Author
dinhphuc
View
220
Download
0
Embed Size (px)
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Tn. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK
DI IRNA C3Lt1 RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan tanggal 15 April 2008 pukul 05.00 WIB di ruang
C3Lt1 (penyakit dalam) RSUP Dr. Kariadi Semarang. Data yang diperoleh yaitu dari
anamnesa baik dari klien maupun keluarga klien dan melalui catatan medik yang ada.
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Suku /Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : Tambak rowo, Cepu
Tanggal masuk : 14 April 2008
Diagnosa Medis : Chronic Kidney Disease
No. Resgister : 57386
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Hubungan dengan klien : Anak
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Tidak bisa BAK.
b. Riwayat kesehatan sekarang
± 4 hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh tidak bisa BAK, 2 hari
sebelumnya mengeluh nyeri ketika BAK. Kencing merasa tidak tuntas, urine
klien berwarna kuning kemerahan dan saat BAK klien harus mengejan. Klien
BAK 5 – 6 x /hari tetapi hanya keluar sedikit-sedikit.
c. Riwayat penyakit dahulu
Klien pernah BAK dengan urine keruh, klien juga pernah BAK bercampur
darah dan pada saat BAK harus dengan mengejan dan terasa nyeri saat BAK.
4 tahun yang lalu klien pernah di foto rontgent di RSUD Cepu dan ternyata
ada batu ginjal dan sudah di operasi di RS Cepu.
d. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga klien yang menderita penyakit Chronic Kidney Disease
sebelumnya. Keluarga klien juga tidak memiliki riwayat diabetes mellitus,
hipertensi dan jantung.
3. Pengkajian Pola Fungsional
a. Pola pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan bahwa kesehatan sangat penting yang patut disyukuri,
usaha yang dilakukan agar penyakitnya dapat disembuhkan adalah berobat ke
rumah sakit Dr. Kariadi.
Apabila sakit, klien biasa mengkonsumsi obat warung dan jamu-jamuan.
Klien merokok ± 6 batang /hari dan sering minum kopi setiap pagi satu gelas
sebelum berangkat ke sawah. Klien percaya bahwa penyakit yang dideritanya
dapat sembuh.
b. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit klien biasa makan 2 x sehari dengan porsi nasi, lauk, sayur dan
buah serta minum air putih ± 1000 ml/hari serta segelas kopi setiap pagi, serta
makanan kecil sebelum berangkat ke sawah, klien tidak biasa sarapan.
Selama sakit klien makan yang disediakan rumah sakit yaitu nasi lembek,
sayur, lauk dan buah-buahan 3x sehari, setara dengan diet uremi 1900 kalori
30 gr protein.
c. Pola eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit klien BAB 1 – 2 x sehari, yaitu pagi dengan konsistensi
lembek, bau khas, warna kuning.
Selama di rawat di RSDK klien sudah BAB 1x dengan konsistensi
lembek, bau khas, warna kuning ada sedikit lendir.
2) BAK
Sebelum sakit klien biasa BAK 5 – 6 /hari, dengan warna urine kuning
jernih, bau khas.
Selama sakit klien BAK 4 – 5 x/hari, tetapi urine yang keluar sangat
sedikit, dengan warna urine kuning kemerahan, saat BAK klien harus
mengejan dan terasa nyeri, klien juga merasa tidak tuntas saat BAK.
d. Pola aktivitas
Sebelum sakit, kegiatan di rumah adalah sebagai petani yang setiap pagi dan
sore pergi ke sawah.
Selama sakit, klien tidak melakukan kegiatan rutinnya karena harus di rawat
di RSDK untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan, klien mengeluh
lemas dan sesak nafas apabila miring ataupun kepala klien sejajar dengan
kaki.
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien biasa tidur malam antara pukul 22.00 – 04.30 WB dan
jarang tidur siang.
Selama sakit klien tidur malam antara pukul 23.00 – 04.00 WIB dan terasa
tidak pulas dan kadang tergganggu oleh sesak nafasnya yang timbul secara
tiba-tiba. .
f. Pola persepsi sensori dan kognitif
Selama sakit klien merasa nyeri saat BAK dan sesak nafas. Nyeri hilang
timbul, nyeri sekitar kandung kemih dan bawah pinggang kiri dan kanan.
Klien menahan rasa sakit dengan meringis. Klien tidak menggunakan alat
bantu penglihatan dan pendengaran, kemampuan kognitif klien masih bagus
dan bicaranya pun masih jelas.
Persepsi terhadap nyeri
P : Nyeri saat mengejan ketika BAK
Q : Nyeri seperti terbakar
R : Nyeri sekitar pinggang bagian bawah kanan dan kiri dan sekitar kandung
kemih.
S : Skala nyeri 7
T : Nyeri hilang timbul
g. Pola hubungan dengan orang lain
Sebelum klien sakit, hubungan klien dengan keluarga, saudara dan tetangga
baik-baik saja, klien biasa bercengkrama di sawah dengan tetangga sesekali
saat klien beristirahat dari aktivitas bersawahnya.
Selama sakit belum ada tetangga yang menjenguk klien, namun klien
senantiasa didampingi oleh istri dan anaknya
h. Pola reproduksi dan seksual
Sebelum sakit klien sudah tidak lagi berhubungan dengan suami istri, ketika
masih muda 2 -3 x dalam 1 minggu mereka berhubungan intim. Klien adalah
seorang ayah dari tiga orang anak dan kakek dari dua orang cucu.
Pemahaman klien tentang fungsi seksual bahwa seksual hal yang tabu dan
hanya pasangan suami istri yang tahu.
i. Pola persepsi dan konsep diri
Klien tidak merasa rendah diri dengan penyakit yang dideritanya saat ini dan
berharap agar penyakit yang dideritanya cepat sembuh.
j. Pola mekanisme koping
Dalam mengambil keputusan klien selalu di bantu keluarga, karena apapun
masalah harus dimusyawarahkan, upaya yang dilakukan dalam menghadapi
penyakitnya sekarang ini adalah berobat dan berdoa.
k. Pola nilai keyakinan
Sumber kekuatan baginya adalah Allah SWT dan keluarga. Klien mengatakan
bahwa pengobatan yang dijalani tidak bertentangan dengan keyakinan yang
dianutnya.
4. Pengkajian fisik
a. Keadaan umum : pasien lemah
b. Tingkat kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital
TD : 100/60 mmHg
N : 78
RR : 30 x /menit
S : 36,40C
d. Antropometri BB : 50 kg
TB : 160 cm
e. Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada lesi
Rambut : hitam, lurus, tebal bersih
Mata : kemampuan penglihatan baik, reaksi terhadap cahaya,
pupil mengecil, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik.
Hidung : bersih, tidak ada septum deviasi, tidak ada epistaksis,
tidak ada polip, nafas cuping hidung menggunakan
alat Bantu pernafasan.
Telinga : pendengaran baik, bersih tidak ada pembengkakan,
tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Mulut : mukosa lembab, merah tua, tidak bau mulut
f. Leher & tengkorak : trakea simetris, tidak ada benjolan vena, juga tidak
ada nyeri waktu menelan. Tidak menggunakan
trakeostomi.
g. Dada : menggunakan otot bantu pernafasan
h. Paru – paru I : simetris
Pa : SF kanan dan kiri sama
Pe : sonor seluruh lapang paru
A : suara Ronkhi basah halus dikiri bawah paru-paru.
i. Jantung I : ictus cordis tidak tampak
Pa : ictus cordis teraba pada intercosta V 2 cm media
linia media clavicula sinistra.
Pe : pekak konfigurasi jantung dalam batas normal
A : bunyi jantung I – II murni, gallop tidak terdengar.
j. Abdomen I : datar, supel
A : bunyi peristaltic usus 17 x /menit
Pe : tympani
Pa : tidak ada nyeri tekan
k. Genetalia : terpasang kateter, bersih, tidak ada tanda-tanda
terjadinya infeksi pada area pemasangan kateter.
l. Ekstremita : CRT < 2 detik, klien tidak kuat duduk terlalu lama,
gerak ekstremitas superior dan inferior lemah.
m. Kulit : tepasang infus pada tangan kiri, tidak ada edema,
warna kulit sawo matang, turgor baik.
5. Status pengkajian lain
a. Tanda-tanda vital
15 – 4 – 08 16 – 4 – 08 17 – 4 – 08 TTV
05.00 21.00 05.00 21.00 05.00
TD (mmHg)
N (x/menit)
100/60
78
110/70
76
120 /60
92
150/50
100
100/60
80
RR x/menit
Suhu (0C)
30
36,4
24
36,8
20
38
24
37,5
24
37,6
b. Status nutrisi
BB : 50 kg
TB : 160
IMT : indeks masa tubuh
IMT : )(TB
kgBB2 m
: 2(1,60)50
: 19,5 (underweight)
< 20 : underweight
20 – 25 : normal
25 – 30 : overweight
> 30 : obesitas
Berat badan relatif
BBR : %100100-TBkgBB x
: %100100-601
50 x
: 83,3 % underweight
< 90 % (underweight)
9 – 110 % : normal
110 – 120 % : overweight
> 120 % : obesitas
c. Status cairan selama 10 jam
IWL : 24
1015 xBBx
: 15 x 50 x 10 = 312,5 cc 24
Masukan infus D5% 12 tetes permenit
Infus = 15
601012 xx
= 480 cc
Status cairan selama 7 jam
IWL = 24
715 xBBx
= ccxx 218:24
75015
Masukan infus D5 % 12 tetes /menit
Infus = 15
60712 xx
= 336 cc
Tgl Intake Output
Minum : 200 cc
Makan : 50 cc
Infus : 480 cc
Urine : 100 cc
BAB : 75 cc
IWL : 36, 5 cc
15/4/08
21.00 –
06.00
Jumlah 730
Balance +242,5 cc
Jumlah : 487, 5
16/4/08
20.00 –
06.00
Minum : 100 cc
Makan : 100 cc
Infus : 480 cc
Urine : 150 cc
BAB : 100 cc
IWL : 312, 5 cc cc
Jumlah : 730 cc
Balance : + 167, 5
Jumlah : 562,5
17/4/08
0600 –
13.00
Minum : 75 cc
Makan : 50 cc
Infus : 480 cc
Urine : 150 cc
BAB : 100 cc
IWL : 218 cc
Jumlah : 605
Balance : + 137
Jumlah : 468
6. Pemeriksaan penunjang
• Hematologi tgl 14/5/08
Hb
Ht
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCH
MCV
MCHC
RDW
7,58
23,3
3,72
12,1
35,7
20,4
62,7
32,5
23,4
13 – 16
40 – 54
4,5 – 6,5
4 – 11
150 – 400
27 – 32
76 – 96
29 – 36
11,6 – 14,8
gr%
%
Juta/mmk
Ribu/mmk
Ribu/mmk
Pg
Fl
g/dl
%
Elektrolit
Natrium
Kalium
Chlorida
Magnisum
Protein total
Albumin
Kimia klinik
Ureum
125
3,9
102
2,03
6,2
2,1
108
136 – 145
3,5 – 5,1
98 – 107
2,12 – 2,52
6,2 – 8,2
3,4 – 5,0
15 – 39
mmol /L
mmol /L
mmol /L
mmol /L
mmol /L
gr/dl
mg/dl
creatinin 10,3 0,60- 1,30 mg/dl
• Imunoserologi
HbSAg negatif negatif
Therapy
Infus D5% 12 Tpm
Ceftriaxone 1 x 2 gr
Furosemide 3 x 2 ampul
CaCO3 3 x 1 tablet
Diit :
Uremi 1900 kkal 30 gr protein
Transfusi tgl 17/4/08
PRP B 300 cc
PRC 400 cc
B. Pengelompokan
No Waktu Data
1. 15-4-2008
06.30
DS :
- Klien mengatakan air kencing yang keluar sangat sedikit.
- Klien mengatakan saat kencing harus mengejan dan terasa
nyeri
- Klien mengatakan saat kencing mengatakan tidak tuntas
- Klien mengeluh sesak nafasnya apabila untuk duduk maupun
kepalanya sejajar dengan kaki saat tiduran.
- Klien mengeluh badannya terasa lemas
- Klien mengatakan tidak kuat duduk terlalu lama
- Klien mengatakan tidak kuat berjalan tanpa bantuan orang
lain
DO :
- Haluaran urine dalam 10 jam 100 cc
- Balance cairan dalam 10 jam berlebihan 242,5 cc
- Terdengar suara ronkhi basah halus di paru-paru bawah
sebelah kiri
- TD : 100/60 mmHg S: 36,4 0C
N : 78 x / menit RR : 20 x / menit
- Klien terlihat lemas
- Klien terlihat hanya beraktifitas diatas tempat tidur
- Jika beraktivitas nadi meningkat 100 x/mnt
- Wajah klien terlihat pucat dan menahan rasa sakit
- Persepsi terhadap nyeri :
P : Nyeri saat mengejan ketika BAK
Q : Nyeri seperti terbakar
R : Nyeri sekitar punggung bagian bawah dan sekitar kandung
kemih.
S : Skala nyeri 7
T : Nyeri hilang timbul
Hasil lab : Eritrocit 3,72 juta / mmk
Trombocit 35,7 ribu / mmk
Hb 7,58 gr %
Ht 23,3 %
Leukosit 12,1 ribu / mmk
Natrium 125 mmol / L
Ureum 108 mg/dl
Creatinin 10,3 mg/dl
C. Analisis Data
No Waktu Data Fokus Masalah Etiologi
1.
15-4-08
06.30
DS :
- Klien mengatakan air kencing
yang keluar sangat sedikit
- Klien mengatakan saat kencing
harus dengan mengejan terasa
nyeri
- Klien mengatakan saat kencing
mengatakan tidak tuntas
DO :
- Haluaran urine dalam 10 jam 100
cc
- Balance cairan dalam 10 jam
berlebihan 242,5
Kelebihan
volume cairan
Penurunan
haluaran urine,
retensi cairan dan
natrium
2.
15-4-08 06.30
DS : - Klien mengeluh sesak nafas
apabila untuk duduk dan apabila tidur kepala sejajar dengan kaki
DO : Terdengar suara ronkhi basah halus diparu-paru bawah sebelah kiri TD : 100 / 60 mmHg N : 78 x / menit S : 36,4 0C RR : 30 x / menit Ureum: 108 mg/dl
Pola nafas tidak efektif
Hiperventilasi sekunder, kompensasi adanya asidosis metabolik.
3.
15-0408 06.30
DS : - Klien mengeluh badannya terasa
lemas - Klien mengatakan tidak kuat
duduk terlalu lama - Klien mengatakan tidak kuat
berjalan tanpa bantuan orang lain DO : - Klien terlihat lemas - Klien terlihat hanya beraktifitas
diatas tempat tidur - Jika beraktivitas nadi meningkat
100 x/mnt Hasil laboratorium Eritrocit 3,72 juta / mmk Trombosit 35,7 ribu / mmk Hb 7,58 gr Ht 23,3 % Leukocit 12,1 ribu / mmk Natrium 125 mmol / L
Intoleransi aktifitas
Penurunan haemoglobin, keletihan kelemahan fisik
Ureum 108 mg/dl
Creatinin 10,3 mg/dl
4.
15-04-08
06.30
DS :
- klien mengatakan saat kencing
harus mengejan dan terasa nyeri.
DO :
- Klien terlihat menahan rasa sakit
Persepsi terhadap nyeri
P : nyeri saat mengejan ketika BAK
Q : nyeri seperti terbakar
R : nyeri sekitar punggung bagian
bawah dan sekitar kandung kemih
S : skala nyeri 7
T : nyeri hilang timbul
TD : 100/60 mmHg
N : 72 x / menit
S : 36,4 0C
RR : 20 x / menit
Gangguan rasa
nyaman : nyeri
Peningkatan
kontraksi uretra.
D. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urine, retensi
cairan dan natrium.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Hiperventilasi sekunder, kompensasi
adanya asidosis metabolik
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan haemoglobin, keletihan dan
kelemahan fisik.
4. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan peningkatan kontraksi uretra.
E. Intervensi
No. dx. Waktu Tujuan & KH Intervensi Rasional
1 15/4/08 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
3 x 24 jam klien
menunjukkan status
balance cairan
seimbang dengan KH
- Haluaran urine
normal 05-1 cc
/kgBB/jam
- Natrium dalam batas
normal (136-145
mmol)
- Kaji keadaan umum
- Kagi tanda-tanda vital
klien
- Kaji balance cairan
- Auskultasi bunyi
paru
- Anjurkan kepada
keluarga agar
membatasi masukan
cairan
- Kolaborasi
pemberian obat
diuretic furosemid
sesuai indikasi
- Mengetahui status
/keadaan umum klien
- Mengetahui status vital
klien
- Mengetahui status
keseimbangan cairan
- Mengetahui ada
tidaknya cairan dalam
paru-paru
- Agar cairan tidak
berlebihan dalam tubuh,
mengetahui balance
cairan
- Mengurangi jumlah
cairan tubuh dan
melancarkan status
BAK klien
2 15/4/08 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 3
x 24 jam klien pola
nafas menjadi efektif
dengan ktiteria hasil
- tidak sesak nafas
- Kaji frekuensi,
kedalaman, pernafasan
& ekspansi dada.
- Catat upaya pernafasan
termasuk penggunaan
- Kecepatan biasanya
meningkat. Dispnea &
terjadi peningkatan
kerja nafas.
- Ekspansi dada terbatas
yang berhubungan
- tidak mengalami
aspirasi
otot bantu
- Auskultasi bunyi nafas
dan catat adanya bunyi
nafas abnormal
- Tinggikan kepala dan
Bantu mengubah posisi
- Observasi pola batuk
dan karakter secret
- Dorong /Bantu pasien
dalam nafas dalam &
latihan batuk
- Kolaborasi pemberian
oksigen tambahan.
dengan kelebihan
cairan.
- Bunyi nafas menurun
/tidak ada jalan nafas
obstruksi.
- Duduk tinggi
memungkinkan
ekspansi paru-paru
memudahkan
pernafasan
- Kongesti alveolar
mengakibatkan batuk
kering
- Menurunkan ketidak
nyamanan dalam
bernafas
- Mengurangi sesaknafas
3 15/4/08 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam klien
dapat beraktivitas tanpa
di bantu orang lain
dengan KH ;
- klien dapat
beraktivitas diluar
tempat tidur
- klien dapat menjaga
kebersihan dirinya.
- Eritrosit dalam batas
normal (4,5 – 6,5
- Kaji factor yang
menyebabkan keletihan
- Kaji factor yang
menyebabkan
ketidakseimbangan
cairan
- Tingkatkan
kemandirian dalam
perawatan diri
- Anjurkan aktivitas
ringan sambil istirahat
- Anjurkan kepada
keluarga untuk
- Mengetahui status yang
menyebabkan keletuhan
- Mengetahui intake &
output klien
- Meningkatkan dalam
perawatan diri
- Meningkatkan aktivitas
secara bertahap
- Meningkatkan
perawatan diri
juta/mmk)
- Trombosit normal
(150-400 ribu /mmk)
- Leukosit normal (13-
16 rb/mmk)
- Ht normal (40-54%)
memandikan pasien
- Kolaborasi pemberian
therapy antibiotic
sesuai indikasi
- Periksa laboratorium
darah sesuai indikasi
- Antibiotik mengurangi
resiko infeksi
- Mengetahui status /data
penunjang laboratorium
4 15/4/08 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 2
x 24 jam nyeri
berkurang dengan KH :
- TTV dalam batas
normal
- Skala nyeri 1 – 3
- Klien terlihat rileks
- Klien toleran
terhadap nyeri
- Kaji karakteristik nyeri
dengan metode PQRS
- Monitor TTV
- Tinggikan posisi klien
semi fowler
- Ajarkan teknik
pengurangan nyeri
dengan metode nafas
dalam dan distraksi
imaginasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik
- Mengetahui status
/karakteristik nyeri
- Nadi dapat meningkat
oleh karena adanya
nyeri
- Mengurangi nyeri
- Meningkatkan
kenyamanan
- Mengurangi nyeri
F. Implementasi Keperawatan
NoDx Waktu Tindakan Respon Pasien TTD
1 15 – 4 – 08
05.00
- Mengkaji keadaan umum
klien
S : Klien mengatakan baik
O : Klien kooperatif
Klien terlihat lemah
Siti
1,2 05.15 - Mengkaji tanda-tanda
vital klien
S : Klien mengatakan silakan
O : TD : 100/60 mmHg
N : 78 x / menit
RR : 30 x/menit
S : 36,4oC
Siti
1 06.00 - Mengkaji balance cairan S : Klien mengatakan
kencingnya sedikit
O : Balance cairan + 242,5 CC
Siti
2 05.30 - Mengauskultasi bunyi
paru klien
S : -
O : Suara paru vesikuler, suara
tambahan ronki basah halus.
Siti
1 06.15 - Menganjurkan kepada
keluarga agar membatasi
masukan cairan
S : Keluarga klien mengatakan
akan mematuhinya
O : Klien terlihat tersenyum
keluarga mengangguk
Siti
1 14 – 4 – 08
20.00
- Berkolaborasi dengan ahli
medis untuk pemberian
obat diuretic/ furosemid
2 ampul melalui
intravena
S : -
O : Klien tidak alergi obat
furosemid 2 ampul masuk
Siti
2 15 – 4 – 08
05.35
- Mengkaji frekuensi
pernafasan & ekspansi
dada
S : -
O : RR : 30x/ menit,
menggunakan otot bantu
Siti
2 05.45 - Mencatat adanya
penggunaan otot Bantu
nafas
S : Klien mengatakan sesak
O : Terlihat menggunakan otot
Bantu pernafasan
Siti
2,4 06.30 - Meninggikan kepala dan S : Klien mengatakan ya
membantu mengubah
posisi
O : Klien terlihat rileks/ nafas
lebih lancar dengan semi
fowler
Siti
2 05.40 - Mengobservasi pola batuk
klien
S : -
O : Klien tidak batuk
Siti
2 06.45 - Berkolaborasi pemberian
oksigen tambahan
S : -
O : Oksigen 3 L masuk
Siti
3 07.00 - Mengkaji faktor yang
menyebabkan keletihan
S : Klien mengatakan masih
lemah
O : Klien keletihan
Siti
3 07.10 - Menganjurkan klien
melakukan aktivitas
ringan
S : Klien mengatakan setuju
dengan nasehat yang
dianjurkan
O : Klien terlihat mencoba
untuk duduk
Siti
3 07.15 - Menganjurkan keluarga
klien untuk memandikan
klien
S : Keluarga klien mau
memandikan klien
O : Klien terlihat lebih bersih
setelah dimandikan
Siti
3 07.30 - Melakukan pengambilan
darah untuk pemeriksaan
laboratorium
S : -
O : Na : 125 mmol/ L
Eritrocit : 3,72 juta/ mmk
Trombosit : 35,7 ribu/ mmk
Hb : 7,589%
Ht : 23,3%
Leukosit : 12,1 ribu/mmk
Siti
4 06.20 - Mengkaji karakteristik
nyeri dengan metode
PQRST
S : -
O : P : Nyeri saat mengejan
ketika BAK
Q : Nyeri seperti terbakar
R : Nyeri sekitar punggung
bagian bawah kanan
kiri & sekitar kandung
kemih
S : Skala nyeri 7
T : Nyeri hilang timbul
Siti
4 06.25 - Mengajarkan teknik
pengurangan nyeri
dengan metode nafas
dalam & distraksi
imaginasi
S : Klien mengatakan akan
mencoba
O : Klien mengangguk dan bisa
mendemonstrasikan
Siti
1 15 – 4 – 08
21.00
- Mengkaji keadaan umum S : Klien mengatakan baik
O : Klien terlihat lemah
Siti
1,2 21.20 - Mengkaji tanda-tanda
vital klien
S : -
O : TTV : TD : 110/70 mmHg
N : 76 x/menit
S : 36,8oC
RR : 24
Siti
1 16 – 4 – 08
06.00
- Mengkaji balance cairan S : Klien mengatakan
kencingnya masih sedikit
O : Balance + 167,5 cc
Siti
1 15 – 4 – 08
21.30
- Menganjurkan kepada
keluarga agar membatasi
masukan cairan
S : Keluarga mengatakan akan
membatasi minum
O : Klien mengangguk
Siti
1 22.00 - Memberikan obat diuretic
furosemid 2 ampul
melalui intravena
S : -
O : obat furosemid 2 ampul
masuk intravena
Siti
2 16 – 4 – 08
05.15
- Mengkaji frekuensi
pernafasan
S : -
O : RR : 24 x/ menit
Siti
2,4 22.15 - Meninggikan kepala semi
fowler
S : -
O : Posisi kepala klien semi
fowler
Siti
2 16 – 4 – 08
05.30
- Berkolaborasi pemberian
oksigen tambahan
S : -
O : Oksigen 3 L masuk melalui
nasal kanul
Siti
3 06.30 - Menganjurkan klien
melakukan aktivitas ringan
S : Klien mengatakan tubuhnya
masih lemah
O : Klien terlihat masih tiduran
Siti
3 06.35 - Menganjurkan klien untuk
selalu bergerak walau
Cuma sedikit
S : Klien Mengatakan Ya
O : Klien terlihat miring
kekanan
Siti
3 07.00 - Menganjurkan keluarga
untuk memandikan klien
S : Keluarga klien mau
memandikan klien
O : Klien terlihat lebih bersih
setelah mandi
Siti
4 06.40 - Mengajarkan teknik
pengurangan nyeri
S : -
O : Klien mengangguk
Siti
1 17 – 4 – 08
07.30
- Mengobservasi keadaan
umum
S : Klien mengatakan baik
O : Klien terlihat lemah
Siti
1,2 10.00 - Mengkaji tanda-tanda
vital klien
S :
O : TTV : TD : 130/ 60
N : 80 x/menit
S : 37,6
RR : 24 x/ menit
Siti
1 13.00 - Mengkaji balance cairan S : Klien mengatakan
kencingnya lebih banyak dari
kemarin
O : Balance cairan + 137 cc
Siti
2 08.00 - Mengauskultasi bunyi
paru
S : -
O : Bunyi vesikuler suara
tambahan ronki basah halus
Siti
1 07.45 - Memberikan diet lunak
uremi 1900 kalori 30 gr
protein
S : Klien mengatakan suka
dengan makanan yang
diberikan
O : Klien terlihat menghabiskan
separuh porsi.
Siti
3 09.00 - Mengkaji keletihan klien S : Klien mengatakan masih
merasa lemah
O : Klien terlihat lemas, kurang
bersemangat
Siti
3 11.00 - Menganjurkan klien untuk
latihan alih baring
S : -
O : Klien terlihat merubah
posisinya
Siti
3 11.15 - Menganjurkan klien untuk
banyak beraktivitas ringan
S : Klien mengatakan sudah
kuat untuk duduk
O : Klien terlihat bisa duduk
lama
Siti
4 12.00 - Mengajak klien
bercengkerama/ teknik
pengurangan nyeri metode
distraksi
S : Klien mengatakan senang
bisa bercerita dengan
perawat
O : Klien terlihat tersenyum
Klien Kooperatif
Siti
G. Evaluasi
No Waktu Catatan Perkembangan TTD
1. 17 – 4 – 08
13.25
S : Klien mengatakan kencing yang dikeluarkan masih sedikit
tapi lebih banyak dari kemarin
O : TD : 130/ 60 mmHg S : 37,6oC Balance + 137
N : 80 x/ menit RR : 24x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Kaji/ Monitor Balance cairan
- Jelaskan pada pasien & Keluarga tentang pembatasan
pemasukan cairan
- Kolaborasi pemberian obat diuretic
Siti
2 17 – 4 – 08
13.30
S : Klien mengatakan nafasnya masih sesak, namun sudah
latihan untuk tidak tergantung pada bantuan oksigenasi
O : Terdengar suara ronkhi basah halus di paru sebelah kiri
bawah, Balance + 137
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Kaji Frekuensi, kedalaman & ekspansi dada
- Tinggikan kepala & Bantu mengubah posisi
- Kolaborasi pemberian oksigen tambahan
Siti
3 17 – 4 – 08
13.45
S : Klien mengatakan masih merasa lelah/ lemas
O : Klien terlihat kurang bersemangat
Klien belum bisa BAK & mandi tanpa bantuan
Klien mampu untuk duduk dalam waktu lama
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Kaji faktor yang menyebabkan keletihan
- Kaji faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan
Siti
- Anjurkan aktivitas ringan sambil istirahat
- Periksa laboratorium darah sesuai indikasi
4 17 – 4 – 08 13.50
S : Klien mengatakan ketika kencing masih terasa nyeri dan harus mengejan.
O : Klien masih terlihat menahan rasa sakit, Skala nyeri 1-3 TTV : N : 80x/ menit S : 37,6oC
TD : 130/60 mmHg RR : 24 x/menit A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor TTV - Ajarkan teknik pengurangan nyeri dengan metode relaksasi
nafas dalam & distraksi - Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi
Siti