30
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Jenis Metodelogi Penelitian dan Krangka Teori dalam Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Citation preview

Page 1: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,

Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang

berjudul “Jenis Metodelogi Penelitian dan Krangka Teori dalam Penelitian Kualitatif dan

Kuantitatif” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat

dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam

administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki

sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Page 2: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..............................................................................................................................

Kata Pengantar .............................................................................................................................

Daftar Isi ......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................

1.3 Tujuan ..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metodelogi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif .......................................

2.2 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif ...........................................................

2.3 Kerangka Penelitian Kualitatif .....................................................................................

2.4 Kerangka Penelitian Kuantitatif ...................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui. Bentuk luasnya

bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas dasar itu yang paling penting

adalah bukan mengetahui teknik-teknik pelaksanaannya, melainkan memahami dasar pikiran

yang melandasinya. Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan preferensi

perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai factor lainnya, seperti masalah

apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini dan dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan

disampaikan.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut,

maka perlu diterbitkan pedoman penyusunan usulan penelitian maupun Skripsi. Hal ini

dilakukan supaya pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap istilah atau terminologi

yang berkaitan dengan penulisan skripsi.

Berbagai macam definisi penelitian-penelitian dinyatakan oleh banyak penulis. Secara

umum penelitian dapat didefinisikan sebagai kegiatan manusia dalam rangka memperoleh

pengetahuan secara sistematik dengan menggunakan alat-alat dan cara-cara tertentu. Secara luas

suatu penelitian dapat berarti menemukan teori baru dengan menggugurkan teori lama,

menambahkan sesuatu yang baru pada teori lama, atau benar-benar menemukan sesuatu yang

baru yang belum ada sebelumnya.

Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif.

Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik, maupun matematik yang sering disebut

sebagai analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan pendekatan kualitatif lebih mendasarkan pada

penalaran logis (logical reasoning), pemahaman interpretasi terhadap obyek penelitian. Bahkan

pada saat ini sesuai dengan perkembangannya pendekatan kuantitatif ini tidak ada artinya sama

sekali bila tanpa menggunakan pendekatan analisis kualitatif

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat ditentukan suatu rumusan masalah sebagai berikut.

1. Apa pengertian metodelogi penelitian kualitatif dan kuantitatif?

2. Apa perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif?

3. Bagaimana kerangka teori penelitian kualitatif?

4. Bagaimana kerangka teori penelitian kuantitatif?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian metodelogi penelitian kualitatif dan kuantitatif

2. Untuk mengetahui perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif

3. Untuk mengetahui kerangka teori penelitian kualitatif

4. Untuk mengetahui kerangka teori penelitian kualitatif

Page 4: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang

tradisional dan metode baru; metode positivistic dan metode postpositivistic, metode scientific

dan artistic, metode konfirmasi dan temuan. Jadi metode kuantitatif sering dinamakan metode

tradisional, positivistic, scientivic dan metode discovery. Selanjutnya metoda hase kualitatif

sering dinamakan sebagai metode baru, postposivistic, artistic dan interpretive research.

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut

sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai

metode scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/ empiris, objektif,

terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, Karena dengan

metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru.

Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru karena popularitasnya

belum lama, metode ini dinamakan postpositivistik Karena berlandaskan pada filsafat post

positifisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistic, Karena proses penelitian lebih

bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih

berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.metode penelitian

kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,analisis

data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan.

Metode penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistik karena

penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); di sebut juga metode

etnographi,karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang

antropologi budaya; disebut metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih

bersifat kualitatif.

2.2 Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Perbedaan mendasar dari metode penelitian kualitatif dengan metode penelitian

kuantitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang

sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat

eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif

ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi

antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk

angka. Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu

yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya.

Page 5: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Hamidi menjelaskan setidaknya terdapat 12 perbedaan pendekatan kualitatif dengan

kualitatif seperti berikut ini :

1. Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatanetik, dalam arti

bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai

variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh

peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya

dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-

skornya. Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik. Peneliti dalam

hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa

adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.

2. Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang

terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner

untuk pengukuran variabel-variabelnya. Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari

penggalian data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka,

kemudian para responden bersama peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep

sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau

menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan

konsep atau teori.

3. Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal

dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis

dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data,

kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.

4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan

kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan

observasi.

5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin

mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu

variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin

mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden

dan latar sosial yang diteliti.

6. Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif

ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan

menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum

pengumpulan data. Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan

data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-

awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai

sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada

informan yang kesekian ketika informasinya sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik

Page 6: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

bola salju (snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi

dengan para informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau

informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.

7. Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara deduktif,

yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan. Di

sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya

memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle, berkenaan

dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori,

diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.

8. Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian

kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan

responden.

9. Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian

kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi

operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif

menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan

perspektif etik bukanemik lagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti

telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian

mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.

10. (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan

menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan

sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau

menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir

memberi interpretasi.

11. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri.

Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas

mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi

lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya

adalah angket atau kuesioner.

12. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan

dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih tepat untuk

memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan. Peneliti

memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih.

Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para

responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti,

berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.

Page 7: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

2.3 Kerangka Penelitian Kualitatif

Kerangka penelitian merupakan kerangka dasar yang melandasi dilakukannya suatu

penelitian, terutama sebagai landasan pemilihan masalah dan metode penelitian yang akan

digunakan dalam rangka penulisan skripsi/Tesis. Kerangka penelitian terdiri dari 4 (empat) bab

seperti akan diuraikan berikut ini. Hal-hal yang akan dipaparkan di bawah ini mengacu pada

format penelitian kualitatif. Aspek-aspek atau sub bab yang diuraikan dalam format ini

merupakan bagian yang wajib ada. Format kualitatif ini tidak menutup kemungkinan adanya

penambahan sub bab-sub bab yang diperlukan, seperti penjelasan judul, pembatasan masalah

dan lain-lain.

1.   BAB I : PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Bagian ini berisi penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam

usulan penelitian ini dipandang menarik, penting dan perlu diteliti. Juga berisi letak

masalah yang akan diteliti dalam konteks permasalahan yang lebih besar/luas, serta

peranan hasil temuan dalam pemecahan masalah yang lebih besar tersebut.

Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas substansi permasalahan

(akas permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan

atau pernyataan penelitian. Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar

belakang masalah penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut:

1) penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang

diteliti itu penting dan menarik. Alas an tersebut dapat berupa preposisi atau hasil

pengamatan awal.

2) Beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau pemecahan

yang memuaskan. Harus dijelaskan pula bahwa masalah yang diteliti belum pernah

diteliti orang lain, apabila sudah pernah diteliti, harus djelaskan mengapa harus

diteliti ulang dan dijelaskan apa perbedaan otentik penelitian yang akan dilakukan

dengan penelitian yang sudah dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah.

Rumusan masalah adalah rumusan yang spesifik berupa pertanyaan atau pernyataan

penelitian dan bilamana perlu sebelumnya dibuat identifikasi masalah yang akan diteliti.

Rumusan masalah umumnya disajikan terpisah dari latar belakang masalah. Dalam

penelitian sastra dapat pula digunakan istilah fokus penelitian.

1.3 Tujuan Penelitian.

Rumusan tentang tujuan umum dan atau tujuan khusus yang ingin dicapai dalam

penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah.

1.4 Manfaat Penelitian.

Berisi manfaat hasil penelitian, baik dalam pengembangan teori maupun aplikasi.

Rumusan manfaat penelitian mampu memberikan gambaran bahwa hasil penelitian yang

Page 8: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

akan dicapai itu memiliki kontribusi terhadap perkembangan keilmuan atau kesenian

sesuai dengan lingkup yang dikaji dan/atau memberikan jalan keluar permasalahan dalam

kehidupan.

1.5 Asumsi (tidak wajib ada)

Asumsi penelitian merupakan pernyataan singkat tentang hubungan antar dua

variabel atau lebih, dirumuskan secara operasional dan bisa diuji secara empiris.

1.6 Landasan Teori

Isi landasan teori hendaknya berkaitan dengan permasalahan yang diteliti serta

mampu memberikan gambaran tentang landasan teoritis dan metodologis terutama

sebagai basis analisis data penelitian. Bahan yang dikaji antara lain bersumber dari buku,

makalah ilmiah dan jurnal, makalah seminar, kebijakan, undang-undang, hasil penelitian,

serta informasi dari media massa dan internet.

Landasan teori berisi hal-hal berikut:

i. Tinjauan tentang hasil-hasil penelitian terdahulu atau hal-hal lain yang relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan.

ii. Landasan teoritik yang merupakan pedoman dalam pemecahan masalah dan rumusan

masalah penelitian dalam landasan teoritik, peneliti tidak hanya merangkai teori, tetapi

juga mendiskusikan teori dan mengambil keputusan teori yang mana yang dipakai

dalam penelitian.

1.7 Metode Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan tentang rencana kegiatan penelitian di lapangan. Hal-hal

yang diuraikan dalam metode penelitian adalah sebagai berikut:

1.7.1 Jenis Penelitian

Bagian ini mengemukakan tipe penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk menemukan pengetahuan tentang suatu

fenomena (Taxonomical) ataukah bertujuan untuk menemukan teori-teori suatu

ilmu (Theoritical). Apabila ditinjau aspek pendekatan penelitian dapat dijabarkan

jenis penelitian kualitatif atau kuantitatif. Jenis penelitian juga dijabarkan

berdasarkan pendekatan analisis yang ditetapkan, misalnya pendekatan sosiologi

sastra, stilistika, kajian semantik, kajian isi, dan lain-lain.

1.7.2 Data atau sumber data

Berisi uraian secara rinci mengenai objek yang dikaji dalam penelitian (untuk

penelitian kuantitatif digunakan istilah populasi dan sampel). Sumber data dapat

berupa teks sastra lisan, novel atau teks lama pada bidang sastra, atau teks karangan

siswa, teks wacana, dan lain-lain pada bidang bahasa.

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Bagian ini mengemukakan metode dan instrumen apa yang digunakan peneliti

untuk pengumpulan data guna memperoleh fakta-fakta yang diperlukan untuk

Page 9: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

mencapai tujuan penelitian. Untuk itu harus ada penyesuaian antara masalah yang

hendak dipecahkan dengan metode pengumpulan data yang akan dikumpulkan.

Teknik pengumpulan data tidak hanya menjelaskan definisi teknik, tetapi

menjelaskan mengapa teknik tersebut diperlukan dan menjelaskan fungsi teknik

dalam mendukung terkumpulnya data yang diperlukan dalam penelitian.

1.7.3 Teknik Analisis Data

Bagian ini mengemukakan metode analsis data yang akan digunakan peneliti untuk

memecahkan masalah penelitian yang sudah ditetapkan. Analisis data disesuaikan

teori yang digunakan, tujuan penelitian, dan jenis data. (Batas Proposal penelitian)

2. BAB II : GAMBARAN UMUM PENELITIAN/PENGARANG DANKARYANYA

Gambaran umum penelitian berisi tentang deskripsi seputar objek peelitian, seperti lokasi

penelitian, karakteristik objek penelitian, dan lain-lain. apabila menyangkut karya, maka dalam

bab ini dijelaskan tentang identitas pengarang secara jelas dan perjalanan hidupnya serta karya-

karyanya.

3.      BAB III: ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Analisis objek atau sumber data yang diteliti sesuai dengan rumusan masalah dan teori

yang dipakai dalam landasan teori.

4.      BAB IV : SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang merupakan bab terakhir dari teks, harus mengemukakan secara singkat

apa yang diperoleh dari penelitian. Sinpulan harus sesuai dengan rumusan masalah yang

diajukan. Secara sederhana, simpulan merupakan jawaban singkat dari pertanyaan rumusan

masalah. Penulis harus dapat membedakan antara dugaan, penemuan, dan kesimpulan. Disini

iapun dapat menyarankan sesuatu untuk diteliti lebih lanjut.

Sedangkan saran memuat masukan dari peneliti kepada pihak-pihak yang terkait dengan

objek atau subjek yang diteliti. Selain itu, saran dapat juga berisi himbauan bagi peneliti lain

yang serupa tentang hal-hal yang perlu dikembangkan dalam analisisnya.

2.4 Kerangka Penelitian Kuantitatif

Hal-hal yang disajikan dalam laporan penelitian kuantitatif pada umumnya bersifat

kompleks; mulai dari isi kajian terhadap berbagai teori yang bersifat substantif dan mendasar

kepada hal-hal yang bersifat operasional teknis. Karena kompleksitas materi yang disajikan,

maka laporan penelitian kuantitatf perlu diatur sedemikian rupa sehingga pembaca laporan dapat

dengan mudah menemukan setiap bagian yang dicarinya dan dapat memahaminya secara tepat.

Laporan hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi terutama ditujukan untuk

dikonsumsi oleh masyarakat akademik. Laporan untuk masyarakat akademik cenderung bersifat

Page 10: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

teknis, berisi lengkap tentang apa yang diteliti, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan

penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas

dan obyektif. Format laporan cenderung baku, mengikuti ketentuan dari perguruan tinggi atau

kelompok masyarakat akademik.

1.   BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat

menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh

karena itu, bab pendahuluan ini pada dasarnya memuat (1) latar belakang masalah, (2) rumusan

masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) asumsi dan keterbatasan penelitian, dan

(6) batasan istilah

1.1 Latar Belakang Masalah

penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian ini

dipandang menarik, penting dan perlu diteliti. Juga berisi letak masalah yang akan diteliti dalam

konteks permasalahan yang lebih besar/luas, serta peranan hasil temuan dalam pemecahan

masalah yang lebih besar tersebut.

Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas substansi permasalahan (akar

permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan atau

peryataan penelitian. Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar belakang

masalah penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut:

1) Penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diteliti itu

penting dan menarik. Alasan tersebut dapat berupa preposisi atau hasil pengamatan awal.

2) Beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau pemecahan yang

memuaskan. Harus dijelaskan pula bahwa masalah yang diteliti belum pernah diteliti orang

lain, apabila sudah pernah diteliti, harus djelaskan mengapa harus diteliti ulang dan

dijelaskan apa perbedaan otentik penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang

sudah dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah.

Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-

pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Dapat juga dikatakan bahwa perumusan masalah

merupakan pernyataan yang lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan

diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.

Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam

bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang

diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain

itu rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan

dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan itu. Contoh: “Adakah

Page 11: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

hubungan antara tingkat kecedasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam

matapelajaran Matematika?”.

1.3 Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan

dilakukannya penelitian terhadap masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Isi

dan rumusan tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian. Hanya saja

ada perbedaan dalam cara merumuskannya. Jika masalah penelitian dirumuskan dengan

mengunkan kalimat tanya, maka rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat

pernyataan. Contoh: “Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya hubungan antara

tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestai belajar mereka dalam matapelajaran

Matematika”.

1.4 Manfaat Penelitian.

Berisi manfaat hasil penelitian, baik dalam pengembangan teori maupun aplikasi.

Rumusan manfaat penelitian mampu memberikan gambaran bahwa hasil penelitian yang akan

dicapai itu memiliki kontribusi terhadap perkembangan keilmuan atau kesenian sesuai dengan

lingkup yang dikaji dan/atau memberikan jalan keluar permalahan dalam kehidupan.

1.5 Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

Asumsi dan keterbatasan penelitian tidak harus selalu ada di dalam skripsi. Namun

demikian seringkali pembahasan tentang asumsi dan keterbatasan penelitian diperlukan agar

pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada.

Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan

pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Misalnya peneliti mengajukan

asumsi bahwa sikap seseorang dapat diukur dengan menggunakan skala sikap. Dalam hal ini ia

tidak perlu membuktikan kebenaran hal yang diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung

memanfaatkan hasil pengukuran sikap yang diperolehnya. Asumsi dapat bersifat substantif atau

metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedangkan asumsi

metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian.

Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari dalam

penelitian. Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal. Pertama, keterbatasan ruang

lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural dan teknik penelitian

ataupun karena faktor logistik. Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber

dari adat, tradisi, etika, dan kepercayaan yang tidak memungkinkan peneliti untuk mencari data

yang diinginkan.

1.6 Definisi Istilah atau Definisi Operasional

Definisi istilah diperlukan apabila dipikirkan akan timbul perbedaan pemikiran atau

kekurang-jelasan makna, seandainya batasan itu tidak diberikan. Istilah yang perlu diberi batasan

ialah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok yang terdapat di dalam

Page 12: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

skripsi. kriteria bahwa suatu istilah mengandung konsep pokok ialah jika istilah itu terkait erat

dengan masalah yang diteliti atau variabel penelitian.

Definisi istilah disampaikan secara langsung, dalam arti tidak diuraikan asal-usulnya;

tetapi lebih menitikberatkan pada pengertian yang diberikan oleh peneliti.

Definisi operasional diberikan kepada variabel yang akan diteliti. Definisi operasional

adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara

tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok

digunakan. Contoh definisi operasional dari variabel “prestasi aritmatika” ialah kompetensi

dalam bidang aritmatika yang meliputi menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, dengan

menggunakan desimal.

Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan, karena dengan teramatinya konsep atau

konstruk yang diselidiki, maka akan memudahkan proses pengukurannya. Di samping itu,

membuka kemungkinan bagi orang lain untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang

dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.

2.      BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Setelah masalah berhasil dirumuskan dengan baik, maka langkah berikutnya dalam

metode ilmiah adalah mengajukan hipotesis, yaitu dugaan atau jawaban sementara terhadap

permasalahan yang diajukan. Namun segera harus dicatat bahwa tidak setiap penelitian

kuantitatif memuat hipotesis.

Dalam kegiatan ilmiah, jawaban sementara terhadap suatu masalah harus menggunakan

pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Hal ini

dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis

peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang

diteliti. Dengan demikian tidak sepenuhnya benar kalau ada orang yang mengangap bahwa

penelitian ilmiah boleh diajukan hipotesis tanpa didukung oleh teori dan/ atau kerangka berpikir

yang jelas dan mantap.

Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu

deskripsi teoritis tentang objek (variabel) yang diteliti, dan argumentasi atau hipotesis yang

diajukan. Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji biasanya didasarkan kepada dua kriteria

yakni (1) prinsip kemutakhiran (recency) kecuali untuk penelitian historis, dan (2) prinsip

relevansi (relevance). Prinsip kemutakhiran ini penting karena ilmu berkembang dengan cepat.

Sebuah teori yang efektif pada suatu periode, mungkin sudah ditinggalkan pada periode yang

lain. Dengan prinsip kemutakhiran ini, peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang

pada waktu itu dipandang paling representatif. Kemudian prinsip relevansi diperlukan karena

sangat kecil manfaatnya menguraikan teori atau hasil penelitian yang paling mutakhir dalam

suatu cabang ilmu yang tidak ada sangkut-pautnya dengan masalah yang diteliti.

Page 13: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Isi landasan teori hendaknya berkaitan dengan permasalahan yang diteliti serta mampu

memberikan gambaran tentang landasan teoritis dan metodologis terutama sebagai basis analisis

data penelitian. Bahan yang dikaji antara lain bersumber dari buku, makalah ilmiah dan jurnal,

makalah seminar, kebijakan, undang-undang, hasil penelitian, serta informasi dari media massa

dan internet.

Dalam landasan teori berisi hal-hal berikut:

i. Tinjauan tentang hasil-hasil penelitian terdahulu atau hal-hal lain yang relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan.

ii. Landasan teoritik yang merupakan pedoman dalam pemecahan masalah dan rumusan masalah

penelitian dalam landasan teoritik, peneliti tidak hanya merangkai teori, tetapi juga

mendiskusikan teori dan mengambil keputusan teori yang mana yang dipakai dalam

penelitian.

Setelah semua teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dikupas secara

keseluruhan, maka langkah berikutnya adalah penulisan hipotesis. Namun tidak semua penelitian

kuantitatif memerlukan adanya hipotesis penelitian. Penelitian kuantitatif yang bersifat

eksploratif dan deskriptif tidak membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, sub-bab hipotesis

penelitian tidak harus selalu ada dalam skripsi hasil penelitian kuantitatif.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis

dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Namun secara teknis hipotesis

penelitian dicantumkan di bab I (Bab Pendahuluan) agar hubungan antara masalah yang diteliti

dan kemungkinannya jawabannya menjadi lebih jelas.

Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya dalam rumusan

hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel, melainkan

telah ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. Contoh: “Ada hubungan positif

antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam matapelajaran

Matematika”. Jika dirumuskan dalam bentuk perbedaan menjadi: “Siswa SMP yang tingkat

kecerdasannya tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dalam matapelajaran

Matematika dibandingkan dengan yang tingkat kecedasannya sedang”.

Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan pertautan antara dua variabel

atau lebih (b) dituangkan dalam bentuk kalimat deklaratif atau kalimat pernyataan, (c)

dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris.

3.  BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab Metode Penelitian paling tidak mencakup

(1) jenis Penelitian, (2) Populasi dan Sampel, (3) Rancangan Penelitian, (4) Instrumen Penelitian,

(5) Pengumpulan Data, dan (6) Teknik Analisis Data.

Page 14: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

3.1 Jenis Penelitian

Bagian ini mengemukakan tipe penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan yang

telah ditetapkan yaitu untuk menemukan pengetahuan tentang suatu fenomena (Taxonomical)

ataukah bertujuan untuk menemukan teori-teori suatu ilmu (Theoritical). Apabila ditinjau aspek

pendekatan penelitian dapat dijabarkan jenis penelitian kualitatif atau kuantitatif. Jenis penelitian

juga dijabarkan berdasarkan pendekatan analisis yang ditetapkan, misalnya pendekatan sosiologi

sastra, stilistika, kajian semantik, deskriptif, dan lain-lain.

3.2 Populasi dan Sampel

Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan memakai

sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota

populasi, akan lebih cocok menggunakan istilah subjek penelitian.

Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian sangat penting dilakukan

agar jumlah sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah

supaya sampel yang dipilih benar-benar representatif, dalam arti mencerminkan keadaan

populasinya secara cermat. Kerepresentativan sampel merupakan kriteria terpenting dalam

pemilihan sampel dalam kaitannya dengan maksud mengeneralisasikan hasil-hasil penelitian

terhadap sampel kepada populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan karakteristik

populasinya, maka semakin besarlah kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya.

Dari uraian di atas dapat diringkaskan bahwa hal-hal yang dibahas dalam bagian Populasi

dan Sampel adalah: (a) identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian,

(b) prosedur dan teknik pengambilan sampel, serta (c) besarnya sampel.

3.3 Rancangan Penelitian

Pembahasan mengenai rancangan atau disain (design) penelitian yang dipilih menjadi

sangat penting apabila penelitian yang dilaksanakan termasuk dalam jenis penelitian

eksperimental. Meskipun demikian, dalam penelitian non-eksperimental pun uraian mengenai

rancangan penelitian masih tetap diperlukan.

Rancangan penelitian dapat diartikan sebagai strategi mengatur latar (setting) penelitian

agar peneliti memperoleh data yang tepat (valid) sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan

penelitian. Dalam penelitian eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling

memungkinkan peneliti untuk mengendalikan (mengontrol) variabel-variabel lain yang diduga

ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat (dependent variabel). Pemilihan rancangan

penelitian dalam penelitian eksperimental selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji.

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam bidang ilmu eksakta istilah instrumen penelitian kadangkala dipandang kurang

tepat karena belum mencakup secara keseluruhan hal-hal yang digunakan dalam penelitian. Oleh

karena itu, sub-bab instrumen penelitian bisa diganti dengan ‘alat dan bahan’

Pada bagian ini terlebih dahulu dikemukakan jabaran (variabel-variabel) yang diteliti

sampai terwujud dalam bentuk indikator-indikator. Sesudah itu barulah diuraikan tentang

Page 15: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

prosedur pengembangan instrumen yang dibuat cocok (valid) dengan variabel yang diukur

ditinjau dari segi isinya (content validity). Ketepatan (validitas) merupakan syarat pokok pertama

yang harus dipenuhi oleh sebuah instrumen yang baik. Syarat berikutnya ialah dimilikinya

tingkat keterandalan (reliabilitas) yang memadai.

Apabila instrument yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban

darinya untuk melaporkan karakteristik (validitas dan reliabilitas) dari insrumen yang dipakai

Hal lain yang juga perlu diungkapkan dalam pembahasan instrumen penelitian ialah cara

pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan/ pernyataan. Untuk alat dan

bahan, harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan

karakteristik bahan yang dipakai.

3.5 Pengumpulan Data

Isi bahasan dalam bagian ini menguraikan tentang: (a) langkah-langkah yang ditempuh

dan teknik yang dipakai untuk pengumpulan data, (b) kualifikasi dan jumlah personel yang

terlibat dalam proses pengumpulan data, serta (c) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data.

Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pembantu pelaksana pengumpul data, perlu

dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas. Proses

mendapatkan ijin penelitian, menemui pejabat yang berwenang dan hal lain yang sejenis tidak

perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam proses pelaksanaan penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Pada bagian ini diuraikan tentang jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari

metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu: statistik deskriptif dan statistik

inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik non-parametrik.

Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan

tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena

itu, hal yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data ialah ketepatan teknik analisisnya

bukan kecanggihannya.

Beberapa teknik analisis statistik parametrik memang lebih canggih dan karenanya

mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis

sejenis dalam statistik non-parametrik. Namun untuk dapat menerapkannya secara tepat banyak

persyaratan yang harus dipenuhi. Tidak demikian halnya dengan statistik non-parametrik.

Di samping mengemukakan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan, perlu

juga dijelaskan tentang alasan pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih sudah

cukup dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang lebar. Sebaliknya,

jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan (kurang populer), maka uraian

tentang analisis ini perlu dilakukan secara lebih rinci.

Page 16: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

4.      BAB IV : ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

Dalam penelitian yang menguji hipotesis, laporan mengenai hasil-hasil yang diperoleh

sebaiknya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama berisi uraian (deskripsi) tentang

karakteristik masing-masing variabel. Bagian kedua memuat uraian tentang hasil pengujian

hipotesis. Namun sebelum itu perlu juga dicantumkan mengenai gambaran umum daerah

penelitian untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan daerah penelitian.

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

Gambaran umum daerah penelitian berisi tentang deskripsi seputar objek penelitian,

seperti lokasi penelitian, karakteristik objek penelitian, struktur organisasi, dan lain-lain. apabila

menyangkut karya, maka dalam bab ini dijelaskan tentang identitas pengarang secara jelas dan

perjalanan hidupnya serta karya-karyanya.

4.2 Deskripsi Data

Dalam deskripsi data untuk masing-masing variabel dilaporkan hasil penelitian yang

telah diolah dengan teknik statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi disertai dengan grafik

yang berupa histogram, nilai rerata (mean), simpangan baku, atau yang lain. Setiap variabel

dilaporkan dalam sub-sub tersendiri dengan merujuk kepada rumusan masalah atau tujuan

penelitian.

Materi yang disajikan dalam bab IV dari skripsi adalah temuan-temuan yang penting dari

variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat namun bermakna. Rumus-rumus

dan perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakkan di

dalam lampiran.

Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik, tabel

maupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan terhadap hal tersebut

masih diperlukan. Namun bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat

faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi) peneliti.

4.3 Pengujian Hipotesis

Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda dengan

penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel. Hipotesis penelitian perlu

dikemukakan dalam bab ini sekaligus dengan rumusan hipotesis nol, dan masing-masing diikuti

dengan hasil pengujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat.

Sekali lagi penjelasan terhadap hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka

statistik yang diperoleh dari perhitungan maupun ‘print out’ komputer (program SPSS).

5.  BAB V : PENUTUP

Pada bab V atau bab terakhir dari skripsi dimuat dua hal pokok, yaitu simpulan dan saran.

5.1 Simpulan

Isi dari simpulan penelitian yang pertama dan utama ialah yang terkait langsung dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, simpulan penelitian terikat secara

Page 17: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

substantif terhadap temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Simpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan

mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.

Simpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara

lengkap dalam bab IV. Tata urutannya pun hendaknya sama dengan yang ada di dalam bab IV.

Dengan demikian, konsistensi isi dan tata ururtan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil yang

diperoleh dan simpulan penelitian tetap dipelihara.

5.2 Saran

Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan,

dan simpulan hasil penelitian. Dengan demikian saran tersebut tidak keluar dari batas-batas

lingkup dan implikasi penelitian.

Saran yang baik nampak dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya,

jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan

atau mengaplikasikannya. Di samping itu, saran yang diajukan kendaknya telah spesifik.

Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, instansi, dinas, jawatan, lembaga

pemerintah maupun swasta, atau yang lain yang dianggap layak.

Page 18: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan, statistik, dan tabel,

dengan kaidah-kaidah tertentu. Biasanya, Penelitian kuantitatif ini menggunakan teknik

pengumpulan data dengan quesioner. Penelitian kuantitatif sering digunakan dalam berbagai

disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu sosial seperti biologi, fisika, kimia, matematika,

sosiologi, jurnalisme, ekonomi, dan lain sebagainya.

Metode penelitian ini berbeda dengan metode penelitian kualitatif karena menggunakan

hitungan-hitungan, sedangkan metode penelitian kualitatif menggunakan kata-kata atau

deskripsi.

Sifat-sifat yang terdapat dalam Penelitian kuantitatif antara lain berisi penghitungan

besaran atau jumlah, pengukuran tingkat kejadian, pembuktian sesuatu, prediksi suatu variabel

berdasarkan variabel lain, tindakan atau eksperimen, dan pembuktian suatu hipotesa. Penelitian

yang digunakan untuk Penelitian Kuantitatif ini merupakan penelitian yang sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang terjadi beserta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif sendiri

bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan teori-teori, model-model matematis, dan

hipotesis yang berhubungan dengan fenomena alam. Bagian sentral dari penelitian ini adalah

proses pengukurannya karena ini dapat memberikan hubungan yang fundamental antara ekspresi

matematis dan pengamatan empiris dari hubungan-hubungan kuantitatif.

Selanjutnya perlu diketahui bahwa metode penelitian kuantitatif mempunyai cakupan

yang sangat luas. Secara umum metode penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu

eksperimental dan noneksperimental. Penelitian eksperimental terdiri dari beberapa bagian,

antara lain eksperimen kuasi, subjek tunggal, dan sebagainya. Sedangkan penelitian non

eksperimental terdiri berupa komparatif, deskriptif, survey, korelasional, dan lain sebagainya.

Anda dapat menentukan penelitian kuantitatif mana yang akan anda gunakan dalam skripsi

anda. Hal ini tergantung pada objek atau data yang anda pakai dalam penelitian.

Page 19: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

DAFTAR PUSTAKA

Muchtar, Badrussalam. Makalah Kualitatif dan Kuantitatif. http://badrussalam-

muchtar.blogspot.com/2011/12/makalah-penelitian-kualitatif-dan.html diposkan pada

tanggal 20 Desember 2011

Page 20: Makalah Jenis Metodelogi Penelitian Dan Krangka Teori Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Prof. H. M. Yusrie Abadi, MA. APU.Materi Kuliah Penelitian Kualitatif. Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang:

UMM Press. Hal 14-16

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&DHamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan PenelitianIrwan Abdullah. 2008. Materi Kuliah Metode Penelitian Administrasi. Yogyakarta: Magister Administrasi Publik

UGM

Dr. Sunar Wahid, M.Si, Materi Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif. Format Power Point Irwan Abdullah. 2008. Materi Kuliah Metode Penelitian Administrasi.Dr. Sunar Wahid, M.Si, Materi Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif

Diposkan oleh Badrussalam Muchtar Al-Habsy di Selasa, Desember 20, 2011