21
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank Dalam pembicaaran sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Selain itu, bank juga di kenal sebagai tempat menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran maupun setoran. Menurut undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 dalam Kasmir (2012a:24) yang dimaksud dengan Bank adalah “Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Menurut Kasmir dalam (2012a:24) menyatakan “bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan”. Sedangkan menurut Ismail (2011:12) menyatakan “bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat,

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Bank

2.1.1. Pengertian Bank

Dalam pembicaaran sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

membutuhkannya. Selain itu, bank juga di kenal sebagai tempat menukar uang,

memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran maupun

setoran.

Menurut undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

1998 dalam Kasmir (2012a:24) yang dimaksud dengan Bank adalah “Badan Usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Menurut Kasmir dalam (2012a:24) menyatakan “bank merupakan perusahaan

yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan perbankan selalu

berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas

dari masalah keuangan”.

Sedangkan menurut Ismail (2011:12) menyatakan “bank merupakan lembaga

keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat,

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

8

menyalurkan dana kepada masyarakat dan memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-

jasa perbankan”.

2.1.2. Jenis-jenis Bank

Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 dalam Kasmir (2012a:31)

jenis-jenis bank dapat dibagi menjadi :

1. Dilihat dari segi fungsinya

Jenis-jenis bank jika dilihat dari funsinya terdiri dari :

a. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan

adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang

ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh

wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank).

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya di

sini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank

umum.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

9

2. Dilihat dari segi kepemilikannya

Jenis-jenis bank jika dilihat dari kepemilikannya terdiri dari

a. Bank Milik Pemerintah

Di mana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah

sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula.

b. Bank Milik Swasta Nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional

serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian

keuntungannya untuk keuntungan swasta pula.

c. Bank Milik Koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan

hokum koperasi. Seperti : Bank Umum Koperasi Indonesia

d. Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik

swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya pun dimiliki oleh

pihak luar negeri.

e. Bank Milik Campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak

swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh

warga negara Indonesia.

3. Dilihat dari segi Status

Jenis-jenis bank jika dilihat dari statusnya terdiri dari :

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

10

a. Bank Devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang

berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer

keluar negeri, inkaso keluar negeri, travelers cheque, pembukaan dan

pembayaran letter of credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi

bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.

b. Bank Non Devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi

sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti

halnya bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan kebalikan dari bank

devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara.

4. Dilihat dari segi cara Menentukan Harga

Jenis-jenis bank jika dilihat dari cara menentukan harga terdiri dari :

a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional

Ini adalah mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah

bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Yaitu dengan cara mencari

keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya.

b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah

Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penentuan harga

produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional.

Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

11

hukum islam anatara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau

pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.

2.1.3. Jenis-jenis Kantor Bank

Yang dimaksud jenis-jenis kantor bank dapat dilihat dari luasnya kegiatan

jasa-jasa bank yang ditawarkan dalam suatu cabang bank. Jenis-jenis kantor bank

yang dimaksud dalam Kasmir (2012a:37) adalah sebagai berikut :

1. Kantor Pusat

Merupakan kantor di mana semua kegiatan perencanaan sampai kepada

pengawasan terdapat di kantor ini. Setiap bank memiliki satu kantor pusat dan kantor

pusat tidak melakukan kegiatan operasional sebagaimana kantor bank lainnya, akan

tetapi mengendalikan jalannya kebijaksanaan kantor pusat terhadap cabang-

cabangnya. Dapat diartikan pula bahwa kegiatan kantor pusat tidak melayani jasa

bank kepada masyarakat umum.

2. Kantor Cabang Penuh

Merupakan salah satu kantor cabang yang memberikan jasa bank paling lengkap.

Dengan kata lain, semua kegiatan perbankan ada di kantor cabang penuh dan

biasanya kantor cabng penuh membawahi kantor cabang pembantu.

3. Kantor Cabang Pembantu

Merupakan kantor cabang yang berada dibawah kantor cabang penuh dimana

kegiatan jasa bank yang dilayani hanya sebagian saja. Perubahan status dari cabang

pembantu ke cabang penuh dimungkinkan apabila memang cabang tersebut sudah

memenuhi kriteria sebagai cabang penuh dari kantor pusat.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

12

4. Kantor Kas

Merupakan kantor bank yang paling kecil dimana kegiatannya hanya meliputi

teller/kasir saja. Dengan kata lain, kantor kas hanya melakukan sebagian kecil dari

kegiatan perbankan dan berada di bawah cabang pembantu atau cabang penuh.

Bahkan sekarang ini banyak kantor kas yang dilayani dengan mobil dan sering

disebut kas keliling.

2.1.4. Kegiatan fungsi dan manfaat bank

Bank sebagai lembaga perantara keuangan memberikan jasa-jasa keuangan

baik kepada unit surplus maupun kepada unit defisit. Bank-bank mempunyai manfaat

dalam kehidupan serta melakukan fungsi dasar sementara tetap menjalankan kegiatan

rutinnya dibidang keuangan. Berikut adalah fungsi pokok bank dalam Kasmir

(2012b:76) sebagai berikut :

1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan

ekonomi

2. Menciptakan uang melalui penyaluran kredit dan investasi.

3. Menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat.

4. Menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana dan trust atau perwalian amanat kepada

individu dan perusahaan.

5. Menyediakan fasilitas perdagangan internasional.

6. Memberikan pelayanan penyimpanan untuk barang-barang berharga.

7. Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya seperti : credit card, traveler’s check,

transfer dana dan lain-lain.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

13

Berikut adalah beberapa manfaat bank dalam Kasmir (2012b:77) terdiri dari :

1. Sebagai modal investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai

salah satu model berinvestasi.

2. Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi

sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai

(hedging), atau disebut juga sebagai risk management.

3. Informasi harga, yang berarti transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana

mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu

dikemudian hari (price discovery).

4. Fungsi spekulatif yang berarti transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan

spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi

derivatif itu sendiri.

5. Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti

transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi

sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar pada masa

mendatang

2.2. Kredit

2.2.1. Pengertian Kredit

Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dan dari masyarakat luas

dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito adalah menyalurkan kembali

dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan penyaluran dana

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

14

ini dikenal juga dengan istilah alokasi dana. Pengalokasian dana dapat diwujudkan

dalam bentuk pinjaman atau dikenal dengan kredit.

Menurut Undang-undang Perbankan Nomor tahun 1998 dalam Kasmir

(2012a:85) Kredit adalah “ Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengn itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjamkan antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Menurut kamus perbankan dari bank Indonesia kredit adalah penyediaan uang

atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga (credit).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia dalam Hermansyah (2008:57) kredit

adalah “pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengansur atau

pinjaman batas jumlah yang diizinkan oleh bank atau badan lain”.

Sedangkan menurut Batubara dalam Firdaus (2007:2) “Kredit adalah suatu

pemberian prestasi yang mana balasa prestasinya (kontra prestasi) akan terjadi pada

suatu waktu dihari yang akan datang.

Sedangkan menurut Kasmir (2012a:86) kredit dalam artian luas adalah

sebagai kepercayaan. Begitu pula dalam bahasa latin kredit berarti “credere” artinya

percaya. Maksud dari percaya bagi si pemberi kredit adalah ia percaya kepada si

penerima kredit bahwa kredit yang disalurkan pasti akan di kembalikan sesuai

perjanjian.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

15

2.2.2. Tujuan Kredit

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian

kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Berikut ini tujuan

utama pemberian kredit pada Kasmir (2012a:88) adalah sebagai berikut :

1. Mencari Keuntungan

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil

tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa

dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini

penting untuk kelangsungan hidup bank. Jika bank yang terus-menerus menderita

kerugian, maka besar kemungkinan bank tersebut akan likuidasi (dibubarkan).

2. Membantu usaha nasabah

Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana,

baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka

pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.

3. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan,

maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan

pembangunan di berbagai sektor.

2.2.3. Fungsi Kredit

Kemudian disamping adanya tujuan atas suatu fasilitas kredit. Kredit juga

mempunyai fungsi. Pada Kasmir (2012a:89) adalah sebagai berikut

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

16

1. Untuk meningkatkan daya guna uang

Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang

hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan

diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau

jasa oleh si penerima kredit.

2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah

lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit

maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

3. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk

mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

4. Meningkatkan peredaran barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke

wilayah lainnya sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah

lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.

5. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena

dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang ysng diperlukan

oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dalam mengekspor barang

dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

17

6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha

Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha,

apalagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan.

7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan, akan semakin baik, terutama dalam hal

meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik,

maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula

mengurangi pengangguran. Disamping itu, bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan

dapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung atau menyewa rumah

kontrakan atau jasa lainnya.

8. Untuk meningkatkan hubungan internasional

Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan

antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain

akan meningkatkan kerja sama dibidang lainnya.

2.2.4. Jenis-jenis Kredit

Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk

masyarakat terdiri dari berbagai jenis . berikut ini adalah jenis-jenis kredit di Kasmir

(2012a:91) :

1. Dilihat dari segi kegunaan

Berikut adalah jenis-jenis kredit dari segi kegunaan terdiri dari :

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

18

a. Kredit Investasi

Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun

proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh : untuk

membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Pendek kata masa

pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama.

b. Kredit Modal Kerja

Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

Contoh : kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar

gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses

produksi perusahaan.

2. Dilihat dari segi tujuan kredit

Berikut ini adalah jenis-jenis kredit dilihat dari segi tujuan kreditnya terdiri dari :

a. Kredit Produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi.

Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Contohnya : kredit

untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang. Lalu

kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian, dan lain-lain.

b. Kredit Konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini

tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang

untuk digunakan atau dipakai oleh sesorang atau badan usaha. Contohnya :

kredit perumahan , kredit mobil pribadi, kredit perabotan , dan lain-lainnya.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

19

c. Kredit Perdagangan

Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk memberli barang

dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang

dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-agen

perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contohnya :

kredit ekspor dan impor.

3. Dilihat dari segi jangka waktu

Beikut ini adalah jenis-jenis kredit dilihat dari segi jangka waktunya terdiri dari :

a. Kredit Jangka Pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau

paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

Contohnya : peternakan ayam misalnya kresit peternakan ayam.

b. Kredit Jangka Menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara I tahun sampai dengan 3 tahun,

biasanya untuk investasi. Contohnya : perternakan untuk pertanian seperti

jeruk atau perternakan kambing.

c. Kredit Jangka Panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit

jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun.

Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet

atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.

4. Dilihat dari segi jaminan

Berikut ini adalah jenis-jenis kredit dilihat dari segi jaminannya terdiri dari :

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

20

a. Kredit dengan jaminan

Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berupa

barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang lain. Artinya setiap

kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si

calon debitur

b. Kredit tanpa jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.

Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta

loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.

5. Dilihat dari segi sektor usaha

Berikut ini jenis-jenis kredit dilihat dari segi sektor usahanya terdiri dari :

a. Kredit pertanian

Merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian

rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka

panjang.

b. Kredit perternakan

Dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka

panjang kambing atau sapi

c. Kredit industri

Yaitu untuk membiayai industri kecil,menengah atau besar.

d. Kredit pertambangan

Jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka panjang,

seperti tambang emas, minyak atau timah.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

21

e. Kredit pendidikan

Merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana

pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk pada mahasiswa.

f. Kredit profesi

Diberikan kepada para profesional seperti, dosen, dokter atau pengacara

g. Kredit perumahan

Yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan.

h. Dan sektor-sektor lainnya

2.2.5. Jaminan Kredit

Kredit tanpa jaminan sangat membahayakan posisi bank, mengingat jika

nasabah mengalami suatu kemacetan maka akan sulit untuk menutupi kerugian

terhadap kredit yang disalaurkan. Adapun jaminan yang dapat dijadikan jaminan

kredit oleh calon debitur di dalam Kasmir (2012a:93) sebagai berikut :

1. Dengan jaminan

a. Jaminan benda berwujud, yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan

seperti : tanah, bangunan, kendaraan, mesin-mesin/peralatan, barang

dagangan, tanaman/sawah/kebun, dan lain-lainnya.

b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan surat-

surat yang dijadikan jaminan seperti : sertifikasi saham, sertifikasi

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

22

c. obligasi, sertifikasi tanah, sertifikasi deposito, promes, wesel, dan lain-

lainnya.

d. Jaminan orang, yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila

kredit tersebut macet, maka orang yang memberikan jaminan itulah yang

menjadi resikonya.

2. Tanpa jaminan

Kredit tanpa jaminan yang dimaksud adalah bahwa kredit yang diberikan bukan

dengan jaminan barang tertentu. Biasanya diberikan untuk perusahaan yang memang

benar-benar bonafid dan profesional sehingga kemungkinan kredit tersebut macet

sangat kecil. Dapat pula kredit tanpa jaminan hanya dengan penilaian terhadap

prospek usahanya atau dengan pertimbangan untuk pengusaha-pengusaha ekonomi

lemah.

2.2.6. Unsur-unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit di

dalam Kasmir (2012a:87) adalah sebagai berikut :

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang,

barang atatu jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang.

Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian

penyelidikan tentang nasabah baik secara interen maupun eksteren. Penelitian tentang

kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

23

2. Kesepakatan

Di samping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan

antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam

suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya

masing-masing.

3. Jangka waktu

Setiap kredit yang di berikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini

mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut

bias berbentuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang.

4. Risiko suatu kredit

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko

tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin

besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik

risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak sengaja.

Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur

kesengajaan lainnya.

5. Balas jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita

kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi

kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan

prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

24

2.3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit usaha rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil

Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi

yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha yang produktif. KUR adalah

program yang dirancang pemerintah namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari

dana bank. KUR diberikan kepada (UMKM-K) yang mempunyai usaha yang

fleksibel dan menguntungkan tetapi belum bankable. Pemerintah memberikan

penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70 % sementara sisanya sebesar 30%

ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam rangka

meningkatkan UMKM-K pada sumber pembiayaan yang diharapkan dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Sasaran KUR adalah usaha produktif yang

pembukuaan nya belum baik, namun mempunyai kemampuan untuk mengembalikan

uang pinjaman. KUR disalurkan oleh 6 bank pelaksana yaitu Mandiri, BRI, BNI,

Bukopin, BTN, Bank Syariah Mandiri (BSM). Tujuan Program KUR adalah

mengakselerasi pengembangan kegiatan perekonomian di sektor riil dalam rangka

penanggulangan dan pengentasan kemiskinan serta memperluas kesempatan kerja.

Secara rincinya KUR memiliki tujuan meningkatkan akses pembiayaan UMKM-K

kepada bank, sebagai pembelajaran UMKM untuk menjadi debitur yang bankable

sehingga dapat dilayani sesuai ketentuan komersial perbankan pada umumnya, serta

diharapkan usaha yang dibiayai dapat tumbuh dan berkembang secara

berkesinambungan.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

25

2.4. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, bank harus merasa yakin bahwa kredit

yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil

penelitian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat

dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya,

seperti melalui prosedur penilaian yang benar. biasanya kriteria penilaian yang

dilkukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan,

bank menganalisa dengan menggunakan analisis 5C dan 7P

Berikut adalah penjelasan untuk analisis dengan 5C kredit di didalam Kasmir

(2012a:95) adalah sebagai berikut :

1. Character

Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan

kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercemin dari latar belakang keluarga si

nasabah baik yang berlatar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti :

cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hoby dan sosial

standingnya. Karena ini semua merupakan ukuran “kemauan” membayar

2. Capacity

Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang

dihubungkan dengan pendidikannya. Kemampuan bisnis juga diukur dengan

kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.

3. Capital

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat dari laporan keuangan (

neraca dan laporan laba rugi ) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

26

likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat

dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.

4. Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik

maupun non fisik.

5. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga di nilai dari kondisi ekonomi dan politik

sekarang dan di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek

usaha dari sektor yang sedang dijalani.

Adapun penilaian kredit dengan metode analisis 7P didalam Kasmir (2012a:96)

adalah sebagai berikut :

1. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari

maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap emosi, tingkah laku dan

tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

2. Party

Yaitu mengklarifikasi nasabah ke dalam klarifikasi tertentu atau golongan-

golongan tertentu berdasarkan modal loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah

dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda

dari bank.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank

27

3. Purpose

Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis kredit

yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam.

Sebagai contoh apakah untuk modal kerja atau investasi konsumtif atau produktif dan

lain sebagainya.

4. Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan

atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting

mengingat jika suatu fasilitas yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya

bank yang rugi, tetapi juga bank.

5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah

diambil atau dari sumber mana saja dana untuk mengembalian kredit.

6. Profitability

untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan

semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang diperolehnya.

7. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan

perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan

asuransi.