134
1 Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT PP-PAUD dan DIKMAS JAWA BARAT 2017

Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

  • Upload
    doanthu

  • View
    364

  • Download
    18

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

1

Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

PP-PAUD dan DIKMAS JAWA BARAT 2017

Page 2: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

2

Kata Pengantar

Ada tiga konsep dasar yang perlu dibedakan dalam peningkatan mutu yaitu

kontrol mutu (quality control), jaminan mutu (quality assurance), dan mutu

terpadu (total quality). Kontrol mutu secara historis merupakan konsep mutu

yang paling tua. Kegiatannya melibatkan deteksi dan eliminasi terhadap produk-

produk gagal yang tidak sesuai dengan standar. Tujuannya hanya untuk

menerima produk yang berhasil danmenolak produkyang gagal. Dalam dunia

pendidikan, kontrol mutu diimplementasikan dengan melaksanaan ujian sumatif

dan ujian akhir.Hasil ujian dapat dijadikan sebagai bahan untuk kontrol mutu.

Jaminan mutu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencegah

terjadinya kesalahan sejak awal proses produksi. Jaminan mutu dirancang

sedemikian rupa sehingga dapat menjamin proses produksi agar dapat

menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi tertentu. Jaminan mutu adalah

sebuah cara menghasilkan produk yang bebas dari cacat dan kesalahan. Lanjutan

dari konsep jaminan mutu adalah Total Quality Management (TQM) yang fokus

dalam mencapai kepuasan pelanggan.

PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat mempunyai tugas melaksanakan pemetaan

mutu pendidikan, pengembangan program dan model pendidikan, supervisi,

fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program, penerapan model dan

pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini,

pendidikan nonformal dan informal.Bahan Bahan Supervisi Penyiapan

Akreditasi Satuan PKBMini disusun sebagai pegangan Pokjapenjaminan

mutuKabupaten/kota dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di satuan PKBM.

Akhir kata, semoga keberadaan Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan

PKBMini dapat berkontribusi terhadap pengembangan mutu satuan PKBM

dalam mencapai standar nasional pendidikan.

Bandung, Maret 2017

Kepala,

Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos.,M.Pd.

NIP 197306231993031001

Page 3: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

3

Daftar Isi

Hal KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Tujuan ........................................................................................... 6

C. Pengguna ....................................................................................... 6

BAB II MENGENAL AKREDITASI PKBM

A. Sejarah PKBM ................................................................................. 7

B. Standardisasi PKBM ....................................................................... 12

C. Prasyarat Pengajuan Akreditasi PKBM .......................................... 14

D. Langkah-Langkah Akreditasi ..........................................................

BAB III INSTRUMEN AKREDITASI

A. Kisi-kisi Instrumen Akreditasi .....................................................17

B. Instrumen Akreditasi ....................................................................19

C. Jumlah dan Status Butir Penilaian ................................................ 21

D. Peringkat Akreditasi .....................................................................22

E. Rubrik Penilaian Akreditasi .........................................................22

BAB IV PEMENUHAN DOKUMEN AKREDITASI SATUAN PKBM

A. Dokumen Bagian Awal .................................................................23

1. Cover .......................................................................................

2. Surat Permohonan....................................................................

3. Surat Pernyataan .....................................................................

4. Identitas Lembaga PKBM.......................................................

5. Identitas Pengisi Instrumen......................................................

6. NPSN.......................................................................................

7. Akta Notaris............................................................................

8. Izin Operasional ......................................................................

9. Instrumen Akreditasi ...............................................................

Page 4: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

4

B. Dokumen 8 Standar Pendidikan Nasional

1. Standar Kompetensi Lulusan .................................................. 28

2. Standar Proses ......................................................................... 39

3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ..........................44

4. Standar Sarana dan Prasarana ................................................. 47

5. Standar Pengelolaan.................................................................52

6. Standar Pembiayaan ................................................................74

7. Standar Penilaian .....................................................................78

BAB V HASIL AKREDITASI

A. Kekeliruan Yang Sering Muncul...............................................84

B. Prosedur Banding .......................................................................

BAB VI PENUTUP .................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................91

Page 5: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan nonformal memiliki peran yang sangat besar dalam

memenuhi hak pendidikan sebagaimana termaktub dalam UUD 1945

terutama dalam meningkatkan sumber daya manusia dalam menghadapi

persaingan global yang makin nyata. Pelaksanaan akreditasi program dan

satuan pendidikan nonformal yang memiliki populasi sangat besar, termasuk

dalam ragam jenis dan fungsinya, memerlukan dukungan dan partisipasi aktif

dari pemerintah daerah.

Penjaminan mutu pendidikan adalah kegiatan sistemik dan terpadu oleh

satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program

pendidikan, pemerintah daerah, pemerintah, dan masyarakat untuk

menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Acuan

mutu yang digunakan untuk pencapaian atau pemenuhan mutu pendidikan

pada satuan pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan

standar-standar lain yang disepakati oleh kelompok masyarakat.

Berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, salah satu bentuk penjaminan mutu adalah

akreditasi. Akreditasi dilakukan oleh pemerintah dan lembaga mandiri yang

diberi kewenangan oleh pemerintah untuk melakukan akreditasi. Lembaga

pelaksanaan akreditasi Pendidikan Nonformal yang dilakukan pemerintah

dilaksanakan oleh BAN PAUD dan PNF (PP No. 13 Tahun 2015 pasal 87

ayat 1c). BAN PAUD dan PNF bersifat independen, kegiatan akreditasi PNF

bertujuan untuk memberikan asesmen/penilaian secara obyektif, transparan,

dan berkelanjutan terhadap kelayakan suatu program dan satuan PNF

berdasarkan atas kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Sejalan dengan semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya akreditasi program dan satuan PNF, akan semakin banyak

program dan satuan PNF yang mengajukan permohonan akreditasi. Peraturan

Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan

Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan telah

mengubah nama BAN PNF menjadi BAN PAUD dan PNF, serta

dibentuknya Badan Akreditasi Provinsi (BAP) PAUD dan PNF.

Sasaran akreditasi meliputi satuan pendidikan nonformal yang terdiri

atas; lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan

belajar masyarakat, majelis taklim, dan pendidikan anak usia dini berbentuk

kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), serta satuan

pendidikan yang sejenis dengan ruang program dalam kelembagaan PNF

Page 6: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

6

tersebut. Sasaran lainnya yaitu program sebagai ruang lingkup lembaga PNF

yang terdiri atas; program pendidikan kecakapan hidup (life skills), program

pendidikan kepemudaan (organisasi pemuda, kepramukaan, keolahragaan,

palang merah, pelatihan, pecinta alam, kepemimpinan, dan kewirausahaan),

program pendidikan pemberdayaan perempuan, program pendidikan

kesetaraan (Paket A, Paket B, dan Paket C), serta program pendidikan dan

pelatihan kerja.

Program pendidikan kesetaraan dan keaksaraan secara umum

dlaksanakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), ataupun

pondok pesantren (program ula dan wustho). Menurut data terakhir, saat ini

baru sekitar 7,997% atau sejumlah 840 PKBM yang terakreditasi

programnya, dari keseluruhan 10.504 PKBM yang terdaftar. Rendahnya

pencapaian akreditasi PKBM kemudian menyulut Gerakan Nasional

Akreditasi PKBM yang sedag gencar disosialisasikan saat ini.

Pada tahun 2016 memperlihatkan jumlah program pada satuan

pendidikan nonformal yang sudah diakreditasi sebanyak 8.927, berarti

PKBM hanya mencapai 9,41%. Sementara itu satuan PAUD menduduki

peringkat pertama 64,92% dan disusul LKP 25,67% dari keseluruhan

program pada satuan pendidikan yang sudah diakreditasi sampai akhir tahun

2015.

Satuan

Pendidikan Jumlah %

PAUD 5.795 64,92

LKP 2.292 25,67

PKBM 840 9,41

Jumlah 8.927 100,00

Sumber: Diolah dari http://web.banpnf.or.id/

Untuk tingkat Jawa barat, sampai tahun 2016, tercatat ada 2.825

program/satuan PAUD dan PNF telah melakukan proses akreditasi di Jawa

Barat. Dari jumlah tersebut, sejumlah 2.238 adalah satuan PAUD, 409 adalah

satuan LKP, dan 179 adalah satuan PKBM. Jumlah ini masih jauh dari

jumlah total satuan/program PAUD dan PNF yang ada di Jawa Barat, yaitu

sejumlah 77.508 satuan/program.

Lagi-lagi satuan PKBM menjadi yang terkecil jumlah pengajuan

akreditasinya, dibanding satuan PAUD dan LKP. Hal ini mendatangkan

keprihatinan dari berbagai pihak pemangku kepentingan. Direktorat

Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Ditjen PAUD dan

Dikmas Kemendikbud yang memberikan dorongan agar PKBM terakreditasi

Page 7: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

7

dengan meluncurkan program Bimbingan Teknis Kelembagaan PKBM untuk

Persiapan Akreditasi beberapa waktu lalu di beberapa lokasi. Targetnya

terdapat 1000 PKBM yang diakreditasi.

Forum PKBM pun tak ketinggalan, pada awal April 2016 telah

disepakati Gerakan Nasional Akreditasi PKBM. Artinya Forum PKBM

sebagai mitra organisasi sangat menyadari kebutuhan anggotanya agar

memiliki kualitas layanan minimal sehingga masyarakat mendapatkan

manfaat. Karena jika PKBM tidak segera terakreditasi, maka ia akan tergerus

oleh kompetisi antar satuan pendidikan nonformal yang sangat dinamis.

Selain adanya Gerakan Nasional Akreditasi PKBM, kebutuhan satuan

PKBM akan akreditasi kini dipicu pula oleh kebutuhan teknis di mana ada

regulasi yang mewajibkan hanya satuan PKBM terakreditasi saja yang bisa

menyelenggarakan UN.Kini akreditasi tidak lagi sekedar kebutuhan tapi

keharusan. PKBM yang tidak terakreditasi akan kesulitan mengembangkan

program-programnya.

Agar satuan PKBM mampu mengembangkan mutu lembaganya melalui

proses akreditasi, satuan PAUD dan PNF dituntut untuk memahami tata cara

menyiapkan dokumen dan aneka kebutuhan akreditasi. PP-PAUD dan

Dikmas Jawa Barat sebagai salah satu UPT Pusat bertanggung jawab secara

langsung untuk bersama-sama memberikan bimbingan dan pembinaan pada

satuan pendidikan di wilayah kerjanya. Salah satunya melalui kegiatan

penjaminan mutusatuan PKBM dengan merujuk pada SNP.

Sehubungan dengan itu, diperlukan sarana belajar yang praktis dan

edukatif untuk meningkatkan kompetensi pengelola satuan PKBM dalam

menyiapkan satuan mengikuti proses akreditasi.

B. Tujuan Bahan ajar ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1. meningkatkan kemampuan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di satuan PKBM dalam memacu pencapaian standar nasional pendidikan pada setiap program yang dilaksanakannya,

2. menjadi panduan bagi petugas penjaminan mutu dalam melaksanakan pembimbingan teknis penyiapan akreditasi pada satuan PKBM. .

C. Pengguna Bahan ajar ini dapat digunakan oleh:

1. narasumber/instruktur/fasilitator diklat, 2. pamong belajar, 3. penilik, 4. asesor,

Page 8: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

8

5. pengelola satuan pendidikan, 6. dinas pendidikan, dan lainnya.

Page 9: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

9

BAB II

MENGENAL AKREDITASI PKBM

A. Sejarah PKBM

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan prakarsa pembelajaran masyarakat yang didirikan dari, oleh, dan untuk masyarakat. PKBM adalah suatu institusi yang berbasis masyarakat (Community Based Institution). Terminologi PKBM dari masyarakat, berarti bahwa pendirian PKBM merupakan inisiatif dari masyarakat itu sendiri. Keinginan itu datang dari suatu kesadaran akan pentingnya peningkatan mutu kehidupan melalui suatu proses transformasional dan pembelajaran. Inisiatif ini dapat dihasilkan oleh suatu proses sosialisasi akan pentingnya PKBM sebagai wadah pemberdayaan masyarakat kepada beberapa anggota atau tokoh masyarakat setempat oleh pihak pemerintah ataupun oleh pihak lain di luar komunitas tersebut. Oleh masyarakat, berarti

bahwa penyelenggaraan, pengembangan, dan keberlanjutan PKBM sepenuhnya

menjadi tanggung jawab masyarakat itu sendiri. Ini juga bermakna adanya

semangat kebersamaan, kemandirian, dan kegotongroyongan dalam pengelolaan

PKBM serta penyelenggaraan berbagai program pendidikan masyarakat pada

lembaga tersebut. Untuk masyarakat, berarti bahwa keberadaan PKBM

sepenuhnya untuk kemajuan dan keberdayaan kehidupan masyarakat tempat

lembaga tersebut berada. Eksistensi lembaga didasarkan pada pemilihan

program-program yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan atau pemberdayaan

masyarakat. Hal ini tidak menutup kemungkinan anggota masyarakat di luar

komunitas tersebut ikut serta dalam berbagai program dan kegiatan yang

diselenggarakan oleh PKBM. Masyarakat bertindak sekaligus sebagai subjek dan

objek dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh PKBM.

Sejarah yang tercatat terkait perkembangan PKBM dapat dilihat pada uraian

berikut:

1. Sejak Deklarasi Dunia tentang "Pendidikan Untuk Semua (Education for

All)" di Jomtien, Thailand. Tahun 1990 oleh 155 negara, gagasan

Community Learning Center (CLC) mulai dikembangkan di berbagai

negara. CLC digagas sebagai bentuk keikutsertaan/partisipasi masyarakat

dalam menyediakan pendidikan bagi semua kalangan khususnya masyarakat

yang tidak dapat terjangkau pendidikan formal.

2. Jepang telah mengenal semacam CLC yang disebut Kominkan sejak Tahun

1948, sebagai bagian dari bentuk kebangkitan kembali masyarakatnya.

3. Diprakarsai oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dengan terlebih

dahulu melalui berbagai upaya dan penelitian untuk mencari model yang

tepat, di Indonesia sosialisasi CLC dimulai Tahun 1997, selanjutnya

Indonesia menyebutnya sebagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM).

Page 10: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

10

4. Awal Tahun 1998, di tengah-tengah situasi krisis negara yang sangat parah,

sebagian kelompok masyarakat di Indonesia menyambut gagasan tersebut

sebagai bentuk keterpanggilan untuk melakukan sesuatu bagi pembangunan

masyarakat yang sedang dalam krisis.

5. Masing-masing mulai menyelenggarakan PKBM di komunitasnya sebagai

suatu inisiatif masyarakat secara murni, dalam hal ini peran pemerintah

hanya bersifat sebagai motivator awal. Pendirian PKBM perintis ini

sebagian besar melalui beberapa lembaga masyarakat yang sudah ada

sebelumnya namun telah melakukan berbagai kegiatan dan program yang

sesuai dengan konsep CLC/PKBM.

6. Dengan keinginan mencapai berbagai tujuan mulianya dengan lebih cepat

dan efektif, dibentuklah wadah pemersatu gerakan PKBM yaitu Forum

Komunikasi PKBM Indonesia pada Tahun 2002.

7. Pada Tahun 2003 setelah melalui perjuangan dari berbagai tokoh perintis,

pelaku dan pembina, PKBM masuk ke dalam Undang-Undang No. 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu diakuinya PKBM sebagai

Satuan Pendidikan Non Formal.

8. Atas amanat dari undang-undang, keterlibatan pemerintah secara intensif

dalam pembinaan PKBM dilaksanakan oleh berbagai instansi/badan baik di

pusat maupun di daerah mulai dari tingkat direktorat jenderal seperti

Direktorat Jenderal PNFI, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan

direktorat lainnya, P2-PNFI, BPKB, SKB hingga dinas pendidikan di

provinsi/kabupaten/kota sampai Unit Pelaksana Teknis di kecamatan sesuai

dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

9. Karena PKBM sebagai Satuan Pendidikan Nonformal, maka Departemen

Pendidikan yang mengemban tugas sebagai pembina utama. Berbagai

bentuk pembinaan telah dilakukan oleh pemerintah baik berupa bantuan

pendanaan maupun bantuan teknis serta lainnya. Sebagai contoh adalah

blockgrant yang disediakan untuk penyelenggaraan program dan

peningkatan mutu lembaga.

10. Sebagai lembaga milik masyarakat PKBM dapat menjalin

kemitraan/kerjasama atau mendapatkan pembinaan dari semua

lembaga/instansi baik pemerintah maupun swasta sejauh hal tersebut sesuai

peraturan yang berlaku dan bertujuan untuk memajukan masyarakat.

11. Di Indonesia, PKBM cukup berkembang dengan pesat karena kombinasi

dari partisipasi dan inisiatif masyarakat serta dukungan dan sosialisasi oleh

pemerintah. Selain perkembangan PKBM itu sendiri juga berkembang

berbagai bentuk lembaga yang tergabung/menyatu ataupun terpisah dari

PKBM namun secara prinsip menyerupai dan menjiwai PKBM/CLC seperti

yang dikenal dengan nama Balai Belajar Bersama, Rumah Pintar, Rumah

Singgah dan lembaga-lembaga komunitas/masyarakat lainnya.

Page 11: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

11

12. Hingga akhir Tahun 2011 diperkirakan terdapat lebih dari 6.500 PKBM di

seluruh Indonesia (berdasar data NILEM PKBM-Ditbindikmas).

Diperkirakan dan diharapkan pula bahwa PKBM masih akan terus

berkembang baik jumlah dan mutunya.

13. Dalam upaya meningkatkan dan menjamin mutu pendidikan khususnya

pendidikan non formal, sejak Tahun 2010 mulai dilaksanakan akreditasi bagi

lembaga PKBM, dimana akreditasi program-program pendidikan nonformal

telah dilaksanakan terlebih dahulu. Adapun yang melaksanakan akreditasi

adalah Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal (BAN-PNF).

14. Tahun 2014 akreditasi satuan dan program di PKBM digabung dalam satu

instrumen penilaian, dan BAN-PNF berubah nama menjadi BAN PAUD dan

PNF.

15. Sejak tahun 2016, pelaksanaan akreditasi satuan PKBM dibantu oleh

lembaga di tingkat provinsi bernama BAP PAUD dan PNF.

Sampai saat ini, berdasarkan data pada DAPODIK DIKMAS (Desember

2016), terdapat 8.893 PKBM yang sudah entri data. Jumlah tersebut masih perlu

pendalaman lebih lanjut mengingat ada beberapa kasus di mana sebuah PKBM

menjalankan modeOn/Off. Jika ada bantuan dana dari pemerintah On, tetapi

ketika tidak ada bantuan dana masuk ke mode Off. Ini masalah yang ada di

beberapa PKBM.

Padahal salah satu karakter yang harus dimiliki PKBM adalah kemandirian

penyelenggaraan. Bagi PKBM yang tidak berusaha meningkatkan kualitas dan

menjaga mutu untuk mencapai kemandirian, akan sangat sulit untuk bisa

berkembang. Bagi warga masyarakat yang membutuhkan layanan PKBM,

dengan mengeluarkan biaya yang sesuai dengan apa yang diperoleh, faktor biaya

tidak lagi akan diperhitungkan. Salah satu contoh adalah warga belajar Paket C,

akan mengeluarkan biaya berapapun asal memperoleh ijazah yang memang

mereka butuhkan.

Untuk itu, dibutuhkan lembaga yang sudah mempunyai legalitas formal dari

pemerintah agar diakui kredibilitasnya. Salah satu diantaranya melalui proses

akreditasi. Pengajuan akreditasi mulai tahun 2015 lebih mudah dan

menguntungkan, karena dengan satu instrumen model INST-PKBM-2014 maka

lembaga PKBM yang mempunyai 2 program utama dan 1 program pendukung

bila memenuhi akan terakreditasi dengan peringkat A, B, C atau tidak

terakreditasi.

Maksud dari program utama, yaitu: Pendidikan Kesetaraan Paket A, Paket B

dan Paket C, Keaksaraan, PAUD, Program Kursus dan Pelatihan terstruktur,

sedangkan yang dimaksud program pendukung adalah program PAUD dan PNF

selain utama seperti lifeskill, TBM, pendidikan perempuan, dan program

pendidikan nonformal lainnya.

Page 12: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

12

Sosialisasi PKBM kepada berbagai lapisan masyarakat perlu terus

disebarluaskan. Kita sama maklumi bahwa selama puluhan tahun ini, PKBM

memang sudah hadir. Namun PKBM dianggap hanya sekedar sebuah tempat

yang sekedar berkumpulnya mereka yang putus sekolah atau buta huruf. Tapi

tidak pernah disimak apa maksud berdirinya PKBM itu.

Sejatinya, PKBM punya andil besar dalam upaya mencerdaskan kehidupan

bangsa.PKBM merupakan tempat berkumpul mereka yang karena sesuatu dan

lain hal pendidikannya belum mendapatkan pendidikan formal. Maka setelah ia

dewasa dan sudah tidak layak lagi masuk di sekolah formal apakah sekolah

dasar, SLTP ataupun SLTA karena faktor usia. Maka PKBM merupakan wadah

untuk mereka yang sadar untuk pemberoleh pendidikan kesetaraan seperti: Paket

A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA.

Perlunya kesadaran masyarakat dan pemerintah terhadap PKBM, karena

PKBM merupakan wadah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.Bagaimana

warga masyarakat kita yang usianya sudah dewasa namun pendidikannya masih

tertinggal. Misalnya belum lulus sekolah dasar. Apakah mereka harus masuk SD.

Tentu saja tidak. Karena kalau ia masuk SD, mungkin lebih tua murid dari pada

guru.

Semangat mereka inilah yang dari tahun ke tahun selalu dipelihara

danditingkatkan kapasitasnya agar dalam melaksanakan program PNF

tetapmengedepankan standar mutu yang digariskan oleh kemendikbud.

Diantaranya melalui diklat Peningkatan Kompetensi Pengelola PKBM. Ini

penting agaranggapan minor bahwa PKBM sebagai penjual ijasah program

paketan bisadieliminir dengan kerja nyata dan kerja benar yang dibuktikan

dengan mutu lulusan yang semakin benar-benar setara dengan sekolah formal.

Era pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), mau tidak mau

bangsa Indonesia harus menyiapkan tenaga kerja yang bermutu agar dapat

bersaing dengan tenaga kerja asing lainnya. Untuk itulah tugas pendidikan, baik

formal maupun nonformal harus mampu menghasilkan lulusan yang benar-benar

terampil dan professional untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan lapangan

kerja.

Segaris dengan keberadaan PKBM sebagai satuan pendidikan nonformal

yang berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada

penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap

dan kepribadian profesional.

Untuk itulah, ke depan, pengelola PKBM harus sering berkomunikasi

dengan Balai dan Dinas Pendidikan untuk memudahkan koordinasi,

mensukseskan program pendidikan nonformal, disamping untuk memperluas

jejaring kemitraan serta peluang bisnis antar PKBM. Termasuk mendorong

penilik untuk memerankan diri sebagai pembimbing, pendamping, dan

pengendalian mutu sesuai dengan tupoksinya. Jangan hanya datang ke PKBM

Page 13: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

13

ketika ada acara seremonial belaka. Itu kelakuan lama yang sudah tidak sejalan

dengan revolusi mental yang didengungkan pemerintahan Jokowi.

Di sisi lain, pengelola harus sadar bahwa PKBM itu sejatinya bukan

hanya sebagai tempat kegiatan pembelajaran saja, tetapi juga sebagai tempat

kegiatan usaha ekonomi produktif dan sebagai tempat kegiatan pengembangan

masyarakat. Artinya, ketika di masyarakat sedang ramai memperbincangkan

masalah terorisme, narkoba, kriminalitas remaja, dan trafficking, misalnya, maka

pengelola PKBM boleh mengundang masyarakat sekitar untuk diajak rembugan

membahas masalah tersebut agar tidak mengimbas pada generasi muda yang ada

di daerah dimana PKBM berada. Dengan demikian upaya peningkatan

kompetensi pengelola PKBM untuk penjaminan mutu program yang

diselenggarakan perlu diagendakan secara terjadwal.

Salah satu upaya yang ditempuh, disamping diklat adalah mendorong

PKBM untuk segera mengajukan permintaan akreditasi kepada BAN-PNF,

sehingga ke depannya penyelenggaraan program PNF di PKBM benar-benar

sesuai dengan delapan standar pendidikan. Jelas dampaknya keberadaan PKBM

tidak akan dipandang sebelah mata oleh mereka yang sinis terhadap gaya PKBM

dalam menjalankan programnya selama ini yang tampaknya asal-asalan.

B. Standardisasi Pengelolaan PKBM

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berupaya meningkatkan

keaksaraan penduduk dewasa melalui berbagai program yang terintegrasi dengan

program keaksaraan usaha mandiri, pengembangan budaya baca masyarakat,

pengarusutamaan gender bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan,

pendidikan keorangtuaan, dan penataan kelembagaan penyelenggara pendidikan

masyarakat. Seiring kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang

semakin kompleks, kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan

nonformal semakin berkembang. Dengan demikian, untuk meningkatkan mutu

dan penjaminan kualitas pelaksanaan keseluruhan program pendidikan

masyarakat, maka telah disusun Standar dan Prosedur Penyelenggaraan PKBM.

PKBM sebagai satuan Pendidikan Nonformal merupakan prakarsa

pembelajaran dari, oleh, dan untuk masyarakat, perlu dibina secara

berkesinambungan menuju standar yang mapan. Manajemen PKBM perlu ditata

kembali agar lebih responsif dan berdaya dalam melaksanakan fungsinya secara

optimal, fleksibel, dan netral. Fleksibel dalam arti memberi peluang bagi

masyarakat untuk belajar apa saja sesuai dengan yang mereka butuhkan,

sedangkan netral adalah memberikan kesempatan bagi semua warga masyarakat

tanpa membedakan status sosial, agama, budaya, dan lainnya untuk memperoleh

layanan pendidikan di PKBM. Untuk mengakomodir berbagai keragaman yang

ada serta meningkatkan kualitas proses layanan pendidikan pada masyarakat,

tenaga pendidik dan kependidikan di PKBM harus merancang standar kebutuhan

belajar yang diinginkan secara demokratis, efektif, efisien, dan bermutu. Hal ini

Page 14: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

14

perlu dilakukan oleh penyelenggara PKBM karena tuntutan perubahan

pendidikan masa depan mengarah pada konsep pembelajaran berbasis kebutuhan

masyarakat.

Untuk memberi arah yang jelas pada upaya peningkatan kualitas

penyelenggaraan PKBM serta merespon keinginan masyarakat untuk

membentuk dan mendirikan PKBM telah dikembangkan pedoman pembentukan

PKBM. Pedoman ini diharapkan kini telah menjadi acuan bagi masyarakat yang

ingin membentuk dan mendirikan PKBM serta bagi pemerintah dalam

melakukan pengembangan, pengawasan, dan pembinaan.

Di dalamnya dibahas terkait bagaimana operasional PKBM (pembentukan,

perizinan, sarana dan prasarana, serta sumber pendanaannya). Bab lainnya

membahas lingkup ketenagaan dan kelembagaan PKBM. Pedoman ini menjadi

sangat penting bagi setiap aktivis PKBM sebagai sumber rujukan dalam

pengelolaan PKBM.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat (DitBinDikmas), Direktorat

Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan merupakan institusi yang mengemban amanat

pembinaan penyelenggaraan pendidikan masyarakat. DitBinDikmas

berkomitmen memenuhi kebutuhan belajar nyata sesuai dengan situasi dan

kondisi setempat. Salah satu cara yang ditempuh adalah memberdayakan dan

mengembangkan PKBM sebagai satuan pendidikan nonformal yang memberikan

layanan pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Pada tahun 2016 Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas telah

mencanangkan Gerakan Akreditasi PKBM dengan target 1000 PKBM

mengajukan akreditasi. Walau begitu hanya terdapat 896 lembaga PKBM saja

yang mengajukan akreditasi. Artinya, baru 10,07% PKBM saja yang mengajukan

akreditasi. Jika ditambah jumlah program PKBM yang sudah berstatus akreditasi

per 16 Februari 2016 yaitu sejumlah 840 program (data BAN PAUD dan PNF),

maka jumlahnya menjadi 1736 (19,5%). Angka tersebut diasumsikan setiap

PKBM memiliki satu program. Presentase tersebut akan semakin kecil jika

diasumsikan setiap PKBM memiliki lebih dari satu program.

Tidak tercapainya target tersebut salah satunya dipengaruhi oleh adanya

perubahan manajemen pada BAN PAUD dan PNF di mana akreditasi telah

dibantu oleh BAP PAUD dan PNF Provinsi tidak lagi ditangani oleh BAN

PAUD dan PNF. Sementara itu sampai triwulan ketiga tahun 2016 ada beberapa

BAP provinsi yang belum dapat melaksanakan tugas karena kendala administasi.

Bahkan penetapan rekrutmen asesor baru ada yang selesai ditetapkan memasuki

triwulan keempat (BAN PAUD dan PNF).

Dengan adanya kendala tersebut di atas, pencapaian angka 896 program

PKBM yang mengajukan akreditasi sebenarnya sudah merupakan prestasi luar

biasa. Sudah mulai ada kesadaran akan perlunya akreditasi bagi program yang

dikelola oleh PKBM.

Page 15: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

15

Nampak jelas, bahwa masih ada kesulitan satuan-satuan PKBM dalam

mengajukan akreditasi, salah satunya karena harus menyiapkan seabreg

dokumen. Padahal, sebenarnya tidaklah terlalu sulit untuk menyiapkan proses

akreditasi. Ada istilah “apa yang kamu tulis kamu kerjakan dan yang kamu

kerjakan kamu tulis”. Tetapi, karena tidak terbiasa mendokumentasikan kegiatan

dan adminitrasi dengan baik, menyiapkan bukti fisik dokumen menjadi pekerjaan

sulit. Jikalau PKBM mau menerapkan kalimat di atas maka tidak akan

mengalami kesulitan dalam penyiapan bukti-bukti fisik pendukung penilaian

akreditasi.

Keuntungan mengajukan akreditasi bagi satuan PKBM sangat banyak, kalau

dahulu untuk mengajukan akreditasi satuan salah satunya programnya harus

terakreditasi atau bersama-sama mengajukan. Akan tetapi, hal itu sekarang tidak

berlaku lagi. Karena satu instrumen akreditasi sudah mencakup akreditasi satuan

dan program.

PKBM yang merupakan satuan pendidikan nonformal yang didirikan dari,

oleh dan untuk masyarakat. Keberadaanya ada yang hanya untuk memenuhi

kewajiban. Di antaranya karena (keterpaksaan) yaitu hanya memenuhi

persyaratan bahwa di setiap kelurahan/desa harus ada satu PKBM. Bagi PKBM

yang dapat memanfaatkan peluang, menurut Standar Pelayanan Minimal PKBM

(2012) ada 9 karakter yang harus dimiliki dan akan bertahan serta berkembang

sesuai kebutuhan di masyarakat. Kesembilan karekter tersebut: (1) Kepedulian

terhadap masyarakat marginal yang serba kekurangan; (2) Kemandirian

penyelenggaraan; (3) Kebersamaan dalam kemajuan; (4) Kebermaknaan setiap

program dan kegiatan; (5) Kemitraan dengan semua pihak yang ingin

berpartisipasi dan berkontribusi; (6) Fleksibilitas penyelenggaraan program; (7)

Profesionalisme pengelolaan lembaga; (8) Transparansi dan akuntabilitas

pertanggungjawaban dan lembaga; (9)Pembaharuan secara terus menerus

(continuous improvement).

Berdasarkan hal tersebut bagi PKBM yang tidak dapat memenuhi karakter

tersebut akan tenggelam dan ditinggalkan oleh masyarakat karena sudah tidak

dapat melayani kebutuhan yang diinginkan. Berbeda dengan PKBM yang

didirikan atas inisiatip sendiri karena didirikan untuk melayani masyarakat yang

membutuhkan akan berusaha untuk mencari inovatif agar tidak ditinggalkan oleh

masyarakat. Minat dan kebutuhan warga masyarakat yang dapat diakomodir oleh

PKBM mempunyai skor yang tinggi dalam pengajuan akreditasi.

C. Prasyarat Pengajuan Akreditasi PKBM

Persyaratan umum ini diambil dari presentasi BAN-PAUD dan PNF yang

menjelaskan alur akreditasi PAUD di tahun 2016:

1. Mengajukan permohonan akreditasi kepada BAN PAUD PNF melalui

BAP PAUD dan PNF di provinsi masing-masing

Page 16: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

16

2. Memiliki Izin Penyelenggaraan/Izin Operasional Pendidikan Nonformal

(PAUD-LKP-PKBM) dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, UPT

Perijinan, atau Lembaga Pemerintah lainnya yang berwenang

3. Akte Pendirian dari Notaris atau SK Pimpinan Instansi/Lembaga/Institusi

yang berwenang di atasnya

4. Program yang diajukan akreditasinya telah beroperasi minimal 2 tahun

5. Diprioritaskan bagi Lembaga yang memiliki NPSN (Nomor Pokok

Satuan Pendidikan Nasional)

6. Menggunakan prasarana yang didukung dengan dokumen yang sah

(Sertifikat Kepemilikan Tanah dan Bangunan, Surat Perjanjian Sewa,

Surat Perjanjian Pemanfaatan Prasarana)

Satuan dan program yang ada di PKBM wajib memenuhi persyaratan khusus

dari setiap standar dalam SNP yang diatur berdasarkan pengaruhnya terhadap

mutu secara langsung (harus atau major), berpotensi berpengaruh terhadap mutu

(seharusnya atau minor), dan berpengaruh terhadap efektifitas, efisiensi,

produktifitas kinerja satuan PKBM (sebaiknya atau observed) yang ditunjukkan

dengan melengkapi Persyaratan Dokumen Akreditasi PKBM.

Apa syarat umum dan syarat khusus permohonan akreditasi PKBM? Berikut

ini dijelaskan syarat-syarat umum untuk melakukan permohonan akreditasi

PAUD disusul dengan syarat-syarat khusus.

Setiap PAUD harus melakukan evaluasi diri untuk mengukur kemampuan

dalam memenuhi ke-delapan SNP dengan menjawab/mengisi setiap butir

pertanyaan/pernyataan secara lengkap, akurat, dan konsisten.

Persyaratan umum akreditasi PAUD ini mensyaratkan agar asesi (lembaga

yang akan diakreditasi) memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Rekaman dan dokumen harus akurat.

2. Rekaman dan dokumen harus mutakhir.

3. Rekaman dan dokumen harus dapat dibuktikan keabsahannya.

4. Prosedur penilaian kelayakan harus diikuti dengan baik.

Dokumen adalah format yang menjadi perencanaan untuk dilaksanakan

(sebelum diisi data), seperti formulir, panduan mutu, prosedur, instruksi kerja

dan fotokopi.Rekaman adalah catatan hasil pelaksanaan dan pengisian dari

dokumen, seperti hasil formulir yang telah diisi, instruksi kerja dengan fotokopi

yang telah diisi.

Adapun persyaratan khusus pengajuan akreditasi di antaranya:

• Jumlah peserta didik minimal 20 orang/ tahun (kumulatif semua

program), dibuktikan dengan lampiran presensi peserta didik pada tahun

ajaran terakhir.

Page 17: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

17

• Mempunyai Pendidik yang memenuhi persyaratan sesuai program yang

diajukan (Memiliki Guru Mata Pelajaran Berkualifikasi S1 untuk Paket

A,B,C)

• Minimal memiliki 2 jenis program utama: Pendidikan Kesetaraan (Paket

A, B, C), Keaksaraan (Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Usaha Mandiri),

Kepemilikan 2 jenis program utama dibuktikan dengan Ijin Operasional

• Catatan: Jika PKBM hanya mengajukan 1 (satu) program, maka

Program yang tidak diajukan akreditasinya minimal telah beroperasi 1

tahun dengan didukung dokumen pada Standar Isi, Proses dan Pendidik

(SIPRODIK)

D. Perangkat Akreditasi

Kisi-Kisi Instrumen Akreditasi

Instrumen Akreditasi

FR-AK-02 – Formulir Pemeriksaan Berkas Awal

FR-AK-04 – Formulir Penilaian Akreditasi

FR-AK-04a – Formulir Rangkuman Temuan Hasil Visitasi

Rubrik Penilaian Akreditasi

E. PermohonanAkreditasi a. Permohonan akreditasi baru: diproses sepanjang tahun.

b. Permohonan akreditasi ulang untuk meningkatkan status akreditasi:

- Program dan satuan yang terakreditasi (namun statusnya belum berupa

peringkat akreditasi) dapat mengajukan kembali setelah 2 tahun

Terakreditasi.

- Program dan satuan yang terakreditasi C dapat mengajukan kembali

setelah 2 tahun terakreditasi.

- Program dan satuan yang terakreditasi B dapat mengajukan kembali

setelah 3 tahun Terakreditasi.

- Program dan satuan yang tidak terakreditasi dapat mengajukan kembali

setelah 1 tahun Tidak Terakreditasi

- Permohonan akreditasi program dan satuan terakreditasi A dan yang

sudah berakhir dapat mengajukan kembali setelah 5 tahun terakreditasi,

selambat-lambatnya 6 bulan sebelum masa akreditasinya berakhir.

Page 18: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

18

F. Langkah- Langkah Areditasi

1. Lembaga mengajukan permohonan Akreditasi ke BAN PAUD dan PNF

melalui BAP dengan menyertakan dokumen akreditasi

2. BAP melakukan pemeriksaan menggunakan Format FR-AK-02

Apabila lolos, maka dilanjutkan ke langkah berikutnya, apabila tidak

lolos, maka BAP memberitahukan kekurangan kepada lembaga. Apabila

dokumen yang kekeurangan dapat dilengkapi, maka lembaga dapat

memenuhi kekurangan dan menirimkan ke BAP. Jika kekurangannya

belum berdiri 2 tahun maka LKP harus menunggu sampai batas waktu

telah berdiri 2 tahun.

3. BAN melakukan penetapan Asesor untuk melakukan Desk Assesment

4. Pelaksanaan Desk Assesment

5. BAN melakukan penetapan Asesor Visitasi

6. Pelaksanaan Visitasi ke Lembaga, Pada saat visitasi lembaga boleh

melengkapi dokumen yang kurang selama proses visitasi, dan berakhir

setelah dilakukan penutupan.

7. Melakukan Validasi

8. Melakukan Pleno

9. Melakukan Penerbitan Sertifikat; Terakreditasi A, B, C, dan TA (Tidak

Terakreditasi)

Page 19: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

19

BAB III

INSTRUMEN AKREDITASI PKBM

A. Kisi-kisi Instrumen Akreditasi

Kisi-kisi merupakan acuan dalam pengembangan instrumen akreditasi.

Substansinya memuat 8 (delapan) standar nasional pendidikan, variabel pada

masing-masing standar, indikator pada masing-masing variabel, dan status

atau bobot padasetiap butir penilaian.

Page 20: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

20

Page 21: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

21

B. Instrumen Akreditasi

Instrumen akreditasi digunakan untuk memperoleh data berkaitan

dengan 8 (delapan) SNP yang menggambarkan kondisi PKBM secara

obyektif. Instrumen harus diisi oleh pengelola satuan PKBM atau pihak yang

bertanggung jawab atas penyelenggaraan PKBM. Jawaban terhadap

pertanyaan/pernyataan harus sesuai dengan kondisi PKBM dan prosedur

akreditasi yang telah ditetapkan oleh BAN- PAUD dan PNF.

Page 22: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

22

Cover instrumen akreditasi PKBM

Page 23: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

23

C. Jumlah dan Status Butir Penilaian

1. Jumlah Butir

2. Status butir

Jumlah butir 72 (tujuh puluh

tujuh) Status butir

major 26

minor 31

observed 15

•Adalah kriteria yang harus dipenuhi karena sangat signifikan mempengaruhi pencapaian 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.

Status harus (major) mendapat (Bobot = 4)

•Adalah kriteria yang seharusnya dipenuhi karena cukup signifikan mempengaruhi pencapaian 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.

Status minor (seharusnya) (Bobot = 3)

•Adalah kriteria yang sebaiknya dipenuhi karena kurang mempengaruhi pencapaian 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.

Status observation (sebaiknya) (Bobot = 1)

Page 24: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

24

D. PeringkatAkreditasi Sejak tahun 2015 BAN PAUD dan PNF menggunakan peringkat

akreditasi A, B, C dan tidak terakreditasi, sedangkan ekuivalensi nilai akhir

hasil penilaian akreditasi PKBM adalah sebagaimana berikut:

Nilai akhir Ekuivalen Peringkat

731 – 876 86 – 100 A

585 – 730 71 – 85 B

438 – 584 56 – 70 C

< 438 < nilai 56 Tidak terakreditasi

E. Rubrik Penilaian Akreditasi

Rubrik adalah patokan asesor dalam memberi skor pada setiap butir yang

dinilai. Penskoran mengacu pada bukti fisik yang dimiliki atau tindakan yang

dilakukan oleh satuan PKBM. Selain itu, asesor sebagai seorang yang ahli di

bidangnya memiliki hak untuk melakukan expert judgement terhadap suatu

kondisi lembaga, dengan tetap berpatokan pada rubrik penilaian dan kaidah

keilmuan.

Page 25: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

25

Page 26: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

26

BAB III

PEMENUHAN DOKUMEN AKREDITASI

A. Dokumen Bagian Depan

1. Cover

a. Cover berwarna merah, cover berisi logo, nama PKBM, alamat

PKBM, no telp, nama program yang diajukan

Page 27: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

27

b. Surat Permohonan

Page 28: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

28

c. Pernyataan Lembaga

Page 29: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

29

d. Identitas Lembaga

Page 30: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

30

e. Identitas Pengisi Instrumen

Page 31: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

31

f. Legalitas Lembaga

Legalitas lembagaterdiri dari :

1) Izin Operasional lembaga yang masih berlaku, kalau 31ias masa

berlaku masih satu tahun ke depan, misalnya peaksanaan akreditasi

Tahun 2017 masa waktu berlaku sampai Tahun 2018

Page 32: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

32

Page 33: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

33

2) Akta Pendirian Lembaga dari Notaris dan atau Menhumkam

Page 34: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

34

Page 35: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

35

3) NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional)

NPSN PKBM Geger Sunten P2964711

g. Instrument Akreditasi

Instrumen Akreditasi yang sudah diisi lembaga meliputi 8 standar

dilampirkan.

Page 36: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

36

Page 37: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

37

……….dan seterusnya sampai dengan 8 standar

B. Dokumen Standar Kompetensi Lulusan

1. Butir 1 (major): Program yang diajukan memiliki rumusan Standar

Kompetensi Lulusan (SKL).

Standar kompetensi lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. SKL digunakan sebagai acuan utama pengembangan

standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik

dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar

pengelolaan, dan standar pembiayaan. Artinya pemahaman dan

pemenuhan standar kompetensi lulusan menjadi penting karena akan

memberi arah pengembangan standar nasional pendidikan lainnya. Dalam

proses akreditasi SKL merupakan standar nasional pendidikan pertama

yang diasesmen.

PKBM yang menyelenggarakan pendidikan kesetaraan (Paket A, Paket B

atau Paket C) jika belum menerapkan kurikulum 2013 maka standar

kompetensi lulusan yang digunakan adalah Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Apabila PKBM sudah

menggunakan kurikulum 2013 maka standar kompetensi lulusan yang

digunakan adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

20 Tahun 2016.

Standar kompetensi lulusan untuk Paket A, Paket B dan Paket C sudah

tersedia, artinya PKBM tidak perlu untuk merumuskan SKL. Namun jika

PKBM hanya mengkopi dokumen Peraturan Menteri tersebut dan

kemudian diberi sampul dengan identitas PKBM tidak akan mendapatkan

sekor yang optimal. Bagaimana agar memperoleh sekor maksimal? Ikuti

tips berikut.

Butir SKL pada instrumen akreditasi PKBM berstatus major, yaitu butir

pertanyaan/pernyataan yang dipandang mempengaruhi standar mutu

PKBM secara langsung. Status butir major pada SKL ini tidak boleh

memiliki sekor 0, karena berdasarkan parameter akreditasi walau sudah

terpenuhi pasing grade akreditasi tidak boleh ada sekor 0 pada status butir

major pada delapan standar nasional pendidikan. Karena itu menjadi

penting untuk memenuhi dokumen SKL.

Page 38: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

38

Walaupun SKL Paket A, Paket B, dan Paket C sudah ditetapkan oleh

pemerintah, namun dalam rubrik akreditasi PKBM disebutkan bahwa

rumusan SKL dibuat sendiri. Untuk tidak membingungkan maka

pemahamannya adalah bahwa SKL yang sudah ditetapkan oleh

pemerintah mencakup semua jenjang (Paket A, Paket B dan Paket C).

PKBM diminta untuk memilah dan memilih serta menuangkan kembali

SKL tersebut sesuai dengan program yang diajukan untuk diakreditasi.

Pada Permendiknas nomor 23 tahun 2006 terdapat rumusan standar

kompetensi lulusan satuan pendidikan (SKL-SP) dan standar kompetensi

kelompok mata pelajaran (SK-KMP). Nah dokumen yang “dibuat

sendiri” oleh PKBM adalah hasil pemilahan dan mengetik ulang sesuai

dengan jenis programnya. Misalnya program yang diajukan akreditasi

adalah Paket C, maka rumusan SKL-SP yang dikutip adalah SKL-SP

SMA/MA/SMALB/Paket C. Sudah barang tentu dalam dokumen SKL

yang dibuat oleh PKBM menghilangkan kata SMA/MA/SMALB.

Kemudian rumusan SKL-KMP dipilih saja pada kelompok mata

pelajaran untuk Paket C.

Jika sudah melaksanakan kurikulum 2013, maka SKL yang diacu adalah

Permendikbud nomor 20 Tahun 2016 dengan menuliskan SKL Paket C

pada dimensi sikap, dimensi pengetahuan, dimensi keterampilan. Pada

setiap dimensi diuraikan rumusan standar kompetensi lulusan sesuai

kolom program. Untuk Paket C, setiap sub judul dimensi di bawahnya

dituliskan rumusan SKL yang dikutip dari kolom paling kanan lampiran

Permendikbud nomor 20 Tahun 2016.

Hal yang penting adalah rumusan SKL yang dipilih dari Permendiknas

Nomor 23 Tahun 2006 atau Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 harus

ditetapkan melalui surat keputusan Kepala PKBM. Untuk menghindari

sekor rendah jangan membuat surat penetapan (SK) namun hanya

dilampiri Permendiknas/Permendikbud saja tidak memilah dan

mengelompokan sesuai dengan program yang diajukan akreditasi.

Terakhir, pemenuhan dokumen akreditasi tidak akan berarti jika rumusan

SKL tidak dipahami oleh setiap tutor dan pengelola Paket A, Paket B

atau Paket C. Karena melalui pemahaman SKL akan memberikan

inspirasi dan arah penyelenggaraan dan proses kegiatan belajar mengajar.

Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan

yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang

harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Penentuan kelulusan peserta didik program kesetaraan menggunakan

kriteria atau standar kompetensi lulusan (SKL) yang telah ditentukan,

Page 39: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

39

sedangkan untuk program life skill dll standar kelulusannya ditetapkan

oleh ketua PKBM, sesuai keluaran yang ingin dihasilkan. Ketentuan SKL

yang dimiliki adalah untuk program utama (Paket A, Paket B, Paket C,

KD, atau KUM) yang diajukan.

Kriteria ideal bukti fisik untuk butir ini adalah:

a) Rumusan SKL di buat sendiri.

b) Rumusan SKL yang sesuai dengan visi misi lembaga.

c) Memiliki surat penetapan SKL dimaksud.

d) Memiliki referensi SKL yang relevan (nasional/internasional)

- SKL dibuat sendiri dalam arti bukan hanya berupa hasil fotocopy dari

SKL yang dikeluarkan oleh pemerintah, tetapi merupakan hasil

adopsi atau adaptasi satuan/lembaga dengan tetap mengacu pada

regulasi yang berlaku.

- SKL harus sesuai dengan visi misi lembaga.

- SKL harus ditetapkan oleh lembaga, dalam bentuk Surat Keputusan

Penetapan.

- Untuk SKL program pendidikan kesetaraan, referensi yang terkait di

antaranya: Permendikbud No.23/2006 tentang SKL, Permendikbud

No. 54 Tahun 2013 tentang SKL Dikdasmen, atau Permendikbud No.

20 tahun 2016 tentang SKL Dikdasmen.

Jika tidak tersedia standar kompetensi dari Ditbindikmas maka dapat

mengacu pada SKKNI atau ditetapkan sendiri dan disahkan oleh lembaga

dengan memodelling struktur standar kompetenti lulusan yang sudah ada

meliputi profil lulusan, unit kompetensi, elemen kompetensi, indikator

kelulusan, capaian pembelajaran (sikap dan tata nilai, kemampuan di

bidang kerja/keterampilan, penguasaan pengetahuan, hak dan tanggung

jawab).

Page 40: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

40

Contoh Standar Kompensi Lulusan Pendidikan Kesetaraan Program

Paket C

2. Butir 2 (minor): Program PKBM memiliki rumusan capaian

pembelajaran untuk 1-4 program pendukung.

Page 41: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

41

Masih banyak ditemui asesi atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) mengajukan akreditasi gagal paham terhadap pemenuhan butir

1.1.2, yaitu pemenuhan dokumen rumusan capaian pembelajaran program

“life skills”. Ada yang mencantumkan perhitungan kriteria ketuntasan

minimal (KKM) berdasarkan tingkat kesulitan indikator, intake dan daya

dukung setiap mata pelajaran. Padahal jelas-jelas yang diminta adalah

capaian pembelajaran program life skills bukan capaian dalam arti kriteria

ketuntasan minimal.

Sangat tidak logis ketika dalam konteks standar kompetensi lulusan

sudah membahas indikator untuk menghitung KKM. Padahal indikator

baru diwujudkan setelah diketahui standar kompetensi dan kompetensi

yang ada pada dokumen standar isi. Uraian KKM masuk dalam konteks

penilaian sehingga seharusnya masuk dalam standar penilaian.

Rekapitulasi KKM setiap mata pelajaran per semester dimasukkan dalam

dokumen I Kurikulum Satuan Pendidikan.

Lalu bagaimana pemenuhan dokumen rumusan capaian pembelajaran

program “life skills” (butir 1.1.2)?

Setiap tahun PKBM sebagian besar pasti menyelenggarakan program

“life skills” atau ketrampilan vokasional. Nah dalam melaksanakan

program tersebut sudah barang tentu memiliki dokumen perencanaan

pembelajaran. Sebelum dokumen perencanaan pembelajaran “life skills”

dibuat setiap penyelenggara seharusnya mencermati atau mengkaji

capaian pembelajaran program tersebut.

Adapun yang dimaksud dengan capaian pembelajaran program “life

skills” adalah standar kompetensi lulusan program “life skills”itu. Ingat,

butir ini masih masuk dalam standar kompetensi lulusan yang sifatnya

minor. Bersifat minor karena berbunyi seharusnya, dan karena berasal

dari program pendukung. Artinya walaupun progam pendukung

seharusnya PKBM juga memiliki dokumen standar kompetensi lulusan.

Dokumen standar kompetensi lulusan untuk program life skills bisa

terdiri dari dua sumber yaitu (1) berupa Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan tentang standar kompetensi lulusan kursus jika program

“life skills” yang diselenggarakan terstruktur atau ber-SKL; (2) disusun

sendiri oleh lembaga jika program “life skills” tersebut tidak ber-SKL.

Misalnya membuat telor asin, keterampilan membuat pupuk organik,

keterampilan anyaman bambu, keterampilan sablon, keterampilan ukir

kayu dan lain sebagainya yang sejenis.

Walaupun bentuk program adalah life skills, namun dalam merumuskan

SKL dapat diambil dari SKL kurus dan pelatihan. Sudah barang tentu

harus dilakukan penyusuaian oleh PKBM, artinya dokumen SKL tersebut

dijadikan acuan untuk merumuskan capaian pembelajaran program life

skills. Berbeda dengan rumusan SKL pendidikan kesetaraan, rumusan

Page 42: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

42

SKL kursus dan pelatihan sudah berupa rumusan standar kompetensi dan

kompetensi dasar.

SKL Kursus dan Pelatihan diatur dalam Permendiknas Nomor

47 Tahun 2010 dan Permendikbud Nomor 31 Tahun 2012 tentang

SKL Kursus dan Pelatihan. Untuk mengunduh SKL tersebut silahkan

klik tautannya.

Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), maka SKL kursus

yang telah disusun tersebut perlu dikaji keselarasannya dengan kualifikasi

pada KKNI. Revisi SKL ini juga sekaligus dimaksudkan untuk

mengakomodasi perubahan kebutuhan kompetensi kerja dari pengguna

lulusan di dunia kerja dan dunia industri. Oleh karena itu

diterbitkan Permendikbud nomor 5 Tahun 2016 tentang Standar

Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan, yang berbasis KKNI.

Jika program life skills yang diselenggarakan tidak memiliki SKL yang

sudah ditetapkan oleh pemerintah, maka kewajiban PKBM untuk

merumuskan sendiri.

Dokumen rumusan capaian pembelajaran tidak sekedar menyalin atau

memfotokopi Peraturan Menteri, namun harus disesuaikan dengan

kebutuhan belajar dan kurikulum yang dikembangkan. Serta yang paling

penting adalah adanya penetapan SKL atau rumusan capaian

pembelajaran life skills berupa Keputusan Ketua PKBM. Dokumen

inilah yang akan diperiksa oleh asesor akreditasi.

Banyaknya atau jumlah dokumen penetapan SKL atau rumusan capaian

pembelajaran life skills (termasuk lampiran SKL-nya) akan menentukan

sekor pada butir 1.1.2. Sudah barang tentu dokumen tersebut adalah

berasal dari program yang sedang dilaksanakan pada tahun berjalan atau

pernah diselenggarakan dalam dua tahun terakhir. Bukan dokumen yang

dibuat tapi programnya tidak pernah dilaksanakan.

Capaian pembelajaran merupakan penera (alat ukur) dari apa yang

diperoleh seseorang dalam menyelesaikan proses belajar baik terstruktur

maupun tidak. Rumusan capaian pembelajaran disusun dalam 4 unsur

yaitu sikap dan tata nilai, kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan,

dan wewenang dan tanggung jawab.

Program pendukung yang dimaksud dalam butir penilaian ini adalah:

program life skills, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), pemberdayaan

perempuan, Kelompok Belajar Usaha (KBU), atau yang lainnya.

Contoh Rumusan Capaian Pembelajaran:

Rumusan Pencapaian Pembelajaran

Page 43: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

43

Program Kecakapan Hidup

Rumusan capaian pembelajaran tersebut dicetak di kertas berkop PKBM,

ditandatangani ketua PKBM, dan diberi cap/stempel PKBM untuk

masing-masing rumusan capaian pembelajaran program pendukung yang

dilaksanakan.

C. Standar Isi

1. Butir 3 (major): Satuan PKBM menyelenggarakan 2 atau lebihjenis

program utama dan minimal 1 jenis program “life skill”/pendukung

pada tahun berjalan.

Butir pada standar isi diawali dengan pertanyaan layanan program yang

dimiliki PKBM. Jenis program dibagi menjadi program layanan utama

dan program layanan pendukung. Butir ini termasuk kategori major.

Termasuk pada program layanan utama adalah Paket A, Paket B, Paket

C, Pendidikan Keaksaraan, PAUD, dan Pelatihan/Kursus yang

terstruktur. Adapun yang dimaksud dengan pelatihan/kursus yang

terstruktur adalah kursus yang mengacu standar kompetensi lulusan

berdasarkan Permendiknas Nomor 47 Tahun 2010, Permendikbud Nomor

31 Tahun 2012, dan Permendikbud Nomor 131 Tahun 2014. Bukan

kursus yang diselenggarakan dalam satu atau dua kali pertemuan

sehingga tidak memiliki acuan standar kompetensi lulusan.

Termasuk pada program layanan pendukung adalah program life skills

(untuk membedakan dengan pelatihan/kursus yang terstruktur), Taman

Bacaan Masyarakat, pendididikan pengarusutamaan gender dan lain-lain

Page 44: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

44

yang belum termasuk. Contoh program kursus yang tidak terstruktur

antara kursus membuat telor asin, membuat kerupuk udang dan lain-lain.

Berdasarkan rubrik penilaian akreditasi, asesi akan memperoleh sekor 4

apabila PKBM menyelenggarakan tiga program layanan utama dan satu

program layanan pendukung pada tahun berjalan. Misalnya yang

diajukan akreditasi adalah Paket B, maka ia minimal memiliki dua

program utama lainnya (dua diantara: Paket A, Paket B, PAUD,

Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Lanjutan atau kursus).

Program layanan utama dan pendukung semua sedang dilaksanakan pada

tahun berjalan ketika pengajuan dan visitasi akreditasi dilakukan. Untuk

program yang tidak diajukan akreditasi harus melampirkan daftar peserta

didik, daftar pendidik, kurikulum dan foto-foto kegiatan.

1. Contoh: jika sebuah PKBM menyelenggarakan Paket B, Paket C,

Keaksaraan Dasar, dan Keaksaraan Lanjutan (Keaksaraan Usaha Mandiri

dan multi keaksaraan), maka satuan tersebut memiliki 4 program.

2. Untuk program yang tidak diajukan untuk akreditasi, harus

melampirkan izin operasional, daftar peserta didik, daftar pendidik,

kurikulum, dan foto kegiatan

Bukti fisik butir ini adalah:

- Izin operasional yang masih berlaku.

- Daftar peserta didik dan pendidik.

- Ringkasan kurikulum.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) program paket

C

- Foto kegiatan pembelajaran.

Page 45: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

45

2. Butir 4 (minor): Satuan PKBM memiliki 1 Desa/Kelurahan binaan

(di luar lokasi PKBM) dengan1-3program/kegiatan.

Kewajiban Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) memiliki desa

binaan tertuang dalam Standar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang

dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat pada

tahun 2014.

Pada buku Pedoman Standar PKBM tersebut disebutkan bahwa PKBM

memiliki minimal satu desa/komunitas binaan khusus yang disetujui oleh

Kepala Desa yang bersangkutan (2014: 14). Kewajiban memiliki desa

binaan ini merupakan salah satu program minimal yang wajib

dilaksanakan oleh PKBM, program lainnya adalah memiliki dua program

layanan utama (PAUD dan Dikmas) dan satu program layanan

pendukung.

Page 46: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

46

Ketentuan itulah yang kemudian diturunkan menjadi salah satu butir

penilaian akreditasi komponen standar isi. Setiap PKBM diwajibkan

memiliki satu desa binaan di luar lokasi PKBM. Pengertian di luar lokasi

PKBM tidak harus di luar wilayah desa dimana PKBM berada, namun

bisa diartikan di luar wilayah dusun dalam satu desa di mana PKBM

tersebut berada. Namun demikian PKBM diperbolehkan memiliki desa

binaan di luar wilayah desanya.

PKBM diwajibkan memiliki desa binaan adalah agar PKBM menjalin

hubungan erat dengan pemerintah desa setempat. Jalinan tersebut

dituangkan dalam bentuk naskah akad kerjasama atau biasa juga disebut

dengan Memorandum of Understanding (MoU). Dokumen naskah akad

kerjasama inilah yang dijadikan bukti penilaian disertai dengan dokumen

kegiatan berupa foto kegiatan, laporan dan daftar hadir peserta.

Pada dokumen naskah akad kerjasama, yang ditandatangani oleh para

pihak yaitu Ketua PKBM dan Kepala Desa, disebutkan bidang program

atau bentuk kegiatan serta kewajiban dan tanggung jawab para pihak

(Pihak Pertama dan Pihak Kedua).

PKBM akan mendapatkan sekor 4 jika memiliki lebih dari empat

komunitas atau kelompok sasaran. Komunitas atau kelompok dapat

disebutkan dalam satu naskah akad kerjasama. Namun untuk menghitung

harus diikuti dengan adanya dokumen laporan kegiatan, foto kegiatan dan

daftar peserta. Pemilihan komunitas atau kelompok sasaran sesuai dengan

tujuan akhir layanan pendidikan nonformal melalui PKBM yaitu

memberdayakan masyarakat. Disamping melakukan program secara

reguler PKBM dapat pula melakukan kegiatan pembinaan kepada

komunitas/kelompok sasaran sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat.

Bentuk kegiatan bisa berupa program layanan utama di luar lokasi PKBM

atau program layanan pendukung misalnya pembinaan kepemimpinan

pemuda, pemberantasan narkoba, meningkatkan disiplin tata tertib lalu

lintas di kalangan kaum muda, pendidikan seks pra nikah, pemberdayaan

petani, pemberdayaan nelayan dan lain sebagainya.

Dalam penilaian akreditasi, butir ini masuk dalam jenis program layanan

dengan kategori minor

Maksud di luar lokasi PKBM adalah di luar desa/kelurahan tempat

domisili PKBM. Jadi, komunitas binaan yang masih satu desa/kelurahan

dengan satuan PKBM, tidak masuk dalam penilaian desa binaan, tetapi

Page 47: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

47

menjadi program reguler yang dijalankan. Bukti fisik yang diperlukan

untuk butir penilaian ini adalah:

a) MOU/surat keterangan kerjasama. Ketentuan untuk MOU harus

ditandatangani oleh kedua belah pihak (PKBM dan desa binaan),

sedangkan surat keterangan boleh ditandatangani oleh pihak kedua.

b) Dokumen pendukung kegiatan yang perlu dilampirkan, di antaranya:

laporan, foto kegiatan, dan daftar peserta program.

c) Kerjasama ini bukan karena adanya dana bansos, tetapi benar-benar

merupakan program bersama.

Contoh MOU PKBM dengan Desa Binaan

Page 48: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

48

3. Butir 5 (major): Program PKBM memiliki struktur kurikulum yang

disusun sendiri.

PKBM diwajibkan memiliki struktur kurikulum untuk setiap jenis

program utama yang diajukan akreditasi. Butir 2.2.1 ini termasuk

berstatus major, artinya adalah kriteria yang harus dipenuhi karena

sangat signifikan mempengaruhi pencapaian 8 (delapan) standar nasional

pendidikan. Bagaimana cara memenuhi ketentuan butir ini? Berikut

penjelasannya.

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang

harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Dalam

konteks kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) struktur kurikulum

dicantumkan dalam naskah KTSP. Dokumen KTSP terdiri dari dokumen

1 dan dokumen 2. Dokumen 1 KTSP pendidikan kesetaraan berisi

tentang acuan pengembangan KTSP yang memuat latar belakang, tujuan

dan prinsip pengembangan, tujuan pendidikan, struktur dan muatan

kurikulum, kalender pendidikan. Dokumen 2 KTSP pendidikan

kesetaraan terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas struktur kurikulum termasuk dalam dokumen

1 KTSP.

Sebelumnya perlu dipahami bahwa Paket A, Paket B dan Paket C masih

menggunakan kurikulum berdasarkan standar isi sebagaimana diatur

dalam Permendiknas Nomor 14 Tahun 2007. Atau dalam bahasa

awamnya masih menggunakan kurikulum KTSP 2006. Pendidikan

kesetaraan sampai tulisan ini diturunkan belum menerapkan kurikulum

2013. Mengapa pendidikan kesetaraan saat ini belum menggunakan

kurikulum 2013, karena kerangka dasar dan struktur kurikulum belum

ditetapkan alias masih menggunakan kurikulum lama.

Struktur kurikulum merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata

pelajaran, beban belajar dan kompetensi dasar. Sedangkan berdasarkan

instrumen akreditasi bukti fisik yang dinilai adalah (a) daftar mata

pelajaran; (b) bobot/jumlah jam belajar per mata pelajaran; (c) alokasi

waktu pembelajaran; (d) lama studi.

Namun demikian penyajian bukti fisik akreditasi tidak harus terpisah-

pisah, karena pada hakekatnya keempat indikator di atas termuat dalam

dokumen satu KTSP. Oleh karenanya asesor akan memeriksa indikator-

indikator struktur kurikulum dalam dokumen satu KSTP. Sudah barang

tentu setiap indikator di atas diberi tanda (post id) agar memudahkan

asesor menemukan keempat indikator dimaksud.

Page 49: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

49

Untuk menyajikan indikator (a) dan (b) dapat disajikan tabel pemetaan

mata pelajaran berdasarkan bobot satuan kredit kompetensi yang

kemudian dikonversi ke dalam jam pelajaran.

Seperti kita ketahui bahwa menu struktur kurikulum pendidikan

kesetaraan sebagaimana tertuang dalam Permendiknas Nomor 14 Tahun

2007 masih berupa bobot kompetensi pada setiap tingkatan, belum

didistribusikan ke dalam semester dan belum dikonversi ke dalam jam

pelajaran atau beban belajar. Sehingga untuk membuktikan indikator (b)

perlu dilakukan konversi bobot satuan kredit kompetensi ke dalam jam

pelajaran terlebih dahulu.

No. Matapelajaran Bobot

SKK

Semester I

Tatap Muka Tutorial Mandiri Jumlah

SKK JPL SKK JPL SKK JPL SKK JPL

1 Pendidikan

Agama 2

0

0 1 3 1 3

2 Pendidikan

Kewarganegaraan 2 1 1

0

0 1 1

3 Bahasa Indonesia 4 1 1 1 2

0 2 3

4 Bahasa Inggris 4 1 1 1 2

0 2 3

5 Matematika 4 1 1 1 2

0 2 3

6 Fisika 2

0

0 1 3 1 3

7 Kimia 2

0

0 1 3 1 3

8 Biologi 2

0

0 1 3 1 3

9 Sejarah 1

0 0,5 1

0 0,5 1

10 Geografi 1

0 0,5 1

0 0,5 1

11 Ekonomi 2

0 1 2

0 1 2

12 Sosiologi 2

0 1 2

0 1 2

13 Seni Budaya 2

0

0 1 3 1 3

14 Pendidikan

Jasmani, Olahraga 2

0

0 1 3 1 3

Konversi bobot satuan kredit kompetensi ke dalam jam pelajaran

dilakukan melalui tahapan pemetaan satuan kredit kompetensi

sebagaimana dapat diperiksa pada tabel berikut ini. Contoh pada tabel

berikut ini adalah pemetaan satuan kredit kompetensi Paket C IPA/IPS

pada tingkatan 5 setara kelas X semester I.

Page 50: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

50

dan Kesehatan

15 Keterampilan

Fungsional*) 4

0

0 2 6 2 6

16 Muatan Lokal**) 2

0

0 1 3 1 3

17

Pengembangan

Kepribadian

Profesional

2

0

0 1 3 1 3

40 4

6

10

20 46

Persentase (%) 20,00

30,00

50,00

Kriteria 20%-

70%

30%-

80%

<=

50%

Berdasarkan standar isi pendidikan kesetaraan, satu bobot satuan kredit

kompetensi (1 SKK) pembelajaran tatap muka dikonversi menjadi satu

jam pelajaran (1 SKK tatap muka= 1 jpl); sedangkan satu bobot satuan

kredit kompetensi (1 SKK) pembelajaran tutorial dikonversi menjadi dua

jam pelajaran (1 SKK tatap muka= 2 jpl); dan satu bobot satuan kredit

kompetensi (1 SKK) pembelajaran mandiri dikonversi menjadi tiga jam

pelajaran (1 SKK mandiri= 3 jpl).

Ketentuan pemetaan SKK adalah pembelajaran tatap muka pada rentang

20%-70%, pembelajaran tutorial antara 30%-80% dan pembelajaran

mandiri maksimal 50%. Artinya jumlah bobot SKK yang dipetakan pada

setiap bentuk pembelajaran memenuhi ketentuan prosentase bobot SKK

pada semester tersebut. Misalnya pada semester I di atas jumlah bobot

SKK adalah 20 SKK, maka prosentase pembelajaran tatap, tutorial dan

mandiri adalah dari keseluruhan bobot 20 SKK tersebut. Berdasarkan

perhitungan pemetaan SKK tabel di atas, pembagian ketiga pembelajaran

dipandang memenuhi kriteria.

Sesuai standar proses pendidikan kesetaraan bahwa pembelajaran mandiri

tidak dilakukan di kelas, dengan demikian pembelajaran yang terjadwal

adalah pembelajaran tatap muka dan pembelajaran tutorial. Dengan

demikian jumlah jam pelajaran yang terjadwal sebagaimana dalam tabel

di atas adalah sejumlah empat jam pembelajaran tatap muka dan 12 jam

pelajaran pembelajaran tutorial atau total sejumlah 16 jam pelajaran.

Dari hasil pemetaan SKK di atas barulah bisa disusun jadwal

pembelajaran. Sejumlah total 16 jam pelajaran (tatap muka dan tutorial)

dapat dimasukkan ke dalam roster (jadwal pembelajaran). Berdasarkan

pemetaan inilah dapat dihasilkan jadwal pembelajaran yang hanya tiga

kali seminggu, atau empat kali seminggu.

Page 51: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

51

Inilah pembuktian bahwa pembelajaran pendidikan kesetaraan tidak

harus dilakukan setiap hari. Hasil pemetaan bisa berbeda antara satu

satuan pendidikan nonformal dengan satuan pendidikan nonformal

lainnya, hal mana membuktikan pula wujud fleksibiltas pendidikan

kesetaraan dari segi pelaksanaannya. Artinya jumlah jam pelajaran per

mata pelajaran bisa berbeda sesuai hasil pemetaan SKK, dan jadwalnya

pun bisa berbeda-beda.

Untuk membuktikan alokasi waktu pembelajaran (indikator ketiga), maka

hasil pemetaan di atas dituangkan dalam bentuk jadwal pembelajaran

mingguan. Satu jam pelajaran Paket C sama dengan 45 menit. Sedangkan

untuk Paket B sama dengan 40 menit dan Paket A sama dengan 35 menit.

Pemetaan SKK dan jadwal pembelajaran disajikan untuk setiap

rombongan belajar yang sedang berjalan pada tahun pelajaran ketika

dilakukan visitasi akreditasi. Jangan hanya menyajikan salah satu contoh

pemetaan SKK dan jadwal pembelajaran pada semester tertentu.

Selanjutnya pada indikator keempat pada butir akreditasi ini adalah dapat

menjelaskan lama studi. Uraian lama studi dituangkan dalam dokumen

satu KTSP. Ketentuan lama studi ini dimasukkan dalam Bab III Struktur

dan Muatan Kurikulum pada huruf B.9. (lihat contoh KTSP). Adapun

contoh uraian yang menunjukkan lama studi adalah sebagai berikut:

Lama studi Paket C (IPA/IPS) sesuai dengan struktur kurikulum dan

standar proses adalah sebagai berikut:

1. Paket C (IPA/IPS) Tingkatan 5/Mahir 1 (Setara Kelas X)

mempunyai beban 40 SKK setara dengan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan minimal 20 SKK per Artinya tingkatan Tingkatan

5/Mahir 1 (Setara Kelas X) ditempuh dalam dua semester atau satu

tahun.

2. Paket C (IPA/IPS) Tingkatan 6/Mahir 2 (Setara Kelas XI – XII)

mempunyai beban 82 SKK setara dengan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan minimal 21 SKK per Artinya tingkatan Tingkatan

6/Mahir 2 (Setara Kelas XI-XII) ditempuh dalam empat semester atau

dua tahun.

3. Keseluruhan program Paket C (IPA/IPS) ditempuh selama enam

semester atau tiga tahun.

Untuk program kesetaraan, kurikulum mengacu pada ketentuan

kurikulum program kesetaraan Paket A, B atau C, (bukan kurikulum SD,

SMP atau SMA). Untuk program life skill dll, kurikulum sekurang-

Page 52: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

52

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan C. Tujuan D. Visi, Misi, dan Tujuan PKBM BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 1. Kelompok Mata Pelajaran 2. Struktur Kurikulum Paket A/B/C/KD/KUM B. Muatan Kurikulum 1. Mata Pelajaran 2. Muatan Lokal 3. Kegiatan Pengembangan Diri 4. Beban Belajar 5. Ketuntasan Belajar 6. Penilaian, Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan Kelulusan 7. Pendidikan Kecakapan Hidup 8. Keunggulan Lokal dan Global C. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) BAB III KALENDER PENDIDIKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Kalender Pendidikan 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 3. Silabus 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 5. Program Pengembangan Diri 6. SK Tim Penyusun

kurangnya berwujud daftar mata pelatihan yang diberikan pada program

yang bersangkutan.

Kurikulum tersebut sekurang-kurangnya mencakup unsur-unsur sebagai

berikut:

1. Daftar mata pelajaran

2. Bobot/jumlah jam belajar per mata pelajaran

3. Alokasi waktu pembelajaran

4. Lama studi

Kurikulum secara lengkap meliputi: nama program, jenjang/level, unit

kompetensi, elemen kompetensi, bahan kajian, materi pelajaran/mata

Page 53: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

53

pelajaran/modul, bobot/jam pembelajaran, total bobot/total jam pelajaran.

4. Butir 6 (minor): Program PKBM memiliki kurikulum yang mengacu

kepada 4 ketentuan sebagai berikut:

Program PKBM memiliki kurikulum yang mengacu kepada 4 dari hal-hal

sebagai berikut:

a) KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) atau SKKNI

(Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)

b) Permendiknas tentang standar isi

c) Hasil identifikasi kebutuhan belajar

d) Acuan lainnya yang relevan

Peraturan yang dapat diacu diantaranya:

1. Permendikbud No.23/2006 tentang SKL

2. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL Dikdasmen

3. Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang SKL Dikdasmen

4. Permendiknas No.14/2007 tentang Standar Isi

5. Permendiknas No.3/2008 tentang Standar Proses

6. Permendikbud No.86/2014 tentang Keaksaraan Dasar

7. Permendikbud tentang KUM

Dokumen yang diacu tersebut tercantum dalam uraian kurikulum dan

dilampirkan.

5. Butir 7 (observed): Program PKBM melakukan peninjauan/ evaluasi

kurikulum.

Maksud peninjauan kurikulum dalam butir ini adalah kegiatan

penggantian, perubahan, penambahan, atau pengurangan pada sebagian

atau keseluruhan kurikulum yang berlaku pada program PKBM tersebut.

Hal yang menjadi penilaian dalam butir ini adalah seberapa sering

peninjauan kurikulum tersebut dilakukan, yang meliputi frekuensi per 1

s.d. >3 tahun. Satuan PKBM yang hanya bisa melampirkan 1 bukti

kegiatan peninjauan kurikulum dianggap memiliki frekuensi peninjauan

kurikulum 1 tahun (hanya satu kali).

Dokumen yang perlu dilampirkan adalah sebagai berikut:

1. Hasil Peninjauan/Evaluasi Kurikulum (dok perubahan)

2. Strategi evaluasi (workshop/lokakarya, FGD)- Lampirkan: undangan

dan photo kegiatan evaluasi

3. SK Penetapan Kurikulum Baru

4. Daftar hadir peserta peninjauan/evaluasi kurikulum

Page 54: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

54

Contoh Peninjauan Kurikulum

6. Butir 8 (minor): Program PKBM menetapkan jam pelajaran/jumlah

pertemuan untuk program yang diajukan sesuai dengan ketentuan

sebagai berikut:

5. Berita Acara, Notulen dan Daftar Hadir

Page 55: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

55

1. Program pendidikan kesetaraanminimal 6 mata pelajaran(utk Paket

B) atau 7 mata pelajaran (untuk Paket C) yang di UNPK-kan @ 16

kali pertemuan/semester;

2. Program keaksaraan memiliki 114 jam pelajaran atau setara 57 kali

pertemuan/paket;

Catatan:

Prosentase dihitung dari Jumlah Mata Pelajaran x Jumlah pertemuan

yang dilaksanakan dibagi dengan yang seharusnya; jumlah pertemuan

ditanyakan pada peserta didik.

Bukti fisik yang dibutuhkan adalah jadwal pertemuan tatap muka per

semester.

Contoh Jadwal Pembelajaran Program Paket C

7. Butir 9 (minor): Program PKBM memiliki proporsi jam

pembelajaran teori dan praktik dengan perbandingan 30:70

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

a. Perbandingan dihitung dari jumlah pertemuan yang digunakan untuk

teori dan praktik.

b. Butir ini hanya berlaku untuk kesetaraan, keaksaraan, dan lifeskill.

c. Dibutuhkan lampiran dokumen/bahan pembelajaran dan foto kegiatan

praktik.

d. Periksa silabus untuk program kesetaraan dan keaksaraan, dan lihat

proporsi pembelajaran teori dan praktiknya.

Page 56: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

56

Bukti fisik yang dibutuhkan untuk butir ini berarti:

- Jadwal pembelajaran

- Silabus per mata pelajaran

- Foto kegiatan pembelajaran

Contoh proporsi jadwal Pembelajaran teori dan praktek

8. Butir 10 (minor): Program PKBM memiliki kalender pendidikan

buatan sendiri.

Kalender pendidikan disesuaikan dengan durasi program yang dibuka.

Jika program yang dibuka durasi 1 bulan maka kalendernya satu bulan,

jika programnya 1 tahun maka kalendernya 1 tahun.

Page 57: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

57

Kalender dimaksud berisi jadwal kegiatan mulai dari pembukaan

program (biasa disebut orientasi), tanggal ujian, tanggal uji kompetensi,

tanggal libur belajar, tanggal sertifikasi, tanggal upacara kelulusan, dan

sejenisnya. Kalender pendidikan bukan jadwal pembelajaran.

Kalender tersebut disosialisasikan kemasyarakat melalui 1-4 dari media

berikut:

a. Surat pemberitahuan kepada warga masyarakat

b. Brosur

c. Pemberitahuan di dinding pengumuman

d. Website

e. Pertemuan orang tua peserta didik

Catatan:

1. Kalender disusun sendiri oleh PKBM (bukan foto copy dari pihak lain)

2. Jika bukan disusun sendiri, skor akan dikurangi.

3. Kalender berisi jadwal kegiatan belajar per tahun yang berlaku untuk

semua program yang terdiri atas hari masuk, hari efektif pembelajaran,

hari ujian, dan hari libur.

4. Jika tidak lengkap unsur-unsur yang ada di dalamnya maka skor juga

dikurangi.

Bukti fisik untuk butir ini adalah:

- Kalender pendidikan untuk program yang diajukan.

- Bukti sosialisasi kalender pendidikan: penempelan di dinding,

pertemuan dengan orang tua, dll.

Contoh Kalender Pendidikan

Page 58: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

58

1. Butir 11 (major): Program PKBM memiliki silabus untuk setiap

mata pelajaran yang diajarkannya dan disahkan oleh lembaga.

Penilaian pada butir ini adalah pada keberadaan silabus untuk mata

pelajaran yang di-UN-kan pada program kesetaraan atau mata pelajaran

keaksaraan. Bukti fisik yang perlu dilampirkan adalah SILABUS untuk

semua mata pelajaran.

D. Standar Proses

Page 59: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

59

Unsur-unsur di dalam silabus secara lengkap meliputi: nama program,

jenjang/level, unit kompetensi, elemen kompetensi, indikator pencapaian,

metode pembelajaran, alokasi waktu, bahan kajian/materi ajar, bobot/jam

pembelajaran, total bobot/jampel, sumber pembelajaran)

Contoh Silabus Program Paket C

2. Butir12 (minor): Program PKBM memiliki RPP untuk mata

pelajaran pada program yang diajukan.

Page 60: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

60

Penilaian pada butir ini adalah pada keberadaan RPP sesuai mata

pelajaran yang diajarkan dari program yang diajukan. Untuk pengajuan

berkas ke BAP, RPP yang dilampirkan cukup yang mewakili masing-

masing mata pelajaran, nanti saat visitasi dapat diperlihatkan RPP untuk

semua mata pelajaran yang diajarkan.

Contoh RPP Program Paket C

3. Butir 13 (minor): RPP pada program PKBM yang diajukan disusun

dan ditandatangani oleh masing-masing pendidik dan disahkan oleh

ketua PKBM.

Penilaian pada butir ini masih mengacu pada RPP, tetapi yang menjadi

titik tekan adalah pada proses penyusunan RPP tersebut, apakah

dibuatkan oleh orang lain atau oleh masing-masing pendidik.

Contoh RPP Program Paket C yang ditandatangani pendidik

Page 61: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

61

Contoh RPP yang benar:

RPP seharusnya ditandatangani pendidik dan mendapat persetujuan

lembaga, dibuktikan dengan adanya tanda tangan ketua PKBM dan

stempel lembaga.

4. Butir 14 (minor): Program PKBM mengimplementasikan 3 pola

pengelolaan kelas (tatap muka, tutorial, dan mandiri) pada kegiatan

pembelajarannya yang ditunjukkan di RPP setiap mata pelajaran.

Penilaian butir ini adalah pada tiga bentuk pola pengelolaan kelas (tatap

muka, tutorial, mandiri) yang diterapkan oleh PKBM. Bukti fisik yang

dibutuhkan adalah:

- RPP tatap muka

- RPP tutorial

- RPP belajar mandiri, atau

- RPP yang di dalamnya mencakup tiga pengelolaan kelas tersebut.

Page 62: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

62

Untuk pengajuan berkas ke BAP, RPP yang dilampirkan cukup mewakili

masing-masing mata pelajaran sesuai bentuk-bentuk pengelolaan kelas

yang dilakukan, nanti saat visitasi dapat diperlihatkan RPP untuk semua

mata pelajaran yang diajarkan dan semua bentuk pengelolaan kelas yang

dilakukan.

Contoh RPP yang berisi langkah pembelajaran dengan strategi tatap muka,

tutorial dan mandiri

5. Butir 15 (minor): Program PKBM mengimplementasikan berbagai

metode pembelajaran yang membuat peserta didik aktif di kegiatan

pembelajarannya.

Page 63: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

63

Bukti fisik untuk butir ini adalah:

- RPP yang menunjukkan adanya penerapan metode: ceramah, tanya

jawab, diskusi, tugas individu, tugas kelompok, latihan soal, praktik,

dan lainnya.

Contoh RPP dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas

individu, tugas kelompok, latihan soal, praktik, dan lainnya.

Page 64: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

64

- Foto-foto kegiatan yang menunjukkan adanya kegiatan di dalam atau

d

i

l

u

a

r

k

e

l

a

s

y

a

n

g

m

e

ncakup: ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas individu, tugas

kelompok, latihan soal, praktik, dan lainnya.

- Hasil kerja siswa yang menunjukkan ia telah mengerjakan: tugas

individu, tugas kelompok, latihan soal, praktik, dan lainnya.

Di atas adalah contoh dokumen pembelajaran dengan metode

ceramah.

6. Butir 16 (minor): Program PKBM memiliki tingkat kehadiran

peserta didik yang baik untuk program yang diajukan dalam 2

tahun terakhir

Penilaian pada butir ini adalah pada prosentase kehadiran peserta didik

dalam dua tahun terakhir untuk kesetaraan dan satu tahun terakhir untuk

keaksaraan. Prosentase dihitung dari jumlah pertemuan dibandingkan

dengan jumlah pertemuan pada peraturan yang berlaku. Jumlah

pertemuan tatap muka untuk kesetaraan minimal adalah 16 pertemuan

dan keaksaraan dasar 114 jp, sedangkan KUM 66 jp.

Page 65: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

65

Contoh Daftar Hadir Peserta Didik Program Paket C

Contoh format daftar hadir peserta didik.

Page 66: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

66

7. Butir 17 (minor): Program PKBM memiliki tingkat kehadiran

pendidik yang baik dalam 2 tahun terakhir

Tingkat kehadiran pendidik untuk tatap muka seharusnya mencapai

100%, untuk pengecekkan informasi ini dikonfirmasi ke peserta didik.

Bukti keaktifan pendidik dalam bentuk presensi kehadiran (manual atau

elektronik/finger print atau yang lain).

Contoh Daftar Hadir Pendidik Program Paket C

Page 67: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

67

Contoh rekap daftar hadir guru

E. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Butir 18 (major): Program PKBM memiliki pendidik berkualifikasi

akademik S-1 ke atas.

Penilaian dalam butir ini adalah pada jumlah pendidik yang berkualifikasi

S1, makin banyak jumlah pendidik yang berkualifikasi S1 maka semakin

besar nilai yang diperoleh. Perlu diingat bahwa jumlah pendidik

berkualifikasi S1 dalam penilaian butir ini minimal 26% dari jumlah

pendidik yang terdaftar. Jika jumlah pendidik yang berkualifikasi S1

kurang dari 26% maka pada butir ini akan mendapat nilai 1, yang berarti

tidak akan terakreditasi, karena minimal memiliki nilai 2 untuk butir ini.

Contoh: Jika PKBM menyelenggarakan program Paket B dengan

kewajiban melakukan pembelajaran tatap muka bagi 5 mata pelajaran

yang di UN-kan, maka PKBM wajib memiliki minimal 2 orang pendidik

yang berkualifikasi S1.

Bukti fisik yang harus disiapkan untuk penilaian butir ini di antaranya:

- Daftar rekap pendidik.

- SK pengangkatan sebagai pendidik.

- Fotocopy ijazah terakhir (S1) dari semua pendidik yang terdaftar.

Contoh Data Pendidik

Page 68: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

68

Page 69: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

69

Contoh SK

Contoh Fotocopy Ijazah sesuai bidang studi

Page 70: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

70

Contoh format daftar pendidik:

No Nama

Pendidik

Tempat,

Tanggal

Lahir

Pendidikan

Terakhir

Mata

Pelajaran

yang

diampu

TMT

mengajar

1.

2.

dst.

Page 71: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

71

2. Butir 19 (major): Program PKBM memiliki pendidik dengan

kompetensi yang relevan/serumpun dengan mata pelajaran yang

diampu. Kompetensi pendidik menjadi salah satu bagian penting untuk menjamin

bahwa kinerja PKBM cukup efektif, produktif, profesional. Bukti

kompetensi, pengalaman (kompetensi tidak selalu dibuktikan dengan

sertifikat kompetensi, tetapi dapat dibuktikan dengan dokumen

pengalaman kerja, dan sejenisnya).

Butir ini menilai relevansi antara kualifikasi dan pendidikan terakhir

pendidik dengan mata pelajaran yang diampunya. Contohnya, jika

pendidik memiliki pendidikan terakhir di program studi Pendidikan

Bahasa Indonesia dan mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia maka

sudah relevan, jika pendidik memiliki pendidikan terakhir Pendidikan

Agama Islam lalu mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia maka

termasuk yang tidak relevan.

Perlu diingat bahwa jumlah pendidik yang memiliki relevansi dengan

mata pelajaran yang diampunya minimal 26% dari jumlah pendidik yang

terdaftar. Jika jumlah pendidik yang relevan tersebut kurang dari 26%

maka pada butir ini akan mendapat nilai 1, yang berarti tidak akan

terakreditasi.

Contoh: Jika PKBM menyelenggarakan program Paket C dengan

kewajiban melakukan pembelajaran tatap muka bagi 6 mata pelajaran

yang di UN-kan, maka PKBM wajib memiliki minimal 2 orang pendidik

yang pendidikan terakhirnya relevan dengan mata pelajaran yang

diampunya..

Bukti fisik bisa mengacu pada butir 18, yaitu pada daftar rekap pendidik,

SK pengangkatan pendidik, dan fotocopy ijazah pendidik sesuai daftar.

3. Butir 20 (observed): Program PKBM memiliki pendidik dengan

pengalaman relevan lebih dari 2 tahun.

Butir ini mengukur kompetensi pendidik yang terdaftar dari pengalaman

yang dimilikinya. Maksud pengalaman yang relevan adalah pengalaman

yang sesuai dengan tugasnya sekarang di dalam organisasi satuan PKBM,

yaitu sebagai pendidik. Misalnya, pengalaman mengajar di sekolah

formal, mengajar di bimbel, menjadi instruktur di lembaga kursus, dan

yang lainnya. Selain itu, lamanya mengajar di PKBM juga menjadi bahan

pertimbangan penilaian.

Bukti fisik yang bisa disiapkan adalah curriculum viate/biodata untuk

masing-masing pendidik.

Page 72: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

72

Contoh Biodata Pendidik Paket C

Page 73: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

73

Page 74: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

74

4. Butir 21 (minor): Satuan PKBM memiliki tenaga kependidikan

berijazah SLTA ke atas.

Penilaian dalam butir ini adalah pada jumlah tenaga kependidikan yang

berkualifikasi SLTA, makin banyak jumlah pendidik yang berkualifikasi

SLTA ke atas maka semakin besar nilai yang diperoleh.

Bukti fisik yang harus disiapkan untuk penilaian butir ini di antaranya:

- Daftar rekap tenaga kependidikan.

- SK pengangkatan sebagai tenaga kependidikan.

- Fotocopy ijazah terakhir dari semua tenaga kependidikan yang

terdaftar.

Contoh format daftar tenaga kependidikan:

No Nama

Pengelola

Tempat,

Tanggal

Lahir

Pendidikan

Terakhir

Jabatan TMT

1.

2.

dst.

5. Butir 22 (minor): Satuan PKBM memiliki tenaga kependidikan

dengan kompetensi yang relevan.

Butir ini menilai relevansi antara kualifikasi dan pendidikan terakhir

tenaga kependidikan dengan bidang tugasnya. Contohnya, jika tenaga

kependidikan menjabat sebagai bendahara maka pendidikan dan

pelatihan yang sesuai dengan jabatan tersebut, seperti kursus pajak,

kursus tata buku, dan lain sebagainya.

Bukti fisik bisa mengacu pada butir 21, yaitu pada daftar rekap tenaga

kependidikan, SK pengangkatan pendidik, dan fotocopy ijazah pendidik

sesuai daftar, dan sertifikat pelatihan/kursus yang relevan dengan

jabatannya.

- Rekap Tenaga Kependidikan

Page 75: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

75

Page 76: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

76

- Contoh SK pengangkatan

Contoh Foto Copy Ijazah dan atau Sertifikat Pelatihan

Page 77: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

77

6. Butir 23 (observed): Satuan PKBM memiliki tenaga kependidikan

dengan pengalaman kerja yang sesuai.

Butir ini mengukur sejauh mana kompetensi tenaga kependidikan dari

pengalaman yang dimilikinya. Bukti fisik yang perlu disiapkan adalah

dalam bentuk curriculum vitae/daftar riwayat hidup masing-masing

tenaga kependidikan yang ada dalam daftar.

F. Standar Sarana dan Prasarana

1. Butir 24 (major): Satuan PKBM memiliki sarana pembelajaran

dengan kondisi layak digunakan.

Page 78: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

78

Sarana pembelajaran adalah peralatan belajar yang dibutuhkan dalam

proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan

lancar, teratur, efektif, dan efisien. Ada dua jenis sarana pembelajaran,

yaitu: Pertama, sarana pembelajaran yang secara langsung digunakan

dalam proses belajar mengajar. Contonya kapur tulis, atlas, dan sarana

pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua, sarana

pendidikan yang secara tidak langsung

berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di

kantor sekolah merupakan sarana pembelajaran yang secara tidak

langsung digunakan oleh pendidik dalam proses belajar mengajar.

Bukti fisik yang diperlukan dalam butir ini adalah:

- Daftar inventaris sarana pembelajaran.

- Foto-foto sarana pembelajaran.

NO NAMA

BARANG

JUMLAH KONDISI KETERANGAN

1

2

dst.

Selain itu, bukan hanya keberadaan peralatan, tetapi berfungsi dan dapat

digunakan. Bukan pula alat yang baru disewa atau diadakan pada saat

kegiatan visitasi, ketika ditinggalkan maka alat dikembalikan.

2. Butir 25 (major): Satuan PKBM memiliki bahan ajar (untuk semua

peserta didik).

Bahan ajar tersebut meliputi:

1. Modul

2. Buku teks selain modul

3. Majalah/koran

4. Bahan pelajaran lainnya

Penilaian dalam butir ini adalah terkait jenis, jumlah, dan kondisi bahan

ajar. Hal yang terpentingnya adalah ketersediaan bahan ajar sesuai jumlah

peserta didik dan sistem pengelolaaannya, seperti tata kelola

peminjamannya.

Bukti fisik yang diperlukan dalam butir ini adalah:

- Daftar bahan ajar.

- Foto-foto bahan ajar.

Page 79: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

79

NO JUDUL BAHAN

AJAR

JENIS JUMLAH KONDISI

1

2

dst.

Pusat referensi bahan ajar menjadi penting untuk memberikan layanan

kepada warga belajar untuk membaca beberapa informai dan

pengetahuan.

3. Butir 26 (minor): Satuan PKBM memiliki bahan ajar yang sesuai.

Butir ini menilai kesesuaian antara bahan ajar yang dimiliki dengan

program yang dijalankan. Jika program Paket B yang dilaksanakan maka

modul-modul paket B, buku teks, media pembelajaran, atau yang lainnya

harus sesuai dengan program yang dilaksanakan, termasuk jumlahnya

apakah sudah sesuai.

Bukti fisik yang diperlukan dalam butir ini adalah:

- Daftar inventaris bahan ajar.

- Foto-foto bahan ajar.

NO JUDUL BAHAN

AJAR

JENIS JUMLAH KONDISI

1

2

dst.

4. Butir 27 (minor): Satuan PKBM menyediakan peralatan praktik

yang dibutuhkan.

Butir ini menilai ketersediaan peralatan praktik yang mendukung

pembelajaran. Pengelola PKBM biasanya mengaitkan butir ini dengan

peralatan praktik lifeskill untuk warga belajar kesetaraan, padahal selain

alat tersebut pengelola dapat memasukan pula peralatan praktik IPA, IPS,

olahraga, dan lain sebagainya.

Bukti fisik yang diperlukan dalam butir ini adalah:

- Daftar alat praktik.

- Foto-foto alat praktik.

NO NAMA ALAT JENIS JUMLAH KONDISI

Page 80: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

80

1

2

dst.

5. Butir 28 (major): Satuan PKBM menggunakan lebih dari 2-6 buah

ruangan di antara ruang-ruang belajar berikut:

1. Ruang belajar

2. Ruang kantor

3. Ruang praktik

4. Ruang perpustakaan

5. Ruang ibadah

6. Toilet

7. Ruang pendidik

8. Ruang pimpinan

9. Ruang tamu

10. Gudang

Bukti fisik untuk butir ini adalah denah, foto-foto ruangan, dan bukti

pendukung lainnya.

Contoh denah:

Page 81: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

81

Selain itu, bukan sebatas ketersediaan ruang belajar dan ruang

laboratorium, tetapi fungsionalisasi ruang. Kemudian jadwal penggunaan

ruang cocok dengan presensi belajar. Kelayakan ruang dan ketercukupan

fasilitas dengan data warga belajar per rombongan belajar (per kelas).

Mengacu pada standar, seharusnya PKBM:

Page 82: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

82

1) Memiliki ruang kantor lengkap dengan mebeuler, komputer kerja,

penerangan, jaringan komunikasi, dan peralatan kantor.

2) Memiliki minimal 3 ruang belajar dengan ukuran minimal 4 x 5 m2

lengkap dengan mebeuler dan sarana pembelajaran.

6. Butir 29 (major): Status kepemilikan lahan dan bangunan.

Penilaian pada butir ini adalah pada seperti apakah status kepemilikan

lahan dan atau bangunan yang satuan PKBM tempati atau gunakan,

apakah:

- Milik sendiri

- Sewa

- Pinjam Pakai

- Bentuk lainnya

Masing-masing status kepemilikan ini harus didukung oleh dokumen

yang sah. Jika milik sendiri maka harus ada bukti akta kepemilikan tanah

yang sah, seperti: akta hibah, akta jual beli, sertifikat tanah, atau yang

sejenis. Jika sertifikat tanah atas nama pengurus harian (ketua, sekretaris,

bendahara) satuan PKBM maka dapat dianggap sebagai milik sendiri.

Bukti sewa adalah kuitansi sewa dengan waktu ideal sewa selama lima

(tahun). Adapun untuk bukti fisik pinjam pakai dapat berupa MoU, Surat

Keterangan dari pemilik tanah/bangunan, atau bentuk lainnya. Skor

tertinggi ada pada status lahan yang merupakan milik sendiri (4), sewa

lebih dari lima tahun (3), pinjam pakai (2), bentuk dokumen lainnya (1).

Dalam hal Sertifikat Hak Milik atas nama orang lain (di luar pengurus),

maka kepemilikan lahan diakui setara dengan Pinjam Pakai (Skor 2). Jika

Satuan PKBM berdiri di atas Tanah Waqaf/Hibah yang diperuntukkan

secara permanen untuk PKBM tersebut, maka diakui sebagai Tanah Hak

Milik, dibuktikan dengan Sertifikat Waqaf/Hibah (Skor 4) kepemilikan

lahan milik sendiri (Skor 4). Dalam hal Sertifikat Hak Milik atas nama

orang lain (di luar pengurus), maka kepemilikan lahan diakui setara

dengan Pinjam Pakai (Skor 2).

Page 83: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

83

Terkait gedung, maka gedung dimaksud adalah gedung yang

diperuntukkan untuk penyelenggaraan program PKBM, bukan rumah

yang jika ada

program baru

digunakan atau di

setting menjadi

tempat PKBM.

Mengacu pada

standar seharusnya

PKBM memiliki

status sarana dan

prasarana minimal

memiliki jaminan

penggunaan

selama 5 tahun

Contoh akta

hibah

G. Standar Pengelolaan

1. Butir 30 (minor): Satuan PKBM dikelola oleh seseorang yang

memiliki ijazah minimal SLTA-Pascasarjana.

Butir ini mengukur kualifikasi akademik pimpinan PKBM dari

pendidikan terakhirnya. Jika SLTA ia mendapat skor 1, Diploma

mendapat skor 2, setara S1 mendapat skor 3, dan melebih S1 mendapat

skor 4.

Bukti fisik yang perlu dilampirkan dalam butir ini adalah biodata

pimpinan, SK penujukkan menjadi ketua PKBM/akta pendirian, dengan

lampiran ijazah terakhir pimpinan PKBM.

biodata Pimpinan/Ketua PKBM:

..................................................................

Page 84: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

84

2. Butir 31 (major): Satuan PKBM dikelola oleh seseorang yang

memiliki minimal 1 s.d. 4 atau lebih sertifikat pelatihan/

workshop/bimbingan teknis yang relevan dengan PKBM dan atau

jenis program yang diselenggarakan.

Contoh bukti fisik untuk butir ini adalah:

- Rekap daftar pelatihan yang pernah diikuti.

Page 85: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

85

- Sertifikat pelatihan pengelola PKBM.

- Sertifikat pelatihan kewirausahaan.

- Sertifikat lainnya yang relevan dengan jabatan sebagai ketua PKBM.

Sertifikat-sertifikat pelatihan/workshop/bimbingan teknis tersebut dapat

dikeluarkan oleh direktorat terkait, dinas pendidikan, organisasi mitra,

atau lembaga swasta yang bergerak dalam pengembangan SDM

pendidikan nonformal. Pimpinan PKBM wajib memiliki 1 sertifikat

terkait pengembangan SDM pendidikan nonformal.

Contoh sertifikat:

3. Butir 32 (observed): Satuan PKBM memiliki forum perwakilan

masyarakat yang mengakomodasi 1-4 orang atau lebih tokoh

masyarakat sekitar dalam 2 tahun terakhir.

Forum perwakilan masyarakat adalah bentuk keterwakilan dan

pengawasan masyarakat dalam pengelolaan PKBM. Tugas forum

perwakilan masyarakat di antaranya memberi masukan program yang

perlu dilakukan satuan PKBM, mencari sumber-sumber pendanaan bagi

lembaga, dan pengawasan terhadap kinerja pengurus harian PKBM.

Forum perwakilan masyarakat, idealnya memiliki kriteria:

1) Ditetapkan melalui musyawarah masyarakat setempat

2) Sekurang-kurangya 3 orang (gasal) disesuaikan dengan kebutuhan

Page 86: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

86

Bukti fisik yang dapat dilampirkan adalah SK keanggotaan forum

perwakilan masyarakat dan bagan organisasi yang menunjukkan adanya

organ forum perwakilan masyarakat. Jumlah anggota forum perwakilan

masyarakat adalah satu orang s.d. 4 orang atau lebih.

4. Butir 33 (observed): Satuan PKBM memiliki pimpinan yang dipilih

oleh masyarakat.

Penentuan pimpinan lembaga yang dinilai dalam butir ini adalah

pemilihan pimpinan PKBM yang melibatkan masyarakat atau perwakilan

masyarakat. Pemilihan tersebut melalui bermacam-macam teknik,

misalnya: musyawarah secara terbuka (4), musyawarah terbatas (3),

voting terbuka (2), atau voting terbatas (1).

Bukti fisik untuk kegiatan ini adalah:

- Daftar hadir musyawarah

- Tata tertib musyawarah (memuat teknik pemilihan pengurus)

- Berita acara musyawarah

- Akta perubahan pengurus (jika ada)

Bagi satuan PKBM yang dikelola secara „kekeluargaan‟ dalam arti

pengelolaannya oleh personalia dalam satu keluarga (misal, ketua; suami,

bendahara: istri, sekretaris: anak) dengan periodisasi kepengurusan yang

tidak jelas, maka tidak mendapatkan skor dalam butir ini.

5. Butir 34 (major): Satuan PKBM memiliki rumusan visi.

PKBM sebagai satuan pendidikan nonformal dan wadah pembelajaran

masyarakat harus menetapkan visi dan misi yang jelas untuk pendidikan atau

pemberdayaan masyarakat sesuai dengan fungsi dan perannya. Visi lembaga

tersebut dirumuskan dengan ketentuan sebagai berikut.

1) sebagai cita-cita ideal lembaga yang ditetapkan oleh semua pihak yang

berkepentingan yang akan dicapai pada masa yang akan datang;

2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada seluruh elemen di

PKBM;

3) mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan

kebutuhan pemberdayaan masyarakat.

Adapun penilaian visi dalam butir ini adalah pada 4 unsur sebagai

berikut:

1. Jangkauan ke depan

2. Mutu layanan

Page 87: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

87

3. Kompetensi peserta didik

4. Area layanan

Selain itu, visi harus singkat dengan rumusan dalam satu kalimat dan terdiri

maksimum 20 kata.

Contoh visi dan misi:

6. Butir 35 (major): Satuan PKBM memiliki rumusan misi.

Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi

merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan

rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi.

Page 88: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

88

Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan

yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi PKBM

antara lain:

1. Pernyataan misi PKBM harus menunjukkan secara jelas mengenai apa

yang hendak dicapai oleh PKBM.

2. Rumusan misi PKBM selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan

“tindakan” dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan”

sebagaimana pada rumusan visi.

3. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.

Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau

terdapat benang merahnya secara jelas.

4. Misi PKBM menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang

akan diberikan pada masyarakat (siswa).

5. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya

saing yang tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi PKBM.

Selain itu, misi satuan PKBM idealnya memiliki kriteria sebagai berikut:

1) program strategis yang akan dilakukan dalam kurun waktu tertentu;

2) dasar-dasar penentuan sasaran, program, dan kegiatan pokok PKBM;

3) menekankan pada mutu layanan peserta didik, output, dan outcome

yang diharapkan oleh PKBM;

4) memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program

PKBM;

5) memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan pada

penyelenggara PKBM.

Adapun misi harus memiliki karakter:

- Relevan dalam arti sesuai dengan visi,

- Realistik dalam arti sesuai dengan kondisi,

- Konsisten dalam arti dilaksanakan sesuai visi,

- Terukur dalam arti dapat dilaksanakan.

Selanjutnya, dalam butir ini misi yang dinilai adalah yang mengandung

1-5 aspek sebagai berikut:

1. Pengembangan lembaga (terdapat uraian yang fokusnya pada

pengembangan lembaga ke depan).

2. Penambahan program layanan (uraian yang fokusnya pada fasilitasi

layanan program sesuai kebutuhan masuarakat).

3. Peningkatan kualitas layanan (uraian yang mengarahkan pada

bagaimana satuan PKBM akan mengoptimalkan layanannya kepada

masyarakat).

Page 89: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

89

4. Peningkatan kualitas SDM (uraian yang fokus pada pengembangan

SDM, baik untuk lembaga atau sasaran program).

5. Peningkatan kesejahteran SDM (uraian yang fokus pada

pengembangan kesejahteraan pengelola maupun masyarakat).

7. Butir 36 (major): Satuan PKBM memiliki rumusan tujuan.

Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah

sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah

ditentukan. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan

tetapi harus dapat menunjukkan kondisi yang ingin dicapai di masa

mendatang.

Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk menilai kinerja sebuah

organisasi. Beberapa kriteria tujuan antara lain:

1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi, dan nilai-nilai

organisasi.

2. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi

misi, program dan sub program organisasi.

3. Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah, kecuali terjadi

pergeseran lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang

diinginkan.

4. Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang.

5. Tujuan menggambarkan hasil program.

6. Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari organisasi.

7. Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat dicapai.

Penilaian pada butir ini adalah pada keberadaan dokumen tujuan. Tujuan

merupakan penjabaran dari visi dan misi, sehingga harus memiliki

karakter sebagai berikut:

Uraian tujuan satuan PKBM akan dinilai dalam butir ini berkenaan

dengan semua aspek sebagai berikut:

1. Kelembagaan

2. Mutu layanan

3. Sarana-prasarana

4. Kompetensi peserta didik

5. Area layanan

Page 90: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

90

Contoh visi, misi, dan tujuan:

8. Butir 37 (minor): Satuan PKBM menentukan desa/ kelurahan

binaan yang sangat sesuai dengan visi, misi, dan tujuan satuan

Pada butir ini yang akan dinilai adalah keberadaan desa/kelurahan binaan

yang dibuktikan dengan MoU, Surat Keterangan, atau dokumen lainnya

beserta program yang dilaksanakan di desa/kelurahan binaan tersebut.

Penilaian yang akan dilakukan asesor adalah denganmembandingkan

program/kegiatan yangg diselenggarakan di desa/kelurahan binaan

dengan visi, misi, dan tujuan satuan PKBM.

Bukti fisik yang dapat dilampirkan adalah:

Page 91: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

91

- MoU desa binaan dengan penjabaran program yang

diselenggarakannya.

- Foto-foto pelaksanaan kegiatan yang dilakukan.

- Dokumen visi, misi, dan tujuan lembaga.

9. Butir 38 (observed): Satuan PKBM memiliki rencana kerja lima

tahun yang mengandung 5 aspek sebagai berikut:

1. Jenis program

2. Peserta didik

3. Pendidik

4. Sarana prasarana

5. Pendanaan

Contoh sistematika RKT 4 Tahun

10. Butir 39 (major): Satuan PKBM memiliki rencana kerja tahunan

yang mencakup semua aspek berikut:

1. Kegiatan awal dan akhir tahun

2. Pengadaan/ perbaikan sarpras

3. Peningkatan kompetensi PTK

Page 92: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

92

4. Promosi

Rencana kerja tahunan merupakan rencana kerja yang lebih teknis sesuai

bidang masing-masing; misalnya rencana kegiatan penyebaran brosur,

pemasang iklan, rencana rekrutmen tutor, rencana uji kompetensi,

rencana rapat tahunan, dan lain-lain. Dalam rencana tahunan harus jelas

jenis agenda, penanggung jawab, dan target pelaksanaannya.

Contoh Sistematika RKT:

11. Butir 40 (minor): Satuan PKBM memiliki rencana penggunaan dana

untuk jangka waktu 1-5 tahun.

Page 93: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

93

Butir ini meminta lembaga untuk melampirkan rencana pendanaan

lembaga selama 1-5 tahun. Bentuk formatnya bebas, berikut adalah

contoh RAB lembaga PKBM untuk satu tahun, contoh format RAB

sebagai berikut:

RENCANA ANGGARAN BELANJA

PKBM KANDAGA

NO URAIAN KEGIATAN

SATUAN

PER

KEGIATAN

HARGA SATUAN JUMLAH

1

2

dst

12. Butir 41 (minor): Satuan PKBM melakukan identifikasi kebutuhan

belajar masyarakat (IKBM) untuk 1-4 jenis program.

Identifikasi ini pada dasarnya adalah kegiatan meneliti, menemukan,

mencatat, mendaftar dan mengumpulkan data yang belum diketahui

untuk diolah menjadi informasi yang berkenaan dengan aspek-aspek di

atas. Selain itu, pelaksanaan identifikasi juga dimaksudkan untuk

melaksanakan pengkajian dan analisis untuk mengetahui secara konkrit

bentuk dan program yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan

masyarakat yang benar-benar riil.

IKBM bisa dilakukan secara umum, atau secara khusus atau per bidang.

Di halaman berikut adalah contoh Instrumen IKBM Program KUM.

13. Butir 42 (minor): Satuan PKBM menentukan jenis programnya

berdasarkan hasil IKBM.

Hasil pengumpulan data IKBM, secara lebih rinci digunakan untuk

mengetahui: 1) kepastian materi yang akan dikembangkan; 2) di mana

atau kepada siapa informasi dapat diperoleh; 3) bagaimana cara

memperoleh data atau informasi; 4) cara menentukan dengan tepat untuk

menganalisis data; dan bagaimana harus mengambil simpulan serta

memanfaatkan hasil. Data hasil IKBM kemudian dijadikan sebagai

sumber utama dalam penyelenggaraan program di PKBM.

Page 94: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

94

Contoh sistematika laporan IKBM:

14. Butir 43 (minor): Satuan PKBM melibatkan masyarakat di 1 s.d. 4

tahapan kegiatan sebagai berikut:

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengawasan program

4. Evaluasi

Butir ini ditujukan untuk menilai tingkat pelibatan masyarakat dalam

setiap tahapan kegiatan yang dilakukan PKBM, mulai dari tahap

Page 95: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

95

perencanaan apakah ada keterlibatan masyarakat, tahap pelaksanan

apakah ada keterlibatan masyarakat, dan seterusnya sampai tahap

evaluasi.

Bukti fisik untuk butir ini adalah foto-foto keterlibatan masyarakat dalam

rapat persiapan, pelaksanaan, dan pengawasan program, dapat pula

berbentuk daftar hadir kegiatan, laporan pengawasan, dan lain

sebagainya.

15. Butir 44 (major): Satuan PKBM memiliki papan nama yang

dipasang secara permanen di tempat yang mudah dibaca oleh

masyarakat.

Salah satu media untuk membuat identitas suatu lembaga adalah papan

nama.Papan nama saat ini sudah menjadi media yang diandalkan sebagai

pemberi tanda identitas suatu lembaga.Papan nama PKBM biasanya

diletakkan di depan sekretariat atau kantor PKBM. Papan nama PKBM

setidaknya memuat berisikan unsur-unsur sebagai berikut:

1. Nama

2. Alamat

3. Logo pendidikan

4. Logo Lembaga

5. Nomor Akta Notaris

6. Nomor Izin Operasional

7. NILEM

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Nama PKBM ditulis dengan huruf kapital besar secara proporsional.

2. Pada bagian bawah dicantumkan alamat PKBM.

3. Logo sebelah kanan adalah logo PENDIDIKAN tanpa ada tulisan

Dinas Pendidikan Kab/Kota.

4. Sebelah kiri terdapat logo PKBM

5. Pada papan nama dicantumkan akta pendirian, izin operasional, dan

NILEM/NPSN.

6. Apabila PKBM bermitra dengan lembaga/instansi lain maka logo

instansi/lembaga mitra dapat dicantumkan di bagian bawah.

7. Luas papan nama PKBM 120 cm x 90 cm.

8. Pemasangan papan nama diletakkan di tempat strategis yang mudah

dilihat oleh masyarakat.

9. Apabila kantor PKBM berada di jalan yang agak masuk maka dari

jalan raya dibuat papan penunjuk ke arah kantor PKBM

Page 96: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

96

Bukti fisik yang dapat dilampirkan adalahfoto papan nama satuan PKBM

di tempat strategis.

Contoh Format Papan Nama PKBM

16. Butir 45 (major): Satuan PKBM memiliki bagan struktur organisasi.

Struktur organisasi ideal pada PKBM dicontoh dalam bagan

berikut:

Adapun kriteria penilaian struktur organisasi dalam butir ini adalah jika

struktur organisasi mencakup unsur sebagai berikut:

1. Pengurus harian

2. Unit usaha produktif

3. Lembaga mitra

4. Koordinator bidang

5. Warga belajar

Page 97: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

97

Bukti fisik yang dibutuhkan adalah bagan organisasi satuan

PKBM.Contoh strukutur organisasi PKBM:

Struktur organisasi yang terpenting dalam satuan PKBM adalah ada atau

tidaknya SDM yang tercantum dalam struktur tersebut. Memiliki SK

Pengelola PKBM lengkap terdiri dari minimal (ketua, sekretaris,

bendahara, dan 3 orang seksi program) yang diterbitkan oleh pendiri dan

disahkan oleh lembaga terkait.

17. Butir 46 (minor): Satuan PKBM memiliki uraian tugas yang jelas.

Uraian tugas tersebut meliputi unsur sebagai berikut:

a) Pengurus harian

b) Unit usaha produktif

c) Lembaga mitra

d) Koordinator bidang

e) Warga belajar

Bukti fisik yang dibutuhkan dalam butir ini adalah:

- Deskripsi kerja atau uraian tugas per masing-masing jabatan

- Uraian disahkan ketua PKBM dan di-stempe

Contoh:

Page 98: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

98

JOB DESKRIPSI

2. SEKRETARIS

Fungsi dan Tugas :

Membantu tugas-tugas Ketua dalam hal pengembangan Lembaga PKBM Andalas.

Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, Membuat Surat Keputusan yang dikeluarkan Ketua, Surat Keputusan Delegasi dan Surat Keputusan para Seksi dan Koordinator.

Mengarahkan setiap Seksi-Seksi dalam hal penyelenggaraan kegiatan pada Satuan Program Yang Diselenggarakan, mulai dari penataan administrasi berkas, Kegiatan Berlajar Mengajar bidang pendidikan Nonformal dan Informal serta manajemen kearsipan Lembaga PKBM .

Membuat Surat Permohonan Bantuan Dana (proposal). Memfasilitasi ruang dan waktu untuk kepentingan lembaga. Membuat laporan pertanggungjawaban, atas pelaksanaan kegiatan. Bertanggungjawab terhadap segala sesuatu/ kegiatan yang telah

diprogramkan oleh setiap Koordinator pada Satuan Program Yang Diselenggarakan.

Berkoordinasi dengan Ketua untuk merumuskan kebijakan teknis operasional penyelenggaraan Satuan Program Yang Diselenggarakan dan kesejahteraan anggota serta sistem informasi PKBM Andalas yang berbasis Teknologi Informasi.

JOB DESKRIPSI

1. KETUA

Fungsi dan Tugas :

Memimpin jalannya PKBM Andalas sesuai Visi & Misi, AD/ART, Membina, mengarahkan pengurus dan anggota serta menjalin hubungan dengan Instansi Pemerintahan PKBM/Lembaga/Organisasi lain diluar Lembaga PKBM .

Merencanakan/ perencanaan (merencanakan hal/ kegiatan yang akan dilakukan), Mengorganisir (mengatur dan membagi tugas dan tanggungjawab/ pendelegasian kepada bawahan), Mengontrol, (mengecek atau meminta laporan kemajuan kegiatan), serta mengkordinasi, Membagi tugas dan kerjasama antar para Seksi dalam kegiatan diluar maupun saat-saat rapat.

Melakukan negosiasi dengan Dinas Pendidikan sebagai pelindung, terutama mengenai Kesejahteraan PKBM.

Penanggungjawab seluruh kegiatan yang ada di Lembaga PKBM , menentukan dan menetapkan kebijakan pokok yang dilakukan oleh Lembaga PKBM secara proporsional, mengevaluasi serta menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pembina secara berkala tentang seluruh kegiatan program yang berlangsung di Lembaga PKBM.

Bertanggungjawab terhadap segala sesuatu/ kegiatan yang telah diprogramkan oleh setiap Seksi didalam jajaran struktural Lembaga PKBM .

Memberikan teguran dan arahan kepada para Seksi dan anggota lainnya yang ada didalam jajaran struktural Lembaga PKBM apabila tidak menjalankan tugas.

JOB DESKRIPSI

3. BENDAHARA

Fungsi dan Tugas :

Membukukan segala pengeluaran, menerima, mencatat tanggal uang masuk beserta sumber dan jumlah dana.

Meminta persetujuan ketua sebelum mengeluarkan uang, dan berkoordinasi langsung dengan anggota.

Membuat laporan secaraberkala terkait dengan biaya pengeluaran yang dilakukan pada saat penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar sesuai dengan program kerja dari masing-masing Koordinator Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan Kesetaraan, Pendidikan Kacacus, dan Pendidikan Kursus pada Lembaga PKBM Andalas.

Page 99: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

99

Butir 47 (major): Satuan PKBM memiliki jaringan kerjasama

dengan 1 s.d. 4 atau lebih lembaga mitra dalam 2 tahun terakhir

Prinsip-prinsip kemitraan adalah: 1) Persamaan atau equality, 2)

Keterbukaan atau transparancy, dan 3) Saling menguntungkan atau

mutual benefit. Maksud dibentuknya jaringan kemitraan adalah untuk

memperlancar dan mengoptimalkan segenap potensi yang ada dalam

rangka penyelenggaraan program di PKBM.

Bukti fisik yang bisa dilampirkan adalah:

- MoU kemitraan yang ditandatangani kedua belah pihak.

- Surat keterangan bermitra dari pihak kedua.

- Foto-foto kegiatan yang pernah dilakukan.

18. Butir 48 (major): Satuan PKBM melaksanakan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan jadwal yang mencakup unsur-unsur

sebagai berikut:

a) Kegiatan awal semester

b) Kegiatan akhir semester

c) Ujian

d) Hari besar

e) Kegiatan pameran

f) Rapat koordinasi sekretriat

19. Butir 49 (major): Satuan PKBM memiliki kelompok belajar dalam 2

tahun terakhir.

Bukti fisik untuk butir ini adalah daftar peserta didik di dalam rombongan

belajar atau kelompok belajar untuk program yang diajukan.

20. Butir 50 (minor): Satuan PKBM menyelenggarakan 2 jenis program

utama dan program pendukung secara berkesinambungan.

Bukti fisik untuk butir ini adalah daftar hadir pendidik, peserta didik, dan

foto pembelajaran program yang diajukan secara berturut-turut dalam dua

tahun terakhir untuk dua jenis program utama dan program pendukung

yang ada di PKBM.

21. Butir 51 (minor) : Satuan PKBM melakukan monev internal oleh

pengelola untuk program yang diajukan dalam setiap semester.

Page 100: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

100

Laporan internal dimksudkan adalah laporan kerja dari pegawai kepada

pimpinannya atau dari pimpinan ke yayasan (bukan jurnal pembelajaran).

Kegiatan monev ditujukan untuk mengetahui pelaksanaan program di

lapangan. Monev bukan mendengarkan cerita dari pimpinan lembaga,

tetapi harus ada bukti bentuk/hasil evaluasi. Beberapa bukti adanya

monitoring dan evaluasi adalah: laporan individu pegawai, jurnal kerja

pegawai/instruktur, surat peringatan, keputusan mutasi, keputusan

pengangkatan/peningkatan karir, dan sejenisnya.

Bukit fisik lain yang dibutuhkan antara lain:

- Foto-foto kegiatan monev.

- Instrumen yang telah diisi lengkap.

Contoh format monev internal:

INSTRUMEN PEMANTAUAN DAN PEMBINAAN Sasaran : Warga Belajar

Kelompok : ………………………………………………………………....

Pertemuan : …………………………………………………………………

Tanggal : …………………………………………………………………

No Kegiatan Melakukan Perma-

salahan

Solusi Hasil Kete-

rangan A. PERSIAPAN Ya Tidak

1 Ketepatan datang

belajar

2 Membawa alat

Belajar

3 Memakai Pakaian

Rapih

4 Mengisi Absensi

5 Duduk dengan rapih

6 Semangat

Mengikuti

Pembelajaran

B. PELAKSANAAN

1 Mengikuti

Pembelajaran

Dengan Santai

2 Aktif bertanya jika

ada materi yang

tidak dimengerti

3 Mengikuti

pembelajaran

dengan Seksama

Page 101: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

101

4 Menyimak materi

belajar yang

disampaikan tutor

5 Memahami materi

yang disampaikan

oleh tutor

6 Menuruti anjuran

dari tutor

7 Paham dengan

penggunaan media

pembelajaran

8 Memahami materi

yang diberikan tutor

9 Membaca bahan belajar

10 Saling membantu

dengan warga

belajar lainnya

11 Menggunakan alat tulis

dengan benar

22. Butir 52 (minor): Satuan PKBM memiliki laporan monev internal

oleh pengelola untuk program yang diajukan dalam setiap semester.

Setelah dilakukan monev internal, maka hasilnya disusun dalams ebuah

laporan monev internal dengan alternatif sitematika sebagai berikut.

. Pendahuluan

Latar Belakang: menggambarkan dasar pemikiran

dilaksanakannya monitoring dan evaluasi.

Permasalahan: menggambarkan masalah penting yang

berhubungan dengan pelaksanaan pengelolaan lembaga.

Tujuan: mencakup sejumlah karakter pelaksanaan pengelolaan

lembaga yang ingin dicapai dalam kegiatan monitoring dan

evaluasi.

Manfaat: merupakan sejumlah harapan yang diintegrasikan pada

penerapanan temuan hasil proses monitoring dan evaluasi

pengelolaan lembaga.

Skenario kegiatan berisi rangkaian kegiatan yang akan dilakukan

dalam kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan lembaga.

2. Metodologi

Metodologi mencakup ruang lingkup, lokasi, populasi dan sampel,

petugas monitoring, evaluasi, dan analisis data.

3. Hasil monitoring dan evaluasi

Hasil monitoring dan evaluasi adalah bagian inti laporan yang

Page 102: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

102

menyajikan data dan hasil analisis, baik yang bersifat deskriptif

kuantitatif maupun analisis yang bersifat kualitatif.

4. Simpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil analisis, dibuat kesimpuan dan rekomendasi.

23. Butir 53 (observed): Satuan PKBM melaksanakan monev

pembelajaran oleh pengelola secara periodik dengan 1-4 teknik

berikut. 1. Kunjungan kelas

2. Wawancara dengan pendidik

3. Wawancara dengan peserta didik

4. Pemeriksaan data tertulis

Monev pembelajaran dapat dilakukan secara periodik atau minimal 2

kali per program untuk keaksaraan/lifeskill atau 2 kali per semester untuk

program kesetaraan.

Contoh Instrumen Kunjungan Kelas:

24. Butir 54 (major): Satuan PKBM membuat laporan hasil kegiatan

setiap selesai kegiatan.

Page 103: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

103

Butir ini menilai laporan hasil kegiatan yang dilakukan oleh PKBM.

Sistematika laporan yang bisa dibuat di antaranya:

Contoh Sistematika Laporan Kegiatan

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I PENDAHULUAN

A. Nama Kegiatan

B. Latar Belakang

C. Tujuan

D. Target

E. Sasaran Kegiatan

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

G. Panitia Pelaksana

Bab II REALISASI KEGIATAN‟

A. Persiapan NonTeknis

B. Persiapan Teknis

C. Pelaksanaan

D. Pasca Kegiatan

Bab III EVALUASI DAN KENDALA

A. Evaluasi

B. Kendala

C. Pemecahan

Bab IV PENUTUP

LAMPIRAN

– Laporan Keuangan

– Dokumentasi Kegiatan

– Surat keluar-masuk

– Lain-lain

25. Butir 55 (major): Satuan PKBM membuat laporankeuangan setiap

selesai kegiatan.

Butir ini menilai sistema pelaporan keuangan lembaga PKBM dalam

kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Akan terlihat dari laporan di Buku

Kas, catatan keuangan, dokumen bukti keuangan, dan nantinya akan

menjadi masukan dalam penyusunan neraca lembaga.

Page 104: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

104

Page 105: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

105

Contoh laporan neraca.

26. Butir 56 (observed): Satuan PKBM memiliki laporan keuangan yang

dilengkapi 1-4 dokumen sebagai berikut:

1. Rekening bank

2. Buku kas

3. Catatan harian

4. Dokumen transaksi keuangan

Pelaporan keuangan satuan PKBM menyajikan kelengkapan sesuai

ketentuan tata kelola keuangan lembaga secara baik. Bukti fisik yang

Page 106: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

106

yang dapat dilampirkan adalah rekening bank, buku kas, catatan harian,

dan dokumen pendukung.

Di atas adalah contoh rekening bank

Berikut ini adalah contoh bukti dokumen transaksi keuangan:

27. Butir 57 (minor): Satuan PKBM menyampaikan laporan kegiatan.

Satuan PKBM diharapkan melaporkan kegiatan-kegiatan yang

dilakukannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan tersebut

dibuat sesuai kebutuhan dan disampaikan ke pihak-pihak terkait. Pihak

paling utama yang perlu mendapat laporan kegiatan PKBM adalah pihak

Dinas Pendidikan setempat. Lebih lengkapnya pihak-pihak tersebut

adalah:

1. Dinas Pendidikan

2. Forum Perwakilan Masyarakat

3. Disnaker

4. Direktorat Dikmas

Untuk laporan kegiatan bukan merupakan laporan proyek, tetapi laporan

progress lembaga kepada dinas pemberi izin atau dinas terkait (dapat

berupa format data laporan bulanan). Jika tidak ada arsip maka minimal

Page 107: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

107

ada bukti berita acara atau dalam bentuk buku kurir yang sah. Untuk

memberi bukti, lampirkan copy buku kurir atau berita acara.

Bukti fisik untuk laporan kegiatan ini adalah buku ekspedisi, tanda

terima laporan, atau bukti pengiriman laporan via pos.

Contoh format buku ekspedisi:

H. Standar Pembiayaan

1. Butir 58 (major): Satuan PKBM memiliki 1-4 jenis sumber dana

tetap untuk menopang program yang diajukan dalam 2 tahun

terakhir.

Untuk menjamin keberlangsungan layanan PKBM, maka harus ada

sumber pembiayaan regular, sehingga operasional lembaga dapat

berlangsung.

Sumber-sumber dana tersebut berasal dari sebagai berikut:

1. Pemerintah

2. Perusahaan

3. Masyarakat

4. Swadaya/hasil kegiatan unit usaha

Page 108: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

108

Penilaian pada butir ini adalah banyaknya sumber-sumber pendanaan

bagi operasional lembaga. Lembaga yang memiliki satu sumber

pendanaan hanya mendapat nilai 1, dua sumber pendanaan mendapat

nilai 2, tiga pendanaan mendapat nilai 3, dan seterusnya.

Bukti fisik yang diperlukan di antaranya adalah RAPBL, yang

didalamnya mencantumkan rencana sumber-sumber pendanaan. Dapat

pula menunjukkan tanda bukti penerimaan dana dari pemerintah, CSR,

atau dari sumber lainnya.

RAPBL penting dimiliki oleh PKBM untuk mengetahui kesungguhan

PKBM dalam mengelola lembaganya dalam jangka panjang, sekaligus

untuk mengetahui potensi keberlangsungan dalam jangka panjang.

2. Butir 59 (minor): Satuan PKBM menggunakan dana berdasarkan 4

prinsip sebagai berikut:

a) Sesuai kemampuan

b) Sesuai kebutuhan

c) Efisien

d) Efektif terencana sesuai program

Page 109: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

109

Bukti fisik untuk butir ini adalah laporan pengeluaran, baik berupa buku

kas, neraca rugi laba, atau bukti yang lainnya.

Contoh Laporan Laba dan Rugi

3. Butir 60 (minor): Satuan PKBM memiliki rencana pengembangan

dana yang mencakup 5 dari unsur-unsur sebagai berikut:

a) Investasi terencana

b) Donatur tetap

c) Pemasaran produk PKBM

d) Iuran anggota/pengurus

e) Proposal ke pihak pemerintah

f) Proposal ke pihak swasta/CSR

Bukti fisik di antaranya berupa proposal, bukti iuran, hasil pemasaran,

dan bukti-bukti lainnya. Bukti-bukti pendapatan juga dapat dilihat di

buku kas.

Page 110: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

110

Contoh Format Rencana sumber Biaya/Laporan BOP

4. Butir 61 (observed): Satuan PKBM memiliki staf administrasi

keuangan berijazah SLTA ke atas dan berpengalaman kerja yang

relevan 2 tahun atau lebih.

Staf administrasi keuangan di sini maksudnya adalah staf yang khusus

ditunjuk untuk menangani masalah administrasi keuangan sehari-hari

satuan.

Bukti fisik yang diperlukan di antaranya:

- Biodata staf dimaksud

- Fotocopy ijazah terakhir

- SK penetapan sebagai pegawai

5. Butir 62 (minor): Satuan PKBM memiliki semua dokumen keuangan

sebagai berikut:

1. Rekening bank

2. Buku kas

3. Catatan harian

4. Dokumen transaksi keuangan

Penilaian pada butir ini intinya pada kelengkapan dokumen keuangan

yang dimiliki satuan PKBM. Makin lengkap maka makin tinggi nilainya.

Jika dokumen-dokumen tersebut sudah ada, maka satuan tinggal

mengkopy sebagiannya saja sebagai contoh (tidak semua buku kas

dicopy) untuk dilampirkan di berkas permohonan akreditasi.

Contoh Buku Kas

Page 111: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

111

Contoh Catatan harian Keuangan

Laporan keuangan bukan hanya pencatatan pengeluaran tetapi mencakup

pemasukan dan pengeluaran, dalam laporan tersebut ada simpulan.

Pembukuan dimaksud bukan hanya pencatatan pendaftaran atau

pembayaran yang hanya ditulis dalam buku, tetapi ada pengesahan

penutupan pembukuan tersebut.

I. Standar Penilaian

1. Butir 63 (observed): Program PKBM memiliki rencana penilaian 1-

100% untuk program yang diselenggarakan dalam 2 tahun terakhir.

Penilaian pada butir ini adalah pada adanya rencana penilaian bagi

program yang diselenggarakan dalam 2 tahun terakhir.

Bukti fisik yang dibutuhkan di antaranya:

- Soal-soal UTS, UAS, dll.

Contoh soal UTS Paket A:

Page 112: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

112

2. Butir 64 (major): Program PKBM yang diajukan melaksanakan

jenis kegiatan penilaian sebagai berikut:

1. Tugas individual

2. Tugas kelompok

3. Ujian tengah semester

4. Ujian akhir semester

Page 113: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

113

Penilaian pada butir ini mengacu pada jenis-jenis kegiatan penilaian yang

dilakukan oleh satuan PKBM. Bukti fisik yang bisa dilampirkan di

antaranya:

- Lembar tugas individual dan dokumen hasil kerjanya dari siswa.

- Lembar tugas kelompok dan dokumen hasil kerja kelompoknya dari

siswa.

- Soal UTS dan jawabannya yang sudah diisi siswa.

- Soal UAS dan jawabannya yang sudah diisi siswa.

Satuan PKBM dapat melampirkan contoh dokumen yang mewakili

semua mata pelajaran yang di-UN-kan dan atau ditambah dengan tidak

di-UN-kan.

3. Butir 65 (major): Program PKBM mengikutsertakan peserta didik

program pendidikan kesetaraan dalam UNPK selama 2 tahun

terakhir.

Penilaian dalam butir ini adalah perihal keikutsertaan peserta didik dalam

2 tahun terakhir. Data dimaksud adalah data base peserta bukan hanya

angka tetapi data angka yang didukung dengan data induk warga belajar.

Bukti fisik yang dapat

dilampirkan dalam

butir ini adalah buku

induk dan daftar calon

peserta UN dalam dua

tahun terakhir.

Contoh daftar calon

peserta UN Paket C:

4. Butir 66 (major): Satuan PKBM mengikutsertakan peserta didik

dalam evaluasi akhir program pendidikan selama 2 tahun terakhir.

Penilaian pada butir ini adalah pada tingkat keikutsertaan peserta didik

dalam evaluasi akhir program. Tingkat keikutsertaan harus benar-benar

dapat dibuktikan dengan data yang valid dan benar. Lengkapi dengan

foto dan presensi kehadiran. Bukti fisik pada butir ini adalah daftar

peserta didik yang mengikuti kegiatan evaluasi akhir program.

Contoh daftar hadir UAS

Page 114: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

114

5. Butir 67 (major): Program PKBM memiliki dokumen hasil penilaian

untuk mata pelajaran yang

diselenggarakan dalam 2

tahun terakhir.

Dokumen hasil penilaian

yang dimaksud, misalnya:

lembar jawaban UTS, UAS,

lembar tugas individu,

lembar tugas kelompok, dan

lain sebagainya.

6. Butir 68 (minor): Program

PKBM yang diajukan

memiliki data lulusan

UNPK lebih dari 20-60

orang dalam 2 tahun terakhir.

Penilaian pada

butir ini adalah

pada jumlah

lulusan peserta

didik yang ikut

UNPK dalam

dua tahun

terakhir. Jadi,

bukti fisik yang

dilampirkan

adalah data

lulusan UNPK

dalam dua

tahun terakhir.

Contoh data lulusan UNPK Paket C:

7. Butir 69 (observed): Program PKBM memiliki pendidik yang

memperoleh penghargaan dari luar lembaga atas prestasinya.

Prestasi pendidik dimaksud adalah prestasi yang diperoleh oleh pendidik

dalam kapasitasnya sebagai tutor bukan sebagai pribadi yang tidak ada

kaitannya dengan keberadaannya sebagai tutor di PKBM tempat dia

Page 115: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

115

mengajar. Selain itu, prestasi yang dihitung adalah prestasi/penghargaan

dalam 5 tahun terakhir.

Catatan:

Penghargaan berupa sertifikat dari dalam atau luar lembaga

8. Butir 70 (observed): Program PKBM memiliki peserta didik yang

memperoleh penghargaan dari luar lembaga atas prestasinya.

Prestasi warga belajar dimaksud adalah prestasi yang diperoleh oleh

warga belajar

PKBM yang

berkaitan dengan

keberadaanya

sebagai peserta didik

di PKBM dan ada

hubungannya

dengan PKBM.

Misalnya, lomba

antar lembaga

PKBM di kelurahan.

Selain itu, prestasi yang diakui adalah prestasi dalam 5 tahun terakhir.

Page 116: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

116

9. Butir 71 (observed):Program PKBM memiliki tenaga kependidikan

yang memperoleh penghargaan dari luar lembaga atas prestasinya.

Prestasi pengelola adalah prestasi yang diperoleh oleh tenaga

kependidikan mewakili lembaga bukan sebagai pribadi yang tidak ada

kaitannya dengan keberadaannya sebagai pengelola di PKBM tempat dia

bekerja. Selain itu, prestasi yang diakui atau dinilai hanyalah yang

diperoleh dalam 5 tahun terakhir.

10. Butir 72 (observed): Program PKBM mendapat 1 s.d. 4 atau lebih

penghargaan dari pihak lain untuk lembaga/program yang

diselenggarakan.

Prestasi dimaksud adalah prestasi yang pernah diraih oleh PKBM dalam

5 tahun terakhir yang berkaitan/merupakan prestasi atas nama PKBM,

bukan atas nama usaha/bisnis yang menyertai dari usaha tersebut. Prestasi

dimaksud tidak selalu kejuaraan, tetapi juga merupakan penghargaan-

penghargaan yang secara langsung diberikan oleh institusi

(pemerintah/perusahaan/personal) yang dibuktikan secara sah dalam

bentuk sertifikat dan atau tropi dan atau plakat dan atau lencana dan

sejenisnya.

Page 117: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

117

Bukti fisik yang diperlukan adalah sertifikat, piagam, piala, SK, atau

yang lainnya.

Page 118: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

118

BAB V

PERMASALAHAN AKREDITASI

A. Kekeliruan Yang Sering Muncul

1. Lupa Melampirkan Surat Permohonan

Hal kecil tapi cukup penting, karena keberadaan surat pengantar menjadi

rujukan awal bagi sekretariat BAP untuk menentukan bahwa berkas

tersebut memang benar ditujukan untuk keperluan akreditasi dan bukan

untuk tujuan lain. Ada beberapa lembaga lupa melampirkannya, dan

adapula yang isinya justru surat pengantar yang dibuat oleh lembaga lain.

Nomor :

Lampiran :

Hal : Permohonan Akreditasi

Kepada Yth.

Ketua Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal

d/a Kompleks Ditjen Dikdas dan Dikmen Kemdikbud

Gedung F Lantai 2 Jl.RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan

Di -

Jakarta

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan pelaksanaan akreditasi Pendidikan Non Formal pada tahun 20......, maka dengan ini saya;

Nama : ………………………………………………………………

Jabatan : ………………………………………………………………

Nama Program : ………………………………………………………………

Nama Lembaga :………………………………………………………………

(PAUD, LKP, PKBM, dll)

Alamat Lembaga : ………………………………………………………………

………………………………………………………………

Kode Pos: ..................................

Nomor Telepon : ………...........................................

Nomor Faks : ………...........................................

Nomor HP : ………...........................................

E-mail : ………...........................................

Website : ………...........................................

Mengajukan diri dan siap untuk diakreditasi oleh BAN-PNF pada program dan satuan:

PAUD/ LKP/ PKBM*) ………………………………………………………(izin operasional terlampir).

Permohonan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab untuk dapat diproses lebih lanjut.

…………,………………....20...

............................

(Lembaga Pemohon)

___________________

Nama Jelas

*) Pilih salah satu

Page 119: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

119

Berikut ini adalah contoh surat permohonan akreditasi:

2. Mengajukan Akreditasi Satuan bukan Program

Sebelum tahun 2014, memang ada kebijakan pemisahan antara akreditasi

satuan dan program di PKBM, tetapi sejak tahun 2014 akreditasi satuan

dan program sudah „digabung‟. Artinya, akreditasi PKBM hanya

menggunakan satu instrumen yang didalamnya mengukur aspek kinerja

satuan dan aspek kinerja program secara bersama-sama dalam satu kali

penilaian. Jadi, sejak tahun 2014 PKBM sudah tidak bisa lagi

mengajukan akreditasi satuannya dengan melampirkan berkas berisi

semua program yang diselenggarakan oleh lembaganya. Ajukan

akreditasi berdasar program yang diselenggarakan. Jika PKBM memiliki

program Paket A, B, dan C maka ajukan per masing-masing program

tersebut. Jika ada butir yang meminta lampiran bukti penyelenggaraan

program lain di satuan, cukup lampirkan bagian-bagian dari standar isi,

standar proses, dan standar pendidiknya saja, tidak perlu semua berkas

program lain dilampirkan. Selanjutnya, walau akreditasi satuan dan

program suda digabungkan, pada prinsipnya akreditasi PKBM adalah

berbasis program. Hal ini terbukti bahwa pada surat keputusan dan

sertifikat hasil akreditasi ditulis berdasarkan program yang diajukan,

bukan berdasar berdasar satuan. Jadi, sertifikat berbunyi: ....Program

Paket A PKBM X Terakreditasi A....dan seterusnya.

3. UN Atas Nama PKBM Lain

Ada PKBM yang dalam beberapa tahun berdirinya hanya menitipkan

peserta didiknya untuk ikut ujian nasional (UN) di lembaga lain, padahal

salah satu butir persyaratan/penilaian mayor dari instrumen PKBM

adalah harus memiliki lulusan UN dalam dua tahun terakhir. Posisi

peserta didik tadi menjadi tidak jelas, apakah sebagai milik PKBM yang

menitipkan atau yang dititipkan. Secara legal formal ia adalah peserta UN

dari yang dititipkan, tetapi secara administrasi adalah juga peserta didik

dari lembaga yang menitipkan. Bagaimana solusinya? Pertama, dapat

dibuat surat keterangan dari dinas pendidikan setempat yang menyatakan

bahwa benar peserta didik tersebut adalah „milik‟ PKBM yang

menitipkan. Kedua, bisa pula dengan membuat MoU dengan lembaga

yang dititipkan terkait status peserta didik tersebut, lengkapi pula dengan

dokumen bukti-bukti pembelajaran yang telah dilakukan, seperti: daftar

hadir peserta didik, tutor, foto pembelajaran, dan dokumen lainnya.

4. Semua Dokumen Dilampirkan

Page 120: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

120

Tidak semua dokumen harus dilampirkan dalam lampiran dokumen bukti

fisik. Misal, RPP untuk masing-masing mata pelajaran tidak perlu

dilampirkan semuanya, tetapi cukup perconto untuk masing kelas, tahun,

dan mata pelajaran saja. Begitu pula dengan dokumen buku kas, tidak

perlu satu buku kas dari tahun A-Z dilampirkan, tetapi cukup padalaporan

kas bulan awal, tengah, atau akhir saja. Begtu pula dengan bahan ajar,

jika terlalu tebal untuk dilampirkan cukup di-copy cover dan daftar isinya

saja. Tapi ingat....saat visitasi ke satuan, semua dokumen perconto

tersebut akan dilihat secara lengkap oleh asesor. Jadi harus dipastikan

kebenaran dan keberadaannya.Agar borang tidak terlalu tebal, bahkan

copy dokumen bisa diperkecil menjadi setengah kuarto saja. Hal ini jg

mengingat daya tampung berkas dokumen permohonan akreditasi di

sekretariat BAP yang umumnya terbatas.

5. Melampirkan Dokumen Lembaga Lain

Ada beberapa kasus di mana PKBM A melampirkan dokumen dengan

identitas PKBM B.Sampai-sampai pada istilah borang akreditasi,

diplesetkan kata „borang‟ menjadi bohong dan ngarang. Nah, untuk

mencegah plesetan itu menjadi nyata, saat pengajuan borang akreditasi

periksa ulang dengan teliti dan pastikan bahwa dokumen yang

dilampirkan adalah benar dokumen milik sendiri. Jangan sampai ada

kejadian dokumen yang dilampirkan memiliki „tanda-tanda‟ sebagai

dokumen milik lembaga lain. Jika saja saat penilaian oleh asesor

ditemukan „tanda-tanda‟ seperti ini, jelas ini akan sangat menjatuhkan

kredibilitas lembaga di mata asesor. Bisa saja lembaga akan dicap

sebagai PKBM tukang copy paste dan tidak kredibel dan plesetan borang

= bohong dan ngarang pun menjadi nyata. Ujung-ujungnya asesor dibuat

ragu untuk memberikan skor maksimal. Benar bahwa meniru atau

menyalin suatu praktik yang baik dari lembaga lain bukanlah sesuatu

yang haram dan tabu, tetapi tetap berhati-hati. Periksa dan periksa

kembali...apakah dokumen yang dilampirkan tersebut sudah benar-benar

sah menjadi milik lembaga kita saat diajukan sebagai lampiran berkas

akreditasi.

6. Masalah pada Ketidaklengkapan Dokumen RKT

Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang berstatus mayor

seringkali tidak dibuat lengkap oleh satuan, padahal dokumen tersebut

wajib ada....dan dijadikan pedoman pelaksanaan program selama tahun

berjalan. Tidak perlu dalam bentuk dokumen RKT yang berlembar-

lembar, cukup beberapa lembar saja asal sudah menggambarkan program

apa saja yang akan dilakukan PKBM dalam satu tahu berjalan. Ada

Page 121: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

121

satuan yang menyajikannya dalam bentuk tabel seperti yang dibuat oleh

sekolah formal, itu juga tidak mengapa, yang penting dapat

menggambarkan program kerja satuan dalam satu tahun. Jangan lupa

legalitas dokumen harus jelas dalam bentuk tanda tangan pimpinan dan

cap lembaga.

7. Mengajukan Akreditasi Taman Bacaan Masyarakat (TBM).

Ada PKBM yang mengajukan akreditasi TBM yang dikelolanya. Nah,

BAN PAUD dan PNF sejauh ini tidak diberi kewenangan untuk

mengakreditasi TBM. PKBM umumnya memang memiliki kegiatan

TBM, tetapi secara program BAN PAUD dan PNF memasukannya

sebagai program penunjang dan bukan program ini yang perlu

diakreditasi. Keberadaan TBM tetap memperkuat posisi PKBM dalam

proses penilaian akreditasi di mana dalam salah satu butir penilaiaiannya

diminta melampirkan unsur dari program penunjang, TBM dapat menjadi

salah satu program yang dapat dilampirkan keberadaan programnya,

tetapi tidak perlu semua dokumen dilampirkan, hanya yang penting-

penting saja.

8. Dokumen Tidak Ada/Lengkap pada Status Mayor

Butir berstatus mayor berati wajib ada bukti fisik pelaksanaannya, tanpa

bukti fisik maka satuan dianggap tidak melakukannya. Hal ini menjadi

penting agar satuan memahami betul mana butir berstatus mayor, minor,

dan mana yang observation. Lalu memberikan sentuhan yang berbeda

terhadap masing-masing butir yang berbeda statusnya tersebut. Butir

instrumen berstatus mayor hendaknya jadi perhatian penuh...dibaca baca

berulang-ulang, lalu pahami, dan simpulkan apa yang diperlukan sebagai

bukti fisik pelaksanaannya. Jika tidak punya bukti fisik pelaksanannya

maka bukti fisik tersebut wajib diadakan...entah bagaimana caranya.

Jangan coba-coba mengajukan berkas jika satuan belum sanggup

mengadakan bukti fisik pelaksanaan kegiatanpada butir instrumen yang

berstatus mayor, sebab nantinya akan sia-sia belaka. Apalagi semakin ke

sini...setiap tahapan proses akreditasi semakin ketat.Sebelum tahap desk

assesment berkas, di BAP provinsi ada namanya tahap penilaian berkas

awalyang menggunakan instrumen FR-AK 02. Pada tahap ini akan

diperiksa syarat umum, syarat khusus, dan pemenuhan butir instrumen

berstatus mayor. Jika ditemukan ada satu saja persyaratan yang tidak

terpenuhi maka proses akreditasi akan ditunda dan atau tidak akan

dimasukka ke tahapan berikutnya. Normalnya lembaga akan diberitahu

oleh sekretariat BAP perihal apa kekurangan dari berkasnya.Tetapi, jika

Page 122: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

122

dalam kondisi tidak „normal‟ maka berkas tersebut akan dalam posisi

tidak jelas keberadaannya dan perlu waktu lebih untuk penelusurannya.

Daripada buang waktu menunggu, lebih baik siapkan berkas dokumen

bukti fisik, dalam hal ini bukti fisik yang berstatus mayor (wajib), sedari

awal lebih lengkap lagi.

9. Salah Memahami Permintaan Dokumen

Setiap butir yang ada dalam instrumen wajib dilengkapi dengan bukti

fisik, baik berupa dokumen, gambar, atau keterangan, atau bahkan ketiga-

tiganya. Dalam beberapa kasus ada lembaga yang salah dalam

melampirkan dokumen. Dokumen yang harusnya diletakkan di butir 11

malah diletakkan di butir 13, atau sebaliknya. Ada dokumen yang diminta

adalah kurikulum, tapi yang dilampirkan malah silabus.Mungkinkah

satuan tidak dapat membedakan antara kurikulum dan silabus? Ini tentu

berbahaya, dan mudah-mudahan kasus yang terjadi hanya salah

penempatan saja. Intinya, lampirkan dokumen sesuai dengan apa yang

diminta di instrumen, tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih.

10. Jika Ada Permintaan Dokumen Berulang di Butir Berbeda.

Jika ada permintaan dokumen yang sama pada butir yang berbeda,

tindakan yang benar adalah dengan melampirkan ulang dokumen

dimaksud. Jangan segan untuk meng-copy ulang. Namun, jika meng-

copy ulang berat, tindakan kedua yang benar adalah membuat keterangan

rujukan di butir tersebut bahwa dokumen yang dimaksud ada di butir

yang mana, berikan penjelasan. Jangan biarkan satu butir pun kosong

tanpa ada dokumen atau keterangan rujukan terkait dokumen yang

diminta.

11. „Menghadapi‟ Asesor dengan Bendera „Ormas/Wartawan‟

Ada kasus di mana saat visitasi, asesor dihadapkan pada pengurus yang

beratribut ormas FP* yang terkenal suka bikin ribut dan hobi

mengintimidasi kelompok lain yang tidak sepaham dengan kelompoknya.

Kostum seperti ini dan kesan umum terhadap ormas tersebut membuat

asesor merasa diintimidasi, apalagi si lembaga lebih banyak cerita

ormasnya daripada lembaganya. Di lain kasus, ada lembaga yang

menghadapkan wartawan untuk mengajak „ngobrol‟ asesor, pengelola

lembaga sendiri hanya diam di pojok. Nah, apa maksudnya pemakaian

atribut ormas saat menemui asesor? Apa pula maksudnya asesor

dihadapkan pada „wartawan‟ (bodrex?)? Asesor sama sekali tidak

Page 123: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

123

terkesan, tentu saja, yang ada malah kasihan.Kostum yang cocok

dikenakan pengelola satuan saat asesor visitasi adalah menggunakan

pakaian yang sopan, netral atau seragam lembaga, bukan yang lain.

Kemudian, asesor lebih berkepentingan dengan pengelola dan aktivis

lembaga, dan tidak ada urusan dengan ormas atau wartawan.

12. Fokus Melengkapi Butir, Lupa Prasyarat.

Ada yang sudah menyelesaikan semua kelengkapan dokumen di

instrumen tapi lupa mengkaji prasyarat pengajuan akreditasi, sehingga

saat dokumen telah selesai dijilid, ternyata baru diketahui bahwa ada

salah satu prasyarat yang belum terpenuhi.Akibatnya pengajuan

permohonan akreditasi menjadi tertunda dan bahkan tidak bisa dilakukan.

Tentu tidak ada pekerjaan yang sia-sia, tetapi alangkah baiknya teliti dulu

prasyarat pengajuan, baru beranjak pada melengkapi dokumen akreditasi.

Pastikan bahwa lembaga telah memenuhi prasyarat yang ditentukan. Apa

saja prasyarat pengajuan akreditasi PKBM? Berikut penjelasannya.

Persyaratan Umum Akreditasi PKBM

1. Mengajukan permohonan akreditasi kepada BAN PAUD PNF

melalui BAP PAUD dan PNF di provinsi masing-masing.

2. Memiliki Izin Penyelenggaraan/Izin Operasional Pendidikan

Nonformal (PAUD-LKP-PKBM) dari Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota, UPT Perijinan, atau Lembaga Pemerintah lainnya

yang berwenang.

3. Akte Pendirian dari Notaris atau SK Pimpinan

Instansi/Lembaga/Institusi yang berwenang di atasnya.

4. Program yang diajukan akreditasinya telah beroperasi minimal 2

tahun

5. Diprioritaskan bagi Lembaga yang memiliki NPSN (Nomor Pokok

Satuan Pendidikan Nasional).

6. Menggunakan prasarana yang didukung dengan dokumen yang sah

(Sertifikat Kepemilikan Tanah dan Bangunan, Surat Perjanjian Sewa,

Surat Perjanjian Pemanfaatan Prasarana).

Persyaratan Khusus Akreditasi PKBM

• Jumlah peserta didik minimal 20 orang/ tahun (kumulatif semua

program), dibuktikan dengan lampiran presensi peserta didik pada

tahun ajaran terakhir.

• Mempunyai Pendidik yang memenuhi persyaratan sesuai program

yang diajukan (Memiliki Guru Mata Pelajaran Berkualifikasi S1

untuk Paket A,B,C)

Page 124: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

124

• Minimal memiliki 2 jenis program utama: Pendidikan Kesetaraan

(Paket A, B, C), Keaksaraan (Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Usaha

Mandiri), Kepemilikan 2 jenis program utama dibuktikan dengan Ijin

Operasional

Catatan: Jika PKBM hanya mengajukan 1 (satu) program, maka

Program yang tidak diajukan akreditasinya minimal telah beroperasi 1

tahun dengan didukung dokumen pada Standar Isi, Proses dan Pendidik

(SIPRODIK).

13. Dokumen Tidak Urut

Instrumen akreditasi PKBM sudah dibuat secara urut, yaitu sebanyak 72

butir, lalu aplikasi penilaian yang digunakan oleh asesor pun telah dibuat

secara urut, sehingga untuk memudahkan penilaian sebaiknya dokumen

bukti fisik dibuat berurut pula, sesuai urutan yang ada di instrumen.

Jangan lupa berikan pula kode butir untuk masing-masing bukti fisik

yang dilampirkan. Dokumen yang berantakan, tidak urut, apalagi tidak

menggunakan kode butir seolah menjadi „neraka‟ bagi asesor yang

menilainya. Bayangkan, memeriksa segunung berkas tanpa jelas di mana

letak berkas yang dicari, sungguh pekerjaan yang luar biasa berat. Seperti

mencari jarum ditumpukan jerami. Jadi, urutkan dokumen, beri kode, beri

pembatas oleh kertas warna, dan jilid dengan rapi dan kuat. Ya betul,

penjilidan harus kuat dan tahan banting, sebab setidaknya berkas

akreditasi masing-masing satuan akan dinilai dan diambil bolak-balik dari

gudang sebanyak 4 kali (saat registrasi, penilaian berkas awal, desk

assesment, dan validasi), belum lagi proses „handling‟ saat pengiriman

atau pengangkutannya. Karenanya, penjilidan yang asal-asalan akan

membuat berkas mudah lepas, tercecer, cover lepas, dan lain sebagainya.

14. Nomor Telepon Tidak Bisa Dihubungi

Nomor telepon merupakan alamat kontak yang sangat penting, sebab

sejak registrasi, penilaian berkas awal, desk assesment, visitasi, sampai

validasi pengelola akan terus dikontak oleh staf sekretariat atau asesor.

Banyak keperluan yang perlu dikomunikasikan, mulai dari perbaikan

berkas, pemberitahuan kekurangan bukti fisik, jadwal visitasi, permintaan

penjelasan lisan, pemberitahuan hasil akreditasi, sampai pada informasi

penyerahan sertifikat. Jadi, cantumkan nomor telepon secara jelas, benar,

dan akurat di lembar identitas lembaga. Kalo perlu cantumkan dua nomor

telepon yang bisa dihubungi. Pastikan keduanya adalah nomor telepon

Page 125: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

125

aktif. Dua nomor ini baiknya dari dua orang yang berbeda, sebagai nomor

cadangan yang bisa menjadi alternatif untuk komunikasi dengan satuan.

15. Kode Dokumen Per Butir, Ditulis atau Ditempel Post-it?

Alangkah baiknya lembaga memberikan kode pada kelengkapan

dokumen/berkas yang diajukan. Caranya adalah dengan menempelkan

post-it, kertas warna, atau ditulis tangan. Mana yang paling cocok?

Semuanya cocok, asal bisa menempel dengan kuat. Ada kasus di mana

berkas dokumen per butir ditempel post-it tapi kemudian post-it tersebut

lepas, sehingga dokumen menjadi tidak berkode. Artinya, pastikan post-it

yang digunakan dapat menempel dengan kuat, jangan yang asal tempel.

Ingat, berkas yang diajukan satuan akan dibuka berkali-kali, otomatis

pembatas atau kode dokumen per butir harus dapat menempel dengan

kuat agar bisa tahan dibuka tutup berkali-kali. Berikan kemudahan pada

asesor dalam melakukan penilaian berkas yang satuan ajukan, bukankah

memberikan kemudahan pada orang lain adalah ibadah? Bukankah kita

juga senang kalau urusan kerjaan kita dipermudah? Itulah intinya.

16. Pilih Dokumen Tebal atau Tipis?

Tebal dokumen pengajuan akreditasi yang ideal sebenarnya hanya sekitar

3-6 cm saja, tetapi mengapa ada dokumen pengajuan akreditasi yang

tebalnya sampai 20-40 cm? Asesor tidak beranggapan bahwa dokumen

yang „berbobot‟ fisiknya berarti „berbobot‟ isinya, sama sekali tidak.

Dokumen borang yang baik adalah yang berisi kelengkapan dokumen per

butir penilaian. Setiap butir itu lengkap dokumennya atau sample

dokumennya. Sebab, ada dokumen yang sangat tebal ternyata hanya

berisi lampiran RPP, silabus, bahan ajar, sedangkan pemenuhan

kelengkapan dokumen per butirnya sangat lemah, yang pada akhirnya

membuat lembaga tidak lolos penilaian. Jadi „bobot‟ fisik bukan segala-

galanya, yang terpenting justru „bobot‟ per butir penilaian. Ada lembaga

yang mengajukan berkas dengan tebal hanya sekitar 3 cm, tetapi karena

isinya memenuhi setiap butir penilaian maka lembaga tersebut lolos

penilaian dan terakreditasi.Dokumen borang yang terlalu tebal atau di

atas 5 cm, oleh BAP dan juga asesor dianggap sebagai beban, mengapa?

Dokumen yang tebal perlu ruang penyimpanan yang lebih luas, perlu

energi lebih untuk memindahkannya, mengangkatnya, dan membuka-

buka isinya. Please deh ya....jangan siksa kami para asesor dengan

dokumen yang super tebal, beri kami dokumen yang imut, yang sedang-

sedang saja...atau yang langsing. Pepatah “big is beautiful”tidak berlaku

untuk urusan borang akreditasi ya.

Page 126: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

126

17. Satu Jilid Dokumen atau Beberapa Jilid?

Lebih baik satu jilid saja, sebab kalu beberapa dokumen takutnya tercecer

saat pengangkutan atau pemindahan. Jika pun terpaksa harus beberapa

jilid maka berikan tanda atau nomor supaya jika tanpa sengaja tercecer

masih terdapat identitas dokumen yang jelas. Ada beberapa lembaga yang

menjilid dokumen berdasarkan standar nasional pendidikan, sehingga

satuan memiliki 9 jilid dokumen. Walau tidak dilarang, tetapi ini kurang

praktis, dan pemborosan. Bukankah boros itu temannya setan? Uang

memang milik Anda, tapi sumber daya lingkungan itu milik bersama.

Jadi, ketika menggunakan sumber daya lingkungan (kertas, tinta,

fotocopy), itu adalah milik bersama untuk digunakan secukupnya, dan

tidak berlebihan/boros. Sebab itu adalah milik bersama. Ingat, satu rim

kertas yang kita gunakan berarti ada berapa pohon yang ditebang, berapa

liter BBM yang keluar untuk mengangkutnya.

18. Berapa Rangkap Dokumen? Satu atau Tiga?

Cukup dua rangkap saja, satu dipegang oleh lembaga dan satu dokumen

lagi dikirimkan ke sekretariat BAP-PAUD dan PNF. Asesor tidak perlu

diberi dokumen borang pengajuan, asesor memang akan minta dokumen

tambahan saat visitasi, tetapi hanya untuk dokumen yang dianggap

kurang saja.Tetapi, mohon diingat bahwa saat asesor visitasi maka yang

disajikan bukan lagi dokumen yang diborang, tetapi dokumen aktual yang

sehari-hari digunakan oleh satuan pendidikan. Dokumen borang hanya

sebagai arsip atau untuk mencocokkan data saja.

19. Bagaimana Jika Pengajuan Akreditasi Tidak Kunjung

Ditindaklanjuti?

Ada keluhan dari satuan PKBM yang merasa sudah lama (misalnya, lebih

dari enam bulan) mengajukan akreditasi, tetapi belum juga dikunjungi

(divisitasi) oleh asesor. Ada beberapa kemungkinan penyebabnya, di

antaranya:

Pertama, proses akreditasi terbagi dalam beberapa tahapan; ada

registrasi, penilaian berkas awal, desk assesment, visitasi, validasi, lalu

keluar hasil. Semua langkah ini perlu waktu beberapa bulan, dan bahkan

kadang satu tahun untuk sampai keluar sertifikat. Adapun, untuk sampai

pada tahap visitasi, jika tidak ada antrian sebenarnya hanya perlu waktu

satu atau dua bulan saja, tetapi jika ada antrian maka perlu waktu yang

Page 127: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

127

lebih lama lagi. Jika semua dokumen lengkap dan kuota masih ada, yang

diperlukan tinggal kesabaran menunggu giliran dikunjungi oleh asesor.

Jika satuan sabar dan sabar, niscaya akreditasi juga akan kelar.

Kedua, masalah kuota akreditasi (bukan kuota data internet);dalam satu

tahun anggaran biasanya per masing-masing provinsi ada jumlah kuota

akreditasi yang ditetapkan. Jika saat kita mendaftar kuota telah habis,

dokumen akreditasi satuan yang tidak masuk kuota tahun berjalan akan

diproses pada tahun berikutnya. Dapat dibayangkan, jika pada

pertengahan tahun ternyata kuota akreditasi sudah habis, maka lembaga

mungkin perlu nunggu waktu antara 6-10 bulan, sampai ia divisitasi di

tahun berikutnya. Lama? Ya, memang lama...karena inilah prosedur yang

saat ini digunakan oleh BAN PAUD dan PNF. Mudah-mudahan, ke

depan dirancang prosedur yang lebih sederhana dengan tetap menjaga

kualitas.

Ketiga, masalah kelengkapan dokumen. Jika dokumen satuan tidak

lengkap maka dokumen tersebut tidak akan lanjut ke tahapan berikutnya

dari proses akreditasi. Jika di tahap penilaian berkas awal, ada satu saja

pra syarat yang tidak lengkap, dokumen akan disimpan kembali dan

diberitahukan ke lembaga kekurangannya. Ini juga membuat proses

menjadi lama, karena misal saat diberitahu kekurangannya oleh staf

sekretariat, satuan tidak cepat merespon, tidak cepat melengkapi, atau

bahkan lupa melengkapi dokumen yang diminta. Kalau sudah

begini...proses menjadi lebih lama lagi.

Ada kasus di mana satu grup satuan PKBM sebanyak 5 satuan

mengajukan akreditasi dalam waktu bersamaan. Pengajuan ini dimotori

oleh ketua PC Forum PKBM-nya, tetapi saat visitasi yang divisitasi

hanya tiga lembaga, ada dua satuan tertinggal. Saat asesor visitasi ke tiga

satuan, baru ditanyakan mengapa yang duanya lagi belum divisitasi,

setelah ditelusuri ternyata ada berkas dokumen yang kurang dan belum

dilengkapi. Jadilah dua lembaga ini tertinggal proses akreditasinya,

bahkan harus menyeberang ke tahun anggaran berikutnya.Jadi bersama-

sama saat mendaftar akreditasi tidak berarti akan diproses secara

bersama-sama pula. Ada banyak faktor terkait proses akreditasi dan

tahapan-tahapannya. Baik dari segi administrasi, substansi, teknis, atau

masalah yang bersumber dari BAP dan asesor atau masalah yang justru

muncul dari lembaga itu sendiri.

G. Banding Atas Hasil Akreditasi

1. Kriteria Banding Atas Hasil Akreditasi

Page 128: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

128

Asesi dapat melakukan banding atas hasil akreditasi jika Asesi merasa

dirugikan dengan keputusan yang di keluarkan BAN PAUD dan PNF

terkait dengan hasil penilaian status akreditasi PAUD dan PNF.

Adapun kriteria Pengajuan Banding atas Hasil Akreditasi, meliputi:

a. Terdapat perbedaan persepsi antara status peringkat akreditasi yang

ditetapkan dengan BAN PAUD dan PNF dengan hasil evaluasi diri

Asesi.

b. Terdapat perbedaan persepsi Asesi terhadap data yang dinilai Asesor

yang berhubungan dengan aspek keberadaan, kelengka pan, dan

kesesuaian

c. Terdapat perbedaan persepsi antara data yang tertulis di setiap butir

isian dalam instrumen akreditasi dengan lampiran dokumen

pendukungnya dengan kondisi riil di lembaga.

d. Terdapat perbedaan antara skor hasil penilaian akreditasi yang

mengacu pada rubrik penilaian dengan dokumen dan rekaman yang

dimiliki Asesi sehingga berpengaruh terhadap perubahan peringkat

akreditasi.

2. Mekanisme Pengajuan Banding Atas Hasil Akreditasi

a. Program dan Satuan PAUD dan PNF mengunduh SK Hasil

Akreditasi dari website BAN PAUD dan PNF sebagai dasar dalam

melakukan kajian atas hasil akreditasi berdasarkan delapan standar

nasional pendidikan.

b. Jika dari hasil kajian ditemukan beberapa penilaian yang tidak

obyektif, penilaian yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya di

lapangan, terjadi conflict of interest dan hal hal lainnya yang dirasa

merugikan program dan satuan PAUD dan PNF, maka dengan

menggunakan surat resmi berkop surat dan dibubuhi tanda tangan

pimpinan lembaga serta distempel, disusun pengajuan banding atas

hasil akreditasi.

c. Surat banding atas hasil akreditasi dilampiri dengan daftar kajian atas

capaian delapan standar nasional pendidikan berbasis butir-butir

Instrumen Akreditasi, FR-AK-04a dan dokumentasi atas pelaksanaan

visitasi akreditasi di Lembaga.

d. Surat disampaikan ke Sekretariat BAP PAUD dan PNF di Dinas

Pendidikan Provinsi ditujukan kepada Ketua BAN PAUD dan PNF

u.p. Ketua BAP PAUD dan PNF.

e. Surat dan lampirannya selanjutnya dilakukan pemeriksaan tahap

pertama oleh Sekretariat BAP PAUD dan PNF dengan mempelajari

arsip Laporan Hasil Validasi (FR-AK-04), dilampiri Dokumen

Permohonan Akreditasi dan Dokumen Laporan Hasil Visitasi.

Sekretariat BAP PAUD dan PNF bagian Akreditasi memberi catatan

Page 129: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

129

atas hasil pemeriksaannya di kolom catatan dalam Format

Penanganan Banding Atas Hasil Akreditasi.

f. Surat banding atas hasil akreditasi dilampiri dengan daftar kajian atas

capaian delapan standar nasional pendidikan berbasis butir-butir

Instrumen Akreditasi, FR-AK-04a dan Dokumentasi atas pelaksanaan

visitasi akreditasi di Lembaga.

g. Surat disampaikan ke Sekretariat BAP PAUD dan PNF di Dinas

Pendidikan Provinsi ditujukan kepada Ketua BAN PAUD dan PNF

u.p. Ketua BAP PAUD dan PNF.

h. Surat dan lampirannya selanjutnya dilakukan pemeriksaan tahap

pertama oleh Sekretariat BAP PAUD dan PNF dengan mempelajari

arsip Laporan Hasil Validasi (FR-AK-04), dilampiri Dokumen

Permohonan Akreditasi dan Dokumen Laporan Hasil Visitasi.

Sekretariat BAP PAUD dan PNF bagian Akreditasi memberi catatan

atas hasil pemeriksaannya di kolom catatan dalam Format

Penanganan Banding Atas Hasil Akreditasi.

i. Sekretariat BAP PAUD dan PNF menyerahkan catatan dan dokumen

ke komisi sistem manajemen mutu di BAP PAUD dan PNF untuk

diperiksa dan diberi catatan untuk diajukan dalam rapat berkala BAP

PAUD dan PNF untuk diberi rekomendasi jawaban atas pengajuan

Banding atas Hasil Akreditasi.

j. Rekomendasi rapat berkala BAP PAUD dan PNF dilaporkan Ketua

BAP

k. PAUD dan PNF melaluisurat kepada Ketua BAN PAUD dan PNF

u.p.Komisi Sistem Manajemen Mutu Akreditasi untuk bahan

pertimbangan dalam pengambilanKeputusan lebih lanjut dalam Rapat

Pleno BAN PAUD dan PNF. Apabilaterjadi perubahanstatusperingkat

akreditasi maka BAN PAUD dan PNF akan melakukan perubahan

SK dan Sertifikat Akreditasi.

l. Hasil keputusan BAN PAUD dan PNF diinformasikan melalui surat

oleh BAP PAUD dan PNF ke Program dan Satuan PAUD dan PNF

yang mengajukan Banding atas hasil akreditasi.

m. Seluruh keputusan akhir BAN PAUD dan PNF terhadap Banding atas

hasil akreditasi bersifat final danmengikat. Lembaga yang masih tidak

puas atas hasil putusan banding dapat mengajukan kepada BAP

PAUD dan PNF untuk dilakukan akreditasi kembali pada tahun-tahun

berikutnya.

3. Waktu Pengajuan Banding Atas Hasil Akreditasi

Waktu pengajuan Banding atas hasil akreditasidilaksanakan dengan

ketentuan:

Page 130: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

130

h. Diajukan maksimal 1 bulan sejak SK Hasil Akreditasi diumumkan

secara resmi di website BAN PAUD dan PNF dan diinformasikan

secara luas oleh BAP PAUD dan PNF keseluruh Pokja Akreditasi

PAUD dan PNF Kabupaten/Kota.

Pengumuman atas dibukanya masa banding dilakukan Komisi Sistem

Manajemen Mutu BAN PAUD dan PNF di website BAN PAUD dan

PNF.

i. Penanganan Banding atas Hasil Akreditasi dilakukan maksimal 1

bulan di BAP PAUD dan PNF dan keputusan akhir maksimal 2

minggu di BAN PAUD dan PNF.

j. Setelah lewat dari 1 bulan sejak pengumuman atas SKHasil

Akreditasi di website, maka seluruh surat pengajuan banding dari

program dan satuan PNF akan dikategorikan sebagai surat pengaduan

atau surat keluhan (complaint letter) yang akan ditindaklanjuti

sebagai pengaduan biasa serta tidak mengubah hasil akreditasi yang

sudah diumumkan.

FORMAT SURAT PENGAJUAN

BANDING ATAS HASIL AKREDITASI

Logo Lembaga

Nama Lembaga

Alamat Lembaga

Kontak Nomor Telpon dan HP Lembaga

Nomor : .......................................... (Kota), (Tanggal-Bulan-Tahun)

Lampiran : ..........................................

Hal : ..........................................

Kepada Yth.

Ketua BAN PAUD dan PNF

u.p. Ketua

BAP PAUD dan PNF

Di

(ibukota provinsi)

Penjelasan terkait dengan Pengajuan Banding atas Hasil Akreditasi

Page 131: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

131

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Pimpinan Lembaga PAUD dan PNF

.........................................................

Lampiran:

1. Dokumen Lembaga PAUD dan PNF yang mendukung pengajuan Banding

atas Hasil Akreditasi

2. Ijin Operasional Lembaga PAUD dan PNF yang berlaku

3. Foto Dokumentasi Berwarna Lembaga PAUD dan PNF (Tampak Depan,

Ruang Dalam, dan Ruang Pembelajaran)

4. FR-AK-04a dari Asesor Visitasi Akreditas

Daftar Butir-Butir Di Instrumen Akreditasi Yang Diajukan Banding

No.

No.Butir

Skor Berdasarkan

Evaluasi Diri

Argumentasi

1

2

3

4

5

Page 132: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

132

6

Page 133: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

133

BAB VI

PENUTUP

Satuan pendidikan merupakan sistem yang memiliki masukan untuk

melakukan transformasi guna memberi output pada lingkungan. Sebagai sistem

yang terbuka, satuan pendidikan sangat bergantung pada lingkungan dan

kekuatan eksternal. Masukan terhadap sistem berupa sumber daya manusia (baik

peserta didik maupun guru/tutor/instruktur), sumber daya fisik baik berupa

infrastruktur dan sumber daya finansial. Proses dan aktivitas pendidikan terkait

dengan kurikulum, manajemen, dan mekanisme dukungan membentuk sub‐sistem transformasi, sedangkan output dari sistem adalah lulusan yang dapat

melanjutkan pendidikan lebih tinggi, bekerja, berwirausaha, berakhlak karimah

dan diterima masyarakat.

Kegiatan penjaminan mutu melalui proses penyiapan akreditasi dilakukan

agar semua aspek input, proses, dan output pada satuan pendidikan lebih

terjamin mutunya atau terstandar. Satuan pendidikan di mana pun di seluruh

wilayah Indonesia akan memiliki kualitas yang standar sesuai hasil penilaian

akreditasi yang dilakukan.

Proses penjaminan mutu melalui peningkatan kompetensi pengelola satuan

PKBM secara berkesinambungan melalui bahan diklat ini diharapkan dapat

meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam menyiapkan

pengelola satuan PKBM dalam pelaksanaan akreditasi sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Bahan diklat penjaminan mutuini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan

pengelola satuan PKBM dalam memahami pengembangan mutu lembaga

melalui penyiapan dan pelaksanaan akreditasi secara konseptual maupun

prosedural yang dapat dilakukan secara praktis, terutama dalam kegiatan

pembelajaran, pelatihan, dan pembimbingan mulai dari pelaksanaan, persiapan,

dan evaluasinya.

Kami mengharapkan masukan konstruktif untuk penyempurnaan bahan

diklat penjaminan mutuini sehingga akan lebih fungsional dalam meningkatkan

kompetensi pengelola satuan PKBM dalam penyiapan dan pelaksanaan

akreditasi.

Pertanyaan dan saran terkait akreditasi satuan PKBM dapat menghubungi

Saudara Kuswara dengan alamat PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat di nomor

08164217273.

Page 134: Bahan Supervisi Penyiapan Akreditasi Satuan PKBM Supervisi PKBM... · pengembangan sumber daya serta kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal.Bahan

134

DAFTAR PUSTAKA

BAN PNF. 2014. Kebijakan dan Mekanisme Akreditasi BAN PNF 2014. (Bahan

paparan dalam bentuk power point).

BAN-PNF. 2014. Instrumen Akreditasi PKBM. Jakarta: BAN PNF.

BAN PNF. 2014. Rambu-Rambu PenilaianAkreditasi Program Paket Pendidikan

Kesetaraan dan Lembaga PKBM. Jakarta: BAN PNF.

Basuki, Edi. 2016. PKBM Organisasi Mitra PNF. Dimuat dalam

http://fauziep.com/pkbm-organisasi-mitra-pnf/ dan dunduh tanggal 29

Maret 2017.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. 2012. Standar dan Prosedur

Penyelenggaraan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Direktorat

Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal. Jakarta:

Kemdikbud.

Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

Permendikbud No. 59 tahun 2012 tentang Badang Akreditasi Nasional.

Pranjono, Fauzi Eko. 2016. Akreditasi PKBM. Dimuat dalam

http://fauziep.com/tag/akreditasi-pkbm/, di unduh tanggal 29 Maret 2017.

Surat Keputusan Kabalitbang Kemdikbud No.028/H/MS/2014 tentang Perangkat

Akreditasi PAUD – LKP – PKBM.

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.