Upload
others
View
31
Download
0
Embed Size (px)
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, perlu disusun
metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Maka terlebih
dahulu perlu menyusun metode penelitian dengan baik yang dapat
membantu untuk melaksanakan penelitiannya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015:14), metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.2 Objek Penelitian
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa di SMK Kristen
Salatiga.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2015:117) menyatakan bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
27
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Kriten
Salatiga.
Tabel 3.1
Populasi SMK Kristen Salatiga
Sumber: data yang diolah
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2015:118), sampel merupakan bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
dari sebagian dari sekelompok individu yang di teliti dan
mencerminkan keadaan populasi secara keseluruhan, yaitu
menggunakan teknik simple random sampling. Di katakan simpel
(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu (Sugiyono,2015:120).
No Kelas Jumlah
Siswa
1. Pemasaran 16
2. Akuntansi 18
3. Perkantoran 20
4. Multimedia 17
TOTAL 71
28
Sehingga dalam penelitian ini tidak akan mengambil seluruh data
yang ada, namun hanya menggunakan sampel atau beberapa data
yang dapat mewakili populasi. Jumlah sampel diambil jumlah
siswa di SMK Kristen Salatiga berjumlah 71 siswa. Maka dapat
dihitung berapa banyak sampel menggunakan Taro Yamane
sebagai berikut:
n = N
N.d2 + 1
n= 71
71.(10%)2+1
n= 71
1,71
n= 41,52 = 42
Keterangan:
N : Jumlah Populasi
n : Jumlah Sampel
d2
: Presisi yang ditetapkan
Hasil perhitungan dari rumus diatas menunjukkan bahwa sampel
yang akan digunakan dari siswa di SMK Kristen Salatiga.
Secara rinci 42 dalam tabel:
29
Tabel 3.2
Sampel
No Kelas Jumlah/Perhitungan
1. Pemasaran 16/71X42= 10
2. Akuntansi 18/71X42= 10
3. Perkantoran 20/71X42=12
4. Multimedia 17/71X42=10
TOTAL 42
Sumber : data yang diolah
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu alat atau sifat, obyek atau
kegiatan yang mempunyai bentuk tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
digunakan untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono,2015:61). Adapun Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Variabel bebas (dependen) yaitu variabel yang saling
mempengaruhi atau menjadi sebab dari timbulnya variabel terikat
(independen).Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua yang dinotasikan dengan X1 dan X2 adalah gaya belajar.
Variabel terikat (Independen) yaitu variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, dikarenakan adanya variabel bebas. Didalam
penelitian ini, yang menjadi variabel terikat (independen) adalah prestasi
belajar yang dinotasikan dengan Y.
30
Penelitian ini akan melihat apakah ada atau tidaknya hubungan antara
X1 dan X2
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan
(Sugiyono, 2015:308). Dalam metode pengumpulan ini menggunakan
metode Kuesioner/Angket dan Dokumentasi.
3.5.1 Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk melengkapi informasi
yang telah diperoleh dari teknik kuesioner. Data yang didapatkan
dengan teknik dokumentasi ini adalah data Prestasi Belajar yang
dilihat dari hasil tes akhir Siswa di SMK Kristen Salatiga serta foto
pada saat kegiatan penelitian.
3.5.1 Kuesioner/ Angket
Menurut Sugiyono (2015:1999), kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
31
Peneliti yang akan membagikan angket sebelumnya harus
membuat beberapa daftar pertanyaan yang pertama bisa dari
prestasi belajar siswa, yang kedua media massa, dan yang ketiga
gaya belajar. Angket akan diisi oleh seorang responden dengan
jawaban yang sesuai dengan pengalaman yang sudah di dapat.
Setelah itu angket yang sudah diisi kemudian dikembalikan oleh
peneliti, dan angket tesebut di analisis.Jawaban setiap instrumen
yang menggunakan skala Ordinal. Bentuk pilihan responden
terhadap jawaban dari tiap pertanyaan pola asuh orang tua dan
gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Jawaban Responden
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (ST) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
3.6 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel digunakan untuk menjelaskan dari
masing-masing variabel penelitian.Menurut Sugiyono (2015:38), variabel
penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
32
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.6.1 Pola Asuh Orang Tua (X1)
Pola asuh orang tua adalah interaksi antara orang tua dan
anak untuk proses pendewasaan serta belajar mandiri dengan
ajaran-ajaran yang baik dan perhatian serta kasih sayang.
Tinggi : Apabila siswa sering melakukan interaksi baik dengan
orang tua dan belajar mandiri di beri skor 3.
Sedang : Apabila siswa kurang interaksi dengan orang tua dan
malas untuk belajar mandiri diberi skor 2.
Rendah : Apabila siswa tidak ada interaksi baik dengan orang tua
dan tidak pernah belajar mandiri di beri skor 1.
3.6.2 Gaya Belajar (X2)
Gaya belajar adalah cara belajar yang digunakan siswa
secara dominan dalam menerima, mengolah, dan menyimpan
informasi yang diterimanya. Dalam penelitian ini gaya belajar
adalah cara belajar yang digunakan oleh siswa secara dominan
dalam mempelajari materi. Gaya belajar tesebut terdiri dari empat
jenis gaya belajar, yaitu Visual (penglihatan), Auditorial
(pendengaran), Kinestetik.
Tinggi : Apabila siswa mampu menerima dan mengolah materi
oleh guru dengan baik dan mampu menerapkannya di beri
skor 3
33
Sedang : Apabila siswa kurang mampu menerima dan mengolah
materi dari guru dengan baik di beri skor 2
Rendah : Apabila siswa sangat kurang mampu menerima dan
mengollah materi dari guru dengan baik di beri skor 1
3.6.1 Prestasi Belajar Siswa (Y)
Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah di capai
siswa yang tercermin dari perubahan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor ditandai dengan perkembangan anak dan perubahan
tingkah laku diri pada siswa serta pengetahuan yang dicapai atau
ketrampilan yang dikembangkan dalam mata pelajaran tertentu di
sekolah. Prestasi belajar ditetapkan dengan nilai tes/ujian atau nilai
yang diberikan guru, atau keduanya bisa dilihat dari KKM.
Tinggi : Apabila siswa telah mencapai nilai diatas KKM maka
siswa dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran di beri
skor 3.
Sedang : Apabila siswa telah mencapai nilai dengan batas KKM
maka siswa dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran
di beri skor 2.
Rendah : Apabila siswa mendapatkan nilai dibawah KKM maka
siswa dikatakan gagal dalam proses pembelajaran di beri
skor 1.
34
3.7 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2015:148), instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, variabel dependen
dan variabel independen. Instrumen penelitian ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan gaya belajar auditorial
terhadap prestasi siswa di SMK Kristen Salatiga.
Tabel 3.4
Instrumen penelitian kueisioner
No Variabel Indikator Pernyataan Butir Skala Pengukuran
1. Pengaruh pola asuh
orang tua (X1)
adalah keterlibata n
pola asuh orang tua
dalam prestasi
belajar di sekolah.
a. Komunikasi
yang baik antara
orang tua dan
anak
b. Diberikan
hukuman dan
hadiah
c. Disiplin
Saya selalu bercerita
dengan orangtua
mengenai kegiatan
saya di sekolah
Saya sering meminta
saran kepada orang
tua ketika memiliki
masalah saat di
sekolah maupun di
luar sekolah
Saya selalu diberikan
motivasi untuk
8
Ordinal
35
belajar dari orang tua
agar nilai ulangan/tes
bagus
Saya selalu di ajarkan
dispilin oleh orang tua
Saya tidak pernah
membantah jika orang
tua menasehati saya
Saya selalu menuruti
kata orang tua
Orang tua selalu
memberikan batasan
waktu sampai jam 9
malam untuk main
Saya sering
melakukan
komunikasi yang baik
dengan orang tua
2. Gaya belajar (X2)
adalah proses
belajar yang
dilakukan anak
pada saat belajar
a. gaya belajar
visual
b. gaya belajar
auditori
c. gaya belajar
siswa belajar dengan
cara melihat
siswa belajar dengan
cara membacanya
dengan keras
24
Ordinal
36
yang berbeda-beda
dan beraneka
macam.
kinestetik siswa belajar dengan
cara menghafal
3. Prestasi belajar
siswa (Y)
a. kemampuan
siswa
menerapkan
materi
b. siswa merasa
kurang percaya
diri
c. siswa malas
untuk belajar
Saya selalu berusaha
memahami materi
dengan baik
Saya selalu
mempersiapkan
materi yang akan di
bahas pada hari ini
Pada saat guru
menjelaskan materi
sejarah saya
memperhatikan
dengan sungguh-
sungguh
Saya senang mencari
materi tambahan dari
internet agar
menambah wawasan
saya
Saya tidak pernah
membantu teman
8
Interval
37
kesulitan memahami
materi karena saya
tidak yakin dengan
kemampuan saya
Saya selalu
menghindar, jika
teman saya
menanyakan materi
dengan saya
Menurut saya belajar
tidak penting masa
depan saya
Saya akan belajar jika
materinya mudah
tidak banyak berfikir
3.8 Validitas dan Reliabilitas
Uji coba instrumen dilakukan kepada semua siswa di SMK Kristen
Salatiga, dengan mengambil 77 responden yang termasuk dalam sampel
penelitian.
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2015:173) instrumen yang valid berati alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
38
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Validitas adalah suatu alat untuk mengukur
suatu ketepatan dari data variabel yang ada. Seperti di kemukakan
bahwa, analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah
skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif
dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct
yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat di simpulkan
bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik.
Pengujian instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik
korelasi product moment dari Person dengan rumus:
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y
N : Jumlah subjek/responden
ΣXY : Jumlah perkalian X dan Y
ΣX : Jumlah skor butir pernyataan
ΣY : Jumlah skor total pernyataan
ΣX2 :
Jumlah kuadrat skor total pernyataan
39
Tabel 3.5
Rentang Indeks validitas
No Indeks Interprestasi
1. 0,81 - 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,61 - 0,80 Tinggi
3. 0,41 – 0,60 Cungkup
4. 0,21 – 0,40 Rendah
5. 0,00 – 0,20 Sangat Rendah
(Wardani, dkk,2012:344)
3.8.2 Uji Reliabilitas
Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data
dalam waktu yang berbeda. instrumen yang reliabel adalah instrumen
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama. Sugiyono (2015:172).
Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas instrument dengan
menggunakan Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:
R
40
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi
1 0.80 – 1.00 Sangat Reliabel
2 < 0.80 – 0.60 Reliabel
3 < 0.60 – 0.40 Cukup Reliabel
4 < 0.40 – 0.20 Agak Reliabel
5 < 0.20 Kurang Reliabel
(Wardani,dkk,2012:246)
3.9 Teknis Analisis Data
Menurut Sugiyono (2015:207) mengartikan bahwa kegiatan
analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari responden, menyajikan
data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan.
Pada penelitian ini menggunakan dua teknik analisis data yaitu analisis
deskriptif dan analisis lanjut.
3.9.1 Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2015:207) Statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi.
41
Perhitungan dalam statistic deskriptif meliputi table distribusi
frekuensi, diagram statistik (Histogram). Histogram dan tabel
kecenderungan masing-masing variabel. Mean,median, modus dan
standar deviasi. Analisis perhitungan ini menggunakan program SPSS
versi 16.0 for windows.
3.9.2 Analisis Lanjut
3.9.2.1 Uji Normalitas
Penelitian ini menggunakan statistic parametis dengan
analisis komparatif dan regresi. Menurut Sugiyono
(2015:241) mengatakan bahwa, penggunaan statistic
parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang
akan dianalisis harus berdistribusi normal. Uji normalitas ini
bertujuan untuk menguji apakah data dalam penelitian yang
dilakukan memiliki distribusi normal atau tidak.
Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah
data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat
dilihat dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-
Smirnov, jika nilai signifikansi > 0,05 maka data dapat
dikatakan berdistribusi normal, sedangkan jika nilai
signifikansi < 0,05 maka datadikatakan tidak berdistribusi
normal.
3.9.2.2 Uji Linearitas
42
Uji linieritas (Menurut Sujarweni;2016:72) bertujuan
untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan
yang linier secara signifikan atau tidak. Data yang bik
seharusnya terdapat hubungan yang linier antara variabel
predictor (X) dengan variabel kriterium (Y). Pertama dalam
pengambilan keputusan untuk memperoleh nilai yang
signifikan yaitu lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya
adalah terdapat hubungan linier secara signifikan antara
variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y).
Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari dari 0,05
maka kesimpulannnya adalah tidak terdapat hubungan yang
linier antara variabel predictor (X) dengan variabel kriterium
(Y). Kedua adalah dengan melihat Nilai Fhitung dan Ftabel,
jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka kesimpulannya
adalah terdapat hubungan linier secara signifikan antara
variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y).
Sebaliknya, jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel maka
kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan linier antara
variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y).
3.10 Uji Hipotesis
3.10.1 Analisis Regresi Sederhana
43
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel
dependen.(Sugiyono, 2013:261).
Persamaan umum regresi sederhana adalah:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y ketika harga X= 0 (harga konstan)
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen
3.10.2 Analisis Regresi Ganda
Analisis ini digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen
(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya), jadi analisis regresi
ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal
2.(Sugiyono,2013:275) Dalam analisis regresi ganda langkah-langkah
yang harus dilakukan sebagai berikut:
1. Persamaan regresi untuk dua prediktor
Y = a+b1X1+b2X
2. Persamaan regresi untuk tiga prediktor
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3