Upload
ngongoc
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
55
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan pengambilan
sampel serta mengumpulkan data dengan instrumen penelitian yang bersifat
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan
untuk menjelaskan angka-angka data analisis menggunakan statistik. Penelitian
kuantitatif dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan proksimat
pada ikan glodok Boleophthalmus boddarti dengan melakukan pemeriksaan
laboratorium secara kuantitatif.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian
Pengambilan sampel ikan glodok Boleophthalmus boddarti dan penelitian
uji kandungan proksimat dilaksanakan pada bulan April 2017.
3.2.2 Tempat Penelitian
Pengambilan sampel ikan glodok Boleophthalmus boddarti pada kawasan
mangrove di pantai Ketapang kota Probolinggo. Penelitian uji kandungan
proksimat dilaksanakan di laboratorium Ilmu Teknologi Pangan Universitas
Muhammadiyah Malang.
56
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah keseluruhan objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian
ini adalah ikan glodok Boleophthalmus boddarti yang terdapat pada kawasan
mangrove di pantai Ketapang Kota Probolinggo.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2008) sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan pada penelitian
Gambar 3.1. Lokasi Penelitian Pantai Ketapang Probolinggo
(Sumber: Dokumen Pribadi, 2017)
Gambar 3.2 Peta Pantai Ketapang Probolinggo
(Sumber: Googlemaps. Diakses pada tanggal 06 November 2016)
57
ini adalah ikan glodok Boleophthalmus boddarti yang akan diuji kandungan
proksimat menggunakan ukuran yang sama pada bobot 5 gram dan panjang 8 cm.
3.3.3 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,
dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel
yang representatif (Margono, 2004), dalam penelitian ini teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah Purposive sampling. Menurut Sugiyono (2013)
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Menurut Margono (2004), pemilihan sekeompok subjek dalam
Purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang sangkut
paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan 3 stasiun
pada kawasan mangrove di pantai Ketapang kota Probolinggo. Pada stasiun 1
pengambilan sampel ikan glodok dilakukan pada kawasan mangrove dan dekan
dengan aktivitas nelayan, stasiun 2 pengambilan ikan glodok dilakukan diluar
mangrove, sedangkan pada stasiun 3 pengambilan ikan glodok dilakukan didalam
mangrove dan jauh dari aktivitas nelayan. Ikan glodok ditangkap menggunakan
alat tangkap berupa jaring (kandungan proksimat menggunakan ukuran yang sama
pada bobot 5 gram dan panjang 8 cm), setelah proses pengambilan sampel selesai
dilaksanakan selanjutnya sampel akan diuji kandungan proksimat di laboraturium.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
58
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Variabel yang
dianalisis dalam penelitian ini adalah kandungan proksimat (kadar air, kadar abu,
kadar protein, kadar lemak dan karbohidrat) pada ikan glodok Boleophthalmus
boddarti di kawasan mangrove pantai Ketapang Kota Probolinggo.
3.5 Alat dan Bahan Penelitian
3.5.1 Analisis Proksimat
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Analisis Proksimat
Analisis Alat Bahan Metode
Kadar Protein Timbangan analitik,
labu destilasi (250
ml), Gelas ukur (25
ml, 50 ml), Alat
untuk destilasi, Pipet
volume 5 ml, Buret
25 ml, Labu kjedhal
Sampel, H2SO4,
katalisator,
aquadest, NaOH
50%, HCL
kjedhal
Kadar Lemak Alat soxhlet, labu
khusus untuk lemak,
oven, waterbath,
timbangan analitik,
eksikator, penjepit
Sampel, Acetone,
ether, kloroform,
kertas saring
Soxhlet
Kadar Air
Oven, cawan,
desikator, timbangan
analitik
Sampel Oven
Kadar Abu
Cawan porselin, hot
plate, cawan, oven,
bunsen, desikator,
tanur pengabuan,
timbangan analitik
Sampel Pengabuan
kering
(dryashing)
Karbohidrat Sampel By different
59
3.5.2 Pengambilan Sampel Ikan Glodok Boleophthalmus boddarti
Tabel 3.2 Alat dan Bahan Pengambolan Sampel Ikan Glodok
No Alat Penggunaan Jumlah
1. Alat Tulis digunakan untuk mencatat data selama
penelitian 1 set
2. Jaring digunakan untuk mengambil sampel ikan
glodok (Familia: Gobiidae) 7 buah
3. Meteran digunakan untuk mengukur panjang tali
rafia 1 buah
4. Gunting digunakan untuk memotong
1 buah
5. Plastik digunakan untuk menyimpan sampel ikan
glodok yang akan dibawa ke laboratorium 1 pack
6. Toples digunakan untuk menyimpan sampel
7 buah
7. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan
penelitian 1 buah
8. Termometer
Batang
digunakan untuk mengukur suhu air lokasi
penelitian 1 buah
9. pH Meter Digunakan untuk mengukur pH air lokasi
penelitian 1 buah
10. Salinometer digunakan untuk mengukur salinitas lokasi
penelitian 1 buah
3.5.3 Pengukur Suhu dan salinitas
Tabel 3.3 Alat dan Bahan Pengukuran Lingkungan
Alat Bahan
Themometer Air
Salinometer Air
3.6 Prosedur Penelitian
3.6.1 Penentuan Lokasi
Penetuan lokasi pada penelitian ini dengan cara observasi. Observasi
merupakan hal pertama untuk mengetahui ruang lingkup area penelitian.
Observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan atas
gejalafenomena dan fakta empiris yang terkait dengan masalah penelitian.
Penelitian ini menentukan lokasi pada kawasan mangrove di pantai Ketapang
Kota Probolinggo, karena kawasan mangrove merupakan habitat dari ikan glodok
Boleophthalmus boddarti.
60
3.6.2 Tahap Pengambilan Sampel
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka penelitian diawali
dengan menyiapkan alat dan bahan. Daerah pengambilan sampel dilakukan sesuai
dengan garis tepi pantai dan garis laut yaitu ±50 m pada 3 stasiun. Ukuran
masing-masing stasiun 5 x 5 m, jarak antara stasiun 1 dengan stasiun 2 adalah ±25
m, jarak antara stasiun 2 dengan 3 adalah ±25 m, jarak stasiun dengan tambak
±15m. Pengambilan sampel ikan glodok Boleophthalmus boddarti dilakukan pada
saat air laut surut kemudian diambil dengan menggunakan alat berupa jaring.
Sampel yang ditemukan kemudian dicuci dan selanjutnya dianalisis proksimat di
laboraturium.
Gambar 3.3 Denah Pengambilan Sampel pada Lokasi Penelitian Pantai
Kelurahan Ketapang Kota Probolingg
61
Keterangan :
3.6.3 Tahap pengukuran parameter lingkungan
3.6.3.1 Pengukuran Suhu Air
Masukkan thermometer dalam air
Kemudian dilihat nilah suhu pada themometer.
3.6.3.2 Pengukuran Salinitas Air
Sampel air diambil dan dimasukkan kedalam botol plastik
Sampel air yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur
1000 ml dan diuji menggunakan salinometer
Salinometer dimasukkan kedalam gelas ukur 1000 ml, sampai dalam
keadaan diam.
Kemudian dibaca nilai salinitas yang berada di strip salinometer.
3.6.4 Tahap Uji Proksimat
3.6.4.1 Analisis Kadar Protein Metode Kjeldahl
Penelitian ini dilakukan di laboratorium ITP Universitas Muhammadiyah
Malang. Cara penentuan kadar protein dilakukan berdasarkan metode Kjeldahl.
Prinsip analisis protein dengan metode Kjeldahl meliputi tiga tahap yaitu
destruksi, destilasi dan titrasi.
Stasiun 1 : diluar kawasan yang hanya sedikit mangrove dekat dengan aktivitas
nelayan
Stasiun 2 : diluar kawasan mangrove
Stasiun 3 : diluar kawasan yang hanya sedikit mangrove dan jauh dari aktivitas
nelayan
62
(a) Tahap destruksi
Sampel ditimbang sebanyak 1 gram kemudian dimasukkan ke dalam
labu Kjeldahl.
Kemudian sebanyak setengah tablet Kjeldahl (selenium) dan 2 mL
H2SO4 pekat ditambahkan ke dalam tabung tersebut.
Tabung yang berisi larutan tersebut dimasukkan kedalam alat
destruksi selama 1 jam pada suhu 400oC.
Proses destruksi dilakukan sampai larutan berwarna hijau jernih.
(b) Tahap destilasi
Menyiapkan asam borat sebanyak 15 mL di erlenmeyer
Cuci alat destilasi dengan aquades kemudian panaskan alat destilasi
Erlenmeyer destilasi diletakan dikompor
Masukkan sampel kedalam alat destilasi kemudian tambahkan dengan
15 mL aquades
Larutkan NaOH 50% sebanyak 10 mL ditambahkan dengan 10 mL
aquades kemudian masukan kedalam alat destilasi dengan
menggunakan corong setelah itu ditutup
Dipanas hingga mendidih, kemudian erlenmeyer as. borat diletakan di
penampung.
Destilasi dilakukan sampai diperoleh larutan berwarna hijau.
(c) Tahap titrasi
Hasil tampungan yang sudah hijau pada proses destilasi
63
Titrasi dilakukan dengan menggunakan HCl 0,02 N sampai warna
larutan dalam erlenmeyer berubah menjadi merah muda. Volume
titran dibaca dan dicatat.
Perhitungan kadar protein adalah sebagai berikut:
Nitrogen (%) = ( )
Kadar Protein (%) = Nitrogen (%) x faktor konversi
Keterangan:
Faktor pengencer (fp) = 10
Faktor konversi = 6,25
3.6.4.2 Analisis Kadar Lemak Metode Soxhlet
Penelitian ini dilakukan di laboratorium ITP Universitas Muhammadiyah
Malang. Analisis kadar lemak dilakukan dengan metode soxhlet.
Sampel seberat 2 gram (W1) dimasukkan ke dalam kertas saring dan
dimasukkan ke dalam selongsong lemak.
Kemudian dimasukkan ke dalam labu lemak yang sudah ditimbang berat
tetapnya (W2) dan disambungkan dengan tabung soxhlet.
Selongsong lemak dimasukkan ke dalam ruang ekstraktor tabung soxhlet
dan disiram dengan pelarut lemak.
Tabung ekstraksi dipasang pada alat destilasi soxhlet lalu dipanaskan pada
suhu 40 oC menggunakan pemanas listrik selama 16 jam.
Pelarut lemak yang ada dalam labu lemak didestilasi hingga semua pelarut
lemak menguap.
Pada saat destilasi pelarut akan tertampung di ruang ekstraktor, pelarut
dikeluarkan sehingga tidak kembali ke dalam labu lemak,
selanjutnya labu lemak dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC,
64
setelah itu labu didinginkan dalam desikator sampai beratnya konstan
(W3).
Perhitungan kadar lemak adalah sebagai berikut:
Kadar Lemak (%) =
Keterangan: W1 = Berat sampel (gram)
W2 = Berat labu lemak tanpa lemak (gram)
W3 = Berat labu lemak dengan lemak (gram)
3.6.4.3 Analisis Kadar Air
Penelitian ini dilakukan di laboratorium ITP Universitas Muhammadiyah
Malang. Analisis kadar air dilakukan dengan menggunakan metode oven.
Cawan yang akan digunakan dikeringkan dalam oven pada suhu 100-
105°C selama 30 menit atau sampai didapat berat tetap.
Setelah itu didinginkan dalam desikator selama 30 menit lalu ditimbang.
Sampel ditimbang sebanyak 2 gram (B1) dalam cawan tersebut lalu
dikeringkan dalam oven pada suhu 100°C sampai tercapai berat tetap (24
jam).
Sampel didinginkan dalam desikator selama 30 menit lalu ditimbang (B2).
Perhitungan kadar air adalah sebagai berikut:
Kadar Air (%) =
Keterangan:
B0 = Berat cawan kosong (gram)
B1 = Berat cawan yang diisi dengan sampel (gram)
B2 = Berat cawan dengan sampel yang dikeringkan (gram)
65
3.6.4.4 Analisis kadar abu
Penelitian ini dilakukan di laboratorium ITP Universitas Muhammadiyah
Malang. Analisis kadar abu dilakukan dengan metode pengabuan kering
(dryashing).
Siapkan cawan pengabuan, kemudian bakar dalam tanur, dinginkan
dalam desikator dan timbang
Cawan pengabuan dikeringkan di dalam oven selama 1 jam pada suhu
105oC, kemudian didinginkan selama 15 menit di dalam desikator dan
ditimbang.
Timbang sampel sebanyak 3 - 5 gram sampel dimasukkan kedalam
cawan pengabuan, kemudian letakkan dalam tanur pengabuan.
Kemudian bakar sampai didapat abu berwarna abu-abu atau sampai
beratnya tetap
Pengabuan dilakukan dalam 2 tahap: pertama pada suhu sekitar 400o
C
dan kedua pada suhu 550o C.
Dinginkan dalam desikator, kemudian timbang.
Perhitungan kadar abu adalah sebagai berikut:
Kadar Abu (%) = ( )
( )
3.6.4.5 Analisis kadar Karbohidrat
Penelitian ini dilakukan di laboratorium ITP Universitas Muhammadiyah
Malang. Pengukuran kadar karbohidrat total dengan metode by different, artinya
kadar karbohidrat didapatkan dengan hasil perhitungan protein, lemak,
66
karbohidrat, kadar air dan kadar abu dikurang 100%. Perhitungan karbohidrat
adalah sebagai berikut:
Karbohidrat (%) = 100% - (K. protein + K. lemak + K. abu + K. Air)
3.7 Teknik Analisis Data
Sebelum menganalisis data, maka hal yang perlu dilakukan perhitungan
pada masing-masing jenis kandungan proksimat berupa protein lemak, kadar air,
kadar abu dan karbohidrat dideskripsikan dengan menggunakan tabel. Hal ini
dilakukan bertujuan untuk mempermudah menyajikan data dari kandungan
proksimat yang ditemukan setelah dilakukan pengujian. Penelitian ini adalah
merupakan penelitian deskriptif, yaitu suatu model penelitian yang berusaha untuk
membuat gambaran/paparan dan menggali secara cermat serta mendalam tentang
fenomena sosial tertentu tenapa melakukan intervensi dan hipotesisi.
Pendekatan penelitian utama yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif,
sehingga data utama yang digunakan adalah pendekatan deskriptif-induktif,
sedangkan data kuantitatif yang digunakan adalah metode perhitungan pengujian
kandungan proksimat (data-data yang dapat dikategorikan dalam bentuk angka-
angka) analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif berupa persentase dan
rata-rata yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.