31
28 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian Data penelitian dikumpulkan melalu pengisian kuisioner oleh para mahasiswa Magister Manajemen UKSW yang telah mengikuti mata kuliah Manajemen Keuangan yang berjumlah 87 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 14 Juli 2014 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2014. Kuisioner dibagikan kepada seluruh mahasiswa di dalam kelas dan mahasiswa yang memberikan tanggapan atau mengisi kuesioner sebanyak 48 orang selama periode pengumpulan data. Seluruh kuesioner yang dikembalikan dapat digunakan sebagai data dan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software program Statistic Package for The Social Science (SPSS) versi 20. 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan data penelitian yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Magister Manajemen UKSW diperoleh karakteristik responden meliputi gender (jenis kelamin), pendapatan / uang saku per bulan, status pernikahan, dan usia. Pengenalan terhadap data responden perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian...BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian Data penelitian dikumpulkan melalu pengisian kuisioner oleh para mahasiswa

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 28

    BAB IV

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi Penelitian

    Data penelitian dikumpulkan melalu pengisian kuisioner oleh

    para mahasiswa Magister Manajemen UKSW yang telah mengikuti

    mata kuliah Manajemen Keuangan yang berjumlah 87 mahasiswa.

    Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 14 Juli 2014 sampai dengan

    tanggal 15 Agustus 2014. Kuisioner dibagikan kepada seluruh

    mahasiswa di dalam kelas dan mahasiswa yang memberikan tanggapan

    atau mengisi kuesioner sebanyak 48 orang selama periode

    pengumpulan data. Seluruh kuesioner yang dikembalikan dapat

    digunakan sebagai data dan dijadikan sampel dalam penelitian ini.

    Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software program

    Statistic Package for The Social Science (SPSS) versi 20.

    4.2 Karakteristik Responden

    Berdasarkan data penelitian yang diperoleh melalui penyebaran

    kuesioner kepada mahasiswa Magister Manajemen UKSW diperoleh

    karakteristik responden meliputi gender (jenis kelamin), pendapatan /

    uang saku per bulan, status pernikahan, dan usia. Pengenalan terhadap

    data responden perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor

  • 29

    demografi responden dengan kaitannya terhadap perilaku disposition

    effect yang mereka alami jika mereka diperhadapkan pada pengambilan

    keputusan investasi.

    Tabel 4.1

    Karakteristik Responden

    Karakteristik Kategori Jumlah

    Responden

    Persentase

    Gender Laki-laki 19 39,58 %

    Perempuan 29 60,42 %

    Uang

    saku/Pendapatan

    per bulan

    100.000 –

    999.000

    12 25 %

    1.000.000 –

    2.499.000

    19 39,58 %

    >2.500.000 17 35,42 %

    Status Pernikahan Single /

    Belum

    Menikah

    38 79,17 %

    Menikah 10 20,83 %

    Usia 20-24 tahun 16 33.33 %

    24–29 tahun 23 47,92 %

    >30 tahun 9 18,75 %

    Sumber : Lampiran 2 sumber data SPSS

    Dari tabel 4.1 dapat dilihat hasil pemaparan karakteristik

    responden, dimana diketahui bahwa responden dalam hal gender

    terdapat perbedaan yang cukup besar yakni perempuan sebanyak 29

  • 30

    orang (60,42%) sedangkan laki-laki sebanyak 19 orang (39,58%).

    Dalam hal pendapatan atau uang saku, diketahui sebanyak 19 orang

    (39,58 %) memiliki uang saku atau pendapatan diantara

    Rp.1.000.000,00 hingga Rp.2.499.000,00, sedangkan sebanyak 17

    orang memiliki pendapatan atau uang saku diatas Rp.2.500.000,00, dan

    sebanyak 12 orang memiliki pendapatan atau uang saku dibawah

    Rp.1.000.000,00. Hasil data mengenai status pernikahan menyatakan

    38 orang (79,17 %) responden sebagian besar masih berstatus single

    atau belum menikah, dan 10 responden (20,83%) berstatus menikah.

    Yang terakhir mengenai karakteristik usia responden terdapat 16

    responden (33,33%) berusia 20-24 tahun, 23 responden (47,92 %) yang

    berusia diantara 25-29 tahun, dan 9 responden (18,75%) yang berusia

    diatas 30 tahun..

    4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

    Sebelum melakukan teknik analisis data yang telah

    dikumpulkan, terlebih dahulu diadakan uji validitas untuk mengetahui

    apakah instrumen penelitian yang telah disusun sudah akurat sehingga

    dapat mengukur variabel kunci yang sedang diteliti, dalam hal ini

    adalah variabel personality traits. Hasil pengujian validitas variabel

    personalitas traits disajikan pada tabel 4.2 berikut ini.

  • 31

    Tabel 4.2

    Uji Validitas Personality Traits

    Variabel Indikator Nilai r

    hitung

    Nilai r

    tabel

    Keterangan

    Extroversion Bicara 0,566 0,2353 Valid

    Terbuka 0,102 0,2353 Tidak Valid

    Enerjik 0,579 0,2353 Valid

    Aktif 0,310 0,2353 Valid

    Percaya diri 0,627 0,2353 Valid

    Berani -0,085 0,2353 Tidak Valid

    Mudah bergaul 0,727 0,2353 Valid

    mudah bekerjasama 0,662 0,2353 Valid

    Neuroticism Depresi 0,683 0,2353 Valid

    Gelisah 0,552 0,2353 Valid

    Mudah grogi 0,713 0,2353 Valid

    Cemas 0,702 0,2353 Valid

    Emosi tidak stabil 0,607 0,2353 Valid

    Moody -0,336 0,2353 Tidak Valid

    Resah 0,411 0,2353 Valid

    Nervous 0,611 0,2353 Valid

    Openness Orisinal 0,830 0,2353 Valid

    Penasaran 0,632 0,2353 Valid

    Cinta alam 0,416 0,2353 Valid

    Imajinasi 0,355 0,2353 Valid

    Daya cipta 0,806 0,2353 Valid

    Indah 0,643 0,2353 Valid

  • 32

    Mudah merealisasi ide 0,672 0,2353 Valid

    Suka hal baru 0,558 0,2353 Valid

    Seni, sastra 0,633 0,2353 Valid

    Agreeableness Tidak mudah

    menyalahkan orang

    0,610 0,2353 Valid

    Menolong 0,742 0,2353 Valid

    Tidak cuek 0,448 0,2353 Valid

    Cinta damai 0,699 0,2353 Valid

    Pekerja yang dipercaya 0,350 0,2353 Valid

    Pemaaf 0,657 0,2353 Valid

    Mudah percaya 0,339 0,2353 Valid

    Peduli 0,707 0,2353 Valid

    Sopan 0,641 0,2353 Valid

    Conscientiousness Tepat waktu 0,706 0,2353 Valid

    Cerdas 0,614 0,2353 Valid

    Terorganisir 0,629 0,2353 Valid

    Malas 0,825 0,2353 Valid

    Pekerja keras 0,773 0,2353 Valid

    Efisien 0,559 0,2353 Valid

    Suka pekerjaan rutin 0,363 0,2353 Valid

    Tetap pada rencana

    awal

    0,535 0,2353 Valid

    Fokus 0,680 0,2353 Valid

    Sumber : Lampiran 3 sumber data SPSS

    Tabel 4.2 menunjukan hasil pengujian validitas instrumen

    penelitian dimana instrumen personality traits yang digunakan dalam

  • 33

    penelitian dengan jumlah sampel 48 orang terdeteksi ada 3 indikator

    yang tidak valid, yaitu untuk indikator penyendiri dan pemalu pada

    variabel extroversion dan indikator moody pada variabel neuroticism.

    Berdasarkan temuan uji validitas ini, maka ketiga indikator yang tidak

    valid dikeluarkan dari data untuk dapat diproses dengan pengujian

    selanjutnya. Berdasarkan tabel diatas, 41 indikator yang dideteksi valid

    dikarenakan nilai r hitungnya lebih besar dari nilai r tabel (0,2353),

    sehingga dapat digunakan untuk analisa lebih lanjut.

    Disamping uji validitas diperlukan adanya uji reliabilitas untuk

    mengetahui hasil pengukuran konsisten atau tidak jika diulangi

    beberapa kali. Oleh karena itu hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat

    pada tabel 4.3 dibawah ini, dimana diketahui bahwa nilai alpha hitung

    pada variabel extroversion, neuroticism, openness, agreeableness, dan

    conscientiousness lebih besar daripada nilai alpha Cronbach yaitu 0,5.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan pertanyaan pada

    kuisioner yang dibagikan kepada 48 responden dalam penelitian adalah

    reliabel dengan catatan 3 indikator yang tidak valid telah dikeluarkan

    dari data dan kemudian memenuhi persyaratan untuk digunakan untuk

    analisa lebih lanjut.

  • 34

    Tabel 4.3

    Uji Reliabilitas Personality Traits

    Sumber : Lampiran 4 sumber data SPSS

    4.4. Uji Normalitas

    Pengujian normalitas dilakukan untuk melihat apakah asumsi

    residual terdistribusi dengan normal atau tidak. Uji normalitas

    dilakukan pada nilai residual model regresi. Berikut adalah pengujian

    normalitas yang dilakukan pada variabel faktor demografi dan

    personality traits. Pada tabel 4.4 diketahui bahwa nilai residual yang

    dimiliki variabel gender, pendapatan/uang saku, status pernikahan, usia

    dan variabel personality traits adalah 0,708 dimana nilai ini lebih besar

    dari nilai signifikansi 5% atau 0,05 sehingga disimpulkan bahwa

    kesembilan variabel yang diuji terdistribusi normal.

    Variabel Alpha hitung Alpha

    Cronbach

    Keterangan

    Extroversion 0,727 0,500 Reliabel

    Neuroticism 0,534 0,500 Reliabel

    Openness 0,781 0,500 Reliabel

    Agreeableness 0,737 0,500 Reliabel

    Conscientiousne

    ss

    0,810 0,500 Reliabel

  • 35

    Tabel 4.4

    Uji Normalitas Faktor Demografi dan Personality Traits

    Indikator Unstandardized

    Residual

    Keterangan

    RES_2 0,708 Distribusi

    Normal

    Sumber : Lampiran 5 sumber data SPSS

    4.5 Uji Asumsi Klasik

    Sebelum dilakukannya analisis regresi linier berganda untuk

    membuktikan hipotesis yang dibuat harus dilakukan pengujian asumsi

    klasik. Supaya dapat dilakukan uji regresi linier berganda maka asumsi-

    asumsi ini harus terlebih dahulu terpenuhi. Pada pengujian asumsi

    klasik akan dilakukan tiga pengujian yaitu uji multikolinearitas, uji

    autokorelasi, dan uji heteroskesdatisitas.

    4.5.1 Uji Multikolinearitas

    Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah

    model regresi linier berganda yang akan dilakukan untuk menganalisis

    data ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model

    regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

    faktor demografi dengan personality traits. Jika variabel-variabel

    tersebut terjadi saling korelasi maka artinya antar sesama variabel

  • 36

    bebas sama dengan nol. Tabel berikut adalah hasil pengujian normalitas

    yang dilakukan pada variabel faktor demografi dan personality traits..

    Tabel 4.5

    Uji Multikolinearitas Faktor Demografi dan Personality Traits

    Variabel

    Collinearity Statistics

    Keterangan

    Tolerance VIF

    Gender 0,852 1,173 Tidak terjadi multikolinearitas

    Pendapatan_1 0,496 2,017 Tidak terjadi multikolinearitas

    Pendapatan_2 0,614 1,630 Tidak terjadi multikolinearitas

    Status Pernikahan 0,583 1,715 Tidak terjadi multikolinearitas

    Usia_1 0,725 1,380 Tidak terjadi multikolinearitas

    Usia_2 0,484 2,065 Tidak terjadi multikolinearitas

    Extroversion 0,468 2,138 Tidak terjadi multikolinearitas

    Neuroticism 0,812 1,232 Tidak terjadi multikolinearitas

    Openness 0,406 2,462 Tidak terjadi multikolinearitas

    Agreeableness 0,318 3,141 Tidak terjadi multikolinearitas

    Conscientiousness 0,220 4,550 Tidak terjadi multikolinearitas

    Sumber : Lampiran 6 sumber data SPSS

    Untuk melihat apakah tiap variabel-variabel bebas memiliki korelasi

    langsung atau tidak dapat dilihat dengan dua cara, yaitu melihat nilai

    tolerance atau melihat nilai VIF. Pada nilai tolerance, multikolinearitas

    tidak terjadi apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,10. Sedangkan

  • 37

    jika dilihat dari nilai VIF, variabel-variabel bebas tidak terjadi

    multikolinearitas jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00. Pada tabel 4.5

    dibawah, diketahui bahwa kesembilan variabel yang dimiliki memiliki

    nilai tolerance diatas 0,10. Dapat disimpulkan bahwa kesembilan

    variabel tersebut tidak mengalami multikolinearitas sehingga dapat

    dilanjutkan untuk pengujian selanjutnya

    4.5.2 Uji Autokorelasi

    Pengujian autokorelasi bertujuan untuk melihat model regresi

    linier terdapat korelasi antara nilai residual periode-t dengan nilai

    residual periode sebelumnya. Pengujian yang dilakukan menggunakan

    uji autokorelasi dengan Durbin-Watson. Berikut hasil pengujian

    autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson

    Tabel 4.6

    Uji Autokorelasi Faktor Demografi dan Personality Traits

    Indikator Durbin-Watson Keterangan

    RES_2 1,968 Tidak terjadi

    autokorelasi

    Sumber : Lampiran 6 sumber data SPSS

    Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa nilai Durbin-Watson adalah

    1,968. Selanjutnya, nilai DW akan dibandingkan dengan nilai tabel

    signifikasi 5% dengan jumlah sampel N=48 dan jumlah variabel

  • 38

    independen sebanyak 8. Berdasarkan nilai dU diketahui bahwa nilai

    DW lebih besar dari batas atas (dU) yakni 1,939 dan kurang dari (4-dU)

    4-1,939 = 2,0601 dan berdasarkan nilai asumsi ini dapat disimpulkan

    bahwa tidak terdapat autokorelasi pada variable faktor demografi dan

    personality traits.

    4.5.3 Uji Heteroskesdastisitas

    Pengujian heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah

    model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

    pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila varian dari residual satu

    pengamatan ke pengamatan yang lain adalah tetap maka disebut

    homoskesdastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdastisitas.

    Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskesdastisitas.

    Oleh karena itu sebelum dilakukan pengujian regresi berganda untuk

    melihat pengaruh faktor demografi dan personality traits terhadap

    disposition effect maka dilakukanlah pengujian heteroskesdastisitas

    menggunakan uji Glejser berikut ini.

    Pengujian apakah terjadi heteroskesdastisitas atau tidak pada

    variabel faktor demografi dan personality traits dapat menggunakan uji

    Glejser dan dilihat melalui nilai signifikansinya. Apabila nilai

    signifikansi variabel independen kurang dari 0,05 maka variabel

  • 39

    tersebut mengalami heteroskesdastisitas, namun apabila nilai

    signifikansi variabel independen lebih dari nilai signifikansi 0,05 maka

    variabel tersebut tidak mengalami heteroskesdastisitas.

    Tabel 4.7

    Uji Heteroskedastisitas Faktor Demografi dan Personality Traits

    Residual UnstandardizedResi

    dual

    Keterangan

    RES_2 0,708 Distribusi

    Normal

    Sumber : Lampiran 6 sumber data SPSS

    Berdasarkan tabel 4.7 diatas diketahui bahwa nilai signifikansi

    faktor demografi yang terdiri dari variabel gender, uang saku /

    pendapatan, status pernikahan, dan usia, serta personality traits yang

    terdiri dari variabel extroversion, neuroticism, openness,

    agreeableness, dan conscientiousness diatas batas minimal signifikansi

    yaitu 0,05. Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka diketahui bahwa

    tidak terjadi heteroskesdastisitas, oleh karena itu berdasarkan pengujian

    asumsi klasik yang telah dilakukan dapat dilakukan uji regresi linier

    berganda terhadap variabel-variabel tersebut.

    4.6 Hasil Uji Hipotesis

    Setelah dilakukannya pengujian validitas, reliabilitas,

    normalitas dan asumsi klasik terhadap variabel faktor demografi dan

  • 40

    personality traits dan dinyatakan lolos terhadap 6 pengujian tersebut,

    maka selanjutnya akan dilakukan pengujian regresi linier berganda

    untuk menguji kesembilan hipotesis. Hasil perhitungan kesembilan

    hipotesis (H1 – H9) akan disajikan dalam tabel berikut ini. Berdasarkan

    pada tabel 4.8 hasil pengujian regresi linier berganda pengaruh variabel

    faktor demografi dan personality traits terhadap disposition effect

    investor individu diketahui bahwa yang memiliki nilai signifikansi

    dibawah 0,05 hanya gender pada faktor demografi saja. Tingkat

    signifikansi variabel gender lebih kecil dari nilai signifikansi alpha

    yang ditetapkan sebesar 0,05 sehingga diketahui bahwa berdasarkan uji

    regresi linier berganda untuk melihat pengaruh faktor demografi dan

    personality traits terhadap disposition effect investor individu diketahui

    bahwa hanya gender dalam faktor demografi yang memberikan

    pengaruh signifikan dan positif terhadap disposition effect investor

    individu. Penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing pengujian

    hipotesis pada faktor demografi dan personality traits pada disposition

    effect akan dipaparkan pada subbab 4.6.1.

  • 41

    Tabel 4.8

    Regresi Linier Pengaruh Faktor Demografi dan Personality Traits

    terhadap Disposition Effect Investor

    Individu

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 6,576 1,590 4,137 ,000

    Gender 1,053 ,369 ,418 2,854 ,007

    Pendapatan -,297 ,248 -,186 -1,201 ,237

    Status ,822 ,507 ,271 1,621 ,113

    Usia ,436 ,287 ,250 1,522 ,136

    Extroversion -,053 ,071 -,141 -,752 ,457

    Neuroticism -,039 ,054 -,115 -,724 ,474

    Openness -,020 ,063 -,061 -,313 ,756

    Agreeableness -,048 ,074 -,152 -,649 ,520

    Conscientiousnes

    s ,134 ,080 ,465 1,665 ,104

    Sumber : Lampiran 7 sumber data SPSS

    4.6.1 Pengaruh Faktor Demografi terhadap Disposition Effect

    Investor Individu

    Dalam penelitian ini, faktor demografi yang akan digunakan

    untuk menguji disposition effect yang dialami oleh investor individu

    adalah gender, pendapatan/uang saku per bulan, status pernikahan dan

    usia. Hipotesis pertama (H1) menguji apakah terdapat pengaruh gender

  • 42

    terhadap perilaku disposition effect yang dialami investor individu.

    Pada hipotesis kedua (H2) akan menguji apakah terdapat pengaruh

    pendapatan / uang saku terhadap disposition effect sedangkan pada

    hipotesis ketiga (H3) akan dilihat pengaruh faktor status pernikahan

    terhadap perilaku disposition effect yang dialami oleh investor dan yang

    terakhir hipotesis keempat (H4) akan diuji pengaruh usia terhadap

    perilaku disposition effect yang dialami oleh investor.

    Untuk melihat apakah terdapat pengaruh faktor demografi dan

    personality traits terhadap disposition effect investor individu dapat

    dilihat melalui nilai signifikansinya atau nilai t-hitungnya. Pada

    penelitian ini akan dilihat berdasarkan nilai signifikansinya untuk

    mempermudah pencarian. Pada tabel 4.8 diketahui bahwa hanya derajat

    gender yang memiliki pengaruh signifikan terhadap disposition effect

    yang dialami oleh investor sebesar 0,007 yang berarti bahwa nilai

    signifikansi variabel gender lebih rendah dibawah nilai signifikansi

    yang telah ditetapkan yaitu 0,05, hal ini berarti terdapat pengaruh yang

    positif dan signifikan antara faktor gender terhadap pengaruh perilaku

    disposition effect sehingga hipotesis pertama diterima.

    Pada variabel kedua yaitu variabel pendapatan atau dapat

    dianalogikan dengan uang saku yang dimiliki oleh investor individu

  • 43

    yaitu mahasiswa MM UKSW setiap bulannya. Diketahui bahwa tingkat

    signifikansi variabel pendapatan terhadap disposition effect sebesar

    0,237, hal ini berarti terdapat pengaruh yang negatif dan tidak

    signifikan antara faktor pendapatan terhadap disposition effect sehingga

    hipotesis kedua (H2) ditolak.

    Selanjutnya faktor demografi yang akan diuji untuk melihat

    pengaruhnya terhadap disposition effect investor individu adalah derajat

    status pernikahan. Diketahui bahwa derajat status pernikahan memiliki

    tingkat signifikansi sebesar 0,113, hal ini berarti terdapat pengaruh

    yang positif namun tidak signifikan antara faktor status pernikahan

    dengan adanya kecenderungan pengaruh perilaku disposition effect

    sehingga hipotesis ketiga (H3) ditolak.

    Pada variabel terakhir yang diuji untuk melihat pengaruh faktor

    demografi adalah variabel usia. Diketahui bahwa tingkat signifikansi

    pengaruh derajat usia terhadap disposition effect sebesar 0,136, hal ini

    berarti terdapat pengaruh yang positif namun tidak signifikan antara

    faktor status pernikahan dengan adanya kecenderungan pengaruh

    perilaku disposition effect sehingga hipotesis keempat (H4) ditolak.

    Pemaparan selanjutnya dalam penelitian ini, diketahui bahwa

    faktor personality traits yang akan digunakan untuk menguji perilaku

  • 44

    disposition effect yang dialami oleh investor individu adalah derajat

    extroversion, neuroticism, openness, agreeableness, dan

    conscientiousness. Kelima hipotesis tersebut adalah hipotesis kelima

    (H5) menguji apakah terdapat pengaruh faktor extroversion terhadap

    disposition effect yang dialami investor individu, hipotesis keenam (H6)

    akan menguji apakah terdapat pengaruh neuroticism terhadap

    disposition effect investor individu. Sedangkan pada hipotesis ketujuh

    (H7) akan dilihat pengaruh faktor openness terhadap disposition effect

    yang dialami oleh investor individu dan hipotesis kedelapan (H8) akan

    diuji pengaruh agreeableness terhadap disposition effect yang dialami

    oleh investor individu dan yang terakhir hipotesis kesembilan (H9) akan

    diuji pengaruh conscientiousness terhadap disposition effect yang

    dialami oleh investor individu. Kelima hipotesis terakhir ini (H5 – H9)

    akan dijelaskan dibawah ini.

    4.6.2 Pengaruh Faktor Personality Traits terhadap Disposition

    Effect Investor Individu

    Pada penelitian selanjutnya akan dilihat pengaruh faktor

    personality traits terhadap disposition effect yang dialami oleh investor

    individu. Variabel yang akan diteliti untuk melihat pengaruh faktor

    personality traits adalah extroversion, neuroticism, openness,

  • 45

    agreeableness, dan conscientiousness. Pada hipotesis kelima, akan diuji

    apakah derajat extroversion yang dimiliki oleh investor individu

    memberikan pengaruh terhadap perilaku disposition effect yang

    dialami. Selanjutnya pada hipotesis keenam akan diuji apakah derajat

    neuroticism berpengaruh terhadap disposition effect yang dialami

    investor individu. Kemudian pada hipotesis yang ketujuh akan dilihat

    pengaruh derajat openness terhadap disposition effect yang dialami

    investor individu. Hipotesis kedelapan akan dilihat adakah pengaruh

    derajat agreeableness terhadap disposition effect yang dialami investor

    individu. Dan yang terakhir pada hipotesis yang kesembilan akan

    dilihat adakah pengaruh derajat conscientiousness terhadap disposition

    effect investor individu.

    Dalam pengujian hipotesis kelima, diketahui bahwa tingkat

    signifikansi pengaruh derajat extroversion terhadap disposition effect

    sebesar 0,457, hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi pengaruh yang

    signifikan oleh faktor extroversion terhadap perilaku disposition effect

    oleh calon investor individu sehingga hipotesis kelima (H5) ditolak.

    Pada pengujian hipotesis yang keenam, diketahui bahwa

    pengaruh derajat neuroticism memiliki tingkat signifikansi sebesar

    0,454, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi pengaruh

  • 46

    yang signifikan oleh derajat neuoticism terhadap perilaku disposition

    effect oleh calon investor individu sehingga hipotesis keenam (H6)

    ditolak.

    Selanjutnya penjelasan lebih lanjut mengenai penelitian

    pengaruh faktor demografi dan personality traits terhadap disposition

    effect yang dialami investor individu serta pengaruh masing-masing

    indikator pada personality traits yang memberikan pengaruh terhadap

    disposition effect pada investor individu ini akan dijelaskan berikut ini :

    4.7 Pembahasan

    4.7.1 Pembahasan mengenai Pengaruh Faktor Demografi terhadap

    Disposition Effect Investor Individu

    Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan bahwa faktor

    demografi investor individu dimana investor individu diasumsikan

    sebagai mahasiswa Magister Manajemen UKSW yang memiliki

    pengetahuan mengenai pengambilan keputusan keuangan dan investasi

    tidak memiliki kecenderungan pengaruh faktor demografi yang

    signifikan terhadap disposition effect yang dialami oleh investor

    individu. Hal ini dibuktikan bahwa yang memiliki pengaruh yang

    signifikan dan positif yaitu laki-laki terhadap disposition effect. Nilai

    positif yang ditunjukkan dalam nilai unstandardized coeeficients beta

  • 47

    menyatakan bahwa gender laki-laki ternyata memberikan pengaruh

    yang lebih besar terhadap perilaku disposition effect yang dialami

    investor individu. Hal ini dikarenakan pada gender laki-laki cenderung

    overconfidence sehingga saat prose pengambilan keputusan investasi

    mereka cenderung mengalami disposition effect. Hasil penelitian ini

    tidak sejalan dengan pendapat Weber dan Camerer (1998) yang

    menyatakan bahwa perempuan mengalami efek disposisi lebih terlihat

    dibandingkan laki-laki. Berdasarkan pendapat yang diutarakan Weber

    dan Camerer, para calon investor perempuan cenderung mengambil

    keputusan berdasarkan perasaan (feeling) dibanding laki-laki yang

    cenderung lebih realistis tidak terbukti dalam penelitian ini. Penelitian

    ini menemukan bahwa ternyata laki-laki cenderung memiliki pengaruh

    yang lebih besar terhadap disposition effect dibanding perempuan, hal

    ini dimungkinkan karena laki-laki cenderung lebih cepat bereaksi

    terhadap informasi yang didapatinya sehingga mereka cenderung

    terburu-buru dalam merealisasikan keputusan invstasinya tanpa melihat

    lebih lanjut dampak apa yang bisa terjadi atas keputusan investasinya.

  • 48

    4.7.2 Pembahasan mengenai Pengaruh Personality Traits terhadap

    Disposition Effect Investor Individu

    Berdasarkan tabel 4.8 diketahui pengaruh personality traits

    terhadap disposition effect yang dialami investor individu ditemukan

    bahwa derajat extroversion, neuroticism, agreeableness, openness, dan

    conscientiousness tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

    disposition effect investor individu. Akan tetapi hal yang berbeda

    ditemukan ketika dilihat pengaruh masing-masing indikator pada

    faktor personality traits terhadap disposition effect yang dialami

    investor individu yang akan dijelaskan pada pembahasan dibawah ini.

    Pada personality traits terdapat lima derajat yang diteliti untuk

    melihat pengaruh personality traits terhadap perilaku disposition effect

    yang dialami oleh calon investor individu. Pada derajat yang pertama

    yaitu extroversion diketahui bahwa tingkat signifikansi 0,457, hasil ini

    berarti tidak terjadi pengaruh yang signifikan oleh faktor extroversion

    terhadap perilaku disposition effect oleh investor individu.

    Berdasarkan tabel 4.9 extroversion coefficients diketahui bahwa

    ada indikator yang menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap

    perilaku disposition effect yaitu indikator energik dengan nilai

    signifikansi sebesar 0,043. Nilai unstandardized coeeficients beta

  • 49

    indikator energik menunjukan nilai positif, sehingga dapat

    digambarkan bahwa semakin enerjik investor individu, semakin besar

    kemungkinan mengalami disposition effect investor tersebut. Hal ini

    dikarenakan investor yang enerjik cenderung untuk cepat mengambil

    keputusan tanpa dipertimbangkan secara matang, sehingga mereka

    cenderung mudah untuk mengalami disposition effect dan cepat mudah

    bangga saat mengalami keuntungan dan mudah menyesali keputusan

    yang cepat diambil. Selanjutnya penjelasan mengenai derajat

    neuroticism akan dijelaskan melalui tabel 4.10.

    Tabel 4.9

    Regresi Linier Extroversion

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate

    1 ,416a ,173 ,028 1,228

    ANOVAa

    Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 12,624 7 1,803 1,195 ,457b

    Residual 60,355 40 1,509

    Total 72,979 47

    Extroversion Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1 (Constant) 9,829 ,920 10,688 ,000

    Bicara ,049 ,255 ,034 ,193 ,848

  • 50

    Energik ,860 ,412 ,383 2,087 ,043

    Diam -,324 ,211 -,278 -1,533 ,133

    Percaya_diri -,363 ,323 -,195 -1,122 ,268

    Dingin -,413 ,218 -,348 -1,894 ,065

    Bergaul ,047 ,424 ,023 ,110 ,913

    Kerjasama ,220 ,455 ,093 ,484 ,631

    Sumber : Lampiran 8 sumber data SPSS

    Pada derajat yang kedua yaitu neuroticism diketahui bahwa

    tingkat signifikansi 0,003 derajat neuroticism berpengaruh signifikan

    terhadap disposition effect investor. Berdasarkan tabel 4.9 neuroticism

    coefficients diketahui bahwa terdapat tiga indikator yang menunjukan

    pengaruh signifikan terhadap disposition effect yaitu indikator santai

    dengan nilai signifikansi sebesar 0,002, cemas dengan nilai signifikansi

    sebesar 0,009, dan tenang dengan nilai signifikansi sebesar 0,014.

    Diketahui pula dari tabel tersebut bahwa nilai unstandardized

    coeficients beta pada indikator santai menunjukan nilai negatif, pada

    indikator cemas menunjukan nilai positif, dan pada indikator tenang

    menunjukan nilai positif. Berdasarkan temuan tersebut maka dapat

    diasumsikan bahwa semakin besar investor individu bersikap santai,

    semakin kecil pengaruhnya terhadap disposition effect investor

    tersebut.

    Tabel 4.10

  • 51

    Regresi Linier Neuroticism

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate

    1 ,628a ,395 ,289 1,051

    ANOVAa

    Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 28,814 7 4,116 3,728 ,003b

    Residual 44,166 40 1,104

    Total 72,979 47

    Neuroticism Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 9,249 ,817

    11,327 ,000

    Depresi -,209 ,229 -,155 -,915 ,366

    Santai -,781 ,239 -,445 -3,270 ,002

    Grogi ,157 ,270 ,105 ,582 ,564

    Cemas ,646 ,234 ,484 2,758 ,009

    Stabil -,295 ,274 -,162 -1,080 ,287

    Tenang ,669 ,261 ,346 2,566 ,014

    Nervous -,201 ,226 -,154 -,892 ,378

    Sumber : Lampiran 8 sumber data SPSS

    Hal ini dikarenakan investor yang santai cenderung untuk tidak

    tergesa-gesa dalam mengambil keputusan sehingga mereka cenderung

    terhindar dari perilaku disposition effect. Selanjutnya, penjelasan kedua

    mengenai indikator cemas adalah semakin besar investor individu

  • 52

    merasa cemas, semakin besar pula pengaruhnya terhadap disposition

    effect investor tersebut. Kondisi ini terjadi karena investor yang mudah

    cemas cenderung tidak percaya diri dalam proses pengambilan

    keputusan sehingga mereka cenderung lebih mudah mengalami

    disposition effect. Yang terakhir, penjelasan mengenai indikator tenang

    adalah semakin besar tenang investor individu, semakin kecil pula

    pengaruhnya terhadap disposition effect. Kesimpulan ini diambil

    didasarkan pada kondisi dimana investor yang cenderung memiliki

    perilaku tenang adalah individu yang mampu mengendalikan situasi

    dalam kondisi apapun. Mereka cenderung berhati-hati dalam proses

    pengambilan keputusan sehingga mereka dapat terhindar dari bias dan

    memperoleh keuntungan yang optimal. Selanjutnya penjelasan lebih

    lanjut mengenai derajat openness akan dijelaskan melalui tabel 4.11.

    Pada derajat yang ketiga yaitu openness diketahui bahwa tingkat

    signifikansi openness sebesar 0,756, hal ini berarti tidak terjadi

    pengaruh yang signifikan oleh faktor openness terhadap perilaku

    disposition effect oleh calon investor individu. Berdasarkan tabel 4.11

    openness coefficients diketahui bahwa ada dua indikator yang

    menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku disposition

    effect yaitu indikator original dengan nilai signifikansi sebesar 0,038

  • 53

    dan indikator indah dengan nilai signifikansi 0,002. Diketahui pula dari

    tabel tersebut bahwa nilai unstandardized coeficients beta indikator

    original menunjukan nilai positif sedangkan pada indikator indah

    menunjukan nilai negatif.

    Berdasarkan nilai signifikansi dan nilai unstandardized

    coeficients beta yang diketahui maka dapat diasumsikan bahwa

    semakin investor individu berpegang pada sisi originalitasnya, semakin

    besar pengaruhnya terhadap disposition effect sedangkan semakin

    investor menyenangi hal-hal yang indah semakin kecil pengaruhnya

    terhadap disposition effect yang dialami. Hal ini dikarenakan investor

    yang original cenderung sangat percaya dan cenderung tidak mau

    mendengarkan pendapat orang lain, sehingga dalam proses

    pengambilan keputusan berdasarkan asumsi yang mereka percayai,

    sehingga kondisi ini cenderung membuat mereka mengalami

    disposition effect karena mereka akan mudah bangga saat mengalami

    keuntungan dan percaya bahwa hal itu karena ide mereka sendiri

    Tabel 4.11

    Regresi Linier Openness

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate

    1 ,528a ,279 ,108 1,177

    ANOVAa

  • 54

    Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 20,363 9 2,263 1,634 ,756b

    Residual 52,616 38 1,385

    Total 72,979 47

    Openness Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 9,954 ,998 9,970 ,000

    original ,963 ,448 ,538 2,149 ,038

    penasaran ,163 ,302 ,095 ,541 ,592

    cinta_alam ,146 ,320 ,074 ,457 ,650

    imajinasi -,333 ,264 -,204 -

    1,260 ,215

    daya_cipta -,141 ,499 -,063 -,283 ,779

    indah -1,345 ,397 -,636 -

    3,385 ,002

    realisasi_ide -,303 ,380 -,165 -,797 ,430

    hal_baru ,100 ,226 ,073 ,442 ,661

    seni_sastra ,317 ,282 ,196 1,126 ,267

    Sumber : Lampiran 8 sumber data SPSS

    . Selanjutnya investor yang cenderung memiliki indikator indah

    yang tinggi cenderung orang yang mudah untuk merealisasikan ide-ide

    mereka sehingga mereka dapat mempertimbangan kondisi dimana

    mereka harus dapat menghindari bias saat proses pengambilan

    keputusan. Pada penjelasan selanjutnya akan dijelaskan mengenai

    derajat agreeableness yang akan dijelaskan melalui tabel 4.12

  • 55

    Pada derajat yang keempat yaitu agreeableness diketahui bahwa

    agreeableness memiliki tingkat signifikansi 0,520. Ini berarti terjadi

    pengaruh yang signifikan oleh faktor agreeableness terhadap perilaku

    disposition effect oleh investor individu. Berdasarkan tabel 4.12

    agreeableness coefficients diketahui bahwa tidak ada indikator yang

    menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku disposition

    effect. Tidak adanya indikator yang menunjukan nilai signifikansinya

    terhadap pengaruhnya atas perilaku disposition effect ini menyebabkan

    derajat agreeableness tidak memberikan pengaruh signifikannya

    terhadap disposition effect investor individu. , Individu dengan tipe

    kepribadian ini cenderung tunduk kepada orang lain dan mampu

    bersepakat untuk menghargai keputusan kelompok dibanding diri

    sendiri. Hal ini menyebabkan individu lebih jarang mengalami efek

    disposisi karena belajar dari pengalaman lingkungannya dalam

    pengambilan keputusan finansial.

    Tabel 4.12

    Regresi Linier Agreeableness

    Agreeableness Model Summaryb

  • 56

    Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate

    1 ,377a ,142 -,061 1,283

    ANOVAa

    Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 10,390 9 1,154 ,701 ,520b

    Residual 62,589 38 1,647

    Total 72,979 47

    Agreeablenness Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    T Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 9,617 1,307 7,360 ,000

    salah ,057 ,243 ,045 ,234 ,816

    menolong -,220 ,391 -,130 -,562 ,577

    cuek ,358 ,232 ,258 1,545 ,131

    selisih -,286 ,348 -,170 -,820 ,417

    kerja_percaya ,119 ,343 ,063 ,346 ,731

    maaf ,237 ,395 ,120 ,600 ,552

    percaya -,774 ,495 -,285 -

    1,565 ,126

    peduli ,279 ,506 ,122 ,551 ,585

    sopan -,142 ,207 -,122 -,684 ,498

    Sumber : Lampiran 8 sumber data SPSS

    Pada tabel 4.13 akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pengaruh

    derajat terakhir yaitu conscientiousness terhadap perilaku disposition

    effect investor individu berikut ini. Pada derajat yang terakhir yaitu

    conscientiousness diketahui bahwa tingkat signifikansi derajat

  • 57

    conscientiousness sebesar 0,104, hal ini berarti tidak terjadi pengaruh

    yang signifikan oleh faktor conscientiousness terhadap perilaku

    disposition effect oleh investor individu.

    Tidak signifikannya pengaruh conscientiousness terhadap

    disposition effect investor individu ini disebabkan oleh beberapa

    indikator dalam derajat conscientiousness yang dapat dilihat pada tabel

    4.9 conscientiousness coefficients yaitu ada indikator yang menunjukan

    pengaruh yang signifikan terhadap perilaku disposition effect yaitu

    indikator rencana dengan nilai signifikansi sebesar 0,026. Diketahui

    pula dari tabel tersebut bahwa nilai unstandardized coeficients beta

    indikator rencana menunjukan nilai positif, sehingga dapat diasumsikan

    bahwa semakin rencana investor individu tetap dalam sikap

    menjalankan rencananya, semakin besar pengaruhnya terhadap

    disposition effect investor tersebut. Hal ini dikarenakan investor yang

    cenderung berkarakter untuk membuat rencana dan menjalankannya

    cenderung memegang teguh prinsipnya saat proses pengambilan

    keputusan, sehingga mereka cenderung mudah untuk mengalami

    disposition effect dan cepat mudah bangga saat mengalami keuntungan

    dan mudah menyesali keputusan yang cepat diambil.

    Tabel 4.13

    Regresi Linier Conscientiousness

  • 58

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate

    1 ,456a ,208 ,020 1,234

    ANOVAa

    Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 15,159 9 1,684 1,107 ,104b

    Residual 57,821 38 1,522

    Total 72,979 47

    Conscentiousness Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients Standardized

    Coefficients

    T Sig.

    B Std. Error Beta

    1 (Constant) 8,283 1,081 7,661 ,000

    tepat_waktu ,047 ,289 ,031 ,161 ,873

    Cerdas ,018 ,446 ,008 ,040 ,968

    Organisir ,410 ,251 ,285 1,636 ,110

    Malas -,064 ,307 -,048 -,208 ,837

    kerja_keras -,272 ,359 -,170 -,757 ,454

    Efisien ,007 ,422 ,003 ,017 ,986

    kerja_rutin -,099 ,227 -,067 -,438 ,664

    Rencana ,797 ,344 ,385 2,315 ,026

    Focus -,333 ,309 -,220 -

    1,079 ,287

    Sumber : Lampiran 8 sumber data SPSS