17
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2011: 107) metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu, dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu yang menggunakan metode pembelajaran Make a Match dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan metode konvensional, selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/ peningkatan prestasi belajar setelah diterapkan metode pembelajaran Make a Match dengan sebelum menggunakan metode tersebut. Penelitian ini ada perlakuan (treatment) yaitu menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada pembelajaran IPA yang diterapkan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menerapkan metode konvensional dalam pembelajaran IPA. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai karakteristik yang sama, bedanya kelompok eksperimen diberikan perlakuan khusus dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Make a Match kelompok kontrol tidak dilakukan perlakuan khusus hanya menggunakan pembelajaran konvensional. Masing-masing kelompok sama-sama diberi pengaruh lain yaitu, pembedaan gender yang dibatasi oleh perbedaan jenis kelamin siswa. Sebagai hasil akhir dengan membandingkan peningkatan hasil belajar siswa laki-laki dan siswa perempuan dari antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3.1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan sebagai kelas eksperimen dan di kelas V SD Negeri Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan sebagai kelas

BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode dan Lokasi Penelitian

3.1.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut

Sugiyono (2011: 107) metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian

yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

dalam kondisi yang terkendalikan.

Penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu, dengan membandingkan

antara kelas eksperimen yaitu yang menggunakan metode pembelajaran Make a

Match dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan metode konvensional,

selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/ peningkatan prestasi

belajar setelah diterapkan metode pembelajaran Make a Match dengan sebelum

menggunakan metode tersebut.

Penelitian ini ada perlakuan (treatment) yaitu menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match pada pembelajaran IPA yang diterapkan pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menerapkan metode

konvensional dalam pembelajaran IPA. Kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol mempunyai karakteristik yang sama, bedanya kelompok eksperimen

diberikan perlakuan khusus dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Make a

Match kelompok kontrol tidak dilakukan perlakuan khusus hanya menggunakan

pembelajaran konvensional. Masing-masing kelompok sama-sama diberi

pengaruh lain yaitu, pembedaan gender yang dibatasi oleh perbedaan jenis

kelamin siswa. Sebagai hasil akhir dengan membandingkan peningkatan hasil

belajar siswa laki-laki dan siswa perempuan dari antar kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

3.1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Jetis 01 Kecamatan

Karangrayung Kabupaten Grobogan sebagai kelas eksperimen dan di kelas V SD

Negeri Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan sebagai kelas

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

37

kontrol, semester II tahun ajaran 2011/2012.Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Februari- April tahun 2012, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Kegiatan Penelitian di SDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012

3.2. Variabel Penelitian

3.2.1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat),

(Sugiyono 2011: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini dilambangkan

dengan huruf X1 adalah metode Make a Match yaitu teknik mencari

pasangan.Make a Match merupakan teknik mencari pasangan dimana

siswa sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana

yang menyenangkan.

3.2.2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variable bebas (Sugiyono 2011: 61). Variable terikat

dalam penelitian ini adalah hasil belajar (Y). Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya (Sudjana, 2008:22). Data hasil belajar diperoleh

melalui tes berbentuk pilhan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran IPA pokok bahasan proses pembentukan tanah.

Waktu

Kegiatan

Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan

Pelaksanaan

Analisis Data

Penyusunan Laporan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

38

3.2.3. Variable Moderator

Variael moderator merupakan variable yang mempengaruhi (memperkuat

dan memperlemah) hubungan antara variable bebas dan terikat (Sugiyono

2011:62).Variabel ini juga disebut sebagai variabel independen kedua.

Variabel moderator dalam penelitian ini dilambangkan dengan simbol X2

adalah gender.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode

dokumentasi untuk mendapatkan data jenis kelamin siswa kelas V dikelas

eksperimen dan kontrol melalui arsip data kesiswaan kelas V.

3.3. Desain Penelitian

Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah Factorial Design. Design

faktorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan

memperhatikan kemungkinan adanya variable moderator yang mempengaruhi

perlakuan (variable independen) terhadap hasil (variable dependen). Paradigma

design faktorial dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan:

R : Simpel random sampling

X : Perlakuan dengan menerapkan pembelajaran Make a Match pada kelas

eksperimen

O1 : Pretest hasil belajar kelompok eksperimen laki-laki

O2 : Postest hasil belajar kelompok eksperimen laki-laki

O3 :Pretest hasil belajar kelompok kontrol laki-laki

O4 : Postest hasil belajar kelompokkontrol laki-laki

O5 : Pretest hasil belajar kelompok eksperimen perempuan

O6 : Postest hasil belajar kelompok eksperimen perempuan

O7 : Pretest hasil belajar kelompok kontrol perempuan

R O1 X Y1 O2

R O3 Y1 O4

R O5 X Y2 O6

R O7 Y2 O8

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

39

O8 : Postest hasil belajar kelompok kontrol perempuan

Y1 : Siswa SD laki-laki kelas V

Y2 : Siswa SD perempuan kelas V

Implementasi dari desain penelitian tersebut diuraikan dalam prosedur

penelitian. Prosedur penelitian tersebut seperti berikut ini:

1. Persiapan penelitian;

2. Pembentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol;

3. Membuat kisi-kisi pretes;

4. Membuat instrumen tes berdasarkan kisi-kisi yang sudah ditentukan;

5. Menguji cobakan instrumen tes pada kelas yang telah dipilih;

6. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk

mengetahui validitas butir soal dan reliabilitas soal;

7. Mengadakan tes awal (pretes) di kelompok eksperimen pada siswa laki-laki

(O1) dan perempuan (O5) serta kelompok kontrol pada siswa laki-laki (O3)

dan perempuan (O7);

8. Pemberian perlakuan (X) pada kelompok eksperimen dengan menggunakan

pembelajaran kerangka Make a Match pada mata pelajaran IPA pokok

proses pembentukan tanah. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberi

perlakuan khusus, masih menggunakan pembelajaran yang bersifat

konvensional pada mata pelajaran IPA pokok proses pembentukan tanah;

9. Mengadakan tes akhir (postes) pada kelompok eksperimen siswa laki-laki

(O2) dan perempuan (O6) serta kelompok kontrol siswa laki-laki (O4) dan

perempuan (O8);

10. Analisis hasil penelitian kemudian dilanjutkan dengan menyusun hasil

penelitian.

3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian

ini, maka peneliti menentukan metode pengumpulan data yang sesuai dengan

permasalahan yang diteliti, yaitu:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

40

1. Variable Bebas (X1)

Data variable X1 dalam penelitian ini adalah penerapan metode

pembelajaran Make a Match yaitu teknik mencari pasangan. Data ini akan

dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi yaitu dengan mengisi

lembar observasi. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati

kegiatan dan tingkah laku guru pada saat mengajar dengan menerapkan metode

Make a Match didalam kelas. Saat guru mengajar di kelas dengan menerapkan

pembelajaran kooperatif Make a Match guru lain sebagai observer mengamati

jalannya proses pembelajaran dan kemudian mengisi lembar observasi dari

perlakuan yang diberikan.

2. Variable Moderator (X2)

Data variable moderator X2 dalam penelitian ini adalah gender. Gender

dibatasi oleh perbedaan jenis kelamin, yaitu siswa laki-laki dan

perempuan.Data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan menggunakan

metode dokumentasi untuk mendapatkan data jenis kelamin siswa kelas V

dikelas eksperimen dan kontrol melalui arsip data kesiswaan kelas V.

3. Variable Terikat (Y)

Data variable Y dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Data hasil belajar

diperoleh melalui tes berbentuk pilhan ganda untuk mengetahui hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran IPA pokok bahasan proses pembentukan

tanah.Adapun tahap pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:

1. Memberikan soal pretes di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal

yang sama.

2. Memberikan perlakuan pembelajaran kerangka Make a Match di kelas

eksperimen.

3. Memberikan soal postes di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal

yang sama.

4. Mengolah data hasil tes yang telah diperoleh.

5. Menyimpulkan hasil tes yang telah diperoleh.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

41

3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, disusun instrumen dalam

bentuk observasi, dokumentasi, dan tes. Sebelum digunakan maka disusun

terlebih dahulu kisi-kisinya dan butir-butir soalnya. Instrumen ini akan diuraikan

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan peneliti.

1. Variabel Bebas (X1)

Instrumen yang digunakan dalam variabel X1 adalah lembar observasi.

Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktifitas guru dalam

pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match. Penelitian ini ditekankan pada kerangka berfikir Make a Match

(mencari pasangan). Jadi, kegiatan dalam pembelajaran harus mencerminkan

tahap pembelajaran Make a Match mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup.

Instrumen penelitian lembar observasi diukur dengan skala Guttman.

Dalam model Guttman, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu ya-tidak. Cara

mengisi jawaban dengan memberi tanda cek (v) pada kolom pernyataan YA

atau TIDAK. Pernyataan Ya jika kegiatan yang tertulis dalam lembar

observasi sudah dilakukan oleh guru atau observer. Pernyataan Tidak, jika

kegiatan pembelajaran yang ada dalam lembar observasi tidak dilakukan

guru atau observer. Adapun kisi-kisi instrumen pembelajaran dengan

Kooperatiftipe Make a Match mengacu pada langkah-langkah pembelajaran

Make a Match dapat dilihat pada tabel 3.2.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

42

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a MatchKelas V SDN Jetis01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten GroboganSemester 2 Tahun

Ajaran 2011/2012

Aspek Indikator Make A Match Item

Kegiatan Awal

Guru memberi salam, mengajak siswa berdo’a 1 Guru melakukan apersepsi 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru meminta siswa untuk memikirkan kartu soal dan jawaban yang telah dibagikan oleh guru kepada siswa

4, 5

Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.

6

Setiap siswa berpikir, menganalisis, menyelesaiakn tugasnya dalam mencocokan kartu dan bertindak tanpa rasa takut

7

Siswa berkompetensi secara sehat mencari pasangan yang tepat dalam menemukan kartu soal dan jawaban dengan benar.

8

Elaborasi

Setiap siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk mengoreksi hasil kerjanya

9

Setiap siswa membacakan kartu yang telah dicocokannya baik kartu soal dan kartu jawaban di depan kelas

10

Siswa menempelkan kartunya yang telah cocok pada papan tulis atau tempat yang telah disediakan oleh guru

11

Konfirmasi

Guru bersama-sama dengan siswa mencocokan hasil kerjanya yang telah dilakukan oleh siswa

12

Guru menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan dengan bahasa yang baku dan benar

13

Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

14

Kegiatan Akhir Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan

dari kegiatan yang dilakukan 15

Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi terhadap apa yang telah dipelajari

16

Guru memberikan evaluasi 17 Total Item 17

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

43

2. Variable Moderator (X2)

Instrumen yang digunakan dalam variabel X2 adalah lembar dokumentasi.

Lembar dokumentasi digunakan untuk mendapatkan jenis kelamin siswa SD

Kelas V di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kisi-kisi gender

terdiri dari nama siswa dan jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan

3. Variabel Terikat (Y)

Instrumen yang digunakan dalam variabel Y adalah tes pilihan ganda. Tes

ini digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA

dengan pokok bahasan proses pembentukan tanah, Kisi-kisi instrumen soal

yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa digambarkan pada tabel

3.3.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V di SDN Jetis 01 dan SDN Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Grobogan Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012

Standar Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Item Soal No.Item Pilihan Ganda

Jumlah Item

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah

Memahami Proses terbentuknya tanah

1, 3, 5,14,15

5

Menggolongkan jenis-jenis batuan berdasarkan ciri-cirinya

2,4,6,16,20

5

Menggolongkan jenis-jenis batuan berdasarkan manfaatnya

8, 9, 17, 18, 19

5

Menggolongkan jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya

7, 10, 11, 12, 13

5

Jumlah Soal 20

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

44

3.5. Teknik Analisis Data

3.5.1. Uji Validitas Instrumen Tes

Validitas adalah ketetapan atau kecermatan suatu instrumen dalam

mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur

ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala, apakah item-item pada kuisioner

tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji valdiitas yang

digunakan adalah uji validitas item. Validitas item ditunjukan dengan adanya

korelasi atau dukungan terhadap item total (skor item), perhitungan dilakukan

dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil

perhitungan korelasi akan didapat suatu koefesien korelasi yang digunakan untuk

mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item

layak digunakan atau tidak.Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan

untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes

individual setelah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Make

a Match. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di

kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri Telawah 01.

Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan,

biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05,

artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.

Menurut Azwar (2010: 90) semua item yang mencapai koefisien korelasi

minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan

bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas

kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria 0,20 sangat tidak

disarankan.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

45

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Soal PretestSDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Soal00001 15.0455 34.236 .499 .896

Soal00002 14.9545 34.903 .491 .897

Soal00009 15.3636 34.147 .382 .899

Soal00010 15.4091 32.825 .618 .893

Soal00011 15.4091 32.825 .618 .893

Soal00012 15.0909 33.420 .623 .893

Soal00013 15.2273 34.374 .360 .899

Soal00016 15.4545 33.307 .540 .895

Soal00017 15.4091 32.825 .618 .893

Soal00018 15.1818 33.584 .522 .895

Soal00020 15.1818 32.918 .649 .892

Soal00021 15.1818 33.299 .576 .894

Soal00022 15.0909 34.182 .464 .897

Soal00023 15.2273 32.089 .782 .889

Soal00024 15.4091 34.634 .300 .901

Soal00025 15.0909 33.420 .623 .893

Soal00026 15.5909 34.825 .309 .900

Soal00027 15.0909 34.848 .328 .899

Soal00028 15.1364 34.504 .370 .899

Soal00034 15.5000 33.881 .449 .897

Soal00035 14.9545 34.998 .463 .897

Soal00036 14.9545 34.998 .463 .897

Soal00038 15.6818 35.180 .290 .900

Soal00039 15.0455 34.045 .541 .895

Soal00040 15.0455 34.712 .393 .898

Berdasarkan tabel diatas, rancangan instrumen validitas pretes yang telah

diuji cobakan pada siswa kelas V di SDN Telawah 01. Berdasarkan perhitungan

menggunakan SPSS 16,0 for windows di dapat tes hasil belajar berbentuk pilihan

ganda tidak valid ada 15 soal, yaitu soal no 3, 4, 5, 6, 7, 8, 14, 15, 19, 29, 30 31,

32, 33, 37 sedangkan yang valid adalah 25 soal yaitu no 1, 2,

9,10,11,12,13,16,17,18, 20, 21,22,23,24,25,26,27, 28,34,35,36,38,39,40. Hasil

perhitungan ini dilihat dari kolom corrected item total coorelation yang nilainya

lebih dari 0,25 pada tabel 3.4.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

46

Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Soal PostestSDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Ajaran

2011/2012

Berdasarkan tabel diatas, rancangan instrumen validitas postest yang telah

diuji cobakan pada siswa kelas V di SDN Telawah 01. Berdasarkan perhitungan

menggunakan SPSS 16,0 for windows di dapat tes hasil belajar berbentuk pilihan

ganda tidak valid ada 20 soal, yaitu soal no 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 18, 22,

24, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 37. Sedangkan yang valid adalah 20 soal yaitu no.1, 2,

9, 10, 11, 13, 17, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 28, 35, 36, 38, 39, 40. Hasil

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted Scale Variance if Item

Deleted Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Soal00001 12.7727 24.660 .439 .899

Soal00002 12.6818 24.608 .632 .895

Soal00009 13.0909 24.372 .377 .901

Soal00010 13.1364 23.076 .654 .893

Soal00011 12.9545 24.522 .364 .902

Soal00013 12.9545 22.807 .742 .890

Soal00017 13.1364 23.076 .654 .893

Soal00019 12.6818 24.608 .632 .895

Soal00020 12.9091 23.325 .649 .893

Soal00021 12.9091 23.706 .561 .896

Soal00023 12.9545 22.807 .742 .890

Soal00025 12.8182 23.870 .593 .895

Soal00026 13.1364 23.076 .654 .893

Soal00027 12.8182 25.203 .267 .903

Soal00028 12.8636 24.028 .515 .897

Soal00035 12.6818 25.370 .365 .900

Soal00036 12.6818 25.370 .365 .900

Soal00038 12.8636 24.028 .515 .897

Soal00039 12.7727 23.803 .670 .893

Soal00040 13.4091 25.206 .297 .902

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

47

perhitungan ini dilihat dari kolom corrected item total coorelation yang nilainya

lebih dari 0,25 pada tabel 3.5.

3.5.2. Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan

merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas,

sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama

(Setyaningsih, 2011). Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpul data dalam

penelitian ini dengan menggunakan Alpha croncbrach. Besarnya koefisien Alpha

merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan

reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for

windows(statistical product and service solutions).

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual

setelah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe

Make aMatch. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji

cobakan di kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri 01 Telawah Kecamatan

Karangrayung kabupaten Grobogan.

Menurut George dan Mallery dalam Setyaningsih (2011) uji reliabilitas

penelitian adalah dengan menggunakan teknik alfa untuk menentukan tingkat

reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:

α≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7<α ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8<α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α> 0,9 : reliabilitas memuaskan

Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Pretest SDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun

Ajaran 2011/2012 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.900 25

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

48

Berdasarkan perhitungan melalui program SPSS versi 16,0 maka hasil

reliabilitas instrumen hasil belajar dinyatakan reliabilitas bagus. Dengan melihat

nilai cronbanch’s alfa yaitu nilai cronbanch’s alfa berada di antara nilai koofisien

0,900 sehingga insterumen tes hasil belajar dinyatakan mempunyai reliabilitas

yang bagus dan dapat digunakan.

Tabel 3.7. Hasil Uji Reliabilitas Postest SDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Semester Tahun Ajaran 2011/2012

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.901 20

Berdasarkan perhitungan melalui program SPSS versi 16,0 maka hasil

reliabilitas instrumen hasil belajar dinyatakan reliabilitas bagus. Dengan melihat

nilai cronbanch’s alfa yaitu nilai cronbanch’s alfa berada di antara nilai koofisien

0,901 sehingga insterumen tes hasil belajar dinyatakan mempunyai reliabilitas

yang bagus dan dapat digunakan.

3.6. Analisis Taraf Kesukaran Item Sol

Menurut Arikunto (2006: 207), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa

untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar

akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk

mencoba lagi karena diluar jangkauannya.

Bilangan yang menunjukan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran (difficult indexs). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai

dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Rumus

mencari taraf atau indeks kesukaran adalah :

B

P =

JS

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

49

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal :

P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Untuk contoh perhitungannya sebagai berikut:

Misal untuk soal nomor 1

B 26

P = = = 0.68

JS 38

Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah Untuk mencari

taraf kesukaran soal nomor 2 sampai 29 prosesnya sama dengan perhitungan di

atas.

Tabel 3.8. Indeks Kesukaran Soal Pre-TesSDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012

Pilihan Ganda Jumlah

Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar 1,2,12, 22, 25, 27, 28, 35, 36, 39,40

9, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 34.

26, 38 11 12 2

Tabel. 3.9. Indeks Kesukaran Soal Pos-TesSDN Jetis 01 dan Nampu 01

Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012

Pilihan Ganda Jumlah Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar

1, 2, 19, 25, 27, 28, 35, 36, 38, 39.

9, 10,11, 13, 17, 20, 21, 23, 26.

40 10 9 1

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

50

3.7. Uji Prasyarat Analisis Data

Penelitian ini merupakan statistik parametris. Statistik parametris

memerlukan terpenuhinya beberapa asumsi. Menurut Sugiyono (2011:150)

Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.

selanjutnya, dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok

atau lebih yang diuji harus homogen.

3.7.1. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varians

populasi data adalah sama atau tidak. Uji homogenitas bertujuan untuk

menentukan apakah varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

homogen atau tidak. Uji homogenitas sebaran data untuk variabel terikat yaitu

pre-tes hasil belajar. Pengukuran uji homogenitas menggukan program SPSS 16.0

for windows. Berdasarkan uji homogenitas ditunjukan apakah tingkat signifikan >

0.05 maka dapat dikatakan bahwa yang dimiliki oleh sampel yang bersangkutan

homogen.

Tabel 3.10. Hasil Uji Homogenitas Data Pretest SDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Grobogan Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012

Hasil Uji homogenitas menunjukan bahwa tingkat signifikan atau

probabilitas adalah 0,405 karena nilainya lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan

bahwa varians yang dimiliki oleh sampel yng bersangkutan seragam atau

homogen.

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Eksperimen/

Kontrol

Based on Mean .706 1 50 .405

Based on Median .642 1 50 .427

Based on Median and with

adjusted df

.642 1 48.298 .427

Based on trimmed mean .698 1 50 .408

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

51

3.7.2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel telah

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas sebaran data untuk variabel terikat

yaitu pretest hasil belajar. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji

kolmogrov simirnov dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for

windows. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikan > 0,05.

Tabel 3.11. Hasil Uji Normalitas Data Pretes SDN Jetis 01 dan Nampu 01 Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan

Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012

Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa, uji normalitas data

pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol kelompok laki-laki sig adalah 0,035

karena nilainya lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa sebaran data

berdistribusi normal. Untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol kelompok

perempuan nilai sig adalah 0,081 karena nilainya lebih dari 0,05, maka dapat

dikatakan bahwa sebaran data beristribusi normal. Berdasarkan hasil uji

normalitas menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 diperoleh ahwa seluruh data

berisitribusi normal.

3.8. Uji Hipotesis

Penelitian ini ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari dua

variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan masing-masing variabel

bebasnya dibagi dalam beberapa kelompok. Variabel bebasnya adalah

pembelajaran kerangka Make a Match dan gender siswa SD kelas V yang dibatasi

pada jenis kelamin. Variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Menurut

Hartono (2004: 216) Analisis sesudah anova atau pasca ANOVA (pos hoc)

dilakukan jika hipotesis nol (H0) ditolak. Namun jika hipotesis nol diterima maka

Tests of Normality

Gender

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Eksperimen/Kontrol Laki-laki .168 29 .035

Perempuan .171 23 .081

a. Lilliefors Significance Correction

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/822/4/T1_ 292008059_BAB III.pdfMembuat kisi-kisi pretes; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan

52

analisis sesudah anova tidak perlu dilakukan, karena tujuan analisis sesudah anova

adalah untuk mencari kelompok mana yang berbeda. Ada beberapa teknik analisis

yang dapat digunakan untuk melakukan analisis sesudah anova, antara lain

Tukey’s HSD, Bonferroni, Sidak, Scheffe, Duncan dll. Penelitian ini

menggunakan Analisis Scheffe, karena jumlah siswa antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol berbeda untuk hipotesis ketiga sedangkan untuk hipotesis

pertama dan kedua menggunakan analisis beda mean.

Analisis beda mean dipakai untuk uji hipotesis dua variabel, di mana salah

satu di antaranya adalah variabel nominal dengan dua kategori yang dikotomik.

Apabila variabel yang lain adalah variabel interval, maka analisis ini disebut uji

hipotesis beda mean. Kalau variabel yang lain itu adalah variabel ordinal atau

variabel nominal, maka analisis ini dapat dilakukan dengan uji hipotesis beda

proporsi, atau uji hipotesis beda median, atau uji hipotesis beda pasangan, atau uji

U dari Mann Whitney. Pada dasarnya semua uji hipotesis ini dimaksudkan untuk

mengetahui harga-harga statistik yang didapat dari dua sampel yang ditarik dari

populasi-populasi secara acak dan independen mempunyai perbedaan yang

signifikan atau tidak. Dengan kata lain, apakah perbedaan statistik dari dua

sampel itu disebabkan oleh perbedaan parameter pada populasinya atau tdak.

Uji hipotesis beda mean berlaku untuk dua variabel, yang satu adalah

nominal dengan dau kategori (k=2) dan yang lainnya adalah variabel interval atau

variabel ratio. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah variasi nilai pada

variabel interval mempunyai hubungan yang signifikan dengan variasi nilai pada

variabel nominal. Dengan kata lain, apakah perbedaan nilai pada skala interval

berhubungan dengan perbedaan kategori pada variabel nominal. Statistik sampel

yang diperhatikan di sini adalah beda mean x1 - x2 , pada kedua kategori variabel

nominal.

Statistik (x1 - x2) merupakan statistik penduga bagi parameter (µ1 - µ2).

Apabila dari populasi sebesar N ditarik sampel berukuran (> 30) dan dari sampel

itu dihitung statistik (x1 - x2), maka distribusi sampling ( x1 - x2 ), berbentuk

distribusi normal. Tetapi, kalau sampelnya (n) kecil, maka distribusi samplingnya

berbentuk distribusi.