25
BAB II PENDAHULUAN METODE ILMIAH DALAM EMECAHAN MASALAH A. Metode Ilmiah Metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah, pada dasarnya menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah pertama kali dikenalakan oleh john dewey adalah perpaduan proses berpikir deduktif –induktif guna pemecahan suatu masalah . john dewey didalam bukunya How We think (1910) mengatakan bahwa langkah- langkah ppemecahan suatu masalah adalah sebagai berikut: a. Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini mendorong erlunya pemecahan b. Merumuskan dan atau membatasi masalah/ kesulitan tersebut. Di dalam hal ini diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu c. Mencoba mengajukan pemecahan masalah/kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis-hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab maslah tersebut d. Merumuskan alas an-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif e. Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan dengan berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan melalui

Bahan Metode Ilmiah Konsul

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bahan Metode Ilmiah Konsul

BAB II

PENDAHULUAN

METODE ILMIAH DALAM EMECAHAN MASALAH

A. Metode Ilmiah

Metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan

atau pemecahan suatu masalah, pada dasarnya menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah

pertama kali dikenalakan oleh john dewey adalah perpaduan proses berpikir deduktif –

induktif guna pemecahan suatu masalah . john dewey didalam bukunya How We think

(1910) mengatakan bahwa langkah-langkah ppemecahan suatu masalah adalah sebagai

berikut:

a. Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini

mendorong erlunya pemecahan

b. Merumuskan dan atau membatasi masalah/ kesulitan tersebut. Di dalam hal ini

diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu

c. Mencoba mengajukan pemecahan masalah/kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis-

hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang didasarkan pada

suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab maslah

tersebut

d. Merumuskan alas an-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif

e. Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan dengan berdasarkan fakta-fakta yang

dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian . hasil pembuktian hipotesis ini bisa

menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diterima dan dapat pula memperlemah

hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak. Dari langkah terakhir ini selanjutnya dapat

dirumuskan pemecahan masalah yang telah dirumuskan tersebut.

Almack (1939) membuat batasan bahwa metode ilmiah adalah suatu cara menerapkan

prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran . dengan

demikian maka penelitian pada dasarnya adalah proses penerapan metode ilmiah tersebut

yang hasilnya adalah ilmu (kebenaran). Bahasan metode ilmiah sekurang-kurangnya

Page 2: Bahan Metode Ilmiah Konsul

mencakup dua hal yakni menyangkut masalah kriteria dan langkah-langkah. Kriteria metode

ilmiah terdiri dari :

a. Berdasarkan fakta

Informasi-informasi atau keterangan-keterangan yang akan diperoleh baik yang akan

dikumpulkan ataupun dianalisis hendaknya berdasarkan fakta-fakta atau kenyataan,

bukan berdasarkan pemikiran-pemikiran sendiri atau dugaan

b. Bebas dari prasangka

Penggunaan atau data metode ilmiah hendaknya berdasarkan bukti yang lengkap dan

objektif, bebas dari pertimbangan-pertimbangan subjektif. Oleh karena itu metode ilmiah

ini bersifat bebas baik dari prasangka-prasangka ataupun dugaan.

c. Menggunakan prinsip analisis

Fakta atau data yang diperoleh melalui penggunaan metode ilmiah tidak hanya apa

adanya. Fakta serta kejadian-kejadian tersebut harus dicari sebab akibatnya atau alas an-

alasannya dengan prinsip analisis

d. Menggunakan hipotesis

Hipotesis atau dugaan(bukti) sementara diperlukan untuk memandu jalan fikiran keaarah

tujuan yang ingin dicapai. Dengan hipotesis peneliti akan dipandu jalan fikirannya kea

rah mana hasil penelitiannya akan dianalisis

e. Menggunakan Ukuran Objektif

Pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus menggunakan ukuran-ukuran yang

objektif. Ukuran tidak boleh dinyatakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

subjektif(pribadi).

Sedangkan langkah-langkah umum yang digunakan dalam metode ilmiah mencakup:

a. Memilih dan atau mengidentifikasi masalah

Memilih masalah penelitian memang tidak mudah, oleh sebab itu diperlukan pemikiran-

pemikiran yang cermat. Untuk mempermudah pemilihan masalah, kita harus banyak

membaca buku-buku, baik yang mencakup teori maupun hasil-hasil penelitian lain.

Pengalaman-pengalaman lapanganpun sangat membantu dalam pemilihan masalah

penelitian.

Page 3: Bahan Metode Ilmiah Konsul

b. Menetapkan Tujuan Penelitian

Setelah masalah dipilih selanjutnya tujuan penelitian dirumuskan. Tujuan penelitian pada

hakikatnya adalah suatu pernyataan tentang informasi apa yang akan digali melalui

penelitian tersebut.

c. Studi Literatur

Untuk memperoleh dukungan teoritis terhadap masalah penelitian yang dipilih, maka

peneliti perlu banyak membaca buku-buku literature, dapat berupa buku teks (Teori)

maupun hasil-hasil penelitian orang lain, majalah jurnal, dan sebagainya. Dari studi

literature atau sering juga orang menyebut tinjauan teoritis, akan mempermudah dalam

merumuskan kerangka konsep penelitian.

d. Merumuskan Kerangka Konsep Penelitian

Agar memperoleh gambaran secara jelas kearah mana penelitian itu berjalan, atau data

apa yang dikumpulkan, perlu dirumuskan kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep

penelitian pada hakikatnya adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep serta

variable-variabel yang akan diteliti.

e. Merumuskan Hipotesis

Agar analisis penelitian itu terarah, maka perlu dirumuskan hipotesis terlebih dahulu.

Hipotesis pada hakikatnya adalah dengan sementara terhadap terjadinya hubungan

variable yang akan diteliti.

f. Merumuskan Metode Penelitian

Dalam merumuskan metode penelitian ini mencakup jenis dan metode penelitian yang

akan digunakan, populasi, dan sample penelitian, cara (metode) dan alat ukur (pengumpul

data), serta rencana analisis data.

g. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan cara dan alat pengumpul data seperti

diuraikan diatas.

h. Mengolah dan menganalisis data

Setelah data terkumpul maka terhadap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis

data. Pengolahan dan analisis data dapat dilaksanakan secara manual atau dengan bantuan

Komputer.

i. Membuat laporan

Page 4: Bahan Metode Ilmiah Konsul

Laporan penelitian pada dasarnya adalah penyajian data. Artinya dalam laporan hasil

penelitian akan disajikan data hasil penelitian tersebut.

B. Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh

pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta

membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang

dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu

hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang

sistematis, teratur dan terkontrol.

Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu:

1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.

2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekatpada

pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.

3. Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusunberdasarkan

data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.

4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.

5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk

menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif,

tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja

dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).

6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasilpercobaan

perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka

hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.

C. Karakterisasi

Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam

proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki

oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan

Page 5: Bahan Metode Ilmiah Konsul

(definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran

dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat

yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses

atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering

memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan

kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam

itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam

bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan

regresi. Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi

ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan

dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur

Karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :

1. Sistematik.

Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan

kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.

2. Logis.

Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik.

Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal,

yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir

untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur

deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari

pernyataan yang bersifat umum.

3. Empirik.

Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta

aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba

yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.

Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :

a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau

perbandingan satu sama lain)

b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu

Page 6: Bahan Metode Ilmiah Konsul

c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada

hubungan sebab akibat)

4. Replikatif.

Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan

harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi

yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi

langkah penting bagi seorang peneliti.

D. Langkah-Langkah

Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Perumusan masalah

Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah

adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya.

Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar

kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan

mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan,

mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?

Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan

identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu

dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian

kita.

Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai

berikut :

a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.

b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan

masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok

permasalahan.

c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari

cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya

dibandingkan permasalahan apakah dosa dapat diukur.

Page 7: Bahan Metode Ilmiah Konsul

2. Perumusan hipotesis

Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka

sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang

masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan

untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang

dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai

hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang

merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh

karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu,

kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah

kita buat

3. Perancangan penelitian

Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian,

memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa factor yang dapat memengaruhi akurasi

suatu hasil. Istilah rancangan penelitian di gunakan dalam dua hal, yaitu pertama,

rancangan penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi

permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data dan kedua, rancangan

penelitian di gunakan untuk mendefinisikan struktur penelitian yang akan di laksanakan.

(nursalam, 2011).

a. Unsur-unsur terpenting dalam menentukan rancangan penelitian mencakup :

1. Ada atau tidaknya pengobatan

2. Jumlah sampel dalam populasi

3. Frekuensi dan waktu pengukuran

4. Metode sampling

5. Instrument untuk pengumpulan data

6. Control yang di pilih untuk mengendalikan variable-variabel perancu.

b. Jenis rancangan penelitian

Menurut Wilson Diers ,1979 dalam Nursalam 2011 mengatakan jenis rancangan

penelitian keperawatan di bedakan menjadi 4 yaitu :

Page 8: Bahan Metode Ilmiah Konsul

1. Deskriptif

Penelitian bertujuan untuk menjelaskan, memberi suatu nama, situasi atau

fenomena dalam menemukan ide baru.

2. Factor yang berhubungan ( Relationship )

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan hubungan antar variable dan

menjelaskan hubungan yang di temukan. Penelitian ini di sebut juga penelitian

tahap 2 setelah suatu fenomena di temukan. Hubungan tersebut tidak selalu

memiliki mekanisme yang menjelaskan (ko-insiden / kebetulan timbul

kebersamaan). Rancangan yang sering di gunakan adalah cross sectional.

3. Faktor yang berhubungan (asosiasi).

Penelitian ini di sebut juga explanatory atau correlational, bertujuan untuk

menentukan factor apakah yang terjadi sebelum/bersama-sama tanpa adanya suatu

intervensi dari peneliti. Rancangan yang di pergunakan bisa menggunakan cross

sectional atau jenis rancangan lainnya (kohort, case control)

4. Pengaruh ( causal )

Penelitian ini di tujuan untuk menguji pengaruh variable independen terhadap

variable dependent.

Karakteristik rancangan pengaruh ( causal ) adalah sebagai berikut:

a) Intensitas variable independent menentukan intensitas variable dependen (VD)

misalnya dosis

b) Dapat di jelaskan mekanisme perubahannya

c) (tetapi) bukan sebagai penyebab (causation)

d) Jenis rancangan yang di pergunakan adalah eksperimental. Jenis rancangan

eksperimental adalah :

1. True experimental (satu kelompok tidak di lakukan intervensi )

2. Quasy experimental ( satu kelompok dilakukan intervensi sesuai dengan

metode yang di kehendaki, kelompok lainnya di lakukan seperti biasanya )

3. Pre-experimental : post only atau pre-post. Satu kelompok dilakukan

intervensi X dan kelompok lainnya dilakukan intervensi Y.

Page 9: Bahan Metode Ilmiah Konsul

Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan

penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus

dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan

bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.

Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian

eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran

secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki.

Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan

komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.

Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan

kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang

perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan

tanaman di tempat yang gelap.

Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus

diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah

populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian.

Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika

melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi.

Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :

a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah

dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat)

b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur

(dipengaruhi oleh variabel bebas)

c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak

mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.

4. Pelaksanaan penelitian

Langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian.

Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan

dengan baik.

Page 10: Bahan Metode Ilmiah Konsul

b. Pelaksanaan

1. Pengumpulan/pengambilan data

a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan

menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman

(hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra

peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah

mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa

buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.

b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga

akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai

berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.

2. Pengolahan data, setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka

tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang

kita peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table,

grafik dan diagram.

3. Menarik kesimpulan, setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan

maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil

penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil

kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh

dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan

yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi

penelitian.

5. Pelaporan penelitian

Sistematika penyusunan laporan penelitian :

a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil

penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis

b. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi

tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil

penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Page 11: Bahan Metode Ilmiah Konsul

c. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari

persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian

berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi

dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.

d. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil

dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk

grafik, tabel , atau diagram.

e. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban

terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak

lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian

selanjutnya.

E. Menggunakan Metode Ilmiah Dalam Memecahkan Suatu Masalah

Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan

dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu

pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.

Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.

Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.

Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara

sistematis berdasarkan bukti fisis. Biasanya para Ilmuwan melakukan observasi serta

membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan. Prediksi yang dibuat berdasarkan

hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-

kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Dalam membuat atau merancang suatu metode ilmiah terdapat beberapa langkah-

langkah yang harus dilakukan yaitu yang pertama-tama kita harus menyusun rumusan

masalahnya terlebih dahulu. Namun dalam menyusun rumusan masalah ada beberapa hal

yang harus diperhatikan yaitu masalah harus dapat menyatakan adanya keterkaitan antara

beberapa variable atau lebih. Masalah tersebut juga harus dapat merupakan masalah yang

dapat diuji dan dapat dipecahkan. Dan masalah itu juga harus disusun dalam pertanyaan yang

singkat, padat dan jelas.

Page 12: Bahan Metode Ilmiah Konsul

Setelah rumusan masalah tersusun dengan baik, kemudian menyusun kerangka teori.

Menyusun kerangka teori yakni mengumpulkan keterangan-keterangan dan informasi secara

teori ataupun data-data yang didapat dari fakta di lapangan. Dari keterangan-keterangan dan

informasi itulah diperoleh penjelasan sementara tentang permasalahan yang terjadi. Langkah

selanjutnya yaitu merumuskan teori yakni menjelaskan satu persatu dari kerangka teori yang

telah disusun tadi.

Setelah rumusan teori tersebut terbentuk, kita harus melakukan eksperimen/observasi

yang berhubungan dengan rumusan masalah yang terjadi agar kita dapat mendapatkan data

sementara/hipotesis dari hasil observasi yang kita lakukan. Observasi dapat berupa observasi

langsung yaitu terjun langsung ke lapangan atau ke tempat observasinya dan observasi tidak

langsung yaitu dapat berupa mencari fakta melalui suatu sumber bacaan. Dari hasil

obseravasi tersebutlah kita akan mendapatkan sebuah hipotesis atau jawaban sementara yang

masih perlu dicari tahu kebenarannya.

Hipotesis ditulis dalam bentuk pernyataan yang sederhana dan jelas juga berdasarkan

keterangan-keterangan atau informasi yang diolah baik dari sumber bacaan maupun fakta

yang ada. Setelah hipotesis telah kita dapatkan langkah selanjutnya adalah mengolah dan

menganalisis data dari hasil observasi tersebut dan menyusun nya menjadi sebuah karangan

yang menjelaskan secara keseluruhan dari proses observasi yang dilakukan. Selanjutnya

menarik kesimpulannya. Dan langkah terakhir ialah mempublikasikan hasil dari metode

ilmiah yang telah disusun itu.

F. Merumuskan, Menyeleksi Masalah dan Tujuan Riset Keperawatan

Syarat masalah riset keperawatan, menurut Sastroasmoro dan Ismail (1995, hal. 11) harus

mengandung unsure = FINER

F = Bisa dijalankan (FEASIBLE)

Tersedia subjek penelitian

Tersedia dana

Tersedia waktu, alat, dan keahlian

I = Menarik (INTERESTING)

Masalah hendaknya menarik untuk diteliti

Page 13: Bahan Metode Ilmiah Konsul

Masalah yang menarik bagi peneliti akan membuat proses penelitian lebih mudah untuk

dilakukan dan dikembangkan.

N = Hal Baru (NOVEL)

Membantah atau menginformasikan penemuan terdahulu

Melengkapi dan mengembangkan hasil penelitian terdahulu

Menemukan sesuatu yang baru

E = Etika (ETHICAL)

Tidak bertentangan dengan etika,khususnya etika keperawatan

R = Releven

Bermanfaat bagi perkembangan IPTEK

Dapat digunakan untuk meningkatkan asuhan keperawatan dan kebijaksanaan

kesehatan

Sebagai dasar penelitian selanjutnya

Tujuan penelitian harus relevan dengan masalah yang dirumuskan. Adanya tujuan

yang jelas akan mempermudah peneliti untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Penulisan

tujuan umum yang digunakan adalah untuk menggambarkan judul yang hendak dicapai

secara umum.

G. Hakikat Masalah Penelitian

Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan,

dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode

ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).

Pelajaran yang membicarakan metode-metode ilmiah mengenai penelitian disebut

metode penelitian atau research methodology.

Metode ilmiah pertama kali dikenalkan oleh John Dewey untuk memecahkan

masalah. John Dewey di dalam bukunya How We Think (1910) mengatakan bahwa

langkah-langkah pemecahan suatu masalah adalah sebagai berikut:

1. Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini

mendorong perlunya pemecahan.

Page 14: Bahan Metode Ilmiah Konsul

2. Merumuskan dan atau membatasi masalah/kesulitan tersebut. Di dalam hal ini diperlukan

observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu.

3. Mencoba mengajukan pemecahan masalah/ kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis-

hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang didasarkan pada

suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab masalah

tersebut.

4. Merumuskan alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif.

5. Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-fakta yang

dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian. Hasil penelitian ini bisa menguatkan

hipotesis dalam arti hipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah hipotesis, dalam arti

hipotesis ditolak. Dari langkah terakhir ini selanjutnya dapat dirumuskan pemecahan

masalah yang telah dirumuskan tersebut.

H. Bagaimana Menemukan Masalah

Ada dua metode untuk menemukan masalah penelitian:

1. Pendekatan Formal

2. Pendekatan Informal

Pendekatan Formal

1. Metode Analog (Analog Method)

Metode ini menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian pada bidang

tertentu untuk menemukan masalah penelitian pada bidang lain yang terkait.

2. Metode Renovasi (Renovation Method)

Masalah penelitian ditentukan dengan cara memperbaiki atau mengganti komponen teori

atau metode yang kurang relevan dengan komponen teori atau metode lain yang lebih

efektif .

3. Metode Dialektis (Dialectic Method)

Metode ini menemukan masalah dengan mengajukan usulan pengembangan terhadap

teori atau metode yang telah ada.

4. Metode Morfologi (Morphology Method)

Page 15: Bahan Metode Ilmiah Konsul

Metode untuk menemukan masalah dengan menganalisis berbagai kemungkinan

kombinasi bidang masalah penelitian yang saling berhubungan dalam bentuk matrik.

5. Metode Dekomposisi (Decomposition Method)

Menemukan masalah dengan cara membagi masalah ke dalam elemen-elemen yang lebih

spesifik.

6. Metode Agregasi (Aggregation Method)

Menemukan masalah dengan menggunakan hasil penelitian atau teori dari berbagai

bidang penelitian yang berbeda.

Pendekatan Informal

1. Metode perkiraan (Conjecture Method)

Masalah penelitian berdasarkan intuisi pembuat keputusan mengenai situasi tertentu yang

diperkirakan mempunyai potensi masalah

2. Metode Fenomenologi (Phenomenology Method)

Menemukan masalah berdasarkan hasil observasi terhadap fakta atau kejadian

3. Metode Konsensus (Consensus Method)

Masalah penelitian berdasarkan adanya konsensus atau konvensi dalam praktik bisnis

4. Metode Pengalaman (Experiences Method)

Masalah penelitian berdasarkan pengalaman perusahaan atau orang-orang dalam

perusahaan

I. Lingkup Masalah Penelitian Keperawatan Menurut Nursalam ( 2000:8 )

Prioritas/lingkup riset keperawatan berdasarkan kelompok ilmu keperawatan di kembangkan

menjadi :

1. Prioritas kesehatan dan pencegahan penyakit pada masyarakat

2. Pencegahan perilaku dan lingkungan yang berakibat buruk pada masalah kesehatan.

3. Menguji model praktik keperawatan di komunitas.

4. Menentukan efektivitas intervensi keperawatan pada infeksi HIV/AIDS

5. Mengkaji pendekatan yang efektif pada gangguan perilaku

6. Evaluasi intervensi keperawatan yang efektif pada penyakit kronis

7. Identifikasi factor-faktor bioperilaku yang berhubungan dengan kemampuan koping.

Page 16: Bahan Metode Ilmiah Konsul

8. Mendokumentasikan efektivitas pelayanan kesehatan/keperawatan

9. Mengembangkan masalah dan metodologi riset pelayanan kesehatan/keperawatan

10. Menentukan efektifitas biaya perawatan klien.

Page 17: Bahan Metode Ilmiah Konsul

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam.(2011).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan edisi 2

.jakarta : salemba Medika

Notoatmodjo Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta