34
8/15/2019 Case OMA Hiperemis http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 1/34 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telinga tengah adalah daerah yang dibatasi dengan dunia luar oleh gendang telinga. Daerah ini menghubungkan suara dengan alat pendengaran di telinga dalam. Selain itu di daerah ini terdapat saluran Eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga hidung belakang dan tenggorokan  bagian atas. Penyebab otitis media akut (OMA) dapat merupakan irus maupun  bakteri. Pada !"# pasien$ tidak ditemukan mikroorganisme penyebabnya. %irus ditemukan pada !"# kasus dan kadang mengin&eksi telinga tengah bersama  bakteri. 'akteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus  pneumoniae$ diikuti oleh  Haemophilus influenzae dan  Moraxella cattarhalis. ang perlu diingat pada OMA$ alaupun sebagian besar kasus disebabkan oleh  bakteri$ hanya sedikit kasus yang membutuhkan antibiotik. Anak lebih mudah terserang otitis media dibanding orang deasa karena kekebalan tubuh yang masih dalam perkembangan$ dan posisi saluran eustachius  pada anak lebih lurus secara hori*ontal dan lebih pendek sehingga +SPA lebih mudah menyebar ke telinga tengah. ,amun orang deasa -uga dapat teerkena in&eksi ini aktor pertahanan tubuh seperti silia dari mukosa tuba eustachius$ en*im$ dan antibodi sangat berperan dalam patomekanisme penyakit ini. aktor ini akan mencegah masuknya mikroba ke dalam telinga tengah. Tersumbatnya tuba eustachius merupakan pencetus utama ter-adinya otitis media supurati& akut (OMA). 1

Case OMA Hiperemis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 1/34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Telinga tengah adalah daerah yang dibatasi dengan dunia luar oleh

gendang telinga. Daerah ini menghubungkan suara dengan alat pendengaran di

telinga dalam. Selain itu di daerah ini terdapat saluran Eustachius yang

menghubungkan telinga tengah dengan rongga hidung belakang dan tenggorokan

 bagian atas.

Penyebab otitis media akut (OMA) dapat merupakan irus maupun

 bakteri. Pada !"# pasien$ tidak ditemukan mikroorganisme penyebabnya. %irus

ditemukan pada !"# kasus dan kadang mengin&eksi telinga tengah bersama

 bakteri. 'akteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus

 pneumoniae$ diikuti oleh  Haemophilus influenzae  dan  Moraxella cattarhalis.

ang perlu diingat pada OMA$ alaupun sebagian besar kasus disebabkan oleh

 bakteri$ hanya sedikit kasus yang membutuhkan antibiotik.

Anak lebih mudah terserang otitis media dibanding orang deasa karena

kekebalan tubuh yang masih dalam perkembangan$ dan posisi saluran eustachius

 pada anak lebih lurus secara hori*ontal dan lebih pendek sehingga +SPA lebih

mudah menyebar ke telinga tengah. ,amun orang deasa -uga dapat teerkena

in&eksi ini aktor pertahanan tubuh seperti silia dari mukosa tuba eustachius$

en*im$ dan antibodi sangat berperan dalam patomekanisme penyakit ini. aktor 

ini akan mencegah masuknya mikroba ke dalam telinga tengah. Tersumbatnya

tuba eustachius merupakan pencetus utama ter-adinya otitis media supurati& akut

(OMA).

1

Page 2: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 2/34

B.  Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mempela-ari de&inisi$ etiologi$ ge-ala klinis dan penatalaksanaan pada

 penyakit Otitis media akut$ diharapkan laporan kasus ini dapat menambah

 pengetahuan dokter muda secara teoritis sehingga mudah dalam menangani kasus

tersebut. Selain itu berguna pula untuk teman se-aat yang membaca tin-auan

 pustaka ini sebagai acuan kita untuk mendiagnosis secara pasti.

2. Tujuan Khusus

Dengan mempela-ari laporan kasus ini$ diharapkan dokter muda dapat/

1. Mengetahui de&inisi pada otitis media akut

2. Mengetahui etiologi pada otitis media akut

3. Mengetahui ge-ala klinis pada otitis media akut

4. Mengetahui penatalaksanaan otitis media akut

. !uang L"ngku#

Dalam penulisan ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan yakni hanya

membahas teori tentang anatomi dan &isiologi telinga serta teori tentang penyakit

otitis media akut.

D. Te$r"

Teori 0 teori yang terdapat di dalam penulisan ini adalah diambil dari buku

kedokteran$ bahan kuliah dan hasil pencarian dari internet.

E. %um&er

Data 0 data yang didapat dalam penulisan ini adalah didapatkan dari kuliah +lmu

 penyakit T1T$ buku a-ar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher 

23+$ buku anatomi dan -urnal dari internet.

BAB II

%TATU% PA%IEN

2

Page 3: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 3/34

A. I'ent"tas Pas"en

 ,ama / An. 1 S

3mur / 45 tahun

6enis 2elamin / Perempuan

Alamat / 7ian-ur 

Tanggal Pemeriksaan / 48 Oktober !54"

B. Anamnes"s ( All$anamnes"s

Keluhan Utama )

Sakit pada telinga kiri dan kanan se-ak ! minggu SM9S.

!"*a+at Pen+ak"t %ekarang )

Pasien datang ke poli T1T 9S3D cian-ur dengan keluhan sakit pada telinga

kiri dan kanan se-ak ! minggu SM9S..

2eluhan tidak disertai nyeri dan pendengaran berkurang. Aalnya ayah

 pasien mengaku sering membersihkan telinga dengan -ari tangan  :;<=

>minggu. 9asa berdenging pada telinga disangkal. 2eluhan rasa penuh pada

kedua telinga -uga disangkal.

'atuk dan pilek disangkal. 2eluhan nyeri kepala dan sakit tenggorokan -uga

disangkal. 2eluhan demam disangkal.

!"*a+at Pen+ak"t Dahulu

• Pasien dahulu pernah mengalami keluhan yang sama

• 9iayat penyakit hidung dan tenggorokan sebelumnya disangkal

• Diabetes mellitus (;) asma (;)

3

Page 4: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 4/34

!"*a+at Pen+ak"t Keluarga

• 2eluarga pasien tidak ada yang mengalami ge-ala seperti pasien

• 1ipertensi (;)$ Diabetes mellitus (;)$ asma (;)$ alergi (;)

!"*a+at Alerg" ) Alergi udara dingin$ makanan dan obat disangkal

!"*a+at Peng$&atan ) Pasien belum pernah berobat sebelumnya

!"*a+at Ps"k$s$s"al

; Sering mengorek 0 ngorek telinga dengan -ari tangan

. Pemer"ksaan ,"s"k 

2eadaan 3mum / 'aik  

2esadaran / Compos mentis

Tanda %ital / TD / 445>85 mm1g

Pernapasan / !!=>menit

  ,adi / ?@ =>menit

  Suhu / :@$:7'' / "4 kg

1. %tatus -eneral"s

2epala / Normochepal, rambut kehitaman$ distribusi merata

Mata / Sklera ikterik ;>;$ kon-ungtia anemis ;>;$ re&leks

 pupil (B>B)

Telinga / (Status lokalis T1T)

1idung / (Status lokalis T1T)

Mulut / 'ibir lembab (B)$ sianosis (;)$ stomatitis (;)

Tenggorokan / (Status lokalis T1T)

Thora= / 'entuk dan gerak simetris

Paru;paru

+nspeksi / Pergerakan dada simetris$ retraksi sela iga (;>;)

Palpasi / 2edua hemithora= teramgkat simetris

Perkusi / Sonor pada seluruh lapang paru

4

Page 5: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 5/34

Auskultasi / Suara napas esikuler B>B$ rhonchi ;>;$wheezing  ;>;

6antung

+nspeksi / +ctus cordis tidak terlihat

Palpasi / 'atas -antung atas dan baah dalam batas normal$

Perkusi /'atas kanan -antung di parasternal de=tra$ batas kiri

 -antung di midclaicula sinistra

Auskultasi / '6 + C ++ reguler $ murmur  (;) $ gallop (;)

Abdomen

+nspeksi / Tampak datar  

Auskultasi / 'ising usus normal

Palpasi / Supel$ ,yeri tekan (;)$ hepatomegali  (;)$

 splenomegali (;)

Perkusi / Timpani < kuadran

Ekstremitas

Atas / 1angat (B>B)$ edema (;>;)$ RCT   ! dtk $sianosis (;>;)

'aah / 1angat (B>B)$ edema (;>;)$ RCT   ! dtk $sianosis (;>;)

2. %tatus L$kal"s THT

a. Telinga

Aur"kula Detra Aur"kula %"n"stra

 ,ormotia$ 1eliks sign (;)

Tragus sign (;)

1ematoma (;)

Aurikula ,ormotia$ 1eliks sign(;)

Tragus sign (;)

1ematoma (;)

Pus (;)

 ,yeri tekan (;)

istula (;)

Edema (;)

Preaurikula Pus (;)

 ,yeri tekan (;)

istula (;)

Edema (;)

 ,yeri tekan (;)$ edema

(;)$ sikatriks(;)

9etroaurikula ,yeri tekan (;)$ edema

(;)$ sikatriks(;)

Mukosa tenang

Serumen (;)

Sekret (;) mukopurulen

Massa (;) 1iperemis (;)

MAE Mukosa tenang

Serumen (;)

Sekret (;)

Massa (;) 1iperemis (;)

5

Page 6: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 6/34

1iperemis (B)

Sekret (;)

Massa (;)

2AE 1iperemis (B)

Sekret (;)

Massa (;)

+ntak (B)

9e&le= cahaya (;)

1iperemis (B)

Edema (B)

Membran tympani +ntak  

9e&le= cahaya (;)

1iperemis (B)

Edema (B)

B Tes 9inne B

Tidak ada lateralisasi Tes eber Tidak ada lateralisasi

Sama dengan pemeriksa Tes Schabach Sama dengan pemeriksa

 b. 1idung

H"'ung kanan H"'ung k"r"

'entuk dbn

+n&lamasi (;)

De&ormitas (;)

 ,yeri tekan (;)

H"'ung luar 'entuk dbn

+n&lamasi (;)

De&ormitas (;)

 ,yeri tekan (;)

!"n$sk$#" anter"$r

Mukosa tenang (B)

1iperemis (;)

Sekret (;)

Massa (;)

2orpus alineum (;)

Ka/um nas" Mukosa tenang (B)

1ieperemis (;)

Sekret (;)

Massa (;)

2orpus alineum (;)

3lkus (;) 0est"&ulum

nas"

3lkus (;)

Edema (;) K$nka nas" Edema (;)

6

Page 7: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 7/34

1ipertro&i (;)

1ieperemis (;)

1ipertro&i (;)

1iperemis (;)

Deiasi (;) %e#tum nas" Deiasi (;)

(B)   Passase u'ara (B)

 Sinus paranasal 

• +nspeksi / Pembengkakan pada pipi (;>;)

Palpasi /

; ,yeri tekan pada pipi (;>;)

; ,yeri tekan medial atap orbita (;>;)

; ,yeri tekan kantus medius (;>;)

• Transiluminasi

Sinus maksilaris/ Terang > Terang (seperti bulan sabit pada &ossa orbita)

Sinus &rontalis / Terang > Terang (seperti sarang taon pada os &rontalis)

c. Tenggorok 

•  ,aso&aring

a) 9inoskopi posterior 

Nas$ar"ng !"n$sk$#" P$ster"$r

2onka superior Tidak dilakukan

Torus tubarius Tidak dilakukan

ossa Rossenmuller  Tidak dilakukan

Plika salfingofaringeal   Tidak dilakukan

7

Page 8: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 8/34

 b) Oro&aring

Dekstra Pemer"ksaan r$ar"ng %"n"stra

5ulut

Tenang Mukosa mulut Tenang

'ersih$ normal Fidah 'ersih$ normal

Tenang Palatum molle Tenang

Tanggal (;) Fubang (;) Gigi geligi Tanggal (;) Fubang (;)

Simetris 3ula Simetris

T$ns"l

Tenang Mukosa Tenang

T+ T+

Melebar (;) 2ripta Melebar (;)

olikel (;) Membran (;) Detritus olikel (;) Membran (;)

(;) Perlengketan (;)

,ar"ng

8

Page 9: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 9/34

Tenang Mukosa Tenang

(;) Granula (;)

(;) Post nasal drip (;)

Tes Penge6a#an

5an"s  ,ormal

As"n  ,ormal

Asam  ,ormal

Pah"t  ,ormal

6 Lar"ng$ar"ng

Lar"ng$ar"ng Lar"ng$sk$#" Indirect 

Epiglotis Tidak dilakukan

Plika ariepiglotika Tidak dilakukan

Plika entrikularis Tidak dilakukan

Plika okalis Tidak dilakukan

9ima glotis Tidak dilakukan

d. Maksilo&asial

Detra Ner/us %"n"stra

 Normosmia dengan bubuk 

kopi 4? cm$ tembakau 48

cm

I. N. lakt$r"us  Normosmia dengan bubuk 

kopi / 4? cm$ tembakau 48

cm

9

Page 10: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 10/34

%isus ,ormal$ Pupil bulat $

isokor$ re&leks cahaya B

II. N. #t"kus %isus ,ormal$ Pupil bulat $

isokor$ re&leks cahaya B

Membuka kelopak mata B$

gerak bola mata superior B$

media B$ in&erior B$

laterosuperior B

III. N. lakt$r"us membuka kelopak mata B$

Gerak bola mata superior B$

media B$ in&erior B$

laterosuperior B

Gerak bola mata medial

in&erior B

I0. N. Tr$klear"s Gerak bola mata medial

in&erior B

Sensoris cabang o&talmikus

(%4) / B

cabang maksila (%!) / (B)

cabang mandibula (%:) / (B)

Motoris / rahang simetris $

re&leks menggigit baik 

0. N. Tr"gem"nal Sensoris cabang o&talmikus

(%4) / B

cabang maksila (%!) / (B)H

cabang mandibula (%:) / B

Motoris / rahang simetris $

re&leks menggigit baik 

Gerak bola mata lateral B 0I. N. A&'u6ens Gerak bola mata lateral B

a-ah simetris $ senyum

simetris $ angkat alis B$

kerutan dahi B$

menun-ukkan gigi B$ daya

kecap !>: anterior B

0II. N. ,as"al"s a-ah simetris $ senyum

simetris $ angkat alis B$

kerutan dahi B$ menun-ukkan

gigi B$ daya kecap !>:

anterior B

Fihat tes garpu tala 0III. N. Akust"kus Fihat tes garpu tala

9e&leks muntah

Daya kecap 4>: posterior(B)

I7. N. -l$ss$ar"ngeus 9e&leks muntah

Daya kecap 4>: posterior(B)

9e&leks muntah dan

menelan (B)

Deiasi uula (;)

Pergerakan palatum simetris

7. N. 0agus 9e&leks muntah dan

menelan (B)

Deiasi uula (;)

Pergerakan palatum simetris

Memalingkan kepala (B) 7I. N. Asses$r"us Memalingkan kepala (B)

10

Page 11: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 11/34

Mengangkat bahu (B) Mengangkat bahu (B)

Deiasi lidah (;)

Tremor lidah (;)

7II. N. H"#$gl$ssus Deiasi lidah (;)

Tremor lidah (;)

e. Feher  

Detra Pemer"ksaan %"n"stra

Pembesaran (;) Thyroid Pembesaran (;)

Pembesaran (;) 2elen-ar submental Pembesaran (;)

Pembesaran (;) 2elen-ar submandibula Pembesaran (;)

Pembesaran (;) 2elen-ar -ugularis superior Pembesaran (;)

Pembesaran (;) 2elen-ar -ugularis media Pembesaran (;)

Pembesaran (;) 2elen-ar -ugularis in&erior Pembesaran (;)

Pembesaran (;) 2elen-ar suprasternal Pembesaran (;)

Pembesaran (;) 2elen-ar supraklaikula Pembesaran (;)

D. !esume

Pasien An. A A dengan sakit pada telinga kiri dan kanan ! minggu SM9S.

2eluhan tidak disertai otalgia dan pendengaran berkurang pada kedua telinga.

'atuk dan pilek disangkal.. Pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya.Ayah pasien mengatakan pasien sering mengorek telinga dengan -ari tangan.

Pada pemeriksaan &isik didapatkan pada 2AE aurikula de=tra dan sinistra tampak 

hiperemis (B). Membran timpani aurikula de=tra dan sinistra intak$ re&lek cahaya

(;) dan hiperemis (B).

E. D"agn$s"s Ban'"ng

11

Page 12: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 12/34

4. Otitis media akut stadium hiperemis aurikula de=tra sinistra

!. Otitis eksterna AD

,. D"agn$s"s Kerja /

 Otitis media akut stadium hiperemis aurikula de=tra sinistra

-. Penatalaksanaan

5e'"kament$sa

Sanmol !5ml : = sehari

Ma=pro 455 mg ! = sehari

1istrine 45 mg 4 = sehari

orte !55 mg ! = sehari

Proceles @5 ml : = sehari

N$n(me'"kament$sa

a. Menghindari kegiatan berenang

 b. Tidak mengorek;ngorek telinga dengan benda apapun maupun dengan

 -ari tangan

c. ,utrisi bergi*i/ (buah C sayuran)

H. Pr$gn$s"s

ad itam / dubia ad bonam

ad &unctionam / dubia ad bonam

12

Page 13: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 13/34

BAB III

TIN8AUAN PU%TAKA

A. ANAT5I TELIN-A TEN-AH1,11

Telinga tengah terdiri dari /

4. Membran timpani.

!. 2aum timpani.:. Prosesus mastoideus.

<. Tuba eustachius

a. 5em&ran T"m#an"1

Membran timpani dibentuk dari dinding lateral kaum timpani dan

memisahkan liang telinga luar dari kaum timpani. 2etebalannya rata;rata

5$4 mm. Fetak membrana timpani tidak tegak lurus terhadap liang telinga

akan tetapi miring yang arahnya dari belakang luar kemuka dalam dan

membuat sudut <"o dari dataran sagital dan hori*ontal. Dari umbo kemuka

 baah tampak re&leks cahaya ( none o& ligt).

13

Page 14: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 14/34

Membran timpani mempunyai tiga lapisan yaitu /

4) Stratum kutaneum (lapisan epitel) berasal dari liang telinga.

!) Stratum mukosum (lapisan mukosa) berasal dari kaum timpani.

:) Stratum &ibrosum (lamina propria) yang letaknya antara stratumkutaneum dan mukosum.

Secara Anatomis membrana timpani dibagi dalam ! bagian /

d. Pars tensa

e. Pars &lasida atau membran Shrapnell$ letaknya dibagian atas muka dan

lebih tipis dari pars tensa dan pars &lasida dibatasi oleh ! lipatan yaitu /

a). Plika maleolaris anterior ( lipatan muka)

 b). Plika maleolaris posterior ( lipatan belakang)

&. Ka/um T"m#an"

2aum timpani terletak didalam pars petrosa dari tulang temporal$ bentuknya

 bikonka&. Diameter anteroposterior atau ertikal 4" mm$ sedangkan diameter 

transersal !;@ mm. 2aum timpani mempunyai @ dinding yaitu / bagian atap$

lantai$ dinding lateral$ dinding medial$ dinding anterior$ dinding posterior.

1 Ata# ka/um t"m#an"

Dibentuk tegmen timpani$ memisahkan telinga tengah dari &osa

kranial dan lobus temporalis dari otak. bagian ini -uga dibentuk 

14

Page 15: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 15/34

oleh pars petrosa tulang temporal dan sebagian lagi oleh skuama

dan garis sutura petroskuama.

2. Lanta" ka/um t"m#an"

Dibentuk oleh tulang yang tipis memisahkan lantai kaum

timpani dari bulbus -ugularis$ atau tidak ada tulang sama sekali hingga

in&eksi dari kaum timpani mudah merembet ke bulbus ena -ugularis.

3. D"n'"ng me'"al.

Dinding medial ini memisahkan kaum timpani dari telingadalam$ ini -uga merupakan dinding lateral dari telinga dalam.

4. D"n'"ng #$ster"$r

Dinding posterior dekat ke atap$ mempunyai satu saluran

disebut aditus$ yang menghubungkan kaum timpani dengan antrum

mastoid melalui epitimpanum. Dibelakang dinding posterior kaum

timpani adalah &osa kranii posterior dan sinus sigmoid.

9. D"n'"ng anter"$r

Dinding anterior baah adalah lebih besar dari bagian atas dan

terdiri dari lempeng tulang yang tipis menutupi arteri karotis pada saat

memasuki tulang tengkorak dan sebelum berbelok ke anterior ".

Dinding ini ditembus oleh sara& timpani karotis superior dan in&erior 

yang membaa serabut;serabut sara& simpatis kepleksus timpanikus

dan oleh satu atau lebih cabang timpani dari arteri karotis interna4.

Dinding anterior ini terutama berperan sebagai muara tuba eustachius.

2aum timpani terdiri dari /

a) Tulang;tulang pendengaran ( maleus$ inkus$ stapes)

 b) Dua otot

c) Sara& korda timpani

15

Page 16: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 16/34

d) Sara& pleksus timpanikus

Tulang;tulang pendengaran terdiri dari /

a) Malleus (hammer > martil).

 b) +nkus (anil > landasan)

c) Stapes (stirrup > pelana)

Otot;otot pada kaum timpani terdiri dari/ otot tensor timpani (muskulus

tensor timpani) dan otot stapedius (muskulus stapedius)11

1 %ara K$r'a T"m#an"

Merupakan cabang dari nerus &asialis masuk ke kaum timpani dari

analikulus posterior yang menghubungkan dinding lateral dan posterior.

2orda timpani -uga mengandung -aringan sekresi parasimpatetik yang

 berhubungan dengan kelen-ar ludah sublingual dan submandibula melalui

ganglion ubmandibular. 2orda timpani memberikan serabut perasa pada !>:

depan lidah bagian anterior.

2 Pleksus T"m#an"kus

'erasal dari n. timpani cabang dari nerus gloso&aringeus dan dengan

nerus karotikotimpani yang berasal dari pleksus simpatetik disekitar arteri

karotis interna.

3. %ara ,as"al11

Meninggalkan &osa kranii posterior dan memasuki tulang temporal

melalui meatus akustikus internus bersamaan dengan ,. %+++. Sara& &asial

terutama terdiri dari dua komponen yang berbeda$ yaitu /

16

Page 17: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 17/34

(a). Sara& motorik untuk otot;otot yang berasal dari lengkung brankial

kedua (&aringeal) yaitu otot ekspresi a-ah$ stilohioid$ posterior 

 belly m. digastrik dan m. stapedius

(b). Sara& intermedius yang terdiri dari sara& sensori dan sekretomotor 

 parasimpatetis preganglionik yang menu-u ke semua glandula

a-ah kecuali parotis

6. Tu&a Eusta6h"us

Tuba eustachius disebut -uga tuba auditory atau tuba &aringotimpani.

'entuknya seperti huru& S. Pada orang deasa pan-ang tuba sekitar :@ mm

 ber-alan ke baah$ depan dan medial dari telinga tengah dan pada anak 

dibaah I bulan adalah 48$" mm.

Tuba terdiri dari ! bagian yaitu/

4) 'agian tulang terdapat pada bagian belakang dan pendek (4>: bagian)

!) 'agian tulang raan terdapat pada bagian depan dan pan-ang (!>:

 bagian)

Otot yang berhubungan dengan tuba eustachius yaitu/

4. M. tensor eli palatini

!. M. eleator eli palatini

:. M. tensor timpani

<. M. salpingo&aringeus

ungsi tuba eustachius sebagai entilasi telinga.

'. Pr$sesus 5ast$"'eus

9ongga mastoid berbentuk seperti bersisi tiga dengan puncak 

mengarah ke kaudal. Atap mastoid adalah  fosa kranii  media. Dinding

medial adalah dinding lateral  fosa kranii  posterior. Sinus sigmoid terletak 

dibaah duramater pada daerah ini.

Pneumatisasi prosesus mastoideus ini dapat dibagi atas /

17

Page 18: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 18/34

4) Prosesus Mastoideus 2ompakta (sklerotik)$ dimana tidak ditemui sel;

sel

!) Prosesus Mastoideus Spongiosa$ dimana terdapat sel;sel kecil sa-a

:) Prosesus Mastoideus dengan pneumatisasi yang luas$ dimana sel;sel

disini besar 

'. ,I%IL-I PENDEN-A!AN1,4,

Getaran suara ditangkap oleh daun telinga yang dialirkan keliang telinga

dan mengenai membran timpani$ sehingga membran timpani bergetar. Getaran ini

diteruskan ke tulang;tulang pendengaran yang berhubungan satu sama lain.

Selan-utnya stapes menggerakkan tingkap lon-ong ( foramen ovale) yang -ugamenggerakkan perilim& dalam skala estibuli. Getaran diteruskan melalui

membran 9eissener yang mendorong endolim& dan membran basal kearah baah$

 perilim& dalam skala timpani akan bergerak sehingga tingkap (&oramen rotundum)

terdorong ke arah luar. Skala media yang men-adi cembung mendesak endolim& 

dan mendorong membran basal$ sehingga men-adi cembung kebaah dan

menggerakkan perilim& pada skala timpani. Pada aktu istirahat u-ung sel rambut

 berkelok;kelok$ dan dengan berubahnya membran basal u-ung sel rambut men-adi

lurus. 9angsangan &isik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion 2alium dan ion

 ,atrium men-adi aliran listrik yang diteruskan ke cabang;cabang n.%+++$ yang

kemudian meneruskan rangsangan itu ke pusat sensorik pendengaran diotak (area

:I;<5) melalui sara& pusat yang ada dilobus temporalis.

,I%IL-I KE%EI5BAN-AN1,4,11

Selain perannya dalam pendengaran yang bergantung pada koklea$ telingadalam memiliki komponen khusus lain$ yakni aparatus estibularis$ yang

memberikan in&ormasi yang penting untuk sensasi keseimbangan dan untuk 

koordinasi gerakan;gerakan kepala dengan gerakan;gerakan mata dan postur 

tubuh. Aparatus estibularis terdiri dari dua set struktur yang terletak di dalam

tulang temporalis di dekat kokleaJkanalis semisirkularis dan organ otolit$ yaitu

utrikulus dan sakulus. 4

Aparatus estibularis mendeteksi perubahan posisi dan gerakan kepala.

18

Page 19: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 19/34

Seperti di koklea$ semua komponen aparatus estibularis mengandung endolim&e

dan dikelilingi oleh perilim&e. 6uga$ serupa dengan organ 7orti$ komponen

estibuler masing;masing mengandung sel;sel rambut yang berespons terhadap

 perubahan bentuk mekanis yang dicetuskan oleh gerakan;gerakan spesi&ik 

endolim&e. Seperti sel;sel rambut auditorius$ reseptor estibularis -uga dapat

mengalami depolarisasi atau hiperpolarisasi$ bergantung pada arah gerakan cairan.

 ,amun$ tidak seperti sistem pendengaran$ sebagian besar in&ormasi yang

dihasilkan oleh sistem estibularis tidak mencapai tingkat kesadaran.  4$!$<

2analis semisirkularis mendeteksi akselerasi atau deselerasi anguler atau

rotasional kepala$ misalnya ketika memulai atau berhenti berputar$ ber-ungkir 

 balik$ atau memutar kepala. Tiap;tiap telinga memiliki tiga kanalis semisirkularis

yang secara tiga dimensi tersusun dalam bidang;bidang yang tegak lurus satu

sama lain. Sel;sel rambut resepti& di setiap kanalis semisirkularis terletak di atas

suatu bubungan (ridge) yang terletak di ampula$ suatu pembesaran di pangkal

kanalis. 9ambut;rambut terbenam dalam suatu lapisan gelatinosa seperti topi di

atasnya$ yaitu kupula$ yang menon-ol ke dalam endolim&e di dalam ampula.

2upula bergoyang sesuai arah gerakan cairan$ seperti ganggang Taut yang

mengikuti arah gelombang air.<

Akselerasi (percepatan) atau deselerasi (perlambatan) selama rotasi kepala

ke segala arah menyebabkan pergerakan endolim&e$ paling tidak$ di salah satu

kanalis semisirkularis karena susunan tiga dimensi kanalis tersebut. 2etika kepala

mulai bergerak$ saluran tulang dan bubungan sel rambut yang terbenam dalam

kupula bergerak mengikuti gerakan kepala. ,amun$ cairan di dalam kanalis$ yang

tidak melekat ke tengkorak$ mulamula tidak ikut bergerak sesuai arah rotasi$ tetapi

tertinggal di belakang karena adanya inersia (kelembaman). (2arena inersia$ benda yang diam akan tetap diam$ dan benda yang bergerak akan tetap bergerak$

kecuali -ika ada suatu gaya luar yang beker-a padanya dan menyebabkan

 perubahan.) 2etika endolim&e tertinggal saat kepala mulai berputar$ endolim&e

yang terletak sebidang dengan gerakan kepala pada dasarnya bergeser dengan

arah yang berlaanan dengan arah gerakan kepala (serupa dengan tubuh Anda

yang miring ke kanan seaktu mobil yang Anda tumpangi berbelok ke kiri).

Gerakan cairan ini menyebabkan kupula condong ke arah yang berlaanan

19

Page 20: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 20/34

dengan arah gerakan kepala$ membengkokkan rambut;rambut sensorik yang

terbenam di dalamnya. Apabila gerakan kepala berlan-ut dalam arah dan

kecepatan yang sama$ endolim&e akan menyusul dan bergerak bersama dengan

kepala$ sehingga rambut;rambut kembali ke posisi tegak mereka. 2etika kepala

melambat dan berhenti$ keadaan yang sebaliknya ter-adi. Endolim&e secara

singkat melan-utkan diri bergerak searah dengan rotasi kepala sementara kepala

melambat untuk berhenti. Akibatnya$ kupula dan rambutrambutnya secara

sementara membengkok sesuai dengan arah rotasi semula$ yaitu berlaanan

dengan arah mereka membengkok ketika akselerasi. Pada saat endolim&e secara

 bertahap berhenti$ rambut;rambut kembali tegak. Dengan demikian$ kanalis

semisirkularis mendeteksi perubahan kecepatan gerakan rotasi kepala. 2analis

tidak berespons -ika kepala tidak bergerak atau ketika bergerak secara sirkuler 

dengan kecepatan tetap. !$:

9ambut;rambut pada sel rambut estibularis terdiri dari dua puluh sampai

lima puluh stereosilia$ yaitu mikroilus yang diperkuat oleh aktin$ dan satu silium$

kinosilium. Setiap sel rambut berorientasi sedemikian rupa$ sehingga sel tersebut

mengalami depolarisasi ketika stererosilianya membengkok ke arah kinosiliumH

 pembengkokan ke arah yang berlaanan menyebabkan hiperpolarisasi sel. Sel;sel

rambut membentuk sinaps *at perantara kimiai dengan u-ung;u-ung terminal

neuron a&eren yang akson;aksonnya menyatu dengan akson struktur estibularis

lain untuk membentuk sara& estibularis. Sara& ini bersatu dengan sara& auditorius

dari koklea untuk membentuk sara& estibulokoklearis. Depolarisasi sel;sel

rambut meningkatkan kecepatan pembentukan potensial aksi di serat;serat a&erenH

sebaliknya$ ketika sel;sel rambut mengalami hiperpolarisasi$ &rekuensi potensial

aksi di serat a&eren menurun.

 4$!$<

Sementara kanalis semisirkularis memberikan in&ormasi mengenai

 perubahan rotasional gerakan kepala kepada SSP$ organ otolit memberikan

in&ormasi mengenai posisi kepala relati& terhadap graitasi dan -uga mendeteksi

 perubahan dalam kecepatan gerakan linier (bergerak dalam garis lurus tanpa

memandang arah). 3trikulus dan sakulus adalah struktur seperti kantung yang

terletak di dalam rongga tulang yang terdapat di antara kanalis semisirkularis dan

koklea. 9ambut;rambut pada sel;sel rambut resepti& di organ;organ ini -uga

20

Page 21: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 21/34

menon-ol ke dalam suatu lembar gelatinosa di atasnya$ yang gerakannya

menyebabkan perubahan posisi rambut serta menimbulkan perubahan potensial di

sel rambut. Terdapat banyak kristal halus kalsium karbonatJotolit (Kbatu

telingaK)Jyang terbenam di dalam lapisan gelatinosa$ sehingga lapisan tersebut

lebih berat dan lebih lembam (inert ) daripada cairan di sekitarnya. 2etika

seseorang berada dalam posisi tegak$ rambut;rambut di dalam utrikulus

 berorientasi secara ertikal dan rambut;rambut sakulus ber-a-ar secara hori*ontal.<

Sakulus memiliki &ungsi serupa dengan utrikulus$ kecuali baha is

 berespons secara selekti& terhadap kemiringan kepala men-auhi posisi hori*ontal

(misalnya bangun dari tempat tidur) dan terhadap akselerasi atau deselerasi liner 

ertikal (misalnya meloncat;loncat atau berada dalam eleator). <

Sinyal;sinyal yang berasal dari berbagai komponen aparatus estibularis

dibaa melalui sara& estibulokoklearis ke nukleus estibularis$ suatu kelompok 

 badan sel sara& di batang otak$ dan ke serebelum. Di sini in&ormasi estibuler 

diintegrasikan dengan masukan dari permukaan kulit$ mata$ sendi$ dan otot untuk/

(4) mempertahankan keseimbangan dan postur yang diinginkan

(!) mengontrol otot mata eksternal$ sehingga mata tetap ter&iksasi ke titik 

yang sama alaupun kepala bergerak 

(:) mempersepsikan gerakan dan orientasi. 4$:

'eberapa indiidu$ karena alasan yang tidak diketahui$ sangat peka

terhadap gerakan;gerakan tertentu yang mengakti&kan aparatus estibularis dan

menyebabkan ge-ala pusing (dizziness) dan mualH kepekaan ini disebut mabuk 

 per-alanan (motion sickness). 2adang;kadang ketidakseimbangan cairan di telinga

dalam menyebabkan penyakit Meniere. Tidaklah mengherankan$ karena baik 

aparatus estibularis maupun koklea mengandung cairan telinga dalam yang

sama$ timbul ge-ala keseimbangan dan pendengaran. Penderita mengalami

serangan sementara ertigo (pusing tu-uh keliling). <

. TITI% 5EDIA1,2,3,4,5

1. Pengert"an

21

Page 22: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 22/34

Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga

tengah.$ tuba Eustachius$ antrum mastoid dan sel;sel mastoid.

Otitis media terbagi atas otitis media supurati& dan otitis media nonsupurati& (otitis media serosa$ otitis media sekretoria$ otitis media musinosa$

otitis media e&usi>OME). Masing;masing mempunyai bentuk akut dan

kronis. Selain itu terdapat -uga otitis media spesi&ik$ seperti otitis media

tuberkulosa atau otitis media si&ilitika. Otitis media yang lain disebut otitis

media adhesie. Pada beberapa penelitian$ diperkirakan ter-adinya otitis

media yaitu !"# pada anak;anak. +n&eksi umumnya ter-adi dua tahun

 pertama kehidupan dan puncaknya pada tahun pertama masa sekolah.

1arus dibedakan antara otitis media akut dan otitis media e&usi. Otitis

media e&usi lebih umum daripada otitis media akut. 2etika otitis media e&usi

didiagnosis dengan otitis media akut$ antibiotic yang diberikan bisa tidak 

sesuai. Otitis media e&usi yaitu adanya cairan ditelinga tengah tanpa adanya

ge-ala in&eksi. Otitis media e&usi biasanya disebabkan tertutupnya Tua

 !ustachius dan cairan terperangkap di telinga tengah. Ge-ala dari otitis

media akut datang bila cairan di telinga tengah terin&eksi.

t"t"s 5e'"a Akut3,4,5,6

Telinga tengah biasanya steril$ meskipun terdapat mikroba di daerah

naso&aring dan &aring. Secara &isiologik nterdapat mekanisme pencegahan

masuknya mikroba ke dalam telinga tengah oleh silia mukosa tuba

Eustachius$ en*im dan antibodi.

Otitis media akut (OMA) biasanya ter-adi karena &aktor pertahanan

tubuh ini terganggu. Sumbatan tuba Eustachius merupakan &actor penyebab

utama dari otitis media. 2arena &ungsi tuba Eustachius terganggu$

 pencegahan inasi kuman ke telinga tengah -uga terganggu$ sehingga kuman

masuk ke dalam telinga tengah dan ter-adi peradangan.

Selain itu$ pencetus lain adalah in&eksi saluran napas atas. Pada anak$

makin sering anak terkena in&eksi saluran napas$ makin besar kemungkinan

ter-adinya OMA. Pada bayi ter-adinya OMA dipermudah oleh karena tuba

22

Page 23: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 23/34

Eustachiusnya pendek$ lebar dan letaknya agak hori*ontal$ dan -uga adenoid

 pada anak relati& lebih besar dibanding orang deasa.

2. E#"'em"$l$g"4,5,6

 

Di Amerika Serikat$ diperkirakan 8"# anak mengalami setidaknya

satu episode otitis media sebelum usia tiga tahun dan hampir setengah dari

mereka mengalaminya tiga kali atau lebih. Di +nggris$ L !"# anak 

mengalami minimal satu episode sebelum usia sepuluh tahun. Sering ter-adi

 pada usia :;@ tahun.

3. Et"$l$g"4,5,6

aktor pasien

- Prematur dan bayi berat lahir rendah

- 3mur muda

- 9iayat keluarga

- 9as

- +munitas rendah

- 2elainan kranio&asial

-Penyakit neuromuscular 

- Alergi

aktor lingkungan

- Tempat tinggal yang padat penduduk 

- Status sosial;ekonomi rendah

- Terpapar polusi dan merokok 

- Musin gugur atau dingin

-

Tidak mendapatkan asi$ menggunakan susu botol.

4. Pat$l$g"3,4

2uman utama penyebab OMA adalah bakteri piogenik$ seperti

Streptokokus hemolitikus$ Sta&ilokokus aureus$ Pneumokokus. Selain itu

kadang ditemukan -uga 1emo&ilus in&luen*a$  !scherichia colli,

Streptokokus unhemolitikus$ Proteus ulgaris dan Pseudomonas

23

Page 24: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 24/34

Page 25: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 25/34

Stadium supurasi yang berlan-ut dan tidak tertangani dengan

 baik akan menimbulkan ruptur membran timpani akibat timbulnya

nekrosis mukosa dan submukosa membran timpani. Daerah nekrosis

terasa lebih lembek dan berarna kekuningan. ,ekrosis ini

disebabkan oleh ter-adinya iskemia akibat tekanan kapiler membran

timpani karena penumpukan nanah yang terus berlangsung di kaum

timpani dan akibat trombo&lebitis ena;ena kecil.

2eadaan stadium supurasi dapat kita tangani dengan melakukan

miringotomi. 'edah kecil ini kita lakukan dengan membuat luka insisi

 pada membran timpani sehingga nanah akan keluar dari telinga tengah

menu-u liang telinga luar. Fuka insisi pada membran timpani akan

mudah menutup kembali sedangkan ruptur lebih sulit menutup

kembali. 'ahkan membran timpani bisa tidak menutup kembali -ika

membran timpani tidak utuh lagi.

d) Stadium Per&orasi4,5

Stadium per&orasi ditandai oleh ruptur membran timpani

sehingga sekret berupa nanah yang -umlahnya banyak akan mengalir 

dari telinga tengah ke liang telinga luar. 2adang;kadang pengeluaran

sekret bersi&at pulsasi (berdenyut). Stadium ini sering disebabkan oleh

terlambatnya pemberian antibiotik dan tingginya irulensi kuman.

Setelah nanah keluar$ anak berubah men-adi lebih tenang$ suhu

menurun dan bisa tidur nyenyak. 6ika membran timpani tetap per&orasi

dan pengeluaran sekret (nanah) tetap berlangsung selama lebih :

minggu maka keadaan ini disebut otitis media supurati& subakut. 6ika

kedua keadaan tersebut tetap berlangsung selama lebih 4$";! bulan

maka keadaan itu disebut otitis media supurati& kronik (OMS2).

e). Stadium 9esolusi4

Stadium resolusi ditandai oleh membran timpani berangsur 

normal hingga per&orasi membran timpani menutup kembali dan

sekret purulen tidak ada lagi. Stadium ini berlangsung -ika membran

25

Page 26: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 26/34

timpani masih utuh$ daya tahan tubuh baik$ dan irulensi kuman

rendah. Stadium ini didahului oleh sekret yang berkurang sampai

mengering.

Apabila stadium resolusi gagal ter-adi maka akan berlan-ut

men-adi otitis media supurati& kronik (OMS2). 2egagalan stadium ini

 berupa membran timpani tetap per&orasi dan sekret tetap keluar secara

terus;menerus atau hilang timbul. Otitis media supurati& akut (OMA)

dapat menimbulkan ge-ala sisa (seuele) berupa otitis media serosa.

Otitis media serosa ter-adi -ika sekret menetap di kaum timpani tanpa

mengalami per&orasi membran timpani.

:. -ejala Kl"n"k 5A5,6

Ge-ala klinik otitis media supurati& akut (OMA) tergantung dari

stadium penyakit dan umur penderita. Ge-ala stadium supurasi berupa

demam tinggi dan suhu tubuh menurun pada stadium per&orasi.

Ge-ala klinik otitis media supurati& akut (OMA) berdasarkan umur 

 penderita$ yaitu /

- 'ayi dan anak kecil. Ge-alanya / demam tinggi bisa sampai :I57

(khas pada stadium supurasi)$ sulit tidur$ tiba;tiba men-erit saat tidur$

mencret$ ke-ang;ke-ang$ dan kadang;kadang memegang telinga yang

sakit. 6ika ter-adi rupture membrane timpani$ maka secret mengalir ke

liang telinga$ suhu tubuh menurun dan anak tertidur tenang.

- Anak yang sudah bisa bicara. Ge-alanya / biasanya rasa nyeri dalam

telinga$ suhu tubuh tinggi$ dan riayat batuk pilek.- Anak lebih besar dan orang deasa. Ge-alanya / rasa nyeri dan

gangguan pendengaran (rasa penuh dan pendengaran berkurang).

;. Tera#" 9,10

Penatalaksanaan OMA tergantung pada stadium penyakitnya.

Pengobatan pada stadium aal ditu-ukan untuk mengobati in&eksi saluran

napas$ dengan pemberian antibiotik$ dekongestan lokal atau sistemik$ dan

antipiretik. Tu-uan pengobatan pada otitis media adalah untuk menghindari

26

Page 27: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 27/34

komplikasi intrakrania dan ekstrakrania yang mungkin ter-adi$ mengobati

ge-ala$ memperbaiki &ungsi tuba  !ustachius$ menghindari per&orasi membran

timpani$ dan memperbaiki sistem imum lokal dan sistemik.

Pada stadium oklusi$ tu-uan terapi dikhususkan untuk membuka kembali

tuba eustachius. Diberikan obat tetes hidung 17l e&edrin 5$"# dalam larutan

&isiologik untuk anak 4! thn dan 17l e&edrin 4# dalam larutan &isiologik untuk 

anak yang berumur N4! thn atau deasa$ antihistamin bila ada tanda;tanda alergi$

serta antipiretik. Selain itu$ sumber in&eksi -uga harus diobati dengan memberikan

antibiotik selama 8 hari/

• Ampisilin / Deasa "55 mg < = sehariH Anak !" mg>2g'' < = sehari atau

• Amoksisilin / Deasa "55 mg : = sehariH Anak 45 mg>2g'' : = sehari atau

• Eritromisin / Deasa "55 mg < = sehariH Anak 45 mg>2g'' < = sehari

Pada stadium presupurasi$ diberikan antibiotik$ obat tetes hidung$ dan

analgesik. 'ila membran timpani sudah hiperemi di&us$ sebaiknya dilakukan

miringotomi. Antibiotik yang diberikan ialah penisilin atau eritromisin$ selama

45;4< hari/

• Ampisilin / Deasa "55 mg < = sehariH Anak !" mg>2g'' < = sehari atau

• Amoksisilin / Deasa "55 mg : = sehariH Anak 45 mg>2g'' : = sehari atau

• Eritromisin / Deasa "55 mg < = sehariH Anak 45 mg>2g'' < = sehari

6ika terdapat resistensi$ dapat diberikan kombinasi dengan asam klaunalat

atau se&alosporin. 3ntuk terapi aal diberikan penisilin +M agar konsentrasinya

adekuat di dalam darah. Antibiotik diberikan minimal selama 8 hari. Pada anak 

diberikan ampisilin <="5;455 mg>2g''$ amoksisilin <=<5 mg>2g''>hari$ atau

eritromisin <=<5 mg>kg''>hari. 2emudian diberikan obat tetes hidung nasal

dekongestan maksimal " hari$ antihistamin bila ada tanda;tanda alergi$ antipiretik$

analgetik dan pengobatan simtomatis lainnya.

Pada stadium supurasi ter-adi edema yang hebat pada mukosa telinga

tengah dan hancurnya sel epitel super&icial$ serta terbentuknya eksudat yang

 purulen di kaum timpani$ menyebabkan membrane timpani menon-ol "ulging#

kearah liang telinga luar.pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit$ nadi dan

27

Page 28: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 28/34

suhu meningkat$ serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Apabila tekanan

nanah di kaum timpani tidak berkurang$ maka ter-adi iskemi$ akibat tekanan

 pada kapiler;kapiler$ serta timbul trombo&lebitis pada ena;ena kecil dan

nekrosis mukosa dan submukosa. ,ekrosis ini pada membrane timpani terlihat

sebagai daerah yang lebih lembek dan berarna kekuningan$ di tempat ini akan

ter-adi ruptur.

'ila tidak dilakukan insisi membrane timpani (miringotomi) pada stadium

ini$ maka kemungkinan besar membrane timpani akan rupture dan nanah keluar 

ke liang telinga. Dengan dilakukan miringotomi luka insisi akan menutup

kembali$ sedangkan apabila ter-adi rupture$ maka lubang tempat rupture

(per&orasi) tidak mudah menutup kembali. Miringotomi dilakukan -ika membran

timpani masih utuh.

Selain miringotomi$ diberikan -uga antibiotik pada stadium ini$ yaitu/

• Amo=yciline / Deasa := "55mg>hari$ 'ayi>anak "5mg>kg''>hari

• Erythromycine / Deasa> anak sama dengan dosis amo=yciline

• 7otrimo=a*ole/ (kombinasi trimethroprim ?5mg dan sul&ametho=a*ole <55mg;

tablet) untuk deasa !=! tablet$ Anak (trimethroprim <5mg dan

sul&ametho=a*ole !55mg) suspense !=4 cth.

• 6ika kuman sudah resisten (in&eksi berulang)/ kombinasi amo=yciline dan asam

claulanic$ deasa :=@!" mg>hari. 'ayi >anak$ disesuaikan dengan '' dan usia.

Antibiotik diberikan 8;45 hari$ pemberian yang tidak adekuat dapat

menyebabkan kekambuhan. Penderita yang alergi penicillin dapat diberikan

golongan makrolid (A*ithromicine$ 9o=ythromicine).

Pada stadium per&orasi$ sering terlihat sekret banyak keluar$

kadang secara berdenyut atau pulsasi. Diberikan obat cuci telinga (ear toilet )

1!O! :# (<;" tetes sehari) selama : sampai dengan " hari serta antibiotik 

yang adekuat$ berupa cipro&lo=acin !55 mg (!=4) selama :;4< hari. 'iasanya

sekret akan hilang dan per&orasi akan menutup kembali dalam 8 sampai

dengan 45 hari.

28

Page 29: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 29/34

Pada stadium resolusi$ membran timpani berangsur normal kembali$

sekret tidak ada lagi$ dan per&orasi menutup. 'ila tidak ter-adi resolusi

 biasanya sekret mengalir di liang telinga luar melalui per&orasi di membran

timpani. Antibiotik dapat dilan-utkan sampai : minggu. 'ila keadaan ini

 berterusan$ mungkin telah ter-adi mastoiditis.

Sekitar ?5# kasus OMA sembuh dalam : hari tanpa pemberian

antibiotik. Obserasi dapat dilakukan. Antibiotik dian-urkan -ika ge-ala tidak 

membaik dalam dua sampai tiga hari$ atau ada perburukan ge-ala. Ternyata

 pemberian antibiot ik yang segera dan dosis sesuai dapat terhindar dari te-adinya

komplikasi supurati& seterusnya. Masalah yang muncul adalah risiko

terbentuknya bakteri yang resisten terhadap antibiotik meningkat. Menurut

 $merican $cadem% of &ediatrics (!55<)$ mengkategorikan OMA yang dapat

diobserasi dan yang harus segera diterapi dengan antibiotik sebagai berikut.  6

  Tabel 4. 2riteria Terapi Antibiotik dan Obserasi pada Anak dengan OMA

3sia Diagnosis pasti (certain) Diagnosis meragukan

2urang dari @ bulan Antibiotik Antibiotik  

@ bulan sampai ! tahun Antibiotik Antibiotik -ika ge-ala berat$

! tahun ke atas Antibiotik -ika ge-ala

 berat

Obserasi

Diagnosis pasti OMA harus memiliki tiga kriteria$ yaitu bersi&at akut$

terdapat e&usi telinga tengah$ dan terdapat tanda serta ge-ala in&lamasi telinga

tengah. Ge-ala ringan adalah nyeri telinga ringan dan demam kurang dari :I7

dalam !< -am terakhir. Sedangkan ge-ala berat adalah nyeri telinga sedang 0 

 berat atau demam :I7. Pilihan obserasi selama <? 0 8! -am hanya dapat

dilakukan pada anak usia enam bulan sampai dengan dua tahun$ dengan ge-ala

ringan saat pemeriksaan$ atau diagnosis meragukan pada anak di atas dua

tahun.  'ollow(up dilaksanakan dan pemberian analgesia seperti asetamino&en

dan ibupro&en tetap diberikan pada masa obserasi. 10

29

Page 30: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 30/34

Menurut  $merican $cademic of &ediatric (!55<)$ amoksisilin merupakan

 first(line terapi dengan pemberian ?5mg>kg''>hari sebagai terapi antibiotik aal

selama lima hari. Amoksisilin e&ekti& terhadap Streptococcus penumoniae.

6ika pasien alergi ringan terhadap amoksisilin$ dapat diberikan se&alosporin

seperti cefdinir . Second(line terapi seperti amoksisilin;klaulanat e&ekti& 

terhadap  Haemophilus influenzae dan  Moraxella catarrhalis, termasuk 

Streptococcus penumoniae) &neumococcal *( valent con+ugate vaccine dapat

dian-urkan untuk menurunkan prealensi otitis media. 6

• Pembedahan

Terdapat beberapa tindakan pembedahan yang dapat menangani OMA

rekuren$ seperti miringotomi dengan insersi tuba timpanosintesis$ dan

adenoidektomi.

4. Miringotomi8,9

Miringotomi ialah tindakan insisi pada pars tensa membran

timpani$ supaya ter-adi drainase sekret dari telinga tengah ke liang telinga

luar. Syaratnya adalah harus dilakukan secara dapat dilihat langsung$

anak harus tenang sehingga membran timpani dapat dilihat dengan baik.

Fokasi miringotomi ialah di kuadran postero;in&erior. 'ila terapi yang

diberikan sudah adekuat$ miringotomi tidak perlu dilakukan$ kecuali -ika

terdapat pus di telinga tengah. +ndikasi miringotomi pada anak dengan

OMA adalah nyeri berat$ demam$ komplikasi OMA seperti paresis

nerus &asialis$ mastoiditis$ labirinitis$ dan in&eksi sistem sara& pusat.

Miringotomi merupakan terapi third(line  pada pasien yang mengalami

kegagalan terhadap dua kali terapi antibiotik pada satu episode OMA.

Salah satu tindakan miringotomi atau timpanosintesis di-alankan

terhadap anak OMA yang respon kurang memuaskan terhadap terapi

 second(line$ untuk menidenti&ikasi mikroorganisme melalui kultur.

!. Timpanosintesis8,9

Timpanosintesis merupakan pungsi pada membran timpani$

dengan analgesia lokal supaya mendapatkan sekret untuk tu-uan

30

Page 31: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 31/34

 pemeriksaan. +ndikasi timpanosintesis adalah terapi antibiotik tidak 

memuaskan$ terdapat komplikasi supurati&$ pada bayi baru lahir atau

 pasien yang sistem imun tubuh rendah. Menurut 'uchman (!55:)$ pipa

timpanostomi dapat menurun morbiditas OMA seperti otalgia$ e&usi

telinga tengah$ gangguan pendengaran secara signi&ikan dibanding

dengan plasebo dalam tiga penelitian prosperti&$ randomized trial yang

telah di-alankan.

:. Adenoidektomi8,9

Adenoidektomi e&ekti& dalam menurunkan risiko ter-adi otitis

media dengan e&usi dan OMA rekuren$ pada anak yang pernah

men-alankan miringotomi dan insersi tuba timpanosintesis$ tetapi hasil

masih tidak memuaskan. Pada anak kecil dengan OMA rekuren yang

tidak pernah didahului dengan insersi tuba$ tidak dian-urkan

adenoidektomi$ kecuali -ika ter-adi obstruksi -alan napas dan rinosinusitis

rekuren. 

<. K$m#l"kas" t"t"s 5e'"a %u#urat" Akut 5A 5,6,7

a) +ntratemporal atau ekstrakranial

 0 Mastoiditis

 0 Fabirintitis

 0 Paralse , %++

 0 Petrositis

 b) +ntrakranial

 0 Trombosus sinus lateralis

31

Page 32: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 32/34

 0 Meningitis

 0 Abses Otak

 0 Abses Ekstra dural

 0 Abses subdural

 0 Otitik hidrose&alus

2omplikasi intrakranial -auh lebih sering ditemukan sebagai akibat

OMS2 tipe Maligna

32

Page 33: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 33/34

DA,TA! PU%TAKA

4. Soepardi EA$ +skandar ,$ 'ashiruddin 6$ 9estuti 9D. 'uku A-ar +lmu 2esehatan

Telinga 1idung Tenggorok 2epala C Feher. Edisi 2eenam. 6akarta / 23+ H

!558. p. 45!;45:

!.Suted-o A.. 'uku Saku Mengenal Penyakit Melalui 1asil Pemeriksaan

Faboratorium. ogyakarta/ Amara 'ooks H !558.

:. Price SA$ ilson FM. Pato&isiologi 2onsep 2linis Proses;Proses Penyakit. Ed @.

6akarta / EG7 H !55". P. 4<5!;4<!4

<. OtitisMedia(Ear+n&ection).Aailable&rom

http/>>.nidcd.nih.go>health>hearing>otitism.asp  diunduh ! ,oember 

!54"/ 4?/<8Q

". 7hronic Otitis Media (Middle Ear +n&ection) and 1earing Foss. Aailable &rom

http/>>.entnet.org>2idsE,T>hearingloss.c&m diunduh :5 Oktober !54"/

4@/!:Q

@. Diagnosis and Management o& Acute Otitis Media. PED+AT9+7S %ol. 44: ,o.

"May!55<$pp.4<"4;4<@".aailable&rom

http/>>aappolicy.aappublications.org>cgi>content>&ull>pediatrics  H44:>">4<"4

diunduh :5 Oktober !54"/ 4</4"Q

8. Diagnosis and treatment o& otitis media in children. +nstitute &or 7linical Systems

+mproement (+7S+). Diagnosis and treatment o& otitis media in children.

'loomington (M,)/ +nstitute &or 7linical Systems +mproement (+7S+)H !54!

May. Aailable &rom http/>>.guideline.go>summary>summary.asp=R

docid"<"5 diunduh :5 Oktober !54"/ 45/<8Q

?. Fittle P$ et al. Predictors o& poor outcome and bene&its &rom antibiotics in children

ith acute otitis media/ pragmatic randomised trial. 'M6 !55IH:!"/!! Aailable

&rom http/>>bm-.bm--ournals.com>cgi>content>&ull>:!">8:"<>!!R

i-key8<!c<44e?@bb&b:4b4a"445"&&Ib&cI"d?a:4<::  diunduh :5 Oktober 

!54"/ 45/54Q

I. ellbery 7. Standard;Dose Amo=icillin &or Acute Otitis Media. Aailable &rom

http/>>.aa&p.org>a&p>!5 4! 5"54>tips>4?.html diunduh :4 Oktober !54"/

!5/"!Q

33

Page 34: Case OMA Hiperemis

8/15/2019 Case OMA Hiperemis

http://slidepdf.com/reader/full/case-oma-hiperemis 34/34

10.Adams$ George F. M.D et all. -.!S 'undamentals of otolar%ngolog%) Edisi %+.

EG7$ 6akarta / 4II8.