Upload
dinhtram
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
28
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti
berusaha memaparkan secara jelas berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilaksanakan. Menurut pernyataan Nana Sudjana dan Ibrahim (2001:64) “Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa,
kejadian yang telah terjadi pada saat sekarang (pada saat penelitian dilaksanakan)”.
Dengan metode deskriptif analisis, peneliti berusaha merekam seluruh gejala atau
peristiwa yang terjadi pada saat pelaksanaan metode kreatif di lapangan untuk
kemudian dipaparkan sebagaimana adanya untuk menjawab semua pertanyaan.
Berkaitan dengan metode deskriptif analisis Winarno Surakhmad (1989:39)
menjelaskan sebagai berikut:
Data yang diperoleh (berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan
dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk
kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Peneliti
segera melakukan analisis data dengan memberi pemaparan gambaran mengenai
situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Hakekat pemaparan adalah seperti
orang merajut, setiap bagian ditelaah satu demi satu, dengan menjawab pertanyaan
apa, mengapa, dan bagaimana suatu fenomena itu terjadi dalam konteks
lingkungannya. Objektivitas pemaparan harus dijaga sedemikian rupa agar subjek
peneliti dalam membuat interpretasi dapat dihindari.
28
88
29
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Seperti yang diungkapkan oleh Sumadi Suryabata (2003 : 75), metode
penelitian ini bertujuan “ untuk membuat pencadaran secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu”.
Metode deskriptif analisis merupakan metode yang bermaksud untuk
membuat pencadaran (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.
Penelitian deskriptif dengan menggunakan data akumulasi dasar dalam cara
deskriptif, semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan,
mentest hipotesis, membuat ramalan atau mendapatkan makna dan implikasi,
walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal tersebut dapat mencakup
juga metode-metode deskriptif.
Metode penelitian deskriptif analisis yang digunakan dalam penelitian ini
berupaya menjabarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang diperoleh
dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol.
Metode ini dapat di deskripsikan yang dituangkan melalui kata-kata yang dapat
memperjelas serta menggambarkan keadaan yang sebenarnya pada saat dilapangan
atau pada saat penelitian. Analisis yang dugunakan pada metode ini yaitu dengan
menggunakan wawancara, observasi, serta tes perbuatan. Hal ini dilakukan
dikarenakan sebagai penunjang untuk mempermudah pada saat penelitian.
30
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilaksanakan
dengan cara mengamati proses terjadinya suatu kegiatan. Observasi juga dapat
dikatakan sebagai usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan
secara sistematis dengan prosedur. Observasi banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu dalam situasi sebenarnya ataupun dalam
situasi buatan. Observasi ini dilakukan untuk mengungkapkan dan
mendeskripsikan hasil penelitan untuk mengumpulkan data-data yang bersifat
keperilakuan di kelas dan di sekolah pada saat melakukan proses
pembelajaran.
Langkah awal dalam teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi.
Kegiatan observasi ini dilakukan juga sebelum pelaksanaan penelitan
berlangsung, untuk mengetahui berbagai hal berkenaan dengan situasi dan
kebutuhan di lapangan, agar proses penelitian berjalan dengan lancar.
Observasi yang dilakukan dalam kegiatan penelitian ini yaitu selama proses
pembelajaran berlangsung sampai dengan mencapai hasil yang diinginkan
melalui pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan proses
pembelajaran seni tari pada siswa kelas V SLBN B Cicendo Kota Bandung.
31
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi. Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui
komunikasi secara lisan (tanya jawab) terhadap narasumber.
Kegiatan wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada siswa,
guru, tentang pembelajaran seni tari mengenai kreativitas yang dimiliki oleh
masing-masing siwa, serta kepada orang tua siswa untuk mengetahui kegiatan
siswa. Teknik wawancara digunakan untuk menggali dan memperoleh data
atau informasi yang lebih mendalam dan relevan dengan masalah yang diteliti.
Adapun tujuan pelaksanaan wawancara terhadap guru, kepala sekolah dan
siswa tersebut adalah untuk mendapatkan informasi yang benar-benar akurat,
berhubung mereka merupakan subjek dan objek utama penelitian yang
melaksanakan proses belajar mengajar langsung di lapangan.
3. Studi Dokumentasi
Dalam langkah teknik pengumpulan data, studi dokumentasi berperan
cukup penting dalam penelitian, karena sebuah data tertulis yang berupa data
siswa yang sudah ada tidak akan lengkap dengan adanya data gambar saja.
Studi dokumentasi juga bermanfaat untuk peneliti dimana peneliti bisa
mempelajari ulang dari hasil yang telah di rekam, melalui kamera foto atau
dengan audio visual. Peneliti mengamati langsung, bagaimana proses kegiatan
pembelajaran seni tari yang dilakukan oleh siswa SLBN B tunarungu
sebanyak 10 orang.
32
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Studi Literatur
Studi literatur yaitu pengumpulan data-data melalui buku-buku yang
berhubungan dengan objek penelitian untuk dijadikan sumber dan landasan
dalam memecahkan masalah yang diajukan.
Studi literatur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
berbagai sumber yang relevan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Adapun
sumber yang mendukung dalam penelitian ini yaitu, Bandi Delphie 2009
“Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus”, Utami Munandar S.C.U 1999 “
Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah”, Ted Pollek 2002
“Membentuk Pribadi Secara Kreatif”, serta sumber-sumber yang mendukung
lainnya.
C. Desain Penelitian
1. Rencana penelitian
Pada tahap perencanaan penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu
dengan menghimpun informasi-informasi dari berbagai subjek melalui
observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur yang ada dilakukan
selama tiga bulan lebih yang merupakan proses awal sebagai acuan dalam
penelitian selanjutnya.
2. Pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada SD SLBN B Tunarungu Cicendo
Kota Bandung di Jalan Cicendo No. 2 Kota Bandung. Penulisan laporan
33
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tahapan akhir penelitian ini adalah penulis laporan, kegiatan
penyusunan laporan tetap dibawah bimbingan dosen pembimbing untuk
menilai, mengkoreksi dan memberikan saran untuk kelayakan penelitian ini.
Sehingga penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Penulis laporan itu terdiri dari pendahuluan, kajian teoritis, metode penelitian,
hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan dan saran.
3. Penyusunan Hasil Penelitian
Dalam penyusunan laporan hasil penelitian ini meliputi beberapa
proses kegiatan, diantaranya penyusunan data, pengetikan, pengganaan data.
a. Penyusunan data
Penyusunan data dilakukan melalui beberapa tahap pengolahan data
yang di hasilkan dalam penelitian di lapangan. Hal ini dilakukan agar
penulisan laporan penelitian menjadi sistematis.
b. Pengetikan Data
Pengetikan dilakukan setelah semua data yang diperoleh tersusun
secara sistematis melalui beberapa proses bimbingan.
D. Definisi Operasional
Pembelajaran Seni Tari merupakan proses kegiatan belajar dan mengajar
melalui proses pembelajaran tari yang berbasis kreativitas yang bisa menggali
potensi peserta didik yang mampu menciptakan kreatifitas yang diharapkan oleh
pendidik, yang berpengaruh terhadap psikomotorik peserta didik.
34
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tari kreasi adalah sebuah tarian yang dihasilkan dari hasil kreativitas
seseorang yang dimana kreativitas itu muncul akibat dari hasil imajinasi atau daya
khayal sehingga siswa dapat menemukan ide-ide baru dalam sebuah gerak tari yang
selalu tidak berpijak pada aturan tradisi.
Kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya.
Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada, dengan
demikian baik perubahan di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat
menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif. Implikasinya ialah bahwa
kemampuan kreatif dapat ditingkatkan melalui pendidikan seni tari.
Dalam penelitian ini, kata tari kreasi dimaksudkan bahwa pembelajaran yang
dilandasi berdasarkan kreativitas, sehingga dengan pembelajaran tari kreasi ini siswa
dapat menemukan ide-ide baru dalam sebuah gerak tari.
Pengertian tunarungu atau dengan kata lain yaitu hendaya pendengaran adalah
seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar
sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan tidak berfungsinya sebagian atau seluruh
indra pendengaran.
Berdasarkan pemaparan diatas adalah sebuah proses kegiatan belajar yang
mampu menciptakan sebuah kreatifitas hasil dari interaksi antara individu dan
lingkungannya yang bisa membantu anak tunarungu untuk lebih bisa meningkatkan
kreativitasnya.
35
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Instrument utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri (manusia sebagai
instrumen). Lincoln dan Guba (1985: 199) secara tegas mengemukakan bahwa
“apabila metode penelitian telah jelas kualitatif maka instrumen yang digunakan
adalah manusia”. Peneliti sebagai instrumen melakukan:
a. Pedoman Observasi, disusun untuk mengetahui data-data apa yang akan
dicari dan diteliti. Dalam hal ini pedoman yang dicari berupa data-data
sekolah mengenai keadaan sekolah, keadaan proses belajar mengajar seni
tari di kelas V dan keadaan siswa kelas V.
b. Pedoman wawancara, disusun untuk mengetahui keadaan sekolah, baik
keadaan pada saat proses belajar mengajar pada kelas V dan keadaan
psikolog siswa.
c. Pedoman Studi Dokumentasi, disusun untuk mengamati tentang
pendokumentasian ketika guru sedang melakukan proses pembelajaran dan
hasil pembelajaran.
Peneliti datang ke situs berpegang kepada fokus, kerangka konseptual, sampel
dan beberapa pertanyaan awal. Huberman dan Miles (1984: 42) menjelaskan bahwa “
seorang peneliti kualitatif melakukan penelitian berpegang pada fokus dan
pembatasan studi melalui kerangka kerja konseptual, pertanyaan-pertanyaan
penelitian dan penentuan sampel”.
36
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
F. Langkah-langkah Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis membagi beberapa tahapan dalam langkah-
langkah penelitian, yaitu:
1. Pra pelaksanaan penelitian
a. Survei
Langkah pertama yang dilakukan adalah survei tempat yang dijadikan
objek penelitian yaitu ke SLBN B Tunarungu Cicendo Bandung yang
beralamat di Jalan Cicendo no.2 Kota Bandung
b. Menentukan Judul dan Topik Penelitian
Setelah survei tempat penelitian, selanjutnya peneliti menentukan
judul penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang akan diangkat.
c. Penyusunan Proposal Penelitian
Penyusunan proposal tentang Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi
Siswa SLBN B Tunarungu Cicendo Kota Bandung, disusun setelah
menentukan tema masalah penelitian yang menjadi landasan dasar proses
penyusunan penelitian. Hal ini tidak terlepas dari peran serta pembimbing dan
persetujuan Dewan Skripsi Jurusan.
d. Penyelesaian Administrasi Penelitian
Penyelesaian administrasi penelitian dilakukan sebagai langkah
selanjutnya terjun ke lapangan. Administrasi penelitian berhubungan erat
dengan masalah perizinan berupa SK pengangkatan pembimbing I dan II serta
surat permohonan izin penelitiandi lapangan dari rektor UPI.
37
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
e. Penyusunan Pedoman Wawancara
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan melalui melalui, wawancara
pedoman wawancara difokuskan pada permasalahan pokok tentang penerapan
tari kreasi dan hasilnya terhadap perkembangan kreativitas siswa tunarungu,
serta beberapa hal yang mendukung pada proses penelitian. Hal tersebut tidak
terlepas dari bimbingan dosen pembimbing.
f. Observasi
Ketika peneliti melihat siswa, maka peneliti sendiri memiliki
ketertarikan untuk mempelajari bahasa isyarat, dengan tujuan agar
mempermudah dalam melakukan komunikasi baik ketika dalam pengajaran
atau diluar pembelajaran. Mengobservasi dan mengamati deskripsi tingkat
perubahan yang dilampaui para siswa dari pembelajaran guru yang aktif
menjadi siswa yang aktif.
G. Lokasi dan Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah di SLBN B
tunarungu Cicendo yang beralamat di Jalan Cicendo no.2 Kota Bandung
dengan alasan bahwa sekolah tunarungu jarang ditemui, selain itu adapun
pemilihan sekolah dilakukan secara sengaja, karena dengan pertimbangan
bahwa pembelajaran seni tari di SD SLBN B Cicendo hanya mengutamakan
keterampilan menari secara metode piniruan saja tanpa memperhatikan proses
38
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kreativitas siswa. SLBN B Cicendo merupakan sekolah untuk anak tuli dan
bisu di Bandung yang pertama di Indonesia.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang digunakan yaitu siswa kelas V yang berjumlah
10 orang diantaranya 4 orang siswa perempuan dan 6 orang siswa laki-laki.
H. Analisis Data
Data dianalisis secara kualitatif yang dinyatakan dengan kata-kata atau
simbol, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan tekhnik
pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus-menerus
sampai data terpenuhi dengan pengamatan yang terus-menerus.
Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analasis berdasarkan data
yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi
hipotesis. Tekhnik analisis data yang peneliti gunakan bersifat triangulasi, yaitu
tekhnik pemeriksaan dengan cara menggabungkan data-data yang terkumpul dari
observasi, wawancara dan studi dokumentasi sebagai studi pembanding atau data itu.
Peneliti melakukan triangulasi dengan membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode
kualitatif. Pada metode triangulasi dapat diperoleh dengan berbagai cara :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan keadaan dan persfektif seseorang dengan berbagai pendapat
dan pandangan orang.
39
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Teknik analisis data akan menempuh tahap pelaksanaan sebagai berikut :
a. Semua data yang sudah terkumpul akan diolah dan diteliti dengan
mengemukakan hal-hal pokok tentang proses pembelajaran seni tari berbasis
kreativitas pada siswa tunarungu di SLBN B Cicendo.
b. Membuat rangkuman temuan-temuan penelitian dalam suasana yang
sistematis, sehingga gaya belajar siswa tunarungu dalam pembelajaran seni
tari dapat tergambar.
c. Mendeskripsikan hasil penelitian yang sudah menjalani proses pengolahan
dan sudah dapat ditarik kesimpulan dituangkan dalam bentuk tulisan berupa
deskripsi dan kata-kata.
Triangulasi
Observasi
Wawancara
Studi Dokumentasi
Jawaban Hasil Penelitian
40
Riza Dewi Zulhijah, 2012 Proses Pembelajaran Tari Kreasi Bagi Siswa SLBN B Tunarubgu Cicendo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Masalah fokus penelitian, prosedur penelitian, bahkan hasil yang diharapkan,
itu semuanya tidak dapat ditentukan dengan pasti dan belum jelas
sebelumnya, sehingga segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang
penelitian. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada
pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat
mencapai segala sesuatunya.
Oleh karena itu, peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa
jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.
Validasi terhadap penelitian sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman
metode kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti. Kesiapan
peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara akademik maupun secara
logistiknya. Walaupun manusia bersifat subjektif, namun manusia sebagai instrument
dapat menghasilkan data yang realibilitasnya hampir sama dengan data yang
dihasilkan oleh instrumen yang dibuat secara obyektif, karena manusia sebagai
instrumen dalam penelitian kualitatif ialah manusia dapat merasa dan merespon,
manusia mempunyai karakter yang fleksibel sehingga dapat berfungsi multi purpose
(mempunyai tujuan yang banyak dan bervariatif) dengan mengumpulkan informasi
secara serempak.