BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Identifikasi Senyawa Aktif Dekokta Pegagan (C. asiatica)

Hasil identifikasi senyawa aktif pada dekokta Pegagan (C. asiatica) dengan

metode Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS) dapat dilihat pada

tabel 2.

Tabel 2. Hasil identifikasi Senyawa Aktif Dekokta Pegagan (C. asiatica)Senyawa Aktif Berat Molekul

(g/mMol)Dekokta Pegagan (C.

asiatica)Asiaticoside 959.12 +Quercetin 302.23 +

Madecassic Acid 504.69 +Madecassoside 975.12 +

Asiatic Acid 488.69 +Madasiatic Acid 504.69 +

Ket:+ : Terdapat pada dekokta Pegagan- : Tidak terdapat pada dekokta Pegagan

Berdasarkan tabel 2, dekokta Pegagan (C. asiatica) mengandung senyawa-

senyawa aktif, seperti Asiaticoside, Quercetin, Madecassic Acid, Madecassoside,

Asiatic Acid dan Madasiatic Acid.

5.2 Molecular Docking Senyawa Aktif Dekokta Pegagan (C. asiatica)

Senyawa aktif dekokta Pegagan (C. asiatica) yang telah teridentifikasi

berperan sebagai ligan yang akan ditambatkan (docking) dengan reseptor

Angiotensin II tipe 1. Potensi Angiotensin II Receptor Blocker (ARB) senyawa

aktif dekokta Pegagan (C. asiatica) dianalisa dengan melihat dari nilai energi

bebas, konstanta inhibisi dan nilai interaksi permukaan. Molecular docking yang

37

38

dilakukan menggunakan Docking Server (http://dockingserver.com) (Bikadi et al,

2009).

Tabel 3. Hasil Molecular Docking Senyawa Aktif Dekokta Pegagan (C. asitica) dengan Reseptor Angiotensin II Tipe 1

Senyawa AktifMolekul Target

Energi Bebas

(Kkal/Mol)

Konstanta Inhibisi

(µM)

Interaksi Permukaan

(Ǻ)Madasiatic acid AT1r -7.92 1.57 947.96Madecassic acid AT1r -7.62 2.58 738.12Asiatic acid AT1r -7.48 3.27 978.20Madecassoside AT1r -6.05 36.75 936.47Quercetin AT1r -5.54 87.42 640.24Candesartan AT1r -8.69 0.424 1216.83

Pada molecular docking, digunakan Candesartan sebagai pembanding untuk

senyawa aktif dekokta Pegagan (C. asiatica) pada reseptor Angiotensin II tipe 1.

Urutan senyawa aktif dekokta Pegagan (C. asiatica) yang memiliki nilai energi

bebas dan konstanta inhibisi dari yang terendah hingga tertinggi adalah

madasiatic acid, madecassic acid, asiatic acid, madecassoside dan quercetin.

Urutan senyawa aktif dengan besar interaksi permukaan yang paling tinggi hingga

yang rendah adalah asiatic acid, madasiatic acid, madecassoside, madecassic

acid dan quercetin. Perbedaan dari tiap nilai parameter tersebut menghasilkan

aktifitas penghambatan reseptor Angiotensin II tipe 1 yang berbeda pula.

5.3 Ikatan Residu Asam Amino Senyawa Aktif Dekokta Pegagan (C. asiatica)

terhadap Reseptor Angiotensin II Tipe 1

Melalui molecular docking, interaksi antara senyawa aktif dengan reseptor

Angiotensin II tipe 1 juga dapat dinilai melalui ikatan residu asam aminonya.

Terlihat pada tabel 4, asiaticoside mempunyai interaksi ikatan dengan reseptor

Angiotensin II tipe 1 sebanyak 6 ikatan. Pada gambar 5.1, menggambarkan

39

interaksi ikatan residu asam amino Candesartan dengan reseptor Angiotensin II

tipe 1.

Tabel 4. Ikatan Residu Asam Amino Senyawa Aktif Dekokta Pegagan (C. asiatica) terhadap Reseptor Angiotensin II Tipe 1

Senyawa aktifResidu

n.Thr88 Ser105 Val108 Ala163 Lys199 Trp253 His256 Gln267 Tyr292

Madasiatic acid √ √ √ √ √ 5

Quercetin √ √ √ 3Madecassoside √ √ 2

Asiatic acid √ √ 2Madecassic

acid-

Candesartan √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9

(a) (b)

(c) (d)

40

(e) (f)Gambar 5.1 Interaksi antara reseptor Angiotensin II tipe dengan: (a) Candesartan, (b) madasiatic acid, (c) madecassic acid, (d) asiatic acid, (e) quercetin dan (f) madecassoside.