37
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembahasan Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Dengan melihat kondisi tersebut maka perusahaan dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target penjualan. Agar perusahaan tidak kalah bersaing dengan perusahaan lainnya. Salah satu strategi yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk menghadapi persaingan adalah melakukan kegiatan promosi. Promosi merupakan salah satu bauran pemasaran yang sangat penting dalam memberikan informasi, membujuk, mempengaruhi dan mengingatkan

BAB I,II,III

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I,II,III

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembahasan

Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam

persaingan di segala bidang. Dengan melihat kondisi tersebut maka perusahaan

dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target penjualan.

Agar perusahaan tidak kalah bersaing dengan perusahaan lainnya.

Salah satu strategi yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk menghadapi

persaingan adalah melakukan kegiatan promosi. Promosi merupakan salah satu

bauran pemasaran yang sangat penting dalam memberikan informasi, membujuk,

mempengaruhi dan mengingatkan konsumen terhadap produk atau jasa yang

ditawarkan oleh perusahaan. Dengan melakukan kegiatan promosi yang efektif

dan efisien maka diharapkan konsumen akan mengenal produk-produk yang

dihasilkan oleh perusahaan sehingga konsumen tertarik untuk membeli.

Bauran promosi atau lebih dikenal dengan Promotional Mix adalah

kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel Advertising

(Periklanan), Personal Selling (Penjualan secara Pribadi), dan alat promosi yang

lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan

Page 2: BAB I,II,III

(Basu Swastha D. H, 2000:238). Dengan melakukan bauran promosi yang ada

diharapkan perusahaan mampu meningkatkan penjualan.

CV. Excellent merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha

komputer dan graphic. Produk-produk yang ditawarkan adalah perlengkapan

komputer, monitor, sound system, dll. Dengan banyaknya pesaing usaha sejenis di

kota Semarang perusahaan harus menentukan kegiatan promosi yang tepat,

efektif, dan efisien yang pada akhrinya dapat meningkatkan volume penjualan.

Adapun kegiatan promosi yang sekarang dilakukan CV. Excellent adalah dengan

melakukan periklanan (advertising), media yang digunakan adalah media cetak

untuk menginformasikan dan memasarkan produk yang di tawarkan secara luas.

CV. Excellent juga melakukan kegiatan promosi dengan melakukan promosi

penjualan yaitu dengan mengadakan pameran. Namun tidaklah mudah bagi

perusahaan untuk dapat menentukan mana diantara bauran promosi yang ada

dapat meningkatkan penjualan. Hal inilah yang sering dialami oleh beberapa

perusahaan. Ketika perusahaan dihadapkan pada pengambilan keputusan terkait

penentuan variabel-variabel dalam bauran promosi.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh biaya promosi yang dikeluarkan terhadap

volume penjualan komputer pada Excellent. Oleh sebab itu penulis mengambil

judul “Analisi Pengaruh Biaya Promosi terhadap Volume Penjualan

Komputer pada CV. Excellent Semarang”.

Page 3: BAB I,II,III

1.2 Perumusan Masalah

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis akan membahas besarnya

pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan. CV. Excellent melakukan

kegiatan promosi lebih dari satu variabel yaitu periklanan (Advertising), dan

promosi penjualan produk-produk perlengkapan komputer. Penulis ingin

mengetahui manakah diantara bauran promosi yang digunakan yang dapat

mempengaruhi omset penjualan CV. Excellent.

1.3 Tujuan dan Kontribusi

Penulisan Tugas Akhir ini mempunyai beberapa tujuan agar dalam

penulisan tidak terjadi hal yang menyimpang dari tujuan tersebut. Setiap kegiatan

mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan diharapkan kegiatan tersebut berguna

bagi orang lain maupun diri sendiri.

1.3.1 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui kegiatan promosi yang dilakukan oleh

perusahaan yaitu pada CV. Excellent Semarang

b. Untuk mengetahui pengaruh biaya promosi terhadap volume

penjualan.

Page 4: BAB I,II,III

1.3.2 Kontribusi Penulisan

Dari penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai

berikut:

a. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kegiatan promosi dan

penjualan pada CV. Excellent

b. Bagi Perusahaan

Dapat digunakan sebagaimasukan yang dapat dipertimbangkan untuk

menentukan kebijakan dalam memilih kegiatan promosi yang efektif

sehingga mampu mencapai sasaran yang diinginkan.

c. Bagi Politeknik

Tugas Akhir ini merupakan bahan referensi dan tambahan informasi

khususnya bagi mahasiswa di lingkungan jurusan Administrasi Niaga yang

akan menyusun Tugas Akhir.

Page 5: BAB I,II,III

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat

penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan untuk mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan, melakukan perkembangan dalam perusahaan dan

untuk pencapain tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Pengertian

pemasaran oleh para ahli dikemukakan berbeda-beda, tetapi semua itu mempunyai

pengertian yang hampir sama antara satu dengan yang lainnya.

Menurut Basu Swastha (2000:10) dalam buku Azaz-azaz pemasaran

mengemukakan pengertian pemasaran sebagai berikut:

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Page 6: BAB I,II,III

Definisi pemasaran yang dikemukakan oleh Philip Kotler (2002:9) yang

disadur oleh Benjamin Molan adalah sebagai berikut:

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

2.2 Pengertian Biaya

Menurut Harnanto (1992:24), pengertian biaya adalah sebagai berikut:

Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntasi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Menurut Hansen dan Mowen (2204:40), “Biaya didefinisikan

sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan

barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa

yang akan datang bagi organisasi”.

2.3 Promosi

2.3.1 Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen

pemasaran dan sering dikatakan sebagai “proses berlanjut”. Ini disebabkan karena

promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan”

Page 7: BAB I,II,III

(Basu Swastha D.H, 2000:237). Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2002:219)

yaitu:

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran dengan melalui aktivitas menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal terhadap yang ditawarkan.

Promosi merupakan bagian dari konsep pemasaran, karena di dalam

konsep pemasaran terdapat komponen-komponen antara lain produk, harga,

promosi dan distribusi yang terangkum dalam marketing mix. Dalam kegiatan

pemasaran, promosi digunakan oleh perusahaan untuk memberitahukan dan

mendorong masyarakat untuk membeli produk-produknya, baik itu melalui media

massa atau dengan cara lainnya. Agar penyampaian pesan atau informasi melalui

promosi dapat diterima dengan baik oleh konsumen, maka perlu adanya mediator

yang menghubungkan atara produsen dengan konsumen yaitu media promosi.

2.3.2 Sasaran Promosi

Menurut Joseph P. Guiltinan dan Gordon W Paul (1992:280) sasaran

promosi antara lain:

a. Merangsang Pertanyaan: Untuk menarik pertanyaan dapat dilakukan dengan

menawarkan sesuatu seperti demonstrasi produk. Katalog gratis, atau hadiah

tertentu.

b. Meningkatkan mencoba produk: Perusahaan yang menawarkan sejumlah

produk yang saling berkaitan seringkali menggunakan teknik yang

dinamakan kupon silang untuk mendorong konsumen mencoba produk baru.,

Page 8: BAB I,II,III

c. Mendorong pembelian ulang: Promosi berkesinambungan meliputi kupon

penjualan, permainan, dan perlombaan yang berlangsung selama beberapa

minggu atau hadiah yang dibagikan selama waktu tertentu dapat merangsang

pembelian ulang dari toko pengecer karena para pelanggan terus-menerus

kembali ke toko tersebut untuk mendapatkan manfaat penuh dari program

ini.

d. Kegiatan-kegiatan hiburan khusus: Misalnya kesempatan memperoleh tanda

tangan asli pengarang di buku hasil karangannya serta atraksi khusus di pusat

pembelanjaan dapat menarik pelanggan yang kemudian akan melakukan

pembelian.

e. Mendorong penyimpanan persediaan: Mengurangi kehabisan persediaan di

tingkat pengecer memungkinkan perusahaan untuk menghindari kehilangan

pelanggan.

f. Mendapatkan bantuan promosi distributor: Kontes penjualan dan bantuan

uang tunai khusus atau pun bantuan penataan barang dapat ditawarkan

dengan imbalan persetujuan distributor untuk menyediakan ruang peragaan

khusus, atau untuk mengerahkan usaha pernjualan atau periklanan tambahan.

2.4 Promotional Mix

2.4.1 Pengertian Promotional Mix

(Basu Swastha, 2000:238) mendefinisikan Promotional Mix atau sering

disebut dengan bauran promosi yaitu ”Bauran promosi adalah kombinasi strategi

Page 9: BAB I,II,III

yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat

promosi lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program

penjualan”.

Dalam pelaksanaannya perusahaan sapat menggunakan salah satu variabel

promotional mix tersebut atau kombinasinya, yang dikoordinir dengan strategi

produk, harga dan distribusi.

Kegiatan promosi setiap perusahaan berbeda-beda, ada perusahaan yang

menggunakan satu variabel dari promotional mix dalam pelaksanaan promosinya

dan ada juga perusahaan yang menggunakan kombinasi dari variabel-variabel

promotional mix dalam pelaksanaan promosi nya.

Ada empat variabel dalam promotional mix yaitu persinal selling, publisitas,

promosi penjualan dan periklanan.

1. Personal selling

Menurut Basu Swastha D.H (2000:260) yang dimaksud dengan personal

selling adalah:

Interaksi antara individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain

Personal selling merupakan komunikasi langsung (tatap muka) antara

penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon

pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga

mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Metode ini mempunyai

kelebihan antara lain operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati

reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat

Page 10: BAB I,II,III

diminimalkan, pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli, dan penjual

dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Namun karena

menggunakan armada penjual yang relatif besar, maka metode ini biasanya mahal.

Di samping itu, spesifikasi penjual yang diinginkan perusahaan mungkin sulit

dicari. Meskipun demikian, personal selling tetaplah penting dan biasanya dipakai

untuk mendukung metode promosi lainnya.

2. Publisitas

“Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa

secara non-personal yang mana orang atau organisasiyang diuntungkan tidak

membayar untuk itu (Fandy Tjiptono, 2002:228)”. Publisitas adalah penempatan

berupa artikel, tulisan, foto, atau tayangan visual yang sarat nilai berita baik

karena luar biasa, penting, atau mengandung unsur-unsur emosional,

kemanusiaan, dan humor) secara gratis dan bertujuan untuk memusatkan

perhatian terhadap suatu tempat, orang, orang, atau suatu institusi yang biasanya

dilakukan melalui penerbitan umum.

3. Promosi Penjualan

Basu Swastha D.H (2000:261) mengemukakan: “Promosi penjualan

adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain personal selling, pulbisitas dan

periklanan yang mendorong efektivitas pembelian konsumen dan pedagang

dengan menggunakan alat-alat peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya”.

Page 11: BAB I,II,III

Promosi penjualan menggambarakan insentif-insentif dan hadiah-hadiah

untuk membuat para pelanggan membeli barang-barang perusahaan sekarang

ketimbang nanti. Jika iklan adalah alat jangka panjang untuk membentuk perilaku

pasar terhadap suatu merk, promosi penjualan dimaksudkan sebagai alat jangka

pendek untuk memicu terjadinya tindakan pembelian. Promosi penjualan

menghasilkan respons-respons yang lebih cepat dan terukur dalam penjualan

daripada yang dapat dilakukan oleh iklan.

4. Periklanan

“Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya,

melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta

individu-individu.” (Basu Swastha D.H, 2000:245).

Sedangkan menurut (Philip Kotler 2000:658): “Periklanan adalah

merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada

para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu

dengan biaya yang semurah-murahnya”.

2.5 Penjualan

2.5.1 Pengertian Penjualan

Dalam buku Prinsip-prinsip penjualan (Ahmad Zaini, 1992) yang

dimaksud dengan penjualan adalah:

Suatu proses dimana penjual mengetahui dengan pasti menggerakan serta memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli

Page 12: BAB I,II,III

untuk menciptakan keuntungan bersama dan berkesinmabungan baik bagi pembeli maupun penjual.

Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari

penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang

diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil

produk yang dihasikan.

2.5.2 Pengertian Volume Penjualan

Dalam buku Marketing Management, Radiosunu (1989:64)

mendefinisikan volume penjualan adalah “Beberapa jumlah produksi atau barang

yang terjual dari suatu produk tertentu dalam jangka waktu tertentu”.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi volume penjualan (Radiosunu,1989:65)

yaitu:

1. Faktor Internal

a. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan pasar. Dalam menciptakan produk perlu

diperhatikan konsep produk secara total yang meliputi barang, kemasan,

label, pelayanan, dan jaminan. Produk yang mempunyai konsep baik akan

lebih dicari konsumen, sehingga perusahaan yang mempunyai produk

tersebut akan dapat meningkatkan volume penjualan.

Page 13: BAB I,II,III

b. Harga Produk

Produk yang telah memiliki konsep yang baik, hendaknya diperhatikan

pula mengenai harganya. Tingkat harga yang telah ditetapkan atas suatu

produk akan mempengaruhi kuantitas yang terjual. Sebaiknya harga

ditetapkan dengan melihat jenis produk, kualitas, dan harga yang

ditentukan pesaing untuk produk yang sama.

c. Promosi

Promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada konsumennya

agar konsumen dapat membeli produk tersebut. Promosi menyangkut

variabel-variabel periklanan, personal selling, publisitas dan promosi

penjualan serta biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakannya. Promosi

yang gencar dan tepat sasaran akan meningkatkan volume penjualan.

d. Distribusi Produk

Untuk meningkatkan volume penjualan perlu juga memperhatikan

distribusi yaitu apakah saluran distribusi yang dipakai sudah memenuhi

keinginan perusahaan.

e. Pelayanan Produk

Selain hal-hal tersebut diatas, pelayanan yang baik juga akan dapat

meningkatkan volume penjualan.

Page 14: BAB I,II,III

2. Faktor Eksternal

a. Peraturan Pemerintah

Kebijakan pemerintah mengenai pajak dan bahan baku produk akan

mempengaruhi volume penjualan.

b. Persaingan

Untuk menghadapi persaigan yang ada sebuah perusahaan akan tetap

memperhatikan harga, kualitas produk yang telah diproduksi sehingga

konsumen akan tetap setia terhadap produk yang dihasilkan.

2.5.3 Tujuan Penjualan

Menurut Basu Swastha (2005:404) perusahaan umumnya mempunyai tiga

tujuan umum dalam penjualan, yaitu:

a. Mencapai volume pejualan tertentu

b. Mendapat laba tertentu

c. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya

hanya dilakukan oleh pelaksana penjual atau para penjual. Dalam hal ini perlu

adanya kerjasama yang rapi diantara fungsionaris dalam perubahan maupun

dengan para penyalur.

Page 15: BAB I,II,III

2.5.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan

Menurut Basu Swastha dan Irawan (1999:406) kegiatan penjualan

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Kondisi dan kemampuan penjual

Transaksi jual beli secara komersial atas barang dan jasa itu pada

prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan

pembeli sebagai pihak kedua. Penjual harus dapat meyakinkan kepada

pembelinya agar berhasil dalam mencapai sasaran penjualan yang

diharapkan.

2. Kondisi pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam

penjualan dapat pula mempengaruhi penjualan.

3. Modal

Dalam memasarkan produknya, penjual membutuhkan modal yang cukup

besar, misalnya untuk promosi. Hal ini bertujuan agar produknya dikenal

olah masyarakat sehingga masyarakat tertarik untuk membeli produk

tersebut.

4. Kondisi organisasi perusahaan

Biasanya dalam perusahaan kecil, masalah penjualan ditangani oleh orang

yang juga melakukan fungsi-fungsi lainnya. Hal ini dikarenakan jumlah

Page 16: BAB I,II,III

tenaga kerja sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana serta yang

memiliki juga tidak sekomplek perusahaan besar. Biasanya masalah

pernjualan pada perusahaan besar ditangani manager penjualan dibawah

pempinan perusahaan (direktur).

Page 17: BAB I,II,III

BAB III

METODE PENELITIAN

3. Metode Penelitian

Dalam penyusunan tugas akhir ini diperlukan metode penelitian yang

sesuai guna mendapatkan data sehingga memudahkan orang dalam

memahaminya. Metode penelitian yang digunakan meliputi metode pengumpulan

data, definisi operasional variabel, metode penulisan dan teknik analisis.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir

ini adalah sebagai berikut:

a.Wawancara (Interview)

Menurut J. Supranto (2003:85). Wawancara atau interview merupakan

tanya jawab antara petugas dengan responden, biasanya petugas juga

membawa daftar pertanyaan untuk diisi dengan keterangan-keterangan

yang diperoleh dengan wawancara.

Page 18: BAB I,II,III

Dalam metode interview ini, dilakukan tanya jawab secara langsung

dengan pemilik CV. Excellent untuk memperoleh data tentang gambaran

umum perusahaan, biaya promosi dan volume penjualan.

b. Observasi

Menurut J. Supranto (2003:87) cara observasi ini dilakukan tanpa

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, sering dipergunakan di dalam

penelitian antropologi atau di dalam bidang-bidang sosial dan ekonomi

dan terutama sekali untuk penelitian dimana subjeknya tidak bisa diajak

wawancara atau walaupun objeknya orang, tujuan penyelidikan itu

dirahasiakan. Dalam melakukan observasi ini dilakukan pengamatan

secara langsung pada CV Excellent.

c.Studi Pustaka

Menurut J. Supranto (2003:28) pengertian studi pustaka adalah:

Riset yang dilakukan dengan jalan membaca literatur, berupa buku-buku

atau majalah jurnal dan sumber data lainnya di dalam perpustakaan. Jadi

pengumpulan data dilakukan diperpustakaan atau di tempat lainnya yang

tersimpan buku-buku serta sumber-sumber data lainnya.

Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan mencatat informasi

yang terdapat dalam buku-buku literatur dari perpustakaan, data dari

perusahaan, dan dari situs-situs internet yang berkaitan dengan pokok

bahasan dalam Tugas Akhir ini.

Page 19: BAB I,II,III

3.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah:

a. Data Primer

Data primer menurut J. Supranto (2003:20) yaitu data yang dikumpulkan

sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi langsung melalui objeknya.

Data primer diperoleh melalui interview secara panjang lebar dan

mendalam dengan narasumber dalam membahas tentang permasalahan

yang sedang diteliti. Di sini pewawancara hanya mendengarkan serta

mencatat semua keterangan narasumber pada CV Excellent. Data ini

berupa biaya yang promosi yang di keluarkan dan volume penjualan

pada CV Excellent.

b. Data Sekunder

Data Sekunder menurut J. Supranto (2003:21) adalah data yang

diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi, jadi data

sudah dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder diperoleh melalui

studi pustaka yang berkaitan dengan penulisan Tugas Akhir. Data ini

juga merupakan data pelengkap yang dibutuhkan dalam pembuatan

konsep yang mempunyai variasi nilai.

Page 20: BAB I,II,III

3.3 Jenis Data

a. Data Kualitatif

Menurut J. Supranto (2003:20) pengertian data kualitatif adalah data

yang tidak berbentuk angka. Jadi data tersebut tidak dapat diukur secara

langsung. Data tersebut berupa gambaran umum perusahaan, struktur

organisasi dan job diskripsi dari masing-masing bagian beserta tugasnya

pada CV Excellent Semarang.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dapat dihitung/dapat diukur (Marzuki

2002:55). Data ini terdiri dari data-data yang kebenarannya dapat diuji

dan dipertanggung jawabkan seperti biaya promosi dan volumen

penjualan.

3.4 Kerangka Pemikiran Teoritis

“Kerangka pemikiran teoritis diartikan sebagai model konseptual mengenai

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor atau variabel yang

didefinisikan sebagai masalah yang penting sekali” (Husaini Usman dan Purnomo

S.A, 2003:33)

Promotional mix menggabungkan komponen personal selling, promosi

penjualan, publikasi, dan periklanan menjadi satu program terpadu untuk

Page 21: BAB I,II,III

berkomunikasi dengan pembeli dan orang lain yang mempengaruhi proses

pembelian.

Promosi merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan pemasar

dalam kegiatan pemasaran sebuah produk, karena konsumen akan mengenal

produk tersebut sampai akhirnya mengambil sebuah keputusan pembelian. Salah

satunya melalui media promosi yang dipilih serta menganggarkan biaya promosi

untuk membiayai kegiatan promosi yang dilakukan dan dalam jangka waktu ke

depan akan dilihat pencapaian dari kegiatan promosi dari hasil penjualan atau

volume penjualan, dari uraian diatas dapat diuraikan melalui gambar 1

GAMBAR 1

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah petunjuk tentang bagaiana suatu

variabel diukur (Huasini Usman dan Pramono S.A, 2003:7)

Biaya Promosi (X)

Biaya PromosiPenjualan

BiayaPeriklanan

VolumePenjualan (Y)

Page 22: BAB I,II,III

Definisi operasional variabel diapakai dalam kegiatan penelitian untuk

mengetahui cara mengukur suatu variabel, sehingga seseorang dapat pula

mengetahui baik buruknya suatu pengukuran. Dalam penelitian ini definisi

operasional yang dipakai adalah sebagai berikut:

1. Biaya (X)

Diukur dengan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan promosi

dalam rupiah. Dimana biaya promosi terdiri dari promosi penjualan (X1)

dan periklanan (X2).

2. Volume Penjualan (Y)

Diukur dengan besarnya penjualan dalam rupiah selama beberapa periode

tertentu.

Dalam penelitian ini, terdapat variabel yang memiliki hubungan asimetris,

yaitu jika satu atau lebih variabel bebasnya (variabel dependen) mempengaruhi

variabel terikatnya (dependen). Dalam penelitian ini dapat dilihat hubungan antara

biaya promosi dengan volume penjualan.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penulisan tugas akhir ini, pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) tipe 16.0, dengan

metode statistik antara lain:

a. Analisis Regresi Berganda

Page 23: BAB I,II,III

Adapun rumus dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

(Riyadi, 2008:115)

Dengan:

Y = variabel terikat (dependen)

X = variabel bebas (independen)

a = penduga bagi a (konstanta)

b = penudga bagi b

Dimana:

X = Biaya Promosi

X1 = Biaya Promosi Penjualan

X2 = Biaya Periklanan

Y = Volume Penjualan

b. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukan besarnya sumbangan X

pada variasi Y. Secara statistik, koefisien determinasi dianggap sebagai

”korelasi pangkat dua”, dengan rumus:

(Bilson Simamora, 2004:334)

Y= a+bX1+bX2...e

R2 = (korelasi)2

Page 24: BAB I,II,III

c. Uji t atau Pengujuan Koefisien Regresi

Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang digunakan

untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara individual

mempengaruhi variabel dependen (Y).

dengan: df = n-2, α = 5% (0.05)

ttabel = tα/2 (n-2)

(Supranto,2003:217)

Keterangan:

to = thitung

b = koefisien regresi

Sb = standar error (b)

df = derajat kebebasan (degrees of freedom)

α = level of significance

Berikut prosedur pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t:

1. Ho : X=0, tidak ada pengaruh antara variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen.

Ha : X≠0, ada oengaruh antara variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen.

to =

Page 25: BAB I,II,III

2. Level of significance α = 0.015 (pengujian satu sisi), df=n-2

3. Untuk kesimpulan dari pengujian hipotesis menggunakan uji t, dapat

diperoleh dengan cara membandingkan antara thitung dengan ttabel .

Jika thitung < ttabel , maka Ho diterima, artinya bahwa tidak ada pengaruh

antara biaya promosi (X) terhadap volume penjualan (Y).

Apabila thitung > ttabel , maka Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh antara

biaya promosi (X) terhadap volume penjualan (Y).

d. Tes Signifikansi

Signifikansi korelasi ganda dapat diuji dengan uji F, menggunakan rumus:

(Simamora,2004:342)

Dimana:

R = korelasi ganda

k = jumlah variabel independen

n = ukuran sampel

Prosedur pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F adalah sebagai

berikut:

1) Ho : X=0, tidak ada pengaruh antara variabel independen secara bersama-

sama terhadap variabel independen.

Page 26: BAB I,II,III

2) Level of Significance α=5% (0.05), df=n-k-1

3) Kesimpulan dari pengujian hipotesis menggunakan uji F, dapat diperoleh

dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel .

Jika Fhitung < Ftabel , maka Ho diterima, artinya bahwa tidak ada pengaruh

antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Apabila Fhitung > Ftabel , maka Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh antara

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.