29
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan, akuntansi harus melewati beberapa tahapan proses/dimulai dari proses pengumpulan data transaksi, mengklarifikasi jenis transaksi, menganalisisnya, kemudian meringankannya dalam catatan hingga melaporkan dalam bentuk laporan keuangan yang dibutuhkan. Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Rudianto (2009:4) Akuntansi pokok adalah sistem pembukuan (record/book-keeping- system)yang mulai penjurnalan atas transaksi-transaksi akuntansi, posting ke buku besar, neraca lajur, dan pada akhirnya menghasilkan laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam periode tertentu. Hasil dari suatu proses akuntansi juga disebut dengan laporan keuangan. Informasi yang dihasilkan dari proses akuntansi tersebut harus dapat menjawab kebutuhan umum pemakainya. Oleh karena itu, laporan keuangan suatu perusahaan harus memiliki kualitas yang diperlukan oleh berbagai pihak yang memerlukan informasi keuangan. Kasmir (2014:7) 2. Fungsi dan Arti Penting Akuntansi Fungsi dasar akuntansi adalah menyediakan informasi dana suatu entitas atau unit organisasi. Dengan informasi tersebut pemilik serta pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan dapat mengetahui informasi tentang kondisi maupun perkembangan perusahaan. Akuntansi sebagai sistem informasi terdiri dari 3 fungsi utama berurutan yaitu: a. Fungsi penginputan; akuntansi menyiapkan input secara memdai. Input akuntansi berupa transaksi (transactions), yaitu peristiwa atau kejadian yang menyebabkan perubahan dana. b. Fungsi pemprosesan; akuntansi mengolah setiap input dalam rangka menghasilkan informasi yang berkualitas. Proses dasar c. berupa pencatatan yang terdiri dari penjualan (journalizing) dan pemindah bukuan (posting).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok

Dalam proses menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai

pihak yang berkepentingan, akuntansi harus melewati beberapa

tahapan proses/dimulai dari proses pengumpulan data transaksi,

mengklarifikasi jenis transaksi, menganalisisnya, kemudian

meringankannya dalam catatan hingga melaporkan dalam bentuk

laporan keuangan yang dibutuhkan. Akuntansi adalah sebuah sistem

informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

Rudianto (2009:4)

Akuntansi pokok adalah sistem pembukuan (record/book-keeping-

system)yang mulai penjurnalan atas transaksi-transaksi akuntansi,

posting ke buku besar, neraca lajur, dan pada akhirnya menghasilkan

laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam

periode tertentu. Hasil dari suatu proses akuntansi juga disebut dengan

laporan keuangan. Informasi yang dihasilkan dari proses akuntansi

tersebut harus dapat menjawab kebutuhan umum pemakainya. Oleh

karena itu, laporan keuangan suatu perusahaan harus memiliki

kualitas yang diperlukan oleh berbagai pihak yang memerlukan

informasi keuangan. Kasmir (2014:7)

2. Fungsi dan Arti Penting Akuntansi

Fungsi dasar akuntansi adalah menyediakan informasi dana suatu

entitas atau unit organisasi. Dengan informasi tersebut pemilik serta

pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan dapat

mengetahui informasi tentang kondisi maupun perkembangan

perusahaan. Akuntansi sebagai sistem informasi terdiri dari 3 fungsi

utama berurutan yaitu:

a. Fungsi penginputan; akuntansi menyiapkan input secara memdai.

Input akuntansi berupa transaksi (transactions), yaitu peristiwa

atau kejadian yang menyebabkan perubahan dana.

b. Fungsi pemprosesan; akuntansi mengolah setiap input dalam

rangka menghasilkan informasi yang berkualitas. Proses dasar

c. berupa pencatatan yang terdiri dari penjualan (journalizing) dan

pemindah bukuan (posting).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

8

d. Fungsi peng-output-an; akuntansi menyajikan informasi dan sesuai

kebutuhan pengguna agar dapat bermanfaat dalam pengambilan

keputusan. Warsono (2013:1)

3. Persamaan Akuntansi

“Suatu persamaan yang menunjukan bahwa jumlah semua asset atau

sumber-sumber yang tercantum pada sisi kiri adalah berasal dari kreditur dan

pemilik yang tercantum pada sisi kanan. Sebaliknya jumlah kontribusi

kreditur dan pemilik harus sama dengan jumlah asset perusahaan.” Jusup

(2012: 28)

Setiap transaksi keuangan dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan

akuntansi, oleh karena itu persamaan tersebut dapat digunakan untuk

mencatan semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Persamaan

tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

Keterangan:

a. Aset merupakan kebiasaan untuk menempatkan kewajiban (utang)

sebelum ekuitas (modal).

b. Kewajiban (utang) adalah kewajiban yang harus dipenuhi pada saat

yang telah ditentukan.

c. Ekuitas (modal) merupakan hak milik atas harta perusahaan setelah

dikurangi kewajiban (utang).

Persamaan akuntansi menunjukkan posisi keuangan perusahaan ata

dengan kata lain persamaan akuntansi adalah persamaan yang

menyatakan bahwa jumlah aset selalu sama dengan jumlah pasiva.

Rudianto (2009:4)

4. Mekanisme Debit Kredit dalam Pencatatan Akuntansi

a. Definisi Transaksi

Bagi perusahaan, transaksi yang merupakan input di akuntansi

dapat didefinisikan sebagai setiap peristiwa atau kejadian yang

menyebabkan perubahan dana perusahaan. Sebagai catatan,

transaksi tidak selalu melibatkan uang tunai karena dana

perusahaan dapat beragam. Yang termasuk transaksi adalah

kegiatan bisnis yang dilakukan secara barter dan kredit. Warsono

(2013:7)

Aset = Kewajiban(Utang) + Ekuitas(Modal)

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

9

b. Sistem Pencatatan Berpasangan

Analisis fakta atas transaksi selalu menyebabkan terjadinya

minimal dua perubahan yang sifatnya berpasangan. Jika perubahan

terjadi di sisi yang sama (misalkan elemen aset dan beban) maka

perubahan selalu bersifat berlawanan (penambahan dengan

pengurangan), sedangkan jika perubahan di sisi yang berbeda

(isalnya elemen aset dan liabilitas) maka perubahan selalu bersifat

sama (penambahan dengan penambahan, atau pengurangan dengan

pengurangan). Secara teknis, sistem pencatatan berpasangan

diwujudkan memalui penerapan mekanisme debit kredit. Warsono

(2013:10)

c. Saldo Normal

Berikut ini adalah saldo normal setiap perkiraan menurut

klasifikasinya:

Tabel 1

Saldo Normal

Perkiraan Saldo

Normal Menambah Mengurangi

Aktiva Debit Debit Kredit

Hutang Kredit Kredit Debit

Modal Kredit Kredit Debit

Pendapatan Kredit Kredit Debit

Biaya Debit Debit Kredit

Sumber: Badriyah (2015:42)

5. Akuntansi Perhotelan

Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi yang diterapkan di

industri perhotelan. Setiap industri memiliki keunikan tersendiri

(business peculiarities) dalam operasionalnya. Oleh karena

keunikannya itu maka setiap industri memerlukan penangan akuntansi

keuangan yang juga unik. Pada industri perhotelan, perputaran

transaksi terjadi relatif cepat dibanding perputaran transaksi pada

industri lain namun dengan nominal yang relatif kecil pada setiap

transaksinya. Dalam tinjauan akuntansi keuangan hotel dikaji pos-pos

neraca, rugi laba, dan laporan arus kas hotel. Wiyasha (2014:2)

Biaya-biaya yang terjadi di hotel dapat dikelompokkan pada biaya

tenaga kerja, bahan baku, dan overhead. Dalam menentukan harga

pokok makanan dan minuman, hanya biaya bahan baku makanan dan

minuman yang dibebankan sebagai harga pokok untuk setiap produk.

Sebagai ilustrasi, misalnya nasi goreng, harga pokok per porsinya

adalah semua bahan baku yang digunakan untuk memproduksi nasi

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

10

goreng itu. Biaya tenaga kerja dan overhead akan diperhitungkan pada

akhir periode akuntansi sebagai beban restoran. (2014:8)

Manajemen akuntansi memiliki teknik akuntansi biaya yang

penekanannya pada akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi

pertanggungjawaban yang berhubungan dengan pengendalian biaya

adalah, misalnya, biaya langsung yang terjadi di dapur,

pertanggungjawaban manajer dapur. Dengan akuntansi

pertanggungjawaban, biaya-biaya tidak langsung seperti biaya bunga,

depresiasi, dan amortisasi dialokasikan ke departemen hotel sesuai

dengan pendekatan yang disepakati, seperti secara langsung atau tidak

langsung, dan merupakan biaya pertanggungjawaban setiap

departemen hotel. Dalam upaya menerapkan akuntansi

pertanggungjawaban, hotel memiliki ukuran-ukuran baku (standar).

Standar yang dimaksud adalah standard food cost, standard beverage

cost, standard purchase specifications, standard glassware, dan

standard portion size. Ringkasnya akuntansi biaya yang diterapkan

pada industri perhotelan dimaksudkan untuk mengendalikan semua

biaya operasional yang terjadi dan pertanggungjawaban yang jelas

untuk semua departemen hotel.

6. Pencatatan Akuntansi Berbasis Akun

a. Definisi dan Fungsi Akun

Dari perspektif matematika, akun merupakan penjabaran dari sebuah

elemen dipersamaan akuntansi. Dengan kata lain, sebuah elemen

dipersamaan akuntansi lazimnnya terdiri dari banyak akun. Dari

dimensi fungsi, akun merupakan wadah untuk menampung semuah

perubahan yang terjadi disebuah bentuk penggunaan atau sumber

perolehan dana. (Warsono, 2013:25)

b. Format Akun

Format atau bentuk akun dapat dirancang/direkayasa sesuai

kebutuhan. Berikut ini format akun yang lazim digunakan dalam

praktik, yaitu:

1) Format T.

2) Format saldo debet kredit.

3) Format saldo berjalan.

Warsono (2013:26)

c. Ragam Akun

Dalam sebuah laporan keuangan, terutama di perusahaan besar,

beragam akun dapat disajikan. Namun demikian, akun-akun tersebut

pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

11

kelompok. Salah satu pengklasifikasian yang lazim digunakan

adalah berdasarkan induknya, yaitu elemen-elemen di persamaan

akuntansi. Berikut ini adalah ulasan sekilas tentang akun-akun

berdasarkan kelompok elemen dipersamaan akuntansi. Warsono

(2013:26)

1) Akun-Akun Elemen Aset

Elemen aset meliputi beragam bentuk dana yang mencerminkan

sumberdaya, yaitu bentuk dana yang masih memberi manfaat

dimasa datang. Aset lazimnya diklasifikasikan menjadi 2, yaitu

aset lancar (current assets) dan aset tidak lancar (non-current

assets). Berdasar prinsip dasar akuntansi, aset diklasifikasikan

sebagai aset lancar jika sumberdaya tersebut dapat

dikonversikan menjadi kas atau memiliki masa manfaat kurang

dari 1 periode akuntansi dan sebaliknya untuk aset tidak lancar.

Berikut ini merupakan akun-akun asset lancar berdasarkan

klasifikasinya:

Tabel 2

Akun-Akun Aset

Aset Lancar

Kas

Piutang usaha/dagang

Supplies

Dibayar dimuka sewa gudang

Aset Tidak Lancar

Tanah

Bangunan

Peralatan

Sumber: Warsono (2013:27)

2) Akun-Akun Elemen Beban

Elemen beban menggambarkan bermacam-macam penggunaan

dana yang sudah habis masa manfaatnya karena telah dikonsumsi

kegunaannya dalam rangka kegiatan usaha perusahaan. Sebagian

perusahaan mengklasifikasikan beban menjadi 2, yaitu (a) Beban

Operasional (mencerminkan berbagai bentuk dalam rangka

kegiatan operasi) dan (b) Beban Non-operasional (mencerminkan

ragam beban untuk kegiatan lain-lain). Berikut ini ialah akun-

akun beban berdasarkan klasifikasinya:

Tabel 3

Akun-Akun Beban

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

12

Beban Operasional

Beban gaji

Beban listrik

Beban penyusutan

Bebab Non-operasional

Rugi penjualan aset tetap

Beban lain-lain

Sumber: Warsono (2013:28)

3) Akun-Akun Pengembalian ke Pemilik

Elemen pengembalian ke pemilik (Pp) mencerminkan bentuk

dana yang diserakan ke pemilik. Dua akun yang lazimnya dibentuk

untuk mencerminkan pengembalian ke pemilik, yaitu akun prive untuk

menampung pengembalian dana ke pemilik di perusahaan perseroan

atau persekutuan, dan akun dividen untuk menampung pengembalian

dana ke pemilik di perusahaan perseroan. Warsono (2013:30)

4) Akun-Akun Liabilitas

Elemen liabilitas menggambarkan bermacam-macam sumber

pemerolehan dana yang berasal dari pihak lain yang mana pelunasan

akan dilakukan pada waktu yang ditetapkan. Liabilitas diklasifikasikan

menjadi 2, yaitu liabilitas lancar (current liabilities) dan liabilitas

jangka panjang. Berdasarkan prinsip dasar di akuntansi, liabilitas

diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar jika pelunasan akan dilakukan

dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun, dan sebaliknya untuk liabilitas

jangka panjang. Berikut ini merupakan akun-akun liabilitas

berdasarkan klasifikasinya:

Tabel 4

Akun-Akun Liabilitas

Liabilitas lancar (Current Liabilities)

Utang usaha

Utang wesel

Diterima di muka pendapatan sewa

Liabilitas Jangka Panjang

Utang hipotek

Utang koperasi

Sumber: Warsono (2013:28)

5) Akun-Akun Penghasilan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

13

Elemen Penghasilan menggambarkan bermacam-macam

sumber pemerolehan dana yang berasal dari kegiatan usaha

perusahaan. Sebagaimana beban, perusahaan lazimnya

mengklasifikasikan penghasilan menjadi 2, yaitu (a)

Penghasilan perasional (mencerminkan penghasilan-penghasian

yang diperoleh dari kegiatan operasi) dan (b) Penghasilan non-

operasional (mencerminkan ragam penghasilan dari kegiatan

lain-lain). Warsono (2013:29)

Tabel 5

Akun-Akun Penghasilan

Penghasilan Operasional

Pendapatan usaha

Penjualan

Penghasilan Non-Operasional

Untung penjualan aset tetap

Pendapatan lain-lain

Sumber: Warsono (2013:29)

6) Akun-Akun Ekuitas

Ekuitas menggambarkan bermacam-macam sumber

pemerolehan dana yang berasal dari lain-lain, selain dari

liabilitas dan penghasilan. Komponen utama ekuitas adalah

modal (capital) yang merupakan setoran dari pemilik. Oleh

karena itu, kadang-kadang terdapat persepsi yang kurang tepat

untuk menyamakan modal dan ekuitas. Sekali lagi, modal

merupakan bagian dari ekuitas.

Tabel 6

Akun-Akun Ekutas

Ekuitas

Modal saham

Premium modal saham (Agio saham/Pemasukan tambahan

di modal)

Saldo laba (Laba ditahan)

Sumber: Warsono (2013:29)

d. Siklus Akuntansi

Satu periode akuntansi dapat bervariasi baik dalam rentang

waktu minggu, bulan, tahun dan sebagainya maupun tanggal

awal dan akhir ( 1 Juni – 30 Juni, 1 Januari – 31 Desember dan

sebagainya). Satu siklus akuntansi dapat dibagi menjadi dua

kelompok yaitu:

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

14

1) Siklus akuntansi selama periode berjalan terdiri dari

aktivitas untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi

selama periode berjalan, dan

2) Siklus akuntansi pada akhir periode terdiri dari urutan

aktivitas dalam rangka penyusunan lalporan keuangan.

Warsono (2013:2)

Pada siklus akuntansi periode berjalan memiliki tahapan-

tahapan, yaitu:

Sebelum ke tahap-tahap pada siklus akuntansi periode

berjalan, maka hal yang perlu dilakukan adalah penyiapan

transaksi. Penyiapan transaksi yaitu tahap penginputan yang

menjadikan transaksi siap untuk diolah oleh akuntansi. Input

akuntansi disebut juga transaksi yang merupakan kejadian

yang menyebabkan terjadinya perubahan dana. Penyiapan

transaksi memiliki 3 fungsi, yaitu:

1) Fungsi pengidentifikasian, yaitu mengidentifikasi apakah

peristiwa tersebut memenuhi syarat sebagai transaksi.

Pengidentifikasian transaksi dimana perusahaan harus

mengidentifikasi peristiwa bisnis apakah termasuk

transaksi ataukah non-transaksi. Disebut transaksi jika

memenuhi 2 kriteria yaitu menyebabkan perubahan dana

dan dapat diukur menggunakan satuan uang/moneter.

Sedangkan non-transaksi tidak diproses oleh akuntansi.

Contohnya: pelanggan menanyakan tarif jasa konsultasi,

pemindahan barang ke gudang, perhitungan perkiraan upah

lembur untuk 1 bulan berikutnya dan hal-hal lain yang tidak

termasuk 2 kriteria yang telah disebutkan pada kriteria

transaksi. Transaksi juga dikategorikan menjadi 2 kategori,

yaitu:

a) Transaksi ekternal, yaitu transaksi melibatkan pihak

eksternal. Misalnya, penjualan tunai ke pelanggan,

setoran modal oleh pemegang saham dan pembayaran

gaji karyawan.

b) Transaksi internal, yaitu transaksi yang hanya

melibatkan pihak perusahaan saja. Misalnya,

pengakuan aset yang berubah menjadi beban dan

pengakuan beban kerugian piutang tak tertagih.

2) Fungsi pengukuran, yaitu pengukuran transaksi

menggunakan alat ukur tertentu. Pengukuran transaksi

merupakan salah satu fungsi yang penting di akuntansi.

Apabila pengukuran tidak tepat dan tidak akurat maka akan

menghasilkan laporan keuangan yang dapat menyesatkan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

15

Sejauh ini satuan ukuran yang digunakan dalam akuntansi

adalah unit moneter atau satuan uang. Pengukuran di

akuntansi dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:

a) Perhitungan nilai moneter, yaitu menghitung besarnya

nilai moneter suatu transaksi. Pengukuran ini biasanya

dilakukan untuk transaksi yang melibatkan pihak

eksternal.

b) Penetapan nilai moneter, yaitu menetapkan besarnya

nilai moneter suatu transaksi. Pengukuran ini biasanya

dilakukan untuk transaksi yang bersifat internal.

3) Fungsi pendokumentasian, yaitu merekam transaksi ke

dokumen atau bukti. Transaksi yang telah diukur

menggunakan satuan moneter selanjutnya direkam kedalam

dokumen yang biasa disebut buti transaksi yang berfungsi

untuk merekam transaksi, mengurangi kemungkinan

kesalahan, menetapkan tanggung jawab atas timbulnya

transaksi serta menyampaikan informasi kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.

Dilihat dari sumber pembuatannya bukti transaksi berasal

dari internal yang mana bukti transaksi dibuat oleh

perusahaan sendiri. Misalnya surat gaji dan faktur

penjualan. Bukti transaksi juga berasal dari eksternal yang

dibuat oleh pihak luar dan diterima oleh perusahaan.

Contoh: faktur pembelian dan bukti pelunasan utang dari

pelanggan.

Dilihat dari perananannya bagi akuntansi, bukti transaksi

berperan sebagai dokumen sumber atau dasar untuk

pencatatan, misalnya kuitansi pembayaran dan faktur

penjualan. Bukti transaksi juga berperan sebagai dokumen

pendukung yang mendukung keberadaan dokumen sumber,

misalnya bukti pengiriman barang digunakan sebagai

pendukung dalam pembuatan faktur penjualan dan daftar

tarif upah sebagai pendukung pencatatan gaji karyawan.

(Warsono, 2013:53)

4) Peringkasan transaksi dilakukan dengan cara yang

sistematis yang biasa disebut jurnal. Penjurnalan disebut

sistematis karena berlandaskan pada sistem pencatatan

berpasangan yang menuntut terjadinya 2 hal, yaitu minimal

dua akun berubah dan total perubahan nilai moneter dicatat

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

16

secara seimbang di kedua sisi (debet dan kredit). (Warsono,

2013:66)

Jurnal di bagi menjadi jurnal umum dan jurnal

khusus. Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk

mencatat segala bentuk transaksi keuangan. (Jusup,

2012:414)

Tabel 7

Jurnal Umum

Tanggal Keterangan Ref Jumlah

Debet Kredit

Rp …. Rp ….

Sumber: Jusup (2012:128)

Sedangkan jurnal khusus merupakan jurnal yang

khusus digunakan untuk mencatat kelompok transaksi-

transaksi sejenis. Jurnal khusus dibagi menjadi 4 jurnal ,

yaitu:

a) Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan merupakan jurnak khusus

yang biasa digunakan sebagai pencatatan transaksi

penjualan secara kredit saja sebab penjualan tunai

terjadi penerimaan kas yang seharusnya dicatat di

jurnal penerimaan kas (Jusup, 2012:399).

Tabel 8

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

17

Jurnal Penjualan

Tanggal Keterangan Nomor

Bukti

Piutang

Dagang

Debit

Penjualan

Tunai

Kredit

Lain-lain Hasil

Penjualan

Kredit No.

Rek. Jumlah

Sumber: Mulyadi (2014:108)

b) Jurnal Pembelian

“Sama halnya dengan jurnal penjualan, jurnal

pembelian hanya mencatat transaksi pembelian secara

kredit.” Jusup (2012:410). Berikut di bawah adalah

format jurnal pembelian:

Tabel 9

Jurnal Pembelian

Tanggal Keterangan Nomor

Bukti

Persediaan

Debit

Utang Dagang

Kredit

Lain-lain

No.

Rek Jumlah

Sumber: Mulyadi (2014:109)

c) Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas disediakan khusus untuk

mencatat penerimaan kas. Pada perusahaan

dibagi menjadi tiga golongan yaitu penerimaan

kas dari penjualan tunai, penerimaan kas dari

debitur yang membayar kewajibannya, dan

penerimaan kas dari sumber lain-lain. Jusup

(2012:405)

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

18

Tabel 10

Jurnal Penerimaan Kas

Tanggal Keterangan Nomor

Bukti

Kas

Debit

Piutang

Dagang

Kredit

Penjualan

Tunai

Kredit

Lain-lain

No.

Rek Jumlah

Sumber: Mulyadi (2014:110)

d) Jurnal Pengeluaran Kas

“Jurnal pengeluaran kas hanya mencatat

transaksi pengeluaran kas saja.” (Jusup, 2012:410).

Berikut ini format jurnal pengeluaran kas:

Tabel 11

Jurnal Pengeluaran Kas

Tanggal Keterangan Nomor

Bukti

Utang

Dagang

Debit

Lain-lain Kas

Kredit No. Rek Jumlah

Sumber: Mulyadi (2014:106)

5) Pengklasifikasian Transaksi: Pemindah-bukuan

Fungsi pemindah-bukuan (posting) adalah

mengkalsifikasi/menggolongkan hasil pencatatan yang bersal

dari penjurnalan. Karena penyusunan informasi berbasis akun

maka pemindah-bukuan atau pengklasifikasian juga dilakukan

berdasar akun. Pemindah-bukuan (posting) adalah

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

19

“memindahkan” akun-akun yang tercantum di buku jurnal kea

kun-akun yang sama di buku besar (ledgers). Warsono (2013:68)

“Buku besar merupakan kumpulan rekening-rekening

yang digunakan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang

telah dicatat dalam jurnal.” Mulyadi (2014:121)

Tabel 12

Buku Besar

Akun:….. No:…..

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Jumlah

Debet Kredit

Sumber: Jusup (2012:142)

6) Buku Pembantu

“Buku pembantu adalah suatu cabang dari buku besar yang

berisi rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar, yang

dibentuk untuk memudahkan dan mempercepat penyusunan

laporan dan neraca percobaan.” Mulyadi (2014:139)

7) Pembuatan Daftar Saldo Percobaan

Tahap pertama dalam siklus akuntansi akhir periode

adalah penyusunan daftar saldo sebelum penyesuaian

disebut juga daftar saldo percobaan. Daftar saldo

percobaan berisi saldo setiap akun yang terdapat di buku

besar utama. Tujuan membuat daftar saldo percobaan

adalah mengetahui saldo masing-masing akun dan

mengecek terjaganya keseimbangan persamaan yang

mencerminkan hukum dana. Warsono (2013:90)

8) Pencatatan Penyesuai

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

20

“Pencatatan penyesuai dilakukan untuk menjadikan semua

transaksi yang terjadi dalam satu periode telah terekam dan

tercatat.” Warsono (2013:101)

Adapun contoh kasus dalam penghitungan penyesuaian

pada aktiva tetap, contoh: Pada 3 Maret 2014, PT Adi Karya

Makmur membeli mobil dengan harga perolehan sebesar

Rp 350.000. Taksiran umur ekonomis mesin tersebut

adalah 20 tahun dengan nilai residu Rp 15.000. Dengan

demikian, besar biaya penyusutan mobil per tahun dapat

dihitung dengan cara berikut:

Biaya penyusutan per tahun = Rp 350.000– Rp 15.000

20

= Rp 16.750

Warsono (2013:102)

9) Pembuatan Daftar Saldo Setelah Penyesuaian

“Daftar saldo setelah penyesuaian berisi saldo akun-akun

pada tanggal tertentu yang ada di buku besar utama setelah

dilakukan pembaruan karena terjadi pencatatan penyesuaian.”

Warsono (2013:99)

10) Penyajian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan adalah laporan yang menunjukkan

kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam

suatu periode tertentu. Kondisi perusahaan pada saat ini

adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal

tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan

laba rugi). Kasmir (2014:7)

a) Tujuan Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk

memberikan informasi keuangan suatu perusahaan

pada saat tertentu maupun pada periode tertentu.

Laporan keuangan mampu memberikan informasi

keuangan kepada pihak dalam maupun luar perusahaan

yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.

Kasmir (2014:10)

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

21

b) Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu output

akuntansi. Terdapat empat macam laporan keuangan

yang banyak dikenal, yaitu:

(1) Laporan laba/rugi

(2) Laporan perubahan ekuitas

(3) Neraca

(4) Laporan arus kas

Warsono (2013:111)

11) Penyajian Laporan Laba/Rugi

“Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan

jumlah pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dan biaya-

biaya yang dikeluarkan dan laba rugi dalam suatu periode

tertentu.” Kasmir (2014:45)

“Laporan laba/rugi disusun untuk menggambarkan hasil

operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Laporan

laba/rugi menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi

perusahaan dalam mencapai tujuannya.” Jusup (2012:29-30).

Terdapat 2 (dua) bentuk laporan lab/rugi, yaitu:

“Bentuk tunggal (single step); laba/rugi disajikan dengan

cara menjumlahkan semua penghasilan dan menguranginya

dengan semua beban tanpa memisahkan jenis laba/rugi dari

kegiatan operasional dan non-operasional.” Jusup (2012:29-30)

Berikut contoh bentuk laporan laba rugi single step:

Tabel 13

PT Roy Akase, Tbk

Per 31 Desember 2007

Komponen Jumlah

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

22

Pendapatan pokok (operasional) xxxxx

Pendapatan diluar usaha pokok xxxx

Total Pendapatan xxxxx

Harga pokok penjualan Rp xx

Biaya pokok Rp xx

Biaya diluar usaha pokok Rp x

Total Biaya xxxxxx

Laba bersih sebelum pajak (EBT) Xxxxx

Pajak Xx

Laba bersih sesudah pajak (EAT) Xxxxxxx

Earning per Share

Sumber: Kasmir (2014:50)

a) Bentuk majemuk (multi step); laporan laba/rugi

disajikan dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi

pertama diperoleh dari kegiatan operasional (selisih

antara penghasilan operasional dan beban operasional).

Klasifikasi selanjutnya, laporan menyajikan laba/rugi

yang diperolah dari kegiatan non-operasional.

Warsono (2013:113)

Contoh berikut laporan laba rugi multiple step:

Tabel 14

PT Roy Akase, Tbk

Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2007

Komponen Jumlah

Total penjualan (operasional) xxxxx

Harga pokok penjualan xxxx

Laba Kotor Operasional xxxxx

Biaya Operasi

Biaya umum dan administrasi xxx

Biaya penjualan xxx

Biaya lainnya xxx

Total Biaya Operasi xxxx

Laba Bersih Operasional xxxxx

Pendapatan non-operasi xxxx

Biaya non-operasi xxx

Laba bersih sebelum pajak (EBT) xxxx

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

23

Pajak x

Laba bersih sesudah pajak (EAT) xxxxxx

Earning per Share

Sumber: Kasmir (2014:51)

12) Pencatatan Penutup

Setelah penyusunan laporan laba/rugi, akun-akun nominal

disebut akun sementara (temporary accounts) dipindahkan ke

elemen ekuitas. Tiga elemen nominal di persamaan akuntansi,

yaitu:

a) Penghasilan,

b) Beban, dan

c) Pengembalian ke pemilik

Warsono (2013:114)

Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir

periode untuk memindahkan saldo perkiraan sementara, yaitu

perkiraan pendapatan, beban, dan prive ke dalam perkiraan

modal. Berikut ini contoh bentuk jurnal penutup:

Tabel 15

PT Adil Seimbang

Jurnal Penutup

Tahun 2012

Tanggal Keterangan Debet Kredit

31-Des Pendapatan

Ikhtisar Laba Rugi

Ikhtisar Laba Rugi

Beban ….

Beban ….

Beban ….

Ikhtisar Laba Rugi

Saldo laba

Saldo laba

Dividen

Sumber: Warsono (2013:115)

13) Penyajian Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi

jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Laporan ini

juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

24

perubahan modal di perusahaan. Laporan ini baru dibuat bila

memang ada perubahan modal. Kasmir (2014:30).

Berikut contoh bentuk laporan perubahan modal:

Tabel 16

Laporan Perubahan Modal

Untuk Bulan yang Berakhir Tanggal 30 April 2010

Modal, 1 April 2010 Rp ……

Ditambah: Investasi awal Rp …..

Laba Bersih Rp …..

Rp ……

Dikurangi: Pengambilan Prive Rp ……

Modal, 30 April 2010 Rp ……

Sumber: Jusup (2012:208)

14) Neraca

Neraca merupakan ringkasan laporan keuangan. Artinya

laporan keuangan disusun secara garis besarnya dan tidak

mendetail. Setiap perusahaan diharuskan untuk menyajikan

laporan keuangan dalam bentuk neraca. Neraca biasanya

disusun pada periode tertentu. Namun, juga dapat dibuat pada

saat tertentu untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini bila

diperlukan. Kasmir (2014:30)

Dalam praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca, yaitu:

a) Bentuk skontro (account form);

Neraca dalam bentuk skontro merupakan neraca yang

bentuknya seperti huruf “T”. Dalam bentuk ini neraca dibagi

ke dalam dua posisi, yaitu disebelah kiri berisi aktiva dan

disebelah kanan berisi kewajiban dan modal. Bentuk neraca

ini sering pula disebut dengan bentuk horizontal. Kasmir

(2014:36).

Contoh neraca bentuk skontro atau horizontal adalah

sebagai berikut:

Tabel 17

PT Roy Akase, Tbk

Neraca Per 31 Desember 2007

AKTIVA PASIVA

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

25

Aktiva Lancar Utang Lancar

Kas xx Utang wesel xx

Bank xx Utang dagang xx

Surat-surat berharga xx Utang Bank 1 tahun xx

Piutang xx Utang pajak xx

Sediaan xx Utang lain-lain xx

xx xx

Aktiva Tetap Utang Jangka Panjang

Tanah xx Obligasi xx

Bangunan xx Hipotek xx

Mesin-mesin xx Utang Bank 3 tahun xx

Peralatan xx xx

xx

Aktiva Lainnya Ekuitas

Gedung dalam Proses xx Modal Setor xx

Laba ditahan xx

xx xx

Total Aktiva xx Total Pasiva xx

Aktiva Lainnya Ekuitas

Gedung dalam Proses xx Modal Setor xx

Laba ditahan xx

xx xx

Total Aktiva xx Total Pasiva xx

Sumber: Kasmir (2014:37)

b) Bentuk laporan (report form)

Necara bentuk laporan sering disebut bentuk vertikal.

Dalam bentuk laporan isi neraca disusun dari atas terus ke

bawah, yaitu mulai dari aktiva lancer seperti kas, bank, efek

ialah komponen aktiva tetap, komponen aktiva lainnya,

komponen kewajiban lancar, komponen utang jangka

panjang dan terakhir adalah komponen modal (ekuitas).

Kasmir (2014:36)

Contoh neraca bentuk laporan atau vertical, sebagai

berikut:

Tabel 18

PT Roy Akase, Tbk

Neraca Per 31 Desember 2007

Aktiva Lancar

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

26

Kas xxx

Bank xxx

Surat-surat berharga xxx

Piutang xxx

Sediaan xxx

Total Aktiva Lancar xxx

Aktiva Tetap

Tanah xxx

Bangunan xxx

Mesin-mesin xxx

Peralatan xxx

Total Aktiva Tetap xxx

Aktiva Lainnya

Gedung Dalam Proses xxx

Total Aktiva Lainnya xxx

Total Aktiva xxx

Utang Lancar

Utang wesel xxx

Utang dagang xxx

Utang Bank 1 tahun xxx

Utang pajak xxx

dan lain-lain xxx

Total Utang Lancar xxx

Utang Jangka Panjang

Obligasi xxx

Hipotek xxx

Utang Bank 3 tahun xxx

Total Utang Jangka Panjang xxx

Ekuitas

Modal Setor xxx

Cadangan laba xxx

Total Modal xxx

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

27

Total Pasiva xxx

Sumber: Kasmir (2014:38)

15) Penyajian Laporan Arus Kas

“Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan

informasi selama satu periode tentang beragam perubahan dan

aktivitas yang melibatkan sumber daya kas.” Warsono

(2013:111)

Laporan arus kas merpakan laporan yang menunjukkan

semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik

yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap

kas. Laporan kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama

periode laporan. Laporan kas terdiri dari arus kas masuk (cash

in) dan arus kas keluar (cash out). Kasmir (2014:30)

Berikut contoh bentuk laporan arus kas:

Tabel 19

PT Adil Seimbang

Tahun 2012

Keterangan Penerimaan Kas Pengeluaran Kas Saldo

Arus Kas dari Aktivitas

Operasi:

Penjualan Tunai xxx xxx

Gaji Karyawan xxx

Aliran Kas Bersih Aktivitas

Operasi xxx xxx xxx

Arus Kas dari Aktivitas

Investasi:

Penjualan Mesin xxx

Pembelian Mesin Tunai xxx

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

28

Aliran Kas Bersih dari

Aktivitas Investasi xxx xxx Xxx

Aliran Kas dari Aktivitas

Pendanaan:

Pinjaman Hipotek xxx

Pelunasan dan Angsuran

Pinjaman xxx

Aliran Kas Bersih dari

Aktivitas Pendanaan xxx xxx Xxx

Kenaikan/Penurunan Bersih

Kas Xx

Sumber: Warsono (2013:119)

16) Pencatatan Pembalik

Pencatatan pembalik adalah pencatatan yang

dimaksudkan untuk “membalik” beberapa pencatatan yang

dilakukan di pencatatan penyesuai. Dengan pencatatan

pembalik ini maka pencatatan penyesuai atas beberapa akun

“seakan-akan dibatalkan”. Pencatatan penyesuai yang dapat

dibalik adalah yang terkait dengan transaksi-transaksi yang

membawa konsekuensi di periode berikutnya. Warsono

(2013:119)

7. Kode Rekening

Kode adalah suatu rerangka yang menggunakan angka atau huruf atau

kombinasi antara angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi

yang sebelumnya telah dibuat. Kode ini memudahkan identifikasi dan

pembedaan elemen-elemen yang ada di dalam suatu klasifikasi.

a. Tujuan Kode

Dalam sistem pengolahan data akuntansi, kode harus memenuhi

berbagai tujuan berikut ini:

1) Mengidentifikasi Data Akuntansi Secara Unik

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

29

Data akuntansi perlu diberi identifikasi secara unik agar dapat

dilakukan pencatatan, klasifikasi, penyimpanan, serta pengambilan data

tersebut dengan benar.

2) Meringkas Data

Kode menjadikan data akuntansi lebih ringkas sehingga hanya

memerlukan lebih sedikit ruang dalam pencatatannya.

3) Mengklasifikasikan Rekening atau Transaksi

Dalam mengolah data akuntansi, kode digunakan untuk

menunjukkan masuk ke dalam klasifikasi apa suatu rekening atau

transaksi dikelompokkan.

4) Menyampaikan Makna Tertentu

Dengan kode dapat menyampaikan informasi yang bermakna

tertentu. Mulyadi (2014:127)

b. Metode Pemberian Kode Rekening

Pemberian kode rekening pada umumnya didasarkan pada

rerangka pemberian kode tertentu, sehingga memudahkan pemakai

dalam penggunaannya. Ada 5 (lima) metode pemberian kode

rekening:

1) Kode Angka atau Alfabet Urut

Dalam metode pemberian kode ini, rekening buku besar

diberi kode angka atau huruf yang berurutan. Kelemahan metode

ini adalah jika terjadi perluasan jumlah rekening akan

mengakibatkan perubahan menyeluruh terhadap kode rekening

yang mempunyai kode angka yang lebih besar. Contoh Kode

Angka Urut sebagai berikut:

Tabel 20

Kode Angka atau Alfabet Urut

Kode Akun Golongan Akun

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

30

1 Kas dan bank

2 Investasi sementara

3 Piutang

4 Cadangan kerugian piutang

5 Persediaan produk jadi

Mulyadi (2014:129)

2) Kode Angka Blok

Dalam metode ini, rekening buku besar dikelompokkan

menjadi beberapa golongan dan setiap golongan disediakan satu

blok angka yang berurutan untuk memberi kodenya. Contoh

Kode Angka Blok sebagai berikut:

Tabel 21

Kode Angka Blok

Kode Akun Golongan Akun

1-24 Aktiva Lancar

23-39 Investasi jangka Panjang

40-69 Aktiva Tetap Berwujud

70-79 Aktiva Tidak Berwujud

80-89 Aktiva Lain-Lain

Mulyadi (2014:130-131)

3) Kode Angka Kelompok

Kode ini terbentuk dari dua atau lebih subcodes yang

dikombinasikan menjadi satu kode. Kode Angka Kelompok ini

mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a) Rekening diberi kode angka atau kombinasi angka dan huruf

b) Jumlah angka dan/atau huruf dalam kode tetap

c) Posisi angka dan/atau huruf dalam kode mempunyai arti

tertentu

d) Perluasan klasifikasi dilakukan dengan memberi cadangan

angka dan/atau huruf ke kanan.

Sebagai contoh plat mobil di Indonesia. Jika plat mobil

AB7964CE, maka makna yang disampaikan adalah:

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

31

AB untuk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 7954 untuk

menjelaskan kode kendaraan tertentu, dan sedangkan CE adalah

kode untuk kabupaten Sleman. Mulyadi (2014:134)

4) Kode Angka Desimal

Desimal berarti persepuluhan. Kode Angka Desimal

memneri kode angka terhadap klasifikasi yang membagi

kelompok menjadi maksimum 10 subkelompok dan membaginya

menjadi maksimum 10 golongan yang lebih kecil dari

subkelompok tersebut. Sebagai contoh sebagi berikut:

Tabel 22

Kode Angka Desimal

Kode Akun Nama Akun

1 Persediaan

1.1 Persediaan Suku Cadang

1.2 Persediaan Bahan Penolong

1.3 Persediaan Bahan Baku

1.9 Persediaan Lain-Lain

Mulyadi (2014:137)

5) Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf

Metode ini menggunakan kode kombinasi angka dan huruf.

Setiap rekening diberi kode angka yang di depannya dicantumkan

huruf singkatan kelompok rekening tersebut. Misalnya:

AL 101

ATL 112

MO 245

AL merupakan singkatan dari aktiva lancar, ATL singkatan

dari aktiva tidak lancar, MO singkatan dari modal. Mulyadi

(2014:138)

8. Aktiva Tetap

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

32

“Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi

perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan

normal perusahaan.” Jusup (2012:153)

9. Peraturan Pajak Daerah (Hotel dan Restoran)

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 3 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah Bab III Bagian Kesatu Pajak Hotel:

a. Pajak Hotel

1) Objek Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh Hotel

adalah pelayanan yang disediakan oleh Hotel dengan pembayaran,

termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan Hotel yang sifatnya

memberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitas

olahraga dan hiburan.

2) Jasa penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah

fasilitas telepon, faksimil, teleks, internet, fotokopi, pelayanan cuci,

setrika, transportasi, dan fasilitas sejenis lainnya yang disediakan

atau dikelola Hotel

b. Pajak Restoran

Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh

Restoran. Tidak termasuk objek Pajak Restoran sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) Pasal ini adalah pelayanan yang disediakan oleh Restoran

yang nilai penjualannya kurang dari Rp 500.000,00 (lima ratus ribu

rupiah).

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

33

Adapun tarif dari masing-masing pajak daerah, yakni Pajak Hotel dan

Restoran sebesar 10% .

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian pernah dilakukan dalam topik yang sama, yang

dilakukan Winda (2016) dan Fitria Indriyani (2016). Hasil penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 23

Hasil Penelitian Terdahulu

Identifikasi

Penelitian

Aspek

Winda

A03130011

Politeknik Negeri

Banjarmasin

Fitria Indriyani

A03130023

Politeknik Negeri

Banjarmasin

Nuryani Agustina

A03140028

Politeknik Negeri

Banjarmasin

1. Judul

Penerapan

Akuntansi Pokok

untuk Menyusun

Laporan Keuangan

pada UD Central

Batako Banjarmasin

Penerapan Akuntansi

Pokok untuk

Menyusun Laporan

Keuangan pada UD

Usaha Remaja

Banjarmasin

Penerapan Akuntansi

Pokok untuk Penyusunan

Laporan Keuangan pada

Berlian Guest House

Syariah Martapura

2. Institusi/perusah

aan yang diteliti

UD Central Batako

Banjarmasin

UD Usaha Remaja

Banjarmasin

Berlian Guest House

Syariah Martapura

3. Permasalahan

Bagaimana

Penerapan

Akuntansi Pokok

untuk Menyusun

Laporan keuangan

pada UD Central

Batako?

Bagaimana Penerapan

Akuntansi Pokok

untuk Menyusun

Laporan keuangan

pada UD Usaha

Remaja Banjarmasin?

Bagaimanakan Penerapan

Akuntansi Pokok untuk

Menyusun Laporan

Keuangan pada Berlian

Guest House Syariah

Martapura?

4. Tujuan

Penelitian

Untuk mengetahui

dan menjelaskan

penerapan akuntansi

pokok pada UD

Central Batako

Untuk mengetahui

bagaimana penerapan

akuntansi pokok untuk

menyusun lapoan

keuangan pada UD

Usaha Remaja

Banjarmasin

Untuk Menyusun Laporan

Keuangan pada Berlian

Guest House Syariah

Martapura

5. Metode

Penelitian

Wawancara dan

dokumentasi

Wawancara dan

dokumentasi

Jenis Penelitian:

Studi Kasus

Jenis dan Sumber Data:

1. Jenis Data:

a. Kualitatif

b. Kuantitatif

2. Sumber Data:

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

34

a. Data Primer

b. Data Sekunder

Teknik Pengumpulan

Data:

1. Wawancara

2. Dokumentasi

3. Studi Pustaka

Teknik Analisa Data:

1. Membuat dan

mengelompokkan kode

dan nama rekening

2. Menghitung aset tetap

berwujud pada tanggal

01 Desember 2016

3. Membuat Neraca Saldo

Awal 01 Desember

2016

4. Mencatat transaksi ke

dalam jurnal dari

tanggal 01 hingga 31

Desember 2016

5. Memposting jurnal ke

buku besar tanggal 01

Desember 2016

6. Membuat Daftar Saldo

Percobaan pada tanggal

31 Desember

7. Membuat data

penyesuaian jurnal

penyesuaian tanggal 31

Desember 2016

8. Membuat daftar saldo

seteah penyesuaian

9. Menyusun laporan laba

rugi per 31 Desember

2016

10. Menyusun laporan

perubahan ekuitas per

31 Desember 2016

11. Menyusun neraca per

31 Desember 2016

12. Menyusun arus kas per

31 Desember 2016

13. Membuat jurnal

penutup pada tanggal

31 Desember 2016

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · 2017. 11. 21. · 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Pokok Dalam proses menghasilkan informasi

35

14. Menyusun neraca saldo

setelah penutupan pada

tanggal 31 Desember

2016

6. Hasil Penelitian

Hasil perhitungan

dengan menerapkan

akuntansi pokok

untuk menyusun

laporan keuangan

memperlihatkan

bahwa perusahaan

mendapatkan laba

sebesar Rp

14.535.948 selama

periode Oktober

2015

UD Usaha Remaja

Banjarmasin belum

sepenuhnya

menerapkan akuntansi

pokok dalam

mengelola keuangan

sehingga perusahaan

tidak memiliki laporan

keuangan yang akurat

serta tidak mengetahui

laba ruginya

Hasil penerapan akuntansi

pokok oleh penulis pada

Berlian Guest House

Syariah Martapura

menghasilkan laporan

keuangan yang dapat

diperoleh informasi

mengenai aktivitas

operasional dan posisi

keuangan perusahaan

selama 1 bulan yakni per

31 Desember 2016 sebagai

berikut:

a. Aset

Rp 9.147.464.438,49

b. Kewajiban

Rp 31.657.908,00

c. Ekuitas

Rp 9.155.806.530,49

d. Jumlah Laba

Rp18.039.084,24,

dengan rincian sebagai

berikut:

1) Laba Departemen

Kamar

Rp 13.285.896,01

2) Laba Departemen

Resto (F&B) Rp

4.806.291,25

3) Rugi Departemen

Laundry Rp

53.103,03