Upload
eka-saputra
View
218
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penutup
Citation preview
BAB VANALISA DATA
Kegiatan penambangan di PT. AICJ dilakukan dengan menggunakan alat
manual dan semi mekanis, untuk mendukung efektifitas penambangan perlu
dilakukan perencanaan sistem ventilasi tambang yang baik, untuk itu sangat penting
diperhatikan beberapa aspek yang mempengaruhi sistem ventilasi, yaitu dengan
menggunakan dua metode perhitungan, perhitungan sistem ventilasi secara manual
dan perhitungan menggunakan software.
Dari pengumpulan dan pengolahan data, maka didapatkan hasil yang
digunakan dalam menganalisa perencanaan sistem ventilasi yang baik bagi PT. AICJ.
5.1. Analisis Perhitungan Manual Sistem Ventilasi PT. AICJ
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam perhitungan manual
sistem ventilasi, yaitu :
A. Analisis Tahanan Ventilasi
Tahanan ventilasi dan penurunan tekanan ventilasi dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu, panjang terowongan dan koefisien gesek. Dari hasil pengamatan dan
pengolahan data diketahui koefisien gesek terowongan (K) adalah 0,00140 Kgs/m,
panjang keliling penampang terowongan (U) adalah 12,16 m, panjang terowongan
(L) adalah 611,1, luas penampang (a) adalah 9,03 m2 dan kecepaatan angin (V)
adalah 2,16 m/s, maka besaran tahanan ventilasi (h) adalah 5,375 mm air.
73
74
1. Pengaruh Panjang Terowongan Terhadap Tahanan Ventilasi
Panjang terowongan sangat mempengaruhi besaran tahanan ventilasi, semakin
panjang terowongan tambang bawah tanah PT. AICJ maka tahanan ventilasi akan
semakin besar.
Jika panjang terowongan keseluruhan adalah 3528,7 m dengan koefisien
gesek terowongan 0,00140 Kgs/m, panjang keliling terowongan 12,16 m, luas
penampang 9,03 m2 dan kecepatan angin 2,16 m/s , maka total tahanan ventilasinya
adalah 34,305 mm air. Seperti terlihat pada tabel 5.1 analisa pengaruh panjang
terowongan terhadap tahanan sistem ventilasi.
Tabel 5.1Pengaruh Panjang Terowongan (L) Terhadap Tahanan Ventilasi
No.L
(m)U
(m)K
(Kgs/m4)a
(m2)Q
(m3/s)
v(m/s)
h(mm air)
1 611,1 12,16 0,0014 9,03 30 2,16 5,375
2 567,2 12,16 0,0014 9,03 30 2,16 4,989
3 3528,7 12,16 0,0014 9,03 30 2,16 31,038
2. Pengaruh Koefisien Gesek Terhadap Tahanan Ventilasi
Ketetapan koefisien gesek sangat mempengaruhi besaran tahanan ventilasi,
ketetapan koefisien gesek disesuaikan berdasarkan bentuk terowongan. Di PT. AICJ
nilai ketetapan koefisien gesek adalah 0,00140 mm air untuk terowongan
berpenyangga baja (steels sets) dan 0,00166 mm air untuk terowongan berpenyangga
75
kayu. Sebagai perbandingan pengaruh koefisien gesek terhadap tahanan ventilasi di
PT. AICJ dapat dilihat pada tabel 5.2 halaman 75.
Tabel 5.2Pengaruh Jenis Terowongan (Koefisien Gesek) Terhadap Tahanan Ventilasi
No. L(m)
U(m)
a(m2)
Q(m3/s)
v(m/s)
h(mm air)
K= 0,00140Kgs/m4 K= 0,00166Kgs/m4
1 611,1 12,16 9,03 30 2,16 5,375 6,373
2 567,2 12,16 9,03 30 2,16 4,989 5,915
3 3528,7 12,16 9,03 30 2,16 31,038 36,802
B. Analisis Perhitungan Kuantitas Udara
Untuk menghitung jumlah udara minimum yang dibutuhkan tambang bawah
tanah PT. AICJ dipengaruhi oleh pernafasan pekerja, kebutuhan udara front
penambangan, kebutuhan udara untuk produksi, kebutuhan udara untuk menetralkan
gas methan.
1. Analisis Perhitungan Kebutuhan Udara Untuk Pernafasan Pekerja
Dengan jumlah pekerja yang sekarang 21 orang, maka jumlah udara yang
dibutuhkan sebanyak 21 orang dikali 200 cfm adalah 4200 cfm (2,1 m3/detik). Jika
jumlah pekerja ditambah menjadi 40 orang, maka kebutuhan udara yang diperlukan
adalah 40 orang dikali 200 cfm, maka dibutuhkan udara sebanyak 8000 cfm (4
m3/detik). Dengan kebutuhan udara yang diperlukan untuk jumlah pekerja sebanyak
40 orang, maka sesuai dengan kapasitas main fan yang direncanakan masih mampu
untuk mensuplai udara yang dibutuhkan.
76
2. Analisis Kebutuhan Udara Pada Front Penambangan
Untuk keperluan front penambangan di PT. AICJ terbagi menjadi dua lokasi
kegiatan yaitu:
a) Kegiatan pembuatan lubang kemajuan
Untuk kegiatan pembuatan lubang kemajuan ini memerlukan udara dengan
kecepatan 60 fpm dan luas lubang bukaan rata-rata adalah 97,19 ft2. Jadi kebutuhan
udara minimum pada lubang maju adalah 5831,4 cfm.
b) Kegiatan di permuka kerja
Untuk kegiatan di permuka kerja PT. AICJ memerlukan udara dengan
kecepatan 200 fpm dan luas lubang bukaan rata-rata adalah 97,19 ft2, maka kebutuhan
udara pada kegiatan di permuka kerja adalah 19438 cfm, jadi total kebutuhan udara
pada front penambangan adalah 5831,4 cfm + 19438 cfm = 25269,4 cfm (12,63
m3/detik).
Dari hasil perhitungan diketahui kebutuhan udara pada front penambangan
diketahui kebutuhan udara pada front penambangan dipengaruhi oleh kecepatan
aliran udara (V) dan luas penampang terowongan (A).
Jika luas lubang bukaan (A) adalah 88,8 ft2 dan kecepatan aliran udara (V)
adalah 110 fpm maka kebutuhan udara (Q) = 9768 cfm, Jika luas lubang bukaan (A)
adalah 101,18 ft2 dan kecepatan aliran udara 150 fpm maka kebutuhan udara (Q) =
15177 cfm.
77
3. Analisis Kebutuhan Udara Untuk Menetralkan Gas Methan
Kebutuhan udara untuk menetralkan gas methan pada tambang bawah tanah
PT. AICJ dipengaruhi oleh jumlah masukan/ kadar kandungan gas yang dihasilkan
dari kegiatan penambangan itu sendiri, kadar kandungan gas methan yang dihasilkan
pada kegiatan penambangan PT. AICJ berdasarkan hasil pengolahan data adalah 4,1
m3/ton, sehingga udara yang dibutuhkan untuk menetralkan kandungan gas methan
sebesar 405,9 m3/ton.
Jika kandungan gas methan yang dihasilkan dari kegiatan penambangan PT.
AICJ adalah bervariasi antara 4,1 – 7 m3/ton, Maximum Allowable Concentration
(MAC) 1 % dan konsentrasi gas methan pada udara normal (B) adalah 0 %, maka
kebutuhan udara untuk menetralkan gas methan dapat diketahui sesuai pada tabel 5.3
pengaruh kandungan gas methan terhadap kebutuhan udara penetralan berikut :
Tabel 5.3Pengaruh Kandungan Gas Methan Terhadap Kebutuhan Udara
No. Qg
(m3/ton)
MAC
(%)
B
(%)
Q
(m3/detik)
1 4,1 1 0 0,225
2 5 1 0 0,229
3 6 1 0 0,297
4 7 1 0 0,346
78
Jadi, jika untuk produksi batubara 30 menit/ton, maka 405,9 m3/ton sama
dengan 0,225 m3/detik.
C. Analisis Perhitungan Kualitas Udara Pada Pernafasan
Untuk perhitungan kualitas udara yang dibutuhkan pada tambang bawah
tanah, maka berdasarkan dari dua perhitungan pada bab sebelumnya, yaitu atas
kandungan oksigen minimum sebesar 19,5 % dalam udara pernafasan dan kandungan
maksimum karbon dioksida sebesar 0,5 % dalam udara pernafasan, maka diperoleh
angka kebutuhan udara segar bagi pernafasan seseorang sebesar 6,7 cfm dan 21,3
cfm. Dalam hal ini tentunya angka 21,3 cfm yang digunakan sebagai angka
kebutuhan seseorang untuk pernafasan. Dalam merancang kebutuhan udara untuk
ventilasi tambang digunakan angka kurang lebih sepuluh kali lebih besar, yaitu 200
cfm per orang (0,1 m3/detik per orang).
5.2. Analisis Perhitungan Software Kazemaru Pada Sistem Ventilasi PT. AICJ
Analisa jaringan ventilasi udara terdiri dari beberapa pekerjaan yaitu :
1. Pembuatan data jaringan ventilasi
2. Melaksanakan analisa volume udara
3. Menampilkan hasil analisa.
A. Analisis Pengaruh Tahanan Ventilasi
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software Kazemaru dapat
disimpulkann bahwa kuantitas udara pada sistem ventilasi tambang bawah tanah di
79
PT. AICJ dipengaruhi oleh tahanan ventilasi. Semakin besar tahanan ventilasi, maka
kuantitas semakin berkurang. Analisa pengaruh tahanan terhadap kuantitas pada
penggunaan software Kazemaru dapat dilihat pada gambar 5.1 dan gambar 5.2
halaman 79.
Gambar 5.1 Analisa Kuantitas Udara Tanpa PengaruhPerubahan Tahanan Ventilasi
80
Gambar 5.2 Analisa Kuantitas Setelah Mengalami Pengaruh Perubahan Tahanan Ventilasi
Pada gambar 5.1 dapat disimpulkan bahwa dengan tahanan ventilasi sebesar
0,15 mm air, maka kuantitas udara yang dihasilkan sebesar 23,2 m3, sedangkan pada
gambar 5.2 bahwa dengan tahanan ventilasi buatan seperti pintu angin yang berfungsi
mengatur arah aliran udara yang diperlukan untuk aktivitas penambangan bawah
tanah sebesar 999,0, maka kuantitas udara yang dihasilkan sebesar 0,7 m3. Jadi
berdasarkan perbandingan besaran tahanan ventilasi pada gambar di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa tahanan ventilasi sangat berpengaruh pada kuantitas udara yang
dihasilkan pada tambang bawah tanah PT. AICJ.
B. Analisis Kebakaran Pada Jaringan Sistem Ventilasi
81
Analisis jaringan sistem ventilasi dapat juga menganalisis dampak akibat
kebakaran yang akan terjadi jika temperatur dan lamanya terjadi kebakaran diketahui
atau diperkirakan. Seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :
Gambar 5.3 Pembuatan Analisis Kebakaran
Berdasarkan pada gambar 5.3, dengan diketahui tempat berasal api, kemudian
berapa suhu temperatur kebakaran dan lama waktu terjadi kebakaran, maka dapat
diketahui arah rambatan kebakaran yang akan terjadi pada jaringan sistem ventilasi
pada PT. AICJ.
5.3. Rekapitulasi Hasil Perhitungan
Dari hasil pengamatan dan pengolahan data menggunakan software
Kazemaru, maka diketahui rekapitulasi hasil perhitungan rancangan jaringan sistem
ventilasi pada tambang bawah tanah PT. AICJ.
82
1. Jalur Masuk Udara Bersih
Untuk kebutuhan udara segar pada front penambangan di Blok 1 sebesar
14,955 m3/detik, maka dengan menggunakan sistem hisap (exhaust system) pada
tambang bawah tanah PT. AICJ, sehingga udara masuk melalui tunnel I yang
kemudian dialirkan menuju front penambangan melewati beberapa tailgate dan
maingate agar terpenuhi kebutuhan udara segar untuk proses penambangan bawah
tanah PT. AICJ.
2. Jalur udara keluar
Jalur udara keluar setelah proses penambangan akan dialirkan melalui
tunnel II yang kemudian dihisap menuju Main fan utama yang akan dikeluarkan dari
lokasi penambangan bawah tanah PT. AICJ.
3. Mesin Angin Utama (main fan)
Mesin angin utama (main fan) yang digunakan pada tambang bawah tanah
PT. AICJ berdaya 150 HP yang menghasilkan kuantitas udara sebesar ± 30 m3,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan udara pada penambangan bawah tanah pada
PT. AICJ.
4. Mesin Angin Bantu
Untuk memenuhi kebutuhan udara pada kegiatan penggalian lubang maju
produksi (lubang buntu) di PT. AICJ, udara bersih yang dihasilkan mesin angin
utama dialirkan dengan menggunakan mesin angin bantu (local fan).
5. Pintu Angin Bantu
83
Pintu angin bantu berfungsi untuk mengatur aliran udara bersih menuju front
penambangan agar terpenuhi kebutuhan udara bersih dalam proses penambangan
pada bawah tanah PT. AICJ.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5.4 Rekapitulasi Hasil
Perhitungan halaman 83.
84
Gambar 5.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan
No. Simbol Keterangan
1 Mesin angin utama (Main fan)
2 Jalur masuk udara bersih
3 Jalur udara keluar
4 Mesin angin bantu (Local fan)
5 Pintu angin (tahanan) yang bisa dibuka dan ditutup
Tunnel II Tunnel I
567,2 m
240 m
480,4 mCC 1
CC 2
CC 3
CC 4
CC 5
CC 6
CC 7
TG 1
MG 1
TG 2
MG 1
TG 2
MG 1
LMP 1
LMP 2
BLOK 1