32
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “Berpikir Kritis” ini tepat pada waktunya. Laporan ini kami susun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil dari diskusi kelompok kecil (DKK) kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini, antara lain : Drg Sinar Yani selaku tutor kelompok 3 yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan diskusi kelompok kecil (DKK). Teman-teman kelompok 3 yang telah mencurahkan pikiran dan tenaganya sehingga diskusi kelompok kecil (DKK) 1 dan 2 dapat berjalan dengan baik dan dapat menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok kecil (DKK) kelompok 3. Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman angkatan 2011 dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Kami menyadari bahwa kemampuan kami dalam menyusun laporan ini sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan dari isi laporan hasil diskusi kelompok kecil (DKK) ini. Samarinda, 22 September 2011 1

berpikir kritis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

berpikir kritis

Citation preview

Page 1: berpikir kritis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “Berpikir Kritis” ini tepat pada waktunya. Laporan ini kami susun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil dari diskusi kelompok kecil (DKK) kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini, antara lain :

Drg Sinar Yani selaku tutor kelompok 3 yang telah membimbing kami dalam

menyelesaikan diskusi kelompok kecil (DKK).

Teman-teman kelompok 3 yang telah mencurahkan pikiran dan tenaganya sehingga

diskusi kelompok kecil (DKK) 1 dan 2 dapat berjalan dengan baik dan dapat

menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok kecil (DKK) kelompok 3.

Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman angkatan

2011 dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Kami menyadari bahwa kemampuan kami dalam menyusun laporan ini sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan dari isi laporan hasil diskusi kelompok kecil (DKK) ini.

Samarinda, 22 September 2011

Penyusun

1

Page 2: berpikir kritis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 3

BAB II ISI ....................................................................................................................... 4

STEP I .................................................................................................................. 4

STEP II ................................................................................................................ 4

STEP III .............................................................................................................. 5

STEP IV .............................................................................................................. 10

STEP V ............................................................................................................... 11

STEP VI .............................................................................................................. 11

STEP VII ............................................................................................................. 11

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 22

2

Page 3: berpikir kritis

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Berpikir kritis merupakan hal yang paling mendasar dari sikap yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa kedokteran. Berpikir kritis pada modul tiga blok satu ini erat hubungannya dengan sistem memori dan belajar efektif. Karena ketiga komponen ini sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di fakultas kedokteran Universitas Mulawarman.

Pada pembahasan modul tentang berpikir kritis ini lebih di fokuskan pada sifat berpikir kritis dalam menghadapi suatu informasi yang berasal dari jurnal, artikel, esai, maupun dari website. Kami dituntut untuk mengetahui dan paham bagaimana cara menilai suatu informasi secara objektif dan menilai kualitas informasi itu sendiri. Selain itu kami dituntut untuk dapat menjelaskan tata cara dalam mengevaluasi sebuah argumen dari skenario yang telah disediakan.

Tujuan

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar mahasiswa dapat memahami dan menerapkan cara berpikir kritis dalam menghadapi atau dalam membaca suatu informasi apakah informasi tersebut termasuk yang berkualitas, akurat, ataupun sesuai dengan perkembangan pengetahuan masa kini. Selain itu, tujuan dalam pembahasan modul ini, agar mahasiswa mampu mengevaluasi suatu argumen yang tersedia.

3

Page 4: berpikir kritis

BAB II

ISI

Step 1

Identifikasi kata sulit

1. Promosi = Kegiatan persuasi untuk memperkenalkan suatu produk kepada orang lain atau kegiatan mengajak dan menarik perhatian orang lain agar membeli suatu produk tertentu atau melakukan hal – hal yang ada dalam promosi tersebut.

2. Kritis = Suatu sifat tidak mudah percaya pada suatu hal yang menurutnya meragukan. Sehingga ia mencari tau hal – hal yang belum diketahuinya dan selektif mencari pembenaran dari suatu informasi sehingga memudahkannya untuk memahami dan mencocokan informasi secara logis.

3. Artikel = kumpulan – kumpulan informasi yang berisi fakta atau opini penulis menjadi peragraf sehingga pembaca mengerti maksud dari penulis atau bacaan yang bermanfaat bagi pembaca.

4. Bahasa orang pinter = Bahasa kalangan ilmiawan atau kalangan akademik yang mengandung terminologi tertentu sehingga sulit dimengerti masyarakat pada umumnya, biasanya digunakan dalam forum ilmiah dan bersifat baku.

5. Informasi = Pengetahuan baru yang didapatkan melalui media (media cetak, elektronik, dll) dan cara apapun (dilihat, didengar, dibaca, dll) yang berguna di masa yang akan datang dan dapat membantu untuk memecahkan sebuah masalah.

Step 2

Identifikasi masalah

1. Apa definisi berpikir kritis?2. Apa tujuan dan manfaat berpikir kritis?3. Bagaimana cara berpikir kritis?4. Bagaimana menumbuhkan cara berpikir kritis terhadap artikel yang dibaca?5. Bagaimana cara memilih referensi yan baik?6. Mengapa totok dan ibunya memiliki pemikiran yang berbeda?7. Apa saja faktor penghambat berpikir kritis?8. Apa ciri –ciri pemikir kritis?9. Bagaimana mengevaluasi suatu argumen?10. Apa jenis – jenis dan sumber informasi? 11. Apa perbedaannya argumen, persuasi, propanda?

4

Page 5: berpikir kritis

Step 3

Curah Pendapat

1. Apa definisi berpikir kritis? Menurut John Dewey, berpikir kritis adalah pertimbangan yang aktif, persisten

(terus- menerus), dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dipandang dari sudut pandang alasan – alasan yang mendukungnya dan kesimpulan – kesimpulan yang menjadi kecenderungannya.

Menurut Edward Glasser, berpikir kritis adalah suatu sikap yang mau berpikir tentang masalah – masalah dan hal – hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang, pengetahuan tentang metode – metode pemeriksaan dan penalaran yang logis, dan semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode – metode tersebut. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulam – kesimpulan lanjut yang diakibatkannya.

Menurut Robert Ennis, berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan.

Menurut Richard Paul, berpikir kritis adalah metode berpikir mengenai hal, subtansi masalah atau apa saja dimana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur – struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar – standar intelektual padanya.

Definisi akhir berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi.

2. Apa tujuan dan manfaat berpikir kritis?

Tujuan dari berpikir kritis adalah o memperoleh informasi dari sumber yang valid

o melihat permasalahan dari sudut pandang yang berbeda

o menyeleksi informasi sehingga sapat melakukan tindakan yang tepat

o tidak mudah tertipu atau menerima hal – hal yang belum valid begitu

sajao mengetahui permasalahan secara objetif

o menjawab rasa ingin tau

o mengetahui kejelasan dan keakuratan dari sumber referensi tertentu,

dan o menyelesaikan suatu masalah dengan cepat dan tepat.

5

Page 6: berpikir kritis

Manfaat dari berpikir kritis adalah o memperoleh pengetahuan dan nformasi secara akurat

o menjawab rasa ingin tau

o tidak mudah terpengaruh dari sumber yang tidak valid

o bisa bersikap terbuka dan dapat menerima pendapat orang lain

o dapat menyelesaikan masalah yang rumit secara tepat dan cepat

o menumbuhkan sikap kreatif

o melatih pola pikir divergen dan lateral, dan

o bisa menilai bobot yang didapatkan

3. Bagaimana cara berpikir kritis? Memperjelas pemikiran

o Pikirkan satu poin dalam satu waktu

o perluas pemahaman

o berikan contoh yang berhubungan dengan pengalaman hidup kita,

o gunakan metafora atau analogi untuk memperjelas pemikiran kita

Tetap focus terhadap suatu masalaho apa masalahnya?

o relevan atau tidak?

o apa relevansinya?)

Mempertanyakan berbagai hal yang terkait o menanyakan hal yang belum diketahui

o seringkali sesuatu berbeda dengan apa yang ditampilkan, bila tidak

mengerti sesuatu, perjelas dengan bertanya o bila berhadapan dengan masalah yang kompleks, buat pertanyaan dan

jawablah dengan berbagai cara yang berbeda à problem sebenarnyao bila berdiskusi sesuatu yang penting à tulis pertanyaan yg perlu

ditekankan dalam diskusi Resonable

o katakan dengan keras : “ saya tidak sempurna, saya mungkin salah “ -->

o Perhatikan apa punya keberanian untuk mengakui ini dalam debat “ saya

salah, kamu benar “o ingat dan praktekkan dalam pikiran kita à saya mungkin salah, saya

sering salah, saya mau mengubah pikiran saya bila diberi alasan yang bagus

o tanyakan pada diri sendiri à Kapan terakhir kali saya berubah pikiran

karena seseorang memberi alasan yang lebih baik ?

6

Page 7: berpikir kritis

Mencari informasi dangan mempertimbangkan keakuratan suatu informasi, menyeleksi informasi, memahami informasi, menyelaraskan dengan logika, mencari info yanglebih akurat

Mengaplikasikannya dengan cara mengambil keputusan – keputusan dan member argument – argument.

4. Bagaimana menumbuhkan cara berpikir ksitis terhadap artikel yang dibaca? Membaca secara kritis Mempertanyakan suatu informasi Mencari referensi sesuai artikel Menghubungkan teks dengan konteks Merefleksikan Membuat informasi dengan kata – kata sendiri Mengevaluasi (akseptabilitas, khususnya ktedibilitas) Membandingkan dengan artikel yang lain Melakukan latihan – latihan berpikir kritis

5. Bagaimana cara memilih referensi yan baik? Mengetahui identitas penulis (nama, latar belakang pendidikan, kredibilitas dalam

bidang tersebut) Mengetahui kapan informasi tersebut diposting atau diterbitkan, dianjurkan

mengambil referensi yang terbit kuarang dari 5 tahun terakhir Memastikan tidak ada revisi dari informasi yang kita dapat sehingga dapat

menimbulkan “misconception” Mengetahui penerbit buku dan link digunakan, dianjurkan untuk memakai buku

yang penerbitnya sudah terpercaya dan menggunakan link resmi (.org, .co.id, edu, dan situs – situs resmi lainnya)

Menanyakan informasi secara langsung kepada pakar yang bersangkutan, bisa dilakukan dengan wawancara.

Mengetahuai jenis informasi, primer (observasi langsung) atau secondary (skripsi, tesis, dan disertasi)

6. Mengapa totok dan ibunya memiliki pemikiran yang berbeda? Perbedaan tingkat ilmu pengetahuan / pendidikan. Totok memiliki tingkat ilmu

pengetahuan / pendidikan yang lebih tinggi dari ibunya. Mungkin yang ia tahu bahwa penambahan tinggi tidak akan terjadi diatas usia 25 pada seorang pria. Sehingga ia tidak langsung terpengaruh oleh artikel persuasi tersebut.

7

Page 8: berpikir kritis

Perbedaan kemampuan berpikit kritis, totok mampu berpikir kritis dibuktikan dengan ia akan mencari referensi yang akurat mengenai artikel persuasi tersebut dengan cara menanyakannya langsung kepada pakar yang bersangkutan.

Perbedaan jangkauan pengalaman, totok memiliki pengalaman yang lebih banyak tentang masalah tersebut dalam hal ini adalah penambahan tinggi badan, sehingga ia tidak langsung mempercayai artikel persuasi tersebut.

7. Apa saja faktor penghambat berpikir kritis? Sikap apatis (sikap tidak mau tahu dan tidak mau mencari tahu tentang kebenaran

suatu informasi) Kurangnya ilmu pengetahuan dan wawasan, hal tersebut memungkinkan pembaca

langsung menerima informasi yang dibacanya karena ia tidak memiliki dasar pengetahuan sebelumnya.

Menganggap semua dari text book itu adalah benar Menganggap apa yang dilakukan mayoritas orang adalah benar

8. Apa ciri –ciri pemikir kritis? Berbicara berdasarkan fakta Dapat mempertanggungjawabkan pernyataan yang diutarakannya dengan cara

memberikan alasan – alasan dan fakta Terbuka terhadap informasi dan pendapat yang dikemukakan oleh orang lain Tidak langsung menerima informasi begitu saja, melainkan mempertanyakan hal

- hal yang bertentangan dengan jangkauan pengalamannya ataupun pengetahuannya

Tidak menanggapi hal – hal yang bersifat irrasional Selalu ingin mengetahui informasi tentang suatu hal secara mendetail Gaya bahasa yang digunakan dalam diskusi mayoritas adalah formal dan ilmiah Suka bertanya hal – hal yang belum dikuasai ataupun hal yang bertentangan

dengan pengetahuannya secara mendetail Mayoritas pemikir kritis memiliki ilmu pengetahuan atau wawasan yang luas Berpandangan jauh ke depan dan memikirkan hal – hal yang diakibatkan oleh

suaru tindakan, sehingga membuatnya cenderung untuk berhati – hati dalam bertindak.

Selalu melihat atau mencari sudut pandang yang berbeda dari suatu permasalahan Mayoritas pemikir kritis merupakan pembelajar yang aktif dan konsisten dalam

belajar Mampu berbicara hal yang diperlukan dan tidak membesar – besarkan masalah

9. Bagaimana mengevaluasi suatu argument? Menyintesis argument (sederhana>komplex)

8

Page 9: berpikir kritis

Menyelesaikan masalah dalam argument dengan cara menjawab pertanyaan – pertanyaan yang ada di dalamnya

Mengidentifikasi kesimpulan dari keseluruhan argumen Mengidentifikasi faktor – faktor pendukung berdirinya suatu argumen Menyimpulkan maksud dan tujuan ditulisnya suatu argumen Mengevaluasi argumen (Penilaian mengenai kebenaran, keakuratan, keselarasan

logika, pemantauan sumber, dan faktor – faktor lain yang mendukung) Melakukan cross-check kepada pakar yang bersangkutan

10. Apa jenis – jenis dan sumber informasi? Jenis informasi

o primer (observasi langsung)

o Sekunder (tulisan yang dikutip dari observasi orang lain / tulisan orang

lain contohnya skripsi, disertasi, dan tesis)

Data primer dapat menjadi data sekunder, saluah satu caranya adalah dengan kajian ilmiah.

Sumber Informasio popular (bersifat hiburan)

o Ilmiah (berkenaan dengan pengetahuan akademik)

o Edukatif (dikeluarkan oleh lembaga pendidikan atau pun lembaga –

lembaga yang memiliki otoritas tertentu untuk kalangan pelajar)

11. Apa perbedaannya argument, persuasi, propanda?o Argumen : Pendapat seseorang yang berisi informasi – informasi yang

berdasarkan fakta atau hanya opinio Persuasi : hal – hal yang bertujuan untuk mengajak orang lain untuk

mengikuti dan melakukan yang ditulis penuliso Propaganda : hal – hal yang bersifat provokatif dan memuat hal yang

berbeda sehingga menjadi intrik untuk diperdebatkan

Step 4

Skema

9

Page 10: berpikir kritis

Step 5

Learning Objective

10

INFORMASI

MENERIMA DENGAN PEMIKIRAN KRITIS

MENILAI INFORMASI SECARA OBJEKTIF

SIKAP-SIKAP YANG HARUS DIMILIKI

CARA MENILAI SUMBER

INFORMASI

CARA MENILAI KUALITAS

INFORMASI

CARA MENGEVALUASI

SUATU ARGUMEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDUKUNG

PENGHAMBAT

JENIS-JENIS INFORMASI

BERDASARKAN SUMBER

Page 11: berpikir kritis

1. Menjelaskan sikap – sikap yang harus dimiliki pembaca agar menilai informasi secara objective?

2. Menjelaskan cara menilai sumber informasi secara objective?3. Menjelaskan cara menilai kualitas informasi secara objective? (persuasi, argumen, dan

propaganda)4. Menjelaskan tentang jenis – jenis informasi?5. Menjelaskan cara mengevaluasi suatu argumen?6. Menjelaskan faktor – faktor pendukung dan penghambat dalam berpikir kritis?

Step 6

Belajar Mandiri

Dalam hal ini mahasiswa melakukan belajar mandiri untuk mencari learning objective yang telah disepakati kelompok diskusi.

Step 7

Sintesis

1. Menjelaskan sikap-sikap yang harus di miliki pembaca agar menilai informasi secara objektif!

Menurut Robert Ennis seorang tokoh pemikir kritis Amerika Utara:o Bersikap kritis

o Bersikap skeptis (selalu merasa bimbang)

o Terbuka

o Menghargai kejujuran

o Memiliki sikap respect

o Melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang

Selain sikap-sikap diatas ada juga tingkat kecerdasan yang harus dimiliki pembaca, yaitu:

o Intelligent of emphaty : memiliki rasa ingin tau

o Intelligent of humility : memiliki kesederhanaan

o Intelligent of corrage : keberanian berpikir kritis

o Intelligent of integrity : memiliki kesatuan

o Intelligent of pressurvative : mempertahankan informasi yang valid

o Intelligent of faith in truth

Tidak mudah percaya Memiliki sikap analisis yang tinggi Mengetahui tujuan membaca Memahami bacaan Menggunakan teknik berpikir kritis

2. Menilai sumber informasi secara objective

11

Page 12: berpikir kritis

Untuk menilai sumber informasi secara objective, kita perlu memperhatikan beberapa aspek yaitu :A. Langkah awal Kutipan Bibiografi

Deskripsi tertulis dari sebuah buku, artikel, jurnal, esai, atau pun beberapa materi yang dipublikasikan yang muncul dalam katalog atau indeks.

PenulisLatar belakang pendidikan penulis, pengalaman menulis apakah penulis sudah pernah menulis sebelumnya, apakah penulis menulis pada bidang dari pendidikannya.

Tanggal publikasiKapan buku di terbitkan, karena untuk mencari referensi kita memerlukan batasan waktu yaitu hanya 5 tahun, dan apakah informasi yang kita dapatkan up to date atau out of date.

Edition atau RevisiUntuk mengetahui jika buku tersebut mengalami penambahan atau pengurangan dalam isinya.

Penerbit Untuk mengetahui apakah buku tersebut di terbitkan oleh pers universitas, karena jika diterbitkan oleh universitas kemungkinan untuk menjadi ilmiah.

Judul jurnalApakah jurnal ilmiah atau popular. Ini penting karena untuk menunjukkan tingkat kerumitan yang berbeda dalam menyampaikan ide.

B. Analisis IsiSetelah membuat penilaian awal, lalu kita harus memeriksa isi dari sumber. Dengan terlebih dahulu membaca kata pengantar yang terdapat pada buku tersebut untuk menentukan maksud si penulis membuat buku, lalu kita melihat daftar isi yang terdapat pada buku tersebut untuk memastikan apakah isi dari buku relevant. Tujuan

Apakah buku tersebut di tunjukkan untuk kalangan umum atau khusus. Dan apakah sumber tersebut terlalu dasar, terlalu teknis, terlalu maju, atau hanya untuk kebutuhan sendiri.

Tujuan penalaranApakah informasi menutupi fakta, opini, atau profaganda, lalu informasi yang ada tampak valid dan baik untuk di teliti, apakah informasi tersebut di dukung oleh bukti – bukti yang ada, dan apakah ide – ide dan argument lebih maju atau kurang. Dan tujuan penalaran harus lebih hati- hati dan kritis dalam memeriksa ide.

Cakupan- Pengantar. Apakah informasi hanya terdapat fakta umum atau tidak

12

Page 13: berpikir kritis

- Evaluasi dari analisis (Induktif) . informasi yang ada apakah sesuai atau tidak dalam isi.

Gaya penulisanApakah informasi yang di tulis secara logis atau tidak, dan apakah poin utaman yang disajikan dengan jelas, teks yang di baca cukup jelas atau kaku.

Evaluatif tinjauanApakah berbagai tinjauan setuju pada nilai dari informasi tersebut atau informasi tersebut mengalami kontroversi di antara para kritikus.

3. Menjelaskan cara menilai kualitas informasi secara objective

Ada beberapa pendapat yang menjelaskan bagaimana cara menilai kualitas informasi secara objektif, antara lain :

A. James O’bryan menyebutkan ada 4 dimensi yang perlu diperhatikan untuk menilai kualitas informasi, yaitu : Waktu : apakah informasi tersebut Up To Date atau Out Of Date Isi/Konten : Isi informasi harus akurat untuk menghindari kesalahan

pemahaman Informasi : Adanya relevansi atau keterkaitan antara informasi yang satu

dengan yang lainnya. Informasi juga harus berasal dari sumber yang terpercaya, baik itu sumber primer maupun sumber sekunder. Selain itu Informasi yang disajikan harus mengikuti perkembangan zaman.

Bentuk atau cara informasi sampai ke pembaca.

B. Beyer dalam bukunya yang berjudul “Critical Thinking” menyebutkan ada 7 kriteria yang harus diperhatikan dalam menilai informasi, yaitu : Clarity (Kejelasan)

Informasi yang disampaikan harus memiliki konten yang jelas dan bisa dipahami. Accuracy (keakuratan)

Informasi harus ditulis dengan akurat dan seteliti mungkin untuk menghindari kesalahan dalam penulisan yang akan berdampak pada kesalahan pemahaman.

Precision (Ketepatan)Informasi yang disajikan harus tepat berdasarkan fakta-fakta atau opini yang mendukung kebenaran informasi.

Relevance (Relevansi, Keterkaitan)Informasi-informasi yang ada harus memiliki relevansi atau keterkaitan antara yang satu dengan yang lain.

Depth ( Kedalaman )Informasi yang ada harus disampaikan secara mendetail sehingga jelas dan mudah dipahami.

Breadth (keluasan)

13

Page 14: berpikir kritis

Informasi dapat dilihat secara luas dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Logic (Logika)

Konten dan argumen-argumen dalam informasi harus dapat dinilai secara logis (masuk akal).

4. Jenis-jenis informasi

Berdasarkan sumber:

-primer : artikel yang asli berasal dari observasi langsung yang dibuat oleh seorang individu atau kadang-kadang sekelompok orang. Contoh; Novel, tesis, disertasi, skripsi.

-sekunder : artikel yang di tulis tentang sumber-sumber primer, biasanya menganalisis, menafsirkan, dan mendiskusikan informasi tentang sumber primer. Contoh; resensi buku, evaluasi, penalaran.

-tersier : artikel yang di tulis berdasarkan artikel sekunder. Contoh; kamus, drectory.

Berdasarkan isi:

-argumen : artikael yang menyajikan suatu kebenaran dengan menyatakan bukti-bukti dan alas an yang logis.

-persuasi : artikel yang berisi tentang ide, atau gagasan si penulis yang berdasarkan fakta dan bukti. Artikel ini bertujuan untuk mengajak para pembaca agar sependapat dengan sang penulis.

-propaganda : artikel yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca, namun artikel ini mengesampingkan dampak-dampak yang ada dan tidak brdsarkan fakta(bohong).

Berdasarkan sifat:

-ilmiah : artikel yang berisikan tentang ilmu pengetahuan dan penelitian.

-non ilmiah : artikel yang berisikan tentang informasi secara umum.

5. Cara mengevaluasi suatu argumen Mengevaluasi sumber1. Author (penulis) Pendidikan harus jelas Apakah dia seseorang yang berkompeten di dalam materi yang dia tulis Review berapa buku yang sudah dia tulis Posisi, dimana dia saat menulis topic atau materi yang dia buat. Contoh: Beliau

adalah warga Amerika yang tinggal di Amerika namun beliau menulis artikel,

14

Page 15: berpikir kritis

tulisan ataupun jurnal tentang kemiskinan di Indonesia. Maka, sebuah jurnal ataupun informasi tersebut kurang relevan atau valid.

Berasal dari institusi mana, jika dari suatu lembaga seperti WHO maka informasi tersebut dapat dinilai relevan ataupun objektif

2. Date of Publication

Kapan sebuah tulisan atau informasi tersebut di terbitkan? Semakin baru akan

semakin bagus. Atau antara 2 sampai 5 tahun kebelakang.

Out of date or up to date?

3. Edition or Revision

Updated : adanya revisi (penambahan atau pengurangan) pada bahan materi

4. Publisher

Penerbit yang tidak berkompenten akan dengan mudah menerbitkan sebuah buku

Apakah penerbit terkemuka atau terkenal, meskipun hal ini tidak menjamin

kualitas namun kita bisa mendapat suatu indikator.

Apakah penerbit dikenal untuk penerbitan jurnal ilmiah, buku, dan materi? Contoh

seperti penerbit ECG merupakan penerbit buku-buku kedokteran yang sudah

dikenal.

5. Title of Jurnal

Apakah jurnal popular atau ilmiah? Ini sangat penting untuk mengatahui maksud dari

jurnal tersebut.

Popular jurnal : biasanya cenderung untuk bisnis, isi dalam jurnal tersebut tidak

mendetail hanya membahas hal-hal yang baik tidak memberitahukan sisi

negativenya.

Ilmiah jurnal : netral berdasarkan fakta, cenderung memaparkan dengan mendetail

sisi negative maupun sisi positive sesuatu yang menjadi topik.

Mengevaluasi isi informasi

Sasaran Audience

o Apakah publikasi bertujuan pada khusus atau khalayak umum? Apakah sumber

ini terlalu dasar, terlalu teknis, terlalu maju, atau hanya tepat untuk kebutuhan

anda? Jika untuk khalayak umum ada baiknya kita memperhatikan informasi-

informasi yang mudah untuk diterima secara general. Audience memperngaruhi

kedalaman topik.

15

Page 16: berpikir kritis

Objective Reasoning

o Ditinjau pada isi artikel tersebut apakah merupakan propaganda, argumen, atau

fakta?

Coverage (Cakupan)

o Apakah sebuah informasi ataupun materi itu dapat dipakai siapa saja, bersifat

general atau tidak.

Writing Style

o Apakah publikasi terorganisasi secara logis? Apakah poin utama disajikan dengan

jelas? Apakah argumen penulis berulang tau tidak.

Evaluative Review

o Apakah berbagai tinjauan setuju pada nilai atau atribut dari buku atau memiliki

hal yang sama menimbulkan kontroversi di antara para kritikus?

o Kalau pakar merekomendasikan topic itu, maka layak dipakai.

Akuransi

o Primer : originil, langsung dari penulis

o Sekunder : analisis dari sumber primer

o Tersier : berdasarkan penelitian yang dilakukan

Mengevaluasi argumen

Ini adalah pedoman umum untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi argumen penulis.

Tujuannya adalah untuk memastikan Anda:

1. jelas tentang sifat dari argumen di bawah pemeriksaan/penyeleksian.

2. memusatkan pikiran Anda pada langkah-langkah yang paling menarik dan kontroversial

dalam argumen, dan

3. membuat langkah maju untuk menemukan kebenaran, atau setidaknya mengidentifikasi

mengapa Anda setuju atau tidak setuju dengan argumen penulis.

LANGKAH 1: Mengidentifikasi kesimpulan dari argumen-argumen yang disebutkan.

Perhatikan bahwa, bagaimana kesimpulan bisa sangat penting dalam pengembangan

pendukung.

LANGKAH 2: mengidentifikasi stated premises (premis tertulis) yang mendukung

argumen.diperlukan untuk memperjelas poin dan sesuai dengan premis yang ada.

16

Page 17: berpikir kritis

LANGKAH 3: mengidentifikasikan UNSTATED PREMISES (premis tersirat/tidak

tertulis) berupa asumsi-asumsi yang mendukung argumen.

LANGKAH 4 : mengidentifikasikan kelogisan suatu premis-premis yang mendukung

argumen-argumen. Argumen dibagi menjadi dua yaitu argumen induktif dan argumen

deduktig. Argumen induktif merupakan yang seharusnya memberikan bukti atau

dukungan tetapi bukan bukan bukti konklusif dari kesimpulan. Argumen deduktif

merupakan argumen yang seharusnya memberi bukti konklusif dari kesimpulan dan

mengevalauasi argumen tersebut valid atau tidak valid

LANGKAH 5: mengevaluasi premis apakah benar atau salah.

o Rekursi LANGKAH (Opsional): Jika salah satu premis adalah sangat penting

untuk mengevaluasi argumen itu, kembali ke Langkah 1 dan mengambil premis

bahwa sebagai kesimpulan, mencari argumen lebih lanjut dalam dukungan itu,

dan kemudian mengevaluasi bahwa argumen lebih lanjut. Hal ini kemudian dapat

menyebabkan rekursi lain untuk mengevaluasi premis lain, dan seterusnya sampai

semua pertanyaan telah diselesaikan dan kebenaran telah menjadi transparan

untuk semua!

B. PENGAPLIKASIAN

1. Mengevaluasi Sumber

Penulis :

- Tidak dicantumkan dalam artikel. Karena berasal dari link yang

tidak resmi. Sehingga nama penulis, asal institusi atau lembaga,

apakah orang yang mempunyai kompeten dalam tulisan tersebut

juga tidak diketahui.

Tanggal publikasi :

- Tanggal artikel di publikasikan atau diposting artikel ini tidak jelas

karena tidak dicantumkan dalam artikel.

Edisi atau revisi:

- Edisi atau revisi tidak jelas karena revisi tanggal tidak

dicantumkan dalam artikel tersebut, sehingga tidak dapat diketagui

artikel tersebut up to date atau out of date.

Penerbit :

17

Page 18: berpikir kritis

- Dari situs atau link yang tidak resmi yaitu http://tambah-

tinggi.blogspot.com

Judul jurnal:

- Artikel merupakan jurnal populer karena menggunakan bahasa

sehari-hari yang dapat dimengerti oleh orang awam dan isinya

tidak mendetail yang tidak membahas sisi negatifnya.

2. Mengevaluasi isi / informasi

Sasaran penulisan : tidak diketahui sasaran penulisan diperutukan untuk siapa

karena terdapat dalam kalimat “perlu diketahui, situs ini hanyalah suatu situs

jurnalis (pencari fakta) bukan situs yang menawarkan suatu produk.”

Objective reasoning : berdasarkan ini artikel merupakan artikel propaganda.

Karena menyajikan informasi untuk mempengaruhi pembaca membeli sebuah

buku yang berjudul “Rahasia Menambah Tinggi Badan”.

Cakupan : cakupan artikel tersebut adalah tersier. Karena artikel tersier

merupakan penggabungan dari informasi primer dan sekunder.

Gaya menulis: tidak logis. Seperti dalam artikel terdapat kalimat pada “Tulang

belakang terdapat 33 ruas. Yang masing-masingnya dihubungkan dengan

tulang rawan. Tiap ruas tersebut mempunyai potensi untuk mengalami

penebalan hingga ½ cm ditiap ruasnya dengan melakukan latihan khusus.”

Padahal seperti yang diketahui seorang anak laki-laki pada usia 25 tahun dan

pada anak perempuan 20 tahun sudah tidak akan mengalami pertumbuhan

tulang.”

Evaluatif ulasan : tidak mempunyai evaluatif ulasan karena artikel didapat dari

link yang tidak resmi. Kemudian artikel ini mengalami kontroversi karena tidak

logis pada isi artikel yang menyebutkan “ada bagian tulang yang masih bisa

untuk menambah tinggi badan. Tulang tersebut adalah tulang-tulang rawan”.

Akuransi : tidak jelas karena dituliskan dalam artikel dengan kalimat “perlu

diketahui, situs ini hanyalah suatu situs jurnalis (pencari fakta) bukan situs

yang menawarkan suatu produk.”

3. Evaluasi argumen

18

Page 19: berpikir kritis

Kesimpulan : kesimpulan artikel ini adalah pertambahan tinggi badan masih

bisa terjadi pada usia 20 tahun.

Premis :

- mengidentifikasi kebenaran . seperti dalam kutipan artikel “Tulang

belakang terdapat 33 ruas. Yang masing-masingnya dihubungkan dengan

tulang rawan. Tiap ruas tersebut mempunyai potensi untuk mengalami

penebalan hingga ½ cm ditiap ruasnya dengan melakukan latihan khusus.”

- mengidentifikasi valid atau tidaknya suatu informasi. Berdasarkan

kesimpulan dari artikel tersebut yang menyimpulkan bahwa pertambahan

tinggi badan masih bisa terjadi pada usia 20 tahun. Padahal seperti yang

diketahui seorang anak laki-laki pada usia 25 tahun dan pada anak

perempuan 20 tahun sudah tidak akan mengalami pertumbuhan tulang lagi.

6. Faktor – factor Yang Mempengaruhi Berpikir Kritis1. Faktor Pendukung

a. Faktor Internal :- Rasa ingin tahu

- Motivasi

- Wawasan yang luasb. Faktor Eksternal :

- Berkembangnya zaman (kemajuan IPTEK)

- Semakin bertambahnya informasi

- Keadaan ekonomi

Menurut Robert Ennis, factor pendukung berpikir kritis sebagai berikut :a. Genderb. Usia (tingkat kedewasaan)c. Standarisasi untuk menghitung tingkat berpikir kritisd. Grade Point Average

2. Faktor Penghambata. Faktor Internal :- Malas

- Susah konsentrasi

- Sikap apatis

- Gaptek

- Kurangnya pengetahuan dasar

- Tidak ada motivasi

19

Page 20: berpikir kritis

b. Faktor Eksternal :- Pengaruh orang lain (teman)

- Kurangnya sarana dan prasarana

- Ambiguitas

- Ekonomi

- Kurikulum yang terlalu luas- Pengajar kurang memahami cara mengajar berpikir kritis

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN

20

Page 21: berpikir kritis

Berpikir kritis adalah suatu sikap yang mau berpikir tentang masalah – masalah

dan hal – hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang, pengetahuan tentang

metode – metode pemeriksaan dan penalaran yang logis. Berpikir kritis menuntut upaya

keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti

pendukungnya dan kesimpulam – kesimpulan lanjut yang diakibatkannya.

Sebagai mahasiswa kita perlu memiliki sikap kritis untuk dapat mengevaluasi

berbagai informasi baik dalam bentuk artikel, jurnal, dan yang lainnya agar dapat

membantu kita dalam pencarian referensi yang benar dan berkualitas.

B. SARAN

Mengingat masih banyaknya kekurangan dari kelompok kami, baik dari segi

diskusi kelompok, penulisan tugas tertulis dan sebagainya. Untuk itu kami mengharapkan

kritik dan saran dari dosen-dosen yang mengajar baik sebagai tutor maupun dosen yang

memberikan materi kuliah, dan rekan-rekan angkatan 2011 dan dari berbagai pihak demi

kesempurnaan laporan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Evaluating Web Pages: Technique to Apply & Question to Ask, 2008, teh Regents of the

University of California from

www.lib.berkeley.edu/teachinglib/guides/internet/evaluate.html

21

Page 22: berpikir kritis

2. Critically Analyzing Information Resources, Olin And Uris Libraries, Cornell University,

Revised 06 October 2004 from www.library.cornell.edu/olinuris/ref/research/skill26.htm

3. CriticallyEvaluation of Resources, 2008 TheRegents of the University of California from

www.lib.berkeley.edu/instruct/guides/evaluation.html

4. Primary, Secondary &Tertiary Sources, Published 07-Aug-2006. Copyright 1995 to

2008, James Cook Univeersity from

www.library.jcu.edu.au/LibraryGuides/primsrcs.shtml

5. What is the Difference between Primary and Secondary Sources, 2000-2008

CustomPapers.com from www.korepetycje.com/writing-resources/primary-secondary-

sources.html

6. Pawl T, Evaluating an Argument, from timpawl.googlepages.com/evaluate.pdf

7. Evaluating Arguments from www.csuchico.edu/~egampel/students/evaluating.html

8. Arguments, Persuasion, or Propaganda? from

www.readwritethink.org/lesson_images/lesson829/argument-propaganda.pdf

22