40
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SD N Dukuh 03 kecamatan Sidomukti kota Salatiga. Proses pembelajaran pada saat sebelum dilakukan tindakan di SD N Dukuh 03 pada siswa kelas 4 khususnya mata pelajaran IPS 60% guru menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi. Guru masih mendominasi pembicaraan dan buku masih merupakan sumber belajar utama kemudian kurang terdapat pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Dari 20 siswa yang mendengarkan penjelasan guru sebanyak 8 siswa (40%) berani bertanya tentang materi yang disampaikan, sedangkan 12 siswa (60%) yang lain cenderung mengalami kejenuhan terhadap pelajaran, tidak mendengarkan penjelasan guru, bermain dengan sebangkunya, saling mengganggu satu sama lain, dan bolak-balik kamar mandi. Kondisi pembelajaran yang berpusat pada guru semacam ini membuat siswa pasif terhadap pembelajaran sehingga siswa kesulitan mengembangkan potensinya dan pengalaman siswa terhadap lingkungan sekitar kurang yang berdampak pada hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran yang seperti ini (menggunakan metode ceramah) terjadi karena guru tidak memaksimalkan/mengembangkan lagi RPP yang sudah diberikan oleh pemerintah sehingga proses pembelajaran IPS yang berlangsung di kelas tidak menggunakan strategi pembelajaran yang inovatif dan tidak sesuai dengan kemampuan, potensi, dan karakteristik siswa serta lingkungan disekitar siswa. Guru hanya mendownload dari internet kemudian memberikan tambahan- tambahan sesuai yang dibutuhkan guru. Guru juga kurang memanfaatkan media yang sudah tersedia, misalnya media-media pembelajaran yang sudah disediakan oleh sekolah serta lingkungan sekitar siswa yang mendukung materi yang akan diajarkan. Selain itu, siswa juga perlu dilatih tentang bagaimana cara memecahkan suatu masalah dengan cara investigasi atau penyelidikan apabila nantinya siswa dihadapkan pada suatu masalah sehingga siswa dapat dibiasakan untuk berfikir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Pra Siklus

4.1.1 Kondisi Awal

Penelitian dilakukan di SD N Dukuh 03 kecamatan Sidomukti kota

Salatiga. Proses pembelajaran pada saat sebelum dilakukan tindakan di SD N

Dukuh 03 pada siswa kelas 4 khususnya mata pelajaran IPS 60% guru

menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi. Guru masih

mendominasi pembicaraan dan buku masih merupakan sumber belajar utama

kemudian kurang terdapat pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Dari

20 siswa yang mendengarkan penjelasan guru sebanyak 8 siswa (40%) berani

bertanya tentang materi yang disampaikan, sedangkan 12 siswa (60%) yang lain

cenderung mengalami kejenuhan terhadap pelajaran, tidak mendengarkan

penjelasan guru, bermain dengan sebangkunya, saling mengganggu satu sama

lain, dan bolak-balik kamar mandi. Kondisi pembelajaran yang berpusat pada

guru semacam ini membuat siswa pasif terhadap pembelajaran sehingga siswa

kesulitan mengembangkan potensinya dan pengalaman siswa terhadap lingkungan

sekitar kurang yang berdampak pada hasil belajar siswa.

Strategi pembelajaran yang seperti ini (menggunakan metode ceramah)

terjadi karena guru tidak memaksimalkan/mengembangkan lagi RPP yang sudah

diberikan oleh pemerintah sehingga proses pembelajaran IPS yang berlangsung di

kelas tidak menggunakan strategi pembelajaran yang inovatif dan tidak sesuai

dengan kemampuan, potensi, dan karakteristik siswa serta lingkungan disekitar

siswa. Guru hanya mendownload dari internet kemudian memberikan tambahan-

tambahan sesuai yang dibutuhkan guru. Guru juga kurang memanfaatkan media

yang sudah tersedia, misalnya media-media pembelajaran yang sudah disediakan

oleh sekolah serta lingkungan sekitar siswa yang mendukung materi yang akan

diajarkan. Selain itu, siswa juga perlu dilatih tentang bagaimana cara memecahkan

suatu masalah dengan cara investigasi atau penyelidikan apabila nantinya siswa

dihadapkan pada suatu masalah sehingga siswa dapat dibiasakan untuk berfikir

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

48

dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung, setelah itu untuk mewujudkan

proses pembelajaran tersebut siswa dibentuk dalam beberapa kelompok secara

acak/heterogen agar siswa tersebut mampu mengkoordinasikan tugas dalam

melakukan investigasi dan memecahkan masalah yang dihadapi secara bersama-

sama, serta siswa juga dapat membuat konsep belajarnya sendiri agar siswa lebih

mudah memahami dan dapat semakin memperjelas materi yang disampaikan.

Siswa dibentuk secara acak/heterogen dengan maksud agar siswa tidak hanya

mempunyai pemahaman yang siswa dapat diberikan dari guru saja, melainkan

juga berdasarkan pemahaman yang dibangun dan diperoleh sendiri oleh siswa dari

pengalaman yang dialaminya, jadi siswa dapat saling bertukar pikiran dengan

teman satu kelompoknya untuk lebih memperbanyak informasi yang didapatnya.

Diakhir kegiatan proses pembelajaran IPS untuk mengukur tingkat

pemahaman materi siswa guru hanya memberikan siswa soal evaluasi untuk

dikerjakan. Soal evaluasi yang diberikan oleh guru diambil dari LKS atau buku

paket yang dijadikan pegangan mengajar guru pada setiap proses PBM

berlangsung . Nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi nantinya direkap oleh guru

dan dimasukkan dalam buku daftar nilai siswa. Berdasarkan kegiatan proses

kegiatan PBM berlangsung dapat dinyatakan bahwa guru lebih menekankan pada

penilaian hasil dibandingkan penilaian proses, selain itu guru juga lebih

menekankan pada ketrampilan kognitif dibanding ketrampilan afektif siswa

sehingga minat belajar siswa belum menjadi perhatian guru.

Berdasarkan dari hasil evaluasi siswa yang dilakukan oleh guru kelas 4

khususnya pada mata pelajaran IPS dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

≥65. Dari 20 siswa terdapat 8 siswa yang memenuhi KKM (40%). Sementara itu

12 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM (60%), dengan skor maksimal 85

dan skor minimal 40. Selanjutnya observer (3 teman) dan guru kelas

berkolaborasi untuk mencari solusi atau pemecahan masalah yang menyebabkan

60% siswa mendapatkan nilai masih dibawah KKM. Siswa yang mendapatkan

hasil dibawah KKM ini terjadi akibat minat belajar yang rendah dalam mengikuti

pembelajaran IPS yang dilakukan guru sehingga berdampak pada hasil belajar

yang diperoleh kurang maksimal.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

49

Diakhir proses pembelajaran guru juga belum melaksankan refleksi

pembelajaran, yang seharusnya dilakukan agar guru dapat mengukur/mengetahui

tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan guru.

Untuk menindak lanjuti dari permasalahan yang ada, maka diambil

kesimpulan untuk menggunakan strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan

siswa dalam pembelajaran selain itu juga dapat memudahkan siswa untuk

memahami materi pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran

group investigation dengan metode mind mapping.

Berikut ini adalah tabel distribusi minat belajar IPS pada Pra Siklus :

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 Pra Siklus

No Standar Ketuntasan

Jumlah Siswa Presentase Ketuntasa Keterangan

1 < 65 Tidak tuntas 12 60%

2 ≥ 65 Tuntas 8 40%

Jumlah 20 100%

Sumber : Data Sekunder

Dari tabel 4.1 nampak terlihat bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa

dalam pembelajaran IPS khususnya kompetensi dasar 2.4 mengenal permasalahan

sosial daerahnya pada siswa kelas 4 SD N Dukuh 03 Kelurahan Dukuh

Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga yang berjumlah 20 siswa. Dari data hasil

evaluasi yang didapat pada mata pelajaran IPS dengan KKM 65 terdapat 8 siswa

atau 40% tuntas hasil evaluasinya, sedangkan 12 siswa atau 60% lainnya tidak

tuntas. Selanjutnya skor maksimal yang didapat adalah 85 sedangkan nilai

minimal yang didapat adalah 40 dengan rata-rata kelas 55,65. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa pada skor maksimal sudah

tinggi sebesar 85 dan terdapat perbedaan cukup jauh dari nilai terendah yaitu 40.

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat digambarkan menggunakan diagram batang

sebagai berikut:

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

50

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 Pra Siklus

Dari gambar diagram batang tersebut dapat diketahui bahwa tingkat

ketuntasan belajar sebesar 60% hasil evaluasinya tidak tuntas dan kurang dari

KKM yang diharapkan yaitu 65. Dengan kondisi seperti ini dilakukan penelitian

tindakan kelas sebagai tindak lanjut sesuai rencana seperti yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian menggunakan model

pembelajaran group investigation dengan metode mind mapping yang akan

dilaksanakan dalam 3 siklus (1 siklus 2 pertemuan).

4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan siklus I dengan KD 2.4 mengenal permasalahan sosial di

daerahnya dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

4.2.1 Perencanaan Tindakan Penelitian

a. Pertemuan pertama

Berdasarkan informasi yang diperoleh pada tahap observasi, maka

dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran

yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat

pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dibuat mengenai KD 2.4 mengenal permasalahan sosial di daerahnya,

dengan indikator menginvestigasikan masalah sosial dilingkungan

setempat, kemudian menentukan tujuan sesuai indikator yang akan

02468

101214

TuntasTidak Tuntas

40%

60%

Tuntas >65 Tidak Tuntas ≥65

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

51

dicapai , media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain

materi pembelajaran tentang masalah sosial, buku paket IPS BSE kelas 4,

materi pendukung lainnya, kertas HVS, alat tulis, pensil warna/spidol,

kapur tulis warna-warni, lingkungan sekitar desa Dukuh, dan selain itu

juga perangkat instrumen penilaian proses yang meliputi rubrik penilaian

minat belajar yang dinilai secara kelompok yang berupa minat dalam

melakukan investigasi dan minat laporan mind mapping, kemudian

lembar observasi pelaksanaan RPP yaitu untuk mengetahui pelaksanaan

langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru selama proses

pembelajaran.

b. Pertemuan kedua

Pada pertemuan II ini guru melanjutkan materi pada pertemuan I ,

kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat

pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dibuat mengenai KD 2.4 mengenal permasalahan sosial di daerahnya,

dengan indikator menginvestigasikan dampak masalah sosial

dilingkungan setempat, kemudian menentukan tujuan sesuai indikator

yang akan dicapai , media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara

lain materi pembelajaran tentang masalah sosial, buku paket IPS BSE

kelas 4, materi pendukung, kertas HVS, alat tulis, pensil warna/spidol,

kapur tulis warna-warni, lingkungan sekitar desa Dukuh, dan selain itu

juga perangkat instrumen penilaian proses yang meliputi rubrik penilaian

minat belajar yang dinilai secara kelompok yang berupa minat dalam

melakukan investgasi dan minat laporan mind mapping, lembar observasi

pelaksanaan RPP, dan lembar aktivitas guru yang digunakan untuk

mengamati kegiatan guru selama proses pembelajaran.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

52

4.2.2 Implementasi Tindakan dan Observasi

4.2.2.1 Implementasi Tindakan

Pelaksanakan pada siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan yaitu

pertemuan I dan pertemuan II yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan akhir. Masing- masing pertemuan berlangsung 2 x 35

(70 menit/2 jam pelajaran) secara bersama-sama dilakukan observasi

pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP tentang materi masalah

sosial dilingkungan setempat.

a. Pertemuan pertama

Pada pertemuan I ini untuk mengawali pembelajaran guru

mengucapkan salam, mengkondisikan siswa agar siap menerima

pelajaran, mengabsen siswa yang hadir dan melakukan apersepsi

yang sesuai dengan materi yaitu dengan menanyakan tentang

masalah sosial pengangguran dan kemiskinan yang terjadi di

lingkungan sekolah yaitu lingkungan desa Dukuh. Berdasarkan

jawaban yang diutarakan siswa guru menegaskan tujuan

pembelajaran yang akan diajarkan yaitu masalah sosial

pengangguran dan kemiskinan yang terjadi di desa Dukuh.

Selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran serta metode

yang akan digunakan yaitu model pembelajaran group

investigation dengan metode mind mapping.

Kegiatan selanjutnya yaitu menjelaskan materi dengan

menggunakan metode mind mapping untuk mempermudah siswa

memahami materi dan sekaligus untuk menarik minat belajar

siswa, kemudian menjelaskan langkah-langkah dalam model

pembelajaran group investigation. Setelah itu siswa diminta

membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompok

secara heterogen, masing-masing kelompok diminta untuk keluar

kelas guna mengamati dan mengumpulkan informasi tentang

masalah pengangguran dan kemiskinan yang terjadi di lingkungan

sekitar desa Dukuh, kemudian dari informasi tersebut setiap

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

53

kelompok diminta untuk mengklasifikasikan informasi berdasarkan

jenis masalahnya. Setelah itu setiap kelompok diminta untuk

menganalisis informasi tersebut dengan menghitung jumlah

masalah yang terjadi, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan

dari hasil analisis tadi. Dari hasil kesimpulan tadi setiap kelompok

membuat laporan investigasi dengan menggunakan metode mind

mapping, kemudian setiap kelompok diminta untuk

mempresentasikan didepan kelas.

Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menarik

kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.

Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah

dijelaskan. Yang terakhir guru mengadakan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan.

b. Pertemuan kedua

Kegiatan yang dilakukan pada Pertemuan kedua yaitu

meliputi guru bertanya jawab tentang pembelajaran minggu lalu

yang membahas tentang pengangguran dan kemiskinan yang terjadi

di sekitar lingkungan desa Dukuh, kemudian guru menanyakan

“Apa yang terjadi apabila pengangguran dan kemiskinan secara

terus menerus?.” Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan

tentang materi yang akan dipelajari yaitu dampak pengangguran

dan kemiskinan di sekitar lingkungan desa Dukuh. Kemudian

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa diminta membentuk kelompok yang dibagi secara

heterogen, 5 kelompok yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompok,

masing-masing kelompok diminta untuk keluar kelas guna

mengamati dan mengumpulkan informasi tentang dampak masalah

pengangguran dan kemiskinan yang terjadi di lingkungan sekitar

desa Dukuh, kemudian dari informasi tersebut setiap kelompok

diminta untuk mengklasifikasikan informasi berdasarkan jenis

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

54

masalahnya. Setelah itu setiap kelompok diminta untuk

menganalisis informasi tersebut dengan menghitung jumlah

dampak dari masalah yang terjadi, kemudian menarik kesimpulan

berdasarkan dari hasil analisis tadi. Dari hasil kesimpulan tadi

setiap kelompok membuat laporan investigasi dengan

menggunakan metode mind mapping, kemudian setiap kelompok

diminta untuk mempresentasikan didepan kelas.

Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menarik

kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.

Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah

dijelaskan. Yang terakhir guru mengadakan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan.

4.2.2.2 Observasi Penelitian

Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran siklus I

berlangsung ,dilaksanakan observasi dengan meminta bantuan

observer ( 3 teman) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal

sampai akhir dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah

disediakan. Lembar pengamatan tersebut meliputi : implementasi RPP

dan aktifitas siswa. Item pernyataan pada lembar pengamatan

implementasi RPP sejumlah 36 item terdiri dari; perencanaan

pembelajaran, strategi pembelajaran, manajemen kelas , penggunaan

bahasa dan penilaian. Item pertanyaan pada lembar pengamatan

aktifitas siswa sejumlah 25 item terdiri dari pra pembelajaran,

kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan penutup.

Adapun hasil pengamatan implementasi RPP dan aktifitas siswa dapat

dilihat pada penjelasan berikut:

a. Pertemuan pertama

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP yaitu

pada perencanaan pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

55

baik, indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir

tingkat tinggi, kegiatan menggambarkan pembelajaran siswa aktif.

Kemudian pada strategi pembelajaran telah menyampaikan tujuan

pembelajaran, membantu siswa membangun pemahaman, materi yang

disampaikan dikaitkan dengan realita yang terjadi di kehidupan,

memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat,

memberikan penguatan. Pada manajemen kelas tata tertib kelas

diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik, waktu

dikelola dengan baik. Selanjutnya pada penilaian minat belajar dan

perkembangan aktifitas siswa dipantau dengan baik, adanya umpan

balik terhadap pembelajaran. Pada kegiatan awal siswa sudah cukup

antusias menyimak tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan

apersepsi. Pada kegiatan inti siswa sudah memperhatikan materi yang

dijelaskan, siswa cukup cepat dalam membentuk kelompok, siswa

udah cukup aktif dalam bertanya, siswa sudah cukup aktif dalam

kegiatan kelompok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada

kegiatan penutup guru sudah cukup baik yaitu memberikan

kesempatan siswa menyampaiakan kesimpulan

Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya dalam

penyampaian tujuan pembelajaran guru terlalu cepat, masih terdapat

kelompok yang bingung dalam kegiatan investigasi dan membuat

mind mapping , kesimpulan belum sepenuhnya dilakukan bersama

siswa hanya beberapa siswa yang bersedia membuat kesimpulan,

penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi karena siswa kurang

leluasa dalam beraktifitas selama proses pembelajaran, dalam

pengelolaan waktu masih kurang optimal.

Dari kelemahan dalam proses pembelajaran pada

pertemuan pertama, maka pada pertemuan selanjutnya perlu

mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses

pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan

observer (3 teman) dan guru kelas mengenai kelemahan-kelemahan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

56

selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah

penyampaian tujuan pembelajaran jangan terlalu cepat, Guru harus

lebih jelas lagi dalam menyampaikan langkah-langkah model

pembelajaran dan metode yang digunakan, guru membuat kesimpulan

bersama-sama siswa, penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi,

pengelolaan waktu perlu ditingkatkan. Keaktifan siswa dalam

kelompok perlu ditingkatkan, agar minat belajar siswa tiap kelompok

dapat terlihat.

b. Pertemuan kedua

Berdasarkan hasil dari lembar pengamatan implementasi

RPP yaitu pada perencanaan pembelajaran guru sudah menyiapkan

RPP dengan baik, indikator pembelajaran mengarah pada

pengembangan berpikir tingkat tinggi, kegiatan menggambarkan

pembelajaran siswa aktif. Kemudian pada strategi pembelajaran telah

menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun

pemahaman, materi yang disampaikan dikaitkan dengan realita yang

terjadi di kehidupan, memberikan kesempatan siswa mengungkapkan

pendapat, memberikan penguatan. Pada tahap manajemen kelas tata

tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan sudah dikondisikan

dengan cukup baik, waktu dikelola sudah cukup baik. Selanjutnya

pada penilaian minat belajar dan perkembangan aktifitas siswa

dipantau dengan baik, adanya umpan balik terhadap pembelajaran.

Pada kegiatan awal siswa sudah cukup antusias menyimak tujuan

pembelajaran, kemudian juga siswa sudah menjawab pertanyaan

apersepsi. Pada kegiatan inti siswa cukup serius memperhatikan

materi yang dijelaskan, siswa dengan sudah mulai cepat membentuk

kelompok, siswa sudah aktif bertanya, siswa sudah aktif dalam

kegiatan kelompok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada

kegiatan penutup siswa memberikan kesimpulan dengan bimbingan

guru.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

57

Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya

penyampaian tujuan pembelajaran terlalu cepat, siswa masih ada yang

masih bingung dalam kegiatan investigasi dan membuat mind

mapping , kesimpulan belum dilakukan bersama siswa, penataan

tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu belum dikelola

dengan baik, dan refleksi kadang dilakukan oleh guru.

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan

pertama, maka pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai

kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha

tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan observer (3 teman) dan

guru kelas mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran,

hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan

pembelajaran jangan terlalu cepat, guru harus lebih jelas lagi dalam

menyampaikan langkah-langkah model pembelajaran dan metode

yang digunakan, berikan kesimpulan bersama-sama siswa, penataan

tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu

ditingkatkan, juga keaktifan siswa dalam kelompok perlu

ditingkatkan. Lakukan tanya jawab untuk mengarahkan siswa pada

pembelajaran, siswa perlu lebih aktif dalam pembelajaran, ajak semua

siswa melakukan refleksi.

4.2.3 Refleksi

a. Pertemuan pertama

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I

selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan

dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas,

observer (3 teman), dan peneliti. Dalam diskusi ini berisi tentang upaya

meningkatkan minat belajar dalam pembelajaran IPS melalui model

pembelajaran group investigation dengan metode mind mapping bagi

guru kelas, observer (3 teman), dan siswa pada kelompoknya. Dari

diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model

pembelajaran group investigation dengan metode mind mapping didapat

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

58

dalam kegiatan pembelajaran telah menggambarkan pembelajaran siswa

aktif dan menghasilkan pengalaman terhadap siswa sekaligus dapat

meningkatkan minat belajar siswa pada tiap kelompok, melatih siswa

untuk berfikir tingkat tinggi, pada strategi pembelajaran guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan

siswa mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru

melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada

penilaian guru melakukan penilaian minat belajar IPS dan keaktifan pada

siswa, memberikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih

ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki yaitu penjelasan tentang

langkah kerja model group investigation masih terlalu cepat, mobilitas

guru ketika memberikan bimbingan pada setiap kelompok, penilaian

pada setiap kelompok, pengelolaan waktu yang cermat perlu

ditingkatkan, kesimpulan dan refleksi pada akhir pembelajaran masih

kurang dilakukan.

b. Pertemuan kedua

Hasil dari diskusi yang dilakukan guru kelas, observer (3 teman),

dan peneliti pada pertemuan II didapatkan bahwa guru kelas dengan

menerapkan model pembelajaran group investigation dengan metode

mind mapping dalam kegiatan pembelajarannya telah menggambarkan

pembelajaran siswa aktif dan menghasilkan pengalaman terhadap siswa

sekaligus dapat meningkatkan minat belajar siswa pada tiap kelompok,

melatih siswa untuk berfikir tingkat tinggi, pada strategi pembelajaran

guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan

kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas

guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada

penilaian guru melakukan penilaian minat belajar IPS dan keaktifan pada

siswa, memberikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih

ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki yaitu penjelasan tentang

langkah kerja model group investigation masih terlalu cepat, mobilitas

guru ketika memberikan bimbingan pada setiap kelompok, penilaian

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

59

pada setiap kelompok, pemberian pujian pada siswa, pengelolaan waktu

yang cermat perlu ditingkatkan, kesimpulan dan refleksi pada akhir

pembelajaran masih kurang dilakukan.

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I kemudian

diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses yang terdiri dari

penilaian minat GI, minat laporan mind mapping, yang dibuat tiap

kelompok yaitu pada siklus I ini jumlah siswa yang masuk dalam kriteria

minat belajar tinggi sebanyak 4 siswa (20%), 12 siswa (60%) masuk

dalam kriteria minat belajar sedang ,sedangkan siswa yang masuk dalam

kriteria kriteria minat belajar sedang rendah sebanyak 4 siswa (20%).

Berikut ini tabel distribusi minat belajar IPS pada siklus I:

Tabel 4.2

Distribusi Minat Belajar IPS Siswa Kelas 4 pada Siklus I

Skor Kriteria Minat

Proses Pembelajaran

Siklus I

Frekuensi %

75 - 100 Tinggi 4 20

50 - 74 Sedang 12 60

25 - 49 Rendah 4 20

Jumlah 20 100

Sumber : Data Primer

Dari tabel 4.2 tersebut nampak bahwa tingkat minat belajar siswa

masih belum terlalu terlihat dikarenakan pada siklus ini siswa yang

masuk dalam kiteria minat belajar tinggi hanya sebanyak 4 siswa (20%),

minat belajar sedang 12 siswa (60%), sedangkan siswa yang masuk

dalam kriteria minat belajar rendah sebanyak 4 siswa (20%).

Dari tabel di atas dapat digambarkan menggunakan diagram batang

sebagai berikut :

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

60

Gambar 4.2 Diagram Batang Minat Belajar IPS Siswa Kelas 4 Siklus I

Dari gambar diagram batang tersebut dapat dilihat bahwa siswa

yang masuk dalam kriteria minat belajar tinggi adalah 20%, minat belajar

sedang 60%, dan 20% masuk kriteria minat belajar rendah. Walaupun

persentase ini sudah cukup besar namun belum memenuhi ketuntasan

kriteria minat belajar yang ingin dicapai sebesar 100% dari seluruh siswa

sehingga perlu dilakukan tindakan siklus II.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada

siklus I maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada

proses pembelajaran siklus I untuk ditingkatkan pada siklus II adalah

sebagai berikut:

A. Kelebihan

1. Tersedia RPP, indikator pembelajaran mengarah pada

pengembangan berpikir tingkat tinggi seperti menginvestigasikan

masalah dengan cara mengumpulkan informasi,

mengklasifikasikan informasi, menganalisis informasi, kemudian

membuat kesimpulan yang kemudian dituangkan dalam laporan

mind mapping.

2. Pada saat kegiatan awal guru menyampaikan apersepsi dan tujuan

pembelajaran, membantu siswa membangun pemahaman sendiri,

memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat,

ada kesimpulan dan penguatan.

0

2

4

6

8

10

12

Minat Tinggi Minat Sedang Minat Rendah

20%

60%

20%

Minat Tinggi Minat Sedang Minat Rendah

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

61

3. Perkembangan minat belajar siswa dipantau dengan baik, umpan

balik diberikan terhadap minat belajar siswa, penghargaan

terhadap siswa berupa pujian.

4. Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati

tempat duduknya.

5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab

pertanyaan apersepsi.

6. Siswa melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan baik.

7. Siswa melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, siswa

aktif bertanya dan menjawab.

8. Siswa melakukan refleksi bersama guru.

B. Kelemahan

1. Penyampaian tujuan pembelajaran masih terlalu cepat, pengaturan

tempat duduk yang tidak teratur berakibat pada siswa yang kurang

mendapat pelayanan/bimbingan guru, pada saat membuat

kesimpulan guru kurang melibatkan siswa.

2. Refleksi masih kurang dilakukan pada saat proses pembelajaran

3. Penjelasan tentang langkah-langkah model pembelajaran masih

kurang jelas.

4. Pengelolaan waktu kurang diperhatikan.

5. Siswa masih kurang dilibatkan aktif dalam proses pembelajaran

sehingga pembelajaran kurang berjalan sesuai harapan.

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II dengan KD 2.4 mengenal permasalahan

sosial di daerahnya dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian

sebagai berikut:

4.3.1 Perencanaan

a. Pertemuan pertama

Berdasarkan informasi yang diperoleh pada tahap observasi, maka

dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

62

yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat

pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dibuat mengenai KD 2.4 mengenal permasalahan sosial di daerahnya,

dengan indikator menginvestigasikan masalah pencemaran lingkungan di

lingkungan setempat, kemudian menentukan tujuan sesuai indikator yang

akan dicapai (disajikan dalam lampiran 2), media yang digunakan dalam

pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran tentang pencemaran

lingkunga, buku paket IPS BSE kelas 4, kertas HVS, alat tulis, pensil

warna/spidol, kapur tulis warna-warni, lingkungan sekitar desa Dukuh,

dan selain itu juga perangkat instrumen penilaian proses yang meliputi

rubrik penilaian minat belajar (disajikan dalam lampiran 2), dan lembar

observasi pelaksanaan RPP (disajikan dalam lampiran 7).

b. Pertemuan kedua

Berdasarkan informasi yang diperoleh pada tahap observasi, maka

dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran

yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat

pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dibuat mengenai KD 2.4 mengenal permasalahan sosial di daerahnya,

dengan indikator menginvestigasikan dampak masalah pencemaran

lingkungan di lingkungan setempat, kemudian menentukan tujuan sesuai

indikator yang akan dicapai (disajikan dalam lampiran 2), media yang

digunakan dalam pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran

tentang masalah sosial, buku paket IPS BSE kelas 4, kertas HVS, alat

tulis, pensil warna/spidol, kapur tulis warna-warni, lingkungan sekitar

desa Dukuh, dan selain itu juga perangkat instrumen penilaian proses

yang meliputi rubrik penilaian minat belajar (disajikan dalam lampiran

2), dan lembar observasi pelaksanaan RPP (disajikan dalam lampiran 7).

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

63

4.3.2 Implementasi Tindakan dan Observasi

4.3.2.1 Implementasi Tindakan

a. Pertemuan pertama

Untuk mengawali pembelajaran pada pertemuan I yang dilakukan

oleh guru adalah mengucapkan salam, mengkondisikan siswa,

mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan bertanya jawab

dengan siswa „„‟Pernahkah kalian melihat sungai yang banyak terdapat

sampah?apa yang akan terjadi bila hal tersebut terjadi terus menerus?‟‟,

kemudian bertanya jawab tentang tujuan pembelajaran yaitu pencemaran

lingkungan yang terjadi di lingkungan desa Dukuh. Selanjutnya guru

menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model

pembelajaran group investigation dengan metode mind mapping.

Kegiatan selanjutnya yaitu menjelaskan materi dengan

menggunakan metode mind mapping untuk mempermudah siswa

memahami materi dan sekaligus untuk menarik minat belajar siswa,

kemudian menjelaskan langkah-langkah dalam model pembelajaran

group investigation. Setelah itu siswa diminta membentuk 5 kelompok

yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompok secara heterogen, masing-masing

kelompok diminta untuk keluar kelas guna mengamati dan

mengumpulkan informasi tentang masalah pencemaran lingkunga yang

terjadi di lingkungan sekitar desa Dukuh, kemudian dari informasi

tersebut setiap kelompok diminta untuk mengklasifikasikan informasi

berdasarkan jenis pencemarannya. Setelah itu setiap kelompok diminta

untuk menganalisis informasi tersebut dengan menyebutkan sekaligus

menjelaskan masalah pencemaran lingkungan yang terjadi, kemudian

menarik kesimpulan berdasarkan dari hasil analisis tadi. Dari hasil

kesimpulan tadi setiap kelompok membuat laporan investigasi dengan

menggunakan metode mind mapping, kemudian setiap kelompok diminta

untuk mempresentasikan didepan kelas.

Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

64

kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari

materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan.

b. Pertemuan kedua

Pada siklus II kegiatan yang dilakukan pada Pertemuan kedua

meliputi guru bertanya jawab tentang pembelajaran minggu lalu yang

membahas tentang pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar

lingkungan desa Dukuh, kemudian guru menanyakan “Apa dampak yang

ditimbulkan apabila pencemaran lingkungan terjadi terus menerus?.”

Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tentang materi yang

akan dipelajari yaitu dampak pengangguran dan kemiskinan di sekitar

lingkungan desa Dukuh. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa diminta membentuk kelompok yang dibagi secara heterogen,

yang terdiri 5 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang,

masing-masing kelompok diminta untuk keluar kelas guna mengamati

dan mengumpulkan informasi tentang dampak masing-masing jenis

pencemaran lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar desa Dukuh,

kemudian dari informasi tersebut setiap kelompok diminta untuk

mengklasifikasikan informasi berdasarkan dampak dari jenis

pencemarannya. Setelah itu setiap kelompok diminta untuk menganalisis

informasi tersebut dengan menjelaskan dampak pencemaran lingkungan,

kemudian menarik kesimpulan berdasarkan dari hasil analisis tadi. Dari

hasil kesimpulan tadi setiap kelompok membuat laporan investigasi

dengan menggunakan metode mind mapping, kemudian setiap kelompok

diminta untuk mempresentasikan didepan kelas.

Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari

materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

65

4.3.2.2 Observasi Penelitian

Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran siklus II

berlangsung ,dilaksanakan observasi dengan meminta bantuan observer (3

teman) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir

dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan . lembar

pengmatan tersebut meliputi : implementasi RPP dan aktifitas siswa. Item

pernyataan pada lembar pengamatan implementasi RPP sejumlah 36 item

terdiri dari; perencanaan pembelajaran, strategi pembelajaran, manajemen

kelas , penggunaan bahasa dan penilaian. Item pertanyaan pada lembar

pengamatan aktifitas siswa sejumlah 25 item terdiri dari pra pembelajaran,

kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan penutup.

Adapun hasil pengamatan implementasi RPP dan aktifitas siswa dapat

dilihat pada penjelasan berikut:

a. Pertemuan pertama

Berdasarkan hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP yaitu

pada perencanaan pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik,

indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat

tinggi, kegiatan menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian

pada strategi pembelajaran telah menyampaikan tujuan pembelajaran,

membantu siswa membangun pemahaman, materi yang disampaikan

dikaitkan dengan realita yang terjadi di kehidupan, memberikan

kesempatan siswa mengungkapkan pendapat, memberikan penguatan.

Pada manajemen kelas tata tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan

dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola dengan baik. Selanjutnya pada

penilaian minat belajar dan perkembangan aktifitas siswa dipantau dengan

baik, adanya umpan balik terhadap pembelajaran. Pada kegiatan awal

siswa cukup antusias menyimak tujuan pembelajaran, siswa menjawab

pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa sudah cukup serius

memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa dengan cepat membentuk

kelompok, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam kegiatan kelompok,

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

66

siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan penutup siswa

memberikan kesimpulan dengan bimbingan guru.

Selanjutnya yang menjadi kelemahan diantaranya masih terdapat

beberapa kelompok yang bingung dalam kegiatan investigasi dan membuat

mind mapping , kesimpulan masih belum dilakukan bersama siswa,

penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu belum

sempurna.

Dari kelemahan yang terdapat dalam pembelajaran pada pertemuan

pertama, maka pada pertemuan selanjutnya diperlukan adanya solusi

untuk mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses

pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan

observer (3 teman) dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama

pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah guru harus lebih

jelas lagi dalam menyampaikan langkah-langkah model pembelajaran

dan metode yang digunakan, berikan kesimpulan bersama-sama siswa,

penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu

ditingkatkan. Keaktifan siswa dalam kelompok perlu ditingkatkan agar

minat belajar kelompok tersebut dapat terlihat.

b. Pertemuan kedua

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP yaitu pada

perencanaan pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik,

indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat

tinggi, kegiatan menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian

pada strategi pembelajaran telah menyampaikan tujuan pembelajaran,

membantu siswa membangun pemahaman, materi yang disampaikan

dikaitkan dengan realita yang terjadi di kehidupan, memberikan

kesempatan siswa mengungkapkan pendapat, memberikan penguatan.

Pada manajemen kelas tata tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan

dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola dengan baik. Selanjutnya pada

penilaian minat belajar dan perkembangan aktifitas siswa dipantau dengan

baik, adanya umpan balik terhadap pembelajaran. Pada kegiatan awal

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

67

siswa antusias menyimak tujuan pembelajaran, siswa menjawab

pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa serius memperhatikan

materi yang dijelaskan, siswa dengan cepat membentuk kelompok, siswa

aktif bertanya, siswa aktif dalam kegiatan kelompok, siswa berani

mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan penutup siswa memberikan

kesimpulan dengan bimbingan guru.

Selanjutnya yang menjadi kelemahan diantaranya kesimpulan

belum dilakukan bersama siswa, penataan tempat duduk harus lebih rapi

lagi, pengelolaan waktu belum sempurna, penghargaan terhadap siswa

masih kurang .

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama,

maka pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan

tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut

diantaranya peneliti berdiskusi dengan observer (3 teman) dan guru

mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi

tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan pembelajaran jangan

terlalu cepat, Guru harus lebih jelas lagi dalam menyampaikan langkah-

langkah model pembelajaran dan metode yang digunakan, berikan

kesimpulan bersama-sama siswa, penataan tempat duduk harus lebih rapi

lagi, pengelolaan waktu perlu ditingkatkan penghargaan terhadap siswa

yang menjawab pertanyaan benar maupun salah. Keaktifan siswa dalam

kelompok perlu ditingkatkan. Lakukan tanya jawab untuk mengarahkan

siswa pada pembelajaran, siswa perlu lebih aktif dalam pembelajaran,

ajak semua siswa melakukan refleksi.

4.3.3 Refleksi

a. Pertemuan Pertemuan

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I

selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan

dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas,

observer (3 teman), dan peneliti. Dalam diskusi ini berisi tentang upaya

meningkatkan minat belajar dalam pembelajaran IPS melalui model

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

68

pembelajaran group investigation dengan metode mind mapping bagi

guru kelas dan siswa pada kelompoknya. Dari diskusi ini didapatkan

bahwa guru kelas dengan menerapkan model pembelajaran group

investigation dengan metode mind mapping didapat dalam kegiatan

pembelajaran telah menggambarkan pembelajaran siswa aktif dan

menghasilkan pengalaman terhadap siswa sekaligus dapat meningkatkan

minat belajar siswa pada tiap kelompok, melatih siswa untuk berfikir

tingkat tinggi, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan

pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas,

mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakukan penilaian

minat belajar IPS dan keaktifan pada siswa, memberikan umpan balik,.

Namun masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki yaitu

penjelasan tentang langkah kerja model group investigation agar lebih

diperjelas, mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada setiap

kelompok, pengelolaan waktu yang cermat perlu ditingkatkan,

kesimpulan dan refleksi pada akhir pembelajaran masih kurang

dilakukan.

b. Pertemuan kedua

Hasil dari diskusi yang dilakukan guru kelas, observer (3 teman),

dan peneliti pada pertemuan II didapatkan bahwa guru kelas dengan

menerapkan model pembelajaran group investigation dengan metode

mind mapping dalam kegiatan pembelajarannya telah menggambarkan

pembelajaran siswa aktif dan menghasilkan pengalaman terhadap siswa

sekaligus dapat meningkatkan minat belajar siswa pada tiap kelompok,

melatih siswa untuk berfikir tingkat tinggi, pada strategi pembelajaran

guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan

kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas

guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada

penilaian guru melakukan penilaian minat belajar IPS dan keaktifan pada

siswa, memberikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

69

ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki yaitu penjelasan tentang

langkah kerja model group investigation masih terlalu cepat, mobilitas

guru ketika memberikan bimbingan pada setiap kelompok, pemberian

pujian pada siswa, pengelolaan waktu yang cermat perlu ditingkatkan,

kesimpulan dan refleksi pada akhir pembelajaran masih kurang

dilakukan.

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran

pada siklus II ini kemudian diambil data secara kuantitatif melalui

penilaian proses yang terdiri dari penilaian minat GI, minat laporan mind

mapping yang dibuat tiap kelompok yaitu pada siklus II ini jumlah siswa

yang masuk dalam kriteria minat belajar tinggi sebanyak 8 siswa (40%)

dan 12 siswa (60%) masuk dalam kriteria minat belajar sedang, dari hasil

tersebut dapat dilihat adanya peningkatan minat belajar yang cukup

memuaskan lebih dari setengah dari jumlah siswa sudah mempunyai

minat belajar yang tinggi. Berikut ini tabel distribusi minat belajar IPS

pada siklus I.

Tabel 4.3

Distribusi Minat Belajar IPS Siswa Kelas 4 pada Siklus II

Skor Kriteria Minat

Proses Pembelajaran

Siklus II

Frekuensi %

75 - 100 Tinggi 12 60

50 - 74 Sedang 8 40

Jumlah 20 100

Sumber : Data Primer

Dari tabel 4.3 distribusi pada siklus II tersebut tingkat minat belajar

siswa meningkat menjadi siswa yang masuk dalam kiteria minat belajar

tinggi sebanyak 12 siswa (60%), minat belajar sedang sebanyak 8 siswa

(40%). Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa yang masuk dalam kriteria

minat belajar rendah sudah tidak ada lagi. Berarti terdapat kenaikan

pada kriteria minat belajar tinggi sebanyak 40%. Dibandingkan pada

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

70

siklus I, pada siklus II ini sangat terlihat adanya kenaikan pada jumlah

siswa yang masuk kriteria minat belajar rendah, setelah diadakan adanya

perbaikan pada siklus ini 100% siswa masuk menjadi kriteria minat

belajar sedang. Pada siklus II ini sudah terjadi penurunan kriteria minat

belajar rendah, sehingga semakin banyak siswa yang minat belajarnya

mengalami peningkatan.

Dari tabel 4.3 dapat digambarkan menggunakan diagram batang

sebagai berikut :

Gambar 4.3 Diagram Batang Minat Belajar IPS Siswa Kelas 4 Siklus II

Dari gambar diagram batang tersebut dapat dilihat bahwa siswa

yang masuk dalam kriteria minat belajar tinggi adalah 40%, minat belajar

rendah 60%, dan 0% masuk kriteria tidak minat belajar sedang.

Walaupun persentase ini sudah cukup besar namun belum memenuhi

ketuntasan yang ingin dicapai sebesar 100% dari seluruh siswa sehingga

perlu dilakukan tindakan siklus III.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada

siklus II maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada

proses pembelajaran siklus II untuk ditingkatkan pada siklus III adalah

sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

12

Minat Tinggi Minat Sedang Minat Rendah

40%

60%

0

Minat Tinggi Minat Sedang Minat Rendah

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

71

A. Kelebihan

1. Tersedia RPP, indikator pembelajaran mengarah pada

pengembangan berpikir tingkat tinggi seperti menginvestigasikan

masalah dengan cara mengumpulkan informasi, mengklasifikasikan

informasi, menganalisis informasi, kemudian membuat kesimpulan

yang kemudian dituangkan dalam laporan mind mapping.

2. Pada saat kegiatan awal guru menyampaikan apersepsi dan tujuan

pembelajaran, membantu siswa membangun pemahaman sendiri,

memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat,

ada kesimpulan dan penguatan.

3. Perkembangan minat belajar siswa dipantau dengan baik, umpan

balik diberikan terhadap minat belajar siswa, penghargaan terhadap

siswa berupa pujian.

4. Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati

tempat duduknya.

5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab

pertanyaan apersepsi.

6. Siswa melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan baik.

7. Siswa melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, siswa aktif

bertanya dan menjawab.

8. Siswa melakukan refleksi bersama guru.

B. Kelemahan

1. Penyampaian tujuan pembelajaran masih terlalu cepat, pengaturan

tempat duduk yang masih kurang teratur berakibat pada siswa yang

kurang mendapat pelayanan/bimbingan guru, pada saat membuat

kesimpulan guru kurang melibatkan siswa.

2. Penyampaian langkah-langkah pembelajaran masih terlalu cepat.

3. Refleksi masih kurang dilakukan pada saat proses pembelajaran.

4. Pengelolaan waktu kurang diperhatikan.

Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui telah

terjadi peningkatan minat belajar siswa melalui model pembelajaran group

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

72

investigation dengan metode mind mapping pada mata pelajaran IPS dengan

kompetensi mengenal permasalahan sosial di daerahnya bagi siswa kelas 4 SD N

Dukuh 03 pada semester 2 tahun ajaran 2012-2013. Keberhasilan tersebut dapat

dilihat pada tabel 4.4 ini :

Tabel 4.4

Perbandingan Minat Belajar IPS Siklus I, Siklus II

Kriteria Minat Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi %

Tinggi 4 20 12 60

Sedang 12 60 8 40

Rendah 4 20 0 0

Jumlah 20 100 20 100

Sumber : Data Primer

Dari tabel distribusi minat belajar IPS pada siklus I siswa yang menempati

kriteria minat belajar tinggi terdapat 4 orang siswa atau 20%, sedangkan yang

masuk kriteria minat belajar sedang yaitu 12 orang siswa atau 60 %. Sedangkan

pada siklus II siswa yang masuk kriteria minat belajar tinggi menjadi 12 siswa

atau 60%, yang masuk kriteria minat belajar sedang ada 8 siswa atau 40%,

kemudian untuk kriteria minat belajar rendah sudah tidak ada lagi atau mengalami

peningkatan sebesar 100%. Dari hasil ini berarti minat siswa terdapat peningkatan

dari siklus I ke siklus II yaitu siswa yang dikriteriakan minat belajar rendah sudah

tidak ada lagi, dan siswa yang kriteria minat belajar sedang mengalami

peningkatan, sedangkan siswa yang tergolong minat belajar tinggi mengalami

peningkatan sebesar 40% . Jadi pada siklus I dan II terdapat peningkatan pada

kriteria minat belajar tinggi, minat belajar sedang dan minat belajar rendah.

Berikut disajikan diagram perbandingan antara siklus I dan siklus II

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

73

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Minat Belajar IPS Siklus I dan Siklus II

4.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

Pelaksanaan siklus III dengan KD 2.4 mengenal permasalahan sosial

di daerahnya dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai

berikut:

4.4.1 Perencanaan

a. Pertemuan pertama

Berdasarkan informasi yang diperoleh selama proses observasi,

maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi

pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu

digunakan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan

perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang dibuat mengenai KD 2.4 mengenal permasalahan sosial di

daerahnya, dengan indikator menginvestigasikan masalah perilaku tidak

disiplin di sekolah, kemudian menentukan tujuan sesuai indikator yang

akan dicapai (disajikan dalam lampiran 1), media yang digunakan

dalam pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran tentang masalah

sosial, buku paket IPS BSE kelas 4, kertas HVS, alat tulis, pensil

warna/spidol, kapur tulis warna-warni, lingkungan sekitar desa Dukuh,

dan selain itu juga perangkat instrumen penilaian proses yang meliputi

rubrik penilaian minat belajar (disajikan dalam lampiran 3), dan lembar

observasi pelaksanaan RPP (disajikan dalam lampiran 7).

0

2

4

6

8

10

12

Minat Tinggi MinatSedang

MinatRendah

20%

60%

20%

60%

40%

0%

Siklus I Siklus II

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

74

b. Pertemuan kedua

Berdasarkan informasi yang diperoleh pada tahap observasi,

maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi

pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu

digunakan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan

perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang dibuat mengenai KD 2.4 mengenal permasalahan sosial di

daerahnya, dengan indikator menginvestigasikan upaya mengatasi

perilakutidak disiplin di sekolah, kemudian menentukan tujuan sesuai

indikator yang akan dicapai (disajikan dalam lampiran 3), media yang

digunakan dalam pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran

tentang masalah sosial, buku paket IPS BSE kelas 4, kertas HVS, alat

tulis, pensil warna/spidol, kapur tulis warna-warni, lingkungan sekitar

desa Dukuh, dan selain itu juga perangkat instrumen penilaian proses

yang meliputi rubrik penilaian minat belajar (disajikan dalam lampiran

3), dan lembar observasi pelaksanaan RPP (disajikan dalam lampiran 7).

4.4.2 Implementasi Tindakan dan Observasi

4.4.2.1 Implementasi Tindakan

a. Pertemuan pertama

Untuk mengawali pembelajaran pada siklus III pertemuan I guru

pertama-tama mengucapkan salam, mengkondisikan siswa, mengabsen

kelas dan melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa „„Siapa

yang pernah melihat ada anak sekolah membolos?, kemudian bertanya

jawab tentang tujuan pembelajaran yaitu perilaku tidak disiplin di sekolah

SD N Dukuh 03. Selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran yang

akan digunakan yaitu model pembelajaran group investigation dengan

metode mind mapping.

Kegiatan selanjutnya yaitu menjelaskan materi dengan menggunakan

metode mind mapping untuk mempermudah siswa memahami materi dan

sekaligus untuk menarik minat belajar siswa, kemudian menjelaskan

langkah-langkah dalam model pembelajaran group investigation. Setelah itu

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

75

siswa diminta membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 4 siswa tiap

kelompok secara heterogen, masing-masing kelompok diminta untuk keluar

kelas guna mengamati dan mengumpulkan informasi tentang perilaku tidak

disiplin di sekolah SD N Dukuh 03, kemudian dari informasi tersebut setiap

kelompok diminta untuk mengklasifikasikan informasi berdasarkan

penyebabnya. Setelah itu setiap kelompok diminta untuk menganalisis

informasi tersebut dengan menyebutkan sekaligus menjelaskan perilaku

tidak disiplin di sekolah SD N Dukuh 03, kemudian menarik kesimpulan

berdasarkan dari hasil analisis tadi. Dari hasil kesimpulan tadi setiap

kelompok membuat laporan investigasi dengan menggunakan metode mind

mapping, kemudian setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan

didepan kelas.

Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang

telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang

telah dilakukan.

b. Pertemuan kedua

Kegiatan pada Pertemuan kedua meliputi guru bertanya jawab tentang

pembelajaran minggu lalu yang membahas tentang pengangguran dan

kemiskinan yang terjadi di sekitar lingkungan desa Dukuh, kemudian guru

menanyakan “Apa yang dilakukan guru apabila ada siswa yang telat

berngkat sekolah?.” Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan

tentang materi yang akan dipelajari yaitu upaya mengatasi perilaku tidak

disiplin di sekolah SD N Dukuh 03. Kemudian menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Siswa diminta membentuk kelompok yang dibagi secara heterogen, 5

kelompok yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompok, masing-masing

kelompok diminta untuk keluar kelas guna mengamati dan mengumpulkan

informasi tentang dampak masing-masing jenis pencemaran lingkungan

yang terjadi di lingkungan sekitar desa Dukuh, kemudian dari informasi

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

76

tersebut setiap kelompok diminta untuk mengklasifikasikan informasi upaya

mengatasi perilaku tidak disiplin di sekolah SD N Dukuh 03 berdasarkan

jenisnya . Setelah itu setiap kelompok diminta untuk menganalisis informasi

tersebut dengan menjelaskan dampak dari masalah yang terjadi, kemudian

menarik kesimpulan berdasarkan dari hasil analisis tadi. Dari hasil

kesimpulan tadi setiap kelompok membuat laporan investigasi dengan

menggunakan metode mind mapping, kemudian setiap kelompok diminta

untuk mempresentasikan didepan kelas.

Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang

telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang

telah dilakukan.

4.4.2.2 Observasi Penelitian

Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran siklus III berlangsung

,dilaksanakan observasi dengan meminta bantuan observer (3 teman) untuk

mengamati jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir dengan cara

mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan . lembar pengamatan

tersebut meliputi : implementasi RPP dan aktifitas siswa. Item pernyataan

pada lembar pengamatan implementasi RPP sejumlah 36 item terdiri dari;

perencanaan pembelajaran, strategi pembelajaran, manajemen kelas ,

penggunaan bahasa dan penilaian. Item pertanyaan pada lembar pengamatan

aktifitas siswa sejumlah 25 item terdiri dari pra pembelajaran, kegiatan awal

pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan penutup. Adapun hasil

pengamatan implementasi RPP dan aktifitas siswa dapat dilihat pada

penjelasan berikut:

a. Pertemuan pertama

Berdasarkan hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP yaitu

pada perencanaan pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik,

indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat

tinggi, kegiatan menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian pada

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

77

strategi pembelajaran telah menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu

siswa membangun pemahaman, materi yang disampaikan dikaitkan dengan

realita yang terjadi di kehidupan, memberikan kesempatan siswa

mengungkapkan pendapat, memberikan penguatan. Pada manajemen kelas

tata tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik,

waktu dikelola dengan baik. Selanjutnya pada penilaian minat belajar dan

perkembangan aktifitas siswa dipantau dengan baik, adanya umpan balik

terhadap pembelajaran. Hasil dari lembar pengamatan aktifitas siswa pada

pra pembelajaran siswa telah menempati tempat duduknya, siap menerima

pelajaran. Pada kegiatan awal siswa antusias menyimak tujuan

pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti

siswa serius memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa dengan cepat

membentuk kelompok, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam kegiatan

kelompok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan penutup

siswa memberikan kesimpulan dengan bimbingan guru.

Hampir keseluruhan dari kelemahan-kelemahan yang terjadi pada

pertemuan sebelumnya sudah diatasi dengan baik, namun untuk pengelolaan

waktu masih dirasa kurang optimal.

Dari kelemahan tersebut pada pertemuan pertama, maka pada

pertemuan selanjutnya perlu adanya solusi untu mengatasi berbagai

kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut

diantaranya peneliti berdiskusi dengan observer (3 teman) dan guru

mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut

diantaranya adalah pengelolaan waktu yang harus diperhatikan dan dikelola

dengan baik karena mengingat waktu yang sedikit yaitu hanya 2 jam

pelajaran.

b. Pertemuan kedua

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP yaitu pada

perencanaan pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik,

indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat

tinggi, kegiatan menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian pada

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

78

strategi pembelajaran telah menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu

siswa membangun pemahaman, materi yang disampaikan dikaitkan dengan

realita yang terjadi di kehidupan, memberikan kesempatan siswa

mengungkapkan pendapat, memberikan penguatan. Pada manajemen kelas

tata tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik,

waktu dikelola dengan baik. Selanjutnya pada penilaian minat belajar dan

perkembangan aktifitas siswa dipantau dengan baik, adanya umpan balik

terhadap pembelajaran. Hasil dari lembar pengamatan aktifitas siswa pada

pra pembelajaran siswa telah menempati tempat duduknya, siap menerima

pelajaran. Pada kegiatan awal siswa antusias menyimak tujuan

pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti

siswa serius memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa dengan cepat

membentuk kelompok, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam kegiatan

kelompok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan penutup

siswa memberikan kesimpulan dengan bimbingan guru.

Sama halnya yang disampaikan pada pertemuan pertama, namun

pada pertemuan kedua ini pengelolaan waktu yang dilakukan guru sudah

lebih baik dibandingkan pertemuan-pertemuan sebelumnya.

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama,

maka pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan

tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut

diantaranya peneliti berdiskusi dengan observer (3 teman) dan guru

mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut

diantaranya adalah lebih meningkatkan lagi kinerja dari guru dan siswa,

sehingga proses pembelajaran dapat tercapai sesuai tujuan yang ingin

dicapai, selain itu juga dapat melihat minat belajar dari siswa.

4.4.3 Refleksi

a. Pertemuan pertama

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I

selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan

dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, observer

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

79

(3 teman), dan peneliti. Dalam diskusi ini berisi tentang upaya

meningkatkan minat belajar dalam pembelajaran IPS melalui model

pembelajaran group investigation dengan metode mind mapping bagi guru

kelas, observer (3 teman), dan siswa pada kelompoknya. Dari diskusi ini

didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model pembelajaran

group investigation dengan metode mind mapping didapat dalam kegiatan

pembelajaran telah menggambarkan pembelajaran siswa aktif dan

menghasilkan pengalaman terhadap siswa sekaligus dapat meningkatkan

minat belajar siswa pada tiap kelompok, melatih siswa untuk berfikir tingkat

tinggi, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran,

apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya,

pada manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola

waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakukan penilaian minat belajar

IPS dan keaktifan pada siswa, memberikan umpan balik, dan memberikan

pujian.

b. Pertemuan kedua

Hasil dari diskusi yang dilakukan guru kelas, observer (3 teman), dan

peneliti pada pertemuan II didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan

model pembelajaran group investigation dengan metode mind mapping

dalam kegiatan pembelajarannya telah menggambarkan pembelajaran siswa

aktif dan menghasilkan pengalaman terhadap siswa sekaligus dapat

meningkatkan minat belajar siswa pada tiap kelompok, melatih siswa untuk

berfikir tingkat tinggi, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan

tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa

mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan

tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru

melakukan penilaian minat belajar IPS dan keaktifan pada siswa,

memberikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih ada

kekurangan guru yang perlu diperbaiki yaitu penjelasan tentang langkah

kerja model group investigation masih terlalu cepat, mobilitas guru ketika

memberikan bimbingan pada setiap kelompok, penilaian pada setiap

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

80

kelompok, pemberian pujian pada siswa, pengelolaan waktu yang cermat

perlu ditingkatkan, kesimpulan dan refleksi pada akhir pembelajaran masih

kurang dilakukan.

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus III kemudian

diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses yang terdiri dari

penilaian minat GI dan minat laporan mind mapping yang dibuat tiap

kelompok yaitu pada siklus II ini jumlah siswa yang masuk dalam kriteria

minat belajar tinggi yaitu sebanyak 20 siswa (100%), dari hasil tersebut

dapat dilihat adanya peningkatan minat belajar yang cukup memuaskan

yaitu seluruh siswa sudah mempunyai minat belajar yang tinggi dan

persentase ini sudah memenuhi kriteria ketuntasan yang diharapkan.

A. Kelebihan

1. Tersedia RPP, indikator pembelajaran mengarah pada

pengembangan berpikir tingkat tinggi seperti

menginvestigasikan masalah dengan cara mengumpulkan

informasi, mengklasifikasikan informasi, menganalisis

informasi, kemudian membuat kesimpulan yang kemudian

dituangkan dalam laporan mind mapping.

2. Pada saat kegiatan awal guru menyampaikan apersepsi dan

tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun

pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa untuk

mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan.

3. Perkembangan minat belajar siswa dipantau dengan baik,

umpan balik diberikan terhadap minat belajar siswa,

penghargaan terhadap siswa berupa pujian.

4. Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati

tempat duduknya.

5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab

pertanyaan apersepsi.

6. Siswa melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan

baik.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

81

7. Siswa melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, siswa

aktif bertanya dan menjawab.

8. Siswa melakukan refleksi bersama guru.

B. Kelemahan

1. Pengelolaan waktu yang masih dirasa kurang optimal.

4.5 Hasil Penelitian

Setelah dilakukan tindakan dapat diperoleh hasil telah terjadi peningkatan

terhadap minat belajar siswa melalui model pembelajaran Group Investigation

dengan metode Mind Mapping pada mata pelajaran IPS dengan kompentensi

mengenal permasalahan sosial di daerahnya bagi siswa kelas 4 SD N Dukuh 03

pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada

tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.5

Perbandingan Minat Belajar IPS Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

Kriteria

Minat

Siklus I Siklus II Siklus III

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Tinggi 4 20 12 60 20 100

Sedang 12 20 8 40 0 0

Rendah 4 60 0 0 0 0

Jumlah 20 100 20 100 20 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.5 nampak terlihat bahwa pada siklus I,II dan III

tersebut yang menduduki kriteria minat belajar tinggi pada siklus I yaitu 4 orang

siswa atau 20%, siklus II yaitu 12 siswa atau 60%, dan pada siklus III ini 20 siswa

atau 100% siswa dikatakan menduduki tingkat minat belajar tinggi atau semua

siswa dapat dikatakan minat belajar sedang dalam pembelajaran. Disini terdapat

kenaikan antara siklus I,II dan siklus III atau terdapat kenaikan dari siklus I ke

siklus II yaitu 40%, sedangkan siklus II ke siklus III mengalami kenaikan 40%.

Sedangkan pada rentang minat belajar sedang dari siklus I yang semula 4

siswa atau 20% menjadi 8 siswa atau 40% dari hasil sini berati siswa secara

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

82

langsung mengalami peningkatan minat belajar, kemudian dari siklus II ke siklus

III dari 8 orang siswa atau 40% siswa selanjutnya pada siklus III tidak ada yang

menduduki kriteria minat belajar sedang jadi dengan hasil ini mengalami kenaikan

60%.

Selanjutnya pada kriteria minat belajar rendah ini pada siklus I terdapat 4

orang siswa atau 20%, dan pada siklus II dan siklus III tidak ada siswa yang

menduduki kriteria minat belajar rendah atau mengalami kenaikan 40%. Berarti

disini siswa mengalami peningkatan minat belajar dari siklus I,II dan siklus III.

Sehingga dapat dikatakan bawa siswa menduduki kriteria diatas atau minat belajar

tinggi dan dikatakan bahwa penilitian yang dilakukan dapat meningkatkan minat

belajar dalam proses pembelajaran.

Berikut disajikan diagram perbandingan antara siklus I, II, dan III

Gambar 4.5 Diagram Batang Perbandingan Minat Belajar IPS

Siklus I,Siklus II, dan Siklus III

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

4.6.1 Pembahasan Siklus I

Fokus perbaikan pada penelitian ini adalah peningkatan minat belajar

siswa melalui model pembelajaran group investigation dengan metode mind

mapping . (Setiawan, 2006:9) Model pembelajaran GI mendorong siswa untuk

belajar lebih aktif dan lebih bermakna. Artinya siswa dituntut selalu berfikir

tentang suatu persoalan dan mereka mencari sendiri secara penyelesaiannya.

0

5

10

15

20

Siklus I Siklus II Siklus III

20%

60%

100%

60%

40%

0%

20%

0% 0%

Minat Tinggi Minat Sedang Minat Rendah

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

83

Dengan demikian mereka akan lebih terlatih untuk selalu menggunakan

keterampilan pengetahuannya, sehingga pengetahuan dan pengalaman belajar

mereka akan tertanam untuk jangka waktu yang cukup lama (http://discussion-

lecture.blogspot.com/2012/09/kelebihan-dan-kekurangan-pembelajaran.html (Ujang

Nurdin, diunduh 18 Mei 2013)

Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan proses pembelajaran di kelas 4 SD

N Dukuh 03 kecamatan Sidomukti kota Salatiga nampak bahwa terdapat

peningkatan minat belajar siswa setelah diadakan tindakan pembelajaran dengan

model pembelajaran group investigation dengan metode mind mapping. Pada

tindakan penelitian siklus I persentase siswa yang minat belajar tinggi hanya 20%

persentase ini sudah cukup besar namun belum memenuhi kriteria 100% atau

dikatakan bahwa siswa minat belajar tinggi, dengan demikian perlu diadakan

tindakan pada siklus II.

Perolehan skor belajar pada siklus I ini masih belum optimal, beberapa

kekurangan dalam penelitian tindakan siklus I ini antara lain dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran guru terlalu cepat, sehingga siswa kurang

mengerti apa yang harus dia pahami ketika pembelajaran, selain itu pemberian

kesimpulan pada ahir pembelajaran perlu dilakukan bersama-sama siswa, perlu

dilakukan penataan tempat duduk agar ketika pembelajaran siswa dapat terlayani

semua dan tidak merasa jenuh selama proses pembelajaran, dalam manajemen

waktu pembelajaran perlu ditingkatkan sehingga pembelajaran belangsung efektif

dan efisien. Semua siswa hendaknya mempunyai minat yang tinggi dalam

pembelajaran sehingga siswa memperoleh manfaat pembelajaran melalui model

pembelajaran group investigation dengan metode mind mapping ini.

4.6.2 Pembahasan Siklus II

Perbaikan minat belajar siswa pada siklus I menunjukkan adanya

peningkatan baik peran guru, persentase pembelajaran maupun persentase

ketuntasan belajar. Namun demikian minat belajar yang dimiliki siswa belum

maksimal. Dari kegiatan refleksi teridentifikasi bahwa dalam menyampaikan

tujuan pembelajaran guru terlalu cepat, selain itu pemberian kesimpulan pada ahir

pembelajaran sudah dilakukan bersama-sama dengan siswa namun kurang

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

84

maksimal, penataan tempat duduk sudah cukup optimal, kemudian kurang

tepatnya manajemen waktu pembelajaran.

Selanjutnya pada siklus II penelitian perbaikan minat belajar siswa

difokuskan pada kekurangan di siklus I. Selama proses pembelajaran, siswa

tampak lebih mempunyai minat dalam belajar. Pada penelitian siklus II minat

belajar tinggi yang semula adalah 20% meningkat menjadi 60%. Meskipun belum

dapat mencapai 100%, namun dapat dikatakan bahwa siswa telah mencapai 60%

karena siswa sudah menduduki kriteria minat belajar tinggi.

Sampai pada perbaikan hasil belajar siklus II, masih ditemukan adanya

beberapa siswa dalam satu kelas yang belum mencapai kriteria minat belajar

tinggi. Hal ini bukan dikarenakan kemampuan siswa yang kurang dalam

pembelajaran akan tetapi karena kurang adanya minat belajar dan aktivitas pada

siswa ketika diskusi bersama dibanding dengan siswa yang lain sehingga

mempengaruhi skor penilaian minat belajar, maka diperlukan adanya siklus III

untuk meningkatkan minat belajar.

4.6.3 Pembahasan Siklus III

Perbaikan minat belajar siswa pada siklus III ini menunjukkan adanya

peningkatan yang sangat baik sekali baik peran guru, persentase pembelajaran

maupun persentase minat belajar siswa. Dan minat belajar pada siklus III ini bisa

dikatakan minat belajar siswa sudah maksimal dilihat dari kegiatan refleksi

teridentifikasi bahwa dalam menyampaikan tujuan pembelajaran guru sebelumnya

terlalu cepat kini guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik dan

menumbuhkan rasa ingin tau siswa, kemudian pemeberian penjelasan tentang

langkah pembelajaran sudah dapat dimengerti siswa, selain itu pemberian

kesimpulan pada akhir pembelajran sudah dapat berjalan dengan baik baik siswa

yang menyimpulkan materi sendiri dan di perkuat atau lebih terdapat penekanan

mataeri dari guru, selain itu siswa sudah dapat menempati tempat duduk dengan

baik dan dapat mengkodisikan kelas dengan tertib. Berarti dari disini dapat

dikatakan bahwa siswa sudah memiliki minat belajar dalam pembelajaran.

Selanjutnya pada siklus III penelitian perbaikan minat belajar siswa

difokuskan pada kekurangan di siklus I dan siklus II. Selama proses pembelajaran,

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

85

siswa tampak lebih memiliki minat belajar yang sangat baik. Pada penelitian

siklus I minat belajar siswa yang semula pada siklus I adalah 20% meningkat

menjadi 60%. Dan pada siklus II minat belajar siswa bisa dikatakan sangat

meningkat yaitu dari semula yang di siklus II minat belajar 60% siswa menduduki

kriteria minat belajar sedang berubah menjadi minat belajar tinggi atau 20 siswa

menduduki minat belajar tinggi dan disini kenaikan dari siklus II ke siklus III

meningkat menjadi 100%. Berarti dapat dikatakan disini bahwa semua siswa kelas

4 SD N Dukuh 03 pada siklus III ini menduduki kriteria minat belajar tinggi dari

hasil ini penelitian yang dilakukan dapat dikatakan berhasil karena seluruh siswa

berada pada kriteria minat belajar tinggi dengan tingkat ketuntasan belajar 100%.

4.6.4 Pembahasan Perbandingan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Pada kondisi awal (pra siklus) sebelum diadakan penelitian tindakan di

kelas 4 SD N Dukuh 03 kecamatan Sidomukti kota Salatiga sebelum dilakukan

tindakan guru hanya menggunakan penilaian tes yaitu berupa tes formatif , minat

belajar siswa belum diperhatikan.

Pada siklus I minat belajar IPS yang menempati kriteria minat belajar

tinggi pada siklus I yaitu 4 orang siswa atau 20%, siklus II yaitu 8 siswa atau

40%, dan pada siklus III ini 20 siswa atau 100% siswa dikatakan masuk pada

kriteria minat belajar tinggi atau semua siswa dapat dikatakan mempunyai minat

belajar dalam proses pembelajaran. Disini terdapat kenaikan antara siklus I,II dan

siklus III atau terdapat kenaikan dari siklus I ke siklus II yaitu 20%,sedangkan

siklus II ke siklus III mengalami kenaikan 60%.

Sedangkan pada rentang minat belajar sedang dari siklus I yang semula 4

siswa atau 20% menjadi 60 % disini berati siswa secara langsung mengalami

peningkatan sebanyak 40%, kemudian dari siklus II ke siklus III dari 12 orang

siswa atau 60 % siswa kemudian pada siklus III tidak ada yang menduduki kriteria

beraktivitas berarti mengalami kenaikan 40%.

Pada kriteria siswa minat belajar rendah ini pada siklus I terdapat 12 orang

siswa atau 60%, dan pada siklus II dan siklus III tidak ada siswa yng menduduki

kriteria minat belajar rendah atau mengalami kenaikan 40%. Berarti disini siswa

mengalami kenaikan minat belajar dari siklus I,II dan siklus III. Dan dapat

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3781/5/T1_292009022_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus . 4.1.1 Kondisi Awal . Penelitian

86

dikatakan bawa siswa menduduki kriteria diatas atau minat belajar tinggi dan

dapat dikatakan bahwa penilitian yang dilakukan dapat menumbuhkan minat

belajar dalam proses pembelajaran sebab telah memenuhi kriteria keberhasilan

belajar 100%.

Hipotesis tindakan yang berbunyi diduga apabila pembelajaran menerapkan

model pembelajaran group investigation dengan metode mind mapping maka

minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas 4 SD N Dukuh 03 Kecamatan

Sidomukti Kota Salatiga akan menjadi tinggi. Dapat ditunjukkan bahwa terbukti

pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran group investigation dengan

metode mind mapping minat belajar IPS bagi siswa kelas 4 di SD N Dukuh 03

kecamatan Sidomukti kota Salatiga semester 2 tahun ajaran 2012-2013 tinggi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ivandra Bagu H.

(2012) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar

Menggunakan Metode Pembelajaran Mind Mapping pada Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial di Kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 09 Kutowinangun Salatiga

Tahun 2011/2012” dan penelitian yang dilakukan oleh Murti Rahayu (2011) yang

berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Group Investigation

Bagi Siswa Kelas 4 SD N Soso 03 Gandusari Kabupaten Blitar”. Kedua

penelitian itu mempunyai hasil bahwa model pembelajaran Group Investigation

dengan metode Mind Mapping dapat meningkatkan minat belajar.

Model pembelajaran Group Investigation dengan menggunakan metode

Mind Mapping dapat meningkatkan minat belajar karena pada saat terjadi

pembelajaran siswa dalam kelompok terlibat langsung dalam proses

penginvestigasian masalah mulai dari mengumpulkan informasi,

mengklasifikasian masalah, menganalisis masalah, menyimpulkan hasil

investigasi, membuat laporan hasil investigasi dengan menggunakan mind

mapping, yang terakhir adalah melakukan presentasi kelompok. Dari langkah-

langkah ini siswa dituntut untuk aktif dan dilatih untuk bekerja secara ilmiah yaitu

dengan melakukan penyelidikan, selain itu guru juga dapat memantau aktivitas

dan sikap siswa selama proses pembelajaran sehingga dapat melihat tingkat minat

belajar siswa.