Upload
aldensmagdalena
View
288
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
1/125
BAB I
PENDAHULUAN
Tubuh kita merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam organ dan saling
terintegrasi oleh berbagai macam sistem koordinasi. Salah satu sistem yang mengatur tubuh kita
adalah sistem persyarafan.
Sistem persarafan kita diatur menjadi suatu sistem yang kompleks yang juga mengatur mata
sebagai indera penglihatan sehingga mata dapat menjalankan fungsinya dengan sempurna.
Mata di dalam fungsi persarafannya diatur langsung oleh 6 dari 12 saraf cranialis yang
merupakan bagian dari sistem saraf perifer. Keenam saraf cranialis tersebut adalah nervus
optikus ( N. II ), nervus occulomotoris ( N.III ), nervus trochlearis ( N. IV ), nervus
trigeminus (N.V), nervus abducens (N.VI), dan nervus facialis (N.VII). Selain itu sistem syaraf
autonom juga mengatur mata kita yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.
Keenam saraf cranialis yang mengatur persarafan ke mata mempunyai fungsi, distribusi
topografi di otak yang berbedabeda. Semuanya akan berintegrasi dan bersinergis sehingga
membuat suatu sistem yang akan mengatur mata sehingga dapat menjalankan fungsinya.
!erlunya kita mengetahui tentang persarafan orbita ini, terutama tentang topografinya akan
sangat membantu kita dalam mendiagnosa penyakit lebih dini sebelum kita melakukan
pemeriksaan penunjang.
"alam sari pustaka sebelumnya telah dibahas persarafan orbita secara umum, tapi pada makalah
ini akan dibahas persarafan pada orbita lebih detail #terutama $.%%%&, baik mengenai anatomi sertafisiologi termasuk kelainankelainan yang terjadi , yang dapat membantu kita dalam
mendiagnosa suatu penyakit.
Case Report Page 1
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
2/125
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. ANATOMI DAN FISIOLOGI NERVUS III, IV dan VI1,2,3
Nervus Ocu!"!#!$%u& 'Sa$a( O#a) III*
Saraf otak %%% mempunyai nukleus yang sebagian berlokasi di depan massa kelabu
peria'uaduktal #nukleus motorik& dan sebagian lagi di massa kelabu #nukleus otonom&. $ukleus
motorik $. %%% mengatur persarafan otototot musculi rectus medialis, superior, inferior, musculus
obli'us inferior, dan musculus le(ator palpebra superior. $ukleus otonom ner(us %%%)*dinger
+estphal terletak di massa kelabu dan mempersarafi otototot internal mata #parasimpatis&
musculus sfingter pupil dan musculus ciliaris. "iantaranya juga terdapat nukleus parasimpatis
!erlia.
-da beberapa akson dari serabut motorik ner(us %%% yang berjalan menyilang di daerah
nukleus, dan kemudian bersama dengan serabut yang tidak menyilang serta serabut parasimpatis,
melanjutkan perjalanannya melalui nukleus ruber ke dinding lateral baah fosa
interpedunkularis, dan kemudian keluar di antara ner(us oculomotorius. Kedua saraf ini berjalan
di antara arteri serebri posterior dan arteri sereberalis superior. Saraf ini mulamula menembus
rongga subarakhnoid sisterna basalis, meleati subdural, menyeberang ligamen sfenopetrosus#lokasi yang rentan terhadap tekanan aktu herniasi& dan masuk ke dalam sinus ka(ernosus. "ari
sini ner(us %%% akan memasuki rongga orbita melalui fisura orbitalis superior. serabut
parasimpatis akan meninggalkan saraf %%% dan akan bergabung dengan ganglion siliaris. Seaktu
memasuki orbita, serabut somatik ner(us %%% akan pecah menjadi dua, yaitu cabang atas)dorsal
akan terus menuju ke palpebra dan musculus rektus superior, sedangkan cabang baah)(entral
akan menginer(asi musculus rektus medialis inferior dan musculus obli'us inferior.
Kerusakan semua serabut ner(us %%% akan menimbulkan paralisa semua otot mata kecuali
musculus rectus lateralis #yang dipersarafi oleh ner(us /%& dan musculus obli'ua superior
#dipersarafi ner(us %/&. !aralisa persarafan parasimpatis akan menyebabkan hilangnya refleks
pupil, midriasis dan gangguan kon(ergensi serta akomodasi.
Case Report Page 2
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
3/125
Perjalanan Nervus Oculomotorius
$er(us oculomotorius muncul dari permukaan anterior mesencephalon. $er(us ini
melintas ke depan di antara arteria cerebri posterior dan arteria cerebelli superior. Selanjutnya,
ner(us ini berjalan ke dalam fossa cranii media di dinding lateral sinus ca(ernosus. "isini,
ner(us oculomotorius terbagi menjadi ramus superior dan ramus inferior yang memasuki rongga
orbita melalui fissura orbitalis superior.
$er(us oculomotorius mempersarafi otototot ekstrinsik mata berikut musculus le(ator
palpebrae superioris, musculus rectus medialis, musculus rectus inferior, dan musculus obli'us
inferior. Melalui cabang ke ganglion ciliare dan serabut parasimpatis ner(i ciliares bre(es, ner(us
ini juga mempersarafi otototot intrinsik mata berikut musculus konstriktor pupillae iris dan
musculus ciliaris.
"engan demikian, ner(us oculomotorius bersifat motorik murni dan berfungsi
mengangkat kelopak mata atas0 menggerakkan bola mata ke atas, baah, dan medial0 konstriksi
pupil0 serta akomodasi mata.
Case Report Page 3
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
4/125
N+$u& T$!)-+a$ 'Sa$a( O#a) IV*
Saraf otak ini mempunyai nucleus yang berlokasi di sekitar kolikulus inferior, di depan
massa kelabu peria'uaduktal, tepat di baah nucleus ner(us %%%. -kar internalnya berjalan
mengelilingi bagian lateral massa kelabu sentral, menyilang di belakang a'uaduktus di dalam
(elum medularis superius, membran tipis tektum bagian rostral (entrikel %/. Setelah menyilang,
saraf ini meninggalkan otak tengah di baah kolikulus inferior. Saraf otak %/ adalah satu
satunya saraf yang keluar dari dorsal batang otak. "alam perjalanannya, saraf ini mulamula
menembus bagian rostral fisura pontosereberalis, berjalan di baah tepi tentorium dan sampai di
sinus ka(ernosus serta selanjutnya memasuki orbita bersama dengan ner(us %%%.
Case Report Page 4
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
5/125
$er(us trokhlear mempersarafi musculus obligus superior yang berfungsi untuk
menggerakkan mata kea rah baah dalam dan abduksi sedikit&. !aralisa otot ini akan
menampilkan de(iasi mata ke atas dan sedikit ke dalam yang akan tampak jelas bila mata melirik
ke baah dan ke dalam.
Perjalanan Nervus rochlearis
$er(us trochlearis saraf cranial yang paling langsing dan satusatunya saraf otak yang
keluar melalui permukaan posterior batang otak muncul dari mesencephalon dan segera
menyilang saraf senama sisi yang berlaanan. $er(us trochlearis berjalan ke depan melalui
fossa cranii media pada dinding lateral sinus ca(ernosus dan masuk ke rongga orbita melalui
fissure orbitalis superior. Saraf ini memepersarafi musculus obli'us superior bola mata. $er(us
trochlearis bersifat motorik murni dan membantu menggerakkan bola mata ke baah dan lateral.
Case Report Page 5
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
6/125
N+$u& Aduc+n& 'Sa$a( O#a) VI*
Saraf otak /% mempunyai nukleus yang terletak pada masingmasing sisi garis tengah
bagian baah tegmentum pons dekat medula oblongata, tepat di baah dasar (entrikel %/. enu
interna ner(us /%% berjalan di antara nukleus ner(us /% dan (entrikel %/. -kar serabutnya
berjalan melalui basis pons dan keluar pada perbatasan pontomedularis di atas piramid. "ari
sini, kedua saraf ini menuju ke atas melalui rongga subarakhnoid di atas arteri basilaris,
menembus subdural di depan kli(us, menembus duramater dan bergabung bersama dengan
kedua saraf motorik #%%% dan %/& di dalam sinus ka(ernosus. "alam sinus ka(ernosus, ner(us /%
terletak berdekatan dengan ner(us /1 dan /2 serta arteri karotis interna.
!aralisa ner(us abducens menyebabkan mata tidak dapat melirik ke arah lateral. Karena
musculus rectus medialis tidak lagi mendapat perlaanan mata, mata tampak sedikit berde(iasi
ke nasal #disebut strabismus kon(ergen)esotropia&.
Case Report Page 6
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
7/125
Perjalanan Nervus !bdusens
Serabutserabut ner(us abdusens melintas ke anterior melalui pons serta muncul di alur
antara tepi baah pons dan medulla oblongata. $er(us ini berjalan ke depan melalui sinus
ca(ernosus sera terletak di baah dan lateral arteri carotis interna. Selanjutnya, saraf ini masuk
ke orbita melalui fissura orbitalis superior. $er(us abducens berfungsi motorik murni dan
mempersarafi musculus rectus lateralis. -kibatnya, berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke
lateral.
Case Report Page 7
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
8/125
Kerusakan salah satu saraf motorik mata akan menyebabkan penglihatan ganda, karena
bayangan objek yang jatuh pada retina tidak pada lokasi semestinya.
!aralisa total ner(us %%% akan menampilkan gejala sindroma yang terdiri dari
1. ptosis akibat paralisa musculus le(ator palpebra dan hiperaksi musculus orbikularis yang
dipersarafi ner(us /%%,
2. fi3ed position, yaitu mata dengan pupil ke arah baah lateral akibat hiperaksi musculus
rektus lateralis #/%& dan musculus obligus superior #%/&, dan
4. dilatasi pupil dengan reaksi cahaya yang negatif.
!aralisa yang parsial hanya menampilkan sebagian gejala sindroma ini #oftalmoplegia
interna)e3terna&. 5ila semua otot mengalami paralisa akut, biasanya kerusakan terletak di perifer.
Sebaliknya, bila hanya satu otot saja yang paralisa maka perlu dicurigai adanya kerusakan
nukleus ner(us %%%.
Case Report Page 8
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
9/125
!aralisa ner(us %/ terjadi bila pasien melihat ke depan, aksis matanya yang terganggu
akan lebih tinggi daripada yang sehat. "an bila pasien disuruh melirik ke baah dalam, mata
akan mengalami rotasi. "iplopia akan terjadi pada semua arah lirikan kecuali lirikan ke atas.
Sebagai usaha untuk menghindari diplopia, biasanya penderita akan memiringkan kepala ke arahyang sehat, menekukkan dagu, serta memutarnya ke arah bahu kontralateral. !aralisa ner(us %/
saja jarang terjadi dan biasanya disebabkan trauma akibat jatuh pada (erteks.
!aralisa ner(us /% tampak pada penderita yang sedang melihat ke arah depan. Mata yang
terganggu akan terputar ke arah dalam dan tak dapat melirik ke lateral. 5ila disuruh melihat ke
Case Report Page 9
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
10/125
arah nasal, mata yang paralisa akan ke arah dalam atas karena predominasi musculus obligus
internus.
angguan pada ketiga saraf mata #oftalmoplegia totalis& akan menyebabkan mata tidak
dapat melirik ke semua arah, pupilnya dilatasi dan reaksi cahaya negatif. !aralisa bilateral
biasanya disebabkan kerusakan pada nukleusnya yang tidak dapat diakibatkan kerusakan pada
nukleusnya yang dapat diakibatkan oleh ensefalitis, neurosifilis, multipel sklerosis, gangguan
sirkulasi, perdarahan, dan tumor. !enyebab gangguan saraf mata bagian perifer adalah
meningitis, sinusitis, trombosis sinus ka(ernosus, aneurisma aarteri karotis interna)arteri
komunikans posterior, fraktur, tumor basis kranii, orbita, dan sebagainya. !erlu juga diingat
baha ptosis dan diplopia dapat juga disebabkan oleh miastenia.
P+$&a$a(an V!un#+$ dan R+(+)#!$%& O#!# Ma#a
Kooperasi yang sangat tepat dari keterpaduan gerakan masingmasing otot mata ke segala
arah diatur oleh fasikulus longitudinalis medialis yang berjalan sejajar garis tengah dari
tegmentum otak tengah ke baah sampai medula spinalis ser(ikalis. "i samping
menghubungkan semua nukleus saraf motorik mata satu sama lain, fasikulus ini juga menerima
impuls dari medula spinalis #leher anterior dan posterior&, nukleus ner(us /%%%, formasio
retikularis yang mengontrol pusat penglihatan pons dan mesensefalik, dan dari korteks serebri
Case Report Page 10
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
11/125
basal ganglia. Mata dapat digerakkan secara (olunter mata dan secara reflektoris. Semua gerakan
(olunter mata selalu dibarengi dengan gerakan reflektoris yang disebut dengan refleks fiksasi
untuk mempertahankan obyek tetap di retina #terutama penglihatan akut&. Serabut afferen refleks
ini berjalan dari retina bersama dengan jaras (isual menuju ke korteks area 1 dan selanjutnya
diteruskan ke area 17 dan 18. Serabut eferennya kemungkinan dimulai dari area ini dan
sementara bergabung dengan radiasio optika menuju ke pusat okulomotor mesensefalik dan pons
kontralateral, serta bergabung dengan nukleus motorik mata yang bersangkutan.
erakan mata (olunter dibangkitkan pada area 7 yang terletak di girus pascasentral, area
6, dan area 8. Stimulasi daerah ini akan menyebabkan de(iasi konjugat ke arah yang berlaanan.
Sebaliknya, destruksi area 7 akan menyebabkan de(iasi ke arah lesi. Keadaan ini terbalik untuk
lesilesi di daerah pons. 9ubungan antara area ini dengan gerakan mata masih belum jelas.
"estruksi korteks penglihatan frontal, kadangkadang masih memungkinkan gerakan mata
melalui aksi reflektoris. 9al ini berbeda untuk kasus dengan kerusakan di daerah kortikal
oksipital dimana gerakan reflektoris menghilang. !asien dapat menggerakkan matanya secara
(olunter ke segala arah namun tidak dapat mengejar obyek yang bergerak.
:eaksi kon(ergensi, akomodasi, dan kontriksi pupil untuk memperoleh penglihatan yang
baik dari suatu obyek yang dekat dapat dibangkitkan dengan fiksasi mata secara (olunter.
$amun, hal ini juga dapat dilakukan berdasarkan reaksi reflektoris terhadap suatu obyek yang
datang dari jauh dan mendekat. %mpuls afferennya berjalan dari retina sampai di korteks
kalkarina. "ari sini, impuls eferen akan dihantarkan menuju ke nukleus parasimpatis !erlia #yang
terletak dekat nukleus *dinger +estphal& dan diteruskan ke musculus rektus medialis #untuk
kon(ergensi mata&, ke nukleus *dinger +estphal #untuk ke ganglion siliaris dan menimbulkan
akomodasi serta konstriksi pupil&.
Serabut penghubung antara musculus siliaris dan musculus sfingter pupil kemungkinan
tidak sama, mengingat masingmasing dapat terganggu secara indu(idual #pada sifilis, reaksi
cahaya negatif tetapi reaksi kon(ergensi dan akomodasi tetap intak, diistilahkan sebagai pupil
-rgyll :obertson&. Kerusakan ganglion siliare akan menampilkan Sindroma -die, yaitu reaksi
pupil akan melambat, miotonik baik terhadap cahaya teranggelap dan akomodasi.
Case Report Page 11
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
12/125
R+a)&% /a-a0a Pu%
Serabut aferen refleks pupil berjalan bersama dengan ner(us optikus dan traktus optikus
sampai dekat korpus genikulatum lateralis. "ari sini ia akan berjalan sendiri menuju ke kolikulus
superior dan berakhir di nukleus area pretektal.$ukleus ini mempunyai neuron penghubung dengan nukleus *dinger +estphal pada
kedua sisi, sehingga dapat menjadikan refleks cahaya yang konsensual. Serabut eferen dari
nukleus *dinger +estphal berjalan bersama dengan ner(us %%% memasuki orbita.
Case Report Page 12
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
13/125
REFLEKS PUPIL
R+(+)& /a-a0a
:efleks cahaya terjadi konstriksi pupil yang seimbang dan terjadi bersamaan di kedua mata. ;alur
pupil bersamaan dengan jaras penglihatan. $amun pada akhir traktus optic, serat pupil memasuki
pretectal midbrain dan nucleus *dinger +estphal.
Case Report Page 13
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
14/125
R+(+)& "+%-a# d+)a#
:efleks melihat dekat meliputi akomodasi, konstriksi pupil, dan kon(ergensi.
ambar 1
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
15/125
ambar 11. >tot>tot *kstra >kular
Ta+ 1. O$%! dan In&+$&% !#!# +)$a !)ua$
Case Report Page 15
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
16/125
Ta+ 2. Fun&% !#!# "a#a
>tot Kerja primer Kerja sekunder :ektus lateralis -bduksi Tidak ada:ektus medialis -duksi Tidak ada
:ektus superior *le(asi -duksi, intorsi
:ektus inferior "epresi -duksi, ekstorsi
>bli'us superior %ntorsi "epresi, abduksi>bli'us inferior *kstorsi *le(asi, abduksi
>tot rektus medialis dan lateralis masingmasing menyebabkan aduksi dan abduksi mata, dengan
efek ringan pada ele(asi atau torsi. >tot rektus (ertikalis dan obli'us memiliki fungsi rotasi
(ertikal dan torsional. Secara umum, otototot rektus (ertikalis merupakan ele(ator dan depresor
utama untuk mata, dan otot obli'us terutama berperan dalam gerakan torsional. *fek (ertikal otot
rektus superior dan inferior lebih besar apabila mata dalam keadaan abduksi. *fek (ertikal otot
obli'us lebih besar apabila mata dalam keadaan aduksi.
Case Report Page 16
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
17/125
O#!#!#!# &%n+$%%) dan an#a!n%%) 'Hu)u" S-+$$%n#!n*
>tototot sinergistik adalah otototot yang memiliki bidang kerja yang sama. "engan demikian
untuk tatapan (ertikal, otot rektus superior dan obli'us inferior bersinergi menggerakan mata ke
atas. >tototot yang sinergistik untuk suatu fungsi mungkin antagonistik untuk fungsi lain.
Misalnya, otot rektus superior dan obli'us inferior adalah antagonis untuk torsi, karena rektus
superior menyebabkan intorsi dan obli'us inferior menyebabkan ekstorsi. >tototot ekstraokular,
seperti otot rangka, memperlihatkan persarafan timbal balik otototot antagonistik #9ukum
Sherrington&. "engan demikian, pada dekstro(ersi, otot rektus medialis kanan dan lateralis kiri
mengalami inhibisi sementara otot lateralis kanan dan rektus medialis kiri terstimulasi.
O#!# a&anan &+a$a- 'Hu)u" H+$%n*
-gar gerakan kedua mata berada dalam arah yang sama, otototot agonis harus menerima
persarafan yang setara #9ukum 9ering&. !asangan otot agonis dengan kerja primer yang sama
disebut pasangan searah. >tot rektus lateralis kanan dan rektus medialis kiri adalah pasangan
searah untuk menatap ke kanan. >tot rektus inferior kanan dan obli'us superior kiri adalah
pasangan searah untuk memandang ke baah dan ke kanan.
Tabel 4. >tototot pasangan searah dalam posisi menatap)melirik utama
Mata ke atas dan kanan :S: dan ?%>Mata ke atas dan kiri ?S: dan :%>Mata ke kanan :?: dan ?M:
Mata ke kiri ??: dan :M:
Mata ke baah dan kanan :%: dan ?S>
Mata ke baah dan kiri ?%: dan :S>
M. +a#!$ a+$a
@ungsi M. le(ator palpebra adalah untuk mengangakat kelopak mata. !tosis biasanya
mengindikasikan lemahnya fungsi dari otot le(ator palpebra superior #otot kelopak mata atas&.
$ormalnya kelopak mata terbuka adalah 1< mm. :atarata lebar fisura palpebra)celah kelopak
mata pada posisi tengah adalah berkisar 11 mm, panjang fisura palpebra berkisar 27 mm. 5atas
kelopak mata atas biasanya menutupi 1.A mm kornea bagian atas, sehingga batas kelopak mata
Case Report Page 17
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
18/125
atas di posisi tengah seharusnya B mm diatas reflek cahaya pada kornea. ;ika batas kelopak mata
atas menutupi kornea 1 atau 2 mm kebaah masih dapat dikatakan normal dan jika menutupi
kornea B mm termasuk ptosis berat.
Tipetipe ptosis
1. !tosis Kongenital
;ika kelopak mata menutupi mata sehingga menghalangi fungsi mata, ini dapat dianggap
sebagai keadaan oftalmik darurat relati(e karena tertundanya ele(asi dari kelopak mata
dapat menyebabkan berkembangnya amblyopia. !enyebab paling sering dari ptosis
kongenital adalah distrofi dari otot le(ator palpebra dan terkadang adanya riayat
keluarga dari kondisi ini. Kelainan ini bersifat herediter dan autosomal dominan.
!enyebab lainnya juga bisa karena adanya aplasia dari inti ner(us okulomotorius yang
mempersarafi otot le(ator palpebra.
2. !tosis didapat #-c'uired !tosis&
!tosis -poneurotik
!tosis aponeurotik biasanya disebabkan oleh proses penuaan atau pengulangan
episode dari adanya udem, alaupun ini dapat muncul secara kongenital.
Karakteristik pasien ini biasanya masih dapat mempertahankan fungsi le(ator,
akan tetapi biasanya didapatkan banyak keriput dan kelopak mata atas yang tipis.
!tosis Myogenik
!enyebab utama ptosis myogenik adalah kelainan dari otot, seperti misalnya
chronic progressi(e e3ternal ophtalmolplegia #C!*>&. !tosis myastenik
disebabkan oleh gangguan transmisi neuromuscular.
!tosis $eurogenik
!tosis neurogenik melibatkan kelainan saraf cranial %%% dan sindrom 9orner, dan
keduanya memiliki etiologi yang berpotensi dapat mengancam nyaa, seperti
Case Report Page 18
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
19/125
misalnya aneurisma interkranial, atau neoplasma apikal paru. !ada parese ner(us
%%% terdapat abnormalitas dari gerakan ocular dan pupil dapat berdilatasi. !ada
sindrom 9orner, yang disebabkan oleh lesi pada saraf simpatis, didapatkan pupil
yang kecil dan hilangnya keringat dan kontrol (asomotor pada sisi yang sama di
ajah. Tipe yang khusus dari ptosis neurogenik muncul secara kongenital
disebabkan oleh koneksi batang otak yang abnormal.
!tosis mekanik
!tosis mekanik biasanya disebabkan oleh beratnya tumor kelopak mata atas,
misalnya neurofibroma
2.2. ETIOLOGI
!enyebab parese ner(us okulomotorius antara lain
Kongenital, terjadi kelumpuhan pada otototot ekstraokular dan kadang disertai ptosis. Tidak
terdapat internal oftalmoplegia.
Trauma, dapat berupa trauma saat kelahiran ataupun akibat kecelakaan. $amun, terkenannya
ner(us okulomotorius lebih kecil kemungkinannya dibandingkan ner(us abdusens.
-neurisma, biasanya mengenai a. komunikans posterior atau a. karotis interna pars
supraklinoid. Kelumpuhan ner(us okulomotorius dapat terjadi sebagian ataupun total dan
biasanya disertai dengan nyeri hebat di sekitar mata. -pabila aneurisma terjadi pada a. karotis
interna pars infraklinoid maka kelumpuhan ner(us okulomotorius biasanya didahului oleh
kelumpuhan ner(us abdusens.
"iabetes dan hipertensi, kelumpuhan ner(us okulomotorius disebabkan oleh arteriosklerosis.
$eoplasma, kerusakan pada ner(us okulomotorius dapat terjadi akibat in(asi neoplasma pada
nukleus ner(us okulomotorius atau akibat kerusakan di sepanjang perjalanan $ %%% mulai dari
fasikulus ner(us okulomotorius sampai ke terminalnya di orbita #misalnya akibat tumor
nasofaring, tumor kelenjar hipofisis, meningioma&.
Case Report Page 19
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
20/125
!enyebab parese ner(us okulomotorius pada orang deasa berbeda dengan anakanak. 5erikut
ini berbagai macam penyebab parese ner(us okulomotorius pada orang deasa dan anakanak.
Ta+ 4. P+n0+a a$+&+ n+$u& !)u!"!#!$%u& ada !$an d+5a&a
:ucker
#44A kasus&
:ucker
#2B kasus&
reen et al
#14< kasus&
$o. D $o. D $o. D
-neurisma 6B 18 A< 17 47 14
!enyakit
(askuler E64 18 B 1 2A 6
Trauma A1 1A 4B 14 1B A
Sifilis 6 2 < < 12 B
$eoplasma 4A 11 A< 17 A 1
?ainlain 8A 27 AA 2< 44 12!enyakit
misellanous21 6 47 12 A 1
E Termasuk diabetes mellitus
Ta+ 6. P+n0+a a$+&+ n+$u& !)u!"!#!$%u& ada ana)ana)
Miller
#4< kasus&
9arley
#42 kasus&
$o. D $o. D
Kongenital 14 E B4 1A B-neurisma 2 4 8
$eoplasma 4 1tot dilepaskan dari mata, diregangkan lebih panjang secara terukur, kemudian dijahit
kembali ke mata, biasanya di tempat insersi semula. :esesi adalah tindakan perlemahanstandar. >tot dilepas dari mata, dibebaskan dari perlekatan fasia, dan dibiarkan mengalami
retraksi. >tot tersebut dijahit kembali ke mata pada jarak tertentu di belakang insersinya
semula.
B. T+$a% un#u) #!&%&
!tosis kongenital pada ptosis kongenital yang menghalangi penglihatan mata, terapi aksis
(isual harus dilakukan tanpa penundaan untuk mencegah perkembangan ptosis menjadi
ambliopia. Selain itu, perkembangan (isual dapat di monitor dan tindakan operasi dapat
dilakukan pada usia prasekolah, saat jaringannya masih berkembang sangat baik. Tindakan
operasi yang dilakukan berupa bedah retraksi dari kelopak mata atas, yang sebaiknya
dilakukan sesegera mungkin saat ditemukan adanya resiko berkembangnya gangguan
penglihatan akibat ptosis. :esiko dari keratopati terpapar harus di jelaskan kepada pasien
Case Report Page 30
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
31/125
dan kemungkinan kelopak mata dapat jatuh atau turun lagi jika masalah keratopati
terpaparnya cukup serius harus juga dijelaskan kepada pasien. -ntibiotik dan lubrikan
diberikan saat pasca operasi sampai permukaan ocular menjadi terbiasa dengan tinggi
kelopak mata yang baru.
BAB III
STATUS PASIEN
KASUS
Na"a Pa&%+n $y. M9 Ma&u) Tana 2 ;anuari 2
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
32/125
P+nd%d%)an SM- D!)#+$ dr. Tumpal -.
Siagian, SpS
P+)+$8aan %bu rumah tangga K!a&%+n -ldens Magdalena Tualaka
Aa"a Kristen M. 5intang 9andyko !utra
Aa"a# !ondok ede
ANAMNESA Tana 72 ;anuari 2
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
33/125
!asien menggunakan kacamata lensa positif sejak berumur B< tahun. !asien memiliki riayat
hipertensi sejak sembilan tahun yang lalu, pasien pernah diraat di :S Koja selama hari karena
hipertensi dan (ertigo, tetapi pasien tidak rutin minum obat dan kontrol. !asien memiliki riayat
operasi pterigium A bulan yang lalu.
R%5a0a# P+n0a)%# K+ua$a 7
"isangkal
R%5a0a# P+n!a#an7
>perasi pterigium lima bulan yang lalu di :S !olri
R%5a0a# K+%a&aan P$%ad%7
Merokok, konsumsi alkohol berlebihan disangkal oleh pasien. !asien jarang berolahraga.
PEMERIKSAAN UMUM
K+adaan u"u" Tampak sakit sedang
K+&ada$an Composmentis #CS *B M6 /A&
T+)anan Da$a- 16
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
34/125
Tu$!$ 5aik
K++n8a$ +#a- +n%n Tidak teraba membesar, nyeri tekan #&
P+"uu- da$a-
A$#+$% )a$!#%& Paa&% )anan dan )%$% Teraba, kuat angkat
Au&)u#a&% bruit )
PEMERIKSAAN REGIONAL
K+aa $ormocephali
/aa$%u" Tidak ada kelainan
Ma#a Konjungti(a tidak pucat, sklera ikterik )
H%dun Ca(um nasi lapang)lapang, sekret )
Muu# Tidak ada kelainan
T+%na ?iang telinga lapang, serumen )
O)&%u# Tidak ada kelainan
L+-+$ 9ematom #&, luka #&, ;/! normal, K5 tidak teraba membesar
T!$a)& !ergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Jan#un 5unyi jantung % dan %% :eguler, murmur #&, gallop #&
Pa$ua$u 5unyi napas dasar (esikuler, ronki ) , heeHing )
Ad!"+n Tampak datar, teraba supel, bising usus #& 63)menit
H+a$ Tidak teraba membesar
L%+n Tidak teraba membesar
V+&%)a u$%na$%a "alam batas normal
G+n%#a%a +)+$na Tidak diperiksa
Case Report Page 34
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
35/125
E)$+"%#a& -kral hangat, C:T N 2 detik, oedem #& di keempat ekstremitas
N0+$% )+#!) Tidak ada
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
1. Ran&an "+n%n+n
Kaku kuduk
5rudHinski %
5rudHinksi %% )
Kernig )
?ase'ue O
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
36/125
N III, IV, VI 'O)u!"!#!$%u&, T$!)-+a$%&, Adu&+n*
Sikap bola mata Tidak simetris
!tosis )
Strabismus ) #di(ergen&
*ksopthalmus )
*nopthalmus )
"iplopia #saat membuka kedua mata&
"e(iasi konjugee )
!ergerakan bola mata Tidak simetris ke segala arah
!upil
- 5entuk 5ulat)5ulat
- =kuran 4 mm ) B mm
- %sokor ) anisokor -nisokor
- ?etak "itengah)"itengah
- Tepi :ata):ata
Kanan Kiri
:eflek cahaya ?angsung #& #&
Tidak langsung #& #&
:eflek akomodasi
N V 'T$%+"%nu&*
Motorik
Membuka dan menutup mulut 5aik
erakan rahang 5aik
Menggigit # !alpasi & 5aik
Case Report Page 36
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
37/125
Sensorik
:aba 5aik)5aik
$yeri 5aik)5aik
:efleks Kornea )
Maseter
N.VII '(a&%a%&*
- Sikap ajah # saat istirahat & Simetris
-
Mimik 5iasa
- -ngkat alis 5aik
- Kerut dahi 5aik
- ?agoftalmus )
- Kembung !ipi 5aik ) 5aik
- Menyeringai Sulcus nasolabialis simetris
- @enomena Cho(stek
N VIII 'V+%u!)!)-+a$%&*
/estibularis
$istagmus ) #horiHontal, komponen cepat ke arah kiri, komponen lambat
ke arah kanan&
/ertigo
Kokhlearis Kanan Kiri
Suara bisik kanan P kiri
Case Report Page 37
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
38/125
esekan jari kanan P kiri
Tes :inne )
Tes +eber tidak ada lateralisasi
Tes Sabach sama dengan pemeriksa
N. I
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
39/125
Sikap lidah dalam mulut di tengah
;ulur lidah di tengah
Tenaga otot lidah kiriPkanan
Tremor
@asikulasi
-trofi
3. MOTORIK
Motorik
"erajat kekuatan otot AAAA ) AAAA
AAAA ) AAAA
Tonus $ormotonus
Trofi *utrofi
erakan spontan abnormal Tidak ada
4. KOORDINASI
Statis
"uduk 5aik
5erdiri 5aik
5erjalan 5aik
"inamis
Telunjuk Telunjuk 5aik)5aik
Case Report Page 39
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
40/125
Telunjuk hidung 5aik) 5aik
Tumit lutut 5aik) 5aik
Tes :omberg 5aik
6. REFLEKS
:efleks @isiologis
5iseps )
Triseps )
Knee pees refleks )
-chilles pees reflek )
:efleks !atologis
5abinski )
Chaddock )
>ppenheim )
ordon )
Schaffer )
9offman Trommer )
Klonus lutut )
Klonus kaki )
:ossolimo )
Mendel 5echtere )
Case Report Page 40
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
41/125
9. SENSIBILITAS
E)+$!&+#%(
- :aba 5aik
- $yeri 5aik
- Suhu 5aik
P$!%!&+#%(
:asa sikap 5aik
:asa getar 5aik
:asa gerak dan arah 5aik
=. VEGETATIF
Miksi 5aik
"efekasi 5aik
Sali(asi 5aik
Keringat 5aik
>. FUNGSI LUHUR
Memori 5aik
5ahasa 5aik
-fek dan emosi 5aik
Kognitif 5aik
Case Report Page 41
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
42/125
/isuospasial 5aik
RINGKASAN
!asien perempuan berusia 64 tahun datang dengan keluhan kelopak mata atas kiri turun
sejak 6 bulan SM:S. !asien juga mengeluh penglihatan mata kiri buram, mata terlihat lebih
kecil, mata kiri juling, mata terasa lelah dan lebih nyaman jika hanya menggunakan mata kanan,
sakit kepala sebelah kiri dan tengkuk terasa tegang yang hilang timbul. !asien memiliki riayat
darah tinggi sejak 8 tahun yang lalu yang tidak terkontrol dan operasi pterigium pada mata kiri
sejak A bulan yang lalu !asien mengaku jarang berolahraga.
"ari pemeriksaan fisik didapatkan
Tekanan "arah 16
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
43/125
*tiologi Suspek S>?
"iagnosa 5anding Stroke non hemoragik, Myastenia gra(is
Terapi
%/@" :inger laktat A
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
44/125
Tanggal !emeriksaan 27 ;anuari 2
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
45/125
N. II 'O#%)u&*
/isus kasar 5aik)5uruk
?ihat arna 5aik
?apangan pandang 5aik
@unduscopy Tidak diperiksa
N. III, IV, VI 'O)!!"!#!$%u&, T$!c-+a$%&, Adu&+n*
Sikap bola mata -simetris
!tosis )
Strabismus )
*ksoftalmus )
*noftalmus )
"iplopia )
"e(iasi Konjuge )
!ergerakan 5ola mata
?ateral kanan 5uruk
?ateral kiri 5uruk
-tas 5aik
5aah 5uruk
5erputar 5aik
P&pil
5entuk 5ulat, letaknya ditengah, tepi rata 4 mm) Bmm
%sokor -nisokor
eflek cahaya Kanan K%$%
?angsung
Tidak ?angsung
eflek akomodasi
N. V 'T$%+"%nu&*
Case Report Page 45
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
46/125
)otorik
Membuka Mulut 5aik
erakan :ahang 5aik
Menggigit 5aik
*ensorik
:asa $yeri Kanan P kiri
:asa :aba Kanan P kiri
:asa Suhu Tidak diperiksa
eflek' + :eflek Kornea )
:eflek Maseter
N.VII 'Fa&%a%&*
Sikap ajah Simetris
Mimik 5iasa
-ngkat -lis 5aik
Kerut "ahi 5aik
?agoftalmus )
Kembung !ipi 5aik Menyeringai 7 S$? simetris
:asa Kecap #2)4 "epan& Tidak diperiksa
Cho(stek
N.VIII 'V+%u!)!)-+a$%&*
esti&laris
$istagmus )
/ertigo
Kokhlearis
Tes berbisik Tidak diperiksa
Tes esekan jari Tidak diperiksa
Tes I:inneJ Tidak diperiksa
Case Report Page 46
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
47/125
Tes I+eberJ Tidak diperiksa
Tes ISchabachJ Tidak diperiksa
N. I
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
48/125
Kanan K%$%
L+nan
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6
Tanan 6 6
Ja$% 6 6
Tun)a%
A#a& 6 6Ba5a- 6 6
Ka)% 6 6
Ja$% 6 6
;alan
?angkah Tidak diperiksa
?enggang lengan Tidak diperiksa
"i atas tumit Tidak diperiksa
;injit Tidak diperiksa
Tonus otot
?engan
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Tungkai
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Trofi >tot
?engan *utrofi
Tungkai *utrofi
erakan Spontan -bnormal
Kejang
Tetani
Tremor
Khorea
-tetosis
Koordinasi
Case Report Page 48
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
49/125
Statis
"uduk 5aik
5erdiri 5aik
5erjalan 5aik
"inamis
Telunjuk 9idung 5aik)5aik
TelunjukTelunjuk 5aik)5aik
Tumit?utut 5aik)5aik
Tes :omberg 5aik
:efleks @isiologis
5iseps )
Triseps )
IKnee !es :efle3J )
I-chilles !es :efle3J )
:efleks !atologis
5abinski )
Chaddock )
>ppenheim )
ordon )
Schaeffer )
9offman Trommer )
Klonus lutut )
Klonus Kaki )
Sensibilitas
*ksteroseptif
:asa raba 5aik
:asa nyeri 5aik
:asa suhu 5aik
Case Report Page 49
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
50/125
!ropioseptif
:asa sikap 5aik
:asa getar 5aik
/egetatif
Miksi 5aik
"efekasi 5aik
@ungsi ?uhur
Memori 5aik
5ahasa 5aik
-fek dan emosi 5aik
/isuospatial 5aik
Kognitif 5aik
!*M*:%KS--$ !*$=$;-$
!emeriksaan ?aboratorium
ula "arah Seaktu 88 mg)dl
-sam =rat 4.8 mg)dl
=reum "arah 16 mg)dl
Kreatinin "arah 1.1 mg)dl
-
Case Report Page 50
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
51/125
"%-$>S-
Klinis !arese Totalis$er(us %%% Sinistra
Topis Mesensefalon
*tiologi Suspek S>?
"iagnosa 5anding Stroke non hemoragik, Myasthenia gra(is
!
Diet : Biasa
IVFD : RL 20 tpm
Mm) Kaptopril 2312,A mg
:encana CT brain dan CT orbita non kontras
FOLLO; UP II
Case Report Page 51
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
52/125
Tanggal !emeriksaan 28 ;anuari 2
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
53/125
N. II 'O#%)u&*
/isus kasar 5aik)5uruk
?ihat arna 5aik
?apangan pandang 5aik
@unduscopy Tidak diperiksa
N. III, IV, VI 'O)!!"!#!$%u&, T$!c-+a$%&, Adu&+n*
Sikap bola mata -simetris
!tosis )
Strabismus )
*ksoftalmus )
*noftalmus )
"iplopia )
"e(iasi Konjuge )
!ergerakan 5ola mata
?ateral kanan 5uruk
?ateral kiri 5uruk
-tas 5aik
5aah 5uruk
5erputar 5aik
P&pil
5entuk 5ulat, letaknya ditengah, tepi rata 4 mm) Bmm
%sokor -nisokor
eflek cahaya Kanan K%$%
?angsung
Tidak ?angsung
eflek akomodasi
N. V 'T$%+"%nu&*
)otorik
Case Report Page 53
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
54/125
Membuka Mulut 5aik
erakan :ahang 5aik
Menggigit 5aik
*ensorik
:asa $yeri Kanan P kiri
:asa :aba Kanan P kiri
:asa Suhu Tidak diperiksa
eflek' + :eflek Kornea )
:eflek Maseter
N.VII 'Fa&%a%&*
Sikap ajah Simetris
Mimik 5iasa
-ngkat -lis 5aik
Kerut "ahi 5aik
?agoftalmus )
Kembung !ipi 5aik
Menyeringai 7 S$? simetris:asa Kecap #2)4 "epan& Tidak diperiksa
Cho(stek
N.VIII 'V+%u!)!)-+a$%&*
esti&laris
$istagmus )
/ertigo
Kokhlearis
Tes berbisik Tidak diperiksa
Tes esekan jari Tidak diperiksa
Tes I:inneJ Tidak diperiksa
Tes I+eberJ Tidak diperiksa
Case Report Page 54
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
55/125
Tes ISchabachJ Tidak diperiksa
N. I
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
56/125
L+nan
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6
Tanan 6 6
Ja$% 6 6
Tun)a%
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6Ka)% 6 6
Ja$% 6 6
;alan
?angkah Tidak diperiksa
?enggang lengan Tidak diperiksa
"i atas tumit Tidak diperiksa
;injit Tidak diperiksa
Tonus otot
?engan
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Tungkai
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Trofi >tot
?engan *utrofi
Tungkai *utrofi
erakan Spontan -bnormal
Kejang
Tetani
Tremor
Khorea
-tetosis
Koordinasi
Statis
Case Report Page 56
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
57/125
"uduk 5aik
5erdiri 5aik
5erjalan 5aik
"inamis
Telunjuk 9idung 5aik)5aik
TelunjukTelunjuk 5aik)5aik
Tumit?utut 5aik)5aik
Tes :omberg 5aik
:efleks @isiologis
5iseps )
Triseps )
IKnee !es :efle3J )
I-chilles !es :efle3J )
:efleks !atologis
5abinski )
Chaddock )
>ppenheim )
ordon )
Schaeffer )
9offman Trommer )
Klonus lutut )
Klonus Kaki )
Sensibilitas
*ksteroseptif
:asa raba 5aik
:asa nyeri 5aik
:asa suhu 5aik
!ropioseptif
Case Report Page 57
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
58/125
:asa sikap 5aik
:asa getar 5aik
/egetatif
Miksi 5aik
"efekasi 5aik
@ungsi ?uhur
Memori 5aik
5ahasa 5aik
-fek dan emosi 5aik
/isuospatial 5aik
Kognitif 5aik
!*M*:%KS--$ !*$=$;-$
!emeriksaan ?aboratorium
ula "arah Seaktu 88 mg)dl
-sam =rat 4.8 mg)dl
=reum "arah 16 mg)dl
Kreatinin "arah 1.1 mg)dl
!emeriksaan :adiologi
Case Report Page 58
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
59/125
Case Report Page 59
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
60/125
Case Report Page 60
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
61/125
Case Report Page 61
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
62/125
*kspertise
Massa hiperdens di C!- sinistra, curiga
Meningioma
Schannoma
-neurisma
-
"%-$>S-
Klinis !arese Totalis $er(us %%% Sinistra
Topis Mesencephalon
Case Report Page 62
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
63/125
*tiologi Suspek S>?
"iagnosa 5anding Stroke $on 9emoragik, Myasthenia ra(is
!
Diet : Biasa
IVFD : RL 20 tpm
Mm) Kaptopril 2312,A mg
:encana rujuk
Case Report Page 63
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
64/125
FOLLO; UP III
Tanggal !emeriksaan 4< ;anuari 2
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
65/125
Kanan Kiri
Ca(um $asi ?apang ?apang
!enciuman $ormosmia $ormosmia
N. II 'O#%)u&*
/isus kasar 5aik)5uruk
?ihat arna 5aik
?apangan pandang 5aik
@unduscopy Tidak diperiksa
N. III, IV, VI 'O)!!"!#!$%u&, T$!c-+a$%&, Adu&+n*
Sikap bola mata -simetris
!tosis )
Strabismus )
*ksoftalmus )
*noftalmus )
"iplopia )
"e(iasi Konjuge )
!ergerakan 5ola mata
?ateral kanan 5uruk
?ateral kiri 5uruk
-tas 5aik
5aah 5uruk
5erputar 5aik
P&pil
5entuk 5ulat, letaknya ditengah, tepi rata 4 mm) Bmm
%sokor -nisokor
eflek cahaya Kanan K%$%
?angsung
Case Report Page 65
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
66/125
Tidak ?angsung
eflek akomodasi
N. V 'T$%+"%nu&*
)otorik
Membuka Mulut 5aik
erakan :ahang 5aik
Menggigit 5aik
*ensorik
:asa $yeri Kanan P kiri
:asa :aba Kanan P kiri
:asa Suhu Tidak diperiksa
eflek' + :eflek Kornea )
:eflek Maseter
N.VII 'Fa&%a%&*
Sikap ajah Simetris
Mimik 5iasa
-ngkat -lis 5aik
Kerut "ahi 5aik
?agoftalmus )
Kembung !ipi 5aik
Menyeringai 7 S$? simetris
:asa Kecap #2)4 "epan& Tidak diperiksa
Cho(stek
N.VIII 'V+%u!)!)-+a$%&*
esti&laris
$istagmus )
/ertigo
Kokhlearis
Case Report Page 66
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
67/125
Tes berbisik Tidak diperiksa
Tes esekan jari Tidak diperiksa
Tes I:inneJ Tidak diperiksa
Tes I+eberJ Tidak diperiksa
Tes ISchabachJ Tidak diperiksa
N. I
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
68/125
Motorik
Kanan K%$%
L+nan
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6
Tanan 6 6
Ja$% 6 6
Tun)a%
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6
Ka)% 6 6
Ja$% 6 6
;alan
?angkah Tidak diperiksa
?enggang lengan Tidak diperiksa
"i atas tumit Tidak diperiksa
;injit Tidak diperiksa
Tonus otot
?engan
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Tungkai
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Trofi >tot
?engan *utrofi
Tungkai *utrofi
erakan Spontan -bnormal
Kejang
Tetani
Tremor
Case Report Page 68
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
69/125
Khorea
-tetosis
Koordinasi
Statis
"uduk 5aik
5erdiri 5aik
5erjalan 5aik
"inamis
Telunjuk 9idung 5aik)5aik
TelunjukTelunjuk 5aik)5aik
Tumit?utut 5aik)5aik
Tes :omberg 5aik
:efleks @isiologis
5iseps )
Triseps )
IKnee !es :efle3J )
I-chilles !es :efle3J )
:efleks !atologis
5abinski )
Chaddock )
>ppenheim )
ordon )
Schaeffer )
9offman Trommer ) Klonus lutut )
Klonus Kaki )
Sensibilitas
*ksteroseptif
Case Report Page 69
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
70/125
:asa raba 5aik
:asa nyeri 5aik
:asa suhu 5aik
!ropioseptif
:asa sikap 5aik
:asa getar 5aik
/egetatif
Miksi 5aik
"efekasi 5aik
@ungsi ?uhur
Memori 5aik
5ahasa 5aik
-fek dan emosi 5aik
/isuospatial 5aik
Kognitif 5aik
!*M*:%KS--$ !*$=$;-$
-
"%-$>S-
Klinis !arese Totalis$er(us %%% Sinistra
Topis Mesensefalon
*tiologi Suspek S>?
"iagnosa 5anding Stroke non hemoragik, Myasthenia gra(is
Case Report Page 70
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
71/125
!
Diet : Biasa
IVFD : RL 20 tpm
Mm) Kaptopril 2312,A mg
:ujuk ke bagian 5edah Saraf
Case Report Page 71
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
72/125
FOLLO; UP IV
Tanggal !emeriksaan 41 ;anuari 2
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
73/125
N.I 'O(a)#!$%u&*
Kanan Kiri
Ca(um $asi ?apang ?apang
!enciuman $ormosmia $ormosmia
N. II 'O#%)u&*
/isus kasar 5aik)5uruk
?ihat arna 5aik
?apangan pandang 5aik
@unduscopy Tidak diperiksa
N. III, IV, VI 'O)!!"!#!$%u&, T$!c-+a$%&, Adu&+n*
Sikap bola mata -simetris
!tosis )
Strabismus )
*ksoftalmus )
*noftalmus )
"iplopia )
"e(iasi Konjuge )
!ergerakan 5ola mata
?ateral kanan 5uruk
?ateral kiri 5uruk
-tas 5aik
5aah 5uruk
5erputar 5aik
P&pil
5entuk 5ulat, letaknya ditengah, tepi rata 4 mm) Bmm
%sokor -nisokor
eflek cahaya Kanan K%$%
Case Report Page 73
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
74/125
?angsung
Tidak ?angsung
eflek akomodasi
N. V 'T$%+"%nu&*
)otorik
Membuka Mulut 5aik
erakan :ahang 5aik
Menggigit 5aik
*ensorik
:asa $yeri Kanan P kiri
:asa :aba Kanan P kiri
:asa Suhu Tidak diperiksa
eflek' + :eflek Kornea )
:eflek Maseter
N.VII 'Fa&%a%&*
Sikap ajah Simetris
Mimik 5iasa
-ngkat -lis 5aik
Kerut "ahi 5aik
?agoftalmus )
Kembung !ipi 5aik
Menyeringai 7 S$? simetris
:asa Kecap #2)4 "epan& Tidak diperiksa
Cho(stek
N.VIII 'V+%u!)!)-+a$%&*
esti&laris
$istagmus )
/ertigo
Case Report Page 74
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
75/125
Kokhlearis
Tes berbisik Tidak diperiksa
Tes esekan jari Tidak diperiksa
Tes I:inneJ Tidak diperiksa
Tes I+eberJ Tidak diperiksa
Tes ISchabachJ Tidak diperiksa
N. I
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
76/125
Motorik
Kanan K%$%
L+nan
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6
Tanan 6 6
Ja$% 6 6
Tun)a%
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6
Ka)% 6 6
Ja$% 6 6
;alan
?angkah Tidak diperiksa
?enggang lengan Tidak diperiksa
"i atas tumit Tidak diperiksa
;injit Tidak diperiksa
Tonus otot
?engan
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Tungkai
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Trofi >tot
?engan *utrofi
Tungkai *utrofi
erakan Spontan -bnormal
Kejang
Tetani
Case Report Page 76
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
77/125
Tremor
Khorea
-tetosis
Koordinasi
Statis
"uduk 5aik
5erdiri 5aik
5erjalan 5aik
"inamis
Telunjuk 9idung 5aik)5aik
TelunjukTelunjuk 5aik)5aik
Tumit?utut 5aik)5aik
Tes :omberg 5aik
:efleks @isiologis
5iseps )
Triseps )
IKnee !es :efle3J )
I-chilles !es :efle3J )
:efleks !atologis
5abinski )
Chaddock )
>ppenheim )
ordon )
Schaeffer ) 9offman Trommer )
Klonus lutut )
Klonus Kaki )
Sensibilitas
Case Report Page 77
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
78/125
*ksteroseptif
:asa raba 5aik
:asa nyeri 5aik
:asa suhu 5aik
!ropioseptif
:asa sikap 5aik
:asa getar 5aik
/egetatif
Miksi 5aik
"efekasi 5aik
@ungsi ?uhur
Memori 5aik
5ahasa 5aik
-fek dan emosi 5aik
/isuospatial 5aik
Kognitif 5aik
!*M*:%KS--$ !*$=$;-$
!emeriksaan ?aboratorium
ula "arah Seaktu 88 mg)dl
-sam =rat 4.8 mg)dl
=reum "arah 16 mg)dl
Kreatinin "arah 1.1 mg)dl
Case Report Page 78
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
79/125
-
"%-$>S-
Klinis !arese Totalis$er(us %%% Sinistra
Topis Mesensefalon
*tiologi Suspek S>?
"iagnosa 5anding Stroke non hemoragik, Myasthenia gra(is
!
Diet : Biasa
IVFD : RL 20 tpm
Mm) Kaptopril 2312,A mg
Case Report Page 79
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
80/125
FOLLO; UP V
Tanggal !emeriksaan 1 @ebruari 2
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
81/125
N.I 'O(a)#!$%u&*
Kanan Kiri
Ca(um $asi ?apang ?apang
!enciuman $ormosmia $ormosmia
N. II 'O#%)u&*
/isus kasar 5aik)5uruk
?ihat arna 5aik
?apangan pandang 5aik
@unduscopy Tidak diperiksa
N. III, IV, VI 'O)!!"!#!$%u&, T$!c-+a$%&, Adu&+n*
Sikap bola mata -simetris
!tosis )
Strabismus )
*ksoftalmus )
*noftalmus )
"iplopia )
"e(iasi Konjuge )
!ergerakan 5ola mata
?ateral kanan 5uruk
?ateral kiri 5uruk
-tas 5aik
5aah 5uruk
5erputar 5aik
P&pil
5entuk 5ulat, letaknya ditengah, tepi rata 4 mm) Bmm
%sokor -nisokor
eflek cahaya Kanan K%$%
Case Report Page 81
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
82/125
?angsung
Tidak ?angsung
eflek akomodasi
N. V 'T$%+"%nu&*
)otorik
Membuka Mulut 5aik
erakan :ahang 5aik
Menggigit 5aik
*ensorik
:asa $yeri Kanan P kiri
:asa :aba Kanan P kiri
:asa Suhu Tidak diperiksa
eflek' + :eflek Kornea )
:eflek Maseter
N.VII 'Fa&%a%&*
Sikap ajah Simetris
Mimik 5iasa
-ngkat -lis 5aik
Kerut "ahi 5aik
?agoftalmus )
Kembung !ipi 5aik
Menyeringai 7 S$? simetris
:asa Kecap #2)4 "epan& Tidak diperiksa
Cho(stek
N.VIII 'V+%u!)!)-+a$%&*
esti&laris
$istagmus )
/ertigo
Case Report Page 82
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
83/125
Kokhlearis
Tes berbisik Tidak diperiksa
Tes esekan jari Tidak diperiksa
Tes I:inneJ Tidak diperiksa
Tes I+eberJ Tidak diperiksa
Tes ISchabachJ Tidak diperiksa
N. I
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
84/125
Motorik
Kanan K%$%
L+nan
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6
Tanan 6 6
Ja$% 6 6
Tun)a%
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6
Ka)% 6 6
Ja$% 6 6
;alan
?angkah Tidak diperiksa
?enggang lengan Tidak diperiksa
"i atas tumit Tidak diperiksa
;injit Tidak diperiksa
Tonus otot
?engan
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Tungkai
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Trofi >tot
?engan *utrofi
Tungkai *utrofi
erakan Spontan -bnormal
Kejang
Tetani
Case Report Page 84
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
85/125
Tremor
Khorea
-tetosis
Koordinasi
Statis
"uduk 5aik
5erdiri 5aik
5erjalan 5aik
"inamis
Telunjuk 9idung 5aik)5aik
TelunjukTelunjuk 5aik)5aik
Tumit?utut 5aik)5aik
Tes :omberg 5aik
:efleks @isiologis
5iseps )
Triseps )
IKnee !es :efle3J )
I-chilles !es :efle3J )
:efleks !atologis
5abinski )
Chaddock )
>ppenheim )
ordon )
Schaeffer ) 9offman Trommer )
Klonus lutut )
Klonus Kaki )
Sensibilitas
Case Report Page 85
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
86/125
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
87/125
-
"%-$>S-
Klinis !arese Totalis$er(us %%% Sinistra
Topis Mesensefalon
*tiologi Suspek S>?
"iagnosa 5anding Stroke non hemoragik, Myasthenia gra(is
!
Diet : Biasa
IVFD : RL 20 tpm
Mm) Kaptopril 2312,A mg
Case Report Page 87
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
88/125
FOLLO; UP VI
Tanggal !emeriksaan 2 @ebruari 2
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
89/125
N.I 'O(a)#!$%u&*
Kanan Kiri
Ca(um $asi ?apang ?apang
!enciuman $ormosmia $ormosmia
N. II 'O#%)u&*
/isus kasar 5aik)5uruk
?ihat arna 5aik
?apangan pandang 5aik
@unduscopy Tidak diperiksa
N. III, IV, VI 'O)!!"!#!$%u&, T$!c-+a$%&, Adu&+n*
Sikap bola mata -simetris
!tosis )
Strabismus )
*ksoftalmus )
*noftalmus )
"iplopia )
"e(iasi Konjuge )
!ergerakan 5ola mata
?ateral kanan 5uruk
?ateral kiri 5uruk
-tas 5aik
5aah 5uruk
5erputar 5aik
P&pil
5entuk 5ulat, letaknya ditengah, tepi rata 4 mm) Bmm
%sokor -nisokor
eflek cahaya Kanan K%$%
Case Report Page 89
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
90/125
?angsung
Tidak ?angsung
eflek akomodasi
N. V 'T$%+"%nu&*
)otorik
Membuka Mulut 5aik
erakan :ahang 5aik
Menggigit 5aik
*ensorik
:asa $yeri Kanan P kiri
:asa :aba Kanan P kiri
:asa Suhu Tidak diperiksa
eflek' + :eflek Kornea )
:eflek Maseter
N.VII 'Fa&%a%&*
Sikap ajah Simetris
Mimik 5iasa
-ngkat -lis 5aik
Kerut "ahi 5aik
?agoftalmus )
Kembung !ipi 5aik
Menyeringai 7 S$? simetris
:asa Kecap #2)4 "epan& Tidak diperiksa
Cho(stek
N.VIII 'V+%u!)!)-+a$%&*
esti&laris
$istagmus )
/ertigo
Case Report Page 90
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
91/125
Kokhlearis
Tes berbisik Tidak diperiksa
Tes esekan jari Tidak diperiksa
Tes I:inneJ Tidak diperiksa
Tes I+eberJ Tidak diperiksa
Tes ISchabachJ Tidak diperiksa
N. I
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
92/125
Motorik
Kanan K%$%
L+nan
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6
Tanan 6 6
Ja$% 6 6
Tun)a%
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6
Ka)% 6 6
Ja$% 6 6
;alan
?angkah Tidak diperiksa
?enggang lengan Tidak diperiksa
"i atas tumit Tidak diperiksa
;injit Tidak diperiksa
Tonus otot
?engan
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Tungkai
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Trofi >tot
?engan *utrofi
Tungkai *utrofi
erakan Spontan -bnormal
Kejang
Tetani
Case Report Page 92
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
93/125
Tremor
Khorea
-tetosis
Koordinasi
Statis
"uduk 5aik
5erdiri 5aik
5erjalan 5aik
"inamis
Telunjuk 9idung 5aik)5aik
TelunjukTelunjuk 5aik)5aik
Tumit?utut 5aik)5aik
Tes :omberg 5aik
:efleks @isiologis
5iseps )
Triseps )
IKnee !es :efle3J )
I-chilles !es :efle3J )
:efleks !atologis
5abinski )
Chaddock )
>ppenheim )
ordon )
Schaeffer ) 9offman Trommer )
Klonus lutut )
Klonus Kaki )
Sensibilitas
Case Report Page 93
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
94/125
*ksteroseptif
:asa raba 5aik
:asa nyeri 5aik
:asa suhu 5aik
!ropioseptif
:asa sikap 5aik
:asa getar 5aik
/egetatif
Miksi 5aik
"efekasi 5aik
@ungsi ?uhur
Memori 5aik
5ahasa 5aik
-fek dan emosi 5aik
/isuospatial 5aik
Kognitif 5aik
!*M*:%KS--$ !*$=$;-$
!emeriksaan ?aboratorium
ula "arah Seaktu 88 mg)dl
-sam =rat 4.8 mg)dl
=reum "arah 16 mg)dl
Kreatinin "arah 1.1 mg)dl
Case Report Page 94
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
95/125
-
"%-$>S-
Klinis !arese Totalis$er(us %%% Sinistra
Topis Mesensefalon
*tiologi Suspek S>?
"iagnosa 5anding Stroke non hemoragik, Myasthenia gra(is
!
Diet : Biasa
IVFD : RL 20 tpm
Mm) Kaptopril 2312,A mg
Case Report Page 95
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
96/125
FOLLO; UP VII
Tanggal !emeriksaan 2 @ebruari 2
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
97/125
N.I 'O(a)#!$%u&*
Kanan Kiri
Ca(um $asi ?apang ?apang
!enciuman $ormosmia $ormosmia
N. II 'O#%)u&*
/isus kasar 5aik)5uruk
?ihat arna 5aik
?apangan pandang 5aik
@unduscopy Tidak diperiksa
N. III, IV, VI 'O)!!"!#!$%u&, T$!c-+a$%&, Adu&+n*
Sikap bola mata -simetris
!tosis )
Strabismus )
*ksoftalmus )
*noftalmus )
"iplopia )
"e(iasi Konjuge )
!ergerakan 5ola mata
?ateral kanan 5uruk
?ateral kiri 5uruk
-tas 5aik
5aah 5uruk
5erputar 5aik
P&pil
5entuk 5ulat, letaknya ditengah, tepi rata 4 mm) Bmm
%sokor -nisokor
eflek cahaya Kanan K%$%
Case Report Page 97
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
98/125
?angsung
Tidak ?angsung
eflek akomodasi
N. V 'T$%+"%nu&*
)otorik
Membuka Mulut 5aik
erakan :ahang 5aik
Menggigit 5aik
*ensorik
:asa $yeri Kanan P kiri
:asa :aba Kanan P kiri
:asa Suhu Tidak diperiksa
eflek' + :eflek Kornea )
:eflek Maseter
N.VII 'Fa&%a%&*
Sikap ajah Simetris
Mimik 5iasa
-ngkat -lis 5aik
Kerut "ahi 5aik
?agoftalmus )
Kembung !ipi 5aik
Menyeringai 7 S$? simetris
:asa Kecap #2)4 "epan& Tidak diperiksa
Cho(stek
N.VIII 'V+%u!)!)-+a$%&*
esti&laris
$istagmus )
/ertigo
Case Report Page 98
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
99/125
Kokhlearis
Tes berbisik Tidak diperiksa
Tes esekan jari Tidak diperiksa
Tes I:inneJ Tidak diperiksa
Tes I+eberJ Tidak diperiksa
Tes ISchabachJ Tidak diperiksa
N. I
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
100/125
Motorik
Kanan K%$%
L+nan
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6
Tanan 6 6
Ja$% 6 6
Tun)a%
A#a& 6 6
Ba5a- 6 6
Ka)% 6 6
Ja$% 6 6
;alan
?angkah Tidak diperiksa
?enggang lengan Tidak diperiksa
"i atas tumit Tidak diperiksa
;injit Tidak diperiksa
Tonus otot
?engan
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Tungkai
@leksor $ormotonus
*kstensor $ormotonus
Trofi >tot
?engan *utrofi
Tungkai *utrofi
erakan Spontan -bnormal
Kejang
Tetani
Case Report Page 100
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
101/125
Tremor
Khorea
-tetosis
Koordinasi
Statis
"uduk 5aik
5erdiri 5aik
5erjalan 5aik
"inamis
Telunjuk 9idung 5aik)5aik
TelunjukTelunjuk 5aik)5aik
Tumit?utut 5aik)5aik
Tes :omberg 5aik
:efleks @isiologis
5iseps )
Triseps )
IKnee !es :efle3J )
I-chilles !es :efle3J )
:efleks !atologis
5abinski )
Chaddock )
>ppenheim )
ordon )
Schaeffer ) 9offman Trommer )
Klonus lutut )
Klonus Kaki )
Sensibilitas
Case Report Page 101
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
102/125
*ksteroseptif
:asa raba 5aik
:asa nyeri 5aik
:asa suhu 5aik
!ropioseptif
:asa sikap 5aik
:asa getar 5aik
/egetatif
Miksi 5aik
"efekasi 5aik
@ungsi ?uhur
Memori 5aik
5ahasa 5aik
-fek dan emosi 5aik
/isuospatial 5aik
Kognitif 5aik
!*M*:%KS--$ !*$=$;-$
-
"%-$>S-
Klinis !arese Totalis$er(us %%% Sinistra
Topis Mesensefalon
*tiologi Suspek S>?
"iagnosa 5anding Stroke non hemoragik, Myasthenia gra(is
!
Case Report Page 102
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
103/125
Diet : Biasa
IVFD : RL 20 tpm
Mm) Kaptopril 2312,A mg
?epas raat dari bedah saraf, karena peralatan untuk operasi tidak tersedia
Case Report Page 103
7/25/2019 Case Report Parese Nervus III
104/125
FOLLO; UP I