58
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Kondisi Awal membahas mengenai kondisi awal siswa sebelum dilaksanakan Siklus, termasuk di dalamnya psoses pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran Matematika sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian. Selanjutnya pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I. Pada bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II. 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar anak. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan yang muncul di dalam pelaksanaan pembelajaran. Permasalahan yang muncul adalah terkait dengan hasil belajar matematika yang rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor dari guru dan siswa itu sendiri. Tingkat kemampuan siswa terhadap mata pelajaran matematika dan antusiasme siswa yang rendah dalam mengikuti setiap proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor dari sisi siswa yang menyebabkan rendahnya perolehan hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Kurangnya antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat terlihat dari karakteristik siswa yang asyik berbicara dengan teman sebangku dan sibuk dengan permainannya sendiri ketika guru mulai menyampaikan materi, siswa belum bisa fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan cenderung mengacuhkan proses pembelajaran yang tengah berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan · 2017. 2. 17. · refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II. 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum dilaksanakannya

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 44

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Pelaksanaan Tindakan

    Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi

    awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Kondisi Awal

    membahas mengenai kondisi awal siswa sebelum dilaksanakan Siklus, termasuk

    di dalamnya psoses pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran Matematika

    sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian. Selanjutnya pada deskripsi siklus I

    menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap

    perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari

    pelaksanaan tindakan siklus I. Pada bagian deskripsi siklus II menguraikan

    tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan

    refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II.

    4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal

    Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti

    melakukan kegiatan observasi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar

    anak. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

    permasalahan yang muncul di dalam pelaksanaan pembelajaran. Permasalahan

    yang muncul adalah terkait dengan hasil belajar matematika yang rendah. Hal

    tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor dari guru dan

    siswa itu sendiri.

    Tingkat kemampuan siswa terhadap mata pelajaran matematika dan

    antusiasme siswa yang rendah dalam mengikuti setiap proses belajar mengajar

    merupakan salah satu faktor dari sisi siswa yang menyebabkan rendahnya

    perolehan hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Kurangnya antusiasme

    siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat terlihat dari karakteristik

    siswa yang asyik berbicara dengan teman sebangku dan sibuk dengan

    permainannya sendiri ketika guru mulai menyampaikan materi, siswa belum bisa

    fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan cenderung mengacuhkan

    proses pembelajaran yang tengah berlangsung.

  • 45

    Faktor penyebab lain yang berasal dari guru yang mengakibatkan hasil

    belajar mata pelajaran matematika rendah diantaranya yaitu metode pembelajaran

    yang disampaikan guru belum sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak

    dicapai. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru selama ini masih memposisikan

    guru sebagai subjek yang utama, siswa hanya menjadi objek pasif untuk

    menerima semua yang guru sampaikan.

    Selain itu, peran media pembelajaran juga belum sepenuhnya dimanfaatkan

    oleh guru. Pada hakikat pemanfaatan sebuah media pembelajaran selain mampu

    merangsang tingkat ketertarikan siswa untuk belajar, sebuah media juga dapat

    membantu guru untuk menyampaikan materi sehingga pengetahuan yang siswa

    terima tidak hanya pengetahuan instan yang diperoleh dari guru tapi siswa juga

    bisa melakukan aktivitas pembelajaran yang lebih bermakna dengan adanya media

    pembelajaran.

    Beberapa faktor tersebut menjadi hambatan di dalam pelaksanaan kegiatan

    pembelajaran di kelas 5 SDN Agungmulyo, hambatan-hambatan yang muncul

    tersebut menyebabkan pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif

    sehingga siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran, siswa

    cenderung jenuh dan bosan di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,

    konsentrasi siswa juga lebih mengarah pada aktivitas yang ada diluar kegiatan

    pembelajaran dan bukan kepada materi pelajaran yang tengah sampaikan oleh

    guru. Kondisi yang demikian berdampak pada perolehan hasil belajar mata

    pelajaran Matematika yang masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal. Batas

    nilai KKM ≥ 70 merupakan KKM mata pelajaran Matematika Kelas 5 SDN

    Agungmulyo yang telah ditentukan oleh guru.

    Adapun proses pembelajaran dan hasil belajar matematika siswa pada

    kondisi awal akan diuraikan pada sub-sub judul di bawah ini.

    4.1.1.1. Deskripsi Proses

    Pengamatan Kondisi awal dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Oktober 2015

    pada mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun datar

    sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1 Menghitung

    luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.

  • 46

    Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru

    meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, dilanjutkan dengan guru

    melakukan presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru meminta

    siswa untuk mempersiapkan buku catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan

    apersepsi tentang macam-macam bangun datar.

    Selama proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah

    tanpa adanya media pembelajaran. Pada saat itu siswa mulai merasa bosan karena

    pembelajaran didominasi oleh guru. Siswa hanya menerima informasi dari guru.

    Kemudian dilanjutkan dengan latihan soal. Setelah selesai melaksanakan latihan

    soal, guru bersama siswa membuat kesimpulan. pembelajaran diakhiri dengan doa

    dan salam penutup.

    4.1.1.2. Deskripsi Hasil Tindakan

    Data dari analisis hasil belajar matematika pada tes formatif dengan SK 3.

    Menghitung luas bangun datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan

    masalah, KD 3.1 Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat,

    lingkaran dan segitiga, memperoleh hasil dengan nilai tertinggi 85, nilai terendah

    25, nilai rata-rata 63,2. Siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

    (KKM) hanya 10 siswa (40 %) dari 25 siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari

    banyaknya siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥

    70), sebagian besar siswa masih memperoleh nilai dibawah KKM. Sebanyak 15

    siswa dari total keseluruhan 25 siswa masih belum tuntas dalam mata pelajaran

    Matematika, hanya 10 siswa yang berhasil tuntas dengan perolehan nilai melebihi

    KKM. Dari tabel tersebut diketahui perolehan nilai siswa pada rentang nilai antara

    25-35 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8%, rentang nilai 36-46 sejumlah 3

    siswa dengan persentase 12%, rentang nilai 47-57 sejumlah 2 siswa dengan

    persentase 8%, rentang nilai antara 58-68 sejumlah 8 siswa dengan persentase

    32%, rentang nilai 69-79 sejumlah 8 siswa dengan persentase 32%, dan rentang

    nilai 80-90 sejumlah 2 orang siswa dengan persentase 8%. Dari daftar nilai pada

    kondisi awal diperoleh nilai rata-rata siswa 63,2 dan nilai tertinggi yang diperoleh

    siswa adalah 85 dan nilai terendah 25.

  • 47

    Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai pada

    kondisi awal/sebelum tindakan disajikan dalam bentuk tabel 4.1. berikut ini

    Tabel 4.1

    Ditsribusi Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

    No. Ketuntasan

    Belajar Skor

    Jumlah Siswa

    Frekuensi Persentase (%)

    1. Tuntas ≥ 70 10 40

    2. Belum Tuntas < 70 15 60

    Jumlah 25 100

    Berdasarkan tabel 4.1 Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal dapat

    diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan

    Minimal (KKM ≥ 70) sejumlah 15 siswa atau 60% dari total keseluruhan siswa,

    sedangkan yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 10 siswa

    dengan persentase 40% dari total keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat

    diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan

    minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa yang belum berhasil

    mencapai kentutasan minimal.

    Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat pada gambar 4.1

    berikut:

    Gambar 4.1

    Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

    Hasil observasi pada Kondisi awal juga memperoleh hasil yang rendah, baik

    observasi guru maupun observasi siswa. Pada observasi aktivitas guru, hanya

    40%

    60%

    Tuntas

    BekumTuntas

  • 48

    memperoleh skor 56 dari jumlah skor keseluruhan 132 dengan persentase sebesar

    42%. Sedangkan untuk observasi aktivitas siswa, hanya memperoleh skor 33 dari

    jumlah skor keseluruhan 92 dengan persentase sebesar 36%.

    Persentase observasi guru dan observasi siswa dapat dilihat pada gambar 4.2

    berikut:

    Gambar 4.2

    Diagram Batang Distribusi Aktivitas Guru dan Siswa Kondisi Awal

    Berdasarkan hasil belajar Matematika dan hasil observasi yang masih

    rendah, maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran

    Matematika dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation (GI)

    berbantuan media gambar, sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar mata

    pelajaran Matematika melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

    sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

    4.1.2. Deskripsi Siklus I

    Pelaksanaan tindakan siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu

    pertemuan 1, 2 dan 3 yang berlangsung pada hari Senin, Rabu dan Jumat pada

    tanggal 02, 04 dan 06 November 2015. Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan ini

    adalah Perencanaan antara lain: menyusun RPP beserta intrumen penilaian terdiri

    kisi-kisi soal, butir soal, kunci jawaban dan kriteria penilaian, lembar observasi

    kegiatan pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran berupa gambar;

    Pelaksanaan, serta Refleksi.

    42%

    36%

    32%

    34%

    36%

    38%

    40%

    42%

    44%

    Observasi Guru Observasi SiswaPersentase

  • 49

    4.1.2.1. Tahap Perencanaan

    Pada tahap ini akan diuraikan tentang perencanaan pelaksanaan siklus I

    yang meliputi perencanaan pertemuan I, perencanaan pertemuan kedua, dan

    perencanaan pertemuan ketiga.

    Perencanaan Pertemuan I

    Sebelum melakukan tindakan pembelajaran pada pertemuan pertama

    peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti

    membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model

    pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan media gambar. Pembelajaran

    mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun datar

    sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1 Menghitung

    luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga. Indikator

    pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah trapesium

    dengan pendekatan luas daerah persegi panjang, Menghitung luas daerah

    trapesium.

    Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai

    pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat mencari dan menemukan rumus luas

    daerah trapesium dengan pendekatan luas daerah persegi panjang dengan cara

    investigation (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat menghitung

    luas daerah trapesium

    Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada

    pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah media

    gambar berupa bangun datar trapesium dan persegi panjang. Selain itu peneliti

    juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar

    observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta penghargaan

    berupa stiker bintang dan evaluasi pembelajaran.

    Perencanaan Pertemuan II

    Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut

    dari pertemuan pertama, yang membedakan ialah materi yang dipelajari.

    Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun

  • 50

    datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1

    Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.

    Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah

    layang-layang dengan pendekatan luas daerah persegi panjang. Menghitung luas

    daerah layang-layang.

    Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai

    pada pertemuan kedua: Peserta didik dapat mencari dan menemukan rumus luas

    daerah layang-layang dengan pendekatan luas daerah persegi panjang dengan cara

    investigation (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat menghitung

    luas daerah layang-layang

    Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada

    pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah media

    gambar berupa bangun datar layang-layang dan persegi panjang. Selain itu

    peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi

    siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta

    penghargaan berupa stiker bintang dan evaluasi pembelajaran.

    Perencanaan Pertemuan III

    Perencanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut

    dari pertemuan kedua, yang membedakan ialah materi yang dipelajari.

    Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun

    datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1

    Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.

    Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah

    belah ketupat dengan pendekatan luas daerah persegi panjang. Menghitung luas

    daerah belah ketupat.

    Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai

    pada pertemuan ketiga: Peserta didik dapat menemukan rumus luas daerah belah

    ketupat dengan pendekatan luas daerah persegi panjang. Peserta didik dapat

    menghitung luas daerah belah ketupat.

  • 51

    Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada

    pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah media

    gambar berupa bangun datar belah ketupat dan persegi panjang. Selain itu

    peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi

    siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta

    penghargaan berupa stiker bintang dan evaluasi pembelajaran.

    4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan

    Pada tahap pelaksanaan tindakan akan diuraikan tentang proses pelaksanaan

    tindakan, hasil tindakan, dan hasil observasi.

    a) Proses Pelaksanaan Tindakan

    Sub unit ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran

    siklus I dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan. Pelaksanaan

    tindakan siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Berikut ini rincian

    pelaksanaan tindakan siklus I.

    Pelaksanaan Pertemuan I

    Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Senin, 02 November 2015.

    Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun

    datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1

    Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.

    Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah

    trapesium dengan pendekatan luas daerah persegi panjang, Menghitung luas

    daerah trapesium. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

    Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

    mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin

    doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan

    pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku

    catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan

    menyanyikan lagu “Bangun Datar” dan melakukan tanya jawab. Guru

    memberikan pertanyaan “Sebutkan macam-macam bangun datar! Siapa yang tahu

    bentuk trapesium? Sebutkan benda yang bentuknya sama dengan bangun

  • 52

    trapesium?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak

    dicapai yaitu Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak

    dicapai pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat mencari dan menemukan

    rumus luas daerah trapesium dengan pendekatan luas daerah persegi panjang

    dengan cara investigation (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat

    menghitung luas daerah trapesium. Selanjutnya guru menyampaikan masalah

    kontekstual “Pak Amir mempunyai papan yang berbentuk trapesium, panjang

    garis yang atas 10 cm, panjang garis yang bawah 15 cm dan tinggi papan 6 cm.

    Amir merasa kesulitan menghitung luas papan tersebut”. Guru memberi

    kesempatan kepada siswa untuk menyelesai-kan masalah tersebut

    Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti

    yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

    eksplorasi, guru menjelaskan tentang pengertian bangun datar dan macam-macam

    bangun datar. Guru menyampaikan bahwa luas bangun datar (segitiga,

    belahketupat, jajargenjang, layang-layang, trapezium) dapat diturunkan dari luas

    persegi panjang.

    Selanjutnya pada kegiatan elaborasi Guru menyiapkan siswa untuk

    melakukan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dengan

    menjelaskan mengenai model pembelajaran Group Investigation (GI).Guru

    membagi siswa menjadi 5 kelompok (Grouping). Siswa memilih sendiri

    kelompoknya sesuai dengan keinginan dan selera. Siswa masuk dalam kelompok

    pilihannya untuk menyelidiki luas trapesium dari luas perssegi panjang. Guru

    membagi LKS. Siswa membagi tugas dalam kelompoknya. Setiap kelompok

    melakukan perencanaan (Planning). Siswa dalam kelompok melakukan

    penyelidikan (Investigation) terhadap masalah yang dihadapi (luas trapesium).

    Siswa melakukan tahap pengorganisasian (Organizing). Siswa menemukan rumus

    luas bangun datar dengan penurunan dari luas persegi panjang. Setiap kelompok

    mempresentasikan hasil kelompoknya (Presenting). Siswa menggabungkan hasil

    temuan masing-masing kelompok.

    Kegiatan Konfirmasi, Guru mengklarifikasi tentang cara mencari rumus luas

    trapesium. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mencari luas

  • 53

    trapesium. Simpulan hasil diskusi yang dicatat oleh siswa adalah: “Jika sebuah

    trapesium dengan sisi yang sejajar a dan b, serta tingginya t, maka L daerah

    trapesium = ½ t x (a+b). Guru membimbing siswa sekaligus sebagai penguatan

    mengaplikasikan dari konsep hasil simpulan untuk menyelesaikan permasalahan

    kontekstual. Siswa dan guru mengevaluasi (evaluating) hasil simpulan masing-

    masing kelompok. Siswa mengerjakan LTS

    Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada

    kelompok yang telah berhasil menyelidiki/investigation dengan benar dan

    memperoleh poin tertinggi pada kegiatan Group Investigation (GI), Siswa

    memajangkan hasil kerja kelompoknya pada papan pajangan. Kemudian Guru

    memberikan tes evaluasi pada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi

    yang dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan

    materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang menghitung

    luas layang-layang. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan motivasi pada

    siswa agar lebih giat belajar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

    Pelaksanaan Pertemuan II

    Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Senin, 02 November 2015.

    Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun

    datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1

    Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.

    Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah

    layang-layang dengan pendekatan luas daerah persegi panjang, Menghitung luas

    daerah layang-layang. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

    Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

    mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin

    doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan

    pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku

    catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan

    menyanyikan lagu “Layang-layang” dan melakukan tanya jawab. Guru

    memberikan pertanyaan “Pernahkah anak-anak bermain layang-layang?

  • 54

    Dimanakah anak-anak bermain layang-layang? Termasuk bangun datarkah

    layang-layang itu?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

    hendak dicapai yaitu Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang

    hendak dicapai pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat mencari dan

    menemukan rumus luas daerah layang-layang dengan pendekatan luas daerah

    persegi panjang dengan cara investigation (penyelidikan) dalam kelompok.

    Peserta didik dapat menghitung luas daerah layang-layang. Selanjutnya guru

    menyampaikan masalah kontekstual “Tono ingin membuat layang-layang, ia ingin

    tahu berapa luas kertas yang akan digunakan , maka ia mengukur rangka layang-

    layangnya. Ternyata panjang diagonalnya 40 cm dan 30 cm. Berapakah luas

    kertas yang dibutuhkan Tono?”. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

    menyelesai-kan masalah tersebut

    Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti

    yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

    eksplorasi, Guru menyampaikan bahwa luas layang-layang dapat diturunkan dari

    luas persegi panjang.

    Selanjutnya pada kegiatan elaborasi Guru menyiapkan siswa untuk

    melakukan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dengan

    menjelaskan mengenai model pembelajaran Group Investigation (GI).Guru

    membagi siswa menjadi 5 kelompok (Grouping). Siswa memilih sendiri

    kelompoknya sesuai dengan keinginan dan selera. Siswa masuk dalam kelompok

    pilihannya untuk menyelidiki luas trapesium dari luas perssegi panjang. Guru

    membagi LKS. Siswa membagi tugas dalam kelompoknya. Setiap kelompok

    melakukan perencanaan (Planning). Siswa dalam kelompok melakukan

    penyelidikan (Investigation) terhadap masalah yang dihadapi (luas trapesium).

    Siswa melakukan tahap pengorganisasian (Organizing). Siswa menemukan

    rumus luas bangun datar dengan penurunan dari luas persegi panjang. Setiap

    kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya (Presenting). Siswa

    menggabungkan hasil temuan masing-masing kelompok.

    Kegiatan Konfirmasi, Guru mengklarifikasi tentang cara mencari rumus luas

    layang-layang. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mencari luas

  • 55

    layang-layang. Bersama guru siswa menyimpulkan hasil diskusi. “ Jika sebuah

    daerah layang-layang panjang diagonal satu = d1 dan panjang diagonal dua = d2

    dan luas daerahnya L, maka: L = ½ x d1 x d2

    Guru membimbing siswa sekaligus sebagai penguatan mengaplikasikan

    dari konsep hasil simpulan untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual. Siswa

    dan guru mengevaluasi (evaluating) hasil simpulan masing-masing kelompok.

    Siswa mengerjakan LTS

    Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada

    kelompok yang telah berhasil menyelidiki/investigation dengan benar dan

    memperoleh poin tertinggi pada kegiatan Group Investigation (GI), Siswa

    memajangkan hasil kerja kelompoknya pada papan pajangan. Kemudian Guru

    memberikan tes evaluasi pada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi

    yang dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan

    materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang menghitung

    luas layang-layang. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan motivasi pada

    siswa agar lebih giat belajar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

    Pelaksanaan Pertemuan III

    Pertemuan ke-3 dilaksanakan pada hari Jumat, 06 November 2015.

    Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun

    datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1

    Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.

    Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah

    belah ketupat dengan pendekatan luas daerah persegi panjang, Menghitung luas

    daerah belah ketupat. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

    Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

    mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin

    doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan

    pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku

    catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan

    menyanyikan lagu “belah ketupat” dan melakukan tanya jawab. Guru memberikan

  • 56

    pertanyaan “Bangun apakah yang saya pegang ini? (belah ketupat) Siapa yang

    ciri-ciri bangun datar belah ketupat? Sebutkan benda yang bentuknya sama

    dengan bangun belah ketupat?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan

    pembelajaran yang hendak dicapai yaitu Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran

    matematika yang hendak dicapai pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat

    mencari dan menemukan rumus luas daerah belah ketupat dengan pendekatan luas

    daerah persegi panjang dengan cara investigation (penyelidikan) dalam kelompok.

    Peserta didik dapat menghitung luas daerah belah ketupat. Selanjutnya guru

    menyampaikan masalah kontekstual “Di rumah Tono dipasang bopen berbentuk belah

    ketupat dengan panjang diagonal 10 cm dan 5 cm. Berapa cm2 luas bopen tersebut ”.

    Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesai-kan masalah tersebut

    Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti

    yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

    eksplorasi, guru menjelaskan tentang pengertian bangun datar dan macam-macam

    bangun datar. Guru menyampaikan bahwa luas bangun datar (segitiga,

    belahketupat, jajargenjang, layang-layang, trapesium) dapat diturunkan dari luas

    persegi panjang.

    Selanjutnya pada kegiatan elaborasi Guru menyiapkan siswa untuk

    melakukan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dengan

    menjelaskan mengenai model pembelajaran Group Investigation (GI).Guru

    membagi siswa menjadi 5 kelompok (Grouping). Siswa memilih sendiri

    kelompoknya sesuai dengan keinginan dan selera. Siswa masuk dalam kelompok

    pilihannya untuk menyelidiki luas belah ketupat dari luas persegi panjang. Guru

    membagi LKS. Siswa membagi tugas dalam kelompoknya. Setiap kelompok

    melakukan perencanaan (Planning). Siswa dalam kelompok melakukan

    penyelidikan (Investigation) terhadap masalah yang dihadapi (luas trapesium).

    Siswa melakukan tahap pengorganisasian (Organizing). Siswa menemukan rumus

    luas bangun datar dengan penurunan dari luas persegi panjang. Setiap kelompok

    mempresentasikan hasil kelompoknya (Presenting). Siswa menggabungkan hasil

    temuan masing-masing kelompok.

  • 57

    Kegiatan Konfirmasi, Guru mengklarifikasi tentang cara mencari rumus luas

    belah ketupat. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mencari luas

    belah ketupat. Simpulan hasil diskusi yang dicatat oleh siswa adalah: “Jika daerah

    belah ketupat dengan panjang diagonal satu = d1 dan diagonal dua = d2 dan luas

    daerahnya L, maka L = ½ x d1 x d2.” Guru membimbing siswa sekaligus sebagai

    penguatan mengaplikasikan dari konsep hasil simpulan untuk menyelesaikan

    permasalahan kontekstual. Siswa dan guru mengevaluasi (evaluating) hasil

    simpulan masing-masing kelompok. Siswa mengerjakan LTS

    Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada

    kelompok yang telah berhasil menyelidiki/investigation dengan benar dan

    memperoleh poin tertinggi pada kegiatan Group Investigation (GI), Siswa

    memajangkan hasil kerja kelompoknya pada papan pajangan. Kemudian Guru

    memberikan tes evaluasi pada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi

    yang dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Sebelum menutup pelajaran

    guru memberikan motivasi pada siswa agar lebih giat belajar. Guru mengakhiri

    pembelajaran dengan salam.

    b) Hasil tindakan

    Pada bagian ini akan menguraikan tentang hasil tindakan pembelajaran

    berupa nilai matematika siswa kelas 5 SDN Agungmulyo setelah pelaksanaan

    tindakan siklus I. Hasil belajar mata pelajaran matematika diperoleh melalui

    pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga siklus I.

    Distribusi frekuensi nilai mata pelajaran Matematika, dapat terlihat hasil

    belajar pada matematika siswa kelas 5 SD N Agungmulyo siklus I mempunyai

    rata-rata nilai 81,6 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40. Pada rentang

    nilai 40-50 sejumlah 3 siswa dengan persentase 12% dari jumlah keseluruhan

    siswa, rentang nilai 51-61 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8% dari jumlah

    keseluruhan siswa, rentang nilai 62-72 sejumlah 1 siswa dengan persentase 4%

    dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 73-83 sejumlah 2 siswa dengan

    persentase 8% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 84-94 sejumlah 11

  • 58

    siswa dengan persentase 44%, dan rentang nilai 95-100 sejumlah 6 siswa dengan

    persentase 24% .

    Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai matematika

    siklus I disajikan dalam bentuk tabel 4.2 berikut ini

    Tabel 4.2

    Disstribusi Ketuntasan Belajar Siklus I

    No. Ketuntasan

    Belajar Nilai

    Jumlah Siswa

    Frekuensi Persentase (%)

    1. Tuntas ≥ 70 19 76

    2. Belum Tuntas < 70 6 24

    Jumlah 25 100

    Berdasarkan tabel 4.4 Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat diketahui

    bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM ≥ 70 sejumlah 6 siswa atau

    24% dari total keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah mencapai KKM

    sebanyak 19 siswa dengan persentase 76% dari total keseluruhan siswa. Dari hasil

    tersebut dapat diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang telah mencapai

    ketuntasan minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa yang belum

    berhasil mencapai kentutasan minimal.

    Distribusi ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat pada gambar

    4.3 berikut:

    Gambar 4.3

    Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar Siklus I

    4.1.2.3. Pelaksanaan Observasi

    76%

    24%Tuntas

    BelumTuntas

  • 59

    Pada sub bab ini, akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

    aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan

    model pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan media gambar yang

    terdiri dari analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan

    pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga.

    Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati aktivitas

    selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas

    siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi

    yang terdiri dari 33 indikator aktivitas guru dan 23 indikator aktivitas siswa.

    masing-masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1

    berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat

    baik..

    Pelaksanaan Observasi Pertemuan I

    Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijelaskan

    dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

    Tabel 4.3

    Distribusi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Memeriksa kesiapan

    pembelajaran 4, 1, 2, 3, 11

    Melakukan apersepsi, motivasi,

    dan menyampaikan tujuan 5, 6, 7, 9

    Membimbing siswa melakukan

    eksplorasi 11 8, 9, 10 11

    Memanfaatkan media gambar 12, 13, 14 9

    Mengorganisasikan siswa

    dalam kegiatan penyelidikan

    (Group Investigation (GI))

    20,

    21, 22

    15, 16, 17,

    18, 19, 23 25

    Memberikan penghargaan

    kepada siswa 24, 25 6

    Penggunaan Bahasa 28 26, 27 8

    Membuat kesimpulan dan

    melakukan kegiatan refleksi 31, 32 29, 30, 33 13

    TOTAL 8 25 91

    Berdasarkan tabel 4.3 hasil aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian

    dari observer indikator aktivitas guru dengan jumlah skor 2 sebanyak 8 item dan

  • 60

    indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 25 item sehingga jumlah keseluruhan

    skor yang diperoleh 92 dengan kriteria baik dan persentase proses pembelajaran

    sebesar 68,94%. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4

    indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3, 4. Indikator nomor 1,2, dan 3 memperoleh

    skor 3 sedangkan nomor 4 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek satu 11

    skor. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan

    pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 5, 6, 7 memperoleh

    skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua yaitu 9 skor. Pada aspek ketiga yaitu

    membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi terdiri dari 4

    indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10 memperoleh skor 3 dan indikator nomor

    11 memperoleh skor 2 jumlah skor aspek tiga adalah 11 skor. Pada aspek

    memanfaatkan media gambar terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 12, 13,

    14 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek empat adalah 9 skor.

    Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan penyelidikan GI terdiri

    dari 8 indikator yaitu indikator nomor 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23 mendapat skor 3

    dan indikator nomor 20, 21, 22 mendapat skor 2, sehingga jumlah skor aspek lima

    24 skor. Aspek memberikan penghargaan kepada siswa terdiri dari 2 indikator

    yaitu indikator nomor 24, 25 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek

    enam yaitu 6 skor. Kemudian pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 3

    indikator yaitu indikator nomor 26, 27 memperoleh skor 3 dan indikator 28

    mendapatkan skor 2 sehingga jumlah skor aspek tujuh yaitu 8 skor. Selanjutnya

    pada aspek terakhir membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri

    dari 5 indikator yaitu indikator nomor 29, 30, 33 memperoleh skor 3 dan indikator

    nomor 31, 32 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek delapan yaitu 13

    skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan

    pertama adalah 92 skor.

    Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi

    yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.4 berikut:

    Tabel 4.4

    Distribusi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

  • 61

    1 2 3 4 Skor

    Kesiapan siswa belajar 2, 3, 4 1 9

    Melakukan eksplorasi

    menggunakan media gambar dan

    memperhatikan penjelasan guru

    6 5 5

    Partisipasi aktif siswa dalam

    pembelajaran 7, 8, 9, 10 8

    Respon siswa dalam pemanfaatan

    media pembelajaran 13 11, 12 8

    Melaksanakan tugas guru dalam

    kegiatan penyelidikan GI

    15, 16, 17,

    18 14, 19 14

    Membuat kesimpulan dan

    melakukan kegiatan refleksi 20, 22 21, 23 11

    TOTAL 15 8 54

    Berdasarkan tabel 4.4 hasil aktivitas siswa dapat diketahui dari indikator

    aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 15 item, indikator yang

    memperoleh skor 3 sebanyak 7 item dan tidak ada indikator yang memperoleh

    skor 4, jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 54 dengan krieteria cukup dan

    perentase keaktifan siswa adalah 58,69%. Pada aspek kesiapan siswa dalam

    belajar terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 2, 3, 4 memperoleh skor 2

    dan indikator nomor 1 memperoleh skor 3, sehingga jumlah skor aspek satu 9

    skor. Selanjutnya aspek eksplorasi sumber bacaan dan menyimak penjelasan guru

    terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 6 memperoleh skor 2 dan indikator

    nomor 5 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua 5 skor. Pada aspek

    partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran terdiri dari 4 indikator yaitu indikator

    7, 8, 9, 10 memperoleh skor 2, jumlah skor aspek tiga 8 skor.

    Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3

    indikator yaitu indikator nomor 13 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 11, 12

    memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek empat 8 skor. Kemudian pada

    aspek melaksanakan tugas guru dalam kegiatan penyelidikan GI terdiri dari 6

    indikator yaitu indikator nomor 15, 16, 17, 18 memperoleh skor 2 dan indikator

    nomor 14, 20 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek lima 14 skor.

    Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri

    dari 4 indikator yaitu indikator nomor 20, 22, memperoleh skor 2, indikator

  • 62

    nomor 21, 23 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek enam 11 skor. Total

    keseluruhan skor aktivitas siswa siklus I pertemuan 1adalah 54 skor.

    Pelaksanaan Observasi Pertemuan II

    Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dijelaskan

    dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

    Tabel 4.5

    Distribusi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Memeriksa kesiapan

    pembelajaran 1, 2, 3, 4 12

    Melakukan apersepsi, motivasi,

    dan menyampaikan tujuan 5, 6, 7 9

    Membimbing siswa melakukan

    eksplorasi 8, 9, 10, 11 12

    Memanfaatkan media gambar 12, 14 13 9

    Mengorganisasikan siswa

    dalam kegiatan penyelidikan GI

    19,

    20, 21

    15, 16, 17,

    18, 22, 23 24

    Memberikan penghargaan

    kepada siswa 24, 25 6

    Penggunaan Bahasa 26, 27, 28 9

    Membuat kesimpulan dan

    melakukan kegiatan refleksi

    29, 30, 31,

    32, 33 15

    TOTAL 3 29 1 97

    Berdasarkan tabel 4.5 hasil aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian

    dari observer indikator aktivitas guru dengan jumlah skor 2 sebanyak 3 item,

    indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 29 item dan indikator yang

    memperoleh skor 4 sebanyak 1 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang

    diperoleh 97 dengan kriterian baik dan persentase proses pembelajaran sebesar

    73,48%. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4

    indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3, 4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah

    skor aspek satu 12 skor. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan

    menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor

    5, 6, 7 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua 9 skor. Pada aspek

    ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi terdiri

    dari 3 indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10, 11 memperoleh skor 3 jumlah skor

    aspek tiga adalah 12 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3

  • 63

    indikator yaitu indikator nomor 12, 14 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 13

    memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat adalah 10 skor.

    Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan penyelidikan GI terdiri

    dari 9 indikator yaitu indikator nomor 14, 15, 16, 17, 18 mendapat skor 3,

    indikator nomor 19, 20, 21 mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek lima

    yaitu 24 skor. Aspek memberikan penghargaan kepada siswa terdiri dari 2

    indikator yaitu indikator nomor 24, 25 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor

    aspek enam 6 skor. Kemudian pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 3

    indikator yaitu indikator nomor 26, 27, 28 memperoleh skor 3 sehingga jumlah

    skor aspek tujuh adalah 9 skor. Selanjutnya pada aspek terakhir membuat

    kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator

    nomor 29, 30, 31, 32, 33 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek delapan

    15 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan

    kedua adalah 97 skor.

    Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi

    yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.6 berikut:

    Tabel 4.6

    Distribussi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Kesiapan siswa belajar 1, 2, 3,

    4 12

    Melakukan eksplorasi

    menggunakan media gambar dan

    memperhatikan penjelasan guru

    6 5 5

    Partisipasi aktif siswa dalam

    pembelajaran 7, 8, 9, 10 8

    Respon siswa dalam pemanfaatan

    media pembelajaran

    11, 12,

    13 9

    Melaksanakan tugas guru dalam

    kegiatan penyelidikan GI 16, 17, 18

    14, 15,

    19 15

    Membuat kesimpulan dan

    melakukan kegiatan refleksi 20 21, 22 23 12

    TOTAL 9 13 1 61

    Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui

    indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 9 item,

    indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 13 item dan indikator yang

  • 64

    memperoleh skor 4 sebanyak 1 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang

    diperoleh 61 dengan kriteris baik dan persentase keaktifan siswa sebesar 66,30%.

    Pada aspek kesiapan siswa dalam belajar terdiri dari 4 indikator yaitu indikator

    nomor 1, 2, 3, 4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek satu 12 skor.

    Selanjutnya aspek eksplorasi sumber bacaan dan menyimak penjelasan guru

    terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 6 memperoleh skor 2 dan indikator

    nomor 5 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua 5 skor. Pada aspek

    partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran terdiri dari 4 indikator yaitu indikator

    7, 8, 9, 10 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek tiga 8 skor.

    Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3

    indikator yaitu indikator nomor 11, 12, 13 memperoleh skor 3 sehingga jumlah

    skor aspek empat 9 skor. Kemudian pada aspek melaksanakan tugas guru dalam

    kegiatan penyelidikan Group Investigation (GI) terdiri dari 6 indikator yaitu

    indikator nomor 17, 18, 19 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 14, 15, 20

    memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek lima 15 skor. Selanjutnya aspek

    membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 4 indikator

    yaitu indikator nomor 20 memperoleh skor 2, indikator nomor 21, 22 memperoleh

    skor 3 dan indikator nomor 23 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek

    enam 12 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa siklus I

    pertemuan kedua adalah 61 skor.

    Pelaksanaan Observasi Pertemuan III

    Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan ketiga dijelaskan

    dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

    Tabel 4.7

  • 65

    Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan III

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Memeriksa kesiapan

    pembelajaran 1, 2, 3, 4 12

    Melakukan apersepsi, motivasi,

    dan menyampaikan tujuan 5, 6, 7 9

    Membimbing siswa melakukan

    eksplorasi 8, 9, 10, 11 12

    Memanfaatkan media gambar 12, 14 13 10

    Mengorganisasikan siswa

    dalam kegiatan penyelidikan GI

    15, 16, 17, 18,

    19, 20, 21, 22,

    23

    27

    Memberikan penghargaan

    kepada siswa 24, 25 6

    Penggunaan Bahasa 26, 27, 28 9

    Membuat kesimpulan dan

    melakukan kegiatan refleksi 31 29, 30, 32, 33 14

    TOTAL 1 31 1 99

    Berdasarkan tabel 4.7 hasil aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian

    dari observer, indikator aktivitas guru dengan jumlah skor 2 sebanyak 1 item,

    indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 32 item dan indikator yang

    memperoleh skor 4 sebanyak 2 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang

    diperoleh 99 dengan kriteria baik dan persentase pembelajaran sebesar 75%. Pada

    aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4 indikator yaitu

    indikator nomor 1, 2, 3, 4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek satu

    adalah 12 skor. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan

    tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 5, 6, 7

    memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua dalah 9 skor. Pada aspek

    ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi terdiri

    dari 3 indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10, 11 memperoleh skor 3 jumlah skor

    aspek tiga adalah 12 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3

    indikator yaitu indikator nomor 12, 14 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 13

    memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat adalah 10 skor.

    Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan penyelidikan GI terdiri

    dari 8 indikator yaitu indikator nomor 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23 mendapat

  • 66

    skor 3 sehingga jumlah skor aspek lima adalah 27 skor. Aspek memberikan

    penghargaan kepada siswa terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 24, 25

    memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek enam adalah 6 skor. Kemudian

    pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 26,

    27, 28 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tujuh adalah 9 skor.

    Selanjutnya pada aspek terakhir membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan

    refleksi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 29, 30, 32, 33 memperoleh

    skor 3 dan indikator nomor 31 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek

    delapan adalah 14 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru

    siklus I pertemuan ketiga adalah 99 skor.

    Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi

    yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.8 berikut:

    Tabel 4.8

    Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan III

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Kesiapan siswa belajar 1, 2, 3, 4 12

    Melakukan eksplorasi menggunakan

    media gambar dan memperhatikan

    penjelasan guru

    5, 6 6

    Partisipasi aktif siswa dalam

    pembelajaran

    7, 8,

    9, 10 8

    Respon siswa dalam pemanfaatan

    media pembelajaran 11, 12, 13 9

    Melaksanakan tugas guru dalam

    kegiatan penyelidikan GI

    14, 15, 16,

    17, 18, 19 18

    Membuat kesimpulan dan melakukan

    kegiatan refleksi 20 21, 22 23 12

    TOTAL 5 17 1 65

    Berdasarkan tabel 4.8 hasil aktivitas siswa dapat diketahui indikator

    aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 5 item, indikator yang

    memperoleh skor 3 sebanyak 17 item dan indikator yang memperoleh skor 4

    sebanyak 1 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh adalah 65

    dengan kriteria baik dan persentase keaktifan siswa sebesar 70,65%. Pada aspek

    kesiapan siswa dalam belajar terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3,

  • 67

    4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek satu 12 skor. Selanjutnya aspek

    eksplorasi sumber bacaan dan menyimak penjelasan guru terdiri dari 2 indikator

    yaitu indikator nomor 5, 6 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua 6

    skor. Pada aspek partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran terdiri dari 4 indikator

    yaitu indikator 7, 8, 9, 10 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek tiga 8

    skor.

    Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3

    indikator yaitu indikator nomor 11, 12, 13 memperoleh skor 3 sehingga jumlah

    skor aspek empat 9 skor. Kemudian pada aspek melaksanakan tugas guru dalam

    kegiatan penyelidikan Group Investigation (GI) terdiri dari 6 indikator yaitu

    indikator nomor 14, 15, 16, 17, 18, 19 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor

    aspek lima 18 skor. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan melakukan

    kegiatan refleksi terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 20 memperoleh

    skor 2, indikator nomor 21, 22 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 23

    memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek enam 12 skor. Total keseluruhan

    skor hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama adalah 65 skor.

    4.1.2.4. Refleksi Siklus I

    Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

    pertama, kedua, dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi atas pelaksanaan

    tindakan pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang

    dilaksanakan pada siklus I.

    Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi

    aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama diketahui indikator yang

    memperoleh skor 2 yaitu sebanyak 8 item, skor 3 sebanyak 25 item da tidak ada

    aktivitas guru yang memperoleh skor 4. Pada pertemuan kedua, indikator yang

    memperoleh skor 2 sebanyak 3 item, skor 3 sebanyak 29 item dan skor 4

    sebanyak 1 item. Selanjutnya pada pertemuan ketiga tidak terdapat aktivitas yang

    memperoleh skor 2, perolehan skor 3 sebanyak 32 item dan jumlah indikator yang

    memperoleh skor 4 sebanyak 1 item.

  • 68

    Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus I, terjadi peningkatan

    pada beberapa aspek, baik pada aktivitas guru maupun pada aktivitas siswa.

    Peningkatan aspek pembelajaran pada aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.9

    Berikut ini:

    Tabel 4.9

    Distribusi Frekuensi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I, II, III

    Aspek

    Skor

    Pertemuan I Pertemuan

    II

    Pertemuan

    III

    1 11 12 12

    2 9 9 9

    3 11 12 12

    4 9 10 10

    5 24 24 27

    6 6 6 6

    7 8 9 9

    8 13 15 15

    Berdasarkan tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru Siklus

    I, II, dan III dapat dilihat pada gambar 4.4 Berikut ini:

    Gambar 4.4

    Diagram Batang Distribusi Frekuensi Aktivitas Guru

    Siklus I Pertemuan I, II, dan III

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8

    Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

  • 69

    Berdasarkan diagram di atas aktivitas guru mengalami peningkatan pada

    aspek ke 1, 3, 4, 5, 7, dan 8. Aspek yang mengalami peningkatan paling tinggi

    terjadi pada aspek 5 yaitu aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan

    penyelidikan GI. Pada aspek ini guru mampu menumbuhkan keceriaan dan

    antusiasme siswa dalam penyelidikan (Investigation) (19), Guru mampu

    membimbing siswa dalam menyusun kegiatan pengorganisasian (Organizing)

    data yang diperoleh (20), Guru memberi semangat siswa dalam melakukan

    presentasi (Presenting) (21).

    Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian

    aktivitas guru sebanyak 33 item, hasil persentase aktivitas guru pertemuan

    pertama sebesar 68,94%, pertemuan kedua meningkat menjadi 73,48%,

    selanjutnya pada pertemuan ketiga juga mengalami peningkatan menjadi 75,76%.

    Peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I, II, dan

    III dapat dilihat pada Gambar 4.5 sebagai berikut:

    Gambar 4.5

    Diagram Peningkatan Persentase Hasil Aktivitas Guru

    Siklus I Pertemuan I, II, dan III

    Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I

    pertemuan pertama indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 2 yaitu

    sebanyak 15 item, skor 3 sebanyak 8 item, dan tidak ada indikator yang

    memperoleh skor 4. Kemudian pada pertemuan kedua, perolahan skor 2 sebanyak

    9 item, skor 3 sebanyak 13 item, dan skor 4 sebanyak 1 item. Pada pertemuan

    68.94%

    73.48%

    75.76%

    64.00%

    66.00%

    68.00%

    70.00%

    72.00%

    74.00%

    76.00%

    78.00%

    Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan IIIPersenta…

  • 70

    ketiga, perolahan skor 2 sebanyak 5 item, perolehan skor 3 sebanyak 17 item dan

    skor 4 sebanyak 1 item.

    Peningkatan aspek pembelajaran pada aktivitas siswa dapat dilihat pada

    tabel 4. 10 Berikut ini:

    Tabel 4.10

    Distribusi Frekuensi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I, II, III

    Aspek Skor

    Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

    1 9 12 12

    2 5 5 6

    3 8 8 8

    4 8 9 9

    5 14 15 18

    6 10 12 12

    Berdasarkan tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Siswa

    SiklusI Pertemuan I, II, dan III dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini:

    Gambar 4.6

    Diagram Batang Distribusi Frekuensi Aktivitas Siswa Siklus I

    Pertemuan I, II, dan III

    Berdasarkan diagram di atas, aktivitas siswa mengalami peningkatan pada

    aspek ke 1, 2, 4, 5, dan 6. Indikator aktivitas siswa yang mengalami peningkatan

    yaitu pada aspek ke 5 (Melaksanakan tugas guru dalam kegiatan

    0

    5

    10

    15

    20

    Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6

    Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

  • 71

    penyelidikan/GI), yaitu Bersemangat dan antusias Perencanaan (Planning) (15),

    siswa mampu melakukan kegiatan penyelidikan (Investigation) secara kondusif

    (16), Melakukan kegiatan pengorganisasian (Organizing) data yang diperoleh

    (17), Siswa bersemangat dalam melakukan presentasi (Presenting) (18).

    Dari skor penilaian hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama

    persentase yang diperoleh mencapai 58,69%, pertemuan kedua meningkat

    menjadi 66,30%, kemudian pada pertemuan ketiga persentase meningkat menjadi

    70,65%.

    Peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I,

    II, dan III dapat dilihat pada Gambar 4.7 sebagai berikut:

    Gambar 4.7

    Diagram Batang Peningkatan Persentase Aktivitas Siswa

    Siklus I Pertemuan I, II, dan III

    Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada KKM

    ≥ 70 pada pelaksanaan tindakan siklus I baru mencapai 76% siswa tuntas. Artinya

    hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan

    sebesar 80%. Masih ada 6 siswa yang perolehan nilainya masih berada di bawah

    KKM 70. Namun rata-rata hasil belajar mata pelajaran matematika sudah

    mengalami peningkatan dari kondisi awal 63,2 menjadi 81,6 setelah pelaksanaan

    tindakan siklus I. Persentase ketuntasan belajar siswa naik dari kondisi awal 40%

    menjadi 76%. Karena pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan

    sebesar 80% maka akan penelitian dilanjutkan dengan siklus berikutnya yaitu

    siklus II.

    58.69%

    66.30%70.65%

    0.00%

    10.00%

    20.00%

    30.00%

    40.00%

    50.00%

    60.00%

    70.00%

    80.00%

    Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan IIIPersentase

  • 72

    4.1.3. Deskripsi Siklus II

    Seperti pada Siklus I, pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari tiga

    pertemuan, yaitu pertemuan 1, 2 dan 3 yang berlangsung pada hari Selasa,

    Kamis, dan Sabtu pada tanggal 24, 26, dan 28 November 2015. Hal-hal yang

    dilakukan dalam kegiatan ini adalah Perencanaan antara lain: menyusun RPP

    beserta intrumen penilaian terdiri kisi-kisi soal, butir soal, kunci jawaban dan

    kriteria penilaian, lembar observasi kegiatan pembelajaran, menyiapkan media

    pembelajaran berupa gambar; Pelaksanaan, serta Refleksi.

    4.1.3.1. Tahap Perencanaan

    Pada tahap ini akan diuraikan tentang perencanaan pelaksanaan siklus II

    yang meliputi perencanaan pertemuan I, perencanaan pertemuan kedua, dan

    perencanaan pertemuan ketiga.

    Pelaksanaan tindakan siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu

    pertemuan 1, 2 dan 3 yang berlangsung pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu pada

    tanggal 24, 26, dan 28 November 2015. Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan

    ini adalah Perencanaan antara lain: menyusun RPP beserta intrumen penilaian

    terdiri kisi-kisi soal, butir soal, kunci jawaban dan kriteria penilaian, lembar

    observasi kegiatan pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran berupa

    gambar; Pelaksanaan, serta Refleksi.

    Perencanaan Pertemuan I

    Sebelum melakukan tindakan pembelajaran pada pertemuan pertama

    peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti

    membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model

    pembelajaran GI berbantuan media gambar. Pembelajaran mata pelajaran

    matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun datar sederhana dan

    menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1 Menghitung luas trapesium,

    layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga. Indikator pada pertemuan

    pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah lingkaran dengan pendekatan

    luas daerah persegi panjang, Menghitung luas daerah lingkaran.

  • 73

    Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai

    pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat mencari dan menemukan rumus luas

    daerah lingkaran dengan pendekatan luas daerah persegi panjang dengan cara

    investigation (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat menghitung

    luas daerah lingkaran.

    Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada

    pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah media

    gambar berupa bangun datar lingkaran dan persegi panjang. Selain itu peneliti

    juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar

    observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta penghargaan

    berupa stiker bintang dan evaluasi pembelajaran.

    Perencanaan Pertemuan II

    Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut

    dari pertemuan pertama, yang membedakan ialah materi yang dipelajari.

    Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun

    datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1

    Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.

    Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah

    segitiga dengan pendekatan luas daerah persegi panjang. Menghitung luas daerah

    segitiga.

    Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai

    pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat mencari dan menemukan rumus luas

    daerah segitiga dengan pendekatan luas daerah persegi panjang dengan cara

    investigation (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat menghitung

    luas daerah segitiga.

    Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada

    pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah media

    gambar berupa bangun datar segitiga dan persegi panjang. Selain itu peneliti juga

    mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar

  • 74

    observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta penghargaan

    berupa stiker bintang dan evaluasi pembelajaran.

    Perencanaan Pertemuan III

    Perencanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut

    dari pertemuan kedua, yang membedakan ialah materi yang dipelajari.

    Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun

    datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1

    Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.

    Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menyelesaikan masalah yang

    berkaitan dengan luas bangun datar. Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran

    matematika yang hendak dicapai pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat

    menghitung luas beberapa gabungan bidang datar.

    Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada

    pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan ialah media

    gambar berupa bangun gabungan. Selain itu peneliti juga mempersiapkan

    perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas

    guru, lembar observasi aktivitas siswa, serta penghargaan berupa stiker bintang

    dan evaluasi pembelajaran.

    4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan

    Pada tahap pelaksanaan tindakan akan diuraikan tentang proses pelaksanaan

    tindakan, hasil tindakan, dan hasil observasi.

    a) Proses Pelaksanaan Tindakan

    Sub unit ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran

    siklus I dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan. Pelaksanaan

    tindakan siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Berikut ini rincian

    pelaksanaan tindakan siklus I.

    Pelaksanaan Pertemuan I

    Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Selasa, 24 November 2015.

    Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun

  • 75

    datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1

    Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.

    Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah

    lingkaran dengan pendekatan luas daerah persegi panjang, Menghitung luas

    daerah trapesium. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

    Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

    mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin

    doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan

    pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku

    catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan

    menyanyikan lagu “Lingkaran Kecil” dan melakukan tanya jawab. Guru

    memberikan pertanyaan “Bangun datar apa yang ada dalam lagu tadi? Siapa yang

    bias membuat lingkaran? Bagaimana ciri-ciri lingkaran?”. Kemudian guru

    menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu Tujuan

    pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai pada

    pertemuan pertama: Peserta didik dapat mencari dan menemukan rumus luas

    daerah lingkaran dengan pendekatan luas daerah persegi panjang dengan cara

    investigation (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat menghitung

    luas daerah lingkaran. Selanjutnya guru menyampaikan masalah kontekstual “Pak

    Ahmad mempunyai meja taman yang berbentuk daerah lingkaran. Diameter meja

    100 cm. Berapa luas permukaan meja taman milik Pak Ahmad?”. Guru memberi

    kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut

    Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti

    yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

    eksplorasi, guru menjelaskan tentang pengertian bangun datar dan macam-macam

    bangun datar. Guru menyampaikan bahwa luas bangun datar (segitiga,

    belahketupat, jajargenjang, layang-layang, trapezium) dapat diturunkan dari luas

    persegi panjang.

    Selanjutnya pada kegiatan elaborasi Guru menyiapkan siswa untuk

    melakukan model pembelajaran kooperatif GI dengan menjelaskan mengenai

    model pembelajaran GI. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (Grouping).

  • 76

    Siswa memilih sendiri kelompoknya sesuai dengan keinginan dan selera. Siswa

    masuk dalam kelompok pilihannya untuk menyelidiki luas trapesium dari luas

    perssegi panjang. Guru membagi LKS. Siswa membagi tugas dalam

    kelompoknya. Setiap kelompok melakukan perencanaan (Planning). Siswa dalam

    kelompok melakukan penyelidikan (Investigation) terhadap masalah yang

    dihadapi (luas trapesium). Siswa melakukan tahap pengorganisasian

    (Organizing). Siswa menemukan rumus luas bangun datar dengan penurunan dari

    luas persegi panjang. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya

    (Presenting). Siswa menggabungkan hasil temuan masing-masing kelompok.

    Kegiatan Konfirmasi, Guru mengklarifikasi tentang cara mencari rumus luas

    lingkaran. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mencari luas

    trapesium. Simpulan hasil diskusi yang dicatat oleh siswa adalah: “Jika sebuah

    daerah lingkaran adalah L = r2 . Guru membimbing siswa sekaligus sebagai

    penguatan mengaplikasikan dari konsep hasil simpulan untuk menyelesaikan

    permasalahan kontekstual. Siswa dan guru mengevaluasi (evaluating) hasil

    simpulan masing-masing kelompok. Siswa mengerjakan LTS

    Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada

    kelompok yang telah berhasil menyelidiki/investigation dengan benar dan

    memperoleh poin tertinggi pada kegiatan GI. Siswa memajangkan hasil kerja

    kelompoknya pada papan pajangan. Kemudian Guru memberikan tes evaluasi

    pada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru

    bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan

    dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang menghitung luas segitiga.

    Sebelum menutup pelajaran guru memberikan motivasi pada siswa agar lebih giat

    belajar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

    Pelaksanaan Pertemuan II

    Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Kamis, 26 November 2015.

    Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun

    datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1

  • 77

    Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.

    Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menemukan rumus luas daerah

    segitiga dengan pendekatan luas daerah persegi panjang, Menghitung luas daerah

    segitiga. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

    Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

    mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin

    doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan

    pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku

    catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan

    menyanyikan lagu “Bangun Datar” dan melakukan tanya jawab. Guru

    memberikan pertanyaan “Bangun datar apakah yang saya pegang ini?

    (segitiga).Sebutkan macam-macam segitga? Bagaimana ciri-ciri segitiga?”.

    Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu

    Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran matematika yang hendak dicapai pada

    pertemuan kedua: Peserta didik dapat mencari dan menemukan rumus luas daerah

    segitiga dengan pendekatan luas daerah persegi panjang dengan cara investigation

    (penyelidikan) dalam kelompok. Peserta didik dapat menghitung luas daerah

    segitiga. Selanjutnya guru menyampaikan masalah kontekstual “Amir mempunyai

    kertas berbentuk persegi panjang, kertas tersebut dibagi menjadi dua segitiga yang

    tingginya 4 cm, alasnya 10 cm. Amir ingin menghitung luasnya, bagaimana

    caranya?”. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesai-kan

    masalah tersebut

    Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti

    yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

    eksplorasi, Guru menyampaikan bahwa luas layang-layang dapat diturunkan dari

    luas persegi panjang.

    Selanjutnya pada kegiatan elaborasi Guru menyiapkan siswa untuk

    melakukan model pembelajaran kooperatif GI dengan menjelaskan mengenai

    model pembelajaran GI.Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (Grouping).

    Siswa memilih sendiri kelompoknya sesuai dengan keinginan dan selera. Siswa

    masuk dalam kelompok pilihannya untuk menyelidiki luas trapesium dari luas

  • 78

    perssegi panjang. Guru membagi LKS. Siswa membagi tugas dalam

    kelompoknya. Setiap kelompok melakukan perencanaan (Planning). Siswa dalam

    kelompok melakukan penyelidikan (Investigation) terhadap masalah yang

    dihadapi (luas segitiga). Siswa melakukan tahap pengorganisasian (Organizing).

    Siswa menemukan rumus luas bangun datar dengan penurunan dari luas persegi

    panjang. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya (Presenting).

    Siswa menggabungkan hasil temuan masing-masing kelompok.

    Kegiatan Konfirmasi, Guru mengklarifikasi tentang cara mencari rumus luas

    segitiga. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mencari luas

    segitiga. Bersama guru siswa menyimpulkan hasil diskusi. “Jika daerah

    segitiga dengan panjang = p dan lebar = l dan luas daerahnya L, maka L = ½ x a

    x t”.

    Guru membimbing siswa sekaligus sebagai penguatan mengaplikasikan

    dari konsep hasil simpulan untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual. Siswa

    dan guru mengevaluasi (evaluating) hasil simpulan masing-masing kelompok.

    Siswa mengerjakan LTS

    Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada

    kelompok yang telah berhasil menyelidiki/investigation dengan benar dan

    memperoleh poin tertinggi pada kegiatan Group Investigation (GI), Siswa

    memajangkan hasil kerja kelompoknya pada papan pajangan. Kemudian Guru

    memberikan tes evaluasi pada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi

    yang dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan

    materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang menghitung

    luas gabungan. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan motivasi pada siswa

    agar lebih giat belajar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

    Pelaksanaan Pertemuan III

    Pertemuan ke-3 dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 November 2015.

    Pembelajaran mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun

    datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, KD 3.1

  • 79

    Menghitung luas trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran dan segitiga.

    Indikator pada pertemuan ketiga antara lain: Menemukan rumus beberapa

    gubungan bangun datar. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

    Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

    mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin

    doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan

    pembelajaran berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku

    catatan. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan

    menyanyikan lagu “bangun datar” dan melakukan tanya jawab. Guru memberikan

    pertanyaan “bagaiman rumus luas trapezium? Bagaimana rumus luas layang-

    layang? Bagaimana rumus luas belah ketupat? Bagaimana rumus luas lingkaran?

    Bagaimana rumus luas segitiga?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan

    pembelajaran yang hendak dicapai yaitu Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran

    matematika yang hendak dicapai pada pertemuan pertama: Peserta didik dapat

    mencari dan luas gabungan beberapa bangun datar. Selanjutnya guru

    menyampaikan masalah kontekstual “Amir membuat gambar rumah. Gambar atas

    berbentuk segitiga sama kaki, tinggi = 2 cm, dan alasnya 10 cm. Gambar bawah

    berbentuk persegi panjang panjangnya = 20 cm. Amir kesulitan menghitung luas

    gambar rumah tersebut. Bagaimana menghitung luasnya?”. Guru memberi

    kesempatan kepada siswa untuk menyelesai-kan masalah tersebut

    Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti

    yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

    eksplorasi, guru mengingatkan kembali semua rumus luas bangun datar. Guru

    menyampaikan bahwa luas bangun datar (segitiga, belahketupat, jajargenjang,

    layang-layang, trapesium) dapat diturunkan dari luas persegi panjang.

    Selanjutnya pada kegiatan elaborasi Guru menyiapkan siswa untuk

    melakukan model pembelajaran kooperatif GI dengan menjelaskan mengenai

    model pembelajaran GI. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (Grouping).

    Siswa memilih sendiri kelompoknya sesuai dengan keinginan dan selera. Siswa

    masuk dalam kelompok pilihannya untuk menyelidiki luas belah ketupat dari luas

    persegi panjang. Guru membagi LKS. Siswa membagi tugas dalam kelompoknya.

  • 80

    Setiap kelompok melakukan perencanaan (Planning). Siswa dalam kelompok

    melakukan penyelidikan (Investigation) terhadap masalah yang dihadapi (luas

    trapesium). Siswa melakukan tahap pengorganisasian (Organizing). Siswa

    menemukan rumus luas bangun datar dengan penurunan dari luas persegi panjang.

    Setiap kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya (Presenting). Siswa

    menggabungkan hasil temuan masing-masing kelompok.

    Kegiatan Konfirmasi. Guru mengklarifikasi tentang cara mencari rumus luas

    gabungan beberapa bangun datar. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

    cara mencari luas gabungan. Simpulan hasil diskusi yang dicatat oleh siswa. Guru

    membimbing siswa sekaligus sebagai penguatan mengaplikasikan dari konsep

    hasil simpulan untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual. Siswa dan guru

    mengevaluasi (evaluating) hasil simpulan masing-masing kelompok. Siswa

    mengerjakan LTS

    Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada

    kelompok yang telah berhasil menyelidiki/investigation dengan benar dan

    memperoleh poin tertinggi pada kegiatan GI. Siswa memajangkan hasil kerja

    kelompoknya pada papan pajangan. Kemudian Guru memberikan tes evaluasi

    pada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru

    bersama dengan siswa. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan motivasi

    pada siswa agar lebih giat belajar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

    a) Hasil Tindakan

    Seperti pada siklus I, bagian ini menguraikan tentang hasil tindakan

    pembelajaran berupa nilai matematika siswa kelas 5 SDN Agungmulyo setelah

    pelaksanaan tindakan siklus II. Hasil belajar mata pelajaran matematika diperoleh

    melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga siklus

    II.

    Distribusi frekuensi nilai mata pelajaran Matematika, dapat terlihat hasil

    belajar pada matematika siswa kelas 5 SD N Agungmulyo siklus I mempunyai

    rata-rata nilai 86,64 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 63. Pada rentang

    nilai 63-69 sejumlah 3 siswa dengan persentase 12% dari jumlah keseluruhan

    siswa, rentang nilai 70-76 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8% dari jumlah

  • 81

    keseluruhan siswa, rentang nilai 77-83 sejumlah 7 siswa dengan persentase 28%

    dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 84-90 sejumlah 1 siswa dengan

    persentase 40% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 91-97 sejumlah 10

    dengan persentase 40%, dan rentang nilai 98-100 sejumlah 2 siswa dengan

    persentase 8%.

    Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai

    matematika siklus I disajikan dalam bentuk tabel 4.11 berikut ini

    Tabel 4.11

    Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

    No. Ketuntasan

    Belajar Nilai

    Jumlah Siswa

    Frekuensi Persentase (%)

    1. Tuntas ≥ 70 22 88

    2. Belum Tuntas < 70 3 12

    Jumlah 25 100

    Berdasarkan tabel 4.11 Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal dapat

    diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan

    Minimal (KKM ≥ 70) sejumlah 3 siswa atau 12% dari total keseluruhan siswa,

    sedangkan yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 22 siswa

    dengan persentase 88% dari total keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat

    diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan

    minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa yang belum berhasil

    mencapai kentutasan minimal. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.11 dapat

    dilihat pada gambar 4.8 berikut:

    Gambar 4.8

    Diagram Lingkungan Ketuntasan Belajar Siklus II

    88%

    12% Tuntas

    TidakTuntas

  • 82

    4.1.3.3 Pelaksanaan Observasi

    Sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

    aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II dengan

    menerapkan model pembelajaran GI berbantuan media gambar yang terdiri dari

    analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama,

    pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga.

    Pada sub bab ini, akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

    aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II dengan

    menerapkan model pembelajaran GI berbantuan media gambar yang terdiri dari

    analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama,

    pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga.

    Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati aktivitas

    selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas

    siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi

    yang terdiri dari 33 indikator aktivitas guru dan 23 indikator aktivitas siswa.

    masing-masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1

    berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat

    baik. Kemudian skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria

    penilaian.

    Kriteria penilaian pada lembar observasi guru yaitu untuk total skor 0 – 26

    berada pada kriteria sangat kurang, skor 27 – 52 berada pada kriteria kurang, skor

    53 – 78 termasuk ke dalam kriteria cukup baik, skor 79 – 105 termasuk kedalam

    kriteria baik, dan skor 106 – 132 pada kriteria sangat baik. Sedangkan untuk

    kriteria penilaian pada lembar observasi siswa yaitu untuk total skor 0 – 19

    berada pada kriteria sangat kurang, skor 20 – 38 berada pada kriteria kurang, skor

    39 – 56 termasuk pada kriteria cukup, skor 57 – 74 termasuk kedalam kriteria

    baik, dan skor 75 – 92 pada kriteria sangat baik.

    Pelaksanaan Observasi Pertemuan I

    Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijelaskan

    dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut:

  • 83

    Tabel 4.12

    Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Memeriksa kesiapan

    pembelajaran 1, 2, 3, 4 12

    Melakukan apersepsi, motivasi,

    dan menyampaikan tujuan 6, 7 5 10

    Membimbing siswa melakukan

    eksplorasi 8, 9, 10 11 13

    Memanfaatkan media gambar 12, 14 13 10

    Mengorganisasikan siswa

    dalam kegiatan penyelidikan

    (Group Investigation (GI))

    15, 16, 17,

    18, 21, 22,

    23

    19, 20 29

    Memberikan penghargaan

    kepada siswa 24, 25 6

    Penggunaan Bahasa 28 26, 27 11

    Membuat kesimpulan dan

    melakukan kegiatan refleksi

    29, 30, 31,

    32, 33 15

    TOTAL 26 7 109

    Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil

    penilaian dari observer tidak ada indikator dari aktivitas guru yang memperoleh

    skor 2, indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 26 item dan indikator yang

    memperoleh skor 4 sebanyak 7 item, sehingga jumlah keseluruhan skor yang

    diperoleh 106 dengan kriteria Sangat Baik dan persentase proses belajar sebesar

    80,3%. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4

    indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3, 4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah

    skor aspek satu 12 skor. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi, dan

    menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor

    5, 6, 7 pada indikator nomor 5 memperoleh skor 4 dan pada indikator nomor 6

    dan 7 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua 10 skor. Pada aspek

    ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi terdiri

    dari 4 indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10 memperoleh skor 3 dan indikator

    nomor 11 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek tiga adalah 13 skor.

    Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3 indikator yaitu indikator

    nomor 12, 14 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 13 memperoleh skor 4

  • 84

    sehingga jumlah skor aspek empat adalah 10 skor. Total keseluruhan skor hasil

    observasi aktivitas guru siklus II pertemuan pertama adalah 109 skor.

    Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi

    yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.13 berikut:

    Tabel 4.13

    Hasil Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Kesiapan siswa belajar 1, 3, 4 2 13

    Melakukan eksplorasi menggunakan

    media gambar dan memperhatikan

    penjelasan guru

    5, 6 6

    Partisipasi aktif siswa dalam

    pembelajaran

    7, 8, 9,

    10 12

    Respon siswa dalam pemanfaatan

    media pembelajaran

    11, 12,

    13 9

    Melaksanakan tugas guru dalam

    kegiatan penyelidikan (Group

    Investigation (GI))

    14, 18,

    19

    15,

    16, 17 21

    Membuat kesimpulan dan melakukan

    kegiatan refleksi

    20, 21,

    22 23 13

    TOTAL 18 5 74

    Berdasarkan tabel 4.13 hasil aktivitas siswa dapat diketahui tidak ada

    indikator pada aktivitas siswa yang memperoleh skor 2, indikator yang

    memperoleh skor 3 sebanyak 18 item dan indikator yang memperoleh skor 4

    sebanyak 5 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 74 dengan

    kriteria baik dan persentase sebesar 80,43%. Pada aspek kesiapan siswa dalam

    belajar terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 3, 4 memperoleh skor 3

    dan indikator nomor 2 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek satu 13

    skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan

    pertama adalah 74 skor

    Pelaksanaan Observasi Pertemuan Kedua

    Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan kedua dijelaskan

    dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut:

  • 85

    Tabel 4.14

    Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Memeriksa kesiapan

    pembelajaran 1, 2, 3, 4 12

    Melakukan apersepsi, motivasi,

    dan menyampaikan tujuan 6 5, 7 11

    Membimbing siswa melakukan

    eksplorasi 11 8, 9, 10 15

    Memanfaatkan media gambar 14 12, 13 11

    Mengorganisasikan siswa

    dalam kegiatan penyelidikan GI

    14, 15, 16,

    17, 18, 20,

    22, 23

    19, 21 29

    Memberikan penghargaan

    kepada siswa 24, 25 6

    Penggunaan Bahasa 28 26, 27 11

    Membuat kesimpulan dan

    melakukan kegiatan refleksi 29, 30, 31, 32 33 15

    TOTAL 23 10 111

    Berdasarkan tabel 4.14 hasil aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian

    dari observer, indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 23 item dan indikator

    yang memperoleh skor 4 sebanyak 10 item, sehingga jumlah keseluruhan skor

    yang diperoleh 111 termasuk dalam kriteria sangat baik den persentase

    pembelajaran sebesar 84,09%. Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran

    siswa terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3, 4 memperoleh skor 3

    sehingga jumlah skor aspek satu 12 skor. Pada aspek melakukan apersepsi,

    motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu

    indikator nomor 5, 7 memperoleh skor 4 dan indikator nomor 6 memperoleh skor

    3 sehingga jumlah skor aspek dua 11 skor.

    Pada aspek ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan

    menyajikan materi terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10

    memperoleh skor 4 dan indikator nomor 11 memperoleh skor 3 sehingga jumlah

    skor aspek tiga adalah 15 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri

    dari 3 indikator yaitu indikator nomor 12 dan 13 memperoleh skor 4 dan indikator

    nomor 14 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek empat adalah 11 skor.

  • 86

    Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan penyelidikan GI terdiri

    dari 9 indikator yaitu indikator nomor 15, 16, 17, 18,20, 22, 23 mendapat skor 3

    dan indikator nomor 19, 21 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek lima

    adalah 29 skor.

    Aspek memberikan penghargaan kepada siswa terdiri dari 2 indikator

    yaitu indikator nomor 24 dan 25 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek

    enam 6 skor. Kemudian pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 3 indikator

    yaitu indikator nomor 26, 27 memperoleh skor 4 dan indikator nomor 28

    memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tujuh adalah 11 skor. Selanjutnya

    pada aspek terakhir membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri

    dari 5 indikator yaitu indikator nomor 29, 30, 31, 32 memperoleh skor 3 dan

    indikatator nomor 33 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek delapan 16

    skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus II pertemuan

    kedua adalah 111 skor.

    Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi

    yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.15 berikut:

    Tabel 4.15

    Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II

    Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

    Skor 1 2 3 4

    Kesiapan siswa belajar 1, 3, 4 2 13

    Melakukan eksplorasi

    menggunakan media gambar dan

    memperhatikan penjelasan guru

    5 6 7

    Partisipasi aktif siswa dalam

    pembelajaran 9, 10 7, 8 14

    Respon siswa dalam pemanfaatan

    media pembelajaran

    11, 12,

    13 9

    Melaksanakan tugas guru dalam

    kegiatan penyelidikan (Group

    Investigation (GI))

    14, 18,

    19

    15, 16,

    17 21

    Membuat kesimpulan dan

    melakukan kegiatan refleksi

    20, 21,

    22 23 13

    TOTAL 15 8 77

    Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui

    indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 15 item dan

  • 87

    indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 8 item sehingga jumlah keseluruha