44
60 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Pengkajian dilakukan pada Hari Selasa, tanggal 30 Desember 2008 di rumah keluarga Tn. S pukul 16.00 WIB. Hasil pengkajian menyebutkan bahwa pada keluarga Tn.S memilki 6 anggota keluarga yang terdiri dari istri, anak dan menantu. Saat ini anak pertama Tn. S sudah menikah sedangkan 3 anaknya yang lain belum. Dari segi pekerjaan, anak-anak Tn. S semuanya sudah bekerja. 1. Data Identitas a. Nama KK : Tn. S b. Nama Klien : Tn S c. Umur : 75 Tahun d. Pendidikan : STM e. Pekerjaan : Pensiunan PNS f. Alamat : Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

60

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga

Pengkajian dilakukan pada Hari Selasa, tanggal 30 Desember 2008 di rumah

keluarga Tn. S pukul 16.00 WIB. Hasil pengkajian menyebutkan bahwa pada

keluarga Tn.S memilki 6 anggota keluarga yang terdiri dari istri, anak dan

menantu. Saat ini anak pertama Tn. S sudah menikah sedangkan 3 anaknya

yang lain belum. Dari segi pekerjaan, anak-anak Tn. S semuanya sudah

bekerja.

1. Data Identitas

a. Nama KK : Tn. S

b. Nama Klien : Tn S

c. Umur : 75 Tahun

d. Pendidikan : STM

e. Pekerjaan : Pensiunan PNS

f. Alamat : Semarang

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

61

g. Komposisi Keluarga

No Nama

Hub

unga

n de

ngan

KK

Umur

L/P

Stat

us

Perk

awin

an

Pend

idik

an

Peke

rjaa

n

Ket

eran

gan

Imun

isas

i

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Tn. S Ny. P Nn. A Tn. H Tn. A Tn. D Tn. B

Suami Istri

Anak Menantu

Anak Anak Anak

75 th 61 th 30 th 32 th 29 th

27 th 25 th

L P P L L L L

Kawin Kawin Kawin

Kawin Tdk kawin Tdk kawin Tdk kawin

STM SMU SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA

P. PNS IRT

Tdk bkj Swasta POLRI Swasta POLRI

Genogram Keluarga : 3 Generasi

Tn. S (75th) Ny. P (61 th)

Tn.H(32th) Nn. A(30th) Tn. A(29th) Tn(27th) Tn. B(25th)

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal serumah

: Pasien

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

62

2. Tipe Keluarga

Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami dan istri

serta anak.

3. Suku Bangsa

Tn. S dan Ny.P berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa. Budaya

keluarga Tn. S mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa.

4. Agama

Didalam keluarga Tn. S beragama Islam. Keluarga Tn. S tetap

menjalankan Agama seluruh anggota keluarga adalah islam. Seluruh

anggota keluarga selalu menunaikan ibadah sholat 5 waktu. Kegiatan

sholat berjamaah sering keluarga lakukan di rumah dengan dipimpin oleh

kepala keluarga yaitu Tn. S.

5. Status sosial ekonomi keluarga

Tn. S seorang pensiunan POLRI, sedangkan Ny. P seorang ibu rumah

tangga. Penghasilan keluarga kurang lebih Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000

tiap bulannya. Keluarga mengganggap penghasilan ini sudah cukup untuk

mencukupi kehidupan sehari-hari. Keluarga sudah tidak mempunyai

tanggungan yang berat untuk menyekolahkan anak, karena anaknya yang

kuliah tinggal satu dan itupun sambil bekerja. Anak pertama dan kedua

sudah menikah, sehingga sudah tidak menjadi tanggungan keluarga lagi.

6. Aktifitas rekreasi keluarga

Rekreasi sering dilakukan oleh keluarga, namun tidak terjadwal. kalau

tidak acara keluar, keluarga menikmati hari libur dengan santai bersama di

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

63

rumah. Untuk kegiatan olahraga bersama jarang sekali dilakukan. Hanya

Tn.S setiap pagi melakukan olah raga joging keliling komplek rumahnya.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn.S sekarang pada tahap keluarga dengan lansia akhir.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Mempersiapkan anak terakhir untuk mandiri, sekarang sudah bekerja dan

mempersiapkan untuk menikah..

3. Riwayat keluarga inti

Dalam keluarga Tn. S ada yang menderita Hipertensi yaitu Tn. S. Dari

keturunan Tn. S tidak ada yang menderita Hipertensi, Dm atau penyakit

jantung. Untuk penyakit yang selama ini dirasakan anggota keluarga hanya

pusing, batuk pilek yang jarang terjadi. Untuk Tn. S kadang merasakan

pusing atau bludreg pada kepalanya. Untuk mengatasi masalah kesehatan

yang ada dalam keluarga, keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan dari

Puskesmas. Selama ini mereka jarang menggunakan fasilitas kesehatan

karena jarang ada keluhan sakit pada anggota keluarga.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

a. Riwayat Hubungan Keluarga

Tn. S berasal dari 7 bersaudara yang semuanya sudah berkeluarga.

Sedangkan Ny. P berasal dari 4 bersaudara yang semuanya juga sudah

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

64

berkeluarga. Hubungan antar keluarga terbina dengan baik, kalau ada

waktu mereka saling menyempatkan diri untuk saling mengunjungi.

b. Konflik antar keluarga pasangan

Konflik antara keluarga pasangan jarang terjadi, karena komunikasi

diantara mereka cukup baik. Kalau ada acara tertentu mereka saling

bertemu sehingga bisa mengkomunikasikan masalah yang ada.

C. Pengkajian Lingkungan

1. Karakteristik rumah

Rumah keluarga Tn.S berukuran 12 x 10 m2 terdiri dari lima buah kamar

tidur, tiga kamar mandi, satu ruang makan, ruang tamu, dapur, gudang.

Lantai rumah tekel, Penerangan listrik kurang. Pembuangan sampah

dengan cara dikumpulkan kemudian diambil oleh petugas. Pembuangan

limbah melalui saluran selokan. Tiap ruangan dalam rumah terdapat

jendela sebagai ventilasi, sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah,

barang-barang perabotan terlihat berantakan, terdapat halaman yang

digunakan untuk santai. Sumber air menggunakan dari PAM.

Denah Rumah :

G B B F

A B 10 m

B B C E

12 m

U

S

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

65

Keterangan :

A. Ruang tamu

B. Ruang tidur

C. Ruang makan dan TV

E. Ruang dapur

F. Kamar mandi dan WC

G. Gudang

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Tetangga keluarga Tn. S pada umumnya bekerja sebagai pegawai dan

swasta. Jarak rumah mereka agak berdekatan. Ikatan antar keluarga baik,

saling tolong menolong masih menjadi kebiasaan di wilayah tersebut.

3. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn. S hidup serumah dengan anggota keluarganya. Keluarga

belum pernah berpindah rumah ke tempat lain. Sarana transportasi yang

digunakan keluarga adalah sepeda motor.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga biasanya bertemu pada saat makan malam biasa dilakukan

bersama sehingga anggota keluarga semuanya dapat berkumpul yang

biasanya dilanjutkan nonton TV bersama jika tidak ada kepentingan dari

masing-masing anggota keluarga. Interaksi dengan masyarakat melalui

keikutsertaan anggota keluarga dalam arisan atau pengajian baik bapak-

bapak maupun Ibu-ibu yang dilaksanakan sebulan sekali.

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

66

5. Sistem pendukung keluarga

Dalam keluarga terdapat sistem pendukung yang sifatnya positif maupun

negatif. Yang positif diantaranya bila ada masalah dalam keluarga

biasanya dibicarakan bersama dan terbuka, rasa saling memaafkan yang

tinggi, ada rasa saling mengasihi dalam anggota keluarga, hubungan antar

anggota keluarga cukup baik, keluarga menanamkan pola hidup sederhana,

keluarga melatih rasa tanggung jawab pada anak yang lebih besar untuk

ikut memperhatikan adiknya. Sedangkan yang negatif, kadang – kadang

suami (Tn. S) mudah marah jika ada persoalan tertentu, kadang sensitif,

terlalu dominan saat pengambilan keputusan.

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Komunikasi yang biasa digunakan adalah menggunakan bahasa Jawa dan

kadang bahasa Indonesia. Komunikasi keluarga sifatnya terbuka satu sama

lain dan dua arah. Sehingga apabila ada masalah akan cepat terselesaikan

dengan adanya partisipasi dari seluruh anggota keluarga. Tetapi antara Tn.

S dengan Ny. P kadang ada beberapa hal yang kadang tidak

dikomunikasikan dengan baik. Khususnya masalah kebutuhan seksual

diantara pasangan tidak pernah dikomunikasikan secara terbuka. Tn. S

lebih dominan dalam menentukan sesuatu.

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

67

2. Struktur kekuatan keluarga

Dalam keluarga dari pihak suami/isteri keduanya saling menghargai dan

mendukung. Anak-anak cukup patuh pada orang tua. Pengambilan

keputusan terletak pada kepala keluarga yaitu Tn. S

3. Struktur peran (formal dan informal)

Tn. S berperan sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah untuk

keluarga. Sedangkan Ny. P berperan sebagai ibu rumah tangga yang

mengurusi keluarga dan anak-anaknya. Anaknya juga menbantu mencari

nafkah. Peran Tn. S dan Ny. P sebagai suami istri kurang terpenuhi dengan

baik, karena mereka kurang memperhatikan kebutuhan fisiologis

hubungan suami istri.

4. Nilai dan norma keluarga

Keluarga cukup taat dalam melaksanakan kewajiban agamanya yaitu

ibadah sholat lima waktu dan mengikuti pengajian. Dalam keluarga saling

menghargai satu sama lain khususnya yang muda cukup menghormati dan

menghargai yang lebih tua. Untuk Ny.P menganggap bahwa untuk

persoalan seksual rasanya tidak pantas jika perempuan yang memulai

pembicaraan.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif

Anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung.

Persoalan dalam keluarga selalu dibicarakan bersama sehingga tidak

memicu terjadinya masalah komunikasi.

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

68

2. Fungsi sosial

Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang

lainnya, begitu pula berinteraksi dengan anggota masyarakat sekitarnya..

3. Fungsi perawatan kesehatan

a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Keluarga mengatakan tidak mengetahui kalau ada anggota keluarga

(Tn.S) yang menderita Hipertensi. Tn. S mengatakan tidak mengetahui

kalau dirinya menderita Hipertensi. Keluarga belum mengetahui apa

Hipertensi baik pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan dan

upaya pencegahan. Keluarga mengatakan kalau hipertensi adalah

tekanan darah tinggi.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah

kesehatan

Keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan diambil oleh keluarga.

Pertimbangan untuk mengambil keputusan didasarkan apabila

penyakitnya sudah parah. Keluarga mengatakan belum bisa mengambil

keputusan berkaitan dengan penyakit yang diderita Tn. S karena

menganggap Tn. S hanya sakit biasa.

c. Kemampuan keluarga merawat

Keluarga mengatakan tidak tahu bagaimana cara merawat anggota

keluarga yang menderita penyakit hipertensi. Jika Tn. S merasa pusing

biasanya cuma diberi obat anti nyeri seperti antalgin.Begitu pula dalam

hal pengobatan, mereka tidak mengetahui cara lain dalam

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

69

mengkonsumsi bahan tradisional, kecuali mentimun yang dimakan

utuh atau mentah. Dalam pengaturan diet pun keluarga kurang begitu

memahami.

d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Keluarga kurang begitu paham tentang cara memodifikasi lingkungan

rumah yang sehat. Mereka menganggap sanitasi yang buruk tidak

begitu berpengaruh terhadap kesehatan. Karena keluarga Tn.S sudah

terbiasa tinggal di tempat seperti ini. Penempatan perabotan yang tidak

rapi, rumah yang pengap dan lembab, serta lingkungan rumah yang

kotor.

e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Keluarga belum memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di

masyarakat untuk mengatasi masalah Hipertensi.

4. Fungsi reproduksi

Tn. S memiliki 4 orang anak 3 laki-laki dan 1 perempuan. Dimana anak

yang pertama dan kedua sudah menikah. Masalah seksual antara Tn. S dan

Ny. P ada sedikit masalah. Tn. S dan Ny. P mengatakan akhir-akhir ini

jarang sekali melakukan hubungan seks lagi. Karena jika Tn. S agak sibuk

dengan urusannya maka kebutuhan seksual agak terabaikan dan Ny.P

hanya diam saja karena malu untuk membicarakannya. Ny.P mengatakan

selama ini yang lebih menentukan masalah hubungan seksual adalah

suaminya sedangkan dirinya merasa malu untuk mengungkapkan

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

70

keinginannya karena selama ini Tn. S yang lebih dominan. Selama ini

mereka jarang mengkomunikasikan masalah ini.

5. Fungsi ekonomi

Tn.S seorang pensiunan POLRI, sedangkan Ny.P seorang ibu rumah

tangga. Penghasilan keluarga kurang lebih Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000

tiap bulannya. Keluarga mengganggap penghasilan ini sudah cukup untuk

mencukupi kehidupan sehari-hari. Keluarga sudah tidak mempunyai

tanggungan yang berat untuk menyekolahkan anak. Anak pertama dan

kedua sudah menikah, sehingga sudah tidak menjadi tanggungan keluarga

lagi.

F. Stress dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka pendek dan panjang

Keluarga merasa masalah kesehatan yang ada yaitu akhir-akhir ini Tn. S

merasa sering bludreg atau pusing tapi hanya sedikit dan hal ini membuat

keluarga cukup stres. Sedangkan stresor jangka panjang yaitu masalah

kemandirian anak-anaknya (tahap pernikahan).

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor / situasi

Keluarga berupaya mengatasi berdasarkan kemampuan yang ada dalam

keluarga. Keluarga berusaha mengatasi masalah/stres dengan membelikan

penghilang rasa pusing dari apotik. Membina hubungan komunikasi yang

baik dan mempergunakan uang hanya untuk keperluan yang penting saja.

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

71

3. Strategi koping yang digunakan

Koping yang digunakan dengan memecahkan masalah bersama-sama

seluruh anggota keluarga.

4. Harapan keluarga pada perawat

Keluarga berpendapat bahwa perawat dapat membantu menyelesaikan

masalah di keluarga khususnya tentang keluhan yang sering dialami Tn.S

5. Persepsi keluarga terhadap perawat

Selama ini keluarga menerima dengan baik terhadap petugas kesehatan

yang datang.

6. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang

dihadapi

Perawat dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang muncul di

keluarga Tn. S

G. Pemeriksaan Fisik

Px. fisik Bp.S Ibu P Tn H Nn A Tn. A Tn.D Tn.B TD 150/95

mmHg 120/80 mmHg

120/80 mmHg

110/80 mmHg

110/70 mmHg

110/70 mmHg

110/70 mmHg

N 94x/mnt 84x/mnt 80x/mnt 84x/mnt 80x/mnt 80x/mnt 80x/mnt RR 18x/mnt 16x/mnt 16x/mnt 16x/mnt 16x/mnt 16x/mnt 16x/mnt BB 65 kg 55kg 68 kg 54kg 69kg 52kg 60kg Kepala Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepl Mesocepl Rambut Beruban,

bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih

Konjungtiva

Tidak anemis

Tidak anemis

Tidak anemis

Tidak anemis

Tidak anemis

Tidak anemis

Tidak anemis

Sklera Tidak ikterik

Tidak ikterik

Tidak ikterik

Tidak ikterik

Tidak ikterik

Tidak ikterik

Tidak ikterik

Hidung Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Telinga Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

72

Mulut Mukosa

bibir lembab,

Mukosa bibir lembab,

Mukosa bibir lembab,

Mukosa bibir lembab,

Mukosa bibir lembab

Mukosa bibir lembab

Mukosa bibir lembab

Leher Tdk ada pembesarn kelenjar thyroid

Tdk ada pembesarn kelenjar thyroid

Tdk ada pembesarn kelenjar thyroid

Tdk ada pembesarn kelenjar thyroid

Tdk ada pembesarn kelenjar thyroid

Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid

Tdk ada pembesaran kelenjar thyroid

Dada Tidak ada suara nafas tambahan,detak jantung regular.

Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular.

Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular.

Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular.

Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular.

Tidak ada suara nafas tambahandetak jantung regular.

Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular.

Abdomen

Simetris, tdk ada nyeri tekan

Simetris, tdk ada nyeri tekan

Simetris, tdk ada nyeri tekan

Simetris, tdk ada nyeri tekan

Simetris, tidak ada nyeri tekan

Simetris, tidak ada nyeri tekan

Simetris, tidak ada nyeri tekan

Ekstremitas

Tdk ada varises, tdk ada udema

Tdk ada varises, tdk ada udema

Tdk ada varises, tdk ada udema

Tdk ada varises, tdk ada udema

Tdk ada udema

Tdk ada udema

Tdk ada udema

Kulit Sawo matang

Sawo matang

Sawo matang

Sawo matang

Sawo matang

Sawo matang

Sawo matang

Turgor kulit

Baik baik Baik Baik Baik baik Baik

Keluhan Merasa pusing/bludreg, tengkuk terasa agak berat

- - - - - -

H. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga

1. Riwayat Kesehatan Keluarga Dahulu

Tidak ada riwayat dalam keluarga penyakit DM, hipertensi , dan jantung.

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

73

2. Riwayat Kesehatan Keluarga Sekarang

Anggota keluarga saat ini sedang dalam keadaan sehat, kecuali Tn.S yang

mengeluh agak pusing dan tengkuknya terasa agak berat.

I. Aktifitas Kehidupan Sehari-hari anggota Keluarga

1. Nutrisi

Komposisi makanan pada keluarga Tn. S terdiri dari makanan pokok yaitu

nasi, sayur mayur selalu ada, lauk nabati dan lauk hewani, susu dan buah.

Dalam keluarga Tn. S tidak ada yang mempunyai pantangan atau alergi

pada makanan tertentu. Tn. S mengatakan tidak ada pantangan dalam

makanan. Kebiasaan keluarga dalam mengolah makanan selalu dicuci

terlebih dahulu sebelum dimasak, dalam menyajikan makanan tertutup.

Keluarga mengatakan bahwa makanan yang bergizi adalah terdiri dari 4

sehat lima sempurna.

Tn. S : makan sehari tiga kali habis 1 porsi

Ny. P : makan sehari tiga kali habis 1 porsi

Tn. H : makan sehari tiga kali habis 1 porsi

Nn. A : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi

Tn. A : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi

Tn. D : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi

Tn. B : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

74

2. Intake Cairan

Tn. S : kebutuhan cairan kurang lebih 2000 cc per hari. (air putih/teh)

Ny. P : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)

Tn. H : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)

Nn. A : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)

Tn. A : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)

Tn. D : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)

Tn. B : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)

3. Eliminasi

Anggota keluarga Tn. S terbiasa BAB 1x diwaktu pagi hari dan tidak

mengalami gangguan.

4. Mobilisasi

Tn. S Bekerja dirumah tidak ada pekerjaan yang menetap, sedangkan Ny.

P sehari-harinya di rumah, dan anak-anaknya pergi bekerja dan kuliah.

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan dalam beraktifitas.

5. Personal Hygine

Kebiasaan keluarga mandi 3 x/hari dan sikat gigi rutin. Anggota keluarga

Tn. S tampak bersih.

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

75

J. Analisa Data

Data Masalah Keperawatan

DS :

- Tn. S mengatakan bahwa dirinya tidak

mengetahui kalau mempunyai penyakit Hipertensi

- Keluarga mengatakan juga tidak mengetahui

kalau Tn. S menderita tekanan darah tinggi

- Tn. S mengatakan kadang merasa pusing dan

tengkuk terasa agak berat.

- Tn. S mengatakan tidak mempunyai pantangan

makan.

DO :

- Tekanan darah Tn. S saat kunjungan I: 160/95

mmHg; kunjungan II : 150/95 mmHg

- Tn. S tampak sehat, semua aktivitas masih bisa

dilakukan sendiri

Resiko terjadinya gangguan

perfusi jaringan serebral pada

Tn.S b.d ketidakmampuan

keluarga merawat anggota

keluarga yang sakit hipertensi.

DS

- Keluarga mengatakan belum mengerti tentang

penyebab injuri.

- Keluarga mengatakan belum mengetahui tentang

akibat dari injuri.

- Tn. S mengatakan tangan kesemutan, pusing, dan

terasa ingin jatuh saat bangun tidur.

- Keluarga mengatakan tidak tahu cara

memodifikasi lingkungan untuk mencegah injuri.

DO

- Kamar gelap dan pengap

- Penataan perabotan

Resiko injuri berhungan dengan

ketidak mampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang

sakit dan ketidakmampuan

keluarga memodifikasi

lingkungan untuk mencegah

terjadinya injuri pada penderita

hipertensi.

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

76

K. SKORING MASALAH

1. Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S b.d

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

hipertensi.

Kriteria Skor Total Pembenaran 1. Sifat Masalah : tidak sehat

3/3X1 1 Tn. S saat ini menderita Hipertensi dengan tekanan darah 150/95mmHg yang diketahui pada saat diperiksa.

2. Kemungkinan Masalah dapat diubah : hanya sebagian

1/2X2 1 Yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah hipertensi pada Tn. S yaitu dengan mengusahakan agar tekanan darahnya bisa kembali normal dengan melalui perawatan dirumah melalui kebiasaan yang sehat. Sementara saat ini keluarga belum mengetahui cara perawatan Hipertensi.

3. Potensial Masalah dapat dicegah : cukup.

2/3X1 2/3 Potensial masalah dapat dicegah cukup, karena saat ini keluarga belum melakukan perawatan di rumah secara benar. Keluarga mempunyai harapan untuk kembali sehat seperti semula

4. Menonjolnya Masalah : harus segera ditangani

2/2X1 1 Keluarga menyadari mempunyai masalah kesehatan yang harus karena keluarga beranggapan bahwa kesehatan itu sangatlah penting.

Jumlah 3 2/3

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

77

2. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memodifikasi

lingkungan untuk mencegah hipertensi pada penderita hipertensi.

Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran 1. Sifat masalah : Ancaman kesehatan

1 2/3 x 1 = 2/3 Perlu adanya penatalaksanaan.

2.Kemungkinan masalah dapat di rubah :

Sebagian

2 2/2 x 2 = 2 Dengan tersedianya sumber daya keluarga dapat dilakukan intervensi perawatan.

3.Potensi masalah untuk dicegah :

Rendah

1 3/3 x 1 = 1 Masalah untuk dicegah kemungkinan tinggi dengan dilakukan intervensi perawatan dan perhatian keluarga.

4. Menonjolnya masalah : Tidak perlu segera

ditangani

1 0/2 x 1 = 0 Keluarga tidak merasakan adanya masalah terhadap injuri.

Skor 3 2/3

L. MASALAH KEPERAWATAN

1. Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S b.d

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Hipertensi.

2. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit dan ketikmampuan keluarga memodifikasi

lingkungan untuk mencegah terjadinya injuri.

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

78

M. Rencana Keperawatan Keluarga

No. Dx

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Umum (TUM)

Tujuan Khusus (TUK) Kriteria Standar Intervensi Keperawatan

I

Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Hipertensi

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 4 hari diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi dan komplikasi hipertensi dapat diminimalkan.

1. Setelah dilakukan pertemuan selama 1x30 menit diharapkan keluarga dapat mengenal masalah kesehatan pada Tn. S yaitu Hipertensi: 1.1 Menyebutkan

pengertian hipertensi

1.2 Menyebutkan penyebab hipertensi

Respon verbal Respon verbal

1. Hipertensi adalah kenaikan secara pasti tekanan dara arteri pada angka 140/90 mmHg.

2. Penyebab hipertensi dibagi 2 yaitu

Penyebab 2.1 Primer:

umur, keturunan, jenis, kelamin, stres dan psikologis.

1. Kaji

pengetahuan tentang pengertian dan penyebab hipertensi.

2. Beri pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan komplikasi hipertensi.

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

79

1.3 Menyebutkan tanda dan gejala

Respon verbal

2.2 Sekunder: kontrasepsi oral, kelainan ginjal, kelainan endokrin, gangguan neurogenik, kehamilan, luka bakar, peningkatan volume intravaskuler.

3. Tanda dan gejala hipertensi antara lain: kepala pusing, kaku duduk, gelisah, susah tidur, jantung berdebar, lemas, dada sesak, pandangan kabur, pingsan, tekanan darah>140/90 mmHg.

3. Beri kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

4. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali pengertian, penyebab tanda dan gejala hipertensi.

5. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga.

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

80

2. Setelah dilakukan

pertemuan selama 1x30 menit, diharapkan keluarga dapat mengambil keputusan untuk melakukan perawatan anggota keluarga dengan hipertensi 2.1 Menyebutkan

akibat atau komplikasi pada hipertensi

2.2 Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi hipertensi pada keluarga

Respon verbal Respon afektif

1. Komplikasi

pada hipertensi adalah gagal jantung, gagal ginjal, stroke, dan gangguan penglihatan.

2. Adanya upaya keluarga dalam mengambil keputusan untuk mengobati hipertensi pada anggota keluarga

1. Kaji

pengetahuan keluarga tentang akibat / komplikasi pada hipertensi

2. Beri

pendidikan kesehatan pada keluarga tentang akibat atau komplikasi pada hipertensi

3. Motivasi keluarga untuk menyebutkan

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

81

3. Setelah dilakukan pertemuan selama 1x30 menit, diharapkan keluarga dapat mengerti cara meminimalkan timbulnya hipertensi dan merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi

3.1 keluarga tahu cara pencegahan untuk menghindari penyakit hipertensi

Respon verbal

1. cara mencegah

terjadinya hipertensi adalah dengan mengurangi makanan yang banyak mengandung garam dan

kembali akibat / komplikasi pada hipertensi

4. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang cara mencegah terjadinya hipertensi.

2. Beri pendidikan

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

82

3.2 Keluarga dapat melakukan perawatan pada keluarga yang sakit hipertensi

3.3 Keluarga dapat

merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi

3.4 Keluarga dapat menyebutkan makanan yang boleh dikonsumsi penderita hipertensi

Respon psikomotor Respon psikomotor Respon verbal

lemak, hindari merokok, periksa tekanan darah teratur, minum obat secara teratur, olah raga secara teratur.

2. keluarga termotifasi untuk melaksanakan perawatan yang telah diajarkan kepada penderita.

3. keluarga melaksanakan perawatan hipertensi kepada penderita

4. Keluarga mampu menyebutkan makanan yang boleh dikonsumsi

kesehatan kepada keluarga tentang cara mencegah terjadinya hipertensi.

3. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tenteng cara mencegah terjadinya hipertensi.

4. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga.

5. Anjurkan keluarga Tn.R untukmenghindari merokok.

6. Berikan pendidikan kesehatan tentang cara perawatan

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

83

penderita hipertensiMakanan yang boleh dimakan penderita hipertensi antara lain :

1.1 Karbohidrat beras, singkong.

1.2 Protein hewani: daging, telur, susu, (max 400 gr)

1.3 Proten nabati: kacang-kacangan.

1.4 Sayur: semua sayuran.

1.5 Lemak hewani: margarin tanpa garam.

keluarga dengan hipertensi (makanan yang boleh di konsumsi, cara pembuatan obat tradisional)

7. Anjurkan untuk olah raga secara teratur.

8. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga.

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

84

1.6 Bumbu: semua bumbu segar yang tidak mengandung garam.

Bahan-bahan tradisional yang dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit darah tinggi antara lain: bawah putih, kunir, mentimun, daun mentimun, belimbing, jeruk nipis, daun kumis kucing, daun murbei, mengkudu, dll Cara membuat jamu / ramuan tradisional antara lain: a Bahan-bahan:

3.5.1 Kunyit (25 gr)

Page 26: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

85

3.5.2 Daun meniran (25 gr)

3.5.3 Madu (2sendok makan)

Kunyit dan daun meniran ditumbuk halus, diberi air panas ebanyak 2 gelas minum. Kalau sudah dingin diambil 1 gelas, diberi 1sendok madu murni. Diminum pagi dan sore sebelum tidur malam.

b Bahan-bahan : 1. Bawang

putih (5 gr) 2. Mentimun

(2biji), 3. Madu murni

(2 sendok

Page 27: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

86

akan). c Bawang putih

di tumbuk halus mentimun ditumbuk atau diparut diperas airnya, disaring di beri bawang putih yang telah ditumbuk halus, disaring sekali lagi. Degan air 2 cangkir diberi madu murni 2 sendok makan diminum sekaligus.

d Buatlah 2 x/hari, diminum pagi dan sore menjelang tidur.

e Bahan-bahan: 1. Buah

mengkudu

Page 28: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

87

yang sudah masak,

2. Mentimun 3. Gula aren

secukupnya. Kedua bahan tersebut diparut atau ditumbuk, dihilangkan bijinya, airnya disaring, diminum 2x/hari, diberi gula aren secukupnya.

f Bahan-bahan: 1. Kunyit (25

gr), 2. Madu murni

(2 sendok makan)

Kunyit diparut, diberi air 2 cangkir, disaring, diberi madu murni 2 sendok makan, diminum

Page 29: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

88

3.5 Dapat menyajikan

obat tradisional untuk penderita hipertensi

Respon afektif

2x/hari. 5. Pada kunjungan

ke-2 keluarga telah membuat obat tradisional dari kunir, daun meniran, dan madu murni serta dari bawang putih, mentimun dan madu murni. Keluarga melakukan pembuatan obat tradisional hipertensi dari bahan-bahan yang telah disebutkanya diatas.

Page 30: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

89

II

Resiko Injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.

Setelah diberi pendidikan kesehatan selama 40 menit resiko injuri dapat dihindari

1. Setelah diberi pendidikan kesehatan selama 40 menit keluarga dapat mengenal dan memahami akibat serta penyebab injuri. 1.1 Keluarga mampu

menyebutkan pengertian injuri

1.2 Keluarga mampu menyebutkan faktor penyebab injuri.

Respon verbal: Respon verbal

1. Resiko injury

adalah resiko terjadinya cidera pada pasien hipertensi akibat peningkatan tekanan darah

2. Faktor penyebab injuri pada penderita hipertensi: 2.1 Faktor

intrinsik mengacu pada kondisi internal pasien misalnya vertigo,

1. Kaji

pengetahuan keluarga tentang injury

2. Kaji pengetahuan keluarga mengenai akibat injuri.

3. Beri penjelasan kepada keluarga tentang akibat injuri.

4. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat injuri.

Page 31: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

90

2. Setelah dilakukan

pendidikan kesehatan selama 1x40 menit, keluarga dapat mengambil keputusan merawat lansia dengan resiko injury :

gangguan penglihatan, penyakit sistemik seperti gangguan muskulus keletal.

2.2 Faktor ekstrinsik, yaitu lingkungan seperti lantai licin, penempatan perabotan tidan tertata rapi, penerangan kurang.

Page 32: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

91

2.1 Keluarga mampu menyebutkan akibat atau komplikasi

2.2 Keluarga mampu

mengambil keputusan untuk mengatasi injury.

3 Setelah dilakukan

pedidikan kesehatan selama 1x40 menit keluarga dapat merawat dan mampu: 3.1 Keluarga

termotivasi untuk mencegah injury

Respon verbal: Respon afektif Respon afektif:

1 Akibat dari injuri antara lain: memar patah tulang

cidera kepala. 2 Adanya upaya

keluarga melakukan perawatan untuk mencegah injury

1 Adanya upaya

keluarga untuk melaksanakan saran yang dianjurkan untuk mencegah.

1. Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat agar injuri tidak kembali.

2. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga.

1. Kaji

pengetahuan keluarga tentang perawatan lansia dan yang menderita

Page 33: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

92

3.2 Keluarga mampu menyebutkan cara perawatan lansia agar tidak terjadi injuri serta menderita hipertensi

Respon verbal

2 Cara perawatan lansia dan yang menderita hipertensi agar tidak terjadi injuri antara lain: 2.1 Hindari

langsung berdiri setelah duduk/bangun tidur.

2.2 Lakukan latihan keseimbangan.

2.3 Orientasi klien terhadap lingkungan sekitar.

2.4 Gunakan alat bantu jalan, misalnya tongkat.

hipertensi untuk mencegah terjadinya injuri.

2. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang perawatan lansia dan yang menderita hipertesi untuk mencegah terjadinya injuri.

3. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara parawatan lansia dan yang

Page 34: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

93

3.3 Keluarga termotivasi untuk melakukan cara perawatan lansia dan pendrita hipertensi untuk mencegah terjainya injuri

3.4 Keluarga mampu

menetapkan cara-cara yang diajarkan.

Respon afektif Respon psikomotor :

3 Adanya upaya keluarga merawat lansia yang menderita hipertensi dalam keluarga sesuai dengan cara yang diajarkan.

4 Keluarga mampu mempraktekkan cara perawatan lansia untuk mencegah injuri sesuai dengan yang diajarkan.

menderita hipertensi untuk mencegah injuri.

4. Motivasi keluarga untuk mempraktekkan / Menerapkan cara perawatan lansia dan yang menderita hipertensi Untuk mencegah injuri.

5. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga.

6. Kaji pengetahuan keluarga

Page 35: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

94

4 Setelah dilakukan

pendidikan kesehatan selam 1 x 40 menit keluarga termotivasi untuk memodifikasi lingkungan : 4.1 Keluarga mampu

menyebutkan cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah injuri.

Respon verbal:

1 Cara

memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya injuri antara lain :

tentang cara memfiksasi lingkungan untuk mencegah injuri.

7. Berikan penjelasan kepada keluarga tentang memodifikasi lingkungan untuk mencegah injuri.

1. Motivasi

keluarga untuk menyebutkan

Page 36: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

95

4.2 Termotivasi untuk memodifikasi lingkungan agar injuri tidak terjadi.

Respon afektif

1.1 Ciptakan lingkungan yang tenang dan dan teratur.

1.2 Penataan perabotan rumah teratur/rapi.

1.3 Jauhkan benda-benda yang berbahaya.

1.4 Pencahayaan yang cukup.

1.5 Jaga agar lantai tidak licin.

1.6 Usahakan tempat tidur yang rendah.

2 Adanya upaya keluarga memodifikasi lingkungan yang mencegah

kembali cara-cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah injuri.

2. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.

Page 37: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

96

4.3Mampu

Memodifikasi lingkungan untuk cegah injuri.

Respon psikomotor:

injuri 3 Keluarga

mampu mempraktekkan/ menerapkan cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah injuri.

Page 38: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

97

N. Implementasi dan Evaluasi

Tgl No.

Dx Implementasi Hasil Evaluasi

12/2/05

jam

18.30

WIB

I

TUK

I

- Mengajukan kembali kontrak

subyektif yang telah disepakati

- Melakukan pengkajian data fokus

dan pemeriksaan fisik pada

seluruh anggota keluarga

- Mengkaji pengetahuan keluarga

tentang hipertensi

- Memberi penyuluhan kepada

keluarga tentang pengertian dan

penyebab hipertensi

- Memberi kesempatan kepada

keluarga untuk menanyakan hal-

hal yang kurang jelas

- Mengkaji pengetahuan keluarga

tentang hipertensi

- Memberi penyuluhan kepada

keluarga tentang pengertian dan

penyebab hipertensi

- Memberi kesempatan kepada

keluarga untuk menanyakan hal-

S: - Keluarga masih ingat dengan

kontrak yang dibuat

- Keluarga mengutarakan

mengenai struktur dan sifat

keluarga, lingkungan

rumah. Serta kebiasaan

hidup sehari-hari

- Keluarga bersedia dan

merasa senang saat

dilakukan pemeriksaan

fisik.

- Keluarga mengatakan tidak

tahu tentang pengertian dan

penyebab hipertensi.

O : - Keluarga dapat mengikuti

penyuluhan dengan baik

dan antusias

memperhatikan.

- Keluarga dapat

menyebutkan kembali

Page 39: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

98

hal yang kurang jelas

- Memotifasi keluarga untuk

menyebutkan kembali pengertian

dan penyebab hipertensi

- Memberi reinforcement positif

atas usaha keluarga

pengertian dan penyebab

hipertensi

A : Secara kognitif pengetahuan

keluarga bertambah.

P : Pertahankan kondisi keluarga

dan lanjutkan intervensi.

13/2/05

jam

19.30

WIB

TUK

II

- Mengkaji pengetahuan keluarga

tentang tanda dan gejala hipertensi

- Memberi penyuluhan kepada

keluaraga tenteng tanda gejala dan

komplikasi hipertensi

- Memberi kesempatan kepada

keluarga untuk menanyakan hal –

hal yang kurang jelas

- Memotifasi keluarga untuk

menyebutkan kembali tanda

gejala dan komplikasi hipertensi

- Memberi reinforcement positif

atas usaha keluaga

S : Keluarga mengatakan tidak

tahu tentang tanda gejala dan

komplikasi hipertensi

O : - Keluarga dapat mengikuti

penyuluhan dengan baik dan

antusias memperhatikan

- Keluarga dapat menyebutkan

kembali 3 tanda gejala dan 3

dari 4 komplikasi hipertensi

A : Secara kignitif pengetahuan

keluarga bertambah

P : Pertahan kan kondisi keluarga

dan lanjutkan intervensi

Page 40: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

99

TUK

III

- Mengkaji pengetahuan keluarga

tentang diit dan cara mencegah

timbulnya hipertensi

- Memberi penyuluhan kepada

keluarga tentang diit dan cara

mencegah timbulnya hipertensi

- Memberi kesempatan kepada

keluarga untuk menanyakan

hal-hal yang kurang jelas

- Memotivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali diit yang

benar bagi penderita hipertensi

- Memberi reinforcement positif

atas usaha keluarga

- Membuat kontrak untuk

pertemuan selanjutnya

S : Keluarga mengatakan tidak

tahu tentang diit dan cara

mencegah timbulnya hipertensi

O :- Keluarga dapat mengikuti

penyuluhan dengan baik dan

antusias memperhatikan

-Keluarga dapat menyebutkan

kembali 5 dari 6 bahan

makanan yang baik untuk

panderita hipertensi

- Keluarga dapat menyebutkan

kembali 4 dari 6 cara mencegah

timbulnya hipertens

- Keluarga termotivasi untuk

melakssanakan hal yang

diajarkan

- Keluarga menyanggupi

kontrak yang diajukan

A : Pengetahuan kognitif dan

efektif keluarga sudah

mengalami peningkatan

P : Pertahankan kondisi keluarga,

terus beri motivasi dan

Page 41: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

100

TUK

IV

- Mengingatkan kembali kontrak

yang telah dibuat

- Mengkaji pengetahuan keluarga

bahan-bahan tradisional untuk

mengobati hipertensi dan cara

membuatnya

- Memberi penyuluhan kepada

keluarga tentang bahan-bahan

yang dapat digunakan untuk

hipertensi

- Mengajarkan cara pembuatan

obat tradisional

- Memberi kesempatan kepada

keluarga untuk menanyakan

hal-hal yang kurang jelas

- Memotivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali hal yang

telah dijelaskan

- Mendampingi keluarga

mendemonstrasikan pembuatan

obat tradisional

lanjutkan intervensi

S : -Keluarga masih ingat dengan

kontrak sebelumnya

- Keluarga mengatakan tidak

tahu tentang bahan-bahan dan

pembuatan obat tradisional

hipertensi dan cara

membuatnya

O : - Keluarga dapat mengikuti

penyuluhan dengan baik dan

antusias memperhatikan

- Keluarga dapat

menyebutkan kembali bahan

tradisional dan cara

pembuatannya

- Keluarga tertmotivasi untuk

membuat obat tradisonal

- Keluarga mampu

mendemonstrasikan

pembuatan obat tradisional

- Keluarga menyanggupi

kontrak yang diajukan

Page 42: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

101

- Memberi reinforcement positif

atas usaha keluarga

- Mengajukan kontrak untuk

pertemuan selanjutya

A : Pengetahuan kognitif, efektif,

dan psikomotor keluarga

mengalami peningkatan

P : Pertahankan kondisi keluarga,

teru beri motivasi dan

lanjutkan interensi

II

TUK

I

- Mengingatkan kembali kontrak

yang telah dibuat

- Mengkaji pengetahuan keluarga

tentang penyebab serta akibat

injury

- Memberi penyuluhan kepada

keluarga tentang penyebab serta

akibat injury

- Memberi kesempatan kepada

keluarga untuk mennanyakan

hal-hal yang kurang jelas

- Memotivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali hal yang

telah dijelaskan

- Memberi reinforcement positif

atas usaha keluarga

S : - Keluarga masih ingat

dengan kontrak

sebelumnya

- Keluarga mengatakan tidak

tahu tentang penyebab serta

akibat injury

O : - Keluarga dapat mengikuti

penyuluhan dengan baik

dan antusias

memperhatikan

- Keluarga dapat

menyebutkan kembali

penyebab serta akibat injuri

A : - Secara kognitif

pengetahuan keluarga

mengalami peningkatan

Page 43: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

102

P : Pertahankan kondisi keluarga

dan lanjutkan intervensi

TUK

II

- Mengkaji pengetahuan keluarga

tentang cara mencegah

timbulnya injury

- Memberi penyuluhan kepada

keluarga tentang cara mencegah

timbulnya injury

- Memberi kesempatan kepada

keluarga untuk menanyakan

hal-hal yang kurang jelas

- Memotivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali cara

mencegah timbulnya injury

- Memberi reinforcement positif

atas usaha keluarga

S : Keluarga mengatakan tidak

tahu tentang cara mencegah

timbulnya injury

O : - Keluarga dapat mengikuti

penyuluhan dengan baik

dan antusias

memperhatikan

- Keluarga dapat

menyebutkan kembali cara

mencagah timbulnya injury

A : - Secara kognitif

pengetahuan keluarga

mengalami peningkatan

P : Pertahankan kondisi keluarga

dan lanjutkan intervensi

- Mengkaji pengetahuan keluarga

tentang cara memodifikasi

lingkungan untuk mencegah

timbulnya injury

S : Keluarga mengatakan tidak

tahu tentang cara

memodifikasi lingkungan

untuk mencegah timbulnya

injury

Page 44: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan Keperawatan ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus... · 62 2. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri

103

- Memberi penyuluhan kepada

keluarga untuk mencegah

timbulnya injury

- Memberi kesempatan kepada

keluarga untuk menanyakan

hal-hal yang kurang jelas

- Memotivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali cara

memodifikasi lingkungan untuk

mencegah timbulnya injury

serta cara mempraktekknya

- Mengajukan kontrak untuk

pertemuan selanjutnya

O : - Keluarga dapat mengikuti

penyuluhan dengan baik

dan antusias

memperhatikan

- Keluarga dapat

menyebutkan kembali cara

memodifikasi lingkungan

untuk mencegah timbulnya

injury

- Keluarga termotivasi untuk

mempraktekkan hal yang

diajarkan

A : Secara kognitif dan afektif

pengetahuan keluarga

mengalami peningkatan

P : Pertahankan kondisi keluarga

terus beri motivasi dan

lanjutkan intervensi