Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
27
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Menurut
Bahri (2012:8) Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah kegiatan yang
dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk
memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses,
sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik. Sedangkan menurut Rubiyanto
(2009:108), PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran,
berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas,
tindakan tersebut diberikan oleh seorang guru atau diarahkan oleh guru yang
dilakukan oleh siswa.
Jadi dapat dikatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah salah
satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses
pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
Penelitian tindakan kelas dilaksanaka karena ada kesenjangan atau perbedaan
antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan
pembelajaran menjadi ideal dan terjadi hubungan timbal balik antara guru dan
siswa. Peneliti dilaksanakan secara kolaboratif dengan yang kelasnya dijadikan
sebagi kancah penelitian. Pada PTK ini peneliti merancang RPP dan sekaligus
mengajarkan pembelajaran setiap siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan dan refleksi.
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu Pendekatan Scientific dan
hasil belajar. Variabel bebas yang ada di penelitian ini adalah Pendekatan
Scientific. Dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Adapun
rinciannya sebagai berikut:
28
3.2.1 Variabel Bebas/Independen (X)
Variabel Bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi
variabel yang lain yaitu timbulnya variable terikat/dependen (Sugiyono, 2010:4).
Pendekatan Scientific merupakan variabel independen atau variabel bebas dalam
penelitian ini. Pendekatan Scientific adalah pendekatan pembelajaran yang
dirancang agar siswa aktif mengkonstruksi konsep, prinsip, atau teori melalui
tahapan-tahapan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengomunikasikan konsep, prinsip atau teori yang ditemukan. Peserta didik
dituntut untuk berperan aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
3.2.2 Variabel Terikat/Dependen (Y)
Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:4). Hasil Belajar
merupakan variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini. Definisi
operasional Hasil Belajar adalah hasil belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk
angka yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan perilaku yang
bersangkutan. Besarnya skor diperoleh dari penilaian proses (skor non tes), dan
penilaian hasil (skor tes). Dalam hal ini hasil belajar yang digunakan dapat
diperoleh dari rata-rata penilaian pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada
pembelajaran Matematika.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas 3 SDN Sidorejo Lor 01,
yang terdiri dari 38 siswa yaitu 19 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.
Karakteristik siswa kelas 3 yang rata-rata berumur 9 sampai 10 tahun menuju
tahap berpikir konkret atau nyata. Kondisi sosial ekonomi orang tua peserta didik
sangat beragam. Ada orang tua yang mengutamakan pendidikan bagi anaknya,
seperti menggunakan upaya-upaya tertentu agar anak dapat mengikuti dan
memahami pendidikan dari sekolah maupun luar sekolah. Ada pula anak yang
kurang diperhatikan oleh orang tuanya mulai dari segi kasih sayang sampai
29
keikutsertaan dalam mendidik anak. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, yaitu
diantaranya adalah faktor pendidikan dan faktor ekonomi orang tua, sehingga
orang tua tidak begitu memperhatikan pendidikan anaknya dan juga kurang
terpantau dalam perkembangan belajarnya.
Telah diamati bahwa pada saat siswa mengikuti pembelajaran tematik, pada
mata pelajaran yang belum menyangkut matematika, keaktifan dan kreativitas
siswa dapat dikatakan tergolong tinggi. Tetapi pada saat pembelajaran yang
sedang dilakukan masuk pada pembelajaran matematika, keaktifan dan kreativitas
siswa menurun dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam hal ini berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran matematika yang
masih rendah.
3.3.1 Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 01 Kota
Salatiga. Tepatnya di Jalan Diponegoro No. 134, Kecamatan Sidorejo, Kota
Salatiga. Di samping letak sekolah yang strategis dan mudah dijangkau, SDN
Sidorejo Lor 01 menjadi satu kompleks dengan SDN Sidorejo Lor 05. SDN
Sisorejo Lor 01 telah menerapkan Kurikulum 2013 pada proses pembelajaranya,
mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. SDN Sisorejo Lor 01 merupakan SD
inti di Kecamatan Sidorejo dan merupakan salah satu SD berprestasi di Kota
Salatiga.
3.3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Mei 2017 dan dilaksanakan
secara bertahap. Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini adalah :
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan mencangkup penelitian judul Tugas Akhir, pembuatan
proposal Tugas Akhir, pembuatan instrumen penelitian, permohonan ijin pada
pihak sekolah yang bersangkutan, dan dilanjutkan melaukan observasi terlebih
dahulu pada sekolah yang akan digunakan sebagai sampel penelitian.
30
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan mencangkup tentang kegiatan penelitian
dilakukan di sekolah meliputi implementasi pembelajaran pada kelas 3 dan
pengambilan data sebagai hasil penelitian.
c. Tahap Penyusunan
Tahapan terakhir merupakan penyusunan oleh penulis untuk mengelola
data dan konsultasi kepada dosen pembimbing yang diikuti dengan penyususnan
laporan.
3.4 Rencana Tindakan
Model Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti gunakan mengikuti
metodologi penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan McTaggart, Menurut
model Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2006:97), alur penelitian itu
terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi. Adapun model tersebut dapat digambarkan seperti gambar 1 dibawah
ini.
Gambar 3.6 Siklus PTK menurut Kemmis dan McTaggart
Keterangan Siklus PTK menurut Kemmis dan McTaggart :
1. Perencanaan
Rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Pada
tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan
berdasarkan identifikasi masalah pada observasi awal sebelum penelitian
dilaksanakan.
31
2. Tindakan
Apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya
peningkatan. Pelaksanaan tindakan dan observasi disesuaikan dengan
rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan merupakan
proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari teori dan strategi
belajar mengajar yang telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum yang
berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan
kerjasama peneliti dengan subjek penelitian sehingga dapat memberikan
refleksi dan evaluasi terhadap apa yang terjadi dikelas.
3. Observasi (pengamatan)
Observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap
pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK untuk mengetahui ada-
tidaknya perubahan yang terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan
yang sedang berlangsung.
4. Refleksi
Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Guru akan dapat menetapkan
apa yang telah tercapai, serta apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu
diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu hasil dari
tindakan perlu dikaji, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru
dan siswa, metode, alat peraga maupun evaluasi.
Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dengan dua siklus,
setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan terdapat empat tahap yaitu,
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan dalam hal
pelaksanaan rencana pembelajaran implementasi RPP dan observasi, serta
refleksi.
3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I
Berdasarkan Pendekatan Scientific dengan Menggunakan Media
Konkret pada mata pelajaran Matematika maka kegiatan siklus I dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
32
A. Siklus I Pertemuan Pertama
1. Tahap Perencanaan
1) Membuat perencanaan pembelajaran pada materi bangun datar yang
sesuai dengan pendekatan scientific.
2) Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru
selama mendapat tindakan.
3) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran (media konkret)
sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan
menggunakan pendekatan scientific.
2. Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran.
2) Siswa bersama dengan guru berdoa, yang dipimpin oleh salah satu
siswa.
3) Menyanyikan salah satu lagu wajib (Satu Nusa Satu Bangsa).
4) Tepuk ABITA.
5) Guru mengecek kehadiran siswa.
6) Bernyanyi bersama untuk memotivasi siswa.
7) Siswa diminta untuk membaca buku (literasi).
8) Menyampaiakan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6
orang. (pembagian kelompok dilakukan dengan cara guru
membagikan kartu yang bergambar bangun datar, siswa yang
mendapat kartu dengan gambar bangun datar yang sama akan menjadi
1 kelompok).
2) Setelah pembagian kelompok guru meminta siswa duduk dalam
kelompok masing-masing.
3) Siswa diminta mengamati bentuk planet dan matahari yang berbentuk
lingkaran. (Mengamati)
33
4) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai teknik membuat
lingakaran dengan menjiplak, menggunakan jangka, juga melalui
kegiatan melipat dan menggunting kertas. (Mengamati)
5) Setiap kelompok akan dibagikan lembar kerja siswa (LKS) dan
peralatan seperti gunting, lem dan kertas lipat.
6) Siswa diminta berlatih membuat lingkaran sebanyak 9 buah, dengan
berbagai ukuran, untuk mewakili planet-planet dan matahari.
(Mencoba)
7) Lingkaran yang dibuat akan diberi gambar dan diwarnai seperti planet
dan matahari. Kemudian, gambar tersebut diminta agar ditempelkan
pada gambar lintasan/orbit pada tata surya yang ada di buku.
(Mencoba)
8) Siswa diminta saling mengamati kebenaran susunan sistem tata surya
yang sudah dibuat oleh siswa. (Menalar)
9) Siswa bersama guru meneliti hasil karya siswa. (Menalar)
10) Kelompok yang dapat menyusun susunan sistem tata surya dengan
baik dan benar akan mendapatkan poin.
11) Siswa diminta mengamati bentuk-bentuk bangun datar selain
lingkaran. (Mengamati)
12) Siswa diminta membuat pertanyaan dengan menggunakan kata “Apa”
sesuai apa yang mereka telah amati, kemudian siswa diminta untuk
menanyakan hal tersebut kepada guru. (Menanya)
13) Siswa bersama dengan guru membahas tentang bangun datar yang
ditanyakan. (Menalar)
14) Siswa diminta menuliskan bentuk bangun datar sebanyak-banyaknya.
(Mencoba)
15) Siswa diminta menuliskan hasil pengamatan kedalam LKS yang telah
dibagikan. (Mencoba)
16) Siswa bersam guru membahas tentang bentuk dan sifat dari bangun
datar. (persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium, jajaran genjang,
belah ketupat, layang-layang, sisi dan sudut). (Menalar)
34
17) Siswa mengidentifikasi benda-benda yang memiliki kemiripan bentuk
dengan bangun datar yang disebutkan. (Menalar)
18) Siswa mengidentifikasi hubungan antarbangundatar. Misalnya,
bangun segitiga dapat dibuat daribangun persegi dan persegi panjang.
(Menalar)
19) Siswa berlatih membuat berbagai bangun datar dengan cara melipat
dan menggunting kertas, lalu diminta untuk menempelkan pada
tempat yang tersedia. (Mencoba)
20) Salah satu kelompok diminta untuk mempersentasikan hasil karyanya
di depan kelas. (Mengkomunikasikan)
21) Siswa bersama guru mengoreksi hasil karya yang telah di buat.
(Menalar)
22) Setiap perwakilan dari masing-masing kelompok diminta untuk
mengikuti permainan Roda Keberuntungan.
23) Siswa diberikan penjelasan tentang cara bermain Roda
Keberuntungan. (Mengamati)
24) Setelah siswa memutar Roda Keberuntungan, siswa diminta untuk
membacakan kartu yang berisi soal sesuai nomer yang telah didapat
dan dilakukan secara bergatian. (Mencoba)
25) Kelompok yang pertama menjawab dengan benar akan diberikan poin.
(Mengkomunikasikan)
c. Kegiatan Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi
pembelajaran pada hari ini, yang gunanya untuk mengantisispasi jika
ada siswa yang kurang paham dengan materi.
2) Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi.
3) Siswa diberikan soal remidial jika belum memenuhi KKM.
4) Guru menyampaikan materi yang akan di bahas untuk besok pagi.
5) Guru memberikan reward kepada kelompok pemenang.
6) Mengajak semua siswa berdo’a menurut Agama dan keyakinan
masing-masing.
35
3. Pengamatan
1) Peneliti bekerjasama dengan guru kelas dan observer dalam
melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung.
2) Observer bertindak sebagai pengamat untuk mengamati jalannya
pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas
serta aktifitas siswa dalam pembelajaran.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan
dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah
dilakukan. Melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berupa
hambatan, kekurangan dan kelemahan dijumpai selama pelaksanaan siklus
I pertemuan pertama sebagai masukan dalam siklus I pertemuan kedua.
B. Siklus I Pertemuan Kedua
1. Tahap Perencanaan
1) Membuat perencanaan pembelajaran pada materi bangun datar yang
sesuai dengan pendekatan scientific.
2) Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru
selama mendapat tindakan.
3) Menyiapkan bahan ajar dan media pembealajaran (media konkret)
sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan
menggunakan pendekatan scientific.
2. Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran.
2) Siswa bersama dengan guru berdoa, yang dipimpin oleh salah satu
siswa.
3) Menyanyikan salah satu lagu wajib (Satu Nusa Satu Bangsa).
4) Tepuk ABITA.
5) Guru mengecek kehadiran siswa.
6) Bernyanyi bersama untuk memotivasi siswa.
36
7) Siswa diminta untuk membaca buku (literasi).
8) Guru menyampaikan tema yang akan dibahas yaitu: Bumi dan Alam
semesta, dansubtemanya yaitu: Bumi bagian dari Alam Semesta.
9) Menyampaiakan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6
orang.
2) Siswa mengamati gambar bumi pada buku siswayang menyerupai
bentuk bangun ruang bola. (Mengamati)
3) Siswa diminta menyebutkan bangun-bangun ruang lainnya yang
mereka kenal. (Mengkomunikasikan)
4) Siswa diberikan kesempatan bertanya mengenai bangun ruang dan
jika siswa sulit mengungkapkan pertanyaanya, siswa diminta untuk
menuliskanya. (Menanya)
5) Siswa dan guru membahas pertanyaan yang muncul. (Menalar)
6) Siswa diminta untuk membawa kardus bekas atau kemasan untuk
mengamati bentuk-bentuk bangun datar yang membentuk kardus.
(Mengamati)
7) Siswa diminta untuk membuka kardus kemasan dan mengamati
bentuk jaring-jaring bangun. Penting untuk mengamati jumlah dan
bentuk bangun datar pada jaring-jaring tersebut. (Mengamati)
8) Siswa bersama guru membahas tentang jaring-jaring merupakan
gabungan dari bangun datar. (Menalar)
9) Siswa menanggapi penjelasan guru mengenai jaring-jaring sebagai
gabungan bangun datar pembentuk bangun ruang.
(Mengkomunikasikan)
10) Siswa mengidentifikasi jaring-jaring balok, kubus, tabung, kerucut,
bola, limas dan prisma. (Mengamati)
11) Siswa berdiskusi dalam kelompok dan mencoba untuk membuka
kotak kardus kemasan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.
37
Kegiatan ini bisa dilakukan dengan menggunting bagian rusuk kotak
kardus. (Mencoba)
12) Siswa menggambarkan bentuk baru dari jaring-jaring bangun yang
telah di buka. (Mencoba)
13) Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
(Mengkomunikasikan)
14) Setiap perwakilan dari masing-masing kelompok diminta untuk
mengikuti permainan Mancing Mania.
15) Siswa diberikan penjelasan tentang cara bermain Mancing Mania.
(Mengamati)
16) Setelah siswa mendapatkan tangkapan ikan, siswa diminta untuk
membacakan soal pada ikan yang telah dipancing dan dilakukan
secara bergatian. (Mencoba)
17) Kelompok yang pertama menjawab dengan benar akan diberikan poin.
(Mengkomunikasikan)
c. Kegiatan Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi
pembelajaranpada hari ini, yang gunanya untuk mengantisispasi jika
ada siswa yang kurang paham dengan materi.
2) Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi.
3) Siswa diberikan soal remidial jika belum memenuhi KKM.
4) Guru menyampaikan materi yang akan di bahas untuk besok pagi.
5) Guru memberikan reward kepada kelompok pemenang.
6) Mengajak semua siswa berdo’a menurut Agama dan keyakinan
masing-masing.
3. Pengamatan
1) Peneliti bekerjasama dengan guru kelas dan observer untuk
melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung.
2) Observer bertindak sebagai pengamat untuk mengamati jalannya
pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas
serta aktifitas siswa dalam pembelajaran.
38
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan
dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah
dilakukan. Melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berupa
hambatan, kekurangan dan kelemahan dijumpai selama pelaksanaan siklus
I pertemuan kedua sebagai masukan dalam siklus I pertemuan ketiga.
C. Siklus I Pertemuan Ketiga
1. Tahap Perencanaan
2) Membuat perencanaan pembelajaran pada materi bangun datar yang
sesuai dengan pendekatan scientific.
3) Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru
selama mendapat tindakan.
4) Menyiapkan bahan ajar dan media pembealajaran (media konkret)
sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan
menggunakan pendekatan scientific.
5) Merencanakan tes akhir siklus I untuk mengetahui tingkat kemampuan
siswa pada materi perubahan lingkungan fisik dan penyebabnya.
2. Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran.
2) Siswa bersama dengan guru berdoa, yang dipimpin oleh siswa.
3) Menyanyikan salah satu lagu wajib (Satu Nusa Satu Bangsa).
4) Tepuk ABITA.
5) Guru mengecek kehadiran siswa.
6) Bernyanyi bersama untuk memotivasi siswa.
7) Siswa diminta untuk membaca buku (literasi).
8) Guru menyampaikan tema yang akan dibahas yaitu: Bumi dan Alam
semesta, dansubtemanya yaitu: Bumi bagian dari Alam Semesta.
9) Menyampaiakan tujuan pembelajaran.
39
b. Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6
orang.
2) Guru memberikan pertanyaan produktif seperti “Apakah anak-anak
tau tentang astronaut?”
3) Siswa diminta mengemukakan gagasanya. (Mengkomunikasikan)
4) Siswa diberikan kebebasan untuk bertanya. (Menanya)
5) Siswa lain menanggapi pertanyaan tersebut (Mengkomunikasikan)
6) Siswa mengamati gambar pesawat luar angkasa kemudian diminta
mengidentifikasi bangun-bangun ruang yang ada pada gambar
tersebut. (Mengamati)
7) Siswa berlatih membuat jaring-jaring dari bangun ruang yang
disebutkan berdasarkan prediksi siswa. (Mencoba)
8) Setiap kelompok dibagikan gunting, lem dan kertas lipat.
9) Siswa diminta untuk menggunting jaring-jaring bangun ruang yang
terdapat pada buku siswa. (Mencoba)
10) Kemudian siswa dipandu oleh guru untuk melipat dan membentuk
bangun ruang dari jaring-jaring tersebut. (Mengamati)
11) Setiap kelompok dibagikan bangun ruang atau benda konkrit.
12) Siswa diminta menunjukkan jaring-jaring seperti bangun ruang yang
didapat. (Menalar)
13) Siswa berlatih mengidentifikasi dan memasangkan gambar bangun
ruang dengan jaring-jaringnya, sesuai latihan soal yang ada pada
buku. (Menalar)
14) Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
(Mengkomunikasikan)
15) Setiap perwakilan dari masing-masing kelompok diminta untuk
mengikuti permainan Ular Tangga.
16) Siswa diberikan penjelasan tentang cara bermain Ular Tangga.
(Mengamati)
17) Setelah siswa mengkocok dadu, siswa diminta untuk membacakan
40
kartu yang berisi soal sesuai nomer yang telah didapat dan dilakukan
secara bergatian. (Mencoba)
18) Kelompok yang pertama menjawab dengan benar akan diberikan poin.
(Mengkomunikasikan)
c. Kegiatan Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi
pembelajaran pada hari ini, yang gunanya untuk mengantisispasi jika
ada siswa yang kurang paham dengan materi.
2) Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi.
3) Siswa diberikan soal remidial jika belum memenuhi KKM.
4) Guru menyampaikan materi yang akan di bahas untuk besok pagi.
5) Guru memberikan reward kepada kelompok pemenang.
6) Mengajak semua siswa berdo’a menurut Agama dan keyakinan
masing-masing.
3. Pengamatan
1) Peneliti bekerjasama dengan guru kelas dan observer untuk
melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung.
2) Observer bertindak sebagai pengamat untuk mengamati jalannya
pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas
serta aktifitas siswa dalam pembelajaran.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses
dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan analisis
terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan dan kelemahan
dijumpai selama pelaksanaan siklus I pertemuan ketiga sebagai masukan dalam
siklus II.
41
3.4.2 Rancangan Siklus II dan seterusnya
Rancangan siklus II dan seterusnya sama seperti pada siklus I, tetapi
dikembangkan berdasarkan refleksi siklus I dengan langkah-langkah seperti pada
siklus I. Penelitian dilakukan sampai semua indikator, baik indikator proses
maupun indikator hasil sudah mencapai indikator kinerja.
Kegiatan siklus II dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
A. Siklus II Pertemuan Pertama
1. Tahap Perencanaan
1) Membuat perencanaan pembelajaran pada materi bangun ruang yang
sesuai dengan pendekatan scientific.
2) Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru
selama mendapat tindakan.
3) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran (media konkret)
sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan
menggunakan pendekatan scientific.
2. Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran.
2) Siswa bersama guru berdoa, yang dipimpin oleh salah satu siswa.
3) Menyanyikan salah satu lagu wajib (Satu Nusa Satu Bangsa).
4) Tepuk ABITA.
5) Guru mengecek kehadiran siswa.
6) Bernyanyi bersama untuk memotivasi siswa.
7) Siswa diminta untuk membaca buku (literasi).
8) Guru menyampaikan tema yang akan dibahas yaitu: Bumi dan Alam
semesta, dansubtemanya yaitu: Kenampakan Rupa Bumi.
9) Menyampaiakan tujuan pembelajaran.
42
b. Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6
orang.
2) Siswa diminta untuk memerhatikan gambar permukan bumi pada
buku siswa dan bagian sudut yang ditandai pada gambar. (Mengamati)
3) Siswa dimotivasi untuk berani mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tersebut dalam bentuk lisan mengenai hal lain yang ingin mereka
ketahui tentang bentuk rupa bumi. (Menanya)
4) Siswa diminta mengidentifikasi beberapa sudut lain yang terbentuk
dari ketampakan muka bumi. Misalnya, puncak gunung, tebing, petak-
petak sawah, dan kelokan sungai. (Menalar)
5) Siswa mengamati benda-benda di sekitar yang membentuk sudut.
(Mengamati)
6) Siswa membandingkan besar sudut yang dibentuk oleh suatu benda
dengan benda lain. (Menalar)
7) Siswa diajak untuk berpikir tentang pengertian sudut berdasarkan
contoh-contoh yang sudah diberikan. (Menalar)
8) Siswa mendengarkan dan menanggapi penjelasan guru mengenai
jenis-jenis/kelompok sudut, yaitu sudut tumpul, siku-siku, dan lancip.
Guru menggambar beberapa jenis sudut di papan tulis dan meminta
siswa untuk mengidentifikasi kelompok masing-masing sudut
tersebut. (Mencoba)
9) Siswa diminta memperhatikan benda-benda disekitar dan menebak
jenis sudut yang terbentuk dari objek tersebut. (Menalar)
10) Siswa mengerjakan latihan di buku siswa untuk mengidentifikasi
sudut lancip, tumpul, dan siku-siku pada bangun dan benda-benda di
sekitar. (Mencoba)
11) Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaan didepan kelas.
(Mengkomunikasikan)
12) Setiap perwakilan dari masing-masing kelompok diminta untuk
mengikuti permainan Roda Keberuntungan.
43
13) Siswa diberikan penjelasan tentang cara bermain Roda
Keberuntungan. (Mengamati)
14) Setelah siswa memutar Roda Keberuntungan, siswa diminta untuk
membacakan kartu yang berisi soal sesuai nomer yang telah didapat
dan dilakukan secara bergatian. (Mencoba)
15) Kelompok yang pertama menjawab dengan benar akan diberikan poin.
(Mengkomunikasikan)
c. Kegiatan Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi
pembelajaran pada hari ini, yang gunanya untuk mengantisispasi jika
ada siswa yang kurang paham dengan materi.
2) Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi.
3) Siswa diberikan soal remidial jika belum memenuhi KKM.
4) Guru menyampaikan materi yang akan di bahas untuk besok pagi.
5) Guru memberikan reward kepada kelompok pemenang.
6) Mengajak semua siswa berdo’a menurut Agama dan keyakinan
masing-masing.
3. Pengamatan
1) Peneliti bekerjasama dengan guru kelas untuk dan observer dalam
melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung.
2) Observer bertindak sebagai pengamat untuk mengamati jalannya
pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas
serta aktifitas siswa dalam pembelajaran.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan
dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah
dilakukan. Melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berupa
hambatan, kekurangan dan kelemahan dijumpai selama pelaksanaan siklus
II pertemuan pertama sebagai masukan dalam siklus II pertemuan kedua.
44
B. Siklus II Pertemuan Kedua
1. Tahap Perencanaan
1) Membuat perencanaan pembelajaran pada materi bangun ruang yang
sesuai dengan pendekatan scientific.
2) Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru
selama mendapat tindakan.
3) Menyiapkan bahan ajar dan media pembealajaran (media konkret)
sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan
menggunakan pendekatan scientific.
2. Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran.
2) Siswa bersama dengan guru berdoa, yang dipimpin oleh siswa.
3) Menyanyikan salah satu lagu wajib (Satu Nusa Satu Bangsa).
4) Tepuk ABITA.
5) Guru mengecek kehadiran siswa.
6) Bernyanyi bersama untuk memotivasi siswa.
7) Siswa diminta untuk membaca buku (literasi).
8) Guru menyampaikan tema yang akan dibahas yaitu: Bumi dan Alam
semesta, dansubtemanya yaitu: Kenampakan Rupa Bumi.
9) Menyampaiakan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6
orang. (pembagian kelompok dilakukan dengan cara guru
membagikan kartu yang bergambar bangun datar, siswa yang
mendapat kartu dengan gambar bangun datar yang sama akan menjadi
1 kelompok).
2) Siswa diminta untuk mengamati gambar bentang alam yang memiliki
sudut pada buku siswa. (Mengamati)
3) Siswa diminta membuat pertanyaan mengenai apa yang mereka
temukan. (Menanya)
45
4) Siswa dan guru bersama-sama mereview kembali tentang jenis-jenis
bangun datar yang sudah mereka kenal, beserta dengan ciri-cirinya
(jumlah sisi dan sudut). (Menalar)
5) Siswa diminta menyebutkan contoh bentangan alam di sekitar mereka
yang menyerupai pola bangun datar yang sudah mereka kenal
sebelumnya. Siswa diminta untuk menjelaskan alasan dari contoh
yang mereka berikan. (Mencoba)
6) Siswa memerhatikan gambar beberapa bangun datar yang terdapat
pada buku siswa dan menyebutkan bangun yang memiliki sudut
lancip, siku-siku, dan tumpul. (Mencoba)
7) Siswa menghitung jumlah sudut lancip, siku-siku, dan tumpul pada
setiap bangun dan kemudian melengkapi tabel yang terdapat pada
buku siswa. (Mencoba)
8) Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaaanya.
(Mengkomunikasikan)
9) Siswa dan guru bersama-sama mendiskusikan tabel hasil pengamatan
siswa. (Menalar)
10) Siswa diminta untuk membuat 3 bangun datar dari kertas. Bangun
pertama dilipat/digunting dengan posisi sembarang sehingga
membentuk dua bangun datar yang baru. (Mencoba)
11) Siswa kemudian membandingkan sudut yang terbentuk dari bangun
sebelumnya dengan sudut dari bangun yang baru. (Menalar)
12) Bangun kedua dilipat/digunting dengan posisi lipatan melintang
diagonal dari salah satu sudut ke sudut lainnya. Seperti sebelumnya,
siswa membandingkan besar dan jenis sudut yang terbentuk, apakah
lancip, siku-siku, atau sudut tumpul. (Mencoba)
13) Siswa diminta untuk melipat/menggunting bangun yang ketiga dengan
membagi dua sama besar salah satu sudut pada bangun datar tersebut.
Berikan waktu kepada siswa untuk menemukan caranya membagi dua
sudut tanpa dipandu. Guru dapat membantu siswa yang kesulitan dan
membutuhkan bantuan jika diperlukan. (Mencoba)
46
14) Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaanya.
(Mengkomunikasikan)
15) Setiap perwakilan dari masing-masing kelompok diminta untuk
mengikuti permainan Ular Tangga.
16) Siswa diberikan penjelasan tentang cara bermain Ular Tangga.
(Mengamati)
17) Setelah siswa mengkocok dadu, siswa diminta untuk membacakan
kartu yang berisi soal sesuai nomer yang telah didapat dan dilakukan
secara bergatian. (Mencoba)
18) Kelompok yang pertama menjawab dengan benar akan diberikan poin.
(Mengkomunikasikan)
c. Kegiatan Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi
pembelajaran pada hari ini, yang gunanya untuk mengantisispasi jika
ada siswa yang kurang paham dengan materi.
2) Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi.
3) Siswa diberikan soal remidial jika belum memenuhi KKM.
4) Guru menyampaikan materi yang akan di bahas untuk besok pagi.
5) Guru memberikan reward kepada kelompok pemenang.
6) Mengajak semua siswa berdo’a menurut Agama dan keyakinan
masing-masing.
3. Pengamatan
1) Peneliti bekerjasama dengan guru kelas dan observer untuk
melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung.
2) Observer bertindak sebagai pengamat untuk mengamati jalannya
pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas
serta aktifitas siswa dalam pembelajaran.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan
proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan.
Melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan,
47
kekurangan dan kelemahan dijumpai selama pelaksanaan siklus II pertemuan
kedua.
B. Siklus II Pertemuan Ketiga
1. Tahap Perencanaan
1) Membuat perencanaan pembelajaran pada materi bangun ruang yang
sesuai dengan pendekatan scientific.
2) Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru
selama mendapat tindakan.
3) Menyiapkan bahan ajar dan media pembealajaran sesuai dengan
materi yang telah disusun pada RPP dengan menggunakan pendekatan
scientific.
4) Merencanakan tes akhir siklus II untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa pada materi perubahan lingkungan fisik dan
penyebabnya.
2. Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran.
2) Siswa bersama dengan guru berdoa, yang dipimpin oleh siswa.
3) Menyanyikan salah satu lagu wajib (Satu Nusa Satu Bangsa).
4) Tepuk ABITA.
5) Guru mengecek kehadiran siswa.
6) Bernyanyi bersama untuk memotivasi siswa.
7) Siswa diminta untuk membaca buku (literasi).
8) Guru menyampaikan tema yang akan dibahas yaitu: Bumi dan Alam
semesta, dansubtemanya yaitu: Kenampakan Rupa Bumi.
9) Menyampaiakan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6
orang. (pembagian kelompok dilakukan dengan cara guru
membagikan kartu yang bergambar bangun datar, siswa yang
48
mendapat kartu dengan gambar bangun datar yang sama akan menjadi
1 kelompok).
2) Siswa diminta mengamati dan mengidentifikasi hewan air yang
membentuk pola bangun datar beraturan dan tidak beraturan pada
buku siswa. Ada bagian tubuh hewan-hewan tersebut yang
membentuk sudut. Misalnya, bintang laut dan beberapa jenis ikan.
(Mengamati)
3) Siswa diminta untuk mengamati jumlah sudut dan jenis sudut yang
terbentuk pada pola gambar hewan tersebut. (Mengamati)
4) Siswa diberikan kesempatan bertanya mengenai adakah sudut lancip,
tumpul, maupun siku-siku dari hasil yang telah diamati. (Menanya)
5) Setiap kelompok dibagikan kertas dan gunting.
6) Siswa mengidentifikasi contoh bangun datar beraturan dan tidak
beraturan yang serta mencoba menggambarkannya. (Mencoba)
7) Siswa juga diminta untuk membuat sebuah bangun datar tidak
beraturan dari kertas dengan menggunakan gunting dan penggaris.
(Mencoba)
8) Siswa diminta untuk menunjukkan bangun datar yang telah dibuat
pada kelompok lain. (Mengkomunikasikan)
9) Siswa mengidentifikasi jenis sudut yang dimiliki bangun datar yang
telah dibuat dan membandingkannya. (Menalar)
10) Siswa diminta untuk menghitung jumlah sudut dan membandingkan
besar sudut yang terbentuk pada bangun-bangun datar tidak beraturan
yang terdapat pada buku teks. (Mencoba)
11) Siswa bersama guru membahas tentang bangun-bangun datar
beraturan dan tidak beraturan. (Mengkomunikasikan)
12) Siswa diarahkan untuk dapat menyimpulkan bahwa bangun datar yang
memiliki jumlah sisi yang sama belum tentu memiliki besar sudut
yang sama. (Mengkomunikasikan)
13) Setiap perwakilan dari masing-masing kelompok diminta untuk
mengikuti permainan Mancing Mania.
49
14) Siswa diberikan penjelasan tentang cara bermain Mancing Mania.
(Mengamati)
15) Setelah siswa mendapatkan tangkapan ikan, siswa diminta untuk
membacakan soal pada ikan yang telah dipancing dan dilakukan
secara bergatian. (Mencoba)
16) Kelompok yang pertama menjawab dengan benar akan diberikan poin.
(Mengkomunikasikan)
c. Kegiatan Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi
pembelajaran pada hari ini, yang gunanya untuk mengantisispasi jika
ada siswa yang kurang paham dengan materi.
2) Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi.
3) Siswa diberikan soal remidial jika belum memenuhi KKM.
4) Guru menyampaikan materi yang akan di bahas untuk besok pagi.
5) Guru memberikan reward kepada kelompok pemenang.
6) Mengajak semua siswa berdo’a menurut Agama dan keyakinan
masing-masing.
3. Pengamatan
1) Peneliti bekerjasama dengan guru kelas dan observer untuk
melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung.
2) Observer bertindak sebagai pengamat untuk mengamati jalannya
pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas
serta aktifitas siswa dalam pembelajaran.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan
proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan.
Melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan,
kekurangan dan kelemahan dijumpai selama pelaksanaan siklus II pertemuan
ketiga.
50
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan faktor yang cukup penting dalam
penelitian karenauntuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2010:265) pengumpulan data
dapat dilakukan dengan metode tes, observasi, kuisioner, dokumentasi, dan
sebagainya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode tes, observasi dan dokumentasi sebagai berikut:
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam
penelitian ini peneliti ingin mengetahui sejauh mana kemajuan hasil belajar
kognitif siswa,tes hasil belajar kognitif dalam bentuk tes soal pilihan ganda
dan isian, tes afektif dalam bentuk istrumen dalam penilaian proses
pembelajaran dan tes psikomotor dalam bentuk produk hasil dari proses
pembelajaran.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dimana observer peneliti
mencatat informasi sebagai mana yang mereka saksikan selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Dalam lembar observasi ini yang menjadi
observer adalah guru kelas 3 SDN Sidorejo Lor 01. Pengisian lembar
observasi ini dilakukan secara objectif sesuai dengan proses belajar mengajar
dikelas. Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan meliputi kinerja guru,
perilaku dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dokumen-dokumen baik tertulis, gambar, maupun elektronik.
Dalam penelitian ini yang paling utama adalah dokumen berupa gambar
kegiatan siswa saat proses pembelajaran.
51
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Pengertian instrument pengumpulan data menurut Suharsimi Arikunto
(2005:101) adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya. Instrument pengumpulan data yang akan digunakan dalam
penelitian tindakan kelas ini yaitu:
1. Butir Soal
Butir Soal tes tertulis dipergunakan untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan
menggunakan pendekatan saintifik berlangsung. Tes digunakan untuk
mengetahui sejauh mana hasil belajar kognitif siswa mengenai materi yang
telah dipelajari.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Soal Evalusi Siklus I
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi
Dasar (KD)
Indikator Nomor
Soal
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas dan
logis, dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
3.12
Mendeksripsikan
hubungan antara
dua bangun datar
dan antara
bangun ruang
dan bangun
datar.
3.12.1
Mengidentifikasi
bentuk-bentuk
bangun datar.
1, 2, 3,
4, 5, 6,
7, 8, 9,
10
3.12.2
Menjelaskan
hubungan
bangun datar
dalam sebuah
bangun ruang.
12, 13,
14, 11,
15, 16,
17, 18,
19, 20
4.6. Membentuk
dan
menggambar
berbagai bangun
datar yang
diperoleh
melalui
kegiatan melipat
dan
menggunting
atau caralainnya.
4.6.1
Membuat
bangun datar
melalui kegiatan
melipat dan
menggunting.
21, 22,
23, 24,
25, 26
4.6.1 Membuat
jaring-jaring
bangun ruang.
26, 27,
28, 29,
30
JUMLAH 30
52
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Soal Evalusi Siklus II
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi
Dasar (KD)
Indikator Nomor
Soal
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca)
dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
3.12
Mendeksripsikan
hubungan antara
dua bangun datar
dan antara
bangun ruang dan
bangun datar.
3.12.1
Mengidentifikasi
jenis dan unsur
bangun datar.
1, 2, 3,
4, 5, 6,
7, 8, 9,
10
3.12.2
Menunjukkan
berbagai bangun
datar yang dapat
membentuk
suatu bangun
ruang.
12, 13,
14, 11,
15, 16,
17, 18,
19, 20
4.6.
Membentuk dan
menggambar
berbagai bangun
datar yang
diperoleh melalui
kegiatan melipat
dan menggunting
atau caralainnya.
4.6.1
Menentukan
jenis sudut pada
berbagai bangun
datar.
21, 22,
23, 24,
25, 26
4.6.2
Menunjukkan
jaring-jaring
bangun yang
sesuai dengan
bangun ruang
yang dimaksud.
26, 27,
28, 29,
30
JUMLAH 30
2. Lembar Observasi
Lembar Observasi digunakan untuk mengetahui kinerja dari guru
dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, dari sini akan
diketahui apakah kegiatan yang mereka laksanakan sudah sesuai dengan
perencaan yang sudah dibuat atau belum. Berikut adalah tabel 3.3 dan 3.4
lembar observasi pada guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan scientific.
53
Tabel 3.3
Lembar Observasi Guru dalam Pendekatan Scientific
No. Tahapan
Pembelajaran
Deskriptor Ya Tidak
1 Mengamati Membimbing siswa untuk mengamati
setiapinstruksi yang guru berikan
Menampilkan kegiatan pembuka yang
dapat memotivasi dan menarik perhatian
siswa (fenomena, fakta/kejadian alami)
Membimbing siswa untuk menggunakan
panca inderanya dalam kegiatan mengamati
Siswa fokus pada setiap kegiatan dalam
pembelajaran di kelas (mengikuti
bimbingan guru dengan baik)
2 Menanya Memancing siswa untuk mengemukakan
pertanyaan ilmiah sepanjang kegiatan
pembelajaran
Memberikan pertanyaan produktif
3 Mencoba Membimbing siswa untuk mengecek
ketersediaan alat/bahan
Membimbing siswa untuk melaksanakan
percobaan sesuai dengan tahapan kerja
yang ada
Mengingatkan siswa untuk mencatat hasil
percobaan
Membimbing siswa agar fokus dalam
kegiatan praktikum
4 Menalar Meminta siswa untuk mengingat kembali
materi sebelumnya dan meminta
mengaitkan dengan materi sekarang
Membimbing siswa untuk dapat
merumuskan kesimpulan berdasarkan data
yang diperoleh selama kegiatan
pembelajaran
Siswa mengemukakan pemikiran logisnya
tentang materi bangun datar dan bangun
ruang (membuat dugaan
sementara/hipotesis)
5 Mengkomunik
asikan
Membimbing siswa untuk melaksanakan
diskusi kelompok
Membimbing siswa untuk
mempresentasikan hasil percobaan di depan
kelas
Jumlah Skor
54
Tabel 3.4
Lembar Observasi Siswa dalam Pendekatan Scientific
No. Tahapan
Pembelajaran
Deskriptor Ya Tidak
1 Mengamati Mengamati dengan seksama
pembelajaran yang diberikan oleh guru
tentang bangun datar dan bangun ruang
Mengamati bentuk-bentuk bangun
datar yang ditemui di lingkungan sekitar
Mengamati bentuk-bentuk bangun
ruang yang ditemui di lingkungan sekitar
Mengamati sifat dan bagian-bagian dari
bangun datar dan bangun ruang
2 Menanya Bertanya ilmiah kepada kelompok penyaji
ataupun kepada guru terkait materi
bangun datar dan bangun ruang
Bertanya kepada teman satu kelompok
ataupun berbeda kelompok
3 Mencoba Mengecek ketersediaan semua alat
Melaksanakan pengamatan sesuai dengan
tahapan kerja
Melipat atau menggunting bangun datar
untuk menentukan karakteristik sudut
yang dimiliki oleh bangun baru
Menggambar jaring-jaring sebuah
bangun ruang.
Membuat bangun ruang dari jaring-jaring
Mencatat hasil pengamatan
Menjaga kebersihan (saat menggambar
dan memasangkan jaring jaring sebuah
bangun ruang)
4 Menalar Menentukan hubungan bangun datar dan
bangun ruang
Merumuskan kesimpulan berdasarkan
data yang diperoleh selama kegiatan
pembelajaran
5 Mengkomuni
kasikan
Membuat kesimpulan dari hasil
pembelajaran
Aktif dalam diskusi (baik dalam
kelompok ataupun diskusi kelas)
Mempresentasikan hasil diskusi
Jumlah Skor
55
3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
3.8.1. Uji Validitas
Valid disebut dengan sahih. Menurut Sugiyono (2011:121), uji validitas
adalah ketepatan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti. Suatu instrumen yang valid merupakan instrumen
yang dapat mengukur dengan tepat apa yang akan diukur, menunjukkan ketepatan
mengenai data yang diperoleh. Dalam penelitian ini uji validitas digunakan untuk
menguji validitas instrumen soal yang akan digunakan sebagai soal evaluasi pada
akhir pembelajaran siklus I dan siklus II. Uji validitas dilakukan dengan bantuan
SPSS 16,0 dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlation yang
merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung) di
bandingkan dengan nilai r tabel. Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai r hitung >
0,3 (Sugiyono, 2010:178). Berikut interprestasi besarnya koefisien korelasi dapat
dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Kriteria Validitas Soal
Sumber : Arikunto (2012:89)
Sebelum dibagikan kepada siswa kelas 3 SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga,
terlebih dahulu instrumen tes berupa butir soal siklus I dan siklus II diberikan
kepada siswa kelas 4 SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga. Dari jumlah 36 siswa kelas 4
didapatkan hasil berupa skor dari pekerjaan siswa, kemudian dilakukan
perhitungan uji validitas instrumen hasil dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil uji
validitas soal tes siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.6 dan 3.7.
r ˂ 0,20 Tidak ada validitas
0,20 ≤ r ˂ 0,40 Validitas rendah
0,40 ≤ r ≤ 0,60 Validitas sedang
0,60 ≤ r ˂ 0,80 Validitas tinggi
0,80≤ r ˂1,00 Validitas sempurna
56
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Soal Siklus I
Indikator Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak
Valid
3.12.1 Mengidentifikasi bentuk-
bentuk bangun datar.
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11,
12
1,10
3.12.2 Menjelaskan hubungan
bangun datar dalam sebuah
bangun ruang.
13, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23
14
4.6.1 Membuat bangun datar
melalui kegiatan melipat dan
menggunting.
25, 29, 30, 31, 32, 35 24, 26, 27, 28, 33, 34
4.6.2Membuat jaring-jaring
bangun ruang.
37, 38, 39, 40 36
JUMLAH 30 10
Hasil uji validitas item soal siklus I, dapat diketahui bahwa dari 40 soal
pilihan ganda dan isian terdapat 10 soal yang tidak valid, yaitu nomor 1, 10, 14,
24, 26, 27, 28, 33, 34, dan 36. Sedangkan 30 soal lainnya terbukti valid, 30 soal
tersebut yang akan digunakan sebagai soal tes pada siklus I sedangkan sisa 5 soal
tidak digunakan.
Tabel 3.7
Kisi-kisi Soal Tes Siklus I
Indikator Nomor Soal
3.12.1 Mengidentifikasi bentuk-bentuk
bangun datar.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
3.12.2 Menjelaskan hubungan bangun datar
dalam sebuah bangun ruang.
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
4.6.1 Membuat bangun datar melalui kegiatan
melipat dan menggunting.
21, 22, 23, 24, 25
4.6.2Membuat jaring-jaring bangun ruang. 26, 27, 28, 29, 30
JUMLAH 30
Hasil uji validitas soal tes pada siklus II dapat dilihat pada tabel 3.8 dan
3.9 berikut.
57
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Soal Siklus II
Indikator Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak
Valid
3.12.1 Mengidentifikasi jenis
dan unsur bangun datar.
1, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12 2, 3, 4, 8
3.12.2 Menunjukkan berbagai
bangun datar yang dapat
membentuk suatu bangun ruang.
13, 14, 15, 16, 19, 20,
21, 22, 23, 24, 25
17, 18
4.6.1 Menentukan jenis sudut
pada berbagai bangun datar.
26, 27, 28, 29, 30, 31 33, 34, 35
4.6.2 Menunjukkan jaring-jaring
bangun yang sesuai dengan
bangun ruang yang dimaksud.
32, 36, 37, 38, 39 40
JUMLAH 30 10
Hasil uji validitas item soal siklus II, dapat diketahui bahwa dari 40 soal
pilihan ganda dan isian terdapat 10 soal yang tidak valid, yaitu nomor 2, 3, 4, 8,
17, 18, 33, 34, 35 dan 40. Sedangkan 30 soal lainnya terbukti valid, 30 soal
trsebut yang akan digunakan sebagai soal tes pada siklus II sedangkan sisa 5 soal
tidak digunakan.
Tabel 3.9
Kisi-kisi Soal Tes Siklus II
Indikator Nomor Soal
3.12.1 Mengidentifikasi jenis dan unsur
bangun datar.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
3.12.2 Menunjukkan berbagai bangun datar
yang dapat membentuk suatu bangun ruang.
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
4.6.1 Menentukan jenis sudut pada berbagai
bangun datar.
21, 22, 23, 24, 25, 26
4.6.2 Menunjukkan jaring-jaring bangun yang
sesuai dengan bangun ruang yang dimaksud.
27, 28, 29, 30
JUMLAH 30
58
3.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiono (2010:175), reliabilitas berarti suatu instrumen
dipergunakan untuk mengukur berkali-kali menghasilkan data yang
sama/konsisten. Kuesioner dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil relatif
sama (ajeg) pada saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berlainan
pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang tetap. Hal ini sejalan
dengan Naniek Wardani (2012:344), menyimpulkan reabilitas adalah kemampuan
alat ukur memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Semakin tinggi
koefisien reabilitas suatu tes, maka makin tinggi pula keajegan atau ketetapanya.
Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0. Apabila alpha hitung lebih
besar dari r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen
penelitian dapat diterima. Adapun kriteria rentang indeks reliabilitas menurut
Naniek Wardani (2012:346), adalah sebagai berikut :
Tabel 3.10
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interprestasi
1 0,80-1,00 Sangat reliabel
2 <0,80-0,60 Reliabel
3 <0,60-0,40 Cukup reliabel
4 <0,40-0,20 Agak reliabel
5 <0,20 Kurang reliabel
Sumber: Naniek Wardani (2012:344)
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas soal tes maka diperoleh hasil uji
reliabilitas soal tes siklus I dan siklus II pada tabel 3.11 dan 3.12.
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,895 30
59
Berdasarkan hasil uji reliabilitas siklus I didapatkan koefisien Cronbach’s
Alpha sebesar .895 maka dapat disimpulkan bahwa rentang indeks koefisien
termasuk dalam kategori sangat reliabiel. Selanjutnya hasil uji reliabilitas soal tes
siklus II pada tabel 3.12.
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,921 30
Berdasarkan hasil uji reliabilitas siklus I didapatkan koefisien Cronbach’s
Alpha sebesar .921 maka dapat disimpulkan bahwa rentang indeks koefisien
termasuk dalam kategori sangat reliabiel.
3.7 Taraf Kesukaran Soal
Suatu tes hasil belajar yang baik memiliki proporsi butir soal yang tingkat
kesukaranya seimbang, artinya berdistribusi secara normal. Ciri soal yang baik
adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah untuk kelompok
tertentu yang di tes. Arikunto (2009:204) menyebutkan “apabila hampir seluruh
siswa memperoleh skor yang kurang kurang baik, maka tes yang di susun
mungkin terlalu sukar. Sebaliknya, jika seluruh siswa memperoleh skor yang baik
dapat diartikan bahwa tes tersebut terlalu mudah.
Jadi soal yang disusun harus disusun sebaik-baiknya agar memenihi
persyaratan sebagai tes. Sehigga tes yang kita dapat akan membantu dalam
memperoleh penilaian yang objektif. Indeks kesukaran soal dinyatakan dalam
rumus (Arikunto)
P =
60
Keterangan :
P = indeks kesukaran soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh siswa
Tabel 3.13
Kriteria Tingkat KesukaranSoal
Nilai Tingkat Kesukaran
0 - 0,03 Sukar
0,31 - 0,70 Sedang
0, 71 - 1,00 Mudah
Sumber: Arikunto, 2009
Dari hasil uji tingkat kesukaran soal siklus I dan siklus II yang sudah
dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 3.14
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus I
No Rentang
Tingkat kesukaran
Kategori Nomor Soal Jumlah
1. 0 - 0,03 Sukar 2, 3, 5, 20, 23, 30 6
2. 0,31 - 0,70 Sedang 4, 11, 12, 15, 16,
17, 19, 24, 26, 28,
29
11
3. 0,71 - 1,00 Mudah 1, 6, 7, 8, 9, 10, 13,
14, 18, 21, 22, 25,
27
13
Total 30
Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan bahwa tingkat kesukaran soal
siklus I pilihan ganda dan isian sebanyak 30 soal terdapat tiga kategori, yaitu
jumlah soal yang sukar sebanyak 6 soal, sedang sebanyak 11 soal dan soal yang
mudah sebanyak 13 soal. Bila di persenkan 20% soal sukar, 37% soal sedang dan
43% soal mudah.
61
Tabel 3.15
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus II
No Rentang
Tingkat kesukaran
Kategori Nomor Soal Jumlah
1. 0 - 0,03 Sukar 10, 12, 16, 19,
20
5
2. 0,31 - 0,70 Sedang 5, 13, 17, 18,
22, 23, 24, 25,
27, 28
10
3. 0,71 - 1,00 Mudah 1, 2,3, 4, 6, 7,
8, 9, 11,14,
15, 21, 26, 29,
30
15
Total 30
Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan bahwa tingkat kesukaran soal
pilihan ganda sebanyak 30 soal terdapat tiga kategori, yaitu jumlah soal yang
sukar sebanyak 5 soal, sedang sebanyak 10 soal dan 15 soal yang mudah
sebanyak. Bila di persenkan 17% soal sukar, 33% soal sedang dan 50% soal
mudah.
3.8 Indikator Hasil
Dengan melihat latar belakang masalah untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran matematika melalui pendekatan scientific
menggunakan media konkret dengan KKM yang sudah ditetapkan SDN Sidorejo
Lor 01 untuk kelas 3 pada mata pelajaran matematika adalah 70.
Indikator hasil dalam penelitian ini dilihat dari peningkatan hasil belajar
siswa.Peneliti memberikan patokan keberhasilan pembelajaran, jika dari jumlah
seluruh siswa minimal 90% mencapai ketuntasan belajar siswa dengan
memperoleh nilai ≥70 sesuai dengan KKM.
62
3.9 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif. Deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif
dan bersifat kualitatif. Artinya penelitian yang menggunakan data berupa nilai tes
yaitu berbentuk angka-angka yang diperoleh dari tes tertulis dan deskriptif
kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar
observasi pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan scientific.
Analisis data observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan scientific dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Dalam
pelaksanaan pembelajaran terdapat 18 pertanyaan. Penilaian terhadap kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan scientific ini dengan menggunakan
cara daftar cek (check list). Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif
komparatif yaitu membandingkan nilai siklus I dan nilai siklus II kemudian dibuat
kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data. Penyajian data kuantitatif di
paparkan dalam bentuk grafik dan diagram, cara menghitung menggunakan rumus
sebagai berikut:
Ketuntasan Belajar = x 100%
Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan
belajar (KKM) SDN Sidorejo Lor 01 dengan KKM yang dikelompokkan ke
dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, siswa akan dikatakan tuntas dengan
kriteria ketuntasan individu 70 dan tidak tuntas dengan kriteria nilai 70.
Penetapan kriteria ketuntasan individu 70 berdasarkan atas hasil diskusi dengan
guru kelas 3 dan kepala sekolah serta sesuai dengan ketetapan KKM di SDN
Sidorejo Lor 01.