24
6 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umum II. 1. 1. Pengertian Gelanggang Olahraga Pengertian Gelanggang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Balai Pustaka, 1995 ) adalah ruang / lapangan tempat menyabung ayam, bertinju, berpacu ( kuda ), olahraga dan sebagainya. Gelanggang juga berarti arena, atau lingkaran. Kata Sport berasal dari bahasa Perancis ‘desporter’ yang berarti membuang lelah. Menurut International Council of Sport and Physical Education, olahraga adalah suatu kegiatan jasmani dan rohani yang mempunyai unsur permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri dan orang lain (John, Deirant. Handbook of Sport Council and Recreational Building Design). Olahraga juga berarti suatu kesibukan / kegiatan jasmani dan rohani yang dilaksanakan secara teratur mengenai waktu, alat dan tempat, secara spontan dan swadaya serta mencakup segala kegiatan kehidupan manusia untuk memperkuat daya tahan tubuh dan membentuk kepribadian (Drs. AIP. Sjarifudin, Diktat Pengetahuan Olahraga. Jkt, 1971, Hal 12)

BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

  • Upload
    vuhuong

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

6

BAB II

TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

II. 1. Tinjauan Umum

II. 1. 1. Pengertian Gelanggang Olahraga

Pengertian Gelanggang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia

( Balai Pustaka, 1995 ) adalah ruang / lapangan tempat menyabung ayam,

bertinju, berpacu ( kuda ), olahraga dan sebagainya. Gelanggang juga

berarti arena, atau lingkaran.

Kata Sport berasal dari bahasa Perancis ‘desporter’ yang berarti

membuang lelah. Menurut International Council of Sport and Physical

Education, olahraga adalah suatu kegiatan jasmani dan rohani yang

mempunyai unsur permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri

dan orang lain (John, Deirant. Handbook of Sport Council and

Recreational Building Design).

Olahraga juga berarti suatu kesibukan / kegiatan jasmani dan

rohani yang dilaksanakan secara teratur mengenai waktu, alat dan tempat,

secara spontan dan swadaya serta mencakup segala kegiatan kehidupan

manusia untuk memperkuat daya tahan tubuh dan membentuk kepribadian

(Drs. AIP. Sjarifudin, Diktat Pengetahuan Olahraga. Jkt, 1971, Hal 12)

Page 2: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

7

Dari uraian kutipan-kutipan inti dari pengertian olahraga, adalah

kegiatan jasmani yang mengandung unsur prestasi dan rekreasi yang

bertujuan menyehatkan jasmani dan rohani dengan didasarkan pada rasa

sportifitas yang tinggi serta membutuhkan semangat, kepribadian dan

watak.

Sedangkan kesimpulan dari pengertian Gelanggang Olahraga

yaitu: Arena atau tempat untuk menampung kegiatan jasmani dan rohani

yang bertujuan untuk menyehatkan badan serta pikiran.

II. 1. 2. Fungsi dan Tujuan Olahraga

Menurut BAPPENAS Rancangan Repelita III. 1979/1980 –

1983/1984 Buku II, fungsi dari olahraga yaitu :

• Mempertinggi kecerdasan serta ketrampilan dan tujuan lain dari

pendidikan, aspek paedagogis.

• Membentuk keberanian, kejujuran, tanggung jawab, aspek

psikologis.

• Meningkatkan kesehatan jasmani, memperkuat fisik, aspek

biologis.

• Mempunyai aspek social cultural seperti kesatuan dan persatuan.

Sedangkan menurut BAPPENAS Rancangan Repelita III. 1979/1980 –

1983/1984 Buku II, tujuan dari tiap jenis olahraga yaitu :

Page 3: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

8

• Olahraga Pendidikan,

Bertujuan untuk mendidik melalui pemeliharaan jasmani,

pemupukan sifat olahragawan dan apresiasi terhadap olahraga.

• Olahraga Prestasi,

Bertujuan sebagai pembinaan olahraga untuk mencapai kemahiran

dan prestasi.

• Olahraga Rekreasi,

Bertujuan untuk melakukan olahraga sesuai dengan kegemarannya

untuk rasa senang, sehat jasmani dan rohani, serta pemulihan

kesegaran jasmani.

• Olahraga Massa

Bertujuan untuk melayani lapisan masyarakat dengan mengajak

berolahraga.

• Olahraga Khusus

Untuk orang tertentu yang bertujuan menguasai olahraga tertentu

serta mencakup kegiatan yang bertujuan untuk menyembuhkan,

pemulihan kesehatan, kesegaran dan ketahanan sebagian atau

seluruh jasmani.

Page 4: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

9

II. 1. 3. Klasifikasi Jenis Kegiatan pada Gelanggang Olahraga

Dari bahan bacaan yang ada dan wawancara yang telah dilakukan,

dapatlah diambil suatu pegangan tentang kegiatan-kegiatan yang biasa

dilakukan pada Gelanggang Olahraga, kegiatan-kegiatan itu adalah :

No Jenis Kegiatan Karakteristik Kegiatan

1. Kegiatan Olahraga

- Melakukan kegiatan olahraga atau berlatih

- Perlombaan dan pertandingan

2. Kegiatan Olahraga Rekreasi - Berolahraga dan rekreasi

3. Kegiatan Kesejahteraan

- Makan, minum - Istirahat, duduk-duduk,

mengobrol - Kesehatan : poliklinik

Tabel 1. Klasifikasi Jenis Kegiatan

II. 1. 4. Fasilitas Olahraga pada Gelanggang Olahraga

Menurut British Sports Council Technical Unit, Jenis Olahraga

dibagi kedalam 2 kelompok kegiatan, yakni :

- Outdoor Activities ; yakni kegiatan keolahragaan yang dilakukan di

udara terbuka.

- Indoor Activities ; yakni kegiatan keolahragaan yang sangat

membutuhkan ruangan tertutup yang terpisah atau ruangan tertutup

khusus.

Page 5: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

10

- Water Based Activities ; yakni kegiatan olahraga yang menggunakan

air sebagai media utama.

1. Fasilitas Olahraga di dalam bangunan (tertutup/indoor) :

Lapangan Olahraga, meliputi:

- Bulutangkis

- Bola Basket

- Sepak Bola

- Senam

Gimnastik

- Hoki

- Bola Volli

- Gulat

- Bola Tangan

- Judo

- Tarik Tambang

- Bola Gelinding

(Bowling)

- Tennis

- Tenis Meja

- Anggar

- Aikido

- Tinju

- Karate

- Dll.

2. Fasilitas Olahraga di luar bangunan (terbuka/outdoor) :

Lapangan Olahraga, meliputi :

- Panahan

- Polo

bersepeda

- Baseball

- Sepakbola liga

- Bola tangan

- Hoki

- Bola Keranjang

- Bola Jaring

- Kasti

- Tarik Tambang

- Bola Besi

Gelinding

- Kriket

- Jalur Balap

Sepeda

- Bola Basket

Page 6: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

11

- Mini Hoki

- Paddle dan

Deck Tennis

- Softball

- Atletik

- dll

3. Fasilitas Olahraga Renang

o Gelanggang Renang Tertutup

o Gelanggang Renang Terbuka

II. 2. Tinjauan Khusus

Dalam tinjauan khusus ini akan dibahas ke dalam 4 bagian

pembahasan yaitu:

1. Tinjauan Terhadap Iklim

2. Tinjauan Terhadap Lokasi Tapak

3. Studi Banding

II. 2. 1. Tinjauan Terhadap Iklim

Hal yang paling pokok dan dipahami oleh arsitek adalah iklim

setempat. Karena arsitektur yang baik adalah arsitektur yang dapat

memanfaatkan dampak positif dan mengatasi masalah iklim.

Lokasi tapak berada di daerah dengan iklim tropis, yang pada

umumnya memiliki perbedaan musim panas dan musim hujan yang

kecil.

Page 7: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

12

Ciri-ciri dari iklim tropis lembab, antara lain :

1. Kelembaban udara yang tinggi (sekitar 80%)

2. Temperatur udara yang relatif panas sepanjang tahun

3. Curah hujan yang tinggi

4. Radiasi matahari yang hampir sama sepanjang tahun

5. Kecepatan angin umumnya agak rendah

Untuk daerah yang beriklim tropis lembab hal yang perlu

diperhatikan adalah curah hujan, penghindaran terhadap radiasi

matahari dan pemanfaatan angin untuk ventilasi.

• Penghawaan / pengudaraan

Kondisi udara pada tapak kurang memberikan kenyamanan

karena :

- udaranya panas (23-34 derajat Celcius)

- Udaranya kotor/ berdebu/berasap

- Angin tidak menentu, pada bangunan tinggi angin

mempunyai kecepatan tinggi.

• Menyesuaikan dengan iklim

Bagaimana menyesuaikan iklim terhadap bangunan, yaitu

dengan cara:

- Lay out bangunan harus memperhatikan lintasan matahari

Page 8: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

13

- Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap

panas

- Perencanaan sistem pengudaraan dengan ventilasi silang

- Perencanaan eksterior bangunan memperhatikan

perlindungan panas matahari dengan sistem bayangan,

contoh : diberikan kisi-kisi (sunscreen).

• Ruang hijau

Keadaan alam disekitar tapak tidak menunjukkan adanya

potensial alam berupa pohon-pohon, dsb.

II. 2. 2. Tinjauan Terhadap Lokasi Tapak

Berikut ini data-data mengenai lokasi tapak (sumber: tata kota):

• Lokasi : Jl. Kebun Jeruk Raya

• Luas lahan : 15000 m²

• Dimensi lahan : 100 m x 150 m

• Bentuk tapak : persegi panjang

• KDB : 60 %

• KLB : 2.5

• Jumlah lantai maksimum : 4 – 8 lantai

• Peruntukan lahan :

Utara : bangunan usaha

Page 9: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

14

Selatan : bangunan usaha

Barat : hunian

Timur : hunian

Lokasi tapak berada di Tusuk Sate Jl. K.H Syahdan

I

Page 10: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

15

II. 2. 3. Studi Banding

1. Gelanggang Remaja Bulungan

Gelanggang remaja ini dibangun tahun 1970 , diprakarsai oleh

Bapak Ali Sadikin. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Gelanggang

Remaja Bulungan ini adalah :

1. Unit Gedung Serbaguna (Auditorium)

Dengan kapasitas 1000 orang, digunakan sebagai tempat pelatihan

dan pertemuan (seni dan budaya, masalah-masalah spiritual, dll).

2. Gedung Olah Raga

Gedung dengan kapasitas 1800 orang ini diarahkan untuk

mewadahi berbagai aktifitas olahraga. Selain itu sebagai wadah

tambahan berupa kegiatan-kegiatan remaja lainnya, contohnya

seperti pentas seni musik dan tari. Gedung ini memuat lapangan

basket, volley, futsal, bulu tangkis, ruang fitness, ruang latihan

aikido, pencak silat).

Foto 1. Tampak depan Gedung Foto 2. Interior Gedung OR

Page 11: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

16

3. Unit Kolam Renang

Yang terdiri dari:

- 1 kolam renang Olimpic dengan ukuran standar

internasional

- 1 kolam renang khusus anak-anak yang belum bisa

berenang

4. Fasilitas Lapangan Olahraga Terbuka

Terdapat lapangan basket dan lapangan tennis (outdoor dan semi

outdoor).

F

Foto3. Lapangan Basket outdoor Foto 4. Lapangan Tennis Semi outdoor

2. Gelangang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro

Pada awalnya Gelanggang mahasiswa ini merupakan realisasi

hadiah pemerintah DKI Jakarta kepada mahasiswa atas

kemenangannya dalam arena POM IX di Palembang tahun 1971.

Namun sekarang fasilitas dibawah naungan pemerintah ini selain

diutamakan bagi kegiatan mahasiswa diperuntukkan pula bagi

Page 12: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

17

kegiatan umum. Struktur yang digunakan adalah struktur konstruksi

baja.

Fasilitas

Fasilitas – fasilitas yang ada didalam Gelanggang meliputi :

a. Stadion sepakbola / atletik ( kapasitas 14000 orang ).

b. Hall basket ( kapasitas 3000 orang ).

c. Gedung Olahraga ( memuat lapangan volley, ruang latihan anggar,

fitness center, ruang latihan angkat besi, yudo, karate dan tinju ).

d. Lapangan Hockey, softball, tennis ( 3 buah ).

e. Kolam renang olimpic ( anak – anak dan dewasa ).

f. Auditorium ( kapasitas 1000 orang ).

g. Pusdiklat.

h. Pusat perbelanjaan ( Mal Pasar Festival ).

Page 13: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

18

II. 3. Tinjauan Terhadap Topik-Tema

II. 3. 1. Latar Belakang Topik – Tema

Pengembangan wilayah Kemanggisan, yang merupakan lokasi

dari perancangan Gelanggang Olahraga ini, adalah tujuan untuk

meningkatkan kualitas lingkungan terutama arsitektur setempat.

Bahkan harus dapat menjadi suatu identitas kawasan dan daerah

tersebut. Untuk hal ini maka perancangan Gelanggang Olahraga ini

harus dijiwai suatu tema yang dapat mencitrakan Ekspresi Struktur

dalam Arsitektur untuk kawasan setempat, tentu saja dengan

pemanfaatan sistem struktur yang cocok dan memadai sesuai dengan

fungsinya.

Tema ini diharapkan dapat meningkatkan citra lingkungan,

disamping mampu memenuhi kebutuhan akan sarana olahraga

sekaligus mempertinggi nilai-nilai arsitektur Indonesia.

II. 3. 2. Maksud dan Tujuan Topik - Tema

Topik – tema yang dimaksudkan untuk memberikan keindahan

akan lingkungan secara arsitektural dan tidak hanya berfungsi sebagai

pusat olahraga, tetapi juga memperkaya ragam arsitektur khususnya

dalam bidang struktur dan penampilan bangunan, agar dapat diterima

masyarakat sekitar.

Page 14: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

19

II. 3. 3. Tinjauan Terhadap Topik

Topik : Ekspresi Struktur

Pemilihan Ekspresi Struktur

Pemilihan Ekspresi struktur sebagai konsep dalam merencanakan

sebuah bangunan berbentang lebar pada Gelanggang Olahraga

didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Berhubungan dengan fungsi bangunan yaitu bangunan olahraga.

Gelanggang Olahraga merupakan wadah yang bertujuan untuk

meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga sesuai dengan

slogan ‘Tiada hari tanpa olahraga’ dan ‘Memasyarakatkan

olahraga dan mengolahragakan masyarakat’, maka perencanaan

pada Gelanggang olahraga ini, terutama pada Gedung Olahraga

Utama, memerlukan suatu ruang yang bebas kolom dan

mengharuskan menggunakan system struktur bentang lebar agar

kegiatan yang berlangsung, baik kegiatan fisik maupun kegiatan

visual tidak terganggu.

2. Selain berfungsi untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap

olahraga, Gedung Olahraga tertutup juga harus dapat memberikan

citra dan daya tarik visual bagi pengamatnya.

3. Memberikan keindahan (estetika) pada penampilan bangunannya,

dengan menonjolkan strukturnya tanpa ditutup-tutupi.

Page 15: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

20

Pengertian Ekspresi :

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( hal. 222 ) adalah :

• Pengungkapan satu proses menyatakan ( yaitu memperlihatkan

atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan dan sebagainya )

• ….some meanings intrinsic within a form which convey

themselves directly ( Charles Jenks, Modern Movement in

Architecture, Pinguin, 1982 ).

Pengertian Struktur :

• Merupakan ekspresi dari suatu sistem konstruksi yang memenuhi

suatu fungsi dalam / internal function ( Ibid, hal. 126 ).

• Cara bagaimana sesuatu disusun, dibangun.

• Kerangka bangunan keseluruhan yang memungkinkan bangunan

berdiri ( Ir. Soeryo Setiadi, Anatomi Struktur, hal. 1 ).

Jadi pengertian ekspresi struktur adalah : “ Ungkapan untuk

menyatakan elemen – elemen pemikul beban yang saling terkait dalam

membentuk suatu kerangka bangunan “.

Page 16: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

21

II. 3. 4. Tinjauan Terhadap Tema

Tema : Pengolahan Sistem Struktur untuk menghasilkan Estetika

Bangunan Olahraga

Pengertian Sistem Struktur :

Struktur adalah unit-unit yang terkonstruksi serta elemen-

elemen yang berhubungan secara terorganisir untuk menghasilkan

kekakuan yang kuat dalam hubungan antara elemen tersebut.

Sedangkan sistem adalah bagaimana komponen-komponen dan

bagian-bagian dari material struktur tersebut dikombinasikan dan

diintegrasikan untuk membentuk suatu kekakuan.

Jadi pengertian Sistem struktur adalah bagaimana rangkaian

elemen-elemen yang saling terkait satu dengan yang lain mewujudkan

kestabilan, kekaukan dan kekuatan bangunan serta menyalurkan gaya-

gaya yang bekerja dengan baik ke tanah, sehingga bangunan tersebut

dapat berdiri dengan kokoh.

Pemilihan sistem struktur pada perencanaan suatu bangunan

didasarkan pada pertimbangan:

• Dapat diolah sedemikian rupa untuk menampilkan

bangunannya.

• Faktor ekonomi.

Page 17: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

22

• Kemudahan dalam konstruksi, pemasangan utilitas dan

mekanikal bangunan.

• Kemampuan menahan gaya-gaya yang ada, khususnya gaya

gempa mengingat Indonesia m,erupakan daerah rawan gempa

(safety dan security).

• Tidak menggangu aktifitas kegiatan di dalam bangunan.

Pengertian Estetika :

Pengertian estetika adalah kepekaan terhadap seni dan

keindahan atau dengan singkatnya segala sesuatu yang berhubungan

dengan seni dan keindahan.

Fungsi struktur bangunan begitu penting, karena struktur

menyalurkan beban-beban yang bekerja pada bangunan, belum lagi

ditambah berat dari struktur itu sendiri dan beban-beban lain, seperti

angin, gempa dan lainnya.

Dalam menentukan sistem struktur yang digunakan, maka tidak

lepas dari nilai kuat, tepat dan ekonomis. Begitu pentinganya fungsi

struktur bagi bangunan, tetapi struktur dapat memberi nilai lebih pada

estetika bangunan.

Page 18: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

23

II. 3. 4. Studi Banding Ekspresi Struktur

A. Struktur Rangka

Amerika Pavillion Montreal Expo 1967

Mengekspresikan struktur rangka ruang pada semua

permukaannya, hingga meniadakan batas antara dinding dan atap.

Sejauh ini bertentangan dengan peraturan dasar bangunan, dimana

harus ada pemisah/batas antara kedua komponen ini. Pertentangan ini

bertambah dengan ditampilkannya modul yang sama dimana-mana.

Dilain pihak ini membuat mata pengamat tidak tahan lama.

Elemen-elemen komponen mempunyai fungsi linear, elemen-elemen ini dihubungkan dengan engsel dan membentuk segitiga. Struktur grid ini disebut space frame.

Foto 5 & 6. America Pavillion Montreal Expo

Page 19: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

24

Gedung IBM di Pittsburgh

Bentuk tidak mengekspresikan fungsi statis linear pada lantai,

elemen-elemen dibalik tampak, menciptakan suatu ilusi struktur

kelompok sel yang bereaksi normal sebagai suatu pola grid pada

bidang tampak.

Foto 7. Eksterior Gedung IBM, Pittsburgh

Stadium Parc Dec, Perancis

Bidang atap digantung oleh rangka. Bentuk rangka jelas

menipu kenyatan fungsi statis. Struktur ini mengikuti prinsip-prinsip

structural. Rangka dengan lengkung mendukung atap dan tribun.

Foto 8. Stadium Parc

Dec, Perancis

Page 20: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

25

Stadium di Hongkong

Penerapan sistem struktur rangka pada bagian atap tribun, dan

dengan kecanggihan teknologi yang diterapkan pada bangunan ini,

yaitu pada atapnya dimana dapat dibuka-tutup sesuai dengan keadaan

cuaca dll.

Foto 9. Stadium Hongkong

B. Struktur Bidang

Bidang adalah struktur permukaan yang terbuat dari materi-

materi seperti beton bertulang, kayu, metal, dan sintetis. Mereka

memindahkan beban dengan kompresi, mengurangi atau dengan

membengkokan terhadap permukaannya. Bidang juga disebut struktur

penahan bentuk, karena dibentuk berdasarkan beban yang diterima.

Page 21: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

26

Dulles Airport

Menggunakan ekspresi struktur untuk membuat pernyataan bentuk

yang kuat, yang mewakili Washington sebagai ibukota dan terminal

udara sebagai pembukanya.

Foto 10. Dulles Airport

Foto 11. Interior Dulles Airport

Kesimpulannya, Dulles airport memiliki bentuk yang kuat terlihat

bangkit dan melayang. Unsur horizontal, atau atap menaji bagian yang

paling menarik.

Page 22: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

27

Chapel, US Air Force Academy, Colorado Springs

Memakai atap struktur lipat, yang merupakan bentuk yang

terjadi dari lipatan-lipatan bidang datar, dimana kekuatan dan

kekakuannya terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri.

Foto 12. Chapel, US Air Force Academy

C. Struktur Kabel

Suatu sistem yang menggunakan kabel sebagai elemen utama

yang menahan gaya tarik, namun kabel tidak dapat menahan berat

sendiri, sehingga perlu elemen struktur lain untk menggantung kabel

tersebut.

Haj Airport Saudi Arabia

Struktur tenda tergantung dari tiang beton yang besar. Struktur-

struktur tenda lebih mementingkan penampilan visual dengan

Page 23: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

28

menonjolkan tiang dengan menambahakan ketinggiannya. Pada

interior, symbol morfologi jelas menggambarkan keadaan seperti

pengembara.

Foto 13. Haj Airport, Saudi Arabia

Foto 14. Haj Airport, Saudi Arabia

Page 24: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umumthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-1-00020-AK-Bab 2.pdf · - Pemilihan bahan bangunan diutamakan tidak menyerap panas - Perencanaan

29

Munich Olympic Stadium

Atapnya merupakan suatu pembesaran dan perkembangan dari

eksperimen yang dihadirkan di Montreal Expo 1967. Dia memakai

jarring kabel ditutupi dengan panel kaca Acrylic dari PVC merentangi

sebuah stadium, sport hall dan swimming hall dan direntangi dari tiang

lengkungnan baja tiang yang diatur dari berbagai sudut. Strukturnya,

danau buatannya dan landsapenya yang jelas menghadirkan gambaran

yang harmonis akan alam dan teknologi.

Foto15 & 16. Munich Olympic Stadium