3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Percobaan 4.1.1 Pembuatan Larutan KMnO 4 0,5 N Tabel 4.1 Hasil Pembuatan Larutan KMnO 4 0,5 N Massa KMnO 4 (gr) BM KMnO 4 (gr/mol) Volume Larutan KMnO 4 (ml) Konsentrasi KMnO 4 (N) 3,16 158 200 0,5 4.1.2 Standarisasi Larutan KMnO 4 Tabel 4.2 Hasil Standarisasi Larutan KMnO 4 Run Volume H 2 C 2 O 4 0,3 N (ml) Volume H 2 SO 4 1 N (ml) Volume KMnO 4 (ml) Konsentrasi KMnO 4 (N) % Ralat Nt Np 1 2 3 10 10 10 10 10 10 9,2 9,2 9,2 0,5 0,43 14 % Rata - rata 10 10 9,2 4.1.3 Perhitungan Kadar Besi (Fe) Tabel 4.3 Hasil Penentuan Kadar Besi(Fe) Run Volume Sampel (ml) Volume H 2 SO 4 1 N (ml) Volume H 3 PO 4 85 % (ml) Vol. KMnO 4 0,3 N (ml) Konsentrasi Fe (N) % Ralat Nt Np

BAB IV agung suharmanto

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mantap

Citation preview

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Percobaan4.1.1 Pembuatan Larutan KMnO4 0,5 NTabel 4.1 Hasil Pembuatan Larutan KMnO4 0,5 NMassa KMnO4 (gr)BM KMnO4 (gr/mol)Volume Larutan KMnO4 (ml)Konsentrasi KMnO4(N)

3,161582000,5

4.1.2 Standarisasi Larutan KMnO4Tabel 4.2 Hasil Standarisasi Larutan KMnO4RunVolume H2C2O40,3 N (ml)Volume H2SO41 N (ml)Volume KMnO4 (ml)KonsentrasiKMnO4 (N)%Ralat

NtNp

12310 10 10 10 10 109,29,29,2

0,5

0,43

14 %

Rata-rata10 10 9,2

4.1.3 Perhitungan Kadar Besi (Fe)Tabel 4.3 Hasil Penentuan Kadar Besi(Fe)RunVolume Sampel (ml)Volume H2SO4 1 N (ml)Volume H3PO4 85 % (ml)Vol. KMnO40,3 N (ml)Konsentrasi Fe(N)% Ralat

NtNp

12310 10 10 10 10 10 2 2 2 4,95,15,3

0,4

0,204

49 %

Rata-rata10 10 2 5,1

4.2 Pembahasan Dari percobaan titrasi pertama yaitu pada proses standarisasi larutan KMnO4 dengan larutan standar asam oksalat 0,5 N yang dicampurkan dengan larutan asam sulfat 1 N kemudian dipanaskan hingga suhu 70-80C. Dari standarisasi tersebut didapatkan konsentrasi KMnO4 sebesar 0,43 N dengan persen ralat sebesar 14 %. Selanjutnya, titrasi penentuan kadar Fe dalam larutan FeSO4. Sampel Fe dititrasi dengan larutan KMnO4 sampai diperoleh warna merah rosa yang stabil. Dari hasil percobaan tersebut diperoleh konsentrasi Fe dalam sampel sebesar 0,204 N dengan persen ralat sebesar 49 %. Adapun reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses percobaan penentuan Kadar Fe dengan Titrasi Permanganometri yaitu:a. Reaksi Dalam suasana asam, pH 1MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2OKalium permanganat dapat bertindak sebagai indikator, dan umumnya titrasi dilakukan dalam suasana asam karena akan lebih mudah mengamati titik akhir titrasinya (Meiditya, 2013).b. Persamaan utnuk reaksi antara oksalat dan permanganat adalah5C2O42- + 2MnO4- + 16H+ 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O(Rifqi, 2012)c. Reaksi yang terjadi Pada sampel Fe :MnO4- + 8H+ + 5Fe2+ Mn2+ + 4H2O + 5Fe3+(Yasinta, 2014)Besarnya persen ralat yang diperoleh disebab kan oleh:1. KMnO4 mudah rusak bila terkena sinar matahari. Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 yang terkena sinar matahari akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada titik akhir titrasi akan diperoleh presipitat coklat yang seharusnya adalah larutan berwarna merah rosa. Oleh karena itu terjadi kesalahan pengamatan titik akhir titrasi sehingga KMnO4 sebagai pentiter akan terus ditambahkan untuk bisa mencapai titik akhir titrasi. Hal tersebut membuat volume titran menjadi lebih besar, sehingga kadar yang didapat lebih besar.2. Asam Sulfat yang berperan sebagai katalis bersifat higroskopis (menyerap molekul air dari lingkungannya) sehingga tingkat keasamannya berubah dan mempengaruhi kecepatan reaksi sampel dengan titran. Sehingga reaksi berjalan lebih lambat, volume titran yang ditambah lebih banyak untuk mencapai titik akhir titrasi (Meiditya, 2013).