27
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori Signaling Teori signaling menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Dalam praktiknya, manajemen menerapkan kebijakan akuntansi konservatif dengan menghitung depresiasi yang tinggi akan menghasilkan laba rendah yang relatif permanen yang berarti tidak mempunyai efek sementara pada penurunan laba yang akan berbalik pada masa yang akan datang (Fala, 2007 dalam Nugroho, 2012). Tujuan teori signaling kemungkinan besar membawa dampak yang baik bagi pemakai laporan keuangan. Manajer berusaha menginformasikan kesempatan yang dapat diraih oleh perusahaan di masa yang akan datang. Sebagai contoh, karena manajer sangat erat kaitannya dengan keputusan yang berhubungan dengan aktivitas investasi maupun operasi perusahaan, otomatis para manajer memiliki informasi yang lebih baik mengenai prospek peruasahaan masa datang. Oleh karena itu, manajer dapat mengestimasi Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

  • Upload
    lamdan

  • View
    221

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Landasan Teori

2.5.1 Teori Signaling

Teori signaling menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh

manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan

informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan

akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba lebih berkualitas karena

prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan

laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan

aktiva yang tidak overstate. Dalam praktiknya, manajemen menerapkan

kebijakan akuntansi konservatif dengan menghitung depresiasi yang tinggi

akan menghasilkan laba rendah yang relatif permanen yang berarti tidak

mempunyai efek sementara pada penurunan laba yang akan berbalik pada

masa yang akan datang (Fala, 2007 dalam Nugroho, 2012).

Tujuan teori signaling kemungkinan besar membawa dampak yang

baik bagi pemakai laporan keuangan. Manajer berusaha menginformasikan

kesempatan yang dapat diraih oleh perusahaan di masa yang akan datang.

Sebagai contoh, karena manajer sangat erat kaitannya dengan keputusan yang

berhubungan dengan aktivitas investasi maupun operasi perusahaan, otomatis

para manajer memiliki informasi yang lebih baik mengenai prospek

peruasahaan masa datang. Oleh karena itu, manajer dapat mengestimasi

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

12

secara baik laba masa datang dan diinformasikan kepada investor atau

pemakai laporan keuangan lainnya.

Watts (2003) dalam Nugroho dan Mutmainah (2012) menyatakan

bahwa understatement aktiva bersih yang sistematik atau relatif permanen

merupakan salah satu ciri dari konservatisme akuntansi, sehingga dapat

dikatakan bahwa konservatisme akuntansi menghasilkan laba yang lebih

berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan

membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan

menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate.

Fala (2007) dalam Nugroho (2012) menyatakan bahwa konservatisme

akuntansi mencerminkan kebijakan akuntansi yang permanen. Secara empiris

penelitian mereka menunjukkan bahwa earnings yang berkualitas diperoleh

jika manajemen menerapkan akuntansi konservatif secara konsisten tanpa

adanya perubahan metode akuntansi atau perubahan estimasi.

Understatement laba dan aktiva bersih yang relatif permanen yang

ditunjukkan melalui laporan keuangan merupakan suatu sinyal positif dari

manajemen kepada investor bahwa manajemen telah menerapkan akuntansi

konservatif untuk menghasilkan laba yang berkualitas. Investor diharapkan

dapat menerima sinyal ini dan menilai perusahaan dengan lebih tinggi.

2.5.2 Teori Keagenan

Konservatisme dapat dijelaskan dari perspektif teori keagenan. Dalam

teori keagenan terdapat pemisahan antara pihak agen dan prinsipal. Prinsipal

mengontrak agen untuk melakukan pengelolaan sumber daya dalam

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

13

perusahaan dengan menyediakan fasilitas dan dana untuk kegiatan operasi

perusahaan. Agen berkewajiban melakukan pengelolaan sumber daya yang

dimiliki perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan

mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya. Prinsipal

memiliki kewajiban untuk memberikan imbalan atas tugas yang telah

dibebankan kepada agent (Widayati, 2011).

Hal tersebut dapat berakibat pada munculnya potensi konflik yang

dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak manajemen sebagai

agen yang mempunyai tujuan tertentu misalnya untuk mendapatkan bonus

akan cenderung menyusun laporan keuangan dengan angka laba yang besar

atau yang biasa disebut manajemen laba. Untuk mencegah hal tersebut

terjadi, konservatisme akuntansi dapat diterapkan dalam penyusunan laporan

keuangan. Lafond dan Watts (2007) dalam Brilianty (2013) berpendapat

bahwa pengaplikasian prinsip konservatisme dalam laporan keuangan dapat

mengurangi kemungkinan manajer melakukan manipulasi laporan keuangan

serta mengurangi biaya agensi.

2.5.3 Laporan Keuangan

2.5.3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dan disajikan kepada semua pihak

yang berkepentingan dengan keberadaan suatu perusahaan dan

merupakan alat komunikasi. Sebagai alat komunikasi maksudnya

laporan keuangan itu adalah suatu alat yang digunakan untuk

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

14

mengkomunikasikan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan

kegiatan-kegiatannya kepada para pihak pemakai laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat oleh

manajemen yang diperuntukan bagi pihak internal maupun pihak

eksternal yang berisi rangkuman semua aktifitas perusahaan dan

digunakan oleh manajemen sebagai pertanggungjawaban atas

pengelolaan sumberdaya perusahaan yang telah di percayakan

kepadanya.

Pengertian laporan keuangan menurut Badriwan (2004:4) :

” Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,

merupakan suatu ringkasan dari suatu transaksi-transaksi keuangan

yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan. Laporan

keuangan ini di buat oleh manajemen dengan tujuan untuk

mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

oleh para pemilik saham. Disamping itu laporan keuangan juga

digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan

kepada pihak-pihak diluar perusahaan ”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangandibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang

lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas

pengelolaan sumber daya yang dibebankan kepada manajemen.

Disamping itu laporan keuangan adalah laporan yangberisi informasi

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

15

yang disusun untuk memenuhi kebutuhan dari para pemakai laporan

keuangan.

2.5.3.2 Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. (Darminto,2007:5)

Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan posisi

keuangan perusahaan sangat diperlukan untuk dapat melakukan

evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan

waktu kepastian dari hasil tersebut. Posisi keuangan perusahaan sangat

dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan,

likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan

perubahan lingkukangan.

Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan

untuk menilai perubahan potensisumber daya ekonomi yang mungkin

dikendalikan dimasa depan, sehingga dapat memprediksi estimasi

pertumbuhan perusahaan dimasa depan.

Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat

untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan

selama periode yang bersangkutan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan

keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

16

keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah pengguna dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

2.5.3.3 Asumsi Dasar

Menurut StandarAkuntansi Keuangan (SAK), penyusunan dan

penyajian laporan keuangan mendasarkan pada 2 asumsi dasar, yaitu:

a. Dasar Akrual(Accrual Basis)

Dengan dasar akrual ini, pengaruh transaksi dan peristiwa

lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas

diterima/dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta

dilaporkan dalam laporan keuangan periode yang bersangkutan.

Dengan dasar ini laporan keuangan tidak hanya memberikan

informasi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pengeluaran

kas, melainkan juga memberi informasi tentang kewajiban

pembayaran kas dan sumber daya yang mewujudkan kas yang akan

diterima di masa depan.

b. Dasar Kas (Cash Basis)

Merupakan pengakuan kejadian yang menyangkut

pendapatan dan beban atas dasar kas tunai yang diterima. Jadi,

pengakuan transaksi didasarkan pada diterima atau dibayarkannya

kas.

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

17

2.5.3.4 Jenis Laporan Keuangan

Ada 5 bentuk dari laporan keuangan, yakni neraca, laporan

laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Menurut

Darminto (2007:16)bentuk laporan keuangan yang biasanyadigunakan

oleh perusahaan adalah neraca (balance sheet), laporan laba

rugi(income statement) dan laporan arus kas (Cash Flow Statement).

a. Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi

mengenai posisi keuangan (Aktiva, kewajiban dan ekuitas)

perusahaan pada saat tertentu. Bentuk laporan keuangan mengikuti

persamaan neraca sebagai berikut :

Aktiva merupakan sumber daya yang dikuasai oleh

perusahaan,dimana aktiva terdiri dari tiga kategori, yaitu :

1. Aktiva lancar (Current asset), yang terdiri dari kas, surat

berhargayang mudah dijual, piutang dagang, persediaan barang

dagang, sertabeban dibayar dimuka.

2. Aktiva tetap (Fixed asset), yang terdiri atas peralatan,

bangunanserta tanah.

3. Aktiva lain-lain (Other asset), aktiva yang tidak termasuk

kedalam aktiva lancar ataupun aktiva tetap perusahaan, seperti

hak paten, investasi jangka panjang, surat berharga dan goodwill.

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

18

Kewajiban dan ekuitas (Passiva) menunjukkan bagaimana

seluruh sumberdaya perusahaan tersebut didanai. Kewajiban

(liabilities) mencakup kredit dari pemasok (kewajiban dagang) atau

pinjaman dari bank. Ekuitas terdiri dari investasi para pemegang

saham dalam perusahaan serta saldo laba.

Neraca dapat disajikan dengan dengan menggunakan dua

bentuk, yakni dengan bentuk rekening (skontro) dan bentuk laporan

(stafel). Berikut ini penjelasannya (Darminto:2007) :

1. Rekening (Skontro)

Pada bentuk ini, unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit)

sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan

(kredit).

2. Laporan (Stafel)

Pada bentu ini aktiva, kewajiban maupun ekuitas disajikan secara

urut dari atas ke bawah yang dimulai dari aktiva, kewajiban, dan

terakhir ekuitas.

b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan

pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk

suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan dan biaya

merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang di derita oleh

perusahaan.

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

19

Untuk dapat menggambarkan informasi mengenai potensi

(kemampuan) perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode

tertentu, laporan keuangan mempunyai dua unsur, yaitu pendapatan

dan beban, yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Pendapatan (revenues) adalah kenaikan manfaat ekonomi dalam

bentuk pemasukan atau peningkatan aktiva atau penurunan

kewajiban perusahaan selama periode tertentu.

b. Beban (Expense) adalah penurunan manfaat ekonomi dalam

bentuk arus keluar, penurunan aktiva atau kewajiban perusahaan

selama periode tertentu.

Laporan laba rugi disajikan dengan menggunakan dua bentu,

yakni:

a. Single-step

Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai

kegiatan dikelompokan menjadi satu kelompok yang disebut

penghasilan. Sedangkan untuk semua beban dikelompokan

menjadi satu kelompok yang disebut beban. Selisih antara

pendapatan dan total beban merupakan penghasilan bersih (laba).

b. Multiple-step

Pada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap

sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua

penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas,

yaitu kegiatan usaha, diluar usaha dan luar biasa.

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

20

c. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Laporan perubahan modal adalah ikhtisar perubahan modal

suatu perusahaan yang terjadi selama jangka waktu tertentu. Unsur

pembentuk laporan perubahan modal adalah saldo awal modal,

laba/rugi dan prive.

d. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Laporan ini menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas

dalam aktivitas perusahaan selama periode tertentu dan

diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan.

Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan

mengenai gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi,

penjelas pos-pos laporan keuangan dan informasi penting lainnya.

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis.

Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

ekuitas, dan laporanarus kas harus berkaitan dengan informasi yang

ada dalam catatan laporan keuangan.

Laporan keuangan yang terkait dengan praktik konservatisme

adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi memuat informasi

pendapatan dan beban/biaya. Selisih antara pendapatan dan beban

adalah laba. Dengan menggunakan metode akuntansi yang berbeda

maka akan menghasilkan laba yang berbeda pula.

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

21

Bila perusahaan mengambil nilai laba yang lebih kecil,

berarti laba perusahaan itu sedang menerapkan konservatisme dan

berarti pula perusahaan tersebut mempunyai laba yang konservatif.

Laba yang konservatif akan dapat mempengaruhi keputusan para

pengguna laporan keuangan, khususnya para pemegang saham.

2.5.4 Konservatisme Akuntansi

Riahi-Belkahoui (2004) menjelaskan bahwa konservatisme

merupakan sutu prinsip pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa

prinsip tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data

akuntansi yang relevan dan andal. Prinsip konservatisme menganggap

bahwa ketika memilih antara dua atau lebih teknik akuntansi yang

berlaku umum, suatu preferensi ditunjukan untuk opsi yang memiliki

dampak paling tidak menguntungkan terhadap ekuitas pemegang

saham. Secara lebih spesifik, prinsip tersebut mengimplikasikan bahwa

nilai terendah dari aktiva dan pendapatan serta nilai tertinggi dari

kewajiban dan beban yang sebaiknya dipilih untuk dilaporkan. Oleh

karena itu, prinsip konservatisme mengharuskan bahwa akuntan

menampilkan sikap pesimistis secara umum ketika memilih teknik

akuntansi untuk pelaporan keuangan.

Konservatisme akuntansi adalah konsep yang mengakui biaya

dan rugi lebih cepat, mengakui pendapatan dan untung lebih lambat,

menilai aktiva dengan nilai yang terendah, dan kewajiban dengan nilai

yang tertinggi. Para kreditur mendesak agar laporan keuangan disusun

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

22

berdasarkan prinsip konservatisme, karena untuk menetralisir

perusahaan yang terlalu optimistis dalam melaporkan keuangannya

(Sari dan Adhariani, 2009). Perusahaan melaporkan laporan keuangan

yang telalu optimistis untuk menarik calon investor baru agar

menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut setelah melihat laporan

keuangan yang memiliki laba yang tinggi dan menampilkan

kemungkinan kesempatan bertumbuh perusahaan tersebut di masa

depan.

Watts (2003) dalam nugroho (2012) mendefinisikan

konservatisme sebagai perbedaan verifiabilitas yang diminta untuk

pengakuan laba dibandingkan rugi. Konservatisme akuntansi muncul

dari insentif yang berkaitan dengan biaya kontrak, litigasi, pajak, dan

politik yang bermanfaat bagi perusahaan untuk mengurangi biaya

keagenan dan mengurangi pembayaran yang berlebihan kepada pihak–

pihak seperti manajer, pemegang saham, pengadilan dan pemerintah.

Selain itu, konservatisme juga menyebabkan understatement terhadap

laba dalam periode kini yang dapat mengarahkan pada overstatement

terhadap laba pada periode-periode berikutnya, sebagai akibat

understatement terhadap biaya pada periode tersebut.

Sedangkan, Wolk (2001) dalam Astarini: 2011 memberikan

definisi konservatisme akuntansi sebagai usaha untuk memilih metode

akuntansi berterima umum yang (a) memperlambat pengakuan

revenues, (b) mempercepat pengakuan expenses, (c) merendahkan

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

23

penilaian aktiva, dan (d) meninggikan penilaian utang. Definisi tersebut

mengakibatkan nilai aktiva bersih yang understated yang

persisten.Understatement yang persisten dari laba yang dilaporkan dan

aset bersih yang dicapai melalui penilaian aset yang lebih rendah,

penilaian kewajiban yang lebih tinggi, pengakuan laba dan keuntungan

yang lebih lambat, dan pengakuan biaya dan kerugian yang lebih

lambat.

Chariri dan Ghozali (2007) dalm Nugroho dan Mutmainah

(2012) menyebutkan bahwa apabila perusahaan memilih suatu diantara

dua teknik akuntansi yang ada, maka harus dipilih alternatif yang

kurang menguntungkan bagi ekuitas pemegang saham. Teknik yang

dipilih adalah teknik yang menghasilkan nilai aset dan pendapatan yang

rendah atau yang menghasilkan nilai utang dan biaya yang tinggi.

Konsekuensinya, apabila terdapat kondisi yang kemungkinan

menimbulkan kerugian, biaya atau utang, maka kerugian, biaya dan

utang tersebut harus segera diakui. Sebaliknya, apabila terdapat kondisi

yang memungkinkan laba, pendapatan atau aset, maka laba, pendapatan

atau aset tidak dapat langsung diakui sampai kondisi tersebut benar-

benar telah terjadi.

2.5.5 Tingkat Kesulitan Keuangan

Kesulitan keuangan (financial distress) adalah suatu konsep luas yang

terdiri dari beberapa situasi dimana suatu perusahaan menghadapi masalah

kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan bisa diartikan sebagai munculnya

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

24

sinyal atau gejala-gejala awal kebangkrutan, penurunan kondisi keuangan

yang dialami oleh suatu perusahaan, atau juga kondisi yang terjadi sebelum

terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. (Pramudhita: 2012)

Kesulitan keuangan dimulai ketika perusahaan tidak dapat memenuhi

jadwal pembayaran atau ketika proyeksi arus kas mengindikasikan bahwa

perusahaan tersebut akan segera tidak dapat memenuhi kewajibannya,

Brigham dan Daves (2003) dalam Alhayati (2013). Ada beberapa definisi

tentang kesulitan keuangan didasarkan pada tipenya, diantaranya adalah:

1. Economic failure

Economic failure atau kegagalan ekonomi adalah keadaan dimana

pendapatan perusahaan tidak dapat menutupi total biaya, termasuk cost of

capitalnya. Bisnis ini dapat melanjutkan operasinya sepanjang kreditur

mau menyediakan modal dan pemiliknya mau menerima tingkat

pengembalian (rate of return) di bawah pasar. Meskipun tidak ada

suntikan modal baru saat aset tua sudah harus diganti, perusahaan dapat

juga menjadi sehat secara ekonomi.

2. Business failure

Kegagalan bisnis didefinisikan sebagai bisnis yang menghentikan

operasi dengan akibat kerugian kepada kreditur.

3. Technical insolvency

Sebuah perusahaan dikatakan dalam keadaan technical insolvency

jika tidak dapat memenuhi kewajiban lancar ketika jatuh tempo.

Ketidakmampuan membayar hutang secara teknis menunjukkan

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

25

kekurangan likuiditas yang sifatnya sementara, yang jika diberi waktu,

perusahaan mungkin dapat membayar hutangnya dan survive. Di sisi lain,

jika technical insolvency adalah gejala awal kegagalan ekonomi, ini

mungkin menjadi perhentian pertama menuju bencana keuangan (financial

disaster).

4. Insolvency in bankruptcy

Sebuah perusahaan dikatakan dalam keadaan Insolvent in bankruptcy

jika nilai buku hutang melebihi nilai pasar aset. Kondisi ini lebih serius

daripada technical insolvency karena, umumnya, ini adalah tanda

economic failure, dan bahkan mengarah kepada likuidasi bisnis.

Perusahaan yang dalam keadaan insolvent in bankruptcy tidak perlu

terlibat dalam tuntutan kebangkrutan secara hukum.

5. Legal bankruptcy

Perusahaan dikatakan bangkrut secara hukum jika telah diajukan

tuntutan secara resmi dengan undang-undang.Lizal (2002) dalam Nugroho

(2012) mengelompokkan penyebab-penyebab kesulitan dan menamainya

dengan model dasar kebangkrutan atau trinitas penyebab kesulitan

keuangan. Menurut Lizal, ada tiga alasan yang mungkin mengapa

perusahaan menjadi bangkrut, yaitu:

1. Neoclassical model

Pada kasus ini kebangkrutan terjadi jika alokasi sumber daya

tidak tepat. Kasus restrukturisasi ini terjadi ketika kebangkrutan

mempunyai campuran aset yang salah. Mengestimasi kesulitan

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

26

dilakukan dengan data neraca dan laporan laba rugi. Misalnya

profit/assets (untuk mengukur profitabilitas), dan liabilities/assets.

2. Financial model

Campuran aset benar tapi struktur keuangan salah dengan

liquidity constraints (batasan likuiditas). Hal ini berarti bahwa

walaupun perusahaan dapat bertahan hidup dalam jangka panjang tetapi

ia harus bangkrut juga dalam jangka pendek. Hubungan dengan pasar

modal yang tidak sempurna dan struktur modal yang inherited menjadi

pemicu utama kasus ini. Tidak dapat secara terang ditentukan apakah

dalam kasus ini kebangkrutan baik atau buruk untuk direstrukturisasi.

3. Corporate governance model

Disini, kebangkrutan mempunyai campuran aset dan struktur

keuangan yang benar tetapi dikelola dengan buruk. Ketidakefisienan ini

mendorong perusahaan menjadi out of the market sebagai konsekuensi

dari masalah dalam tata kelola perusahaan yang tidak terpecahkan.

Model ini mengestimasi kesulitan dengan informasi kepemilikan.

Kepemilikan berhubungan dengan struktur tata kelola perusahaan dan

goodwill perusahaan.

2.5.6 Tingkat Hutang

Dalam menjalankan kegiatannya suatu perusahaan dapat

menggunakan sumber dana dari dalam atau intern perusahaan (modal sendiri)

dan dari ekstern perusahaan (hutang). Leverage (tingkat hutang) merupakan

salah satu rasio solvabilitas yaitu rasio untuk mengetahui kemampuan

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

27

perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan itu dilikuidasi. Salah

satu rasio solvabilitas yang digunakan adalah DER. Darminto (2007)

menyampaikan konsep debt to equity ratio (DER) sebagai perbandingan

antara nilai buku seluruh hutang (total debt) dengan total ekuitas (total

equity).

Perusahaan yang menggunakan dana dengan biaya tetap dikatakan

menghasilkan leverage yang menguntungkan jika pendapatan yang diterima

dari penggunaan dana tersebut lebih besar dari biaya tetap penggunaan dana

itu, dan rasio leverage akan merugikan jika perusahaan tidak dapat

memperoleh pendapatan dari penggunaan dana tersebut sebanyak biaya yang

harus dibayar.

Rasio leverage menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan

terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh

perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan

perusahaan yang digambarkan oleh modal.

2.5.7 Growth Opportunities

Pertumbuhan merupakan elemen yang terjadi dalam siklus

perusahaan. Ukuran pertumbuhan dalam perusahaan tergantung dari kegiatan

perusahaan. Pengertian pertumbuhan dalam manajemen keuangan pada

umumnya menunjukkan peningkatan ukuran skala perusahaan. Dalam

penelitian ini variabel yang digunakan adalah kesempatan tumbuh (growth

opportunities). Growth Opportunities adalah kesempatan perusahaan untuk

melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan. Perusahaan dengan

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

28

growth opportunities yang tinggi akan cenderung membutuhkan dana dalam

jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan tersebut pada masa

yang akan datang, oleh karenanya perusahaan akan mempertahankan earning

untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan.

Perusahaan dengan growth opportunities umumnya mengandalkan

pinjaman jangka pendek jika mereka mempunyai asimetri informasi. Jika

perusahaan dengan growth opportunities mempunyai hubungan yang dekat

dengan pihak kreditur atau bank, dan tidak mengalami asimetri informasi

maka financing melalui hutang jangka panjang dapat diperoleh. Untuk

mengidentifikasi growth opportunities adalah dengan menggunakan ratio

market value to book value dari total assets. Perusahaan-perusahaan yang

mempunyai growth opportunities yang baik akan mempunyai ratio market to

book yang lebih besar daripada perusahaan yang tidak mempunyai growth

opportunities (Astarini:2012)

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

29

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

1 Ni Kd Sri Lestari

Dewi

I Ketut

Suryanawa

(2014)

Pengaruh Struktur

Kepemilikan

Manajerial,

Leverage,

Dan Financial

Distress Terhadap

Konservatisme

Akuntansi

Struktur

kepemilikan

Manajerial (X1),

Leverage (X2),

Financial

distress (X3).

Konservatisme

Akuntansi (Y)

Struktur

kepemilikan

manajerial dan

leverage

berpengaruh

signifikan

positif pada

konservatisme

akuntansi,

sedangkan

financial

distress

mempunyai

pengaruh

signifikan

negatif terhadap

konservatisme

akuntansi.

2 Natalia Raharja

Amelia Sandra

(2013)

Pengaruh Insentif

Pajak dan

Faktornonpajak

Terhadap

Konservatisme

Akuntansiperusahaan

Manufaktur

Terdaftar di BEI

Earnings

pressure

(X1),firm size

(X2), leverage

(X3), earning

bath (X4),

growth

opportunities

(X5)

Konservatisme

akuntansi (Y)

Earnings

pressure,

earning bath,

dan growth

opportunities

berpengaruh

signikan

terhadap

konservatisme

akuntansi,

sementara

leverage and

firm size tidak

berpengaruh

signifikan

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

30

terhadap

konservatisme

akuntansi.

3 Dinny Prastiwi

Brilianti (2013)

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Penerapan

Konservatisme

Akuntansi

Kepemilikan

manajerial (X1)

kepemilikan

institusional (X2)

leverage (X3)

dan komite

audit(X4)

Konservatisme

akuntansi (Y)

Kepemilikan

manajerial

berpengaruh

negatif

terhadap

konservatisme

akuntansi.

Sedangkan

kepemilikan

institusional,

leverage dan

komite audit

tidak

berpengaruh

terhadap

konservatisme

akuntansi.

4 Fajri Alhayati

(2013)

Pengaruh Tingkat

Hutang (Leverage)

dan Tingkat

Kesulitan Keuangan

Perusahaan Terhadap

Konservatisme

Akuntansi

Tingkat hutang

(X1)

Tingkat kesulitan

keuangan (X2)

Konservatisme

Akuntansi (Y)

Tingkat hutang

berpengaruh

signifikan

positif terhadap

tingkat

konservatisme

akuntansi.

Sedangkan

tingkat

kesulitan

keuangan tidak

berpengaruh

terhadap tingkat

konservatisme

akuntansi.

5 Fatmariani

(2013)

Pengaruh Struktur

Kepemilikan, Debt

Covenant dan

Growth

Opportunities

Struktur

Kepemilikan

(X1), Debt

Covenant

(X2)Dan Growth

Struktur

kepemilikan

manajerial dan

debt covenant

berpengaruh

Lanjutan Tabel 1. Penelitian Terdahulu

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

31

Terhadap

Konservatisme

Akuntansi pada

Perusahaan

Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia

Opportunities

(X3)

Konservatisme

Akuntansi (Y)

signifikan

negatif terhadap

konservatisme

akuntansi.

sedangkan

growth

opportunities

berpengaruh

signifikan

positif terhadap

konservatisme

akuntansi.

6 Nathania

Pramudita

(2012)

Pengaruh Tingkat

Kesulitan Keuangan

dan Tingkat Hutang

Terhadap

Konservatisme

Akuntansi Pada

Perusahaan

Manufaktur di BEI

Tingkat

Kesulitan

Keuangan (X1),

Tingkat Hutang

(X2)

Konservatisme

Akuntansi (Y)

Tingkat

kesulitan

keuangan

positif

berpengaruh

terhadap

konservatisme

akuntansi.

Sementara

tingkat hutang

tidak

berpengaruh

terhadap

konservatisme

akuntansi.

7 Deffa Agung

Nugroho, Siti

Mutmainah

(2012)

Pengaruh Struktur

Kepemilikan

Manajerial, Debt

Covenant, Tingkat

Kesulitan Keuangan

Perusahaan, Dan

Risiko Litigasi

Terhadap

Konservatisme

Akuntansi

Struktur

kepemilikan

manajerial (X1),

Debt Covenant

(X2), Tingkat

Kesulitan

Keuangan

Perusahaan (X3),

Dan Risiko

Litigasi (X4)

Struktur

kepemilikan

manajerial

berpengaruh

positif tidak

signifikan

terhadap

konservatisme

akuntansi, debt

covenant

berpengaruh

positif tidak

Lanjutan Tabel 1. Penelitian Terdahulu

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

32

Konservatisme

Akuntansi (Y)

signifikan

terhadap

konservatisme

akuntansi,

tingkat

kesulitan

keuangan

berpengaruh

negatif

signifikan

terhadap

konservatisme

akuntansi dan

risiko litigasi

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

konservatisme

akuntansi.

8 Dwi Astarini

(2011)

Analisis Faktor -

Faktor Yang

Mempengaruhi

Pilihan Perusahaan

Terhadap

Konservatisme

Akuntansi

Struktur

kepemilikan

(X1), debt

covenat (X2),

Growth

oportunities (X3)

Konservatisme

akuntansi (Y)

Struktur

kepemilikan

berpengaruh

signifikan

positif terhadap

konservatisme

akuntansi.

Sementara debt

covenat dan

Growth

oportunities

tidak

berpegaruh

terhadap

konservatisme

akuntansi.

Lanjutan Tabel 1. Penelitian Terdahulu

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

33

2.7 Kerangka Pemikiran

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat

konservatisme akuntansi, sedangkan variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tingkat kesulitan keuangan, tingkat hutang, dan

growth opportunities.

Untuk pengembangan hipotesis maka model dalam penelitian ini

dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

2.8 Hipotesis Penelitian

2.8.1 Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Terhadap Tingkat

Konservatisme Akuntansi

Teori signaling menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh

manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan

informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan

Tingkat Kesulitan Keuangan (X1)

Tingkat Hutang (X2)

Growth Opportunities (X3)

Tingkat Konservatisme

Akuntansi (Y)

H1 (+)

H2 (+)

H3 (+)

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

34

akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba lebih berkualitas karena

prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan

laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan

aktiva yang tidak overstate.

Dalam teori signaling dijelaskan bahwa jika kondisi keuangan dan

prospek perusahaan baik, manajer memberi sinyal dengan menyelenggarakan

akuntansi liberal yang tercermin dalam akrual diskrisioner positif untuk

menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan dan laba periode kini serta

yang akan datang lebih baik daripada yang diimplikasikan oleh laba non-

diskresioner periode kini.

Jika perusahaan dalam kesulitan keuangan dan mempunyai prospek

buruk, manajer memberi sinyal dengan menyelenggarakan akuntansi

konservatif yang tercermin dalam akrual diskresioner negatif untuk

menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan dan laba periode kini serta

yang akan datang lebih buruk dari pada laba non‐diskresioner periode kini.

Dengan demikian, tingkat kesulitan keuangan yang semakin tinggi akan

mendorong manajer untuk menaikkan tingkat konservatisme akuntansi dan

begitu pula sebaliknya.

Tingkat kesulitan keuangan yang tinggi tercermin dari nilai Z Score

yang semakin rendah dan tingkat kesulitan keuangan yang rendah tercermin

dari nilai Z Score yang semakin tinggi. Sementara tingkat konservatisme

yang tinggi tercermin dari nilai CONACC yang semakin negatif dan

sebaliknya. Sehingga secara statistikpun dapat dirumuskan bahwa tingkat

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

35

kesulitan keuangan berpengaruh positif terhadap tingkat konservatisme

akuntansi.

Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan secara teoritis, sehingga

hipotesisnya:

H1 : Tingkat kesulitan keuangan berpengaruh positif terhadap tingkat

konservatisme akuntansi.

2.8.2 Pengaruh Tingkat Hutang Terhadap Tingkat Konservatisme

Akuntansi

Pada perusahaan yang mempunyai hutang relatif tinggi, kreditur

mempunyai hak lebih besar untuk mengetahui dan mengawasi

penyelenggaraan operasi dan akuntansi perusahaan. Hak lebih besar yang

dimiliki kreditur akan mengurangi asimetri informasi di antara kreditur

dengan manajer perusahaan. Manajer mengalami kesulitan untuk

menyembunyikan informasi dari kreditur. Kreditur berkepentingan terhadap

distribusi aktiva bersih dan laba yang lebih rendah kepada manajer dan

pemegang saham sehingga kreditur cenderung meminta manajer untuk

menyelenggarakan akuntansi konservatif (Alhayati:2012). Oleh karena itu,

semakin tinggi tingkat hutang atau leverage suatu perusahaan, maka

permintaan akan penerapan akuntasi yang konservatif semakin tinggi pula

karena disini kreditur berkepentingan terhadap keamanan dananya yang

diharapkan dapat menguntungkan bagi dirinya.

Dalam penerapan konservatisme, semakin tinggi tingkat hutang maka

pengakuan terhadap laba akan dilakukan oleh pihak manjemen secara lebih

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

36

hati-hati dengan memperlambat pengakuannya (konservatif). Karena pihak

kreditur cenderung akan mengawasi penyelenggaraan operasi dan akuntansi

perusahaan.

Tingkat hutang yang tinggi tercermin dari rasio DER yang semakin

tinggi, begitupula sebaliknya tingkat hutang yang rendah tercermin dari rasio

DER yang semakin rendah. Sementara tingkat konservatisme akuntansi yang

tinggi tercermin dari nilai nilai CONACC yang semakin negatif dan tingkat

konservatisme akuntansi yang rendah tercermin dari nilai CONACC yang

semakin positif. Sehingga secara statistik dapat dirumuskan bahwa tingkat

hutang berpengaruh negatif terhadap tingkat konservatisme akuntansi.

Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan secara teoritis, sehingga

hipotesisnya:

H2 : Tingkat hutang berpengaruh positif terhadap Tingkat

konservatisme akuntansi.

2.8.3 Pengaruh Growth Opportunities terhadap Tingkat Konservatisme

Akuntansi

Pada perusahaan yang menggunakan prinsip konservatisme terdapat

cadangan tersembunyi yang digunakan untuk investasi, sehingga perusahaan

yang konservatif identik dengan perusahaan yang tumbuh. Pertumbuhan ini

akan direspon positif oleh investor sehingga nilai pasar perusahaan yang

konservatif lebih besar dari nilai bukunya sehingga akan tercipta goodwill.

Pasar akan menilai positif atas investasi yang dilakukan perusahaan karena

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori 2.5.1 Teori ...repository.ump.ac.id/243/3/Agus Setyaningsih_BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Landasan Teori ... akuntansi konservatisme

37

dari investasi yang dilakukan saat ini diharapkan perusahaan akan

mendapatkan kenaikan arus kas dimasa depan.

Perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh juga tercermin dalam

tingginya potensi laba suatu perusahaan. Hal ini dapat memperbesar biaya

dan risiko politik yang harus ditanggung perusahaan. Oleh karena itu secara

teoritis, perusahaan yang sedang tumbuh cenderung melaporkan labanya

secara konservatif agar dapat mengurangi biaya dan risiko politik yang tinggi.

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi juga memiliki motivasi

untuk meminimalkan laba. Sehingga semakin tinggi kesempatan tumbuh

perusahaan maka semakin tinggi kemungkinan perusahaan untuk memilih

akuntansi yang konservatif, Widya (2005) dalam Raharja dan Sandra (2013).

Growth opportunities yang tinggi tercermin dari rasio MBV yang

tinggi, begitupula sebaliknya growth opportunities yang rendah tercermin

dari rasio MBV yang rendah. Sementara tingkat konservatisme akuntansi

yang tinggi tercermin dari nilai nilai CONACC yang semakin negatif dan

sebaliknya tingkat konservatisme akuntansi yang rendah tercermin dari nilai

CONACC yang semakin positif. Sehingga secara statistik dapat dirumuskan

bahwa growth opportunities berpengaruh negatif terhadap tingkat

konservatisme akuntansi.

Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan secara teoritis, sehingga

hipotesisnya:

H3 : Growth Opportunities berpengaruh positif terhadap tingkat

konservatisme akuntansi.

Pengaruh Tingkat Kesulitan..., Agus Setyaningsih, Fakultas Ekonomi UMP, 2015