20
BAB I FLUIDA STATIS 1.1. Tujuan Percobaan - Mengukur densitas suatu fluida - Membuktikan adanya perbedaan tekanan sesuai dengan ketinggian fluida diam - Membuktikan tidak adanya perbedaan tekanan pada permukaan fluida diam - Membuktikan adanya beda tekan antara dua jenis fluida yang berbeda pada bejana yang sama - Membuktikan bahwa dengan fluida yang sama tetapi pada bejana yang berbeda maka dihasilkan tekanan yang sama. 1.2. Tinjauan Pustaka Fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan yang menyesuaikan diri dengan bentuk wadah tempatnya. Bila berada dalam keseimbangan, fluida tidak dapat menahan gaya tangensial atau gaya geser. Semua fluida memiliki suatu derajat kompresibilitas dan memberikan tahanan kecil terhadap perubahan bentuk. Macam-macam aliran fluida: - Aliran laminar Aliran laminar didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan-lapisan , atau laminar-laminar dengan satu lapisan meluncur secara lancar. Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecenderungan terjadinya gerakan relative antara lapisan - Aliran transisi

BAB I Laporan

  • Upload
    miamimo

  • View
    214

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fluida statis

Citation preview

BAB IFLUIDA STATIS1.1. Tujuan Percobaan Mengukur densitas suatu fluida Membuktikan adanya perbedaan tekanan sesuai dengan ketinggian fluida diam Membuktikan tidak adanya perbedaan tekanan pada permukaan fluida diam Membuktikan adanya beda tekan antara dua jenis fluida yang berbeda pada bejana yang sama Membuktikan bahwa dengan fluida yang sama tetapi pada bejana yang berbeda maka dihasilkan tekanan yang sama.1.2. Tinjauan PustakaFluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan yang menyesuaikan diri dengan bentuk wadah tempatnya. Bila berada dalam keseimbangan, fluida tidak dapat menahan gaya tangensial atau gaya geser. Semua fluida memiliki suatu derajat kompresibilitas dan memberikan tahanan kecil terhadap perubahan bentuk.Macam-macam aliran fluida: Aliran laminarAliran laminar didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan-lapisan , atau laminar-laminar dengan satu lapisan meluncur secara lancar. Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecenderungan terjadinya gerakan relative antara lapisan Aliran transisiAliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen. Aliran turbulenAliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan dari partikel-partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida ke bagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi mengakibatkan tegangan geser yang merata di seluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian-kerugian aliran.[7]

Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir.[3] Fluida statis adalah fluida yang tidak mengalami perpindahan bagian-bagiannya. Pada keadaan ini, fluida statis memiliki sifat-sifat seperti memiliki tekanan dan tegangan permukaan.[4] Fluida dapat mencakup zat cair atau gas. Zat cair:adalah Fluida yang non kompresibel (tidak dapat ditekan) artinya tidak berubah volumenya jika mendapat tekanan. Gas : adalah fluida yang kompresibel, artinya dapat ditekan.Bagian fisika yang mempelajari tekanan-tekanan dan gaya-gaya dalam zat cair disebut:1. Hidrolika atau Mekanika Fluida yang dapat dibedakan dalam : Hidrostatika : Mempelajari tentang gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang diam. Hidrodinamika : Mempelajari gaya-gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang bergerak (mekanika fluida bergerak)[3]Minyak kelapa murni(Inggris:virgin coconut oil) adalahminyak kelapayang dibuat dari bahan bakukelapasegar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpabahan kimiadan RDB.Penyulingan minyak kelapa seperti di atas berakibat kandungansenyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni dengan kandungan utamaasam lauratini memiliki sifatantibiotik, antibakteridanjamur.Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengankadar airdan kadarasam lemak bebasyang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.[5]Rapat massa / massa jenis benda-benda homogen biasa didefinisikan sebagai : massa persatuan volume yang disimbolkan dengan .

(1.2.1)Dimana: = massa jenis (kg/m3)m = massa benda (kg)v = volume (m3)

Berat jenis didefinisikan sebagai berat persatuan volume, dengan simbol:(1.2.2)[3]Tekanan Hidrostatika adalah tekanan yang disebabkan oleh berat zat cair. Tekanan adalah Gaya per satuan luas yangbekerja dalam arah tegak lurus suatu permukaan.[3] Tekanan (P) adalah gaya yang bekerja tiap satuan luas. Dalam Sistem Internasional (SI), satuan tekanan adalah N/m2, yang disebut juga dengan pascal (Pa). Gaya F yang bekerja pada permukaan seluas A dengan arah tegak lurus pada permukaan, besarnya tekanan pada permukaan bidang tersebut adalah :

(1.2.3)

Dimana: P = Tekanan (N/m2) F = Gaya (N), A = Luas permukaan (m2).Tekanan yang dihasilkan oleh fluida (berat fluida) disebut tekanan hidrostatis. Sifat tekanan hidrostatis : Tekanan menyebar ke segala arah dan Semakin ke bawah fluida semakin besar tekanannya.[4]Sifat dasar dari setiap fluida statik ialah tekanan. Tekanan dikenal sebagai gaya permukaan yang diberikan oleh fluida terhadap dinding bejana. Tekanan terdapat pada setiap titik di dalam voleme fluida.[2] Tekanan memberi banyak perbedaan untuk menentukan satuan, sebagai contohnya Psia dyn/cm2, dan Newton/m2. Bagaimanapun, pada keadaan biasa tekanan dinyatakan dalam syarat pusat dalam m atau feet pada fluida. Tinggi atau pusat dalam m atau feet yang diberikan fluida, digunakan pada tekanan sama, tekanan yang mewakili. Menggunakan persamaan tekanan P diartikan sebagai gaya persatuan area dan tinggi h pada fluida, mempunyai pusat di m.[1]Sifat dasar dari setiap fluida statik ialah tekanan. Tekanan dikenal sebagai gaya permukaan yang diberikan oleh fluida terhadap dinding bejana. Tekanan terdapat pada setiap titik di dalam voleme fluida.[2] Tekanan memberi banyak perbedaan untuk menentukan satuan, sebagai contohnya Psia dyn/cm2, dan Newton/m2. Bagaimanapun, pada keadaan biasa tekanan dinyatakan dalam syarat pusat dalam m atau feet pada fluida. Tinggi atau pusat dalam m atau feet yang diberikan fluida, digunakan pada tekanan sama, tekanan yang mewakili. Menggunakan persamaan tekanan P diartikan sebagai gaya persatuan area dan tinggi h pada fluida, mempunyai pusat di m.[1]

(1.2.4)

(English)(1.2.5)Tekanan yang diberikan fluida ini akan bervariasi sesuai dengan kedalaman benda yang tercelup dalam fluida. Untuk memahami tekanan perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 1.2.1. Perbedaan tekanan pada kedalaman yang berbedaTidak hanya faktor kedalaman saja yang mempengaruhi tekanan. Kerapatan fulida dan percepatan gravitasi memberikan pengaruh juga pada tekanan. Seandainya air diganti dengan minyak maka tekanan yang diberikan kedua fluida itu akan berbeda. Perbedaan gravitasi pada titik yang berbeda gaya dapat menimbulkan tekanan berbeda yang diberikan oleh fluida. Persamaan tekanan di atas dapat ditulis kembali dalam bentuk:

(1.2.6)Dimana:Po = tekanan atmosfer ( 1 atm = 76 cmHg = 101 kPa)h = kedalaman (m)g = percepatan gravitasi (m/s2) Pada kolom stasioner cairan tinggi h2 dan luas penampang konstan dinyatakan A m2, dimana A = A0 = A1 = A2. Tekanan di atas cairan adalah P0 N/m2, yaitu, ini dapat menjadi tekanan atmosfer di atas cairan. Cairan pada setiap titik, katakanlah A1 harus mendukung tentang hal itu. dapat ditunjukkan bahwa gaya pada suatu titik tertentu dalam cairan tidak bergerak atau statis harus sama di semua arah. Dan untuk cairan saat diam, gaya atau satuan luas atau tekanan adalah sama di semua titik dengan ketinggian yang sama. Misalnya pada h1 dari atas, tekanan yang sama pada semua titik yang ditunjukkan pada luas penampang A1.Penggunaannya akan ditampilkan dalam menghitung tekanan pada titik-titik vertikal yang berbeda dalam gambar. Massa total cairan untuk tinggi h2 m dan densitas kg/m3 adalah

.(1.2.7)

Gambar 1.2.2 Tekanan pada Fluida StatisDisubstitusikan ke persamaan ( 1.2.4 ), gaya total F dari cairan di daerah A1 karena hanya berupa cairan yaitu:

(1.2.8)tekanan P didefinisikan sebagai force / unit area:

(1.2.9)ini merupakan tekanan pada A karena massa dari cairan di atasnya. Namun, untuk mendapatkan total P2 tekanan pada A2, P0 tekanan pada bagian atas cairan harus ditambahkan.

...(1.2.10)Tiap titik di dalam fluida tidak memiliki tekanan yang sama besar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan ketinggian titik tersebut dari suatu titik acuan.

Dasar bejana akan mendapat tekanan sebesar: P = tekanan udara luar + tekanan oleh gaya berat zat cair (Tekanan Hidrostatika).

...(1.2.11)..................................................................................(1.2.12)Percobaan pipa U ini biasanya digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair.[3]Tidak hanya faktor kedalaman saja yang mempengaruhi tekanan. Kerapatan fulida dan percepatan gravitasi memberikan pengaruh juga pada tekanan. Seandainya air diganti dengan minyak maka tekanan yang diberikan kedua fluida itu akan berbeda. Perbedaan gravitasi pada titik yang berbeda gaya dapat menimbulkan tekanan berbeda yang diberikan oleh fluida. Persamaan tekanan di atas dapat ditulis kembali dalam bentuk:

...........................................................................(1.2.13)Dimana:Po = tekanan atmosfer ( 1 atm = 76 cmHg = 101 kPa)h = kedalaman (m)g = percepatan gravitasi (m/s2) Prinsip yang sangat penting dalam tekanan oleh zat cair dikenal dengan prinsip pascal: [6]"Tekanan yang bekerja pada fluida di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah dengan sama besar". Contoh alat yang berdasarkan hukum Pascal adalah : Pompa Hidrolik. Perhatikan gambar bejana berhubungan dibawah ini.

Permukaan fluida pada kedua kaki bejana berhubungan sama tinggi. Bila kaki I yang luaspenampangnya A1 mendapat gaya F1 dan kaki II yang luas penampangnya A2 mendapat gaya F2 maka menurut Hukum Pascal harus berlaku :P1= P2.......................................................................(1.2.14) [3].................................................................(1.2.15)

1.3. Alat dan bahanA. Bahan-bahan yang digunakan: Minyak kelapa (VCO) OliB. Alat- alat yang digunakan: Bejana Neraca digital Penggaris Piknometer

1.4. Tinjauan BahanA. Minyak kelapaBentuk: Cair Densitas: 0,853 gram/cm3Kelarutan: tidak larut dalam airStabilitas: StabilTitik didih: 350oC (662oF)Titik leleh: 61oC (141,8oF) 64oCB. OliBentuk: Cair Densitas: 0,887 gram/cm3Kelarutan: tidak larut dalam airStabilitas: StabilTitik didih: -Titik leleh: -1.5. Prosedur PercobaanA. Mengukur densitas suatu fluida Menimbang piknometer 25 ml Memasukkan fluida kedalam piknometer 25 ml dan menutupnya Menimbang piknometer yang sudah di isi fluida.B. Membuktikan adanya perbedaan tekanan sesuai ketinggian fluida diam Mengukur ketinggian yang berbeda pada fluida diam Mencari beda tekanan pada fluida diamC. Membuktikan tidak adanya perbedaan tekanan pada permukaan fluida diam Melakukan pengamatan pada beberapa bagian permukaan fluida diam

D. Membuktikan adanya beda tekan antar dua jenis fluida yag berbeda pada bejana yang sama Mengukur densitas masing-masing fluida yang berbeda Mengukur perbedaan tekanan fluida yang berbeda pada ketinggian yang samaE. Membuktikan bahwa dengan fluida yang sama tetapi pada bejana yang berbeda maka dihasilkan tekanan yang sama Fluida diletakkan pada bejana yang berbeda Mengukur densitas masing-masing fluida yang sama pada bejana yang berbeda Mengukur tekanan fluida yang sama pada bejana yang berbeda1.6. Data PengamatanTabel 1.6.1. Data Perhitungan Massa Jenis ()No.Jenis FluidaBerat Piknometer KosongBerat pikno + Fluida (isi)

1Minyak kelapa0,01032 kg0,02509 kg

Tabel 1.6.2. Data Penentuan Massa, Tinggi dan Diameter Bejana Pada Bejana yang Sama

No.Jenis FluidaLuas Permukaan BejanaTinggi FluidaMassa Bejana

kosongIsi

1Minyak kelapa44,1964 10-2 m20,046 m0,09432 kg0,113 kg

2Oli44,1964 10-2 m20,046m0,09432 kg0,144

Tabel 1.6.3. Data Penentuan Massa, Tinggi dan Diameter Bejana Pada Bejana yang Berbeda

No.Jenis FluidaLuas Permukaan BejanaTinggi FluidaMassa Bejana

kosongIsi

1Minyak kelapa50,24 10-4 m20,06 m0,09432 kg0,1628 kg

1.4. Pembahasan Densitas suatu fluida dapat diukur dengan membadingkan massa fluida terhadap volumenya. Dari hasil praktikum didapatkan densitas minyak kelapa sebesar 590,8 kg/m3. Hasil yang diperoleh dari praktikum berbeda dengan teori, densitas minyak kayu putih berdasarkan teori sebesar 853 kg/m3. Adanya perbedaan hasil yang diperoleh dari teori dan praktikum disebabkan, antara lain pembulatan angka pada saat perhitungan dan penimbangan yang kurang akurat. Tekanan pada fluida bergantung pada ketinggian fluida diam, tekanan suatu fluida akan berbeda sesuai dengan ketinggian fluida tersebut. Semakin tinggi fluida maka semakin besar tekanannya. Hal ini terbukti dari hasil praktikum, dimana tekanan pada ketinggian 0,062 m diperoleh sebesar 1,0035 atm sedangkan tekanan yang diperoleh pada ketinggian fluida 0,046 m adalah 1,0026 atm. Beda tekan pada ketinggian yang berbeda dari hasil praktikum yaitu 1,1436 10-3 atm, sedangkan hasil berdasarkan teori sebesar 3,1364 10-3 atm dengan selisih antara hasil prakikum dan teori sebesar 0,1773 10-3 atm. Tekanan pada permukaan fluida diam tidak dipengaruhi oleh luas permukaan. Pada praktikum didapatkan tekanan pada permukaan fluida sebesar 1,4798 10-3 atm sedangkan secara teori diperoleh tekanan pada fluida sebesar 3,0148310-3 atm. Selisih Perbedaan tekanan dalam teori dan praktek adalah 1,53503 10-3 atm. Hal ini disebabkan karena perbedaan perbedaan gaya dalam teori dan praktek. Kerapatan fulida memberikan pengaruh terhadap perbedaan tekanan. Densitas dua jenis fluida yang berbeda akan menimbulkan tekanan yang berbeda pada bejana yang sama. Hal ini terbukti dari hasil praktikum tekanan fluida minyak kelapa pada bejana dengan ketinggian 0,046 m diperoleh sebesar 1,0026 atm sedangkan tekanan fluida oli pada bejana yang sama dengan ketinggian yang sama diperoleh sebesar 1,0024 atm. Tekanan fluida sangat dipengaruhi oleh ketinggian vertikal cairan tetapi bentuk bejana tidak mempengaruhi tekanan. Sehingga dengan menggunakan fluida yang sama tetapi pada bejana yang berbeda maka dihasilkan tekanan yang sama. Hal ini berbeda dengan hasil praktikum, pada bejana 1 tekanan fluida minyak kelapa diperoleh sebesar 1,4798 10-3 atm, sedangkan pada bejana 2 dengan fluida yang sama diperoleh tekanan sebesar 1,3659 10-3atm. Perbedaan ini disebabkan karena penimbangan yang kurang akurat, ketidak telitian pada pengukuran tinggi fluida dan pembulatan angka saat perhitungan.

1.8. Kesimpulan Densitas minyak kelapa secara praktek diperoleh sebesar 590,8 kg/m3, sedangkan densitas minyak kayu putih berdasarkan teori sebesar 853 kg/m3. Tekanan yang diperikan fluida berbeda-beda sesuai dengan ketinggian fluida. Semakin tinggi fluida maka semakin besar tekanannya. Tekanan pada luas permukaan saat cairan diam adalah sama disemua titik ketinggian yang sama, maka semakin besar luas permukaan fluida tidak akan berpengaruh terhadap tekanannya. Densitas dua jenis fluida yang berbeda yang menimbulkan tekanan yang berbeda pada bejana yang sama. Pada fluida yang sama dalam bejana yang berbeda maka akan menghasilkan tekanan yang sama.

DAFTAR PUSTAKA1. Christie, J.Geankoplis. 1997. Transport Processes and Unit Operations. Boston: Allyn and Bacon Inc.2. Mc Cabe, Warren,dkk. 1985. Operasi Teknik Kimia Jilid 1. Jakarta : Erlangga.3. (___,http://download.furanaa.com/index.php/category/9-fisika?download=18:fluida (diakses 5 April 2015)4. (___,https://www.google.co.id/2 Fdigilib.unimed.ac.id/ 2FUNIMED- Master-Lampiran.pdf (diakses 5 April 2015)5. (___,http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_kelapa (diakses 10 April 2015)6. (___,https://rahmaningsih.files.wordpress.com/2010/05/tekanan1.pdf (diakses 10 April 2015)7. (___,http://www.gunadarma.ac.idlibraryarticlesgraduateindustrial-technology 2007Artikel _204 00341.pdf (diakses 6 April 2015)