27
40 BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Kota Palopo. Kota Palopo, dahulu disebut Kota Administratip (Kotip) Palopo, merupakan Ibu Kota Kabupaten Luwu yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor Tahun 42 Tahun 1986. Seiring dengan perkembangan zaman, tatkala gaung reformasi bergulir dan melahirkan UU No. 22 Tahun 1999 dan PP 129 Tahun 2000, telah membuka peluang bagi Kota Administratif di Seluruh Indonesia yang telah memenuhi sejumlah persyaratan untuk dapat ditingkatkan statusnya menjadi sebuah daerah otonom. Ide peningkatan status Kotip Palopo menjadi daerah otonom , bergulir melalui aspirasi masyarakat yang menginginkan peningkatan status kala itu, yang ditandai dengan lahirnya beberapa dukungan peningkatan status Kotip Palopo menjadi Daerah Otonom Kota Palopo dari

Bab III. Gambaran Umum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

metode penelitian

Citation preview

57

BAB IIIGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Kota Palopo.Kota Palopo, dahulu disebut Kota Administratip (Kotip) Palopo, merupakan Ibu Kota Kabupaten Luwu yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor Tahun 42 Tahun 1986.Seiring dengan perkembangan zaman, tatkala gaung reformasi bergulir dan melahirkan UU No. 22 Tahun 1999 dan PP 129 Tahun 2000, telah membuka peluang bagi Kota Administratif di Seluruh Indonesia yang telah memenuhi sejumlah persyaratan untuk dapat ditingkatkan statusnya menjadi sebuah daerah otonom. Ide peningkatan status Kotip Palopo menjadi daerah otonom , bergulir melalui aspirasi masyarakat yang menginginkan peningkatan status kala itu, yang ditandai dengan lahirnya beberapa dukungan peningkatan status Kotip Palopo menjadi Daerah Otonom Kota Palopo dari beberapa unsur kelembagaan penguat seperti Surat Bupati Luwu No. 135/09/TAPEM Tanggal 9 Januari 2001, Tentang Usul Peningkatan Status Kotip Palopo menjadi Kota Palopo; Keputusan DPRD Kabupaten Luwu No. 55 Tahun 2000 Tanggal 7 September 2000, tentang Persetujuan Pemekaran/Peningkatan Status Kotip Palopo menjadi Kota Otonomi. Surat Gubernur Propinsi Sulawesi Selatan No. 135/922/OTODA tanggal 30 Maret 2001 Tentang Usul Pembentukan Kotip Palopo menjadi Kota Palopo keputusan DPRD Propinsi Sulawesi Selatan No. 41/III/2001 tanggal 29 Maret 2001 tentang persetujuan pembentukan Kotip Palopo menjadi Kota Palopo. Hasil Seminar Kota Administratip Palopo Menjadi Kota Palopo, surat dan dukungan Organisasi Masyarakat, Oraganisasi Politik, Organisasi Pemuda, Organisasi Wanita dan Organisasi Profesi pula dibarengi oleh Aksi Bersama LSM Kabupaten Luwu memperjuangkan Kotip Palopo menjadi Kota Palopo, lalu kemudian dilanjutkan oleh Forum Peduli Kota. Akhirnya setelah Pemerintah Pusat melalui Depdagri meninjau kelengkapan administrasi serta melihat sisi potensi, kondisi wilayah dan letak geografis Kotip Palopo yang berada pada jalur trans Sulawesi dan sebagai pusat pelayanan jasa perdagangan terhadap beberapa kabupaten sekitar, meliputi Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Tana Toraja dan Kabupaten Wajo serta didukung sebagai pusat pengembangan pendidikan di kawasan utara Sulawesi Selatan, dengan kelengkapan sarana pendidikan yang tinggi, sarana telekomunikasi dan sarana transportasi pelabuhan laut, Kotip Palopo kemudian ditingkatkan statusnya menjadi Daerah Otonom Kota Palopo .Tanggal 2 Juli 2002, merupakan salah satu tonggak sejarah perjuangan pembangunan Kota Palopo, dengan di tanda tanganinya prasasti pengakuan atas daerah otonom Kota Palopo oleh Bapak Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia , berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Palopo dan Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Selatan, yang akhirnya menjadi sebuah Daerah Otonom, dengan bentuk dan model pemerintahan serta letak wilayah geografis tersendiri, berpisah dari induknya yakni Kabupaten Luwu.Diawal terbentuknya sebagai daerah otonom, Kota Palopo hanya memiliki 4 Wilayah Kecamatan yang meliputi 19 Kelurahan dan 9 Desa. Namun seiring dengan perkembangan dinamika Kota Palopo dalam segala bidang sehingga untuk mendekatkan pelayanan-pelayanan pemerintahan kepada masyarakat, maka pada tahun 2006 wilayah kecamatan di Kota Palopo kemudian dimekarkan menjadi 9 Kecamatan dan 48 Kelurahan. Kota Palopo dinakhodai pertama kali oleh Bapak Drs. H.P.A. Tenriadjeng, M.Si yang di beri amanah sebagai penjabat Walikota (Caretaker) kala itu, mengawali pembangunan Kota Palopo selama kurun waktu satu tahun hingga kemudian dipilih sebagai Walikota defenitif oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palopo untuk memimpin Kota Palopo Periode 2003-2008, yang sekaligus mencatatkan dirinya selaku Walikota pertama di Kota Palopo.

3.2 Gambaran Umum Kota Palopo.3.2.1. Letak Geografis. Kota Palopo secara geografis terletak antara 2o5315-3o0408 Lintang Selatan dan 120o0310- 12001434 Bujur Timur. Kota Palopo yang merupakan daerah otonom kedua terakhir dari empat daerah otonom di Tanah Luwu.

3.2.2. Batas Wilayah.Batas-Batas wilayah Kota Palopo :a) Sebelah Utara : Walenrang Kab. Luwub) Sebelah Timur : Teluk Bonec) Sebelah Selatan : Kecamatan Bua Kab. Luwud) Sebelah Barat: Kecamatan Tondon Nanggala Kab. Tana Toraja3.2.3. Luas Wilayah.Luas wilayah administrasi Kota Palopo sekitar 247,52 km2 atau sama dengan 0,39% dari luas wilayah Propinsi Sulawesi Selatan. 3.2.4. Ketinggian.Secara administratif Kota Palopo terbagi atas 9 Kecamatan dan 48 Kelurahan. Sebagian besar wilayah Kota Palopo merupakan daratan rendah, sesuai dengan keberadaanya sebagai daerah yang terletak di pesisir pantai sekitar 62,00 persen dari luas Kota Palopo yang terdiri dari 5 Kecamatan yaitu Wara Selatan, Wara Utara, Wara Timur, Bara dan Telluwanua. Dan daerah dataran rendah dengan ketinggian 0-500 m dari permukaan laut, 24,00 persen terletak pada ketinggian 501-1000 m dan sekitar 14,00 persen yang terletak diatas ketinggian lebih dari 1000 m. Ada tiga Kecamatan yang sebagian besar daerahnya merupakan daerah pegunungan yaitu Kecamatan Sendana, Kecamatan Mungkajang dan kecamatan Wara Barat, 3.2.5. Jarak antar Kota.Dalam rangka optimalisasi pelayanan masyarakat oleh Pemerintah juga tergantung pada jarak suatu daerah. Dapat di lihat pada tabel berikut ini :Tabel 3.1. Jarak Ibukota Kecamatan Ke Ibukota Kota Palopo tahun 2010NoKecamatanIbukota KecamatanJarak (km)

1Wara Selatan Songka3,00

2SendanaSendana5,00

3WaraDangerakko1,00

4Wara TimurMalatunrung0,50

5MungkajangMungkajang3,00

6Wara UtaraSalobulo2,00

7BaraTemmalebba5,00

8Tellu WanuaMaroangin12,00

9Wara BaratTomarundung2,00

Sumber Data: Badan Pusat Statistik Kota Palopo 20103.2.6. Keadaan Penduduk.Penduduk Kota Palopo tercatat sebanyak 147.932 jiwa, secara terinci menurut jenis kelamin masing-masing 72.520 jiwa laki-laki dan 75.412 jiwa perempuan.

Tabel 3.2.Kepadatan penduduk Kota Palopo Menurut Kecamatandi Kota Palopo tahun 2010NoKecamatanLuas (km2)Jumlah PendudukKepadatan Penduduk

1Wara Selatan10,6610.124950

2Sendana37,095.732155

3Wara11,4930.9832.697

4Wara Timur12,0830.9972.566

5Mungkajang53,806.981130

6Wara Utara10,5819.0061.796

7Bara23,3522.750974

8Tellu Wanua34,3411.701341

9Wara Barat54,139.403174

Total247,52147.677597

Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Palopo 2010.

Pada tabel 3.2 menunjukkan bahwa penyebaran penduduk di Kota Palopo di setiap Kecamatan, kepadatan penduduk menurut Kecamatan sangat tidak merata atau cukup bervariasi. 3.2.7. Kondisi Sosial dan Budaya.3.2.7.1. Ketenagakerjaan.Penduduk Usia kerja dapat didefinisikan sebagai penduduk usia 10 tahun keatas, penduduk tersebut terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pada tahun 2010 jumlah pencari kerja yang tercatat yaitu 8.396 terdiri dari 3.610 laki-laki dan 4.786 perempuan, dan 1.032 orang merupakan pencari kerja yang mendaftar pada tahun 2010 sedangkan sisanya merupakan sisa pencari kerja pada tahun sebelumnya.

3.2.7.2. Agama.Masyarakat Kota Palopo pada dasarnya merupakan masyarakat yang religius, beradat dan berbudaya, bersifat heterogen dan menghargai kemajemukan dengan pola hidup perkotaan. Dilihat berdasarkan agama yang dianut, penduduk Kota Palopo mayoritas beragama Islam, Agama islam sebagai agama mayoritas penduduk pada tahun 2010 memiliki rumah ibadah mencapai 155 unit, gereja 57 unit, pura 2 unit, dan vihara 2 unit.

3.2.8. Sarana dan Prasarana Umum.3.2.8.1. Pendidikan.Strategi pembangunan Kota Palopo adalah kota tujuh Dimensi, dengan menempatkan prioritas pertama adalah sebagai Kota Religi dan yang kedua adalah Kota Pendidikan, seperti dengan daerah lainnya juga mengutamakan pembangunan pendidikan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan sumber daya manusia. Hal ini dicerminkan oleh berbagai upaya telah dilakukan oleh PEMKOT Kota Palopo dalam pelaksanaan pembangunan dengan mengutamakan sektor pendidikan dari sektor lainnya.

Tabel 3.3. Jumlah Sekolah Di kota Palopo pada Tahun 2010-2011

SekolahSekolah Negeri Sekolah SwastaJumlah

(1)(2)(3)(4)

SDSLTPSLTA dan SMKPerguruan Tinggi63151021292247524225

Jumlah8947126

Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Palopo 2010-2011. 3.2.8.2.Transportasi.Panjang Jalan seluruhnya di Kota Palopo 366,661 Km, dimana terdapat penambahan panjang jalan sebesar 3,63 persen atau 10,172 Km dibawah wewenang Pemerintah Kota Palopo. Permukaan jalan juga sebagian besar telah teraspal dengan kondisi baik.

3.2.9 Potensi Budidaya Perikanan.Kota Palopo yang didominasi oleh wilayah pesisir 5 dari 9 Kecamatannya adalah wilayah pesisir. Dengan luas wilayah pesisir menjadikannya memiliki potensi budidaya kelautan dan perikanan hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4 Jenis Komoditi Budidaya Perikanan Tahun 2011Jenis KomoditiLuas Lahan Produksi ( Ha)Jumlah Produksi ( Ton )

1. Budidaya Rumput Laut Gracillaria2. Budidaya E. Cottonii3. Budidaya Udang4. Budidaya Bandeng5. Budidaya Kepiting6. Budidaya Air Tawar (kolam)

1281,5606,75192,5 1281,5 15 282,6 9.466,2 2.227,0 58,0 495,6 8,8 95,33

Sumber Data: Dinas Kelautan dan Perikanan 2011.Hal ini dapat dilihat dari sasaran luas areal budidaya rumput laut yang dimiliki Kota Palopo di setiap Kecamatan pesisir yaitu dapat dilihat pada tabel berikut ini:Tabel 3.5. Sasaran Luas Areal Budidaya Rumput Lautdi Kota PalopoNoKecamatan20102011

E.cottoniGracilariaJumlahE.cottoniGracilariaJumlah

1Wara Selatan133.25287.03420.28137.22293.75430.92

2Wara Timur88.00203.69291.5999.03207.50306.53

3Wara Utara115.16115.16118.13118.13

4Wara Barat343.44343.44352.19352.19

5Telluwanua264.38264.38267.43267.43

Total221.251.213.591.434.84236.251.238.991.475.24

Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan 2010-2011.Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada dua jenis rumput laut yang dibudidayakan di kota Palopo yaitu jenis E.cottoni yang dibudidayakan di laut dan Gracilaria dibudidayakan di tambak. Pada tahun 2010 luas areal budidaya rumput laut untuk rumput laut jenis E.cottoni 221.25 ha di dua kecamatan yaitu kecamatan Wara Selatan dan Wara Timur Tahun 2011 meningkat menjadi 236.25 ha kemudian Gracilaria. Tahun 2010 1.213.59 ha mengalami peningkatan pada tahun 2011 1.238.99 ha. Ini menandakan bahwa budidaya rumput laut sangat berpotensi sehingga masyarakat banyak yang mengembangkan usaha untuk membudidayakan rumput laut dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 hal ini ditandai dengan adanya pertambahan luas areal rumput laut tersebut.3.2.10. Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kota Palopo. Pemerintah kota Palopo melaksanakan pembangunan dengan Visi, misi dan strategi, sebagai berikut: 1. Visi : Menjadi Salah Satu Kota Pelayanan Jasa Terkemuka di kawasan Timur Indonesia.2. Misi : Menciptakan karakter warga Kota Palopo sebagai pelayan jasa terbaik dibidanng pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Menciptakan suasana Kota Palopo sebagai Kota yang damai aman dan tentram bagi kegiatan polotik, ekonomi, sosial budaya, agama, pertahanan, dan keamanan dalam menunjang keutuhan Negara 3. Strategi Pembangunan Kota Palopo yang dikenal dengan nama (7 dimensi pembangunan Kota Palopo) : 1. Kota Religi .Terciptanya suasana damai, aman dan tentram bagi pemeluk agama untuk menjalankan dan mengembangkan syariat agamanya masing-masing. 2. Kota Pendidikan dan Tujuan Pendidikan.Terciptanya sumber daya manusia Kota Palopo yang handal, terampil professional dan mandiri dalam menggali, mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan umat manusia dan alam sekitarnya.3. Kota Olahraga Terciptanya sumber daya manusia masyarakat Kota Palopo yang sehat rohani dan jasmani melalui kegiatan olahraga yang terprogram dan terarah, serta melahirkan atlet-atlet olahraga yang berprestasi tingkat loka, regional, nasional dan internasioanal. 4. Kota Adat / Budaya.Terciptanya kegiatan pengalian dan pengembangan adat dan budaya Luwu dalam etika bermasyarkat dan dalam memelihara penegakan hukum dan pelestarian lingkunagan hidupnya. 5. Kota Dagang.Terciptanya Kota Palopo sebagai Kota pelayanan jasa perdagangan yang tertib, aman dan simpatik penuh kemudahan yang di minati oleh dunia perdagang local, regional, nasional dan internasional. Mendorong gairah pelaku ekonomi dalam menanamkan dan mengembangkan investasi di Kota Palopo. 6. Kota Industri.Menciptakan karakter masyrakat yang berorintasi pada produksi dengan memanfaatkan sumber-sumber lokal serta menfasilitasi lahirnya sentra-sentra industri di tingkat bawah dalam rangka memajukan perekonomian masyarakat. Menciptakan tata ruang industri yang memungkinkan ruang investasi industri di Kota Palopo. 7. Kota Pariwisata.Menciptakan karakter masyarakat yang sadar wisata dan menciptakan suasana dan bentuk pelayanan yang ramah terhadap para pelaku wisata dalam rangka mengembangkan, mempromosikan dan melakukan kegiatan-kegiatan kepariwisataan yang sesuai dengan etika.

3.3 Gambaran Umum Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palopo.3.3.1. Tugas Pokok.Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palopo mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dalam bidang Kelautan dan Perikanan serta tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan bidangnya. 3.3.2. Fungsi.Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi :1. Perencanaan kebijakan teknis dalam bidang Kelautan dan Perikanan sesuai dengan lingkup tugasnya :a. Pemberian perizinan, pengawasan dan pelayanan teknis kepada masyarakat di bidang Kelautan dan Perikanan.b. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas, mitra kerja Dinas Kelautan dan Perikanan.2. Mengatur/mengawasi tata guna kelautan dan perikanan utamanya pemanfaatan wilayah laut dan pesisir.3. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas Kelautan dan Perikanan dan tugas lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.3.3. Visi.Visi Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palopo dirumuskan sebagai berikut: Terwujudnya pemanfaatan sumber daya Kelautan dan Perikanan secara berkesinambungan dan bertanggung jawab guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kemandirian lokal yang berlandaskan ekonomi kerakyatan serta bernafaskan keagamaan.3.3.4. Misi.1. Membina, mengembangkan dan memfasilitasi kepentingan nelayan dan budidaya ikan dalam meningkatkan kesejahteraan.2. Mengatur, mengawasi dan mengendalikan terselenggaranya pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikananan yang berkelanjutan.3. Melaksanakan pengembangan sarana dan prasaran kelautan dan perikanan.4. Mengembangan teknologi spesifik lokal dan teknologi modern sektor kelautan dan perikanan.5. Mengembangkan pemasaran hasil kelautan dan perikanan serta sekaligus peningkatan devisa dan pendapatan hasil daerah (PAD).6. Mendorong terciptanya usaha pengolahan dan pemanfaatkan hasil sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal yang berwawasan lingkungan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.7. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia kelautan dan perikanan.8. Penegakan supremasi hukum bagi pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.3.3.5. Tujuan dan Sasaran.Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan sesuai dengan Visi dan Misi Dinas adalah sebagai berikut :1. Tujuan.a. Peningkatan kesejahteraan nelayan dan budidayaikan secara optimal melalui penggunaan teknologi tepat guna.b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pembudidaya dan aparatur dalam menerapkan teknologi bidang kelautan dan perikanan.c. Pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang ramah lingkungan.d. Meningkatkan pengawasan perlindungan dan perizinan bidang kelautan dan perikanan.e. Meningkatkan pengendalian hama dan penyakit ikan. f. Meningkatkan pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang berwawasan lingkungan.g. Membangun kerangka dasar penerapan sistem agribisnis dalam menghasilkan produk kooperatif pasar lokal maupun ekspor.h. Menyediakan kesempatan kerja dan berusaha di bidang kelautan dan perikanan yang efektif dan efisien.i. Meningkatkan peran kelembagaan pemerintah, swasta, pembudidaya ikan dan nelayan dalam mengembangkan agribisnis dan aquabisnis.2. Sasaran.Sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palopo adalah sebagai berikut :a. Meningkatkan produksi dan produktifitas komoditi kelautan dan perikanan setiap tahunnya.b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani ikan nelayan dan aparatur petugas teknis. c. Meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan ekositem terumbu karang terhadap ekploitasi lahan mangrove, ekploitasi terumbu karang serta penangkapan ikan secara illegal.d. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan perizinan bagi pengusaha di bidang kelautan dan perikanan.e. Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan dan nelayan.f. Meningkatkan hubungan kemitraan antara kelompok pembudidaya ikan dan nelayan dengan pemerintah/swasta serta antar kelompok pembudidaya ikan/nelayan. g. Meningkatkan kesempatan kerja pada bidang kelautan dan perikanan.h. Meningkat kepedulian terhadap kualitas lingkungan wilayah pesisir laut dan daratan yang ramah lingkungan.3.2.6. Potensi SDM Dinas Kelautan dan Perikanan.Untuk memperlancar pelaksanaa tugas pemerintahan dan pembangunan perikanan dan kelautan, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palopo didukung oleh potensi sumber daya manusia (SDM), yang pada tahun 2010 berjumlah 277 orang, terdiri dari Pegawai Negeri Sipil 48 orang, Non PNS 167 orang dan Polisi Kelautan dan Perikanan sebanyak 62 orang dengan Komposisi Tingkat Pendidikan sebagai berikut Tabel 3.6. Jumlah Pegawai Negeri Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palopo Berdasarkan Jenis Pendidikan Tahun 2010NoStatus KepegawaianJenis PendidikanJumlah

SDSMPSLTAD3S1S2

1.Pegawai Negeri Sipil-114324547

Jumlah--16619647

Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan 2010.Tingkat pendidikan formal tertinggi yang ada di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palopo adalah 6 orang berpendidikan Magister (S2) yaitu Kepala Dinas, Sekertaris, kepala bidang perikanan, kepala bidang kelautan, kepala seksi program, dan Kepala Seksi Hama dan Penyakit, dan yang berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak 19 yang menjabat sebagai Kepala Bidang, Sub Bidang dan Staf Biasa sedangkan yang berpendidikan setingkat Diploma, SMA dan SMP sebanyak 18 menjabat sbrebagai Staf. Keberadaan aparatur dengan kualifikasi pendidikan rata-rata sarjana merupakan suatu modal dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai Leading sektor bidang Kelautan dan Perikanan.Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palopo jika dilihat berdasarkan kepangkatan dan golongan sebagai struktur jenjang karier dalam organisasi pemerintah diuraikan sebagai berikut :a. Pembina Utama Muda/IV-c: 1 orangb. Pembina Tk I/IV-b: 1 orangc. Pembina/IV-a: 3 orangd. Penata Tk I/III-d: 6 orange. Penata/III-c: 5 orangf. Penata Muda Tk I/III-b: 5 orangg. Penata Muda/III-a: 6 orangh. Pengatur Tk I /II-d: -i. Pengatur /II-c: 4 orangj. Pengatur/II-b: 1 orangk. Pengatur Muda/ II-a: 16 orangl. Juru/I-c : 1 orangJumlah: 48 orang