33
REVOLUSI BERPIKIR Oleh Edward de Bono Penerjemah Ida Sitompul dan Fahmy Yamani Diterbitkan oleh Penerbit Kaifa PT. Mizan Pustaka, Anggota IKAPI Jln. Cinambo no. 135, Cisaranten Wetan, Bandung (40294) Telp (022) 7834310 faks (022) 7834311 e-mail : [email protected] http://www.mizan.com

REVOLUSI BERPIKIR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

REVOLUSI BERPIKIR

Citation preview

REVOLUSI BERPIKIROleh Edward de Bono

Penerjemah Ida Sitompul dan Fahmy Yamani

Diterbitkan oleh Penerbit Kaifa

PT. Mizan Pustaka, Anggota IKAPI

Jln. Cinambo no. 135, Cisaranten Wetan, Bandung (40294)

Telp (022) 7834310 faks (022) 7834311

e-mail : [email protected]://www.mizan.com

BAGIAN KEDUA

Tukang Kayu dan Pemikir Proses Dasar

Memisahkan bagian yang kita inginkan dari yang lain. Analogi proses ini dengan proses berpikir : pencarian, analisis, focus, perhatian dsb.

Menyatukan bagian-bagian. Analogi proses ini denga proses berpikir : koneksi, keterkaitan, sintesis, pengelompokan, perancangan dsb.

Mengusahakan bentuk tertentu dan membandingkan bentuk yang kita miliki sekarang dengan yang kita inginkan. Analogi proses ini dengan proses berpikir : menilai, membandingkan, memeriksa dan mencocokkan Alat

Alat adalah struktur pendukung yang memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan atau cara memegang sesuatu agar bisa lebih mudah dikerjakan.

Struktur : format yang kita pakai untuk menempatkan sesuatu agar mudah ditangani Sikap : sikap kita dalam berpikir Prinsip : prinsip-prinsip pemandu yang menciptakan cara berpikir yang baik Kebiasaan : Rutinitas yang kita buat menjadi otomatis. RingkasanSikap

Sikap yang Buruk

Berpikir itu tidak penting, yang penting intuisi,

Berpikir itu membosankan dan membingungkan, juga tidak pernah membawa kita ke mana-mana

Menurut saya, semua masalah terlalu sukar untuk dipikirkan

Berpikir itu hanya untuk orang-orang terpelajar dan para intelektual-orang awam cukup menjalani saja tanpa memikirkannya

Tidak punya rasa percaya diri tentang ketrampilan berpikir mereka dan belum pernah diajari berpikir.

Orang merasa terlalu bangga tentang keterampilan berpikirnya dan memiliki gambaran yang salah tentang tujuan berpikir.

Sikap yang Baik

Setiap orang harus berpikir-setiap orang bisa berpikir

Berpikir adalah ketrampilan yang dapat dikembangkan

Saya adalah pemikir

Saya bisa terus bertambah baik dalam berpikir Berpikir memerlukan usaha yang disengaja (menggunakan alat atau struktur)

Hal yang pada awalnya tampak rumit seringkali dapat dibuat sederhana

Melangkahlah setapak demi setapak

Pisahkan ego Anda dari pikiran Anda. Perhatikan pikiran Anda secara objektif

Tujuan berpikir bukanlah untuk benar setiap saat

Selalu bersikap rendah hati-sombong adalah cirri-ciri pemikir yang buruk.

Berpikir harus konstruktif, tidak negative

Eksplorasilah masalahnya, jangan berdebat. Jangan hanya mencari-cari titik kelemahan orang yang bisa diserang. Cobalah melihat sesuatu yang mungkin berharga yang dikeluarkan pihak lawan

Orang-orang yang memiliki pendapat bertentangan masing-masing selalu benar sesuai dengan perspektif mereka

Menjadi kreatif dan memiliki gagasan-gagasan baru adalah hal yang mungkin

Jangan takut mencoba gagasan baru

Pada setiap tahap berpikir, kemungkinan ada alternative yang belum terpikirkan.

Hindari dogmatism walaupun Anda merasa sudah benar

Enam Topi BerpikirTopi putih:fakta, angka-angka, informasi netral, bukan argument atau usul

informasi apa yang kita punya ?

informasi apa yang perlu kita cari ?

Topi merah:emosi, perasaan, intuisi

Bagaimana perasaan saya tentang hal ini sekarang ?

Topi hitam:Kehati-hatian, Kebenaran, penilaian, pencocokan data.

Apa datanya cocok ?

Apakah akan berhasil ?

Apakah aman ?

Apakah bisa dilaksanakan ?

Topi kuning:Sisi yang menguntungkan, manfaat, penghematan.

Mengapa ini bisa dilaksanakan ?

Apa keuntungannya ?

Mengapa ini baik dilakukan ?

Topi hijau:Eksplorasi, proposal, saran-saran, ide-ide baru, tindakan-tindakan alternative.

Apa yang bisa kita lakukan di sini ?

Adakah ide lain ?

Topi biru:Berpikir tentang berpikir, Kendalikan kegiatan berpikir. Simpulkan posisi kita sekarang. Tetapkan langkah berpikir selanjutnya. Tetapkan programnya.

Pemanfaatan enam topi berpikir warna-warnanya ditangani terpisah sehingga kita bisa betul-betul mengerjakan setiap warna dengan baik. Kemudian, warna-warna itu kita campur untuk menghasilkan pikiran yang penuh warna. Mengapa Topi ; Secara tradisi, orang menghubungkan topi dengan berpikir. Topi sering kali menentukan pera apa yang sedang kita jalankan pada suatu saat. Bermain Peran Saat seseorang menggunakan sebuah topi, dia memainkan peranan yang sesuai dengan topi itu.

Jika menurut Anda suatu ide tidak akan berhasil tetapi Anda diminta untuk menggunakan topi kuning, usahakanlah mencari sesuatu yang positif pada ide tersebut

Jika dalam suatu rapat peserta diminta untuk menggunakan topi hijau selama tiga menit, maka semua orang berusaha mencari alternative lain atau ide-ide baru.

Permainan peran semacam ini berguna untuk memishkan ego dari kegiatan berpikir.

Permainan peran ini membebaskan pemikir.

Sistem ini mendorong pemikir untuk berpikir lebih luas Penggunaan Topi

1. Untuk diri Anda sendiri : pakai topi berpikir untuk member tahu orang lain jenis berpikir bagaimana yang akan Anda kerjakan. Anda juga dapat member instruksi pada diri Anda sendiri untuk menggunakan topi-topi itu jika Anda bekerja sendirian. Anda bahkan bisa menetapkan urutan topi yang akan Anda gunakan.2. Untuk orang lain : anda dapat meminta seseorang mengenakan topi tertentu atau melepaskan topi tertentu dan menggantinya denga topi lain. Ini member Anda kesempatan untuk meminta orang mengubah pikirannya tanpa membuatnya marah.3. Kelompok : pemimpin kelompok bisa meminta individu-individu dalam kelompok atau seluruh anggota kelompok untuk memakai, melepas, atau menukar topinyaBerpikir Topi Putih dan Berpikir Topi Merah

Topi Putih Informasi yang Kita Miliki

Berupa fakta, angka-angka, daftar, statistik

Informasi yang Tidak Kita Miliki

Bagaimana memperoleh Informasi yang Kita Butuhkan

Mendengarkan dengan teliti

Membaca atau dengan menggunakan computer dan bank data Mengajukan pertanyaan yang tepat

Dengan mencarinya Dengan riset langsung

Dengan jejak pendapat

Informasi dan Perasaan

Informasi berdasarkan fakta = topi putih, perasaan punya dasar yang masuk akal = topi merah.

Tantangan

Jika ada orang yang mengatakan suatu informasi adalah benar adanya sedangkan seorang lain mengatakan tidak benar, apa yang terjadi ? Mudah saja, Jejerkan kedua masukan itu Topi MerahTujuan topi merah adalah memberikan kesempatan kepada kita untuk mengeluarkan perasaan kita sehingga perasaan itu bisa ambil bagian dalam proses berpikir kita. Perasaan sangat berharga selama kita selalu menyadari bahwa itu adalah perasaan. Masalah akan muncul jika kita berpura-pura seolah-olah itu bukan perasaan. Pembenaran

Normalnya, jika kita mengungkapkan perasaan atau intuisi kita, kita mencoba mencari dasar rasional untuk intuisi itu. Seringkali dasar ini keliru (dan bisa ditunjukkan kekeliruannya), tetapi intuisi atau perasaan memiliki validitas Topi merah memberikan kesempatan kepada seseorang pemikir untuk mengungkapkan intuisinya tanpa membutuhkan dukungan atau pembenaran

Topi merah memberikan kesempatan untuk mengungkapkan perasaan hadir tanpa perlu dicari pembenarannya.

Saat ini

Topi merah terdiri dari perasaan yang kita miliki saat ini. Pada awal pertemuan, perasaan seseorang yang menggunakan topi merah mungkin sangat berbeda dengan perasaannya pada akhir pertemuan. Perasaan bersifat asli, sah dan jujur pada saat itu.

Keragu-raguan

Merasa ragu adalah hal yang wajar dan harus dilaporkan apa adanya, kemudian uraikan aspek-aspek yang membuat kita merasa tidak nyaman atau sebaliknya. RingkasanBerpikir Topi Hitam dan Berpikir Topi KuningTopi hitam menilai kebenaran dan kecocokan

Topi kuning menilai manfaat

Keduanya harus benar-benar logis, harus punya dasar yang kuat Topi HitamTopi hitam mengajukan beberapa pertanyaan berikut;

Apakah ini Benar ?

Topi hitam menilai kebenaran suatu pernyataan. Topi hitam juga menilai keabsahan cara kita mengambil simpulan. Apakah simpulan tersebut bisa diturunkan dari bukti-bukti yang ada ? Apa ada kesalahan ? Apakah pernyataan beralasan ?

Apakah ini Cocok ?

Apakah saran ini cocok dengan pengalaman kita ? Apakah pernyataan ini sesuai dengan system tempat kita bekerja ? Sistem mencakup prosedur organisasi, hokum, aturan, norma-norma social dsb. Apakah saran ini cocok dengan tujuan, rencana, atau kebijaksanaan kita ?

Apakah ini akan Berhasil ?

Apakah gagasan ini akan berhasil ?

Apakah alat baru atau mesin ini akan berhasil ?

Apakah rencana ini akan berjalan baik ?

Apakah kelemahan gagasan itu ?

Apa Risikonya dan Apa yang Jadi Masalah ?

Jika kita menjalankan saran itu, apa resikonya ?

Jika kita menjalankan saran itu, masalah apa yang mungkin timbul ?

Jika kita meneruskan gagasan itu, apa kira-kira efek buruknya ?

Penggunaan yang Berlebih-lebihan

Topi hitam bisa digunakan dengan berlebih-lebihan. Ada orang yang selalu berhati-hati dan berpikir negative, selalu siap menunjukkan mengapa suatu gagasan tidak akan berhasil atau tidak bisa dikerjakan. Penggunaan topi hitam yang berlebih-lebihan tidak membuat topi hitam buruk. Topi hitam adalah topi yang sangat penting dan sangat hebat. Sulit mengerjakan segala sesuatu tanpa bantuan topi hitam. Topi KuningBayangkanlah sinar matahari dan optimism. Topi kuning penuh dengan harapan-namun, karena ini adalah topi yang logis, alas an yang mendasari harapan itu harus dipaparkan.

Topi kuning memandang ke masa depan.

Topi kuning juga dapat digunakan untuk melihat ke masa lalu; Ini yang terjadi dahulu, Akibat buruknya banyak. Namun, ada juga efek baiknya-mari kita kenakan topi kuning dan kita lihat apa efek baiknya. Apa Manfaatnya ?

Topi kuning berusaha mencari dan menunjukkan manfaat. Harus selalu diingat bahwa jika topi kuning tidak berhasil memunculkan cukup banyak manfaat, maka gagasan yang dipikirkan tidak cukup berharga untuk dilaksanakan. Jika manfaatnya cukup banyak, gagasan itu tetap harus melalui pemikiran topi hitam. Mengapa Ini Pasti Berhasil ?

Pemikir topi kuning harus memeriksa dasar pernyataan bahwa gagasan itu akan berhasil, menunjukkan mengapa gagasan itu memungkinkan dan bisa dilakukan.

Pemakaian yang Berlebihan

Ada orang yang sangat suka pada suatu gagasan dan menggunakan cara berpikir topi kuning tanpa melihat kenyataan atau keparktisan. Ini bukan karena ia terlalu banyak menggunakan topi kuning atau tidak mampu menggunakan topi hitam

Topi hitam tidak hanya memberikan penilaian tentang suatu gagasan tetapi juga menunjukkan kelemahannya agar kelemahan itu bisa diatasi.

RingkasanBerpikir Topi Hijau dan Berpikir Topi BiruTopi hijau adalah lawan dari biru; topi hijau penuh dengan energy kebebasan berpikir, sedangkan topi biru berisi pengendalian dan pengarahan proses berpikir. Topi HijauBayangkanlah rerumputan, tanaman, dan pertumbuhan. Bayangkan energy pertumbuhan dan kesuburan. Bayangkan tunas-tunas dan ranting-ranting baru.

Topi hijau adalah topi yang aktif, yang digunakan untuk berpikir kreatif. Topi hijau mencakup kedua makna kreatif :

1. Berpikir kreatif artinya memunculkan sesuatu atau membuat sesuatu terjadi. Ini sama dengan berpikir konstruktif. Topi hijau berususan dengan usul-usul dan saran-saran.

2. Berpikir kreatif dapat berarti gagasan-gagasan baru, alternative baru, solusi baru, penemuan baru. Penekanannya di sini adalah kebaruan.

Topi hijau berpikir aktif bukan berpikir reaktif. Pemikiran topi hijau tidak perlu memiliki alas an yang masuk akal untuk mendukung saran atau idenya. Cukup keluarkan ide-ide untuk kemudian menelaah Eksplorasi

Topi hijau digunakan untuk mengeksplorasi situasi sehingga menemukan ide-ide, konsep-konsep, saran-saran dan kemungkinan-kemungkinan baru.

Usul dan Saran

Topi hijau digunakan untuk mengajukan usul dan saran apa saja. Idenya tidak harus baru, tetapi merupakan saran untuk tindakan apa yang harus diambil, usul untuk memecahkan masalah, dan putusan-putusan yang mungkin

Alternatif

Topi hijau mencoba memperlebar jangkauan pilihan-pilihan sebelum membahas salah satu dengan lebih terperinci.

Ide-ide Baru

Kita memerlukan ide-ide yang benar-benar baru. Ide lama tidak lagi berhasil memecahkan masalah atau kita tidak punya ide untuk memecahkan suatu masalah. Sikap kreatif dan cara pikir lateral sangat dibutuhkan dalam situasi demikian. Provokasi

Provokasi artinya menyentakkan pikiran kita dari alurnya yang biasa agar kita bisa melihat segala sesuatu dengan cara yang berbeda.

Aksi dan Energi

Topi hijau ditandai oleh aksi dan energi. Jika seorang seniman berdiri di depan sebentang kanvas kosong, hal yang paling penting adalah mulai bekerja. Itu bisa berarti membuat sketsa awal atau langsung melukis di kanvas itu sendiri. Situasi kosong memerlukan pemikiran dengan topi-hijau. Menghadapi situasi lama atau buntu juga membutuhkan pemikiran topi hijau.

Topi BiruBayangkanlah langit biru. Langit biru ada di atas semuanya.Topi biru adalah pandangan menyeluruh yang mengontrol proses. Topi biru mirip konsuktor music. Dengan topi yang lain kita memikirkan subjek materi yang jadi bahan pikiran. Sedangkan dengan topi biru, kita berpikir tentang proses berpikir kita.

Topi biru mencakup hal-hal berikut :

1. Di mana posisi kita sekarang ?

2. Apa langkah selanjutnya ?

3. Program untuk berpikir

4. Simpulan

5. Pengamatan dan komentar Di Mana Posisi Kita Sekarang ?

Sampai dimana sekarang proses berpikir ktia ?

Apa fokus kita ?

Apa yang kita coba lakukan saat ini ?

Ini adalah usaha melihat-untuk saat ini- apa yang dilakukan proses berpikir kita. Apakah kita melenceng atau sedang berusaha melakukan sesuatu ?

Apa Langkah Selanjutnya ?

Pemikir topi biru bisa saja mengusulkan penggunaan topi yang lain, atau menyarankan simpulan, definisi, atau focus, dan lain-lain. Mungkin semua ingin melakukan suatu yang berbeda pada langkah berikutnya sehing diperlukan suatu putusan.

Program Berpikir

Topi biru tidak hanya digunakan untuk memilih langkah berikutnya, tetapi dapat digunakan utnuk merancang program berpikir tentang subjek dalam bentuk agenda atau urutan langkah berpikir yang akan dilaksanakan. Biasanya dilakukan pada awal pertemuan, tetapi juga dapat dilakukan kapan saja. Program tersebut dapat dibuat untuk keseluruhan sesi berpikir atau untuk satu subjek saja atau satu bagian saja dari suatu subjek berpikir.

Simpulan

Di setiap titik dalam proses berpikir, orang boleh mengenakan topi biru dan meminta suatu simpulan. Simpulan yang demikian bisa memeberikan perasaan bahwa kita telah mencapai sesuatu, tetapi juga bisa menunjukkan betapa sedikit yang telah kita capai dalam proses berpikir itu.

Pengamatan dan Komentar

Pemakaian yang Berlebihan

RigkasanUrutan Enam Topi BerpikirAda dua cara menggunakan keenam topi berpikir

1. Penggunaan sesuai dengan kebutuhan sesaat

Orang mungkin menyarankan penggunaan salah satu topi pada suatu pertemuan atau percakapan, kemudian pertemuan atau percakapan, kemudian pertemuan atau percakapan itu dilanjutkan. Topi yang disarankan itu mungkin hanya dipakai selama dua atau tiga menit

2. Penggunaan yang sistematis

Urutan penggunaan topi berpikir sudah diatur sebelumnya dan pemikir menjalaninya sesuai dengan urutan. Penggunaan yang Berurutan

Anda bebas untuk membuat urutan Anda sendiri, tetapi di sini akan diberikan beberapa aturan atau panduan;

1. Setiap topi bisa digunakan lebih dari sekali.

2. Umumnya yang terbaik adalah menggunakan topi kuning sebelum menggunakan topi hitam karena sulit bersikap positif setelah bersikap penuh kritik.

3. Topi hitam digunakan dengan dua cara. Yang pertama adalah untuk menunjukkan kelemahan suatu ide. Dengan demikian, topi ini harus diikuti oleh topi hijau, yang bertugas mencari cara mengatasi kelemahan. Yang kedua adalah penggunaan topi hitam untuk melakukan penilaian.4. Topi hitam selalu digunakan untuk penilaian terakhir terhadap suatu ide. Penilaian terakhir ini selalu harus diikuti oleh topi merah. Tujuannya adalah agar kita tahu bagaimana perasaan kita tentang ide itu setelah kita menilainya.

5. Jika ada perasaan tertentu yang kuat tentang suatu subjek, pakailah topi merah untuk mengeluarkan perasaan-perasaan itu.

6. Jika tidak ada perasaan yang mengganggu, segera gunakan topi putih untuk mengumpulkan informasi. Setelah topi putih, gunakan topi hijau untuk memunculkan berbagai alternative. Kemudian, timbang alternative itu dengan menggunakan topi kuning, diikuti oleh topi hitam. Lalu, pilih satu alternative dan pertimbangkan alternative itu dengan topi hitam, kemudian topi merah.

Perbedaan utama urutan-urutan di atas adalah perbedaan antar dua situasi ; mencari ide dan bereaksi terhadap suatu ide.

Mencari Ide

Putih:Kumpulkan informasi

Hijau:Eksplorasi lebih lanjut dan temukan alternative-alternatif.

Kuning:Nilai manfaat dan kemungkinan-dikerjakan setiap alternative.

Hitam:Cari dan nilai kelemahan dan bahaya setiap alternative.

Hijau:Kembangkan lebih lanjut alternative-alternatif yang paling menjanjikan dan lakukan pilihan.

Biru:Simpulkan dan nilai apa yang telah dicapai sejauh ini ( dalam proses berpikir )

Hitam:Buat penilaian terakhir terhadap alternative yang dipilih.

Merah:Simak apa yang kita rasakan tentang alternative yang kita pilih itu.

Beraksi terhadap Suatu Ide Merah:Simak perasaan yang ada tentang ide tersebut.Kuning:Cari manfaat ide tersebut.

Hitam:Cari kelemahannya, masalah dan bahaya ide tersebut.

Hijau:Lihat apakah ide tersebut bisa diubah untuk memperkuat manfaat yang ditemukan dengan topi kuning dan mengatasi masalah yang ditemukan topi hitam.

Putih:Cari informasi yang ada untuk membantu memperbaiki ide tersebut agar lebih diterima ( kalau perasaan topi merah menentang ide tersebut )

Hijau:Kembangkan bentuk akhir.

Hitam:Nilai bentuk terakhir.

Merah:Temukan bagaimana perasaan kita tentang hasil akhir tiu.

Urutan Pendek

Kuning/Hitam/Merah:Untuk menilai suatu ide dengan cepatPutih/Hijau:Untuk mencari ide

Hitam/Hijau:Untuk menyempurnakan ide yang sudah ada

Biru/Hijau:Untuk menyimpulkan dan mendata alternative-alternatif.

Biru/Kuning:Untuk melihat apakah proses berpikir yang sedang kita lakukan bermanfaat.

RingkasanHasil dan Simpulan

Pemetaan yang Lebih Baik

Mengidentifikasi Kebutuhan

Jawaban Spesifik

Ringkasan

Format Berpikir Lima Menit

Satu Menit

Perjelas tujuan sesi berpikir

Perjelas focus.

Perjelas hasil yang dibutuhkan.

Perjelas situasinyal

Dua Menit Berikutnya

1. Eksplorasi subjek itu berdasarkan informasi yang ada dan berdasarkan pengalaman Anda.

2. Anda menemukan beberapa gagasan.

3. Mencoba memecahkan gagasan menjadi sejumlah alternative

Apakah ada jawaban yang sudah jelas ?

Apa jawaban biasanya untuk ini ?

Secara garis besar, apa yang ingin saya lakukan ?

Bagaimana caranya saya mewujudkannya dalam tindakan praktis ?

Cara apa lagi yang ada ?

Satu Menit Berikutnya

Tahap memilih dan memutuskan. Pertanyaan yang mungkin bisa membantu adalah ;

Alternatif mana yang tampaknya paling mungkin berhasil ?

Alternatif mana yang paling diterima dalam praktik ?

Alternatif mana yang cocok dengan kebutuhan dan prioritas saya ?

Alternatif mana yang sesuai dengan latihan berpikir ini ?

Satu Menit Terakhir

Apa yang telah Anda pelajari dari berpikir tentang subjek tersebut ?

Alternatif apa yang Anda pertimbangkan ( walaupun Anda tidak berhasil memilih salah satu dari alternative itu ) ?

Pendekatan alternative apa yang mungkin Anda temukan walaupun ini bukan solusi ?

Informasi tambahan apa yang Anda butuhkan ?

Apa yang menjadi ganjalan ?

Apa yang jadi masalah ?

Hasil

Berpikir Seri dan ParalelPertanyaan kunci dalam berpikir parallel ( berpikir divergen ) adalah :

Ada apa lagi di situ ?

Artinya, ada hal apa lagi, ada alternative apa lagi ? Ada pandangan apa lagi ? Ada persepsi apa lagi, dan sebagainya.

Kita menggunakan berpikir parallel untuk mengeksploirasi semua kemungkinan

Pertanyaan kunci dalam berpikir seri ( berpikir konvergen ) adalah :Apa sesudah ini ?

Jika kita punya ini, maka apa sesudah ini ? Ke mana kita pergi dari sini ? Apa yang bisa kita tarik dari sini ?

Kita menggunakan berpikir seri untuk mencari solusi atau simpulan.

Logika dan Persepsi

Logika ; Berpikir dalam dunia pendidikan selalu bersifat reaktif. Bagaimana kita menanggapi apa yang diletakkan di depan kita ? Informasinya sudah diberikan. Potongan teka-teki sudah diberikan. Sebagian besar cara berpikir kritis, perdebatan dan system yang terdiri dari dua kutub yang berlawanan, didasarkan pada logika.Persepsi adalah cara kita melihat dunia dan sering diungkapkan ke dalam bahasa atau symbol. Kearifan didasarkan pada persepsi. Kearifan adalah kemampuan menangkap banyak hal. Hal-hal yang sudah hadir maupun hal yang baru akan terjadi di masa depan. Kearifan membuat kita mampu melihat banyak hal dengan cara berbeda.Dua aspek utama persepsi adalah keluasan pandangan dan perubahan ( paradiqma ). Pertanyaan kunci yang harus dibiasakan adalah ?

Berapa luas pandangan saya ?

Cara pandang bagaimana lagi yang mungkin kita ambil untuk melihat urusan ini /

TSF : Tinjau Semua Faktor

CoRT adalah program komprehensif yang berisi enam puluh pelajaran berpikir yang dibagi dalam enam bagian. TSF adalah perangkat berpikir untuk mengarahkan perhatian, dirancang untuk memperluas persepsi dan Faktor apa yang harus dipertimbangkan ? Mengajarkan TSF sama dengan menambahkan factor baru ke dalam daftar yang sudah ada.

Apa yang ketinggalan ?

Apakah kita bisa menambahkan factor lain lagi ke dalam daftar yang telah kita buat ?

Apa lagi yang harus dipertimbangkan ?

Ada perbedaan antara factor penting dan factor yang kurang penting, yang utama adalah berusaha menemukan factor-faktor selengkap mungkin.AKP : Alternatif, Kemungkinan, dan Pilihan

Ada bermacam-macam alternative dalam persepsi, tindakan, solusi, rancangan, pendekatan dan penjelasan yang mungkin terhadap masalah.

PERSEPSI:Hal yang sama bisa dilihat dengan berbagai cara.

TINDAKAN:Satu situasi bisa ditindaklanjuti dengan berbagai alternative tindakan

SOLUSI:Terdapat lebih dari satu solusi untuk suatu masalah

PENDEKATAN:Ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk menghadapi suatu masalah.PENJELASAN:Ada berbagai penjelasan tentang hal yang sama. Hipotesis-hipotesis alternative dalam dunia ilmiah adalah salah satu contohnya.

RANCANGAN:Rancangan alternative, masing-masing memenuhi syarat ( mesin, bangunan, poster dan sebagainya ).

Setiap kali kita memulai usaha untuk mencari alternative baru, tujuan kita mencari alternative harus jelas. Semakin formal dan semakin disengaja pemakaiannya, AKP akan semakin tinggi manfaatnya sebagai alat berpikir.Nilai-nilai

Kehidupan nyata sangat berbeda karena ada perbedaan nilai-nilai. Nilai-nilai adalah bagian dari berpikir. Nilai biasanya mengaitkan pihak lain juga. Sebuah solusi yang tepat dan logis bisa saja tidak dapat diterima karena bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat ( yang mungkin tidak logis ). Kita akan berpikir dalam dunia nyata; kita harus sadar tentang nilai-nilai saat kita dalam proses berpikir.Dalam setiap proses berpikir, ada dua pertanyaan kunci yang harus dijadikan bagian dari kebiasaan berpikir. Pertanyaan ini harus diajukan secara rutin setiap kali kita memikirkan sesuatu.

1. Nilai-nilai apa yang terkait dalam masalah ini ?

2. Siapa yang mendapat dampak dari nilai-nilai ini ?SPOL : Sudut Pandang Orang Lain

Dalam kasus yang sama, sebuah tindakan bisa mempengaruhi orang lain di luar pihak-pihak yang terlibat. Memikirkan sebuah tindakan juga harus mempertimbangkan orang-orang ini. Dunia ini dipenuhi orang banyak. Berpikir dilakukan oleh semua orang. Berpikir akan mempengaruhi orang lain.

Dua pertanyaan utama adalah :

1. Siapa saja yang terpengaruh oleh cara berpikir ( tindakan ) ini ?

2. Bagaimana cara pandang ( berpikir ) orang yang terpengaruh ?SPOL selalu melibatkan apa yang dipikirkan oleh orang lain saat ini juga-bukan dengan apa yang seharusnya mereka pikirkan. Juga SPOL adalah tentang cara pandang tertentu yang dimiliki orang lain.

Langkah pertama dalam melakukan SPOL adalah membuat daftar orang-orang yang terpengaruh. Langkah kedua adalah membayangkan cara pandang dan pikir setiap orang (atau kelompok) ini. Dalam beberapa kasus, daftar orang yang terpengaruh tidak aka ada habisnya. Seperti biasanya, kita harus menggunakan akal sehat dalam menentukan hal ini tidak perlu selalu mempertimbangkan mereka yang sedikit saja terkena pengaruhnya. Dua Pihak dalam Sebuah ArgumentasiSalah satu kegunaan SPOL yang sudah pasti adalah mempertimbangkan cara berpikir kedua pihak dalam sebuah debat atau konflik. Apabila kamu berada di satu pihak konflik, berusahalah untuk melihat situasi itu dari pihak yang berlawanan.

Usaha untuk melihat sudut pandang yang lain atau persepsi yang lain dari situasi itu harus dilakukan secara objektif. Bagaimana mereka melihat situasi tersebut ?A&L : Akibat dan Lanjutan

Kalau pemikiran kita akan menghasilkan suatu jenis tindakan ( putusan, pilihan, rencana, inisiatif dan lain-lain ), maka tindakan itu yang akan terjadi pada masa depan. Jadi, kita harus melihat akibat dari tindakan itu

Apakah akan berhasil ?

Apa saja manfaatnya ?

Apa saja masalahnya dan bahayanya ( risiko ) ?

Apa saja biayanya ?

Ada hubungan antara A&L, TSF dan SPOL. Apa yang terjadi di masa depan bisa dipertimbangkan menjadi sebuah factor. Apa yang terjadi di masa depan mungkin akan mempengaruhi orang lain. Apa yang terjadi di masa depan juga ada hubungannya dengan nilai. Topi hitam dan kuning itu juga bisa digunakan untuk menilai masa depan. Skala WaktuLangsung:Akibat langsung dari sebuah tindakan

Jangka Pendek:Yang terjadi setelah akibat langsung

Jangka Menengah:Yang terjadi setelah situasi stabil

Jangka Panjang:Yang terjadi setelahnya. RisikoApakah hasilnya akan sesuai dengan yang kuharapkan ?

Apa yang mungkin salah ?

Apa saja bahaya yang mungkin terjadi ?

Salah satu cara untuk menilai risiko adalah dengan mengajukan pertanyaan berikut ini kepada diri kita sendiri :

Apa hal terburuk yang mungkin terjadi ?

Apabila kita bisa membayangkan hal terburuk, tetapi masih menghadapinya, kita mungkin ingin melanjutkan tindakan kita itu.

Kita juga harus menanyakan :

Apa hasil paling ideal (terbaik) yang mungkin terjadi ?

Di antara kedua situasi, kita mungkin bertanya :

Hal mana yang kemungkinannya lebih besar terjadi ? KepastianKita tidak pernah bisa merasa yakin akan masa depan. Kita tidak pernah bisa mendapatkan informasi yang lengkap mengenai masa depan. Itulah salah satu alas an mengapa berpikir itu sangatlah penting. Saat kita melihat ke masa depan dengan menggunakan A&L, maka ada berbagai tingkatan yang berada dari kepastian atau ketidakpastian.KKM : Kelebihan, Kekurangan, Sisi Menarik

KKM adalah sebuah alat perluasan-persepsi ( pengarah perhatian ) yang memaksa seorang pemikir untuk mengeksplorasi sebuah situasi sebelum mengambil putusan.

KKM adalah sebuah kerangka pengarah perhatian yang mirip dengan contoh di atas. Lihatlah kelebihannya. Lihatlah kekurangannya. Lihatlah sisi menariknya. Pada saat semua hal ini telah dijalankan, barulah ambil penilaian atau putusan.

KKM adalah sebuah alat pengeksplorasi sekaligus alat untuk mengevaluasi. Mari lihat apa yang akan terlihat apabila kita menengok ke sekeliling kita.

KKM adalah sebuah cara memandang yang sangat sederhana menyeluruh dan menjelajah. MenarikSisi menarik tidak berarti baik ataupun buruk, tetapi hanyalah hal-hal yang menarik semata. Sisi menarik adalah observasi dan komentar. Hal-hal yang netral ( tidak baik ataupun buruk ) bisa muncul dari sisi yang menarik. Cara MemandangKKM adalah alat untuk memandang sesuatu. KKM bukanlah memikirkan suatu hal saat ia muncul dan kemudian memasukkannya ke dalam kotak yang bertandakan K (kelebihan), K (kekurangan) atau M (menarik). Ini adalah mengenai melihat secara khusus kea rah Kelebihan dan mencatat apa yang kita lihat (jangan pedulikan hal-hal lainnya); kemudian melihat kekurangannya dan catat apa yang kita lihat (jangan pedulikan hal-hal lainnya); dan akhirnya melihat sisi yang menarik.Fokus dan Tujuan

Cara berpikir umumnya hanya meloncat dari satu titik ke titik yang lainnya. Para pemikir membiarkan setiap titik mengarahkan pikiran ke titik berikutnya. Dalam sebuah percakapan, apa yang dikatakan seseorang akan menjadi penyebab apa yang dipikirkan dan dikatakan orang lain. Ada sebuah pemikiran yang samar dan umum tentang subjek dan tujuan berpikir tersebut-tetapi semua ini terjadi di bawah alam sadar. Ini menjadi salah satu penyebab utama tidak efisien dan tidak efektifnya cara berpikir kita. Pertanyaan-Pertanyaan UtamaUntuk focus dan tujuan, pertanyaan itu adalah :

Apa yang sedang kulihat (kupikirkan) saat ini ?

Apa yang sedang coba kulakukan ? Menyiapkan FokusSebagaimana kita harus memerhatikan focus dan tujuan, kita juga harus bisa menetapkan focus dan tujuan tersebut. Kita ingin memusatkan perhatian pada apa ? Jenis-Jenis Cara BerpikirJenis-jenisUraian

Menjelajah:Melihat ke sekeliling, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kita atas subjek tersebut. Kita mungkin ingin membuat sebuah peta baru subjek itu.

Mencari:Kita memiliki sebuah kebutuhan yang pasti. Kita menginginkan sesuatu. Kita akhirnya menemukan sesuatu yang spesifik. Kita mungkin memerlukan solusi atas sebuah masalah. Kita mungkin memerlukan rancangan atau ide baru yang kreatif. Kita mungkin harus menyelesaikan sebuah konflik. Hal ini sangatlah berbeda dengan hanya menjelajah. Dalam konteks ini, kata mencari juga berarti membangun. Bukan berarti solusi berada tersembunyi entah di mana dan kita harus menemukannya. Kita harus membangun sebuah solusi seperti kita harus membentuk sebuah rancangan. Jadi, kita sedang membicarakan mencari-cari untuk bisa mendapatkan sebuah hasil yang diinginkan.

Memilih:Ada berbagai jenis alternative dan kita harus membuat sebuah pilihan atau putusan. Mungkin hanya ada satu tindakan dan pilihan kita, apakah hendak menggunakannya atau tidak. Dalam suatu tingkat tertentu, pemilihan akan menjadi bagian dalam sebuah cara berpikir. Contohnya, dalam merancang atau menyelesaikan masalah, kita akan sampai ke sebuah titik yang ditempat itu ada beberapa alternative dan kita harus memilih salah satu di antara mereka.

Mengatur:Semua potongan sudah disajikan sebagaimana potongan puzzle telah disediakan. Kita harus meletakkan semua potongan bersama-sama dalam cara yang paling efektif. Kita memindahkan semuanya. Kita mencoba berbagai cara. Kita memindahkan semuanya. Kita mencoba berbagai cara. Kita menggunakan berbagai alat berpikir ( AKP, SPOL, A&L ). Merancang sebuah rumah adalah gabungan dari berpikir kreatif dan berpikir mencari. Membangun sebuah rumah adalah bagian dari mengatur cara berpikir. Membuat sebuah rencana dan menjalankannya bisa menjadi bagian dari pengaturan cara berpikir.

Memeriksa:Apakah ini sudah benar ? Apakah sesuai dengan bukti yang ada ? Apakah aman ? Apakah bisa diterima ? Ini adalah berpikir topi hitam atau berpikir kritis. Kita bereaksi atas hal yang ada di hadapan kita. Kita menilainya. Kita memeriksanya. Tentunya ada kegiatan memeriksa yang muncul dalam kegiatan berpikir ( memecahkan masalah, merencanakan, memilih, mengatur, dan sebagainya), tetapi jenis berpikir ini juga bisa berdiri sendiri.

ATS : Arah, Tujuan dan Sasaran

ATS berhubungan dengan kebiasaan berpikir yang ingin mengetahui focus dan tujuan sebuah pemikiran setiap saat. ATS lebih memperhatikan tujuan atau sasaran cara berpikir dibandingkan dengan focus waktu ke waktu.

Jangan coba membuat perbedaan antara arah, tujuan dan sasaran. Perbedaan semacam itu bisa dilakukan, tetapi tidak akan banyak manfaatnya dan hanya akan membingungkan.

Apa sasaran cara berpikir in ?

Hasil apa yang kita inginkan ? Berbagai Definisi Alternatif Sebuah SasaranATS seringkali dilakukan dalam bentuk diskusi. Seseorang mungkin akan melakukan ATS, tetapi orang lain mungkin tidak senang dengan definisi sasaran yang dihadapi. Selalu berguna untuk mencoba berbagai definisi yang lainnya. Tidak ada satu cara yang benar dalam mendefinisikan sebuah masalah (sampai kita menyelesaikannya). Namun, beberapa cara lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya. Sub SasaranDalam perjalanan menuju kota yang jauh, mungkin banyak kota lainnya yang kita lewati. Jadi, kita bisa saja membuat beberapa sub sasaran dalam menyelesaikan masalah utama. Ini berhubungan dengan membagi masalah besar menjadi beberapa masalah kecil dan juga memilih hal yang perlu diperhatikan. Memutuskan antara berbagai definisi ini tidak begitu penting. Yang penting adalah mengetahui sasaran cara berpikir yang sedang dilakukan.

Apa sasaran cara berpikir kita ?

Apa yang menjadi focus pada saat ini ?PPP : Prioritas Penting Pertama

Disertakan dan Dihindari

Berapa Banyak Prioritas ?

Ulasan Umum Bagian PertamaALAT DAN KEBIASAAN

KEBIASAAN adalah rutinitas yang harus selalu hadir di dalam cara berpikir kita, tidak peduli apa yang sedang kita pikirkan. Setiap kebiasaan akan dibentuk oleh satu (atau dua) pertanyaan yang seharusnya cukup sering diajukan oleh sang pemikir kepada dirinya sendiri.

ALAT lebih langsung dan formal dibandingkan dengan kebiasaan. Anda akan mengambil alat tertentu, lalu menggunakannya. Kemudian, Anda meletakkannya kembali. Tidak seperti kebiasaan, alat tidak digunakan sepanjang waktu. Alat bisa digunakan untuk membangkitkan kebiasaan.

KEBIASAAN BERPIKIR

ENAM TOPI BERPIKIR

ALAT-ALAT BERPIKIR

PENGGUNAAN ALAT-ALAT

BERBAGAI KEBIASAAN DAN ALAT

http://ebookteknik001.blogspot.com/p/ebook-teknik-id-701-750.html