32
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan hasil penelitian, dan hasil tindakan yang kami paparkan sebagai berikut: 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA. Sebelum penelitian dilakukan, pembelajaran IPA di kelas III SDN Dukuh 03 yang dilakukan guru masih bersifat konvesional/ tradisional, yaitu guru memberikan materi pelajaran menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Hal tersebut membuat peserta didik malas untuk berpikir, siswa cenderung menghafal materi sehingga sangat mudah untuk melupakannya. Siswa tidak berani menjawab pertanyaan dari guru pada awal pembelajaran, siswa tidak berani bertanya, konsentarsi siswa dalam pembelajaran rendah, hanya siswa tertentu saja yang aktif didalam diskusi kelas dan siswa cenderung lupa pada pelajaran yang sudah diberikan. Hal itu disebabkan guru kurang kreatif dalam mengajar, hanya berceramah saja, media kurang lengkap, pendekatan kurang bervariasi serta belum menggunakan model pembelajaran yang menarik dan tepat. Sedangkan mata pelajarn IPA merupakan ilmu yang menekankan pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar memahami alam sekitar secara ilmiah. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kesimpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan sehingga sulit dipahami siswa. Hasil belajar IPA Siswa kelas III SDN Dukuh 03 Salatiga sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi

kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II,

pembahasan hasil penelitian, dan hasil tindakan yang kami paparkan sebagai

berikut:

4.1 Deskripsi Kondisi Awal

Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih

dahulu peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui hasil belajar siswa

terutama pada mata pelajaran IPA. Sebelum penelitian dilakukan, pembelajaran

IPA di kelas III SDN Dukuh 03 yang dilakukan guru masih bersifat konvesional/

tradisional, yaitu guru memberikan materi pelajaran menggunakan metode

ceramah dan tanya jawab. Hal tersebut membuat peserta didik malas untuk

berpikir, siswa cenderung menghafal materi sehingga sangat mudah untuk

melupakannya. Siswa tidak berani menjawab pertanyaan dari guru pada awal

pembelajaran, siswa tidak berani bertanya, konsentarsi siswa dalam pembelajaran

rendah, hanya siswa tertentu saja yang aktif didalam diskusi kelas dan siswa

cenderung lupa pada pelajaran yang sudah diberikan. Hal itu disebabkan guru

kurang kreatif dalam mengajar, hanya berceramah saja, media kurang lengkap,

pendekatan kurang bervariasi serta belum menggunakan model pembelajaran

yang menarik dan tepat.

Sedangkan mata pelajarn IPA merupakan ilmu yang menekankan

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar memahami alam

sekitar secara ilmiah. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam

secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kesimpulan pengetahuan

yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan sehingga sulit dipahami siswa.

Hasil belajar IPA Siswa kelas III SDN Dukuh 03 Salatiga sebelum

diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

35

Ketuntasan klasikal belajar siswa kelas III pada pelajaran IPA hanya 40% dengan

nilai rata-rata 64.9. Hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada

setiap Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) atau jauh dari ketuntasan belajar pada

mata pelajaran IPA yaitu 70. Hasil belajar IPA selengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4. 1

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran IPA

Siswa Kelas III SDN Dukuh 03 Salatiga

Kondisi Awal

NO SkorKetuntasan Frekuensi Presentase Keterangan

KKM(70)

1 ≥ 70 12 40% Tuntas

2 <70 18 60% TidakTuntas

Jumlah 30 100%

Nilai rata-rata 64.9 NilaiTertinggi 93

NilaiTerendah 31

Berdasarkan table 4.1 pada kondisi awal dapat diketahui bahwa dari total

jumlah siswa yaitu 30 siswa diketahui presentase ketuntasan hanya 40% dari 30

peserta didik hanya 12 yang mendapat nilai diatas KKM yaitu 70. Sedangkan

sisanya 60% atau 18 peserta didik mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu 70

dinyatakan tidak tuntas pada mata pelajaran IPA.

Pada kondisi awal, nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 64.9

dengan nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 31. Berdasarkan Tabel 4.1 nilai mata

pelajaran IPA pada kondisi awal maka dapat digambarkan dalam Gambar 4.1.

Gambar 4.1

Hasil Ketuntasan Belajar IPA

Kondisi awal

0%

50%

100%

Tidak Tuntas Tuntas

60% 40% Tidak Tuntas

Tuntas

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

36

Berdasarkan kondisi inilah, perlu untuk melakukan penelitian tindakan

kelas dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III SDN

Dukuh 03 Salatiga melalui model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL).Dari analisis data hasil belajar pra siklus dijadikan sebagai

sampel penelitian.

Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 2 kali

pertemuandengan penerapan model pembelajaranContextual Teaching and

Learning (CTL) dalampembelajaran IPA.Masing-masing pertemuan berlangsung

selama 2× 35 menit.

4.2 Siklus 1

Pada subbab siklus 1, akan diuraikan tentang rencana tindakan,

pelaksanaan tindakan, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada

siklus 1 dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan

berlangsung selama dua kali 35 menit.

4.2.1 Perencanaan Tindakan

Subbab tahap perencanaan tindakan menjelaskan tentang perencanaan

yang dilakukan oleh peneliti bersama guru kolaborator (guru kelas III) yaitu ibu

Kustinah, S.Pd.SD. Perencanaan tindakan ini dilakukan sebelum pelaksanaan

tindakan pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning.

a. Pertemuan Pertama

Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan

model Contextual Teaching and Learning. Penyusunan RPP didiskusikan dengan

guru kelas III dan sebagai guru kolaborator.

Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media yang akan digunakan

serta penentuan waktu penelitian. Diskusi ini dilakukan untuk kelancaran

penelitian dan penyesuaian dengan kalender akademik sekolah.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

37

Berdasarkan RPP yang telah susun, materi pembelajaran yang akan

diajarkan pada pertemuan pertama adalah tentang kondisi cuaca (berawan, cerah,

panas, dingin, dan hujan). Selanjutnya peneliti menyiapkan perlengkapan

pembelajaran yaitu media yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Selain media pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan perlengkapan

lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa sesuai

dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.lembar observasi

kegiatan guru dan siswa digunakan untuk memeriksa keterlaksanaan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

b. Pertemuan Kedua

Kegiatan perencanaan pada pertemuan kedua adalah tindak lanjut dari

pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi yang dipelajari. Pada

pertemuan kedua materi yang dipelajari adalah tentang macam-macam awan ,

simbol kondisi cuaca, dan pengaruh keadaan awan terhadap kondisi cuaca.

Sama halnya dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua peneliti

bersama guru kolaborator mendiskusikan tentang penyusunan RPP dengan

menggunakan model Contextual Teaching and Learning. Diskusi yang dilakukan

meliputi penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, media yang akan digunakan serta penentuan waktu penelitian.

Selanjutnya peneliti menyiapkan perlengkapan pembelajaran yaitu media

yang akan digunakan dalam pembelajaran. Selain itu peneliti juga mempersiapkan

lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa sesuai

dengan model Contextual Teaching and Learning.

Peneliti juga menyusun soal evaluasi berupa soal pilihan ganda soal

dengan jumlah 20 soal yang akan diberikan pada siswa pada akhir siklus atau

pertemuan kedua. Soal evaluasi disusun berdasarkan materi yang sudah dipelajari

siswa pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

38

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Subbab pelaksanaan tindakan mendeskripsikan tentang rincian proses

pelaksanaan tindakan dari kegiatan awal sampai kegiatan penutup. Rincian

pelaksanan tindakan siklus 1 sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari Kamis tanggal 7 April 2015 pukul 09.00-10.10 WIB. Guru yang ditunjuk

sebagai observer untuk mengamati kegiatan guru dan siswa adalah ibu Kustinah,

S.Pd.SD selaku guru kelas III. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan

yaitu kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

1. Pendahuluan

Pada pertemuan pertama, guru mengawali kegiatan dengan memberikan

salam, mengabsensi siswa, dan mengecek kerapian serta kelengkapan alat dan

sumber belajar yang disiapkan oleh siswa. Agar siswa menjadi bersemangat

belajar, guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Tik-tik Bunyi Hujan”.Siswa

menyanyikannya dengan semangat.Selanjutnya, guru memberikan apersepsi

dalam bentuk pertanyaan “Bagaimana keadaan cuaca di daerah kalian?Apakah

sering turun hujan atau selalu cerah? Bagaimana cara mengetahui bahwa hari akan

hujan atau cerah?. Guru mempersilahkan siswa menjawab apersepsi yang

diberikan. Beberapa siswa mengacungkan tangan. Agar tidak berebutan dalam

menjawab, guru mempersilahkan satu per satu siswa untuk memberikan

jawabannya.

Setelah siswa selesai menjawab apersepsi, guru memberikan penguatan

lewat pujian, agar siswa terus memiliki keberanian dalam menyampaikan hal-hal

yang diketahui. Setelah siswa menjawab pertanyaan apersepsi, guru menjelaskan

tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dari materi yang akan dipelajari.

Selanjutnya guru menjelaskan bahwa hari ini akan mempelajari tentang

keadaan cuaca dengan menggunakan model pembelajaran contextual teaching and

learning. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

39

2. Kegiatan Inti

Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran, selanjutnya guru bertanya

kepada siswa “anak-anak ada berapakah jenis cuaca?”.Siswa mengatakan bahwa

jenis cuaca ada 2 yaitu cuaca panas dan hujan. Selanjutnya, Siswa diminta untuk

melihat dan memperhatikan slide pada power point dan mendengarkan penjelasan

guru tentang berbagai jenis cuaca.

Setelah itu, guru melakukan tanya jawab kepada siswa “siapa yang tahu

cuaca di sekitar sekolah apakah cuaca panas,dingin,hujan,cerah dan berawan?

Bagaimanakah cuaca bisa terjadi?” siswa menjawab pertanyaan guru. Kemudian,

siswa memperhatikan slide dan mendengarkan penjelasan guru tentang terjadinya

cuaca. Setelah itu, siswa di minta mengamati langit, awan dan cuaca di sekitar

sekolah. Melalui pengamatan lingkungan sekitar siswa menjelaskan hubungan

antara langit,awan dan cuaca. Guru menampilkan slide dan menjelaskan tentang

hubungan antara langit,awan dan cuaca.

Selanjutnya, Siswa membentuk kelompok (dengan teman sebangku),

siswa dibagikan lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan secara berkelompok.

Guru meminta anggota perwakilan mempresentasikan hasil kerja kelompok di

depan kelas. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas dan siswa

lainnya menyimak hasil diskusi temannya. Setelah itu guru bersama siswa

menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3. Kegiatan Penutup

Sebelum mengakhiri pelajaran, guru bersama-sama siswa mengambil

kesimpulan dan guru memberikan evaluasi individual berupa pekerjaan rumah

(PR) kepada siswa. Setelah itu, guru menyampaikan rencana pembelajaran

berikutnya dan mengucapkan salam.

b) Pertemuan Kedua

Sama halnya dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua peneliti

bersama guru kolaborator mendiskusikan tentang penyusunan RPP dengan

menggunakan model pembelajaran CTL. Diskusi yang dilakukan meliputi

penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

40

media yang akan digunakan serta penentuan waktu penelitian. Pelaksanaan

tindakan pada siklus 1pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14

April 2016 pukul 09.00-10.10WIB. Guru yang ditunjuk sebagai observer untuk

mengamati kegiatan guru dan siswa adalah ibu Kustinah, S.Pd. SD selaku guru

kelas III. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan

inti dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Pada pertemuan kedua, guru mengawali kegiatan dengan memberikan

salam, mengabsensi siswa, dan mengecek kerapian serta kelengkapan alat dan

sumber belajar yang disiapkan oleh siswa. Agar siswa menjadi bersemangat

belajar, guru mengajak siswa bernyanyi “tik tik bunyi hujan”.Setelah itu, guru

memberikan apersepsi dalm bentuk pertanyaan “siapa yang pernah

memperhatikan awan ? bagaimanakan awan bisa terbentuk ?”. Siswa

mengancungkan tangan menjawab pertanyaan tersebut. Agar suasana tidak

menjadi ricuh, guru memilih beberapa anak menjawab pertanyaan aperepsi

tersebut.

Selanjutnya guru menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan. Suasana kelas sangat tenang dan siswa mendengarkan penjelasan

guru dengan baik.

2. Kegiatan Inti

Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran, selanjutnya guru bertanya

kepada siswa “anak-anak coba kalian sebutkan macam-macam awan?”. Siswa

tampak kebinggungan untuk menjawabnya dan agar tidak binggung menjawabnya

siswa diminta untuk memperhatikan slide di depan kelas dan mendengarkan

penjelasan guru tentang macam- macam awan. Selanjutnya, guru kembali

bertanya dengan pertanyaan yang sama, dan anak-anak menjawab dengan benar.

Setelah itu, siswa melakukan pengamatan yaitu siswa mendapatkan tugas

untuk mengamati kondisi cuaca di sekitar sekolah.Siswa memprediksikan atau

membuat perkiraan cuaca selanjutnya.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

41

Selanjutnya, siswa ditanya “apakah kita bisa perkirakan cuaca?”misalnya

pada sore hari nanti akan turun hujan”. Dan kemudian, siswa memperhatikan slide

dan mendengarkan penjelasan guru tentang perkiraan cuaca. Suasana kelas

tampak tenang.

Siswa ditanya tentang simbol-simbol cuaca seperti apa. Siswa dapat

menjawab pertanyaan tersebut setelah siswa memperhatikan slide dan

mendengarkan penjelasan guru tentang simbol-simbol cuaca.

Selanjutnya, siswa membentuk kelompok (dengan teman sebangku), siswa

dibagikan lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan secara berkelompok.Guru

meminta anggota perwakilan mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan

kelas. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas dan siswa lainnya

menyimak hasil diskusi temannya. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang telah dipelajari.

3. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, siswa memberikan kesan dan pesan terkait dengan

pembelajaran. Setelah itu guru memberikan tindak lanjut berupa soal

evaluasi.Siswa mengerjakan soal dengan baik sesuai dengan alokasi waktu.

Setelah selesai mengerjakan, guru meminta siswa untuk mengumpulkan ke depan

kelas. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

4.2.3 Hasil Tindakan

Pada subbab ini, akan diuraikan tentang hasil tindakan pada siklus 1. Hasil

tindakan menguraikan hasil analisis data dari lembar observasi kegiatan guru dan

kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learningserta hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai soal evaluasi yang

diberikan pada pertemuan kedua.

a. Hasil Analisis Lembar Observasi

1) Pertemuan Pertama

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Pada pertemuan pertama,

observasi dilakukan oleh guru kelas III yaitu ibu Kustinah dengan mengisi

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

42

lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

Hasil dari analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa

sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning secara

rinci disajikan dalam Tabel 4.2 dan 4.3sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan Pertama

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 5 4 1

3 Kegiatan Inti 12 9 3

4 Kegiatan Penutup 3 2 1

Jumlah 22 17 5

Berdasarkan Tabel 4.2 tentang hasil observasi kegiatan guru

pertemuan pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh guru.

Dari keseluruhan 22 butir pengamatan, 17 butir pengamatan sudah terlaksana

dan terdapat 5 butir pengamatan yang tidak terlaksana.

Hasil dari pengamatan kegiatan guru secara umum pembelajaran sudah

terlaksana dengan baik sesuai dengan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning. Namun masih terdapat beberapa kegiatan guru yang

tidak telaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada

pertemuan pertama.

Kegiatan guru yang belum tampak antara lain terdapat dalam kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dari kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan

hanya terdapat satu kegiatan yang tidak dilakukan guru yaitu guru tidak

memeriksa kesiapan belajar siswa.

Pada kegiatan inti, guru tidak melakukan tanya jawab kepada siswa.

Guru tidak memberi penguatan materi kembali kepada siswa dan guru juga

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

43

tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Pada kegiatan

penutup, guru bersama siswa tidak melakukan refleksi.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan Pertama

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 1 1 0

2 Kegiatan Pendahuluan 6 5 1

3 Kegiatan Inti 11 9 2

4 Kegiatan Penutup 3 3 0

Jumlah 21 19 3

Berdasarkan Tabel 4.3 tentang hasil observasi kegiatan siswa

pertemuan pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum Nampak atau belum

dilakukan oleh siswa. Dari keseluruhan 21 butir pengematan, 19 butir

pengamatan sudah terlaksana dan terdapat 3 butir pengamatan yang tidak

terlaksanakan oleh siswa. Hasil dari pengamatan kegiatan siswa secara umum

pembelajaran sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Contextual

Teaching and Learning. Namun masih terdapat beberapa kegiatan siswa yang

tidak terlaksana. Kegiatan siswa yang belum nampak antara lain adalah pada

kegiatan pendahuluan yaitu siswa tidak menjawab pertanyaan apersepsi yang

diberikan guru. Pada kegiatan inti, siswa masih ribut saat mengikuti

pembelajaran dan siswa tidak bertanya tentang hal- hal yang belum diketahui

tentang materi yang dipelajari.

2) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, observasi masih dilakukan oleh guru kelas III

yaitu ibu Kustinah dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru dan

kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning. Kegiatan observasi bertujuan untuk memeriksa keterlaksanaan

model pembelajaran.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

44

Hasil dari analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa

sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning secara

rinci disajikan dalam Tabel 4.4 dan 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan Kedua

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 5 4 1

3 Kegiatan Inti 12 12 1

4 Kegiatan Penutup 3 2 1

Jumlah 22 19 3

Berdasarkan Tabel 4.4 tentang hasil observasi kegiatan guru

pertemuan kedua dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak atau belum

dilakukan oleh guru. Dari keseluruhan 22 butir pengamatan, 19 butir

pengamatan sudah terlaksana dan terdapat 3 butir pengamatan yang tidak

terlaksana.

Hasil pengamatan kegiatan guru secara umum pembelajaran sudah

terlaksana dengan baik sesuai dengan model Contextual Teaching and

Learning. Namun masih ada beberapa kegiatan yang tidak terlaksana sesuai

dengan RPP pada pertemuan kedua siklus 1.

Beberapa kegiatan guru yang belum nampak antara lain adalah pada

kegiatan pendahuluan yaitu guru tidak melakukan kegiatan untuk memeriksa

kesiapan belajar siswa. Pada kegiatan inti, guru tidak memberi penguatan

materi kembali kepada siswa. Guru tidak mengucapkan salam penutup.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

45

Tabel 4.5

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan Kedua

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 1 1 0

2 Kegiatan Pendahuluan 6 6 0

3 Kegiatan Inti 11 9 2

4 Kegiatan Penutup 3 2 1

Jumlah 21 18 3

Berdasarkan Tabel 4.5 tentang hasil observasi kegiatan siswa petemuan

kedua, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan pembelajaran

terdapat beberpa kegiatan siswa yang belum Nampak atau belum dilakukan oleh

siswa. Dari keseluruhan 21 butir pengamatan, 18 butir pengamatan sudah

terlaksana dan terdapat 3 butir pengamatan yang tidak terlaksana.

Hasil dari pengamatan kegiatan siswa secara umum pembelajaran sudah

telaksana dengan baik. Namun masih terdapat beberapa kegiatan siswa yang

belum nampak/ belum terlaksana sesuai dengan RPP pada pertemuan kedua siklus

1.

Beberapa kegiatan siswa yang belum nampak antara lain adalah pada

kegiatan inti yaitu siswa tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran masih banyak

siswa yang pasif dan siswa tidak bertanya tentang hal- hal yang belum diketahui

tentang materi yang dipelajari. Pada kegiatan penutup, siswa tidak melakukan

refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.

b. Hasil Analisis Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada siklus 1 diperoleh dari nilai soal evaluasi yang

dikerjakan siswa pada pertemuan kedua.Soal evaluasi berbentuk pilihan ganda

yang terdiri dari 20 butir soal. Nilai siswa diperoleh dengan menghitung skor yang

diperoleh kemudian mengubahnya menjadi nilai akhir. Hasil dari analisis hasil

belajar siswa secara rinci disajikan dalam Tabel 4.6 sebagai berikut:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

46

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran IPA

Siswa Kelas III SDN Dukuh 03 Salatiga

Siklus 1

NO Interval Nilai Jumlah % Keterangan

1 50- 59 3 10% Belum tuntas

2 60- 69 7 23,3% Belum tuntas

3 70- 79 9 30% Tuntas

4 80- 89 6 20% Tuntas

5 90- 100 5 16,7% Tuntas

Jumlah 30 100%

Rata- rata 74

Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 55

Berdasarkan Tabel 4.6 tentang distribusi frekuensi nilai mata pelajaran

IPA pada siklus 1, maka dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi, presentasi

dan juga perolehan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan nilai terendah. Dalam

distribusi frekuensi nilai pada siklus 1, perolehan nilai siswa dibagi kedalam 5

rentang nilai.

Terdapat 3 siswa (10%) yang memperoleh nilai pada rentang 50-59, pada

rentang 60-69 juga diperoleh oleh 7 siswa (23.3%). Selanjutnya, terdapat 9 siswa

(30%) yang memperoleh nilai pada rentang 70-79. Pada rentang nilai 80-89

diperoleh oleh 6 siswa (20%) dan 5 siswa (16.7%) yang memperoleh nilai pada

rentang 90-100.

Pada siklus 1, nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 74 dengan nilai

tertinggi 95 dan nilai terendah 55. Berdasarkan table nilai mata pelajaran IPA

pada siklus 1 maka dapat digambarkan dalam diagram batang pada Gambar 4.2

sebagai berikut:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

47

Gambar 4.2

Diagram Batang Rentang Nilai

Siswa Kelas III SDN Dukuh 03

Siklus 1

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 70) maka dapat

dilakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas.

Analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat disajikan dalam Tabel

4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Analisis Ketuntasan Belajar Siklus I

NO Skor Ketuntasan Frekuensi Presentase Keterangan

KKM(70)

1 ≥ 70 20 66.7% Tuntas

2 <70 10 33.3% Tidak Tuntas

Jumlah 30 100%

Bedasarkan Tabel 4.7 analisis ketuntasan belajar siklus 1, maka dapat dianalisis

bahwa jumlah siswa yang tuntas adalah 20 siswa atau mencapai 66.7%.

Sedangkan untuk siswa yang belum tuntas adalah 10 siswa atau mencapai

33.3%. Ketuntasan belajar disajikan dalam diagram batang pada Gambar 4.3

sebagai berikut:

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

48

Gambar 4.3

Diagram Batang Ketuntasan Belajar

Siswa Kelas III SDN Dukuh 03

Siklus 1

4.2.4 Refleksi

Setelah dilakukannya kegiatan pembelajaran siklus 1 dari pertemuan

pertama dan kedua, maka selanjutnya diadakan refleksi atas tindakan

pembelajaran di siklus 1. Refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan

membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator

aktivitas yang telah ditetapkan.

Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi yang dilakukan oleh

peneliti, guru kolabolator. Refleksi didasarkan atas temuan baik temuan observer

maupun temuan peneliti selama proses pembelajaran dilaksanakan. Refleksi

dimaksudkan agar kekurangan-kekurangan selama tindakan pada siklus I, dapat

diperbaiki sewaktu melaksanakan tindakan pada siklus II. Adapun kekurangan-

kekurangan yang ditemui selama tindakan pada siklus I, adalah sebagai berikut:

1. Kurang aktifnya siswa dalam mengerjakan tugas kelompok.

2. Siswa belum terlatih untuk memberikan tanggapan terhadap hasil

teman-temannya

3. Sulit mengontrol siswa ketika pengamatan di lingkungan sekolah

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Tidak Tuntas Tuntas

67.7%

33.3% Tidak Tuntas

Tuntas

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

49

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) pada pelaksanaan tindakan siklus 1

terdapat 20 siswa yang tuntas atau ketuntasan klasikal mencapai 67,7%. Artinya

hasil dari tindakan belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan

sebesar 80%. Berdasarkan hasil analisis, masih terdapat 10 siswa yang

memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70).

4.3 Siklus II

4.3.1 Perencanaan Tindakan

Subbab tahap perencanaan tindakan menjelaskan tentang perencanaan

yang dilakukan oleh peneliti bersama guru kolaborator (guru kelas III) yaitu ibu

Kustinah, S.Pd.SD. Perencanaan tindakan ini dilakukan sebelum pelaksanaan

tindakan pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning. Tahapan perencanaan tindakan Siklus 2 merupakan upaya perbaikan

pelaksanaan pembelajaran siklus 1.

a. Pertemuan Pertama

Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan

model Contextual Teaching and Learning. Penyusunan RPP didiskusikan dengan

ibu Kustinah, S.Pd.SD selaku guru kelas III dan sebagai guru kolaborator. Diskusi

yang dilakukan meliputi penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, tujuan pembelajaran, media yang akan digunakan serta penentuan

waktu penelitian.

Berdasarkan RPP yang telah susun, materi pembelajaran yang akan

diajarkan pada pertemuan pertama adalah tentang “kegiatan manusia yang sesuai

dengan keadaan cuaca”. Selanjutnya peneliti menyiapkan perlengkapan

pembelajaran seperti media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Selain itu

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

50

peneliti juga mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar

observasi kegiatan siswa sesuai dengan Contextual Teaching and Learning.

b. Pertemuan Kedua

Kegiatan perencanaan pada pertemuan kedua adalah tindak lanjut dari

pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi yang dipelajari.Pada

pertemuan kedua materi yang dipelajari adalah tentang hubungan antara pakaian

yang dikenakan dengan keadaan cuaca.

Sama halnya dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua peneliti

bersama guru kolaborator mendiskusikan tentang penyusunan RPP dengan

menggunakan model Contextual Teaching and Learning. Diskusi yang dilakukan

meliputi penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, media yang akan digunakan serta penentuan waktu penelitian.

Selanjutnya peneliti menyiapkan perlengkapan pembelajaran seperti media

pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. Selain itu peneliti juga

mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan

siswa sesuai dengan model Contextual Teaching and Learning.

Peneliti juga menyusun soal evaluasi berupa soal pilihan ganda soal yang

akan diteskan pada siswa pada akhir siklus atau pertemuan kedua. Soal evaluasi

disusun berdasarkan materi yang sudah dipelajari siswa pada pertemuan pertama

dan pertemuan kedua.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Subbab pelaksanaan tindakan mendeskripsikan tentang rincian proses

pelaksanaan tindakan dari kegiatan awal sampai kegiatan penutup. Rincian

pelaksaan tindakan Siklus 2 sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari Kamis tanggal 21 April 2016 pukul 09.00-10.10 WIB. Guru yang ditunjuk

sebagai observer untuk mengamati kegiatan guru dan siswa adalah ibu Kustinah

S.Pd. SD selaku guru kelas III. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan

yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

51

1. Kegiatan Pendahuluan

Pada pertemuan pertama, guru mengawali kegiatan dengan memberikan

salam, mengabsensi siswa, dan mengecek kerapian serta kelengkapan alat dan

sumber belajar yang disiapkan oleh siswa. Selanjutnya, guru memberikan

apersepsi dalam bentuk pertanyaan “anak- anak pada saat hujan apa yang kita

lakukan?”Guru mempersilahkan siswa menjawab apersepsi yang diberikan.

Beberapa siswa mengacungkan tangan. Agar tidak berebutan dalam menjawab,

guru mempersilahkan satu per satu siswa untuk memberikan jawabannya.

Selanjutnya guru menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan. Suasana kelas sangat tenang dan siswa mendengarkan penjelasan

guru dengan baik.

2. Kegiatan Inti

Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran, selanjutnya guru bertanya

kepada siswa “anak- anak pada saat cuaca panas kegiatan apa yang bisa

dilakukan?”.Siswa mengatakan kegiatan menjemur pakaian.Guru bertanya lagi

“keadaan cuaca apa kita dapat menjemur pakaian?”. Selanjutnya, Siswa diminta

untuk melihat dan memperhatikan slide pada power point dan mendengarkan

penjelasan guru tentang kegiatan manusia sesuai dengan keadaan cuaca.

Setelah itu, guru melakukan tanya jawab kepada siswa dan siswa diminta

untuk melakukan pengamatan di luar kelas yaitu mengamati cuaca , untuk

mengetahui kegiatan apa yang sesuai dengan keadaan cuaca yang diamati.

Kemudian siswa membentuk kelompok (dengan teman sebangku), siswa

dibagikan lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan secara berkelompok.Guru

meminta anggota perwakilan mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan

kelas. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas dan siswa lainnya

menyimak hasil diskusi temannya. Setelah itu, guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang telah dipelajari.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang

belum diketahui tentang pelajaran hari ini. Guru memberi penguatan materi.

3. Kegiatan Penutup

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

52

Pada kegiatan penutup, siswa memberikan kesan dan pesan terkait dengan

pembelajaran. Setelah itu guru memberikan tindak lanjut/evaluasi. Guru

mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup

b) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 pertemuan kedua dilaksanakan pada

hariKamis tanggal 28 April 2016 pukul 09.00-10.10 WIB. Guru yang ditunjuk

sebagai observer untuk mengamati kegiatan guru dan siswa adalah ibu Kustinah

S.Pd. SD selaku guru kelas III. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan

yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Pada pertemuan pertama, guru mengawali kegiatan dengan memberikan

salam, mengabsensi siswa, dan mengecek kerapian serta kelengkapan alat dan

sumber belajar yang disiapkan oleh siswa. Agar siswa menjadi bersemangat

belajar, guru memberikan apersepsidalam bentuk pertanyaan yaitu “pada saat

cuaca hujan/ dingin kita menggunakan apa anak-anak agar tidak terkena hujan dan

tidak merasa dingin?”. Siswa mengancungkan tangan menjawab pertanyaan

apersepsi. Agar suasana tidak menjadi ricuh, guru memilih beberapa anak

menjawab pertanyaan apersepsi tersebut.

Selanjutnya guru menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan. Suasana kelas sangat tenang dan siswa mendengarkan penjelasan

guru dengan baik.Siswa mendengarkan penjelasan guru.

2. Kegiatan Inti

Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran, selanjutnya,guru menampilkan

slide dan menjelaskam tentang cuaca mempengaruhi cara berpakaian. Siswa

memperhatikan slide dan mendengarkan penjelasan guru tentang cuaca

mempengaruhi cara orang berpakaian dengan baik.

Kemudian guru melakukan tanya jawab setelah menyampaikan materi

“apa yang kalian lihat pada slide tersebut? jenis pakaian seperti apa yang orang

gunakan pada saat cuaca panas ?”. Siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan

mengacungkan tangan. Guru menanggapi berbagai jawaban dari siswa.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

53

Setelah itu, siswa membentuk kelompok (dengan teman sebangku), siswa

dibagikan lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan secara berkelompok.Guru

meminta anggota perwakilan mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan

kelas. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas dan siswa lainnya

menyimak hasil diskusi temannya. Setelah itu, guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang telah dipelajari.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang

belum diketahui tentang pelajaran hari ini. Guru memberi penguatan materi.

3. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa membaca ringkasan materi

yang ada di papan tulis. Siswa menyampaikan kesanpesan mengenai pembelajaran

yang telah dilakukan. Setelah itu guru memberikan tindak lanjut berupa soal

evaluasi. Siswa mengerjakan soal dengan baik sesuai dengan alokasi waktu.

Setelah selesai mengerjakan, guru meminta siswa untuk mengumpulkan ke depan

kelas. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

4.3.3 Hasil Tindakan

Pada subbab ini, akan diuraikan tentang hasil tindakan pada Siklus 2. Hasil

tindakan menguraikan hasil analisis data dari lembar observasi kegiatan guru dan

kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning serta hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai soal evaluasi yang

diberikan pada pertemuan kedua.

a. Hasil Analisis Lembar Observasi

1) Pertemuan Pertama

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Pada pertemuan pertama,

observasi masih dilakukan oleh ibu Kustinah dengan mengisi lembar

observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

54

Hasil dari analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa

sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning secara

rinci disajikan dalam Tabel 4.8 dan 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 2 Pertemuan Pertama

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 5 5 0

3 Kegiatan Inti 12 12 0

4 Kegiatan Penutup 3 2 1

Jumlah 22 21 1

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil observasi kegiatan guru pertemuan

pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran yang dijabarkan dalam 22 butir pengamatan, 21 butir

pengamatan sudah dilaksanakan dan 1 butir kegiatan belum dilksanakan .

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembelajaran sudah berjalan

dengan baik. Namun masih terdapat satu kegiatan yang belum nampak yaitu

pada kegiatan penuutup, guru tidak melakukan refleksi pembelajaran bersama

siswa.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 2

Pertemuan Pertama

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 1 1 0

2 Kegiatan Pendahuluan 6 6 0

3 Kegiatan Inti 11 11 0

4 Kegiatan Penutup 3 3 0

Jumlah 21 1 0

Berdasarkan Tabel 4.9 hasil observasi kegiatan siswa pertemuan

pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran yang dijabarkan dalam 21 butir pengamatan, semuanya telah

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

55

nampak dilakukan oleh siswa. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

pembelajaran sudah berjalan dengan baik, siswa telah melakukan semua

kegiatan pembelajaran sesuai yang tertulis dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan siswa, dari semua butir

pengamatan pada lembar observasi telah dilakukan oleh siswa selama

pembelajaran berlangsung. Namun ada beberapa siswa yang masih bergurau

dengan temannya saat bekerja kelompok.

2) Pertemuan Kedua

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Pada pertemuan kedua,

observasi masih dilakukan oleh Ibu Kustinah dengan mengisi lembar

observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning.

Hasil dari analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa

sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning secara

rinci disajikan dalam Tabel 4.10 dan 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 2 Pertemuan Kedua

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 5 5 0

3 Kegiatan Inti 12 12 0

4 Kegiatan Penutup 3 3 0

Jumlah 22 22 0

Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi kegiatan guru pertemuan

pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran yang dijabarkan dalam 22 butir pengamatan, semuanya telah

nampak dilakukan oleh guru. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

56

pembelajaran sudah berjalan dengan baik, guru telah melakukan semua

langkah-langkah pembelajaran sesuai yang tertulis dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan guru, semua butir

pengamatan pada lembar observasi telah dilakukan oleh guru selama

pembelajaran berlangsung.

Tabel 4.11

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 2 Pertemuan Kedua

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 1 1 0

2 Kegiatan Pendahuluan 6 6 0

3 Kegiatan Inti 11 11 0

4 Kegiatan Penutup 3 3 0

Jumlah 21 21 0

Berdasarkan tabel 4.11 hasil observasi kegiatan siswa pertemuan

pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran yang dijabarkan dalam 21 butir pengamatan, semuanya telah

nampak dilakukan oleh siswa. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

pembelajaran sudah berjalan dengan baik, siswa telah melakukan semua

kegiatan pembelajaran sesuai yang tertulis dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan siswa, pembelajaran

sudah berlangsung dengan sangat baik.Hal ini nampak dari semua butir

pengamatan pada lembar observasi telah dilakukan oleh siswa selama

pembelajaran berlangsung.

b. Hasil Analisis Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada Siklus 2 diperoleh dari nilai soal evaluasi yang

dikerjakan siswa pada pertemuan kedua.Soal evaluasi berbentuk pilihan ganda

yang terdiri dari 20 butir soal. Nilai siswa diperoleh dengan menghitung skor yang

diperoleh kemudian mengubahnya menjadi nilai akhir. Hasil dari analisis hasil

belajar siswa secara rinci disajikan dalam Tabel 4.12 sebagai berikut:

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

57

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran IPA

Siswa Kelas III SDN Dukuh 03 Salatiga

Siklus II

NO Interval Nilai Jumlah % Keterangan

1 50- 59 - - Belum tuntas

2 60- 69 2 6.7% Belum tuntas

3 70- 79 6 20% Tuntas

4 80- 89 15 50% Tuntas

5 90- 100 7 23.3% Tuntas

Jumlah 30 100%

Rata- rata 82.67

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Berdasarkan Tabel 4.12 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA pada

Siklus 2, maka dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi, presentase dan juga

perolehan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan juga nilai terendah. Terdapat 2 siswa

(6.7%) yang memperoleh nilai pada rentang 60-69 dan 6 siswa (20%) yang

memperoleh nilai pada rentang 70-79, pada rentang 80-89 juga diperoleh oleh 15

siswa (50%). Selanjutnya , terdapat 7 siswa (23.3%) yang memperoleh nilai pada

rentang 90-100.

Pada Siklus 2, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 82.67 dengan nilai

tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Berdasarkan tabel nilai mata pelajaran IPA

pada Siklus 2 maka dapat digambarkan dalam diagram batangpada Gambar 4.4

sebagai berikut:

Gambar 4.4

Diagram BatangRentang Nilai

Siswa Kelas III SDN Dukuh 03

Siklus 2

0

5

10

15

20

50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Rentang nilai

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

58

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 70) maka dapat

dilakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas.

Analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat disajikan dalam Tabel

4.13 sebagai berikut:

Tabel 4.13

Total Jumlah dan Presentase Ketuntasan Belajar Siklus I

NO Skor Ketuntasan Frekuensi Presentase Keterangan

1 ≥ 70 28 93.3% Tuntas

2 <70 2 6.7% Tidak Tuntas

Jumlah 30 100%

Berdasarkan Tabel 4.13 analisis ketuntasan belajar Siklus 2, maka dapat

dianalisis bahwa jumlah yang tuntas adalah 28 siswa ataumencapai 93.3% siswa

telah tuntas dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70). Sedangkan untuk

siswa yang belum tuntas adalah 2 siswa atau mencapai 6.7%.Ketuntasan belajar

disajikan dalam diagram batang pada gambar 4.5 sebagai berikut:

Gambar 4.5

Diagram BatangKetuntasan Belajar

Siswa Kelas III SDN Dukuh 03

Siklus 2

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Tidak Tuntas Tuntas

93.3%

6.7%

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

59

4.3.4 Refleksi

Setelah dilakukannya kegiatan pembelajaran Siklus 2 dari pertemuan

pertama dan kedua, maka selanjutnya diadakan refleksi atas tindakan

pembelajaran di Siklus 2. Refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan

membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator

aktivitas yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil refleksi diketahui bahwa peneliti sudah dapat

menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan

sangat baik. Hal ini nampak pada hasil observasi kegiatan guru dan siswa yang

menunjukkan bahwa seluruh indikator pengamatan kegiatan pembelajaran sudah

dilakukan selama proses pembelajaran.

Pada pertemuan pertama, berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa

masih terdapat beberapa siswa yang sibuk sendiri dan bergurau saat diskusi

kelompok. Namun pada pertemuan kedua, kekurangan tersebut sudah tidak

nampak lagi dan pembelajaran sudah dapat terlaksana dengan sangat baik. Melalui

model pembelajaran contextual teaching and learning, siswa dapat berperan aktif

dalam pembelajaran.

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan Kriteria Ketuntasan Belajar

(KKM = 70) maka diperoleh data sebanyak 28 siswa dengan presentase 93,3%

tuntas dan 2 siswa dengan presentase 6.7% tidak tuntas. Berdasarkan indikator

keberhasilan ketuntasan belajar yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu 80%,

maka dapat dinyatakan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai karena

presentase ketuntasan telah mencapai 93.3%.

Sedangkan untuk perolehan nilai rata-rata belajar secara klasikal mencapai

82,67. Jika dibandingkan dengan indikator keberhasilan berdasarkan nilai rata-rata

belajar secara klasikal yang sudah ditentukan peneliti yaitu naik minimal 5 dari

Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM = 70), maka dapat dinyatakan bahwa indikator

keberhasilan juga telah tercapai karena nilai rata-rata belajar telah naik lebih dari

5 dari Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM = 70).

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

60

Dapat disimpulkan bahwa permasalahan-permasalahan yang muncul pada

siklus 1 dapat diselesaikan dengan baik melalui upaya yang direncanakan pada

refleksi siklus 1 dan dilakukan pada Siklus 2. Hasil tindakan yang diperoleh pada

Siklus 2 juga telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh

peneliti.

4.4 Hasil Analisis Data

Pada bab analisis data, akan diuraikan tentang perbandingan hasil belajar

dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Dukuh 03 Salatiga pada

kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2. Melalui perbandingan belajar dan ketuntasan

hasil belajar pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2, maka dapat diketaui

perbedaan dan peningkatan yang ditemukan. Perbandingan ketuntasan belajar IPA

ditunjukan pada Tabel 4.14 sebagai berikut:

Tabel 4.14

Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA

Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

No Ketuntasan

Belajar

Nilai

KKM

(70)

Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1. Tuntas ≥ 70 12 40% 20 67.7% 28 93.3%

2. Tidak Tuntas < 70 18 60% 10 33.3% 2 6.7%

Jumlah 30 100 30 100 30 100

Nilai Rata-rata 64.9 74 82.67

Berdasarkan Tabel 4.14 perbandingan ketuntasan belajar IPA, dapat

diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dari kondisi awal, siklus 1 dan

Siklus 2.Pada kondisi awal, siswa yang tuntas atau mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM ≥ 70) hanya berjumlah 12 siswa (40%), sementara siswa yang

belum tuntas berjumlah 18 siswa (60%).

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus 1, nampak peningkatan jumlah

siswa yang tuntas yaitu dengan jumlah 20 siswa (67.7%), sedangkan siswa yang

belum tuntas berjumlah 10 siswa (33.3%). Berdasarkan hasil tindakan pada siklus

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

61

1, dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar secara klasikal belum mencapai

indikator keberhasilan yaitu mencapai 80% dari total keseluruhan siswa sehingga

masih diperlukan perbaikan pada Siklus 2. Setelah pelaksanaan tindakan pada

Siklus 2, jumlah siswa yang tuntas mengalami peningkatan yaitu mencapai

93.3%, sedangkan siswa yang belum tuntas hanya berjumlah 2 siswa ( 6.7%).

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus 2, dapat diketahui bahwa

ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai atau memenuhi indikator

keberhasilan yang ditetapkan yaitu mencapai 80% dari total keseluruhan siswa.

Perbandingan ketuntasan belajar kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat

dalam diagram tabel pada Gambar 4.6 sebagai berikut:

Gambar 4.6

Diagram Batang Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Beajar IPA

Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas III SD Negeri

Dukuh 03 Salatiga, ditemukan beberapa permasalahan yang muncul pada

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Kondisi Awal Siklus 1 siklus 2

60% 67.7%

93.3%

40% 33.3%

6.7%

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

62

pembelajaran IPA. Permasalahan yang ditemukan yaitu terkait model

pembelajaran yang digunakan guru, selama ini guru hanya menggunakan model

ceramah dan tanya jawab sehingga siswa pasif dalam pembelajaran dan siswa

kurang tertarik mengikuti pembelajaran sehingga menimbulkan rasa bosan saat

mengikuti pembelajaran. Dalam keadaan yang demikian , biasanya siswa hanya

dituntut untuk menerima apa yang dianggap penting oleh guru dan siswa menjadi

cenderung lebih sering menghafal materi, siswa menjadi subjek yang pasif.

Padahal siswa dituntut untuk menjadi subjek yang aktif dan kreatif dalam aktivitas

disuatu pembelajaran.

Guru juga belum mengoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran

sehingga siswa kurang dapat memahami materi yang dipelajari. Guru hanya

menggunakan media gambar yang ada dalam buku paket. Beberapa permasalahan

tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah.

Hasil dokumentasi awal menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah

yaitu kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 70). Data hasil belajar

siswa yang diperoleh dari nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) pada semester II

tahun ajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa dari keseluruhan jumlah siswa yaitu

30 siswa terdapat 18 siswa (60%) yang belum tuntas dan hanya 12 siswa (40%)

yang tuntas.

Untuk mengatasi permasalahan yang telah dikemukakan maka diperlukan

model pembelajaran dalam pembelajaran IPA. Menurut Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (2006), proses pembelajaran IPA ditekankan pada pemberian

pengalaman langsung serta mendorong siswa untuk melakukan inkuiri atau

penemuan agar mendapat pemahaman yang mendalam serta mengembangkan

kompetensi dalam memperlajari alam secara ilmiah.

Berdasarkan kondisi yang demikian, maka peneliti merasa diperlukan

adanya tindakan perbaikan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA

dengan menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning.

Melalui penerapan model pembelajaran contextual teaching and learningdiduga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.Penelitian

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

63

tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan masing-masing siklus

terdiri dari dua pertemuan.

Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan.Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 April

2016. Sedangkan untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal

14 April 2016. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh Fransius Dicky dan yang

ditunjuk sebagai observer adalah ibu Kustinah, S.Pd.SD.

Pelaksanaan tindakan siklus 2 dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21 April 2016.

Sedangkan untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28

April 2016. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh Fransius Dicky dan yang

ditunjuk sebagai observer adalah ibu Kustinah, S.Pd.SD.

Pelaksanaan siklus 2 merupakan upaya perbaikan dari pelaksanaan

tindakan pada siklus 1. Upaya perbaikan tindakan dilakukan agar hasil tindakan

pada siklus 2 ini dapat mencapai indikator keberhasilan. Selain itu, agar proses

pembelajaran yang dirasa masih kurang pada siklus 1 dapat berjalan lebih baik

pada siklus 2.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dari 30 siswa kelas III SDN

Dukuh 03 Salatiga siswa yang tuntas sebelum tindakan adalah 12 siswa dengan

presentase 40%. Setelah diberikan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan

jumlah ketuntasan siswa menjadi 20 siswa (67.7%). Setelah diberikan tindakan

pada siklus II, terjadi lagi peningkatan jumlah ketuntasan menjadi 28 siswa

(93.3%). Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan adalah 18 siswa

(60%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I, berkurang menjadi 10 siswa

(33.3%). Setelah dilaksanakan lagi tindakan pada siklus II, menjadi 2 siswa

(6.7%). Siswa yang tidak tuntas pada siklus 2 dikarenakan siswa tersebut adalah

siswa sering tidak memperhatikan guru saat mengajar serta sibuk sendiri saat

mengikuti pelajaran.

Meskipun masih ada 2 siswa yang tidak tuntas dan presentase ketuntasan

tidak mencapai 100% tetapi, berdasarkan indikator keberhasilan ketuntasan

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

64

belajar yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu 80%, maka dapat dinyatakan

bahwa indikator keberhasilan telah tercapai karena presentase ketuntasan telah

mencapai 93,3%.

Selain meningkatkan ketuntasan belajar, menerapkan model contextual

teaching and learning dalam pembelajaran IPA materi cuaca, juga meningkatkan

kinerja guru dan aktivitas siswa. Dengan kata lain, bahwa upaya peningkatan

hasil belajar IPA melalui model pembelajaran contextual teaching and learning,

materi cuaca pada siswa kelas III SDN Dukuh 03 Salatiga , berhasil dilakukan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan Kusniarti

(2012) dalam penelitian yang berjudul “Meningkatan Hasil Belajar IPA Melalui

Metode Eksperimen dengan Pendekatan CTL Siswa Kelas IV Semester I SD

Negeri Growong Lor 3 Juwana Kabupaten Pati Tahun 2011 / 2012” menyatakan

bahwa metode eksperimen dan pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar

IPA siswa kelas IV SDN Growong Lor 3 Juwana.

Selanjutnya, juga mendukung penelitian yang telah dilakukan Sri Sukamti

(2013) dalam penelitiannnya yang berjudul “Peningkatkan Hasil Belajar Siswa

Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Masyarakat Belajar pada Pembelajaran Pkn Kelas 4 SD Negeri Randuacir 02

Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2012/2013” menyatakan bahwa Model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil

belajar Pkn Siswa kelas IV SDB Randuacir o2 Salatiga.

Natalia Natal (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Pendekatan Contextual

Teaching And Learning ( CTL ) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Sraten 01 Salatiga Semester II Tahun

2011/2012” menyatakan bahwa pendekatan contextual teaching aning and

learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV diSDN Sraten 01

Salatiga.

Selain mendukung tiga hasil penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini

juga mendukung pernyataan teoritis, Kesuma (2010 :59) mengatakan bahwa

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ... · 4.1 Deskripsi Kondisi Awal . Proses pembelajaran sebelum dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

65

Contextual Teaching and Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang

menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat

menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi

kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam

kehidupan mereka.

Elaine B. Johnson (2010:67) mendefinisikan Contextual Teaching and

Learning sebagai sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa

melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara

menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan

keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial dan budaya

mereka.