13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki kelebihan dibanding makhluk ciptaan Allah yang lainnya, yaitu dengan diberikan akal. Dengan akal, manusia dapat berfikir dan dapat mengetahui sesuatu yang belum diketahui. Bahkan dengan akal manusia dapat mengembangkan sesuatu yang biasa terutama yang terkait dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini kadang kala membuat manusia lupa diri dan melupakan Allah yang telah menciptakan dirinya, oleh karena itu agar akal yang dimiliki oleh manusia tidak mengakibatkan kehancuran dimuka bumi dan dapat bermanfaat bagi kehidupan ini, hendaknya keberadaan akal disertsi dengan keyakinan beragama. Agama islam adalah Agama ilmu pengetahuan dan cahaya, dan tidak sempurna agama seseorang yang 1

BAB I skripsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sas

Citation preview

Page 1: BAB I skripsi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki kelebihan

dibanding makhluk ciptaan Allah yang lainnya, yaitu dengan diberikan akal.

Dengan akal, manusia dapat berfikir dan dapat mengetahui sesuatu yang

belum diketahui. Bahkan dengan akal manusia dapat mengembangkan sesuatu

yang biasa terutama yang terkait dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hal ini kadang kala membuat manusia lupa diri dan melupakan Allah yang

telah menciptakan dirinya, oleh karena itu agar akal yang dimiliki oleh

manusia tidak mengakibatkan kehancuran dimuka bumi dan dapat bermanfaat

bagi kehidupan ini, hendaknya keberadaan akal disertsi dengan keyakinan

beragama.

Agama islam adalah Agama ilmu pengetahuan dan cahaya, dan tidak

sempurna agama seseorang yang hidup dalam kebodohan dan kegelapan. Ayat

Al-Quran yang pertama diturunkan memiliki aspek yang sangat transparan

dalam pemahaman kependidikan, yakni perintah untuk membaca bagi

Rasulullah SAW, dan perintah tersebut dilakukan secara berulang-ulang,

dengan menyebutkan bentuk pengajaran yang disandarkan kepada Allah.

Sesuai dengan firman Allah surat Al-Alaq ayat 1-5 :

1

Page 2: BAB I skripsi

2

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia

Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah

yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan memiliki peran penting

dalam suatu Negara. Suatu bangsa dapat dikatakan maju apabila tingkat

pendidikannya telah memadai dengan kondisi yang dialaminya, juga bisa

dikatakan mundur jika tidak bisa menjawab tantangan-tantangan yang

dihadapi suatu Negara pada waktu itu. Esensi dari tujuan pendidikan nasional

itu adalah proses menumbuhkan bentuk budaya keilmuan, sosial, ekonomi,

dan politik yang lebih baik.

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang

berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai

lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah

pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal

dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang

berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan

Page 3: BAB I skripsi

3

kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan

peranan hidup secara tepat. 1

Pendidikan sebagai sebuah bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya

juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai, baik tujuan

yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai rumusan-rumusan yang dibentuk

secara khusus untuk memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Begitu

juga dikarenakan pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan

manusia menuju ke arah cita-cita tertentu, maka yang merupakan masalah

pokok bagi pendidikan adalah memilih arah atau tujuan yang akan dicapai.

Didalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

Orang-orang yang mengetahui dasar-dasar pokok ajaran islam, pasti

mengetahui benar bahwa islam memerangi kebodohan dengan mewajibkan

pemeluknya baik pria maupun wanita untuk menuntut ilmu pengetahuan, dan

berlangsung seumur hidup, sejak dalam buaian hingga ajal menjemput.

Mengenai hal ini telah ditegaskan melalui sabda Rasulullah SAW:

ك�ل �ض�ةع�ل�ى ي ف�ر� � �م �ع�ل ال �ن� ط�ل�ب� �م�ي ل م�س� �

“menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap orang muslim”. (HR. Bukhori).

1 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2005) Cet ke-4, h. 174

Page 4: BAB I skripsi

4

Sebagai suatu agama, islam memiliki ajaran yang diakui lebih sempurna

dan komprehensif dibandingkan dengan agama-agama yang lainnya yang

pernah diturunkan Tuhan sebelumnya. Sebagai agama yang paling sempurna

ia dipersiapkan untuk menjadi pedoman hidup sepanjang zaman atau hingga

hari akhir. Islam tidak hanya mengatur cara mendapatkan kebahagiaan hidup

di akhirat, ibadah dan penyerahan diri kepadaa Allah saja, melainkan juga

mengatur cara mendapatkan kebqhagiaan hidup di dunia termasuk didalamnya

mengatur masalah pendidikan. Sumber untuk mengatur masalah pendidikan.

Sumber untuk mengatur kehidupan dunia dan akhirat tersebut adalah Al-

Qur’an Assunnah, yang merupakan dasar dari filsafat pendidikan islam.

Sebagai sumber ajaran, Al-Qur’an sebagaimana telah dibuktikan oleh para

peneliti ternyata menaruh perhatian yang besar terhadap masalah pendidikan

dan pengajaran. Demikian pula dengan Al-Hadits, sebagai sumber ajaran

agama islam, diakui memberikan perhatian yang amat besar terhadap masalah

pendidikan. Nabi Muhammad SAW, telah mencanangkan program pedidikan

seumur hidup ( long life education ).

Dari uraian diatas, terlihat bahwa islam sebagai agama yang ajaran-

ajarannya bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Hadits sejak awal telah

menancapkan revolusi dibidang pendidikan dan pengajaran. Langkah yang

ditempuh Al-Qur’an ini ternyata amat strategis dalam upaya mengangkat

martabat kehidupan manusia. Kini diakui dengan jelas bahwa pendidikan

merupakan jembatan yang menyebrangkan orang dari keterbelakangan menuju

Page 5: BAB I skripsi

5

kemajuan, dan dari kehinaan menuju kemuliaan, serta dari ketertindasan

menjadi merdeka, dan seterusnya.

Dasar pelaksanaan pendidikan islam terutama adalah Al-Qur’an dan Al-

hadits, firman Allah dalam Q.S Asy-Syura ayat 52 :

Artinya : “Dan kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: "Pergilah di

malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), Karena

Sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli.”

Sebagaimana dijelaskan oleh Abudin Nata tentang ilmu pendidikan islam menyatakan bahwa, “Untuk membentuk seseorang yang berkarakter dan beradab maka pendidikan islam harus sejalan dengan nilai-nilai luhur yang terdapat didalam Al-Quran dan Sunnah. Karakter ajaran islam yang selanjutnya menjadi karakter ilmu pendidikan islam tersebut menjadi pembeda antara ilmu pendidikan yang berasal dari barat dengan ilmu pendidikan islam ”.

Pendidikan tidak hanya didapat dilingkungan sekolah, tetapi juga bisa

didapat didalam keluarga. Karena keluarga merupakan madrasah pertama bagi

anak. Menurut Zakiah Daradjat (1987: 71), terdapat tiga lingkungan yang

bertanggung jawab dalam mendidik anak, yaitu : Keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan

Page 6: BAB I skripsi

6

yang lainnya. Tetapi, dari ketiga tersebut lingkungan keluarga memiliki

tanggung jawab utama dalam pendidikan.

Menurut Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M. Pd, keluarga sebagai salah satu pranata sosial yang ada dalam masyarakat memainkan peranan yang sangat besar dalam pembinaan pola perilaku dan internalisasi nilai yang normatif. Keluarga merupakan institusi pendidikan yang pertama dan utama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan. Pendidikan dalam keluarga menitikberatkan pada penanaman nilai-nilai keyakinan, etika, moral, dan keterampilan. 2

Pendidikan agama dalam keluarga bisa melalui kebiasaan-kebiasaan

melalui perilaku baik yang dilaksanakan oleh seluruh anggota keluarga,

terutama ayah dan ibu. Dengan adanya pendidikan agama dalam keluarga

diharapkan anak akan menjadi anggota masyarakat yang berguna dan insan

sholeh dikemudian hari. Anak-anak mempunyai potensi yang besar untuk

dikembangkan bahkan dikemudian hari, karena merekalah yang akan

mengukir sejarah hidup baru kehidupan manusia dikemudian hari ditentukan

bagaimana pendidikan anak pada saat ini.

Al-Ghazali menyatakan: “Ketahuilah, bahwa metode dalam system

kependidikan anak-anak merupakan sesuatu yang sangat penting untuk

diperhatikan. Anak merupakan amanat bagi kedua orangtuanya”.3

Banyak orang tua beranggapan ketika telah menyerahkan anak mereka

bersekolah, maka tanggungjawab mereka kepada anak telah selesai, semua

2 Amirulloh Syarbini, Model Pendidikan karakter dalam Keluarga (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2014)3Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, BeberapaPemikiranPendidikan Islam, (Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1996),Cet.I, hal.107

Page 7: BAB I skripsi

7

tanggungjawab dalam pendidikan dibebankan kepada sekolah sebagai

konsekuensi dari biaya yang dikeluarkan oleh orangtua. Apakah anak itu

menjadi nakal , jahat, atau sebaliknya merupakan tanggungjawab sekolah.

Pendapat yang demikian itu tentu keliru, karena pada hakikatnya

tanggungjawab pendidikan terletak kepada keluarga, sekolah, masyarakat, dan

pemerintah.

Sekolah merupakan sebuah lembaga yang berfungsi tempat

dilaksanakannya proses pendidikan. Pendidikan tidak hanya mempunyai arti

mentransfer ilmu dan materi pelajaran kepada siswa. Lebih luas dari kegiatan

itu mendidik yang meliputi merubah perilaku siswa kearah yang lebih baik

lagi sehingga dapat berguna bagi lingkungan keluarga dan masyarakat.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut :

1. Siapa saja yang bertanggungjawab atas pendidikan seorang anak ?

2. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi akhlak siswa ?

3. Apa saja peranan keluarga terhadap pendidikan agama islam siswa ?

4. Apakah terdapat pengaruh pendidikan agama islam dalam keluarga

terhadap akhlak siswa ?

Page 8: BAB I skripsi

8

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut, penulis membatasi pada point keempat

yaitu, Pengaruh Pendidikan Agama Islam dalam keluarga terhadap akhlak

siswa.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah diungkapkan sebelumnya,

maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : “ Apakah

terdapat pengaruh antara Pendidikan Agama Islam dalam keluarga dengan

akhlak siswa? ”

E. Tujuan Penelitian

Dari permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan agama islam

dalam keluarga terhadap akhlak siswa.