23
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dapat dijadikan referensi dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan Kaium (2013) Penelitian berjudul “Profitability and Liquidity of Conventional Banking and Islamic Banking in Bangladesh: A Comparative Study”.Tujuan penelitian ini untuk melihat perbandingan indikator profitabilitas dan Liquiditas dari bank bank konvensional dan islam di Bangladesh pada tahun 2008-2012. Pengukuran indikator profitabilitas tersebut menggunakan rasio Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Profit Expense Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), Earning per Share (EPS), Profit per Branch, Profit per Employee. Sedangkan indikator likuiditas menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), Loan to Asset Ratio (LAR). Uji yang digunakan adalah T-test dan F-test.Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan pada ROA, ROE, PER, EPS, NPM, Profit per Branch dan Profit per Employee. Pada indikator likuiditas rasio LDR dan LAR dari conventional bank lebih baik dibandingkan dengan Islamic bank. 2. Haque (2014) Penelitian yang berjudul “Comparison of Financial Performance of Commercial Banks: A Case Study in The Context of India” dengan masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dapat dijadikan referensi dari penelitian ini, yaitu

sebagai berikut:

1. Paul, Bhowmik, Islam, dan Kaium (2013)

Penelitian berjudul “Profitability and Liquidity of Conventional Banking

and Islamic Banking in Bangladesh: A Comparative Study”.Tujuan

penelitian ini untuk melihat perbandingan indikator profitabilitas dan

Liquiditas dari bank – bank konvensional dan islam di Bangladesh pada

tahun 2008-2012. Pengukuran indikator profitabilitas tersebut menggunakan

rasio Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Profit Expense Ratio

(PER), Net Profit Margin (NPM), Earning per Share (EPS), Profit per

Branch, Profit per Employee. Sedangkan indikator likuiditas menggunakan

rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), Loan to Asset Ratio (LAR). Uji yang

digunakan adalah T-test dan F-test.Hasil dari penelitian ini terdapat

perbedaan yang signifikan pada ROA, ROE, PER, EPS, NPM, Profit per

Branch dan Profit per Employee. Pada indikator likuiditas rasio LDR dan

LAR dari conventional bank lebih baik dibandingkan dengan Islamic bank.

2. Haque (2014)

Penelitian yang berjudul “Comparison of Financial Performance of

Commercial Banks: A Case Study in The Context of India” dengan masa

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

16

penelitian dari tahun 2009 – 2013. Studi pada perbankan di India untuk

membandingkan posisi keuangan bank dalam negeri dan bank asing (SCB).

Rasio keuangan yang digunakan adalah Return on Asset, Return on Equity,

dan Net Interest Margin. Uji ANOVA untuk mengetahui perbedaan dari

kedua jenis bank tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah ROA dan NIM

bank domestik dan bank asing memiliki hasil yang sama (tidak ada

perbedaan). Rasio ROE sendiri memiliki perbedaan yang signifikan.

3. Wibowo dan Limajatini (2015)

Judul dari penelitian ini adalah “Identifikasi Kinerja Keuangan

Perbankan Terbaik di ASEAN (studi komparatif pada: Indonesia, Thailand,

dan Philipine)”. Penelitian dilakukan pada bank terbaik dari ketiga negara

tersebut. Indikator-indikator yang digunakan antara lain: capital risk; assets

quality; operating efficiency; liquidity risk, profitability; dan growth. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data series dari website yang

berupa laporan keuangan masing-masing bank terbaik tersebut mulai tahun

2009 hingga 2013 dengan uji Kruskal Wallis – Mann whitney U.

Kesimpulan penelian ini terdapat rata-rata rasio perbankan Indonesia yang

lebih baik dibandingkan dengan Thailand dan Filipina yakni: NPL; ROA;

ROE. Rata-rata rasio perbankan Indonesia yang kurang baik dibandingkan

dari Thailand dan Filipina adalah CAR, EEA, LDR, dan AGR.

4. Hasan, Suhadak, dan Sulasmiyati (2016)

Penelitian berjudul “Analisis ASEAN Banking Integration Framework

(ABIF)untuk Kinerja Perbankan di ASEAN”. Menggunakan sampel jenuh,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

17

sampelnya 3 bank yang memiliki aset terbesar pada tahun 2014 pada negara

Filiphina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand Uji yang digunakan

dalam penelitian ini berdasarkan distribusi data yang diuji dengan

kolmogorov-Smirnov Test. Penelitian ini menggunakan uji ANOVA dan uji

Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan signifikan

pada rasio CAR, RORA NPL, dan LOA perbankan pada kelima Negara.

Rata – rata rasio keuangan CCA, RORA, NIM, ROA, dan ROE perbankan

Indonesia lebih baik dari keempat negara lainnya. Rasio CAR, NPL, EEA,

LOA, LDR, dan AGR perbankan Indonesia kurang baik disbanding keempat

negara lainnya.

5. Azzahroh, Hidayat, dan Sulasmiyati (2016)

“Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia dan

Malaysia” adalah judul dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan

teknik dokumentasi dalam pengambilan data, sedangkan teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dan

terpilihlah 6 sampel Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Central

Asia, Maybank, CIMB Group, dan Publik Bank. Penelitian ini mulai dari

tahun 2010 – 2014. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang

signifikan pada seluruh rasio indikator profitabilitas (ROA, ROE, dan NIM)

dan indikator solvabilitas (DR) kinerja keuangan bank umum di Indonesia

dan Malaysia pada tahun 2010 – 2014.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

18

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

19

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

20

B. Lembaga Keuangan Perbankan

1. Definisi Lembaga Keuangan

“Lembaga keuangan adalah semua badan yang kegiatannya bidang

keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat,

terutama guna membiayai investasi perusahaan” (SK. Menkeu R.I. no.

792/90). Peranan lembaga keuangan perbankan tidak bisa dipisahkan dari

kegiatan perekonomian. Jika kesehatan perbankan terganggu, maka sistem

perekonomian pun akan terganggu (Tim penyusun FE UI 2006: 133).

Lembaga keuangan merupakan lembaga yang vital bagi sebuah negara.

Sebagai lembaga keuangan yang berkembang semakin pesat, perbankan perlu

untuk terus menjaga kinerjanya agar tetap prima untuk bertahan dan terus

mengikuti perkembangan. Perbankan ini menjadi pengelola dana dari

masyarakat dan untuk pertahanan ketika terjadi gejolak perekonomian.

2. Fungsi Lembaga Keuangan

Fungsi lembaga keuangan adalah sebagai lembaga yang menjembatani

kepentingan kelompok masyarakat yang kelebihan dana (idle funds) yang

umumnya disebut sebagai saver unit dengan kelompok yang membutuhkan

dana atau kekurangan dana (borrowed unit). Sesungguhnya fungsi lembaga

keuangan sangat luas cakupannya, namun pada hakikatnya dapat dikemukakan

disini beberapa fungsi pokok lembaga keuangan antara lain sebagainya

(Latumaerissa 2014:1).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

21

3. Pengelompokan Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan (LK) dapat dikelompokkan menjadi lembaga

keuangan bank (LKB) dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB). Lembaga

keuangan bank terdiri dari bank sentral, bank umum, bank perkreditan rakyat

(BPR), dan bank campuran, sedangkan lembaga keuangan bukan bank dapat

dikelompokkam menjadi lembaga pembiayaan dan investasi dan penjualan

surat-surat berharga (development finance corporation) dan (investment

finance corporation), dan lembaga keuangan lainnya (Latumaerissa 2014: 3).

C. Perbankan dan Bank

1. Pengertian Perbankan dan Bank

Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya (UU No. 10/1998 pasal 1).

“Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip

kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai

penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk

menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,

pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf

hidup rakyat banyak. Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di

Indonesia, terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank

umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan operasionalnya. BPR tidak

dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan

operasional yang terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut

dual bank system, yaitu bank umum dapat melaksanakan kegiatan usaha

bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah. Sementara

prinsip kegiatan BPR dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan

usaha bank konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.” (Bank

Indonesia, 2013)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

22

Gambar 1. Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indonesia

Sumber: www.bi.go.id, 2011

Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya pada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU No. 10/1998 pasal

1).

2. Fungsi Bank

Secara umum terdapat tiga fungsi bank, sebagai berikut:

1) Sebagai penerima kredit (Kredit Pasif) dari masyarakat. Bentuk

dari kredit pasif yang diterima oleh bank berupa simpanan atau

tabungan, deposito, dan giro/ rekening Koran.

2) Sebagai pemberi kredit (Kredit Aktif) kepada masyarakat. Bank

dapat memberikan kredit produktif maupun konsumtif kepada

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

23

masyarakat. Dana kredit ini berasal dari simpanan/deposito

masyarakat maupun dari bank sendiri.

3) Sebagai perantara lalu lintas moneter. Guna menjalankan fungsi

ini, bank dapat melakukan jasa pengiriman uang (transfer) diskonto,

inkaso, dll (Tim Penyusun FE UI, 2006: 134).

3. Jenis-jenis Bank

Pengelompokkan bank umum berdasarkan lima aspek. Pada aspek

yang pertama, aspek fungsi terdapat lima jenis bank diantaranya

(Latumaerissa 2014:5-7):

1) Bank Sentral, adalah bank yang merupakan badan hukum milik

negara yang tugas pokoknya membantu pemerintah;

2) Bank Umum, adalah bank yang sumber utama dananya berasal dari

simpanan pihak ketiga, serta pemberi kredit jangka pendek dalam

penyaluran dana;

3) Bank Pembangunan, adalah bank yang dalam pengumpulan dananya

berasal dari penerimaan penerimaan simpanan deposito serta

commercial paper;

4) Bank Desa, adalah kantor bank di suatu negara yang tugas utamanya

melaksanakan fungsi perkreditan dan penghimpunan dana dalam

rangka program pemerintah memajukan pembangunan desa;

5) B.P.R, adalah kantor bank di kota kecamatan yang merupakan unsur

penghimpun dana masyarakat maupun menyalurkan dananya di

sektor pertanian dan pedesaan.

Aspek yang kedua adalah Status kepemilikan, dari aspek ini terbagi

menjadi lima jenis bank, diantaranya (Latumaerissa 2014:5-7):

1) Bank Milik Negara, adalah bank yang seluruh modalnya berasal dari

kekayaan negara yang dipisahka dan pendiriannya di bawah undang-

undang tersendiri.

2) Bank Milik Swasta Nasional, adalah bank milik swasta yang

didirikan dalam bentuk hukum perseroan terbatas, dimana seluruh

sahamnya dimiliki oleh WNI dan atau badan-badan hukum

Indonesia.

3) Bank Swasta Asing, adalah bank yang didirikan dalam bentuk

cabang bank yang sudah ada di luar negeri atau dalam bentuk

campuran antara bank asing dengan bank nasional yang ada di

Indonesia.

4) Bank Pembangunan Daerah, adalah bank yang pendiriannya

berdasarkan peraturan daerah provinsi dan sebagian besar sahamnya

dimiliki oleh pemerintah kota dan pemerintah kabupaten , di wilayah

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

24

bersangkutan dan modalnya merupakan harta kekayaan pemerintah

daerah yang dipisahkan.

5) Bank Campuran, adalah bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh

pihak asing dan pihak swasta nasional.

Aspek ketiga adalah kegiatan operasional, terbagi menjadi dua jenis

bank diantaranya (Latumaerissa 2014:5-7):

1) Bank Devisa, adalah bank yang mempunyai hak dan wewenang yang

diberikan oleh bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta

asing dan lalu lintas devisa serta hubungan koresponden dengan bank

asing di luar negeri;

2) Bank Non Devisa, adalah bank yang dalam operasionalnya hanya

melaksanakan transaksi di dalam negeri, dan tidak melakukan

transaksi valuta asing dan tidak melakukan hubungan dengan bank

asing di luar negeri.

Aspek keempat adalah penciptaan uang giral, terbagi menjadi dua

jenis bank, yaitu (Latumaerissa 2014:5-7):

1) Bank Primer, adalah bank yang dalam kegiatan operasionalnya tidak

sekedar menghimpun dan menyalurkan dana nya, tetapi juga

melaksanakan semua transaksi yang berhubungan langsung dengan

kas.

2) Bank Sekunder, adalah bank yang kegiatan operasionalnya hanya

sekedar melaksanakan transaksi kas secara langsung.

Aspek kelima adalah sistem organisasi, terdapat beberapa jenis bank,

diantaranya (Latumaerissa 2014:5-7):

1) Unit Banking System, adalah bank yang kegiatan operasionalnya

hanya mempunyai satu kantor saja dan melayani masyarakat di

sekitar wilayah itu.

2) Branch Banking System, adalah bank yang kegiatan operasionalnya

di beberapa wilayah dan memiliki beberapa kantor cabang, dimana

sistem organisasi, manajemen, keuangan, dan manajemen sumber

daya manusia terkait dengan kantor pusat.

3) Correspondent Banking, adalah hubungan sistem antar bank dimana

terdapat suatu pengaturan informasi antar bank, sehingga bank-bank

kecil mempunyai deposit pada bank-bank besar untuk membantu

jasa pelayanannya. Bank ini beroperasi baik di dalam suatu daerah,

juga secara nasional maupun internasional.

Aspek keenam adalah skala usaha atau target pasar terbagi menjadi

tiga jenis bank, yaitu (Latumaerissa 2014:5-7):

1) Wholesale Banking, adalah bank yang kegiatan operasionalnya

diarahkan untuk menjaring nasabah-nasabah pada kelompok

masyarakat menengah dan masyarakat atas.

2) Retail Banking, adalah bank yang dalam kegiatan usahanya,

diarahkan untuk menjaring nasabah-nasabah pada kelompok

masyarakat kecil.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

25

3) Wholesare dan Retail Banking, adalah bank yang dalam kegiatan

operasionalnya, diarahkan untuk menjaring nasabah-nasabah mulai

dari kelompok masyarakat kecil, masyarakat menengah dan

masyarakat atas.

Aspek terakhir adalah aspek geografis terdapat tiga jenis bank,

diantaranya (Latumaerissa 2014:5-7):

1) Bank Lokal (Community or Local Bank), adalah bank yang

beroperasi secara terbatas di daerah (desa) tertentu.

2) Bank Regional (Regional Bank), bank yang beroperasi di pasar

perkotaan (regional).

3) Bank Multinasional (Money Center of Multinational Banks), adalah

bank yang lingkup operasinya sampai tingkat nasional

maupuninternasional. Contoh: BCCI (Bank of Credit and Company

International) milik Abu Dhabi yang beroperasi di Caymend Island

dan Luxembourg.

Menurut jenisnya bank terdiri dari yang pertama bank umum

bertugas menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/

dalam bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu (UU RI No. 10/

1998 Pasal 5).

Jenis bank yang kedua bank perkreditan rakyat tugasnya

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu (UU RI No. 10/ 1998 BAB III Pasal 13).

D. Kinerja Perbankan

Penilaian kinerja perbankan publik sangat penting untuk dilakukan. Sebab

kegiatan perusahaan perbankan tersebut berpengaruh besar terhadap

perekonomian nasional. Penilaian kesehatan suatu bank merupakan

kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola bank, masyarakat

pengguna jasa bank dan Bank Indonesia selaku otoritas pengawas bank.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

26

Kesehatan bank tersebut dinilai berdasarkan perkembangan perbankan yang

pesat sehingga berpengaruh pada peningkatan kompleksitas usaha bank serta

meningkatnya risiko yang dimiliki oleh bank.

Deteksi kinerja keuangan perusahaan dapat mempercepat identifikasi

kondisi perusahaan yang peka akan masalah – masalah ekonomi seperti krisis

moneter dan ekonomi pada tahun 1997 hingga 1988. Penyebab utama dari

krisis ini berasal dari sektor bank, pasar keuangan, nilai tukar, masalah hutang

jangka pendek, perpindahan modal, dan gejolak politik. Industri perbankan di

Indonesia dilanda masalah likuiditas yang sangat serius sejak terjadinya krisis

tersebut (Puspopranoto, 2004:132). Tentunya permasalahan ini juga dialami

oleh negara lain seperti negara tetangga Indonesia yakni Malaysia. Perbedaan

cara mengelola faktor ekonomi dan finansialnya dapat memberi gambaran dan

perbandingan dalam mengantisipasi permasalahan ekonomi dan meningkatkan

kinerja finansialnya.

Menurut Bank Indonesia ( 2017) Bank merupakan suatu perusahaan yang

menjalankan fungsi intermediasi atas dana yang diterima dari nasabah. Jika

sebuah bank mengalami kegagalan, dampak yang ditimbulkan akan meluas

mempengaruhi nasabah dan lembaga-lembaga yang menyimpan dananya atau

menginvestasikan modalnya di bank, dan akan menciptakan dampak ikutan

secara domestik maupun pasar internasional. Karena pentingnya peran bank

dalam melaksanakan fungsinya maka perlu diatur secara baik dan benar. Hal

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

27

ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan nasabah terhadap aktivitas

perbankan.

Pentingnya kinerja keuangan perbankan, pada tahun 1988 BIS

mengeluarkan suatu konsep kerangka permodalan yang lebih dikenal dengan

the 1988 accord (Basel I). Sistem ini dibuat sebagai penerapan kerangka

pengukuran bagi risiko kredit, dengan mensyaratkan standar modal minimum

adalah 8%. Komite Basel merancang Basel I sebagai standar yang sederhana,

mensyaratkan bank-bank untuk memisahkan eksposurnya kedalam kelas yang

lebih luas, yang menggambarkan kesamaan tipe debitur. Eksposur kepada

nasabah dengan tipe yang sama (seperti eksposur kepada semua nasabah

korporasi) akan memiliki persyaratan modal yang sama, tanpa memperhatikan

perbedaan yang potensial pada kemampuan pembayaran kredit dan risiko yang

dimiliki oleh masing-masing individu nasabah (Bank Indonesia, 2017).

Sejalan dengan semakin berkembangnya produk-produk yang ada di

dunia perbankan, BIS (Bank of International Settlements) kembali

menyempurnakan kerangka permodalan yang ada pada the 1988 accord

dengan mengeluarkan konsep permodalan baru yang lebih di kenal dengan

Basel II. Basel II dibuat berdasarkan struktur dasar the 1988 accord yang

memberikan kerangka perhitungan modal yang bersifat lebih sensitif terhadap

risiko (risk sensitive) serta memberikan insentif terhadap peningkatan kualitas

penerapan manajemen risiko di bank. Hal ini dicapai dengan cara penyesuaian

persyaratan modal dengan risiko dari kerugian kredit dan juga dengan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

28

memperkenalkan perubahan perhitungan modal dari eksposur yang

disebabkan oleh risiko dari kerugian akibat kegagalan operasional.

E. Pengukuran Kinerja Perbankan

Menurut Menteri Keuangan RI berdasarkan Keputusan No.

740/KMK.00/1989 tanggal 28 Juni 1989, kinerja adalah prestasi yang dicapai

oleh perusahaan selama periode tertentu yang mencerminkan tingkat

kesehatan dari perusahaan tersebut. Tujuan dari pengukuran kinerja ini adalah

untuk mengukur kinerja bisnis dan manajemen dibandingkan dengan tujuan

atas sasaran perusahaan. Kinerja keuangan perbankan dapat diukur dengan

berbagai metode. Masing – masing negara memiliki metode pengukuran

kinerja keuangan perbankan yang berbeda. Meski demikian tetap terdapat

kemiripan dari faktor yang diteliti.

Menurut Munawir ( 2007 : 68 ) berdasarkan tujuan penganalisa angka

rasio dapat digolongkan antara lain: rasio-rasio likuiditas (liquidity), rasio-

rasio profitabilitas (profitability), rasio-rasio solvabilitas (leverage), dan rasio

lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisa, misal rasio aktivitas.

Penelitian ini menggunakan indikator likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas

yang diproksikan dengan rasio – rasio keuangan bank. Penggunaan rasio

keuangan sesuai dengan yang dikembangkan Azzahroh, Hidayat, dan

Sulasmiyati (2016) dan peneliti lainnya. Pengukuran indikator – indikator

bank tersebut adalah sebagai berikut:

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

29

a. Indikator Likuiditas

Analisis indikator risiko likuiditas dimaksudkan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan bank untuk mampu membayar hutang –

hutangnya dan membayar kembali kepada deposannya serta dapat

memenuhi kredit yang diajukan oleh debiturnya tanpa terjadi

penangguhan. Menurut Sawir (2009:28) bank dikatakan likuid

apabila:

1. Bank memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang

digunakan untuk memenuhi likuiditasnya;

2. Bank memiliki cash assets yang lebih kecil dari yang

tersebut diatas, tetapi yang bersangkutan juga memiliki aset

lainnya (khususnya surat – surat berharga) yang dapat

dicairkan sewaktu – waktu tanpa mengalami penurunan nilai

pasarnya;

3. Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan

cash assets melalui berbagai bentuk hutang.

Tingkat likuiditas bank diproksikan dengan rasio: (SE BI No.

13/30/DPNP/2011)

1. Loan to Assets (LOA) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑋 100%

Rasio ini mengukur tingkat risiko likuiditas bank sehubungan dengan

pemberian kredit kepada debitur dengan aset yang tersedia, jadi semakin

rendah rasio ini menunjukkan tingkat risiko likuiditas bank yang baik.

2. Loan to Deposit Ratio (LDR) =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑋 100%

Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam

membayar kembali kewajibannya kepada nasabah bank yang telah

menanamkan dananya dengan menarik kembali kredit – kredit yang

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

30

telah diberikan bank kepada pata debiturnya, jadi semakin tinggi rasio

ini menunjukkan tingkat likuiditas bank yang lebih baik.

b. Indikator Profitabilitas

Analisis indikator profitabilitas untuk mengukur kemampuan bank

dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan untuk mengukur

tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional

bank.Menurut Sutojo (1997:56) rasio dari indikator profitabilitas bank

ada 3 yaitu NIM, ROA, dan ROE. Diperkuat oleh SE BI No.

13/30/DPNP/2011 bahwa tingkat profitabilitas bank diproksikan dengan

rasio:

1. Return on Assets(ROA) = 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑋 100%

Rasio ini menunjukkan kemampuan dari bank dalam mengelola

aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan laba, jadi semakin tinggi

rasio ini menunjukkan hasil profitabilitas yang semakin baik.

2. Return on Equity (ROE) = 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑋 100%

Rasio ROE ini menunjukkan kemampuan bank dalam

menghasilkan laba ditinjau terhadap equity capital, jadi semakin

tinggi rasio ini menunjukkan hasil profitabilitas yang semakin baik.

3. Net Interest Margin (NIM) = 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛 𝑋 100%

Rasio ini mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net

interest income dari pengelolaan aktiva produktif bank. NIM

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

31

dihasilkan dari selisih antara penerimaan bunga dan pembayaran

bunga dibagi aktiva produktif, jadi semakin tinggi nilai rasio NIM

bank maka hasilnya akan semakin bagus dan menunjukkan tingkat

efisiensi operasional yang baik.

c. Indikator Solvabilitas

Solvabilitas adalah rasio yang menggmbarkan kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangya / kewajiban –

kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Menurut Sawir (2008:13)

solvabilitas bank dapat diproksikan dengan rasio Debt Ratio (DR). Debt

Ratio atau Total Asset to Total Debt Ratio merupakan rasio yang

memperlihatkan proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh

kekayaan yang dimiliki. Rasio ini merupakan perbandingan antara total

hutang dengan total aktiva. Sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana

hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Rumus dari rasio ini adalah:

Debt Ratio= Total Hutang

Total Aktiva𝑋 100%

Apabila DR semakin tinggi, tetapi proporsi total aktiva tidak berubah,

maka hutang yag dimiliki perusahaan semakin besar. Total hutang

semakin besar berarti risiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan

pinjaman juga semakin tinggi. Apabila DR semakin kecil, maka hutang

yang dimiliki perusahaan juga semakin kecil dan ini berarti risiko

kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman juga semakin

tinggi.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

32

F. Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1) laporan keuangan bank

meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang

lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (dapat disajikan dengan berbagai

cara, misalnya sebagai laporan arus kas), catatan dan laporan lain serta materi

penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:5-8), laporan keuangan yang

berguna bagi pemakai informasi bahwa harus terdapat empat karakteristik

kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat

diperbandingkan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi

mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan

keputusan ekonomi (PSAK No. 1, 2009). “Setiap bank diwajibkan

menyampaikan laporan keuangan berupa neraca dan perhitungan laba / rugi

berdasarkan waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia” (UU RI

No.7 Tahun 1992, pasal 34).

Menurut Kasmir (2002:173) secara umum tujuan dari pembuatan laporan

keuangan adalah yang pertama memberikan informasi keuangan tentang

jumlah aktiva, kewajiban, dan modal bank pada waktu tertentu. Kedua,

sebagai informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari pendapatan yang

diperoleh dan biaya – biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu. Ketiga,

memberikan informasi tentang perubahan – perubahan yang terjadi dalam

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

33

aktiva, kewajiban, dan modal suatu bank. Terakhir memberikan informasi

tentang kinerja manajemen bank dalam suatu periode.

Adapun pihak – pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan

keuangan ini menurut Kasmir (2002:174) adalah pemilik / pemegang saham,

pemerintah, manajemen, karyawan, masyarakat luas. Guna laporan keuangan

bagi pemegang saham adalah untuk melihat kemajuan perusahaan dalam

menciptakan laba dan mengembangkan perusahaan. Pemerintah perlu untuk

melihat laporan keuangan bank sebab untuk mengetahui kemajuan dan

kepatuhan bank dalam melaksanakan kebijakan moneter dan pengembangan

sektor – sektor industri tertentu. Manajemen bank perlu melihat laporan

keuangan untuk menilai kinerja manajemen bank dalam mencapai target –

target yang telah ditetapkan. Manfaat laporan keuangan yang terakhir bagi

masyarakat luas adalah untuk jaminan terhadap uang yang disimpan di bank,

pemilik dana dapat mengetahui kondisi bank yang bersangkutan dengan

melihat angka – angka pada laporan keuangan.

Tujuan laporan keuangan suatu bank secara umum adalah sebagai berikut

(Kasmir, 2008:256):

1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis –

jenis aktiva yang dimiliki.

2. Memberikan informasi laporan keuangan tentang jumlah

kewajiban dan jenis – jenis kewajiban bank jangka pendek (lancar)

maupun jangka panjang.

3. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis –

jenis modal bank pada waktu tertentu.

4. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari

jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber – sumber

pendapatan bank tersebut.

5. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya – biaya

berikut jenis – jenis biaya yang dikeluarkan untuk periode tertentu.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

34

6. Memberikan informasi tentang perubahan – perubahan yang terjadi

dalam aktiva, kewajiban, dan modal suatu bank.

7. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu

periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan

Adapun komponen laporan keuangan bank yang pertama adalah Neraca

Bank merupakan laporan mengenai jumlah harta atau kekayaan, jumlah

modal, dan juga jumlah kewajiban atau hutang dari sebuah bank. Komponen

kedua adalah Laporan Rugi / Laba Bank yang berisi pendapatan sebuah bank

maupun beban biaya yang harus ditanggung dalam periode waktu tertentu.

Ketiga adalah Laporan Kontingensi dan Komitmen berupa tagihan ataupun

kewajiban dari bank yang tidak akan mempengaruhi neraca aktiva dan pasiva

ketika tanggal pembuatan. Komponen terakhir adalah Laporan Rasio

Keuangan Bank merupakan analisis finansial yang dilakukan untuk melihat

hubungan antara laporan periode tertentu dengan periode sebelumnya.

Lembaga perbankan secara sistematis memberikan informasi bagi pihak –

pihak berkepentingan dengan perbankan baik internal maupun eksternal.

Terdapat beberapa hal yang membedakan laporan keuangan perbankan dan

laporan keuangan umum diantaranya adalah yang pertama akun – akunnya

khusus untuk lembaga keuangan. Kedua, laporan keuangan harus meliputi

tambahan yang menyimpan data transaksi, namun belum mempengaruhi

neraca tapi harus sudah diperhitungkan oleh bank yaitu laporan rekening

administrasi (P. Golrida, 2013: 5 – 6).

Jadi laporan keuangan ini perlu dibuat oleh semua perusahaan, terutama

dalam hal ini perbankan. Laporan keuangan perbankan berisi rasio – rasio

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

35

keuangan dari perbankan yang merefleksikan kinerja dari perbankan tersebut.

Pemegang saham, pemerintah, manajemen dari perbankan sendiri, masyarakat

luas, bahkan karyawan dari bank itu sendiri perlu untuk melihat laporan

keuangan tersebut guna melaksanakan kepentingannya masing – masing.

Sebagai perbankan yang baik perlu untuk menyampaikan laporan keuangan

dengan mempertimbangkan terpenuhinya informasi – informasi bagi semua

pihak yang memiliki kepentingan terhadap bank.

G. Model Konsep

Model konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 2. Model Konsep

Sumber: diolah oleh peneliti, 2017

Likuiditas

Indonesia

Likuiditas

Malaysia

Profitabilitas

Indonesia

Profitabilitas

Malaysia

Solvabilitas

Indonesia Solvabilitas

Malaysia

Uji Beda

Uji Beda

Uji Beda

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

36

H. Model Hipotesis

Model hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 3. Model Hipotesis

Sumber: diolah peneliti, 2017

I. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada penelitian dan teori-teori terdahulu, bahwa indikator-

indikator ekonomi makro dapat mempengaruhi kinerja perbankan. Penelitian

ini menggunakan indikator ekonomi diantaranya inflasi, suku bunga, dan

pengangguran untuk menilai kinerja keuangan. Hipotesis bagi kinerja

keuangan perbankan di Indonesia, dan Malaysia dapat dirumuskan sebagai

berikut:

H1 :Terdapat perbedaan yang signifikan pada indikator likuiditas perbankan di

Indonesia dan Malaysia

H1

H2

H3

Likuiditas

Indonesia

Likuiditas

Malaysia

Profitabilitas

Indonesia

Profitabilitas

Malaysia

Solvabilitas

Indonesia

Solvabilitas

Malaysia

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Paul, Bhowmik, Islam, dan ...repository.ub.ac.id/5444/3/3.BAB II.pdf · B. Lembaga Keuangan Perbankan 1. Definisi Lembaga Keuangan “Lembaga keuangan

37

H2 :Terdapat perbedaan yang signifikan pada indikator profitabilitas

perbankan di Negara Indonesia dan Malaysia.

H3 :Terdapat perbedaan yang signifikan pada indikator solvabilitas perbankan

di Negara Indonesia dan Malaysia.