166
GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM MEDIS DI RSU KOTA TANGERANG SELATAN DAN RSIA KEMANG MEDICAL CARE TAHUN 2017 SKRIPSI Disusun Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) Disusun Oleh : AGUNG TAHFIDZUL IMAN 1113101000078 PEMINATAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM

MEDIS DI RSU KOTA TANGERANG SELATAN DAN RSIA KEMANG MEDICAL

CARE TAHUN 2017

SKRIPSI

Disusun Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

(S.KM)

Disusun Oleh :

AGUNG TAHFIDZUL IMAN

1113101000078

PEMINATAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

i

Page 3: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

ii

Page 4: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

iii

Page 5: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN (MPK)

Tangerang Selatan, Januari 2018

Agung Tahfidzul Iman, NIM : 1113101000078

Gambaran Efektivitas dan Kepuasan Pasien Pada Unit Rekam Medis di RSU Kota

Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care Tahun 2017

xiii + 109 halaman, 20 tabel, 4 gambar, 4 lampiran

ABSTRAK

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan. Penelitian dilakukan

di unit rekam medis dengan mencari input, proses, output dan outcome. Dimana input meliputi

man, money, method, machine dan material. Proses meliputi penyimpanan, pengolahan dan

distribusi berkas. Output mengukur informed concent dan waktu distribusi berkas. Sedangkan

outcome mengukur kepuasan pasien. Penelitian perbandingan antara pelaksanaan rekam medis

dan kepuasan pasien dilakukan di dua rumah sakit yakni RSIA Kemang Medical Care dan RSU

Kota Tangerang Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – November 2017 menggunakan

desain penelitian mix method dengan pendekatan sequential exploratory, pada 106 responden di

masing-masing rumah sakit untuk mengetahui indikator informed concent dan kepuasan pasien,

sedangkan untuk mengetahui waktu distribusi melakukan observasi kepada 10 berkas pasien.

Pengukuran waktu distribusi dilakukan dengan mengukur waktu pasien mendaftar hingga berkas

sampai ke poliklinik yang di tuju.

Hasil penelitian dari segi input menunjukan perbedaan antara lain SDM dan keuangan

dimana SDM di RSU Kota Tangerang Selatan berjumlah 14 orang, sedangkan di RSIA Kemang

Medical Care berjumlah 10 orang. Dari segi keuangan, RSIA Kemang Medical Care mempunyai

biaya khusus untuk pelatihan petugas rekam medis. Pada proses terdapat perbedaan dari segi

penyimpanan, dimana RSIA Kemang Medical Care menerapkan sistem kode warna (Visual

Management) dan PJ per rak. Dari segi output, terdapat perbedaan dari segi waktu distribusi dan

informed concent dimana waktu distribusi di RSU Kota Tangerang Selatan adalah 27

menit/berkas, sedangkan di RSIA Kemang Medical Care adalah 8 menit/berkas. Informed

concent pasien di RSU Kota Tangerang Selatan sebesar 98,1% sedangkan di RSIA Kemang

Medical Care sebesar 100%. Tingkat kepuasan pasien di RSU Kota Tangerang Selatan mendapat

nilai 84,1% sedangkan di RSIA Kemang Medical Care mendapat nilai 95,3%.

Keyword : Pendekatan sistem, Rekam Medis, Kepuasan Pasien dan Rumah Sakit

Referensi : 21 buku, 9 kebijakan nasional, 12 jurnal.

Page 6: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

v

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAMS

HEALTH SERVICES MANAGEMENT

South Tangerang, January 2018

Agung Tahfidzul Iman, NIM : 1113101000078

Description of Patient Satifactions in Medical Record Unit of Outpatient in RSU Kota

Tangerang Selatan and RSIA Kemang Medical Care 2017

xiii + 110 page, 20 table, 4 picture, 4 attachment

ABSTRACT

A medical record is a file containing records and documents about the patient's identity,

examination, treatment, actions, and other services that have been provided. Research is done by

searching input, process, output and outcome. Where inputs include man, money, method,

machine and material. Processes include file storage, processing and distribution. The output

measures the informed concent and the time of the distribution of the file. While outcome measure

patient satisfaction. Comparative study between medical record implementation and patient

satisfaction was done in two hospitals namely RSIA Kemang Medical Care and South Tangerang

City Public Hospital. The research was conducted in May - November 2017 using mixed method

design research with sequential exploratory approach, 106 respondents in each hospital to know

indicator of informed concent and patient satisfaction, while to know the time of distribution do

observation to 10 patient file. Measurement of the time of distribution is done by measuring the

patient's time to register until the file reaches the target polyclinic

The results of research in terms of inputs show differences, among others, human

resources and finance where human resources in RSU Tangerang Selatan City amounted to 14

people, while in RSIA Kemang Medical Care amounted to 10 people. In terms of finances, RSIA

Kemang Medical Care has a special cost for training medical recorder. In the process there are

differences in terms of storage, where RSIA Kemang Medical Care apply color code system

(Visual Management) and PJ per rack. In terms of output, there is a difference in terms of time

distribution and informed concent where the distribution time at RSU South Tangerang is 27

minutes / file, while in RSIA Kemang Medical Care is 8 minutes / file. Informed concent of

patients at RSU Tangerang Selatan is 98.1% while in RSIA Kemang Medical Care is 100%. The

level of patient satisfaction at RSU Tangerang Selatan got 84.1% while in RSIA Kemang Medical

Care got 95,3%.

Keyword : Approach System, Medical Record, Patient Satisfaction and Hospital

References: 21 books, 9 national policies, 12 journals.

Page 7: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

vi

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Gambaran Efektivitas dan Kepuasan Pasien Pada Unit Rekam Medis di RSU Kota

Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care” guna memenuhi sebagian persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam

menyelesaikan skripsi ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada MA sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dapat menjadi pemimpin yang mengayomi mahasiswa.

2. Bapak Prof. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kelancaran pelayanan dan urusan

Akademik.

3. Ibu Fajar Ariyanti, M.Kes, Ph.D selaku Ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat yang terlah memberikan kelancaran pelayanan dalam urusan

Akademik.

4. Ibu Fase Badriah M.Kes, Pd.D selaku dosen Pembimbing Akademik dan

Pembimbing Skripsi yang telah memberikan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

Page 8: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

vii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi maupun

susunannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis juga bagi para

pembaca.

Tangerang Selatan, Januari 2018

Penulis

Page 9: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………… i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI …………………………………………… ii

ABSTRAK ……………………………………………………………………….. iv

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… vi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… viii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. xiii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………....... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………. 4

1.3 Pertanyaan Penelitian ……………………………………………………… 5

1.4 Tujuan Penelitian ………………………………………………………….. 5

1.4.1 Tujuan Umum ……………………………………………………... 5

1.4.2 Tujuan Khusus …………………………………………………….. 5

1.5 Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 6

1.5.1 Bagi Rumah Sakit …………………………………………………. 6

1.5.2 Bagi Peneliti ……………………………………………………….. . 6

1.5.3 Bagi Institusi Pendidikan ………………………………………….. 6

1.6 Ruang Lingkup Penelitian …………………………………………………. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit ………………………………………………………………. 8

2.1.1 Definisi Rumah Sakit ……………………………………………… 8

2.1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit …………………………………… 8

2.1.3 Jenis dan Klasifikasi Rumah Sakit ………………………………… 9

2.1.3.1 Jenis Rumah Sakit Secara Umum ………………………… 9

2.1.3.2 Klasifikasi Rumah Sakit Umum ………………………….. 10

Page 10: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

ix

2.2 Rawat Jalan ………………………………………………………………... 11

2.2.1 Definisi Rawat Jalan ………………………………………………. 11

2.2.2 Standar Pelayanan Rawat Jalan …………………………………… 11

2.3 Rekam Medis ……………………………………………………………… 12

2.3.1 Pengertian Rekam Medis ………………………………………….. 12

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Rekam Medis ………………………………... 13

2.3.3 Mutu Rekam Medis ………………………………………………... 16

2.3.4 Sistem Pengelolaan Rekam Medis ………………………………… 17

2.3.4.1 Sistem Penamaan Rekam Medis ………………………….. 17

2.3.4.2 Sistem Penomoran Rekam Medis …………………………. 18

2.3.5 Sistem Penyimpanan Rekam Medis ……………………………….. 19

2.3.6 Distribusi Berkas Rekam Medis …………………………………. 24

2.3.7 Petugas Rekam Medis ……………………………………………... 25

2.3.8 Lokasi Unit Rekam Medis ………………………………………… 28

2.4 Efektivitas …………………………………………………………………. 29

2.4.1 Definisi Efektivitas ………………………………………………... 29

2.4.2 Efektivitas Pelayanan Rekam Medis ……………………………… 29

2.5 Kepuasan Pasien …………………………………………………………... 31

2.5.1 Definisi Kepuasan Pasien …………………………………………. 31

2.5.2 Kepuasan Pasien …………………………………………………... 31

2.5.3 Dimensi Kepuasan Pasien …………………………………………. 33

2.6 Konsep Lean Hospital …………………………………………………….. 33

2.6.1 Lean Hosptal ………………………………………………………. 33

2.6.2 Tujuan dan Manfaat Lean Hospital ……………………………..... 34

2.6.3 Pemborosan (Waste) ………………………………………………. 35

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori ……………………………………………………………. 38

Page 11: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

x

3.2 Kerangka Konsep …………………………………………………………. 39

3.3 Definisi Istilah ……...…………………….………………………………. 42

3.3 Definisi Operasional ……………………………………………………… 44

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis dan Desain Penelitian ……………………………………………….. 48

4.2 Tempat dan Waktu ………………………………………………………… 49

4.3 Populasi dan Sampel ………………………………………………………. 49

4.3.1 Populasi Penelitian Kuantitatif ……………………………………. 49

4.3.2 Populasi Penelitian Kualitatif ……………………………………... 49

4.3.3 Sampel …………………………………………………………….. 50

4.3.3.1 Sampel Penelitian Kuantitatif ……………………………... 50

4.3.3.2 Sampel Penelitian Kualitatif ………………………………. 51

4.4 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………… 51

4.4.1 Pengumpulan Data Primer ………………………………………… 51

4.4.2 Pengumpulan Data Sekunder ……………………………………… 53

4.5 Manajemen Data …………………………………………………………... 54

4.5.1 Manajemen Data Kuantitatif ………………..…………………….. 54

4.5.2 Manajemen Data Kualitatif ………………………………………... 55

4.6 Uji Validitas ……………………………………………………………….. 56

4.7 Uji Realibilitas …………………………………………………………….. 56

4.8 Uji Kredibilitas ……………………………………………………………. 57

4.9 Analisis Data Univariat ……………………………………………………. 58

BAB V HASIL

5.1 Gambaran Umum RSU Kota Tangerang Selatan …………………………. 60

5.1.1 Sejarah dan Geografis RSU Kota Tangerang Selatan …………… 60

5.1.2 Visi dan Misi RSU Kota Tangerang Selatan …………………….. 62

5.1.3 Tujuan dan Motto RSU Kota Tangerang Selatan …………………. 62

Page 12: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

xi

5.1.4 Tugas dan Fungsi RSU Kota Tangerang Selatan ………………… 62

5.1.5 Sasaran Pelayanan yang Diberikan ………………………………. 63

5.1.6 Struktur Organisasi RSU Kota Tangerang Selatan ………………. 64

5.1.7 Ketenagaan RSU Kota Tangerang Selatan ……………………….. 67

5.1.8 Pelayanan Poliklinik RSU Kota Tangerang Selatan ……………... 70

5.2 Gambaran Umum RS Kemang Medical Care ……………………………. 70

5.2.1 Latar Belakang RS Kemang Medical Care ……………………….. 70

5.2.2 Visi dan Misi RS Kemang Medical Care ………………………… 71

5.2.3 Mitra RS Kemang Medical Care …………………………………. 71

5.2.4 Pelayanan Rawat Jalan RS Kemang Medical Care ……………….. 72

5.3 Sumber Daya (Input) RSU Kota Tangerang Selatan …………………….. 73

5.4 Sumber Daya (Input) RSIA Kemang Medical Care……………………… 77

5.5 Proses Rekam Medis di RSU Kota Tangerang Selatan ………………….. 79

5.5.1 Sistem Penyimpanan Rekam Medis ………………………………. 79

5.5.2 Pengolahan Rekam Medis (Assembling) …………………………. 80

5.5.3 Distribusi Rekam Medis ………………………………………….. 81

5.6 Proses Rekam Medis RSIA Kemang Medical Care ……………………… 85

5.6.1 Penyimpanan Berkas Rekam Medis ………………………………. 85

5.6.2 Pengolahan Rekam Medis (Assembling) ………………………….. 86

5.6.3 Distribusi Berkas Rekam Medis …………………………………. 86

5.7 Output Sistem Rekam Medis RSU Kota Tangerang Selatan …………….. 87

5.7.1 Informed Concent ………………………………………………… 87

5.7.2 Distribusi Berkas Rekam Medis …………………………………. 88

5.8 Output Sistem Rekam Medis RSIA Kemang Medical Care ……………… 88

5.8.1 Informed Concent ………………………………………………… 88

5.8.2 Distribusi Berkas Rekam Medis …………………………………. 89

5.9 Kepuasan Pasien RSU Kota Tangerang Selatan …………………………. 90

Page 13: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

xii

5.10 Kepuasan Pasien RSIA Kemang Medical Care …………………………. 91

5.11 Perbandingan Kepuasan Pasien dengan Standar Permenkes …………….. 92

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian …………………………………………………… 94

6.2 Input ……………………………………………………………………… 95

6.2.1 Sumber Daya Manusia di Bag. Rekam Medis ……………………. 95

6.2.2 Keuangan Bag. Rekam Medis ……………………………………. 96

6.2.3 Metode Pelayanan Rekam Medis …………………………………. 97

6.2.4 Mesin pada Bag. Rekam Medis …………………………………… 98

6.2.5 Material pada Bag. Rekam Medis ………………………………… 98

6.3 Proses ……………………………………………………………………. 99

6.3.1 Penyimpanan Berkas Rekam Medis ……………………………… 99

6.3.2 Pengolahan Berkas Rekam Medis ……………………………….. 100

6.3.3 Distribusi Berkas Rekam Medis …………………………………. 101

6.4 Output ……………………………………………………………………. 102

6.4.1 Informed Concent ………………………………………………… 102

6.4.2 Waktu Distribusi dan Tata Letak Ruang Rekam Medis …….……. 103

6.5 Outcome (Kepuasan Pasien) ………………………………………………. 104

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan ………………………………………………………………….. 110

7.2 Saran ……………………………………………………………………... 111

7.2.1 Bagi Peneliti ……………………………………………………… 111

7.2.2 Bagi RSU Kota Tangerang Selatan ………………………………. 112

7.2.3 Bagi RSIA Kemang Medical Care ………………………… ……... 112

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Efektivitas Pelayanan Rekam Medis ……………………….. 30

Tabel 2.2 Delapan Waste dalam Lean Hospital …………………………………. 36

Tabel 4.1 Tabel Triangulasi ………………………………………………………. 58

Tabel 5.1 Ketenagaan RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 ………………. 67

Tabel 5.2 SDM Rekam Medis di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 …… 73

Tabel 5.3 SDM Rekam Medis di RSIA Kemang Medical Care Tahun 2017 ……. 77

Tabel 5.4 Proses Distribusi Berkas Rekam Medis Pasien Baru …………………. 82

Tabel 5.5 Proses Distribusi Berkas Rekam Medis Pasien Lama ………………… 84

Tabel 5.6 Informed Concent RSU Kota Tangerang Selatan ……………………... 87

Tabel 5.7 Distribusi Berkas Rekam Medis di RSU Kota Tangerang Selatan …… 88

Tabel 5.8 Informed Concent RSIA Kemang Medical Care ……………………... 88

Tabel 5.9 Distribusi Berkas Rekam Medis di RSIA Kemang Medical Care ……. 89

Tabel 5.10 Perhitungan Nilai Kepuasan Pasien Per Dimensi di RSU Kota

Tangerang Selatan ……………..………………………………………… 90

Tabel 5.11 Perhitungan Nilai Kepuasan Pasien per Dimensi di RSIA Kemang

Medical Care …………………………………………………………… 91

Tabel 5.12 Perbandingan Nilai Kepuasan Pasien dengan Standar Permenkes ……. 92

Tabel 5.13 Waktu Tunggu Pasien di RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA

Kemang Medical Care …………………………………………………. 93

Tabel 6.1 Perbandingan Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) ………………… 96

Tabel 6.2 Perbedaan Tata Urut Assembling Berkas Rekam Medis Pasien ………. 100

Tabel 6.3 Perbandingan Informed Concent di RSU Kota Tangerang Selatan

Dan RS Kemang Medical Care ……………………………………….. 102

Tabel 6.4 Perbandingan Waktu Distribusi Berkas Rekam Medis Rawat Jalan …… 103

Page 15: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

xiv

Tabel 6.5 Perbandingan Kepuasan Pasien Teradap Pelayanan Rekam Medis …….. 106

Page 16: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Teori ………………………………………………........ ….. 39

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian ………………………………………….. 41

Gambar 5.1 Peta Wilayah Kota Tangerang Selatan ………………………………… 61

Gambar 5.2 Struktur Organisasi RSU Kota Tangerang Selatan …………………… 65

Page 17: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,

rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit didirikan dan diselenggarakan dengan

tujuan memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk asuhan keperawatan, tindakan

medis, diagnostic, serta upaya rehabilitasi dalam memenuhi kebutuhan pasien.Rumah

sakit dapat dikatakan sebagai institusi yang kompleks dimana terdapat pelayanan

medis dan non medis.

Pada era globalisasi, rumah sakit dituntut untuk terus berkembang agar tidak

kalah bersaing dengan rumah sakit lain. Salah satu aspek yang diperhatikan dalam

perkembangan rumah sakit adalah mutu pelayanan baik yang berhubungan dengan

pasien maupun tidak.Rumah Sakit tidak hanya mampu memberikan pelayanan yang

memuaskan (Costumer Satifaction), tetapi juga berorientasi pada nilai (Costumer

Value). Sehingga tidak semata-mata mengejar pencapaian produktivitas yang tinggi,

tetapi juga kinerja yang akan diberikan (Gasperz, 2012).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/Menkes/Per/III/2008 yang

dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang

telah diberikan kepada pasien. Rekam medis merupakan bagian vital bagi suatu rumah

sakit, mengingat fungsinya sebagai alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin

dokter, dasar pembayaran pelayanan kesehatan dan data statistik kesehatan (Depkes

RI, 2008). Salah satu faktor yang harus juga diperhatikan dalam meningkatkan mutu

Page 18: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

2

pelayanan adalah bagaimana rumah sakit menyelengarakan Rekam Medis bagi

pasiennya, baik pasien Rawat Jalan maupun pasien Rawat Inap.Dalam

penyelanggaraan rekam medis tersebut hendaknya sesuai dengan standart yang

berlaku, serta harus ditunjang dengan adanya pengelolaan rekam medis yangbaik dan

sesuai dengan peraturan menteri kesehatan No. 749/menkes/per/XII/1989 tentang

rekam medis.

RSU Kota Tangerang Selatan merupakan satu-satunya rumah sakit umum di

Kota Tangerang Selatan, sehingga menyebabkan tingginya jumlah kunjungan pasien

berobat menggunakan jaminan sosial, baik jaminan sosial JKN maupun e-ktp.

Berdasarkan observasi pada bagian rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan,

masih terdapat beberapa masalah antara lain : hilangnya beberapa berkas rekam medis

pasien lama, waktu pengiriman berkas lebih dari 10 menit dan tidak lengkapnya

pengisian berkas rekam medis pasien. Hal ini mengakibatkan banyaknya keluhan dari

petugas medis seperti dokter dan perawat serta pasien yang membutuhkan pertolongan

segera, namun berkasnya belum ditemukan.

RSIA Kemang Medical Care merupakan salah satu rumah sakit yang

didedikasikan secara eksklusif kepada pasien wanita dan anak.Dalam pelaksanaan

pelayanan kesehatan di RSIA Kemang Medical Care menerapkan

LeanHospital.Metode ini dapat memenuhi semua skala operasional, strategis dan

taktis.Lean Management yang diterapkan di rumah sakit dikenal dengan

LeanHospital, yaitu sekumpulan tools manajemen sistem dan filosofi yang dapat

membantu rumah sakit mengubah tatanan organisasinya menjadi jauh lebih baik dan

produktif. Metode ini menawarkan solusi bagi rumah sakit untuk meningkatkan

kualitas pelayanan pasien dengan cara mengurangi kesalahan (error) dan waktu

tunggu (waiting).

Page 19: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

3

RSIA Kemang dalam penerapan konsep Lean Hospital memberikan dampak

pada kepuasan pasien pada bulan Juli (89%), Agustus (90%) dan September (89%)

(kemangmedicalcare.com). Selain tingkat kepuasan pasien yang melebihi target 80%,

terdapat beberapa variabel yang meningkat, antara lain ketersediaan obat (80%) dan

pendapatan rumah sakit lebih tinggi dari pengeluaran rumah sakit tersebut.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adellia Yolla tentang

“Pendekatan Lean Healthcare Untuk Meminimasi Waste di Rumah Sakit Islam

Unisma Malang”, menunjukan bahwa dengan menerapkan konsep Lean dapat

mengindentifikasi dan memberikan prioritas kegagalan dalam pelayanan. Selain itu,

ada penelitian dari Sri Panuti tentang “Rancangan Perbaikan Kualitas Layanan

Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Cilegon dengan Pengintegrasian Metode

Servqual, Lean dan Six Sigma”, pada penelitian tersebut menunjukan factor-faktor

yang yang menyebabkan ketidakpuasan pasien antara lain, sistem rekam medis yang

kurang jelas, sistem masih manual, dan kurangnya komunikasi antara dokter dengan

petugas informasi. Pada penelitian tersebut, menunjukan bahwa dengan penerapan

konsep Lean akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan biaya yang

rendah, waktu yang singkat, keselamatan pasien meningkat dan meningkatkan

motivasi pegawai dengan memperpendek alur proses dengan menghilangkan beberapa

hal yang tidak berguna (non value added)(Wasetya, 2012).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mustainul Habibi mengenai Hubungan

Waktu Pelayanan Rekam Medis di TPPRJ Dengan Kepuasan Pasien Poliklinik Bedah

di RSU dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2012 menyebutkan bahwa terdapat hubungan

antara waktu distribusi dengan kepuasan pasien. Waktu distribusi merupakan salah

satu indikator pelayanan rekam medis yang terdapat pada Permenkes No. 129 Tahun

2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, indikator lainnya adalah

Page 20: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

4

kelengkapan berkas rekam medis dan informed concent kepada pasien.Penelitian

serupa dilakukan oleh Mira Kusmawati dengan judul Pengaruh Pelayanan Rekam

Medik Rawat Jalan Terhadap Kepuasan Pasien Umum di UPTD Puskemas DTPD

Kawali Kabupaten Ciamis, yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara

pelayanan rekam medis yang dilakukan oleh petugas dengan kepuasan pasien.

Oleh karena itu, penelitian ini akan menggambarkan capaian indikator yang

terdapat pada Permenkes No. 129 tahun 2008 danmengukur kepuasan pasien terhadap

pelayanan rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical

Care. Perbandingan dilakukan dengan mengukur dan mengetahui input, proses, output

dan impact di masing-masing rumah sakit.

1.2 Rumusan Masalah

RSU Kota Tangerang Selatan merupakan satu-satunya rumah sakit umum di

Kota Tangerang Selatan, sehingga menyebabkan tingginya jumlah kunjungan pasien

berobat menggunakan jaminan sosial, baik jaminan sosial JKN maupun e-ktp.

Berdasarkan observasi pada bagian rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan,

masih terdapat beberapa masalah antara lain : hilangnya beberapa berkas rekam medis

pasien lama, waktu pengiriman berkas lebih dari 10 menit dan tidak lengkapnya

pengisian berkas rekam medis pasien.

Penelitian akan membandingkan sistem rekam medis di RSIA Kemang

Medical Care dan RSU Kota Tangerang Selatan. Perbandingan dilakukan dengan

mengukur dan mengetahui input, proses, output dan impact di masing-masing rumah

sakit.Selain itu, dilakukan pengukuran kepuasan di Unit Rekam Medis RSIA Kemang

Medical Caredan RSU Kota Tangerang Selatan.

Page 21: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

5

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana input sistem rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan dan

RSIA Kemang Medical Caretahun 2017 ?

2. Bagaimana proses pelaksanaan di Unit Rekam Medis RSIA Kemang Medical

Care dan RSU Kota Tangerang Selatantahun 2017 ?

3. Bagaimana pencapaian indikator pada Permenkes No. 129 tahun 2008 tentang

SPM Rumah Sakit di RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang

Medical Care tahun 2017 ?

4. Bagaimana tingkat kepuasan pasien pada unit rekam medis di RSU Kota

Tangerang Selatan dengan RSIA Kemang Medical Caretahun 2017

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Melakukan gambaran perbandingan kepuasan pasien antara RSIA

Kemang Medical Care dan RSU Kota Tangerang Selatan.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui input (man, money, method, material, dan machine) yang

digunakan oleh unit rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan dan

RSIA Kemang Medical Care Tahun 2017.

2. Mengetahui proses pelaksanaan rekam medis (penyimpanan,

pengolahan dan distribusi berkas rekam medis) di Unit Rekam Medis

RSIA Kemang Medical Caredan RSU Kota Tangerang Selatan Tahun

2017.

3. Mengukur capaian indikator pelayanan rekam medis di RSU Kota

Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care Tahun 2017.

Page 22: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

6

4. Mengukur kepuasan pasien terhadap pelayanan rekam medis di RSU

Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care Tahun 2017.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Rumah Sakit

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan evaluasi bagi

institusi RSU Kota Tangerang Selatan, khususnya bagian rekam medis

dalam merencanakan dan menyempurnakan proses pelayanan kesehatan.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan evaluasi bagi

institusi RSIA Kemang Medical Care, khususnya bagian rekam medis

dalam merencanakan dan menyempurnakan proses pelayanan kesehatan.

c. Rumah Sakit dapat melakukan evaluasi pelayanan dengan melihat tingkat

kepuasan pasien terhadap pelayanan rekam medis di RSU Kota

Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care.

1.5.2 Bagi Peneliti

Peneliti dapat memahami perbandingan sistem rekam medis antara

RSIA Kemang Medical Care dan RSU Kota Tangerang Selatan.

1.5.3 Bagi Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan mendapatkan informasi dalam pengembangan

ilmu pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan pelayanan rumah

sakit dengan konsep Lean Hospital.

Page 23: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

7

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas pelayanan

dan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rekam medis di RSU Kota Tangerang

Selatan dan RSIA Kemang Medical Care.Adapun penelitian ini akan dilakukan pada

bulan Mei – November 2017 di Bagian Rekam Medis RSU Kota Tangerang Selatan

dan RSIA Kemang Medical Care. Penelitian ini menggunakan desain

penelitiankomparatif kombinasi denganpendekatan seqeuential exploratory, yaitu

metode penelitian kombinasi (mixed method) yang menggabungkan metode penelitian

kualitatif dan kuantitatif secara berurutan, dimana pada tahap pertama penelitian

menggunakan metode kualitatif dan pada tahap kedua menggunakan metode

kuantitatif (Sugiyono, 2014).

Penelitian kualitatif pada penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data

mengenai input dan proses di Unit Rekam Medis. Sedangkan, penelitian kuantitatif

dilakukan untuk mendapatkan hasil dari output atau capaian indikator dan kepuasan

pasien pada RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care..Dalam

menentukan sampel penelitian menggunakan Teknik sampling estimasi proporsi di

RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care.

Page 24: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit

2.1.1 Definisi Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Rumah sakit juga merupakan tempat menyelenggarakan upaya

kesehatan yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal

bagi masyarakat. Upaya kesehatan dilakukan dengan pendekatan

pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit

(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang

dilaksanakan secara serasi dan terpadu serta berkesinambungan (Siregar,

2004).

2.1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

tentang rumah sakit, rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan kesehatan paripurna adalah

pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif.

Page 25: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

9

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun

2009, rumah sakit umum mempunyai fungsi:

a) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai

dengan standar pelayanan rumah sakit.

b) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan yang paripurna.

c) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.

d) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan

teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan

kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang

kesehatan.

2.1.3 Jenis dan Klasifikasi Rumah Sakit

2.1.3.1 Jenis Rumah Sakit Secara Umum

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009

tentang rumah sakit, rumah sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan

pengelolaannya:

1. Berdasarkan jenis pelayanan

a) Rumah Sakit Umum

Memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang

dan jenis penyakit.

b) Rumah Sakit Khusus

Memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau

satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan

umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.

Page 26: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

10

2. Berdasarkan Pengelolaan

a) Rumah Sakit Publik

Dapat dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan

badan hukum yang bersifat nirlaba. Rumah sakit publik yang

dikelola pemerintah dan pemerintah daerah diselenggarakan

berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan

Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

b) Rumah Sakit Privat

Dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang

berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.

2.1.3.2 Klasifikasi Rumah Sakit Umum

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009

tentang rumah sakit, dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan

secara berjenjang dan fungsi rujukan, rumah sakit umum diklasifikasikan

berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan rumah sakit:

a. Rumah sakit umum kelas A, adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas

dan subspesialistik luas.

b. Rumah sakit umum kelas B, adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-

kurangnya sebelas spesialistik dan subspesialistik luas.

c. Rumah sakit umum kelas C, adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik

Page 27: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

11

dasar.

d. Rumah sakit umum kelas D, adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar.

2.2 Rawat Jalan

2.2.1 Definisi Rawat Jalan

Keputusan Menteri Kesehatan No.66 /Menkes/ ll/1987 yang di maksud

Rawat jalan dan Pelayanan Rawat Jalan. Rawat Jalan adalah pelayanan

terhadap orang yang masuk rumah sakit , untuk keperluan observasi, diagnosa,

pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal

diruang rawat inap.Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang diberikan di

unit pelaksanaan fungsional rawat jalan terdiri dari poliklinik umum dan

poliklinik spesialis serta unit gawat darurat.Rawat Jalan adalah pelayanan

kedokteran di Indonesia dapat di bedakan atas dua macam yaitu

diselenggarakan oleh swasta banyak macamnya, yaitu praktek bidan, praktek

gigi, praktek darurat (perorangan atau pkelompok), poliklinik, balai

pengobatan, dan sebagainya. Yang seperti ini sebagai pelaksanakan pelayanan

kesehatan tingkat pertama serta praktek dokter spesialis dan rumah sakit

sebagai jenjang sarana pelayanan kesehatan tingkat ke-2 dan ke-3

(Azwar,1996).

2.2.2 Standar Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan spesialistik yang

dilaksanakan di Rumah Sakit.Ketersediaan pelayanan rawat jalan untuk

Rumah Sakit disesuaikan dengan spesifikasi dari Rumah Sakit tersebut

(Depkes, 2008). Berdasarkan Permenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008, Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Rawat Jalan di Rumah Sakit adalah sebagai

Page 28: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

12

berikut:

a. Pelayanan di Poliklinik Spesialis diberikan oleh 100% dokter spesialis

b. Ketersediaan pelayanan di rawat jalan terdiri dari klinik anak, klinik

penyakit dalam, klinik kebidanan, dan klinik bedah.

c. Ketersediaan pelayanan di Rumah Sakit Jiwa terdiri dari anak remaja,

NAPZA, gangguan psikotik, gangguan neurotic, mental retardasi, mental

organic dan usia lanjut.

d. Jam buka pelayanan rawat jalan antara pukul 08.00 s.d pukul 13.00 WIB

setiap hari kerja, kecuali hari Jum’at pukul 08.00 s.d 11.00 WIB.

e. Waktu tunggu dirawat jalan adalah ≤ 60 menit.

f. Kepuasan pelanggan ≥ 90%

g. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskop TB ≥ 60%

h. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit ≤

60%.

2.3 Rekam Medis

2.3.1 Pengertian Rekam Medis

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan

lain yang telah diberikan kepada pasien (Depkes, 2008).Rekam medis adalah

berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis,

pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang

diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang

dilakukan di unit-unit rawat jalan termasuk unit gawat darurat dan rawat inap.

(Depkes, 1991).

Page 29: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

13

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

tentang identitas, anamnesis, diagnosis pengobatan, pemeriksaan, pengobatan,

tindakan, dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien pada sarana

pelayanan kesehatan yang meliputi pendaftaran pasien yang dimulai dari

tempat penerimaan pasien, kemudian bertanggung jawab untuk

mengumpulkan, menganalisa, mengolah, dan menjamin kelengkapan berkas

rekam medis dari unit rawat jalan, unit rawat inap, unit gawat darurat, dan unit

penunjang lainnya (Hatta, 2008).

Rekam Medis adalah siapa, apa, dimana, dan bagaimana perawatan

pasien selama di rumah sakit, untuk melengkapi rekam medis harus memiliki

data yang cukup tertulis dalam rangkaian kegiatan guna menghasilkan

diagnosis, jaminan, pengbatan, dan hasil akhir. Rekam medis adalah

keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas pasien,

anamnese penentuan fisik laboratorium, diagnose segala pelayanan dan

tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang

dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat

(Rustiyanto, 2009).

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Rekam Medis

Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi

dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Tanpa didukung suatu

sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib

administrasi di tempat pelayanan kesehatan akan berhasil sebagaimana yang

diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang

menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan. Manfaat rekam medis

mencantum nilai-nilai aspek yang dikenal dengan sebutan ALFREDS

Page 30: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

14

(Administrative, Legal, Financial, Research, Education, Documentation, and

Service) yaitu sebagai berikut:

a. Administrative(Aspek Administrasi)

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai

administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan

wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan

paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

b. Legal (Aspek Hukum)

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai hukum,

karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian

hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan

hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan

keadilan.

c. Financial (Aspek Keuangan)

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai uang,

karena isinya menyangkut data atau informasi yang dapat

digunakan sebagai aspek keuangan.

d. Research (Aspek Penelitian)

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai

penelitian, karena isinya menyangkut tentang data atau

informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian

dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.

e. Education(Aspek Pendidikan)

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai

pendidikan, karena isinya menyangkut data atau informasi

Page 31: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

15

tentang pengembangan kronologis dan kegiatan pelayanan

medis yang diberikan kepada pasien, informasi tersebut

digunakan sebagai bahan referensi pengajaran bidang profesi

pemakai.

f. Documentation(Aspek Dokumentasi)

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai

dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang

harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan

pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.

g. Service (Aspek Medis)

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai medik,

karena catatan tersebut digunakan sebagai dasar untuk

merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan

kepada seorang pasien.

Dengan melihat beberapa aspek tersebut, rekam medis mempunyai

kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien

dengan pemberi pelayanan saja. Manfaat rekam medis secara umum adalah:

a. Sebagai media komunikasi antara dokter dan tenaga ahli lainnya

yang ikut ambil bagian di dalam memberikan pelayanan,

pengobatan, dan perawatan kepada pasien.

b. Menyediakan data yang berguna bagi keperluan penelitian dan

pendidikan.

c. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan

yang harus diberikan kepada pasien.

d. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan,

Page 32: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

16

perkembangan penyakit dan pengobatan selama pasien

berkunjung atau dirawat di rumah sakit.

e. Sebagai dasar yang berguna untuk analisis, penelitian, dan

evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada

pasien.

f. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun

dokter, dan tenaga kesehatan lainnya.

g. Sebagai dasar dalam perhitungan pembayaran pelayanan medis

pasien.

h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta

bahan pertanggung jawaban dan laporan.

2.3.3 Mutu Rekam Medis

Rekam medis yang baik dapat mencerminkan mutu pelayanan

kesehatan yang diberikan Rekam medis yang bermutu juga diperlukan untuk

persiapan evaluasi dan audit medis tehadap pelayanan medis secara

retrospektif terhadap rekam medis (Huffman, 1994). Tanpa dipenuhinya

syarat-syarat mutu dari rekam medis ini, maka tenaga medis maupun pihak

rumah sakit akan sulit membela diri di pengadilan bila terdapat tuntutan

malpraktik dari pasien. Mutu rekam medis yang baik adalah rekam medis yang

memenuhi indikator-indikator mutu rekam medis dalam Permenkes No. 129

Tahun 2008 Tentang Strandar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, sebagai

berikut:

a. Kelengkapan isian resume rekam medis

b. Informed Concet

c. Distribusi rekam medis pasien rawat jalan tidak lebih dari 10 menit.

Page 33: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

17

d. Distribusi rekam medis pasien rawat inap tidak lebih dari 15 menit.

2.3.4 Sistem Pengelolaan Rekam Medis

2.3.4.1 Sistem Penamaan Rekam Medis

Sistem penamaan rekam medis pada dasarnya adalah untuk

memberikan identitas kepada seorang pasien serta untuk membedakan antara

pasien satu dengan pasien lainnya, sehingga mempermudah dalam

memberikan pelayanan rekam medis kepada pasien yang datang berobat

kerumah sakit. Penulisan nama pasien pada rekam medis adalah sebagai

berikut (Depkes, 1991) :

1. Nama pasien harus lengkap, minimal terdiri dari dua suku kata.

Dengan demikian, ada beberapa kemungkinan dala penulisan nama

pasien yaitu :

a. Nama pasien sendiri apa bila sudah terdiri dari dua suku kata.

b. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama suami, bila

seorangperempuan bersuami.

c. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua,

biasanya nama ayah.

d. Bagi pasien yang mempunyai nama keluarga/marga

didahulukan dan kemudian diikuti dengan nama sendiri.

2. Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang

disempurnakan.

3. Bagi pasien perempuan diakhir nama lengkap ditambah Ny. Atau

Nn. sesuai dengan statusnya.

4. Pencantuman titel selalu diletakkan sesudah nama lengkap pasien.

5. Perkataan tuan, saudara, bapak, tidak dicantumkan.

Page 34: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

18

2.3.4.2 Sistem Penomoran Rekam Medis

Rekam medis pada hampir semua lembaga pelayanan kesehata

disimpan menurut nomor, yaitu berdasarkan nomor pasien masuk (admission

number). Ada 3 (tiga) macam sistem pemberian nomor pasien masuk

(admission numbering sistem) yang umum dipakai yaitu (Depkes, 1991) :

1. Pemberian nomor cara seri (serial numbering sistem)

Dengan sistem ini setiap pasien mendapat nomor baru setiap kujungan

ke rumah sakit. Jika pasien berkunjung lima kali, mendapat lima nomor yang

berbeda. Semua nomor yang diberikan kepada pasien tersebut harus di catat

pada Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) pasien yang bersangkutan. Rekam

medisnya disimpan diberbagai tempat sesuai nomor yang telah diperoleh.

2. Pemberian nomor cara unit ( unit numbering sistem)

Sistem ini memberikan hanya satu unit rekam medis kepada pasien

baik pasien tersebut berobat jalan maupun rawat inap. Pada saat seorang

pasien berkunjung pertama kali ke rumah sakit apakah sebagai pasien berobat

jalan ataupun untuk dirawat, kepadanya diberikan satu nomor (admitting

number) yang akan dipakai selamanya setiap kunjungan berikutnya, sehingga

pasien tersebut hanya mempunyai satu rekam medis yang tersimpan dibawah

satu nomor.

3. Pemberian nomor cara seri unit (serial unit numbering sistem)

Sistem ini merupakan gabungan antara sistem seri dan sistem unit.

Setiap pasien yang berkunjung ke rumah sakit diberikan satu nomor baru

tetapi rekam medisnya yang terahuludigabungkan dan disimpan di bawah

nomor yang paling baru sehingga terciptalah satu unit rekam medis. Apa bila

satu rekam medis lama diambil dan dipindahkan tempatnya ke nomor yang

Page 35: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

19

baru, di tempat yang lama diberi tanda petunjuk yang menunjukkan kemana

rekam medis tersebut dipindahkan. Tanda petunjuk tersebut diletakkan

menggantikan tempat rekam medis yang lama.

Dari ketiga macam sistem penomoran berdasarkan nomor pasien

masuk tersebut, pemberian nomor cara unit lah yang lebih baik digunakan,

karena dengan cara ini seorang pasien hanya memiliki satu nomor setiap

kunjungan ke rumah sakit, dan rekam medisnya baik rawat jalan maupun

rawat inap terkumpul dalam satu map (folder) sehingga dengan cepat

memberikan gambaran yang lengkap mengenai riwayat penyakit dan

pengobatan seorang pasien kepada rumah sakit maupun staf medis lainnya.

Selain itu juga menghilangkan kerepotan mencari/mengumpulkan rekam

medis pasien yang terpisah-pisah seperti pada sistem seri, menghilangkan

kerepotan mengambil rekam medis lama untuk disimpan ke nomor baru

seperti dalam sistem seri unit.

2.3.5 Sistem Penyimpanan Rekam Medis

Kegiatan menyimpan rekam medis merupakan usaha melindungi

rekam medis dari kerusakan fisik dan isi dari rekam medis itu sendiri. Rekam

medis harus disimpan dan dirawat dengan baik karena rekam medis

merupakan harta benda rumah sakit yang sangat berharga.

Ada 2 (dua) cara pengurusan penyimpanan dalam pengelolaan rekam

medis yaitu:

1. Sentralisasi

Sentralisasi adalah penyimpanan rekam medis pasien dalam

satu kesatuan baik catatan kunjungan poliklinik maupun catatan selama

Page 36: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

20

seorang pasien dirawat, disimpan pada satu tempat yaitu bagian rekam

medis.

Kebaikan sistem sentralisasi adalah :

- Dapat mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan

penyimpanan rekam medis.

- Mudah menyeragamkan tata kerja, peraturan dan alat yang

digunakan.

- Efisiensi kerja petugas.

- Permintaan akan rekam medis mudah dilayani setiap saat.

Kelemahan sistem sentralisasi adalah :

- Perlu waktu dalam pelayanan rekam medis.

- Perlu ruangan yang luas, alat-alat dan tenaga yang banyak

terlebih bila tempat penyimpanan jauh terpisah dengan lokasi

penggunaan rekam medis, misalnya dengan poliklinik.

2. Desentralisasi

Desentralisasi adalah penyimpanan rekam medis pada masing-

masing unit pelayanan. Terjadi pemisahan antara rekam medis pasien

poliklinik dengan rekam medis pasien dirawat. Rekam medis poliklinik

disimpan pada poliklinik yang besangkutan, sedangkan rekam medis

pasien dirawat disimpan dibagian rekam medis.

Kelebihan sistem desentralisasi adalah :

- Efisiensi waktu, dimana pasien mendapat pelayanan lebih

cepat.

- Beban kerja yang dilaksanakan petugas rekam medis lebih

ringan.

Page 37: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

21

- Pengawasan terhadap rekam medis lebih mudah karena

lingkungan lebih sempit.

Kelemahan sistem desentralisasi adalah :

- Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekam medis sehingga

informasi tentang riwayat penyakit pasien terpisah.

- Biaya yang diperlukan untuk pengadaan rekam medis,

peralatan dan ruangan lebih banyak.

- Bentuk/isi rekam medis berbeda.

- Menghambat pelayan bila rekam medis dibutuhkan oleh unit

lain.

Sistem penyimpanan rekam medis yang dipergunakan adalah sistem

numerik (berdasarkan angka atau nomor). Ada 3 (tiga) macam penyimpanan

dengan sistem numerik yaitu:

1) Sistem nomor langsung (straight numerical filing sistem)

Penyimpanan dengan sistem nomor langsung adalah

penyimpanan berkasrekam medis dalam rak secara berurutan sesuai

dengan urutan nomor rekammedis. Misalnya, 225023, 225024,

225025, 225026.

Kebaikan dari sistem ini adalah :

- Sangat mudah mengambil sejumlah rekam medis sekaligus

dengan nomor yang berurutan dari rak pada waktu diperlukan,

juga untuk mengambil rekam medis yang tidak aktif.

- Mudah melatih petugas yang melaksanakan pekerjaan

penyimpanan.

Page 38: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

22

Kelemahannya adalah :

- Kesibukan tidak merata. Pekerjaan paling sibuk terjadi pada rak

penyimpanan yaitu rekam medis dengan nomor terbaru.

- Perlu konsentrasi petugas yang sangat tinggi, karena harus

memperhatikan seluruh angka dari nomor rekam medis untuk

menghindari tertukarnya angka-angka yang bisa menyebabkan

rekam medis salah simpan.

- Pengawasan kerapian sukar dilakukan.

2) Sistem angka akhir (terminal digit filing sistem)

Sistem ini menggunakan nomor dengan 6 angka, yang

dikelompokkan menjadi 3,masing-masing terdiri dari 2 angka. Angka

pertama adalah kelompok 2angka yang terletak paling kanan, angka

kedua adalah kelompok 2 angka yang terletak di tengah dan angka

ketiga adalah kelompok 2 angka yang terletak paling kiri.

Dalam penyimpanan dengan sistem angka akhir ada 100

kelompok angka pertama yaitu 00 sampai dengan 99. pada waktu

menyimpan, petugas harus melihat angka pertama dan membawa

rekam medis tersebut kedaerah rak penyimpanan untuk kelompok

angka pertama yang bersangkutan. Pada kelompok angka pertama ini

rekam medis disesuaikan urutan letaknya menurut angka kedua,

kemudian rekam medis dimpan didalam urutan sesuai dengan

Contoh : 22 50 23

angka ketiga angka kedua angka pertama

(tertiary digits) (secondary digits) (primarydigits)

Page 39: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

23

kelompok angka ketiga, sehingga dalam setiap kelompok penyimpanan

nomor pada kelompok angka ketigalah yang selalu berlainan.

Contoh : 22-50-23

23-50-23

24-50-23

25-50-24

26-50-25

Kebaikan sistem angka akhir ini adalah :

- Pertambahan rekam medis merata ke 100 kelompok (section) di

dalam rak penyimpanan.

- Pekerjaan penyimpanan dan pengambilan rekam medis dapat

dibagi secara merata.

- Rekam medis yang tidak aktif dapat diambil dari rak

penyimpanan dari setiap section, pada saat ditambahnya rekam

medis baru di setiap section tersebut.

- Jumlah pertambahan rekam medis terkontrol, memudahkan

perencanaan rak.

- Kekeliruan menyimpan dapat di cegah, karena petugas hanya

memperhatikan 2 (dua) angka akhir saja dalam memasukkan

rekam medis kedalam rak.

Sedangkan kelemahannya adalah perlu waktu yang cukup lama

untuk melatih dan membimbing petugas penyimpanan.

3) Sistem angka tengah (middle digit)

Dalam sistem penyimpanan angka tengah, rekam medis

diurutkan denganpasangan angka-angka. Angka yang terletak ditengah

Page 40: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

24

menjadi angka pertama,angka yang terletak paling kiri menjadi angka

kedua, dan angka paling kananmenjadi angka ketiga.

Contoh : 22 23 50

Angka kedua angka pertama angka ketiga

Kebaikan sistem angka tengah adalah :

- Memudahkan pengambilan 100 buah rekam medis yang

nomornya berurutan.

- Penggantian dari sistem nomor langsung ke sistem angka

tengah lebih muda daripada penggantian sistem nomor

langsung ke sistem angka akhir.

- Penyebaran nomor-nomor lebih merata jika dibandingkan

dengan sistem nomor langsung, tetapi masih tidak menyamai

sistem angka akhir.

- Petugas dapat dibagi pada section penyimpanan tertentu

sehingga kekeliruan menyimpan dapat di cegah.

- Memerlukan latihan dan bimbingan yang lebih lama bagi

petugas.

- Terjadi rak lowong pada beberapa section, bila rekam medis

dialihkan ke tempat penyimpanan in-aktif

2.3.6 Distribusi Berkas Rekam Medis

Terdapat beberapa metode dalam mendistribusikan berkas rekam

medis, antara lain secara manual, pneumatic tube dan komputerisasi

(Maimuna, 2015). Penerapan distribusi berkas rekam medis secara manual

membutuhkan tenaga yang rutin untuk mengantarkan berkas, selain itu jumlah

tenaga harus disesuaikan dengan beban kerja yang diterima oleh petugas

Page 41: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

25

rekam medis tersebut.Di beberapa rumah sakit, sudah mulai diterapkan

pengiriman berkas rekam medis menggunakan pipa, namun masih terdapat

kendala dalam implementasnya yaitu pengiriman sering kali terhambat karena

berkas macet di pipa tersebut (Maimuna, 2015). Selain itu, terdapat metode

komputerisasi, dimana dokter dapat mengakses data pasien dari dalam

ruangan, mencatat diagnose, jenis tindakan, serta hasil penunjang lainnya

yang dapat langsung tercover pada saat pasien selesai diobati, sehingga

masalah seperti keterlambatan pengiriman, hilangnya berkas rekam medis

serta kekeliruan pengiriman berkas dapat diminimasi.

2.3.7 Petugas Rekam Medis

Petugas rekam medis menjadi aspek utama dalam sirkulasi rekam

medis sebuah rumah sakit. Petugas rekam medis mempunyai tugas dan

tanggung jawab yang besar dalam menjaga keutuhan sebuah rekam medis.

Petugas rekam medis diharapkan benar-benar mengetahui seluk beluk dari

rekam medis secara luas dan mendalam.

Seorang pegawai rekam medis harus memiliki kualifikasi pendidikan

sebagai berikut (Depkes, 2007) :

a. Diploma 3 (D3) Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang

ditempuh selama 6 (enam) semester, dengan gelar Ahli Madya.

b. Diploma 4 (D4) Manajemen Informasi Kesehatan yang

ditempuh selama 8 (delapan) semester, dengan gelar Sarjana

Sains Terapan MIK.

c. Strata 1 (S1) Manajemen Informasi Kesehatan yang di tempuh

selama 8 (delapan) semester, dengan gelar Sarjana Manajemen

Informasi Kesehatan.

Page 42: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

26

d. Strata 2 (S2) Manajemen Informasi Kesehatan yang ditempuh

selama 4 (empat) semester, dengan gelar Megister Manajemen

Informasi Kesehatan.

Petugas rekam medis selaku pihak pengelola rekam medis yang

merupakan arsip vital harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut (Wursanto,

1991) :

1. Teliti, dalam hal ini ketelitian diperlukan agar dapat

membedakan perkataan, nama atau angka yang sepintas lalu

nampaknya bersamaan.

2. Cerdas, setiap petugas arsip harus mampu menggunakan

pikirannya dengan baik, mempunyai daya ingat yang tajam

sehingga tidak muda lupa.

3. Penuh minat dan perhatian terhadap tugas dan pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya.

4. Rapi, setiap petugas harus mampu menciptakan dan menjaga

kerapian, kebersihan dan ketertiban terhadap arsip yang

disimpan.

5. Tekun dalam melaksanakan tugas.

6. Mampu memegang/menyimpan rahasia.

7. Mampu mengadakan hubungan yang baik dengan semua pihak.

8. Memiliki keahlian dalam bidang kearsipan

Menurut Keputusan Menkes No.377/Menkes/SK/III/2007, seorang

pegawai rekam medis atau perekam medis harus memiliki kompetensi.

Kompetensi tersebut meliputi:

a. Klasifikasi dan Kodifikasi Penyakit dan Masalah- masalah yang

Page 43: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

27

Berkaitan dengan Kesehatan dan Tindakan-tindakan Medis

Dalam hal ini perekam medis mampu menetapkan kode

penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai dengan klasifikasi yang

diberlakukan di Indonesia (ICD- 10).

b. Aspek Hukum dan Etika Profesi

Perekam medis mampu melakukan tugas dalam memberikan

pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan yang bermutu tinggi

dengan memperhatikan perundangan dan etika profesi yang berlaku.

c. Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Perekam medis mampu mengelola rekam medis dan informasi

kesehatan untuk memenuhi kebutuhan layanan medis, administrasi,

dan kebutuhan informasi kesehatan sebagai bahan pengambilan

keputusan di bidang kesehatan.

d. Menjaga Mutu Rekam Medis

Perekam medis mampu merencanakan, melaksanakan,

mengevaluasi dan menilai mutu rekam medis.

e. Statistik Kesehatan

Perekam medis mampu menggunakan statistik kesehatan untuk

menghasilkan informasi dan perkiraan (forcasting).

f. Manajemen Unit Kerja Manajemen Informasi Kesehatan / Rekam

Medis

Perekam medis mampu mengelola unit kerja yang berhubungan

dengan perencanaan, pengorganisasian, penataan dan pengontrolan

unit kerja manajemen informasi kesehatan (MIK/ rekam medis di

instalasi pelayanan kesehatan.

Page 44: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

28

g. Kemitraan Profesi

Perekam medis mampu berkolaborasi inter dan intra profesi

yang terkait dalam pelayanan kesehatan.

Melihat uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seorang pegawai arsip

atau rekam medis selain harus memiliki kualifikasi pendidikan yang

ditentukan sebagai seorang pegawai rekam medis, seorang pegawai rekam

medis harus pintar, cerdas, rapi, teliti, dan tekun dalam melaksanakan

tugasnya. Syarat dan kualifkasi rekam medis yang diberlakukan ini berfungsi

sebagai dasar peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam peningkatan

kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit. Selain itu, seorang perekam medis

harus memiliki semua kompetensi seperti yang disebutkan di atas.

2.3.8 Lokasi Unit Rekam Medis

Lokasi unit rekam medis sebaiknya berada di sentral rumah sakit, hal

ini berkaitan dengan pengembalian dan pendistribusian rekam medis dengan

lancer, pelayanan yang cepat kepada semua pasien, serta adanya akses yang

mudah untuk para staf medis dan pengguna lainnya. Oleh karena itu lokasi

unit rekam medis harus :

a. Berdekatan dengan Instalasi Gawat Darurat.

b. Dekat dengan ruang perawatan.

c. Dekat dengan kantor administrasi dan tata usaha.

d. Dekat dengan departemen-departemen lain, penunjang radiologi,

patologi dan sebagainya.

Walaupun diharapkan untuk memiliki unit rekam medis yang

berdekatan dengan keempat hal tersebut, namun diakui tidak selalu mungkin

dapat dilakukan oleh instansi rumah sakit.Jika demikian keadaannya, maka

Page 45: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

29

bagian yang prioritas adalah bagian rawat jalan dan bagian gawat darurat.Hal

tersebut dikarenakan pada umumnya bagian rawat jalan dan bagian gawat

darurat merupakan bagian yang paling banyak menggunakan catatan medis

serta paling sering membutuhkan kecepatan akses.

2.4 Efektivitas

2.4.1 Definisi Efektivitas

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti

berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah

populer mendefinisikan efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna

atau menunjang tujuan.

Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau

sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun

program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang

telah ditentukan. Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya (Emerson dalam Rasidah, 1991).Efektivitas

adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program

atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan

atau ketegangan diantara pelaksanaannya. (Kurniawan, 2005).

Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektivitas, dapat

disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa

jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen,

yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

2.4.2 Efektivitas Pelayanan Rekam Medis

Upaya mengevaluasi jalannya suatu organisasi, dapat dilakukan

melalui konsep efektivitas. Konsep ini adalah salah satu faktor untuk

Page 46: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

30

menentukan apakah perlu dilakukan perubahan secara signifikan terhadap

bentuk dan manajemen organisasi atau tidak. Dalam hal ini efektivitas

merupakan pencapaian tujuan organisasi melalui pemanfaatan sumber daya

yang dimiliki secara efisien, ditinjau dari sisi masukan (input), proses, maupun

keluaran (output). Dalam hal ini yang dimaksud sumber daya meliputi

ketersediaan personil, sarana dan prasarana serta metode dan model yang

digunakan. Suatu kegiatan dikatakan efisien apabila dikerjakan dengan benar

dan sesuai dengan prosedur sedangkan dikatakan efektif bila kegiatan tersebut

dilaksanakan dengan benar dan memberikan hasil yang bermanfaat.

Efektivitas pelayanan rekam medis, dapat dilihat berdasarkan

Permenkes No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah

Sakit, dalam permenkes tersebut tertuang indicator pelayanan rekam medis

sebagai berikut :

Tabel 2.1

Indikator Efektivitas Pelayanan Rekam Medis

No. Indikator Target Pencapaian

1. Kelengkapan berkas rekam medis. 100%

2. Pasien mendapatkan informed concent oleh petugas

medis

100%

3. Distribusi berkas rekam medis rawat jalan ≤ 10 menit

4. Distribusi berkas rekam medis rawat inap ≤ 15 menit

Sumber :Permenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008

Page 47: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

31

2.5 Kepuasan Pasien

2.5.1 Definisi Kepuasan

Kepuasan adalah bentuk perasaan seseorang setelah mendapatkan

pengalaman tehadap kinerja pelayanan yang telah memenuhi harapan (Gerson,

2004). Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah

membandingkan antara persepsi terhadap kinerja atau hasil suatu produk atau

jasa dan harapan-harapan (Kotler,2007). Berdasarkan pada beberapa definisi

diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kepuasan adalah

perasaan seseorang terhadap hasil yang diterima serta memenuhi harapan dan

keinginannya.

2.5.2 Kepuasan pasien

Asumsi teoritis mengenai kepuasan seseorang (pekerja, pasien atau

pelanggan) berarti terpenuhinya kebutuhan yang diinginkan yang diperoleh

dari pengalaman melakukan sesuatu, pekerjaan, atau memperoleh perlakuan

tertentu dan memperoleh sesuatu sesuai kebutuhan yang diinginkan (Gibson,

1987). Istilah kepuasan dipakai untuk menganalisis atau mengevaluasi hasil,

membandingkan kebutuhan yang diinginkan yang ditetapkan individu dengan

kebutuhan yang telah diperolehnya.

Kepuasan pasien sangat berkaitan dengan kesembuhan pasien dari

sakit atau luka.Penilaian pasien terhadap mutu atau pelayanan yang baik,

merupakan pengukuran penting yang mendasar bagi mutu pelayanan itu

sendiri. Informasiyang diberikan dari penilaian pasien merupakan nilai dan

harapan pasien yang mempunyai wewenang sendiri dalam menetapkan standar

mutu pelayanan yang dikehendaki (Hafizurrachman, 2004). Kepuasan pasien

adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil)

Page 48: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

32

yang dia rasakan dibanding dengan harapannya (Kotler, 2007). Sedangkan

kepuasan pasien adalah persepsi pasien bahwa harapannya telah terpenuhi atau

terlampaui (Gerson, 2004).

Kepuasan pasien akan terpenuhi apabila proses penyampaian jasa dari

pembeli jasa kepada pasien sesuai dengan apa yang dipersepsikan pelanggan.

Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor subyektifitas yang dapat membuat

perbedaan persepsi atau kesenjangan antara pelanggan dan pemberi jasa, ada

lima kesenjangan dalam kualitas jasa (Hafizurrachman, 2004) :

a. Kesenjangan antara persepsi manajemen tentang harapan

konsumen dan spesifikasikualitas jasa.

b. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.

c. Kesenjangan antara spesifikasi jasa dan jasa yang disajikan.

d. Kesenjangan antara penyampaian jasa aktual dan komunikasi

eksternal kepada konsumen.

e. Kesenjangan antara jasa yang diharapkan dan jasa aktual yang

diterima konsumen.

Selain itu Kepuasan pasien dapat dinilai dalah tingkat kepuasan

pelayanan pasien dari persepsi pasien/ keluarga terdekat. Kepuasan pasien

akan tercapai apabila diperoleh hasil yang optimal bagi setiap pasien dan

pelayanan kesehatan memperhatikan kemampuan pasien atau keluarganya, ada

perhatian terhadap keluhan, kondisi lingkungan fisik dan memprioritaskan

kebutuhan pasien, sehingga tercapai keseimbangan yang sebaik-baiknya antara

tingkat rasa puas atau hasil dan derita-derita serta jerih payah yang telah

dialami guna memperoleh hasil tersebut (Soejadi, 1996).

Page 49: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

33

2.5.3 Dimensi Kepuasan Pasien

Menurut parasuraman dalam Gunawan (2016), penilaian pasien

terhadap kualitas ditentukan oleh dua hal, yaitu harapan pasien terhadap

kualitas (expected quality) dan persepsi pasien terhadap kualitas (perceived

quality). Berdasarkan pertimbangan diatas, maka pengukuran keberhasilan

suatu perusahaan atau instansi yang memberikan pelayanan jasa seperti

Rumah Sakit, lebih banyak ditentukan oleh penilaian dan persepsi pasien

tentang kualitas pelayanan yang diberikan.

Parasuraman dalam Gunawan (2016) menyetakan bahwa kualitas

pelayanan merupakan konsep yang terdiri dari lima dimensi, yaitu tangible,

realibility, responsiveness, assurance dan empaty. Dimensi tangible (tampilan

fisik) yang diberikan rumah sakit kepada pasien seperti fasilitas fisik dan

perlengkapan.Dimensi kehandalan (realibilty) dari pelayanan yang diberikan

oleh rumah sakit dalam cepat, akurat dan memuaskan bagi pasien.Dimensi

daya tanggap (responsiveness), para petugas kesehatan dalam melayani pasien

ramah dan bersifat kekeluargaan.Dimensi jaminan (assurance) mencakup

pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat terpecaya petugas rumah sakit

oleh pasien.Dimensi empati (emphaty) mencakup hubungan komunikasi,

perhatian dan pemahaman kebutuhan pasien.

2.6 Konsep LeanHospital

2.6.1 LeanHospital

Penerapan Lean di rumah sakit sudah bukan menjadi hal yang

baru.Henry Ford pada tahun 1922, merupakan orang yang menerapkan

metodenya di sebuah Rumah Sakit di Deadnorn, Michigan. Ford mengatakan,

bahwa Rumah sakit harus memfokuskan diri pada pelayanan pasien. Rumah

Page 50: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

34

sakit diperlukan menerapkan konsep LeanHospital dikarenakan (Tjahjanto,

2016) :

1. Lean adalah suatu alat, sebuah sisitem manajemen dan sebuah filosofi

yang dapat membawa perubahan di bidang manajemen rumah sakit.

2. Lean adalah metodologi yang memicu rumah sakit untuk menciptakan

kualitas pelayanan bagi pasien yang menyingkirkan hal yang tidak

mendatangkan nilai tambah.

3. Lean adalah sebuah pendekatan yang mendukung kinerja karyawan dan

dokter, mengeliminasi hambatan dan memfokuskan pada peningkatan

pelayanan.

4. Lean adalah sebuah sistem untuk memperkuat organisasi rumah sakit

untuk jangka waktu yang lama, membuang biaya yang tidak berguna dan

memfasilitasi pertumbuhan dan ekspansi rumah sakit.

5. Lean membantu memecah pembatas antar departemen yang saling

berhubungan dengan rumah sakit.

6. Lean memperlihatkan bagaimana detail dan sebuah proses, memperbaiki

dimana sebuah pekerjaan seharusnya dilakukan dan oleh siapa pekerjaan

itu dilakukan.

2.6.2 Tujuan dan Manfaat LeanHospital

Tujuan dari LeanHospitaladalah untuk meningkatkan costumer value

yaitu pasien sealalu meningkat terus-menerus melalui rasio antara nilai tambah

terhadap waste (the value to waste-ratio). Banyak rumah sakit di dunia yang

telah menerapkan LeanHospital dan menghasilkan berbagai manfaat antara

lain mengurangi waktu tunggu pasien, meingkatkan kualitas pelayanan pasien,

meningkatkan keterlibatan karyawan dan dapat mendeteksi waste yang terjadi

Page 51: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

35

di rumah sakit sehingga dapat meminimalkan biaya operasional. Berikut

adalah berbagai rumah sakit yang telah menerapkan Lean dan manfaatnya

(Graban, 2009) :

1. Penurunan turn around time hasil labolatorium klinis sebesar 60% pada

Alegent Health, Nebraska.

2. Penurunan dekontaminasi dan cycle time sterilisasi alat-alat sampai 70%

pada Kingston General Hospital, Ontario.

3. Penurunan angka kematian pasien berkaitan dengan infeksi saluran darah

sampai dengan 95% pada Allegheny Hospital, Pennsylvania.

4. Pengurunan waktu tunggu pasien untuk bedah orthopedic dari 14 minggu

menjadi 31 jam di Theda Care, Wisconsin.

5. Peningkatan Surgical revenue sebesar $808.000/tahun, pada Ohio Health

6. Pengurangan LOS sebesar 29% dan terhindar $1,25 juta dalam

pembangunan UGD baru, di Avera Mc Kennan, South Dakota.

7. Hemat $7,5 dari Lean Rapid Improvement Event pada tahun 2004 dan

menginvestasikan kembali dalam perawatan pasien di Park nocollet Health

Service, Medical.

2.6.3 Pemborosan (Waste)

Dalam terminologi Lean, waste adalah segala hal yang tidak berguna

(kegiatan yang tidak menghasilkan nilai tambah) bagi pasien yang ada dalam

sebuah proses pelayanan dan harus disingkirkan. Dalam menjalankan kegiatan

opeasionalnya rumah sakit selalu dihadapkan dengan interupsi, miss-

comunication dan pemborosan gerak petugasnya. Berdasarkan Perspektif Lean

ada delapan jenis pemborosan yaitu sebagai berikut (Tjahjanto, 2016):

Page 52: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

36

Tabel 2.2

Delapan Waste dalam Lean Hospital

Waste Deskripsi Contoh Waste dalam

Pelayanan Kesehatan

Kesalahan (Defect) Pengulangan pekerjaan kaena ada

proses yang salah. Pengulangan

terjadi karena informasi yang tepat

tidak tersedia pada awal kegiatan.

Melakukan input ulang

pada proses penerimaan

pasien.

Salah mengirim berkas

rekam medis ke poli lain.

Produksi berlebihan

(Over Production)

Memproduksi lebih banyak dari yang

diperlukan atau lebih awal daripada

yang dibutuhkan.

Meminta pemeriksaan yang

tidak diperlukan dari dokter

Menunggu (Waiting) Seseorang tidak dapat memulai

sebuah proses pekerjaan karena

menunggu orang lain untuk

menyediakan barang dan informasi

yang dibutuhkan.

Pasien belum dapat

pelayanan karena dokter

menunggu berkas rekam

medis yang belum sampai

Pemborosan SDM

(Non Utilized

People)

Kemampuan yang dimiliki seseorang

tidak diketahui dan dimanfaatkan

dengan baik.

Karyawan tidak bisa

memberikan ide dan

masukan untuk perbaikan

pelayanan.

Karyawan tidak

melakukan aktivitas di

jam kerja

Transportasi

(Trasnportation)

Memindahkan barang yang tidak

perlu

Petugas berjalan ke satu

tempat ke tempat yang

lain untuk mengambil

catatan atau kebutuhan

lain.

Ruang rekam medis yang

berjauhan dengan

Page 53: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

37

pelayanan rawat jalan

maupun IGD

Persediaan

(Inventory)

Terlalu banyak persediaan

menyebabkan peningkatan biaya

penyimpanan dan perawatan,

persediaan yang banyak

membutuhkan tempat yang lebih

besar.

Berkas rekam medis yang

sudah inaktif, namun belum

dimusnahkan di ruang

penyimpanan.

Pergerakan

(Movement)

Pergerakan seseorang yang tidak

diperlukan, seperti bepergian,

berjalan, mencari sesuatu yang tidak

mudah dijangkau atau sesuatu yang

tidak tersedia.

Seorang petugas yang

melakukan pencarian

berkas rekam medis di

ruang penyimpanan.

Distribusi yang jauh

anatar ruang

penyimpanan dengan

Instalasi rawat jalan

Proses yang

berlebihan (Excess

processing)

Proses yang tidak bernilai tambah. Menanyakan ke pasien hal

detail secara berulang-ulang

Page 54: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

38

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien dan efektivitas

pelayanan rekam medis dari indicator Permenkes No. 129 Tahun 2008 Tentang

Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit di RSU Kota Tangerang Selatan danRSIA

Kemang Medical Care. Pendekatan sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari

berbagai factor dan saling bergantungan untuk mencapai suatu tujuan, pendekatan

sistem terdiri dari 6 komponen utama, antara lain input, proses,output, feedback,

impact dan environment (Azwar, 1996). Input merupakan semua hal yang dibutuhkan

untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan. Proses merupakan semua tindakan yang

dilakukan, proses dibedakan menjadi dua macam, yakni tindakan medis dan non

medis. Output merupakan kumpulan elemen atau bagian yang dihasilkan dari

berlangsungnya proses dalam sistem. Umpan balik adalah kumpulan elemen yang

merupakan keluaran dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut. Impact

adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem. Sedangkan, Lingkungan

adalah dunia luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem, tetapi memiliki pengaruh

besar terhadap sistem (Azwar, 1996). Analisis input-proses-output dan impact

digunakan untuk menilai kinerja organisasi dengan memperkirakan output

berdasarkan kapasitas input dan proses (Hasanbasri, 2007).

Page 55: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

39

Gambar 3.1

Kerangka Teori

Sumber : Azwar, (1996). Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan

3.2 Kerangka Konsep

Pelayanan rekam medis di rumah sakit tergantung karekteristik dan pedoman

masing-masing rumah sakit. Hal tersebut mempengaruhi input-proses-output di rumah

sakit tersebut. Komponen input yang dianalisis dalam penelitian ini adalah man,

money, material, method and machine. Komponen proses yang dianalisis adalah

penyimpanan, pengolahan dan distribusi berkas rekam medis di tiap rumah sakit.

Sedangkan, komponen output pelayanan rekam medis diatur secara nasional oleh

Permenkes No. 129 Tahun 2008 untuk menjaga dan menjamin kualitas pelayanan

rekam medis di rumah sakit seluruh Indonesia, termasuk RSU Kota Tangerang

Selatan dan RSIA Kemang Medical Care. Adapun indikator yang tertuang dalam

Permenkes No. 129 Tahun 2008 dan digunakan sebagai output dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

LINGKUNGAN

FEEDBACK

INPUT

PROSES

OUTPUT

IMPACT

Page 56: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

40

1. Kelengkapan berkas rekam medis

2. Pasien mendapatkan informed concent sebelum meendapatkan tindakan

petugas medis.

3. Distribusi berkas rekam medis pasien rawat jalan tidak lebih dari 10 menit

setelah pasien mendaftar.

Impact sebagai hasil yang diperoleh dari keluaran dalam hal ini indicator

pelayanan rekam medis menurut Permenkes No. 129 Tahun 2008, merupakan suatu

hasil yang dirasakan oleh pasien terhadap pelayanan rekam medis tersebut. Dimensi

kepuasan pasien yang dinilai dalam penelitian ini adalah dimensi kepuasan pasien

menurut parsuraman, anatar lain tangible, realibility, responsiveness, assurance dan

emphaty.Adapun kerangka konsep yang dibuat peneliti adalah sebagai berikut :

Page 57: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

41

Gambar 3.2

Kerangka Konsep Penelitian

INPUT

- Man

(manusia)

- Money

(keuangan)

- Method

- Metrial

- Machine

PROSES

- Penyimpan

an Berkas

Rekam

Medis

- Pengolahan

Berkas

Rekam

Medis

- Distribusi

Berkas

Rekam

Medis

OUTPUT

- Informed

Concent

kepada

Pasien

- Distribusi

Berkas

Rekam

Medis

Berdasarkan

SOP

IMPACT

Kepuasan

Pasien

(tangibles)

(reliability)

(responsivness)

(assurance)

(emphaty)

INPUT

- Man

(manusia)

- Money

(keuangan)

- Method

- Metrial

- Machine

PROSES

- Penyimpan

an Berkas

Rekam

Medis

- Pengolahan

Berkas

Rekam

Medis

- Distribusi

Berkas

Rekam

Medis

OUTPUT

- Informed

Concent

kepada

Pasien

- Distribusi

Berkas

Rekam

Medis

Berdasarkan

SOP

IMPACT

Kepuasan

Pasien

(tangibles)

(reliability)

(responsivness)

(assurance)

(emphaty)

Page 58: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

42

3.3 Definisi Istilah

No Dimensi Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Alat Ukur

1 Man (Sumber

Daya Manusia)

Semua orang yang terlibat dalam kegiatan

rekam medis di rumah sakit (Tjahjanto,

2016).

Wawancara

Mendalam

Diketahuinya jumlah tenaga

dan kompetensi petugas rekam

medis di rumah sakit Lean dan

non Lean.

Pedoman Wawancara

2. Money

(Keuangan)

Sumber keuangan dan alokasi untuk

kegiatan rekam medis di rumah sakit

(Tjahjanto, 2016).

Wawancara

Mendalam

Diketahuinya sumber dan

alokasi biaya untuk kegiatan

rekam medis di rumah sakit

Lean dan non Lean.

Pedoman Wawancara

3. Method

(Metode)

Bagaimana sebuah proses berjalan dan

persyaratan khusus untuk menjalankan

proses rekam medis di rumah sakit

(Tjahjanto, 2016).

Wawancara

Mendalam

Diketahuinya metode yang

digunakan untuk mengelola

rekam medis di RSIA Kemang

Medical Care dan RSU Kota

Tangerang Selatan.

Pedoman Wawancara

4. Matherial

(Material)

Bahan baku, dan bahan lain yang

diperlukan untuk kegiatan di Unit Rekam

Medis rumah sakit (Tjahjanto, 2016).

Wawancara

Mendalam

Diketahuinya kebutuhan bahan

baku dan bahan lain untuk

kegiatan rekam medis di rumah

sakit Lean dan non Lean.

Pedoman Wawancara

5. Machine(Mesin) Mesin yang digunakan dalam kegiatan

rekam medis di rumah sakit (Tjahjanto,

2016).

Wawancara

Mendalam

Diketahuinya mesin yang

digunakan untuk kegiatan

rekam medis di rumah sakit

Lean dan non Lean.

Pedoman Wawancara

Page 59: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

43

6. Penyimpanan

Berkas Rekam

Medis

Usaha melindungi berkas rekam medis dari

kerusakan fisik.

Wawancara

Mendalam

Observasi

Mengetahui mekanisme

penyimpanan berkas rekam

medis di rumah sakit yang

menerapkan Lean dan non

Lean.

Pedoman Wawancara

7. Pengolahan

Berkas Rekam

Medis

Kegiatan yang dilakukan untuk

menghasilkan rekam medis yang

berkualitas dengan melakukan kegiatan :

pembuatan berkas rekam medis pasien

baru, pengkodingan ketika berkas akan

disimpan, dan assembling (merapikan)

berkas rekam medis.

Wawancara

Mendalam

Observasi

Mengetahui pengolahan berkas

rekam medis meliputi

pemberian nama dan nomor

rekam medis, coding berkas

dan assembling berkas rekam

medis di rumah sakit yang

menerapkan Lean dan non

Lean.

Pedoman Wawancara

8. Distrbusi

Berkas Rekam

Medis

Penyaluran berkas rekam medis, ketika

pasien mendaftar hingga berkas sampai ke

poliklinik yang dituju (Permenkes No. 129

Tahun 2008).

Wawancara

Mendalam

Observasi

Mengetahui alur dan proses

perjalanan berkas rekam medis.

Pedoman Wawancara

Page 60: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

44

3.4 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Alat Ukur Skala Ukur

1. Informed

ConcentKepad

a Pasien

Persetujuan yang diberikan

pasien/keluarga pasien atas dasar

penjelasan mengenai tindakan medis

yang akan dilakukan terhadap pasien

berupa komunikasi lisan (Permenkes

No. 129 Tahun 2008).

Kuesioner Melakukan pengujian apakah

pasien mendapatkan informed

concent oleh petugas medis,

dengan 5 pertanyaan kuesioner

menggunakan skala linkert

sebagai berikut (Permenkes

No. 129 Tahun 2008) :

Nilai 1 = Tidak Pernah

Nilai 2 = Jarang

Nilai 3 = Pernah

Nilai 4 = Sering

Nilai 5 = Sering Sekali

Hasil dikategorikan menjadi 2

kategori menggunakan mean

score antara nilai 1-5 yaitu 3.

1. Apabila nilai ≥ 3 maka

pasien pernah

mendapatkan informed

concent

2. Apabila nilai < 3 maka

pasien tidak

Lembar Observasi

Lembar Kuesioner

Ordinal

Page 61: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

45

mendapatkan informed

concent

2. Distribusi

Berkas Rekam

Medis

Berdaarkan

SOP

Penyediaan berkas rekam medis rawat

jalan untuk pasien baru dan lama,

mulai dari pasien mendaftar sampai

rekam medis disediakan/ditemukan

oleh petugas.

Observasi

Melakukan uji ketepatan waktu

distribusi berkas menuju

poliklinik yang dituju dengan

hasil berupa rata-rata dan

persentase waktu pengiriman

(Permenkes No. 129 Tahun

2008).

- Tepat waktu apabila

waktu pengiriman berkas

≤ 10 menit.

- Tidak tepat waktu apabila

waktu pengiriman berkas

> 10 menit.

Lembar Observasi

Stopwatch

Ordinal

3. Tangibles Penilaian kenyataan dan harapan

pasien terhadap tampilan fisik

pelayanan rekam medis dirumah

sakit, meliputi : penampilan petugas

rekam medis, kebersihan dan

kenyamanan ruang tunggu

pendaftaran, kebersihan dan

kenyamanan ruang tunggu poli.

Pengisian

Kuesioner

Harapandan Persepsi Pasien :

Nilai 1 = Sangat Tidak Puas

Nilai 2 = Tidak Puas

Nilai 3 = Cukup Puas

Nilai 4 = Puas

Nilai 5 = Sangat Puas

Kuesioner Ordinal

Page 62: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

46

4. Reliability Penilaian kenyataan dan harapan

pasien terhadap kehandalan petugas

rekam medis.

Pengisian

Kuesioner

Harapan dan Persepsi Pasien :

Nilai 1 = Sangat Tidak Puas

Nilai 2 = Tidak Puas

Nilai 3 = Cukup Puas

Nilai 4 = Puas

Nilai 5 = Sangat Puas

Kuesioner Ordinal

5. Responsivness Penilaian harapan dan persepsi pasien

terhadap kecepatan tanggap petugas

rekam medis.

Pengisian

Kuesioner

Harapan dan Persepsi Pasien :

Nilai 1 = Sangat Tidak Puas

Nilai 2 = Tidak Puas

Nilai 3 = Cukup Puas

Nilai 4 = Puas

Nilai 5 = Sangat Puas

Kuesioner Ordinal

6. Assurance Penilaian harapan dan persepsi pasien

terhadap kejelasan pelayanan rekam

medis.

Pengisan

Kuesioner

Harapan dan Persepsi Pasien :

Nilai 1 = Sangat Tidak Puas

Nilai 2 = Tidak Puas

Nilai 3 = Cukup Puas

Nilai 4 = Puas

Nilai 5 = Sangat Puas

Kuesioner Ordinal

7. Empathy Penilaian harapan dan persepsi pasien

terhadap keramahan petugas rekam

medis.

Pengisian

Kuesioner

Harapan dan Persepsi Pasien :

Nilai 1 = Sangat Tidak Puas

Nilai 2 = Tidak Puas

Nilai 3 = Cukup Puas

Nilai 4 = Puas

Kuesioner Ordinal

Page 63: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

47

Nilai 5 = Sangat Puas

8. Kepuasan

Pasien

Nilai subyektif yang diberikan oleh

pasien rawat jalan terhadap pelayanan

rekam medis di rumah sakit dengan

menilai tangibles, reliability,

responsiveness, assurance dan

empathy

Perhitungan

Tki

Penilaian kepuasan

dikategorikan menjadi 2

kategori yaitu, puas dan tidak

puas (Permenkes 129 tahun

2008).

1. Kategori puas apabila

skor TKi ≥ 90%

2. Kategori Tidak puas

apabila skor TKi < 90%

Rumus TKi

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐻𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑥 100%

Ordinal

Page 64: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

48

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian komparatif kombinasi

(kualitatif dan kuantitatif) di dua rumah sakit yakni, RSU Kota Tangerang

Selatan dan RSIA Kemang Medical Care. Penelitian komparatif dalam

metode kombinasi dapat dikatakan bahwa penelitian awalnya menggunakan

metode kualitatif, sehingga dapat ditemukan perbedaangejala antara dua

sampel dan pada tahap berikutnya menguji perbandingan gejala tersebut pada

populasi yang lebih luas dengan metode kuantitatif.(Sugiyono, 2014).

Desain penelitian kombinasi ini menggunakan pendekatan seqeuential

exploratory, yaitu metode penelitian kombinasi (mixed method) yang

menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara berurutan,

dimana pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif dan

pada tahap kedua menggunakan metode kuantitatif (Sugiyono, 2014).

Penelitian kualitatif pada penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data

mengenai input dan proses di Unit Rekam Medis. Sedangkan, penelitian

kuantitatif dilakukan untuk mendapatkan hasil dari output atau capaian

indikator dan kepuasan pasien pada RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA

Kemang Medical Care.

Page 65: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

49

4.2 Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di dua unit rekam medis, yaitu RSU Kota

Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care. RSU Kota Tangerang

Selatan terletak di Jln. Pajajaran No. 121, Pamulang Barat, sedangkan RSIA

Kemang Medical Care terletak di Jln. Ampera Raya No. 34 Jakarta Selatan.

Adapun penelitian akan dilakukan pada bulan Mei – November 2017.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi Penelitian Kuantitatif

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2014). Populasi dalam melakukan uji kepuasan adalah pasien rawat jalan di

dua rumah sakit, yakni RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang

Medical Care pada tahun 2017.

4.3.2 Populasi Penelitian Kualitatif

Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi,

melainkan social situation yang terdiri dari tiga elemen yaitu tempat (place),

pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis

(Sugiyono, 2014). Untuk mendapatkan data mengenai input dan proses

pelaksanaan sistem rekam medis di rumah sakit, maka social situation yang

ditetapkan peneliti adalah kepala unit, petugas distribusi dan petugas

pengolahan sistem rekam medis.

Page 66: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

50

4.3.3 Sampel

4.3.3.1 Sampel Penelitian Kuantitatif

Sampel penelitian kuantitatif dilakukan untuk

mendapatkan sampel untuk mendapatkan data primer terkait

kelengkapan berkas, informed cencent, waktu distribusi berkas

rekam medis dan kepuasan pasien di rumah.

Besaran sampel diperoleh dari pasien yang datang ke

Instalasi Rawat Jalan dengan tehnik estimasi proporsi

(Notoatmodjo dalam Yudha, 2013). Berikut adalah sampel

untuk uji kepuasan di dua rumah sakit :

𝑛 = Z1−a/2

2 P (1 − P)

𝑑2

Keterangan :

N = Besar Sampel

Z1−a/2 = Nilai Z pada derajat kemaknaan (95% = 1,96)

P = Proporsi suatu kasus tertentu terhadap

populasi, bila tidak diketahui proporsinya ditetapkan

50% (0,5)

D = Derajat penyimpangan terhadap populasi

yang diinginkan (10% = 0,1)

Sehingga, dengan menggunakan rumus tersebut

didapatkan jumlah sampel untuk pengambilan data

kelengkapan berkas, informed cencent, waktu distribusi berkas

Page 67: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

51

rekam medis dan kepuasan pasien di RSU Kota Tangerang

Selatan dan RSIA Kemang Medical Care sebanyak 96 orang.

4.3.3.2 Sampel Penelitian Kualitatif

Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif berbeda

dengan penelitian kuantitatif, apabila penelitian kuantitatif

memerlukan rumus sampel untuk menentukan jumlah sampel,

maka pada penelitian kualittaif hanya dilakukan analisis situasi

social yang terdiri dari tiga elemen, antara lain : tempat

(place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity) (Spradley

dalam Sugiyono, 2014). Jadi, sampel pada penelitian kualitatif

adalah orang yang berhubungan atau terkait dalam ketiga

elemen tersebut. Sehingga, sampel untuk dilakukan

wawancara mendalam mengenai input dan proses rekam

medis adalah satu orang kepala unit rekam medis, petugas

distribusi dan petugas pengolahan berkas rekam medis di

masing-masing rumah sakit.Penentuan sampel tersebut

didasarkan bahwa sampel tersebut berada di lokasi dan

memahami aktivitas-aktivitas di Unit Rekam Medis.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

4.4.1 Pengumpulan Data Primer

Instrumen penelitian atau alat yang digunakan dalam pengambilan

data pada penelitian ini adalah wawancara mendalam, angket/kusioner dan

observasi. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

Page 68: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

52

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam

suatu topic tertentu. Observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari

tangan pertama dengan mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan

penelitian. Sedangkan,kuesioner meruapakan instrument untuk pengumpulan

data, dimana partisipan mengisi pertanyaan yang diberikan

peneliti.(Sugiyono, 2014).

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dilakukanmelalui

wawancara mendalam kepada kepala dan petugas rekam medis di RSU Kota

Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care. Wawancara dilakukan

untuk mendapatkan data mengenai input berupa sumber daya manusia,

sumber keuangan, metode yang digunakan, material yang digunakan dan

mesin yang digunakan untuk pelaksanaan rekam medis di rumah sakit. Selain

itu, wawancara mendalam dilakukan untuk mengetahui proses pelaksanaan

yang meliputi penyimpanan, pengolahan dan distribusi berkas rekam medis di

RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care.

Data primer yang dilakukan dengan metode kuantitatif berupa

kuesioner dan observasi mengenai kelengkapan berkas dengan mengecek

sampel berkas berdasarkan Permenkes No. 129 Tahun 2008 dimana berkas

rekam medis yang lengkap terdapat identitas pasien, anamnesis, rencana

asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume, selain itu dilakukan

observasi mengenai waktu distribusi berkas rekam medis menggunakan

stopwatch.

Page 69: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

53

Kriteria jawaban pada setiap item dalam kuesioner menggunakan

skala Linkert. Penggunaan skala Linkert untuk pengukuran terhadap dimensi

kualitas pelayanan memungkinkan responden untuk mengeskpresikan tingkat

harapan dan persepsi mereka lebih mendekati kenyataan yang sebenarnya.

(Lissita dan Green dalam Supranto, 2010). Pertama-tama untuk menguji

validitas data terhadap pertanyaan dalam kuesioner untuk mengetahui apakah

pertanyaan jelas dan mudah dimengerti, maka dilakukan uji validitas data

terhadap 30 sampel. Untuk mendapatkan data mengenai kelengkapan berkas

dan distribusi, dilakukan observasi dilapangan dengan melakukan

pengecekan berkas sesuai sampel di tiap rumah sakit dan menghitung

pengiriman berkas, dimulai dari pasien mendaftar hingga berkas rekam medis

sampai ke poliklinik yang dituju.

4.4.2 Pengumpulan Data Sekunder

Selain data primer, peneliti juga mengumpulkan data sekunder berupa

:

1. Informasi mengenai input di unit rekam medis di RSU Kota

Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care meliputi data

sumber daya manusia, keuangan, metode pelaksanaan rekam

medis, mesin yang digunakan dan material/bahan yang digunakan

selama proses pelayanan rekam medis di masing-masing rumah

sakit.

2. Alur pelayanan rekam medis pasien rawat jalan di RSU Kota

Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care.

Page 70: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

54

3. Profil rumah sakit meliputi visi misi, struktur kepegawaian, motto,

data kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2013-2015.

4. Data survey kepuasan pasien rawat jalan yang dilakukan oleh

manajemen di RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang

Medical Care pada tahun 2013-2015.

4.5 Manajemen Data

4.5.1 Manajemen Data Kuantitatif

Manajemen data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari

manajemen data untuk uji kelengkapan berkas, waktu distribusi, informed

concent dan survey kepuasan pasien. Berikut adalah manajemen data untuk

penelitian ini di masing-masing rumah sakit (Metharitis, 2010) :

1. Editing data, yaitu meneliti kembali kelengkapan dan ketepatan pengisian

kuesioner. Kegiatan dimaksudkan untuk memeriksa apakah terdapat

kekeliruan dalam pengisian kuesioner dan kelengkapan pengisian data

dari responden.

2. Coding data, yaitu memberikan kode-kode pada kolom yang sudah

tersedia untuk memisahkan data berdasarkan klasifikasi yang telah

ditentukan untuk menilai kepuasan pasien.

3. Entry data, Setelah semua data terkumpul dan lengkap, maka selanjutnya

adalah memasukkan data dari instrument ke dalam aplikasi spss untuk

dianalisis.

Page 71: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

55

4. Cleaning data, yaitu pengecekan kembali data yang telah di-entry untuk

memastikan bahwa data tersebut bebas dari kesalahan dalam membaca

kode.

5. Analisis data, analisis dimulai dari setiap poin pertanyaan pada kuesioner

dibuat mean score berdasarkan tiap dimensi. Penentuan tingkat kepuasan

dilihat dari mean score dari tiap dimensi kepuasan pasien yang

diukur.Analisis data pada penelitian ini hanya sebatas mendapatkan

gambaran dan frekuensi dari keempat variabel yang diteliti antara lain

kelengkapan berkas, waktu distribusi, informed concent dan kepuasan

pasien.

4.5.2 Manajemen Data Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber

dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam

(triangulasi). Aktivitas dalam analisis data meliputi data reduction, data

display dan conclusion drawing/verification. Berikut adalah langkah-langkah

manajemen data kualitatif (Sugiyono, 2014) :

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilah hal-hal

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dengan

demikian data akan memberikan gambaran yang lebih jelas

dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data

selanjutnya.

b. Data Display (Penyajian Data)

Page 72: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

56

Setelah data direkduksi, maka langkah selanjutnya

adalah mendisplay data.Mendisplay data pada penelitian

kualitatif dapat dilakukan dengan bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya.

c. Conclusion Drawing/ Verifications

Tahap terakhir adalah menarik kesimpulan dan

verifikasi.Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat berupa

deskriptif atau gambaran suatu obyek yang masih belum jelas

menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal, hipotesis atau

teori.

4.6 Uji Validitas

Berdasarkan definisi operasional, peneliti menggunakan intrumen

penelitian berupa lembar observasi dan kuesioner. Observasi dilakukan

untuk mendapatkan data mengenai output di unit rekam medis berupa

kelengkapan berkas, informed concent dan waktu distribusi berkas rekam

medis. Kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data mengenai impact dari

hasil output di masing-masing rumah sakit. Untuk menguji validitas

kuesioner, peneliti melakukan uji validitas kepada 30 responden (Sugiyono,

2014).

4.7 Uji Realibilitas

Untuk melakukan Uji Realibilitas pada kuesioner, peneliti

menggunakan Cronbanch’s Alpha sebagai indicator realibiltas kuesioner. Jika

suatu petanyaan memiliki nilai Cronbanch’s Alpha ≥ 0,6 maka

Page 73: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

57

pertanyaantersebut dapat dikatakan realiabel. Akan tetapi apabila nilai

Cronbanch’s Alpha < 0,6 maka pernyataan dalam kuesioner tersebut

dikatakan tidak realiabel (Metharitis, 2010).

4.8 Uji Kredibilitas

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid

apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang

sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2014). Uji

kredibilitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah triangulasi sumber dan

triangulasi data. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data

yang diperoleh dari beberapa sumber. Sedangkan, triangulasi data adalah

mengecek data kepada sumber dengan teknik yang berbeda, teknik

pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara,

observasi dan telaah dokumen. Berikut adalah tabel uji kredibilitas pada

penelitian ini :

Page 74: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

58

Tabel 4.1

Tabel Triangulasi

Pertanyaan

Triangulasi Metode Triangulasi Sumber

Wawancara Telaah

Dokumen

Observasi Informan 1 Informan 2 Informan 3

Man √ √ √ √ √ √

Money √ √ √ √ √ √

Method √ √ √ √ √ √

Material √ √ √ √ √ √

Machine √ √ √ √ √ √

Penyimpanan

Berkas

√ √ √ √ √ √

Pengolahan

Berkas

√ √ √ √ √ √

Distribusi

Berkas

√ √ √ √ √ √

4.9 Analisis Data Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi

masing-masing variabel. Analisis ini dilakukan untuk melihat jumlah

responden berdasarkan karakteristik pasien, antara lain : umur, jenis kelamin,

pendidikan, pekerjaan. Selain itu, peneliti juga melihat frekuensi dari variabel

Page 75: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

59

yang diteliti antara lain kelengkapan berkas, informed concent, waktu

distribusi berkas rekam medis dan kepuasn pasien.

Page 76: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

60

BAB V

HASIL

5.1 Gambaran Umum RSU Kota Tangerang Selatan

5.1.1 Sejarah dan Geografis RSU Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan terbentuk pada tanggal 26 November

2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun 2008 tentang

pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten. Kota

Tangerang Selatan yang merupakan suatu kota yang berasal dari

pemekaran Kabupaten Tangerang menjadi kota yang menghubungkan

3 provinsi, yaitu berada di Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa

Barat. Hal ini menyebabkan beberapa permasalahan diantaranya

adalah kemiskinan dan kesehatan. Sehingga, untuk mengatasi masalah

tersebut pada tanggal 7 April 2010 melalui izin Dinas Kesehatan No.

445/01/Oprs-Dinkes/III/2010 didirikanlah RSUD As-Sholihin yang

diresmikan oleh Hj. Ratu Atut Chosiyah. Pada tanggal 30 Desember

2010 berdasarkan Perda SOTK No: 06 Tahun 2010 menjadi SKPD

dengan nama Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan.

Pada tanggal 29 Maret 2012 menempati gedung baru di Jl. Pajajaran

No. 101 Pamulang. Adapun Direktur yang pernah menjabat di RSU

Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut :

1. Drg. Hj. Ida Lidia periode 2010 – 2011

2. Drg. Yantie Sari periode 2011 – 2012

3. Hj. Neng Ulfah, S.Sos, M.Si periode 2012 – 2013

Page 77: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

61

4. Drg. Hj. Maya Mardiana, MARS periode Desember 2013

– 2016

5. Dr. Suhara Manullang, M.Kes periode 2017 – sekarang.

Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi

Banten yaitu pada titik koordinat 106’38’ – 106’47’ Bujur Timur dan

06’13’30 – 06’22’30’ Lintang Selatan dan secara administratif terdiri

dari 7 kecamatan, 49 kelurahan dan 5 desa dengan luas wilayah

147,49 KM2atau 14.719 Ha. Berikut adalah peta Kota Tangerang

Selatan dengan jumlah kecamatan dan kelurahannya :

Gambar 5.1

Peta Wilayah Kota Tangerang Selatan

Sumber :Profil RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2015

Page 78: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

62

5.1.2 Visi dan Misi RSU Kota Tangerang Selatan

Adapun visi RSU Kota Tangerang Selatan yaitu terwujudnya

Tangerang Selatan kota yang cerdas, berkualitas, berdaya saing

berbasis teknologi dan inovasi. Sedangkan Misi RSU Kota Tangerang

Selatan adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan

berdaya saing.

2. Meningkatkan infrastruktur kota yang fungsional.

3. Menciptakan kota layak huni yang berwawasan

lingkungan.

4. Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan

produk unggulan.

5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis

teknologi informasi.

5.1.3 Tujuan dan Motto RSU Kota Tangerang Selatan

Tujuan didirikannya RSU Kota Tangerang Selatan adalah

memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan standar dan

profesionalisme untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,

adapun Motto RSU Kota Tangerang Selatan adalah“Melayani

Sepenuh Hati”.

5.1.4 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan

Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Sleatan

mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara

Page 79: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

63

berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya

penyembuhan, pemulihan, yang dilaksanakan secara serasi,

terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan

melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan dalam

melaksanakan tugasnya, mempunyai fungsi :

1) Penyelenggaraan pelayanan medis;

2) Penyelenggaran pelayanan penunjang medis dan non

medis;

3) Penyelenggaran pelayanan dan asuhan keperawatan;

4) Penyelenggaran pelayanan rujukan;

5) Penyelenggaran pendidikan dan pelatihan;

6) Penyelenggaran penelitian dan pengembangan; dan

7) Penyelenggaran administrasi umum dan keuangan.

5.1.5 Sasaran Pelayanan yang diberikan

1) Pasien Umum

Pasien Umum adalah pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit

Umum Kota Tangerang Selatan dengan membayar biaya

pelayanan sesuai dengan Peraturan Nomor 09 Tahun 2014.

2) Pasien E-KTP

Pasien E-KTP adalah pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit

Umum Kota Tangerang Selatan dengan persyaratan

Page 80: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

64

menunjukkan KTP Kota Tangerang Selatan yang masih berlaku,

kelengkapan surat rujukan asli dari Puskesmas di wilayah Kota

Tangerang Selatan dan Kartu Keluarga (KK)/ Akte Kelahiran

bagi penduduk yang belum memiliki KTP. Biaya Pelayanan

terhadap pasien E-KTP ditanggung oleh APBD Kota Tangerang

Selatan sesuai dengan Peraturan Walikota Tangerang Selatan

Nomor 21 Tahun 2013.

3) Pasien JKN

Pasien JKN adalah pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit

Umum Kota Tangerang Selatan dengan persyaratan

menunjukkan kartu peserta JKN, KTP dan kelengkapan tujukan

yang masih berlaku. Biaya pelayanan terhadap pasien JKN

ditanggung oleh BPJS.

5.1.6 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Kota Tangerang

Selatan.

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Kota Tangerang

Selatan tahun 2016 dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini :

Page 81: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

65

Gambar 5.2

Struktur Organisasi RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Sumber : Profil RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2015

Adapun tupoksi Rumah Sakit Umum Kota Tangerang

Selatan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan dipimpin

seorang Direktur. Dalam menjalankan tugasnya seorang

direktur dibantu satu Kepala Bagian Tata Usaha dan tiga

orang Kepala Bidang. Bagian Tata Usaha membawahi Sub

Bagian Keuangan dan Sub

2) Bagian Umum dan Perencanaan dan Evaluasi pelaporan.

Sub Bagian Keuangan bertanggung jawab atas Penata

Usaha Keuangan, Bendahara, Kasir, Asuransi Kesehatan.

Sementara Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi

Page 82: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

66

Pelaporan bertanggung jawab terhadap Evapor,

Kepegawaian, Diklat dan Kemitraan, Perlengkapan, Humas

dan Marketing, Tata Usaha, dan Rumah Tangga.

3) Ketiga Bidang itu meliputi: Bidang Pelayanan Medis,

BidangKeperawatan, dan Bidang Penunjang. Bidang

Pelayanan Medisdibantu Seksi Pelayanan Medis dan Seksi

Pelayanan Non Medis.Seksi Pelayanan Medis bertanggung

jawab atas Instalasi RawatInap, Instalasi Rawat Jalan dan

Instalasi Gawat Darurat.Sementara Seksi Pelayanan Non

Medis bertanggungjawab pada unit non medis seperti

Rekam Medis, Pendaftaran Rawat Jalan,Pendaftaran Rawat

Inap, Promosi Kesehatan dan Pusat Informasi.

4) Bidang Keperawatan membawahi Seksi Rawat Jalan dan

RawatInap dan Seksi Asuhan Keperawatan. Meski tidak

membawahilangsung tetapi Bidang Keperawatan tetap

berhubungan denganInstalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat

Jalan dan Instalasi GawatDarurat, Instalasi Farmasi,

Instalasi Laboratorium, InstalasiRadiologi, Instalasi Gizi.

5) Bidang Penunjang membawahi Seksi Penunjang Medis dan

SeksiPenunjang Non Medis Seksi Penunjang Medis

meliputi InstalasiFarmasi, Instalasi Laboratorium, Instalasi

Radiologi, InstalasiGizi. Seksi Penunjang Non Medis

meliputi: IPSRS dan Kesling,laundry dan SIRS.

Page 83: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

67

5.1.7 Ketenagaan RSU Kota Tangerang Selatan.

Penjelasan Ketenagaan Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan

sebagai berikut :

Tabel 5.1

Ketenagaan RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

NO NAMA JABATAN JUMLAH

1 Direktur 1

2 Kepala Bagian 2

3 Kepala Bidang 1

4 Kepala Subag/seksi 3

5 Staf Struktural 15

6 Staf Fungsional 68

7 Pelaksana TKK 47

No Umum/Spesialis JUMLAH

1 Dokter Umum 36 Orang

2 Dokter Gigi 3 Orang

3 Dokter Spesialis Obghyn 3 Orang

4 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 3 Orang

5 Dokter Spesialis Bedah 2 Orang

6 Dokter Spesialis Radiologi 1 Orang

7 Dokter Spesialis Rehab Medis 1 Orang

8 Dokter Spesialis Andrologi 3 Orang

9 Dokter Spesialis Mata 2 Orang

Page 84: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

68

10 Dokter Spesialis Penyakit Kulit 2 Orang

11 Dokter Spesialis Paru 3 Orang

12 Dokter Spesialis Bedah Orthopedi 1 Orang

13 Dokter Spesialis Anak 2 Orang

14 Dokter Spesialis Orthopedi 2 Orang

15 Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa 2 Orang

16 Dokter Spesialis Syaraf 1 Orang

17 Dokter Sub Spesialis 1 Orang

18 Dokter Spesialis Lainnya 1 Orang

Jumlah 69 Orang

NO Umum/Perawat Spesialis JUMLAH

1 Ners 16 Orang

2 Perawat Gigi 2 Orang

3 Perawat Lainnya 152 Orang

Total 170 Orang

Bidan Jumlah

1 Bidan Klinik 51 Orang

Farmasi Jumlah

1 Apoteker 7 Orang

2 Analis Farmasi 7 Orang

Keteknisian Medis Jumlah

1 Analis Kesehatan 10 Orang

2 Refraksionis 1 Orang

Page 85: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

69

3 Rekam Medis 4 Orang

Kesehatan Masyarakat Jumlah

1 Promosi Kesehatan 1 Orang

2 Administrasi Kesehatan 2 Orang

3 Kesehatan Lingkunga 1 Orang

4 Nutrisionis 2 Orang

Total 86 Orang

NO Bidang Jumlah

1 Pelaporan 1 Orang

2 Informasi Tekhnologi 1 Orang

3 Tenaga Non Keseahatan 112 Orang

Total 114 Orang

Sumber : Profil RSU Kota Tangerang Selatan 2015

Page 86: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

70

5.1.8 Pelayanan Poliklinik Rumah Sakit Umum Kota Tangerang

Selatan

5.2 Gambaran Umum RS Kemang Medical Care

5.2.1 Latar Belakang RS Kemang Medical Care

RS Kemang Medical Care merupakan rumah sakit khusus ibu dan

anak yang beralamat di jalan Ampera Raya No. 34, Jakarta Selatan.RS

Kemang Medical Care memberikan pelayanan secara eksklusif kepada

wanita dan anak dengan pelayanan yang mengutamakan safety, quality dan

compassion. Dalam pelaksanaan pelayanannya, RS Kemang Medical Care

mengacu kepada Depkes RI, Persi dan pedoman WHO serta merujuk kepada

rumah sakit terkemuka di negara-negara lain.

(www.kemangmedicalcare.com)

1) Instalasi Gawat Darurat 11) Spesialis Paru

2) Spesialis Penyakit Dalam 12) Spesialis Bedah Digestive

3) Spesialis Obgyn 13) Spesialis Jiwa

4) Spesialis Bedah 14) Spesialis Rehab Medis

5) Spesialis Anak 15) Spesialis Kulit dan Kelamin

6) Spesialis Anastesi 16) Spesialis VCT

7) Spesialis Mata 17) Spesialis MCU

8) Spesialis Orthopedi 18) Spesialis DOTS

9) Spesialis Syaraf 19) Spesialis Jantung

10) Spesialis THT 20) Spesialis Urologi

Page 87: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

71

5.2.2 Visi dan Misi RS Kemang Medical Care

Visi RS Kemang Medical adalah Kemang Medical Care akan

menjadi penyedia layanan kesehatan prima bagi wanita dan anak di

Indonesia.

Misi RS Kemang Medical Care adalah Kemang Medical Care

akan memberikan layanan kesehatan yang holistic bagi wanita dan

anak.

5.2.3 Mitra RS Kemang Medical Care

1. AA International 23. Global Asistensi Manajemen

2. ABDA 24. Great Estern Life

3. ACA 25. I’m Care177

4. ACE Life Insurance 26. Jasindo

5. Admedika 27. Jaya Proteksi

6. Artha Graha 28. Lippo Insurance

7. ASO-Tirta 29. Manulife Indoensia

8. Astra Buana 30. MNC Life Insurance

9. Allianz 31. Medipro Advice

10. Asuransi Bitang 32. Medika Plaza

11. Asuransi Adira Dinamika 33. Mega Health

12. Astra Aviva Indonesia 34. NTT DATA

13. Avrist 35. Pan Pacific

14. BNI Life 36. Reliance Indonesia

15. BRI Life 37. Sinar Mas

Page 88: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

72

16. CAR 38. Sarana Solusi Amanah

17. Commonwetlh Life 39. Takaful

18. Equity 40. Tugu Mandiri

19. FWD Life 41. Tritunggal Mandiri

20. Generali 42. Tokio Marine

21. Gesa Assistance 43. WanaArtha Life

22. Globab Assistance & Health

5.2.4 Pelayanan Rawat Jalan RS Kemang Medical Care

1. Poli Umum, Poli Anak &

Poli Kebidanan dan

Kandungan

2. Poli Gigi Anak & Dewasa

3. Poli Penyakit Dalam

4. Poli Bedah Umum

5. Parent Education Center

dan Konseling Psikologis

6. Klinik Laktasi

7. Klinik Rehabilitasi

8. Klinik Kulit dan Kelamin

9. Klinik Telinga Hidung dan

Tenggorokan

10. Optimum Child Grwoth and

Development Program

11. IGD

12. Klinik Jantung

13. Klinik IVF

14. Klinik Psikiatri

15. Klinik Gizi Kesehatan

16. Klinik Akupuntur

17. Klinik Syaraf

Page 89: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

73

5.3 Sumber Daya (Input) RSU Kota Tangerang Selatan

1. Sumber Daya Manusia (Man)

Sumber Daya Manusia (SDM) di unit rekam medis terdiri dari

14 orang petugas dengan latar beakang D3 dan SMA. Mengacu pada

Permenkes Nomor 55 Tahun 2013 tentang penyeenggaraan pekerja

perekam medis, mengatakan bahwa petugas rekam medis harus

terstandar lulusan Diploma tiga sebagai Ahli Madya Perekam Medis

dan Informasi Kesehatan. Petugas dengan lulusan D3 bertanggung

jawab dalam hal pelaporan dan koding rekam medis, sedangkan

lulusan SMA bertanggung jawab dalam hal distribusi berkas rekam

medis. Adapun daftar SDM unit Rekam Medis RSU Kota Tangerang

Selatan tahun 2017 sebagai berikut :

Tabel 5.2

SDM di Bagian Rekam Medis RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

No. Bagian Jumlah Pegawai

1 Penyimpanan & Distribusi 8

2 Koding 2

3 Pengolahan data & Pelaporan 4

Jumlah 14

Sumber : Bagian Rekam Medis Tahun 2017

Petugas rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan yang

berjumlah 14 orang diakui oleh informan 2 terlalu berlebih.

“Berlebih sih sebenernya. Cuma kan ada keterbatasan,

maaf yah.. kita punya petugas rekam medis gak semua

Page 90: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

74

kan, ada yang gabisa ngelakuin tugas rekam medis, ya

kan ada yang lulusan SMA, terus gak ada semua yang

ikut pelatihan.” (Informan 2)

Namun, diakui jumlah yang berlebih tersebut merupakan

kebijakan manajemen rumah sakit dan unit rekam medis memerlukan

petugas-petugas, walaupun lulusan SMA untuk melakukan fungsi

penyimpanan dan distribusi rekam medis.

2. Biaya (Money)

Dalam penyelenggaran di bagian rekam medis, biaya

merupakan aspek penting dalam mengimplementasikan kegiatan rekam

medis, hal ini berhubungan dengan kebutuhan Bagian rekam medis.

Namun, perencanaan kebutuhan keuangan yang disusun oleh rekam

medis tidak dapat direalisasikan seutuhnya karena kebijakan tersebut

merupakan wewenang manajemen rumah sakit, unit rekam medis

hanya menyusun kebutuhan anggaran untuk tahun berikutnya.

RSU Kota Tangerang Selatan belum pernah mengadakan

pelatihan khusus perekam medisan kepada petugas rekam medis.

“Gak, gak ada. Ada pak iqbal dan pak irwan pernah

dapet pelatihan tapi waktu mereka kerja di rumah

sakit sebelum di rumah sakit ini. Kita belum pernah

adain, Cuma paling seminar.” (Informan 2)

3. Material / Sarana

Sarana dan prasarana merupakan unsur pendukung pelayanan

rekam medis yang sangat penting. Sarana di Bagian Rekam Medis

terdiri dari ruangan kepala rekam medis, ruang assembling, ruang

Page 91: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

75

penyimpanan dan meja kendali untuk tempat mengontrol berkas rekam

medis yang keluar dari ruang penyimpanan.Peralatan yang dibutuhkan

dalam penyelenggaraan rekam medis adalah alat tulis kantor (ATK),

map rekam medis sebanyak 2000 buah, 6filling cabinet, 11 lemari

arsip, 4 set lemari arsip metal, 1 buah loker 6 pintu, 5 bangku hijau, 3

meja kerja, 1 troll besi, 8 rak terbuka dan 15 rak susun.

RSU Kota Tangerang Selatan memiliki 5 lantai dengan ruang

rekam medis di lantai 3 dan poliklinik di lantai 1,2,4 dan 5. Lantai 1

terdapat Ruang UGD, UGD VK, poli bedah, poli kandungan, poli

mata, poli rehabilitasi medik, poli saraf, poli orthopedi, poli dalam,

poli paru,poli kulit, poli jantung, poli bedah dan digestive. Lantai 2

terdapat Ruang ICU, Ruang NICU, Ruang OK, poli anastesi, poli gigi

dan poli anak. Lantai 3 terdapat ruang rekam medis, rawat inap bedah

dan perawatan anak.Lantai 4 terdapat ruang rawat inappenyakit dalam,

rawat inap paru, poli MCU, poli jiwa dan poli VCT. Lantai 5 terdapat

perawatan nipas, labolatorium, poli urologi dan poli THT.

4. Metode

Bagian Rekam Medis di RSU Kota Tangerang Selatan belum

memiliki pedoman mengenai alur rekam medis, namun dalam

implementasinya, Bagian rekam medis mengacu pada juknis rekam

medis nasional yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan. Juknis

yang menjadi acuan oleh bagian rekam medis RSU Kota Tangerang

Selatan, menjadi dasar penyusunan SOP, alur dan sistem rekam medis.

“Kalo kita kan alur penerimaan pasien di pelayanan

rekam medis kita ngacu ke petunjuk teknis pelayanan

Page 92: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

76

rekam medis, kita tuh ngacunya kesana, kalo

kementrian udah netapin kita ikutin kan yah”

(Informan 2)

Penyusunan pedoman alur rekam medis masih dalam tahap

ratifikasi kepada pihak manajemen rumah sakit, saat ini RSU Kota

Tangerang Selatan sedang mengalami perubahan struktur organisasi

rumah sakit. Dengan mengacu kepada juknis yang dikeluarkan oleh

Depkes, kegiatan rekam medis antara lain : pendaftaran, pemberian

nomor rekam medis pada pasien baru, pencarian berkas rekam medis,

distribusi berkas rekam medis, dan pengembalian berkas rekam medis

dari poliklinik.

5. Machine

Pada Bagian Rekam Medis terdapat mesin yang sangat

mendukung pelaksanaan SIM RS, karena untuk mengikuti alur rekam

medis di juknis departemen kesehatan tahun 2006, rumah sakit harus

menyediakan SIM RS yang didukung oleh mesin yang memiliki

spesifikasi handal. Contohnya untuk mencari berkas pasien lama,

pendaftaran memasukan data pasien ke SIM RS, kemudian berkas

dicari oleh petugas rekam medis di ruangan penyimpanan. Mesin yang

berguna dalam pelaksanaan alur rekam medis adalah 3komputer, 1

printer, jaringan LAN, 1 Mesin fotocopy, 1 Air Conditioner (AC), 1

Printer tracer, 1 Laptop dan 1 telephone.

Page 93: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

77

5.4 Sumber Daya (Input) RS Kemang Medical Care

1. Sumber Daya Manusia (Man)

Bagian Rekam Medis RS Kemang Medical Care mengalami

perubahan struktur organisasi, hal tersebut dikarenakan terjadinya

perubahan manajemen di RS Kemang Medical Care di Tahun

2017.Dampak dari perubahan manajemen tersebut, memisahkan unit

pendaftaran dengan unit rekam medis. Adapun sumber daya manusia

yang dimiliki oleh unit rekam medis saat ini adalah sebagai berikut :

Tabel 5.3

SDM di Unit Rekam Medis RS Kemang Medical CareTahun 2017

No. Bagian Jumlah

1 Penyimpanan & Distribusi 6

2 Koding 2

3 Pengolahan Data & Pelaporan 2

Total 10 Orang

Sumber : Unit Rekam Medis RS Kemang Medical Care 2017

2. Biaya

Sama halnya dengan pembiayaan di RSU Kota Tangerang

Selatan, pembiayaan untuk unit rekam medis disusun untuk

perencanaan tahun berikutnya, namun yang membedakan perencanaan

keuangan di RSU Kota Tangerang dengan RS Kemang Medical Care

adalah adanya anggaran khusus untuk diklat di Unit Rekam Medis RS

Kemang Medical Care. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

narasumber 1 sebagai berikut:

Page 94: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

78

“Kalo untuk diklat ada anggarannya.kalo

pengadaan alat kita biasanya lakukan perencanaan

setahun sebelumnya. Jadi satu tahun sebelumnya

kita masukin anggaran. Tapi untuk masalah

pengadaan itu nanti logistic yang urus. Jadi setiap

tahun kita ada perencanaan, mau ngapain, mau beli

alat atau diklat kita rencanain setahun

sebelumnya.”

3. Material / Sarana

Sarana prasarana yang digunakan oleh unit rekam medis RS

Kemang Medical Care tidak jauh beda dengan material yang

digunakan oleh RSU Kota Tangerang Selatan, hal tersebut dikarenakan

unit rekam medis RS Kemang Medical Care menggunakan sistem

manual dengan mengirimkan berkas ke poli yang dituju, sehingga

material yang digunakan adalah map, ruang penyimpanan, troli dan rak

penyimpanan.

4. Metode

Unit Rekam Medis di RS Kemang Medical Care menggunakan

sistem manual untuk mendistribusikan berkas rekam medis ke poli

klinik, namun pada tahun 2009 Unit Rekam Medis sempat

menggunakan sistem elektronik, dimana tidak ada ruang penyimpanan

secara fisik, berkas rekam medis tersimpan di database SIRS. Pada

tahun 2011 setelah penerapan LeanHospital di RS Kemang, sistem

elektronik diganti menjadi sistem manual dengan menerepkan prinsip

Lean salah satunya visual management.

Page 95: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

79

5. Machine

Sejak perubahan sistem elektronik ke sistem manual di RS

Kemang Medical Care adalah sebagai berikut 3komputer, 1 printer,

jaringan LAN, 1 Mesin fotocopy, 1 Air Conditioner (AC), 1 Printer

tracer, 1 Laptop dan 1 telephone.

5.5 Pelaksanaan/ Proses Rekam Medis di RSU Kota Tangerang Selatan

5.5.1 Sistem Penyimpanan Rekam Medis

Bagian Rekam Medis RSU Kota Tangerang Selatan memiliki SOP

mengenai penjajaran berkas, adapun prosedur penyimpanan berkas rekam

medis adalah sebagai berikut :

Petugas penyimpanan menerima berkas rekam medis yang sudah

diproses dengan lengkap.

Penyimpanan berkas rekam medis hanya dilakukan oleh petugas

penyimpanan berkas rekam medis.

Sebelum berkas rekam medis disimpan, harus disortir dan dicek

kecocokan nomor rekam medis ke buku register (bila nomor rekam

medis tidak jelas, harus diperjelas dengan spidol)

Berkas rekam medis disimpan ke dalam rak-rak penyimpanan dengan

sistem nomor langsung (Straight Numerical) yaitu penyimpanan

rekam medis dalam rak penyimpanan secara berturut sesuai dengan

urutan nomornya.

Contoh : 25 – 30 – 22

25 – 30 – 23

25 – 30 – 24

Page 96: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

80

Berdasarkan wawancara dengan informan 3, Sistem penyimpanan

berkas rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan menggunakan sistem

sentralisasi.

“SNF, TDF, MDF. Jadi penyimpanan itu ada dua,

desentralisasi dan sentralisasi kalo sentralisasi itu rajal dan

ranap disatuin, yang desentral dipisah, antara map pasien

rajal dan ranap dipisah.“

5.5.2 Pengolahan Rekam Medis (Assembling)

Sistem pengolahan berkas rekam medis di RSU Kota Tangerang

Selatan mengikuti pedoman penyelenggaraan dan prosedur rekam medis

rumah sakit di Indonesia. Hal ini dikarenakan pihak rumah sakit belum

membuat kebijakan terkait sistem rekam medis. Namun, dalam

implementasinya pengolahan rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan

sudah berjalan dengan baik.

Adapun prosedur yang diadopsi dari petunjuk teknis adalah sebagai

berikut :

1. Rekam medis diterima dari poliklinik

2. Petugas menceklist rekam medis yang telah kembali dari poliklinik

pada lembar ekspedisi.

3. Berkas rekam medis diperiksa kelengkapannya

4. Petugas menyusun/merapikan kembali lembaran rekam medis sesuai

urutan nomor rekam medis yang sudah dibuat

5. Adapun urutan jenis formulirnya adalah:

- Data pasien Baru

- Resume rawat jalan

Page 97: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

81

- Pengkajian awal rawat jalan

- Formulir pendidikan pasien dan keluarga terintegrasi rawat jalan

- Lembar klinis

Kegiatan Assembling dilakukan setelah pelayanan pengobatan di tiap

poliklinik selesai setiap harinya, perawat ditiap poli membawa seluruh berkas

rekam medis pasien yang selesai berobat. Perawat yang datang membawa

berkas rekam medis harus mengisi buku pulang berkas rekam medis, dengan

tujuan agar jumlah berkas yang keluar dari rekam medis sesuai dengan jumlah

berkas yang kembali ke ruang rekam medis.

Assembling di Bagian rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan

dilakukan secara manual dan komputerisasi. Terdapat 2 petugas yang

bertanggung jawab dalam urusan assembling, 1 petugas melakukan

assembling secara manual dengan cara merapikan, men chek list berkas keluar

dan kembali serta menyusun berkas rekam medis sesuai dengan prosedur dari

pedoman penyelenggaraan rekam medis di Indonesia, 1 petugas bertanggung

jawab dalam hal pengkodingan berkas rekam medis sesuai dengan pedoman

ICD-X.

5.5.3 Distribusi Rekam Medis

Distribusi berkas rekam medis merupakan suatu kegiatan terpenting

dalam proses di Bagian Rekam Medis, hal ini menyangkut waktu berkas

rekam medis sampai ke poli yang dituju. Dalam Permenkes Nomor

129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal rumah sakit,

terdapat indikator pengiriman berkas rekam medis ke poli yaitu ≤ 10 menit

setelah pasien mendaftar.

Page 98: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

82

Di RSU Kota Tangerang Selatan pengiriman berkas rekam medis

sudah sesuai dengan kebijakan permenkes, namun terkadang ada beberapa

berkas yang tidak ditemukan, sehingga menyebabkan waktu tunggu yang lama

bagi pasien yang ingin berobat. Selain itu, masalah lain adalah banyaknya

keluhan dari petugas medis seperti dokter dan perawat mengenai lamanya

pengiriman berkas yang hilang / tidak ditemukan.

Ada beberapa cara dalam mendistribusikan berkas rekam medis,

sebagian rumah sakit ada yang menggunakan sistem komputerisasi,

menggunakan pipa ”pnuematic tube” dan sistem manual (Maimuna Madina,

2015). Di RSU Kota Tangerang Selatan pengiriman berkas rekam medis

masih bersifat manual dengan menggunakan tenaga manusia / petugas untuk

mengantarkan berkas ke poli. Berikut adalah tabel proses distribusi berkas

rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan.

Tabel 5.4

Proses Distribusi Berkas Rekam Medis Pasien Baru

No. Tahapan Kegiatan Lokasi Jenis Petugas

1. Mengambil berkas

rekam medis pasien

baru

Tempat

Pendaftaran Pasien

Rawat Jalan

Lantai 1

Petugas

Distribusi

2. Mencatat nomor rekam

medis pasien baru di

ekspedisi berkas harian

Ruang Rekam

Medis Lantai 3

Petugas

Distribusi

3. Mengirimkan berkas

rekam medis ke

poliklinik.

Lantai 1

Lantai 2

Lantai 4

Lantai 5

Petugas

Distribusi

Sumber : Pengolahan data primer, 2017

Page 99: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

83

Kegiatan distribusi berkas rekam medis dilakukan secara 3 tahap antara lain :

1. Petugas rekam medis mengambil berkas yang sudah didaftarkan oleh

petugas pendaftaran, berkas berisi identitas pasien, klaim jaminan dan

Surat Egibilitas Pasien (SEP) untuk pasien dengan menggunakan

jaminan BPJS / JKN.

2. Petugas yang mengambil berkas pasien baru membawanya ke ruang

rekam medis untuk dicatat di meja kendali yang berisi ekspedisi harian

berkas rekam medis, agar dapat diketahui berkas keluar dan masuk dari

ruang rekam medis.

3. Setelah dicatat di ekspedisi harian, petugas distribusi mengantar berkas

rekam medis pasien baru ke poliklinik yang dituju.

Page 100: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

84

Tabel 5.5

Proses Distribusi Berkas Rekam Medis Pasien Lama

No. Tahapan Kegiatan Lokasi Jenis Petugas

1. Bagian Pendaftaran

mendaftarkan pasien

lama ke SIM RS

Tempat

Pendaftaran Pasien

Rawat Jalan

Lantai 1

Petugas Distribusi

2. Mencetak tracer rekam

medis

Ruang Rekam

Medis Lantai 3

Petugas Distribusi

3. Mencari berkas rekam

medis

Ruang

Penyimpanan

berkas rekam

medis Lantai 3

Petugas Distribusi

4. Menulis nomor rekam

medis di ekspedisi

berkas harian

Ruang Rekam

Medis Lantai 3

Petugas Distribusi

5. Mendistribusikan berkas

rekam medis ke poli

klinik

Lantai 1

Lantai 2

Lantai 4

Lantai 5

Petugas Distribusi

Sumber : Pengolahan data primer, 2017

Kegiatan distribusi berkas rekam medis pasien lama dilakukan dengan 5

tahapan, antara lain :

1. Bagian pendaftaran mendaftarkan pasien lama dengan menunjukan

kartu berobat dan surat rujukan dari puskesmas, kemudian petugas

pendaftaran menginput data berobat pasien ke SIM RS.

2. Data yang diinput oleh petugas pendaftaran akan masuk ke SIM RS

yang kemudian akan dicetak oleh petugas pencarian berkas rekam

medis.

Page 101: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

85

3. Setelah tracer rekam medis dicetak, selanjutnya petugas pencarian

mencari berkas di ruang penyimpanan. Cara agar berkas dikeluarkan

adalah dengan menyisipkan outgate yang berisi nomor rekam medis ke

tempat berkas yang diambil.

4. Petugas pencarian akan menaruh berkas rekam medis di meja kendali

yang selanjutnya petugas distribusi mencatat di ekspedisi harian.

5. Setelah dicatat di ekspedisi harian, selanjutnya petugas distribusi akan

mendistribusikan berkas rekam medis ke poliklinik yang dituju.

5.6 Pelaksanaan/Proses Rekam Medis di RS Kemang Medical Care

5.6.1 Penyimpanan Berkas Rekam Medis

RS Kemang Medical Care memiliki SOP (Standar Operasional

Prosedur mengenai sistem penyimpanan berkas rekam medis. Adapun

SOP tersebut sebagai berikut :

1. Petugas melakukan sistem penyimpanan secara sentralisasi dalam

menyimpanan rekam medis.

2. Petugas menyimpan rekam medis ke dalam rak dikelompokan sesuai

dengan kelompok angka akhir nomor rekam medis atau Terminal

Digit Filling (TDG) dan setiap nomor mempunyai symbol warna yang

berbeda-beda, untuk memudahkan penyimpanan rekam medis dan

memudahkan agar tidak terjadi kesalahan tata letak.

3. Petugas melakukan assembling rawat jalan dengan mengassembling

rekam medis lama dan 85ember sampul bagi rekam medis baru yang

dikembalikan dari IGD.

4. Petugas menempel stiker angka akhir, stiker ini dibedakan oleh warna

(Visual Management).

Page 102: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

86

5.6.2 Pengolahan Rekam Medis (Assembling)

Assembling merupakan suatu proses menyusun dan merapihkan susunan

rekam medis rawat jalan setelah pasien berobat jalan sesuai dengan

urtuan yang telah ditentukan. Adapun SOP RS Kemang Medical Care

mengenai Assembling adalah sebagai berikut :

1. Petugas menerima rekam medis dari poliklinik dan IGD.

2. Petugas menyusun formulir rekam medis rawat jalan sebagai berikut :

Ringkasan Riwayat Klinik RK

Data Identitas Pasien

Lembar Anamnesa

Lembar Poliklinik

Lembar Laktasi

Lembar Poliklinik Fisioterapi

Lembar Hasil Penunjang EKG/USG/CTG

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Hasil Pemeriksaan Radiologi

Formulir Triase Pasien Gawat Darurat

Lembar Observasi (Pengkajian Kebidanan)

Lembar Lain-lain.

3. Petugas mengurutkan formulir

4. Petugas memasukan formulir yang sudah di susun.

5.6.3 Distribusi Berkas Rekam Medis

RS Kemang Medical Care melakukan distribusi berkas rekam medis

secara manual dengan mengandalkan petugas rekam medis mengirimkan

Page 103: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

87

berkas ke poli yang dituju. Adapun SOP distribusi berkas rekam medis

adalah sebagai berikut :

1. Petugas mengantar berkas rekam medis pasien perjanjian poliklinik

maksimal 15 menit sebelum dokter mulai praktek.

2. Petugas mengantar rekam medis ke poliklinik dalam tas atau trolli

tertutup.

3. Petugas melakukan serah terima rekam medis dengan perawat di

poliklinik.

5.7 Output Sistem Rekam Medis RSU Kota Tangerang Selatan

5.7.1 Informed Concent

Tabel 5.6

Informed Concent

Jawaban Frekuensi Persentasi Valid Percent

Ya 104 98,1% 98,1%

Tidak 2 1,9% 1,9%

Total 106 100% 100%

Sumber : Pengolahan data primer, 2017

Dari total sampel sebanyak 106 responden, didapatkan data yang

menunjukan bahwa sebanyak 104 responden atau 98,1 % menjawab telah

menerima informed concent sebelum dokter melakukan tindakan medis dan 2

responden atau 1,9% menjawab tidak menerima informed concent dari dokter.

Page 104: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

88

5.7.2 Distribusi Berkas Rekam Medis

Tabel 5.7

Distribusi Berkas Rekam Medis di RSU Kota Tangerang Selatan

No. Hari/Tanggal No. RM Waktu Pasien

Mendaftar

Waktu Berkas

Masuk Unit

Pelayanan

Waktu yang

Dibutuhkan

(Menit)

1 Senin/6 Nov 17 14-12-44 10:39 11:02 23

2 Senin/6 Nov 17 08-30-65 10:39 11:02 23

3 Senin/6 Nov 17 01-38-37 10:39 11:04 25

4 Senin/6 Nov 17 09-59-26 10:43 11:04 21

5 Senin/6 Nov 17 12-94-61 10:44 11:05 21

6 Senin/6 Nov 17 02-31-71 10:46 11:07 21

7 Senin/6 Nov 17 12-37-17 10:50 11:07 17

8 Senin/6 Nov 17 13-63-78 10:23 11:21 58

9 Senin/6 Nov 17 13-70-33 10:59 11:21 22

10 Senin/6 Nov 17 12-81-66 10:39 11:21 42

Waktu Rata-Rata Distribusi Berkas Rekam Medis 27 Menit

Sumber : Pengolahan data primer, 2017

5.8 Output Sistem Rekam Medis RS Kemang Medical Care

5.8.1 Informed Concent

Tabel 5.8

Jawaban Frekuensi Persentasi Valid Percent

Ya 106 100% 100%

Tidak 0 0 0

Total 106 100% 100%

Sumber : Pengolahan data primer, 2017

Page 105: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

89

Dari total sampel sebanyak 106 responden, didapatkan data yang menunjukan

bahwa 100% responden telah mendapatkan informed concent oleh dokter sebelum

melakukan tindakan medis.

5.8.2 Distribusi Berkas Rekam Medis

Tabel 5.9

Distribusi Berkas Rekam Medis di RS Kemang Medical Care

No. Hari/Tanggal No. RM Waktu Pasien

Mendaftar

Waktu Berkas

Masuk Unit

Pelayanan

Waktu yang

Dibutuhkan

(Menit)

1 Jum’at/ 3 Nov

17

06-79-77 10:14 10:26 12

2 Jum’at/ 3 Nov

17

05-57-26 10:18 10:26 8

3 Jum’at/ 3 Nov

17

07-02-10 10:17 10:26 9

4 Jum’at/ 3 Nov

17

06-21-68 10:08 10:25 17

5 Jum’at/ 3 Nov

17

06-70-44 10:21 10:26 5

6 Jum’at/ 3 Nov

17

04-26-89 10:34 10:37 3

7 Jum’at/ 3 Nov

17

03-80-65 10:55 11:01 6

8 Jum’at/ 3 Nov

17

01-61-97 10:53 11:01 11

9 Jum’at/ 3 Nov

17

06-92-40 11:04 11:09 5

10 Jum’at/ 3 Nov

17

03-16-83 11:13 11:16 3

Waktu Rata-Rata Distribusi Berkas Rekam Medis 8 Menit

Sumber : Pengolahan data primer, 2017

Page 106: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

90

5.9 Kepuasan Pasien RSU Kota Tangerang Selatan

Untuk mengetahui kepuasan pasien di RSU Kota Tangerang Selatan

digunakan metode Important-Performance Analysis (IPA) dengan menghitung total

pendapat pasien dibagi total harapan pasien , kemudian dikali 100%. Berikut adalah

perhitungannya :

Tabel 5.10

Perhitungan Nilai Kepuasan Pasien per dimensi di RSU Kota Tangerang

Selatan

No. Dimensi Total

Skor

Pendapat

Total Skor

Harapan

Kepuasan

Pasien per

dimensi

1 Tangibles 1192 1402 85%

2 Realibility 1236 1436 86,1%

3 Responsivness 1155 1410 81,9%

4 Assurance 792 952 83,5%

5 Empathy 403 479 84,1%

Rata-rata kepuasan pasien 84,1%

Dari Tabel 5.10 didapatkan bahwa tingkat kesesuaian total di RSU

Kota Tangerang Selatan sebesar 84,1%. Kemudian, untuk mengukur kepuasan

pasien di rumah sakit tersebut dilakukan pengukuran jika tingkat kesesuaian

setiap dimensi ≥ 90%, maka dapat dikatakan dimensi tersebut sudah

memuaskan pasien, sebaliknya, jika tingkat kesesuaian setiap dimensi <90%,

maka dapat dikatakan dimensi tersbut belum memuaskan pasien.

Page 107: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

91

5.10 Kepuasan Pasien RS Kemang Medical Care

Untuk mengetahui kepuasan pasien di RSU Kota Tangerang Selatan

digunakan metode Important-Performance Analysis (IPA) dengan menghitung

total pendapat pasien dibagi total harapan pasien , kemudian dikali 100%.

Berikut adalah perhitungannya :

Tabel 5.11

Perhitungan Nilai Kepuasan Pasien per dimensi di RSIA Kemang Medical

Care

No. Dimensi Total Skor

Pendapat

Total Skor

Harapan

Kepuasan

Pasien per

dimensi

1 Tangibles 1382 1463 94,5%

2 Realibility 1404 1465 95,8%

3 Responsivness 1465 1532 95,6%

4 Assurance 934 973 96%

5 Empathy 465 491 94,7%

Rata-rata kepuasan pasien 95,3%

Dari Tabel 5.11 didapatkan bahwa tingkat kesesuaian total di RSIA

Kemang Medical Care adalah sebesar 95,3%. Kemudian, untuk mengukur

kepuasan pasien di rumah sakit tersebut dilakukan pengukuran jika tingkat

kesesuaian setiap dimensi ≥ 90%, maka dapat dikatakan dimensi tersebut

sudah memuaskan pasien, sebaliknya, jika tingkat kesesuaian setiap dimensi

<90%, maka dapat dikatakan dimensi tersebut belum memuaskan pasien.

Page 108: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

92

5.11 Perbandingan Kepuasan Pasien dengan Standar Permenkes 129 Tahun 2008

Perbandingan dilakukan dengan menacri nilai kepuasan pasien melalui

pembagian antara nilai pendapat pasien dengan nilai harapan pasien, kemudian

standar kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan yang ditetapkan oleh

Permenkes No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah

Sakit adalah ≥ 90%. Berikut adalah nilai kepuasan pasien di RSIA Kemang

Medical Caredan RSU Kota Tangerang Selatan.

Tabel 5.12

Perbandingan Nilai Kepuasan Pasien dengan Standar Permenkes

Rumah Sakit Nilai Kepuasan Standar

Permenkes

Kesimpulan

RSU Kota Tangerang

Selatan 84,1% 90% Belum Tercapai

RSIA Kemang

Medical Care 95,3% 90% Tercapai

Sumber : Pengolahan data primer, 2017

Dari tabel 5.32 menunjukan bahwa nilai kepuasan pasien di RSU Kota

Tangerang Selatan adala 84,1% dari standar 90%, sehingga pasien belum merasa

puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Bag. Rekam Medis RSU Kota

Tangerang Selatan. Sedangkan, nilai kepuasan pasien di RSIA Kemang Medical

Care adalah 95,3% sehingga menunjukan bahwa pasien telah puas dengan

pelayanan yang diberkan oleh Bag. Rekam Medis di RSIA Kemang Medical Care.

Page 109: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

93

Tabel 5.13

Waktu Tunggu Pasien di RSU Kota Tangerang dan RSIA Kemang Medical Care

Rumah Sakit Frekuensi

(Responden)

Waktu

Tunggu

(Menit)

Rata-Rata

Waktu

Tunggu

(Menit)

RSU Kota Tangerang

Selatan

1 30’

70

11 45’

63 60’

20 90’

11 120’

RSIA Kemang Medical

Care

3 5’

17

19 10’

62 15’

9 20’

7 25’

6 45’

Sumber : Pengolahan data primer, 2017

Dari tabel 5.33, menunjukan perbedaan rata-rata waktu tunggu terhadap 106

responden di RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care, dimana

waktu tunggu di RSU Kota Tangerang Selatan adalah 70 menit, sedangkan waktu tunggu

di RSIA Kemang Medical Care adalah 17 menit.

Page 110: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

94

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Selama proses penyusunan dan penyelesaiaan penelitian, peneliti menemukan

beberapa keterbatasan dan kendala. Adapun berikut adalah keterbatasan penelitian ini:

1. Biaya Administrasi rumah sakit yang menerapkan Lean manajemen milik

pemerintah yang sangat mahal membuat peneliti mangalihkan penelitian ke RS

Kemang Medical Care (RS Swasta) yang lebih low cost dan lebih ramah.

2. Terjadi perubahan struktur manajemen di RS Kemang Medical Care pada tahun

2017 yang mengakibatkan pembatasan penyebaran informasi, hal itu

mengakibatkan peneliti hanya mewawancarai ketua unit rekam medis di rumah

sakit tersebut. Namun, peneliti tetap melakukan triangulasi metode untuk

mendapatkan data kualitatif yaitu observasi, telaah dokumen dan wawancara

mendalam.

3. Tidak dapat dilakukan pengujian kelengkapan berkas rekam medis dikarenakan

RSIA Kemang Medical Care mengalami perubahan struktur manajemen yang

berdampak pada fungsional pelayanan rekam medis, saat ini yang bertanggung

jawab atas kelengkapan berkas rekam medis adalah Bag. Pendaftaran yang berada

dibawah Unit Marketing.

4. Pengambilan data kuantitatif berupa kepuasan pasien, peneliti mengambil sampel

seorang pasien pada satu waktu atau setelah pasien mendapat pelayanan medis.

Page 111: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

95

6.2 Input

6.2.1 Sumber Daya Manusia di Bag. Rekam Medis

Berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan

mengatakan bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada

masyarakat agar masyarakat mampu meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan setinggi-

tingginya. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri

dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan

melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan

kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan (UU Nomor 36 Tahun 2014

Tentang Tenaga Kesehatan).

Saat ini petugas rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan dan RS

Kemang Medical Care berbeda dari segi jumlah petugas, namun tingkat

pendidikan petugas rekam medis sama, terdapat beberapa petugas yang

berlatarbelakang SMA dan D3 Rekam Medis. Perbandingan jumlah petugas

rekam medis di kedua rumah sakit tersebut terdapat pada table dibawah ini :

Page 112: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

96

Tabel 6.1

Perbandingan Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)

No. Bagian RSU Kota Tangerang

Selatan

RS Kemang Medical

Care

1 Penyimpanan &

Distribusi 8 6

2 Koding 2 2

3 Pengolahan Data &

Pelaporan 4 2

Total 14 Orang 10 Orang

Perbedaan jumlah tenaga dapat dilihat dari tabel 6.1 dimana jumlah

petugas rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan lebih banyak daripada

RSIA Kemang Medical Care, khususnya pada bagian penyimpanan dan

distribusi. Namun proses distribusi rekam medis ke poliklinik masih lebih dari

standar yang ditetapkan Depkes yaitu 15 menit. Berdasarkan observasi yang

dilakukan di RSU Kota Tangerang Selatan, selain dari jumlah pasien yang

tinggi, sikap petugas yang tidak cekatan menjadi kendala lambatnya

pengiriman berkas rekam medis.

6.2.2 Keuangan Bag. Rekam Medis

Pengganggan keuangan rumah sakit adalah suatu proses dimana biaya

dialokasikan pada kegiatan tertentu yang telah direncanakan untuk jangka

waktu yang telah ditetapkan, biasanya 12 bulan (Silalahi, 2005). Bagian

Rekam Medis di RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical

Care, melakukan perencanaan keuangan setahun sebelumnya, sehingga

anggaran yang telah disusun akan direalisasikan untuk tahun depan. Terdapat

perbedaan antara perencanaan keuangan di Bag. Rekam Medis RSU Kota

Page 113: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

97

Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care, yaitu anggaran keuangan

untuk pelatihan petugas rekam medis. Di RSIA Kemang Medical Care

terdapat anggaran khusus untuk petugas rekam medis melakukan pelatihan,

namun di RSU Kota Tangerang Selatan tidak pernah ada petugas yang

diikutkan pelatihan keterampilan mengenai perekam medisan.

6.2.3 Metode Pelayanan Rekam Medis

Metode merupakan suatu cara kerja yang bersistem untuk memulai

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai suatu tujuan (Sangidu, 2004).

Metode yang digunakan oleh Bag. Rekam Medis RSU Kota Tangerang

Selatan dan RSIA Kemang Medical Care berbeda. Bag. Rekam Medis RSU

Kota Tangerang Selatan menggunakan metode pelaksanaan rekam medis

dengan mengacu kepada juknis rekam medis nasional yakni dengan sistem

manual, dimana petugas rekam medis mangantarkan berkas rekam medis dari

ruang penyimpanan ke poli yang dituju, sama halnya dengan pelaksanaan

rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan, pelaksanaan rekam medis di

RSIA Kemang Medical Care menggunakan metode manual, namun dengan

menerapkan sistem Lean manajemen. Perbedaan tersebut terlihat dengan

adanya metode khusus yang diterapkan oleh Bag. Rekam Medis RSIA

Kemang Medical Care seperti : Visual Management (Kode warna) dan

Penanggung Jawab (PJ) tiap rak penyimpanan berkas.

Visual Management merupakan salah satu basic dalam Lean

management yang berfungsi untuk membantu memperlihatkan masalah ,

peringatan, pengaturan dan lainnya dalam waktu yang cepat. Sehingga, waste

(kesalahan) dapat terlihat oleh petugas rekam medis (Wasetya, 2012). Visual

Management yang digunakan oleh petugas rekam medis adalah dengan

Page 114: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

98

memberikan kode warna pada berkas rekam medis pasien sesuai dengan

nomor rekam medis yang tertera pada berkas rekam medis pasien. Dengan

adanya kode warna dapat mempermudah petugas dalam hal menyimpan dan

mencari berkas rekam medis pasien.

6.2.4 Mesin pada Bagian Rekam Medis

Mesin adalah suatu peralatan yang digerakan oleh suatu kekuatan atau

tenaga yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan

kegiatan-kegiatan tertentu (Assauri, 2004). Mesin yang digunakan oleh Bag.

Rekam Medis di RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical

Care tidak berbeda karena keduanya menerapkan sistem manual, sehingga

mesin yang digunakan tidak terlalu banyak, hanya tracer untuk mencetak

nomor rekam medis pasien yang berobat.

6.2.5 Material pada Bagian Rekam Medis

Material yang digunakan pada Bagian Rekam Medis di RSU Kota

Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care tidak jauh berbeda, yakni

membutuhkan berkas rekam medis dan ruang penyimpanan yang memadai.

Namun di RSU Kota Tangerang Selatan ruang penyimpanan sudah

overloadsehingga berkas rekam medis ada yang ditumpuk di kardus. Hal ini

dapat menghambat petugas rekam medis dalam proses pencarian berkas

karena mungkin berkas tercecer atau jatuh.

Page 115: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

99

6.3 Proses

6.3.1 Penyimpanan Berkas Rekam Medis

Terdapat dua metode penyimpanan berkas rekam medis, yaitu

sentralisasi dan desentralisasi (Depkes, 2006). Bagian Rekam Medis di RSU

Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care menerapkan sistem

sentralisasi. Sistem sentralisasi merupakan sistem penyimpanan berkas rekam

medis seorang pasien dalam satu kesatuan catatan kunjungan poliklinik

maupun catatan selama seorang pasien dirawat (Maya, 2014). Sistem

sentralisasi menggabungkan catatan rekam medis pasien baik rawat jalam,

maupun ketika pasien melakukan pelayanan rawat inap. Sehingga, data pasien

akan lebih kompleks dan tidak terjadi berkas ganda. Hal yang membedakan

proses penyimpanan di Bag. Rekam Medis RSU Kota Tangerang Selatan dan

RSIA Kemang Medical Care adalah dari segi ruang penyimpanan dan kode

warna.

Ruang penyimpanan merupakan aspek yang sangat penting bagi

pelayanan rekam medis secara manual. Ruang penyimpanan yang layak akan

mempermudah petugas untuk mencari berkas rekam medis pasien dan

mempersingkat waktu distribusi. Ruang penyimpanan di RSU Kota Tangerang

Selatan yang kelebihan muatan (overload) mengakibatkan berkas dimasukan

sementara ke kardus-kardus, Bag. Rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan

sebenarnya selalu menganggarkan penambahan rak setiap tahunnya, namun

ruangan sudah tidak memadai dengan adanya penambahan rak disebabkan

jumlah pasien yang selalu meningkat tiap tahunnya. Sedangkan, ruang

Page 116: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

100

penyim12panan di RSIA Kemang Medical Care menerapkan sistem kode

warna untuk memudahkan pencarian dan penyimpanan berkas rekam medis.

6.3.2 Pengolahan Rekam Medis

Pengolahan berkas rekam medis yang dilakukan di RSU Kota

Tangerang Selatan dengan RSIA Kemang Medical Care tidak jauh berbeda.

Dapat diketahui dari SOP (Standar Operasional Prosedur) kedua rumah sakit

tersebut. Dimana petugas rekam medis akan melakukan pengecekan berkas

yang kembali dari poliklinik dan disortir sesuai dengan urutan Assembling

(perakitan). Berikut adalah perbedaan penyusunan berkas rekam medis di

RSIA Kemang Medical Care dan RSU Kota Tangerang Selatan :

Tabel 6.2

Perbedaan Tata Urut Assembling Berkas Rekam Medis Pasien

RSU Kota Tangerang Selatan RSIA Kemang Medical Care

Data pasien Baru

Resume rawat jalan

Pengkajian awal rawat jalan

Formulir pendidikan pasien dan

keluarga terintegrasi rawat jalan

Lembar klinis

Ringkasan Riwayat Klinik RK

Data Identitas Pasien

Lembar Anamnesa

Lembar Poliklinik

Lembar Laktasi

Lembar Poliklinik Fisioterapi

Lembar Hasil Penunjang EKG /

USG / CTG

Hasil Pemeriksaan

Laboratorium

Hasil Pemeriksaan Radiologi

Formulir Triase Pasien Gawat

Darurat

Lembar Observasi (Pengkajian

Kebidanan)

Lembar Lain-lain.

Page 117: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

101

Tujuan dilakukannya pengolahan berkas rekam medis adalah

gambaran fakta terkait keadaan pasien , riwayat penyakit pasien dan

pengobatan masa lalu sehingga dapat mempermudah petugas medis

mengambil tindakan. Suatu berkas rekam medis yang rapi dan jelas akan

mempermudah dokter dalam membaca kondisi pasien.

6.3.3 Distribusi Berkas Rekam Medis

Distribusi di Bag Rekam Medis RSU Kota Tangerang Selatan maupun

di RSIA Kemang Medical Care menggunakan sistem manual dimana petugas

rekam medis mengantarkan berkas pasien ke poliklinik yang dituju selambat-

lambatnya 15 menit setelah pasien mendaftar. Kendala yang dihadapi oleh

masing-masing rumah sakit berbeda, di RSU Kota Tangerang Selatan

kendalanya adalah ruang rekam medis yang berada di lantai 3 sedangkan

poliklinik berada di lantai 1, 2, 4 dan 5. Selain itu, pencarian berkas rekam

medis yang hilang mengakibatkan proses pengiriman berkas lama.

Sama halnya dengan masalah yang dihadapi oleh Bag. Rekam Medis

di RSU Kota Tangerang Selatan, Bag. Rekam Medis di RSIA Kemang

Medical Care juga mengalami masalah tata letak ruang rekam medis, ruang

rekam medis di RSIA Kemang Medical Care terdaoat di lantai Basement dan

poliklinik ada di lantai 1 dan 5, namun tidak ada tangga untuk menuju ke

lantai 1 dari Basement, petugas rekam medis hanya menggunakan lift untuk

menuju ruang rekam medis. Kendala yang dirasakan oleh petugas rekam

medis adalah ketika pasien sedang penuh dan lift tidak bisa digunakan,

tentunya hal itu akan menghambat waktu distribusi berkas rekam medis.

Page 118: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

102

6.4 Output

6.4.1 Informed Concent

Berdasarkan Permenkes No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar

Pelayanan Minimal Rumah Sakit terdapat 4 indikator pelayanan rekam medis,

yakni (1) Kelengkapan berkas rekam medis, (2) Pasien mendapat informed

concent dari petugas medis, (3) Distribusi berkas rekam medis pasien rawat

jalan, (4) Distribusi berkas rekam medis pasien rawat inap. Berikut adalah

penilaian yang dilakukan mengenai informed concent terhadap 106 responden

di RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care :

Tabel 6.3

Perbandingan Infomed Concent di RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA

Kemang Medical Care

No. Rumah Sakit Target Pencapaian Kesimpulan

1. RSU Kota Tangerang

Selatan

100% 98,1% Belum

tercapai

2. RSIA Kemang

Medical Care

100% 100% Tercapai

Sumber : pengolahan data primer, 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa RSU Kota Tangerang

Selatan memiliki nilai informed concent sebesar 98,1% (belum tercapai),

sedangkan RSIA Kemang Medical Care sudah mencapai 100% (tercapai). Hal

ini disebabkan beberapa dokter di Indonesia tidak memiliki waktu yang cukup

untuk berbincang-bincang dengan pasien, sehingga hanya bertanya

seperlunya. Akibatnya, dokter sangat mungkin tidak mendapatkan informasi

yang cukup untuk mengambil rencana tindakan lebih lanjut. Selain itu, pasien

Page 119: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

103

cenderung merasa berada dalam posisi yang lebih rendah dari dokter, sehingga

takut bertanya dan hanya menjawab seperlunya (Konsil Kedokteran Indonesia

dalam Fourianalistyawati, 2012).

6.4.2 Waktu Distribusi dan Tata Letak Ruang Rekam Medis

Waktu distribusi merupakan indokator pelayanan rekam medis yang

tertuang dalam Permenkes No. 129 Tahun 2008, dalam permenkes tersebut

dikatakan bahwa waktu distrbusi berkas rekam medis rawat jalan adalah tidak

lebih dari 10 menit setelah pasien mendaftar. Berikut adalah hasil penilaian

waktu distribusi berkas rekam medis terhadap 10 pasien di RSIA Kemang

Medical Care dan RSU Kota Tangerang Selatan :

Tabel 6.4

Perbandingan Waktu Distribusi Berkas Rekam Medis Rawat Jalan

No. Rumah Sakit Target Waktu Rata-

rata

Kesimpulan

1 RSU Kota Tangerang

Selatan

10 Menit 27 Menit Belum

Tercapai

2 RSIA Kemang

Medical Care

10 Menit 8 Menit Tercapai

Sumber : Pengolahan data primer, 2017

Dari tabel 6.4, diketahui bahwa rata-rata waktu distribusi berkas rekam

medis pasien di RSU Kota Tangerang Selatan adalah 27 menit/berkas pasien

(belum tercapai) dengan jumlah kunjungan pasien per harinya adalah 176

pasien (BPS Tangerang Selatan, 2016).Sedangkan di RSIA Kemang Medical

Care adalah 8 menit / berkas pasien (tercapai) dengan jumlah kunjungan

pasien per harinya adalah 238 pasien/hari (Wawancara dengan Informan 1).

Page 120: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

104

Masalah yang sering ditemui dalam distribusi berkas rekam medis adalah

waktu pencarian berkas, waktu pengumpulan berkas, waktu penyimpanan

berkas, berkas masih ada di rawat inap, tidak adanya petugas distribusi dan

jarak antara ruang rekam medis dengan poliklinik (Maimuna, 2015).

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, masalah lamanya waktu

distribusi berkas rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan adalah ruang

penyimpanan yang sudah penuh dan perlu pelebaran ruangan, terdapat

beberapa berkas yang hilang, jarak antara ruang rekam medis dengan

poliklinik, petugas distribusi yang kurang cekatan dan waktu mencari berkas

di ruang penyimpanan.

Lokasi unit rekam medis sebaiknya berada di sentral rumah sakit, hal

ini berkaitan dengan pengembalian dan pendistribusian rekam medis dengan

lancer, pelayanan yang cepat kepada semua pasien, serta adanya akses yang

mudah untuk para staf medis dan pengguna lainnya. Oleh karena itu lokasi

unit rekam medis harus :

a. Berdekatan dengan Instalasi Gawat Darurat.

b. Dekat dengan ruang perawatan.

c. Dekat dengan kantor administrasi dan tata usaha.

d. Dekat dengan departemen-departemen lain, penunjang radiologi,

patologi dan sebagainya.

6.5 Outcome (Kepuasan Pasien)

Kepuasan pasien akan terpenuhi apabila proses penyampaian jasa dari pembeli

jasa kepada pasien sesuai dengan apa yang dipersepsikan pelanggan. Persepsi ini

dipengaruhi oleh faktor subyektifitas yang dapat membuat perbedaan persepsi atau

kesenjangan antara pelanggan dan pemberi jasa, ada lima kesenjangan dalam kualitas

Page 121: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

105

jasa (Hafizurrachman, 2004) :

a. Kesenjangan antara persepsi manajemen tentang harapan konsumen dan

spesifikasikualitas jasa.

b. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.

c. Kesenjangan antara spesifikasi jasa dan jasa yang disajikan.

d. Kesenjangan antara penyampaian jasa aktual dan komunikasi eksternal

kepada konsumen.

e. Kesenjangan antara jasa yang diharapkan dan jasa aktual yang diterima

konsumen.

Untuk melihat kepuasan pasien terhadap pelayanan rekam medis di RSU Kota

Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care dilakukan pengukuran kepuasan

menggunakan tehnik Important-Performance Analysis (IPA), yaitu dengan mengukur

nilai harapan dan pendapat pasien, kemudian dinilai dengan dimensi kepuasan pasien

menurut Parasunman, yaitu (1) Tangibles, (2) Realibility, (3) Responsivness, (4)

Assurance, dan (5) Empaty. Berikut adalah nilai kepuasan pasien dengan

menggunakan metode Important-Performance Analysis (IPA) yang dilakukan di RSU

Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang Medical Care :

Page 122: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

106

Tabel 6.5

Perbandingan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rekam Medis

Rumah Sakit Dimensi

Tingkat

Kesesuaian

Dimensi

Standar

Permenkes Kesimpulan

RSU Kota

Tangerang Selatan

Tangibles 85% 90% Belum

memuaskan

Realibility 86,1% 90% Belum

memuaskan Responsivness 81,9% 90% Belum

memuaskan Assurance 83,5% 90% Belum

memuaskan Empaty 84,1% 90% Belum

memuaskan

RSIA Kemang

Medical Care

Tangibles 94,5% 90% Memuaskan

Realibility 95,8% 90% Memuaskan

Responsivness 95,6% 90% Memuaskan

Assurance 96% 90% Memuaskan

Empaty 94,7% 90% Memuaskan

Sumber :Pengolahan data primer, 2017

A. Dimensi Tangibles (Tampilan Fisik)

Dimensi Tangibles (tampilan fisik) merupakan bentuk aktualisasi nyata secara

fisik dapat terlihat atau digunakan oleh pegawai sesuai dengan penggunaan dan

pemanfaatannya yang dapat dirasakan membantu pelayanan yang diterima oleh

orang yang menginginkan pelayanan, sehingga puas atas pelayanan yang

dirasakan, yang sekaligus menunjukan prestasi kerja atas pemberian pelayanan

yang diberikan (Parasuraman, 2001). Tampilan fisik yang dinilai dalam penelitian

ini adalah 3 hal yaitu : penampilan / kerapihan petugas rekam medis, kebersihan

ruang tunggu di pendaftaran dan kenyamanan di ruang tunggu poliklinik. Hasil

penilaian kepuasan pada tabel 6.5 menunjukan bahwa RSU Kota Tangerang

Selatan belum mencapai kepuasan pasien dari dimensi tampilan fisik, sedangkan

Page 123: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

107

RSIA Kemang Medical Caresudah memuaskan pasien.Hal ini dikarenakan, RSIA

Kemang Medical Care menerapakan lean hospital yang berdampak langsung

kepada lingkungan rumah sakit.

B. Dimensi Realibility (Kehandalan)

Setiap pelayanan memerlukan pelayanan yang handal, artinya dalam

memberikan pelayanan, setiap pegawai diharapkan memiliki kemampuan dalam

pengetahuan, keahlian, kemandirian, penguasaan dan profesionalisme kerja yang

tinggi, sehingga aktivitas kerja menghasilkan bentuk pelayanan yang memuaskan,

tanpa ada keluhan dan kesan yang berlebihan atas pelayanan yang diterima oleh

pasien (Parasuraman, 2001). Dimensi Realibility di RSIA Kemang Medical Care

dan RSU Kota Tangerang Selatan sudah memuaskan, hal itu menunjukan bahwa

pelayanan rekam medis di kedua rumah sakit tersebut sudah berjalan dengan baik,

petugas rekam medis sudah mampu mengatasi keluhan pasien, distribusi sudah

sesuai dengan poli yang dituju dan pengetahuan mengenai rekam medis sudah

dikuasai oleh petugas rekam medis.Sedangkan, di RSU Kota Tangerang Selatan

pelayanan belum memuaskan dikarenakan masih terdapatnya beberapa keluhan

pasien yang lambat untuk diatasi.

C. Dimensi Responsivness (Kecepatan Tanggap)

Dimensi responsiveness merupakan dimensi yang sangat penting dalam

pelayanan rekam medis, karena berhubungan dengan distribusi berkas rekam

medis. Apabila pelayanan di suatu unit rumah sakit memiliki daya respon yang

cepat maka pasien akan puas dengan pelayanan tersebut (Parasuraman, 2001).

Pada tabel 6.5, diektahui bahwa nilai kepuasan pasien pada dimensi

Responsivness di RSU Kota Tangerang Selatan adalah 81,9%, hal itu menunjukan

bahwa pelayanan distribusi berkas rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan

Page 124: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

108

belum memuaskan pasien. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masalah yang

berada di ruang penyimpanan rekam medis, berkas hilang dan ruang rekam medis

yang berjauhan dengan lantai poliklinik.

Pada tabel 6.5 menunjukan bahwa kepuasan pasien pada dimensi

responsiveness di RSIA Kemang Medical Care adalah 95,6% dari target 95,3%.

Hal ini menunjukan pasien merasa puas dengan dimensi responsiveness pada

pelayanan rekam medis di RSIA Kemang Medical Care. Dimensi responsiveness

di RSIA Kemang Medical Care memiliki nilai kepuasan yang tinggi dikarenakan

penyimpanan di RSIA Kemang Medical Care sudah baik dengan menggunakan

kode warna, terdapat Penanggung Jawab (PJ) per rak berkas rekam medis, hal ini

dimaksudkan agar PJ dapat mengetahui alur setiap berkas yang keluar dari raknya,

sehingga ketika berkas hilang maka PJ akan mencarinya.

D. Dimensi Assurance (Kejelasan)

Bentuk kepastian dari suatu pelayanan sangat ditentukan oleh jaminan dari

petugas yang memberikan pelayanan, sehingga orang yang menerima pelayanan

merasa puas dan yakin bahwa segala bentuk urusan yang dilakukan dengan tuntas

dan cepat, tepat, mudah serta lancar (Parasuraman, 2001). Pada tabel 6.5, nilai

kepuasan dimensi assurance di Bag. Rekam Medis RSU Kota Tangerang Selatan

sebesar 83,5% dari target 90%%, sehingga pelayanan tersebut belum memuaskan.

Hal ini dikarenakan terdapat beberapa pasien yang tidak diberikan kejelasan

mengenai status berkas rekam medisnya ketika pasien tersebut sudah menunggu

lama di ruang tunggu poliklinik.

Pada tabel 6.5, nilai kepuasan Bag. Rekam Medis di RSIA Kemang Medical

Care sebesar 96% dari target 90%. Hal ini menunjukan bahwa dimensi assurance /

kejelasan sudah memuaskan di RSIA Kemang Medical Care. Hal ini dikarenakan

Page 125: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

109

berkas selalu cepat di distribusikan oleh petugas rekam medis dan status berkas

jelas ekspedisinya, sebab Bag. Rekam Medis memiliki buku khusus ekspedisi

apabila berkas rekam medis pasien di pinjam oleh dokter/pihak eksternal dan

berkas berada di rawat inap.

E. Dimensi Empaty (Empati)

Empati merupakan suatu perhatian, keseriusan, simpatik, pengertian dan

keterlibatan pihak-pihak yang berkepentingan dengan pelayanan yang diberikan

oleh petugas. Pelayanan akan berjalan dengan lancar dan berkualitas apabila

setiap pihak yang berkepentingan memiliki rasa empati dalam menyelesaikan

urusannya (Parasuraman, 2001). Pada tabel 6.5, menunjukan bahwa dimensi

empathy di Bag. Rekam Medis RSU Kota Tangerang Selatan belum memuaskan

pasien dengan nilai sebesar 84,1% dari target 90%. Hal ini dikarenakan petugas

rekam medis kurang komukasi dengan pasien, setelah petugas rekam medis

mengantarkan berkas, petugas tersebut langsung kembali ke ruang rekam medis.

Pada tabel 6.5, menunjukan bahwa nilai pada dimensi empathy di Bag. Rekam

Medis RSIA Kemang Medical Care belum memuaskan dengan nilai sebesar

94,7% dari target 90%. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa petugas rekam

medis yang dekat dengan pasien dan selalu menanyakan masalah-masalah yang

ada pada berkas pasien, petugas tersebut biasanya mencatat nomor rekam medis

pasien yang sudah menunggu lama kemudian petugas tersebut mencarinya.

Page 126: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

110

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Sumber Daya Manusia (SDM) di Bag. Rekam Medis RSU Kota Tangerang

Selatan dan RSIA Kemang Medical Care masing-masing jumlahnya berbeda, di

RSU Kota Tangerang Selatan berjumlah 14 orang, sedangkan di RSIA Kemang

Medical Care sebanyak 10 orang.

2. Perencanaan keuangan di RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA Kemang

Medical Care memiliki kesamaan yakni merencanakan anggaran untuk 1 tahun

ke depan, namun di RSIA Kemang Medical Care memiliki dana khusus untuk

pelatihan petugas rekam medis.

3. Metode yang digunakan di Bag. Rekam Medis RSU Kota Tangerang Selatan

adalah mengikuti juknis rekam medis nasional, sedangkan Bag. Rekam Medis

RSIA Kemang Medical Care adalah menggunakan Lean Management dengan

inovasi Visual Management.

4. Mesin dan Material yang digunakan di RSU Kota Tangerang Selatan dan RSIA

Kemang Medical Care tidak jauh berbeda karena menereapkan sistem rekam

medis manual yang membutuhkan tracer dan berkas rekam medis.

5. Proses penyimpanan yang dilakukan di Bag. Rekam Medis RSU Kota Tangerang

Selatan dan RSIA Kemang Medical menggunakan sistem sentralisasi, namun

yang membedakan antara proses penyimpanan di RSU Kota Tangerang Selatan

dan RSIA Kemang Medical Care adalah di Bag. Rekam Medis RSIA Kemang

Medical Care menggunakan Kode Warna dan Penanggung Jawab Rak.

Page 127: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

111

6. Indikator Informed Concent di RSU Kota Tangerang Selatan belum mencapai

target dimana nilai Informed Concent nya adalah 98,1% dari target 100%,

sedangkan RSIA Kemang Medical Care sudah mencapai target dengan nilai

sebesar 100%.

7. Waktu distribusi berkas rekam medis yang dibutuhkan di RSU Kota Tangerang

Selatan adalah 27 menit/berkas dengan rata-rata pasien rawat jalan sebanyak 118

pasien, sedangkan di RSIA Kemang Medical Care membutuhkan waktu 8

menit/berkas.

8. Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan rekam medis di RSU Kota Tangerang

Selatan sebesar 84,1%, sedangkan di RSIA Kemang Medical Care adalah sebesar

95,3%. Beradsarkan Permenkes No. 129 Tahun 2008 Tentang SPM Rumah Sakit

Standar kepuasan pasien untuk pelayanan rekam medis rawat jalan adalah ≥ 90%,

sehingga pelayanan rekam medis di RSU Kota Tangerang Selatan belum

memuaskan, sedangkan pelayanan rekam medis di RSIA Kemang Medical Care

sudah memuaskan.

7.2 Saran

7.2.1 Bagi Peneliti

a. Peneliti perlu meningkatkan pengetahuan di bidang Lean Hospital dan

implementasinya di beberapa unit rumah sakit seperti unit rekam

medis.

b. Peneliti perlu melakukan penelitian mengenai beberapa metode yang

digunakan di rumah sakit di Indonesia seperti Lean, BSC (Balance

Score Card), ISO dan KARS.

Page 128: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

112

7.2.2 Bagi RSU Kota Tangerang Selatan

a. RSU Kota Tangerang Selatan perlu meningkatkan kualitas di unit

rekam medis agar tercapai kepuasan pasien diatas 90%.

b. RSU Kota Tangerang Selatan perlu meningkatkan kualitas SDM di

Unit Rekam Medis dengan mengadakan pelatihan.

c. RSU Kota Tangerang Selatan perlu mempersingkat waktu distribusi

berkas rekam medis dengan mengurangi waste (kesalahan) di Bag.

Rekam Medis.

7.2.3 Bagi RSIA Kemang Medical Care

a. RSIA Kemang Medical Care perlu mensosialisasikan manfaat Lean

Hospital kepada rumah sakit di Indonesia agar tercipta peningkatan

pelayanan kesehatan.

b. RSIA Kemang Medical Care perlu membuat alternative jalur distribusi

berkas pasien selain menggunakan lift.

Page 129: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

DAFTAR PUSTAKA

Adellia, Yolla, Nasir Widha Setyanto, Ceria Farela Mada Pendekatan Lean Healthcare Untuk

Meminimasi Waste di Rumah Sakit Islam Unisma Malang. Jurnal; Universitas

Brawijaya.Gaspersz, Vincent (2012) All in One Integrated Total Quality Talen

Management. Penerbit Gramedia; Jakarta.

Assauri, Sofjan (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Azwar, Azrul (1996). Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Sinar Harapan; Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan (2016). Kota Tangerang Selatan dalam Angka.

BPS; Tangerang Selatan.

Departemen Kesehatan RI (1989) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

66/Menkes/SK/II/1987 Tentang Pola Tarif Rumah Sakit Pemerintah. Depkes RI;

Jakarta.

Departemen Kesehatan RI (1989) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

749a/Menkes/Per/XII/1989 Tentang Rekam Medis. Depkes RI; Jakarta.

Departemen Kesehatan RI (1991) Pokok-pokok Pedoman Arsitektur Medik Rumah Sakit

Kelas C. Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik; Jakarta.

Departemen Kesehatan RI (1991). Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medik No.

78 Tahun 1991 Tentang Penyelenggaraan Rekam Medis. Depkes RI; Jakarta.

Departemen Keputusan RI (2007) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

377/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi

Kesehatan.

Departemen Kesehatan RI (2008). Permenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar

Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Depkes RI; Jakarta

Departemen Kesehatan RI (2008) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis. Depkes RI; Jakarta.

Dumadi (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Jumlah Kunjungan Pasien

Rawat Inap di Rumah Sakit Pelni Jakarta. Tesis; Universitas Esa Unggul Jakarta.

Page 130: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

Gerson, Richard F (2004). Mengukur Kepuasan Pelanggan. PPM; Jakarta.

Gibson dkk (1987). Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Edisi Kelima Jilid 2. Alih Bahasa

Savitry. Soekrisno dkk. Erlangga; Jakarta.

Graban, M. (2009). Lean Hospital. CRC Press; New York.

Habibi, Mustainul (2012). Hubungan Waktu Pelayanan Rekam Medis di TPPRJ Dengan

Kepusan Pasien Poliklinik Bedah di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar

Malang Tahun 2012. Naskah Publikasi; Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hafizurrachman (2004). Pengukuran Kepuasan Suatu Institusi Kesehatan. Majalah

Kedokteran Indonesia; Jakarta.

Hatta. Gemala (2008) Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan

Kesehatan Revisi 2010; Jakarta.

Hasanbasri, Mubasysyir. (2007). Pendekatan Sistem dalam Perencanaan Program Daerah.

Jurnal Volume 10 Hal. 56-63; UGM Yogyakarta.

Huffman, Edna K. (1994) Health Information Management. Physician Record Company,

Berwyn, Illionois.

Jumlah Kunjungan Pasien di RSU Kota Tangerang Selatan. Diakses melalui Situs

findthebest.co.id Pada Tanggal 10 April 2017.

Kotler, Philip (2007). Manajemen Pemasaran Jilid 2 Edisi 12. PT Indeks; New Jersey.

Kurniawan, Agung (2005). Transformasi Pelayanan Publik. Pembaharuan; Yogyakarta.

Kusmawati, Mira. Pengaruh Pelayanan Rekam Medik Rawat Jalan Terhadap Kepuasan

Pasien Umum di UPTD Puskesmas DTPD Kawali Kabupaten Ciamis. Jurnal;

Universitas Galuh.

Leboeuf, Michael (1992) Memenangkan dan Memelihara Pelanggan. PT Pustaka Tangga;

Jakarta.

Lubis, S.M. Hari & Huseini, Martini (1987) Teori Organisasi: Suatu Pendekatan Marko.

Pusat Antar Universitas Ilmu-Ilmu Sosial; Jakarta.

Page 131: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

Maimuna, Madina. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Berkas Rekam

Medis Rawat Jalan di RSUD Cibinong Tahun 2015. Jurnal; Universitas Indonesia.

Manajemen Lean. Diakses melalui situs www.rspelni.co.id pada tanggal 10 April 2017.

Metharitis, Amanda (2010). Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Dengan Karakteristik

Pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUP Persahabatan Jakarta Tahun 2010.

Skripsi; Universitas Indonesia.

Parasuraman, A. Valerie, 2001. (Diterjemahkan oleh Sutanto) Delivering Quality Service.

The Free Press, New York.

Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009

Tentang Rumah Sakit.

Rasidah, Ainur (2013) Efektivitas Penggunaan Penyeberangan Ferry Tradisional. E-Journal

Sosiologi.

Rustiyanto, Ery (2009) Etika Profesi: Perekam Medis Informasi Kesehatan, Yogyakarta.

Sangidu (2004). Metode Penelitian Sastra, Pendekatan Teori, Metode dan Kiat. Yogyakarta

UGM.

Sevilla, Consuelo G. dkk (1993). Pengantar Metode Penelitian. Penerbit Universitas

Indonesia; Jakarta.

Soejadi (1996). Pedoman Penilaian Rumah Sakit. Kartika Bina; Jakarta.

Siregar, Charles (2004) Rumah Sakit Teori dan Penerapan Cetakan I. Penerbit EGC; Jakarta

Supranto (2010). Statistik Teori dan Aplikasi. UI Press; Jakarta.

Tjahjanto, Adeline (2016). Metode Lean Thinking Untuk Meningkatkan Efisiensi Pelayanan

Rawat Jalan di Rumah Sakit Sumber Waras Ciwaringin Tahun 2015. Tesis;

Universitas Indonesia.

Umar, Husein (2005). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo

Persada; Jakarta

Page 132: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

Wasetya, Dwiyani. (2012) Alur Proses Pelayanan Unit Rawat Jalan dengan

Mengaplikasikan Lean Hospital di RS Marinir Cilandak Tahun 2012. Tesis;

Universitas Indonesia

Wursanto (1991) Kearsipan I. Prentice Hall Inc; Yoyakarta

Page 133: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

PEDOMAN WAWANCARA

INPUT DAN PROSES SISTEM REKAM MEDIS DI RSU KOTA TANGERANG

SELATAN

1. Input Sistem Rekam Medis

a. Berapa jumlah tenaga rekam medis di rumah sakit ?

b. Bagaimana kompetensi tenaga petugas rekam medis ?

c. Bagaimana alokasi dana untuk sistem rekam medis, apakah terdapat dana khusus

untuk unit rekam medis ?

d. Material atau bahan apa saja yang diperlukan untuk melakukan kegiatan di unit

rekam medis ?

e. Mesin apa saja yang diperlukan untuk melakukan kegiatan di unit rekam medis ?

f. Metode apa yang digunakan di unit rekam medis RSU Kota Tangerang Selatan

dalam melakukan aktivitasnya ?

g. Bagaimana kelebihan dan kelemahan metode tersebut ?

2. Proses Sistem Rekam Medis

a. Bagaimana alur dan mekanisme penyimpanan berkas rekam medis di RSU Kota

Tangerang Selatan ?

b. Hambatan apa saja yang terdapat pada proses penyimpanan ?

c. Apa saja kegiatan dalam mengolah berkas rekam medis di RSU Kota Tangerang

Selatan ?

d. Bagaimana proses penamaan dan pemberian nomor rekam medis pada pasien ?

e. Dalam mengolah berkas rekam medis apakah terdapat berkas rekam medis yang

tidak lengkap pengisiannya oleh tenaga medis ?

f. Apakah terdapat hambatan dalam proses koding berkas rekam medis ?

g. Bagaimana proses distribusi berkas rekam medis ?

h. Apa saja hambatan yang ditemukan selama proses distribusi ?

i. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi distribusi berkas rekam medis ?

Page 134: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

PEDOMAN WAWANCARA

INPUT DAN PROSES SISTEM REKAM MEDIS DI RS KEMANG MEDICAL CARE

3. Input Sistem Rekam Medis

a) Berapa jumlah tenaga rekam medis di rumah sakit ?

b) Bagaimana kompetensi tenaga petugas rekam medis ?

c) Bagaimana alokasi dana untuk sistem rekam medis, apakah terdapat dana khusus

untuk unit rekam medis ?

d) Material atau bahan apa saja yang diperlukan untuk melakukan kegiatan di unit

rekam medis ?

e) Mesin apa saja yang diperlukan untuk melakukan kegiatan di unit rekam medis ?

f) Metode apa yang digunakan di unit rekam medis RS Kemang Medical Care dalam

melakukan aktivitasnya ?

g) Bagaimana kelebihan dan kelemahan metode tersebut ?

4. Proses Sistem Rekam Medis

a) Bagaimana alur dan mekanisme penyimpanan berkas rekam medis di RS Kemang

Medical Care ?

b) Hambatan apa saja yang terdapat pada proses penyimpanan ?

c) Apa saja kegiatan dalam mengolah berkas rekam medis di RS Kemang Medical

Care ?

d) Bagaimana proses penamaan dan pemberian nomor rekam medis pada pasien ?

e) Dalam mengolah berkas rekam medis apakah terdapat berkas rekam medis yang

tidak lengkap pengisiannya oleh tenaga medis ?

f) Apakah terdapat hambatan dalam proses koding berkas rekam medis ?

g) Bagaimana proses distribusi berkas rekam medis ?

h) Apa saja hambatan yang ditemukan selama proses distribusi ?

i) Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi distribusi berkas rekam medis ?

Page 135: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

Lampiran

KUESIONER

GAMBARAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN REKAM MEDIS PASIEN

RAWAT JALAN DI RSU KOTA TANGERANG SELATAN DAN RSIA KEMANG

MEDICAL CARE

Kepada YTH :Bapak/Ibu/Sdr

Dalam rangka, penulisan skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya Agung Tahfidzul

Iman Jurusan Kesehatan Masyarakat memohon dengan sangat kepada Bapak/Ibu/Sdr untuk

mengisi kuesioner yang telah disediakan.

Kuesioner ini bukan survey dari pihak manapun, maka dari itu Bapak/Ibu/Sdr tidak perlu

takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang sebenarnya. Setiap jawaban yang

diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi penelitian ini, atas perhatian

dan bantuannya, saya mengucapkan terima kasih.

Apabila ditemukan ketidakjelasan atas kuesioner ini silahkan hubungi (WA) : 085929980305

– Agung Tahfidzul Iman

Jakarta, Oktober 2017

Agung Tahfidzul Iman

PETUNJUK PENGISIAN

1. Lingkari jawaban yang sesuai dengan perasaan pasien

2. Jawaban terdiri dari 5 pilihan dengan keterangan sebagai berikut :

STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju

C = Cukup

Page 136: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

I. Identitas Diri (Lingkari Jawaban)

Usia 1. ≤2 0 tahun

2. 21 – 30 tahun

3. 31 – 40 tahun

4. 41 – 50 tahun

5. ≥ 51 tahun

Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan

Pendidikan

Terakhir

1. SD/sederajat

2. SLTP/sederajat

3. SMA/sederajat

4. Perguruan

tinggi

5. Lainnya…

Pekerjaan

Utama

1. PNS/TNI/Polri

2. Pegawai Swasta

3. Pelajar

4. IRT

5. Lainnya…

II. Harapan Bapak/Ibu/Sdr Terhadap Pelayanan Rekam Medis

Pernyataan

Tangibles (Penampilan Fisik)

STS TS C S SS KODING

(Diisi Peneliti)

1. Saya berharap bahwa petugas

rekam medis harus

berpenampilan rapi.

1 2 3 4 5

2. Saya berharap bahwa ruang

tunggu di pendaftaran harus

bersih dan nyaman

1 2 3 4 5

3. Saya berharap bahwa ruang

tunggu di poli harus bersih dan

nyaman.

1 2 3 4 5

Realibility (Kehandalan) STS TS C S SS

4. Saya berharap petugas rekam

medis handal dalam mengurus

berkas pasien.

1 2 3 4 5

5. Saya berharap petugas rekam

medis dapat menangani

keluhan pasien. 1 2 3 4 5

6. Saya berharap petugas rekam

medis tepat dalam 1 2 3 4 5

Page 137: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

mendistribusikan berkas

pasien.

Responsiveness (Ketanggapan) STS TS C S SS

7. Saya berharap petugas rekam

medis cepat dalam mengurus

berkas rekam medis.

1 2 3 4 5

8. Saya berharap petugas rekam

medis cepat dalam mengatasi

keluhan pasien.

1 2 3 4 5

9. Saya berharap petugas rekam

medis harus cepat

mengantarkan /

mendistribusikan berkas rekam

medis

1 2 3 4 5

Assurance (Jaminan) STS TS C S SS

10. Saya berharap petugas rekam

medis menjelaskan status

berkas rekam medis milik saya.

1 2 3 4 5

11. Saya berharap petugas rekam

medis menjelaskan apabila

terjadi masalah pada berkas

rekam medis milik saya.

1 2 3 4 5

Empathy (Empati) STS TS C S SS

12. Saya berharap petugas rekam

medis bersikap ramah kepada

pasien.

1 2 3 4 5

Page 138: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

III. Pendapat Pasien Terhadap Pelayanan Rekam Medis

Pernyataan

Tangibles (Penampilan Fisik)

STS TS C S SS KODING

(Diisi Peneliti)

1. Saya berpendapat bahwa

petugas rekam medis sudah

berpenampilan rapi.

1 2 3 4 5

2. Saya berpendapat bahwa ruang

tunggu di pendaftaran sudah

bersih dan nyaman

1 2 3 4 5

3. Saya berpendapat bahwa ruang

tunggu di poli sudah bersih dan

nyaman.

1 2 3 4 5

Realibility (Kehandalan) STS TS C S SS

4. Saya berpendapat bahwa

petugas rekam medis sudah

handal dalam mengurus berkas

pasien.

1 2 3 4 5

5. Saya berpendapat bahwa

petugas rekam medis sudah

dapat menangani keluhan

pasien.

1 2 3 4 5

6. Saya berpendapat bahwa

petugas rekam medis sudah

tepat dalam mendistribusikan

berkas pasien.

1 2 3 4 5

Responsiveness (Ketanggapan) STS TS C S SS

7. Saya berpendapat bahwa

petugas rekam medis sudah

cepat dalam mengurus berkas

rekam medis.

1 2 3 4 5

8. Saya berpendapat bahwa

petugas rekam medis sudah 1 2 3 4 5

Page 139: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

cepat dalam mengatasi keluhan

pasien.

9. Saya berpendapat bahwa

petugas rekam medis sudah

cepat mengantarkan /

mendistribusikan berkas rekam

medis

1 2 3 4 5

Assurance (Jaminan) STS TS C S SS

10. Saya berpendapat bahwa

petugas rekam medis sudah

menjelaskan status berkas

rekam medis milik saya.

1 2 3 4 5

11. Saya berpendapat bahwa

petugas rekam medis sudah

menjelaskan apabila terjadi

masalah pada berkas rekam

medis milik saya.

1 2 3 4 5

Empathy (Empati) STS TS C S SS

12. Saya berpendapat bahwa

petugas rekam medis sudah

bersikap ramah kepada pasien.

1 2 3 4 5

IV. Waktu Tunggu dan Informed Concent Kepada Pasien

Waktu Tunggu KODING

Berapa lama anda harus

menunggu di ruang tunggu

poli ?

………………… Menit

Informed Concent

Apakah dokter meminta

persetujuan anda sebelum

mengambil tindakan

pengobatan ?

1. Ya 2. Tidak

Page 140: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

Lampiran

Foto Ruang Penyimpanan Rekam Medis di RSU Kota Tangerang Selatan

Page 141: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

Foto Ruang Penyimpanan Rekam Medis di RSIA Kemang Medical Care

Page 142: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
Page 143: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
Page 144: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

Lampiran

Uji Validitas

No. Pertanyaan Nilai Validitas Kesimpulan

1 A1 0,823 Valid

2 A2 0,774 Valid

3 A3 0,701 Valid

4 A4 0,557 Valid

5 A5 0,685 Valid

6 A6 0,626 Valid

7 A7 0,535 Valid

8 A8 0,668 Valid

9 A9 0,535 Valid

10 A10 0,823 Valid

11 A11 0,832 Valid

12 A12 0,854 Valid

13 B1 0,899 Valid

14 B2 0,933 Valid

15 B3 0,933 Valid

16 B4 0,76 Valid

17 B5 0,829 Valid

18 B6 0,76 Valid

19 B7 0,396 Valid

20 B8 0,536 Valid

21 B9 0,536 Valid

22 B10 0,899 Valid

23 B11 0,935 Valid

24 B12 1 Valid

Page 145: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

Uji Realibilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,977 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

A1 106,23 107,564 ,821 ,976

A2 106,30 105,941 ,836 ,976

A3 106,20 108,303 ,766 ,976

A4 106,27 107,789 ,779 ,976

A5 106,30 107,045 ,840 ,976

A6 106,23 108,116 ,763 ,976

A7 105,97 112,723 ,588 ,978

A8 106,00 112,000 ,598 ,977

A9 105,97 112,723 ,588 ,978

A10 106,23 107,151 ,864 ,976

A11 106,27 106,478 ,799 ,976

A12 106,30 105,597 ,781 ,976

B1 106,50 102,741 ,933 ,975

B2 106,47 102,257 ,964 ,975

B3 106,47 102,257 ,964 ,975

B4 106,43 103,220 ,886 ,975

B5 106,50 102,948 ,917 ,975

B6 106,43 103,220 ,886 ,975

B7 106,07 111,926 ,484 ,978

B8 106,10 111,197 ,535 ,978

B9 106,10 111,197 ,535 ,978

B10 106,43 102,392 ,950 ,975

B11 106,47 101,706 ,934 ,975

B12 106,47 101,913 ,919 ,975

Page 146: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

TRANSKIP WAWANCARA

Nama Narasumber : Dessy

Kode Informan : Informan 1

Jabatan : Kepala Rekam Medis RSIA Kemang Medical Care

Tanggal : 16 Oktober 2017

P : Assalamu’alaikum bu, saya ingin wawancara mengenai, satu, input rekam medis seperti

sumber daya yang dimiliki. Nah pertama, jumlah tenaga medis di rekam medis ini berapa yah bu

?

N : ini yang rekam medisnya aja atau seluruhnya ? Soalnya kalo seluruhnya kita belum ada

datanya.

P : Rekam medis aja bu.

N : rekam medisnya aja, 1, 2,3.. 4.

P : 4 petugas bu ?

N : eehh.. 6 orang.

P : Ada struktur organisasinya bu ? Boleh saya minta strukturnya ?

N : Karena kita kan baru perubahan manajemen, itu belum ada yg resmi turun dari atas,

tapi kan otomatis struktur bagan berubah. Saya sudah buat tp karena atasnya belum mengiyakan

jadi belum bisa saya berikan. Kalo gambarannya aja sih bisa, jadi seperti ini.

P : Boleh saya poto bu ?

N : hmmmm…

P : Belum boleh di publish yah bu ?

N : Iya gitu

Page 147: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

P : tapi sebenernya ada 3 bagian utama, distribusi dan penyimpanan. Pengolahan dan

koding. Jadi bu apakah kompetensinya disini rekam medis semua ?

N : Tidak, ada juga yang bukan rekam medis

P : menurut ibu itu masalah gak ?

N : sejauh ini sih belum masalah. Karena untuk disini kan mix yah, ada yg bukan

background rekam medis. Tp karena sudah berpengalaman jadi gak masalah.

P : Alokasi dana buat rekam medis mekanismenya kaya gimana yah bu ?

N : Alokasi dana maksudnya ?

P : maksudnya ada alokasi dna khusus gak buat rekam medis ?

N : Kalo untuk diklat ada anggarannya

P : Kalo keperluan lain seperti berkas dan logistic lainnya ?

N : kalo pengadaan alat kita biasanya lakukan perencanaan setahun sebelumnya. Jadi satu

tahun sebelumnya kita masukin anggaran. Tapi untuk masalah pengadaan itu nanti logistic yang

urus. Jadi setiap tahun kita ada perencanaan, mau ngapain, mau beli alat atau diklat kita

rencanain setahun sebelumnya.

P : Kalo buat material yang dibutuhkan apa saja bu disini ? Kalo di RS tangsel kan butuh

berkas untuk dianter ke tiap poli, kalo disini bagaimana yah ?

N : Sama disini juga, ketika ada pasien kita anter. Distribusinya masih manual juga.

P : Ada petugas khusus yang mengurus itu ?

N : Itu masuknya distribusi dan penyimpanan. Jadi ruangan ini 2 bagian ini.

P : Nanti saya boleh poto ruangannya aja bu ?

N : Iya boleh…

P :Kemuadian mesin yang digunakan apa saja bu ?

Page 148: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

N : Kalo mesin.. kita kalo mesin Cuma printer, traser terus. Udah itu aja.

P : Kalo softwarenya bu ?

N : Kita beli ada vendornya. Tapi dari segi rekam medis masih jauh dari yg kita harapkan.

Jadi lebih ke keuangan, akuntansi keuangan. Hmmmm.. apa yah titik beratnya SIRS itu lebih ke

akuntasi keuangan. Belum terintegrasi seluruhnya.

P : Buat metode lean ini merasakan ada manfaat gak ? oh iya ibu disini sudah berapa

tahun yah ?

N : Disini mulai operasional sudah 2009, kalo bergabung di rekam medis 2011. Kalo awal

2009 kita justru kita menggunakan rekam medis elektronik.

P : Bagimana maksudnya bu ?

N : Jadi rekam medisnya elektronik, langsung ke poli. Pasien registrasi di admission nanti

pasiennya langsung ke poli, dokternya di SIRSnya ketik diagnosanya segala macem disitu, terus

nanti kami di rekam medis tinggal ngecek-ngecek aja. Kadang juga sudah di koding oleh

dokternya, jadi kami verifikasi

P : Kenapa berubah yah bu menjadi manual ?

N : ada pertimbangan dari manajemen, jadi eee… mungkin karena biaya lebih mahal jadi

diputuskan beralih ke manual.

P : tapi menurut ibu itu sama-sama efektif dan efisien ?

N : Ya elektronik yang lebih. Karena kalo elektronik gak ada yang namanya miss file,

keterlambatan distribusi, jadi real time. Pasiennya datang, berkasnya tinggal dibuka.

P : Kalo menurut ibu sistem manual ini kelebihannya apa bu ?

N : kelebihannya sistem manual ? saya kira kalo dibandingin dengan sistem elektronik gak

ada kelebihannya hehe.. justru manual lebih, human errornya lebih banyak.

P : hehe iya sih bu saya juga merasakan di RS Tangsel, tapi mungkin biayanya lebih

murah yah bu ?

Page 149: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

N : Kalo itu, iya. Karena elektronik itu teknologi. Teknologi pasti mahal. Tapi kan akurasi

datanya pasti jauh.

P : Itu waktu pake sistem elektronik itu sudah menggunakan sistem lean bu ?

N : Ngga. Belum. Kan elektronik kita gak ada penyimpanan. Jadi kita waktu itu buat ranap

yg manual, untuk pasien rawat jalan di database, gak ada penyimpanan manual.

P : Kalo alur sistem rekam medis di RS ini seperti apa bu ? Dari awal sampai akhir

N : Tahun lalu, admissions, kita sebut pendaftaran, itu satu unit dengan rekam medis, jadi

proses di admissions itu sama dengan proses di rekam medis, tapi dengan perubahan

manajemen, tahun ini berubah, admissions ada dibawah marketing. Jadi untuk alur pendaftaran,

pendaftaran itu dilakukan oleh admissions, oleh unit marketing. Mereka yahh sama, tapi

persisnya gatau, tapi pas saya pegang dulu, proses pendaftarannya ya kita bagi ada pasien baru

dan pasien lama. Kalo pasien baru biasa, mengisi identitas pasien, nanti oleh petugas di search

dulu apakah ini pasien belum pernah berobat kesini, atau dia sudah pernah kesini tapi lupa.

Kalo memang baru berobat kesini, nanti dimasukan ke database dan memiliki nomor rekam

medis. Setelah memiliki nomor rekam medis, nanti berkas diantar ke poli, setelah selesai

berobat, berkas di swiping oleh petugas rekam medis kemudian di assembling kemudian di sortir

dan filling.

P : pernah ada kendala bu ? Seperti salah distribusi, keterlambatan atau hilang berkas ?

N : Kalo ilang tidak, tapi karena dia belum kembali ke ruangan, karena semapat rak itu

penuh, pernah salah simpen

P : Jadi mencarinya aja yah bu yang susah karena salah simpan ?

N : Iya, kendala lainnya

P : Iya, kendala lain … kalo waktu distribusinya berapa menit yah bu ?

N : masih standar lama sih 10 menit, karena apa.. kondisi kita ada di basemant, kita

mnggunakan lift. Transportasi satu-satunya Cuma lift dan menggunakan lift ini juga lumayan

lama waktu tunggunya. Poli klinik ada di lantai dasar dan lantai . eeee.. apa namanya waktu

Page 150: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

pengantarannya agak lama, makanya kita bikin sistem a pointmen, jadi kita menghimbau pasien-

pasien itu menelepon sebelum berobat kesini, janji untuk tanggal berapa, jadi 15 menit sebelum

dokter mulai praktik kita akan antarkan berkas tersebut, jadi antisipasinya memotng waktu

tunggu dengan sistem a pointmen.

P : Buat proses penamaan dan pemberian nomor pasien itu seperti apa bu ?

N :Jadi kalo penomoran kita integrated, dari admissions akan keluar nomor rekam medis, 6

digit, untuk pasien baru ini keluar, belum ada masih polos, kalo udah turun ke rekam medis akan

kita assembling, beri nama, kasih label warna, stempel menggunakan tehnik visual management.

Visual management itu memberikan kode warna pada berkas rekam medis, tujuannya sih untuk

penyimpanan biar gak salah nyimpen, selain itu kita juga ada penanggung jawab tiap loker, biar

1 loker yang tanggung jawab itu orang yg bersangkutan.

P : Buat penomoran itu ada metode khusus gak ? Kalo di rumah sakit tangsel itu straight

numeric

N : Kalo disini unit numbering, jadi satu pasien punya satu berkas rekam medis untuk

seumur hidup selama pasien itu menjadi pasien kita. Makanya kita selalu sort pasien baru,

karena supaya jangan satu pasien punya lebih dari satu berkas.

P : Waktu ibu melakukan sortir berkas rekam medis, ada gak data berkas yang tidak

lengkap, misalnya ada berkas yang tidak diberikan oleh dokter ?

N : Kalo itu kita gabisa tahu, karena kita gatau prosesnya di poli pada saat assembling.

Kita Cuma menyusun kronologisnya aja. Jadi kita gak sampai cek satu satu. Turun ke kita ada

resep yang gak ditempel, nanti kita temple, tapi kalo ada yang hilang itu kita gatau.

P : Kalo sistem penyimpanannya pakai metode apa bu ?

N : terminal digit..

P : Untuk proses koding ada hambatan bu ?

Page 151: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

N : Selam ini gak terlalu, karena kodingnya kita kan lebih banyak ANC, periksa hamil dan

imunisasi, jadi tidak macam-macam seperti RSU. Kalo pun kita gabisa baca, ya biasanya kita

kembalikan ke dokternya sih kita tanyakan ini apa maksudnya.

P : Ibu tadi bilang distribusinya paling lama 10 menit yah bu ?

N : Iya..

P : Tadi juga ibu bilang hambatannya Cuma jarak antara rekam medis dengan poli, waktu

distribusi, untuk mengatasi itu melakukan sistem a point men, untuk mengurangi waktu tunggu.

Menurut ibu factor-faktor yang dapat mempengaruhi waktu tunggu itu apa yah bu, supaya lebih

cepat.

N : idealnya sih rekam medis itu berada bersama-sama dengan pendaftaran dan poli,

paling tidak satu area, jadi distribusinya cepat. Ya ini kan malah pendaftaran jadi beda unit, kita

di basement, poli kliniknya ada di lantai dasar dan lantai 5. Sama sebenernya sih paling enak

adalah medical record electronic, kalo dengan itu segala permasalahan gakan ada, disisi filling,

gak ada filling manual, kita gabutuh ruang penyimpanan, karena semuanya masuk database,

kemudian distribusi, pasti real timegakan nunggu. Waktu tunggunya 0, miss file gakan ada, dan

akan mudah dibaca.

Page 152: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

TRANSKIP WAWANCARA

Nama Narasumber : Ardi

Kode Informan : Informan 2

Jabatan : Staff Ruang Penyimpanan Rekam Medis RSIA Kemang Medical Care

Tanggal : 16 Oktober 2017

P : Assalamu’alaikum pak, saya Agung Tahfidzul Iman mohon izin melakukan wawancara

mengenai penerapan Lean Hospital di RS Kemang khususnya di ruang penyimpanan rekam

medis ini.

N : Iya.

P : Menurut bapak dengan adanya lean ini membantu gak pak dalam proses rekam medis ?

N : Iya jadi mempermudah petugas untuk menyimpan dan mencari berkas di ruang

penyimpanan ini.

P : Seperti apa pak contohnya ?

N : Misalnya dengan adanya visual management, itu bikin petugas gampang nyimpen

berkasnya.

P : Visual management maksudnya apa pak ?

N : Maksudnya konsep yang diterapkan di lean yang fungsinya mengurangi kesalahan, kalo

di rs kemang menggunakan kode warna yang ditempel di berkas rekam medis. Warna-warnanya

sudah ditetapkan oleh manajemen nih kaya gini. Kode warna ini disesuaikan juga dengan nomor

rekam medis pasien.

P : Kode warna ini digunakan hanya untuk berkas rekam medis ?

N : Ngga ko, di RS Kemang Medical Care ini semua pelayanan menerapkan lean, hingga

yang paling kecil seperti saklar lampu kita kodein warnanya. Tujuannya sih biar hemat.

Page 153: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

P : Oh iya pak, selain itu bagaimana lagi pak penerapan lean di RS Kemang ?

N : Biar kita gak kesulitan mencari berkas, kita adain PJ di rak ini dengan tujuan kalo ada

berkas yang hilang di rak ini yang jadi PJ bisa tau kemana berkas tersebut. Hal ini juga

ngebantu pelaksanaan perekam medisan biar lebih cepat.

P : Baik pak, kalo kendala menurut bapak apa pak untuk rekam medis di rumah sakit ini ?

N : Kalo kendala sih gak terlalu banyak, Cuma akses buat mendistribusikan berkas

mungkin, karena kita kan di basement, askes satu-satunya ke ruang poli di lantai atas itu Cuma

ada lift, yg gawat kalo pasien lagi penuh, nah agak lama jadi nunggu lift naiknya.

P : Oke pak, terimakasih yah pak.

Page 154: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

TRANSKIP WAWANCARA

Nama Narasumber : Desy

Kode Informan : Informan 1

Jabatan : Kepala Rekam Medis di RSIA Kemang Medical Care

Tanggal : 29 November 2017

P : Assalamu’alaikum bu, saya mau minta waktunya untuk mengetahui jumlah kunjungan

pasien di RS kemang di pasien rawat jalan

N : Pasien rawat jalan yah, pasien rawat jalan itu terdiri dari poliklinik dan UGD jadi, kita

ambil bulannya dari bulan agustus, agustus itu 7.723

P : Itu bukanya dari senin sampe minggu ?

N : Senin sampe minggu, ini kita ngerekap semua berdasarkan semua sensus yang masuk.

7723, ditambah 7037 ditambah 7173. 21433 dibagi 3 jadi sama dengan 7.144 ini perbulan. Kalo

perhari berarti dibagi 30 jadi 238. 238 per hari. Gini (menunjukan kertas).ini kan hari minggu

kita hitung, walaupun hari minggu gak terlalu banyak pasiennya.

P : yang paling banyak hari apa bu ?

N : hari sabtu bisa sampe 400, 390 sekian. Pokonya rangenya antara 390 sampe 400 an.

Kalo hari minggu paling 20 an. Makanya kalo dibagi 30 hari gak terlalu ini yah. Karena hari

minggunya pasiennya gak terlalau banyak. Tapi hari minggu ini udah berkontribusi juga.

P : Oke bu siap

Page 155: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

TRANSKIP WAWANCARA

Nama Narasumber 1 : Janu Asmunandar, Amd RMIK

Nama Narasumber 2 : Ida Kurnia Sari, Amd RMIK

Kode Informan : Janu Asmunandar (Informan 1)

: Ida Kurnia Sari (Informan 3)

Jabatan : Kepala Bagian dan Staff Pelaksana Rekam Medis RSU Kota Tangerang

Selatan

Tanggal : 26 Agustus 2017

A : Assalamu’alaikum pak janu, saya mau lanjut wawancara sekarang mengenai output

pak, apakah bisa pak ?

B : Iya boleh

A : A janu maaf yah, kan setiap pelayanan itu harus ada target yang dicapai, kalo saya

melihat di kebijakan permenkes nomor 169 tahun 2008 tentang SPM rekam medis ada

empat indicator yang harus dicapai. Satu, kelengkapan berkas rekam medis setelah

selesai pelayanan, yang kedua, kelengkapan informed consent setelah mendapat

pelayanan, yang ketiga, waktu distribusi berkas rekam medis rawat jalan ke poliklinik

adalah tidak lebih dari 10 menit, kemudian yang keempat, distribusi berkas rekam medis

rawat inap tidak lebih dari 15 menit. Penjelasan indicator yang kesatu adalah

kelengkapan berkas rekam medis itu ada identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan,

tindak lanjut asuhan dan resume. Kelima ini ada gak dalam berkas rekam medis di RSU

?

B : Itu indicator gitu yah ?

A : Iya pak di kebijakan tersebut harus 100%. Tapi tergantung jumlah sampel berkas yang

di survey. Di kebijakan tersebut mengatakan bahwa harus 100 berkas di survey

kelengkapannya.

B : Yang ngerjain itu tuh mbak kania. Analisis kuantitatif, kita analisis nya kualitatif

karena kalo kuantitatif kita gak ngerjain karena itu larinya ke medis, kalo kualitatif

kelengkapannya aja diisi atau ngga.

A : Tapi disini pelayanannya kualitatif ?

B : Di kita kualitatif berarti, analisa kualitatif untuk melihat kelengkapan.

A : Bedanya apa ?

Page 156: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

B : Kalo kualitatif itu dilihat dari lengkap ngganya, kalo kuantitatif dilihat dari bener

ngganya.

A : Kalo yang manajemen rekam medis ini kualitatif ?

B : Kita kuantitatif, dilihat dari bener ngga nya.

A : Nah menurut bapak kelima hal itu udah lengkap belum ?

B : Belum, belum 100%.

A : Kendalanya apa yah pak ?

B : Yah kalo saya pribadi sih dari kepedulian, apa.. petugas medis melengkapi berkas

rekam medis, yang keduanya apa yah… tidak peduli berarti.

A : ini sifatnya wajib gak pak ?

B : Sebenernya mah wajib tapi ada perasaan gak peduli

A : ini maksudnya tenaga medis itu dokter yah pak ?

B : Bisa dokter bisa perawat,

A : Terus yang kedua pak, tentang informed consent nah itu di rekam medis pernah gak

men-survey pasien yang sudah ke dokter apakah dokter memberikan informed concent ?

B : Kalo dari kita ngga, kita lebih ke dokumen lihatnya. Da informed concent mah terisi

yah selama ini mah ?

C : heeh ke isi. Kalo ada tindakan aja sih.

A : itu 100% gak pak ?

C : Untuk angkanya kamu tanya ke mbak kania. Kalo dari kita mah rasanya udah diatas

rata-rata, cuma kalo mau tau angkanya tanya ke mbak kania.

A : Nah pak untuk indicator ketiga kan distribusi rekam medis tidak lebih dari 10 menit.

Nah itu pernah ada yang analisis belum pak ?

B : Dari rekam medis pribadi sih belum ada. Cuma dari bagian manajemen mah ada cuma

kita mah gatau hasilnya gimana.

A : Itu bagian apa pak yang melakukan analisis nya ?

B : Itu sih katanya bagian keperawatan dokter shinta dulu, terus bu umi. Apa sih saya

gatau namanya

Page 157: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

A : Bu umi diklat ?

B : Iya, mungkin itu bagian akreditasi.

A : Menurut bapak sudah belum 10 menit ?

B : Kalo dari penglihatan saya mah distribusi mah sudah 10 menit, kalo dari kita pribadi

mah, sudah sesuai. Kamu ngeliatnya gimana ?

A : Iya baik cuma ada kendala-kendala

B : Mungkin dari satu dua berkas yang gak ditemukan, sama system kita gak mendukung.

Harusnya itu ketika pasien berobat terus daftar nih pas udah didaftarin itu seharusnya

otomatis langsung nge-print ke rekam medis. Keluar tuh nomornya jadi bukan kita yang

nge-print, itu harusnya, sehingga untuk pasien-pasien yang terlewat itu minim. Kalo kita

yag nge-print nih pasti ada aja yang kelewat.

A : Kan tadi pasien daftar.....

B : Heeh. Sistemnya itu harusnya ketika si pendaftaran mendaftarkan pasien seharusnya

data yang didaftarkan langsung nge-print kesini langsung otomats keluar sehingga waktu

itu kan bisa ke buang cuma karena nunggu itu. Langsung mencari gitu bukan nge-print-

in.

A : Jadi menurut bapak sistemnya masih kurang baik ?

B : Iya sistemnya masih kurang seharusnya otomatis.

A : Selain itu ada lagi gak pak. Itu kan factor-faktor yang tidak mendukung, ada lagi gak

pak ?

B : Kayanya cuma itu sih, selebihnya mah. Apa lagi da ?

C : Apa ?

B : Yang membuat keterlambatan.

A : Tadi kan kata kak janu sistemnya kurang baik.

C : Karena tempatnya, karena kita kan dari pelayannya jauh.

B : Iya letak rekam medis tuh jauh dari inia,. Pelayanan.. sama poli-poli

C : Jadi harus turun.

B : Jadi yang misalnya bias dalam waktu singkat karena jauh jadi kebuang waktunya. Dari

sini ke bawah aja bias 10 menit.

Page 158: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

A : Kalo dari SDM nya pak gak ada masalah ?

B : Da ?

C : hehe…

B : Ya mungkin rata-rata lah. SDM nya mah rata-rata.

A : Jadi kalo misalnya kesalahan penyimpanan gitu pak shift sore menyimpannya salah kan

itu bias menghambat pencarian berkas.

B : Kalo misalkan itu sih kita evaluasi

A : Sering pak ngelakuin evaluasi internal pak ?

B : Sering kita ngelakuin evaluasi internal, nyari solusi bareng-bareng, nah sekarang yang

dilakuin tuh hari sabtu di minggu kedua setiap bulannya. Kita nyari berkas-brkas yang

gak ketemu.

A : oke siip, terus kalo penyediaan berkas rekam medis rawat inap tidak lebih dari 15 menit

gimana pak ?

B : Kalo rawat inap bukan kita. Jadi kita cuman nganter ke IGD. Apakah dari IGD itu

dirawat atau pulang itu dari bagian IGD nya.

A : Tapi itu nganter ke IGD nya baik gak pak ?

B : Kalo rawat inap bukan kita. Jadi kita cuman nganter ke IGD. Apakah dari IGD itu

dirawat atau pulang itu dari bagian IGD nya..

A : Jadi kesimpulannya yah pak dari keempat indicator itu, satu, kelengkapan berkas

rekam medis itu belum 100%, yang kedua, kelengkapan informed concent setelah

mendapat informasi yang jelas belum diketahui datanya, cuman di dokumen ada

informed concent tapi belum pernah dilakukan survey, kemudian waktu penyediaan

berkas rekam medis tidak lebih dari 10 menit itu sudah sesuai, cuma ada beberapa

kendala, misalnya dokumen yang hilang. Kemudian waktu penyediaan berkas rekam

medis itu kepada rawat inap itu diserahkan ke IGD.

B : Heeh..

Page 159: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

TRANSKIP WAWANCARA

Nama Narasumber : Diana Puspita, Amd RMIK

Kode Informan : Informan 2

Jabatan : Staff Pelaporan Bagian Rekam Medis RSU Kota Tangerang Selatan

Tanggal : 25 Agustus 2017

Kode A : Pewawancara

B : Narasumber

A : Assalamu’alaikum kak Diana, saya ingin melakukan wawancara dengan ka Diana

terkait input, apakah ka Diana bersedia ?

B : Iya lanjut.

A : Bagaimana rekruitmen SDM untuk masuk ke bagian rekam medis ?

B : Kayanya dulu cuma wawancara gak pake tes.

A : Dulu gak ada tes ?

B : Gak ada, jadi rekrutmennya itu cuma wawancara, karena waktu itu lagi susah nyari

petugas rm nya. Kamu udah makan ?

A : Santai teh.. Terus menurut teteh cukup gak kapasitas dan jumlah petugas rekam medis

sekarang ?

B : secara jumlah cukup.

A : gak berlebih ?

B : berlebih sih sebenernya. Cuma kan ada keterbatasan, maaf yah.. kita punya petugas rm

gak semua kan, ada yang gabisa ngelakuin tugas rm, ya kan ada yang lulusan SMA, terus

gak ada semua yang ikut pelatihan.

A : nah terus nyambung nih teh ke kualitas petugasnya, ada gak pelatihan rm selama kaka

disini ?

B : Gak, gak ada. Ada pak iqbal dan pak irwan pernah dapet pelatihan tapi waktu mereka

kerja di rumah sakit sebelum di rumah sakit ini. Kita belum pernah adain, Cuma paling

seminar.

Page 160: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

A : Kalo yang D3 sudah paham tentang ilmu rekam medis ?

B : Iyalah kalo yang D3 sudah ada uji kom, sertifikat.

A : Walaupun sudah dapet ilmunya, kaka merasa butuh gak pelatihan tersebut ?

B : Iya butuh.

A : Nyambung ke yang lain yah teh, mesin nih , kemarin kan ada kejadian ada prinet yang

rusak, apakah ada pemeliharaan rutin untuk mesin di rekam medis atau hanya diperbaiki

ketika terjadi masalah ?

B : Oh jadwal pemeliharaan yah, kalo kita tuh jadwal pemeliharaan kalo ada trouble

doang, apalagi mesin fotokopi nih kan butuh orang yang ahli maintenance nya dari luar.

Jadi kalo ada masalah doang kita panggil. Kalo system jaringan mereka suka di cek in

tapi gak rutin.

A : Gak pernah minta ke atas untuk diperbaiki ?

B : Udah tapi kita kan pemerintah yah jadi semuanya ada aturannya kalo penagjuan itu

disamain dulu sama dana. Kalo dana ada oke tapi kalo gak ada di pending dulu.

Sebenernya kan rs ini udah BLU bias sih ditalangin dulu tapi karena pejabatnya baru di

rombak jadi belum bias diproses.

A : Terus masuk ke metode yah teh, rekam medis ini kan kata ka janu gak ada kebijakan

dari atas, belum ada kebijakan alurnya, Cuma kata ka janu kita mengikuti kebiasaan

dari sebelumnya, itu kan metode kaya gitu efektif gak ?

B : Kalo kita kan alur penerimaan pasien di pelayanan rekam medis kita ngacu ke

petunjuk teknis pelayanan rekam medis, kita tuh ngacunya kesana, kalo kementrian udah

netapin kita ikutin kan yah.

A : Nah jadi dari kebijakan pemerintah langsung ke rekam medis , manajemen belum

ngeluarin ?

B : Jadi beruntung sih karena ada akreditasi ini kan jadi di godok kan semuanya sekang

tuh lagi proses, kebijikan, SOP semuanya lagi diproses. Mungkin dulu ada SOP tapi

belum di sah in.

A : Kira-kira kapan yah itu di sah kannya ?

B : Kayanya bentar lagi deh. A janu itu yang megang SOP nya.

A : Iya katanya kan ka janu udah bikin tapi belum di sah in. Maksud saya biar jelas gitu ka

kan selama ini saya ngerasanya ada miss com antara rekam medis sama keperawatan,

apalagi masalah pengembalian berkas.

Page 161: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

B : Bukannya kita gak mau ngambil tapi dari juknis bilang perawat yang balikin. Harusnya

di cek sama perawat bareng rekam medis jadi ada gak berkas yang balik dan gak balik.

A : Tanggung deh teh, satu lagi. Material ini kan kaya map itu suka gak ada. Itu kenapa teh

?

B : Kalo map itu, masalahnya pengadaan. Atuh da gimana yah rumah sakit negeri mah,

terbats sama dana itu deh yang paling bête. Jadi pengelolaan dana nya ada atau ngga.

Yang kedua karena pasiennya melonjak, yang ketiga karena kita belum punya system

eee… system op name . jadi kita rekam medis selaku user, nanya ke gudang. Pa rekam

medis sisanya berapa lagi yah ? itu tuh di cek nya manual. Kalo sistemnya baik kan

harusnya kita tau udah tersedia nya berapa lagi jadi bias di prediksi kapan habisnya.

Intinya kita belum punya system op name antara unit lain (integrasi).

A : Kalo kurangnya lemari rekam medis itu berpengaruh gak ?

B : Kao itu mah kan kita udah hapal, jadi ga terlalu masalah.

A : Jadi kalo saya simpulin dari money nya urang karena keuangan terbatas pemerintah.

B : Bukan masalah uang, cumin kita butuh perencanaan kebutuhan yang pas.

A : Jadi meskipun kita merencanakan pasti ada dananya, Cuma kemarin masalahnya di

perencanaan, perencanaannya sekian tapi realisasi nya ternyata kurang.

B : heeh..

A : Jadi gitu yah ka saya pahamin mengenai pengadaan misalnya kita rencanakan

sekarang realisasinya tahun depan, perencanaannya harus tetap agar kebutuhan tidak

kurang. Kalo misscom rekam medis ini lebih kemana ?

B : Kalo yang mengganggu pelayanan, kayanya sih paling ganggu tuh yang gak ada map

jadi pengadaannya doang.

Page 162: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

TRANSKIP WAWANCARA

Nama Narasumber : Ida Kurnia Sari, Amd RMIK

Kode Informan : Informan 3

Jabatan : Staff Pelaksana Rekam Medis RSU Kota Tangerang Selatan

Tanggal : 25 Agustus 2017

Kode A : Pewawancara

B : Narasumber

A : Assalamu’alaikum kak Ida, saya ingin melakukan wawancara dengan ka Ida mengenai

proses dan kegiatan-kegiatan yang terdapat di bagian rekam medis.

B : Iya.

A : Eeee… dari alurnya dulu yah teh, kalo dari alurnya saya sudah bikin dalam bentuk

chart, kalo baru kita ambil dulu kan dari pendaftaran terus kalo lama tinggal lansung

berobat bisa ke pendaftaran atau pun via sms, nah menurut kaka alurnya yang selama ini

dijalankan efektif gak ?

B : Kalo alur dengan pedoman rekam medis mah sudah sesuai.

A : Itu pedoman dari depkes itu yah kak ?

B : Iya.

A : Dari alur itu menurut kaka ada yang miss gak atau bagian bisa bikin lama pelayanan ?

B : Paling yang pasien baru, itu kan datanya harus ke atas dulu, baru disebarkan ke

ruangan. Jadi disini itu kendalanya karena pendaftaran dengan rekam medis itu jauh,

terus gedungnya juga sih di lantai 3, ya kan seharunya untuk rekam medis itu kan dekat

dengan unit pelayanan poli, kalo di lantai 3 kan mengurangi waktu juga kan.

A : Kalo di pedoman ada aturan mengenai tata letak rekam medis itu kak ?

B : Itu sih lebih ke ergonomisnya aja sih diliat dari waktunya.

A : Tapi dari kebijakannya gak mengatur ?

B : Kalo untuk peraturannya gak ada, tapi buat ilmunya ergonomis, kan dia ini.

A : Kalo sms gateway itu ada SOP nya ?

B : Kalo sms gateway aku gatau deh.

Page 163: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

A : Disini system pemberian nomor rekam medisnya gimana kak ?

B : Kalo sisitem pemberian nomor rekam medis disni mah kan langsung dari sistemnya

yah.

A : Pake metode apa gitu ?

B : Sistem penomoran di rekam medis kan ada 3 yah, apa sih aku lupa deh. oh iya seri

terus apa lagi, oh unit, dan seri unit. Kalo di kita itu seri kalo seri itu satu untuk

selamanya, kalo unit itu sekali berobat dapet nomor baru terus.

A : Kalo yang seri unit teh ?

B : Kalo yang seri unit itu dia kalo berobat dikasih nomor terus cuma pas terakhir berobat

digabungin ke yang terakhir.

A : Dapet buat selamanya, tapi…

B : Bukan, setiap dia datang dikasih nomor cuma di akhir berobat disatuin. Misalnya kamu

sekali berobat dikasih nomor 1 kedua kamu dikasih nomor 2 nah nanti nomor 1 dan 2

digabungin jadi satu.

A : oohh, ribet yah. Kalo kelebihan dan kekurangannya kalo yang seri ?

B : Justru dari ketiga system ini yang terbaik seri, cuman yah waktu kita cari bingung cari

nomor lamanya.

A : Jadi kesulitannya ketika mencari nomor lama ?

B : Iya. Tapi emang sisitem yang dianjurkan itu.

A : Dari juknis dan pedoman kak ?

B : Kalo aku sih ngeliatnya semua rumah sakit yang pernah aku liat pakenya itu. Terus

kalo rekam medis kan berkesinambungan yah riwayatnya jadi dia berobat hari kesatu

kedua, nah kalo dipisah kan berarti datanya gak berkesinambungan, jadi ngulang

informasi, cuma ya itu kelemahannya kita harus nyari.

A : Terus cara menulis nomor rekam medis, itu ka nada kode-kode seperti Ny, By ?

B : Kalo dulu sih itu lupa pas kuliah, jadi penamaan itu berdasarkan identitas tapi ya

kebijakan rumah sakit beda-beda. Ada yang 14 tahun udah dianggap tuan. Tapi kalo di

kita yang udah 14 tahun keatas itu dinamain Tuan, tapi sumbernya gatau dari mana sih

cuma ilmu yang didapet dari kuliah.

A : Kalo dari rumah sakit ngeluarin gak kebijakannya ?

Page 164: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

B : Ada kali dalam bentuk SOP, tapi tanya si a janu kalo SOP.

A : Nah sekarang penyimpanan yah teh, penyimpanan rekam medis kan sesuai dengan

pemberian nomor rekam medis menggunakan system seri sehingga kita harus

menyimpan, penyimpanan juga suatu hal vital, kalo penyimpanan salah maka berkas

susah dicari. Ee.. disini system penyimpanannya gimana kak ?

B : Kalo disini system penyimpanannya sama ada 3, SNS, penjajaran. (berbisik)

A : Gimana kak ?

B : Kalo penyimpanan itu yang rajal dan ranap di pisah itu yah, kalo itu masuknya ke

penjajaran.

A : Apa itu penjajaran ?

B : SNF, TDF, MDF. Jadi penyimpanan itu ada dua, desentralisasi dan sentralisasi kalo

sentralisasi itu rajal dan ranap disatuin, yang desentral dipisah, antara map pasien rajal

dan ranap dipisah.

A : Berarti disini pake system sentral yah ?

B : Iya. Kalo penjajaran yang 3 tadi.

A : Kalo penjajaran itu gimana ?

B : Itu yang ngejajarin, SNF itu yang berdasarkan urutan 1, 2, 3 dst. Singkatannya straight

numeric apa gitu.

A : Oke paham-paham

B : Kalo yang TDF itu ngejelasinnya susah euy. Kan kalo SNF langsung primernya di

depan kalo TDF itu berasarkan tengah jadi primernya tengah.

A : Kalo straight numeric itu kelebihannya apa ?

B : Kelebihannya nyarinya lebih gampang sih, eh ngga yah. Karena dia ngurut kali yah

Cuma kalo dibandingin sama TDF kalo yang ngerti TDF juga bagus sihh.. Semuanya

ada plus minusnya sih.

A : Kalo SNF apa plus nya kak ?

B : Kalo SNF mempercepat kali yah, jadi dia focus ke urutannya, cuma kelemahannya kalo

kita ngambil di 13-10 yauda ngumpul aja disitu kalo yang TDF kan dia fokusnya di

tengah jadi bias mencar gitu. Misal kamu cari 13-10 aku cari 13-11 otomatis kita

carinya disitu kan sempit dan ribet.

Page 165: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

A : Nah itu kan dipenjajaran kak, saya temuin kan ada yang gak sesuai dengan nomor

penyimpanan, salah nyimpen.

B : Itu sih human error yah.

A : Penanggulangannya gimana ?

B : Ya solusinya mah liat aja kondisi ruangan, penjajarannya juga ngacak. Jadi buat

orang-orang pun buat belajar susah, kondisi ruangan sih kita masalahnya.

A : Kalo yang misalnya gak ketemu itu kaya tadi masudin, tu solusinya gimana ? Di apain

gitu kan pasien dan perawatnya nunggu ?

B : Yaa selama ini sih dibuatin baru dengan yang kamu lihat.

A : Statusnya itu dibuat baru yah ?

B : Iya. Entar kalo udah ketemu digabungin. Tapi sebelum diganti juga kan kita usaha cari

dulu gung, cari riwayatnya dimana-dimananya.

A : Terus masuk ke pelaporan yah kak. Pelaporan ka nada yang internal dan eksternal.

B : Kalo buat internalnya aku gatau deh. Oh itu yang buat rujukan, BOR. Kalo laporan

kamu nanya ke ka Diana aja yah.

A : Iya ini terakhir deh. Pelayanan rekam medis ada peminjaman, pengembalian, satu-satu

yah.

B : Kalo peminajaman itu tergantung itu diluar buat pelayanan ?

A : Iya

B : Ya tulis di buku register peminjaman, kalo yang minjem atas nama siapa, tanggal dsb.

Kalo sudah kembali siapa yang ngembalikan, tanggal berapa dan tanda tangannya.

A : Kalo misalnya lagi dipinjam tapi status orang itu pasiennya mau berobat itu gimana ?

B : Konfirmasi ke yang meminjam.

A : Jadi nanti diambil yah pas hari itu juga, gak ditunda. Nah sekarang transportasi rekam

medis.

B : Apa transpotasi rekam medis ?

A : Ini maksudnya distribusi rekam medis kak. Kan biasanya ada shift-shift an . itu efektif

kak ?

Page 166: GAMBARAN EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PASIEN PADA UNIT REKAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38133/1/Agung... · Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan

B : Iya lumayan kan, yang pagi ada 3 orang, sore 1 orang. Apa lagi ?

A : Distribusi rm kan ada 3 orang, nah itu kan udah efektif belum ?

B : Sudah.

A : Terus kalo yang nyasar-nyasar gitu apanya yang salah kak ?

B : Menurut kamu apa yang salah disini. Kamu kan lagi penelitian disini. Jangan tanya

saya. Hayoooo

A : Yang saya liat itu kadang, yang udah nyari di taro nih di meja kendali tapi ke geser-

geser. Yang bagian distribusi kan gatau apa-apa tinggal nulis aja.

B : mmmm… iya harusnya konfirmasi. Iya disitu

A : Oke sudah makasih kak.