56
5/10/2018 BAB2GambaranUmum-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 1/56 BA B 2 GAMBARAN UMUM KABUPATEN GUNUNGKIDUL 2.1Kondisi Geografis abupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibu Kota Wonosari yang terletak 39 km sebelah tenggara Kota  Yogyakarta. Secara yuridis, status Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu daerah kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam lingkungan Daerah Istimewa  Yogyakarta ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dengan UU no 15  Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1950 pada saat Gunungkidul dipimpin oleh KRT Labaningrat. Secara geografis Kabupaten Gunungkidul berada pada 7° 46LS- 8° 09LS dan 110° 21BT-110° 50BT, dengan luas wilayah 1.485,36 km 2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa  Yogyakarta. Batas wilayah Kabupaten Gunungkidul dapat dirinci sebagai berikut: a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.  b. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah. d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Berdasarkan kondisi topografi Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 3 (tiga) zona pengembangan, yaitu : 1. Zona Utara disebut wilayah Batur Agung dengan ketinggian 200m - 700m di atas permukaan laut. Keadaannya berbukit-bukit terdapat sumber-sumber air tanah kedalaman 6m – 12m dari permukaan tanah. Jenis tanah didominasi latosol dengan batuan induk vulkanik dan sedimen taufan. Wilayah ini meliputi Kecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, dan Ponjong bagian utara. 2. Zona Tengah disebut wilayah pengembangan Ledok Wonosari, dengan ketinggian 150m – 200m di atas permukaan laut.  Jenis tanah didominasi oleh asosiasi mediteran merah dan grumosol hitam dengan bahan induk batu kapur. Sehingga meskipun musim kemarau panjang, partikel-partikel air masih mampu bertahan.  Terdapat sungai di atas tanah, tetapi di musim kemarau kering. Kedalaman air tanah berkisar antara 60m – 120m di bawah 10

BAB 2 Gambaran Umum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 1/56

BAB

2GAMBARAN UMUM KABUPATEN GUNUNGKIDUL

2.1Kondisi Geografis

abupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten diProvinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibu Kota

Wonosari yang terletak 39 km sebelah tenggara Kota  Yogyakarta. Secara yuridis, status Kabupaten Gunungkidulsebagai salah satu daerah kabupaten yang berhak mengatur danmengurus rumah tangganya sendiri dalam lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dengan UU no 15 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1950 pada saatGunungkidul dipimpin oleh KRT Labaningrat.

Secara geografis Kabupaten Gunungkidul berada pada 7°46′ LS-

8°09′ LS dan 110°21′ BT-110°50′ BT, dengan luas wilayah 1.485,36 km2

atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Batas wilayah Kabupaten Gunungkidul dapat dirinci sebagaiberikut:

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sleman danKabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

 b. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Klaten danKabupaten  Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah.

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten WonogiriProvinsi Jawa Tengah.

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.

Berdasarkan kondisi topografi Kabupaten Gunungkidul dibagi

menjadi 3 (tiga) zona pengembangan, yaitu :

1. Zona Utara disebut wilayah Batur Agung denganketinggian 200m - 700m di atas permukaan laut. Keadaannyaberbukit-bukit terdapat sumber-sumber air tanah kedalaman 6m –12m dari permukaan tanah. Jenis tanah didominasi latosol denganbatuan induk vulkanik dan sedimen taufan. Wilayah ini meliputiKecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, dan Ponjongbagian utara.

2. Zona Tengah disebut wilayah pengembangan LedokWonosari, dengan ketinggian 150m – 200m di atas permukaan laut.

 Jenis tanah didominasi oleh asosiasi mediteran merah dan grumosolhitam dengan bahan induk batu kapur. Sehingga meskipun musimkemarau panjang, partikel-partikel air masih mampu bertahan.  Terdapat sungai di atas tanah, tetapi di musim kemarau kering.Kedalaman air tanah berkisar antara 60m – 120m di bawah

10

Page 2: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 2/56

permukaan tanah. Wilayah ini meliputi Kecamatan Playen, Wonosari,Karangmojo, Ponjong bagian tengah, dan Semanu bagian utara.

3. Zona Selatan disebut wilayah pengembangan GunungSeribu (Duizon gebergton atau Zuider gebergton), dengan ketinggian0m – 300m di atas permukaan laut. Batuan dasar pembentuknya

adalah batu kapur dengan ciri khas bukit-bukit kerucut (Conicallimestone) dan merupakan kawasan karst. Pada wilayah ini banyakdijumpai sungai bawah tanah. Zone Selatan ini meliputi kecamatanSaptosari, Paliyan, Girisubo, Tanjungsari, Tepus, Rongkop, Purwosari,Panggang, Ponjong bagian selatan, dan Semanu bagian selatan.

Gambaran wilayah secara administratif dapat dilihat padagambar sebagai berikut:

Gambar 2.1Peta Administratif Kabupaten Gunungkidul

2.2. Lingkungan Hidup dan Tata Ruang

Lingkungan Hidup di Kabupaten Gunungkidul dibedakan menjadi4 kategori satuan ekosistem yaitu:

1. Satuan Ekosistem Perbukitan Baturagung2. Satuan Ekosistem Dataran Wonosari3. Satuan Ekosistem Perbukitan Karst Gunungsewu4. Satuan Ekosistem Wilayah Kepesisiran.

11

Page 3: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 3/56

Gambaran singkat untuk satuan ekosistem Baturagung, Dataran

Wonosari dan Perbukitan Karst Gunungsewu sebagaimana diuraikan

dalam pembagian tiga daerah pengembangan. Untuk wilayah pesisir di

Kabupaten Gunungkidul, secara umum dikelompokkan ke dalam 3

(tiga) tipologi pesisir primer, yaitu:

a.Pesisir erosi lahan-lahan daratan (land erosion coast) terbentukakibat bekerjanya proses erosi dan solusional yang intensif padatopogafi karst akibat air hujan dan aliran permukaan, yangmenyebabkan sebagian permukaan lahan terkikis membentuk alur-alur atau lembah-lembah sempit dan igir-igir sisa yang menjorokatau membentuk pola menjari ke arah laut. Tipologi ini hampirdijumpai pada seluruh wilayah pesisir di Kabupaten Gunungkidul,yang secara khusus tampak di wilayah pesisir Ngerenean, Baron,Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal, dan Sundak.

b.Pesisir akibat aktivitas gunungapi purba (volcanic coast), yang

ditandai oleh adanya bantukan-bentukan morfologi sisa (residual)yang tersusun atas batuan beku volkan tua berumur Oligosen, yangberada pada tebing dan pelataran pantainya. Tipologi ini dijumpai dipesisir Siung dan Wediombo.

c.Pesisir akibat struktural (structurally shape coast), merupakan pesisiryang ditandai oleh adanya tebing-tebing cliff yang curam, pola garispantai lurus, dengan gua-gua abrasi (sea cave) yang langsungberbatasan dengan Samudera Hindia. Tipologi ini meliputi pesisirNgobaran, Ngungap, dan Sadeng.

Selanjutnya wilayah pesisir Kabupaten Gunungkidul

dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) zona akuifer dan potensi airtanahnya, yaitu: akuifer produksi sedang dengan persebaran lokal,akuifer produksi rendah dengan persebaran lokal, dan non akuifer ataudaerah langka airtanah.

Potensi sumberdaya hayati yang ada di Ekosistem WilayahKepesisiran meliputi keanekaragaman hayati alami, potensi hasilpertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, maupunkelautan. Sementara itu, sumberdaya mineral yang umum terdapat diwilayah pesisir Kabupaten Gunungkidul terbatas pada Bahan GalianGolongan C, yaitu: batugamping, lempung, dan pasir marin. Mineralbatugamping menempati satuan perbukitan karst yang merupakan

batugamping terumbu, dan berlanjut menjadi pelataran pantai (shore platform) pada dasar pantai dekat (near shore).

Kawasan pesisir di Kabupaten Gunungkidul terletak di:a. Desa Girijati, Giricahyo dan Giripurwo, Kecamatan Purwosarib. Desa Giriwungu dan Girikarto, Kecamatan Panggangc. Desa Krambilsawit, Kanigoro dan Planjan, Kecamatan Saptosarid. Desa Kemadang dan Banjarejo, Kecamatan Tanjungsarie. Desa Sidoharjo, Tepus dan Purwodadi, Kecamatan Tepusf. Desa Balong, Jepitu, Tileng, Pucung dan Songbanyu, Kec. Girisubo

Wilayah Kabupaten Gunungkidul terletak pada ketinggian yang

bervariasi antara 0–800 meter di atas permukaan laut. Sebagian besarwilayah Kabupaten Gunungkidul yaitu 1.341,71 km2 atau 90,33 %berada pada ketinggian 100–500 m di atas permukaan laut (dpl).Sedangkan sisanya 7,75 % terletak pada ketinggian kurang dari 100 mdpl, dan 1,92 % terletak pada ketinggian lebih dari 500-1.000 m dpl.

12

Page 4: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 4/56

Lahan di Kabupaten Gunungkidul mempunyai tingkat kemiringanyang bervariasi 18,19 %, diantaranya merupakan daerah datar dengantingkat kemiringan 0 %–2 %, sedangkan daerah dengan tingkatkemiringan antara 15%–40 % sebesar 39,54 % dan untuk tingkatkemiringan lebih dari 40 % sebesar 15,95 %.

 Jenis tanah di wilayah Kabupaten Gunungkidul cukup beragam,dengan rincian sebagai berikut:a.Latosol, dengan batuan induk kompleks sedimen tufan dan batuan

vulkanik,yang terletak pada wilayah bergunung-gunung, tersebar diwilayah Kecamatan Patuk bagian Utara dan Selatan, Gedangsari,Ngawen, Semin bagian Timur, dan Ponjong bagian Utara

b. Kompleks latosol dan mediteran merah, dengan batuan indukbatuangamping, bentuk wilayah bergelombang sampai berbukit,terdapat di wilayah Kecamatan Panggang, Purwosari, Saptosari, Tepus, Tanjungsari, Semanu bagian Selatan dan Timur, Rongkop,Girisubo, serta Ponjong bagian Selatan.

c.Asosiasi mediteran merah dan renzina, dengan batuan induk batugamping, bentuk wilayah berombak sampai bergelombang, terdapatdi wilayah Kecamatan Ngawen bagian Selatan, Nglipar, Karangmojobagian Barat dan Utara, Semanu bagian Barat, Wonosari bagian Timur, Utara dan Selatan, Playen bagian Barat dan Utara, sertaPaliyan bagian Selatan.

d. Grumosol hitam, dengan batuan induk batu gamping, bentukwilayah datar sampai bergelombang, terdapat di wilayah KecamatanPlayen bagian Selatan, Wonosari bagian Barat, Paliyan bagian Utara,dan Ponjong bagian Selatan.

e.Asosiasi latosol merah dan litosol, dengan bahan induk tufan dan

batuan vulkanik intermediet, bentuk wilayah bergelombang sampaiberbukit, terdapat di wilayah Kecamatan Semin bagian Utara, Patukbagian Selatan, dan Playen bagian Barat.

 Tekstur tanah di Kabupaten Gunungkidul dibedakan atas dasarkomposisikomponen pasir, debu, dan lempung, sehingga secara garis besardipilahkan menjadi tekstur kasar, sedang, dan halus.

Curah hujan rata-rata Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2004sebesar 1382 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 89 hari. Bulanbasah 4–5 bulan, sedangkan bulan kering berkisar antara 7–8 bulan.

Musim hujan dimulai pada bulan Oktober–Nopember dan berakhir padabulan Maret–April setiap tahunnya. Puncak curah hujan dicapai padabulan Desember – Pebruari. WilayahKabupaten Gunungkidul bagian Utara merupakan wilayah yangmemiliki curah hujan paling tinggi dibanding wilayah tengah danselatan, sedangkan wilayah Gunungkidul bagian selatan mempunyaiawal hujan paling akhir.

Suhu udara Kabupaten Gunungkidul untuk suhu rata-rata harian27,7° C, suhu minimum 23,2°C dan suhu maksimum 32,4° C.Kelembaban nisbi di Kabupaten Gunungkidul berkisar antara 80% –85%. Kelembaban nisbi ini bagi wilayah Kabupaten Gunungkidul tidak

terlalu dipengaruhi oleh tinggi tempat, tetapi lebih dipengaruhi olehmusim. Kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Januari–Maret,sedangkan terendah pada bulan September.

Di Kabupaten Gunungkidul terdapat dua daerah aliran sungai(DAS) permukaan yaitu DAS Opak–Oyo dan DAS Dengkeng. Masing-masing DAS itu terdiri dari beberapa Sub DAS yang berfungsi untuk

13

Page 5: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 5/56

mengairi areal pertanian, juga terdapat DAS bawah permukaan yaituDAS Bribin.

Air permukaan (sungai dan mata air) banyak dijumpai diGunungkidul wilayah utara dan tengah. Di wilayah tengah beberapatempat mempunyai air tanah yang cukup dangkal dan dimanfaatkan

untuk sumur ladang. Wilayah selatan Gunungkidul merupakan kawasankarst  yang jarang ditemukan air permukaan. Di wilayah ini dijumpaisungai bawah tanah seperti Bribin, Ngobaran, dan Seropan sertaditemukan juga telaga musiman yang multiguna bagi penduduksekitarnya.

Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya MineralNomor 1659 K/ 40/MEN/2004 Tanggal 1 Desember 2004 tentangPenetapan Kawasan Karst  Gunungsewu dan Pacitan Timur, untukKabupaten Gunungkidul kawasan yang ditetapkan sebagai kawasankarst adalah kawasan perbukitan batu gampingyang terletak di Kecamatan Wonosari, Ponjong, Panggang, Semanu,

Purwosari, Paliyan, Saptosari, Rongkop, Tanjungsari, Tepus, danGirisubo. Kawasan tersebut perlu dikelola sesuai dengan daya dukunglingkungannya dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan potensikawasan karst yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

 Jumlah sungai di Kabupaten Gunungkidul ada 14 buah, sebagianbesar terdapat di wilayah utara. Sungai terbesar di KabupatenGunungkidul adalah Sungai Oyo dengan lokasi mata air di KabupatenWonogiri (Propinsi Jawa Tengah) dan bermuara di Samudera Hindia.

  Jumlah mata air di wilayah Kabupaten Gunungkidul ada 215buah, sedangkan jumlah telaga ada 252 buah. Di wilayah KabupatenGunungkidul bagian tengah dan sebagian kecil wilayah selatan

terdapat sumur bor (deep well) sebanyak 55 buah dengan fungsi untukirigasi pertanian dan untuk air minum penduduk setempat. Untukkepentingan irigasi, satu sumur bor mempunyai kemampuan oncoranantara 15–50 ha. Kemampuan masing-masing sumur tergantung padadebit airnya.

Beberapa sungai bawah tanah dimanfaatkan airnya untukmemenuhi kebutuhan air baku/air bersih bagi rumah tangga antaralain, di Bribin, Ngobaran, Seropan, dan Baron. Air sungai bawah tanah juga dirintis untuk kepentingan irigasi pertanian seperti Seropan untukwilayah Kecamatan Semanu.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN),Kota Wonosari yang merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidulberfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Sementara berdasarkanRTRW Provinsi DIY, Kota Wonosari merupakan Pusat Kegiatan Wilayah(PKW) dengan kategori sebagai Kota Sedang berhirarki II.

Namun demikian, perkembangan wilayah di KabupatenGunungkidul tidak berlangsung merata, masih ada wilayah yangmengalami keterlambatan pertumbuhan yang diakibatkan olehbeberapa faktor antara lain faktor alam yang didominasi olehperbukitan kars hampir seluas 78.718,66 Ha dengan karakteristiktanah marginal. Terjadinya ketimpangan wilayah di Kabupaten

Gunungkidul disebabkan oleh belum optimalnya pengelolaan sumberdaya alam, pemberdayaan sumber daya manusia, dan pemanfaatanpeluang eksternal. Untuk itu, guna memacu perkembangan wilayah diKabupaten Gunungkidul maka diperlukan konsep dan strategi yangtepat, salah satunya dengan memacu dan mengoptimalkan potensi

14

Page 6: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 6/56

pertumbuhan kawasan-kawasan yang mempunyai prospek untukdikembangkan.

2.3 Perekonomian Daerah

Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah dapat

dicerminkan dari beberapa indikator makro. Salah satu indikator makroyang dipakai untuk melihat keberhasilan pembangunan adalah ProdukDomestik Regional Bruto (PDRB). Angka PDRB atas dasar harga berlakutahun 2008 Kabupaten Gunungkidul tercatat sebesar Rp. 5,50 triliunatau mengalami peningkatan 12,93 persen dibanding tahunsebelumnya. Sedangkan tahun 2009, angka PDRB atas dasar hargaberlaku Kabupaten Gunungkidul tercatat sebesar Rp. 5,98 triliun.Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka PDRB tersebutmengalami peningkatan sebesar 8,72 persen (Sumber : BPS Kab.Gunungkidul). Berdasarkan angka PDRB atas dasar harga konstan2000, perekonomian Kabupaten Gunungkidul juga mengalami

pertumbuhan positif, yakni 3,07 triliun pada tahun 2008 dan 3,19 triliunpada tahun 2009.

Tabel. 2.1PDRB Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2009

Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Jutaan)Menurut Lapangan Usaha

Sumber : BPS Kabupaten Gunungkidul (data diolah).

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gunungkidul lebih rendahdibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal itu menunjukkan bahwa perekonomian di KabupatenGunungkidul berkembang relatif lebih lambat dibanding daerah lain di

No

LapanganUsaha

2005 2006 2007 2008 2009

1 Pertanian 1.080.9751.136.432 1.141.1211.201.241 1.272.290

2Pertambangandan Galian

55.802 56.860 55.808 55.442 55.939

3IndustriPengolahan

319.590 327.918 332.600 337.144 341.216

4Listrik, Gas danAirBersih

13.427 14.193 14.922 16.003 17.760

5 B a n g u n a n 199.900 210.175 235.067 250.400 261.856

6Perdagangan,Hotel danRestoran

384.520 393.665 429.268 447.901 467.729

7Pengangkutandan Komunikasi

183.272 191.580 206.779 214.371 221.826

8Keuangan,Persewaan, dan

 Jasa Perusahaan119.825 119.954 131.857 141.824 145.797

9 Jasa – Jasa 369.079 379.805 393.866 405.972 414.901

PDRB Konstan 2.726.3892.830.58

32.941.288

3.070.298

3.199.315

Pertumbuhan PDRB pertahun ( %)

4.33 3.82 3.91 4.39 4.20

15

Page 7: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 7/56

wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun demikian,ternyata laju pertumbuhan ekonomi daerah ini lebih tinggi dibandinglaju pertumbuhan penduduknya, terlihat dari PDRB perkapita menurutharga konstan daerah ini yang selalu menunjukkan perkembanganyang semakin meningkat selama periode 2005-2009. Pada tahun 2005

– 2009 PDRB perkapita atas dasar harga konstan tercatat berturut-turut sebesar Rp 4,00 juta, Rp 4,14 juta, Rp 4,29 juta, Rp 4,47 jutadan 4,64 juta (Sumber: BPS Kab. Gunungkidul).

Dilihat dari struktur ekonomi, menunjukkan bahwa penyumbangutama perekonomian Kabupaten Gunungkidul selama kurun waktu2005 – 2009 masih didominasi oleh sektor pertanian, diikuti sektor jasa,sektor perdagangan, dan sektor industri pengolahan. Pada tahun 2009sumbangan keempat sektor tersebut masing-masing sebesar 35,82persen; 16,954 persen; 14,87 persen dan 9,18 persen. Sektorpertanian, sebagai penyumbang terbesar dalam perekonomianKabupaten Gunungkidul, ternyata selama kurun waktu 2005–2009

kontribusinya cenderung fluktuatif yakni sebesar; 35,40 persen; 35,39persen, 35,54 persen, 34,03 persen, 35,07 persen dan 35,82 persen.Berdasarkan data di atas, jika ekonomi tumbuh secara wajar makasektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoranserta sektor jasa akan tumbuh pesat dibandingkan dengan sektorpertanian yang merupakan resourced-based economic. Dengandemikian secara alami andil sektor pertanian akan menurun secaragradual seiring berkembangnya dinamika perekonomian daerah.

Tabel. 2.2Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Tahun 2004-2009 (%)

No

Sektor2004

2005

2006

2007

2008

2009

1 Pertanian 0,31 5,35 5,13 0,41 5,27 5,91

2 Pertambangan -2,2 -1,71 1,90 -1,85 -0,66 0,90

3 Industri dan Pengolahan 3,62 3,12 2,61 1,43 1,37 1,21

4 Listrik, Gas dan Air Bersih18,9

86,00 5,70 5,14 7,24

10,98

5 B a n g u n a n 6,00 4,36 5,1411,8

46,52 4,58

6 Perdagangan, Hotel danRestoran 5,21 3,76 2,38 9,04 4,34 4,43

7 Pengangkutan dan Komunikasi 8,93 5,06 4,53 7,93 3,67 3,48

8 Keuangan10,0

55,20 0,11 9,92 7,56 2,80

9 Jasa 5,33 3,29 2,91 3,70 3,07 2,20

Pertumbuhan Ekonomi 3,43 4,33 3,82 3,91 4,39 4,20Sumber : BPS Kabupaten Gunungkidul; data diolah.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gunungkidul sampai dengantahun 2009 masih di dominasi oleh kegiatan ekonomi kelompok sektor

primer yaitu sektor pertanian dan penggalian, disusul kelompok sektortersier, baru kelompok sektor sekunder. Hal ini menunjukkan bahwakegiatan ekonomi belum mampu berkembang secara optimal kearahpengembangan sektor industri dan pengolahan, dengan demikiansektor pertanian masih menjadi tumpuan mata pencaharianmasyarakat secara umum. Hal ini mengisyaratkan bahwa perencanaan

16

Page 8: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 8/56

kedepan tidak boleh mengesampingkan program-programpembangunan pertanian. Kebijakan untuk mendorong perekonomianbergeser ke sektor industri dan pengolahan lebih ditekankan kepadakesiapan bahan baku yang berbasis produk pertanian, kesiapan sumberdaya manusia, dan persiapan jaringan pemasaran. Hal ini penting

untuk diperhatikan mengingat kegiatan yang berbasis kepada industri,pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta sektor jasaakan mampu memberikan nilai tambah yang signifikan dibanding jikaperekonomian daerah bertumpu kepada kegiatan penyediaan bahanbaku saja (resourced-based economic), dengan demikian secara alamiandil sektor pertanian akan menurun secara gradual seiringberkembangnya dinamika perekonomian.

Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran yangtelah dicapai penduduk suatu daerah adalah dengan menghitung PDRBper kapita Jika data tersebut disajikan secara berkala maka akanmenunjukkan adanya perubahan kemakmuran. Diagram 2.1

menunjukkan nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku dan PDRBperkapita atas dasar harga konstan, di mana terjadi perubahan dengankecenderungan positif (naik).

Diagram 2.1PDRB Per Kapita Kabupaten Gunungkidul Atas Dasar Harga

Berlakudan Harga Konstan Tahun 2005-2009

0

2000000

4000000

6000000

8000000

2005 2006 2007 2008 2009

Tahun PDRB perkapita Harga Konsta

PDRB perkapita Harga Berlaku

  Sumber: BPS Gunungkidul, Gunungkidul Dalam Angka 2009

Selanjutnya, secara ringkas tentang gambaran indikator

pembangunan ekonomi dapat dilihat pada tabel 2.3. sebagai berikut :

Tabel 2.3Indikator Pembangunan Bidang Ekonomi Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2004-2009

17

Page 9: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 9/56

No URAIAN 2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 Angka Kemiskinan (%)25,54 28,04 28,45 28,04 25,27 24,06*

2 Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

4,16 3,83 3,90 3,93 3,29 4,81

3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 3,43 4,33 3,82 3,91 4,39 4,20

4 Inflasi (%)8,12 15,40 9,68 7,86 8,19 4,4

5 PDRB Konstan 2000 (JutaanRp)

2.613.269

2.726.389

2.830.583

2.941.283

3.070.298

3.199.315

6 PDRB Berlaku (Jutaan Rp) 3.389.809

3.853.621

4.412.844

4.872.123

5.502.208

5.987.782

7 PDRB per kapita konstan(Rp.)

3.854.999

4.000.253

4.141.979

4.292.535

4.470.621

4.649.134

8 PDRB per kapita berlaku(Rp.)

4.982.415

5.654.168

6.425.138

7.110.408

8.011.695

8.701.236

Sumber : BPS Kabupaten Gunungkidul.* ) angka proyeksi sementara

Indikator pembangunan bidang ekonomi dari tahun 2005-2009mengalami perubahan baik peningkatan maupun penurunan. Angkakemiskinan pada tahun 2005 sebesar 28,04 % dan tahun 2006mengalami peningkatan lagi menjadi 28,45 %. Sedangkan padatahun 2007 kembali turun menjadi 28,04 %, begitu pula di tahun 2008mengalami penurunan menjadi 25,27 %. Penurunan kembali terjadipada tahun 2009 yaitu menjadi 24,06 %. Demikian pula Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) yang setiap tahunnya mengalamipeningkatan atau penurunan dimana pada tahun 2005 turun sebesar3,83 %, tahun 2006 kembali naik menjadi 3,90 % sedangkan tahun2007 kembali naik menjadi 3,93 %, terjadi penurunan lagi pada tahun2008 yaitu menjadi 3,29 %, namun pada tahun 2009 naik lagimenjadi 4,81 %, asumsi jumlah penduduk sebesar 688.145 jiwadengan jumlah pengangguran sebesar 33.099 jiwa. Pertumbuhanekonomi pada tahun 2005 4,33 %, sedangkan tahun 2006 turun daritahun sebelumnya menjadi 3,82 %, pada tahun 2007 terjadipeningkatan menjadi 3,91 %, dan pada tahun 2008 pertumbuhanekonomi kembali naik menjadi 4,39 %, serta tahun 2009 terjadi

penurunan pertumbuhan ekonomi menjadi 4,20 % karena dampakekonomi global dunia yang sedang dilanda krisis ekonomi.

Selanjutnya perkembangan PDRB Perkapita tahun 2005-2009dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.4Tabel perkembangan PDRB PerkapitaTahun 2005-2009

No

Tahun PDRB Perkapita

1 2005 5.656.326

18

Page 10: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 10/56

2 2006 6.456.7843 2007 7.110.4084 2008 8.011.6955 2009 8.701.236

Sumber : BPS Kab. Gunungkidul

2.3.1. Sektor Pertanian

Meskipun Kabupaten Gunungkidul banyak memiliki lahan tadahhujan dan dikenal gersang, telah berhasil mencapai swasembadapangan. Produksi tanaman padi terutama padi gogo lahan keringberhasil meningkat sehingga surplus gabah lebih dari 125 ton.

Tabel 2.5Produksi Tanaman Pangan Padi dan Palawija

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2009

No KomoditasProduksi (ton)

2005 2006 2007 2008 20091 Padi Sawah 53.888,56 67.703,81 66.560,83 75.964,31 87.694

2 Padi Gogo 122.790,63 146.434,68 137.503,25 167.881,39 172.669

3 Jagung 178.329,11 156.435,21 180.880,88 191.007,01 220.275

4 Kedelai 24.922,65 29.465,66 21.306,04 22.764,36 27.890

5 Kacang Tanah 47.251,75 54.802,23 45.898,12 52.104,9 56.034

6 Kacang Hijau 457,03 400,99 337,21 345,04 361

7 Ubi Kayu 799.453,33 894.106,24 864.137,95 791.630,73 933.155

8 Ubi Jalar 1.317,41 1.364,04 1.165,97 889,64 941

9 Sorgum 165,04 217,99 198,33 173,69 294

  Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Gunungkidul, diolah.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa produksi untuk komoditas

tanaman padi dan palawija dari tahun 2005-2009 hampir semuanyamenunjukkan kecenderungan mengalami kenaikan. Pada Tahun 2009,produksi tanaman padi dan palawija seluruhnya mengalami kenaikanproduksi dibanding tahun 2008.

Secara rinci untuk produksi padi sawah dari 75,964,31 ton naikmenjadi 87,694 atau naik 15,44%. Padi Gogo produksinya naik dari167,881,39 ton menjadi 172,669 ton atau naik 2,85%. Untuk jagungdari 191,007,01 ton naik menjadi 220,275 ton atau naik 15,32%.Produksi kedelai dari 22,764,36 ton naik menjadi 27,890 ton atau naik22,52%. Kacang tanah dari 52,104,9 ton naik menjadi 56,034 ton atau

naik 7,54%. Kacang hijau dari 345,04 ton naik menjadi 361 ton ataunaik 4,63%. Ubi kayu dari 791,630,73 ton naik menjadi 933,155 tonatau naik 17,88%. Ubi jalar dari 889,64 ton naik menjadi 941 ton ataunaik 5,77%. Untuk Sorgum dari 173,69 ton naik menjadi 294 ton ataunaik 69,27%.

 Diagram 2.2

Produksi Tanaman Pangan

19

Page 11: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 11/56

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Gunungkidul, diolah.

Kenaikan produksi berbagai tanaman pangan tersebut sebagaiakibat adanya kepedulian dan kesungguhan dari semua pemangkukepentingan terhadap pentingnya ketersediaan bahan pangan yangmencukupi serta upaya pembangunan pertanian yang intensif. Selaindukungan dari pemerintah pusat hingga daerah, faktor penting lainyang berpengaruh terhadap keberhasilan tersebut adalah adanyasemangat dan partisipasi masyarakat petani yang sangat besar dalampembangunan pertanian.

2.3.2. Sektor Kehutanan dan Perkebunan

2.3.2.1. KehutananLuas wilayah hutan yang terbesar atau hampir 87% dari total

wilayah hutan di Provinsi DIY terdapat di Kabupaten Gunungkidulseluas 41.748,23 Ha , yaitu 13.221,5 Ha, yang terdiri dari hutan

pendidikan atau penelitian ”Wanagama”  seluas 622,25 Ha,sedangkan hutan tetap seluas 12.599,25 Ha, hutan rakyat seluas28.675,13 Ha.

Secara rinci, hutan negara yang ditanami tanaman kayu putihseluas 4.544,70 Ha, sementara hutan negara dengan tanamancampuran, terutama jati, mahoni, akasia, dan kayu rimba seluas8.560,80 Ha. Lebih dari 25 desa dari 144 desa yang ada diKabupaten Gunungkidul, kehidupan penduduknya bergantung padapengelolaan hutan. Lahan milik penduduk yang pada umumnyadengan luasan kecil dan kondisinya kurang subur, telah membuatlahan kawasan hutan menjadi sasaran untuk digarap sebagai

penopang kebutuhan hidupnya, yang pada umumnya miskin.Pengelolaan hutan negara diarahkan lebih pada fungsi

konservasi sehingga memiliki peran sangat strategis untukmendukung ekonomi wilayah, ekowisata, pusat pendidikan, danekonomi masyarakat. Hutan rakyat di Kabupaten Gunungkidul padaumumnya adalah hutan produksi dan berperan dalam peningkatan

20

Page 12: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 12/56

pendapatan masyarakat sekaligus lapangan pekerjaan bagimasyarakat pedesaan.

Selain itu, keberadaan hutan negara di Kabupaten Gunungkidulmemiliki peranan dan kedudukan yang penting dan unik. Di satu sisi,hutan negara itu sejak lama merupakan hutan produksi yang

menghasilkan komoditas kehutanan, yang memiliki arti penting bagiperolehan pendapatan asli daerah. Di sisi yang lain, keberadaanhutan negara di Kabupaten Gunungkidul berkaitan dengan upayapemerintah untuk menghijaukan kembali lahan kritis yang ada diwilayah ini.

Selain hutan negara, sasaran usaha rehabilitasi lahan kritisterutama ditujukan pada lahan pekarangan milik penduduk, yangdikenal dengan istilah hutan rakyat. Dari hutan rakyat ini berbagaipotensi kehutanan dan perkebunan dapat dikembangkan, denganbeberapa hasil komoditas kehutanan seperti kayu jati, mahoni,sonokeling, bambu, akasia, dan sebagainya. Dari hutan rakyat itu

pula beberapa komoditas perkebunan dapat dihasilkan sepertikelapa, jambu mete, kakao, tembakau, dan sebagainya.

Tabel 2.6Produksi Komoditas Kehutanan

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2009

NoKomoditas

Satuan

Produksi

2005 2006 2007 2008 2009

1 Jati m386.633,5

4550.670,00

055.114,837 28.213,750

83.608,874

2 Mahoni m36.947,02

39.207,720 4.481,400 2.477,601 6.063,341

3 Akasia m33.224,67

084.848,00

01.739,089 786,810 27.578,11

0

4Sonokeling m3

3.397,223

8.142,000 2.884,337 1.721,125 2.291,961

5 Bambubatang

n.a.54.497,00

0499.081,00

0192.368,00

0278.043,0

00

6 Arang ton n.a. 1.031,000 216,388 186,567 218,676

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab, Gunungkidul, diolah.

Komoditas kehutanan yang dihasilkan di KabupatenGunungkidul antara lain jati, mahoni, akasia, sonokeling, bambu, danarang. Komoditas yang paling besar produksinya adalah jati, akasia,

dan bambu. Pada tahun 2009 setiap komoditas mengalamipeningkatan produksi yang cukup signifikan. Kenaikan produksitersebut dapat dilihat pada tabel 2.4. Untuk jati naik 55.395,12m3,mahoni naik 3.585,74m3, akasia naik 26.791,30m3, sonokeling naik570,84m3, bambu naik 85.675 batang, dan arang naik 32,11ton.

2.3.2.2. PerkebunanSelama kurun waktu tahun 2005-2009 produksi komoditas

perkebunan mengalami fluktuasi produksi yang beragam. Padatahun 2009, setiap komoditas mengalami perubahan produksi yangberbeda-beda. Secara rinci untuk produksi Kelapa dari 7.579,323 ton

menjadi 7.110,312 ton atau turun 6,91%. Untuk Mete produksinyamencapai 561,215 ton menjadi 541,291 ton atau turun 3,55%. Untukproduksi Kakao dari 373,870 ton menjadi 308,674 ton atau turun17,44%. Produksi tembakau dari 166,100 ton naik menjadi 168,602ton atau naik 1,51%. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 2.7.

21

Page 13: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 13/56

Tabel 2.7Produksi Komoditas Perkebunan

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2009

No

Komoditas

Produksi (ton)

2005 2006 2007 2008 2009

1 Kelapa8.399,0

325.346,6

007.119,7

797.579,3

237.110,31

2

2 Mete 715,1652.730,3

00 479,236 561,215 541,291

3 Kakao 130,101 193,000 150,290 373,870 308,674

4 Tembakau 366,083 245,750 159,864 166,100 168,602Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Gunungkidul, diolah.

2.3.3. Sektor Perikanan dan Kelautan

Luas wilayah perairan laut (0-4 mil dari garis pantai) yang dimilikiGunungkidul adalah 518,56 km2, dengan panjang pantai 70 km.

Sedangkan jumlah kecamatan pesisir sebanyak 6 kecamatan, yaitukecamatan Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari, Tepus, danGirisubo, dengan 19 desa pesisir. Adapun pangkalan pendaratan ikansebanyak 8 unit, pelabuhan pelelangan ikan 1 unit, dan tempat pelelanganikan (TPI dan sub TPI) sebanyak 8 unit (TPI Sadeng, TPI Nampu, TPI Siung, TPI Ngandong, TPI Drini, TPI Baron, TPI Ngrenehan, dan TPI Gesing). Luaskolam air tawar 3.100 ha, perairan umum (telaga, cekdam, sungai, dangenangan air) seluas 904 ha, dan luas tambaknya 20 ha.

Sebagian besar pantai di Kabupaten Gunungkidul merupakan pantaikarang yang curam. Pantai yang telah dikembangkan menjadi objek wisatameliputi Pantai Sadeng, Pantai Sundak, Pantai Krakal, Pantai Drini, Pantai

Kukup, Pantai Baron, Pantai Ngrenehan, Pantai Ngobaran, Pantai Siung,Pantai Sepanjang, dan Pantai Wediombo. Disamping potensi wisata, laut  juga memiliki potensi perikanan yang belum dimanfaatkan secaramaksimal. Hasil perikanan tangkap sepanjang tahun 2005-2009 tertinggiberhasil dipanen sebanyak 1.691,910 ton pada tahun 2007. (Sumber:Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Gunungkidul).

Tabel 2.8Perbandingan Produksi Perikanan 2005-2009

No

KomoditasProduksi

2005 2006 2007 2008 2009

1 Perikanan Tangkap (Ton) 617,120

591,400

1.691,910

1.217,146

1.471,116

Pertumbuhan (%) - (4,17) 186,09 (28,06) 20,87

2 Perikanan Budidaya (Ton)158,90

7207,28

8371,943 671,156 998,345

Pertumbuhan (%) - 30,45 79,43 80,45 48,75

3Benih ikan BBI dan UPR(ekor)

1.869.162

1.779.022

2.364.560

7.379.071

8.490.000

Pertumbuhan (%) - (5) 33 212 15

4 Ikan hias (ekor) 20.500 640 3.850 3.450 3.020

Pertumbuhan (%) - (97) 502 (10) (12)

5 Rumput laut (Ton) 583,900 527,400 265,500 280,350 823,177

Pertumbuhan (%) - (9,68) (49,66) 5,59 193,62

 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, diolah.

22

Page 14: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 14/56

Produksi perikanan tangkap selama kurun waktu 2005-2009mengalami perubahan yang berfluktuasi. Produksi tahun 2008 yangmencapai 1.217,146 ton naik menjadi 1.471,116 ton atau naik 20,87%pada tahun 2009. Untuk perikanan darat atau budidaya selama tahun2005-2009 terjadi kenaikan produksi setiap tahunnya. Pada tahun 2009

terjadi kenaikan produksi sebesar 327,189 ton atau meningkat 48,75%.

Tabel 2.9Produksi Perikanan Darat (Budidaya) Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2005-2009

No. Jenis IkanProduksi (Ton)

2005 2006 2007 2008 2009

1 Udang Vannamei 21,000 26,400 26,210 10,200 14,900

2 Mas 10,708 12,912 16,463 28,866 15,587

3 Tawes 29,447 17,358 12,321 33,884 27,702

4 Nila 43,025 44,573 44,177 79,981 161,238

5 Mujair 6,842 6,093 1,334 22,137 11,678

6 Lele 43,203 90,098 260,808 476,529 708,985

7 Gurami 2,747 4,595 4,443 6,205 12,514

8 Bawal Tawar - - 5,604 13,178 45,093

9 Ikan Lain 1,935 5,259 0,583 0,175 0,648

 Jumlah158,90

7207,288 371,943 671,155 998,345

Pertumbuhan (%)30,4461

179,4329

680,4456

648,7502

9

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Tahun 2010.

2.3.4. Sektor Peternakan

Produksi di sub sektor peternakan dari tahun 2005-2009menunjukkan perkembangan yang positif. Berdasarkan penilaian dariberbagai pihak menyatakan bahwa bahwa Gunungkidul adalahgudang ternak dan budaya masyarakat petani untuk memeliharaternak turut memberikan andil dalam peningkatan populasi ternak.

Tabel 2.10Perkembangan Populasi Ternak di Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2005-2009

No

 Jenis Ternak Tahun (Ekor)

2005 2006 2007 2008 20091 Sapi Potong

109.400 111.448111.89

3115.421

122.352

2 Sapi Perah - - 6 7 7

3 Kambing128.293 136.913

137.958

147.340150.57

24 Domba 12.397 11.130 10.997 12.581 12.850

5 Babi 33 54 72 67 156

6 Ayam Buras 1.553.8

31

1.033.6

98

884.54

6

1.010.4

18

715.35

57 Ayam RasPetelur

2.850 150.886 92.080 87.795 26.819

8 Ayam RasPedaging

149.575 337.150468.47

5433.950

682.538

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul.

23

Page 15: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 15/56

Sedangkan data untuk pembibitan ternak dapat dilihat darirealisasi Inseminasi Buatan (IB) dan jumlah kelahiran, disajikan padatabel sebagai berikut :

Tabel 2.11Perkembangan Inseminasi Buatan dan Jumlah Kelahiran Ternak 

di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2009

No UraianTAHUN

2005 2006 2007 2008 2009

Realisasi Inseminasi Buatan (Dosis)1 Sapi Potong 43,270 42,242 46,554 49,684 54,0682 Sapi Perah - - - - -3 Kerbau - - - - -4 Kambing/Domba 38 50 58 192 276

 Jumlah 43,308 42,292 46,612 49,876 54,344

 Jumlah Kelahiran (Ekor)1 Sapi Potong 12.125 11.940 13.515 18.277 21.235

2 Sapi Perah - - - - -3 Kerbau - - - - -4 Kambing/Domba - - - - -

 Jumlah 12.125 11.940 13.515 18.277 21.235

Sumber: Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul, Tahun 2010.

2.3.5. Sektor Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, danPertambangan

2.3.5.1. Sektor Perindustrian

Berdasarkan data terakhir perkembangan industri kecil danmenengah di Kabupaten Gunungkidul terus mengalami peningkatan,

sebagaimana pada tabel. Industri kecil dan mikro ini berbasis padahasil pertanian, kehutanan, dan pertambangan serta keberadaanindustri ini hampir merata di semua kecamatan di Gunungkidul.

Tabel 2.12Data Industri Kecil Menengah diKabupaten Gunungkidul

No JenisTAHUN

2007 2008 20091 Industri Kecil Menengah

a. Unit Usahab. Tenaga Kerja (Orang)c. Nilai Produksi (Rp)

d. Nilai Investasi (Rp)

12.91846.527

99.379.261.

50647.175.815.815

19.54860.954

159.400.409.

90073.121.344.400

19.77162.387

168.964.434.

49475.791.216.320

2. Perdagangan Kecil,Menengah, dan Besar

a. Kecilb. Menengahc. Besar

3.0464829

3.2587743

3.680104

583. Perusahaan Sedang,

Besar dan Tenaga Kerjaa. Jumlah Perusahaan

Industri Sedang/Besar

b. Jumlah Tenaga Kerja(Org)

6

495.000

6

495.500

6

485.600

Sumber : Dinas Perindagkoptam Kab. Gunungkidul, 2009 (diolah)

Industri kerajinan di Gunungkidul memiliki pasar ekspor dengantujuan Perancis, Singapura, Korea, Yunani, dan Australia.

24

Page 16: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 16/56

Permasalahan utama yang dihadapi oleh Industri Kecil Rumah  Tangga (IKRT) adalah masalah pemasaran (44%), permodalan(38,7%), lainnya (10,5%), bahan baku (3,7%), dan distribusi dantransportasi (3,1%). IKRT Kabupaten Gunungkidul dalam kegiatanproduksinya mengandalkan atau memanfaatkan potensi sumber daya

lokal seperti produk-produk pertanian, perkebunan, pertambangan,dan lain-lain.

Melihat pentingnya IKRT bagi Kabupaten Gunungkidul dalamberbagai hal dan masih banyaknya masalah terkait IKRT di Kabupatenini, maka perlu disusun suatu langkah strategis bertahap yang mampumengembangkan IKRT agar mampu menyokong dan meningkatkanpertumbuhan PDRB dan menyerap tenaga kerja.

2.3.5.2. Sektor Perdagangan

Beberapa kurun waktu lalu perekonomian nasional menunjukankondisi buruk dengan tingkat kepercayaan semua pihak yang hampir-hampir hilang. Tingkat kepercayaan yang rendah itu telah menjadiancaman yang serius di bidang ekonomi, sosial dan politik. Karena itupemulihan dan peningkatan ekonomi tidak dapat dilakukan semata-mata oleh kegiatan ekonomi tetapi harus ditunjung oleh bidang yanglain khususnya politik dan keamanan.

Politik dan keamanan di Kabupaten Gunungkidul relatif kondusif sehingga masalah pilitik dan kemananan bukan lagi menjadi faktorutama dalam perdagangan dan perekonomian baik lokal, nasional,maupun mancanegara. Kecenderungan lesunya perdagangan lokalmaupun ekspor terutama komoditas industri kecil/menengah digunungkidul saat ini karena adanya kebijakan pusat mengenaiperubahan ekonomi global dan dengan adanya Asian Free Trade Area(AFTA) China. Belum siapnya sumber daya manusia merupakan faktorutama dalam menangkis produk China dengan harga murah,sedangkan kita belum bisa memodifikasi bahan baku lokal menjadibahan/hasil dengan kualitas prima/ekspor dalam merebut pasar lokalmaupun mancanegara.

Tabel 2.13Data Sarana Perdagangan, Pengusaha Kecil Menengah,

dan Ekspor/Impor di Kabupaten Gunungkidul

No JenisTAHUN

2007 2008 20091 Sarana Perdagangan

a. Pasar Tradisionalb. Pasar Lokalc. Pasar regionald. Pasar Swalayane. Hipermarket

9446

-20

-

8440

-31

-

8440

-31

-2. Pengusaha Kecil

Menengah (PKM) dan Tenaga Kerja :a. Sektor Aneka Industri

* Jumlah PKM* Jumlah tenaga kerja

16.05359.146

19.54860.954

19.54860.954

b. Sektor Perdagangan

25

Page 17: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 17/56

No JenisTAHUN

2007 2008 2009* Jumlah PKM* Jumlah tenaga kerja

3.10815.540

3.63617.831

5.63319.913

3. Eksport/ Import

a. Eksport1. Nilai 32.24 34.48 31.452. Volume 25.697.5

0017.674.50

030.500

3. Komoditi 5 5 54. Negara Tujuan 10 8 10

Sumber : Dinas Perindagkoptam Kab. Gunungkidul, 2009 (diolah)

2.3.5.3. Sektor KoperasiKoperasi pada saat ini cenderung melemah dan lesu karena

greget dari pemerintah pusat terhadap koperasi kurang terasa, tidak

seperti pada masa-masa orde baru. Hal ini bukan berarti pemerintahsaat ini tidak mengedepankan koperasi akan tetapi karena kebijakan-kebijakan perekonomian global seperti halnya AFTA China dan lainsebagainya. Padahal koperasi mempunyai kebijakan mengedepankanasas kekeluargaan sehingga dalam bersaing terutama diluar koperasibahkan ke tingkat mancanegara perlu pembenahan dan peningkatansumber daya manusia.

Sampai saat ini koperasi di Gunungkidul berjumlah 240 koperasi,yang 30% diantaranya mengalami stagnan bahkan matisuri Adapundata jumlah koperasi yang menjalankan Rapat Anggota Tahunan(RAT) adalah sebagai berikut :

Tabel 2.14Data Koperasi Yang Melaksanakan RAT Tahun 2009

No Jenis Koperasi Koperasi RATPersen

(%)1 KPRI 52 51 982 KOPABRI 2 2 1003 KOPKAR 10 4 404 KUD 16 15 945 Koperasi Tanaman Pangan 44 27 616 Koperasi Peternakan 6 2 337 Koperasi Perikanan 1 - -

8 Koperasi Pondok Pesantren 11 3 279 Koperasi BMT 14 13 9310 Koperasi Pasar 4 1 2511 Koperasi Simpan Pinjam 15 15 10012 Koperasi Pendidikan 6 3 5013 Koperasi Industri Kerajinan 5 5 10014 Koperasi Serba Usaha 43 21 4915 Koperasi Angkatan Darat 1 - -16 Koperasi Wanita 9 6 6717 Koperasi Pemuda 1 - -18 Koperasi Sekunder - - -

 JUMLAH 240 168 70

Sumber : Dinas Perindagkoptam Kab. Gunungkidul, Tahun 2009 (diolah)

2.3.5.4. Sektor Pertambangan

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980 tentangpenggolongan bahan-bahan galian membagi bahan galian menjadi

26

Page 18: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 18/56

tiga golongan yaitu: golongan (a) yaitu bahan galian strategis;golongan (b) yaitu bahan galian vital; golongan (c) yaitu yang tidakmasuk dalam golongan a dan b.

Potensi pertambangan yang dimiliki Kabupaten Gunungkidulberupa bahan galian golongan C meliputi batu gamping terumbu

keras, batu gamping terumbu lunak, batu gamping berlapis(kalkarenit), breksi batu apung, batu pasir tufan, andesit, tras, kaolin,pasir kuarsa, zeolit, kalsit, dan batu setengah mulia (kalsedon).Pengusahaan sektor pertambangan di Kabupaten Gunungkidul selaindiusahakan oleh sektor swasta, sebagian masih merupakan usahapertambangan rakyat yang diusahakan secara berkelompok danbelum terorganisasi dengan baik.

Tabel 2.15 Jumlah Produksi Bahan Galian/Tambang dengan Satuan M3

No JENISTAHUN

2007 2008 20091. Batu Gamping Terumbu

Lunak/Keprus83.632.284 83.569.159.3

483.548.421.34

2. Batu Gamping Terumbu Keras/Bedhes

17.058.307.850

17.058.307.850

17.058.258.268,24

3. Kalsilutit 42.045.107 42.045.107 42.045.1074. Kalkarenit 308.877.923 308.867.760,

30308.864.926,9

95. Breksi Batu apung 2.050.018.95

12.050.018.49

12.050.018.491

6. Batu Pasir Tufan 3.777.268.804

3.777.267.706

3.777.267.476

7. Andesit 7.914.710 7.881.223,55 7.881.223,55

8. Breksi andesit 1.017.193.500

1.017.193.560

1.017.193.560

9. Pasir Urug 2.972.000 2.972.000 2.972.000

10. Batu Pasir 1.686.290.000

1.686.290.000

1.686.290.000

11. Kelompok Tras 9.007.231 9.007.231 9.007.231

12. Lempung Hasil PelapukanBatu Gamping

1.571.069 1.571.069 1.571.069

13. Batu Setengah mulia 38.000 38.000 38.00014. Pasir Kwarsa 3.229.167 3.229.167 3.229.167

15. Lempung Hasil Pelapukan Trass

411.250 411.250 411.250

Sumber : Dinas Perindagkoptam Kabupaten Gunungkidul, 2009 (diolah). 

2.3.6. Sektor Pariwisata

Pengembangan pariwisata di Kabupaten Gunungkidul masihtetap mengandalkan wisata budaya dan wisata alam. Wisata budayaterfokus pada budaya peninggalan situs-situs dan budaya adat turun-temurun seperti rasulan dan bersih desa, sedangkan wisata alamberupa pantai, goa, tebing, karst, gunung, maupun hutan.

Baru sebagian kecil kawasan wisata di Kabupaten Gunungkidul

yang telah di kelola seperti Pantai Ngrenehan, Baron, Kukup, Krakal,Wediombo, dan Sadeng, itupun belum optimal dikembangkan karenabelum ada investor yang menanamkan modalnya di bidangpariwisata. Kawasan wisata Kabupaten Gunungkidul tidak kalahmenarik dengan Pulau Bali seperti kawasan pantai yang berpasirputih, wisata khusus panjat tebing, telusur goa, dan lain-lain , hanya

27

Page 19: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 19/56

saja masih terkendala pada akses jalan, lokasi yang jauh danberkelok-kelok sehingga kedepan pemerintah daerah perlumerencanakan pengembangan kawasan wisata di KabupatenGunungkidul.

Kawasan karst  di Kabupaten Gunungkidul yang merupakan

kawasan karst  terpanjang dan terunik di dunia, juga dapat menjadipotensi wisata yang dapat dikembangkan menjadi kawasan wisataminat khusus seperti wisata alam, wisata petualangan, dan wisatailmiah. Sehingga dalam pengusahaannya diperlukan manajemen yangbersinergi antara pemerintah, dunia perguruan tinggi, swasta danmasyarakat, untuk mewujudkan kawasan wisata yang terintegrasi danberwawasan budaya.

Akses untuk menuju obyek daya tarik wisata KabupatenGunungkidul memang sangat perlu dipikirkan dan dikemas secaramaksimal untuk meningkatkan dan mempermudah kunjungan wisata.Potensi dan kondisi Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) di

Kabupaten Gunungkidul dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.16Kondisi ODTW di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009

No.Obyek danDaya Tarik 

Wisata

 JUMLAHTOTALSudah

Berkembang

SedangBerkemba

ng

BelumBerkemba

ng1 Pantai 5 3 12 20

2 Goa - 3 21 24

3 Situs Sejarah - 3 - 3

4 Hutan 1 1 - 2

5 PegununganKarst

- - 27 27

 Jumlah 6 10 60 76

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010, diolah

Kenaikan jumlah pengunjung pada objek wisata pantai jugadiikuti oleh kenaikan pendapatan objek wisata sehingga dari tahun ke

tahun pendapatan pariwisata mengalami peningkatan yang signifikanseperti pada tabel dibawah :

Tabel 2.17 Jumlah Pengunjung Objek Wisata Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2005 -2009

NO POS WISATATAHUN

2005 2006 2007 2008 2009

1 BARON213.951

163.623

245.648

351.276

430.422

2 TEPUS 8.049 6.561 8.457 12.511 18.902

3 PULE GUNDES 14.279 8.122 12.955 17.912 20.199

4 NGRENEHAN 12.548 8.956 12.710 14.079 20.096

5 WEDIOMBO 7.350 12.033 15.013 15.839 18.795

28

Page 20: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 20/56

6 SADENG 11.450 7.009 9.586 9.843 12.327

7 SIUNG 3.694 2.935 5.293 5.085 8.658

 JUMLAH271,3

21209.23

9309.662

426.545

529.399

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul, Tahun 2010

Tabel 2.18 Jumlah Pendapatan di Objek Wisata Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2005 -2009

NO

POS WISATATAHUN (Rp)

2005 2006 2007 2008 2009

1 BARON656,438,500

515,131,000

807,603,500

1,110,581,500

1,383,817,000

2 TEPUS27,357,50

021,917,50

031,540,00

046,266,000 60,974,000

3 PULE GUNDES

49,917,50

0

24,320,5

00

41,628,00

0

62,697,

500 68,595,000

4 NGRENEHAN15,877.00

011,388,5

0016,608,00

021,370,

50025,710,000

5 WEDIOMBO 9,547,00017,393,0

0018,919,0

0020,370,000 24,155,000

6 SADENG14,726,00

09,614,5

0012,544,5

0013,298,500 15,642,500

7 SIUNG 6,713,5004,264,5

006,831,000 7,047,500 11,094,000

 JUMLAH764,715,8

77604,029,5

00935,674,0

001,281,631,5

001,589,987,

500

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, 2010

Tabel 2.19Kegiatan Rutin Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Gunungkidul

No. Kegiatan Tempat

123456

789

10.

11.12.13.14.

Sedekah Laut Pantai BaronSedekah Laut Pantai KukupSedekah Laut Pantai SadengUpacara Cing-cing GolingPembukaan Cupu PanjalaNyadran Gunung Gambar

Nyadran WonosadiBersih Desa Gubug GedeBersih Desa KarangrejekUpacara Ngalangi

Babad Dalan SodoUpacara Bersih Desa WiladegHari Jadi Kab. GunungkidulPentas Karawitan

- Pantai Baron,- Pantai Kukup- Pantai Sadeng- Desa Gedangrejo, Karangmojo- Desa Girisekar, Panggang- Desa Kampung, Desa Jurangjero

Kec. Ngawen- Desa Beji, Kec. Ngawen- Desa Ngalang, Kec. Gedangsari- Desa Karangrejek, Kec. Wonosari- Pantai Wediombo, Desa Jepitu, Kec.

Girisubo- Desa Sodo, Kec. Paliyan- Desa Wiladeg, Kec. Karangmojo- Bangsal Sewoko Projo Kab. GK - Bangsal Sewoko Projo malam Jumat

legiSumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, 2010

Dalam rangka pengembangan pariwisata kedepan yang lebih

optimal lagi perlu dikembangkan sesuai arah koridor pintu masuk ke

Gunungkidul baik lewat timur, barat, utara maupun selatan dan

melihat potensi yang ada serta didukung oleh kekuatan hukum yaitu

29

Page 21: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 21/56

Peraturan Daerah di bidang kepariwisataan sehingga akan membuka

peluang bagi investor untuk menanamkan modal secara legal dan

 jelas.

2.4 Sosial dan Budaya

2.4.1. Kependudukan

  Jika dilihat dari komposisinya, jumlah pendudukperempuan dari tahun 2005 sampai 2009 selalu lebih tinggi daripada jumlah penduduk laki-laki. Komposisi tersebut ditunjukkandengan rasio jenis kelamin yang pada periode tersebut berkisarantara 95 sampai 97. Tingkat kepadatan penduduk KabupatenGunungkidul pada tahun 2007 adalah 461 jiwa/km2 dan tahun2008 sebesar 462 jiwa/km2 yang tersebar di 18 kecamatan dan

144 desa dengan kepadatan tertinggi dikecamatan Wonosarisebesar 1.002 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Girisuboyaitu sebesar 252 jiwa/km2 (Sumber: BPS Kab. Gunungkidul;Gunungkidul Dalam Angka, 2009).

Tabel 2.20 Jumlah Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2009

No

Tahun Jumlah

Penduduk Laki-Laki %

Perempuan

%

1 2005 681.554 335.929 49,29 345.625 50,71

2 2006 683.443 335.703 49,12 347.740 50,883 2007 685.210 335.411 48,95 349.799 51,05

4 2008 686.772 335.013 48,78 351.759 51,22

5 2009  688.145 334.519 48,61 353.626 51,39

  Sumber : BPS Kab. Gunungkidul (proyeksi SUPAS 2005); Gunungkidul Dalam Angka2009.

Berdasarkan kelompok umur penduduk, sekitar 66,48 %merupakan penduduk usia produktif, sedangkan sisanya adalahkelompok umur muda dan umur tua yang secara teori menjadibeban kelompok usia produktif.

 Diagram 2.3

Komposisi Penduduk Berdasarkan jenis kelamin (dalam %)

30

Page 22: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 22/56

  Sumber : BPS Kab. Gunungkidul (proyeksi SUPAS 2005); Gunungkidul Dalam Angka2009

Tabel 2.21 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2005 – 2009

Kelompok Umur

TAHUN

2005 2006 2007 2008 20090 – 4 40.937 48.123 41.935 47.719 44.778

5 – 9 48.385 39.206 46.041 50.754 49.843

10 – 14 68.239 59.143 53.143 52.649 50.287

15 – 19 47.882 48.089 49.730 42.737 44.946

20 – 24 38.825 40.911 32.508 38.920 32.346

25 – 29 41.276 49.623 40.984 38.550 43.827

30 – 34 51.393 49.701 46.246 45.124 44.65835 – 39 47.723 50.887 52.502 51.484 43.458

40 – 44 52.178 49.077 49.255 50.590 58.528

45 – 49 49.475 47.289 44.398 54.235 52.696

50 – 54 42.900 50.848 44.409 45.573 45.536

55 – 59 32.900 36.218 44.984 39.218 42.234

60 + 119.646 114.247 139.075 129.218 135.008

 JUMLAH 681.554 683.389 685.210 686.772 688.145

Sumber : BPS Kabupaten Gunungkidul. Data diolah.

Berdasarkan tingkat pendidikan, sebesar 18,99% belumpernah mengikuti pendidikan formal (tidak pernah bersekolah),62,97% tamat Sekolah Dasar, 8,03% lulus SLTP, 9,69% SMU/SMK dan hanya 0,32% yang memiliki ijazah Diploma dan Perguruan Tinggi.

 

2.4.2. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalammeningkatkan kualitas sumber daya manusia, oleh karena itupembangunan di bidang pendidikan harus mampu menjamin

pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu yangrelevan dengan kondisi dan dinamika yang ada, untukmewujudkan efisiensi manajemen pendidikan.

Untuk menggambarkan  kondisi pendidikan KabupatenGunungkidul dapat dilihat dari beberapa indikator tingkat

49.2950.71

49.1250.88

48.9551.05

48.7851.22

48.6151.39

0

20

40

60

2005 2006 2007 2008 2009

Laki-laki

Perempuan

31

Page 23: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 23/56

partisipasi sekolah. Angka Partisipasi Murni (APM) penduduk usiaSD+MI di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2007 sebesar87,09 % dan tahun 2008 menjadi 88,69 %, sedangkan tahun2009 sebesar 88,70 %. Peningkatan APM untuk tingkat SD+MIdiikuti meningkatnya APM untuk tingkat SLTP+MTS maupun

SLTA, APM SLTP meningkat dari 74,22 % pada tahun 2007menjadi 76,65 % pada tahun 2008 dan menjadi 76,68 % padatahun 2009. Begitu pula dengan APM SLTA dari 39,71 % menjadi42,36 % pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 menjadi 48,67%.

Diagram 2.4Perkembangan APM SD/MI Tahun 2006-2009

Sumber : Dinas Dikpora Kab. Gunungkidul, 2010

Diagram 2.5Perkembangan APM SMP Tahun 2006-2009

Sumber : Dinas Dikpora Kab. Gunungkidul, 2010

 Diagram 2.6

Perkembangan APM SM / MA Tahun 2006-2009

32

87.26

88.09

88.788.69

86.5 

87 

87.5 

88 

88.5 

89

2006 2007 2008 2009

73.96 74.22

76.6576.68

72.5 

73 

73.5 

74

74.5 

75 

75.5 

76 

76.5 

77 

2006 2007 2008 2009

36.33

39.71 42.36 48.67

10 

20 

30 

40 

50 

60 

2006 2007  2008 2009

Page 24: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 24/56

  Sumber : Dinas Dikpora Kab. Gunungkidul, 2010

 

Perkembangan rata-rata lama sekolah dan angka melekhuruf penduduk Kabupaten Gunungkidul relatif lambat. Rata-rata lama sekolah pada tahun 2005 sebesar 7,6 tahun, danpada tahun 2006, 2007, dan 2008 tidak mengalami peningkatanatau tetap sebesar 7,6 tahun, sedangkan pada tahun 2009sebesar 7,69 tahun. Begitu pula dengan angka melek huruf,tercatat 84,5% pada tahun 2006, pada tahun 2008 sebesar84,50 %, dan pada tahun 2009 sebesar 84,51 %. Dengan angkamelek huruf yang relatif stabil dan meningkat tersebut bukanberarti proses pembangunan di bidang pendidikan tidakmengalami kemajuan. Hal tersebut terjadi karena hasilpembangunan di bidang pendidikan tidak bisa dirasakan secara

instan sementara sebagian besar penduduk yang buta huruf termasuk dalam usia tua.

Diagram 2.7Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2006-2009

Sumber : Dinas Dikpora Kab. Gunungkidul, 2010

Penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari kondisisarana dan prasarana pendidikan yaitu gedung sekolah. Berikutdisajikan data gedung sekolah yang rusak menurut jenjang

pendidikan dengan klasifikasi rusak berat, rusak sedang danrusak ringan, sebagaimana disajikan pada tabel 2.22.

Tabel 2.22Data Gedung Sekolah Yang Rusak Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2005 – 2010

NO

 JENJANGPENDIDIKAN

TAHUN JUMLAH

2005 2006 2007 2008 20091 TK 

Rusak Berat 0 0 0 0 0 0Rusak Sedang 0 6 2 4 0 12Rusak Ringan 0 3 4 3 8 18

2 SDRusak Berat 0 197 119 0 160 476Rusak Sedang 43 22 19 1 0 85Rusak Ringan 0 36 0 0 0 36

33

142.227

47.20644.986

39.175

11.429189

20000 

40000 

60000 

80000 

100000 

120000 

140000 

160000 

2005 2006 2007 2008 2009 2010  

Page 25: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 25/56

3 SMPRusak Berat 9 156 83 20 8 276Rusak Sedang 5 88 161 53 3 310Rusak Ringan 0 0 0 0 10 10

4 SMA

Rusak Berat 0 2 0 0 0 2Rusak Sedang 0 2 9 8 7 26Rusak Ringan 5 9 8 0 0 22

5 SMK  Rusak Berat 0 9 4 0 0 13Rusak Sedang 0 3 10 4 0 17Rusak Ringan 6 8 8 0 0 22

  Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Gunungkidul, Tahun 2010.

Tabel 2.23Data Ruang Kelas Yang Rusak Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2005 – 2009

NO

 JENJANGPENDIDIKAN

TAHUN2005 2006 2007 2008 2009

1 SD 85 662 409 424 4752 SMP 14 248 233 73 203 SMA 7 53 47 15 114 SMK 5 75 51 9 n/a

  Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Gunungkidul, Tahun 2010.

2.4.3. Kesehatan

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkankesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiaporang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yangsetinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di KabupatenGunungkidul secara berkesinambungan telah berhasilmeningkatkan status kesehatan masyarakat.

Tabel 2.24Indikator Derajat Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2004

– 2009

NO. INDIKATOR

TAHUN

20052006

2007

2008

2009

1 Umur Harapan Hidup(UHH)1. Gunungkidul2. DIY3. Nasional

70,4472,3766,80

70,6072,9068,50

70,7574,0070,30

70,7974,1070,50

70,8874,15*)71,00

2 Angka Kematian Ibu(AKI)1. Gunungkidul

46,90110

72,90

72,90

66,93

66,93104*)

34

Page 26: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 26/56

2. DIY3. Nasional

267 107247

105228

104*)214*)

201*)

3 Angka Kematian Bayi(AKB)1. Gunungkidul2. DIY3. Nasional

10,71932

6,61828

10,41727

6,361727

4,621726

Sumber : BPS, Dinkes Propinsi DIY, Dinkes Kabupaten Gunungkidul. *) angka proyeksi.

Upaya kesehatan menunjukkan kinerja yang semakin baik,yang bisa dilihat dari beberapa indikator antara lain AngkaKematian Bayi (AKB) sebesar 10,7 pada tahun 2005 menjadi4,62 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2009 melampauitarget nasional (< 26 per 1000 kelahiran hidup) dan Angka

Kematian Ibu (AKI) sebesar 66,93 per 100,000 kelahiran hiduppada tahun 2009 (telah melampaui angka nasional sebesar <228 per 100,000). AKI dan AKB walaupun telah melampauitarget nasional, namun capaiannya masih termasuk rendah dikawasan Asia Tenggara, dan cenderung menurun denganstagnan. Sejalan dengan angka kematian bayi dan angkakematian ibu yang lebih rendah dari angka nasional, UmurHarapan Hidup (UHH) tahun 2008 juga menunjukkan pencapaianyang lebih baik yaitu 70,79 tahun dan 70,88 pada tahun 2009(angka nasional mencapai 70,5 tahun).

Diagram 2.8Perbandingan Angka Kematian Ibu (per 100.000 Kelahiran

Hidup)Nasional, DIY dan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2004 – 2009

35

Page 27: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 27/56

38,6 46,9 72,9 72,9 66,93 66,9

114 110 107 105 104 104

307

267247

228 214 201

0

50

100

150200

250

300

350

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Gunungkidul DIY Nasional

Prevalensi kekurangan gizi ternyata lebih rendah daritarget angka nasional, dimana prevalensi status Gizi Buruk danGizi Kurang di Kabupaten Gunungkidul berturut-turut sebesar0,71% dan 11,88% pada tahun 2009, sedangkan target nasionalprevalensi nasional gizi kurang < 20% dan gizi buruk <1%.Trend  masalah gizi menurun, walau masih terjadi di wilayahendemis dan daerah miskin. Masalah gizi menjadi manifestasiberbagai masalah kematian ibu (anemia, KEK WUS), kematianbayi (BBLR), kematian balita (gizi buruk, penyakit infeksi),penyakit menular dan tidak menular, kecacatan (kurang Zinc,asam folat, vit A, dan lain-lain), kecerdasan (Yodiol, omega 3, 6

dan 9, dan lain-lain). Tabel 2.25Persentase Kasus Gizi Buruk dan Gizi KurangDi Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005– 2009

No STATUS GIZITAHUN

2005 2006 20072008

2009

1 Gizi Buruk 1,21 1,18 1,17 0,81 0,71

2 Gizi Kurang 12,95 13,55 12,6912,1

8

11,88

  Sumber : Pemantauan Status Gizi, Dinas Kesehatan KabupatenGunungkidul, 2010.

Penyakit menular masih merupakan ancaman potensialdalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Penyakit deman berdarah dengue (DBD) merupakan salah satupenyakit menular yang secara kontinyu diwaspadai mengingatCase Fatality Rate (CFR) dan Insidensi DBD masih tinggi. Kasuspenyakit ini selalu muncul dalam setiap tahun terutama padamusim penghujan dan puncaknya periode bulan Februari hingga

April. Berdasar pemantauan selama lima tahun terkahir kasusDBD di Kabupaten Gunungkidul menunjukkan kejadian yangfluktuatif terutama pada tahun 2007 terjadi kasus yang palingtinggi. Upaya pencegahan dan pemberantasan DBD telahdilakukan secara rutin setiap tahunnya melalui pengasapan(fogging) dan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

36

Page 28: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 28/56

Selain penyakit DBD penyakit menular lainnya yang merupakananacaman potensial adalah TBC (angka kesembuhan danpenemuan TBC masih rendah; keracunan makanan;Chikungunya; flu burung, dan HIV AIDS.

Diagram 2.9 Jumlah Kasus DBD Di Kabupaten Gunungkidul (periodebulanan)

Tahun 2005– 2009

Sumber : Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul

Selain penyakit menular yang harus mendapatkewaspadaan agar tidak menjadikan ancaman yang lebih serius,yaitu adanya kecenderungan peningkatan kasus penyakit tidakmenular terutama kelompok penyakit degeneratif . PenyakitCardio Vaskuler (CVD) menurut data Rumah Sakit tahun 1997 –2009 menjadi penyebab kematian terbanyak, ditandai denganprevalensi CVD cenderung meningkat secara gradual sepanjang

tahun. Data 10 besar penyakit di Puskesmas tahun 2006hipertensi masih berada diurutan 8 namun pada tahun 2009sudah diurutan 3. Range penyakit tidak menular juga meluastidak hanya pada kelompok kaya dan usia tua, namun juga padakelompok miskin dan usia muda. Disamping penyakitdegeneratif  yang perlu mendapatkan perhatian adalahkecelakaan lalulintas menempati urutan kedua penyebabkematian sesuai data 1994-2007 dan meningkat cukup besar.  Tahun 2009 dari 375 kejadian kecelakaan lalu lintas 32meninggal, 146 luka berat, dan 360 luka ringan.

Tabel 2.26Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2009

37

Page 29: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 29/56

No Nama Penyakit

1 Commond Cold / Nasoparingitis akut

2 Infeksi akut lain pada sel pernafasan bagian atas

3 Hipertensi primer

4 Gastristis

5 Dermatitis kontak alergi

6 Asma

7 Nyeri Kepala

8 Rheumatoid Arthitis

9 Gangguan lain pada jaringan otot

10 Batuk

Sumber : Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, 2010.

Akses pada pelayanan kesehatan di KabupatenGunungkidul ditandai dengan rasio Puskesmas per jumlahpenduduk. Sampai dengan tahun 2009 jumlah Puskesmas diKabupaten Gunungkidul sebanyak 29 Puskesmas sehinggasetiap 1 (satu) Puskesmas melayani 24.186 orang. Selainkeberadaan Puskesmas, untuk fasilitas penunjang layanankesehatan di Kabupaten Gunungkidul bisa dilihat pada tabelberikut :

Tabel 2.27 Jenis dan Jumlah Fasilitas Penunjang Kesehatan

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005 – 2009

 JENIS 2005 2006 2007 2008 2009RS (Pemerintah danSwasta)

2 22 3 3

Puskesmas Rawat Jalan 16 16 16 16 16Puskesmas Rawat Inap 13 13 13 13 13Puskesmas Pembantu 108 108 108 108 108Pos Bersalin Desa(Polindes)

29 2929 29 29

Pos Pelayanan Terpadu

(Posyandu)1.457 1.457 1457 1457 1461

Apotek 6 9 9 18 19Balai Pengobatan Swasta 17 19 43 45 46Dokter Praktek Swasta 80 96 108 108 104Bidan Praktek Swasta 165 142 152 156 113Sumber : Profil Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, 2010

Rumah tangga yang telah melaksanakan perilaku hidupbersih dan sehat dalam tataran yang baik mencapai 22 %.Perilaku kesehatan mempunyai kontribusi yang besar dalammencapai derajat kesehatan masyarakat, sehingga perlu

mendapatkan prioritas penangannya. Jumlah Usaha KesehatanBerbasis Masyarakat (UKBM), seperti Posyandu telah meratamenjangkau semua pelosok dusun dimana jumlah Posyandupada tahun 2009 telah mencapai 1.461 Posyandu atau terdapatsatu dusun yang mempunyai lebih dari 1 (satu) Posyandu.Namun demikian peningkatan kualitas dan kegiatan Posyandu

38

Page 30: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 30/56

harus diupayakan, mengingat ada kecenderungan penurunankualitas Posyandu di berbagai wilayah desa.

2.4.4. Kesejahteraan Sosial

Salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan

sosial antara lain melalui tingkat ketimpangan distribusipendapatan penduduk atau rasio gini. Rasio gini KabupatenGunungkidul tahun 2007 sebesar 0,2143. Meskipun hal tersebutmenunjukkan bahwa tingkat ketimpangan pendapatanpenduduk masih cukup rendah, namun tingkat ketimpangandistribusi pendapatan tahun 2008 lebih tinggi dari tahun 2007.Rasio gini Kabupaten Gunungkidul tahun 2008 tercatat 0,2596atau lebih tinggi 0,0453 poin dari tahun 2007. Sedangkan tahun2009 diproyeksikan gini rasio sebesar 0,2406. Tingkatketimpangan pendapatan masyarakat Kabupaten Gunungkidulmenurut kriteria Oshima dengan nilai 0,2406 masuk kategori

ketimpangan rendah. Meningkatnya ragam mata pencaharianpenduduk pedesaan berdampak terhadap peningkatanpendapatan masyarakat pedesaan sehingga kesenjanganpendapatan antara masyarakat pedesaan dan perkotaansemakin menurun.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai tolok ukurtingkat kesejahteraan masyarakat dari tahun 2005 sampaidengan 2007 mengalami peningkatan yang tidak begitusignifikan dan selalu menempati urutan ke-5 di Provinsi DIY.Nilai IPM Kabupaten Gunungkidul dari tahun 2008 tercatat 70,00

sedikit meningkat dari nilai IPM Kabupaten Gunungkidul tahun2006 dan 2007 yang masing-masing tercatat 69,26 dan 69,68,tahun 2008 sebesar 70, sedangkan proyeksi untuk tahun 2009sebesar 70,31. Menurut kategorisasi, IPM KabupatenGunungkidul masuk dalam kelompok “ menengah atas”, yaknikelompok dengan nilai IPM berkisar antara 66 hingga 79. Nilaireduction shorfall membandingkan nilai IPM pada tahun tertentuterhadap satu tahun sebelumnya atau beberapa tahunsebelumnya.

Tabel 2.28

Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Kabupaten Gunungkidul Tahun 2007 – 2009

No. UraianTahun

2006 2007 2008 2009Komponen IPM

1 Angka HarapanHidup (Tahun)

70,60 70,75 70,79 70,88

2 Angka MelekHuruf (%)

84,50 84,50 84,50 84,51

3 Rata-rata LamaSekolah

(Tahun)

7,60 7,60 7,60 7,60

4 Konsumsi RiilPerkapita(000Rp)

615,67 617,70 621,67 624,09

Indeks IPM1 Harapan Hidup 76,00 76,25 76,32 76,47

39

Page 31: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 31/56

No. UraianTahun

2006 2007 2008 20092 Pendidikan 73,22 73,22 73,22 73,433 Pendapatan 59,08 59,55 60,47 61,03

IPM 69,40 69,68 70,00 70,31

Reduction Shortfall 0,55 0,77 1,07 1,02Sumber: Buku Indeks Pembangunan Manusia Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul-BAPPEDA Gunungkidul, 2009.

2.4.5. Kemiskinan

 Tujuan pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraanmasyarakat. Tetapi seiring dengan kemajuan dan keberhasilanpembangunan, masih ada sebagian masyarakat yang kurangatau tidak bisa menikmati hasil pembangunan tersebut karenaberbagai hal, mereka adalah kelompok masyarakat miskin.Kemiskinan merupakan suatu kondisi dimana anggota

masyarakat tidak/belum ikut serta dalam proses perubahankarena tidak mempunyai kemampuan baik dalam kepemilikanfaktor produksi maupun kualitas faktor produksi yang memadaisehingga tidak mendapatkan manfaat dari hasil prosespembangunan.

Angka kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul denganpendekatan Rumah Tangga Sasaran menunjukkan bahwa padatahun 2007 terdapat 95.722 rumah tangga miskin dan tahun2008 menjadi 74.632 rumah tangga miskin. Angka kemiskinandi Kabupaten Gunungkidul pada tiap-tiap kecamatan dapat

dilihat pada Tabel 2.28 berikut ini :

Tabel 2.29Angka Kemiskinan Tahun 2007 - 2008

(Pendekatan Satuan Rumah Tangga Sasaran)

No

.Kecamatan

Tahun

2007 2008

1 Panggang 4.030 2.9802 Purwosari 1.755 1.8063 Paliyan 5.200 3.5584 Saptosari 5.978 3.5805 Tepus 4.550 2.9376 Tanjungsari 3.853 3.0647 Rongkop 4.162 3.6948 Girisubo 3.076 2.3779 Semanu 7.168 5.91210 Ponjong 6.406 5.28611 Karangmojo 8.202 6.35412 Wonosari 6.495 4.67213 Playen 7.661 6.541

14 Patuk 3.769 2.95115 Gedangsari 5.949 4.99316 Nglipar 4.745 4.12217 Ngawen 5.217 4.03518 Semin 7.497 5.770

 JUMLAH 95.722 74.632

40

Page 32: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 32/56

 Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul hasil PPLSE 2008, GunungkidulDalam Angka 2008-2009.

Sedangkan persentase penduduk miskin di KabupatenGunungkidul tahun 2006 mengalami kenaikan dibanding tahunsebelumnya, hal ini disebabkan oleh dampak gempa bumi

 Yogyakarta pada bulan Mei Tahun 2006. Tahun 2008 persentasemulai turun sampai dengan 2,94% dibanding tahun 2006.Persentase penduduk miskin di Kabupaten Gunungkidul daritahun 2005 sampai dengan 2009 dapat dilihat pada Tabel 2.29berikut ini :

Tabel 2.30Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten

GunungkidulTahun 2006 – 2009

No

Tahun

GarisKemiskinan

(Rp/Kapita/Bulan)

Penduduk Miskin

PersentasePenduduk 

Miskin

1 2005 132.132 191.100 18,212 2006 147.995 194.400 28,453 2007 158.152 192.100 28,904 2008 157.071 173.520 25,965 2009*) 156.250 165.567 24,06

  Sumber : BPS Kabupaten Gunungkidul, 2009. * ) Angka proyeksi

Meskipun persentase penduduk miskin dari tahun 2006

sampai dengan tahun 2009 mengalami penurunan, namunmasih diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengurangitingkat kemiskinan. Kebijakan yang dilakukan antara laindengan cara peningkatan akses pelayanan pendidikan,kesehatan, jaminan sosial, peningkatan pendapatan, dan airbersih bagi penduduk miskin serta perluasan lapangan kerja diberbagai sektor.

Peningkatan akses pelayanan pendidikan dapat dilakukanmelalui kegiatan pemberian beasiswa bagi siswa miskin,penyediaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), danpenyediaan sarana dan prasarana sekolah. Peningkatan akses

pelayanan bidang kesehatan dapat dilakukan denganpelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin, peningkatansarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar, penangananmasalah gizi buruk, dan penyediaan air bersih bagi pendudukmiskin.

Dalam upaya penanggulangan kemiskinan melibatkanhampir semua SKPD, yang pelaksanaannya disesuaikan dengantugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD. Program dankegiatan didesain sedemikian rupa sehingga keterlibatanmasyarakat miskin semakin besar, misalnya melalui kegiatanpadat karya diberbagai sektor. Dengan program semacam iniakan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat luas.

Pembangunan akan disebut berhasil jika jumlahmasyarakat miskin relatif sedikit dan mereka mampumengakses kebutuhan dasar secara mudah dan murah. Selain

41

Page 33: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 33/56

itu juga pendapatan dapat terdistribusi secara merata dan tidakmenumpuk pada sekelompok masyarakat tertentu. 

2.4.6. Bencana Alam

Kabupaten Gunungkidul memiliki beberapa ancamanbencana yaitu: gempa bumi, kekeringan, tanah longsor, tsunami

dan gelombang pasang, abrasi, erosi dan sedimentasi, epidemi

penyakit menular, kejadian luar biasa, banjir, kebakaran, angin

puting beliung, kegagalan teknologi, kecelakaan transportasi dan

konflik sosial. Pada tahun 2007 jumlah korban bencana alam

sebanyak 198 KK, tahun 2008 sebanyak 94 KK dan pada tahun

2009 sebanyak 110 KK. Pemerintah Daerah telah mengupayakan

penanggulangan bencana baik pada saat pra bencana, terjadi

bencana, dan pasca bencana untuk mengurangi terjadinya risiko

bencana.Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Gunungkidul meliputi:

a. Kawasan rawan gempa bumi di seluruh wilayah Kabupaten

dengan tingkat resiko paling tinggi berada pada jalur

sesar/patahan aktif;

b. Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor meliputi :

1. Kecamatan Patuk: Desa Patuk, Semoyo, Ngoro-oro, Terbah,

Nglanggeran, Nglegi.

2. Kecamatan Gedangsari: Desa Watugajah, Ngalang, Mertelu,

 Tegalrejo, Sampang, Serut, Hargomulyo.3. Kecamatan Nglipar: Desa Natah, Pilangrejo, Katongan,

Kedungpoh, Pengkol.

4. Kecamatan Ngawen: Desa Jurangjero, Tancep, Sambirejo.

5. Kecamatan Semin: Desa Pundungsari, Karangsari, Rejosari,

Candirejo.

c. Kawasan rawan banjir di Daerah Aliran Sungai Oyo meliputi:

1.Kecamatan Semin : Desa Semin, Rejosari, Karangsari, Bulurejo,

Kalitekuk, Kemejing, Pundungsari.

2.Kecamatan Wonosari : Desa Gari dan Karangtengah.

3.Kecamatan Nglipar : Desa Kedungkeris dan Katongan.

4.Kecamatan Karangmojo : Desa Bejiharjo

5.Kecamatan Ngawen : Desa Watusigar.

d. Kawasan rawan angin topan di seluruh wilayah kecamatan;

e. Kawasan rawan kekeringan meliputi: Kecamatan Purwosari,

Panggang, Paliyan, Saptosari, Tepus, Tanjungsari, Girisubo,

Rongkop, Semanu dan sebagian Wonosari, Patuk dan

Gedangsari; dan

f. Kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami meliputi

kawasan pantai di Kecamatan Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari, Tepus, dan Girisubo.

1. Lokasi evakuasi bencana diletakkan pada ruang terbuka

yang aman dan terdekat dengan kawasan yang berpotensi

terjadi bencana;

42

Page 34: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 34/56

2. Jalur evakuasi bencana direncanakan berdasarkan

kondisi wilayah.

2.4.7.  Ketenagakerjaan

  Tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan

pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan

masalah pengangguran di suatu daerah. Pengangguran di

Kabupaten Gunungkidul masih menjadi menjadi masalah yang

perlu diselesaikan. Dalam pembahasan ini penduduk usia kerja

(tenaga kerja) didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 15

tahun ke atas. Penduduk Usia Kerja terdiri dari Angkatan Kerja

dan Bukan Angkatan Kerja. Mereka yang termasuk dalam

Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja atau yang sedang

mencari pekerjaan, sedangkan Bukan Angkatan Kerja adalah

mereka yang bersekolah, mengurus rumahtangga ataumelakukan kegiatan lainnya.

Tabel 2.31Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Gunungkidul, 2004-

2009

No UraianTAHUN

2004 2005 2006 2007 2008 20091 Penduduk Usia Kerja (15 Th

ke Atas)

534.23

2

534.98

8

537.19

6

565.40

9

578.34

8

581.53

22Angkatan Kerja

426.573

411.306

422.152

412.889

432.845

432.794

a. Bekerja408.80

7395.54

2405.68

0396.6

71418.60

1415.75

6

b. Pengangguran Terbuka 17.766 15.764 16.47216.21

814.244 17.038

3  TPAK (%) 79,85 76,88 78,58 73,02 74,84 74,42

4 Tingkat Pengangguran Terbuka(%)

4,16 3,83 3,90 3,93 3,29 3,94

5 Bekerja Kurang dari 35 JamSeminggu (%)

28,89 45,04 37,04 33,27 30,73 21,22

6 Bekerja Menurut LapanganUsaha (%)

 

a. Pertanian 73,89 62,69 65,40 64,88 63,36 61,87

b. Industri Pengolahan 4,55 4,72 6,18 3,01 3,60 3,38

c. Perdagangan, Hotel danRestoran

9,56 14,41 10,96 12,33 12,56 12,30

d. Jasa-Jasa 5,89 7,35 6,45 7,30 6,74 10,06

e. Lainnya 6,10 10,83 11,01 12,46 13,74 12,39

7 Bekerja Menurut Status(%)

 

a. Berusaha Sendiri 9,01 12,25 10,09 7,07 7,066,

48

b. Berusaha Buruh Tdk Tetap

33,75 31,63 32,59 38,31 36,07 39,10

c. Berusaha Buruh Tetap 1,53 1,37 0,75 0,55 1,95 1,15

d. 18,48 26,52 23,98 22,45 23,45 24,22

43

Page 35: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 35/56

No UraianTAHUN

Buruh/Karyawan/Pegawai

e. Pekerja Tidak Dibayar 37,23 28,24 32,59 31,62 31,47 29,06

Sumber : Sakernas, BPS Kabupaten Gunungkidul, 2009 dan Dinsosnakertrans Kab.Gunungkidul, data diolah.

Penduduk usia kerja dari tahun ke 2004-2009 selalumengalami kenaikan, pada tahun 2004 jumlah penduduk usiakerja sebanyak 534.232 orang dan pada tahun 2009 jumlahnyamencapai 581.532. Jumlah angkatan kerja pada tahun 2009sebesar 432.794. Selama kurun waktu tersebut sektor pertanianmerupakan sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak,yang pada tahun 2009 mencapai 51,76%. Tingkat pengangguranterbuka pada tahun 2009 sebesar 4,81% naik dari tahun 2008yang mencapai 3,29%. Penurunan angka pengangguran terbuka

tahun 2008 dibanding tahun 2007 diserap oleh sektor indutripengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yangbekerja kurang 35 jam seminggu di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2008 sebesar 30,73 % mengalami penurunan pada tahun2009, sebesar 21,22 %. Sedangkan penduduk yang berkerja padatahun 2009 menurut status berusaha sendiri (6,48 %), berusahadengan buruh tidak tetap (39,10%), berusaha dengan buruh tetap(1,15 %), buruh/karyawan/pegawai (24,22%), dan pekerja tidakdibayar (29,06 %). Berdasarkan data ini menggambarkan bahwa

status pekerja di Gunungkidul yang berusaha sendiri tanpabantuan orang lain atau mandiri relatif kecil dibandingkan denganpekerja yang berusaha dengan buruh tidak tetap dan pekerjayang tidak dibayar.

Persentase penduduk yang terlibat aktif dalam dunia kerjadan membutuhkan pekerjaan dapat dilihat dari Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja (TPAK). TPAK Kabupaten Gunungkidul periode2004 sampai dengan 2009 memperlihatkan kecenderungan yangsemakin menurun. TPAK Kabupaten Gunungkidul tahun 2004tercatat 79,85 menurun menjadi 74,42 pada tahun 2009.

Penurunan TPAK selama periode tersebut menunjukkanberkurangnya jumlah penduduk usia kerja yang termasuk dalamkelompok angkatan kerja karena lebih memilih melanjutkansekolah, mengurus rumah tangga, dan kegiatan lainnya.

Penyerapan tenaga kerja terbesar di Kabupaten Gunungkidulsampai dengan tahun 2009 masih didominasi oleh sektorpertanian yang mencapai 61,87 %. Penyerapan tenaga kerjasektor perdagangan, hotel, dan restoran sebanyak 12,30 %, sektor  jasa dan sektor industri pengolahan masing-masing menyeraptenaga kerja sebanyak 10,06 % dan 3,38%.

Untuk mengkaji dinamika permasalahan ketenagakerjaanadalah dengan mempelajari jumlah Pencari Kerja Pendaftar Barudan Tingkat Pendidikan yang tercatat di Dinas Sosial, TenagaKerja, dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul. Untuk melihatdinamika ketenagakerjaan di Kabupaten Gunungkidul tahun 2004-2009 seperti pada tabel 2.32 berikut :

44

Page 36: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 36/56

Tabel 2.32 Jumlah Pencari Kerja Pendaftar Baru dan Tingkat Pendidikan

di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2004-2009

TAHUNSD keBawah

SLTPsederaja

tSMU SMK D1 – D3

S1/S2

Lainnya Jumlah

Total

2 0 0 4 132 525 3124 2053 1632 1870 583 99192 0 0 5 197 370 3244 2424 1004 1312 260 88112 0 0 6 13 185 1283 1673 404 676 77 43112 0 0 7 127 377 1130 1163 634 941 422 47942 0 0 8 47 350 1954 2206 1482 2180 102 83212 0 0 9 3 193 6104 4649 2499 5086 264 18798

Sumber: BPS Gunungkidul, Gunungkidul dalam Angka, 2009 dan Dinsosnakertrans Kab.Gunungkidul, data diolah.

Berdasarkan tabel di atas pencari kerja yang terdaftardidominasi oleh lulusan SMK yang pada tahun 2009 mencapai4.649, sedangkan pada tahun 2008 mencapai 2.206. Jumlahpencari kerja pada tahun 2009 sebanyak 18.798 orang,sedangkan tahun 2008 sebesar 8.321 orang. Jumlah pencari kerjayang masih relatif tinggi di Kabupaten Gunungkidul disebabkankarena keterbatasan keahlian atau keterampilan calon tenagakerja dan keterbatasan kesempatan kerja. Hal yang perludicermati pada tahun 2009 adalah semakin meningkatnya jumlahpencari kerja yang memiliki tingkat pendidikan D3-D4 serta S1/S2.

2.5 Prasarana dan Sarana Daerah

Infrastruktur yang mendukung kegiatan sosial ekonomi,pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, dan pengembangan sentraproduksi meliputi: jalan dan jembatan, irigasi dan prasaranapermukiman (air bersih, drainase, dan sanitasi masyarakat).

Kondisi infrastruktur di Kabupaten Gunungkidul adalah sebagaiberikut:

2.5.1. Kondisi Jalan dan Jembatan Kabupaten

  Jaringan jalan di Kabupaten Gunungkidul sepanjang

1.126,04 km dengan perincian menurut kewenangannyaadalah jalan nasional 56,11 km, jalan provinsi sepanjang253,33 km dan jalan kabupaten 686,00 km, dan jalan desa4.735,12 km.

Kabupaten Gunungkidul dilalui oleh Jaringan JalanKolektor Primer sebagai Jalan Strategis sebagai Jaringan JalanLintas Selatan (JJLS) yang direncanakan mencapai panjang81,092 km, pembangunan jalan ini merupakan sharinganggaran antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupatendengan persentase 90:10.

  Jaringan jalan kabupaten di Kabupaten Gunungkidulsudah mampu menjangkau seluruh wilayah, hanya saja tidaksemua ruas jalan dalam kondisi baik. Panjang ruas jalan sekitar686,00 km, dengan kondisi baik sekitar 408,15 km atau 59,5%,kondisi sedang sekitar 114,85 km atau 16,74%, kondisi rusak

45

Page 37: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 37/56

ringan sekitar 142,00 km atau 20,7% dan kondisi rusak beratsekitar 21,00 km atau 3,06%.

Berdasarkan jenis perkerasannya dapat dibedakanmenjadi 3 (tiga) yaitu: perkerasan aspal (AC/HRS), perkerasanmakadam / telford/ kerikil dan perkerasan tanah.

Tabel 2.33Panjang Jalan Berdasarkan Jenis Permukaan Tahun 2005 – 2009

No Jenis JalanSatua

n

 Jumlah

2005 2006 2007 2008 2009

1 Aspal Km482,2

4

522,4

4

544,5

9

566,7

9

591,8

0

2Kerikil/Telford / Mack

AdamKm

342,5

2

325,4

2

273,8

7

251,6

793,20

3 Tanah Km 4,00 4,00 0 0 1,00

 JumlahKm

828,7

6

851,8

6

818,4

6

818,4

6

686,0

0

Sumber: Gunungkidul dalam Angka dan Dinas Pekerjaan Umum KabupatenGunungkidul

  Jumlah jembatan di Kabupaten Gunungkidul sebanyak173 buah dengan panjang keseluruhan 2.368,50 meter.Sebanyak 87,79% diantaranya dalam kondisi baik, selebihnyamengalami kerusakan baik rusak ringan, sedang, hingga berat

(kondisi kritis dan runtuh).Adapun data jalan berdasarkan tingkat kondisinya

sebagaimana disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2.34Data Kondisi Jalan Tahun 2005 – 2009

N

o Jenis Jalan

Satua

n

 Jumlah

2005 2006 2007 2008 2009

1 Baik Km

303,4

5

318,6

2

361,2

0

359,5

0

408,1

5

2 Sedang Km

295,0

1

340,3

4

232,5

154,87

114,8

5

3 Rusak Km

160,9

5

120,0

9

147,4

586,46

142,0

0

4 Rusak Berat Km69,35 72,81 77,30

317,6

321,00

5 Jumlah Km

828,7

6

851,8

6

818,4

6

818,4

6

686,0

0

Sumber: Gunungkidul Dalam Angka dan Dinas Pekerjaan Umum Kab.Gunungkidul

46

Page 38: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 38/56

2.5.2. Kondisi Perhubungan dan Transportasi

Kondisi perhubungan dan transportasi secara umummasih kurang. Hal ini dapat dilihat masih terbatasnyapelayanan transportasi umum baik yang dilakukan oleh swastamaupun pemerintah (perintis). Masih banyak wilayah di

Kabupaten Gunungkidul yang belum terlayani angkutan umumterutama wilayah utara yaitu Kecamatan Gedangsari.

Dilihat dari sisi transportasi darat jumlah bus antar kotaantar provinsi (AKAP) sebanyak 166 buah, AKDP sebanyak 115buah, angkudes 430 buah dan angkot sebanyak 40 buah.Sebagai upaya peningkatan pelayanan bidang transportasimaka pada tahun 2007 dimulai Pembangunan Terminal Tipe A,dengan pendanaan dari Pemerintah Pusat, PemerintahProvinsi, dan Pemerintah Kabupaten. Selain itu juga akandibangun Terminal Tipe C di Semin dan di Panggang yangpelaksanaannya sudah dalam tahap pembebasan tanah,

demikian pula dengan pembangunan Terminal di Ponjong danRongkop dalam tahap studi kelayakan.

2.5.3. Kondisi Irigasi

Sumber-sumber air di Kabupaten Gunungkidul yangdimanfaatkan untuk irigasi antara lain:

1) Sungai di atas tanah (Air permukaan)

Sungai paling besar adalah Sungai Oyo dan Sungai Beton

2) Sungai bawah tanah

Sungai bawah tanah antara lain Bribin (800 l/dt), Baron(950 l/dt, Ngobaran (180 l/dt), dan Seropan (900 l/dt) yangsemuanya sudah dieksploitasi untuk air minum. Khusussungai bawah tanah Seropan disamping dimanfaatkanuntuk air minum juga untuk irigasi pertanian seluas 90 Ha.

3) Telaga

 Jumlah telaga sebanyak 234 buah dengan luas genangankurang lebih 4.946 hektar. Pada musim kemarau sebagianbesar telaga mengering, hanya tinggal sekitar 37 buah yangmasih berair.

4) Mata air/tuk

  Jumlah mata air yang cukup besar debitnya dan telahdimanfaatkan untuk irigasi sebanyak 55 buah, denganoncoran rata-rata antara 10 sampai dengan 60 Ha, dandimanfaatkan pula untuk untuk keperluan air minum dankeperluan rumah tangga lainnya.

5) Bendung/dam

1. Bendung yang dibangun dan dimanfaatkan untukirigasi sebanyak 50 buah dengan luas oncoran rata-rataantara 25 – 150 Ha.

2. Bendung dengan Dam Suplesi SIMO dengan luas

oncoran 1,247 Ha.6) Sumur -sumur pompa air tanah dan pompa air permukaan.

Kabupaten Gunungkidul terdapat 197 daerah irigasi, baikyang bersumber dari air tanah maupun air permukaan.Sebagian besar daerah irigasi tersebut sudah dikelola oleh

47

Page 39: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 39/56

Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan dikoordinir olehGabungan P3A sebanyak 6 Gabungan P3A. Jaringan irigasi airtanah / sumur Pompa Air Tanah sebanyak 55 Unit dengan luasoncoran rata-rata antara 20 sampai dengan 50 ha.Sedangkan jaringan irigasi pompa air permukaan sebanyak 5

unit dengan rata-rata luas oncoran antara 15 sampai dengan35 ha.

  Jumlah luas areal irigasi di Kabupaten Gunungkiduladalah 8.323,10 ha dengan jumlah daerah irigasi sebanyak237 buah. Sementara itu kondisi daerah irigasi di KabupatenGunungkidul tidak semuanya dalam kondisi baik. Sekitar3.329,24 ha (40%) daerah irigasi dalam kondisi baik,sedangkan 2.932,32 ha (35,24%) dalam kondisi rusak berat,sisanya sebanyak 1.664,62 ha (24,76%) dalam kondisi rusakringan.

2.5.4. Kondisi pelayanan air bersih

Kondisi Umum Air Tanah Dangkal, Air Tanah Sedang danAir Tanah Dalam di Kabupaten Gunungkidul adalah sebagaiberikut:

1) Terdapat 1 (satu) daerah perkotaan yang kondisi air tanahdangkal dan air tanah sedang relatif baik (kualitas dankuantitas), yaitu: Wonosari.

2) Dari jumlah IKK yang ada, 2 (dua) IKK yang kondisi umumair tanah dangkal dan air sedang relatif baik dan 10

(sepuluh) IKK yang kondisi umum air tanah dangkal dan airtanah sedangnya relatif tidak baik. Pada wilayah pelayananperdesaan, ada 25 desa yang kondisi umum air tanahdangkal dan air sedang relatif baik dan 25 desa yangkondisi umum air tanah dangkal dan air tanah sedangnyarelatif tidak baik.

3) Secara umum di Kabupaten Gunungkidul kondisi air tanahdalam relatif baik kecuali pada musim penghujan.

Sumber air bersih di Kabupaten Gunungkidul berasal dariair permukaan dan air bawah tanah. Khusus untuk sistemperpipaan, pasokan air bersih belum dapat menjangkauseluruh wilayah. Gambaran cakupan pelayanan air minum diKabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut:

1)Cakupan pelayanan air minum pada daerah perkotaan diKabupaten Gunungkidul mencapai 70 %, yang meliputisistem perpipaan sebanyak 75 % dan sistem non perpipaanyang terlindungi sebanyak 25 %.

2) Cakupan pelayanan air minum pada daerah perdesaan diKabupaten Gunungkidul baru mencapai 35 % dari seluruhpenduduk perdesaan, yang meliputi sistem perpipaan 60 %dan sistem non perpipaan yang terlindungi 40 %.

3) Di Kabupaten Gunungkidul masih terdapat IKK rawan airminum sebanyak 12 IKK.

4) Di Kabupaten Gunungkidul terdapat banyak wilayahkategori rawan air bersih, Dari 144 desa di Kabupaten

48

Page 40: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 40/56

Gunungkidul sebanyak 74 desa (51,39%) masih rawan airbersih.

Guna mencukupi kebutuhan air bersih dilakukandengan beberapa hal di antaranya:

1) Pengembangan dan peningkatan pelayanan sistemperpipaan.Bentuk pengembangan dan peningkatan sistemperpipaan ini dilakukan melalui pengembangan sistemBribin dan Seropan serta pengembangan sisteminterkoneksi Baron-Ngobaran.

2) Guna meningkatkan cukupan pelayanan air bersihsejak tahun 2004 telah dilakukan kerjasamapengembangan teknologi pengelolaan air sungai bawahtanah dengan Universitas Karlsurhe, Jermanmenggunakan sistem mikrohidro pada proyek Bribin IIdan Seropan II. Pada tahun 2010 telah dioperasikanproyek Bribin II dengan kapasitas 80 liter/detik,sementara Seropan II dalam tahap perencanaan. Dengansistem ini diharapkan akan terpenuhi air baku untuk airbersih yang mampu mencukupi kebutuhan air limakecamatan, meliputi Kecamatan Semanu, Tepus,Ponjong, Rongkop dan Girisubo. Selain itu, PemerintahKabupaten Gunungkidul juga bekerjasama dengan  JapanInternational Corporation Agency (JICA), Jepang untukmengembangkan pengelolaan sungai bawah tanah

Baron. Sistem ini nantinya merupakan interkoneksiBaron-Ngobaran, dan direncanakan mampu memasokkebutuhan air bersih guna mencukupi kebutuhan airbersih terutama untuk wilayah-wilayah di Kecamatan Tanjungsari, Saptosari, Panggang, dan Paliyan.

3) Pengembangan Sistem Pengelolaan Air MandiriGuna peningkatan cakupan pelayanan air bersih diKabupaten Gunungkidul maka dilakukan pengembanganSistem Pengelolaan Air Mandiri. Diarahkan pada 58kawasan perkotaan/ibukota kecamatan/perdesaan,khususnya masyarakat perkotaan rawan air minum,

ibukota kecamatan rawan air minum/desa rawan airminum.4) Pengembangan PAH (Penampungan Air Hujan)5) Dropping air

Dropping air dilakukan dalam kondisi darurat yangbiasanya meliputi wilayah-wilayah kecamatan yangrawan air seperti Kecamatan Panggang, KecamatanPurwosari, Kecamatan Rongkop, Kecamatan Tepus,Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Gedangsari,Kecamatan Semanu, Kecamatan Paliyan, dan KecamatanSaptosari.

6) Konservasi sumber daya alam dan lingkunganhidup.

2.5.5. Kondisi Drainase

49

Page 41: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 41/56

Sistem drainase masih terpusat di Wonosari danibukota-ibukota kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. Jaringan drainase yang ada terdiri atas saluran-saluran alamidan buatan, baik yang masih terbuka maupun tertutup, baikyang belum diberi pasangan maupun yang sudah terbuat

dari pasangan batu/beton. Sebagian besar saluran drainaseyang ada, baik saluran terbuka maupun tertutup mempunyaisedimentasi berupa sampah/kotoran dan pasir / tanah yangcukup tinggi. Khusus untuk perkotaan Wonosari terdapat 3(tiga) saluran terbuka berupa sungai yang cukup besar yaituSungai Kepek, Sungai Bansari, dan Sungai Besole.

2.5.6. Kondisi Sanitasi Masyarakat

Buruknya kondisi air minum dan sanitasi masihmenjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian.Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kualitas air tercatat:

kualitas baik 44,64% dan kurang baik sebesar 55,35% dari jumlah 112 sampel. Sedangkan pemenuhan air yang berasaldari Sumur Gali yang baik 26,15% sedangkan sumur galidengan kualitas jelek 73,84%.

Kondisi sanitasi untuk masyarakat juga belum optimalkarena tingkat/cakupan pelayanan air limbah masuk kategorirendah dan tingkat/cakupan pelayanan persampahan masukkategori cukup.

2.6 Pemerintahan Umum

Pemerintahan daerah adalah pelaksanaan fungsi-fungsipemerintahan daerah yang dilakukan oleh lembaga pemerintahandaerah yaitu Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan RakyatDaerah (DPRD). Dalam menjalankan roda pemerintahan PemerintahDaerah memiliki fungsi ganda yaitu sebagai penyelenggarapemerintahan sekaligus sebagai penyelenggara utama dalampembangunan di daerah. Sebagai penyelenggara pemerintahan didaerah berperan utama mengatur tatanan kehidupan bermasyarakatdi daerah dalam kerangka regulasi, sedangkan sebagaipenyelenggara utama dalam pembangunan daerah berperan sebagai

pelaksana dan sebagai penanggungjawab utama dalam keseluruhanproses pembangunan yang dilaksanakan di daerah yaitu dalamkerangka investasi dan penyediaan barang serta pelayanan publik.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam erapersaingan global yang menuntut efisiensi dan akurasi, pelayananbirokrasi yang cepat, murah dan berorientasi pada kebutuhan sertakepuasan klien sudah menjadi kebutuhan umum. Peningkatanpelayanan tersebut merupakan konsekwensi Penyelenggaraandesentralisasi sebagai salah satu asas mendasar dalam sistempenyelenggaraan pemerintahan daerah mensyaratkan pembagian

urusan pemerintahan antara pemerintah dengan pemerintahandaerah.

Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintahdan Pemerintahan Daerah, telah ditentukan urusan pemerintahan

50

Page 42: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 42/56

mana yang menjadi kewenangan mutlak Pemerintah dan urusanpemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerahprovinsi, dan pemerintahan daerah kabupaten/kota.

Urusan pemerintahan terdiri dari urusan pemerintahan yangsepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah dan urusanpemerintahan yang dikelola secara bersama antar tingkatan dansusunan pemerintahan atau konkuren. Urusan pemerintahan yangsepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah adalah urusan dalambidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, moneter dan fiskalnasional, yustisi, dan agama. Urusan pemerintahan yang dapatdikelola secara bersama antar tingkatan dan susunan pemerintahanatau konkuren adalah urusan-urusan pemerintahan selain urusanpemerintahan yang sepenuhnya menjadi urusan Pemerintah,sehingga dalam setiap bidang urusan pemerintahan yang bersifatkonkuren senantiasa terdapat bagian urusan yang menjadi

kewenangan pemerintah, pemerintahan daerah provinsi danpemerintahan daerah kabupaten/kota. Urusan yang menjadikewenangan daerah terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.Urusan wajib terdiri dari 26 urusan pemerintahan daerah dan urusanpilihan berjumlah 8 urusan pemerintahan daerah. Urusanpemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajibdiselenggarakan oleh pemerintahan daerah yang terkait denganpelayanan dasar (basic services) bagi masyarakat, sepertipendidikan dasar, kesehatan, lingkungan hidup, perhubungan,kependudukan dan sebagainya. Penyelenggaraan urusan wajib harusberpedoman kepada standar pelayanan minimal (SPM) yang

ditetapkan Pemerintah dan dilaksanakan secara bertahap. Urusanpemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan pemerintahanyang diprioritaskan oleh pemerintahan daerah untukdiselenggarakan yang terkait dengan upaya pengembangan potensiunggulan (core competence) yang menjadi kekhususan daerah.

Sejalan dengan ketentuan tersebut, Pemerintah KabupatenGunungkidul telah menetapkan Peraturan Daerah KabupatenGunungkidul Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan PemerintahanDaerah. Ada 26 urusan pemerintahan wajib dan 8 urusan pilihan diKabupaten Gunungkidul. Urusan pemerintahan daerah tersebut

harus diwadahi dalam kelembagaan perangkat daerah.Mendasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Pemerintah Daerah, maka Peraturan PemerintahNomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerahdinyatakan tidak berlaku lagi. Konsekuensinya, PemerintahKabupaten Gunungkidul harus menindaklanjuti dengan menatakembali kelembagaan perangkat daerah yang sudah terbentuk danpada tahun 2008 telah ditetapkan beberapa Peraturan Daerahtentang Kelembagaan Perangkat Daerah sesuai dengan PeraturanPemerintah Nomor 41 Tahun 2007.

Kewenangan daerah terdiri dari 26 urusan wajib dan 8 urusanpilihan yang menjadi urusan pemerintahan daerah KabupatenGunungkidul dan dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerahdi Kabupaten Gunungkidul sebagai pelaksananya dapat dilihatsebagai berikut :

51

Page 43: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 43/56

Tabe 2.35Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Gunungkidul

Sebagai Pelaksana Urusan Pemerintahan Daerah

NOURUSAN

PEMERINTAHAN

SKPD PELAKSANATAHUN 2009 S/D

SEKARANG

SKPD PELAKSANASEBELUM TAHUN 2009

Urusan Wajib(W) :

1 Pendidikan Dinas Pendidikan,Pemuda, dan Olahraga

Dinas Pendidikan

2 Kepemudaan danOlah Raga

3 Kesehatan 1. Dinas Kesehatan2. RSUD

2000 : Dinas Kesehatan;RSUD

2006 : Dinas Kesehatandan KB; RSUD

4 Lingkungan Hidup Kantor PengendalianDampak Lingkungan

Kantor PengendalianDampak Lingkungan

5 Pekerjaan UmumDinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum

6 Perumahan

7 PerencanaanPemb,

Badan PerencanaanPembangunan Daerah

Badan PerencanaanPembangunan Daerah

8 Penataan Ruang

9 Statistik

10 Penanaman Modal Bagian AdministrasiPerekonomian Setda

2006 :Bagian Kerja Samadan Investasi Setda

11 Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi,dan Pertambangan

2000 : Dinas

Perekonomian2006 : Dinas

Perindustrian,Perdagangan,dan Koperasi

12 Kependudukandan Catatan Sipil

Dinas Kependudukandan Pencatatan Sipil

2000 :KantorKependudukan danPencatatan Sipil

13 Ketenagakerjaan Dinas Sosial, TenagaKerja, dan Transmigrasi

Dinas Tenaga Kerjadan Transmigrasi14 Sosial

15 Ketahanan Pangan Badan PelaksanaPenyuluhan danKetahanan Pangan

2006 : Kantor PenyuluhanPertanian Daerah

16 PemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anak Badan Pemberdayaan

Masyarakat,Perempuan, danKeluarga Berencana

Dinas Sosial danPemberdayaan Masyarakat

17 KeluargaBerencana danKeluarga Sejahtera

2006 : Dinas Kesehatandan Keluarga Berencana

18 PemberdayaanMasy, dan Desa

19 Perhubungan Dinas Perhubungan,Komunikasi, dan

Informatika

Dinas Perhubungan20 Komunikasi dan

Informatika

Kantor Informasi dan

Komunikasi21 Pertanahan Bagian Kerjasama danPengendalianPertanahan Setda

Bagian PemerintahanUmum Setda

52

Page 44: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 44/56

NOURUSAN

PEMERINTAHAN

SKPD PELAKSANATAHUN 2009 S/D

SEKARANG

SKPD PELAKSANASEBELUM TAHUN 2009

22 Kesatuan Bangsadan Politik DN

Badan KesatuanBangsa, Politik,PerlindunganMasyarakat, danPenanggulanganBencana

Kantor Kesatuan Bangsadan PerlindunganMasyarakat

23 Otonomi daerah,pemerintahanumum,administrasikeuangan daerah,perangkat daerah,kepegawaian, danpersandian

- Sekretariat Daerah - Sekretariat Daerah

- Sekretariat DPRD - Sekretariat DPRD

- Inspektorat Daerah - Badan PengawasanDaerah

- Badan KepegawaianDaerah

- Badan KepegawaianDaerah

- Dinas Pendapatan,Pengelolaan

Keuangan, dan AsetDaerah

- Badan PengelolaanKeuangan, dan

Kekayaan Daerah

- Kantor Pelayanan Terpadu

- Kantor PenyelenggaraPelayanan Terpadu SatuPintu

- Satpol Pamong Praja - Satpol Pamong Praja- Kecamatan - Kecamatan

24 Kebudayaan Dinas Kebudayaan danPariwisata

Dinas Pariwisata danKebudayaan

25 Kearsipan Kantor Perpustakaandan Arsip Daerah

Kantor Perpustakaan danArsip Daerah

26 Perpustakaan

Urusan Pilihan(P):

1 Kelautan danPerikanan

Dinas Kelautan danPerikanan

2000 : Dinas Pertanian  Tanaman Pangandan Perikanan

2 Pertanian - Dinas TanamanPangan danHortikultura

- Dinas Pertanian Tanaman Pangan danHortikultura

- Dinas Peternakan - Dinas Peternakan

3 Kehutanan Dinas Kehutanan danPerkebunan

Dinas Kehutanan danPerkebunan

4 Energi dan SumberDaya Mineral Dinas Perindustrian,Perdagangan, Koperasi,dan Pertambangan

2006 : KantorPertambangan danEnergi

5 Pariwisata Dinas Kebudayaan danPariwisata

Dinas Pariwisata danKebudayaan

6 Industri Dinas Perindustrian,Perdagangan, Koperasi,dan Pertambangan

2000 : DinasPerekonomian2006 : Dinas

Perindustrian,Perdagangan,dan Koperasi

7 Perdagangan - Dinas Perindustrian,

Perdagangan,Koperasi, danPertambangan

- Kantor PengelolaanPasar

2005 : Dinas

Perekonomian2006 : Dinas

Perindustrian,Perdagangan,dan Koperasi

8 Ketransmigrasian Dinas Sosial, Tenaga Dinas Tenaga Kerja dan

53

Page 45: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 45/56

NOURUSAN

PEMERINTAHAN

SKPD PELAKSANATAHUN 2009 S/D

SEKARANG

SKPD PELAKSANASEBELUM TAHUN 2009

Kerja, dan Transmigrasi Transmigrasi

Sumber: Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Gunungkidul, 2010

Dari tabel di atas terlihat bahwa mulai tahun 2009,kelembagaan perangkat daerah Kabupaten Gunungkidul sebagaipelaksana urusan pemerintahan wajib dan pilihan terdiri atas:Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Gunungkidul,13 dinas daerah, 12 lembaga teknis daerah yaitu: 1 InspektoratDaerah, 5 badan, 4 kantor, dan Satuan Polisi Pamong Praja sertaRSUD Wonosari.

Organisasi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terdiri dariKepala Daerah beserta Perangkat Daerah yang terdiri atasSekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga  Teknis Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah, dan Kecamatan.Perangkat Daerah dimaksud bertanggung jawab kepada KepalaDaerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraanpemerintahan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,Kedudukan, dan Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat DewanPerwakilan Rakyat Daerah, Struktur Organisasi Sekretariat Daerahyaitu :

a, Sekretariat Daerah;

b. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, yangmembawahi:1).Bagian Administrasi Pemerintahan Umum;2).Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat;3).Bagian Kerjasama dan Pengendalian Pertanahan.

c. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, yang membawahi :1).Bagian Administrasi Perekonomian;2).Bagian Administrasi Sumber Daya Alam;3).Bagian Administrasi Pembangunan.

d. Asisten Administrasi Umum, yang membawahi :1).Bagian Umum;2).Bagian Hubungan Masyarakat, Protokol, dan Rumah Tangga;3).Bagian Hukum;4).Bagian Organisasi.

e. Staf Ahli, yang terdiri dari :1).Staf Ahli Bidang Pemerintahan;2).Staf Ahli Bidang Pembangunan;3).Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia;4).Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sedangkan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerahdibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten GunungkidulNomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,Kedudukan, dan Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan

54

Page 46: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 46/56

Perwakilan Rakyat Daerah, dengan struktur organisasi sebagaiberikut :

a. Sekretaris DPRD;b. Bagian Tata Usaha;c. Bagian Perencanaan dan Keuangan;

d. Bagian Risalah dan Perundang-undangan;e. Bagian Persidangan dan Protokol; danf. Kelompok Jabatan Fungsional.

Dinas-dinas Daerah yang dibentuk berdasarkan PeraturanDaerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan, SusunanOrganisasi, Kedudukan, dan Tugas Dinas-Dinas Daerah, yaitu :

a. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga;b. Dinas Kesehatan;c. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura;d. Dinas Peternakan;

e. Dinas Kelautan dan Perikanan;f. Dinas Kehutanan dan Perkebunan;g. Dinas Pekerjaan Umum;h. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi;i. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertambangan; j. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;k. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika;l. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah; danm. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Lembaga Teknis Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan, SusunanOrganisasi, Kedudukan, dan Tugas Lembaga Teknis Daerah, adalahsebagai berikut :

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;b. Badan Kepegawaian Daerah;c. Inspektorat Daerah;d. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan KeluargaBerencana;e. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat, dan

Penanggulangan Bencana;f. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan;

g. Kantor Pengelolaan Pasar;h. Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan;i. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah; j. Kantor Pelayanan Terpadu; dank. Satuan Polisi Pamong Praja.

Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul ada 18 Kecamatan dandiatur dalam Peraturan daerah Nomor: 13 Tahun 2008 tentangPembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan TugasKecamatan.

Selain Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan RakyatDaerah, 13 (tiga belas) Dinas-dinas Daerah, 11 (sebelas) Lembaga Teknis Daerah (LTD), masih terdapat 2 (dua) Lembaga yang dibentukdalam peraturan daerah tersendiri, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Wonosari dan Kecamatan.

55

Page 47: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 47/56

RSUD Wonosari dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor13 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,Kedudukan, dan Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari. Dalamrangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, saat inipengelolaan keuangan RSUD Wonosari statusnya diubah menjadi

Pola Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).

Sebagaimana disebutkan dalam Permendagri Nomor 61 tahun2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan BadanLayanan Umum Daerah, bahwa BLUD adalah Satuan Kerja PerangkatDaerah atau Unit Kerja pada SKPD di lingkungan Pemerintah Daerahyang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakatberupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpamengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melaksanakankegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktifitasnya.Lebih lanjut dalam Pasal 6 ayat 1 disebutkan bahwa : ”PenyediaanBarang dan/atau jasa layanan umum, sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) huruf a, diutamakan untuk pelayanan Kesehatan”.

  Tujuan dari penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badanlayanan Umum Daerah (PPK-BLUD) ialah meningkatkan kualitaspelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraantugas-tugas Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dalammemajukan kesejahteraan umum. SKPD atau unit kerja yangmenerapkan PPK-BLUD dapat diberikan fleksibilitas dalam polapengelolaan keuangannya, sehingga penetapannya harus dilakukanselektif dan obyektif oleh Kepala Daerah. Penetapan PPK-BLUD oleh

Kepala Daerah tersebut dilakukanm setelah mendapatkanpertimbangan dari Tim penilai yang pembentukannya denganKeputusan Kepala Daerah.

Penerapan PPK-BLUD pada SKPD atau unit kerja , harusmemenuhi persyaratan substantif, teknis dan administratif. Syaratsubstantif terpenuhi bila tugas dan fungsi SKPD atau unit kerjabersifat operasional dalam menyelenggarakan pelayanan umumyang menghasilkan semi barang/jasa publik (quasi public goods).Syarat teknis terpenuhi bila kinerja pelayanan di bidang tugas danfungsinya layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melaluiBLUD serta kinerja keuangan SKPD sehat. Syarat administratif terpenuhi jika SKPD /unit kerja membuat dan menyampaikandokumen yang meliputi :

a. Surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerjapelayanan, keuangan dan manfaat bagi masyarakat;b. Pola tata kelola;c. Rencana strategis bisnis;d. Standar pelayanan minimal;e. Laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporankeuangan; danf. Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diauditsecara independen.

Penetapan RSUD Wonosari sebagai BLUD yaitu melaluiKeputusan Bupati Gunungkidul Nomor 115/KPTS/2010 tentangPenetapan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan LayananUmum Daerah (PPK-BLUD) pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

56

Page 48: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 48/56

Wonosari Kabupaten, tanggal 20 Juli 2010 dengan status PPK-BLUDsecara bertahap dengan fleksibilitas yang diberikan meliputi :

a. Jumlah dana yang dapat dikelolalangsung;b. Pengelolaan barang;

c. Pengelolaan piutang; dand. Perumusan standar, kebijakan ,sistem dan prosedur pengelolaan keuangan.

Namun pada intinya pemberian status PPK-BLUD pada suatu SKPDatau unit kerja dengan berbagai fleksibilitasnya ialah semata untukmeningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk operasionalisasiRSUD Wonosari sebagai PPK-BLUD tersebut, secara minimalperaturan bupati yang harus disusun antara lain Perbub tentang :Rencana Strategis Bisnis, Pengelolaan Keuangan, Standar PelayananMinimal (SPM) dan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA).

  Terhadap status BLUD bertahap tersebut, ke depan bisa akanberubah sesuai dengan perkembangan kinerja di RSUD Wonosari,karena sebagaimana disebutkan dalam pasal 19 Permendagri Nomor61 tahun 2007 bahwa Tim Penilai bertugas meneliti dan menilaiusulan penerapan, peningkatan, penurunan dan pencabutan statusPPK-BLUD. Hasil penilaian tersebut disampaikan kepada KepalaDaerah sebagai bahan pertimbangan penetapan penerapan,peningkatan, penurunan dan pencabutan status PPK-BLUD. Dengandemikian berdasarkan evaluasi dari tim penilai, maka statusbertahap bisa meningkat menjadi PPK-BLUD penuh atau justrudicabut statusnya.

Sedangkan Kecamatan dibentuk berdasarkan Peraturan DaerahKabupaten Gunungkidul Nomor 14 Tahun 2008 tentangPembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan TugasKecamatan. Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut dibentuk 18(delapan) kecamatan. Kecamatan yang dibentuk mempunyai tugassalah satunya adalah membina penyelenggaraan pemerintahandesa. Pembentukan pemerintahan desa diatur dalam PeraturanDaerah Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Pemerintah Desa di Kabupaten Gunungkidul.

Untuk menyelenggarakan pemerintahan kabupaten, didukungdengan pegawai sebanyak 12.197 orang PNS pada akhir Tahun2009, yang tersebar pada seluruh instansi/SKPD di lingkunganpemerintah Kabupaten Gunungkidul. Adapun data jumlah PNS daritahun 2005-2009 sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :

Tabel 2.36 Jumlah PNS Kabupaten Gunungkidul

No

Tahun Jumlah Pegawai

1 2005 10.2712 2006 10.3123 2007 10.2684 2008 11.8155 2009 12.197

Sumber : Profil Daerah Kabupaten Gunungkidul

57

Page 49: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 49/56

Adapun jabatan struktural di lingkungan Pemerintah KabupatenGunungkidul sebanyak 750 jabatan, terdiri dari eselon II.a = 1 jabatan, eselon II.b = 22 jabatan, eselon III = 144 jabatan, eselon IV= 502, dan eselon V = 60 jabatan.

Diagram 2.10 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010.

Sedangkan komposisi pegawai Gunungkidul berdasarkanGolongan Ruang adalah sebagai berikut :

Tabel 2.37Komposisi PNS Kabupaten Gunungkidul

Menurut Pangkat dan Golongan Tahun 2010

No.

Golongan/RuangBezetting

Per 31 Agustus2010

1 I/a – I/d 4792 II/a – II/d 3.1343 III/a – III/d 4.9194 IV/a – IV/e 3.665

 Jumlah 12.197Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gunungkidul.

Tabel 2.38Data PNS Menurut Jenis Jabatan di Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2010

No. Jabatan Jumlah (Orang)Per 31 Agustus

20101 Guru 6.7062 Pejabat Fungsional Tertentu 938

3 Pejabat Fungsional Umum 3.8184 Pejabat Struktural 735

 Jumlah 12.197Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gunungkidul, 2010.

Adapun data PNS menurut tingkat pendidikan sebagaimanadapat disajikan pada tabel sebagi berikut:

58

Page 50: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 50/56

Tabel 2.39Data PNS Menurut Tingkat Pendidikandi Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010

No. Jabatan Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)1 SD 305 2,50

2 SMP 544 4,46

3 SMA 3.049 25,00

4 Diploma 3.496 28,66

5 Sarjana 4.534 37,17

6 Pasca Sarjana 269 2,21

 Jumlah 12.197 100

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gunungkidul, 2010.

Sedangkan data proyeksi jumlah PNS Kabupaten Gunungkidulsampai dengan Tahun 2015 secara minus growth, denganmempertimbangkan jumlah PNS yang pensiun, pindah tugaspegawai, meninggal dunia, diberhentkan serta memperhatikan hasilanalisis beban kerja. Data ini dapat digunakan untuk dasarkebijakan rekrutmen PNS pada masa yang akan datang. Data dapatdisajikan sebagai berikut:

Tabel. 2.40

Proyeksi Jumlah PNS Kabupaten GunungkidulTahun 2010 -2015

No.

Proyeksi Jumlah

PNS

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 MinusGrowth

11.815 11.427 10.989 10.61510.24

79.826

2  Zero Growth12.197 12.197 12.197 12.197

12.197

12.197

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Gunungkidul, Tahun 2010

Berdasarkan hasil Analisis Beban Kerja (ABK) dengan belummemperhitungkan jumlah PNS yang pensiun, meninggal dunia, danyang mutasi/pindah tugas dari dan ke luar daerah, sertamenggunakan basis data bezeting PNS sampai dengan bulan Juli2010 masih terdapat selisih kekurangan PNS sebanyak 6 orang PNSdibandingkan dengan hasil analisis.

Kabupaten Gunungkidul dalam penyelenggaraan pemerintahansecara administratif terbagi dalam 18 Kecamatan dan 144 desa,secara lengkap sebagaiamana terlihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.41Daftar Kecamatan dan Desa di Kabupaten Gunungkidul

59

Page 51: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 51/56

NO KECAMATAN DESA

I WONOSARI 1. Wonosari

2. Kepek

3. Piyaman

4. Gari

5. Karangtengah6. Selang

7. Baleharjo

8. Siraman

9. Pulutan

10. Wareng

11. Duwet

12. Mulo

13. Wunung

14. Karangrejek

II NGLIPAR 1. Natah

2. Pilangrejo3. Kedungpoh

4. Kedungkeris

5. Nglipar

6. Katongan

7. Pengkol

III PLAYEN 1. Banyusoco

2. Plembutan

3. Bleberan

4. Getas

5. Dengok

6. Ngunut7. Playen

8. Ngawu

9. Bandung

10. Logandeng

11. Gading

12. Banaran

13. Ngleri

IV PATUK 1. Bunder

2. Beji

3. Pengkok

4. Semoyo5. Salam

6. Patuk

7. Ngoro-oro

8. Nglanggeran

9. Putat

10. Nglegi

11. Terbah

V PALIYAN 1. Sodo

2. Pampang

3. Grogol

4. Karangduwet5. Karangasem

6. Mulusan

7. Giring

VI PANGGANG 1. Girikarto

2. Girisekar

60

Page 52: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 52/56

NO KECAMATAN DESA

3. Girimulyo

4. Giriwungu

5. Giriharjo

6. Girisuko

VII TEPUS 1. Giripanggung2. Sumberwungu

3. Sidoharjo

4. Tepus

5. Purwodadi

VIII SEMANU 1. Ngeposari

2. Semanu

3. Pacarejo

4. Candirejo

5. Dadapayu

IX KARANGMOJO 1. Bejiharjo

2. Wiladeg3. Bendungan

4. Kelor

5. Ngipak

6. Karangmojo

7. Gedangrejo

8. Ngawis

9. Jatiayu

X PONJONG 1. Umbulrejo

2. Sawahan

3. Tambakromo

4. Kenteng5. Sumbergiri

6. Genjahan

7. Sidorejo

8. Ponjong

9. Karangasem

10. Bedoyo

11. Gombang

XI RONGKOP 1. Bohol

2. Pringombo

3. Botodayaan

4. Petir5. Pucanganom

6. Semugih

7. Melikan

8. Karangwuni

XII SEMIN 1. Kalitekuk

2. Kemejing

3. Bulurejo

4. Sumberejo

5. Bendung

6. Candirejo

7. Rejosari8. Karangsari

9. Pundungsari

10. Semin

XIII NGAWEN 1. Tancep

2. Sambirejo

61

Page 53: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 53/56

NO KECAMATAN DESA

3. Jurangjero

4. Kampung

5. Beji

6. Watusigar

XIV GEDANGSARI 1. Hargomulyo2. Mertelu

3. Watugajah

4. Sampang

5. Serut

6. Tegalrejo

7. Ngalang

XV SAPTOSARI 1. Krambilsawit

2. Ngloro

3. Jetis

4. Kepek

5. Kanigoro6. Monggol

7. Planjan

XVI GIRISUBO 1. Balong

2. Jepitu

3. Karangawen

4. Nglindur

5. Jerukwudel

6. Tileng

7. Pucung

8. Songbanyu

XVII TANJUNGSARI 1. Hargosari2. Kemiri

3. Kemadang

4. Banjarejo

5. Ngestirejo

XVIII PURWOSARI 1. Giripurwo

2. Giricahyo

3. Girijati

4. Giriasih

5. Giritirto

Sumber: Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setda Kabupaten

Gunungkidul.

Dalam usahanya meningkatkan pelayanan kepadamasyarakat, Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) menggunakanprinsip pelayanan yang sederhana, jelas, pasti, aman, terbuka,efisien, dan ekonomis, adil serta tepat waktu, Prinsip tersebutdiharapkan dapat mendorong terciptanya suasana yangkondusif dikalangan masyarakat, sehingga dapat menumbuhkansimpati masyarakat untuk berperan aktif dalampenyelenggaraan pembangunan Kabupaten Gunungkidul.

Adapun pelayanan perizinan dan pelayanan non

Perizinan yang melalui KPT adalah:1. Izin Prinsip2. Izin Praktek Perorangan Dokter Gigi3. Izin Praktek Perorangan Dokter Umum4. Izin Praktek Perorangan Dokter Spesialis5. Izin Praktek Bidan

62

Page 54: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 54/56

6. Izin praktek Perawat D3 (Asuhan Keperawatan)7. Izin Praktek Bersama Dokter Umum8. Izin Praktek Bersama Dokter Spesialis9. Izin Praktek Bersama Dokter Umum dan Spesialis10. Izin Praktek Bersama Dokter Gigi

11. Izin Praktek Bersama Dokter Umum, Dokter Gigi, dan DokterSpesialis

12. Izin Praktek Bersama Bidan13. Izin praktek Bersama Perawat14. Izin Balai Pengobatan15. Izin Pendiran Rumah Bersalin16. Izin Pendirian Laboratorium Klinik17. Izin Pendirian Apotek18. Izin Pendirian Toko Obat19. Izin Pendirian Optik20. Akta Kelahiran

21. Akta Perkawinan22. Akta Perceraian23. Akta Kematian24. Akta Pengangkatan Anak25. Akta Pengakuan Anak26. Akta Pengesahan Anak

Tabel 2.42

Pendelegasian Kewenangan Penandatanganan PerizinanTertentu

Kepada Kepala Kantor Pelayanan Terpadu

NO NAMA IZIN INSTANSI ASAL

1 Izin Pendataan Dan Penelitian Bappeda dan KantorKesbanglinmas

2 Izin Lokasi Bagian AdministrasiPemerintahan Umum

3 Izin Mendirikan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum4 Izin Usaha Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum

5 Izin Pemasangan Reklame Dinas Pekerjaan Umum6 Izin Gangguan (HO) Dinas Pekerjaan Umum7 Surat Izin Usaha Perdagangan

(SIUP)Dinas Perindagkoptam

8 Wajib Daftar Perusahaan (WDP) Dinas Perindagkoptam9 Izin Tanda Daftar Industri (TDI) Dinas Perindagkoptam

10 Izin Usaha Industri (IUI) Dinas Perindagkoptam11 Penggantian Izin Usaha Industri Dinas Perindagkoptam12 Izin Perluasan Industri (IPI) Dinas Perindagkoptam13 Izin Usaha Pertambangan Bahan

Galian Gol CDinas Perindagkoptam

14 Izin Trayek Dinas Perhubungan,Komunikasi, danInformatika

15 Izin Pendirian Rumah Sakit TipeD

Dinas Kesehatan

16 Izin Pendirian Rumah Sakit TipeC

Dinas Kesehatan

63

Page 55: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 55/56

NO NAMA IZIN INSTANSI ASAL

17 Izin Pendirian Rumah Sakit TipeB

Dinas Kesehatan

18 Izin Pendirian Rumah Sakit TipeA

Dinas Kesehatan

19 Izin Usaha Jasa Pariwisata Dinas Kebudayaan danPariwisata

20 Izin Usaha Obyek Dan Daya Tarik Wisata

Dinas Kebudayaan danPariwisata

21 Izin Usaha Sarana Pariwisata Dinas Kebudayaan danPariwisata

Sumber: Kantor Pelyanan Terpadu (KPT) Kabupaten Gunungkidul.

Pelayanan perijinan dan non perijinan yang telahditerbitkan sebagai standar prosedur pelayanan yang lebih baikuntuk membantu masyarakat dalam mengurus segala perijinan

melalui, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, KantorPelayanan Terpadu, dan Kecamatan di Kabupaten Gunungkidultidak lepas dari standar waktu yang telah ditentukan sehinggapenerbitan surat ijin dapat diselesaikan tepat waktu.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam erapersaingan global yang menuntut efisiensi dan akurasi,pelayanan birokrasi yang cepat, murah dan berorientasi padakebutuhan serta kepuasan klien sudah menjadi kebutuhanumum.

Dalam usahanya meningkatkan pelayanan kepadamasyarakat Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) menggunakanprinsip pelayanan yang sederhana, jelas, pasti, aman, terbuka,efisien dan ekonomis, adil serta tepat waktu. Prinsip tersebutdiharapkan dapat mendorong terciptanya suasana yang kondusif dikalangan masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan simpatimasyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraanpembangunan Kabupaten Gunungkidul.

Pelayanan perijinan dan non perijinan yang telahditerbitkan sebagai standar prosedur pelayanan yang lebih baikuntuk membantu masyarakat dalam mengurus segala perijinan

melalui, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, KantorPelayanan Terpadu, dan Kecamatan di Kabupaten Gunungkidultidak lepas dari standar waktu yang telah ditentukan sehinggapenerbitan surat ijin dapat diselesaikan tepat waktu.

2.7. Ketertiban, Ketentraman, dan Keamanan

Kondisi ketertiban, keamanan, dan keamanan yangkondusif sangat dibutuhkan dalam melaksanakanpembangunan. Terkait dengan ketertiban dan keamanan diKabupaten Gunungkidul relatif terkendali di bandingkan Kota Yogyakarta, yang ditunjukan dengan kecilnya angka kejahatandan kekerasan yang terjadi pada kurun waktu 2005 sampai2009. Berikut ini gambaran keamanan dan ketertiban yangterjadi di Kabupaten Gunungkidul 5 (lima) tahun terakhir :

Tabel 2.43

64

Page 56: BAB 2 Gambaran Umum

5/10/2018 BAB 2 Gambaran Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-gambaran-umum 56/56

 Jumlah Tindakan Kejahatan Menurut Jenis Di KabupatenGunungkidul

 Jenis Kejahatan Jumlah Kejadian

2005 2006 2007 2008 2009

N a r k o b a 20 14 14 15 24

P e n c u r i a n 30 36 36 21 70

P e r j u d i a n 50 59 59 10 62

P e n i p u a n 2 1 1 6 3

K e s u s i l a a n 5 1 1 3 6

Sumber data : BPS Kabupaten Gunungkidul (IKR)

65