100
57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi Geografis Secara geografis wilayah Kabupaten Pamekasan terletak pada 113 o 09- 113 o 58Bujur Timur dan 06 o 51’- 07 o 31Lintang Selatan. Di sebelah utara dan selatan, wilayah Kabupaten Pamekasan berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Selat Madura. Sedangkan wilayah bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Sampang dan sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sumenep. Wilayah adminstrasi Kab. Pamekasan mencakup luas 79.230 hektar, atau sekitar 1,71 persen dari Iuas wilayah Prov. Jawa Timur. Luas wilayah Kab. Pamekasan paling kecil dibandingkan tiga kabupaten lainnya di Madura. Menurut ketinggian dari permukaan air laut, wilayah tertinggi di Kabupaten Pamekasan sekitar 350 meter dan terendah kurang lebih 6 meter. Sekitar 46 persen wilayah Kabupaten Pamekasan terdiri dari jenis tanah regosol. Tanah jenis litosol seluas 19.084 hektar (24%) dan jenis tanah mideteran seluas 17.375 hektar, serta 8 persen luasan sisanya berjenis alluvial. Permukaan tanah wilayah Kabupaten Pamekasan relatif tergolong datar. Sekitar 76 persen wilayah Kabupaten Pamekasan berada pada kemiringan dibawah 15 0 , wilayah dengan kemiringan 15 0 - 25 0 sekitar 18 persen dan 6 persen sisanya berada pada kemiringan diatas 25 0 . Menurut tekstur tanahnya,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

57

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan

a. Kondisi Geografis

Secara geografis wilayah Kabupaten Pamekasan terletak pada 113o

09’-

113o

58’ Bujur Timur dan 06o

51’- 07o

31’ Lintang Selatan. Di sebelah utara dan

selatan, wilayah Kabupaten Pamekasan berbatasan langsung dengan Laut Jawa

dan Selat Madura. Sedangkan wilayah bagian barat berbatasan dengan Kabupaten

Sampang dan sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sumenep.

Wilayah adminstrasi Kab. Pamekasan mencakup luas 79.230 hektar, atau

sekitar 1,71 persen dari Iuas wilayah Prov. Jawa Timur. Luas wilayah Kab.

Pamekasan paling kecil dibandingkan tiga kabupaten lainnya di Madura. Menurut

ketinggian dari permukaan air laut, wilayah tertinggi di Kabupaten Pamekasan

sekitar 350 meter dan terendah kurang lebih 6 meter. Sekitar 46 persen wilayah

Kabupaten Pamekasan terdiri dari jenis tanah regosol. Tanah jenis litosol seluas

19.084 hektar (24%) dan jenis tanah mideteran seluas 17.375 hektar, serta 8

persen luasan sisanya berjenis alluvial.

Permukaan tanah wilayah Kabupaten Pamekasan relatif tergolong datar.

Sekitar 76 persen wilayah Kabupaten Pamekasan berada pada kemiringan

dibawah 150

, wilayah dengan kemiringan 150

- 250 sekitar 18 persen dan 6

persen sisanya berada pada kemiringan diatas 250

. Menurut tekstur tanahnya,

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

58

Kabupaten Pamekasan terbagi kedalam tiga wilayah. Wilayah yang termasuk

tekstur sedang seluas 90,5 persen, wilayah dengan tekstur halus sekitar 8,3

persen, dan 1,2 persen sisanya tergolong wilayah yang tanahnya bertekstur kasar.

Kabupaten Pamekasan terbagi menjadi 13 kecamatan. Wilayah terluas

adalah Kecamatan Batumarmar yang mencapai luas 12,25 persen dari total

wilayah Kabupaten Pamekasan, terluas kedua adalah Kecamatan Palengaan yang

mencapai 11,17 persen, dan Kecamatan Pegantenan merupakan wilayah terluas

ketiga mencakup 10,86 persen. Sedangkan wilayah terkecil adalah Kecamatan

Pamekasan dan Kecamatan Pakong, dengan luasan kurang dari 4 persen dari

wilayah kabupaten. Topografi wilayah Pamekasan sebagian besar merupakan

wilayah bukan pesisir. Topografi desa yang berada di dataran berjumlah 124

desa, 42 desa berada pada daerah punggung bukit/lereng bukit. Sementara itu,

sebanyak 23 desa merupakan daerah pesisir yang berhadapan dengan Selat

Madura di wilayah selatan dan Laut Jawa di sebelah utara. Terdapat 6 wilayah

kecamatan yang mempunyai garis pantai, yaitu Kecamatan Tlanakan, Pademawu,

Galis, Larangan, Batumarmar, dan Kecamatan Pasean.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

59

Gambar 1. Peta Kabupaten Pamekasan

(sumber : BPS Kab. Pamekasan, 2016)

b. Kondisi Demografis

Penduduk laki-laki dan 434.514 penduduk perempuan. Mengacu pada

hasil Sensus Penduduk 2010, pertumbuhan penduduk Kabupaten Pamekasan

selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata 1,21 persen tiap

tahunnya. Penduduk Kabupaten Pamekasan tersebar menjadi 219.028 rumah

tangga. Rata-rata setiap rumah tangga di Kabupaten Pamekasan terdiri dari 3,9

anggota penduduk Kabupaten Pamekasan tersebar menjadi 219.028 rumah tangga.

Rata-rata setiap rumah tangga di Kabupaten Pamekasan terdiri dari 3,9 anggota

rumah tangga. Walaupun penduduk bertambah tiap tahun, namun penghuni

setiap rumah tangga di kabupaten pamekasan selama lima tahun terakhir masih

tergolong ideal.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

60

Pada tahun 2015 kepadatan penduduk Kabupaten Pamekasan mencapai

1.066 jiwa per km2

. Selama lima tahun terakhir penduduk Kabupaten Pamekasan

bertambah padat sekitar 62 jiwa tiap 1 km2

. Wilayah terpadat penduduknya

adalah Kecamatan Pamekasan yang mencapai 3.542 jiwa per km2

. Hal ini wajar

karena sekitar 11,09 persen penduduk Pamekasan bertempat tinggal di wilayah

ibu kota kabupaten ini. Komposisi penduduk Kabupaten Pamekasan menurut

jenis kelamin memiliki rasio sebesar 94,5. Artinya terdapat sekitar 94 penduduk

laki-laki diantara 100 penduduk perempuan. Sebagaimana tahun-tahun

sebelumnya, rasio jenis kelamin penduduk cenderung semakin kecil pada

kelompok umur tua. Pada kelompok umur 0-19 tahun rasio jenis kelamin rata-

rata diatas 100, sedangkan pada kelompok umur 20 tahun keatas rasionya

dibawah 100. Artinya pada kelompok umur tua jumlah perempuan lebih banyak

dibandingkan laki-laki. Komposisi ini mengindikasikan bahwa perempuan lebih

sanggup bertahan hidup dibandingkan laki-laki.

Gambar piramida penduduk dibawah menunjukkan bahwa struktur

penduduk Kabupaten Pamekasan tergolong penduduk muda. Artinya bahwa

jumlah penduduk pada kelompok usia muda lebih banyak dibandingkan

kelompok usia tua. Pada kelompok usia 0-4 tahun, setiap tahun jumlahnya

semakin sedikit. Keberhasilan program Keluarga Berencana menjadi faktor utama

dalam mengurangi tingkat kelahiran. Kelompok ini jumlahnya bertahan

memasuki kelompok usia berikutnya. Hal ini disebabkan karena semakin

meningkatnya taraf kesehatan balita dan ibu menyusui

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

61

Gambar 2. Piramida Penduduk Kab. Pamekasan 2015

Sumber : BPS Kab. Pamekasan, 2016

Meningkatnya derajat kesehatan penduduk juga mengubah struktur

kelompok usia tua. Kelompok usia tua jumlahnya cenderung tidak berubah,

sehingga piramida penduduk tidak berbentuk runcing. Jika kondisi ini

berlangsung lama, maka piramida penduduk nantinya akan menyerupai balok.

Pada tahun 2015 sekitar 68,8% penduduk Pamekasan tergolong usia produktif

(15-64 tahun) dan 31,2% usia non produktif (0-4 dan 65 tahun keatas). Dengan

asumsi bahwa setiap penduduk usia produktif seluruhnya aktif secara ekonomi,

maka Dependency Ratio penduduk Pamekasan sebesar 45,34%. Artinya bahwa

setiap 100 penduduk produktif menanggung sekitar 45 penduduk non produktif.

c. Visi, Misi dan Pemerintahan Kabupaten Pamekasan

1. Visi

“ Terwujudnya Pamekasan yang Maju, Berdaya, Mandiri, Berkeadilan, Aman,

dan Sejahtera Menuju Ridho Aallah SWT.”

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

62

Penjelasa Visi :

1. Maju, perubahan ke arah yang lebih baik secara teratur dan terukur

(QS:” Al Baqarah 126).

2. Berdaya, artinya berkemampuan untuk tumbuh berkembang dan sejajar

dengan pihak lainnnya.

3. Mandiri, artinya mampu mengambil keputusan, menetapkan tujuan dan

tercapainya kemandirian, serta melepasnya ketergantungan kepada

pihak lain.

4. Berkeadilan, artinya berpegang pada kebenaran dan tidak sewenang-

wenang memberikan kepada yang berhak sesuai dengan

pengabdiannya.

5. Aman dan sejahtera, artinya komdisi yang tenang, damai, tentram dan

makmur.

6. Menuju Ridho Allah SWT, artinya berharap memperoleh petunjuk dan

Ridho Allah SWT.

2. Misi

1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dengan kewajiban

menjalankan syariat agama bagi pemeluknya.

2. Meningkatkan aksebilitas serta kualitas pendidikan dan kesehatan.

3. Mewujudkan penanggulangan kemiskinan, pengangguran kesenjangan,

perbaikan iklim ketenagakerjaan dan memacu kewirausahaan.

4. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban, serta menegakkan supremasi

hukum.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

63

5. Mewujudkan proses desentralisasi dan otonomi daerah, mengotimalkan

reformasi birokrasi yang profesional, bebas KKN, dan peningkatan

pelayanan publik.

6. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka pemberdayaan

masyarakat dan percepatan pertumbuhan ekonomi.

3. Pemerintahan Kabupaten Pamekasan

Dalam menjalankan pemerintahannya, pasangan Bupati dan Wakil

Bupati Pamekasan dibantu oleh seorang Sekretaris Daerah, 3 orang asisten, 5

orang staf ahli, 10 orang kepala bagian, dan 32 kepala di- nas/badan/kantor/satker,

serta 13 orang camat. Administrasi pemerintahan Kabupaten Pamekasan dibawah

tingkat kecamatan terbagi menjadi 11 kelurahan, 178 desa dan 1.112 dusun. Pada

tahun 2015, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemkab Pamekasan

berjumlah 8.569 orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 60,6% dan 39,4%

pegawai perempuan. Persentase tersebut lebih setara dibandingkan komposisi

pegawai dua tahun sebelumnya. Jika dirinci menurut tingkat pendidi- kannya,

51% PNS dilingkungan Pemkab Pamekasan telah berijazah D-IV/S1. Berikutnya

24% berijazah SLTA dan 17% tamatan D1-D3. Walaupun PNS yang berjazah

S2-S3 mencapai 6%, namun masih ada sekitar 2% PNS yang berijazah SLTP

kebawah.

Menurut golongan kepangkatan, 38% PNS Pemkab Pamekasan telah

mencapai golongan IV, dan 43% berada pada golongan III. Sedangkan 18%

masih berada pada golongan II dan 1% yang lain merupa- kan PNS golongan I.

Untuk mengontrol jalannya pemerintahan, di Kab. Pamekasan telah terpilih

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

64

45 anggota DPRD hasil pemilu 2014. Anggota DPRD Kabupaten Pamekasan

terbagi kedalam 4 komisi dari 10 fraksi. Fraksi PPP menempatkan wakil paling

banyak yakni sebanyak 9 orang, sedangkan fraksi yang lain paling banyak

diwakili oleh 5 anggota

2. Gambaran Umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.

Pamekasan

Berdasarkan pada peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang

pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi,

dan pemerintah daerah kabupaten/kota, pada bagian ke 2 pasal 6 ayat 1 dan 2

menyebutkan bahwa urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah

daerah menjadi 2 urusan terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan

wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang berkaitan dengan pelayanan

dasar meliputi 26 urusan, sedangkan urusan pilihan adalah urusan pemerintah

yang secara nyata dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan

yang penentuannya diserahkan kepada daerah masing-masing sesuai dengan

kebutuhannya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan adalah SKPD

(Satuan Kerja Pemerintah Daerah) yang hanya dapat melaksanakan urusan

pilihan, dalam hal ini beberapa hal yang merupakan kewajiban pdalam

pelaksanaannya antara lain : Pengembangan IKM (Industri Kecil Menengah) yang

ada dikota gerbang salam ini merupakan potensi yang patut dikembangkan

sebagai penopang penguatan ekonomi masyarakat di daerah, namun pada

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

65

perkembangannya semua rencana itu selalu kurang sempurna karna hal ini

disebabkan karena daya kemampuan berupa modal yang masih kurang dan

kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia) di bidang industri. Bidang

perdagangan, karena pamekasan merupakan kabupaten yang cukup strategi

dipulau madura yang berada di antara kabupaten Sampang dan Sumenep, maka

berupaya untuk dapat menjadi Kabupaten sebagai pusat perdagangan dipulau

Madura, namun sampai saat ini masih belum optimal, disamping itu pada bidang

perdangangan di upayakan untuk memperluas akses pemasaran, sehingga produk-

produk daerah khususnya yang berupa produk unggulan daerah akan dapat

bersaing dengan produk-produk daerah lain. Hal ini tentunya akan dapat

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, karena pada

kenyataannya di Kabupaten Pamekasan terdapat potensi dibidang perdagangan

yang cukup besar.

a. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan

Perdagangan

Sesuai dengan peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 14 Tahun

2008 tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah

Kabupaten Pamekasan Tahun 2008 Nomor 2 seri D) serta dipertegas lagi dengan

peraturan Bupati Pamekasan Nomor 42 Tahun 2008 tentang penjabaran Tugas dan

fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Berita Daerah Kabupaten

Pamekasan Tahun 2008 Nomor 11 Seri D), maka Struktur Organisasi Dinas

Perindustrian dan Perdagangan:

a. Kepala Dinas

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

66

Kepala dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam

Penyelenggaraan kewenangan dibidang perindustrian dan perdagangan. Untuk

melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud, kepala dinas menyelenggarakan

fungsi:

1. Penyusunan rencana pembinaan dan pengembangan bidang perindustrian

2. Penyusunan rencana pembinaan dan pengembangan bidang perdagangan

3. Penyusunan rencana pembinaan dan pengembangan pasar

4. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan lembaga terkait dalam

pemberdayaan industri dan perdagangan

5. Pengelolaan urusan ketata usahaan kantor meliputi umum dan

kepegawaian, perencanaan dan keuangan.

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya

b. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum,

perlengkapan, kepegawaian, program perencanaan dan keuangan.

c. Bidang bina perindustrian

Bidang bina perindustrian mempunyai tugas memproses pelayanan

pendaftaran perindustrian dan informasi perindustrian, pembinaan industri kecil

menengah serta pengembangan tambang dan energi.

d. Bidang bina Perdagangan

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

67

Bidang bina perdagangan mempunyai tugas memproses pelayanan

pendaftaran perdagangan dan informasi kerjasama perdagangan serta pembinaan

dan pengembangan perdagangan

e. Bidang pengembangan pasar

Bidang pengembangan pasar mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,

pengembangan peningkatan sarana dan prasarana, pengendalian serta pengawasan

pasar

Berikut Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Pamekasan :

Gambar 3.Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan, 2016)

Sebagaimana Struktur Organisasi diatas, Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan didukung oleh sumber daya

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

68

yang masih dibawah standart mengingat banyaknya tugas dan fungsi yang

ada, sampai saat ini sumber daya yang ada di Dinas Perindustrian

dan Perdagangan sebagai berikut :

Tabel 2. Sumber daya Sesuai dengan pangkat/golongan

Tabel 3. Sumber daya sesuai dengan Tingkat Pendidikan :

NO TINGKAT

PENDIDIKAN

JUMLAH KETERANGAN

Pasca Sarjana / S2 4 Orang

Sarjana / S1 15 Orang

SarMud / Diploma III 2 Orang

S L T A 10 Orang

S L T P --

S D --

JUMLAH 31 Orang

(sumber : Rencana Strategi Disperindag Kab. Pamekasan 2013-2018) Sumber daya yang ada (Pegawai/Aparatur) di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan adalah menempati posisi yang cukup strategis dan

mempunyai peran dominan dalam membawa Dinas Perindustrian dan

Perdagangan untuk mencapai tujuannya, demikian penting dan strategisnya

peran pegawai/aparatur ini menuntut diselenggarakannya manajemen

sumber daya manusia secara baik, tepat dan terarah, sehingga mereka

dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan efektifitas Dinas

Perindustrian dan Perdagangan. Selain dari pada sumber daya manusia

PANGKAT/GOL JUMLAH KETERANGAN

1. Golongan IV 6 Orang

2. Golongan III 19 Orang

3. Golongan II 6 Orang

4. Golongan I --

JUMLAH 31 Orang

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

69

yang memadai, untuk mencapai tujuan dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan dibutuhkan juga adanya dukungan dari peralatan kantor

berupa sarana dan prasarana yang cukup secara kualitas maupun

kuantitas, diperlukan sebagai unsur pendukung bagi kelancaran

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Pamekasan.

b. Standar Pelayanan Minimal (SPM) SKPD

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah

sebagaimanan telah di ubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2008 (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844) pada 11 ayat 4 menyatakan bahwa

penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib berpedoman pada

standart pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh

Pemerintah. Sebagaimana diketahui bahwa SPM adalah ketentuan tentang standar

pelayanan yang secara minimal harus disediakan oleh pemerintah Daerah dalam

rangka penyelenggaraan urusan wajib dalam kurun waktu tertentu. Sehubungan

dengan hal tersebut sampai dengan saat ini. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Pamekasan belum memiliki Standart Pelayanan Minimal (SPM) bagi

kegiatan sektor perindustrian dan perdagangan meskipun kegiatan tersebut tidak

termasuk dalam kategori pelayanan dasar karena sudah terdapat unit Pelayanan

terpadu yang sekarang telah menjadi SKPD tersendiri yanitu kantor Pelayanan

Perijinan Terpadu (KPPT). Namun demikian perlu kiranya ada suatu standar yang

formal dalam pelayanan terhadap aparatur khususnya dan masyarakat pada

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

70

umumnya sehingga pada gilirannya akan berdampak terhadap optimalisasi kinerja

organisasi.

Berikut ini kondisi pelayanan yang dilkasanakan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan :

Penerbitan Tanda Daftar Industri (TDI) dan Ijin Usaha Industri (IUI);

Penerbitan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

Penerbitan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Peneribitan Tanda Daftar Gudang (TDG)

Tanda Daftar Usaha (TDU) untuk Pedagang Kaki Lima.

BIP

Selain dari pada pelayanan perijinan diatas, Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Pamekasan juga melayani berbagai kebutuhan dari

usaha-usaha dibidang industri, perdagangan, pengembangan pasar maupun

perlindungan terhadap konsumen. Pelayanan yang dilakukan jenis dan bentuknya

antara lain dibidang :

1. Industri : pembinaan dan pengembangan teknologi di bidang seperti

industri kimia, makanan minuman, kerajinan pengemasan serta lain

sebagainya

2. Perdagangan : fasilitasi pemasaran, pemenuhan kebutuhan, stabilisasi

harga

3. Pengembangan pasar : pembinaan, pengembangan, peningkatan sarana

dan prasarana ,

4. pengendalian serta pengawasan pasar.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

71

5. Perlindungan konsumen : pemeriksaan dan pembinaaan ke pasar, toko

modern dan toko-toko besar terhadap barang konsumsi kebutuhan

masyarakat agar layak dikonsumsi.

c. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

1. Visi dan Misi SKPD

Sebuah organisasi dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi yang

diamanahkan , perlu menetapkan Visi dan Misi yang akan diwujudkan. Visi dan

Misi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai di dicita-citakan yang

digunakan sebagai pedoman, arahan dan acuan ke depan. Berdasarkan hasil

analisis yang dilakukan terhadap nilai-nilai strategis (sumber daya alam, sumber

daya manusia) yang memiliki dan berkembang, lingkungan strategis dan aspirasi

yang berkembang; maka visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Pamekasan dirumuskan sebagai berikut:

VISI :

Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana

instansi pemerintah harus dibawa. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

melaksanakan pembangunan dengan berlandaskan visi, yaitu “Terwujudnya

Peningkatan Kualitas Serta Pemasaran Industri dan Perdagangan yang

Berbasis Produksi Unggulan Daerah dalam Mendukung Peningkatan

Perekonomian Daerah”. Secara filosofi visi tersebut dapat dijelaskan melalui

makna yang terkandung didalamnya, yaitu :

a. Terwujudnya peningkatan; terkandung maksud suatu kondisi yang

terekayasa oleh dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

72

Pamekasan dalam mewujudkan usaha masyarakat yang berkualitas

mandiri, tangguh dan berdaya saing dan secara dinamis terus

berkembang.

b. Kualitas adalah tingkat baik buruknya sesuatu

c. Kuantitas adalah banyaknya (untuk benda) dan jumlah (untuk sesuatu)

memasarkannsuatu barang hasil industri atau barang dagangan.

d. Pemasaran Industri dan perdagangan adalah proses, cara, perbuatan

memasarkan sesuatu barang hasil industri atau barang dagangan

e. Berbasis adalah berdasar kepada

f. Unggulan Daerah adalah yang digunakan didalam suatu daerah

g. Mendukung adalah menyongkong, membantu, menunjang

h. Perekonomian adalah tindakan (aturan atau cara) berekonomi

i. Daeah adalah lingkungan pemerintah atau wilayah

MISI :

Misi adalah kristalisasi dari keinginan menyatukan langkah dan gerak

untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Untuk mencapai dan mewujudkan

visi maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan

menetapkan misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan kwalitas sumber daya manusia di bidang industri dan

perdagangan;

2. Mewujudkan oeningkatan nilai tambah Industri Kecil dan Menengah,

penguasaan teknologi tepat guna;

3. Mewujudkan peningkatan kinerja perdagangan;

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

73

4. Mewujudkan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.

2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Tujuan merupakan penjabaran ataau implementasi dan pernyataan misi,

sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu tertentu

jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. Adapun tujuan dari

pernyataan misi Dinas Perindustrian dan Perdangangan Kabupaten Pamekasan,

sebagai berikut :

1. Meningkatkan sumber daya manusia aparatur serta penyediaan sarana

dan prasarana;

2. Meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah;

3. Meningkatkan kinerja perdagangan;

4. Meningkatkan tertib perdagangan

Dengan mengacu pada tujuan tersebut diatas, maka sasaran yang ingin

dicapai yaitu pembangunan industri dan perdagangan Kabupaten Pamekasan

dirumuskan sesuai dengan masing-masing tujuan yang telah ditetapkan yaitu :

1. Meningkatnya kuantitas dan kualitas hsil produksi IKM;

2. Miningkatnya volume transaksi perdagangan dan meningkatnya

kualitas layanan dasar pasar;

3. Meningkatnya kualitas barang layak konsumsi dan tingkat kepuasan

masyarakat.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

74

3. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Perindustrian dan

Perdagangan

Visi : Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas serta pemasaran

industri dan perdagangan yang berbasis produk unggulan yang mendukung

peningkatan perekonomian daerah

Tabel 4. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

NO MISI TUJUAN SASARAN

1. Meningkatkan

kualitas

sumberdaya

manusia bidang

industri dan

perdagangan

Mewujudkan

transfer

teknologi

Meningkatnya

jumlah hasil industri

dan perdagangan

serta Meningkatnya

kwalitas hasil

industri dan

perdagangan

2. Meningkatkan

kualitas dan

kuantitas hasil

produksi utamanya

yang berbasis

produk unggulan

daerah

Menguatkan

perekonomian

masyarakat

Meningkatnya

volume transaksi

jual beli

3. Meningkatkan

sarana dan

prasarana

pendukung

peningkatan

industri dan

perdagangan

Mewujudkan

ciri khas produk

lokal

Meningkatnya

pendapatan

masyarakat

4. Meningkatkan

pemasaran dan

aksis modal industri

dan perdagangan

Memperluas

pemasaran

Meningkatnya

pendapatan

pengrajin atau

pengusaha

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

75

5. Meningkatkan

pemantauan harga

sembilan bahan

pokok

Menstabilkan harga

barang kebutuhan

Memperkuat

kemampuan daya beli

masyarakat

6. Meningkatkan

Upaya

Perlindungan

Konsumen

Melindungi

konsumen dari

barang yang

tidak layak

konsumsi

Meningkatnya

kesehatan

masyarakat dan

memastikan barang

yang layak

dikonsumsi

7. Meningkatkan

pariwisata daerah

Meningkatkan

daya tarik wisata

Meningkatnya

Pengunjung Daya

Tarik Wisata

Sumber ; ( Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Pamekasan 2013-2018)

B. Penyajian Data

1. Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Industri Batik Tulis

Pamekasan

Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Pamekasan dengan mendasarkan pada peraturan pemerintah nomor 38

tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah,

pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota, pada bagian

ke 2 pasal 6 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan pemerintah daerah menjadi 2 urusan terdiri dari urusan wajib dan

urusan pilihan. Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan dalam

mengembangkan industri yang ada di Pamekasan selanjutnya diberikan kepada

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

76

Pemerintah Daerah telah merumuskan arah kebijakan yang tertuang

dalam Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Pamekasan Tahum 2013-2018. Strategi yang dilakukan oleh Pemerintah

Khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan yaitu

mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki daerahnya, strategi dapat

dilakukan dengan pelaksanaan program-program kegiatan yang bertujuan untuk

mengembangkan dan meningkatkan daya saing di sektor Industri di Kabupaten

Pamekasan. Strategi Pemerintah Daerah dalam mengembangkan dan

meningkatkan daya saing di sektor industri tertuang pada Rencana Strategis Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang 2013-2018.

Strategi dalam Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Malang khususnya Bidang perindustrian adalah langkah-langkah

dalam upaya pengembangan industri dan meningkatkan daya saing yaitu;

1. Menyediakan infrastruktur yang maju dan modern untuk menunjang sektor

industri perdagangan pasar;

2. Membangun kawasan industri maju dan modern yang berbasis industri

kecil dan menengah;

3. Mengembangkan industri pedesaan dengan mengembangkan pedesaan

dengan mengembangkan sentra-sentra unggulan yang berwawasan

lingkungan berdasarkan potensi sumber daya alam dan manusia yang

unggul, kreatif, inovatif dan menuju kemandirian.

Untuk mengimplementasikan strategi dalam rangka mencapai saasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan, maka perlu dirumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

77

menjadi pedoman bagi perumusan dan operasionalisasi program lima tahun dari

rensta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. kebijakan strategis tersebut, adalah:

a. Mengembangkan sektor industri yang dapat menciptakan struktur ekonomi

yang kuat dengan menggunakan teknologi tepat guna serta memanfaatkan

sumberdaya lokal yang ada sehingga mempunyai value added dan

meningkatkan daya beli masyarakat;

b. Meningkatkan penataan manajemen usaha baik dalam segi keuangan,

pemasaran dan organisasi agar dapat meningkatkan efisiensi, usaha, daya

saing dan perluasan pasar;

c. Mengembangkan mekanisme pasar yang berkeadilan dengan memberikan

akses yang lebih luas kepada msyarakat;

d. Mengarahkan pembangunan sektor perdagangan dan peningkatan

pengetahuan produsen mengenai pasar dalam negeri, sehingga dapat

meningkatkan daya saing;

e. Menyediakan sistem informasi harga bahan pokok agar konsumen dapat

memperoleh informasi yang baik dan akurat tentang perkembangan harga

barang dan jasa yang beredar di pasar modern maupun pasar tradisional.

menginventarisir data kelembagaan usaha perdagangan guna menciptakan

penataan dan penertiban para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM)

yang ada di Kabupaten Pamekasan.

Disperindag Kabupaten Pamekasan adalah SKPD yang hanya dapat

melaksanakan urusan pilihan, dalam hal ini beberapa hal yang merupakan

kewajiban dalam pelaksanaannya yaitu melakukan pengembangan IKM (Industri

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

78

Kecil Menengah) dan bidang perdagangan, salah satu industri yang pada saat ini

sedang berkembang adalah industri Batik Tulis. Berikut data jumlah sentra dan

pengrajin yang ada di Kab. Pamekasan;

Tabel 5.

Data Jumlah Sentra dan Pengrajin Batik di Kabupaten Pamekasan 2016

No. Kecamatan Sentra Jumlah

Sentra

Jumlah

Pengrajin

Kowel 2 60

1 Ds. Toronan 1 58

Pamekasan Nyalabu Daja 1 28

Gladak Anyar 1 20

Ds. Klampar 5 1157

Toket 3 1120

2 Proppo Candiburung 3 338

Rangperang Daja 1 220

Ds. Banyupelle 2 35

3 Ds Panaan 1 20

Palengaan Angsanah 1 156

Akkor 1 20

Rek-Kerrek (Dsn.

Nong Tanges) 1 15

Larangan Badung 1 66

4 Waru Waru Barat 1 28

5 Pagantenan Bulangan haji 1 26

Ambunder 1 28

6 Galis

Desa

Pagendingan 1 88

7 Tlanakan

Larangan

Slampar 1 30

8 Pademawu Murtajih 1 29

Total Jumlah 30 3542

(Sumber : Dinar Perindustrian dan Perdagangan, 2017)

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

79

Dari data tersebut, Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan)

Industri Batik yang terdapat di Kabupaten Pamekasan tersebar di 8 Kecamatan

dari 13 Kecamatan yang ada di Pamekasan. Pemerintah Kab. Pamekasan perlu

melakukan beberapa strategi terkait pengembangan industri batik yang terdapat

di semua sentra tersebut baik dari segi kualitas produk dan kualitas sumber

dayanya untuk menunjang pemasaran. Dapat dilihat hampir di semua kecamatan

yang ada di Pamekasan memiliki sentra Batik dan jumlah Pengrajin yang cukup

banyak. Oleh karena itu disamping pemerintah daerah membuat kebijakan yang

secara umum bertujuan untuk mengembangkan batik tulis Pamekasan tetapi juga

perlu mementingkan kualitas produk dan sumber dayanya secara khusus.

Disperindag sebagai SKPD Kabupaten Pamekasan disini telah melakukan

beberapa strategi dalam upaya menangani permasalahan baik dari terkait industri

batik kurangnya peminat batik tulis Pamekasan khususnya untuk masyarakat

Pamekasan sendiri terhadap kualitas batik Pamekasan selain itu juga, sebagai

upaya dalam peningkatan pemasaran batik.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan adalah

SKPD yang berwenang dalam mengurus, mengembangkan serta sekaligus

memasarkan berbagai produk dari Industri yang ada di Pamekasan. Startegi yang

dipilih dalam upaya pengembangan batik tulis yang ada di Pamekasan adalah

“Meningkatkan Kualitas Desain Batik Pamekasan” dan “meningkatkan promosi

serta pemasaran Batik Pamekasan”. Melaui strategi ini diharapkan dapat

membantu pengrajin batik tulis mempunyai inovasi terhadap batik yang

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

80

dibuatnya dan meningkatkan penjualan serta menambah peminat batik terhadap

batik tulis khas Pamekasan.

Disperindag telah melakukan beberapa program terkait strategi untuk

meningkatkan desain batik Pamekasan dan peningkatan promosi dan pemasaran.

Disperindag sebagai SKPD yang menjalani urusan pilihan dalam

mengembangkan potensi di daerahnya Disperindag perlu membuat strategi

dalam hal pengembangan batik tulis Pamekasan. Penelitian yang dilakukan

oleh peneliti pada strategi Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Batik

Tulis Pamekasan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan

menangkap beberapa upaya strategis yang dilakukan guna meningkatkan kualitas

desain Batik Pamekasan, yang meliputi :

a. Pelatihan dan pendampingan Desain Batik

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengadakan

kegiatan pelatihan yang diadakan setiap tahunnya. Pelatihan dan pembinaan atau

pendampingan merupakan salah satu strategi yang dilakukan dengan cara

mengikut sertakan pengrajin di masing-masing sentra yang bertujuan untuk

membantu meningkatkan kreatifitas dan pengetahuan yang baru tentang batik

sehingga, dengan demikian Pemerintah Daerah dapat meningkatkan kualitas

desain batik dengan melakukan pelatihan dan pendampingan terhadap para

pengrajin. Untuk selanjutnya dengan dilaksanakan pelatihan dan pendampingan

diharapkan pengrajin batik tulis di masing-masing sentra dapat berinovasi terkait

motif dan pola batik yang dibuat tanpa menghilangkan nilai dan karakteristik

daerahnya. Sehubungan dengan hal tersebut, seperti yang diungkapkan oleh

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

81

Bapak Tjipto selaku Kabid Perindustrian terkait strategi pengembangan industri

batik yang dilakukan di ruang kerja beliau :

“strategi pengembangan batik ada beberapa salah satunya ada pembinaan

desain, dari tim disperindag datang ke setiap IKM/sentra atau main ke

desa, terus ada pelatihan desain batik yang dilaksanakan dari januari-juni

secara bekelanjutan, itu di IKM-IKM yang ada didesa disetiap sentra itu

ada perwakilannya, ditahun 2016 itu sampai 200 pengrajin batik. kami

dinas selalu melakukan kegiatan pembinaan ke para pengrajin batik dari

masing” sentra tentu setiap tahun kita ambil dari sentra ini 10 orang ,

sentra ini 10 orang terus di ikuti setiap tahun sampai tahun 2016, terus

langkah berikutnya itu ada pendampingan batik 6 bulan dari bulan juli-

desember dalam 1 bulan mengunjungi sentra,”istilahnya pendampingan

kualitas desain batik” ,pendampingan kualitas batik itu jadi yang sudah

ikut pelatihan itu dilihat lansung oleh mentor dan narasumber apa

pengrajin sudah melakukan sesuai dengan pelatihan yang sudah diberikan

dan diajarkan , setelah itu dipilih dari setiap sentra produk hasilnya

dijadiin aset dan invebtaris kantor sebagai bukti sudah ada hasil dari

pelatihan dan pendampingannya” (wawancara pada Hari Kamis, 2

Februari 2017 pukul 10.35 WIB , di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Pamekasan)

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Pamekasan melakukan

kegiatan pengembangan batik tulis Pamekasan dengan memberikan pelatihan

kepada pengrajin batik di masing-masing sentra. Pelatihan dilakukan setiap tahun

selama enam bulan dari bulan Januari-Juli secara berkelanjutan. Pengrajin yang

mengikuti pelatihan ditahun 2016 berjumlah 200 pengrajin yang merupakan

perwakilan dari masing-masing sentra yang ada di Pamekasan. Pelatihan ini

bertujuan untuk memberikan pengarahan dan pengetahuan kepada pengrajin batik

akan pentingnya meningkatkan kualitas batik dan berinovasi pada batik yang

mereka buat nantinya. Langkah yang di ambil oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan adalah melakukan pelatihan dengan cara mengundang atau

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

82

mendatangkan mentor dan narasumber yang telah berkompeten dalam dunia batik

untuk memberikan materi dan penghargan kepada para pengrajin batik yang ikut

dalam pelatihan dalam bentuk seminar dan workshop.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan tidak hanya melakukan pelatihan

tetapi juga melakukan evaluasi kesetiap sentra yang dikenal dengan istilah

pendampingan. Pendampingan yang dilakukan dilakukan setelah pelaksanaan

pelatihan yaitu di bulan Juli-Desember dengan mengunjungi salah satu sentra

disetiap bulannya. Pendampingan merupakan langkah yang dilakukan bertujuan

untuk melihat secara lansung di sentra apakah pengrajin yang sebelumnya sudah

mengikuti pelatihan telah mempraktekkan pembuatan batik yang sesuai dengan

narasumber sampaikan disaat pelatihan. Pelatihan memang dirasa perlu dilakukan

karena melihat kualitas batik Tulis Pamekasan yang masih belum berkembang

baik dari segi motif, pola dan desainya, sehingga ditakutkan akan membuat pasar

jenuh dengan desain yang tetap. Seperti yang dijelaskan oleh ibu Farhatin Selaku

Kasi Bina berikut Perindustian terkait pengrajin Batik Pamekasan yang mengikuti

pelatihan berikut ini;

“karena kalau dalam segi membatiknya mereka sudah bisa tapi dari segi

desainya bagaimana mereka bisa mengikuti dengan desain yang sekarang

desain nasional misalnya selama ini mereka menggambar sembarangan

asal-asalan untuk fashion kadang ketika dipotong tidak pas dan tidak

match, jadi, sekarang di ajari bagaimana supaya hasil gambarnya itu

ketika dijadikan baju bisa match kan untuk fashion kedepannya tidak

hanya sekedar untuk jahit dengan mengadakan pelatihan dengan

narasumber yang didatangkan dari Surabaya yang mempunyai

konsentrasi dalam batik, terus dalam fashion” (wawancara pada Hari

Selasa, 7 Februari 2017 pukul 09.15 WIB , di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Pamekasan)

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

83

Beberapa faktor yang dijelaskan di atas, merupakan dari alasan dan

tujuan kenapa pelatihan dan pendampingan dirasa perlu dilakukan. strategi

pengembangan batik tulis Pamekasan dengan pelatihan dan pengembangan

dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk pengrajin batik.

Pengrajin khususunya pengrajin batik tulis yang ada di Pamekasan merupakan

komponen paling berperan terhadap pengembangan industri batik tulis

Pamekasan, dimana pengrajin batik dituntut harus mempunyai ide-ide atau inovasi

terhadap batik yang dibuatnya agar bisa lebih berkembang. Diharapkan juga

masyarakat dapat memenuhi kebutuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan

dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki dalam hal industri batik. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa salah satu strategi yang dilakukan untuk mengembangkan

Industri batik Tulis Pamekasan adalah melalui pelatihan dan pendampingan atau

lebih mengurus pada proses pembinaan Kualitas Desain Batik. berikut ini

merupakan gambar pelatihan dan pembinaan yang dilakukan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan;

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

84

Gambar 4. Pelatihan dan pembinaan yang dilakukan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan 2016

Sumber : (Dinas Perindustrian dan perdagangan tahun 2016)

b. Pelaksanaan Lomba Desain Batik

Dalam pelaksanaan strategi pelatihan yang dijelaskan di atas melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap strategi yang dilakukan adalah salah satu hal

yang penting dilakukan untuk melihat sejauh mana perkembangannya. Selain

Pendampingan yang merupakan salah satu bagian dari program atau strategi yang

dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Kegiatan yang dilakukan

untuk memonitoring dan evaluasi adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan

mengadakan pelaksanaan lomba Desain Batik, pelaksanaan lomba yang dilakukan

oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan merupakah

langkah selanjutnya setelah pendampingan, strategi ini dilakukan untuk melihat

kreatifitas dan mengapresiasikan produk batik yang dihasilkan oleh pengrajin

batik. Hal ini sesuai dengan penjelasan Bapak Tjipto selaku Kepala Bidang

Perindustrian

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

85

“kita tidak hanya melakukan pembinaan atau pendampingan batik saja

tetapi kita juga melaksanakan lomba, jadi kita melaksanakan lomba desain

batik dari tingkat SD sampai Umum hingga profesional, dengan lomba ini

dapat menjadi bukti bahwa ini salah satu perkembangan batik tulis

pamekasan, pengrajin batik tidak hanya sekedar membuat untuk dijual tapi

pengrajin juga dapat ikut serta lansung dalam hal perlombaan batik yang

nantinya akan memberikan dampak semangat agar pengrajin terus

berinovasi dan mengembangkan desain batiknya” ” (wawancara pada Hari

Kamis, 2 Februari 2017 pukul 10.35 WIB , di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Pamekasan)

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan lomba desain

batik ini dilakukan berkelanjutan setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan.

Dengan kegiatan ini maka pengrajin tidak hanya memperoleh pelatihan dan

pembinaan atau pendampingan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan tetapi

juga diberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan dan kreatifitasnya dalam

membatik dengan ikut serta dalam lomba desain batik yang di adakan setiap tahun

dihari jadi Kabupaten Pamekasan. Lebih lanjut oleh Bapak Tjipto menjelaskan

bahwa;

“lomba ini tujuannya ingin mengali potensi IKM batik yang ada di

Pamekasan. Pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kemapuan

desainnya dibidang fashion. Jadi gini sebelum kita mengadakan lomba kita

mengadakan pelatihan desain setelah pelatihan yang mereka dapat

diterapkan dan mengikuti lomba, kemudian kain batik hasil pembinaan

dan lomba batik yang dilakukan tersebut dipotong dan dijahit yang

kemudian digunakan untuk kostum pemilihan putra putri batik yang

diadakan disaat hari jadi Pamekasan dalam kegiatan “pemilihan putra putri

batik hal tersebut bekerja sama dengan panitia penyelenggaraan pemilihan

putra putri batik yang sekaligus dapat dilakukan sebagai ajang promosi. ”

(wawancara pada Hari Kamis, 2 Februari 2017 pukul 10.35 WIB , di

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan)

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

lomba desain batik dilakukan untuk melihat hasil dari pelatihan dan

pendampingan yang dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu Dinas Perindustrian

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

86

dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan mengadakan sebuah kegiatan lomba.

Kegiatan lomba dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan menggali potensi

yang ada di setiap sentra, dengan kegiatan ini akan diketahui sejauh mana

kemampuan dan kualitas pengrajin batik yang ada di Pamekasan apakah

pelatihan dan pendampingan yang diberikan sudah berjalan dan memperoleh hasil

atau sebaliknya.

c. Promosi Batik

Dinas Perindustrian dan Perdagangan tidak hanya melakukan

pengembangan desain batik melalui peningkatan kualitas desain batik dengan

memberikan pelatihan dan pendampingan hingga melaksanakan lomba tetapi

Dinas perindustrian dan Perdagangan juga harus mempunyai strategi terkait

peningkatan penjualan batik tulis Pamekasan. Promosi merupakan kegiatan yang

bertujuan untuk mempengaruhi tingkat permintaan pada produk yang dihasilkan

dengan komunikasi berbagai cara antara konsumen dan produsen. Komunikasi

pemasaran perlu dilakukan guna memberitahukan produk yang akan dipasarkan.

Hal ini sesuai dengan pernyatan Bapak Budi Bacthiar selaku Kasi Promosi dan

Pameran Bina Perdagangan;

“Srategi untuk mempromosikan batik Pamekasan pertama pameran kedua

misi dagang, , ketiga studi banding kita ajak pengrajin kita ketemu

pengrajin diluar, ,itu aja sementara dilakukan dan sedang gencar-

gencarnya dilakukan di media online website, tapi rata-rata pengrajin dan

pengusaha mulai melek IT, karena kita juga ajarkan mereka melek

teknologi kita ajarkan mereka bagaimana menjual dengan online dan rata2

punya sendiri, baik punya web sendiri blog sendiri hanya yang sebatas fb

dan wa tapi yang pasti pemasaran online sudah dimaksimalkan.”

(wawancara pada Hari Jumat, 24 Februari 2017 pukul 10.15 WIB , di

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan)

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

87

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa upaya Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan terkait strategi peningkatan

pemasaran Batik Tulis Pamekasan adalah melakukan promosi. Strategi terkait

peningktan pemasaran batik tulis Kabupaten Pamekasan adalah melakukan

kegiatan Promosi. Promosi yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan beragam mulai dari promosi melalui pameran, misi dagang, dan

study banding. Dalam hal ini pengrajin dan pengusaha batik juga ikut berperan

dalam mempromosikan produknya sendiri dengan memanfaatkan teknologi

berupa pemasaran dengan sistem online. Berikut secara rinci mengenai strategi

promosi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Pamekasan yang telah

dilakukan yaitu:

1) Pameran

Pameran merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan. Pameran yang dilkukan lebih banyak dilakukan di

luar Pamekasan di berbagai event untuk pameran di daerah sendiri hanya sebatas

membuat stand batik yang diadakan setiap hari jadi Pamekasan yang disebut

dengan pameran pembangunan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan di tahun

2016 telah menggelar beberapa kali pameran batik diluar kabupaten Pamekasan

hal tersebut Ibu Abdiyati selaku Kepala Seksi bagian Perdagangan;

“pameran keluar pamekasan bisa dilakukan empat kali dalam setahun

biasanya ke jogjakarta, balikpapan, jakarta (temu bisnis di TMII), surabaya

(2 kali Dekranasda dan batik expo), kita ikut pameran luar, sepengalaman

saya pameran didaerah sendiri masih belum dalam hal perdagangannya,

semua pameran tentang batik, batik di ambil dari beberapa sentra dan dari

komuditas dan mengambil wakil dari komuditas batik yang ad di masing2

sentra tapi hanya beberapa tidak semua dibawa dalam kegiatan pameran,

kemarin kita di Surabaya dekanas dan Jatimfair sampek menyerap ratusan

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

88

juta,kemarin. (wawancara pada Hari Jumat, 24 Februari 2017 pukul 09.00

WIB , di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan).

Pemeran adalah hal yang sangat berpengaruh dalam peningkatan

pemasaran produk karena dengan adanya pameran maka masyarakat luas akan

mengetahui langsung produk-produk yang menjadi potensi di sebuah daerah dan

masyarakat akan mengetahui tentang kualitas produk yang dihasilkan sekaligus

membelinya. Kabupaten Pamekasan sudah mengadakan beberapa pameran yang

diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan.

Berdasarkan data yang diperoleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan sudah ikut

dalam beberapa Pameran yang diselenggarakan diantaranya yaitu;

a. Temu Bisnis di Pendopo Anjungan Timur Taman Mini Indonesia Indah

(TMII) Jakarta pada tanggal 27 Agustus 2016, Dalam Temu bisnis ini

dihadiri oleh kurang lebih 75 Pengusaha,yang mana para pengusaha UKM

Pamekasan didampingi oleh Bupati Achmad Syafii dan para pejabat

pemerintah Kabupaten Pamekasan terkait dipertemukan langsung dengan

para Tokoh dan Pengusaha asal Madura yang telah sukses di Jakarta dan

para Pengusaha yang berasal dari Jakarta itu sendiri. Maksud dan Tujuan

dari kegiatan ini adalah : mempererat tali silaturrahmi dengan

Tokoh/Pengusaha Madura di Jakarta, dan untuk membangun sinergi usaha

guna percepatan ekonomi kreatif bagi pelaku Usaha Mecil menengah (

UKM) di Pamekasan.

b. Pameran Batik, Bordir & Aksesoris Fair 2016 yang digelar di Convex

Grand City Surabaya tanggal 11-15 Mei 2016 merupakan kerjasama PT.

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

89

Debindo Mitra Tama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Timur didukung Dekranasda Provinsi Jawa Timur. Produk

yang dipamerkan di stand Kabupaten Pamekasan yakni batik, aksesoris

dari batik dan sandal batik dan membagi-bagikan brosur.

c. Pameran Surabaya Greet Expo di Convex Grand City Surabaya. Pameran

Surabaya Great Expo 2016 yang digelar di Convex Grand City Surabaya

dilaksnakan pada tanggal 18-22 Mei 2016 merupakan kerjasama PT.

Debindo Mitra Tama yang ke tujuh kalinya dengan Pemerintah Surabaya

dalam rangka memperingati hari jadi kota Surabaya yang ke 723. Dinas

Perindag Kabupaten Pamekasan menggelar berbagai produk unggulan

daerah diantaranya adalah batik, jamu, camilan dan membagi-bagikan

brosur dan Profil Investasi Kabupaten Pamekasan.

2) Misi Dagang

Promosi lain yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan

adalah melalui Misi Dagang. Misi dagang disini adalah kegiatan mempertemukan

calon konsumen atau pembeli diberbagai wilayah Indonesia untuk melihat potensi

pelaku usaha dalam hal ini pelaku usaha yang ada di jawa timur. Dinas

Perindustrian dan Perdagangan dalam misi dagang di tahun 2016 ini mengajak

pengrajin yang ada di Pamekasan untuk bertemu langsung dengan pengusaha dan

konsumen dari wilayah lain, Hal ini dibenarkan oleh bapak Budi Bacthiar selaku

kasi Promosi dan Pemasaran yang menyatakan;

“kegiatan promosi yang juga dilakukan adalah misi dagang. Misi dagang

itu kita ngajak pengarajin ketemu dengan beberapa pengusaha di daerah

lain tahun kemaren yang kita lakukan adalah misi dagang di

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

90

Yogyakarta,kita juga menggandeng kantor perwakilan dagang provinsi

jatim di beberapa daerah jadi disperindag provinsi jatim mempunyai

kantor perwakilan dagang di beberapa provinsi kita ajak ke sana mungkin

bisa masuk ke misi dagang, pada tahun 2016 ke Yogja misi dagang,

bertujuan mengembangkan pemasaran potensi batik yang ada di

pamekasan, kebetulan banyak sekali para konsumen tertarik sih dengan

batik Pamekasan karena batik Pamekasan kan punya ciri khas keunikan

sendiri terutama batik podheknya. (wawancara pada Hari Jumat, 24

Februari 2017 pukul 10.15 WIB , di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Pamekasan)

Berdasarkan wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa misi dagang

yang diikuti selain untuk mengajak pengrajin yang ada di Kabupaten Pamekasan

bertemu dengan pengusaha lain dan konsumen, misi dagang juga bertujuan untuk

mengembangkan pemasaran potensi batik yang ada di Pamekasan khususnya

potensi Batik Tulis. Misi dagang juga dapat dijadikan kesempatan pengrajin

mempromosikan sekaligus menjual batik dengan pelanggan secara langsung yang

berasal dari berbagai wilayah, dapat dikatakan kegiatan misi dagang ini

diselenggarakan untuk mengajak pengrajin untuk mencapai target penjualan,

maka pengusaha ataupun pengrajin batik tulis Kabupaten Pamekasan sebaiknya

bisa lebih fokus dalam berkomunikasi dengan konsumen melalui berbagai cara

agar produk dapat disampaikan dengan baik dan konsumen merasa tertarik.

3) Studi Banding

Dalam rangka pengembangan dan peningkatan pemasaran Batik Tulis

Pamekasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga melakukan Studi Banding.

Studi banding dilakukan dengan mengajak pengrajin, desainer dan pedagang batik

dari Kabupaten Pamekasan ke daerah yang bertujuan memberikan wawasan dan

semangat untuk mengembangkan batik khususnya dalam desain batik. Disamping

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

91

itu para peserta juga diajak melihat secara dekat proses pengembangan batik yang

ada di Yogyakarta. Tidak hanya melihat pengembangan batik yang ada di

Yogyakarta pada kesempatan itu Pamekasan juga memperkenalkan tentang Batik

Tulis yang ada di Kabupaten Pamekasan. hal ini disampaikan oleh bapak Budi

Bacthiar selaku kasi Promosi dan Pemasaran yaitu;

“kemaren kita mengadakan studi banding kejogja dengan menggandeng

komunitas sekar jagad di Yogja itu salah satu cara kita untuk

memperkenalkan batik Pamekasan, akhirnya mereka dapat berinteraksi

tentang ini loh batik pamekasan, pakem-pakemnya dan ciri khasnya dan

hasilnya bener maksimal, dengan menggandeng komunitas-komunitas di

daerah komunitas pencinta batik khususnya lebih pas sasarannya, karena

komunitas batik tersebut ad terdiri dari pengusha batik, kolektor batik ada

sekedar pencinta batik, kriteria harus pengrajin batik bukan pedagang, kita

sih objektif milih pengrajin bukan subjektif faktor-faktor lain suka atau

gak yang pasti kita bentuk komunitas batik yang sekarang dibina untuk

membentuk/menciptakan desain-desain baru yang mereka merupakan

pengrajin batik bukan pengusaha yang memproduksi beda dengan

pengusaha yang sudah mempunyai stretgi sendiri untuk menjual tapi

dengan pengrajin bagaimana mereka bisa mempunyai strategi untuk

menjual, dengan cara sosialisasi dan membentuk komunitas desain batik

yang lebih fokus bagaimana membuat desain yang batik berpola”

(wawancara pada Hari Jumat, 24 Februari 2017 pukul 10:15 WIB , di

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan).

Studi banding yang diadakan berdasarkan penjelasan di atas merupakan

kunjungan yang berlangsung pada hari Rabu, 28 September 2016 dalam rangka

Kegiatan Pembinaan Desain Batik. Rombongan studi banding yang terdiri dari

para pejabat Disperindag Kabupaten Pamekasan, pengrajin, desainer dan

pedagang batik yang bertujuan memberikan wawasan dan semangat untuk

mengembangkan batik khususnya dalam desain batik. Para rombongan juga

mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan para pencinta batik yang ada di

Yogyakarta tentang apa itu Batik Pamekasan mulai dari nilai-nilainya, dan ciri

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

92

khasnya. Disamping itu para peserta juga diajak melihat secara dekat proses

pengembangan batik yang ada di Yogyakarta. Berdasarkan data yang diperoleh

dijelaskan dalam sambutan Kepala BBKB Bapak Isnanto Winursito ketika

menerima kunjungan mengatakan bahwa Balai Besar Kerajinan dan batik

(BBKB) Yogyakarta merupakan satu-satunya institusi yang ada di Indonesia yang

mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama,

standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi

industri kerajinan dan batik sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian. studi

banding di Yogyakarta dapat dijadikan tempat yang tepat untuk saling berdiskusi

dalam pengembangan batik dan para peserta studi banding akan sangat antusias

dengan melontarkan beberapa pertanyaan, seperti pengertian batik, teknologi batik

dan budaya serta pemasaran batik. Para peserta studi banding juga diajak untuk

melihat secara dekat beberapa laboratorium dan ruang pameran yang berada di

BBKB Yogyakarta..

Gambar 5. Pelaksanaan Studi Banding di Yogyakarta

Sumber : (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan, 2016)

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

93

Kegiatan promosi sebagaimana yang telah diuraikan di atas yang terdiri

dari Pameran, Misi Dagang dan Studi Banding ketiganya secara keseluruhan

mempunyai tujuan untuk mengenalkan produk potensial khususnya Batik Tulis

Kabupaten Pamekasan dan potensi unggulan daerah lainnya yang memiliki nilai

jual kepada masyarakat. Promosi seperti ini penting terus dilakukan dalam

mengembangkan suatu produk yang dihasilkan oleh para pengrajin maupun

pengusaha. Baik itu dilakukan melalui media online ataupun secara lansung.

Promosi ini salah satu faktor yang sangat penting penentu keberhasilan suatu

program pemasaran. Diharapkan para pengrajin mempunyai strategi ataupun

inovasi dalam mempromosikan hasil produksinya guna untuk berkembangnya

suatu usaha. Seberapa bagus kualitas produk yang dihasilkan apabila konsumen

tidak pernah mendengar atau yakin akan kualitas produk tersebut maka mereka

tidak akan membelinya.

d. Fasilitasi Pemasaran Batik

Salah satu strategi Pemerintah Daerah yang telah lama dilakukan adalah

fasilitasi Pemasaran Batik. Fasilitasi Pemasaran batik merupakan kegiatan

penyedian sarana dan prasarana yang mudah untuk pengrajin dan pengusaha

untuk memasarkan produknya dalam hal ini khususunya Batik Tulis Pamekasan

yang untuk selanjutnya dengan adanya fasilitas yang diberikan dapat mudah

diakses oleh masyarakat di Pamekasan ataupun diluar Pamekasan. Hal ini

dijelaskan oleh Bapak Tjipto selaku Kabid Perindustrian;

“strategi lainnya dalam pengembangan industri batik yaitu kita

memfasilitasi pemasaran di pasar 17 agustus, dan showroom atau pasar

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

94

modern, pengrajin batik tidak terlalu menyukai kegiatan pasar yang terlalu

modern, karena terus terang orang desa lebih suka menjual dagangannya

dengan santai dan jadi dapat menjual dagangannya dengan duduk manis

sambil merokok dan makan tidak terikat dengan apa-apa dan puncaknya

pasar tradisional itu pada hari kamis dan minggu selain itu kita buat los di

emperan pasar kita juga membuat pertokoan didepan yang buka setiap hari

jadi mereka sudah tau dan mempunyai pasar sendiri disamping itu juga

mereka sudah banyak menguasai dari beberapa pengrajin dan pengusaha.

Kami bermitra lebih kepada pengrajin dan pengusaha, mereka juga

menjual dagangannya melalui online hal tersebut juga termasuk dalam

pembinaan yang dilakukan oleh disperindag” (wawancara pada Hari

Kamis, 2 Februari 2017 pukul 10.35 WIB , di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Pamekasan)

Pemerintah Daerah berupaya dalam pengembangan Batik tulis yang ada

di Pamekasan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten dengan

cara menfasilitasi para pengrajin dan pengusaha batik untuk memasarkan produk

unggulannya secara mudah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam aspek

pemasaran memfasilitasi pengrajin dan pengusaha batik dengan menyediakan dua

tempat yaitu pertama pasar tradisional yang dikenal oleh masyarakat Pamekasan

dengan Pasar 17 Agustus (pasar batik) dan kedua pasar modern yang disebut

dengan showroom di pusat kota. Dari dua tempat pemasaran yang disediakan

pengrajin dan pengusaha batik lebih berantusias untuk memasarkan produknya di

pasar tradisional karena aktifitas masyarakat daerah pamekasan yang masih

tergolong tradisional lebih menyukai berbelanja di pasar tradisional di bandingkan

dengan pasar modern. Puncak pasar 17 Agustus terjadi di hari kamis dan minggu,

aktifitas pasar terlihat ramai dihari itu. Pasar yang kondisinya sampai sekarang

masih bergabung dengan pasar ternak, sayuran dan pasar batik sehingga yang

terlihat tidak hanya kegiatan pemasaran batik saja tapi berbaur dengan pemasaran

yang lain. Selain dihari kamis dan minggu pemerintah juga menyediakan kios-

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

95

kios di pasar 17 Agustus yang berjumlah 40 kios yang akan buka setiap hari

sehingga aktifitas pemasaran batik akan terus ada setiap hari selain hari kamis dan

jumat. Pengrajin dan pengusaha batik menjadi aktor penting dalam kegiatan

pemasaran sehingga diharapkan pengrajin dan pengusaha sudah mempunyai cara

tersendiri dalam memasarkan produknya dengan memanfaatkan fasilitas yang

telah di sediakan oleh pemerintah.

Dari ke empat strategi atau program yang telah disebutkan dan jelaskan

di atas maka dapat dikatakan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Pamekasan membuat program dan kegiatan yang memprioritaskan

pada potensi yang ada di daerah sebagai upaya untuk mengembangkan ekonomi

lokal. Adanya strategi yang dimulai dari pelatihan dan pendampingan batik,

pelaksanaan lomba, promosi batik hingga fasilitasi pemasaran diharapkan potensi

industri Batik Pamekasan akan terus berkembang dan meningkat sehingga tidak

akan kalah saing dengan batik luar selain batik tulis Pamekasan. Dapat ditarik

kesimpulan strategi pemerintah daerah dalam pengembangan industri batik tulis

Pamekasan dalam hal peningkatan pemasaran dan promosi batik dilakukan

melalui pameran kebudayaan dan pameran industri, kebijakan pemakaian batik,

serta penghiasan jalan dan bangunan pemerintahan dengan ornamen batik, dalam

aspek Sumber daya Manusia (SDM) khususunya Pengrajin batik dan pengusahan

batik pemerintah telah memberikan pelatihan untuk pengrajin dalam

meningkatkan kemampuan para pengrajin, dalam aspek kewirausahaan

pemerintah juga telah memberikan pelatihan khususnya mengenai pengelolaan

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

96

usaha kepada para pengrajin yang terpilih dan menyediakan fasilitas untuk

memasarkan produknya secara bebas.

2. Tantangan kedepan dalam Pengembangan Industri Batik Tulis

Pamekasan

Dalam rangka pengembangan industri batik tulis Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Pamekasan dalam rencana strategisnya berupaya

membuat strategi agar industri kecil bisa terus berkembang dan mempunyai daya

saing tinggi. Namun dalam penetapan strateginya tentu terdapat tantangan yang

dihadapi. Berdasarkan Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Pamekasan Tahun 2013-2018 tantangan yang dihadapi di antaranya Krisis

kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, Sering terdapatnya perubahan

produk hukum nasional, Persaingan yang makin ketat pada era globalisasi,

Kebutuhan akan pelayanan di sektor Perindustrian dan Perdagangan yang lebih

cepat, lebih baik dan lebih murah sebagai perwujudan good governance. Dari

hasil Penelitian yang dilakukan peniliti menangkap beberapa tantangan yang

dihadapi yaitu;

a. Keberlansungan Produksi Batik Lokal

Produksi adalah salah satu kegiatan yang digunakan untuk menambah

nilai suatu barang atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam

memenuhi kebutuhan tersebut. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor

yang sangat penting untuk mengembangkan industri Batik Tulis Pamekasan

dalam kegiatan produksi batik lokal. SDM yang berkualitas tinggi, yaitu

masyarakat yang mempunyai keterampilan, mempunyai pandangan yang luas

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

97

mengenai ilmu pengetahuan. Dengan demikian dalam pengembangan pengarajin

dan pengusaha batik yang merupakan Sumber daya manusia merupakan aktor

utama yang mempunyai peran untuk menggerakkan kegiatan produksi menjadi

lebih berkembang. Pemerintah daerah pamekasan melalui Dinas Perindustrian dan

Perdagangan berusaha untuk mengembangkan Batik Tulis Pamekasan dalam hal

tersebut telah mengupayakan memberikan mulai dari pelatihan, pengembangan,

pelaksanaan lomba hingga promosi dan fasilitasi pemasaran.

Adanya upaya dari Pemerintah tersebut diharapkan hasil produksi yang

dihasilkan khususnya oleh pengrajin Batik Tulis Pamekasan lebih berkualitas dan

berpola, selain itu juga dari segi manajemen usaha diharapkan pengrajin dan

pengusaha diharapkan dapat memasarkan produknya secara maksimal. Selepas

dari tujuan yang ingin dicapai strategi dalam pengembangan industri batik

pamekasan tidak semua tercapai secara maksimal. Pemerintah perlu melihat

dalam strategi yang mereka lakukan mulai dari pengembangan desain batik tulis

untuk meningkat kualitas batik hingga fasilitasi pemasaran, sedangkan untuk

memasarkan produknya terdapat kegiatan produksi ditengahnya yang masih

belum disentuh hingga saat ini. Pemerintah masih melihat tantangan terletak pada

segi sumber daya manusianya saja yang dinilai belum secara maksimal dilakukan.

Hal ini dibenarkan oleh Bapak Tjipto selaku Kepala Bidang Perindustrian;

“hambatan dalam pelaksanaan strategi adalah SDM belum maksimal jadi

kadang kita sudah memberikan pelatihan untuk merubah maindset mereka

susah karena dari dulunya seperti itu, masih ragu laku apa tidak,

hambatannya persaingan dipasar, kompetitif, motif batik pasar merasa

jenuh dengan motif yang ada batik motif gini2 terus hanya beda warna,

selanjutnya servisnya kurang memuaskan mentang2 laku banyak mereka

enggan melayani konsumen, kembali ke kebiasaan dalam penjualannya

dengan memberikan kemasannya, mereka tidak memerhatikan pewarnaan

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

98

yang tidak rapi, kontor karena mereka berpikir seperti ini aja sudah laku

sehingga konsumen kecewa, mereka tidak berpikir sejauh itu mereka

hanya berpikir poko’en pajuh (pokoknya laku) gini aja udah laku mereka

kurang memehami kepuasaan pelanggan” (wawancara pada Hari Kamis, 2

Februari 2017 pukul 10.35 WIB , di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Pamekasan)

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Budi Bacthiar selaku Kasi

Promosi dan Pemasaran;

“Tantangan juga terletak pada kualitas sumberdaya manusia, dan fasilitas

komunitas belum bisa merangkul semua, karena orang mengeluarkan satu

desain akan ditiru dengan desain lain dan dijiplak dengan harga murah

dengan bahan yang murah karena belum adanya hak cipta. (wawancara

pada Hari Jumat, 24 Februari 2017 pukul 10:15 WIB , di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan).

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan Pemerintah masih

melihat dan merasa tantangan yang muncul selama strategi dilakukan adalah dari

Kualitas Sumber Daya Manusia yang ada belum maksimal. Pemerintah Daerah

menganggap pengrajin batik merupakan Sumber Daya Manusia yang paling

berperan dalam pengembangan Batik Tulis Pamekasan sehingga karena

kebanyakan pengrajin Batik Tulis Pamekasan di masing-masing sentra sudah

berusia tua maka Pengembangan Industri Batik Tulis Pamekasan dalam

pelaksanaannya tidak berhasil sepenuhnya. Merubah cara pikir pengrajin yang

berusia tua tidaklah mudah, melihat para pengrajin batik yang ada di Pamekasn

sangat banyak, akan tetapi yang memiliki ketekunan membuat motif batik dan

berinovasi masih jarang. Pengrajin masih banyak yang belum bisa berpikir maju

kedepan, keinginan untuk berkembang masih sulit dilakukan, pengrajin masih

memiliki sifat keraguan, kepasrahan, kemalasan dan tidak berani menghadapi

tantangan dan risiko. Pemerintah daerah belum menyentuh dalam kegiatan

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

99

produksi, pemerintah hanya sebatas mendorong pengrajin batik tulis dengan

memberikan pelatihan hingga pemasaran tetapi masih belum dapat menarik dan

meningkatkan kapasitas produksi batik lokal.

b. Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan yang utama dalam memproduksi batik tulis

Pamekasan, dengan demikian, ketersediaannya sangat penting bagi pelaku industri

menengah khususnya industri kecil menengah batik Pamekasan. Bahan baku

utama pembuatan batik tulis terdiri dari beberapa macam yaitu kain mori,

canting, malan, pewarna, papan alas membatik, dan sebagainya. Ketersediaan

bahan-bahan baku ini sebernarnya tidak begitu sulit didapatkannya, tetapi harga

bahan baku yang naik turun. Di wilayah Kabupaten Pamekasan bahan baku ini

bisa didapatkan hanya di pasar tradisional yaitu pasar 17 Agustus. Didalam pasar

tersebut terdapat tempat yang khusus menjual peralatan membatik yang terletak di

bagian bawah pasar sedangkan untuk kain batik terdapat di atas dan bagian depan

pasar. Bahan baku lebih lengkapnya diperoleh dari daerah pekalongan dan solo

yang sering juga dijadikan langganan pembelian bahan baku oleh para pengrajin

batik di Kabupaten Pamekasan. Para pengrajin membeli bahan baku disesuaikan

dengan kebutuhan dan kondisi keuangan yang tersedia artinya jika banyak

pesanan batik tulis , maka jumlah kebutuhan bahan baku akan lebih banyak dari

biasanya. Hal ini di ungkapkan oleh Bapak Arief Suharyono selaku Pengusaha

Batik di Pasar Modern:

“saya punya pengrajin sendiri mbk, dan untuk bahan baku biasanya saya

membeli di surabaya kadang juga saya ngirim dari solo lansung, karena

bahan baku yang dijual di pasar tradisional masih kurang lengkap dan

pemilihan terbatas, karena saya juga mempunyai butik batik tulis di

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

100

surabaya jadi saya sekalian membeli bahan baku disana” (wawancara pada

Hari Senin, 20 Februari 2017 pukul 09:15 WIB , di Pasar Modern

shworoom Kabupaten Pamekasan).

Pengusaha batik yang ada di Pamekasan merasa bahan baku yang ada di

Pamekasan masih dirasa kurang dan terbatas sehingga mereka lebih memilih

untuk membeli langsung ke suplyer yang ada di Surabaya. Melihat kebutuhan

bahan baku sangat penting untuk keberlansungn produksi batik tulis yang ada di

Pamekasan maka, sudah saatnya pemerintah turun tangan untuk menyelesaikan

permasalah bahan baku. Mengenai bahan baku Pemerintah Kab. Pamekasan

pernah memberikan bahan baku seperti yang dijelaskan oleh Bapak Tjipto selaku

Kepala Bidang Perindustrian;

“selain itu ada memberikan bantuan tapi dulu ,sekarang tidak karena

terbentur dengan peraturan kemendagri tahun 2016, itu awalnya 2014 ,

intinya kalau mau ngeluarin bantuan harus ke ikm yang sudah didaftarkan

Keminhumkam selama minimal 2 tahun masa pendaftaran sebelumnya

ngasih kain, meja desain” (wawancara pada Hari Kamis, 2 Februari 2017

pukul 10.35 WIB , di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Pamekasan).

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa saat ini para pengrajin

batik tulis di Kabupaten Pamekasan masih mengalami kesulitan dalam pengadaan

barang baku batik tersebut. Bahan baku yang hanya bisa didapatkan di pasar

tradisional masih dirasa belum cukup membutuhi pengrajin selain itu bantuan

pemerintah masih minim karena kendalanya anggaran. Pengrajin dan pengusaha

batik yang ada di Kabupaten Pamekasan ada beberapa yang membeli bahan baku

dari luar yaitu Surabaya dan Solo meskipun bahan baku juga bisa didapatkan di

daerahnya sendiri. Melihat kondisi ini Pemerintah harus menjamin ketersediaanya

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

101

bahan baku dengan menjalin hubungan yang baik dengan para suplyer bahan baku

yang menjadi langganan para pengrajin yang ada di Surabaya dan Solo.

c. Ancaman Batik Printing

Jenis batik tulis di indonesia sangatlah beragam mulai dari batik tulis,

batik cap hingga batik printing. Salah satu yang sampai saat ini menjadi hal yang

dapat menghambat perkembangn batik khususnya batik tulis. Menjamurnya batik

printing yang beredar di pasaran, berdampak pada kurangnya perkembangan batik

tulis lokal Madura, khususnya batik tulis Pamekasan. Selain harga batik printing

lebih murah dan terjangkau bagi kalangan masyarakat ekonomi bawah disamping

itu pemasaran batik printing lebih cepat. Sehingga dalam hal pemasaran dan

harganya, batik tulis lokal kalah. Kondisi ini membuat perkembangan batik tulis

lokal terkendala dan terhambat. Tantangan yang terjadi akibat adanya batik

printing yang sulit untuk dibedakan dengan batik tulis asli menyebabkan harga

batik tulis asli kalah dan penjualannya akan menurun. Hal ini juga disebabkan

karena batik tulis Pamekasan masih belum sepenuhnya mempunyai hak cipta atau

batik mark, setidaknya dengan mempunyai hak cipta atau batik mark batik tulis

yang dibuat tidak mudah untuk di tiru dengan cara diprint, namun terlepas dari itu

semua batik printing akan tetap ada dan menjadi tantangan untuk pengembangan

industri batik tulis termasuk batik tulis Pamekasan. Berhubungan dengan hal

tersebut bapak Budi Bachtiar selaku Kepala Seksi Promosi dan Pameran juga

berpendapat yang sama yaitu ;

“peningkatan penjualan yang pasti akan mengikuti promisi dan berbanding

lurus dengan promosi, kalau promosinya kenceng insyaAllah penjualan

pemasaraan akan jalan, tapi batik pamekasan sudah cukup dikenal,

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

102

memang pemasaran kita terdapat halangan salah satunya faktornya

persaingan yang ketat dipasar persaingannya menghadapi batik2 printing

batik pamekasan umumnya sudah mulai banyak diprinting harganya jauh

lebih murah dan konsumen tidak tau membedakan mana batik printing

atau tulis, dan harganya batik pamekasan murah itu salah satu ancaman

terbesar selain memang tidak ada tataniaga tidak ada aturan main dibidang

pemasaran batik, jadi yang mebuat persaingan yang kompetitif bersaing

ketan antar pengrajin dan pengusaha yang bersaing ketat, jadi pedangan a

dan b menyikapi pasar yang sepi dengan bersaing diharga” . (wawancara

pada Hari Jumat, 24 Februari 2017 pukul 10:15 WIB , di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan).

Batik printing merupakan faktor yang menjadi persaingan ketat yang

akan terjadi dengan batik tulis asli Pamekasan. Batik Tulis Pamekasan yang

umumnya banyak yang sudah diprinting dengan harga yang sama dan kualitas

yang hampir sama. Konsumen juga belum bisa membedakan mana batik printing

dan batik tulis asli kebanyakan konsumen membeli batik kurang memperhatikan

dan mengetahui jenis batik hanya melihat dari segi motif dan polanya. Batik

printing akan terlihat lebih bersih dan rapi dibandingkan batik tulis sehingga

konsumen akan tertarik dengan batik printing yang pada dasarnya mereka belum

tau mengenai jenis-jenis batik yang ada. Salah satu akibatnya adanya batik

printing yang tidak berbeda dengan batik tulis maka akan timbul persaingan harga

di pasaran sehingga mau tidak mau pengrajin batik tulis akan menjual batik

buatnya dengan harga yang lebih murah karena sebagai pengrajin dan pengusaha

pasti tidak akan ingin produk yang dibuatkan tidak terjual dipasaran yang akan

menyebabkan kerugian sehingga, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya hal ini

maka akan menurunkan nilai jual batik Pamekasan yang umumnya batik tulis.

d. Fasilitasi Pemasaran Lokal Belum Maksimal

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

103

Pemasaran yang kokoh merupakan hal yang penting di dalam semua

elemen Industri Kecil Menengah. Pemasaran merupakan proses mengelola

hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan dua sasaran yaitu menarik

pelanggan baru dengan menjanjikan keunggulan nilai serta menjaga dan

menumbuhkan pelanggan melalui dua cara yaitu pemasaran bersifat langsung dan

pemasasaran tidak langsung. pemasaran langsung dilakukan jika penjual bertemu

atau bertatap muka secara langsung dengan pembeli. Sedangkan pemasaran tidak

lansung yaitu penjualan yang dilakukan melalui media sosial atau pemamfaatan

teknologi. Ketersediaan fasilitas pemasaran khususnya untuk pemasaran batik

tulis Pamekasan perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah. Oleh karena

itu Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Pamekasan memberikan fasilitisasi pemasaran di dua

tempat seperti yang disebutkan di sub bab sebelumnya diantaranya pasar modern

dan pasar tradisioanal. Kondisi dua tempat tersebut terlihat belum maksimal,

showroom yang merupakan gedung 2 lantai terlihat sepi dan tidak ada aktivitas,

dalam showroom hanya berisi pengusaha batik yang merupakan pengempul batik

dari beberapa sentra yang ada di pamekasan.

Selain pasar modern berupa showroom 2 lantai Pemerintah Daerah juga

menyediakan pasar tradisional, kebersihan pasar tradisional kurang diperhatikan

oleh pemerintah yang menyebabkan kondisi pasar terlihat kotor dan tidak tertata,

kondisi ini terlihat karena sampai sekarang pasar tradisional belum difokuskan

sebagai pasar batik masih terlihat banyak aktivitas selain batik. Pasar tradisional

yang disebut dengan pasar 17 Agustus ini masih bergabung dengan pasar

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

104

ternak,sayuran dll. Mengenai kondisi pasar tradisional juga di akui oleh bapak

Budi Bacthiar selaku Kepala seksi Promosi dan Pemasaran sebagai berikut;

“Pasar tradisional juga termasuk pasar batik dan 17, yang merupakan

fasilitasi dari kita, dan sempat direnovasi dengan membangun kios2,

perawatan genaral kita secara khusus penyewa untuk kiosnya saja, pasar

belum difokuskan sehingga masih gabung dengan pasar penjualan

lainya”.(wawancara pada Hari Jumat, 24 Februari 2017 pukul 10:15 WIB ,

di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan).

Berdasarkan penjelasan di atas strategi pemerintah daerah dalam

pengadaan fasilitsasi pemasaran hanya berhenti di dalam penyediaan tempat.

Pemerintah kurang memperhatikan keberlansungan dan kondisi fasilitas

pemasaran tersebut. Hal ini tentu akan menjadi tantangan untuk strategi

selanjutnya jika kondisi pasar yang kurang maksimal untuk memasarkan produk

kaitannya batik Pamekasan maka dalam rangka pengembangan industri batik

Pamekasan akan mengalami kendala dan terhambat. Konsumen juga akan merasa

enggan untuk melihat-lihat batik dan kembali lagi dilain waktu jika kondisi

fasilitas pemasaran kurang maksimal dan tertata rapi, adanya prasarana berupa

fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara tidak langsung masih belum

maksimal dalam membantu pemasaran hasil produksi pengrajin batik Pamekasan.

Produktivitas suatu usaha tidak akan memiliki arti apabila hasil produk tersebut

tidak dapat dipasarkan secara maksimal. Oleh karena itu pemerintah perlu melihat

kondisi pasar batik yang telah disediakan secara berkelanjutan.

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

105

3. Strategi Alternatif Kedepan dalam Pengembangan Industri Batik Tulis

Pamekasan

Pemerintah Daerah dalam mengembangkan potensi di daerah tentu akan

melakukan pengembangan terhadap suatu hal yang menjadi potensi unggulan di

daerahnya. Daerah Pamekasan memiliki potensi yang baik pada industri batiknya

karena sebagian besar kecamatan yang ada di pamekasan mempunyai sentra batik

dan masyarakat berpenghasilan dari menjadi pengrajin batik sekaligus pengusaha

batik. Kondisi seperti ini yang harus menjadi perhatian pemerintah daerah untuk

membuat Kabupaten Pamekasan lebih maju. Pemerintah daerah Kabupaten

Pamekasan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan

berupaya untuk mengembangkan potensi industri batik tulis yang ada di

Pamekasan melalui berberapa strategi yang telah dilakukan. Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan melakukan strategi terkait

pengembangan batik tulis Pamekasan diantaranya dengan melalkukan strategi

peningkatan kualitas desain batik tulis pamekasan dengan melakukan pelatihan,

pendampingan dan lomba desain batik, selain itu juga melaku strategi dalam

peningkatan pemasaran batik tulis Pamekasan denga cara promosi dan pameran

hingga fasilitasi pemasaran batik tulis Pamekasan.

Dalam pelaksanaannya tidak semua strategi yang telah dilakukan untuk

pengembangan industri batik tulis Pamekasan dapat terlaksana secara maksimal

dan berhasil. Terdapat beberapa kendala dan tantangan yang masih dapat terjadi di

kemudian hari, tantangan tersebut yang harus menjadi perhatian pemerintah

daerah untuk mengatasi kemungkinan melemahnya perkembangan industri batik

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

106

Pamekasan. Oleh karena itu berdasarkan penelitian dan berbagai informasi yang

peneliti telah didapat, peniliti dalam hal ini akan memberikan beberapa strategi

alternatif yang bisa dijadikan strategi untuk menghadapi kemungkinan-

kemungkinan terburuk yang dapat terjadi dalam pengembangan industri batik tulis

Pamekasan di masa yang akan datang, diantara yaitu;

a. Optimalisasi Pemasaran Lokal Melalui Sosialisai

Pengembangan industri batik tulis pamekasan tidak hanya sebatas

memberikan kegiatan berupa pelatihan dan pendampingan kepada pengrajin dan

hanya sebatas memberikan fasilitasi pemasaran berupa pasar tradisional dengan

kios-kiosnya dan showroom. Pemerintah yang saat ini melalui Dinas Perindustrian

dan Perdagangan juga harus mempertimbangkan aspek lain selain pengrajin batik

dan pengusaha batik. Kemampuan untuk produksi dan pemasarannya juga perlu

diperhatikan oleh pemerintah, sehingga pemerintah tidak serta merta hanya

berupaya untu meningkatkan dalam hal desain batik yang dihasilkan dan

menyediakan tempat untuk lahan menjual hasil produksi pengrajin tetapi

pemerintah juga menekankan pada peningkatan kapasitas produksi. Pemasaran

yang dilakukan dengan cara promosi keluar daerah misalnya ke Jakarta, Surabaya,

Yogyakarta memang untuk memperkenalkan batik tulis Pamekasan ke daerah luar

bagus akan tetapi untuk kelangsunganya produksi belum tentu dapat menjamin

berjalan secara terus menurus dan lancar.

Dalam pengoptimalan pemasaran lokal masyarakat juga dapat

menentukan tingkat pengembangan industri batik tulis Pamekasan khususnya

terkait dengan keberlangsungan produksi, tanpa adanya partisipasi dari

Page 51: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

107

masyarakat luas upaya untuk mengembangan industri batik tulis Pamekasan akan

menjadi sia-sia. Masyarakat akan menentukan sejauh mana perkembangan batik

tulis Pamekasan, seberapa tertarik terhadap batik tulis Pamekasan tidak hanya

masyarakat Pamekasan tetapi juga di berbagai daerah. Dalam pemasaran lokal

yang harus menjadi sasaran pemerintah adalah minat masyarakat terhadap batik

pamekasan sehingga jika minat terhadap batik meningkat maka permintaaan akan

produksi batik di pemasaran lokal akan meningkat. Oleh karena itu sosialisasi

dapat dijadikan salah satu strategi pemerintah daerah yang sebelumnya masih

terdapat tantangan yang akan dihadapi.

Sosialasi yang dapat dilakukan kepada masyarakat adalah sosialisasi

mengenai apa itu batik tulis pamekasan dan cara membedakan batik tulis asli

dengan batik diprinting karena melihat tantangan yang dihadapi sebelumnya

adalah adanya ancaman batik printing. Sosialisai semacam ini dapat membantu

mengurangi kendala maraknya batik printing di pasaran seperti yang dijelaskan

sebelumnya. Sosialisai juga tidak hanya dilakukan di masyarakat tetapi pengrajin

dan pengusaha juga perlu mendapatkan sosialisasi mengenai bagaimana cara

memasarkan produk dan cara bersaing dipasar. Sosialisasi yang bisa dilakukan

untuk pengrajin adalah sepertin menjelaskan mengenai pentingnya batik tulis

yang mereka buat untuk mempunyai hak cipta dan karakteristik sehingga

kemungkinan untuk di tiru oleh pembatik lainnya dan diprinting akan berkurang.

hal ini juga dijelaskan oleh bapak Budi Bacthiar selaku kasi promosi dan

pemasaran;

“saat ini mulai mensosialisasikan kalau hak cipta itu penting soalnya kalau

gak ada hak cipta terus diproduk pakek kain misalnya batik tulis dan

Page 52: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

108

daimbil desainnya dan dprint akan jatuh harganya karena dijual lebih

murah,tapi masalahnya dihak cipta belum kuat juga ,kenapa? Soalnya

meskipun misalnya desainnya sudah dihak cipta dipatenkan tapi si

perusahaan X yang menjual batik printing menjual desain itu dan

ditambahn motif sedikit kan sudah dikatakan beda jadi tetep aja bisa

menjadi tantangan, makanya cara mengatasinya selain hak cipta juga,

mereka itu juga desainnya itu memiliki karakteristik sendiri dan yang

paham batik tulis asli dan mempunyai nilai tinggi yang tau pencipta batik

saja karena jarang orang biasa banyak belum tau,” . (wawancara pada Hari

Jumat, 24 Februari 2017 pukul 10:15 WIB , di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Pamekasan).

Mengenai pentingnya sosiali batik untuk mempunyai hak cipta atau batik

mark juga disampaikan oleh bapak tjipto selaku kepala bidang perindustrian;

“fasilitasi sertifikasi itu kerjasamnya dengan disperindag provinsi, jadi

sebenarnya sudah menyediakan (batik mark dan hak cipta, hak cipta lebih

ke desain dan motifnya) batik mark dapet cap batik indonesia,

menunjukakan. Batik mark balai besar jogjakarta, semua difasilitasi oleh

disperindag provinsi gratis hanya tinggal menyiapkan persyaratannya.

Harus punya merk yang sudah difasilitasi, disperindag akan

mengumumkan ada fasilitasi sertifikasi dengan memberikan

persyaratannya yang nanti diserahkan ke pengarajinnya meskipun ada ikm

yang enggan dan males ikut” (wawancara pada Hari Kamis, 2 Februari

2017 pukul 10.35 WIB , di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Pamekasan).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan kendala yang

dihadapi dala pemasaran lokal yang dapat menyebabkan mengurangnya produksi

batik lokal adalah berasal dari batik tulis pamekasan ada yang masih belum

mempunyai hak cipta, kebanyakan dari pengrajin batik belum mengetahu bahwa

hak cipta dan batik mark sangat diperlukan untuk menghindari penjiplak dan batik

diprinting dengan motif yang sama. Meskipun batik yang mempunyai hak cipta

juga bukan berarti tidak dapat ditiru atau di printing tetapi dengan hanya

menambah sedikit model atau warna dan posisi pola sudah menjadi berbeda. Cara

mengatasi hal tersebut tidak hanya dengan hak cipta atau batik mark tetapi

Page 53: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

109

pengrajin juga harus mempunyai karakteristik di setiap batik yang dia buat.

Permasalahan juga terletak di pemahaman masyarakat mengenai batik tulis yang

berharga mahal dan masih banyak yang belum tau cara membedakan batik tulis

asli dan printing sehingga persaingan harga dapat menjadi penyebab turunnya

perkembangan batik tulis. Keadaan seperti perlu diperhatikan pemerintah, Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan selain memberikan fasilitas

pemasaran tetapi juga fasilitasi hak cipta dan batik yang disebut dengan fasilitasi

sertifikas. Seperti yang dijelaskana di atas fasilitasi sertifikasi terdiri dari hak cipta

yang lebih kepada desain dan motifnya dan batik mark yang lebih kepada

mendapat cap batik indonesia.

Fasilitasi sertifikasi yang sudah diberikan secara gratis oleh pihak Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan tidak sepenuhnya dapat

menyelesaikan permasalahan maraknya batik printing yang selama ini menjadi

tantangan untuk tingkat penjualan batik tulis asli di pemasarn lokal. Keinginan

dan kemauan pengrajin batik untuk mempunyai hak cipta masih minim dengan

alasan rasa malas dan tidak mau ribet dengan persyaratan yang dibuat. Tidak

hanya dari pengrajin batik tetapi juga pengusaha batik juga perlu mengetahui cara

memasarkan produknya dan menjelaskan perbedaan setiap produknya selain itu

masyarakat juga harus mendapat pemahaman tentang cara membedakan jenis

batik agar tidak terkecoh dengan harga yang murah tetapi kurang mengetahui

kualitas dan cara pembuatan batik. Pemahaman masyarakat tentang batik tersebut

dapat di upaya oleh pemerintah dengan rajin memberikan sosialisasi kepada

masyarakat bisa dilakukan dengan cara membuat brosur, selembaran

Page 54: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

110

menyampaikan di acara penting misalnya hari jadi pamekasan, dan menyelipkan

tentang batik tulis Pamekasan di pelajaran sekolah. Dengan hal ini

keberlansungan produksi dengan cara mengomptimalkan kegiatan pemasaran di

pemasaran tingkat lokal dengan cara melakukan sosialisi dapat membantu

meningkatkan permintaan produksi batik tulis Pamekasan oleh masyarakat lokal.

b. Estimasi Kebutuhan Batik Lokal

Strategi Pengembangan industri batik tulis Pamekasan yang telah di

lakukan oleh pemerintah di antaranya adalah melakukan peningkatan desain batik

tulis yang bermksud untuk mengembangkan dan membuat inovasi terhadapt bati

yang yang dihasilkan selain itu pemerintah juga memfasilitasi pengrajin dan

pengusaha batik dengan pasar tradisional dan modern. Hal ini pemerintah daerah

masih belum memperhatikan hal yang lebih penting yaitu pada aspek kapasitas

produksi batiknya. Produksi batik perlu diperhatikan untuk mengembangkan

industri batik yang ada di pamekasan. Cara yang dapat dilakukan untuk

keberlangsungan produksi batik yaitu dengan menekankan pada kegiatan

pemasaran lokal karena yang bisa menopang produksi terus menurus justru

pemasaran di daerah sendiri atau tingkat lokal dengan cara estimasi kebutuhan

batik lokal.

Estimasi terhadap kebutuhan batik lokal dengan memperkirakan

kebutuhan batik lokal untuk anak sekolah misalnya dengan cara melihat jumlah

murid sekolah di Kabupaten Pamekasan, Pegawai dan perangkat Desa dan

sebagainya. Estimasi kebutuhan lokal dilakukan dengan menghitung berapa

kapasitas produksinya, jika tidak ada jatah batik untuk anak sekolah dan lainnya

Page 55: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

111

justru akan jadi kesempatan untuk memproduksi, aspek jumlah dan keterampilan

desain batik tulis yang dimiliki pengrajin di sentra dianggap sudah cukup, dan

untuk pemasaran bagus untuk pelompatan keluar tetapi pemerintah perlu

mengetahui industri batik tulis Pamekasan masih harus menghadapi persaingan

batik di atasnya kalaupun cara tersebut berhasil masih membutuhkan waktu untuk

memenangkan persaingan. Oleh karena itu dapat dikatakan sekarang produksi

akan berjalanteru jika pasarnya yang dikembangkan dan di utamakan adalah pada

pasa lokal. Dengan hal ini estimasi tentang jumlah produksi dan kemampuan

memproduksi itu terserap kepasar lokal, ini juga untuk menolong produsen agar

tetap memproduksi batik bukan menjual batik yang di datangkan dari luar.

Tabel. 6.

Jumlah Data Peserta Pendidik Per Kabupaten/Kota, Kab Pamekasan

(Sumber : Kementrian Pendidikan & Kebudayaan, 2016)

Berdasarkan tabel di atas dapat dihitung kebutuhan batik lokal yang

harus dihasilkan oleh produsen batik tulis Pamekasan dengan memperkirakaan

Page 56: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

112

jumlah sisawa mulai dari SD, SMP, SMA hingga SMK. Estimasi terhadap

kebutuhan batik lokal terhadap jumlah sisawa sekolah yang ada di Pamekasan

sudah dapat membantu keberlansungan produksi setiap tahunnya selain itu juga

dapat membuka kesempatan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan ekonomi

masyarakat.

c. Pelaksanaan Pameran di Daerah

Promosi batik merupakan salah satu strategi pemerintah yang digunakan

untuk meningkatkan penjualan batik dan meningkatkan daya tari masyarakat luas

terhadap bati tulis Pamekasan. Promosi yang dilakukan akan sangat berpengaruh

dengan sering melakukan promosi di berbagai daerah akan membantu batik

Pamekasan dikenal banyak kalangan. Promosi yang telah dilakukan berupa

pameran, misi dagang, dan studi banding, pameran yang diikuti hampir semua di

adakan diluar daerah seperti yang dijelaskan sebelumnya. Seharusnya selain

mengikut sertakan batik tulis Pamekasan di luar daerah pemerintah juga

memaksimalkan promosi berupa pameran di kabupaten Pamekasan sendiri

setidaknya setahun sekali. Pameran yang di adakan di Pamekasan hanya sebatas

menyediakan stand batik itupun digabungkan dengan produk unggulan

Pamekasan lainnya. pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan

Perdagangan untuk mengatasi kondisi ini, yang dibutuhkan perajin dan pengusaha

batik adalah uluran tangan pemerintah untuk mempromosikan batik Pamekasan

dan mencarikan pasar yang tepat, agar ke depan batik Pamekasan lebih mampu

bersaing. Pemerintah sebaiknya mengadakan pameran khusus untuk para

Page 57: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

113

pengrajin yang ada di Pamekasan. Hal ini juga dikeluhkan oleh Bapak Arief

Suharyono selaku Pengusaha Batik di Pasar Modern Pamekasan;

“saya gak pernah di ajak pemerintah mbk untuk ikut pameran. coba pemda

itu ngajak pengusaha batik yang sudah banyak barangnya yg banyak stok ,

coba kalau pengen terkenal pamekasan yang punya batik-batik bagus di

undang suruh bayar gk masalah mbk, diundang suruh ikut pameran suruh

bayar saya tetep bayar. Pameran dipamekasan aja mbk gk kenapa-kenapa

yang penting kita pengusaha batik bisa memasarkan sendiri produk kita

jika ada pameran. Saya berharap semoga batik berjalan terus, pemda harus

deket-deket dengan pengusaha batik atau pengrajin secara menyeluruh

karena mereka gk pernah survey pengusaha punya barang kayak apa,

mereka hanya sebatas menyediakan fasilitas gedung untuk disewakan”

(wawancara pada Hari Senin, 20 Februari 2017 pukul 09:15 WIB , di

Pasar Modern shworoom Kabupaten Pamekasan).

Dari harapan pengusaha batik maka alternatif lain yang mungkin dapat

dipertimbangkan untuk pengembangan batik tulis Pamekasan terkait promosi

batik yaitu mengadakan pameran khusus batik di Kabupaten Pamekasan. Pameran

tersebut bisa mengikutsertanya seluruh sentra yang ada di Pamekasan baik itu

pengrajin dan Pengusaha batik. Sentra batik yang ada di Pamekasan cukup banyak

maka kemungkinan pameran yang di selenggarakan akan memerkan banyak jenis

batik dari berbagai batik yang dihasilkan oleh pengrajin. Hal ini juga akan

menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat khusunya masyaraka pamekasan

sendiri untuk melihat pameran dengan stand batik yang sangat banyak,

masyarakat juga dapat melihat secara keseluruhan macam-macam batik yang ada

di daerahnya. Pameran yang nantinya bisa diselenggarakan di daerah sendiri

dalam hal ini Kabupaten Pamekasan maka akan banyak pihak yang diuntungkan

selain dapat meningkatkan pengembangan batik tulis pamekasan tetapi dapat

menyediakan lahan dan kesempatan untuk semua pengrajin yang ada di semua

Page 58: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

114

sentra untuk memamerkan produknya dan tidak hanya dipamerkan tetapi mereka

juga dapat keuntungan dari penjulan batik, selain itu masyarakat luas akan secara

mudah melihat bahkan membeli batik.

d. Komitmen Terhadap Kondisi Pasar Batik Pamekasan

Fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah Daerah salah satu pasar

tradisional yang dikenal dengan pasar 17 pengrajin sekaligus pengusaha dapat

memasarkan produknya secara mudah dan masyarakat atau konsumen juga dpat

secara mudah mendapatkan batik dengan bertemu langsung. Pasar 17 dikenal

dengan pasar batik yang terdapat juga kios-kios batik didalamnya, selain itu dalam

pasar ini terdapat bagian menjual bahan-bahan batik hinga kain batik. Pasar 17 ini

pucaknya terjadi pada hari kamis dan minggu selain hari itu hanya kios-kios yang

akan tetap buka setiap harinya. Adanya fasilitas pemasaran berupa pasar batik

akan memudahkan akses jual beli batik antara produsen dan konsumen. Kondisi

pasar juga akan menentukan tingkat kunjungan masyarakat jika pasar bersih dan

tertata rapi maka pengunjung akan merasa nyaman berbelanja dan berkeinginan

untuk kembali lagi dilain waktu namun, jika kondisi pasar sebaliknya maka

masyarakat akan enggan untuk datang membeli atau hanya sekedar melihat.

Seperti yang dikatakan oleh salah satu pengrajin sekaligus pengusaha batik yang

ada di kios pasar tradisional mengenai kondisi pasar tradisional seperti berikut;

“Penataan pasar dan kebersihan kurang mbk akhirnya semua sayuran

dateng, geddeng temon aroah adek tepatdeh deddih esabek edinnak

epenggir sakeng bedeh tempatdeh bek luas derih dinnak sampek de’essah

gebey tempat nimbung untuk orenga nyabek bereng tetapeh delem bektok

du areh harus di ambil harus kosong kan enggak riyah temon pas tak

esammbih mbk, petugasseh korang padahal areah mon can ngko jek

asapoan tak osa petugasseh, petugasseh gun cokop muang sampang

Page 59: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

115

tompok.an gun bueng, tak osa asapoan. Entarrah ka jiyeh jek wa’ah

asapoan etempok edissah dele cellot lorongah tak dik e alle. Mana bedeh

oreng tertarik entarrah de ennak mon lakar orengah gengsi kan tak kerah

tertarik,penganturan tempat kurang jadi oreng korang tertarik,

pembangunan maloloh keng adek se ngennengih, intinya Penataan tempat

korang tegas , setiap hari ditarik 3 rb pajuh tak pajuh paggun majer tapi

kenapa tidak mau tau untuk kebersihan. Uang ke amanan 25 ben bulen , se

3 rb uang apah jek sampahnah ngak rowah, korang tegas ka

kebersihan,(Artinya : penataan pasar dan kebersihan kurang mbk

akhirnya semua sayuran dateng, pisang, timun itu gak ada tempatnya jadi

di taruk disini di pinggir, se andainya ada tempatnya yang agak luas dari

sini kesana buat tempat nimbun naruk barang tapi dalam waktu 2 hari

udah harus kosong, kan kalau kayak gini timunnya jadi gak dibawa mbk,

petugasnya kurang padahal disini kalau kata saya gak usah nyapu

petugasnnya cukup buang sampah, gak usah ikut nyapu. Gimana gak gitu

mbk itu yang udah disapu ditumbuk sampek jadi becek dan kotor jalanya.

Mana ada orang yang akan tertarik kesini kalau memang gengsi,,

pembanguan terus yang didahuluin tapi tidak ada yang nempatin. Intinya

penataan tempat kurang tegas, setiap hari ditarik 3 rb tapi kenapa tidak

mau tau untuk kebersihan. Uang keamanan 25rb per bulan, yang 3 rb

uang apa? Sampahnya aja kayak gitu kurang tegas ke kebersihan)”

(wawancara dilakukan pada tanggal 21 februari 2017, pukul 14;15 di pasar

tradisional/pasar 17)

Berdasarkan keluhan dari pengrajin dan pengusaha peneliti menangkap

bahwa kondisi pasar yang tidak baik, kotor dan tidak tertata karena pemerintah

kurang tegas terhadap kebersihan dan penataan pasar. Pasar batik ini yang masih

bergabung dengan pasar sayuran ternak Oleh karena itu untuk mengatasi hal

tersebut strategi alternatif yang sebaiknya di terapkan adalah pemerintah lebih

tegas lagi mengenai kebersihan pasar dengan memperhatikan kondisi pasar.

Pemerintah bisa menambah petugas kebersihan untuk mengangkut sampah yang

ada selain itu menyediakan bak sampah (tempat sampah)dititik tertentu sehingga

tumpukan sampah tidak berserakan.

Page 60: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

116

C. Analisis dan Pembahasan

1. Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Industri Batik Tulis

Pamekasan

Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Daerah menurut asas ekonomi dan tugas

pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Undang-undang tentang

Pemerintahan Daerah Nomor 23 Tahun 2014 disebutkan bahwa yang dimaksud

Pemerintah Daerah sebagai unsur penyelenggara yang menjadi kewenangan

daerah otonom. Dijelaskan pula dalam undang-undang nomor 23 Tahun 2014

tentang pemerintah daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom

untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan

masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Daerah

otonom sendiri adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas

wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus. Urusan pemerintah dan

kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam pengelolaan aset-aset daerah yang ada dalam upaya

pengembangan industri kecil di Kabupaten Pamekasan. Pemerintah perlu

membuat rencana strategi yang nantinya akan menjadi pedoman pemerintah

daerah dalam memberdayakan industri khususnya industri batik Pamekasan yang

nantinya akan menjadi pedoman pemerintah daerah dalam mengembangkan dan

memberdayakan industri kecil. Strategi dirumuskan melalui analisis faktor

Page 61: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

117

internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu tujuan

yang ingin dicapai.

Rencana Strategis adalah langkah awal yang harus dilakukan oleh

Pemerintah Daerah agar mampu menjawab tuntutan isu-isu strategis yang ada.

Pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergi, instansi pemerintah

daerah lebih dapat menyelaraskan visi-misi dengan potensi, peluang, dan kendala

dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerja. Rencana Startegis merupakan

suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu

sampai lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang kendala yang ada

atau mungkin akan timbul. Menurut Susanto (2014:2) manajemen strategik terdiri

dari formulasi strategi, organisasi menentukan visi dan misi, arah sttrategi,

strategi, dan sasaran. Rencana strategis Kabupaten Pamekasan 2013-2018

mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang realitas

dilaksanakan secara terencana dan bertahap sesuai dengan prioritas dan

kebutuhan, dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan

yang melekat pada masing-masing satun kerja Perangkat Desa (SKPD).

Industri batik Pamekasan merupakan salah satu potensi dari Kabupaten

Pamekasan dalam kenyataannya saat ini harus dihadapkan pada menurunnya

jumlah minat pengrajin batik terhadap kreatifitas batik yang dibuatnnya sehingga

secara tidak langsung menurunkan minat masyarakat terhadap batik tulis

Pamekasan karena jenuh dengan motif yang monoton. Banyak diantaranya

pengrajin yang masih belum ada keinginan berpikiran untuk maju guna

mengembangkan batik tulis Pamekasan sehingga pemerintah Kabupaten

Page 62: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

118

Pamekasan berusaha meningkatkan dan mengembangkan industri batik tulis

Pamekasan dengan berbagai strategi. Untuk menentukan berhasil tidaknya suatu

strategi haruslah terdapat manajemen strategi yang baik. Menurut Susanto

(2014:2) manajemen startegi adalah suatu proses untuk menentukan arah dan

tujuan organisasi dalam jangka panjang beserta pemilihan metode untuk

mencapainya melalui pengembangan formulasi strategi dan implementasi yang

tercanan secara sistematis. Pemerintah Kabupaten Pamekasan sendiri dalam

menentukan strategi pengembangan industri batik tulis Pamekasan telah

mengamati kendala-kendala yang timbul dilapangan dan melakukan perencanaan

strategi seperti yang telah tercantum dalam renstra 2013-2018.

Program atau strategi dalam pengembangan ekonomi lokal yang ada di

Pamekasan melalui industri batik tulis Pamekasan terdiri atas kegiatan

pengembangan industri batik tulis Pamekasan terkait peningkatan kualitas desain

batik tulis Pamekasan dan peningkatan pemasaran batik tulis Pamekasan. Seluruh

program atau strategi tersebut di percayakan kepada bidang perindustrian dan

perdagangan yaitu Disperindag Kabupaten Pamekasan. Renstra disperindag

Kabupaten Pamekasan 2013-2018 disusun secara khusus sebagai pedoman

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi seluruh perangkat daerah serta menjadi arah

bagi penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan Kabupaten Pamekasan

Penyusunan sentra tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan hasil sebuah

rencana yang partisipatif, transparan, akuntabel dan komprehensif sehingga dapat

menjadi media penyelenggaraan pemerintah yang baik. Berpedoman pada rencana

strategis yang kemudian tercipta program pengembangan industri kecil dan

Page 63: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

119

menengah yang meliputi pengembangan kualitas desain batik dan peningkatan

pemasaran industri batik tulis Pamekasan.

Menurut Susanto (2014:2) beberapa alasan yang menyebabkan

manajemen strategik memiliki peran yang penting yaitu; membantu kita

menangani ketidakpastian melalui suatu pendekatan yang sistematis,

menyelaraskan tujuan antar unit dalam organisasi, membenahi peran setiap

anggota organisasi, melatih penerapan budaya dan kepemimpinan, dan menjadi

sarana komunikasi jangka panjang. Berhubungan dengan penjelasan tentang

pentinganya manajemen strategik dalam hal ini pengembangan industri batik tulis

pamekasan yang merupakan kegiatan dalam Pengembangan Ekonomi Lokal

(PEL), menurut Saragih (2015:60) untuk menggerakkan pengembangan ekonomi

lokal perlu dilakukan lima tahapan yaitu Pengorganisasian, Evaluasi strategi

sebelumnya, Menyusun rencana strategik untuk pembangunan ekonomi lokal,

Menciptakan sistem PEL dan mengiplementasikan rencana strategik, dan

Monitoring dan evaluasi. Keterkaitan antara pentingan manajemen strategi dan

tahapan dalam pengembangan ekonomi lokal maka dapat dikatakan dalam

pengembangan sebuah industri maka diperlukan sebuah manajemen strategi yang

sesuai dengan rencana pengembangan ekonomi lokal.

Manajemen strategi sangat perlu dilakukan oleh pemerintah untuk

menganalisis pengembangan industri batik tulis Pamekasan dengan cara

perencanaan skenario dengan menggunakan analisi T-A-I-D-A untuk mengetahui

bagaimana manajemen strategi perkembangan industri batik tulis di Kabupaten

Pamekasan. Menurut Schwartz (dalam Hella dkk, 2015) perencanaan skenario

Page 64: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

120

adalah sebuah alat atau langkah untuk menyampaikan sebuah persepsi tentang

gambaran berbagai kemungkinan (keadaan) yang dapat terjadi di masa yang

akan datang. berdasarkan analisis TAIDA. Menurut Lindgren and Baldhood

(dalam Hella dkk; 2015) T-A-I-D-A adalah Method for Scenario Planning,

metode ini merupakan langkah- langkah untuk menyusun suatu perencanaan

skenario. T-A-I-D-A merupakan singkatan dari Tracking, Analyzing, Imaging,

Deciding, dan Acting. Pada Tracking (Pelacakan) merupakan tahap awal

mengenai pengembangan batik tulis Pamekasan dalam tracking dilakukan

pelusuran terhadap kejadian yang pernah terjadi. Dalam tracking dilakukan

penelusuran perubahan dan tanda-tanda keberadaan tantangan dan peluang, selain

itu juga mengenali kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Pada tahap ini melihat

pa saja dan bagaimana strategi yang dilakukan oleh pemerintah.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan sebagai

SKPD yang terlibat dalam proses pengembangan ekonomi lokal berupa

pengembangan Industri batik tulis Pamekasan yang merupakan salah satu bentuk

kegiatan perekonomian dari penduduk Pamekasan. Potensi industri batik tulis

Pamekasan diharapkan mampu meningkatkan kemandirian daerah dalam

mengembangkan produk batik tulis Pamekasan. Oleh karena itu dalam rangka

mewujudkan pengembangan ekonomi lokal, diperindag Kabupaten Pamekasan

mempunyai beberapa program atau strategi dalam kegiatan pengembangan

industri batik tulis Pamekasan yaitu;

Page 65: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

121

a. Pelatihan dan Pendampingan Desain Batik

Langkah-langkah yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Disperindag) Kabupaten Pamekasan sebelum melakukan pelatihan melakukan

analisis lingkungan yaitu dengan cara mengetahui kebutuhan-kebutuhan industri

batik seperti apa dan melihat produk yang dihasilkan tersebut bisa berkembang

dipasaran atau tidak. Menurut Udaya, dkk (2013:11) proses pembuatan strategi di

antaranya adalah analisis lingkungan yang terdiri dari analisis secara internal dan

eksternal. Analisis internal adalah kegiatan meninjau peluang dan kelemahan

organisasi dalam melaksanakan tugasnya, khususnya menyangkut sumber daya,

keuangan, fisik dan manusia. Sedangkan analisis eksternal menyangkut analisis

kondisi-kondisi yang terdapat di lingkungan eksternal yang dihadapi sebuah

organisasi. Analisis kebutuhan yang dilakukan oleh Disperindag Kab. Pamekasan

terhadap pengembangan batik tulis Pamekasan dilakukan dalam dua hal yaitu

desain batik tulis yang dihasilkan oleh industri yang ada di sentra-sentra dan

tingkat pemasaran batik tulis sehingga, startegi yang di ambil agar dapat

tercapainya pengembangan batik tulis yang ada di Pamekasan adalah

“Meningkatkan Kualitas Desain Batik Pamekasan” dan “meningkatkan promosi

serta pemasaran Batik Pamekasan”.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Pamekasan

dalam strategi pengembangan kualitas desain batik tulis Pamekasan dengan

langkah memberikan pelatihan kepada pengrajin batik di masing-masing sentra.

Pelatihan desain batik yang dilaksanakan oleh disperindag Kabupaten Pamekasan

dalam periode tahun 2016 di adakan selam 6 bulan mulai dari bulai Januari-Juli

Page 66: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

122

secara berkelanjutan. Pengrajin yang mengikuti pelatihan ditahun 2016 berjumlah

200 pengrajin merupakan perwakilan dari masing-masing sentra yang ada di

Pamekasan. Bentuk pelatihan yang dilakukan adalah seminar dan workshop

dengan mengundang mentor dan narasumber dari luar yang telah berkompenten

dibidang batik. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengarahan dan

pengetahuan kepada pengrajin batik akan pentingnya meningkatkan kualitas batik

dan berinovasi pada batik yang mereka buat nantinya.

Menurut Munir dalam Susanti (2014: 33) Pengembangan ekonomi lokal

(PEL) adalah suatu proses yang mencoba merumuskan kelembagaan-

kelembagaan pembangunan di daerah, peningkatan kemampuan SDM untuk

menciptakan produk-produk yang lebih baik serta pembinaan industri dan

kegiatan usaha pada skala lokal. Peningkatan kemampuan pengrajin batik melalui

pelatihan dan pendampingan dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas

desain batik yang akan dihasilkan oleh pengrajin batik, sehingga produk yang

dihasilkan lebih baik dan memiliki standar untuk mampu bersaing dengan produk

sejenis dari pengusahan lainnya. Disperindag Kab. Pamekasan dalam

melaksanakan pelatihan dan pengembangan lebih menekankan pada pelatihan

desain inovasi produk daripada pelatihan manajerial hal ini dikarenakan menurut

Disperindag Kab. Pamekasan permasalahan saat ini di alami oleh industri batik

tulis penyebab menurunnya kulitas dan kuantitas produksi. Penyebab menurunnya

jumlah pesanan dan minat konsumen terhadap produk batik tulis yang dihasilkan

yaitu desain yang ketinggalan dan tidak ada inovasi sehingga menyebabkan motif

yang monoton. Diharapkan dengan diberikannya pelatihan kepada pengrajin batik

Page 67: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

123

yang ada di Pamekasan akan meningktkan penganekaragaman produk hasil

industri, serta dapat meningkatkan daya saing industri kecil sehingga dapat

meningkatkan minat konsumen dan daya beli terhadap produk yang nantinya akan

dihasilkan.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan tidak hanya

melakukan pelatihan tetapi juga melakukan evaluasi kesetiap sentra yang dikenal

dengan istilah pendampingan. Pendampingan yang dilakukan dilakukan setelah

pelaksanaan pelatihan yaitu di bulan Juli - Desember dengan mengunjungi salah

satu sentra disetiap bulannya. Pendampingan merupakan salah satu bentuk proses

mediasi antara para pengrajin dengan pemerintah, sehingga pemerintah daerah

dapat memantau perkembangan dan pemasaran dri produk batik tulis. Menurut

Udaya, dkk (2013:12) setelah strategi yang terpilih diimplementasikan hal yang

harus dilakukan adalah mengevaluasi atas hasil pelaksanaan strategi-strategi

tersebut. Apakah strategi tersebut mencapai tujuan seperti yang diinginkan,

dengan demikian pimpinan dapat memutuskan harus melakukan perubahan-

perubahan dalam strategi yang ada untuk melanjutkan strategi-strategi yang sudah

diterapkan selama ini. Hasil dari evaluasi dapat dikatakan sebagai umpan balik

yang dianggap sebagai alat untuk meningkatkan pengambilan putusan yang lebih

baik pada masa mendatang. Pendampingan merupakan satu bentuk evaluasi dan

pengawasan dari strategi yang Pendampingan merupakan langkah yang dilakukan

bertujuan untuk melihat secara langsung di sentra apakah pengrajin yang

sebelumnya sudah mengikuti pelatihan sudah membuat batik sesuai dengan

narasumber sampaikan disaat pelatihan.

Page 68: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

124

b. Pelaksanaan Lomba Desain Batik

Terkait pelaksanaan strategi peningkatan kualitas desain batik Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan melakukan pelatihan dan

pendampingan yang merupakan bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan strategi

peningkatan desain batik tulis Pamekasan salah satu hal yang penting dilakukan

adalah untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap strategi yang

dilakukan. Selain pendampingan yang merupakan salah satu bagian dari program

atau strategi yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Kegiatan yang dilakukan untuk memonitoring dan evaluasi adalah Dinas

Perindustrian dan Perdagangan dalam rangka evaluasi strategi. Evaluasi strategi

yang dilakukan adalah dengan mengadakan pelaksanaan lomba Desain Batik,

pelaksanaan lomba yang dilakukan oileh Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Pamekasan merupakah langkah selanjutnya setelah pendampingan,

strategi ini dilakukan untuk melihat tingkat kreatifitas dan mengapresiasikan

produk batik yang dihasilkan oleh pengrajin batik tulis. Pelaksanaan lomba desain

batik merupakan tahap akhir dari strategi pemerintah daerah dalam rangka

peningkatan desain batik tulis setelah memberikan pendampingan kepada

pengrajin batik tulis Kabupaten Pamekasan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kegiatan lomba

desain batik dilakukan berkelanjutan setelah dilakukan pelatihan dan

pendampingan. Dengan kegiatan ini maka pengrajin tidak hanya memperoleh

pelatihan dan pembinaan atau pendampingan dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan tetapi juga diberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan dan

Page 69: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

125

kreatifitasnya nya dalam membatik dengan ikut serta dalam lomba desain batik

yang di adakan setiap tahun dihari jadi Kabupaten Pamekasan. Pelaksanaan lomba

desain batik dilakukan untuk melihat hasil dari pelatihan dan pendampingan yang

diblakukan untuk mengetahui perkembangan kreatifitas pengrajin dan menggali

potensi yang ada di setiap sentra. Melalui kegiatan ini akan diketahui sejauh mana

kemampuan dan kualitas pengrajin batik yang ada di Pamekasan apakah pelatihan

dan pendampingan yang diberikan sudah berjalan dan memperoleh hasil atau

sebaliknya.

c. Promosi Batik

Upaya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan terkait

strategi peningkatan pemasaran Batik Tulis Pamekasan adalah melakukan

promosi. Strategi peningkatan promosi dan pemasaran merupakan upaya untuk

menambah konsumen dan jangkauan pemasaran batik tulis Pamekasan. Promosi

yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan yaitu melalui pameran,

misi dagang, dan studi banding. promosi yang dilakuakan akan menjadi lahan

pengrajin dan pengusaha untuk memperkenalkan produknya dan juga bisa

membantu dalam hal pemasarannya. Menurut Blakely dalam Supriyadi (2007,

h.103-123) keberhasilan pengembangan ekonomi lokal dapat dilihat dari beberapa

indikator, yaitu:

1) perluasan kesempatan bagi masyarakat kecil dalam kesempatan kerja

dan usaha;

2) perluasan bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan;

3) keberdayaan lembaga usaha mikro dan kecil dalam proses produksi dan

pemasaran; dan

4) keberdayaan kelembagaan jaringan kerja kemitraan antara pemerintah,

swasta, dan masyarakat lokal.

Page 70: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

126

Promosi batik merupakan salah satu strategi pemerintah dalam

keberhasilan pengembangan ekonomi lokal. Promosi merupakan kesempatan bagi

pengrajin dan pengusaha untuk mengembangkan usahanya dan meningkatkan

pendapatan. Adanya promosi juga dapat membantu untuk meningkatkan kegiatan

pemasaran yang tidak hanya di daerah tetapi hingga keberbagai daerah. Untuk itu,

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan membantu untuk

meningkatkan promosi dan pemasaran dengan mengikut sertaan produk-produk

yang menjadi unggulan di Kabupaten Pamekasan termasuk batik tulis Pamekasan.

Promosi inilah identik dengan kegiatan untuk mempengaruhi konsumen dalam

membeli produk. Menurut kotler dan keller dalam kurniawati (2016;107), promosi

adalah aktifitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan

untuk membelinya. Dalam pengembangan ekonomi lokal kegiatan promosi

merupakan strategi yang di ambil yang digunakan untuk memperkenal produk

unggulan daerah sekaligus mempengaruhi konsumen agar dapat tertarik terhadap

produk yang dipromosikan. Jenis promosi yang telah dilakukan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan antaranya yaitu;

a. Pameran

Strategi pemerintah dalam mempromosikan batik tulis Pamekasan yang

pertama dilakukan adalah ikut dalam beberapa pameran. Pameran merupakan

kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang

dilakukan lebih banyak dilakukan di luar Pamekasan di berbagai event sedangkan

untuk pameran di daerah sendiri hanya sebatas membuat stand batik yang

diadakan setiap hari jadi Pamekasan disebut dengan pameran pembangunan.

Page 71: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

127

Pemeran adalah hal yang sangat berpengaruh dalam peningkatan pemesaran

produk karena dengan adanya pameran maka masyarakat luas akan mengetahui

lansung produk-produk yang menjadi potensi di sebuah daerah dan masyarakat

akan mengetahui tentang kualitas produk yang dihasilkan sekaligus membelinya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan di tahun 2016 telah menggelar

beberapa kali pameran batik diluar Kabupaten Pamekasan diantaranya yaitu;

pameran batik yang dilaksanakan di Kakarta dikenal dengan “Temu Bisnis”di

Pendopo Anjungan Timur Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Dalam

Temu Usaha tersebut dihadiri beberapa pengusaha UKM Pamekasan yang

didampingi oleh Bupati dan para pejabat pemerintah kabupaten Pamekasan.

Kegiatan ini mempertemukan langsung pengusaha batik dan pejabat Kabupaten

Pamekasan dengan para tokoh dan pengusaha asal Madura yang telah sukses di

Jakarta dan juga para pengusaha yang berasal dari Jakarta itu sendiri. Temu bisni

ini selain sebagai ajang mempromosikan batik tulis Pamekasan dan membantu

dalam pengembangannya tetapi juga bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi

dengan tokoh/pengusaha Madura di Jakarta, dan untuk membangun sinergi usaha

guna percepatan ekonomi kreatif bagi pelaku Usaha Mecil Menengah (UKM) di

Pamekasan.

Pameran yang kedua yang di ikuti Kabupaten Pamekasan berlokasi di

Surabaya. Pameran yang di ikuti adalah Pameran Batik, Bordir & Aksesoris Fair

2016 yang digelar di Convex Grand City Surabaya. Pameran merupakan

kerjasama PT. Debindo Mitra Tama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Timur didukung Dekranasda Provinsi Jawa Timur. Produk yang

Page 72: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

128

dipamerkan di stand Kabupaten Pamekasan yakni batik, aksesoris dari batik dan

sandal batik dan membagi-bagikan brosur. Pameran lainnya juga dilaksanakan di

Surabaya yang disebut dengan Pameran Surabaya Greet Expo yang juga digelar

di Convex Grand City Surabaya yang merupakan kerjasama PT. Debindo Mitra

Tama yang ketujuh kalinya dengan Pemerintah Surabaya dalam rangka

memperingati hari jadi kota Surabaya yang ke 723. Pameran ini berkelanjutan

dengan pelaksanaan pameran sebelumnya yang juga di senggelarakan di

Surabaya. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan dalam

pameran ini membawa dan menunjukkan berbagai produk unggulan daerah

diantaranya adalah batik, jamu, camilan dan membagi-bagikan brosur dan Profil

Investasi Kabupaten Pamekasan.

b. Misi dagang

Program misi dagang disperindag Kabupaten Pamekasan yang berupa

pertemuan pengrajin dan pengusaha dengan para pengusaha lain yang berasal dari

berbagai daerah dilaksanakan dalam lingkup lokal, regional, nasional, dan bahkan

hingga internasional. Misi dagang disini adalah kegiatan mempertemukan calon

konsumen atau pembeli diberbagai wilayah Indonesia untuk melihat potensi

pelaku usaha dalam hal ini pelaku usaha yang ada di jawa timur. Dinas

Perindustrian dan Perdagangan mengajak pengrajin yang ada di Pamekasan untuk

bertemu langsung dengan pengusaha dan konsumen dari wilayah lain. Misi

dagang tahun 2016 dilaksanakan di Yogyakarta. Misi dagang bertujuan untuk

mengembangkan pemasaran potensi batik yang ada di Pamekasan khususnya

Potensi Batik Tulis. Misi dagang juga dapat dijadikan kesempatan pengrajin

Page 73: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

129

mempromosikan sekaligus menjual batik dengan pelanggan dari berbagai

wilayah.

Kegiatan misi dagang yang lebih kepada proses jual-beli dan promosi

kualitas produk maka seharusnya pengrajin sekaligus pengusaha bisa

mempromosikan produknya kepada konsumen secara baik dan maksimal.

Pengrajin sekaligus pengusaha yang mengikuti misi dagang harus mampu

berbahasa yang baik, harus bisa menarik perhatian pembeli dan tidak hanya itu

pengrajin juga harus menjelaskan jenis, motif dan nilai-nilai yang ada di dalam

batik. Menurut Wulandari ( 2011:9) batik bukanlah kain yang hanya mempunyai

corak tetapi setiap motif yang dibuat memiliki makna dan ada filosofisnya, corak

dan motif batik tidak dapat dilepaskan dari unsur-unsur yang melekat dari wilayah

asal pembuatanya selain itu batik juga memiliki sejarah panjang di Indonesia.

Oleh karena itu penjelasan batik terhadap konsumen juga perlu dilakukan selain

untk menarik pembeli sekaligus juga memperkenalkan tentang budaya batik

khususnya batik Pamekasan. Maka, pengusaha ataupun pengrajin batik tulis

Kabupaten Pamekasan sebaiknya lebih fokus dalam berkomunikasi dengan

pelanggan melalui berbagai cara agar produk dapat disampaikan dengan baik.

c. Studi banding

Studi banding sangat diperlukan oleh pengrajin dan pengusaha yang ada

di Kabupaten Pamekasan terutama untuk pengrajin batik sebagai tolak ukur

tingkat pengembangan bati tulis Pamekasan baik dari segi kualitas dan

kuantitasnya dan untuk menambah berbagai informasi serta ilmu pengetahuan

baru tentang usaha batik tulis dari daerah lain. Kelemahan kultural dari suatu

Page 74: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

130

industri yaitu kurangnya informasi peluang tentang pengembangan dan

peningkatan kualitas batik oleh karena itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Pamekasan mengadakan program studi banding. Studi banding

dilakukan dengan mengajak pengrajin, desainer dan pedagang batik dari

Kabupaten Pamekasan yang bertujuan memberikan wawasan dan semangat untuk

mengembangkan batik khususnya dalam desain batik. Disamping itu para peserta

juga diajak melihat secara dekat proses pengembangan batik yang ada di

Yogyakarta. Peserta studi banding juga mempunyai kesempatan untuk

memperkenalkan tentang Batik Tulis yang ada di Kabupaten Pamekasan

Studi banding tersebut di adakan dalam rangka Kegiatan Pembinaan

Desain batik dan pengembangannya. Studi banding ini terdiri dari pengrajin,

desainer dan pedagang batik yang bertujuan memberikan wawasan dan semangat

untuk mengembangkan batik khususnya dalam desain batik selain itu juga

mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan para pencinta batik yang ada di

Yogyakarta tentang apa itu Batik Pamekasan mulai dari nilai-nilainya, ciri

khasnya. Disamping itu para peserta juga diajak melihat secara dekat proses

pengembangan batik yang ada di Yogyakarta. Studi banding yang di adakan di

Balai Besar Kerajinan dan batik (BBKB) Yogyakarta ini karena BBKB

merupakan satu-satunya institusi yang ada di Indonesia yang mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi,

pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kerajinan

dan batik sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian

dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian. Untuk itu dengan

Page 75: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

131

melakukan studi banding di Yogyakarta dapat dijadikan tempat yang tepat untuk

saling berdiskusi dalam pengembangan batik, pengertian batik, teknologi batik

dan budaya serta pemasaran batik. Disamping dalam studi banding para peserta

melihat secara dekat beberapa loboratorium dan ruang pameran yang berada di

BBKB Yogyakarta.

Kegiatan studi banding oleh disperindag Kabupaten Pamekasan telah

dilakukan BBKB di Yogyakarta, sehingga pengrajin batik tulis Kabupaten

Pamekasan sekaligus pengusaha batik dapat mengetahui sejauh mana

perkembangan dari pengrajin batik yang berasal dari daerah lain. Dengan adanya

kegiatan studi banding ini dihararapkan akan terjadi penambahan ilmu tentang

bagaimana mengembangkan kualitas produk batik tulis dari daerah lain kepada

pengrajin batik di Pamekasan yang pada akhirnya dapat memungkinkan terjadi

peningkatan hasil dan mutu produksinya untuk selanjutnya.

d. Fasilitasi pemasaran

Berkembangnya suatu industri tidak hanya berdasarkan pada keahlian

dalam hal keterampilan dan kualitas saja, melainkan juga diperlukan adanya suatu

manajeman yang baik untuk mengelola industri tersebut. Menurut Arsyad dalam

Kurniawati (2016:38) pengembangan ekonomi lokal difokuskan kepada

pengembangan kegiatan ekonomi lokal yang berorientasi kepada pemasaran dan

ekspor. Hal ini penting karena berbagai program selama ini hanya berorientasi

pada peningkatan produksi tanpa mempertimbangkan pemasarannya. Berdasarkan

pendapat tersebut dapat dikatakan pemasaran juga dapat menentukan tingkat

pengembangan industri batik tulis selain dari segi kualitas desainya. Strategi

Page 76: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

132

Pemerintah Daerah terkait pemasaran batik tulis Pamekasan adalah fasilitasi

Pemasaran Batik. Fasilitasi Pemasaran batik merupakan penyedian saran dan

prasarana yang mudah untuk pengrajin dan pengusaha untuk memasarkan

produknya dalam hal ini khususunya Batik Tulis Pamekasan. Upaya pemerintah

daerah dalam pengembangan Batik tulis yang ada di Pamekasan melalui Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten dengan menyediakan fasilitas kepada

para pengrajin dan pengusaha batik untuk mengembangkan industrinya sehingga

dapat memasarkan produk unggulannya secara mudah.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam aspek pemasaran

memfasilitasi dengan menyediakan dua tempat yaitu pasar tradisional Pamekasan

(Pasar 17) dan kedua pasar modern (showroom)di pusat kota. Dari dua tempat

pemasaran yang disediakan, pengrajin dan pengusaha batik lebih berantusias

untuk memasarkan batiknya di pasar tradisional karena aktifitas masyarakat

daerah pamekasan yang masih tergolong tradisional yang lebih senang berbelanja

di pasar tradisional di bandingkan dengan pasar modern. Puncak pasar tradisional

17 terjadi di hari kamis dan minggu. Pasar tradisional tersebut masih bergabung

dengan pasar ternak, sayuran dan pasar batik. Selain dihari kamis dan minggu

pemerintah juga menyediakan kios-kios yang buka setiap hari. Pengrajin dan

pengusaha batik menjadi aktor penting dalam kegiatan pemasaran sehingga

diharapkan pengrajin dan pengusaha sudah mempunyai cara tersendiri dalam

memasarkan produknya dengan memanfaatkan fasilitas yang di sediakan oleh

pemerintah. Tanpa disadari, peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga tak

Page 77: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

133

kalah penting. Diharapkan Pemerintah Daerah terus mendukung dan memfasilitasi

pengrajin batik tulis pamekasan.

2. Tantangan kedepan dalam Pengembangan Industri Batik Tulis

Pamekasan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan membuat

strategi yang memprioritaskan pada pengembangan potensi yang ada daerahnya

sebagai upaya mengembangkan ekonomi lokal. Dengan adanya strategi mulai dari

pelatihan dan pendampingan batik, pelaksanaan lomba, promosi batik hingga

fasilitasi pemasran diharapkan potensi industri Batik Pamekasan akan terus

berkembang dan meningkat, dengan begitu batik yang dihasilkan tidak akan kalah

saing dengan batik luar selain batik tulis Pamekasan. Strategi pemerintah daerah

dalam pengembangan industri batik tulis Pamekasan dalam hal peningkatan

pemasaran dan promosi batik pemerintah telah memberikan pelatihan untuk

pengrajin dalam meningkatkan kemampuan para pengrajin, dan menyediakan

fasilitas untuk memasarkan produknya secara bebas. Dalam penerapan strateginya

pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam

pengembanga industri batik juga tentu terdapat beberapa tantangan yang dihadapi.

Menurut Wulandari (2011:167) menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh indutri

batik antara lain:

“ a) adanya pasar global menyebabkan produk-produk dari luar negeri.

jual yang lebih murah dan dengan berbagai corak dan motif, b)

dari segi teknologi, industri batik di indonesia masih kalah jauh

dengan industri pembatikan di negara lain, c) ketersediaan bahan baku

masih terbatas, d) pemasaran masih sangat biasa, belum fokus

pemasaran untuk mengangkat batik indonesia sebagai high

Page 78: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

134

internasional fashion, e) permasalahan hak kekayaan intelektual motif

batik, dan f) sumber daya manusia (sdm).”

Berdasarkan analisis T-A-I-D-A yang peniliti digunakan pembahasan ini

adalah termasuk pada tahap Analyzing (Menganalisis) dimana tahap Analyzing

adalah dilakukan untuk menganalisis perencanaan terburuk dan terbaik terhadap

dampak yang ditimbukan atau dapat dikatakan tahap ini dilakukan untuk

menganalisis konsekuensi yang dapat muncul akibat keberadaan tantangan dan

peluang. Pada tahap ini logika skenario mulai dikembangkan. Berdasarkan Renstra

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018

tantangan yang dihadapi di antaranya Krisis kepercayaan masyarakat kepada

pemerintah, Sering terdapatnya perubahan beberapa tantangan yang dihadapi

yaitu;

a. Keberlangsungan Produksi Batik Lokal

Produksi adalah salah satu kegiatan yang digunakan untuk menambah

nilai suatu barang atau menciptakan produk baru sehingga lebih bermanfaat dalam

memenuhi kebutuhan. Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang

cukup penting dalam kemajuan sentra untuk menggerakkan kegiatan produksi

menjadi lebih berkembang. Kemajuan industri disini dapat dilihat dari

peningkatan kapasistas produksi batik terutama ditingkat lokal. Selama ini sumber

daya manusia merupakan masalah yang menyebabkan sebuah sentra industri sulit

untuk berkembang dengan baik. Hal ini dikarenakan sebagian besar sumber daya

manusia yang dimiliki oleh bagian sentra industri merupakan sumber daya

manusia yang rendah apabila dilihat dari tingkat pendidikan, kemampuan,

mengelola industrinya sendiri, baik dalam manajemen produksi, manajemen

Page 79: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

135

keuangan, maupun manajemen pemasarannya. Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Pamekasan mempunya strategi pengembangan industri

batik tulis berupa pemberian pelatihan dan pendampingan dengan menitik

beratkan pada kualitas Sumber Daya Manusia terhadap pengembangan teknis

yaitu dalam hal melakukan proses produksi serta keterampilan manajerial. Hal

tersebut bertujuan untuk memperoleh pengrajin yang memiliki ketelatenan dan

kesabaran dalam membatik karena proses membatik untuk menghasilkan motif

batik tulis sangat rumit dan detail.

Pengembangan yang dilakukan oleh disperindag adalah meningkatkan

desain batik tulis pamekasan dengan memberikan pelatihan kepada pengrajin agar

bisa berinovasi dengan desain batik yang dibuat. Namun saat ini pemerintah

hanya sebatas mengetahui tantangan terletak di sumber daya manusia yaitu

pengrajin batik sendiri yang masih kurang maksimal sehingga menjadi tantangan

sendiri dalam pengembangan industri batik tulis Pamekasan. Ada beberapa

pengrajin batik yang masih sepenuhnya belum mengerti dan menerapkan hasil

pelatihan karena keinginan untuk berubah dan berinovasi belum secara maksimal

dilakukan. Pengrajin batik merupakan Sumber Daya Manusia yang paling

berperan dalam pengembangan batik tulis Pamekasan sehingga karena

kebanyakan pengrajin batik tulis pamekasan di masing-masing sentra sudah

berusia tidak muda lagi. Pemerintah masih belum melihat dari aspek

keberlansungan produksinya, sehingga selain permaslah sumber daya manusi

yang belum bisa di atsai sepenuhnya dengan dilakukannya pelatihan dan

pendampingan disisi lain aspek keberlansungan produksi batik tulis akan menjadi

Page 80: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

136

sebuah tantangan. Pengrajin masih banyak yang belum bisa berpikir maju

kedepan, keinginan untuk berkembang masih sulit dilakukan, pengrajin masih

memiliki sifat keraguan, kepasrahan, kemalasan dan tidak berani menghadapi

tantangan dan risiko ini juga akan berakibat terhadap kegiatan memproduksi batik

yang dilkukan.

Upaya Pemerintah Daerah dengan memberikan pengrajin pelatihan

desain batik dan pendampingan dengan mendatangkan narasumber yang dapat

dikatakan hanya sebatas dimaksudkan untuk mendorong pengrajin batik tulis

berinovasi dan mengembangkan keterampilannya dalam membatik sehingga batik

yang dihasilkan dapat beraneka ragam dan tidak menyebabkan pasar jenuh dengan

motif yang tidak ada perubahan. Akan tetapi dalam kondisi ini pemerintah belum

bisa dikatakan dapat mengangkat pengrajin batik untuk meningkatkan

produksinya. Keberlansungan produksi menjadi penting untuk tetap membantu

pengrajin batik menjalankan usahanya jika produksi dapat berjalan secara terus

menerus dan berkelanjutan maka industri batik tulis yang ada di Pamekasan dapat

dikatakan berjalan dengan baik.

b. Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan yang utama dalam memproduksi batik tulis

Pamekasan, dengan demikian, ketersediaannya sangat penting bagi pelaku industri

menengah khususnya industri kecil menengah batik tulis. Bahan untuk membatik

seperti kain, canting, malam, pewarna, papan alas membatik, dan sebagainya

semuanya didatangkan dari luar Kabupaten Pamekasan. Di wilayah Kabupaten

Pamekasan bahan baku ini bisa didapatkan di pasar tradisional yaitu pasar 17

Page 81: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

137

Agustus. Didalam pasar tersebut pedagang yang menyediakan perlengkapan

membatik ada dibagian bawah pasar. Mereka berjualan disamping kios batik dan

lorong antara kios batik dan pasar batik. Pedangang yang menjual perlengkapan

bahan baku membatik tidak sebanding dengan banyaknya penjual atau pengrajin

batik tulis yang ada di Pamekasan sehingga pedagang bahan baku hanya dapat

melayani partai kecil untuk skala besar masih terbatas. Kondisi ini dapat

menyebabkan beberapa waktu yang akan datang pedagang tidak dapat berjualan

dan kemungkinan akan berhenti karena alasan penyediaan bahan baku dalam

jumlah besar terhalang oleh kurangnya modal mereka.

Pengusaha batik dan pengrajin batik beberapa memilih untuk membeli

bahan baku yang mereka butuhkan langsung diluar Kab. Pamekasan. Bahan baku

lebih lengkapnya diperoleh dari daerah pekalongan,solo dan surabaya yang sering

juga dijadikan langganan pembelian bahan baku para pengrajin batik tulis di

Kabupaten Pamekasan. Selain itu para pengrajin membeli bahan baku disesuaikan

dengan kebutuhan dan kondisi keuangan yang tersedia artinya jika banyak

pesanan batik tulis , maka jumlah kebutuhan bahan baku akan lebih banyak dari

biasanya. Pengusaha batik yang ada di Pamekasan merasa bahan baku yang ada di

Pamekasan masih dirasa kurang dan terbatas sehingga mereka lebih memilih

untuk membeli langsung ke suplyer yang ada di Surabaya . Hal ini menjelaskan

bahwa kebutuhan akan bahan baku sangat penting untuk keberlangsungan

produksi batik tulis yang ada di Pamekasan maka, sudah saatnya pemerintah turun

tangan untuk menyelesaikan permasalahan bahan baku. Saat ini para pengrajin

batik tulis di Kabupaten Pamekasan masih mengalami kesulitan dalam pengadaan

Page 82: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

138

barang baku batik tersebut. Bahan baku yang hanya bisa didapatkan di pasar

tradisional masih dirasa belum cukup membutuhi pengrajin selain itu bantuan

pemerintah masih minim karena kendalanya anggaran. Melihat kondisi ini

Pemerintah harus menjamin ketersediaanya bahan baku dengan menjalin

hubungan yang baik dengan para suplyer bahan baku yang menjadi langganan

para pengrajin yang ada di Surabaya dan Solo. Selain itu pemerintah juga dapat

membantu menyediakan bahan baku dengan skala besar di daerahnya sendiri.

c. Ancaman Batik Printing

Pengembangan kualitas desain batik tulis yang dihasilkan oleh pengrajin

yang sampai sekarang masih ada beberapa pengrajin yang belum bisa

mengembangkan kualitas desain batiknya merupakan tantangan yang terjadi

berdasarkan aspek sumber daya manusianya yang dapat mempengaruhi pada hasil

akhir produknya. Sedangkan dari aspek pemasarannya tidak bisa dihindari yaitu

maraknya batik printing yang beredar di Pamekasan. Menurut Wulandari

(2011:157) yang mengatakan bahwa:

“Ragam hias yang bermacam-macam turut memperkaya motif kain batik

yang lama ada di Indonesia. Industri batik di Indonesia muncul sejak

adanya tradisi membatik di Nusantara. Dengan perjalanan panjang industri

batik Indonesia tetap eksis hingga sekarang. Apalagi setelah mendapat

pengakuan dari PBB bahwa batik menjadi warisan budaya Indonesia,

membuat semangat baru masyarakat untuk terus melestarikan dan

mengembangkan batik”.

Jenis batik tulis di indonesia sangatlah beragam mulai dari batik tulis,

batik cap hingga batik printing. Salah satu yang sampai saat ini menjadi tantangan

dalam perkembangn batik khususnya batik tulis adalah menjamurnya batik

printing yang beredar di pasaran. Adanya batik printing di pasaran berdampak

Page 83: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

139

pada kurangnya perkembangan batik tulis lokal Madura, khususnya batik tulis

Pamekasan. Batik printing selain lebih murah dan terjangkau bagi kalangan

masyarakat ekonomi bawah pemasaran batik printing lebih mudah dan cepat.

Sehingga dalam hal pemasaran dan harganya batik tulis lokal kalah akibat adanya

batik printing yang sulit dibedakan dengan batik tulis asli. Hal ini juga disebabkan

karena beberapa batik tulis Pamekasan masih belum sepenuhnya mempunyai hak

cipta atau batik mark dengan mempunyai hak cipta atau batik mark, batik tulis

yang dihasilkan oleh pengrajin tidak mudah untuk ditiru dengan cara diprint.

Terlepas dari itu batik printing akan tetap ada dan menjadi tantangan untuk

pengembangan industri batik tulis termasuk batik tulis Pamekasan.

Persaingan di pasaran juga terjadi akibat faktor maraknya batik printing

yang mirip dengan batik tulis. Batik tulis yang umumnya sudah banyak yang

diprinting secara mudah dengan harga yang sama dan kualitas yang hampir sama.

Masalah lain juga ada akibat sulitnya konsumen untuk bisa membedakan antara

batik printing dan batik tulis asli karena sebagian banyak konsumen membeli

batik kurang memperhatikan dan mengetahui jenis batik hanya melihat dari segi

motif dan polanya. Disamping itu batik printing akan terlihat lebih bersih dan rapi

dibandingkan batik tulis sehingga konsumen akan tertarik dengan batik printing.

persaingan harga yang terjadi di pasaran akibat adanya batik printing ini pengrajin

memilih menjual batik tulisnya lebih murah dari harga sebenarnya. Secara tidak

langsung dengan adanya tantangan ini pengembangan industri batik tulis

pamekasan akan terganggu dengan menurunnya nilai jual batik tulis Pamekasan.

Page 84: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

140

d. Fasilitasi pemasaran batik belum maksimal

Fasilitasi distribusi pemasaran sangat diperlukan untuk pengembangan

industri batik tulis Pamekasan. Fasilitas pemasaran merupakan hal yang

dibutuhkan oleh pengrajin dan pengusaha batik sebagai wadah untuk memasarkan

produk yang mereka punya. Pemasaran merupakan proses mengelola hubungan

antara penjual dan pelanggan yang menguntungkan dengan dua sasaran yaitu

menarik pelanggan baru dengan menjanjikan keunggulan nilai serta menjaga dan

menumbuhkan pelanggan. Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan melalui

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan memberikan

fasilitisasi pemasaran berupa showroom dan pasar tradisional, kedua fasilitas ini

disediakan oleh pemerintah sebagai tempat aktifitas jual beli produk batik tulis

Pamekasan. Ketersediaan fasilitas pemasaran khususnya untuk pemasaran batik

tulis Pamekasan perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah. Kondisi

fasilitas ini tidak semua berjalan lancar dan sesuai keinginan showroom yang

merupakan gedung 2 lantai terlihat sepi dan tidak ada aktivitas, dalam showroom

hanya berisi pengusaha batik yang merupakan pegempul batik dari beberapa

sentra yang ada di pamekasan. Kondisi yang lain juga terlihat di pasar tradisional

yaitu pasar 17 Agustus terlihat kebersihan pasar tradisional yang kurang

diperhatikan oleh pemerintah sehingga yang menyebabkan kondisi pasar terlihat

kotor dan tidak tertata. Rutinitas Selain pasar batik, terdapat juga pasar kebutuhan

rumah tangga dan pasar ternak yang berada dalam satu area di dalam pasar 17

Agustus. Sampai sekarang pasar tradisional belum difokuskan sebagai pasar batik

masih terlihat banyak aktivitas selain batik.

Page 85: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

141

Rutinitas pemasaran hanya terjadi di hari kamis dan minggu itupun

berbarengan dengan pasar ternak dan sayuran yang tidak dapat sepenuhnya

mendukung untuk mengembangkan usaha batik di Kabupaten Pamekasan.

Strategi pemerintah daerah dalam pengadaan fasilitsasi pemasaran hanya berhenti

di dalam penyediaan tempat. Pemerintah kurang memperhatikan keberlansungan

dan kondisi fasilitas pemasaran tersebut. kondisi pasar yang kurang maksimal

untuk memasarkan produk kaitannya batik tulis Pamekasan maka dalam rangka

pengembangan industri batik tulis Pamekasan akan mengalami kendala dan

terhambat. Konsumen juga akan merasa enggan untuk melihat-lihat batik jika

kondisi fasilitas pemasaran kurang maksimal dan tertata rapi. Selama ini pengrajin

sekaligus pengusaha yang berjualan di pasar tradisional merasa bahwa sebagai

sebuah fasilitas pemasaran industri batik masih belum memiliki kelayakan dalam

hal sarana dan prasarananya. sebagian besar pengrajin dan pengusaha yang

berjualan merasa tempat mereka berjualan kurang menarik pengunjung karena

kondisi pasar yang kotor dan bergabung dengan pasar lainya. Pemerintah belum

memfokuskan sebagai pasar batik. Produktivitas suatu usaha jika kondisi seperti

itu tidak akan memiliki arti karena hasil produk tersebut tidak dapat dipasarkan

secara maksimal.

3. Strategi Alternatif kedepan terhadap Pengembangan Industri Batik

Tulis Pamekasan

Pemerintah Daerah sudah tentu melakukan beberapa upaya untuk

mengembangkan apa yang menjadi potensi di daerahnya. Daerah Pamekasan

memiliki potensi yang baik pada industri batiknya mayoritas penduduk

Page 86: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

142

Pamekasan yang banyak berprofesi sebagai pengrajin terlihat ada banyak sentra

batik yang terdapat di beberapa kecamatan yang ada di Pamekasan. Terdapat

banyak sentra batik yang ada di Pamekasan sehingga kebanyakan masyarakat

berpenghasilan dari menjadi pengrajin batik sekaligus pengusaha batik. Kondisi

seperti ini yang harus menjadi perhatian pemerintah daerah untuk membuat

Kabupaten Pamekasan lebih maju. Pemerintah daerah Kabupaten Pamekasan

melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan berupaya

untuk mengembangkan potensi industri batik tulis yang di pamekasan melalui

berberapa strategi yang telah dilakukan. Strategi yang telah dilakukan ada

beberapa diantaranya pemerintah daerah melalakukan strategi untuk peningkatan

kualitas desain batik tulis pamekasan dengan melakukan pelatihan,pendampingan

dan lomba desain batik, selain itu juga melaku strategi dalam peningkatan

pemasaran batik tulis Pamekasan denga cara promosi dan pameran hingga

fasilitasi pemasaran batik tulis Pamekasan.

Pengembangan industri batik Pamekasan yang dilakukan dengan

beberapa strategi tersebut tidak semuanya dapat mengatasi permasalahan yang

ada. Strategi yang telah dilakukan untuk pengembangan industri batik tulis

Pamekasan dapat dikatakan belum bisa terimplementasi secara maksimal dan

dikatakan berhasil. Terdapat beberapa kendala dan tantangan yang masih dapat

terjadi di kemudian hari, tantangan tersebut yang harus menjadi perhatian

pemerintah daerah untuk mengatasi kemungkinan melemahnya perkembangan

industri batik tulis Pamekasan. Menurut Musgrave & Musgrave dalam Indriana

(2015:28) mengungkapkan bahwa pemerintah mempunyai fungsi alokasi yaitu

Page 87: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

143

pemerintah dapat berfungsi untuk mengatasi kegagalan mekanisme pasar dengan

menyediakan public goods, atau dengan mengalokasikan seluruh sumber daya

yang ada agar dapat dipergunakan baik sebagai private maupun public

menentukan komposisi dari public goods. Regulasi yang dilakukan pemerintah

juga termasuk dalam fungsi alokasi. Oleh karena itu pemerintah sudah seharusnya

melihat tantangan apa yang terjadi dan hal apa yang harus dilakukan untuk

memperbaiki strategi yang ada dan mengurangi tantangan yang ada.

Berdasarkan analisis T-A-I-D-A pejelasan menegenai satrategi alternatif

yang diberikan adalah masuk pada tahap Imaging (Penggambaran) setelah

melakukan tahapan tracking dan analyzing, dalam tahap ini menciptakan visi.

Tahap imaging merupakan tahap identifikasi kemungkinan yang biasa dilakukan

untuk menghadapi tantangan yang ada dan membangun visi mengenai apa yang

diharapkan. di masa depan. Dalam tahap ini pula, identifikasi dampak yang

terjadi dari setiap visi yang ditentukan akan muncul. Berdasarkan visi tersebut

terlihat bahwa Kabupaten Pamekasan menginginkan Terwujudnya Pamekasan

yang Maju, Berdaya, Mandiri, Berkeadilan, Aman, dan Sejahtera Menuju Ridho

Allah SWT. Pamekasan menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik secara

teratur dan terukur dan mempunyai kemampuan untuk tumbuh berkembang dan

sejajar dengan pihak lainnnya serta mampu mengambil keputusan, menetapkan

tujuan dan tercapainya kemandirian,dan melepasnya ketergantungan kepada pihak

lain. Kabupaten Pamekasan juga menginginkan kondisi yang tenang, damai,

tentram dan makmur baik dari segi kehidupan manusia juga segi aktifitas

kehidupan perekonomianya

Page 88: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

144

Pada pembahasan ini juga dilanjutkan pada tahap Deciding (Memutuskan

Kebijakan) yang artinya adalah fase dimana segala diputuskan secara bersama-

sama. Hal ini menjabarkan misi untuk membuat kebijakan. Tahap deciding

berhubungan dengan pengambilan keputusan mengenai skenario apa dan strategi

apa yang akan dibuat. Berdasarkan penjelasan sebelumnya peneliti memeberikan

beberapa strategi alternatif yang sebagai kontribusi yang bisa dijadikan strategi

untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang dapat terjadi dalam

pengembangan industri batik tulis Pamekasan di masa yang akan datang, diantara

yaitu;

a. Optimalisasi Pemasaran Lokal Melalui Sosialisasi

Berbagai program pengembangan industri batik tulis Pamekasan

dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan untuk

meningkatkan pengembangan baik dalam segi desain batik dan pemasran batik

Pamekasan. Langkah pemerintah yang dilakukan bertujuan untuk

mengembangkan kualiatas desain batik dan meningkatkan penjualan batik di

masyarakat luas sehingga dapat memberikan perubahan yang lebih berkembang

dari sebelumnya. Hal ini diperlukan karena dalam dunia usaha diperlukan

responsifitas terhadap berbagai macam perubahan yang terjadi. Tidak hanya

keterampilan dari pengrajin perlu untuk dikembangkan melainkan juga

kemampuan manajerial harus ditingkatkan juga dengan berbekal keterampilan

dari pengrajin maka batik dapat dikembangkan sehingga tercipta inovasi produk

kerajinan yang menambah nilai jual dan mampu bersaing di pasar regional,

nasional bahkan internasional. Pemerintah daerah selaku aktor yang mempunya

Page 89: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

145

peran untuk melakukan sebuah perubahan di daerahnya. Pengembangan industri

batik tulis pamekasan tidak hanya sebatas memberikan pelatihan dan

pengembangan kepada pengrajin dan hanya sebatas memberikan fasilitasi

pemasaran berupa pasar tradisional dengan kios-kiosnya dan showroom.

Pemerintah yang saat ini melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga harus

mempertimbangkan aspek lain selain pengrajin batik dan pengusaha batik yaitu

kegiatan produksi yang terdapat diantara kegiatan peningkatan desain batik dan

pemasaran batik melalui fasilitas yang disediakan.

Pemerintah daerah dengan strategi pelatihan dan pengembangan serta

fasilitasi pemasaran hanya dapat mendorongnya pengrajin batik Pamekasan dari

luar bukan menarik atau meningktkan ke luar, dengan teknik hanya sekedar

mendorong yang dianggap desain batik yang dihsilkannya kurang inovasi maka

dilatih desain, dan juga disaat dianggap pemasarannya kurang maka dilatih

pemasaran,tetapi dapat dikatakan bahwa desain akan berjalan baik jika pemasaran

dan proses produksinya lancar, kalau hanya mengandalkan dengan mengikuti

pameran ke Jakarta, Surabaya, dll mampukah pengrajin Kabupaten Pamekasan

bersaing dengan daerah selain daerah itu misalnya sunda, papua dan sebagainya.

Dalam pengoptimalan pemasaran lokal masyarakat juga dapat

menentukan tingkat pengembangan industri batik tulis Pamekasan khususnya

terkait keberlangsungan produksi, tanpa adanya partisipasi dari masyarakat luas

upaya untuk mengembangan industri batik tulis Pamekasan akan menjadi sia-sia.

Kurangnya minat masyarakat terhadap produksi batik yang dihasilkan

mengakibatkan terbatasnya jumlah produksi batik tulis. Masyarakat akan

Page 90: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

146

menentukan sejauh mana perkembangan batik tulis Pamekasan, seberapa tertarik

terhadap batik tulis Pamekasan tidak hanya masyarakat Pamekasan tetapi juga di

berbagai daerah. Dalam pemasaran lokal yang harus menjadi sasaran pemerintah

adalah minat masyarakat terhadap batik pamekasan sehingga jika minat terhadap

batik meningkat maka permintaaan akan produksi batik di pemasaran lokal akan

meningkat. Oleh karena itu sosialisasi dapat dijadikan salah satu strategi

pemerintah daerah yang sebelumnya masih terdapat tantangan yang akan

dihadapi.

Sosialasi yang bisa dilakukan kepada masyarakat, baik masyarakat

pamekasan dan masyarakat daerah lainnya adalah mengenai pengetahuan tentang

bati tulis maduara mulai dari jenis, nilai, dan filosofinya. Sosialisasi mengenai

pengetahuan tentang batik juga dapat memberikan informasi bagaimana cara

masyarakat agar dapat membedakan batik tulis asli dengan batik yang diprinting

yang hampir mempunyai kemiripan dan motif yang sama. Sosialisai semacam ini

dapat membantu mengurangi kendala maraknya batik printing di pasaran seperti

yang dijelaskan sebelumnya. Sosialisasi juga sebaiknya tidak hanya dilakukan di

masyarakat tetapi pengrajin dan pengusaha juga perlu mendapatkan sosialisasi

misalnya mengenani bagaimana cara memasarkan produk dan cara bersaing

dipasar. Sosialisai yang bisa dilakukan untuk pengrajin adalah menjelaskan

mengenai pentingnya produk batik tulis yang mereka buat mempunyai hak cipta

dan karakteristik sehingga kemungkinan untuk di tiru oleh pembatik lainnya dan

diprinting akan berkurang.

Page 91: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

147

Kendala yang masih dihadapi dalam pengembangan batik tulis

Pamekasan di akibatkan karena batik tulis pamekasan ada beberapa yang masih

belum mempunyai hak cipta, kebanyakan pengrajin batik belum mengetahui

bahwa hak cipta dan batik mark sangat diperlukan untuk menghindari penjiplakan

dan batik diprinting dengan motif yang sama. Meskipun batik mempunyai hak

cipta juga bukan berarti tidak dapat ditiru atau di printing tetapi dengan hanya

menambah sedikit model atau warna dan posisi pola sudah menjadi berbeda. Cara

mengatasi hal tersebut tidak hanya dengan hak cipta atau batik mark tetapi

pengrajin juga harus mempunyai karakteristik di setiap batik yang dia buat.

Keadaan seperti perlu diperhatikan pemerintah karena pemahaman oleh

masyarakat dan juga pengrajin batik pamekasan tentang pentinganya kualitas

batik batik Pamekasan sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang akan

terjadi.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan selain

memberikan fasilitas pemasaran tetapi juga fasilitasi hak cipta dan batik yang

disebut dengan fasilitasi sertifikas. Seperti yang dijelaskan di atas fasilitasi

sertifikasi terdiri dari hak cipta yang lebih kepada desain dan motifnya dan batik

mark yang lebih kepada mendapat cap batik indonesia. Fasilitasi sertifikasi yang

sudah diberikan secara gratis oleh pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Pamekasan tidak sepenuhnya dapat menyelesaikan permasalahan

maraknya batik printing yang selama ini menjadi tantangan untuk tingkat

penjualan batik tulis asli dipasaran. Keinginan dan kemauan pengrajin batik untuk

mempunyai hak cipta masih minim dengan alasan rasa malas dan tidak mau ribet

Page 92: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

148

dengan persyaratan yang dibuat. Tidak hanya dari pengrajin batik tetapi juga

pengusaha batik juga perlu mengetahui cara memasarkan produknya dan

menjelaskan perbedaan setiap produknya selain itu masyarakat juga harus

mendapat pemahaman tentang cara membedak jenis batik agar tidak terkecoh

dengan harga yang murah tetapi kurang mengetahui kualitas dan cara pembuatan

batik. Pemahaman masyarakat tentang batik tersebut dapat di upayakan oleh

pemerintah dengan rajin memberikan sosialisasi kepada masyarakat bisa

dilakukan dengan cara membuat brosur, selembaran menyampaikan di acara

penting misalnya hari jadi pamekasan, dan menyelipkan tentang batik tulis

Pamekasan di pelajaran sekolah.

b. Estimasi Kebutuhan Batik Lokal

Strategi Pengembangan industri batik tulis Pamekasan yang telah di

lakukan oleh pemerintah di antaranya adalah melakukan peningkatan desain batik

tulis yang bermaksud untuk mengembangkan dan membuat inovasi terhadapt bati

yang yang dihasilkan selain itu pemerintah juga memfasilitasi pengrajin dan

pengusaha batik dengan pasar tradisional dan modern. Pemerintah daerah masih

belum memperhatikan hal yang lebih penting yaitu pada aspek peningkatan

kapasitas produksi batiknya. Produksi batik perlu diperhatikan untuk

mengembangkan industri batik yang ada di pamekasan. Cara yang dapat

dilakukan untuk keberlangsungan produksi batik yaitu dengan menekankan pada

kegiatan pemasaran lokal. Pemasaran lokal perlu ditekankan kareana yang dapat

menopang kegiatan produksi terus menurus justru pemasaran di daerah sendiri

atau tingkat lokal dengan cara estimasi kebutuhan batik lokal.

Page 93: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

149

Estimasi terhadap kebutuhan batik lokal dapat dilakukan dengan

memperkirakan kebutuhan batik lokal untuk anak sekolah misalnya dengan cara

melihat jumlah murid sekolah di Kabupaten Pamekasan, Pegawai dan perangkat

Desa dan sebagainya. Estimasi kebutuhan lokal dilakukan dengan menghitung

berapa kapasitas produksinya, jika tidak ada jatah batik untuk anak sekolah dan

lainnya justru akan jadi kesempatan untuk memproduksi, aspek jumlah dan

keterampilan desain batik tulis yang dimiliki pengrajin di sentra dianggap sudah

cukup, dan untuk pemasaran bagus untuk pelompatan keluar tetapi pemerintah

perlu mengetahui industri batik tulis Pamekasan masih harus menghadapi

persaingan batik di atasnya kalaupun cara tersebut berhasil masih membutuhkan

waktu untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu dapat dikatakan sekarang

produksi akan berjalanteru jika pasarnya yang dikembangkan dan di utamakan

adalah pada pasa lokal. Dengan hal ini estimasi tentang jumlah produksi dan

kemampuan memproduksi itu terserap kepasar lokal, ini juga untuk menolong

produsen agar tetap memproduksi batik bukan menjual batik yang di datangkan

dari luar.

Berdasarkan data mengenai jumlah siswa yang ada di Kabupaten

Pamekasan dan Jumlah keseluruhan penduduk yang ada di Pamekasan dapat

dihitung kebutuhan batik lokal yang harus dihasilkan oleh produsen batik tulis

Pamekasan dengan memperkirakaan jumlah sisawa mulai dari SD, SMP, SMA

hingga SMK. Estimasi terhadap kebutuhan batik lokal terhadap jumlah siswa

yang berjumlah kurang lebih 10.000 dengan jumlah siswa SD yang berjumlah

siswa jika dibutuhkan per siswa 1 meter kain setiap tahunnya maka

Page 94: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

150

jumlah kain batik yang harus diproduksi untuk siswa SD adalah lembar

kain batik. Untuk siswa SMP Diperkirakan berjumlah siswa jika

persiswa membutuhkan 1,5 meter kain maka jumlah kain batik yang harus

diproduksi untuk siswa SMP adalah lembar kain batik, selnjutnya untuk

siswa SMA dan SMK diperkirakan berjumlah jika per siswa

membutuhkan 1,5 hingga 2 meter maka jumlah kain batik yang harus diproduksi

untuk siswa SMA dan SMK adalah lembar kain.

Di Kabupaten Pamekasan selain dapat memperkirakan kebutuhan kain

batik untuk siswa sekolah pemerintah juga apat memperkirakan kebutuhan batik

untuk pegawai. Mengingat akan kebijakan pemerintah mewajibkan pemakaian

baju batik Pamekasan maka sudah seharusnya pemerintah mengestimasi

kebutuhan batik lokal. Jika dilihat dari jumlah penduduk masyarakat Pamekasan

yang berjumlah kurang lebih 845 ribu jiwa dan kemungkinan 50% dari jumlah

tersebut adalah terdiri dari pegawai dan pelajar maka dapat dikatakan kebutuhan

kain batik dalam setahun kurang lebih 400 ribu meter. Berdasarkan perhitungan di

atas dari Pemerintah Kab. Pamekasan sudah dapat membantu keberlansungan

produksi batik yang ada di Pamekasan selain itu juga dapat membuka lapangan

pekerjaan baru untuk pengrajin batik serta mengembangkan unit-unit usaha batik

yang ada di Pamekasan.

c. Pelaksanaan Pameran di Daerah

Promosi batik merupakan cara yang dilakukan pemerintah untuk

meningkatkan penjualan batik dan meningkatkan daya tarik masyarakat luas

terhadap batik tulis Pamekasan. Promosi yang dilakukan akan sangat berpengaruh

Page 95: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

151

terhadap meningkatkan tingkat perkembangan batik tulis Pamekasan karena

dengan sering melakukan promosi di berbagai daerah akan membantu batik

Pamekasan dikenal banyak kalangan. Promosi yang telah dilakukan berupa

pameran, misi dagang, dan studi banding. promosi yang dilakukan melalui

kegiatan tersebut hampir semuanya diadakan diluar daerah seperti yang dijelaskan

sebelumnya. Promosi harus dilakukan secara maksimal dan menyeluruh

seharusnya selain mengikut sertakan batik tulis Pamekasan di pameran yang

berlansung di luar daerah, pemerintah juga butuh memaksimalkan promosi berupa

pameran di kabupaten Pamekasan sendiri setidaknya setahun sekali. Selama ini

Pameran yang di adakan dipamekasan hanya sebatas menyediakan stand batik

itupun digabungkan dengan produk unggulan Pamekasan lainnya. pemerintah

daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengatasi kondisi

seperti ini, yang dibutuhkan pengrajin dan pengusaha batik adalah uluran tangan

pemerintah, untuk mempromosikan batik Pamekasan dan memberikan fasilitas

pasar yang tepat, agar ke depan dengan promosi yang dilakukan dan fasilitas

tempat pemasaran batik Pamekasan lebih mampu bersaing.

d. Komitmen Terhadap Kondisi Pasar Batik Pamekasan

Komponen yang menentukan siklus keberlansungan suatu usaha adalah

pada segi aspek pemasaran. Ketersediaan pengembangan pemasaran merupakan

salah satu upaya untuk mendorong tumbuhnya industri batik tulis di Kabupaten

Pamekasan. Secara umum pemasaran merupakan proses dimana produk

didistribusikan melalui jual-beli.fasilitas pemasaran merupakan sebuah wadah

pusat dimana pengrajin batik dapat memasarkan produknya. Fasilitas yang

Page 96: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

152

diberikan oleh Pemerintah Daerah salah satu pasar tradisional yang dikenal

dengan pasar 17 Agustus pengrajin sekaligus pengusaha dapat memasarkan

produknya secara mudah dan masyarakat atau konsumen juga dpat secara mudah

mendapatkan batik dengan bertemu lansung. Pasar 17 Agustus dikenal dengan

pasar tradisional batik yang terdiri dari kios-kios batik didalamnya, selain itu

dalam pasar ini terdapat bagian dimana menjual bahan-bahan batik hinga kain

batik. Kondisi pasar juga akan menentukan tingkat kunjungan masyarakat jika

pasar bersih dan tertata rapi maka pengunjung akan merasa nyaman berbelanja

dan berkeinginan untuk kembali lagi dilain waktu namun, jika kondisi pasar

sebaliknya maka masyarakat akan enggan untuk datang membeli atau hanya

sekedar melihat.

Pasar tradisional batik pamekasan merupakan prasarana yang memiliki

peranan penting sebagai penunjang pengembangan industri batik tulis. Salah satu

upaya pemerintah adalah sebatas menyediakan tempat untuk berjualan bagi

pedagang dan pengrajin batik. Pemerintah seharusnya juga melakukan

pengembangan terhadap prasarana yang ada, pemerintah harus memperhatikan

dan memperbaiki kondisi pasar tradisional. kondisi pasar 17 Agustus terihat tidak

baik, kotor dan tidak tertata karena sampai sekarang pasar tradisional yang dikenal

dengan pasar batik bukan hanya pasar yang terdiri dari aktifitas penjualan batik

tetapi juga terlihat banyak aktifitas selain pasar batik yang menyebabkan kondisi

pasar akhirnya akan kotor dan tidak tertata. Pemerintah dirasa kurang tegas

terhadap kebersihan dan penataan pasar. Oleh karena itu untuk mengatasi hal

tersebut strategi alternatif yang sebaiknya di terapkan adalah pemerintah lebih

Page 97: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

153

tegas lagi mengenai kebersihan pasar dengan memperhatikan kondisi pasar.

Pemerintah bisa menambah petugas kebersihan untuk mengangkut sampah yang

ada selain itu menyediakan bak sampah (tempat sampah) dititik tertentu sehingga

tumpukan sampah tidak ada dimana-mana. Pemerintah juga harus bisa

mengupayakan pasar tradisional batik terpisah dengan jenis pasar lainnya, dengan

membangun pembatas atau sekat berupa dinding agar sampah yang berasal dari

aktifitas pasar sayuran dan ternak tidak ada di bagian pasar yang khusus menjual

batik.

Berdasarkan Analisis TAIDA yang peniliti gunakan memasuki pada tahap

terakhir yaitu Acting yang artinya sebuah tindakan atau bertindak, dimana pada

Tahapan ini menurut Lindgren and Baldhood (dalam Hella dkk; 2015)

merupakan tahap implementasi strategi yang telah mengintergrasikan skenario

sekaligus tahap pembelajaran organisasi untuk terus menyesuaikan diri. Pada

tahap ini pemerintah daerah Kab. Pamekasan dapat mengunakan tindakan untuk

memperbaiki strategi yang ada dan menghadapi tantangan yang akan dihadapi

dimasa yang akan datang dengan menggunakan strategi alternatif yang peniliti

berikan. Strategi alternatif setidaknya harus digunakan untuk langkah berikutnya

guna pengembangan industri batik tulis Pamekasan. Dinas Perindustrian dan

Perdagangan selaku SKPD Kab. Pamekasan yang menjalani tugas pada bidang

perindustrian dan perdangangan sudah seharusnya memperhatikan strategi yang

berjalan dan tantangan yang mungkin akan muncul dikemudian hari. Oleh karena

itu dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk

memperbaiki permasalahan yang ada dengan mempertimbangkan alternatif

Page 98: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

154

strategi. Secara keseluruhan mengenai strategi pengembangan industri batik tulis

Kab. Pamekasan dapat di gambarkan melalui skema dibawah ini;

Gambar 6. Strategi Pengembangan Industri Batik Pamekasan

Sumber : Olahan Penulis

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa bagan berwarna hijau

merupakan strategi yang selama ini dilakukan oleh pemerintah daerah yang di

lakukan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk pengembangan

industri batik tulis melakukan strategi pada peningkatan desain batik dengan

langkah memberikan pelatihan dan pendampingan desain batik, pelaksanaan

lomba desain batik. Selain itu pemerintah daerah juga mempunyai strategi dalam

peningkatan pemasaran batik tulis Pamekasan dengan cara melakukan promosi

•Pelatihan dan pendampingan desain batik

•Pelaksanaan lomba desain batik

•Promosi batik (pameran, misi dagang. Studi banding)

•Fasilitasi pemasaran (pasar modern, pasar tradisional)

strategi pemerintah dalam pengembangan

industri batik tulis Pamekasan

•Keberlansgungan produksi

•Ketersediaan bahan baku

•Ancaman batik printing

•Fasilitasi pemasaran lokal belum maksimal

Tantangan yang muncul dalam pengembangan

industri batik tulis pamekasan

•Optimalisasi pemasaran lokal melalui sosialisasi

•Estimasi kebutuhan batik lokal

•Pelaksanaan Pameran di daerah

•Komitmen Terhadap Kondisi Pasar Batik Pamekasan

Strategi alternatif Pengembangan

industri batik tulis Pamekasan

Tahap imaging,

deciding, ackting

Tahap Tracking,

Analyzing strategi yang telah dilakukan

Pemerintah

tantangan yang akan di hadapi

strategi alternatif yang harus

dilakukan

Page 99: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

155

batik dan fasilitasi batik. Pada strategi pamerintah dalam pengembangan industri

batik tulis Pamekasan tidak semua bisa berjalan mulus, masih ada beberapa

tantangan yang akan di hadapi melalui analisi TAIDA antara strategi pemerintah

yang dilakukan dengan tantangan yang muncul dilakukan analisis melalui taha

tracking, pada tahap ini dilakukan pelacakan terhadap strategi apa saja yang telah

dilakukan kemudian dilanjutkan pada tahap Analyzing dilakukan sebuah analisis

yang akan memunculkan beberapa tantangan yang bisa dilihat pada bagan

berwarna merah. Tantangan pada strategi ini yang akan dihadapi diantara yaitu

keberlangsungan produksi. Keberlangsungan produksi menjadi tantangan karena

dari strategi yang dilakukan pemerintah untuk peningkatan desain dan

peningkatan pemasaran terdapat kegiatan produksi yang belum tersentuh oleh

pemerintah. Keberlangsungan produksi sangat penting untuk pengrajin batik,

pengrajin yang dilatih sudah mempunyai ketrampilan yang cukup dan sudah

mempunyai lahan untuk memasrkan produknya akan tetapi akan sia-sia jika

produksi batiknya tidak dapat berlansung secara berkelanjutan.

Tantangan berikutnya yang akan muncul adalah dalam keberlangsungan

produksi yang harus diperhatikan pemerintah adalah ketersedian bahan baku.

Ketersedian bahan aku akan mengancam pengrajin batik tulis Pamekasan jika

produksi batik yang mereka lakukan terhambat dengan minimnya bahan baku

yang ada di Pamekasan sehingga harus membeli secara langsung ke luar

Pamekasan. Permasalahan lain yang akan ditimbulkan juga adalah ancaman batik

printing, jika pengrajin tidak dapat memproduksi batik dengan baik maka akan

memudahkan serangan batik dari luar beredar seperti batik printing,. Terakhir

Page 100: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Gambaran umum ...repository.ub.ac.id/825/5/BAB IV.pdf57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Gambaran umum Kabupaten Pamekasan a. Kondisi

156

yang akan menjadi tantangan adalah fasilitasi pemasaran lokal belum maksimal.

Belum maksimalnya kegiatan pemasaran bisa juga terjadi karena kondisi fasilitas

pemasaran yang belum tertata rapi dan belum baik. Melihat beberapa tantangan

yang akan dihadapi maka masuk pada tahap imaging yang artinya penggambaran

dengan menggabungkan pada visi misi dari Kabupaten Pamekasan kemudian

dilanjutkan pada tahan deciding yaitu memutuskan beberapa strategi alternatif

yang bisa dilakukan untuk memeperbaiki strategi sebelumnya.

Strategi alternatif yang harus pemerintah lakukan dapat dilhat pada bagan

berwarna kuning. strategi yang diputuskan yaitu pertama optimalisasi pemasaran

lokal melalui sosialisasi untuk keberlangsungan produksi. Dengan

mengoptimalkan pemasaran yang sudah ada maka akan membantu pengrajin dan

pengusaha batik menjalankan produksi tanpa halangan lagi. Strategi alternatif

yang harus digunakan untuk keberlansungan produksi juga bisa dilakukan dengan

cara estimasi kebutuhan batik lokal.pemenuhan kebutuhan batik lokal dapat

dilakukan dengan memperkirakan kebutuhan batik lokal untuk siswa sekolah,

Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan perangkat desa. Dengan estimasi terhadap

kebutuhan batik lokal maka selain dapat menjamin keberlangsungan produksi

batik setiap tahunnya juga dapat menciptakan ketersediaan lapangan kerja dan

menambah kecintaan terhadap batik lokal. Strategi alternatif lainnya yang harus

dilakukan adalah memaksimalkan promosi di daerah sendiri dengan

melaksanakan pameran di daerah dan memperhatikan kondisi pasar batik

Pamekasan. Pada tahap ini dapat dijalankan tahap acting yaitu tindakan yang

dapat diambil oleh pemerintah daerah untuk membuat strategi berikutnya.