Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA PAGAR AGUNG
KECAMATAN RAMBANG KABUPATEN MUARA ENIM
A. Sejarah Desa Pagar Agung
Desa Pagar Agung adalah salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan Rambang
Kabupaten Muara Enim, yang terletak di bumi aliran Sungai Rambang. Dalam catatan sejarah
Desa Pagar Agung berdiri pada tahun 1798, dengan luas wilayah 7.600 Ha. Pada awalnya
Desa Pagar Agung bernama‘’Dusun Kandang Ambung’’.
Dusun Kandang Ambung dibagi menjadi 4 Kampung, yaitu kampung I yang
masyarakatnya disebut Tumbang Hambang, kampung 2 yang masyarakatnya disebut
Tumbang Pandak ,kampung 3 yang masyarakatnya disebut Tumbang Temening, dan
kampung 4 yang masyarakatnya disebut Tumbang Bengkuang.1 Dan yang sangat menarik
sekali bahwa dari seluruh komponen masyarakat adat tersebut masing-masing memiliki ciri
khas bahasa tersendiri dalam penyebutan kata-kata maupun kalimat yang sangat sulit untuk
dipahami oleh orang lain tetapi patut untuk di hargai kekayaan bahasa dimaksud khususnya
oleh para generasi penerus, karena bahasa tersebut adalah bagian dari cerminan untuk
mengetahui dari mana asal usul keturunan yang bersangkutan. Salah satu contoh bahasa
dimaksud misalnya, ’’Apang Diang’’ artinya Ape Die, ’’Ngapre’’ artinya Ngape, dan masih
banyak dialeks bahasa yang lainnya dan bisa diketahui pada saat pengucapan kata-kata
ataupun kalimat.
Perkampungan ini diberi nama Kandang Ambung adalah karena pada zaman itu
perkampungan tersebut sering sekali mendapat gangguan dan serangan dari daerah luar
terutama gangguan dari para daye-daye dan binatang-binatang buas, maka untuk
1 Wawancara Dengan Bapak Herlenson, ( Kepala Desa Pagar Agung), Pada Tanggal 10 maret
2020 di Desa Pagar Agung Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim
mengantisipasi gangguan tersebut masyarakat yang masih mayoritas percaya pada kekuatan
mahluk-mahluk dan benda-benda yang di anggap goib atau dengan kata lain masih berpaham
animisme, sehingga muncul ide-ide atau pendapat tentang bagaimana cara untuk melawan
serangan dimaksud yang sangat mengganggu sekali kenyamanan masyarakat, khususnya
dimalam hari ketika sedang tidur. Akhirnya dengan kesepahaman yang sama mereka sepakat
bahwa pada setiap malam ketika mau istirahat tidur perkampugan tersebut dikandang dengan
Ambung.
Alasan perkampungan tersebut dikandang dengan ambung pertama karena secara
kebetulan diperkampungan itu banyak sekali hasil kerajinan tangan mereka salah satunya
Ambung, kemudian masyarakat percaya bahwa daye-daye dan binatang-binatang buas
tersebut akan takut dan tidak akan mampu lagi untuk menyerang kalau perkampungan
mereka sudah di kelilingi dengan Ambung, akhirnya setelah kampung dikelilingi ambung
daye-daye dan binatang-binatang buas tersebut memang benar tidak sanggup untuk
menyerang dan menggagu masyarakat yang ada di perkampungan itu.
Pada perkembangan berikutnya pemikiran-pemikiran manusia zaman itu dari tahun
ketahun ilmu pengetahuannya semakin maju, sehingga timbul dalam pemikiran mereka untuk
memperbaiki kata-kata terhadap nama sebuah perkampungan mereka, akhirnya mereka
sepakat nama dusun tersebut yang semula Kandang Ambung diperbaiki menjadi Pagar
Agung.
Latar belakang dusun Pagar Ambung di ubah menjadi dusun Pagar Agung adalah
karena dusun Pagar Agung terletak di antara 4 buah sungai, yaitu dibagian sebelah Utara
sungai Rambang, dibagian sebelah Selatan sungai Toman, dibagian sebelah Timur sungai Air
Mangkas dan dibagian sebelah Barat sungai Telaga. Sehingga atas dasar itulah akhirnya
dusun Pagar Ambung diganti dan dimantapkan namanya menjadi Dusun Pagar Agung,
dengan kepala Pemerintahannya disebut kerio dan sejak itu pula sistem pemerintahan mulai
ditertibkan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Negara
RI. Dusun Pagar Agung dibagi menjadi 7 Kampung, yaitu Kampung 1, kampung 2, kampung
3, kampung 4, kampung 5, kampung 6 dan kampung 7 masing-masing kampung di kepalai
oleh seorang Penggawe, (Kerio untuk sebutan Kepala Dusun dan Penggawe untuk sebutan
Kepala Kampung).2
Pada tahun 1984 dusun Pagar Agung ditingkatkan statusnya menjadi Desa, dan untuk
sebutan Kampung diganti menjadi Dusun. Sehingga untuk nama Kampung tidak ada lagi
dalam sebuah Desa. Dan sejak itulah Desa Pagar Agung menjadi Desa Defenitif sampai
dengan sekarang. Dan kepala Pemerintahan di Desa di sebut Kepala Desa dan untuk kepala
Pemerintahan di wilayah dusun disebut Kepala Dusun (Kades dan Kadus).
Satu hal yang sampai saat ini masih tetap berpedoman pada prinsip dan petunjuk
nenek moyang pendiri desa Pagar Agung adalah pada aspek pembagian dan penetapan
jumlah dusun Karena sejak berdirinya desa Pagar Agung jumlah berjumlah 4 buah dusun,
alasannya karena dari awal memang pembagian dusun berasal dari nama-nama tumbang
sebagaimana dijelaskan diatas yaitu Tumbang Hambang, Tumbang Pandak, Tumbang
Temening dan Tumbang Bengkuang namun dengan seiring perkembangan zaman dan
kepadatan penduduk sekarang jumlah dusun didesa pagar agung menjadi 7 dusun.
Demikianlah sejarah singkat Desa Pagar Agung ini saya buat dengan sebenarnya
berdasarkan keterangan dari para tokoh masyarakat dan pemuka-pemuka adat yang diperkuat
dengan sumber data dari monografi Desa.
B. Letak Geografis
Secara letak geografis, Desa Pagar Agung merupakan salah satu dari 13 desa yang
berada dalam wilaya kecamatan Rambang kabupaten Muara Enim, Provensi Sumatra Selatan.
2 Wawancara Dengan Bapak Amalkun D, (Pemerintah Desa Pagar Agung), Pada Tanggal 22 maret 2020
di Desa Pagar Agung Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim
Desa Pagar Agung mempunyai luas wilaya 7,600 Ha. Desa Pagar Agung merupakan desa
dataran tinggi dan memiliki tipologi perladangan sebagai mana desa yang berada di indonesia
pada umumnya dan juga memiliki dua iklim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.3
Hal tersebut memiliki pengaruh langsung dengan kesuburan tanah yang berada di desa
tersebut. dan adapun batasan wilayah desa Pagar Agung kecamatan Rambang kabupatem
Muara Enim dapat kita lihat di tabel berikut.
Tabel I
Batasan Wilayah Desa Pagar Agung
BATAS WILAYAH
SEBELAH UTARA DESA KARYA MULIA (RKT)
SEBELAH SELATAN DESA SUGIHAN
SEBELAH TIMUR DESA TANJUNG RAYA
SEBELAH BARAT DESA SUGIH WARAS
JUMLAH DUSUN/DUKUH 7 (TUJUH)
JUMLAH PENDUDUK (JIWA) 3.676
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI (JIWA) 1.861
JUMLAH PENDUDUK PEREMPUAN (JIWA) 1.815
Sumber: Monografi Desa Pagar Agung Tahun 2019
Jarak tempuh:
Jarak dari desa Pagar Agung ke kecamatan Rambang: :14.9 km
Jarak dari desa Pagar Agung ke kabupaten kota Muara Enim : 28.9 km
Gambar 1
3 Data Kantor Desa Pagar Agung Kecamatan Rambang Tahun 2019
Gambar 2
Sumber: maps google erarth 4
C. Keadaan Penduduk dan Pemerintahan
1. Keadaan Penduduk
Penduduk desa Pagar Agung menurut data dokumentasi tahun 2019 berjumlah 3.676
jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 1.861 jiwa perempuan yang berjumlah 1.815 dengan
4 Diakses dari Maps Google Erarth pada Tanggal 08 Februari 2020 Pukul 10:30 WIB.
berbagai tingkat usia yang tersebar di 7 (tujuh) dusun memiliki jumlah keseluruan kk (kartu
keluarga) berjumlah 903 kk dan memiliki keseluruhan pemukiman yang berjumlah 2.280
rumah di desa Pagar Agung.
Tabel II
Data : Demografi Kecamatan Rambang
Desa Pagar Agung
No Dusun
Jml. KK
Menurut
Jenis
Kelamin Jumlah
KK
Jumlah
Jiwa
Jumlah
Penduduk
Jumlah Anggota
Keluarga Menurut
Kelompok Umur
Jumlah
Rumah
Luas Wilayah
Lk Pr Lk Pr
0
-
<
1
1 -
< 5
5 -
<
10
10 -
<
25
25 - <
60
60 > Seluruh Pemukiman
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18
1 I 163 2 165 352 327 679 8 43 59 193 319 57 147 1.636 490,8
2 II 155 2 157 304 310 614 7 52 60 138 310 47 131 1.368 410,4
3 III 113 1 114 255 255 510 10 33 55 138 224 50 93 1.024 307,2
4 IV 138 2 140 288 283 571 11 44 67 154 266 29 102 1.080 324,0
5 V 114 4 118 268 272 540 7 52 69 124 222 18 109 570 171,0
6 VI 103 1 104 186 183 369 5 48 47 99 167 3 99 963 288,9
7 VII 105 0 105 208 185 393 18 44 49 80 190 12 115 959 287,7
JUMLAH 894 16 903 1.861 1.815 3.676 66 316 406 926 1.698 216 796 7.600 2.280,0
Sumber: Data Kantor Kepala Desa Pagar Agung Tahun 2019
Dari tabel diatas dapat di ketahui jumlah penduduk terbanyak menurut tingkatan usia
berada di umur 25 tahun sampai kurang dari 60 tahun yang berjumlah 1.698 orang.
Sedangkan jumlah yang paling sedikit berada di rentan usia 0 sampai kurang dari 1 tahun
yang berjumlah 66 orang. Dan Jumlah laki-laki lebih mendominan dari jumlah perempuan.
Sedangkan jumlah laki-laki 1.861 dan jumlah perempuan 1.815 namun hampir sebanding
banyaknya.
Tabel III
Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan
JUMLAH PENDUDUK MENURUT PEKERJAAN
PNS/ABRI 40
PEDAGANG 10
WIRASWASTA 3
BURUH 5
GURU 20
PETANI/PETERNAK 3.058
NELAYAN -
TUKANG -
LAINNYA -
Sumber: Data Kantor Kepala Desa Pagar Agung Tahun 2019
Dari tabel diatas dapat kita ketahui jumlah mata pencaharian yang berada di desa
Pagar Agung kebanyakan masyarakat berprofesi sebagai petani dan peternak yang berjumlah
3.058 jiwa dari beberapa jenis pekerjaan diatas. Kehidupan masyarakat desa pagar agung
mayoritas penduduknya adalah petani, dalam hal ini jenis tanaman yang diusahakan adalah
petani karet.
Desa Pagar Agung merupakan desa dengan letak geogerafis berada di dataran tinggi
dan memiliki tahan yang subur yeng cocok dengan keadaan masyarakatnya kebanyakan
sebagai petani karet dan peternak yang menjadi sumber penghasilan kebanyakan masyarakat
di desa Pagar Agung.
2. Struktur Pemerintahan
Mengenai struktur pemerintahan yang ada di Desa Pagar Agung tidak jauh berbeda
dengan struktur desa pada umumnya. Desa Pagar Agung memiliki tujuh dusun yang masing-
masing dusunnya dipimpin oleh seorang KADUS ( kepala dusun) dan di pimpin oleh seorang
KEPALA DESA merupakan pimpinan tertinggi di desa Pagar Agung. Seorang kadus
diangkat langsung oleh kepala desa untuk memperelancar dan mempermudah dalam sebuah
pemerintahan, maka kepala desa di bantu oleh sekertaris desa, kasi pemerintahan, kasi
kesejahteraan, kasi pelayanan, kasi tata usaha dan umum, kasi keuangan, kasi perencanaan,
dan kadus.
Untuk lebih jelasnya mengenai struktur pemerintahan desa Pagar Agung dapat kita
lihat pada bagan berikut ini.
Bagan I
Stuktur Pemerintahan Desa Pagar Agung
HARLENSON, SE
KEPALA DESA
BPD
SEKRETARIS DESA
ALWINSYAH
KEPALA URUSAN
PERENCANAAN
KEPALA URUSAN
KEUANGAN
YUN MARDISUN, ST
KEPALA URUSAN
TATA USAHA DAN UMUM
KEPALA SEKSI PELAYANAN
KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN
I
KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN
RANBIO HAULA
SIREGAR
AMRUL MUSLIMIN,
S.Pd.I
MARYADI. C
YUN MARDISUN, ST
ANZA ADHA SAFTARIAN, A.Md
ASPARONI
KEPALA DUSUN
VII
Keterangan:
Kades : Kepala Desa
Sekdes : Sekretaris Desa
Kasi Pemerintah : Kepala Seksi Pemerintahan
Kasi Kesejahteraan : Kepala Seksi Kesejahteraan
Kasi Pelayanan : Kepala Seksi Pelayanan
Kaur Tata Usaha Dan Umum : Kepala Urusan Tata Usaha Dan Umum
Kaur Keuangan : Kepala Urusan Keuangan
Kaur Perencanaan : Kepala Urusan Perencanaan
Kadus : Kepala Dusun
D. Sarana dan Prasarana di Desa Pagar Agung
1. Infrastruktur
Infrastruktur merupakan salah satu sarana dan prasarana yang dapat memajukan
perkembangan perekonomian di suatu daerah, semakin baik dan banyak Infrastruktur yang di
bangun maka semakin maju dan berkembang perekonomian daerah tersebut. Kondisi
Infrastruktur desa Pagar Agung cukup baik, seperti jalan utama sudah di aspal dan jalan ke
kebun karet sebagian sudah di cor beton dan banyak bangunan yang sudah mulai di bangun
KEPALA DUSUN
I
KEPALA DUSUN
VI
KEPALA DUSUN
V
KEPALA DUSUN
II
KEPALA DUSUN
III
KEPALA DUSUN
IV
DIBHA
TANSEOCT
ANDRI ANTOMI, S.Sos
RADIUS PRAWIRO
JUARSA ERNADI SUBDI ARSO RUSWADAN
MUSTAPIRIN
1. LUTRA RANI, S.Sos : Operator Desa
2. EFRA DISTO, S.Kep.Ns : Operator Siskeudes
3. YOSI OKTARI, S.Sos : Staf Tata Usaha
4. EMILDA, S.Pd : Staf Kaur Keuangan
untuk kemajuan desa Pagar Agung yaitu Kantor Desa, kantor BPD, paud, tk dan sekolah
dasar dan banyak jembatan,yang sudah di bangun untuk kemajuan desa Pagar Agung
tersebut.5
Tabel IV
Data Infrastruktur
JALAN
JALAN ASPAL 5 km
JALAN BETON 4 km
JALAN TANAH 21 km
JEMBATAN
JEMBATAN BETON 30 m
JEMBATAN KAYU 20 m
AIR MINUM
HIDRAN UMUM 10 unit
PAM -
SUMUR DALAM 314 unit
SANITASI
MCK UMUM 4 unit
MCK PERORANGAN 219
PRASARANA DAN SARANA LAIN
KANTOR 2
PUSKESMAS -
5 Data Kanto Kepala Desa Pagar Agung Kecamatan Rambang Tahun 2019
PAUD 1
TK 1
SD 3
SMP -
SMA -
PASAR KALANGAN 1
Sumber: Data Kantor Kepala Desa Pagar Agung Tahun 2019
2. Sarana Ibadah
Kehidupan di Desa Pagar Agung sangatlah harmonis, hal ini dikarenakan seluruh
masyarakat di Desa Pagar Agung memeluk agama islam, sarana pribadatan di Desa Pagar
Agung sangat memadai dengan adanya masjid dan mushola, untuk tempat-tempat mengaji
dan sholat berjamaah.
Tabel V
Sarana Ibadah Desa Pagar Agung
NO Nama Masjid Jumlah
1 Musholah Miftahunnajana 1
2 Masjid Al Mutaqin
Masjid Jami’Nurul Islam
Masjid Al Muhajirin
Masjid Ar Rahman
Masjid Al Ikhlas
Masjid Baiturrahman
Masjid Al Istiqomah
12
Masjid Al Falah
MasjidAl Barokah
Masjid Nurul Huda
Masjid At Taqwa
Masjid Baitul Amanah
Jumlah 13
Sumber: Data Kantor Kepala Desa Pagar Agung Tahun 2019
Dari Tabel diatas Bisa Kita Lihat Bahwa di Desa Pagar Agung ini memiliki masjid
yang begitu banyak, yang berjumlah 12 masjid dan 1 mushola. Fungsi dari masjid dan
mushola adalah selain sebagai sarana peribadatan juga digunakan untuk anak-anak belajar
baca tulis al-aqur’an, pengajian ibu-ibu serta peringatan hari-hari besar umat islam.6
Selain digunakan untuk sholat, masjid di Desa Pagar Agung juga digunakan untuk
pengajian rutinitas setiap minggu oleh ibu-ibu di desa tersebut. Ibu-ibu di Desa Pagar Agung
sangat antusias dengan adanya pengajian mingguan tersebut. Dan pengajian ibu-ibu itu
dilaksanakan setiap hari selasa dan jum’at.
3. Sarana Kesehatan
Pembangunan sarana prasarana kesehatan yang tersedia disuatu desa tidak terlepas
dari jumlah penduduk. Kesehatan sangatlah penting bagi masyarakat desa Pagar Agung yang
berjumlah 3.676 jiwa, jadi masyarakat sangat membutuhkan sarana kesehatan untuk berobat
untuk menciptakan masyarakat- masyarakat yang sehat untuk kemajuan desa Pagar Agung itu
sendiri.7Berikut ini merupakan tabel fasilitas kesehatan yang ada di desa Pagar Agung
sebagai berikut:
6 Wawancara Dengan Bapak Arfani (Masyarakat Desa Pagar Agung), pada tanggal 12 maret 2020 di Desa
Pagar Agung Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim 7 Wawancara Dengan Ibu Lestri (bidan desa), pada tanggal 09 Februari 2020 di Desa Pagar Agung
Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim
Tabel VI
Fasilitas Kesehatan Desa Pagar Agung
No Nama fasilitas kesehatan Jumlah
1 Pos kesehatan desa 2 unit
2 Posyandu balita 3 unit
3 Posyandu lansia 1 unit
4 Bidan desa 3 orang
5 Kader posyandus balita 22 orang
6 Kader posyandu usila/lansia 10 orang
7 Dukun bayi 1 orang
Sumber: Data Profil Polindes Desa Pagar Agung
Akan tetapi polindes ini hanya melayani penyakit dasar tanpa tindakan. Apabila
sakitnya parah, maka akan dirujuk ke puskesmas yang berada di desa tetangga yaitu Desa
Sugih Waras barat. Namun, apabila parah maka akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum
Prabumulih Atau Rumah Sakit Umum Arba’ni Di Muara Enim. Rumah Sakit Muara Enim.
Rumah Sakit Muara Enim akan mengambil tindakan dengan merujuk pasien ke rumah sakit
Kota Palembang, apabila pasien masih dalam keadaan parah. Dengan fasilitas pelayanan
yang ada, maka desa pagar agung termasuk desa yang siaga dalam melayani masyarakatnya
dalam hal kesehatan penduduk.
E. Kehidupan Sosial dan Budaya
Sosial sebagai ilmu pengetahuan mengenai manusia dan konteks sosialnya atau
sebagai angota masyarakat. Manusia hidup bermasyarakat, baik secara bersamaan atau
bergiliran, mengungkapkan berbagai aspek-aspek kehidupan. Aspek-aspek itu terdiri dari
interaksi sosial, budaya, kebutuhan materi, norma dan peraturan.8
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Kebudayaan merupakan suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia, karena budaya adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa
manusia itu sendiri. Dan kebudayaan adalah segalah suatu yang berkaitan dengan akal, di
dunia ini mahluk hidup mempunyai akal hanyalah manusia, sehingga kebudayaan tersebut
hanyalah dimiliki oleh manusia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Melville J.H Herskovits menyebut
kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
a. alat-alat teknologi
b. sistem ekonomi
c. Keluarga
d. kekuasaan politik
Selain itu, dari segi budayanya terlihat pada kesenian masyarakat Desa Pagar Agung
yang sering kali menampilkan kesenian serampu gading dengan berbagai macam tarian adat
seperti; tarian ular sawah, dan lain-lain. Yang biasa diguanakan oleh masyarakat Desa Pagar
Agung untuk memperingati acara sedekah bedusun dan acara pernikahan. Hal ini menjadi
gambaran umum bahwasanya masyarakat Desa Pagar Agung rukun dalam kehidupan sosial
8 Nursid Sumatmajda, pengatar studi sosial (Bandung: Almuni,1986), h.22-23
maupun dari budayanya akan tetapi tidak menghilangkan kebudayaan asli Desa Pagar Agung
seperti tradisi sedekah bedusun.
1. Sistem Bahasa
Bahasa berasal dari bahasa sanskerta adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk
berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan
gerakan.9Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku,
tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk
masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum, dan fungsi
khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi,
dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara
khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni
(sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Bahasa merupakan bagian dari tujuh unsur kebudayaan, bahasa sangatlah penting bagi
masyarakat untuk berkomunikasi dengan yang lain, tanpa bahasa masyarakat tidak akan
saling mengenal antara satu dengan yang lain serta masyarakat akan mengalami kesulitan
dalam menjalankan aktivitas-aktivitas sehari-hari, oleh karena itu tidak ada satupun
masyarakat di Indonesia bahkan didunia yang tidak memiliki bahasa. Berikut contoh bahasa
sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat desa Pagar Agung.
9 Dimas Setiawan http://id,m. Wikipedia.org/wiki// Bahasa diakses pada 11 Februari 2020
Tabel VII
Bahasa Yang Digunakan Desa Pagar Agung
NO Bahasa Indonesia Bahasa Pagar Agung
1 Di Luar Di Luah
2 Badan Awak
3 Peci Kepiah
4 Ya Au
5 Gayung Cintong
6 Jendela Lawang
7 Lemari Gerubok
8 Pintu Duahe
9 Gerimis Hintek
10 Kaki Keteng
11 Atas Pucok
12 Sandal Selop
13 Sepeda Kerite
14 Sisir Sugu
15 Hordeng Bebar
16 Botol Gudu
17 Mukenah Telekong
18 Telinga Cupeng
19 Perut Busong
20 Rambut Gumbak
Sumber: Data Kator Kepala Desa Pagar Agung Tahun 2019
Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari masyarakat Desa Pagar Agung menggunakan
bahasa asli atau bahasa setempat dan kadang juga digunakan dalam kegiatan formal, seperti
pada pernikahan dan lain-lain, hal inilah menjadi cirri khas bagi penduduk desa setempat
yang merupakan warisan dari nenek moyang dahulu.
2. Sistem Kesenian
Seni adalah suatu yang indah yang dihasilkan oleh manusia. Penghayatan manusia
melalui penglihatan, pendengaran dan perasaan. Berdasarkan indera penglihatan manusia,
maka kesenian dapat dibagi menjadi sebagai berikut: 10
a. Seni rupa, yang terdiri dari (1) seni patung dengan bahan batu dan kayu, (2) seni
menggambar dengan media pensil dan crayon, (3) seni menggambar media cat dan
media cair.
b. Seni pertunjukan yang terdiri dari (1) seni tari, (2) seni drama, dan (3) seni
sandiwara.
Berdasarkan indera pendengaran manusia, maka kesenian dibagi ke dalam:
a. Seni musik
b. Seni sastra
Penduduk Desa Pagar Agung memiliki kesenian, yaitu seni musik untuk
mengumpulkan masyarakat, seperti, rebana. Dalam adat perkawinan, kesenian rebana pada
zaman dahulu biasanya digunakan untuk mengerakan pengantin laki-laki kerumah pengantin
mempelai wanita. Akan tetapi pada masa sekarang ada sebagian yang masih melestarikan
kesenian atau memakai alat rebana untuk megerakan penggantin, musik terbangan biasanya
sering digunakan ketika ada perlombaan islami menyabut tahun baru islam dll.11
10
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi II ( Jakarta: Rineka Cipta, 1997 ), H. 20. 11
Wawancara Dengan Bapak Arfani ( Masyarakat Desa Pagar Agung ), Pada Tanggal 12 maret 2020 di
Desa Pagar Agung Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim
Bukan hanya kesenian rebana yang dilestarikan, kesenian tradisional lain juga selalu
dilestarikan seperti kesenian musik tradisional dan tarian tradisional yang selalu dilestarikan
dengan cara dipertunjukan di depan masyarakat desa pagar agung. Hal ini selalu dilakukan
latihan dan ditampilkan pada acara-acara pernikahanataupun khitanan oleh masyarakat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa pagar agung masih menjaga dan
melestarikan kesenian yang dituruntkan oleh generasi berikutnya.
3. Sistem Pengetahuan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia sistem adalah perangkat unsur yang secara
teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas atau susunan yang teratur dari
pandangan, teori,asas dan sebagainya. Sedangakan pengetahuan adalah segalah sesuatu yang
diketahui kepandaian atau segala yang diketahui berkaitan dengan hal mata pelajaran. Jadi
sistem pengetahuan adalah seperangkat unsur yang diketahuan atau suatu kepandaian yang
dimiliki dari pengalaman maupun mulai belajar. 12
Dalam perspektif sejarah kebudayaan, sistem pengetahuan merupakan sistem yang
memberikan pemahaman mengenai tingkatan ‘’kecerdasan’’ suatu masyarakat sesuai dengan
konteks ruang dan waktunya. Pada desarnya tingkatan kecerdasan individu atau masyarakat
sangat tergantung kepada individu atau masyarakat itu sendiri.
Secara sederhana pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang
benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa .
Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut
logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error). Sistem pengetahuan
tersebut dikelompokkan menjadi:
a. pengetahuan tentang alam
12
Sariatul Fatima, sistem pengetahuan, internet diakses pada 11 Februari 2020 Dari https://sariatulfatima
07. Wordpress. Com/2009/04/13/sistem pengetahuan
b. pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
c. pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat, dan tingkah laku
sesama manusia
d. pengetahuan tentang ruang dan waktu13
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapa mengembangkan
potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan
dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia.
Pendidikan memiliki fungsi yang luas di anataranya yaitu sebagai pengubah kehidupan suatu
masyarakat.
Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pembangunan, karena
pendidikan merupakan ukuran maju mundurnya suatu masyarakat. Adapun tingkat
pendidikan masyarakat di Desa Pagar Agung bervariasi mulai dari sekolah PAUD (
Pendidikan Anak Usia Dini) sampai kesekolah SDN (sekolah dasar negeri).
Tabel VIII
Sarana Pendidikan Desa Pagar Agung
NO Nama Sekolah Jumlah Orang
1 PAUD Kb Anggrek 1 40 Orang
2 TK Aisyiyah Busthanul 2 1 35 Orang
3 SD Negeri 3 Rambang 1 129 Orang
4 SD Negeri 4 Rambang 1 200 Orang
5 SD Negeri 19 Rambang 1 68 Orang
13
Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi dengan
Orang-Orang Berbeda Budaya. 2006. Bandung:Remaja Rosdakarya.hal.25
Jumlah 5 472 Orang
Sumber: Data Kantor Kepala Desa Pagar Agung 2019
Dari tabel diatas menunjukan bahwa tabel pendidikan di desa pagar agung terlihat
kurang memadai. Karena untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi seperti SMP dan
SMA anak-anak harus pergi ke desa tetangah yang bejarak 4 km dari Desa Pagar Agung.
Meskipun jarak sekolahnya cukup jauh anak-anak di Desa Pagar Agung tetap semangat untuk
melanjutkan sekolah.
F. Beberapa Tradisi yang Masih Hidup di Dalam Masyarakat Setempat
1. Tradisi Upacara Adat Sedekah Bedusun di Desa Pagar Agung Kecamatan
Rambang Kabupaten Muara Enim
2. Tradisi Bergubalan ( Minggat ) Dalam Masyarakat Desa Pagar Agung
Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim
Ada beberapa Tradisi yang masih hidup di dalam masyarakat setempat salah satunya
adalah yang saya teliti tentang Tradisi Upacara Adat Sedekah Bedusun di Desa Pagar Agung
Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim karena tradisi sedekah bedusun itu merupakan
suatu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pagar Agung. Oleh karena itu, tradisi
tersebut tidak bisa dihilangkan begitu saja dan tetap dilaksanakan menurut adat yang berlaku
dalam masyarakat yang dilaksanka setiap tahun sekali. Sedekah bedusun dilakukan dengan
cara penyembelihan hewan kerbau, do’a bersama, dilanjutkan dengan makan bersama dan
saling silaturahmi sesama masyarakat Desa Pagar Agung. Tradisi sedekah bedusun
dilaksanakan dengan tujuan untuk menolak balak, berdo’a untuk ruh nenek moyang dan
mengucap syukur atas nikmat yang telah didapat.
Bapak Darma Setiawan, ketuan adat di Desa Pagar Agung menjelaskan bahwa sedekah
bedusun ini merupakan sedekah untuk membersikan Dusun Pagar Agung supaya terhindar
dari malapetaka seperti, banjir, wabah penyakit dan perampokan, maka akan diadakan
upacara adat sedekah bedusun.14
Upacara adat sedekah bedusun yang dilaksanakan di Desa
Pagar Agung cendrung lebih bersifat keagamaan yang mayoritas agama islam. Dalam tradisi
ini, masyarakat meminta keselamatan untuk kedepannya, dan lebih baik dari yang lalu,
dengan cara berdo’a bersama-sama di masjid.
Pelaksanaan tradisi upacara adat sedekah bedusun mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk masyarakat desa pagar agung, pelaksaan tradisi upacara adat sedekah bedusun
mempunyai tujuan untuk menolak balak, menjauhkan penyakit, meminta rezeki dan
bersyukur atas apa yang didapat.
2. Untuk mempererat rasa kekeluargaan masyarakat desa pagar agung, yaitu melalui
gotong royong, bersilaturahmi antar masyarakat.
14
Wawancara dengan Bapak Darma Setiawan (Ketua Adat Desa Pagar Agung), Pada Tanggal 16 Januari
2020 di Desa Pagar Agung Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim