25
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Prasiklus SDN Muncar 02 beralamat di Dusun krajan RT 01 RW 03 Desa Muncar Kecamatan Sususkan Kabupaten Semarang. Berdasarkan lokasinya SDN muncar 02 berada di tengah-tengah wilayah perkampungan Desa Muncar yang terdiri dari lima kedukuhan. Jumlah total siswa di SDN Muncar 02 adalah 151 siswa yang terdiri dari 69 siswa perempuan dan 72 siswa laki-laki. Sedangkan jumlah siswa kelas V yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah 28 yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Jumlah guru dan karyawan di SDN Muncar 02 12 orang. Guru yang Sarjana 7 orang, D2 ada 4 orang dan SMA 1 orang. Sarana dan prasarana yang ada di SDN Muncar 02 sudah baik. Ala-alat peraga sudah tersedia dan mencukupi untuk masing-masing mata pelajaran yang akan digunakan saat proses pembelajaran berlangsung. SDN Muncar 02 memiliki 6 ruang kelas, 2 ruang kantor guru yang salah satunya dalam masa perbaikan, 1 musholla, 1 perpustakaan, 1 ruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah. Tata ruang SDN Muncar 02 berbentuk leter U dengan lapangan serbaguna yang ada di tengah-tengahnya yang bisa dimanfaatkan untuk upacara bendera, tempat olahraga, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dilaksanakan di tempat terbuka. Kondisi prasiklus atau kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siswa kelas V SDN Muncar 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 28 siswa pada pembelajaran IPS, bahwa guru melakukan proses belajar mengajar dengan meodel konvensional yaitu ceramah. Dengan model konvensional tersebut siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan dari guru dan selanjutnya mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru, sehingga hasil belajarnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Diskripsi Kondisi Prasiklus

SDN Muncar 02 beralamat di Dusun krajan RT 01 RW 03 Desa

Muncar Kecamatan Sususkan Kabupaten Semarang. Berdasarkan lokasinya

SDN muncar 02 berada di tengah-tengah wilayah perkampungan Desa Muncar

yang terdiri dari lima kedukuhan. Jumlah total siswa di SDN Muncar 02

adalah 151 siswa yang terdiri dari 69 siswa perempuan dan 72 siswa laki-laki.

Sedangkan jumlah siswa kelas V yang menjadi obyek dalam penelitian ini

adalah 28 yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Jumlah

guru dan karyawan di SDN Muncar 02 12 orang. Guru yang Sarjana 7 orang,

D2 ada 4 orang dan SMA 1 orang. Sarana dan prasarana yang ada di SDN

Muncar 02 sudah baik. Ala-alat peraga sudah tersedia dan mencukupi untuk

masing-masing mata pelajaran yang akan digunakan saat proses pembelajaran

berlangsung. SDN Muncar 02 memiliki 6 ruang kelas, 2 ruang kantor guru

yang salah satunya dalam masa perbaikan, 1 musholla, 1 perpustakaan, 1

ruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah. Tata

ruang SDN Muncar 02 berbentuk leter U dengan lapangan serbaguna yang ada

di tengah-tengahnya yang bisa dimanfaatkan untuk upacara bendera, tempat

olahraga, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dilaksanakan di tempat terbuka.

Kondisi prasiklus atau kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum

penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah

dilakukan pada siswa kelas V SDN Muncar 02 Kecamatan Susukan

Kabupaten Semarang tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 28 siswa pada

pembelajaran IPS, bahwa guru melakukan proses belajar mengajar dengan

meodel konvensional yaitu ceramah. Dengan model konvensional tersebut

siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan dari guru dan selanjutnya

mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru, sehingga hasil belajarnya

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

37

berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang diterapkan oleh

sekolah sebesar >71 hanya 39,29 % siswa yang dapat mencapainya. Kemudian

peneliti dan guru kelas berkolaborasi mencari masalah yang menyebabkan

60,71 % siswa nilainya masih dibawah KKM. Masalah yang ditemukan adalah

rendahnya tingkat penguasaan materi pembelajaran oleh siswa dan dari 28

siswa yang mengikuti pelajaran hanya 3 sampai 5 siswa yang terlihat aktif

dalam proses pembelajaran. Karenanya peneliti dan guru mengambil

kesimpulan untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran agar pemahaman

siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan dapat lebih optimal yaitu

dengan penerapan model pembelajaran cooperative script. Nilai KKM juga

ditingkatkan agar guru termotivasi untuk mencapai nilai KKM tersebut. KKM

tersebut adalah 90, jika siswa belum mencapai KKM 90 maka dinyatakan

belum tuntas dalam belajarnya.

Kondisi awal sebelum diadakan tindakan penelitian, perolehan nilai

tentang perjuangan melawan penjajah ketuntasan belajar siswa dari 28 siswa

terdapat 2 siswa yang mencapai ketuntasan dan 26 siswa yang belum mencapai

ketuntasan dengan kriteria ketuntasan minimum 90. Hal ini dapat terlihat dari

tabel 4.1

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS Kelas V Pada Prasiklus

Skor Ketuntasan Frekuansi Persentase (%)

≥ 90 Tuntas 2 7,14

< 90 Tidak Tuntas 26 92,86

Jumlah 28 100

Dilihat dari tabel 4.1 hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS belum

maksimal, hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang belum tuntas dalam

belajarnya sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 90. Dari tabel

diatas diketahui terdapat hanya 2 siswa yang tuntas dalam pembelajaran sesuai

dengan KKM yang diterapkan dan terdapat 26 siswa yang belum tuntas dalam

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

38

pembelajaran IPS dengan Standar Deviasi 12,13. Sehingga peneliti merasa perlu

mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar

siswa, khususnya siswa kelas V SD Negeri Muncar 02 Kecamatan Susukan

Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan tabel 4.1 dapat

digambarkan dalam diagram kerucut pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pada Prasiklus

Berdasarkan penelitian sebelumnya, rendahnya hasil belajar siswa

dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran sehari-hari adalah model pembelajaran konvensional yang ditandai

dengan guru mengajar hanya dengan ceramah dan tanya-jawab dan tidak

melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan data hasil

belajar yang rendah dari siswa kelas V di SD Negeri Muncar 02 Kecamatan

Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 di atas,

peneliti akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan

rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian

ini peneliti akan memberikan pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe cooperative script dalam setiap pembelajaran untuk meningkatkan

hasil belajar siswa yang akan dilakukan dalam dua siklus.

0

5

10

15

20

25

30

Jumlah Siswa Persentase (%)

2 7,14

26

92,86

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

39

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Dalam Siklus I terdapat 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan ini hal-hal yang dilakukan adalah menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi perjuangan melawan

penjajah, menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan digunakan,

menyusun instrumen penilaian, menyusun pedoman observasi, menyiapkan

media yang diperlukan dalam pembelajaran nantinya yaitu materi tentang

perjuangan melawan penjajah. Merencanakan personal yang akan dilibatkan

dalam penelitian yaitu dengan guru kelas yang mengajar di kelas V pada

tempat penelitian dilakukan. Merancang tes formatif dan menyiapkan rubrik

penilaian proses yaitu meringkas, diskusi, dan presentasi.

Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

a. Pertemuan Pertama

1) Kegiatan Awal

Pertemuan pertama pada siklus 1 berlangsung pada hari Senin, 09 April

2012 pukul 07.35 WIB setelah kegiatan upacara bendera selesai, untuk mengawali

pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa, mengabsen

siswa dan melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa mengenai materi

perlawanan terhadap penjajah. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan

tentang materi yang akan diajarkan yaitu perjuangan melawan penjajah sub bab

perjuangan melawan penjajahan Belanda. Langkah selanjutnya yaitu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan menjelaskan

langkah-langkah atau prosedur tindakan pada model pembelajaran yang akan

digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script.

2) Kegiatan inti

Rangkaian kegiatan yang dilakukan pada kegiatan inti antara lain : siswa

membentuk kelompok berpasangan dan duduk sebangku. Masing-masing siswa

menerima materi perjuangan melawan penjajahan Belanda dari guru, selanjutnya

tugas siswa adalah menyimak dan kemudian membuat ringkasan. Selanjutnya

siswa yang telah duduk berpasangan menetapkan peran masing-masing yaitu

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

40

peran sebagai pembicara dan pendengar. Kemudian didapati kesepakatan bahwa

deretan siswa yang duduk di bangku deretan kanan adalah siswa yang berperan

sebagai pembicara dan siswa di deretan kiri menerima peran sebagai pendengar.

Setelah masing-masing siswa menerima perannya selanjutnya mereka melakukan

kegiatan diskusi berpasangan antara pembicara dan pendengar. Tugas pembicara

adalah menyampaikan hasil ringkasannya tentang perjuangan melawan penjajah

selengkap mungkin dan bisa juga ditambahkan hal-hal lain yang ia tau, sementara

tugas pendengar adalah menyimak penjelasan dari pembaca, memberi tanggapan

dan masukan, mengoreksi jika ada kesalahan dari pembicara serta membantu

mengingat ide-ide pokok dari materi. Pembaca dan pendengar berdiskusi tentang

perjuangan melawan penjajahan Belanda. Bertukar peran, siswa yang semula

berperan sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya kemudian

mereka kembali melaksanakan diskusi berpasangan. penilaian proses dilakukan

sepanjang kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa membuat kesimpulan. Siswa

bersama-sama dengan guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan

penguatan dan membuat kesimpulan.

3) Kegiatan Akhir

Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa

mengerjakan LKS dan dicocokkan bersama-sama dan hasilnya dikumpulkan

kepada guru. Pelajaran diakhiri pukul 08.45 WIB.

b. Pertemuan Kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari kamis , 12 April 2012. Uraian

kegiatannya adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Pertemuan ini berlangsung pada pukul 09.00 WIB yang diawali dengan

upacan salam dan presensi oleh guru. Uraian kegiatan pada pertemuan kedua

meliputi guru bertanya pada siswa tentang materi yang diterima pada pertemuan

sebelumnya dan pertanyaan dari guru : “selain Belanda, negara mana yang kalian

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

41

ketahui pernah menjajah Indonesia?”. Guru menyampaikan tujuan dari

pembelajaran tentang perjuangan melawan penjajahan Jepang, selanjutnya guru

menyampaikan langkah-langkah dan prosedur pembelajaran yang akan dilakukan.

2) Kegiatan Inti

Uraian kegiatan pada kegiatan inti pertemuan kedua ini meliputi : siswa

membentuk kelompok berpasangan dan duduk sebangku. Masing-masing siswa

menerima materi perjuangan melawan penjajahan Jepang dari guru, selanjutnya

tugas siswa adalah menyimak dan kemudian membuat ringkasan. Selanjutnya

siswa yang telah duduk berpasangan menetapkan peran masing-masing yaitu

peran sebagai pembicara dan pendengar. Kemudian didapati kesepakatan bahwa

deretan siswa yang duduk di bangku deretan kanan adalah siswa yang berperan

sebagai pembicara dan siswa di deretan kiri menerima peran sebagai pendengar.

Setelah masing-masing siswa menerima perannya selanjutnya mereka melakukan

kegiatan diskusi berpasangan antara pembicara dan pendengar. Tugas pembicara

adalah menyampaikan hasil ringkasannya tentang perjuangan melawan penjajah

selengkap mungkin dan bisa juga ditambahkan hal-hal lain yang ia tau, sementara

tugas pendengar adalah menyimak penjelasan dari pembaca, memberi tanggapan

dan masukan, mengoreksi jika ada kesalahan dari pembicara serta membantu

mengingat ide-ide pokok dari materi. Pembaca dan pendengar berdiskusi tentang

perjuangan melawan penjajahan Jepang. Bertukar peran, siswa yang semula

berperan sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya kemudian

mereka kembali melaksanakan diskusi berpasangan. penilaian proses dilakukan

sepanjang kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa membuat kesimpulan. Siswa

bersama-sama dengan guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan

penguatan dan membuat kesimpulan.

3) Kegiatan Akhir

Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

42

mengerjakan LKS dan dicocokkan bersama-sama dan hasilnya dikumpulkan

kepada guru. Pelajaran diakhiri pukul 10.10 WIB.

Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

I dan II maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala

kegiatan dalam proses pembelajaran.

Hasil observasi kinerja guru oleh observer Siklus I, pada perencanaan

pembelajaran guru menggunakan RPP, pada pelaksanaan pembelajaran guru

melakukan apersepsi dan memberikan motivasi, kegiatan pembelajaran

menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi, memberikan kesempatan siswa

mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata

tertib kelas, pada penilaian guru melakukan penilaian pada siswa, memberikan

umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih ada kekurangan guru yang

perlu diperbaiki misalnya mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada

siswa dalam pelaksanaan kerja kelompok, pengelolaan waktu yang belum

maksimal sehingga proses pembelajaran masih terkesan kacau, dan penilaian pada

setiap siswa juga belum maksimal sehingga perlu diperbaiki lagi. Lebih rinci

untuk hasil observasi siswa dan guru dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 4. 2

Hasil Implementasi RPP IPS Pada Siswa Kelas V Siklus I

No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi

I. Pra

pembelaja

ran

Kekuatan : Siswa sudah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati tempat duduknya dengan baik

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

43

II Kegiatan

Awal

Pembelaja

ran

Kekuatan : siswa menjawab pertanyaan apersepsi

Hal perlu diperbaiki: menjawab

pertanyaan dari guru

Lakukan tanya jawab yang lebih variatif sehingga siswa tertarik untuk menjawab

III. Kegiatan Inti

Pembelaja

ran

Kekuatan : siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru.

Hal perlu diperbaiki: keaktifan

siswa

Siswa perlu lebih aktif dan antusias lagi dalam pembelajaran

IV. Penutup

Kekuatan : siswa melakukan refleksi bersama guru

Hal perlu diperbaiki: refleksi

bersama guru

Ajak semua siswa melakukan refleksi

Tabel 4.3

Hasil Implementasi RPP IPS Pada Guru Kelas V Siklus I

No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi

A. Perencanaan Pembelajaran

Kekuatan : tersedia RPP, tersedia materi pelajaran dan sarana penunjang pembelajaran kegiatan belajar.

B Strategi Pembelajaran

Kekuatan : menyampaikan apersepsi dan motifasi, membantu siswa membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat.

Hal perlu diperbaiki: belum menyampaikan tujuan pembelajaran dan dalam penyampaian langkah-langkah pembelajaran belum jelas dan tegas

tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran harus disampaikan kepada siswa dengan jelas dan tegas hingga siswa benar-benar paham sebelum memulai

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

44

kegiatan pembelajaran.

C. Manajemen Kelas

Kekuatan : tata tertib kelas terlaksana dengan baik, waktu untuk setiap langkah kegiatan belum dikelola dengan baik

Hal perlu diperbaiki: perli

peningkatan dalam pengelolaan waktu

pengelolaan waktu perlu ditingkatkan

D. Penilaian Kekuatan : perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik, umpan balik diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan terhadap siswa berupa pujian dan nilai proses yang tinggi

Hal perlu diperbaiki: penghargaan

kepada siswa yang telah berani melakukan sesuatu yang positif

penghargaan terhadap siswa yang berani menjawab pertanyaan walaupun salah harus tetap diberi pujian karena keberaniannya.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Siklus I, dan tes

formatif yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 April 2012 diambil data secara

kuantitatif melalui penilaian unjuk kerja hasil belajar materi perjuangan melawan

penjajah maka dapat diperoleh hasil belajar yaitu nilai tertinggi yang dicapai

sebelum tindakan sebesar 91 dan nilai terendah 53. Siswa yang telah mencapai

KKM 90 ada 2 siswa (7,14 %), sedangkan yang belum mencapai KKM 90

sebanyak 26 siswa (92,86 %). Pada Siklus I nilai tertinggi yang bisa dicapai siswa

telah meningkat yaitu 94, sedangkan nilai terendah 85. Siswa yang mencapai

KKM 90 sebanyak 16 anak (57,14 %) sedangkan siswa yang belum mencapai

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

45

KKM 90 sebanyak 12 anak (42,86%). Standar deviasi yang diperoleh 2,92.

Berikut ini tabel perolehan nilai siklus I :

Tabel 4.4

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I

Skor Ketuntasan Frekuensi Presentase (%)

≥ 90 Tuntas 16 57,14

< 90 Tidak Tuntas 12 42,86

Adapun hasil belajar IPS dengan menggunakan model cooperative script

siswa telah mencapai 57,14 % karena dari 28 siswa yang memperoleh nilai di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 90 ada 12 siswa, sedangkan 16 siswa telah

memperoleh nilai ≥ KKM atau dinyatakan tuntas belajar. Kondisi tersebut dapat

digambarkan menggunakan diagram sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I

Refleksi dan analisis hasil tes unjuk kerja pada Siklus I terdapat 16 siswa

yang tuntas dan 12 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan

pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran Siklus I diketahui masih

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Jumlah Presentase (%)

16

57,14

12

42,86

Siswa Tuntas

Siswa Tidak Tuntas

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

46

terdapat beberapa siswa yang tidak mendengarkan penjelasan tentang langkah-

langkah pembelajaran yang disampaikan guru atau kurang serius pada saat model

cooperative script diterapkan. Serta ada sebagian siswa kurang memahami materi

perjuangan melawan penjajah. Akan tetapi pada Siklus I telah terjadi peningkatan

pembelajaran materi perlawanan terhadap penjajah yaitu pada kondisi awal yang

dapat dilihat pada ketuntasan pembelajaran dari 7,14 % naik menjadi 57,14 %

pada hasil belajar Siklus I. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada

Siklus I, ada 12 siswa yang nilainya belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu

90. Maka peneliti akan memperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran pada Siklus

II, agar pembelajaran materi dalam KD (Kompetensi Dasar) selanjutnya tercapai

secara optimal. Hal perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada Siklus

II antara lain dengan cara:

a. Pengelolaan waktu oleh guru yang ditingkatkan agar proses belajar lebih

terarah dan teratur sesuai langkah-langkah pembelajaran.

b. Dalam penyampaian langkah-langkah pembelajaran memberi contoh

dengan demostrasi oleh 2 siswa, sehingga siswa dapat memahami dengan

benar langkah-langkah pembelajaran cooperative script.

c. Pemerataan mobilitas guru saat menjadi fasilitator dalam proses

pembelajaran.

d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang

belum dipahami.

e. Penegasan peran terhadap masing-masing siswa.

Refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses

pembelajaran dilakukan oleh guru kelas, peneliti, dan siswa kelas V. Dalam

diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana pembelajaran IPS melalui model

pembelajaran cooperative script. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas

dengan menerapkan model pembelajaran cooperative script mendapat

pengalaman dan wawasan baru dalam pembelajaran serta guru merasa lebih

mudah dalam mengajar, tidak menguras tenaga guru karena siswa yang lebih aktif

dalam proses pembelajaran sedangkan hanya menjalankan perannya sebagai

fasilitator, bagi siswa pembelajaran dirasa mudah diterima dan dipahami karena

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

47

pembelajaran dilakukan bersama temannya sehingga mereka merasa lebih leluasa

dan mudah menerima penjelasan dari teman karena kesetaraan tingkat bahasa

dalam komunikasi serta siswa yang berkemampuan rendah merasa terbantu oleh

temannya tentang hal-hal yang belum dimengerti karena mereka lebih leluasa

bertanya pada teman tanpa merasa takut atau malu.

Hasil refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari model

pembelajaran cooperative script. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan

dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah

sesuai dengan indikator yang diharapkan. Setelah selesai pembelajaran pada siklus

I pada hari Sabtu, 14 April 2012 dilakukan pertemuan untuk melaksanakan tes

formatif untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi.

Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu ketercapaian KKM pada

hasil belajar siswa peneliti memberikan patokan 80% dari keseluruhan siswa

hasil belajarnya meningkat dengan mencapai nilai ≥ 90 berdasarkan hasil evaluasi

siswa.

Hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I adalah

sebagai berikut:

A. Kelebihan

1. Dalam pelaksanaan pembelajaran terarah dengan baik karena memang

sudah diprogramkan dengan baik.

2. Rasa antusias dari siswa yang sangat besar karena mereka merasa

mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas sehingga bisa menekan rasa

jenuh mereka terhadap pelajaran.

3. Dalam kegiatan pembelajaran terasa lebih hidup karena siswa belajar

lebih leluasa.

4. Siswa merasa lebih senang dengan model pembelajaran yang

dilaksanakan karena mereka merasa proses belajar dilakukan sambil

bermain dan bercakap-cakap dengan teman mainnya.

5. Bermanfaat karena dapat menumbuhkan dan memupuk keberanian siswa

saat berada dalam proses belajar dikelas, yang dulunya tidak mau

menjawab menjadi mau menjawab, mereka juga merasa percaya diri

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

48

menyampaikan pendapatnya didepan kelas melalui presentasi, dan

mengurangi rasa rendah diri.

6. Melatih tanggung jawab siswa dalam keikutsertaanya dalam pelajaran.

B. Kekurangan

a. Hambatan

1. Penerapan model pembelajaran cooperative script belum terbiasa

dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa masih kaku

menjalankannya.

2. Mobilitas guru masih kurang dalam memberikan bimbingan pada siswa

yang mengalami kesulitan.

3. Adanya siswa yang belum siap dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Penyelesaian

1. Dalam proses pembelajaran perlu adanya persiapan yang benar-benar

matang agar pembelajaran terlaksana dengan baik dan optimal.

2. Perlu adanya pengarahan yang maksimal dalam setiap kegiatan yang

dilaksanakan siswa.

3. Membuat siswa lebih aktif dalam setiap kegiatan belajar sehingga

keterampilan kerjasama kelompok siswa lebih meningkat.

4. Pemberian peringatan kepada siswa yang tanggung jawabnya kurang

saat melaksanakan kegiatan belajar.

4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Praktik pembelajaran pada Siklus II dilaksanakan dengan melihat

kekurangan dan kelebihan pada Siklus I. Pelaksanaan Siklus II merupakan upaya

perbaikan pada Siklus I dengan lebih memberi semangat kepada siswa. Dalam

Siklus II, terdapat dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan ini hal-hal yang dilakukan adalah menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi perjuangan melawan

penjajah, menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan digunakan, menyusun

instrumen penilaian, menyusun pedoman observasi, menyiapkan media yang

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

49

diperlukan dalam pembelajaran nantinya yaitu materi tentang perjuangan para

tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Merencanakan personal

yang akan dilibatkan dalam penelitian yaitu dengan guru kelas yang mengajar di

kelas V pada tempat penelitian dilakukan. Merancang tes formatif dan

menyiapkan rubrik penilaian proses yaitu meringkas, diskusi, dan presentasi.

Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

a. Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 April2012 melalui beberapa

kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Pertemuan pertama pada siklus 1 berlangsung pada hari Senin, 16 April

2012 pukul 07.35 WIB setelah kegiatan upacara bendera selesai, untuk mengawali

pembelajaran ini guru mengucapkan salam, menginstruksikan pada siswa untuk

merapikan tempat duduknya, mengabsen siswa dan melakukan apersepsi dengan

bertanya pada siswa mengenai materi perlawanan terhadap penjajah. Berdasarkan

jawaban dari siswa guru menegaskan tentang materi yang akan diajarkan yaitu

perjuangan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Langkah

selanjutnya yaitu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan dan menjelaskan langkah-langkah atau prosedur tindakan pada

model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif

tipe cooperative script.

2) Kegiatan Inti

Kegiatannya inti pada siklus ini seperti kegiatan pada Siklus I. Kegiatan

inti meliputi: siswa membentuk kelompok berpasangan dan duduk sebangku.

Masing-masing siswa menerima materi tentang perjuangan para tokoh dalam

mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dari guru, selanjutnya tugas siswa adalah

menyimak dan kemudian membuat ringkasan. Selanjutnya siswa yang telah duduk

berpasangan menetapkan peran masing-masing yaitu peran sebagai pembicara

dan pendengar. Kemudian didapati kesepakatan bahwa deretan siswa yang duduk

di bangku deretan kanan adalah siswa yang berperan sebagai pembicara dan siswa

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

50

di deretan kiri menerima peran sebagai pendengar. Setelah masing-masing siswa

menerima perannya selanjutnya mereka melakukan kegiatan diskusi berpasangan

antara pembicara dan pendengar. Tugas pembicara adalah menyampaikan hasil

ringkasannya tentang perjuangan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan

Indonesia selengkap mungkin dan bisa juga ditambahkan hal-hal lain yang ia tahu,

sementara tugas pendengar adalah menyimak penjelasan dari pembaca, memberi

tanggapan dan masukan, mengoreksi jika ada kesalahan dari pembicara serta

membantu mengingat ide-ide pokok dari materi. Pembaca dan pendengar

berdiskusi tentang perjuangan melawan penjajahan Belanda. Bertukar peran,

siswa yang semula berperan sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan

sebaliknya kemudian mereka kembali melaksanakan diskusi berpasangan.

penilaian proses dilakukan sepanjang kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa

membuat kesimpulan. Siswa bersama-sama dengan guru meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan membuat kesimpulan.

3) Kegiatan Akhir

Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa

mengerjakan LKS dan dicocokkan bersama-sama dan hasilnya dikumpulkan

kepada guru. Pelajaran diakhiri pukul 08.45 WIB.

b. Pertemuan Kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari kamis, 19 April 2012 melalui

beberapa kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Pertemuan ini berlangsung pada pukul 09.00 WIB yang diawali dengan

upacan salam dan presensi oleh guru. Guru mengawali pelajaran dengan tanya-

jawab dengan siswa. Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran tentang

perjuangan melawan penjajahan Jepang, selanjutnya guru menyampaikan

langkah-langkah dan prosedur pembelajaran yang akan dilakukan.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

51

2) Kegiatan Inti

Uraian kegiatannya seperti kegiatan pada Siklus I. Kegiatan inti meliputi:

siswa membentuk kelompok berpasangan dan duduk sebangku. Masing-masing

siswa menerima materi lanjutan tentang perjuangan para tokoh dalam

mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dari guru, selanjutnya tugas siswa adalah

menyimak dan kemudian membuat ringkasan. Selanjutnya siswa yang telah duduk

berpasangan menetapkan peran masing-masing yaitu peran sebagai pembicara

dan pendengar. Kemudian didapati kesepakatan bahwa deretan siswa yang duduk

di bangku deretan kanan adalah siswa yang berperan sebagai pembicara dan siswa

di deretan kiri menerima peran sebagai pendengar. Setelah masing-masing siswa

menerima perannya selanjutnya mereka melakukan kegiatan diskusi berpasangan

antara pembicara dan pendengar. Tugas pembicara adalah menyampaikan hasil

ringkasannya tentang perjuangan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan

Indonesia selengkap mungkin dan bisa juga ditambahkan hal-hal lain yang ia tahu,

sementara tugas pendengar adalah menyimak penjelasan dari pembaca, memberi

tanggapan dan masukan, mengoreksi jika ada kesalahan dari pembicara serta

membantu mengingat ide-ide pokok dari materi. Pembaca dan pendengar

berdiskusi tentang perjuangan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan

Indonesia. Bertukar peran, siswa yang semula berperan sebagai pembicara ditukar

menjadi pendengar dan sebaliknya kemudian mereka kembali melaksanakan

diskusi berpasangan. penilaian proses dilakukan sepanjang kegiatan pembelajaran

berlangsung. Siswa membuat kesimpulan. Siswa bersama-sama dengan guru

meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan membuat

kesimpulan.

3) Kegiatan Akhir

Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa

mengerjakan LKS dan dicocokkan bersama-sama dan hasilnya dikumpulkan

kepada guru. Pelajaran diakhiri pukul 10.10 WIB.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

52

Refleksi

Berdasarkan refleksi dan analisis hasil belajar pada Siklus II terdapat 25

siswa yang tuntas dan ada 3 siswa yang tidak tuntas belajar. Dari hasil

pelaksanaan pembelajaran Siklus II diketahui bahwa terdapat peningkatan

pembelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat pada ketuntasan hasil belajar siswa yang

sudah mencapai KKM.

Hasil observasi kinerja guru sangat baik pada Siklus II ini, pada

perencanaan pembelajaran guru menggunakan RPP, kegiatan pembelajaran

menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi, memberikan kesempatan siswa

mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata

tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran dengan lebih baik dan efisien, pada

penilaian guru melakukan penilaian pada siswa, memberikan umpan balik, dan

memberikan pujian. Berdasarka hasil observasi yang dilakukan terhadap siswa

terlihat bahwa siswa antusias mengikuti pembelajaran, siswa merasa senang dan

hampir keseluruhan siswa memiliki keaktifan, konsentrasi dan mampu bekerja

sama dengan baik. Hal ini bisa dilihat pada tabel rekapitulasi hasil pengamatan

siswa dan guru pada Siklus II di bawah ini :

Tabel 4.5

Hasil Implementasi RPP IPS Pada Siswa Kelas V Siswa Siklus II

No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi

I. Pra

pembelaja

ran

Kekuatan : Siswa sudah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati tempat duduknya dengan baik.

II Kegiatan

Awal

Pembelaja

ran

Kekuatan : siswa menjawab pertanyaan apersepsi

Hal perlu diperbaiki:

menjawab pertanyaan dari guru

Lakukan tanya jawab yang lebih variatif sehingga siswa tertarik untuk menjawab

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

53

III. Kegiatan Inti

Pembelaja

ran

Kekuatan : siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru, siswa juga terlihat lebih antusias pada pelajaran yang diikutinya. Siswa lebih leluasa dalam mengikuti pelajaran.

IV. Penutup

Kekuatan : siswa dan guru kompak dalam menarik kesimpulan, siswa melakukan refleksi bersama guru

Hal perlu diperbaiki: refleksi

bersama guru

Ajak semua siswa melakukan refleksi

Tabel 4.6

Hasil Implementasi RPP IPS Pada Guru Kelas V Siklus II

No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi

A. Perencanaan Pembelajaran

Kekuatan : RPP disediakan dengan baik, tersedia materi pelajaran yang lengkap dan sarana penunjang pembelajaran kegiatan belajar.

B Strategi Pembelajaran

Kekuatan : menyampaikan apersepsi dan motifasi, membantu siswa membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat.

Hal perlu diperbaiki: ketegasan dalam menginstruksikan siswa ketika melaksanakan langkah-langkah dalam pembelajaran

Tegaslah dan jelaskan dengan sungguh-sungguh tentang apa yang harus dilakukan siswa saat pelajaran berlangsung.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

54

C. Manajemen Kelas

Kekuatan : tata tertib kelas terlaksana dengan baik, waktu untuk setiap langkah kegiatan dalam pembelajaran sudah lebih terarah

Hal perlu diperbaiki: perlu

peningkatan dalam pengelolaan waktu

pengelolaan waktu perlu dimaksimalkan demi tercapainya sebuah pembelajaran yang maksimal pula

D. Penilaian Kekuatan : perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik, umpan balik diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan terhadap siswa berupa pujian dan nilai proses yang tinggi

Hal perlu diperbaiki: penghargaan

kepada siswa yang telah berani melakukan sesuatu yang positif

penghargaan terhadap siswa yang berani menjawab pertanyaan walaupun salah harus tetap diberi pujian karena keberaniannya.

Berdasarkan tindakan yang dilaksanakan pada Siklus II dan tes formatif

yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 April 2012, yaitu nilai tertinggi yang

dicapai pada Siklus I sebesar 94, dan nilai terendah 85. Siswa yang telah

mencapai KKM 90 ada 16 siswa (57,14 %), sedangkan yang belum mencapai

KKM 90 sebanyak 12 siswa (42,86 %). Pada Siklus II nilai tertinggi yang bisa

dicapai siswa telah meningkat yaitu 98 sedangkan nilai terendah 86. Siswa yang

mencapai KKM 90 sebanyak 25 siswa (89,29 %) dan sedangkan siswa yang tidak

mencapai KKM ada 3 siswa (10,71 %). Standar deviasi yang diperoleh 2,69.

Berikut tabel perolehan nilai Siklus II.

Tabel 4.7

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

Skor Ketuntasan Frekuensi Presentase (%)

≥ 90 Tuntas 25 89,29

< 90 Tidak Tuntas 3 10,71

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

55

Berdasarkan tabel 4.3 bahwa peningkatan hasil belajar mencapai 89,29 %

dari 28 siswa yang mengikuti tes, 25 siswa nilainya tuntas sedangkan siswa yang

tidak tuntas atau memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

90 ada 3 (10,71 %). Kondisi tersebut digambarkan menggunakan diagram kerucut

sebagai berikut:

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

Gambar 4.3 di atas mendeskripsikan persentase dari 28 siswa pada Siklus

II yaitu siswa yang tuntas adalah siswa yang mendapatkan nilai sama dengan atau

lebih besar dari KKM 90 sebanyak 25 siswa (89,29 %), sedangkan siswa yang

tidak tuntas adalah siswa yang mendapat nilai di bawah KKM 90 masih ada 3

siswa (10,71 %)

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

1. Siklus I

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang dilaksanakan di SDN

Muncar 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012

kelas V terlihat bahwa terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa setelah

0

5

10

15

20

25

Jumlah Presentase (%)

25

89,29 3

10,71

Siswa Tuntas

Siswa Tidak Tuntas

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

56

diadakan pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

cooperative script, dengan nilai rata-rata 67 sebelum diadakan penelitian dan

setelah diadakan penelitian pada Siklus I nilai rata-rata menjadi 90. Berarti

pembelajaran telah berhasil baik dengan jumlah siswa yang nilainya tuntas dari

KKM 90 sebanyak 16 siswa dengan tingkat keberhasilan 57,14% dari jumlah

siswa sebanyak 28 siswa, dan pada Siklus I ini sudah terjadi peningkatan hasil

belajar, tetapi masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 12 siswa dengan

persentase 42,86 %. Hal tersebut dikarenakan siswa belum terlihat antusias dalam

kegiatan pembelajaran karena mereka belum terbiasa pada penggunaan model

pembelajaran cooperative script, ada pula siswa yang belum siap mengikuti

pelajaran karena mereka belum jelas tentang apa yang harus mereka lakukan,

selain itu mobilitas guru dalam membimbing siswa juga belum maksimal.

Penelitian ini tidak sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah

direncanaan, ada beberapa kendala yang mempengaruhi penelitian sehingga

penelitian ini belum maksimal. Misalnya adanya siswa yang bercanda disaat

diskusi kelompok berlangsung dan beberapa penjelasan serta perintah dari guru

kurang tidak tegas sehingga siswa kurang memperhatikan tetapi mereka malah

berbicara dengan teman yang lain di saat guru memberi perintah atau penjelasan

kepada siswa.

2. Siklus II

Berbagai hal yang merupakan kekurangan yang ada pada Siklus I

diperbaiki pada siklus II. Kegiatan yang dilakukan pada Siklus II ini masih sama

dengan pertemuan sebelumnya yaitu pada siklus I. pada pembelajaran di Siklus II

siswa sudah antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil dari siklus II,

siswa telah mengalami peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPS dengan

persentase 89,29 %. Siswa tersebut telah tuntas dengan patokan nilai KKM yang

telah ditentukan yaitu 90, tetapi masih ada 3 siswa dari 28 siswa yang belum

tuntas dengan persentase 10,71 %. Pada siklus II rata-rata kelas menjadi 93

dengan nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 86.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

57

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung,

partisipasi siswa dalam pembelajaran cukup besar. Siswa lebih aktif mengikuti

proses pembelajaran dan lebih aktif menjawab pertanyaan dari guru serta lebih

berani mengemukakan pendapat. Dengan penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe cooperative script ternyata telah memberikan antusias besar

kepada siswa di dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS. Hal ini

terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Setelah

dilakukan siklus I dan siklus II dengan siklus I sebanyak 2 kali pertemuan dan

siklus II sebanyak 2 kali pertemuan, dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam

pembelajaran IPS pada KD “Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang

pada masa penjajahan Belanda dan Jepang dan Menghargai jasa dan peranan para

tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia”.

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi keberhasilan dalam

menggunakan model pembelajaran cooperative script pada mata pelajaran IPS

khususnya materi perjuangan melawan penjajah dan perjuangan para tokoh dalam

mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN Muncar 02 Kecamatan

Sususkan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012. Keberhasilan tersebut

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.8

Perbandingan Hasil Belajar IPS Pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Ketuntasan

Belajar Skor

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi % Jumlah %

Tidak Tuntas < 90 26 92,86 12 42,86 3 10,71

Tuntas ≥ 90 2 7,14 16 57,14 25 89,29

Jumlah 28 100 28 100 28 100

Berdasarkan tabel 4.4 perbandingan hasil pembelajaran materi perjuangan

melawan penjajah dan perjuangan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan

Indonesia dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal ada 26 siswa (92,86 %) yang

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

58

belum tuntas karena mendapat nilai di bawah KKM 90, sedangkan 2 siswa (7,14

%) telah tuntas karena mendapat nilai di atas KKM 90. Pada kondisi awal nilai

tertinggi yang dicapai 91 dan nilai terendahnya 53. Karena terdapat 92,86 % siswa

yang belum tuntas maka digunakan model pembelajaran cooperative script.

Pada hasil belajar Siklus I terlihat peningkatan hasil belajar materi tentang

perjuangan melawan penjajah. Siswa kelas V SDN Muncar 02 telah mencapai

hasil belajar materi perjuangan melawan penjajah 57,14 % karena dari 28 siswa

yang memperoleh nilai yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 90

sebanyak 16 siswa dan 12 siswa lainnya masih memperoleh nilai di bawah KKM

90. Pada Siklus I ini nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 94 dan nilai

terendah 85. Kemudian tindakan dilanjutkan dengan Siklus II. hasil belajar siswa

dalam pembelajaran IPS materi perjuangan para tokoh dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia siswa mencapai 89,29 %. Dalam Siklus II nilai tertinggi

yang diperoleh siswa 98 dan nilai terendahnya 86. Pembelajaran IPS materi

perjuangan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia telah

dicapai sesuai dengan indikator kinerja yang peneliti harapkan yaitu 80% dari

jumlah siswa keseluruhan mendapatkan nilai ≥ 90 sesuai KKM 90 sebagai hasil

belajar mata pelajaran IPS. Hasil belajar IPS secara umum sudah berhasil

walaupun peningkatannya tidak bisa mencapai 100% dari jumlah siswa

keseluruhan siswa yang mengikuti tes, namun siswa yang memperoleh nilai lebih

dari atau sama dengan KKM yang ditentukan yaitu 90 sebanyak 26 siswa

(89,29%) yang berarti indikator kinerja yang peneliti harapkan telah terlampaui.

Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM 90 hanya 3 siswa (10,71 %).

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui bahwa telah

terjadi peningkatan hasil belajar pada materi perjuangan melawan penjajah sampai

dengan perjuangan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

setelah siswa mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran cooperative script. Hasil belajar siswa berdasarkan tes formatif dan

penilaian proses dari Siklus I dan Siklus II selalu mengalami kenaikan. Bila

dituangkan dalam bentuk diagram maka akan tampak perbandingan pembelajaran

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

59

IPS materi perjuangan melawan penjajah sampai dengan perjuangan para tokoh

dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia sebagai berikut:

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Hasil Belajar IPS Pada Prasiklus, Siklus

I, dan Siklus II

Selain pada tingkat ketuntasan hasil belajar yang meningkat, rata-rata hasil

belajar IPS juga mengalami peningkatan dari hasil prasiklus 67, ke siklus I

menjadi 90 dan ke siklus II sebesar 93. Hasil tersebut dapat dilihat dari grafik

perbandingan skor rata-rata hasil belajar IPS berikut ini :

Gambar 4.5 Diagram Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar IPS Pada

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

0

20

40

60

80

100

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Kondisi awal Siklus I Siklus II

26

92.86

12

42.86

3 10.71

2 7.14 16

57.14

25

89.29

Tidak Tuntas

Tuntas

67

90 93

0

20

40

60

80

100

Prasiklus Siklus I Siklus II

Skor Rata-Rata

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/806/5/T1_292008040_BAB IV.pdfruang UKS, WC siswa dan guru yang terpisah, dan gudang sekolah

60

Adapun perolehan skor maksimal juga mengalami peningkatan dari hasil

prasiklus sebesar 91 meningkat menjadi 94 pada siklus I dan mengalami

peningkatan kembali pada siklus II sebesar 98. Hasil tersebut dapat dilihat pada

grafik perbandingan skor maksimal berikut ini :

Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Skor Maksimal Hasil Belajar IPS

Pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Pada perolehan skor minimal juga mengalami peningkatan dari hasil

prasiklus 53 meningkat menjadi 85 pada siklus I dan mengalami peningkatan

kembali pada siklus II sebesar 86. Hasil tersebut dapat dilihat pada grafik

perbandingan skor minimal berikut ini :

Gambar 4.7 Diagram Perbandingan Skor Minimal Hasil Belajar IPS

Pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

91

94

98

86

88

90

92

94

96

98

100

Prasiklus Siklus I Siklus II

Skor Maksimal

53

85 86

0

20

40

60

80

100

Prasiklus Siklus I Siklus II

Skor Minimal