10
BERFIKIR dan SIKAP BERFIKIR dan SIKAP ILMIAH ILMIAH BERBAGAI GAYA BERFIKIR BERBAGAI GAYA BERFIKIR Gaya berfikir yg dpt dikaitkan dg Gaya berfikir yg dpt dikaitkan dg metode ilmiah dianggap sbg alat ampuh metode ilmiah dianggap sbg alat ampuh utk mencari dan mendptkan kebenaran. utk mencari dan mendptkan kebenaran. Ada beberapa gaya berpikir ilmiah Ada beberapa gaya berpikir ilmiah Rasionalisme (bukti struktur formal) Rasionalisme (bukti struktur formal) Eksistensialisme (proses informasi) Eksistensialisme (proses informasi) Idealisme (pemikiran yg sangat Idealisme (pemikiran yg sangat interpretatif) interpretatif) Emperisme (dpt diamati, data konkrit) Emperisme (dpt diamati, data konkrit) 1

berpikir-ilmiah1lm;lmnlkmlk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nkmnlnlk

Citation preview

BERFIKIR dan SIKAP ILMIAHBERFIKIR dan SIKAP ILMIAHBERBAGAI GAYA BERFIKIRBERBAGAI GAYA BERFIKIRGaya berfikir yg dpt dikaitkan dg metode Gaya berfikir yg dpt dikaitkan dg metode ilmiah dianggap sbg alat ampuh utk ilmiah dianggap sbg alat ampuh utk mencari dan mendptkan kebenaran.mencari dan mendptkan kebenaran. Ada beberapa gaya berpikir ilmiah Ada beberapa gaya berpikir ilmiah

Rasionalisme (bukti struktur formal)Rasionalisme (bukti struktur formal) Eksistensialisme (proses informasi)Eksistensialisme (proses informasi) Idealisme (pemikiran yg sangat interpretatif)Idealisme (pemikiran yg sangat interpretatif) Emperisme (dpt diamati, data konkrit)Emperisme (dpt diamati, data konkrit)

1

Rasionalisme. Rasionalisme. Penalaran merupakan sumber Penalaran merupakan sumber pengetahuan utama. Penalaran adalah kemampuan pengetahuan utama. Penalaran adalah kemampuan berfikir menurut suatu alur kerangka berfikir tertentu. berfikir menurut suatu alur kerangka berfikir tertentu. Kaum rasionalis menggunakan metode deduktif dalam Kaum rasionalis menggunakan metode deduktif dalam menyusun pengetahuannya. menyusun pengetahuannya.

ExistentialismExistentialism seeks authentic existence rather than seeks authentic existence rather than certain knowledgecertain knowledge..

Emperisme. Emperisme. Fakta yg tertangkap lewat pengalaman Fakta yg tertangkap lewat pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran. Pengetahuan manusia merupakan sumber kebenaran. Pengetahuan manusia bukan didptkan lewat penalaran rasional yg manusia bukan didptkan lewat penalaran rasional yg abstrak tetapi lewat pengalaman yg kongkrit. Gejala-abstrak tetapi lewat pengalaman yg kongkrit. Gejala-gejala alamiah menurut anggapan kaum emperis gejala alamiah menurut anggapan kaum emperis adalah bersifat konkret dan dpt dinyatakan lewat adalah bersifat konkret dan dpt dinyatakan lewat tangkapan pancaindera manusia. tangkapan pancaindera manusia.

Idealisme.Idealisme. Premis yg digunakan dalam Premis yg digunakan dalam penalarannya didptkan dari ide yg menurut penalarannya didptkan dari ide yg menurut anggapannya jelas dan dpt diterima.anggapannya jelas dan dpt diterima.

22

PROSES BERFIKIR/PENALARANPROSES BERFIKIR/PENALARANPenalaran adalah proses berfikir yg membuahkan Penalaran adalah proses berfikir yg membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yg dihasilkan pengetahuan. Agar pengetahuan yg dihasilkan mempunyai dasar kebenaran maka proses berfikir hrs mempunyai dasar kebenaran maka proses berfikir hrs dilakukan dg cara tertentu. Suatu penarikan dilakukan dg cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan kesimpulan tsb dilakukan menurut cara penarikan kesimpulan tsb dilakukan menurut cara tertentu. Cara penarikan kesimpulan yg umum adalah tertentu. Cara penarikan kesimpulan yg umum adalah menggunakan logkan menggunakan logkan induktif induktif dan dan deduktif.deduktif.Pengertian yg disampaikan tsb melalui dua cara yaitu Pengertian yg disampaikan tsb melalui dua cara yaitu eksposisi dan argumentasi. eksposisi dan argumentasi. Eksposisi terdiri dari pernyataan deskriptif yg tdk Eksposisi terdiri dari pernyataan deskriptif yg tdk disertai alasan-alasan. disertai alasan-alasan. Argumentasi memungkinkan utk memberi penjelasan, Argumentasi memungkinkan utk memberi penjelasan, arti, pembelaan, menantang dan menjajaki pengertian.arti, pembelaan, menantang dan menjajaki pengertian.

33

INDUKSI DAN DEDUKSIINDUKSI DAN DEDUKSI Deduksi.Deduksi. Cara berfikir menggunakan pernyataan yg Cara berfikir menggunakan pernyataan yg

bersifat umum ditarik kesimpulan yg bersifat khusus bersifat umum ditarik kesimpulan yg bersifat khusus (matematika disusun secara deduktif). Deduksi (matematika disusun secara deduktif). Deduksi merupakan bentuk inferensi yg bertujuan utk menarik merupakan bentuk inferensi yg bertujuan utk menarik kesimpulan sbg akibat dari alasan-alasan (premis) yg kesimpulan sbg akibat dari alasan-alasan (premis) yg diajukan yg mencerminkan suatu suatu bukti. Alasan yg diajukan yg mencerminkan suatu suatu bukti. Alasan yg digunakan utk menarik kesimpulan hrs sesuai dg digunakan utk menarik kesimpulan hrs sesuai dg kenyataan (benar). Kesimpulan tdk dibenarkan secara kenyataan (benar). Kesimpulan tdk dibenarkan secara logis kalau; logis kalau; 1) satu atau lebih premis tdk benar, 1) satu atau lebih premis tdk benar, 2) bentuk argumentasi tdk sahih. Penggunaan deduksi 2) bentuk argumentasi tdk sahih. Penggunaan deduksi

membutuhkan pelatihan yg teratur.membutuhkan pelatihan yg teratur.

44

INDUKSI DAN DEDUKSIINDUKSI DAN DEDUKSI Induksi.Induksi. Cara berfikir utk menarik suatu kesimpulan Cara berfikir utk menarik suatu kesimpulan

yg umum dari berbagai kasus yg bersifat khusus yg umum dari berbagai kasus yg bersifat khusus individual. Melakukan induksi adalah menarik kesimpulan individual. Melakukan induksi adalah menarik kesimpulan dari satu atau lebih fakta-fakta atau bukti-bukti. dari satu atau lebih fakta-fakta atau bukti-bukti. Kesimpulan menjelaskan fakta dan fakta mendukung Kesimpulan menjelaskan fakta dan fakta mendukung kesimpulan.kesimpulan.

55

Gabungan induksi dan deduksiGabungan induksi dan deduksi InduksInduksi timbul waktu kita mengamati suatu fakta dan i timbul waktu kita mengamati suatu fakta dan

bertanya-tanya –mengapa demikian ?. sbg jawaban dpt bertanya-tanya –mengapa demikian ?. sbg jawaban dpt diajukan penjelasan sementara (hipotesis).diajukan penjelasan sementara (hipotesis). Deduksi Deduksi adalah proses kita menguji hipotesis apakah dpt adalah proses kita menguji hipotesis apakah dpt menjelaskan fakta. menjelaskan fakta.

Contoh sederhana:Contoh sederhana: Anda menekan tombol lampu dan lampu tdk menyala. Anda menekan tombol lampu dan lampu tdk menyala. Anda bertanya mengapa lampu tdk menyala ?Anda bertanya mengapa lampu tdk menyala ? Anda menarik Anda menarik kesimpulankesimpulan ( (hipotesishipotesis) utk menjawab ) utk menjawab

pertanyaan dan menjelaskan fakta bahwa bola pertanyaan dan menjelaskan fakta bahwa bola lampunya putus.lampunya putus.

Anda menggunakan Anda menggunakan hipotesishipotesis tsb utk menyimpulkan tsb utk menyimpulkan (deduksi(deduksi) bahwa lampu tdk menyala waktu tombol ) bahwa lampu tdk menyala waktu tombol lampu ditekan. lampu ditekan.

Dari pengalaman diketahui bahwa bola lampu yg putus Dari pengalaman diketahui bahwa bola lampu yg putus tdk dpt menyala.tdk dpt menyala.

6

FAKTA 1

FAKTA 2

HIPOTESIS

?

Fakta 1 = menekan tombol lampu dan lampu tdk menyala ?Fakta 2 = lampu baru menyala bila tombolnya ditekan

induksi

deduksi

deduksi

77

FAKTA 1

FAKTA 2

FAKTA 3

HIPOTESIS

? induksi

deduksi

deduksi

Fakta 1 = hasil kerja buruk Fakta 2 = selalu terlambat masukFakta 3 = kunjungan per hari dibawah rata-rata kinerja

8

SIKAP ILMIAH

Peralatan berfikir otakSikap ilmiah jiwa

Sikap ilmiah merupakan operasionalisasi dari sifat ilmiah yg dimiliki seseorang pekerja ilmiah. Sikap dan sifat ilmiah tsb menggambarkan dan merupakan manifestasi jiwa. Bersikap berarti mandiri, oleh karena itu dpt diharapkan dari seseorang yg memiliki sikap ilmiah akan dihasilkan kerja ilmiah yg baru, yg dihasilkan secara mandiri. Jiwa ilmiah merupakan dasar bagi sifat atau watak ilmiah yg akan dioperasionalkan menjadi sikap ilmiah dan selanjutnya merupakan syarat yg hrs ada utk menghasilkan kerja ilmiah.

9

Ada tujuh macam sikap sbg keseluruhan dan yg merupakan pengejewantahan jiwa ilmiah (Brotowidjaja, 1988)

– SIKAP INGIN TAHU– SIKAP KRITIS – SIKAP TERBUKA – SIKAP OBYEKTIF– SIKAP RELA MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN– SIKAP BERANI MEMPERTAHANKAN KEBENARAN – SIKAP MENJANGKAU KEDEPAN

1010