pada hampir disetiap
permukaan perkerasan lentur diwilayah studi yang
kelompok kami ambil
• &etak jenis ini cenderung diabaikan karena tidak
terlalu berpengaruh dalam tingkat kenyamanan
berkendara bagi pengguna jalan
• &etak jenis ini memiliki celah lebih kecil atau
sama dengan : mm
#./ETA( (UL0T BUAA DE(/0P0
• &etak jenis ini adalah tingkat lanjut dari
diabaikannya retak halus, retak halus dapat
menyebabkan retak jenis ini
• +pabila masih diabaikan akan mengakibatkan
kerusakan yang lebih parah lagi
• &etak jenis ini mulai mengganggu pengguna
jalan baik pengendara roda dua, maupun
pengendara roda empat
. /ETA( P0N""0/ DE(/0P0
12 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
13/48
&etak pinggir ini diwilayah studi yang
kelompok kami ambil berada di tikungan
dimana beban kendaraan tidak dapat
terdistribusi secara menyeruh menyebabkan
terbentuknya retak jenis ini
&etak jenis ini apabila dibiarkan akan
berdampak lebih besar akan kenyamanan
berkendara, akan timbul masalah yang lebih
besar seperti jembul dan lainnya
d. /ETA( UUT DE(/0P0
• &etak jenis ini saling bersambungan membentuk kotak
besar
•&etak jenis ini dapat menyebabkan lubang apabila
dibiarkan
• &etak jenis ini dapat menyerap air sehingga kestabilan
tanah akan terganggu
e. /ETA( AMB. PELEBA/AN DE/(/0P0
13 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
14/48
• &etak ini terdapat diwilayah studi dengan
kondisi yang sangat memperhatinkan karna
sudah membentuk lubang
• Kerusakan ini sangat berbahaya karena
terdapat lubang diantara keretakan yang ada• +pabila dibiarkan maka kerusakan dapat
menyebar ke segmen yang lainnya
2 PE/UBAHAN BENTU(
a. 'EMBUL DE(/0P0
• erubahan bentuk berupa jembul ini terdapat
pada tikungan diwilayah studi yang kami ambil
•
Kerusakan yang timbul sangatmemperhatinkan karna dibiarkan begitu saja
• Kerusakan ini sangat berbahaya bagi
pengendara yang melalui jalan tersebut karena
terdapat ditikungan, bagi pengendara yang
baru melintasi jalan tersebut rawan mengalami
kecelakaan
#. LUBAN" DE(/0P0
14 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
15/48
• Kerusakan kenis ini diwilayah studi yang kami
ambil terdapat dibeberappa tempat memiliki
dimensi seperti mangkok
• Kerusakan ini dapat menampung air, dan cepat
atau lambat dapat meyerap ketanah danmengganggu tanah dasar
• Kerusakan ini menggaggu kendaraan yang
melewati jalan
3 (EAUAN
a. (EAUAN DE(/0P0
• elepasan butiran adalah parameter dimana tingkat
keausan jalan terjadi disertai tanda-tanda yaitu
terdapat butiran material dipinggir jalan
• Butiran jenis ini dapat membahayakan pengendara
karena sistem pengeremanan kendaraan dapat
berkurang saat dilakukan pengereman di wilayah
ini
• +pabila dibiarkan jalan tersebut akan memiliki
tekstur jalan yang bergelombang menyebabkankan
berkurangnya tingkat kenyamanan pengguna jalan
• Kerusakan jenis ini cenderung diabaikan
N 'en!s (erusakan (E/UA(AN PE/(E/AAN (A(U
1 /ETA(
15 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
16/48
a. /ETA( /AMBUT DE(/0P0
• ada perkerasan kaku retak ini paling sering
ditemui, karena cenderung diabaikan akan
tetapi apabila dibiarkan terus menerus dapat
menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada
kondisi jalan tersebut
Kerusakan jenis ini tidak terlalu mengganggu
pengguna jalan
#. /ETA( BUAA DE(/0P0
&etak jenis ini mempuyai bentuk persegi
alam wilayah studi kerusakan ini terjadi di
wilayah yang mempunyai sistem drainase yang
kurang baik sehingga sering tergenang oleh air
saat hujan turun
'emiliki rongga yang dapat menyerap air
. /ETA( UDUT DE(/0P0
16 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
17/48
• iwilayah studi yang kelompok kami ambil
retak jenis ini terdapat di sudut-sudut di
beberapa segmen perkerasan kaku
d. /ETA( MEMAN'AN" DE(/0P0
• &etakan ini sangat berbahaya karna memiliki
dimensi yang cukup panjang dan memiliki
retakan yang cukup lebar
• Kondisi lingkungan terdapat beberapa proyek
pengembangan perumahan yang secara
langsung berdampak akan kerusakan yang
timbul disekitar proyek tersebut
• Kondisi sistem drainase diwilayah ini cukup
baik
17 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
18/48
e. /ETA( AMBUN"AN DE(/0P0
• Kondisi ini terdapat di sembungan antara
perkerasan lentur dan perkerasan kaku, dimana
awalnya perkerasan lentur ini sering terjadi
kerusakan kemudian dilakukan perbaikan
berupa menambahkan lapisan perkerasan kaku
diatasnya akan tetapi tidak memperhatikan
sambungan akan keduanya sehingga
menyebabkan keretakan diantaranya
• Kendaraan yang melalui segmen tersebut akan
mengalami bumping atau guncangan yang
dapat mengganggu tingkat kenyamanan
penguna jalan
. PE/MU(AAN AU Bentuk !at T!ngkat
• elepasan butiran di perkerasan kaku dalam
wilayah studi yang kami ambil mayoritas telah
mengalami pelepasan butiran, ditandai dengan
timbulnya batuan-batuan material penyusun
perkerasan kaku tersebut
• Kondisi drainase cukup baik
• Serta kondisi lingkungan tidak memiliki
potensi akan menyebabkan kerusakan
18 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
19/48
BAB 3
PEMBAHAAN
3.1. TE/0
erkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang merupakan lapis
konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan, kekuatan, dan kekakuan, serta kestabilan
tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas diatasnya ke tanah dengan secara aman.
erkerasan jalan juga merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah
dasar dan roda kendaraan, yang ber"ungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi,
dan selama masa pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan yang berarti. +gar
perkerasan jalan yang sesuai dengan mutu yang diharapkan, maka pengetahuan tentang si"at,
pengadaan dan pengolahan dari bahan penyusun perkerasan jalan sangat diperlukan.8
+gregat yang dipakai adalah batuan pecah atau batu belah ataupun bahan lainnya.
Bahan ikat ang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat. +papun jenis perkerasan lalu
lintas, harus dapat mem"asilitasi sejumlah pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa angkutan
lalu lintas, berupa jasa angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa seluruh
komoditas yang diijinkan untuk berlalu lalang disitu. engan beragam jenis kendaraan
dengan angkutan barangnya, akan memberikan variasi beban ringan, sedang sampai berat.
4enis kendaraan penumpang akan memberikan pula sejumlah variasi. an hal itu harus
didukung oleh perkerasan jalan, daya dukung perkerasan jalan raya ini akan menentukan
kelas jalan yang bersangkutan, misalnya jalan kelas 8 akan menerima beban besar dibanding
jalan kelas 9.
'aka dilihat dari mutu perkerasan jalan sudah jelas berbeda. ersyaratan umum dari
suatu jalan adalah dapatnya menyediakan lapisan permukaan yang selalu rata dan kuat, serta
menjamin keamanan yang tinggi untuk masa hidup yang cukup lama, dan yang memerlukan
pemeliharaan yang sekecil-kecilnya dalam berbagai cuaca. ingkatan sampai dimana kita
akan memenuhi persyaratan tersebut tergantung dari imbangan antara tingkat kebutuhan lalu
lintas, keadaan tanah serta iklim yang bersangkutan. Sebagaimana telah dipahami bahwa yang
1 http://zanius.blogspot.co/2012/03/pe!"e!asan#$alan.htl
19 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
20/48
dimaksud dengan perkerasan adalah lapisan atas dari badan jalan yang dibuat dari bahan-
bahan khusus yang bersi"at baik=konstrukti" dari badan jalannya sendiri. Berdasarkan bahan
pengikat yang menyusunnya, konstruksi perkerasan jalan dibedakan atas beberapa jenis.9
3.1.1. 'EN0 5 'EN0 (NT/U(0 PE/(E/AAN3
+dapun bahan ikat yang dipakai antara lain semen, aspal dan tanah liat. Berdasarkan
bahan pengikatnya, konstruksi perkerasan jalan dapat dibedakan atas
a. Konstruksi erkerasan 1entur (>le#ible avement)
?aitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya, yang si"atnya
lentur terutama pada saat panas. +spal dan agregat ditebar dijalan pada suhu tinggi
(sekitar 8;; ;5). 1apisan-lapisan perkerasan bersi"at memikul dan menyebarkan
beban lalu lintas ke tanah dasar.
b. Konstruksi erkerasan Kaku (&igid avement)
?aitu perkerasan yang menggunakan semen (ortland 5ement) sebagai bahan
pengikatnya. elat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasar
dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh
pelat beton.
c. Konstruksi erkerasan Komposit (5omposite avement)
?aitu gabungan konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement) dan lapisan perkerasan
lentur ("le#ible pavement) di atasnya, dimana kedua jenis perkerasan ini bekerja
sama dalam memilkul beban lalu lintas. erkerasan kaku yang dikombinasikan
dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur diatas perkerasan kaku atau
perkerasan kaku diatas perkerasan lentur.
ibawah ini adalah gambar dari lapisan-lapisan perkerasan lentur, perkerasan rigid, dan
perkerasan komposit.
2 http://clici%il.blogspot.co/2012/10/a"alah#"e!usa"an#pe!"e!asan#$alan.htl
3 http://ep!ints.un&ip.ac.i&/34022/6/1893'()*P+,-'.p&
20 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
21/48
"am#ar 3.1. 1apisan-lapisan erkerasaan lentur, erkerasan kaku, dan erkerasan komposit
Sumber : http://eprints.undip.ac.id/34022/6/1893_CH!"#$_%%.pd&
+dapun perbedaan utama antara perkerasan kaku dan perkerasan lentur diberikan pada
tabel 8 dan tabel 9 di bawah ini
Ta#el 3.1. erbedaan antara perkerasan lentur dan perkerasan kaku
erkerasaan 1entur erkerasan Kaku
8 Bahan engikat +spal Semen
9 &epitisi Beban imbul &utting (lendutan pada jalu roda) imbul retak-retak pada permukaan
: enurunan anah asar 4alan bergelombang
(mengikuti tanah dasar)
Bersi"at sebagai balok
diatas perletakan
* erubahan emperatur
'odulus kekakuan
berubah. imbul tegangan
dalam yang kecil
'odulus kekakuan tidak
berubah. imbul tegangan
dalam yang besar
Sumber : Su'irman( S.( )1992*( !er'erasan +entur ,a-an $aa( !enerbit a( andung
Ta#el 3.2. erbedaan antara perkerasan lentur dan perkerasan kaku
/o erkerasaan Kaku erkersaan 1entur
21 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
22/48
8 esain sederhana namun pada bagian
sambungan perlu perhitungan lebih teliti.
Kebanyakan digunakan hanya pada jalan-
jalan dengan volume lalu lintas tinggi, serta
pada perkesaan lapangan terbang.
erencanaan sederhana dan dapat digunakan
untuk semua tingkat volume lalu lintas dan
semua jenis jalan berdasarkan klasi"ikasi
"ungsi jalan raya.
9 &ancangan 4ob 'i# lebih mudah untuk
dikendalikan kualitasnya. 'odulus
lastisitas antara lapisan permukaan dan
pondasi sangat berbeda.
Kendalikan kualitas untuk 4ob 'i# agak rumit
karena harus diteliti baik di laboratorium
sebelum dihampar, maupun seelah dihampar di
lapangan.
: &ongga udara di dalam beton tidak dapat
mengurangi tegangan yang timbul akibat
perubahan volume beton. ada umumnya
diperlukaan sambungan untuk mengurangi
tegangan akibat perubahan temperatur.
apat lebih bertahan terhadap kondisi yang
lebih buruk.
&ongga udara dapat meengurangi tegangan
yang timbul akibat perubahan volume
campuran aspal. !leh karena itu tidak
diperlukan sambungan. Sulit untuk bertahan
terhadap kondisi drainase yang buruk.
* $mur rencana dapat mencapai 87 @ *;
tahun. 4ika terjadi kerusakan maka kersakan
tersebut cepat dan dalam waktu singkatdapat meluas.
$mur rencana relati" pendek 7 @ 8; tahun.
Kerusakan tidak merambat ke bagian
konstruksi yang lain, kecuali jika perkerasanterendam air.
7 ndeks elayanan tetap baik hampir selama
umur rencana, terutama jika sambungan
melintang (transversal joints) dikerjakan dan
dipelihara dengan baik.
ndeks elayanan yang terbaik hanya pada saat
selesai pelaksanaan konstruksi, setelah itu
berkurang seiring dengan waktu dan "rekuensi
beban lalu lintasnya.
A ada umumnya biaya awal konstruksi tinggi ada umumnya biaya awal konstruksi rendah,
terutama untuk jalan lokal dengan volume lalu
lintas rendah. etapi biaya awal hampir sama
untuk jenis konstruksi jalan berkualitas tinggi
yaitu jalan dengan volume lalu lintas tinggi.
elaksanaan relati" sederhana kecuali pada
sambungan-sambungan.
elaksanaan cukup rumit disebabkan kendali
kualitas harus dipertahankan pada sejumlah parameter, termasuk kendali terhadap
temperatur.
C Sangat penting untuk melaksanakan
pemeliharaan terhadap sambungan-
sambungan secara rutin.
Biaya pemeliharaan yang dikeluarkan
mencapai lebih kurang dua kali lebih besar dari
pada perkerasan kaku.
D +gak sulit untuk menetapkan saat yang tetap
untuk melakukan pelapisan ulang. +pabila
lapisan permukaan akan dilapis ulang, maka
untuk mencegah terjadinya retak re"leksi
biasanya dibuat tebal perkerasan E 8; cm.
elapisan ulang dapat dilaksanakan pada
semuua tingkat ketebalan perkerasan yang
diperlukan lebih mudah menentukan perkiraan
saat pelapisan ulang harus dilakukan.
8; Kekuatan konstruksi perkerasan kaku
ditentukan oleh kekuatan lapisan beton
sendiri (tanah dasar tidak begitu
menentukan).
Kekuatan konstruksi perkerasan lentur
dientukan oleh kemampuan penyebaran
tegangan setiap lapisan dan ditentukan oleh
tebal setiap lapisan dan kekuatan tanah dasar
yang dipadatkan.
88 ?ang dimaksud dengan tebal konstruksi
perkerasaan kaku adalah tebal lapisan beton
tidak termasuk pondasi.
?ang dimaksud dengan tebal konstruksi
perkerasan lentur adalah tebal seluruh lapisan
yang ada diatas tanah dasar dipadatkan
termasuk pondasi.
Sumber: http://cii-engineerunsri08.rdpress.cm/2009/03/1/5enis5enisper'erasan5a-an/
3.1.2. LAP0AN PADA (NT/U(0 'ALAN4
4 http://!eposito!.usu.ac.i&/bitst!ea/123456789/25672/3/(hapte!20.p&
22 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
23/48
ada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang
tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut
• 1apisan ermukaan (sur"ace course)
• 1apisan ondasi +tas (base course)
• 1apisan ondasi Bawah (sub base course)
• 1apisan anah asar (subgrade)
"am#ar 3.2. 1apisan Konstruksi erkerasan
Sumber : http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd&
a. 1apisan permukaan (Sur"ace 5ourse)
1apis permukaan struktur pekerasan lentur terdiri atas campuran mineral agregat dan
bahan pengikat yang ditempatkan sebagai lapisan paling atas dan biasanya terletak di
atas lapis pondasi.
>ungsi lapis permukaan antara lain
• Sebagai bagian perkerasan untuk menahan beban roda.
• Sebagai lapisan tidak tembus air untuk melindungi badan jalan dari kerusakan
akibat cuaca.
• Sebagai lapisan aus (wearing course)
Bahan untuk lapis permukaan umumnya sama dengan bahan untuk lapis pondasi
dengan persyaratan yang lebih tinggi. enggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan
dapat bersi"at kedap air, disamping itu bahan aspal sendiri memberikan bantuan
tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda.
emilihan bahan untuk lapis permukaan perlu mempertimbangkan kegunaan, umur
rencana serta pentahapan konstruksi agar dicapai man"aat sebesar-besarnya dari biaya
yang dikeluarkan.
b. 1apisan pondasi atas (Base 5ourse)
23 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
24/48
1apis pondasi adalah bagian dari struktur perkerasan lentur yang terletak langsung di
bawah lapis permukaan. 1apis pondasi dibangun di atas lapis pondasi bawah atau, jika
tidak menggunakan lapis pondasi bawah, langsung di atas tanah dasar.
>ungsi lapis pondasi antara lain
• Sebagai bagian konstruksi perkerasan yang menahan beban roda.
• Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
Bahan-bahan untuk lapis pondasi harus cukup kuat dan awet sehingga dapat
menahan beban-beban roda. Sebelum menentukan suatu bahan untuk digunakan sebagai
bahan pondasi, hendaknya dilakukan penyelidikan dan pertimbangan sebaik-baiknya
sehubungan dengan persyaratan teknik. Bermacam-macam bahan alam=setempat (5B&
E 7;
8/19/2019 BAB I-IV contoh
25/48
beberapa hal sangat dianjurkan agar diperoleh bantuan yang e"ekti" terhadap kestabilan
konstruksi perkerasan.
d. 1apisan tanah dasar (Subgrade)
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung pada si"at-si"at
dan daya dukung tanah dasar. alam pedoman ini diperkenalkan modulus resilien ('&)
sebagai parameter tanah dasar yang digunakan dalam perencanaan 'odulus resilien
('&) tanah dasar juga dapat diperkirakan dari 5B& standar dan hasil atau nilai tes soil
inde#. Korelasi 'odulus &esilien dengan nilai 5B& (0eukelom I Klomp) berikut ini
dapat digunakan untuk tanah berbutir halus ("ine-grained soil) dengan nilai 5B&
terendam 8; atau lebih kecil.
'& (psi) 6 8.7;; # 5B&
ersoalan tanah dasar yang sering ditemui antara lain
• erubahan bentuk tetap (de"ormasi permanen) dari jenis tanah tertentu
sebagai akibat beban lalu-lintas.
• Si"at mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar
air.
• aya dukung tanah tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada
daerah dan jenis tanah yang sangat berbeda si"at dan kedudukannya, atau
akibat pelaksanaan konstruksi.
H 1endutan dan lendutan balik selama dan sesudah pembebanan lalu-lintas
untuk jenis tanah tertentu.
H ambahan pemadatan akibat pembebanan lalu-lintas dan penurunan yang
diakibatkannya, yaitu pada tanah berbutir (granular soil) yang tidak
dipadatkan secara baik pada saat pelaksanaan konstruksi.
3.1.3. 'EN0 5 'EN0 (E/UA(AN)
5 http://pute!abangsa.o!&p!ess.co/2013/07/31/$enis#$enis#"e!usa"an#pa&a#
pe!"e!asan#lentu!#eible#pa%eent/
25 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
26/48
alam konstruksi jalan raya, kerusukan jalan di bagi 9 menurut tipe perkersaan yaitu
kerusakan pekerasaan "le#ible dan kerusakan perkerasan rigid, yaitu sebagai berikut
8. Kerusakan konstruksi perkerasan "le#ible (lentur)
a. &etak (5racking)
&etak adalah suatu gejala kerusakan permukaan perkerasan sehingga akan
menyebabkan air pada permukaan perkerasan masuk ke lapisan dibawahnya
dan hal ini merupakan salah satu "aktor yang akan membuat luas=parah suatu
(epartemen ekerjaan $mum, 9;;). i dalam pendekatan mekanika retak
diasumsikan ada bagian yang lemah pada setiap material. Ketika pembebanan
terjadi, ada konsentrasi tegangan yang lebih tinggi disekitar bagian tersebut,
sehingga material tersebut tidak lagi memiliki distribusi tegangan yangseragam
dan terjadilah kerusakan= retak pada bagian tersebut dan berkembang ke bagian
yang lainnya. 'ekanika retak juga menggambarkan perkembangan retak
tergantung pada si"at material tersebut (&oJue, 9;8;). &etak=craking yang
umum diikenal dapat dibedakan atas
• &etak halus (hair cracking) lebar celah lebih kecil atau sama dengan :
mm, penyebab adalah bahan perkerasan yang kurang baik, tanah dasar
atau bagian perkerasan di bawah lapis permukaan kurang stabil. &etak
halus ini dapat meresapkan air ke dalam permukaan dan dapat
menimbulkan kerusakan yang lebih parah seperti retak kulit buaya
bahkan kerusakan seperti lubang dan amblas. &etak ini dapat berbentuk
melintang dan memanjang, dimana retak memanjang terjadi pada arah
sejajar dengan sumbu jalan, biasanya pada jalur roda kendaraan atau
sepanjang tepi perkerasan atau pelebaran, sedangkan untuk retak
melintang terjadi pada arah memotong sumbu jalan, dapat terjadi pada
sebagian atau seluruh lebar jalan.
26 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
27/48
"am#ar 3.3. &etak 0alus
Sumber :
http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd&
• &etak kulit buaya (alligator crack) lebar celah lebih besar atau sama
dengan : mm. Saling berangkai membentuk serangkaian kotak-kotak
kecil yang menyerupai kulit buaya. &etak ini disebabkan oleh bahan
perkerasan yang kurang baik, pelapukan permukaan, tanah dasar atau
bagian perkerasan di bawah lapisan permukaan kurang stabil, atau bahan
pelapis pondasi dalam keadaan jenuh air (air tanah naik). $mumnya
daerah dimana terjadi retak kulit buaya tidak luas. 4ika daerah dimana
terjadi retak kulit buaya luas, mungkin hal ini disebabkan oleh repetisi
beban lalu lintas yang melampaui beban yang dapat dipikul oleh lapisan
permukaan tersebut. &etak kulit buaya dapat diresapi oleh air sehingga
lama kelamaan akan menimbulkan lubang-lubang akibat terlepasnya
butir-butir.
"am#ar 3.4. &etak Kulit Buaya
Sumber :
http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd&
27 | P a g e
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf
8/19/2019 BAB I-IV contoh
28/48
• &etak pinggir (edge crack) retak memanjang jalan, dengan atau tanpa
cabang yang mengarah ke bahu dan terletak dekat bahu. &etak ini
disebabkan oleh tidak baiknya sokongan dari arah samping, drainase
kurang baik, terjadinya penyusutan tanah, atau terjadinya sett-ement di
bawah daerah tersebut. +kar tanaman yang tumbuh di tepi perkerasan
dapat pula menjadi sebab terjadinya retak pinggir ini. i lokasi retak, air
dapat meresap yang dapat semakin merusak lapisan permukaan. &etak
dapat diperbaiki dengan mengisi celah dengan campuran aspal cair dan
pasir. erbaikan drainase harus dilakukan, bahu diperlebar dan
dipadatkan. 4ika pinggir perkerasan mengalami penurunan, elevasi dapat
diperbaiki dengan mempergunakan htmi. &etak ini lama kelamaan
akan bertambah besar disertai dengan terjadinya lubang-lubang.
"am#ar 3.). &etak Kulit Buaya
Sumber :
http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd&
• &etak sambungan bahu I perkersaan (edge joint crack) retak
memanjang, umumnya terjadi pada sambungan bahu dengan perkerasan.
&etak dapat disebabkan oleh kondisi drainase di bawah bahu jalan lebih
buruk daripada di bawah perkerasan, terjadinya sett-ement di bahu jalan,
penyusutan material bahu atau perkerasan jalan, atau akibat lintasan
truk=kendaraan berat dibahu jalan. erbaikan dapat dilakukan seperti
perbaikan retak re"leksi.
28 | P a g e
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf
8/19/2019 BAB I-IV contoh
29/48
"am#ar 3.*. &etak Sambungan Bahu
Sumber :
http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd&
• &etak sambungan jalan (lane joint crack) retak memanjang, yang terjadi
pada sambungan 9 lajur lalu lintas. 0al ini disebabkan tidak baiknya
ikatan sambungan kedua lajur. erbaikan dapat dilakukan dengan
memasukkan campuran aspal cair dan pasir ke dalam celah-celah yang
terjadi. 4ika tidak diperbaiki, retak dapat berkembang menjadi lebar
karena terlepasnya butir-butir pada tepi retak dan meresapnya air ke
dalam lapisan.
"am#ar 3.6. &etak Sambungan 4alan
Sumber :
http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd&
• &etak re"leksi (re"lection crack) retak memanjang, melintang, diagonal
atau membentuk kotak. erjadi pada lapis tambahan (er-a) yang
menggambarkan pola retakan dibawahnya. &etak re"leksi dapat terjadi
jika retak pada perkerasan lama tidak diperbaiki secara baik sebelum
29 | P a g e
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf
8/19/2019 BAB I-IV contoh
30/48
8/19/2019 BAB I-IV contoh
31/48
• &etak selip (slippage crack) retak yang bentuknya melengkung seperti
bulan sabit. 0al ini terjadi disebabkan oleh kurang baiknya ikatan antar
lapis permukaan dan lapis dibawahnya. Kurang baiknya ikatan dapat
disebabkan oleh adanya debu, minyak air, atau benda nn adhesie
lainnya, atau akibat tidak diberinya tac' cat sebagai bahan pengikat
antar kedua lapisan. &etak selip pun dapat terjadi akibat terlalu
banyaknya pasir dalam campuran lapisan permukaan, atau kurang
baiknya pemadatan lapisan permukaan. erbaikan dapat dilakukan
dengan membongkar bagian yang rusak dengan dan menggantikannya
dengan lapisan yang lebih baik.
"am#ar 3.1,. &etak Selip
Sumber : http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter
20%%.pd&
b. istorsi (istortion)
4enis kerusakan lentur atau "le#ible berupa distorsi dapat terjadi atas
lemahnyatanah dasar, pemadatan yang kurang pada lapis pondasi sehingga
terjadi tambahan pemadatan akibat beban lalu lintas. $ntuk kerusakan jalan
yang satu ini dibagi atas beberapa jenis diantaranya
• +lur (ruts), yang terjadi pada lintasan roda sejajar dengan as jalan. +lur
dapat merupakan tempat menggenangnya air hujan yang jatuh di atas
permukaan jalan, mengurangi tingkat kenyamanan, dan akhirnya dapat
timbul retak-retak. erjadinya alur disebabkan oleh lapis perkerasan yang
kurang padat, dengan demikian terjadi tambahan pemadatan akibat
repetisi beban lalu lintas pada lintasan roda. 5ampuran aspal dengan
stabilitas rendah dapat pula menimbulkan de"ormasi plastis.
31 | P a g e
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf
8/19/2019 BAB I-IV contoh
32/48
"am#ar 3.11. +lur
Sumber :
http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd&
• Keriting (corrugation) alur yang terjadi melintang jalan. engan
timbulnya lapisan permukaan yang berkeriting ini pengemudi akan
merasakan ketidaknyamanan dalam mengemudi. enyebab kerusakan ini
adalah rendahnya stabilitas campuran yang dapat berasal dari terlalu
tingginya kadar aspal, terlalu banyak menggunakan agregat halus,
agregat berbentuk butiran dan berpermukaan licin, atau aspal yang
dipergunakan mempunyai penetrasi yang tinggi. Keriting dapat juga
terjadi jika lalu lintas dibuka sebelum perkerasan mantap (untuk
perkerasan yang menggunakan aspal cair).
"am#ar 2.12. Keriting
Sumber : http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter
20%%.pd&
• Sungkur (shoving) de"ormasi plastis yang terjadi setempat, ditempat
kendaraan sering berhenti, kelandaian curam, dan tikungan tajam.
32 | P a g e
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf
8/19/2019 BAB I-IV contoh
33/48
Kerusakan terjadi dengan atau tanpa retak. enyebab kerusakan sama
dengan kerusakan keriting.
"am#ar 2.13. Sungkur
Sumber : http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter
20%%.pd&
• +mblas (grade depressions) terjadi setempat, dengan atau tanpa retak.
+mblas dapat terdeteksi dengan adanya air yang tergenang. +ir yang
tergenang ini dapat meresap ke dalam lapisan permukaan yang akhirnya
menimbulkan lobang. enyebab amblas adalah beban kendaraan yang
melebihi apa yang direncanakan, pelaksanaan yang kurang baik, atau
penurunan bagian perkerasan dikarenakan tanah dasar mengalami
sett-ement . erbaikan dapat dilakukan dengan
a. $ntuk amblas yang F 7cm, lakukan metode perbaikan A (perataan).
b. $ntuk amblas yang E 7 cm, lakukan metode perbaikan 7 (penambalan
lubang).c. eriksa dan perbaiki selokan dan gorong-gorong agar air lancar
mengalir.
d. eriksa dan perbaiki bahu jalan yang mengalami kerusakan.
"am#ar 2.14. +mblas
Sumber :
http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd&
• 4embul (upleavel) terjadi setempat, dengan atau tanpa retak. 0al ini terjadi
akibat adanya pengembangan tanah dasar pada tanah yang ekspansi".
33 | P a g e
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf
8/19/2019 BAB I-IV contoh
34/48
erbaikan dilakukan dengan membongkar bagian yang rusak dan
melapisnya kembali.
c. 5acat ermukaan (esintegration)
4enis kerusakan yang satu ini mengarah pada kerusakan secara kimiawi
Imekanis dari lapisan permukaan, yang termasuk cacat permukaan adalah
sebagai berikut
• 1ubang (potholes) berupa mangkuk, ukuran bervariasi dari kecil sampai
besar. 1ubang-lubang ini menampung dan meresapkan air ke dalam lapis
permukaan yang menyebabkan semakin parahnya kerusakan jalan.
"am#ar 2.1). 1ubangSumber : http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter
20%%.pd&
• elepasan butir (raveling) dapat terjadi secara meluas dan mempunyai e"ek
serta disebabkan oleh hal yang sama dengan lubang. apat diperbaiki
dengan memberikan lapisan tambahan diatas lapisan yang mengalami
pelepasan butir setelah lapisan tersebut dibersihkan, dan dikeringkan.
"am#ar 2.1*. elepasan butiran
Sumber :
http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd&
34 | P a g e
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf
8/19/2019 BAB I-IV contoh
35/48
• engelupasan (stripping) dapat disebabkan oleh kurangnya ikatan antar
lapisan permukaan dan lapis dibawahnya, atau terlalu tipisnya lapis
permukaan. apat diperbaiki dengan cara digarus, diratakan dan dipadatkan.
Setelah itu dilapis dengan buras.
35 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
36/48
d. engausan (olished +ggregat)
engausan terjadi karena agregat berasal dari material yang tidak tahan aus
terhadap roda kendaraan = agregat yang digunakan berbentuk bulat dan licin.
apat diatasi dengan latasir, buras, latasbum.
"am#ar 2.16. engausan
Sumber :
http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd&
e. Kegemukan (Bleeding !r >lushing)
ada temperature tinggi, aspal menjadi lunak, dan akan terjadi jejak roda,
dapatdisebabkan pemakaian kadar aspal yang tinggi pada campuran aspal,
pemakaian terlalu banyak aspal pada pengerjaan prime coat = teak coat. apat
diatasi dengan menaburkan agregat panas dan kemudian dipadatkan, atau lapis
aspal diangkat dan diberi lapisan penutup.
"am#ar 2.17. Kegemukan
Sumber :
http://repsitr.usu.ac.id/bitstream/12347689/2762/3/Chapter20%%.pd&
4. ANAL00
Ta#el ).1. +nalisa Kerusakan erkerasan 1entur dan erkerasan Kaku
N 'en!s (erusakan (E/UA(AN PE/(E/AAN LENTU/ 1 /ETA(
36 | P a g e
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25672/3/Chapter%20II.pdf
8/19/2019 BAB I-IV contoh
37/48
8/19/2019 BAB I-IV contoh
38/48
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsi
•
P/TE(0
d. /ETA( UUT Bentuk !at T!ngkat
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
•
Pen%e#a#
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsi•
P/TE(0
e. /ETA( P0N""0/ Bentuk !at T!ngkat
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
Pen%e#a#
38 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
39/48
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
•
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsi
•
P/TE(0
e. /ETA( AMB. PELEBA/AN Bentuk !at T!ngkat
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
Pen%e#a#
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
•
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsi
•
P/TE(0
2 PE/UBAHAN BENTU(
a. 'EMBUL Bentuk !at T!ngkat
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
•
Pen%e#a#
39 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
40/48
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsi
•
P/TE(0
#. DE9/MA0 Bentuk !at T!ngkat
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
Pen%e#a#
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsi
• P/TE(0
#. LUBAN" Bentuk !at T!ngkat
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
Pen%e#a#
40 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
41/48
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsi
•
P/TE(0
3 (EAUAN
a. PELEPAAN BUT0/AN Bentuk !at T!ngkat
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
Pen%e#a#
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsi•
P/TE(0
41 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
42/48
N 'en!s (erusakan (E/UA(AN PE/(E/AAN (A(U
1 /ETA(
a. /ETA( /AMBUT Bentuk !at T!ngkat
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
Pen%e#a#
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsiP/TE(0
#. /ETA( (UL0T BUAA Bentuk !at T!ngkat
+gak mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran beberapa sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
Pen%e#a#
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsiP/TE(0
. /ETA( UDUT Bentuk !at T!ngkat
42 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
43/48
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
Pen%e#a#
$mur rencana yang telah mendekati waktunya Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsi
P/TE(0
d. /ETA( MEMAN'AN" Bentuk !at T!ngkat
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
Pen%e#a#
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsiP/TE(0
43 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
44/48
e. /ETA( AMBUN"AN Bentuk !at T!ngkat
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
Pen%e#a#
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsiP/TE(0
. PELEPAAN BUT0/AN Bentuk !at T!ngkat
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
Pen%e#a#
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsi
P/TE(0
44 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
45/48
g. PE/MU(AAN AU Bentuk !at T!ngkat
1ebat, terdapat dibeberapa titik = segmen
idak terlalu mengganggu kenyamanan saat berkendara
enyebaran hampir ada di sepanjang perkerasan lentur pada
wilayah studi yang diambil
Pen%e#a#
$mur rencana yang telah mendekati waktunya
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalannya, karna
lokasi dilewati oleh kendaraan berat pada waktu-waktu
tertentu
+danya genangan air pada lokasi tersebut yang tak dapat
diserap atau dialirkan secara maksimal
8ara Penanganan 8atatan
1apisi dengan 1++S&, B$&+S, atau
mengisi dengan aspal emulsiP/TE(0
45 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
46/48
BAB 4
PENUTUP
4.1. (es!m:ulanari hasil penelitian yang dilakukan pada ruas 4l. 'oh. Kah"i Kel. Srengseng Sawah
setelah dilakukan analisa dan pembahasan, maka kami menyimpulkan
8. 4enis kerusakan-kerusakan yang terjadi pada jalan ini adalah kerusakan 5acat
ermukaan (esintegration) yang sudah sangat parah, jenis kerusakan yang satu ini
mengarah pada kerusakan secara kimiawi I mekanis dari lapisan permukaan.
9. Kerusakan pada konstruksi perkerasan jalan disebabkan oleh
• 1alu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban dan repetisi beban. 'akin
banyak beban berulang yang terjadi, makin besar tingkat kerusakan jalan.
• +ir, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak baik,
dan naiknya air akibat si"at kapilaritas.
• 'aterial konstruksi perkerasan, dalam hal ini dapat disebabkan oleh si"at
material itu sendiri atau oleh sistem pengolahan bahan yang tidak baik.
• klim dan cuaca, ndonesia beriklim tropis dimana suhu udara dan curah hujan
umumnya tinggi, yang dapat merupakan salah satu penyebab kerusakan jalan.• Kondisi tanah dasar yang tidak stabil, kemungkinan disebabkan oleh sistim
pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh si"at tanah
dasarnya yang kurang baik.
• roses pemadatan lapisan perkerasan diatas tanah dasar kurang baik
:. +lternati" erbaikan menurut tim
er-a atau lapis ulang dengan menggunakan $igid !aement dan pondasi
tetap menggunakan perkerasan yang lama, karena kerusakan yang terjadi pada
jalan ini sudah rusak parah. elaksanaan er-a dilakukan setelah jalan yang
rusak diperbaiki terlebih dahulu.
• erbaikan sistem drainase agar air dapat mengalir dengan baik dan tidak
menggangu struktur jalan
4.2. aran
46 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
47/48
ari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang ada maka dapat disampaikan
beberapa saran untuk perbaikan pada &uas 4alan 'oh. Kah"i agar lebih e"ekti" dan
e"isien antara lain
8. erbaikan pada &uas 4alan 4alan 'oh. Kah"i sebaiknya tidak hanya dipusatkan
pada perbaikan perkerasannya saja tetapi juga melakukan usaha peningkatan
kapasitas jalan dan perbaikan sistem transportasi secara integral dengan beberapa
cara, misalnya menambah lebar perkerasan jalan, mengurangi beban yang masuk, dan
mengurangi hambatan samping jalan.
9. iperlukan pemantauan dan pengamatan kerusakan secara rutin apabila ada
kemungkinan jalan rusak maka segera diadakan perbaikan dengan metode perbaikan
yang sesuai agar kerusakan dikemudian hari tidak bertambah luas.
:. erlu adanya pengelolaan data base jalan secara lengkap dan tertib meliputi data
kerusakan, data teknis jalan dan data-data lalu-lintas oleh inas terkait yang sewaktu-
waktu sangat diperlukan sebagai dasar kegiatan rutin tahunan penanganan jalan.
47 | P a g e
8/19/2019 BAB I-IV contoh
48/48
DA9TA/ PUTA(A
http==civilengineerunsri;C.wordpress.com=9;;D=;:=8=jenis-jenis-perkerasan-jalan
http==Ganius.blogspot.com=9;89=;:=perkerasan-jalan.html
http==climcivil.blogspot.com=9;89=8;=makalah-kerusakan-perkerasan-jalan.html
http==eprints.undip.ac.id=:*;99=A=8CD:50+&.pd"
http==repository.usu.ac.id=bitstream=89:*7ACD=97A9=:=5hapter