14
20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Analisis Data Pada penelitian yang berjudul “Analisis Soal High Order Thinking Skills pada Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Semester 1 Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”, ini dilakukan dengan melihat muatan soal HOTS pada Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi. Dalam ketentuan Taksonomi Bloom Revisi, untuk menentukan soal tersebut HOTS dan bukan HOTS yaitu, jika soal berada pada tingkat C1- C3 soal tersebut bukan HOTS, sedangkan jika soal berada pada tingkat C4-C6 maka soal tersebut termasuk ke dalam soal HOTS. Pada penelitian ini, buku teks siswa yang dianalisis adalah bagian dari soal-soal yang ada pada bab sistem persamaan linear dua variabel dengan rincian 10 soal pada sub-bab 5.1 Memahami Konsep Persamaan Linear Dua Variabel, 5 soal pada sub-bab 5.2 Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Menggunakan Grafik, 7 soal pada sub-bab 5.3 Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Substitusi, 10 soal pada sub-bab 5.4 Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Eliminasi, 6 soal pada sub-bab 5.5 Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Khusus, dan 30 soal pada Uji Kompetensi, maka keseluruhan soal yang dianalisis sebanyak 68 soal. Berdasarkan analisis soal-soal materi sistem persamaan linear dua variabel pada buku siswa matematika yang dilakukan oleh peneliti, maka berikut ini disajikan hasil analisis beberapa soal yang termasuk ke dalam soal bertipe HOTS berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi yaitu dengan indikator menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Soal yang akan dipaparkan untuk indikator menganalisis (C4) yaitu soal pada uji kompetensi dalam pilihan ganda nomor 3 dan untuk indikator mengevaluasi (C5) adalah soal pada sub-bab 5.2 nomor 2, karena soal-soal ini sudah dapat mewakili tipe-tipe soal yang ada pada buku yang diteliti oleh peneliti pada indikator tersebut. Sedangkan, untuk indikator mencipta (C6) yang akan dipaparkan pada hasil analisis adalah soal pada sub-bab 5.3 nomor 3, karena pada buku ini hanya terdapat 1 soal yang masuk dalam indikator mencipta (C6). Berikut hasil analisis beberapa soal yang termasuk dalam kriteria HOTS: 1. Deskripsi soal uji kompetensi bagian pilihan ganda nomor 3 Soal tingkat C4 Menganalisis Selesaian sistem persamaan 2 + 3 = 12 dan 3 + 2 = 8 adalah = dan = . Nilai + adalah .... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Analisis Data

Pada penelitian yang berjudul “Analisis Soal High Order Thinking Skills pada Buku

Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Semester 1 Materi Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel”, ini dilakukan dengan melihat muatan soal HOTS pada Buku Siswa

Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi. Dalam ketentuan Taksonomi Bloom Revisi, untuk

menentukan soal tersebut HOTS dan bukan HOTS yaitu, jika soal berada pada tingkat C1-

C3 soal tersebut bukan HOTS, sedangkan jika soal berada pada tingkat C4-C6 maka soal

tersebut termasuk ke dalam soal HOTS.

Pada penelitian ini, buku teks siswa yang dianalisis adalah bagian dari soal-soal yang

ada pada bab sistem persamaan linear dua variabel dengan rincian 10 soal pada sub-bab 5.1

Memahami Konsep Persamaan Linear Dua Variabel, 5 soal pada sub-bab 5.2

Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Menggunakan Grafik, 7

soal pada sub-bab 5.3 Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan

Substitusi, 10 soal pada sub-bab 5.4 Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

dengan Eliminasi, 6 soal pada sub-bab 5.5 Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel Khusus, dan 30 soal pada Uji Kompetensi, maka keseluruhan soal yang dianalisis

sebanyak 68 soal.

Berdasarkan analisis soal-soal materi sistem persamaan linear dua variabel pada

buku siswa matematika yang dilakukan oleh peneliti, maka berikut ini disajikan hasil

analisis beberapa soal yang termasuk ke dalam soal bertipe HOTS berdasarkan Taksonomi

Bloom Revisi yaitu dengan indikator menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta

(C6). Soal yang akan dipaparkan untuk indikator menganalisis (C4) yaitu soal pada uji

kompetensi dalam pilihan ganda nomor 3 dan untuk indikator mengevaluasi (C5) adalah

soal pada sub-bab 5.2 nomor 2, karena soal-soal ini sudah dapat mewakili tipe-tipe soal

yang ada pada buku yang diteliti oleh peneliti pada indikator tersebut. Sedangkan, untuk

indikator mencipta (C6) yang akan dipaparkan pada hasil analisis adalah soal pada sub-bab

5.3 nomor 3, karena pada buku ini hanya terdapat 1 soal yang masuk dalam indikator

mencipta (C6). Berikut hasil analisis beberapa soal yang termasuk dalam kriteria HOTS:

1. Deskripsi soal uji kompetensi bagian pilihan ganda nomor 3

Soal tingkat C4 Menganalisis

Selesaian sistem persamaan 2𝑥 + 3𝑦 = 12 dan 3𝑥 + 2𝑦 = 8 adalah 𝑥 = 𝑎 dan 𝑦 =𝑏.

Nilai 𝑎 + 𝑏 adalah ....

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

Page 2: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

21

Alasan :

Soal di atas memuat C1, C2, C3, dan C4 jika di analisis tahap penyelesaiannya,

dengan rincian :

C1 :

Penyelesaian : -

Alasan : Dari soal dapat dianalisis, bahwa langkah pertama siswa perlu mengulang

kembali bagaimana cara untuk menemukan selesaian dari sistem persamaan linear

dua variabel dengan metode eliminasi. Maka soal tersebut termasuk dalam tingkatan

C1 mengingat dengan KKO “Mengulang”.

C4 :

Penyelesaian : -

Alasan : Selanjutnya siswa bisa memecahkan masalah yang ada pada soal. Dari soal

tersebut siswa diminta untuk mencari penyelesaian dari sistem persamaan di atas,

setelah itu mencari nilai dari 𝑎 + 𝑏, dimana 𝑎 = 𝑥 dan 𝑏 = 𝑦. Maka soal tersebut

termasuk dalam tingkatan C4 menganalisis dengan KKO “Memecahkan”.

C2 :

Penyelesaian :

Langkah pertama, samakan terlebih dahulu koefisien salah satu variabel dari kedua

persamaan tersebut. kita samakan koefisien dari variabel 𝑥, sehingga persamaan

pertama dikalikan 3 dan persamaan kedua kita kalikan 2, maka diperoleh :

2𝑥 + 3𝑦 = 12

3𝑥 + 2𝑦 = 8

(dikalikan 3)

(dikalikan 2) 6𝑥 + 9𝑦 = 36

6𝑥 + 4𝑦 = 16

Alasan : Pada tahap ini siswa perlu mengartikan maksud dari soal terlebih dahulu.

Selanjutnya siswa perlu mengubah bentuk dari persamaan agar dapat memudahkan

dalam proses mengeliminasi. Maka soal tersebut termasuk dalam tingkatan C2

memahami dengan KKO “Mengartikan” dan “Mengubah”.

C3 :

Penyelesaian :

Langkah selanjutnya, karena koefisien variabel 𝑥 dari kedua persamaan tersebut

sudah sama, maka bisa langsung dikurangkan. Sehingga diperoleh :

6𝑥 + 9𝑦 = 36

6𝑥 + 4𝑦 = 16

5𝑦 = 20

𝑦 = 4

Nilai dari 𝑦 = 4 disubstitusikan ke salah satu persamaan awal, sehingga diperoleh :

2𝑥 + 3𝑦 = 12

2𝑥 + 3(4) = 12

2𝑥 = 0

𝑥 = 0

Jadi, diperoleh nilai dari 𝑥 = 0 dan 𝑦 = 4 dengan kata lain nilai dari 𝑎 = 0 dan 𝑏 =4, sehingga nilai dari 𝑎 + 𝑏 = 0 + 4 = 4. B.

Alasan : Langkah selanjutnya yaitu siswa mengoperasikan persamaan tersebut

sehingga diperoleh nilai dari 𝑥 = 𝑎 dan 𝑦 = 𝑏. Lalu siswa bisa menghitung nilai 𝑎 +

Page 3: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

22

𝑏. Maka soal tersebut termasuk dalam tingkatan C3 mengaplikasikan dengan KKO

“Mengoperasikan” dan “Menghitung”.

2. Deskripsi soal sub-bab 5.2 nomor 2

Soal tingkat C5 mengevaluasi

Pasangkan dua sistem persamaan berikut dengan tiga grafik A,B, atau C di

bawahnya. Kemudian, gunakan grafik untuk memperkirakan selesaiannya.

a. 𝑦 = 1,5𝑥 − 2 𝑦 = −𝑥 + 13 b. 𝑦 = 𝑥 + 4

𝑦 = 3𝑥 − 1

Alasan :

Soal di atas jika dianalisis tahap penyelesaiannya memuat tingkat C1, C2, C3, C4,

dan C5, dengan rincian :

Penyelesaian poin a :

C1 :

Penyelesaian : -

Alasan : Dari soal dapat dianalisis bahwa siswa perlu mengulang kembali

bagaimana cara menggambar grafik dari sebuah sistem persamaan linear dua

variabel. Maka soal tersebut termasuk dalam tingkatan C1 mengingat dengan KKO

“Mengulang”.

C2 :

Penyelesaian : -

Alasan : Setelah siswa sudah bisa cara untuk menggambar grafik dari sistem

persamaan linear, selanjutnya siswa mampu mengartikan maksud dari soal, yaitu

memasangkan 2 buah sistem persamaan linear dengan 3 grafik yang telah diberikan

dan menentukan selesaiannya dilihat dari grafik tersebut. Maka soal nomor 2

termasuk dalam tingkatan C2 memahami dengan KKO “Mengartikan”.

C3 :

Penyelesaian :

Gambarlah terlebih dahulu dari sistem persamaan linear dua variabel di bawah ini :

Page 4: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

23

𝑦 = 1,5𝑥 − 2𝑦 = −𝑥 + 13

Langkah pertama menyusun tabel untuk mempermudah menggambar grafik dari

sistem persamaan linear dua variabel di atas. Diperoleh tabel sebagai berikut :

Untuk persamaan 𝑦 = 1,5𝑥 − 2

𝑥 0 1 2 3 4

𝑦 -2 -1,5 1 2,5 4

(𝑥, 𝑦) (0,-2) (1,-1.5) (2,1) (3,2.5) (4,4)

Untuk persamaan 𝑦 = −𝑥 + 13 𝑥 0 1 2 3 4

𝑦 13 12 11 10 4

(𝑥, 𝑦) (0,13) (1,12) (2,11) (3,10) (4,4)

Dari tabel diatas dapat dibuat menjadi grafik sebagai berikut :

Alasan : Langkah selanjutnya setelah siswa memahami maksud dari soal tersebut

yaitu, menggambar grafik dari sistem persamaan linear dua variabel dari soal

nomor 2a. Sebelum menggambar grafik siswa dapat terlebih dahulu menyusun

tabel untuk mempermudah dalam menggambarkan grafik. Maka soal tersebut

termasuk dalam tingkatan C3 mengaplikasikan dengan KKO “Menyusun” dan

“Menggambarkan”.

C4 :

Penyelesaian :

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa pasangan grafik dari sistem persamaan

linear dua variabel poin a adalah grafik B, serta dapat diperkirakan bahwa

perpotongan antara kedua garis tersebut adalah (6,7).

Alasan : Setelah siswa menggambar grafik dari sistem persamaan linear dua

variabel tersebut, maka siswa bisa menyimpulkan grafik mana yang merupakan

pasangan dari sistem persamaan linear poin a, serta bisa mendiagnosis titik potong

dari dua garis tersebut dengan melihat grafik yang telah digambar. Maka soal

tersebut termasuk dalam tingkatan C4 menganalisis dengan KKO “Menyimpulkan”

dan “Mendiagnosis”.

C5 :

Penyelesaian :

Membuktikan kebenaran perkiraan titik potong (6,7) :

Untuk persamaan 𝑦 = 1,5𝑥 − 2

𝑦 = 1,5𝑥 − 2

Page 5: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

24

𝑦 − 1,5𝑥 = −2

7 − 1,5 × 6 = −2

7 − 9 = −2

−2 = −2

Untuk persamaan 𝑦 = −𝑥 + 13

𝑦 = −𝑥 + 13

𝑦 + 𝑥 = 13

7 + 6 = 13

13 = 13

Jadi, selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel di atas adalah (6,7).

Alasan : Selanjutnya siswa membuktikan diagnosis jika dari titik potong yang

diperkirakannya melalui grafik yang digambar sudah tepat. Maka soal tersebut

termasuk dalam tingkatan C5 mengevaluasi dengan KKO “Membuktikan”.

Penyelesaian poin b :

C1 :

Penyelesaian : -

Alasan : Dari soal dapat dianalisis bahwa siswa perlu mengulang kembali

bagaimana cara menggambar grafik dari sebuah sistem persamaan linear dua

variabel. Maka soal tersebut termasuk dalam tingkatan C1 mengingat dengan KKO

“Mengulang”.

C2 :

Penyelesaian : -

Alasan : Setelah siswa sudah bisa cara untuk menggambar grafik dari sistem

persamaan linear, selanjutnya siswa mampu mengartikan maksud dari soal, yaitu

memasangkan 2 buah sistem persamaan linear dengan 3 grafik yang telah diberikan

dan menentukan selesaiannya dilihat dari grafik tersebut. Maka soal nomor 2

termasuk dalam tingkatan C2 memahami dengan KKO “Mengartikan”.

C3 :

Penyelesaian :

Gambarlah grafik dari sistem persamaan linear dua variabel di bawah ini : 𝑦 = 𝑥 + 4𝑦 = 3𝑥 − 1

Langkah pertama membuat grafik yaitu dengan menyusun tabel terlebih dahulu.

Tabel sistem persamaan linear dua variabel di atas sebagai berikut :

Untuk persamaan 𝑦 = 𝑥 + 4

𝑥 0 1 2 3 4

𝑦 4 5 6 7 8

(𝑥, 𝑦) (0,4) (1,5) (2,6) (3,7) (4,8)

Untuk persamaan 𝑦 = 3𝑥 − 1

𝑥 0 1 2 3 4

𝑦 -1 2 5 8 11

Page 6: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

25

(𝑥, 𝑦) (0,-1) (1,2) (2,5) (3,8) (4,11)

Dari tabel diatas dapat dibuat menjadi grafik sebagai berikut :

Alasan : Langkah selanjutnya setelah siswa paham arti dari soal tersebut adalah

menggambar grafik dari sistem persamaan linear dua variabel dari soal nomor 2b.

Sebelum menggambar grafik siswa bisa terlebih dahulu menyusun tabel untuk

mempermudah dalam menggambarkan grafik. Maka soal tersebut termasuk dalam

tingkatan C3 mengaplikasikan dengan KKO “Menyusun” dan “Menggambarkan”.

C4 :

Penyelesaian :

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa pasangan grafik dari sistem persamaan

linear dua variabel poin b adalah grafik A, serta dapat diperkirakan bahwa titik

potong antara kedua garis tersebut adalah (2.5,6.5).

Alasan : Setelah siswa menggambar grafik dari sistem persamaan linear dua

variabel tersebut, maka siswa bisa menyimpulkan grafik mana yang merupakan

pasangan dari sistem persamaan linear poin b, serta bisa mendiagnosis titik potong

dari dua garis tersebut dengan melihat grafik yang telah digambar. Maka soal

tersebut termasuk dalam tingkatan C4 menganalisis dengan KKO “Menyimpulkan”

dan “Mendiagnosis”.

C5 :

Penyelesaian :

Membuktikan kebenaran perkiraan titik potong (2.5,6.5):

Untuk persamaan 𝑦 = 𝑥 + 4

𝑦 = 𝑥 + 4

𝑦 − 𝑥 = 4

6,5 − 2,5 = 4

4 = 4

Untuk persamaan 𝑦 = 3𝑥 − 1

𝑦 = 3𝑥 − 1

𝑦 − 3𝑥 = −1

6,5 − 3 × 2,5 = −1

6,5 − 7,5 = −1

−1 = −1

Jadi, selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel di atas adalah (2.5,6,5).

Page 7: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

26

Alasan : Selanjutnya siswa membuktikan diagnosis jika dari titik potong yang

diperkirakannya melalui grafik yang digambar sudah tepat. Maka soal tersebut

termasuk dalam tingkatan C5 mengevaluasi dengan KKO “Membuktikan”.

3. Deskripsi soal sub-bab 5.3 nomor 6

Soal tingkat C6 mencipta

Jumlah digit-digit dari suatu bilangan puluhan adalah 8. Jika kedua digit ditukarkan,

bilangan tersebut bertambah 36. Tentukan bilangan tersebut semula.

Alasan :

Soal di atas jika dianalisis tahap penyelesaiannya memuat C1, C2, C3, C4, C5, dan C6

dengan rincian :

C1 :

Penyelesaian :

Bentuk umum persamaan linear dua variabel : 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0

Alasan : Dari soal dapat dianalisis, bahwa siswa terlebih dahulu perlu mengulang

kembali bagaimana bentuk umum dari persamaan linear dua variabel. Maka soal tersebut

termasuk dalam tingkatan C1 mengingat dengan KKO “Mengulang”.

C2 :

Penyelesaian :

Diketahui :

Jumlah digit-digit dari suatu bilangan puluhan adalah 8.

Jika kedua digit ditukarkan, bilangan tersebut bertambah 36.

Alasan : Setelah siswa mengingat bentuk umum dari persamaan linear dua variabel,

selanjutnya siswa merinci apa saja yang telah diketahui dari soal, untuk mempermudah

siswa mengubah kalimat tersebut menjadi kalimat matematika. Maka soal tersebut

termasuk dalam tingkatan C2 memahami dengan KKO “Merinci”.

C4 :

Penyelesaian : -

Alasan : Setelah siswa merinci apa saja yang diketahui dari soal, kemudian siswa

menganalisis lagi informasi yang diketahuu tersebut untuk dapat merumuskan

persamaan yang tepat, karena untuk menyusun persamaan dari soal nomor 6 ini butuh

pemahaman lebih dari siswa. Maka soal tersebt termasuk dalam tingkatan C4

menganalisis dengan KKO “Menganalisis”.

C6 :

Penyelesaian :

Misal suatu bilangan puluhan tersebut adalah 𝑎𝑏, maka :

Nilai bilangan tersebut adalah:

𝑎𝑏 = 10𝑎 + 𝑏 … (1)

Jumlah digit-digit bilangan tersebut = 8, maka bentuk persamaannya adalah :

Page 8: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

27

𝑎 + 𝑏 = 8 diubah menjadi 𝑏 = 8 − 𝑎 … (2)

Bentuk persamaan dari digit yang ditukarkan adalah : 𝑏𝑎 = 10𝑏 + 𝑎 … (3)

Karena jika digit-digit bilangan dipertukarkan nilainya bertambah 36, maka bentuk

persamaannya menjadi :

10𝑏 + 𝑎 = 10𝑎 + 𝑏 + 36

9𝑏 = 9𝑎 + 36

𝑏 = 𝑎 + 4 … (4)

Alasan : Langkah selanjutnya setelah siswa menganalisis informasi yang diberikan

nomor 6 dengan teliti, selanjutnya siswa membuat atau merumuskan persamaan yang

tepat untuk mencari jawaban yang diinginkan. Maka soal tersebut termasuk dalam

tingkatan C6 Mencipta dengan KKO “Merumuskan”.

C5 :

Penyelesaian : -

Alasan : Setelah siswa mendapatkan persamaan yang sesuai dengan informasi nomor 6,

maka siswa memvalidasi apakah persamaan yang disusun siswa tersebut sudah benar.

Dalam hal ini siswa memvalidasi apakah persamaan 𝑎𝑏 = 10𝑎 + 𝑏 dan 𝑏𝑎 = 10𝑏 + 𝑎

apakah sudah benar. Maka soal tersebut termasuk dalam tingkatan C5 mengevaluasi

dengan KKO “Memvalidasi”.

C3 :

Penyelesaian :

Setelah itu, untuk mencari nilai dari 𝑎 dan 𝑏, substitusikan persamaan (4) ke persamaan

(2), sehingga diperoleh :

𝑏 = 8 − 𝑎

𝑎 + 4 = 8 − 𝑎

2𝑎 = 4

𝑎 = 2

Lalu, substitusikan 𝑎 = 2 ke persamaan (4) untuk mencari nilai dari 𝑏, sehingga

diperoleh :

𝑏 = 𝑎 + 4

𝑏 = 2 + 4

𝑏 = 6

Jadi, diperoleh nilai dari 𝑎 = 2 dan 𝑏 = 6, sehingga bilangan dua digit tersebut yang jika

ditambahkan digit-digitnya bernilai 8 dan jika kedua digitnya dipertukarkan bertambah

36 adalah bilangan 26.

Alasan : Langkah terakhir, setelah siswa sudah merumuskan persamaan yang tepat,

maka siswa bisa mengoperasikan persamaan yang telah diketahui tersebut, sehingga

mendapatkan jawaban yang diinginkan. Maka soal tersebut termasuk dalam tingkatan

C3 mengaplikasikan dengan KKO “Mengoperasikan”.

Page 9: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

28

Berdasarkan hasil analisis terhadap soal-soal pada buku siswa matematika

kurikulum 2013 materi sistem persamaan linear dua variabel, peneliti menyajikan data hasil

analisis soal berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada tabel 4.1 sebagai berikut :

Sub-bab

Banyaknya Soal dengan Tingkatan Soal

berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi HOTS

C1 C2 C3 C4 C5 C6 Ya Tidak

5.1 1 1 7 1 0 0 1 9

5.2 0 0 3 0 2 0 2 3

5.3 0 0 6 0 0 1 1 6

5.4 0 2 7 1 0 0 1 9

5.5 0 0 4 2 0 0 2 4

UK 1 0 17 11 0 0 11 18

Jumlah 2 3 44 15 2 1 18 49

Tabel 4.1 Rekapitulasi hasil analisis soal

4.1.2 Analisis Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi

Analisis soal pada penilitian ini berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi. Hal ini

berarti soal-soal pada buku siswa matematika kurikulum 2013 kelas VIII materi sistem

persamaan linear dua variabel akan diklasifikasikan dalam 6 tingkatan, yaitu mengingat

(C1), memahami (C2), mengaplikasian (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan

mencipta (C6). Data hasil analisis soal sistem persamaan linear dua variabel dapat dilihat

pada tabel berikut.

Sub-

bab

Banyaknya Soal dengan Tingkatan Soal berdasarkan Taksonomi Bloom

Revisi

C1 C2 C3 C4 C5 C6

J P(%) J P(%) J P(%) J P(%) J P(%) J P(%)

5.1 1 10 1 10 7 70 1 10 0 0 0 0

5.2 0 0 0 0 3 60 0 0 2 40 0 0

5.3 0 0 0 0 6 85,71 0 0 0 0 1 14,29

5.4 0 0 2 20 7 70 1 10 0 0 0 0

5.5 0 0 0 0 4 66,67 2 33,33 0 0 0 0

UK 1 3,33 0 0 1

7 56,67

1

1 36,67 0 0 0 0

Jumlah 2 2,94 3 4,41 4

4 64,71

1

5 22,06 2 2,94 1 1,47

Tabel 4.2 Data jumlah dan presentase soal untuk masing-masing tingkat

Page 10: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

29

Berdasarkan tabel di atas untuk jumlah presentase soal pada masing-masing sub-bab

ditinjau dari taksonomi bloom revisi dapat disajikan dalam bentuk diagram berikut.

Diagram 4.1 Presentase soal untuk masing-masing tingkat

Dari diagram 4.1 terlihat bahwa penyebaran soal tingkat C1-C6 tidak merata pada

masing-masing sub-bab. Tingkat soal C3 (mengaplikasikan) memiliki presentase tertinggi

sebesar 64,71%. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa soal pada buku siswa

matematika kelas VIII materi sistem persamaan linear dua variabel sebagian besar hanya

menekankan siswa untuk menjalankan prosedur dalam menyelesaikan masalah.

1,47%

0,00%

0,00%

0,00%

14,49%

0,00%

0,00%

2,94%

0,00%

0,00%

0,00%

0,00%

40,00%

0,00%

22,06%

36,67%

10,00%

10,00%

0,00%

0,00%

10,00%

64,71%

56,67%

70,00%

70,00%

85,71%

60,00%

70,00%

4,41%

0,00%

20,00%

20,00%

0,00%

0,00%

10,00%

2,94%

33,33%

0,00%

0,00%

0,00%

0,00%

10,00%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

Jumlah

UK

5.5

5.4

5.3

5.2

5.1

C1 C2 C3 C4 C5 C6

Page 11: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

30

4.1.3 Analisis Proporsi Soal HOTS pada Buku Siswa Materi Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel

Analisis soal HOTS pada penelitian ini menggunakan Taksonomi Bloom Revisi.

Soal pada buku siswa matematika kurikulum 2013 materi sistem persamaan linear dua

variabel setelah dianalisis tingkatan, selanjutnya dikategorikan ke dalam soal HOTS dan

bukan HOTS. Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi soal dengan tingkat C1-C3 termasuk

ke dalam soal bukan HOTS, sedangkan soal dengan tingkat C4-C6 termasuk ke dalam soal

HOTS. Jumlah seluruh soal pada penelitian ini adalah sebanyak 68 soal. Data untuk banyak

soal yang termasuk ke dalam HOTS dan bukan HOTS dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Sub-

bab

Jumlah Soal HOTS dan Bukan

HOTS

HOTS Bukan HOTS

J P(%) J P(%)

5.1 1 10 9 90

5.2 2 40 3 60

5.3 1 14,29 6 85,71

5.4 1 10 9 90

5.5 2 33,33 4 66,67

UK 11 36,67 18 60

Jumlah 18 26,47 49 72,06

Tabel 4.3 Rekapitulasi soal HOTS dan bukan

HOTS

Berdasarkan tabel di atas, untuk presentase jumlah soal yang termasuk dalam HOTS dan

bukan HOTS dapat disajikan dalam bentuk diagram berikut ini.

10%

40%

14,29%10%

33,33% 36,67%

26,47%

90%

60%

85,71%90%

66,67%60%

72,06%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 UK Jumlah

HOTS bukan HOTS

Page 12: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

31

Diagram 4.2 Presentase soal HOTS dan bukan HOTS pada masing-masing

sub-bab

Dari diagram 4.2 terlihat bahwa pada masing-masing sub-bab presentase untuk soal

yang bukan HOTS dapat dikatakan lebih mendominasi. Presentase soal yang bukan HOTS

dari keseluruhan soal dalam buku siswa matematika kurikulum 2013 kelas VIII materi

sistem persamaan linear dua variabel mencapai 72,06%. Selain itu, dari diagram di atas

terlihat bahwa presentase untuk soal HOTS sebesar 26,47% dengan jumlah soal sebanyak

18 soal dari 68 soal. Tingkatan menganalisis (C4) sebanyak 15 soal, dimana sebagian besar

tipe soalnya mengharapkan siswa dalam menyelesaikan soal tersebut dengan

mengkorelasikan informasi-informasi yang ada pada soal. Tingkatan mengevaluasi (C5)

sebanyak 2 soal, dimana semua tipe soalnya mengharapkan siswa dalam menyelesaikannya

membuktikan kebenaran dari selesaian yang telah mereka peroleh. Sedangkan tingkatan

mencipta (C6) sebanyak 1 soal, dimana tipe soalnya mengharapkan siswa membuat atau

merumuskan sebuah persamaan baru untuk mencari selesaian dari soal tersebut. Dari

penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penyebaran soal HOTS pada Buku Siswa

Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

belum merata. Hal ini menandakan bahwa masih perlu adanya penambahan soal yang

bertipe HOTS yang diharapkan dapat memberikan stimulus siswa untuk berpikir tingkat

tinggi.

4.2 Pembahasan

Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Semester 1 Materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang

Kemendikbud edisi revisi 2017 memiliki jumlah soal sebanyak 68 soal. Pada sub-bab 5.1

memahami konsep persamaan linear dua variabel terdapat 10 soal, 5 soal pada sub-bab 5.2

menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan menggambar grafik, lalu soal

pada sub-bab 5.3 menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan subtitusi ada

sebanyak 7 soal, 10 soal pada sub-bab 5.4 menyelesaian sistem persamaan linear dua

variabel dengan eliminasi, selanjutnya 6 soal pada sub-bab 5.5 menyelesaikan sistem

persamaan linear dua variabel khusu, dan yang terakhir pada uji kompetensi ada sebanyak

30 soal. Presentase soal yang termasuk ke dalam tipe HOTS pada penelitian ini sebesar

26,47% dengan jumlah soal 18 dari 68 soal.

Pada penelitian ini, penulis mengkategorikan tingkatan soal berdasarkan Taksonomi

Bloom Revisi dengan cara menganalisis setiap tahap penyelesaiannya. Hasil analisis

tersebut telah disajikan pada bagian 4.1.1 Hasil Analisis Data di atas. Terlihat bahwa, jika

soal tersebut termasuk dalam tingkatan C4 maka soal tersebut memuat juga tingkatan soal

C1, C2, dan C3. Begitu juga dengan soal dengan tingkatan C5 dan C6 juga memuat

tingkatan soal yang ada dibawahnya. Setyaningsih dan Ekayanti (2019) menyatakan bahwa

jika siswa sudah menguasai berpikir tingkat rendah maka siswa tersebut akan mencapai

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk menyelesaikan

Page 13: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

32

suatu masalah seorang siswa harus mampu menguasai semua tingkatan yang ada

dibawahnya.

Berdasarkan data diagram 4.1 presentase untuk soal-soal yang ada pada buku siswa

matematika kurikulum 2013 kelas VIII materi sistem persamaan linear dua variabel

didominasi oleh soal dengan tingkatan mengaplikasikan (C3) yaitu sebesar 64,71% dari

keseluruhan soal. Presentase untuk soal dengan tipe HOTS semua masih di bawah

presentase soal dengan tingkatan mengaplikasikan (C3). Presentase untuk soal yang

termasuk dalam tingkatan menganalisis (C4) adalah sebesar 22,06%, mengevaluasi (C5)

sebesar 2,94%, dan mencipta (C6) sebesar 1,47%. Terlihat bahwa tingkatan menganalisis

(C4) lebih mendominasi, hal ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Darus,dkk

2021) bahwa pada buku siswa matematika kelas VII semester 1 tingkatan soal C4 juga

lebih mendominasi. Menurut (Anderson dan Krathwohl, 2001) kemampuan menganalisis

(C4) yaitu kemampuan siswa untuk memecahkan suatu kesatuan menjadi bagian-bagian

dan menentukan bagaimana bagian-bagian tersebut dihubungkan datu dengan yang lain

atau bagian tersebut dengan keseluruhannya. Pada Buku Siswa Matematika Kurikulum

2013 Kelas VIII Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ini banyak sekali soal

menganalisis (C4) yang muncul, dimana siswa diminta untuk menyelesaikan soal tersebut

dengan menghubungkan atau mengaitkan informasi-informasi yang ada pada soal untuk

dapat menyelesaikannya bukan hanya sekedar mengaplikasikan rumus yang telah ada. Dari

diagram 4.1 juga terlihat soal yang termasuk dalam tingkatan mencipta (C6) hanya ada 1

soal dan berada pada sub-bab 5.3 menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel

dengan substitusi. Sedikitnya jumlah soal yang termasuk dalam tingkatan mencipta (C6)

karena pada buku yang peneliti analisis belum banyak muncul soal yang memerintah siswa

untuk menciptakan atau merumuskan ide baru dalam penyelesaian soal tersebut.

Dari hasil analisis pada masing-masing sub-bab dapat dikatakan bahwa penyebaran

soal HOTS belum merata. Hal tersebut dapat dilihat pada diagram 4.2, bahwa presentase

soal HOTS pada sub-bab 5.1 sebesar 10%, presentase soal HOTS pada sub-bab 5.2 sebesar

40%, presentase soal HOTS pada sub-bab 5.3 sebesar 14,29%, presentase pada sub-bab 5.4

sebesar 10%, presentase soal HOTS pada sub-bab 5.5 sebesar 33,33%, dan presentase pada

uji kompetensi sebesar 36,67%. Tetapi pada uji kompetensi terdapat salah satu soal yang

tidak valid pada soal pilihan ganda, karena jawaban dari soal tersebut tidak tersedia pada

pilihan yang telah disediakan. Namun jika dianalisis tanpa memperhatikan ada tidaknya

jawaban soal pada pilihan yang telah disediakan, soal tersebut termasuk dalam soal dengan

tipe bukan HOTS dengan tingkatan mengingat (C1).

Sudjana (2004) dalam (Abadi, dkk, 2021) mengatakan bahwa perbandingan soal

yang baik untuk kriteria soal mudah, sedang, dan sulit yaitu 3:4:3. Soal-soal tersebut

mengikuti urutan Taksonomi Bloom Revisi, sehingga perbandingan untuk kategori soal

mudah (C1-C2) sebesar 30%, kategori sedang (C3-C4) 40%, dan 30% untuk kategori soal

sulit (C5-C6). Pada buku yang peneliti analisis presentase untuk soal dengan kategori sulit

(C5-C6) hanya sebesar 4,41%, sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah soal yang bertipe

Page 14: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

33

HOTS masih sedikit. Masih sedikitnya jumlah soal yang bertipe HOTS pada Buku Siswa

Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

belum searah dengan tujuan utama dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu

mengharapkan siswa mampu meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya

kemampuan tingkat tinggi siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian (Paicasari, dkk, 2021)

pada buku paket matematika soal dengan tipe HOTS masih sangat sedikit jumlahnya.

Menurut (Dinni, 2018) berpikir tingkat tinggi mampu melatih kemampuan siswa untuk

secara kritis dan kreatif mengasosiasikan, memanipulasi, dan mengubah pengetahuan

secara pengalaman yang sudah dimiliki untuk membuat keputusan untuk mememcahkan

masalah dalam situasi baru. Sehingga dapat dipahami bahwa hasil studi PISA terkait

dengan tingkat kemampuan matematika siswa di Indonesia masih rendah.