Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pra Siklus
Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3
Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, terlihat bahwa sumber belajar yang digunakan hanya
satu sumber buku sehingga siswa kurang mengeksplorasi pengetahuannya,
serta penggunaan model pembelajaran yang masih kurang inovatif
menyebabkan siswa kurang tertarik memperhatikan materi pembelajaran
yang disampaikan guru sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang
kurang maksimal. Adapun hasil belajar IPA siswa pra siklus atau sebelum
diadakannya tindakan penelitian dapat dilihat pada table 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil belajar Siswa Pra Siklus
Nilai Jumlah Siswa Presentase% Keterangan
<70 12 42,8% Tuntas
70 16 57,2% Tidak Tuntas
Jumlah 28 100%
Nilai rata-rata 70,0 Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 45
Dari sejumlah 28 siswa hanya 12 siswa (42,8%) yang tuntas KKM
dan 16 siswa (57,2%) memperoleh nilai dibawah KKM. Nilai terendah yang
diperoleh siswa 45 dan nilai tertinggi 90. Perbandingan ketuntasan hasil
belajar siswa dapat dilihat pada diagram berikut ini:
35
Diagram 4.1
Presentasi Hasil belajar siswa Pra Siklus
Dengan melihat Diagram 4.1 diketahuibahwa sebanyak 16 atau
(57,2%) siswa belum tuntas pada mata pelajaran IPA dan sisanya sebanyak
12 atau (42,8%) sudah tuntas nilainya. Rendahnya hasil belajar siswa kelas
4 SDN Gedong 3 disebabkan guru masih menggunakan satu sumber buku
sebagai buku panduan, model pembelajaran yang digunakan kurang inovatif
serta kurang menggunakan media yang mampu menarik perhatian siswa.
4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Praktek pelaksanaan siklus I dilaksanakan dengan Kompetensi dasar
menjelaskan hubungan antara suber daya alam dengan lingkungan. Proses
belajar mengajar dilakukan dalam 2 kali pertemuan yaitu 2 kali pertemuan
tatap muka dan disertai dengan evaluasi.
4.2.1 Perencanaan Tindakan
Dalam perencanaan kegiatan hal yang dilakukan adalah penyusunan
perangkat pembelajaran terkait mata pelajaran IPA dengan kompetensi
dasar menjelaskan hubungan antara suber daya alam dengan
lingkungan.Selain itu menyiapkan lembar soal untuk TGT bagi siswa,
lembar observasi proses pembelajaran, proses diskusi. Dalam kegiatan
pembelajaran Team Game Tournament (TGT)guru mengkondisikan kelas
menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan.
42,8%
57,2%
Presentase nilai pra siklus
Tuntas Tidak Tuntas
36
4.2.2 Pertemuan I
Dalam kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan I guru menyiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai rancangan untuk proses
pembelajaran yang akan dilakukan. Selain itu menyiapkan lembar soal
untuk TGT bagi siswa, lembar observasi proses pembelajaran, proses
diskusi. Dalam kegiatan pembelajaran Team Game Tournament (TGT)guru
mengkondisikan kelas menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan.
4.2.3 Pertemuan II
Dalam pertemuan IIini dilakukan penyempurnaan kekurangan yang
terdapat pada proses pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan
sebelumnya dan juga sebagai tindak lanjut dari pertemuan I. Dalam
pertemuan II ini siswa juga diberikan soal evaluasi berupa soal pilihan
ganda sebanyak 20 butir dan evaluasi ini berfungsi untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan menggunakan pendekatan
Team Game Tournament (TGT).
4.3 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
4.3.1 Implementasi Tindakan Pertemuan I
Proses pembelajaran siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada
hari Jumat 3 juni 2016. Kegiatan awal pembelajaran dibuka dengan
mengajak siswa berdoa, memberikan salam, dan absensi.
Dalam kegiatan inti pembelajaran guru memulai dengan
menanyakan kepada siswa apakah kalian tahu pengertian sumber daya
alam?”. Dilanjukan dengan “apa yang kalian pahami tentang sumber daya
alam?”setelah siswa menjawab pertanyaan guru menuliskan pokoke materi
yang akan dibahas dan dipelajari. Guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok dan kemudian guru menuliskan soal dipapan tulis, setelah soal
selesai ditulis siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada. Bagi
kelompok yang berhasil menjawab dengan benar akan mendapatkan poin,
dan bagi yang belum benar akan mendapatkan kesempatan untuk
mendapatkan poin dipertanyaan yang ada selanjutnya. Bagi kelompok
dengan skor terbanyak akan mendapatkan reward dari guru.
37
Kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan tindak lanjut dengan
memeberikan pertanyaan kepada siswa kemudian meminta siswa untuk
mempersiapkan diri dengan belajar materi yang akan diajarkan pada
pertemuan selanjutnya.
Selama tindakan pembelajaran siklus I pertemuan pertama
berlangsung, peneliti bertindak sebagai observer yang bertugas mengamati
jalannya kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Observer
melakukan pengamatan sambil mengisi lembar observasi aktivitas guru dan
juga lembar aktivitas siswa.
Hasil dari pengamatan aktivitas guru ketika proses pembelajaran
berlangsung adalah guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran secara
runtut dan sesuai dengan tahapan Team Game Tournament (TGT). Pada
kegiatan awal, guru membuka pembelajaran dan menyiapkan media dengan
baik, kegiatan apersepsi dilakukan dengan baik, hanya saja tujuan
pembelajaran belum disampaikan kepada para siswa. Akantetapi guru tetap
mampu membuat siswa fokus menuju materi yang akan diajarkan. Dalam
menyampaikan permasalahan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
siswa sehingga siswa mudah memahami permasalahan yang akan
diselesaikan. Kegiatan inti juga dilaksanakan dengan baik yaitu membagi
siswa menjadi beberapa kelompok kecil kemudian guru berkeliling
memantau dan membantu siswa ketika melakukan diskusi. Kemudian guru
memfasilitasi siswa untuk melakukan presentasi dan memberikan saran
perbaikan atas jawaban yang diberikan oleh setiap kelompok.
Hasil aktivitas siswa adalah siswa melakukan kegiatan pembelajaran
dengan baik hal ini diketahui ketika kegiatan awal pembelajaran siswa
duduk tenang dan mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran serta
siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi dengan baik.Kegiatan
selanjutnya adalah kegiatan akhir, dalam hal ini ada kegiatan yang belum
dilakukan siswa yakni membuat rangkuman atau catatan kecil mengenai
materi yang telah diajarkan.
38
4.3.2 Implementasi Tindakan Pertemuan II
Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari
Sabtu 4 Juni 2016. Dalam kegiatan awal guru membuka pembelajaran
dengan mengucapkan salam, kemudian mengkondisikan siswa untuk
menerima pembelajaran.
Tahap pertama Team Game Tournament (TGT)diawali dengan
memberikan apersepsi berdasarkan jawaban dari kegiatan apersepsi, guru
menjelaskan tujuan pembelajaran. Kemudian guru memberikan motivasi,
menjelaskan tentang sumber daya alam, memberikan kesempatan untuk
bertanya, membagi kelompok, melakukan permainan dan memberikan
penugasan kepada siswa.
Kegiatan akhir dari pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II
dilakukan dengan memberikan pesan moral kepada siswa Selanjutnya guru
memberikan soal evaluasi untuk mengukur keberhasilan pembelajaran,
sehingga siswa diminta untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Selama tindakan pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung,
peneliti bertindak sebagai observer yang bertugas mengamati jalannya
pembelajaran dari awal sampai akhir. Observer melakukan pengamatan
sambil mengisi lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa.
Hasil dari pengamatan aktivitas guru ketika proses pembelajaran
berlangsung adalah guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran secara
runtut dan sesuai dengan tahap-tahap Team Game Tournament (TGT) Pada
kegiatan awal guru masih belum menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai
dengan rancangan yang dibuat pada RPP.
Hasil aktivitas siswa adalah siswa melakukan kegiatan pembelajaran
dengan baik, hal ini diketahui ketika kegiatan awal pembelajaran siswa
duduk tenang dan mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran serta
siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi dengan baik. Sementara itu
hal yang belum dilakukan siswa dengan baik adalah mendengarkan
apersepsi dan tujuan pembelajaran dari guru, serta belum semua kelompok
yang mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas.
39
Pada kegiatan penutup siswa diminta mengerjakan soal pilihan ganda
sebanyak 20 butir soal. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi guru
memberikan refleksi dan motivasi kepada siswa kemudian mengakhiri
kegitan pembelajaran.
Ketika proses evaluasi berlangsung, siswa mengerjakan soal dengan
tenang dan percaya diri serta siswa mampu menyelesaikan soal evaluasi
tepat waktu.
4.3.3 Refleksi pembelajaran siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus I, selanjutnya
diadakan refleksi dengan berdiskusi bersama guru untuk mengevaluasi
kegiatan pembelajaran IPA melalui pendekatan Team Game Tournament
(TGT).Hal ini merupakan kegiatan untuk memperbaiki kekurangan dan
untuk penyempurnaan di siklus berikutnya. Dari diskusi didapatkan bahwa
dalam proses pembelajaran guru sudah melakukan kegiatan secara runtut
sesuai denga urutan yang ada dalam RPP. Namun masih ada kekurangan
yang perlu diperbaiki dalam kegiatan awal guru belum menyampaikan
tujuan pembelajaran kepada siswa dan juga dalam kegiatan akhir siswa
belum diminta mebuat rangkuman materi selama mengikuti proses
pembelajaran. Sehingga observer memberikan catatan kepada guru agar
pada pertemuan sikluj ke II guru lebih teliti untuk menyampaikan tujuan
pembelajaran dan meminta siswa merangkum materi selama proses
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan kegiatan pada siklus I kemudian diambil data selama
proses pembelajaran. Hasil dari penilaian proses yaitu pengamatan aktivitas
guru, aktivitas siswa,dan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran menggunakan pendekatan Team Game Tournament (TGT).
Hasil dari pengamatan aktivitas guru dan siswa siklus I pertemuan pertama
dan kedua dapat dilihat pada tabel berikut.
40
Tabel 4.2
Aspek kegiatan yang belum dilaksanakan siklus I pertemuan I
Nomor
kegiatan Aspek Kegiatan
Penilaian
Ya Tidak
Guru
7. Menyampaikan tujuan Pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
9. Kegiatan motivasi dan eksplorasi sesuai yang
direncanakan dalam RPP
22. Memberikan siswa membuat rangkuman kesimpulan pembelajaran
Siswa
7. Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika
menyampaikan tujuan pembelajran
9. Melaksanakan kegiatan eksplorasi sesuai petunjuk guru
18. Semua kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
22. Siswa membuat rangkuman
Adapun tabel tentang aspek kegiatan yang belum dilaksanakan guru
dan siswa sesuai hasil observasi mengajar pada siklus I pertemuan kedua
hari sabtu 4 juni 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Aspek kegiatan yang belum dilaksanakan siklus I pertemuan II
Nomor
kegiatan Aspek Kegiatan Penilaian
Ya Tidak
Guru
7. Menyampaikan tujuan Pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
21. Membimbing siswa membuat rangkuman kesimpulan
pembelajaran
Siswa
7. Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika
menyampaikan tujuan pembelajran
21. Siswa membuat rangkuman
Dari tabel4.3 dapat diketahui bahwa ada dua kegiatan yang belum
dilaksanakan oleh guru yang terdapat dalam rancangan proses pembelajaran
dikelas atau RPP. Kegiatan tersebut adalah memberikan tujuan
41
pembelajaran ketika awal kegiatan pembelajaran berlangsung dan juga
membimbing siswa membuat rangkuman diakhir kegiatan pembelajaran.
Di akhir kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan II guru
memberikan soal evaluasi kepada siswa sebagai bahan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar mengguakan
pendekatan Team Game Tournament (TGT).Berikut adalah table hasil
evaluasi belajar siswa pada siklus I
Tabel 4.4
Hasil Belajar IPA Siswa Siklus I
Nilai Jumlah Siswa Presentase % Keterangan
<70 6 21,4% Tidak Tuntas
70 22 78,2% Tuntas
Jumlah 28 100%
Nilai Rata-rata 73.9 Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 55
Dari data tabel 4.4 dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA siklus I
terdapat 6 siswa yang tidak tuntas mata elajaran IPA dengan presentase
21,4% dan 22 siswa yang tuntas dengan presentase 78,2% dari seluruh
siswa. Berdasarkan tabel 4.2 disajikan gambar diagram lingkaran presentase
hasil belajar IPA pada siklus I, yang dapat dilihat pada diagram 4.2 berikut:
42
Gambar 4.2
Diagram Lingkaran Hasil Pembelajaran Siklus I
4.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Praktek pelaksanaan siklus II dilaksanakan dengan Kompetensi
Menjelaskan antara hubungan sumber daya alam dan
lingkunganya.Pembelajaran siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan
yaitu 2 kali pertemuan tatap muka disertasi pemberian soal evaluasi di
pertemuan kedua. Siklus II merupakan tindakan penyempurnaan dari
kekurangan yang terjadi pada siklus I. Berikut merupakan rincian
pelaksanaan siklus II.
4.4.1 Perencanaan Tindakan
Dalam perencanaan kegiatan hal yang dilakukan adalah penyusunan
perangkat pembelajaran terkait mata pelajaran IPA dengan kompetensi
dasar menjelaskan hubungan antara suber daya alam dengan lingkungan.
Dalam kegiatan pembelajaran Team Game Tournament (TGT)guru
mengkondisikan kelas menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan meminta siswa untuk merangkum
materi pembelajaran selama pelajaran berlangsung.
Tuntas 78,2%
Tidak tuntas 21,8%
Presentase nilai siklus I
Tuntas Tidak tuntas
43
4.4.2 Pertemuan I
Dalam siklus II pertemuan I kegiatan yang dilakukan adalah
menyusun perangkat pembelajaran mata pelajaran IPA kompetensi dasar
menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan. Selain
itu menyiapkan lembar soal untuk TGT bagi siswa, lembar observasi proses
pembelajaran, proses diskusi. Dalam kegiatan pembelajaran Team Game
Tournament (TGT)guru mengkondisikan kelas menjadi aktif, kreatif dan
menyenangkan.
4.4.3 Pertemuan II
Dalam pembelajaran siklus II pertemuan II guru menyiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi
dasarmenjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan.
Kegiatan pembelajaran kali inidilakukan sebagai penyempurnaan
kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran yang dilakukan pada
pertemuan sebelumnya dan juga sebagai tindak lanjut dari pertemuan I.
Dalam pertemuan II ini siswa juga diberikan soal evaluasi berupa soal
pilihan ganda sebanyak 20 butir dan evaluasi ini berfungsi untuk mengukur
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan menggunakan
pendekatan Team Game Tournament (TGT).
4.5 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II
4.5.1 Pertemuan I
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I dilakukan pada hari Rabu
8 juni 2016. Kegiata awal pembelajaran dibuka dengan mengajak siswa
berdoa, memberi salam dan absensi. Tahap pertama kegiatan awal
pembelajaran dibuka dengan mengajak siswa berdoa, memberikan salam,
dan absensi. Guru menyampaikan apersepsi, materi yang akan dipelajari
serta tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
Pada kegiatan inti guru menanyakan kepada siswa “apa sajakah
kalian tahu hasil pengolahan sumber daya alam?” dan juga “apa saja hasil
pengolahan sumber daya alam yang dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari?”. setelah menanyakan pada siswa guru menuliskan garis besar
materi yang akan dipelajari dipapan tulis. Setelah menuliskan materi guru
44
membagi siswa kedalam kelompok dan memberikan soal didepan kelas.
setiap kelompok diberikan tugas yang berbeda oleh guru, apabila kelompok
berhasil menjawab pertanyaan dari guru akan diberikan adiah berupa poin
dari guru. Dan kelompok dengan poin terbanyak akan mendapatkan reward
yang telah disiapkan.
Kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan tindak lanjut dengan
memberikan tugas rumah kepada siswa dan meminta siswa untuk belajar
tentang materi selanjutnya. Selama tindakan pembelajaran siklus II
pertemuan I berlangsung peneliti bertindak sebagai observer yang bertugas
mengamati jalannya pembelajaran dari awal smapai akhir. Observer
melakukan pengamatan sambil mengisi lembar observasi aktivitas guru,
aktivitas siswa.
Hasil dari pengamatan aktivitas guru siklus II pertemuan I adalah
guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan runtut sesuai
tahap-tahap pendekatan pembelajaran Team Game Tournament (TGT). Pada
awal pembelajaran guru memberikan apersepsi dengan baik dan
penyampaian tujuan pembelajaran jelas. Kegiatan inti berjalan dengan baik,
guru berkeliling memantau dan membantu siswa melakukan kegiatan TGT
dengan baik. Suara yang diucapkan guru sangat jelas menggunakan bahasa
yang baik sehingga mudah dipahami oleh siswa, penguasaan kelas juga
sangat baik yang dilakukan oleh guru.
Hasil aktivitas siswa adalah siswa mampu melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan baik. Hal ini terlihat dari kegiatan awal siswa sudah
duduk tenang dan mempersiapkan buku pelajaran kemudian siswa mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan baik. Ketika dibentuk
kelompok siswa mampu berinteraksi dengan baik dalam kelompok, dan
mempresentasikan hasil diskusinya dengan percaya diri.
4.5.2 Pertemuan II
Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan II dilaksanakan hari
Kamis 9 Juni 2016. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,
berdoa, kemudian mengkondisikan siswa untuk menerima pembelajaran.
Tahap pertama pembelajaran menggunakan pendekatan Team Game
45
Tournament (TGT) adalah diawali dengan mengulas pembelajaran
pertemuan sebelumnya. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran
yang akan dicapai pada pertemuan II siklus II, model yang akan digunakan
dalam proses belajar mengajar, kemudian guru memerintahkan siswa untuk
mengerjakan soal evaluasi di akhir pembelajaran.
Selama tindakan pembelajaran siklus II pertemuan II berlangsung,
peneliti bertindak sebagai oberver yang bertugas mengamati jalannya
pembelajaran dari awal sampai akhir. Observer melakukan pengamatan
sambil mengisi lembar observasi akitivitas guru, aktivitas siswa.
Hasil dari pengamatan aktivitas guru ketika proses pembelajaran
berlangsung adalah guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran secara
runtut dan sesuai tahap-tahap Team Game Tournament (TGT). Pada
kegiatan awal guru membuka pembelajaran dengan baik, dan kegiatan
apresepsi dilaksanakan dengan sangat baik pula dilanjutkan penyampaian
tujuan pembelajaran dengan sangat jelas. Guru mengawali proses
pembelajaran dengan bertanya “apakah kalian masih ingat apa saja hasil
pengolahan sumber daya alam?” dan juga “apa saja pengolahan sumber
daya alam yang disekitar tempat tinggalmu?”. Kemudian guru sering
memberi Penyampaian permasalahan disampaikan dengan jelas yang
terdapat dalam buku paket, Kemudian siswa diminta untuk melakukan
permainan secara berkelompok. guru membimbing dan mengarahkan siswa
dengan sangat baik ketika kegiatan permainan atau turnamen berlangsung.
Di akhir kegiatan permainan guru juga memberikan hadiah pada kelompok
dengan nilai yang paling tinggi dalam permainan. Selama proses
pembelajaran berlangsung guru menggunakan bahasa yang sangat baik dan
mudah dipahami siswa serta sangat menguasai kelas dari awal hingga
hingga akhir pembelajaran.
Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaaran adalah
siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan Team Game
Tournament (TGT) dengan sangat baik. Siswa mampu menangkap
pernasalahan yang disajikan guru dengan baik dan mampu berinteraksi
dengan siswa lain. Ketika melakukan permainan siswa terlihat sangat
46
percaya diri dan mampu melakukan permainan dengan baik sesuai arahan
petunjuk guru dan memahami materi yang terdapat didalam pembelajaran.
Bahasa yang digunakan siswa semakin baik, jelas dan mudah dimengerti.
Setelah siswa melakukan permainan guru membagikan soal evaluasi
dengan dan siswa diminta mengerjakan mengerjakan soal pilihan ganda
sebanyak 20 butir. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi guru
memberikan refleksi dan motivasi kepada siswa kemudian mengakhiri
kegitan pembelajaran.
Ketika proses evaluasi berlangsung, siswa mengerjakan soal dengan
tenang dan percaya diri serta siswa mampu menyelesaikan soal evaluasi
tepat waktu.
4.5.3 Refleksi Pembelajaran Siklus II
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II, selanjutnya
diadakan refleksi dengan berdiskusi bersama guru untuk mengevaluasi
kegiatan pembelajaran IPA melalui pendekatan Team Game Tournament
(TGT). Dari hasil observasi ketika proses pembelajaran berlangsung
didapatkan bahwa ketika guru menggunakan pendekatan Team Game
Tournament (TGT) siswa menjadi lebih aktif dan lebih kritis. Guru memberi
apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberi
kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat serta berani bertanya
dengan percaya diri. Namun meskipun sudah mengalami peningkatan masih
tetap diperlukan perbaikan secara berkesinambungan agar hasil belajar yang
sudah meningkat dapat dipertahankan dan dapat ditingkatkan menjadi lebih
baik lagi.
Berdasarkan kegiatan pada siklus II kemudian diambil data selama
proses pembelajaran. Hasil dari penilaian proses yaitu pengamatan aktivitas
guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran menggunakan pendekatan Team Game Tournament (TGT).
Hasil dari pengamatan aktivitas guru dan siswa siklus II pertemuan pertama
dan kedua dapat dilihat pada tabel berikut:
47
Tabel 4.5
Aspek kegiatan yang belum dilaksanakan siklus II pertemuan I
Nomor
kegiatan Aspek Kegiatan
Penilaian
Ya Tidak
Guru
22. Memberikan siswa membuat rangkuman kesimpulan pembelajaran
Siswa
18. Semua kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya
22. Siswa membuat rangkuman
Hal yang belum dilakukan Guru dalam proses pembelajaran siklus II
pertemuan pertama ini adalah belum memerintahkan siswa untuk membuat
rangkuman kesimpulan pembelajaran. Sementasa kegiatan yang belum
dilakukan oleh siswa adalah belum semua kelompok siswa yang maju
mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka dan juga belum membuat
rangkuman mengenai proses pembelajaran yang dilakukan.
Adapun aspek kegiatan yang dilaksanakan guru dan siswa sesuai
hasil observasi mengajar pada siklus II pertemuan kedua hari kamis 8 juni
2016 adalah seluruh proses belajar mengajar telah dilakukan dengan baik,
kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga ketika proses pembelajaran
berlangsung guru dan siswa lebih aktif dan komunikatif.
Di akhir kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan II guru juga
memberikan soal evaluasi kepada siswa sebagai bahan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar mengguakan
pendekatan Team Game Tournament (TGT).Berikut adalah table hasil
evaluasi belajar siswa pada siklus II.
48
Tabel 4.6
Hasil Belajar IPA Siswa Siklus II
Nilai Jumlah Siswa Presentase % Keterangan
<70 1 3,6% Tidak Tuntas
70 27 96,4% Tuntas
Jumlah 28 100%
Nilai Rata-rata 79.28571
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 65
Dari data tabel 4.6 dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA siklus II
terdapat 1 siswa yang tidak tuntas mata pelajaran IPA dengan presentase
3,6% dan 27 siswa yang tuntas dengan presentase 96,4% dari seluruh siswa.
Berdasarkan tabel 4.6 disajikan gambar diagram lingkaran presentase hasil
belajar IPA pada siklus II, yang dapat dilihat pada diagram 4.3 berikut:
Diagram 4.3
Presentase Hasil Belajar Siklus II
4.6 Perbandingan hasil belajar siswa Pra siklus, Siklus I dan siklus II
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, hasil belajar siswa pada
pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari
hasil belajar siswa pra siklus sebanyak 12 anak yang mendapatkan nilai
tuntas . Setelah dilaksanakan kegiatan pada siklus I hasil belajar IPA
siswa kelas 4 SDN Gedong 03 mengalami peningkatan dengan 22 siswa
mendapatkan nilai tuntas setelah siklus I dilaksanakan peneliti
melakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan pada siklus I dan
menyempurnakan pada siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus II
Tuntas 96,4%
Tidak Tuntas 3,6%
Presentase nilai siklus II
Tuntas Tidak Tuntas
49
menunjukkan indikator pencapaian hasil belajar yang sangat memuaskan,
hal ini terlihat dari hasil belajar 27 siswa mendapatkan nilai tuntas .
Artinya 96,4% siswa sudah mendapatkan nilai diatas KKM. Adapun hasil
perbandingan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
NO Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jml
Siswa
Persentase
(%)
Jml
Siswa
Persentase
(%)
Jml
Siswa
Persentase
(%)
1. Tuntas 12 42,8% 22 78,6% 1 3,6%
2. Tidak
Tuntas
16 57,2% 6 21,4% 27 96,4%
Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%
Dari data yang ada pada tabel 4.7 diketahui adanya peningkatan hasil
belajar siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Hal ini dapat dilihat
ketuntasan hasil belajar siswa yang mengacu pada KKM untuk mata
pelajaran IPA yakni . Pada pra siklus terdapat 16 anak yang tuntas
mata pelajaran IPA dengan presentase 57,2%. Kemudian meningkat di
siklus I yang terlihat 22 siswa yang tuntas mata pelajaran IPA dengan
presentase 78,6%. Dan hasil yang memuaskan terlihat pada siklus II yakni
dengan 27 siswa mencapai ketuntasan dalam pelajaran IPA dengan
presentase 96,4%. Yang artinya sebagian besar siswa sudah tuntas dalam
mata pelajaran IPA.
Berdasarkan tabel 4.7 dapat disajikan diagram lingkaran presentase
perbandingan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I dan siklus II pada
gambar 4.4 berikut:
50
Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Presentase Hasil Belajar Siswa
Pra Siklus, Siklus I, siklus II
Dari gambar diagram batang tentang perbandingan presentase hasil
belajar IPA pra siklus, siklus I, dan siklus II menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari presentase siswa
yang tuntas dalam mata pelajaran ipa pra siklus adalah 57,1%, pada siklus I
presentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 78,6% dan
pada siklus II presentase ketuntasan hasil belajar siswa naik menjadi 96,4%
dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) hasil belajar siswa 70. Dasi
hasil presentase hasil belajar siswa menunjukkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan Team Game Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Gedong 3 dengan presentase
ketuntasan siswa 85% sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan
peneliti.
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas 4
SDN gedong 03 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Game Tournament (TGT) telah terbukti terjadi peningkatan hasil belajar
yang signifikan. Hal ini diketahui dari persentase ketuntasan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA dari pra siklus sampai pada siklus II yang
mengalami peningkatan. Selain itu persentase kemampuan diskusi dan
0
2
4
6
8
10
12
14
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tidak Tuntas
Tuntas
57,2%
42,8%
21,4%
%
78,6%
%
3,6%
96,4%
51
keberanian bertanya siswa juga mengalami peningkatan dari sebelum
tindakan hingga dilaksanakan tindakan pada siklus II.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dapat
mengubah pola pikir siswa yang semula hanya menerima informasi berubah
menjadi lebih kritis dan analitis. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya
persentase keberanian bertanya siswa ketika pembelajaran berlangsung.
Selain itu kegiatan mempresentasikan hasil diskusi kemudian membahas
hasilnya bersama-sama juga merangsang siswa untuk bertanya jika hasil
yang dipresentasikan kurang sesuai dengan hasil dikerjakan kelompok lain.
Selain itu dengan diberikan permasalahan yang harus dikerjakan
secara berkelompok membuat siswa menjadi lebih aktif beriteraksi dengan
siswa lain dan mampu bekerjasama dengan baik, hal ini terlihat dari
meningkatnya persentase kemampuan diskusi siswa selama dilaksanakan
tindakan. Peningkatan ini terjadi karena dengan membentuk siswa menjadi
kelompok-kelompok kecil yang diberi tanggungjawab untuk menyelesaikan
suatu permasalahan membuat siswa terbiasa berinteraksi dan bekerja sama
dengan siswa lain dalam kelompok untuk menyatukan pendapat untuk
mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu
dengan membentuk siswa menjadi kelompok membuat siswa terbiasa untuk
saling bertukar pikiran, pendapat dan pengetahuan. Dengan begitu siswa
dapat memperoleh informasi yang lebih banyak dari siswa lain sehingga
siswa lebih mudah memahami permasalahan yang sedang dihadapi serta
mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan baik. Dengan banyaknya
informasi yang diperoleh siswa selama berineteraksi dengan siswa lain dan
meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran maka hasil
belajar siswa pun dapat meningkat.
Penerapan team game tournament (TGT) juga membiasakan siswa
menyelesaikan masalah melalui penelurusan ilmiah sehingga memperoleh
kesimpulan sendiri melalui pembuktian yang nyata dimana guru bertindak
sebagai fasilitator dan siswa berusaha membangun pengetahuannya sendiri.
Hal inilah yang membuat siswa menjadi terbiasa menghadapi masalah
52
sehingga ketika mengerjakan tes formatif siswa dapat mengerjakan dengan
mudah dan siswa mampu menyelesaikan masalah yang kompleks seperti
dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan pola pikir inilah yang
mengakibatkan peningkatan hasil belajar siswa.
Setelah diberikan tindakan berupa penerapan Team Game
Tournament (TGT) terdapat 27 siswa atau 96,4 % siswa tuntas dan 1 siswa
atau 3,6% siswa yang belum tuntas. Diketahui bahwa 1 siswa yang belum
tuntas ini memiliki riwayat ketuntasan belajar yang selalu di bawah KKM
sehingga perlu diberikan tindakan lanjutan dengan memberikan remedial
dan memberikan jam belajar tambahan agar dapat memahami materi yang
kurang dipahami dan tidak tertinggal dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Dengan demikian hipotesis penelitian ini terbukti bahwa
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran koopeartif tipe Team
Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas
4 SDN Gedong 03 semester 2 Tahun pembelajaran 2015/2016.